Jalan perjuangan kita adalah jihad. Oleh karena itu untuk

advertisement
TIDAK BENAR MENGGUNAKAN JIHAD
SEBAGAI SARANA
MEMBENTUK KEKUASAAN ISLAM
Jalan perjuangan kita adalah jihad. Oleh karena itu untuk
membentuk Kekuasaan Islam dan mengembalikan Kekuasaan
Islam yang pernah ada harus dengan jihad. Karena kita
memiliki prinsip yang seperti ini maka kita juga memiliki
keyakinan bahwa mustahil berhasil membentuk Kekuasaan
Islam atau mengembalikan Kekuasaan Islam yang pernah ada
tanpa menggunakan jihad.
Maka untuk mengganti NKRI yang berdasarkan Pancasila
dan UUD 45 dengan negara yang berdasarkan Syareat Islam
secara menyeluruh kita harus menggunakan jihad. Begitu juga
untuk mengembalikan Negara Islam Indonesia (NII) yang
pernah ada kita juga harus menggunakan jihad.
Karena pemikiran dan keyakinan ini sehingga kita
menyusun kekuatan dengan cara membentuk jama’ah atau
organisasi atau kelompok atau jaringan, mempelajari dan
berlatih militer dan mengumpulkan peralatan perang.
Karena pemikiran dan keyakinan ini pula sehingga kita
selalu mengharap dan mendambakan kapan Allah membuka
jihad di Indonesia, kapan kita bisa membentuk front jihad di
Indonesia dan kapan kita bisa berperang dengan NKRI.
Dan karena pemikiran dan keyakinan ini pula yang
melatarbelakangi kami memulai melakukan pengeboman di
Indonesia. Yang pertama adalah pengeboman di Kedubes
Philipina di Jakarta Agustus 2000, lalu pengeboman Gereja di
beberapa kota pada Malam Natal Desember 2000, kemudian
pengeboman di Bali Oktober 2002. Meskipun pengebomanpengeboman tersebut kami lakukan karena ada sebab dan
tujuan yang khusus akan tetapi tujuan umumnya adalah dalam
rangka usaha untuk menciptakan front jihad di Indonesia.
Koreksi Jihad
Halaman 1
Contoh Fitnah Yang Disebabkan Oleh Jihad Yang
Dijadikan Sebagai Jalan Perjuangan Untuk Membentuk
Kekuasaan Islam
Apabila kita mengikuti perjalanan jihad dan usaha
membentuk Kekuasaan Islam dan mengembalikan Khilafah
Islamiyah yang telah runtuh di Turki tahun 1924 dengan
menggunakan jalan jihad, maka diantaranya kita dapatkan
perjalanan jihad dan kejadian-kejadian sebagai berikut:
 Perjalanan Jihad Mesir
Dari zaman kedzaliman Presiden Jamal Abdun Nasir, lalu
berhasil dibunuhnya Presiden Anwar Sadat, kemudian di
bawah Presiden Husni Mubarak sudah banyak perlawanan
dan aksi jihad yang dilakukan oleh Ikhwanul Muslimin atau
Jama’ah Islamiyah atau jama’ah-jama’ah lainnya hingga
dengan cara penyerangan dan pengeboman terhadap turis
asing. Akhirnya Presiden Husni Mubarak bisa diturunkan
lalu diganti oleh Presiden Mursi kemudian Mursi juga
dikudeta. Pasca diturunkannya Husni Mubarak hingga saat
ini, fitnah dan kerugian Mesir secara khusus dan Islam
secara umum luar biasa. Yang sedang berkuasa membantai
oposisinya lewat penyerangan di tempat umum dan lewat
hukum di persidangan dengan vonis mati. Setelah pihak
oposisi ganti berkuasa, mereka juga melakukan hal yang
sama yang menyebabkan ribuan nyawa melayang. Dan yang
berkuasa hingga sekarang juga masih terus menvonis mati
lawan-lawannya. Fitnah Mesir setelah menjatuhkan Presiden
Husni Mubarak hingga sekarang ini lebih memprihatinkan
daripada masa kekuasaan Husni Mubarak atau Anwar Sadat
atau Jamal Abdun Nasir.
Koreksi Jihad
Halaman 2
 Perjalanan Jihad Afghanistan
Jihad Afghanistan yang awalnya dibuka untuk melawan
kedzaliman Pemerintah Afghanistan yang didukung oleh
Komunis Rusia (Uni Sofyet), akhirnya menghasilkan dan
menimbulkan hal-hal sebagai berikut:
- Menjadi medan jihad dan medan i’dad global.
- Menjadi medan jihad dan medan i’dad para jihadis dari
berbagai negara khususnya Arab dan Timur Tengah yang
juga melatarbelakangi munculnya al-Qaida dan terjadinya
aksi-aksi terorisme di beberapa negara pada penghujung
abad 20 hingga saat ini.
- Setelah Mujahidin Afghanistan berhasil membuat Rusia
hengkang lalu mengalahkan Pemerintah Afghanistan,
kemudian terjadi fitnah perang saudara antara beberapa
Tandzim Mujahidin Afghanistan.
