bab v penutup

advertisement
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebelum peneliti memaparkan kesimpulan, perlu diingatkan kembali
bahwasanya lokus dari penelitian ini terletak pada organisasi Career News, bukan
pada teks media yang dihasilkan objek penelitian. Oleh karena itu, pada bagian ini
peneliti juga akan menarik sejumlah kesimpulan sesuai dengan uraian data dan
analisis sebelumnya, yakni bagaimana manajemen redaksional Career News
dalam menjalankan manajemen redaksionalnya untuk menguatkan posisi Career
News sebagai penyedia berita dan informasi karir secara online.
Dalam hal merancang struktur organisasi dalam ruang redaksi, peneliti
melihat Divisi Media Content sudah apik dalam membagi tugas ketika
memproduksi Career News. Divisi Media Content tidak memiliki jabatan
struktural seperti layaknya media massa pada umumnya, jabatan keredaksian di
Divisi Media Content hanyalah fungsional. Dalam beberapa jabatan pun,
karyawan tetap Divisi Media Content, seperi manajer, supervisor, dan staff
memiliki beberapa tugas sekaligus. Namun Divisi Media Content dapat
menjalani semua itu, walaupun terkadang pekerjaannya overlap.
Oleh karena Career News berbasis teknologi, dalam hal pengembangan
teknologi, Divisi Media Content memerlukan perangkat keras dan perangkat
lunak serta akses internet sebagai aspek utama dalam pengembangan teknologi.
Kekurangan dari Divisi Media Content ialah, mereka belum bisa menyediakan
kebutuhan teknologi sendiri. Selama ini Divisi Media Content secara khusus dan
ECC UGM secara umum masih bergantung kepada PT Swevel untuk penyediaan
teknologi dan akses internet. Hal ini dikarenakan, PT Swevel merupakan anak
perusahaan ECC UGM yang bergerak di bidang Informasi dan Teknologi (IT).
127
Terlihat dalam pemaparan analisis sebelumnya bahwa Divisi Media
Content yang menjalankan Career News tidak melakukan riset khalayak secara
formal dan terstruktur dalam tahapan manajemen redaksionalnya. Riset yang
dilakukan Divisi Media Content lebih bertujuan untuk mencari ide berita. Riset
tersebut juga masih bersifat sangat sederhana sehingga belum mampu digunakan
untuk mengenali khalayaknya, termasuk melihat keinginan dan kebutuhan
khalayak terkait produk yang dihasilkan Career News.
Kemudian dalam segi perencanaan ruang redaksi, Divisi Media Content
sudah baik dalam merencanakan tema, rubrikasi, pendelegasian tugas,
pengaturan deadline, serta keakuratan isi situs web. Aspek yang masih menjadi
kekurangan ialah rapat tema yang hanya diikuti oleh Manajer, Supervisor, dan
Staff Media Content saja. Para freelance yang sejatinya langsung terjun di
lapangan, tak ikut dilibatkan. Selain itu dari segi tampilan, Divisi Media Content
tidak memiliki karyawan yang ditugaskan untuk menjadi penata rupa seperti
layaknya media cetak. Seperti pengembangan teknologi, hal-hal yang
berhubungan dengan desain, tata ruang, dan tata rupa masih bergantung kepada
PT Swevel.
Divisi Media Content sudah cukup mumpuni dalam pengelolaan sumber
daya ruang redaksi. Dalam mengelola sumber daya manusia, Manajer Media
Content selaku pemimpin menjadikan divisi ini divisi yang nyaman untuk
bekerja. Hanya saja, Divisi Media Content belum menyediakan pelatihan
jurnalistik bagi freelance reporter dan freelance fotografer yang menjadi napas
utama kegiatan reportase Career News. Padahal, seorang reporter dan fotografer
perlu sekali menambah pengetahuannnya di bidang jurnalistik secara berkala.
Dari segi keuangan pun Divisi Media Content tak perlu memikirkan biaya untuk
memproduksi Career News karena sudah dibiayai oleh ECC UGM. Selanjutnya,
Divisi Media Content pun sudah cukup baik dalam menjaga hubungan dengan
128
sumber daya eksternal seperti pembaca dan narasumber dalam proses pembuatan
Career News. Hal sama dengan pengelolaan newshole dari Career News.
Produksi Career News dari segi teknologi diambil alih oleh PT Swevel,
sedangkan produksi konten situs web ditangani seutuhnya oleh Divisi Media
Content. Hal yang menjadi kekurangan, jika ECC UGM sedang memiliki acara
besar, PT Swevel cenderung mendahulukan ECC UGM dibandingkan dengan
order yang diajukan Career News.
