BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hampir sebagian besar orang mungkin pernah mendengar istilah akuntansi biaya dan akuntansi manajemen, tetapi belum tentu dapat memahami makna apalagi memisahkan penggunaan keduanya. Oleh karenanya ada yang menyamakan keduanya. Mengapa demikian? Karena secara sekilas tidak terlihat perbedaan di antara kedua bidang akuntansi tersebut. Bahkan banyak ditemukan kemiripan materi dalam akuntansi biaya dibandingkan dengan materi pada akuntansi manajemen, seperti perhitungan harga pokok produksi, harga pokok persediaan, biaya variabel, biaya tetap, dan lain sebagainya. Tetapi jika diperhatikan secara seksama akan terlihat perbedaan antara satu dengan lainnya. Akuntansi biaya biasanya hanya dianggap berlaku untuk operasi pabrikase, namun dalam dunia ekonomi dewasa ini setiap jenis organisasi dari berbagai ukuran dapat mengambil manfaat dari penggunaan konsep dan teknik akuntansi biaya. Akuntansi biaya sebagai bagian dari akuntansi manajemen merupakan bidang khusus akuntansi yang mencatat, menghitung, menganalisis, mengawasi, dan melaporkan kepada manajemen persoalan-persoalan yang berhubungan dengan biaya dan produksi. Bidang akuntansi ini menekankan pada kegiatan perencanaan, penetapan biaya, dan kontrol atas biaya, terutama yang berhubungan dengan biaya produksi suatu barang. Bagi manajemen, akuntansi biaya bermanfaat dalam hal memberikan informasi kepada manajemen mengenai pengumpulan biaya dan harga pokok produksi. Di samping itu salah satu fungsi 1 utama akuntansi biaya adalah pengumpulan dan menganalisa data mengenai biaya, baik yang telah maupun yang akan terjadi untuk digunakan oleh pemimpin perusahaan sebagai alat kontrol atas kegiatan yang telah dilakukan serta alat untuk membuat rencana di masa mendatang. Adapun peran akuntansi biaya adalah sebagai berikut (Carter, 2009:11): a. Menyusun dan melaksanakan rencana dan anggaran operasi perusahaan dalam kondisi yang ekonomis dan bersaing, b. Menetapkan metode kalkulasi biaya dan prosedur yang menjamin adanya pengendalian biaya dan jika memungkinkan, pengurangan atau pembebanan biaya, c. Menentukan nilai persediaan dalam rangka kalkulasi biaya dan penetapan harga, dan sewaktu-waktu memeriksa jumlah persediaan dalam bentuk fisik, d. Menghitung biaya dan laba perusahaan untuk periode akuntansi tahunan atau periode yang lebih singkat, dan e. Memilih alternatif terbaik yang bisa menaikkan atau menurunkan biaya. Akuntansi biaya memberikan klasifikasi dan pembagian biaya yang tepat dalam mengontrol bahan baku, bahan penolong, upah tenaga kerja, dan biayabiaya tak langsung, menetapkan standar untuk mengukur efisiensi, memberikan data dan menyusun anggaran serta menetapkan harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan secara teliti. Adapun tujuan dari akuntansi biaya adalah untuk menyediakan informasi biaya bagi manajemen guna membantu mereka dalam mengelola perusahaan. 2 Penentuan harga pokok produk juga merupakan tujuan daripada perusahaan pabrikase yang hanya dapat dilakukan jika diadakan pemisahan antara biaya produksi dan biaya non produksi. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka biayabiaya yang terjadi di dalam perusahaan harus dicatat dan digolongkan sedemikian rupa sehingga jelas yang mana biaya langsung dan biaya tidak langsung, yang termasuk biaya produksi dan apa saja yang merupakan biaya non produksi, dengan demikian memungkinkan untuk menentukan harga pokok atau menetapkan biaya produksi secara baik dan teliti. Akuntansi biaya bukanlah tujuan melainkan merupakan alat dari manajemen untuk berbagai tujuan dan keperluan yang dibutuhkan manajemen termasuk pengawasan dan penekanan biaya produk yang dihasilkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akuntansi biaya itu sendiri dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan mengenai penentuan harga pokok per satuan produk atau jasa, pengendalian biaya, dan pengendalian data biaya bagi pengambilan keputusan khusus, perumusan kebijaksanaan, dan perencanaan jangka panjang. Akuntansi manajemen merupakan bidang akuntansi yang didalamnya termasuk akuntansi keuangan dan data-data keuangan estimasian yang berguna bagi manajer untuk menjalankan operasi perusahaan sehari-hari dan merencanakan masa depan operasi