- Pada saat terjadi fitnah perang saudara tersebut munculah
gerakan Thaliban memerangi mujahidin yang terlibat
perang saudara bahkan memerangi siapa saja yang tidak
mau bergabung dengan Thaliban. Info yang berkembang
saat itu diantaranya dari Mujahidin Arab bahwa gerakan
Thaliban ini adalah gerakan yang dimotori oleh Negara
Pakistan dan Amerika untuk memerangi dan menghabisi
Mujahidin Afghanistan dan tokoh-tokohnya yang sudah
berhasil mengalahkan Komunis. Akan tetapi, siapapun dan
dari manapun latar belakang Thaliban, namun
kenyataannya Thaliban lebih militan dan radikal dari
Mujahidin Afghanistan. Hal ini diantaranya ditunjukkan
bahwa begitu Thaliban menguasai suatu daerah mereka
langsung memberlakukan Syareat Islam hingga akhirnya
berhasil mendirikan Negara Islam Afghanistan sebelum
serangan Amerika dan sekutunya pasca hancurnya WTC.
- Munculnya Thaliban menambah fitnah, diantaranya
Thaliban menvonis Mujahidin Afghanistan dan tokohnya
Koreksi Jihad
Halaman 3
yang tidak bergabung dengan mereka dengan vonis yang
tidak Islami. Hingga ada sebagian orang-orang Arab yang
pro Thaliban yang berdoa dalam qunut witir dan nazilah
mereka, “Allahumma Ahlik Sayyaf (Yaa Allah,
hancurkanlah Sayyaf)”. Yang dimaksud adalah Abdur
Rabbi Rasul Sayyaf disebabkan karena tidak bergabung
Thaliban, padahal Ustadz Sayyaf ini dulunya yang paling
memperjuangkan sehingga orang-orang Arab bisa ikut
berjihad di Afghanistan. Dan fitnah lainnya adalah cara
berperang Thaliban melawan Mujahidin Afghanistan
dengan cara bom bunuh diri seperti pada pembunuhan
terhadap dua tokoh Jihad Afghanistan yaitu Ahmad Syah
Mas’ud dan Burhanuddin Rabbani.
- Fitnah-fitnah yang sudah ada tersebut ditambahi dengan
adanya penyerangan Amerika dan sekutunya ke
Afghanistan pasca hancurnya WTC. Siapapun dan
kelompok apapun di Afghanistan yang tidak bergabung
dengan Thaliban atau tidak pro Thaliban maka divonis
dengan vonis pro Amerika dan sekutunya.
- Dan fitnah-fitnah yang lain seputar Jihad Afghanistan dan
Thaliban masih terus terjadi hingga saat ini.
 Perjalanan Jihad Global
Jihadis melakukan aksi jihad dengan pengeboman di
Kedubes Amerika di beberapa negara. Jihadis berhasil
membentuk Front Jihad di Somalia, di Nigeria dan beberapa
tempat lainnya. Jihadis melakukan pengeboman dan
pembunuhan di beberapa negara di Jazirah Arabiah. Jihadis
melakukan pengeboman di tempat umum di Eropa dan di
Amerika. Jihadis juga berhasil menabrakkan pesawat ke
Pentagon dan WTC. Dan termasuk melakukan pengeboman
di Indonesia yang terjadi di Bali dan lain-lain.
Selain aksi-aksi tersebut, ada lagi aksi penyerangan
dengan senjata yang dilakukan oleh jihadis terhadap Polisi,
Koreksi Jihad
Halaman 4
Tentara dan orang pemerintah yang terjadi di beberapa
negara termasuk di Indonesia, yang sasarannya juga muslim
karena penduduk dan yang duduk di pemerintahannya
adalah mayoritas muslim.
Perjalanan jihad global juga penuh dengan fitnah. Aksiaksi yang diniatkan jihad tersebut banyak meleceng dari
Adab Jihad dan Akhlaq Islam, seperti penyeranganpenyerangan, pembunuhan-pembunuhan dan penyanderaanpenyanderaan. Karena dalam jihad seharusnya yang diserang
dan yang diperangi adalah tentara musuh yang memerangi,
bukan orang-orang sipil yang ada di tempat-tempat umum.
Dan dalam jihad seharusnya yang disandera adalah pihak
yang memerangi bukan orang-orang sipil, wanita dan anakanak yang tidak terlibat memerangi Islam.
 Perjalanan Jihad Irak, Libya dan Suriah
Ikhwan-ikhwan jihadis dan yang perduli dengan
kewajiban mendirikan kekuasaan yang berdasarkan Islam
terus berjuang untuk melawan para penguasa yang dzalim.
Jihadis Irak menghadapi Sadam Husain, Jihadis Libya
menghadapi Muammar Gadafi dan Jihadis Suriah
menghadapi Hafid Asad lalu anaknya Basyar al-Asad.
Banyak usaha yang sudah dilakukan oleh para jihadis dari
tiga negara ini untuk menghadapi para penguasa termasuk
i’dad dan menjadi sukarelawan jihad di Afghanistan.
