modul praktikum genetika tanaman 2015 3. materi

advertisement
MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN 2015
3. MATERI INTERAKSI GEN
Setiap gen memiliki pekerjaan sendiri-sendiri untuk menumbuhkan karakter tapi ada
beberapa gen yang berinteraksi atau dipengaruhi oleh gen lain untuk menumbuhkan karakter.
Gen-gen tersebut mungkin ada pada kromosom yang sama (berangkai) mungkin pula ada
pada kromosom yang berbeda satu sama lain.Keadaan saling mempengaruhi dari beberapa
gen ini dinamakan interaksi gen. Karena ada interaksi maka perbandingan fenotipe
keturunan hibrid akan menyimpang dari teori Mendel. Rasio fenotip yang dihasilkan tidak
lagi 3:1 atau 9:3:3:1, peristiwa ini
dikenal dengan Penyimpangan Hukum Mendel.
Interaksi gen dibedakan menjadi dua yaitu interaksi interalellik dan interaksi intraalellik.
a. Interaksi Intra alelik
Interaksi intraalellik adalah interaksi pada alel pada lokus yang sama.Alel dominan
menutupi pengaruh dari alel resesif, sebagian atau penuh. Berikut ini adalah peristiwa intra
alelik:
1. Dominan Sempurna (complete dominance)
Peristiwa dominansi dimana sifat dominan menutupi secara sempurna sifat resesifnya
mskipun dalam kondisi heterozigot.
2. Dominan tidak Sempurna (Incomplete dominance/Partial dominance)
Dominasi tidak sempurna terjadi apabila suatu gen dominan tidak menutupi pengaruh
alel resesifnya dengan sempurna, sehingga pada individu heterozigot akan muncul
sifat antara (intermedier).
3. Kodominan (codominance)
Kodominan tidak memunculkan sifat antara pada individu heterozigot, tetapi
menghasilkan sifat yang merupakan hasil ekspresi masing-masing alel.
Contoh:
Misalkan M (Merah) dan m (Putih)
Parental
:
MM
x
mm
(Merah)
Gamet
: M
Filial 1
: Mm
(Putih)
m
(Merah Putih)
4. Gen Letal (lethal gene)
Alel Letal merupakan alel yang dapat mengakibatkan kematian pada individu
homozigot (embrio).
Gen letal Dominan
Gen letal dominan menyebabkan kematian pada keadaan homozigot dominan. Pada
keadaan heterozigot, umumnya penderita hanya mengalami kelainan. Contoh gen letal
dominanadalah pada ayam redep. Ayam redep adalah ayam yang memiliki kaki dan
sayap pendek.Dalam keadaan homozigot dominan, ayam mati.Jika heterozigot, ayam
hidup tetapi memiliki kelainan pada kaki dan sayap pendek.Sedangkan homozigot
resesif ayam normal.
Rasio fenotip Letal : redep : normal = 1 : 2 : 1
Rasio perbandingan tersebut menyimpang dari rasio perkawinan monohybrid
Gen letal resesif
Gen letal resesif menyebabkan kematian jika berada dalam keadaan homozigot
resesif. Pada keadaan heterozigot individu normal tetapi pembawa (carier) gen letal.
5. Gen ganda (multiple alleles)
Alel ganda merupakan fenomena adanya tiga atau lebih alel dari suatu gen. Alel
ganda hanya dapat dipelajari pada populasi.
Contoh: Sterilitas jantan pada tanaman tembakau
b. Interaksi Inter Alelik
Interaksi interalellik adalah interaksi antar alel pada lokus yang berbeda, gen pada satu
lokus mempengaruhi ekspresi dari lokus lain atau gen pada satu lokus berinteraksi dengan
gen pada lokus lain.Interaksi diantara lokus-lokus tersebut akan mengubah pola distribusi
dalam populasi F2 Suatu gen atau lokus yang menekan atau menyembunyikan kerja suatu gen
pada lokus lain disebut epistasis. Gen atau lokus yang ditekan disebut hipostasis. Epistasis
yang terjadi pada dua lokus gen, jumlah fenotip yang muncul pada keturunan dari indukinduk dihibrida akan kurang dari empat. Terdapat enam tipe rasio epistasis yang dikenal yaitu
sebagai berikut;
1. Kodominan (9:3:3:1)
2. Epistasis Dominan (12:3:1)
Epistasis dominan terjadi dimana dua pasang gen dominan lengkap mengatur sifat
yang sama tetapi satu alel dominan pada satu lokus dapat menghasilkan fenotip
tertentu tidak tergantung gen pada lokus lain baik dominan atau resesif, jadi epistatik
terhadap gen lain atau menutup efek gen lain.
3. Epistasis Resesif (9:3:4)
Epistasis resesif adalah sutau keadaan, kedua pasang gen dominan lengkap tetapi gen
resesif (missal cc) pada satu lokus (lokus A) menekan kenampakan alel pada lokus
lain (lokus B).
Contoh : Persilangan antara mencit berbulu kelabu (AACC) dan albino (aacc) dapat
digambarkan seperti pada diagram berikut ini.
P:
AACC x aacc
kelabu
albino