perusahaan. Definisi akuntansi manajemen menurut Chartered Institute of Management Accountant (1994:30) yaitu “penyatuan bagian manajemen yang mencakup penyajian dan penafsiran informasi yang digunakan untuk perumusan strategi, aktivitas perencanaan dan pengendalian, pembuatan keputusan, optimalisasi penggunaan sumber daya, 3 pengungkapan kepada pemilik dan pihak luar, pengungkapan kepada pekerja, dan pengamanan asset”. Akuntansi manajemen berhubungan dengan pengidentifikasian dan pemilihan yang terbaik dari beberapa alternatif kebijakan atau tindakan dengan menggunakan data historis atau taksiran untuk membantu pimpinan. Titik sentral dalam akuntansi manajemen adalah informasi untuk pihak-pihak di dalam perusahaan. Kegunaan akuntansi manajemen antara lain, mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan. Misalnya dalam hal penetapan harga jual, pembelanjaan, metode produksi, dan investasi. Bidang akuntansi ini juga mengolah maslah-masalah khusus yang dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi dengan menggunakan data historis maupun data taksiran. Akuntansi manajemen adalah bidang akuntansi yang memberikan informasi pada manajemen untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Umumnya informasi ini lebih luas dan mendalam dan digunakan oleh pengambil keputusan dan tidak dipublikasikan. Sebagai contoh suatu perusahaan mainan mobil-mobilan ingin memproduksi 10 unit mobil-mobilan. Untuk memproduksi mobil-mobilan tersebut dibutuhkan bahan langsung sejumlah Rp. 24.000; tenaga kerja langsung sejumlah Rp. 21.000; dan overhead sejumlah Rp. 15.000. Total biaya produksi Rp. 60.000. Jadi harga pokok produksi per unit adalah Rp. 6.000. Jika perusahaan ingin memperoleh laba kotor 40 % dari harga jual maka harga jual produk tersebut per unit adalah Rp. 6.000 dibagi dengan 0,6 sama dengan Rp. 10.000. Dari data yang tersedia, akuntansi biaya digunakan untuk mengkalkulasikan biaya yang dibutuhkan 4 perusahaan dalam memproduksi mobil-mobilan sedangkan akuntansi manajemen menggunakan hasil dari kalkulasi akuntansi biaya tersebut sebagai dasar bagi pihak manajemen untuk mengambil keputusan apakah akan meneruskan produksi, menambah jumlah produksi, atau malah menghentikan produksi setelah meninjau faktor pendukung lainnya. Contoh lain mengenai pentingnya akuntansi biaya dan manajemen: misalnya produsen mobil-mobilan di atas telah beroperasi dengan volume penjualan sebanyak 4000 unit. Biaya produksi variabel per unit terdiri dari biaya bahan langsung Rp. 2.400; tenaga kerja langsung Rp. 2.100; overhead variabel Rp. 500; dan biaya administrasi serta pemasaran variabel Rp. 1.000 sehingga total biaya variabel Rp. 6.000. Biaya tetap terdiri dari biaya produksi Rp. 4.000.000 dan biaya administrasi serta pemasaran Rp. 2.000.000. Dengan beroperasi pada volume 4.000 unit maka perhitungan laba rugi perusahaan terlihat sebagai berikut: Penjualan Biaya variabel: Biaya produksi Biaya operasional Total biaya variabel 4.000 x Rp. 10.000 = Rp. 40.000.000 4.000 x Rp. 5.000 4.000 x Rp. 1.000 = Rp. 20.000.000 = Rp. 4.000.000 Rp. 24.000.000 Gross profit margin Biaya overhead Biaya administrasi dan pemasaran Total biaya tetap Laba operasi Rp. 16.000.000 Rp. 4.000.000 Rp. 2.000.000 = Rp. 6.000.000 Rp. 10.000.000 Misalkan perusahaan memiliki kapasitas produksi 10.000 unit, berarti masih tersedia kapasitas yang menganggur sebanyak 6.000 unit. Oleh karena itu jika terdapat permintaan dari pelanggan yang baru sebanyak 6.000 unit kemudian 5 memenuhi permintaan tersebut dengan harga spesial yaitu dibawah harga jual yang normal (< Rp. 10.000) dan diatas biaya variabel (> Rp. 6.000 per unit) maka dipastikan perusahaan akan memperoleh tambahan keuntungan dari pelanggan yang baru tersebut meskipun dengan harga spesial yaitu Rp. 7.500 per unit. Dalam penawaran khusus ini manajemen dihadapkan pada pembuatan keputusan ‘menerima’ atau ‘menolak’ permintaan tersebut. Keputusan yang dibuat oleh manajer, menolak atau menerima permintaan akan mempengaruhi jumlah penghasilan perusahaan dan akan mempengaruhi kekayaan perusahaan. Ketepatan pembuatan keputusan akan menjaga dan menaikkan kekayaan perusahaan serta meningkatkan kredibilitas manajemen begitu juga sebaliknya. Maka dari itu sebelum menolak atau menerima tawaran tersebut perusahaan