Saddam masih kokoh meskipun diserang oleh Amerika
pada invasi pertama pasca dia menyerang Kuwait. Jihadis
Irak belum memiliki front jihad hingga invasi Amerika yang
kedua. Begitu terbentuk front jihad di Irak, baik melawan
tentara Saddam atau Amerika, maka mulai timbul fitnah
yang menimpa mujahidin, diantaranya pelampauan batas
dalam melakukan pembunuhan yang dilakukan oleh
sebagian mujahidin, hingga berdirinya ISIS lalu
memproklamirkan sebagai Khilafah Islamiyah, kemudian
Koreksi Jihad
Halaman 5
dengan memproklamirkan Khilafah ini dijadikan dasar
hukum untuk mengkafirkan dan menghalalkan darah orangorang Islam hanya karena tidak mengikuti ISIS.
Lalu menyusul tumbangnya Muammar Gadafi dan
kekuasaannya di Libya oleh rakyat yang merasa terdzalimi
selama 40 an tahun bahkan oleh orang-orangnya sendiri
yang membelot dan dibantu oleh pasukan NATO.
Peperangan yang menumbangkan Muammar Gadafi tersebut
belum termasuk front jihad yang sebenarnya, diantaranya
disebabkan karena rakyat dan oposisi Muammar Gadafi
dibantu oleh NATO dan kubu mujahidin juga belum
memiliki andil besar dalam perebutan kekuasaan ini. Hingga
sekarang Kekuasaan Islam di Libya belum tegak bahkan
fitnah dan kekacauan masih terus terjadi.
Usaha membuka front jihad di Suriah sudah dilakukan
oleh jihadis sejak rezim Hafidz Asad namun belum pernah
berhasil hingga Hafidz Asad meninggal. Lalu penguasa
Suriah diganti oleh Basyar al-Asad yang kedzaliman
terhadap rakyatnya yang mayoritas Suni melebihi ayahnya,
kemudian Allah membuka front jihad disana. Front jihad di
Suriah baru seumur jagung sudah timbul fitnah baru yaitu
munculnya ISIS dari Irak yang juga memerangi Mujahidin
Suriah karena Mujahidin Suriah tidak mau bergabung dan
tunduk kepada ISIS yang menganggap sebagai penguasa
Irak dan Syam bahkan sebagai Khilafah. Cita-cita para
jihadis untuk membuka dan membentuk front jihad di Suriah
sudah terkabul. Akan tetapi akhirnya mereka harus
menghadapi fitnah lain yaitu dibunuhi dan diperangi oleh
sesama muslim yang mengaku sebagai Khilafah Islamiyah.
Selain itu mereka harus tetap menghadapi pasukan Basyar
al-Asad dan juga mendapat gempuran dari jet tempur
Amerika yang misinya menggempur ISIS.
Koreksi Jihad
Halaman 6
Harus Merobah Jalan Perjuangan Dari Menggunakan
Jihad Kepada Menggunakan Dakwah dan Menyebarkan
Islam Sebagai Rahmat Bagi Semesta Alam
Beberapa contoh perjalanan jihad di atas bisa kita lihat
bahwa setelah menganggap memiliki kekuatan atau memiliki
peralatan perang atau memiliki front jihad atau memiliki
kekuasaan justru menimbulkan berbagai macam fitnah. Jihad
yang seharusnya menghilangkan fitnah justru menimbulkan
fitnah. Jihad yang seharusnya melindungi darah dan nyawa
justru menimbulkan tumpahnya darah dan hilangnya nyawa
secara berlebihan. Islam yang seharusnya menjadi rahmat bagi
alam semesta justru menjadi musibah bagi dunia karena
perbuatan sebagian umat Islam atas dasar jihad.
Oleh sebab itu di Indonesia ini jangan sampai terjadi lagi
hal-hal yang seperti itu. Begitu juga di negara-negara lain.
Kita tetap bercita-cita dan berusaha menegakkan kekuasaan
yang berdasarkan Islam, kita tetap menjunjung tinggi syareat
jihad, akan tetapi kita wajib menghentikan menggunakan jalan
perjuangan dengan cara membunuh, memerangi dan
melakukan kudeta berdarah, karena jalan perjuangan tersebut
bertentangan dengan Sunah Rasulullah dan secara fakta juga
memberikan kerugian bagi Islam.
Masuknya Islam ke Indonesia adalah dengan jalan dakwah
dan damai yang disebarkan oleh para penyebar Islam. Para
penyebar Islam memberikan dakwah tentang Islam dan
memberikan contoh akhlaq Islam. Cara inilah yang menjadi
faktor utama hingga kemudian Bangsa Indonesia menjadi
mayoritas Islam. Oleh sebab itu, dalam memperjuangkan
Indonesia untuk bisa menjadi negara yang berdasarkan Islam,
kita harus menggunakan cara dakwah, cara damai dan
memberikan contoh akhlaq yang mulia kepada Bangsa
Indonesia sebagaimana yang pernah dilakukan oleh para
Koreksi Jihad
Halaman 7
penyebar Islam di Indonesia yang berhasil menjadikan
Indonesia mayoritas Islam.