F1 :
AaCc
Kelabu
F2 : 9 A-C- kelab
3 A-cc albino
kelabu : hitam : albino
3 aaC- hitam
9
1 aacc
:
3
:
4
albino
4. Epistasis Dominan-Resesif (13:3)
Epistasis Dominan-Resesif adalah keadaan satu gen dominan pada saat lokus dan
pada homozigot resesif pada lokus yang lain bersifat epistasis yaitu bila terdapat
salah satu gen itu akan mencegah pembuatan hasil akhir gen.
Contoh peristiwa epistasis dominan-resesif dapat dilihat pada pewarisan warna bulu
ayam ras. Dalam hal ini terdapat pasangan gen I, yang menghalangi pigmentasi, dan
alelnya, i, yang tidak menghalangi pigmentasi. Selain itu, terdapat gen C, yang
menimbulkan pigmentasi, dan alelnya, c, yang tidak menimbulkan pigmentasi. Gen I
dominan terhadap C dan c, sedangkan gen c dominan terhadap I dan i.
P:
IICC
x
iicc
putih
putih

F1 :
IiCc
Putih
F2 : 9 I-C-
putih
3 I-cc
putih
3 iiC-
berwarna
1 iicc
putih
putih : berwarna
13 : 3
5. Epistasis Dominan-Ganda (15:1)
Apabila gen dominan dari pasangan gen I epistatis terhadap pasangan gen II yang
bukan alelnya, sementara gen dominan dari pasangan gen II ini juga epistatis
terhadap pasangan gen I, maka epistasis yang terjadi dinamakan epistasis dominan
ganda.
Contoh peristiwa epistasis dominan ganda dapat dilihat pada pewarisan bentuk buah
Capsella.Ada dua macam bentuk buah Capsella, yaitu segitiga dan oval. Bentuk
segitiga disebabkan oleh gen dominan C dan D, sedang bentuk oval disebabkan oleh
gen resesif c dan d. Dalam hal ini C dominan terhadap D dan d, sedangkan D
dominan terhadap C dan c.
P:
CCDD
x
ccdd
segitiga
oval

F1 :
CcDd
Segitiga
F2 : 9 C-D-
segitiga
3 C-dd
segitiga
3 ccD-
segitiga
1 ccdd
oval
segitiga : oval
15 : 1
6. Epistasis Resesif Ganda (9:7)
Epistasis resesi gandah adalah keadaan fenotip yang sama dihasilkan oleh kedua
genotip homozigot resesif. Dua gen resesif bersifat epistatik terhadap alel dominan.
Contoh:
Bila kedua genotipe homozigot resesif
menghasilkan fenotip yg identik
9 C_P_ : 3 C_pp :3 ccP_ : 1 ccpp
purple
white
7. Gen Ganda dengan Efek Kumulatif (9:6:1)
Dua gen bukan alelnya bekerja saling menambah atau bersifat kumulatif untuk
menimbulkan suatu karakter.
Contoh:
Download