Kemudian untuk proses distribusi, Divisi Media Content menggunakan
media sosial untuk menyebarkan Career News kepada masyarakat. Media sosial
yang digunakan ialah twitter dan facebook fanpage. Divisi Media Content pun
memanfaatkan
acara-acara
offair
yang
diadakan
ECC
UGM
untuk
mempromosikan Career News. Karena hal tersebutlah, pameran Career News
dapat dibaca dan bermanfaat oleh banyak pembaca, terutama bagi mahasiswa
akhir atau pencari kerja.
Selanjutnya dalam hal evaluasi, Divisi Media Content tidak memiliki
agenda rutin untuk melakukan rapat evaluasi. Hanya saja tiap jadwal Career
News ditayangkan semua dalam sebulan, manajer, supervisor, dan staff Media
Content melakukan evaluasi secara informal.
Meski demikian, proses manajemen pada dasarnya berlangsung di seluruh
area aktivitas redaksi Career News, mulai dari perancangan struktur organisasi;
perencanaan dalam ruang redaksi yang terdiri dari perencanaan kualitas produk,
perencanaan isi media (rapat tema, rubrikasi, penempatan reporter dan fotografer,
pengaturan deadline, serta penerapan buku putih Career News), dan perencanaan
tampilan media (penempatan rubrik di careernews.web.id); pengelolaan terhadap
sumber daya redaksi yang terdiri dari SDM (proses open recruitment,
pengontrolan kinerja dan pemberian motivasi, pengadaan pertemuan rutin,
129
penentuan pembagian kerja, pengadaan berbagai program), keuangan, berbagai
pihak eksternal, dan newshole; serta kontrol dan evaluasi dalam ruang redaksi.
Sebagai sebuah organisasi di bawah lembaga karir ECC UGM, Career
News secara garis besar dapat menjalankan fungsi manajemen redaksional secara
umum, walaupun penerapan manajemen redaksional tersebut tak dapat lepas dari
lembaga utama mereka, yaitu ECC UGM. Dan peneliti melihat, sejauh ini Career
News sudah berhasil menjalankan fungsinya sebagai penyedia berita dan
informasi karir berdasarkan berbagai perencanaan, pelaksanaan, dan hasil tulisan
yang ditayangkan di careerbews.web.id.
B. Saran
Untuk menjadikan penelitian ini lebih bermanfaat, terdapat beberapa saran
yang peneliti ajukan. Pertama, perlu dilakukan riset khalayak oleh divisi redaksi
karena riset khalayak merupakan tahapan yang amat penting dalam manajemen
redaksional. Dengan riset khalayak, redaksi dapat mengetahui tak hanya karakter
khalayaknya, tapi juga keinginan dan kebutuhan khalayak terhadap produkproduk Career News. Riset khalayak juga sebaiknya dilakukan secara periodik,
yakni setiap tiga bulan sekali, sehingga Career News, dapat menghasilkan artikel
yang mengikuti perkembangan khalayaknya.
Kedua, ketika rapat tema berlangsung, alangkah lebih baiknya jika seluruh
karyawan Media Content, baik tetap, magang, ataupun freelance ikut serta.
Dengan banyaknya kepala yang hadir, tema-tema yang diajukan pun akan
semakin beragam dan banyak ide-ide segar yang muncul.
Ketiga, perlu diadakan lagi upaya-upaya yang dapat meningkatkan
kualitas skill para freelance reporter dan fotografer di bidang jurnalistik dengan
melakukan beragam pelatihan. Hal ini menjadi sangat penting karena dengan
kualitas kinerja yang baik maka akan dihasilkan produk yang juga berkualitas
130
tinggi. Sehingga Career News dapat lebih maksimal dalam menjalankan
fungsinya sebagai media berita dan informasi karir bagi seluruh mahasiswa,
pencari kerja, juga masyarakat umum. Tak hanya di Yogyakarta saja, tapi juga di
seluruh Indonesia.
Keempat, diharapkan Divisi Media Content memang memiliki satu atau
dua Staff IT yang dapat mengurusi pengembangan teknologi termasuk tata rupa
dan tata ruang. Sehingga tidak kesulitan lagi ketika terjadi masalah terkait
teknologi, tanpa harus menunggu lama penanganan dari PT Swevel.
Kelima, meski Career News tak bisa lepas dari ECC UGM, peneliti
berharap Career News dapat berjalan secara mandiri dalam hal pemberitaannya.
Sehingga artikel-artikel yang dihasilkan oleh Career News benar-benar bukti
tanggung jawab sosial ECC UGM dalam memberikan berita dan informasi karir
kepada pembacanya. Tak hanya sebagai komoditas bisnis saja.
Terakhir, tak bisa dipungkiri bahwa penelitian ini tidak lepas dari berbagai
kekurangan. Oleh karena itu, diharapkan adanya penelitian lanjutan sehingga
penelitian ini dapat lebih bermanfaat.
131
Download