Jika dalam memperjuangkan agar Indonesia menjadi negara
yang berdasarkan Syareat Islam secarah menyeluruh kita tetap
memaksakan diri menggunakan jihad dalam arti perang, lalu
kita berhasil mengumpulkan kekuatan bersenjata, kemudian
kita memulai memerangi Pemerintah NKRI dan berhasil
membuka front jihad di NKRI, kita bermusuhan dengan
NKRI, saling membunuh dengan NKRI, maka yang rugi
adalah Islam karena NKRI mayoritas Islam.
Jika misalnya kita sudah berhasil membuka front jihad di
Indonesia melawan NKRI maka akan muncul kelompok jihad
yang lain, karena penerus NII pecah menjadi beberapa
kelompok, selain itu masih ada kelompok jihadis yang lain,
dan kemungkinan akan ada kelompok-kelompok dadakan
yang muncul memanfaatkan front jihad tersebut. Apabila
terjadi yang seperti ini, maka pintu perpecahan terbuka, tiaptiap kelompok akan membanggakan kelompoknya, antar
kelompok akan saling menyalahkan dan sangat mungkin akan
terjadi perang saudara.
Kita wajib menghindar dan menjauh dari fitnah-fitnah yang
seperti itu, salah satunya adalah dengan cara merobah jalan
perjuangan kita. Apabila dengan merobah jalan perjuangan
kita tersebut kita tetap belum berhasil mendirikan Kekuasaan
Islam, hal ini tidak masalah, karena yang terpenting kita sudah
melakukan usaha dan belum berhasilnya kita tidak kita kotori
dengan dosa membunuh orang, melukai orang, menciderai
orang, mendzalimi orang, merusak lingkungan dan melakukan
fitnah-fitnah lainnya.
Koreksi Jihad
Halaman 8
Dalil Syar’i dan Fakta Supaya Kita Yakin Terhadap
Perobahan Jalan Perjuangan Kita
 Kita meyakini bahwa melaksanakan Syareat Allah adalah
kewajiban yang dibebankan kepada individu dan negara,
dan yang termasuk Syareat Allah adalah jihad dan
memberlakukan Hukum Allah. Akan tetapi, kita juga harus
ingat bahwa kewajiban melaksanakan jihad dan
memberlakukan Hukum Allah secara menyeluruh adalah
kewajiban jama’i yang dibebankan kepada Negara Islam.
Oleh karena itu, ketika kita belum memiliki negara berarti
kita belum mampu melaksanakan dua kewajiban tersebut
dan Allah tidak membebani di luar kemampuan kita
sebagaimana firmanNya:
ِّ‫اَل ي اكل‬
‫سا إِّهَل ُو ْس اع اها‬
‫ف‬
‫ن‬
‫اَّلل‬
‫ه‬
‫ف‬
ْ
‫ا‬
ُ
ُ
ً ُ
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah: 286)
 Kita harus menjauhi bid’ah yaitu melaksanakan Syareat
Allah atau ibadah atau ritual Islam yang tidak mengikuti
tuntunan Rasulullah SAW. Rasulullah dan para Shahabat
sebelum
memiliki
kekuasaan
Islam
mereka
memperjuangkan Islam dengan cara berdakwah, memberi
contoh yang baik dan bersabar. Syareat jihad juga
diturunkan dan dilaksanakan ketika Islam sudah memiliki
kekuasaan dalam bentuk negara. Dan Hukum Allah
dilaksanakan secara menyeluruh juga ketika Islam sudah
memiliki kekuasaan dalam bentuk negara. Oleh karena itu
dalam memperjuangkan Islam kita harus mencontoh
Rasulullah, jagan sampai kita melakukan bid’ah, karena
bid’ah adalah sejelek-jelek urusan, apalagi yang
menyebabkan membunuh orang, melukai orang, menciderai
orang, menyakiti orang, mendzalimi orang, menyengsarakan
Koreksi Jihad
Halaman 9
orang, dan membuat kerusakan-kerusakan dan kejelekankejelekan lainnya.