membutuhkan peranan ilmu akuntansi manajemen melalui pemanfaatan metode perhitungan variable costing untuk menghitung kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi untuk kemudian dijadikan sebagai dasar mengambil keputusan. Berikut adalah perhitungan yang dibutuhkan untuk menjadi dasar pengambilan keputusan menerima atau menolak tawaran pesanan yang baru, apabila pesanan yang baru diterima maka perhitungan laba rugi perusahaan akan terlihat sebagai berikut: Penjualan: Pelanggan lama Pelanggan baru Total 4.000 x Rp. 10.000 4.000 x Rp. 7.500 = Rp. 40.000.000 = Rp. 30.000.000 = Rp. 70.000.000 Biaya variabel: Biaya produksi Biaya operasi Total biaya variabel 8.000 x Rp. 5.000 8.000 x Rp. 1.000 = Rp. 40.000.000 = Rp. 8.000.000 Rp. 48.000.000 6 Biaya fix: Biaya produksi Biaya operasi Total biaya fix Total biaya Laba operasi Rp. 4.000.000 Rp. 2.000.000 Rp. 6.000.000 Rp. 54.000.000 Rp. 16.000.000 Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa laba perusahaan bertambah sebesar Rp. 6.000.000 dibandingkan dengan sebelumnya yaitu Rp. 10.000.000 sehingga menjadi Rp. 16.000.000. Maka dari itu manajer perusahaan akan mengambil keputusan untuk menerima pesanan dari pelanggan baru. Apabila peranan akuntansi biaya dan akuntansi manajemen tidak berfungsi dengan baik, maka akan berakibat buruk bagi perusahaan. Karyawan yang tidak mampu mengaplikasikan akuntansi biaya dan akuntansi manajemen dengan benar akan salah dalam menganalisis data dan menciptakan informasi yang salah. Apabila informasi tersebut dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak manajemen, maka manajer akan membuat keputusan yang salah yang pada gilirannya akan merugikan perusahaan. Dan jika pihak eksternal menggunakan informasi tersebut untuk mengambil keputusan ia juga beresiko mengalami kesalahan dalam menginvestasikan uangnya. Secara eksplisit dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai perbedaan peran antara akuntansi biaya dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya lebih berfokus kepada perhitungan biaya yaitu memprediksikan biaya dan perhitungan nilai persediaan. Sedangkan akuntansi manajemen dirancang dan dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak manajemen meramu dan menganalisis biaya biasanya bersifat rahasia dan bukan untuk laporan publik, memandang ke depan bukan 7 sejarah, dan dihitung dengan mengacu pada kebutuhan manajer dalam pengambilan keputusan (lebih bersifat internal). Hubungan akuntansi biaya dengan akuntansi manajemen yaitu akuntansi biaya merupakan alat manajemen yang hasil informasinya dijadikan dasar perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, perbaikan berkelanjutan, dan alat pengambil keputusan. Hal ini menjadikan akuntansi manajemen sebagai cakupan yang lebih luas dengan akuntansi biaya sebagai bagian di dalamnya. Namun terkadang timbul kesulitan dalam memisahkan kedua fungsi ini. Contohnya dalam perkuliahan sehari-hari. Mata kuliah akuntansi biaya dipisah dengan mata kuliah akuntansi manajemen, tetapi dalam praktek pembelajaran dan isi dari buku pegangan yang digunakan tak jarang memuat bahasan yang serupa. Dan mungkin sebagian praktisi akuntan manajemen juga tidak memisahkan pengaplikasian kedua bidang ilmu ini. Berdasarkan uraian di atas peneliti termotivasi untuk meneliti keberadaan akuntansi biaya dan akuntansi manajemen dalam prakteknya di perusahaan. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Deskripsi Komperatif Kepentingan Keberadaan Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen dalam Praktek”. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah dalam prakteknya praktisi akuntansi membedakan penggunaan akuntansi biaya dan akuntansi manajemen? 8 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah praktisi akuntansi membedakan penggunaan akuntansi biaya dan akuntansi manajemen. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman peneliti tentang masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh gambaran lebih jelas mengenai kesesuaian di lapangan dengan teori yang ada. 2. Bagi responden, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam membedakan antara akuntansi biaya dengan akuntansi manajemen. 3. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi didalam melakukan penelitian sejenis. 9