Allah berfirman:
ِّ ‫ض هل سعي هم ِِّف ا ْْلي‬
ِّ ‫الدنْ يا و ُهم اَْيسبو ان أانههم َُْي‬
ِّ ‫ه‬
ُّ
‫ص ْن ًعا‬
‫ن‬
‫و‬
‫ن‬
‫س‬
‫اة‬
‫ا‬
ُ
ُ
ُ
ُ‫ا ا ْ ا‬
‫اا‬
ْ
ْ ُ ُ ْ ‫ين ا ا‬
‫الذ ا‬
“Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam
kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa
mereka melakukan kebaikan.” (QS. Al-Kahfi: 104)
Rasulullah brsabda:
ِّ ‫من اع‬
‫س اعلاْي ِّه أ ْام ُرناا فا ُه او ارد‬
‫ي‬
‫ل‬
‫ًل‬
‫م‬
‫ع‬
‫ل‬
‫م‬
‫ا‬
ً
‫ا‬
ْ
ْ‫ا‬
‫ا‬
‫ا‬
‫ا‬
“Barang siapa yang beramal suatu amalan yang tidak dari
perintah kami maka tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim)
 Kita berupaya menjauh dan menghindar dari menjadi pelaku
fitnah seperti melakukan pembunuhan terhadap sesama
muslim, perang saudara, melakukan pembunuhan yang tidak
dibenarkan oleh Allah dan RasulNya, banyak melakukan
pembunuhan dan berlebih-lebihan dalam melakukan
pembunuhan sebagaimana yang sudah dinubuwatkan oleh
Rasulullah SAW dalam beberapa riwayat di bawah ini:
ِّ‫ول ه‬
ِّ ِّ ‫ول ِِّف الن‬
ِّ ِّ ِّ
‫اَّلل‬
‫يل ياا ار ُس ا‬
ُ ُ‫س ْي اف ْي ِّه اما فاالْ اقاتِّ ُل اوال اْم ْقت‬
‫إِّ اذا تا او ا‬
‫اج اه ال ُْم ْسل امان ب ا‬
‫ق ا‬,‫هار‬
ِّ ‫اد قا ْتل ص‬
ِّ‫اه اذا الْ اقات‬
ِّ ُ‫ال الْم ْقت‬
‫احبِّ ِّه‬
‫ب‬
‫ا‬
‫م‬
‫ف‬
‫ل‬
‫ول قا ا‬
ُ
‫ا‬
‫ال إِّنههُ قا ْد أ اار ا ا ا‬
‫ا‬
‫ا‬
‫ُ ا‬
“Jika ada dua orang muslim berhadapan dengan
pedangnya maka dua-duanya masuk neraka. Rasulullah
ditanya, “Ya Rasulullah, yang membunuh sudah jelas
bagaimana dengan yang dibunuh?” Rasulullah menjawab,
“Karena yang dibunuh juga ingin membunuh temannya”.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Koreksi Jihad
Halaman 10
‫من اَحال اعلاي ناا ِّ‬
‫س ِّمنها‬
‫ي‬
‫ل‬
‫ف‬
‫ح‬
‫ًل‬
‫الس‬
‫ا‬
‫ا‬
‫ا‬
‫ْ‬
‫اْ ا ْ‬
‫ا‬
‫ا‬
‫‪“Barang siapa yang memerangi kami maka tidak termasuk‬‬
‫)‪golongan kami.” (HR. Bukhari dan Muslim‬‬
‫اب با ْعض‬
‫اَل تا ْرِّجعُوا با ْع ِّدي ُك هف ًارا يا ْ‬
‫ب با ْع ُ‬
‫ض ُك ْم ِّرقا ا‬
‫ض ِّر ُ‬
‫‪“Jangan kalian kembali kepada kekafiran sepeninggalku‬‬
‫”‪yaitu sebagian kalian membunuh ke yang lain.‬‬
‫)‪(HR.Bukhari dan Muslim‬‬
‫ِّ‬
‫ص ال اْع ام ُل اويُ ْل اقى ُّ‬
‫ج قاالُوا‬
‫الش ُّح اوتاظ اْه ُر الْف ا ُ‬
‫ياتا اق اار ُ‬
‫ب ال هزاما ُن اويا ْن ُق ُ‬
‫َت اويا ْكثُ ُر ا ْْلاْر ُ‬
‫ول هِّ‬
‫ال الْ اق ْت ُل الْ اق ْت ُل‬
‫اُّي ُه او قا ا‬
‫ياا ار ُس ا‬
‫اَّلل أ ُّا‬
‫‪“Kiamat semakin dekat, amal shalih makin berkurang,‬‬
‫‪kekikiran merajalela, bermunculan fitnah-fitnah, dan‬‬
‫‪banyaknya al-haraj, Rasulullah ditanya, “Ya Rasulullah,‬‬
‫‪apa al-haraj itu? Rasulullah bersabda, “Pembunuhan dan‬‬
‫)‪pembunuhan”.” (HR. Bukhari dan Muslim‬‬
‫ول هِّ‬
‫ال‬
‫ال الْ اق ْت ُل فا اق ا‬
‫ج قا ا‬
‫ْت ياا ار ُس ا‬
‫اع ِّة اْلاْر ًجا قا ا‬
‫ْي يا اد ْي ال ه‬
‫ال قُل ُ‬
‫سا‬
‫إِّ هن با ْ ا‬
‫اَّلل اما ا ْْلاْر ُ‬
‫ِّ ِّ ِّ‬
‫ول هِّ‬
‫ِّ‬
‫ِّ‬
‫ْي‬
‫ْي ياا ار ُس ا‬
‫اَّلل إِّنها نا ْقتُ ُل ْاْل ان ِِّف ال اْع ِّام ال اْواحد م ْن ال ُْم ْش ِّرك ا‬
‫ض ال ُْم ْسل ِّم ا‬
‫با ْع ُ‬
‫ول هِّ‬
‫ِّ‬
‫صلهى ه ِّ ه‬
‫ْي اولا ِّك ْن‬
‫ال ار ُس ُ‬
‫اك اذا اواك اذا فا اق ا‬
‫س بِّاق ْت ِّل ال ُْم ْش ِّرك ا‬
‫اَّلل ا‬
‫اَّللُ اعلاْيه او اسل ام لاْي ا‬
‫ض‬
‫ضا اح هَّت يا ْقتُ ال ال هر ُج ُل اج اارهُ اوابْ ان اع ِّم ِّه اوذاا قا اراباتِّ ِّه فا اق ا‬
‫ض ُك ْم با ْع ً‬
‫يا ْقتُ ُل با ْع ُ‬
‫ال با ْع ُ‬
‫الْ اقوِّ‬
‫ول هِّ‬
‫اَّلل ومعنا ع ُقولُنا ذالِّ‬
‫ول هِّ‬
‫اَّللُ اعلاْي ِّه‬
‫صلهى ه‬
‫اَّلل‬
‫س‬
‫ر‬
‫ال‬
‫ق‬
‫ف‬
‫م‬
‫و‬
‫ْي‬
‫ل‬
‫ا‬
‫ك‬
‫س‬
‫ر‬
‫ا‬
‫ي‬
‫م‬
‫ُ‬
‫ا‬
‫ا‬
‫ا‬
‫ا‬
‫ا‬
‫ا‬
‫ُ‬
‫ا‬
‫ا‬
‫ا‬
‫اْا‬
‫اُ‬
‫اا‬
‫ْ ا اُ‬
‫ِّ‬
‫ك ال هزم ِّ‬
‫ف لاهُ اهاباءٌ ِّم ْن الن ِّ‬
‫ول‬
‫هاس اَل عُ ُق ا‬
‫او اسله ام اَل تُ ْن ازعُ عُ ُق ُ‬
‫ان اواَيْلُ ُ‬
‫ول أا ْكثا ِّر اذل ا ا‬
‫اْلُ ْم‬
‫‪“Sesungguhnya mendekati hari kiamat akan ada al-haraj.‬‬
‫‪Rasulullah ditanya, “Ya Rasulullah, apa al-haraj itu?”.‬‬
‫‪Rasulullah bersabda, “Pembunuhan”. Rasulullah ditanya,‬‬
‫‪Halaman 11‬‬
‫‪Koreksi Jihad‬‬
“Ya Rasulullah, sesungguhnya kita dalam setahun
membunuh orang-orang musyrik segini dan segini?”.
Rasulullah bersabda, “Pembunuhan bukan terhadap orangorang musyrik, akan tetapi sebagian kalian membunuh
sebagian yang lainnya, hingga seseorang membunuh
tetangganya, membunuh sepupunya dan membunuh
kerabatnya”. Rasulullah ditanya, “Ya Rasulullah, apakah
hari itu masih ada orang-orang yang berakal bersama
kami?”. Rasulullah bersabda, “Tidak, pada hari itu
kebanyakan manusia akalnya sudah dicabut dan dipimpin
oleh manusia yang tidak berarti yang tidak memiliki akal”.”
(HR. Ibnu Majah dan Ahmad)
ِّ ِّ ِّ ِّ ُ‫اه ًدا اَل يرِّح رائِّح اة ا ْْلن ِّهة وإِّ هن ِّرَي اها ت‬
‫ْي اع ًاما‬
‫وج ُد م ْن امس ارية أ ْارباع ا‬
‫ام ْن قا تا ال ُم اع ا ْ ا ْ ا ا ا ا ا ا‬
“Barang siapa membunuh orang kafir yang dalam
perjanjian maka dia tidak akan mencium baunya sorga
padahal baunya bisa dirasakan dari sejauh perjalanan 40
tahun.” (HR. Bukhari dan Ibnu Majah)
 Kalau kita pernah membaca atau mendengarkan cerita versi
kita tentang pengepungan yang dilakukan oleh TNI/NKRI
terhadap kekuatan TII/NII di Gunung Cupu kita
mendapatkan hikmah yang berharga. Saat itu TNI/NKRI
menggunakan cara pengepungan dengan Pagar Betis yaitu
menggunakan rakyat sipil sebagai tameng yang ditempatkan
di garis terdepan di depan tentara. Hal ini dimaksudkan
supaya TII yang dikepung tidak mengadakan perlawanan
dan tidak melakukan penembakan, karena jika menembak
akan mengenai rakyat sipil. Ternyata taktik ini berhasil,
karena TII benar-benar tidak mengadakan perlawanan sebab
mereka tidak mau melukai dan membunuh rakyat sipil. NII
dan TII nya yang sudah memiliki kekuatan dan kekuasaan
saja rela kehilangan kekuasaan demi menjaga darah rakyat.
Koreksi Jihad
Halaman 12
Akhlaq ini yang harus kita tiru, yaitu kita tidak mudah
melukai dan menumpahkan darah umat.
 Jangan sampai karena menginginkan berdirinya Negara
Islam dan kembalinya Khilafah Islamiyah lantas untuk
merealisasikannya kita menggunakan jihad dengan cara
perang atau kudeta berdarah. Karena nubuwah Rasulullah
sudah memberitahukan tentang kapan Kekuasaan Islam akan
kembali lagi dan siapa Khalifahnya sebagaimana yang
disebutkan dalam beberapa riwayat berikut ini:
ِّ
‫اء ه‬
‫اء أا ْن يا ْرفا اع اها ُثُه‬
‫اَّللُ أا ْن تا ُكو ان ُثُه يا ْرفا عُ اها إِّ اذا اش ا‬
‫تا ُكو ُن النُّبُ هوةُ في ُك ْم اما اش ا‬
ِّ
‫اَّللُ أا ْن تا ُكو ان ُثُه يا ْرفا عُ اها إِّذاا‬
‫اء ه‬
ِّ ‫تا ُكو ُن ِّخ اًلفاةٌ اعلاى ِّم ْن اه‬
‫اج النُّبُ هوة فا تا ُكو ُن اما اش ا‬
‫اء ه‬
‫اء ه‬
‫اَّللُ أا ْن يا ُكو ان ُثُه‬
‫اَّللُ أا ْن يا ْرفا اع اها ُثُه تا ُكو ُن ُم ْل ًكا اعاضًّا فا يا ُكو ُن اما اش ا‬
‫اش ا‬
‫اَّللُ أا ْن تا ُكو ان‬
‫اء ه‬
‫اء أا ْن يا ْرفا اع اها ُثُه تا ُكو ُن ُم ْل ًكا اج ِّْْبيه ًة فا ات ُكو ُن اما اش ا‬
‫يا ْرفا عُ اها إِّ اذا اش ا‬
‫ت‬
ِّ ‫اء أا ْن يا ْرفا اع اها ُثُه تا ُكو ُن ِّخ اًلفا ًة اعلاى ِّم ْن اه‬
‫اج النُّبُ هوِّة ُثُه اس اك ا‬
‫ُثُه يا ْرفا عُ اها إِّ اذا اش ا‬
“Kalian akan mengalami babak Kenabian selama masa
yang Allah kehendaki, lalu Dia akan mencabutnya sesuai
yang Dia kehendaki. Kemudian babak Kekhilafahan
mengikuti Manhaj Kenabian selama masa yang Allah
kehendaki, lalu Dia akan mencabutnya sesuai yang Dia
kehendaki. Kemudian babak Penguasa Yang Menggigit
selama masa yang Allah kehendaki, lalu Dia akan
mencabutnya sesuai yang Dia kehendaki. Kemudian babak
Penguasa Yang Memaksa selama masa yang Allah
kehendaki, lalu Dia akan mencabutnya sesuai yang Dia
kehendaki.
Kemudian
kalian
akan
mengalami
babak Kekhilafahan lagi yang mengikuti Manhaj Kenabian.
Kemudian Nabi diam.” (HR Ahmad)
Koreksi Jihad
Halaman 13
‫اَّللُ ار ُجًل‬
‫ث ه‬
‫ اح هَّت يا ْب اع ا‬،ً‫ت قِّ ْسطًا او اع ْدَل‬
ْ ‫ض ظُل ًْما او اج ْوًرا اك اما ُملِّئا‬
ُ ‫لاتُ ْمألا هن األ ْار‬
ِّ
ِّْ ُ‫اْسُه‬
‫ت ظُل ًْما‬
ْ ،‫ِّم ِّّن‬
ْ ‫ فا يا ْمأل ااها قِّ ْسطًا او اع ْدَل اك اما ُملِّائ‬،‫اس ُم أِّاِب‬
ْ ‫اس ُم أابِّيه‬
ْ ‫ او‬،‫اْسي‬
‫س اماءُ اش ْيًئا‬
‫ َل َتاْنا ُع ال ه‬،‫ فاِّإ ْن اكثُ ار فاتِّ ْس ًعا‬،‫ أ ْاو اَثاانِّيًا‬،‫ث فِّي ُك ْم اس ْب ًعا‬
ُ ‫ يالاْب‬،‫او اج ْوًرا‬
ِّ
‫ض اش ْيئًا ِّم ْن نا با ِّاِتاا‬
ُ ‫ اوَل األ ْار‬،‫م ْن قاط ِّْراها‬
“Sungguh bumi ini akan dipenuhi kezhaliman dan
penyimpangan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan
kejujuran dan keadilan, hingga Allah mengutus seorang
lelaki dari keturunanku, namanya seperti namaku dan nama
ayahnya seperti nama ayahku. Ia akan memenuhi bumi
dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya
dipenuhi dengan kezhaliman dan penyimpangan. Ia akan
hidup bersama kalian selama 7 tahun, atau 8 tahun, atau 9
tahun. Saat itu langit tidak akan menahan curahan airnya
sedikitpun, dan bumi tidak akan menahan sedikitpun dari
tanaman-tanamannya. (HR. Thabrani) ”
ِّ ‫سي عُوذُ ِِّب اذا الْب ْي‬
ٌ‫ت اْلُ ْم امنا اعةٌ اواَل اع اد ٌد اواَل عُ هدة‬
ْ ‫ت يا ْع ِّّن الْ اك ْعبا اة قا ْوٌم لاْي اس‬
‫ا ا‬
‫اا‬
ِّ
ِّ ‫اء ِّم ْن ْاأل ْار‬
‫ف ِِّبِّ ْم‬
ُ ‫يُ ْب اع‬
‫ض ُخ ِّس ا‬
ٌ ‫ث إِّلاْي ِّه ْم اج ْي‬
‫ش اح هَّت إِّ اذا اكانُوا ببا ْي اد ا‬
“Akan ada yang berlindung di Ka’bah, yaitu kaum yang
tidak memiliki kekuatan, tidak banyak jumlahnya dan tidak
memiliki peralatan perang. Lalu dikirim pasukan untuk
menyerang mereka. Ketika pasukan tersebut sampai di suatu
tanah lapang mereka semuanya ditenggelamkan ke bumi.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
ِّ
‫ج ار ُج ٌل ِّم ْن أ ْاه ِّل ال اْم ِّدينا ِّة اه ِّاربًا إِّ اَل‬
ُ ‫اخلي افة فا يا ْخ ُر‬
‫الرْك ِّن‬
ُّ ‫ْي‬
‫ام هك اة فا يُ ْخ ِّر ُجوناهُ او ُه او اك ِّارهٌ فا يُباايِّعُوناهُ با ْ ا‬
Koreksi Jihad
ِّ ‫ف ِّع ْن اد مو‬
‫ت‬
ٌ ‫يا ُكو ُن ا ْختِّ اًل‬
ْ‫ا‬
ِّ ِّ
‫اس ِّم ْن أ ْاه ِّل‬
ٌ ‫ام هك اة فا ياأْتيه نا‬
Halaman 14
ِّ
ِّ ‫ث ِّم ْن أ ْاه ِّل ال ه‬
‫ْي ام هك اة‬
ٌ ‫ث إِّلاْي ِّه با ْع‬
ُ ‫اوال اْم اق ِّام اويُ ْب اع‬
ُ ‫س‬
‫ف ِِّبِّ ْم بِّالْبا ْي اداء با ْ ا‬
‫شام فا يُ ْخ ا‬
‫اوال اْم ِّدينا ِّة‬
“Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang
pemimpin. Maka keluarlah seorang lelaki penduduk
Madinah lari menuju Makkah. Lalu ada beberapa orang
penduduk Makkah yang mendatangi dan mengajaknya
padahal sebenarnya dia tidak menyukainya, kemudian
mereka membaiatnya diantara Rukun dan Maqam Ibrahim.
Lalu diutus kepadanya pasukan dari Syam, kemudian
pasukan tersebut ditenggelamkan ke bumi antara Makkah
dan Madinah.” (HR. Abu Daud)
Dari riwayat di atas ada dua hal penting yaitu:
1. Babak Kekuasaan Islam
Ada lima babak Kekuasaan Islam, yaitu Babak
Kenabian, Babak Khilafah yang mengikuti manhaj
Kenabian, Babak Penguasa yang menggigit, Babak
Penguasa yang memaksa dan Babak Khilafah yang
mengikuti manhaj Kenabian.
Babak kenabian sudah berlalu diakhiri oleh wafatnya
Rasulullah SAW. Babak Khilafah mengikuti Manhaj
Kenabian sudah berlalu dengan berakhirnya masa
Khulafaurasyidin. Babak Penguasa Yang Menggigit sudah
berlalu diakhiri dengan runtuhnya Khilafah Islamiyah di
Turki pada tahun 1924 M.
Babak Penguasa Yang Memaksa dimulai sejak
runtuhnya Khilafah Islamiyah di Turki hingga munculnya
lagi Khilafah yang mengikuti Manhaj Kenabian. Maka
dari tahun 1924 M hingga sekarang ini dunia Islam masih
dalam babak Penguasa Yang Memaksa.
Koreksi Jihad
Halaman 15
2. Babak Khilafah Mengikuti Manhaj Kenabian
Babak kelima yaitu babak Khilafah mengikuti Manhaj
Kenabian adalah Kekhalifahan yang dipimpin oleh Imam
Mahdi dari keturunan Rasulullah SAW, namanya sama
dengan nama Rasulullah yaitu Muhammad dan nama
ayahnya sama dengan nama ayah Rasulullah yaitu
Abdullah.
Munculnya Imam Mahdi ditandai:
- Dibai’atnya seorang lelaki yaitu Imam Mahdi di Ka’bah
antara Rukun dan Maqam Ibrahim.
- Pada awalnya Imam Mahdi tidak mengetahui bahwa
dirinya adalah Imam Mahdi.
- Ditenggelamkannya ke dalam bumi pasukan yang
ditugaskan untuk menangkap Imam Mahdi, yaitu di
tanah lapang antara Madinah dan Makkah.
Dari Nubuwah Rasulullah ini menunjukkan, bahwa
Kekuasaan Islam yang mengikuti Manhaj Nubuwah baik
dalam bentuk Negara Islam atau Khilafah Islamiyah tidak
akan berdiri lagi kecuali dipimpin oleh Imam Mahdi. Oleh
sebab itu, kita jangan sampai memaksakan diri mendirikan
Negara Islam dan mengembalikan Kekhilafahan Islam,
apalagi dengan menggunakan cara yang bertentangan Sunah
Rasulullah dan keluar dari Akhlaq Islam.
Sampai disini dulu pengingat dan ajakan saya. Semoga
pengingat dan ajakan ini bisa memberi manfaat buat kita.
Manfaat yang menjadikan kita mau instrospeksi diri,
kemudian beramal sesuai dengan Sunah Rasulullah, supaya
amal kita diterima oleh Allah dan perjuangan kita sukses
untuk menjayakan Islam, amin..
Koreksi Jihad
Halaman 16
Download