Pemrograman Web Lanjut 2017 Praktikum 1 1.1. XAMPP XAMPP merupakan perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. XAMPP terdiri dari program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan PERL. XAMPP memiliki fungsi sebagai server yang berdiri sendiri (localhost). Berperan sebagai server web Apache dalam melakukan simulasi pengembangan web. Melalui XAMPP developer dapat menguji aplikasi web yang dibuat di komputer tanpa harus terkoneksi internet, dengan kata lain membuka web secara offline. Di dalam XAMPP, terdapat direktori kerja yang dapat digunakan untuk menyimpan seluruh file aplikasi web, termasuk dokumen PHP, dan Database MySQL. Folder kerja pada XAMPP yang telah diinstal terdapat folder kerja dengan nama htdocs, yang dapat digunakan untuk menyimpan file aplikasi yang dibuat. Sementara untuk database disimpan di folder data. Aplikasi web yang telah dibuat dapat diakses dengan mengetikkan http://localhost/nama_folder, http://127.0.0.0/nama_folder, atau dengan menggunakan ip address dari masing-masing komputer yang digunakan. 1.2. Instalasi Apache, MySql, dan PHP dengan memanfaatkan XAMPP 1.2.1. Instalasi Instalasi Apache, MySQL, dan PHP dapat dilakukan dengan satu proses dengan memanfaatkan XAMPP. Untuk memulai instalasi XAMPP di komputer kerja silakan unduh XAMPP di http://www.apachefriends.org. Instalasi XAMPP(dalam modul ini menggunakan xampp-win32-1.8.3-1) dapat dilakukan dengan cara berikut. 1. Klik ganda pada installer yang telah diunduh kemudian akan muncul tampilan selamat datang Gambar 1.1 klik next untuk melanjutkan proses instalasi. Gambar 1.1 Halaman Awal Installer XAMPP Ld.Farida | Universitas AMIKOM Yogyakarta Pemrograman Web Lanjut 2017 2. Gambar 1.2 menunjukkan halaman yang digunakan untuk mengatur komponen apa saja yang akan diinstal. Pada contoh bahasa Perl tidak dipilih, tetapi jika dibutuhkan bahasa Perl dapat dicentang. Kemudian klik next untuk melanjutkan proses selanjutnya. Gambar 1.2 Halaman Pengaturan Komponen 3. Proses selanjutnya adalah memilih lokasi instalasi XAMPP. Contoh pada Gambar 1.3 menunjukkan bahwa XAMPP diinstal di direktori C:\xampp. Klik next jika proses pemilihan folder instalasi telah selesai, kemudian akan muncul tampilan seperti pada Gambar 1.4. Klik next untuk melanjutkan proses yang selanjutnya proses instalasi akan ditunjukkan seperti pada Gambar 1.5. Gambar 1.3 Halaman Folder Instalasi Ld.Farida | Universitas AMIKOM Yogyakarta Pemrograman Web Lanjut 2017 Gambar 1.4 Halaman Konfirmasi Instal XAMPP Gambar 1.5 Halaman Instalasi XAMPP 4. Setelah proses instalasi selesai, akan muncul halaman seperti pada Gambar 1.6, klik finish untuk mengakhiri proses. Gambar 1.6 Halaman Instalasi Selesai Ld.Farida | Universitas AMIKOM Yogyakarta Pemrograman Web Lanjut 2017 5. Gambar 1.7 merupakan halaman control panel XAMPP ketika proses instalasi telah selesai. Klik tombol start di action Apache dan MySQL untuk menjalankan servis. Untuk memastikan XAMPP telah berhasil, ketikkan http://localhost di web browser. Gambar 1.7 Halaman Control Panel XAMPP 1.2.2. Konfigurasi Documentroot pada XAMPP dapat dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan untuk mempermudah dalam proses pembuatan sebuah aplikasi web. Documentroot merupakan lokasi atau folder yang digunakan untuk menyimpan data file PHP yang dapat dipanggil melalui web browser. Secara default documentroot berada di C:\xampp\htdocs. Sehingga ketika membuat sebuah aplikasi yang akan dapat diakses melalui web browser, maka file aplikasi tersebut harus diletakkan pada folder htdocs. Akan tetapi, lokasi documentroot tersebut dapat diubah sesuai dengan kebutuhan pengguna. konfigurasinya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. 1. Buka file C:\xampp\apache\conf\httpd.conf dengan menggunakan notepad. 2. Tekan Ctrl+F dan ketikkan documentroot pada jendela pencarian. 3. Jika sudah ditemukan DocumentRoot "C:/xampp/htdocs", ubah lokasi sesuai dengan kebutuhan, contoh DocumentRoot "E:/PWL" (catatan: folder PWL harus sudah ada di dalam direktori E) 4. Ubah <Directory "C:/xampp/htdocs"> menjadi <Directory "E:/PWL"> seperti yang ada pada Gambar 1.8. Gambar 1.8 Halaman Konfigurasi Documentroot 5. Simpan hasil perubahan pada file tersebut. Kemudian restart apache dengan klik stop dan klik ulang tombol start. Setelah proses konfigurasi selesai, maka mulai saat ini semua file PHP harus diletakkan di direktori E:\PWL. Ld.Farida | Universitas AMIKOM Yogyakarta Pemrograman Web Lanjut 2017 1.3. PHP 1.3.1. Sekilas tentang PHP PHP (Hypertext Preprosessor) merupakan salah satu bahasa pemrograman yang dirancang untuk membangun aplikasi web, ditempatkan di dalam server dan diproses di server. Hasilnya akan dikirimkan ke client melalui web browser. PHP merupakan server-side scripting yang biasanya menyatu dengan kode HTML sehingga akan terbentuk sebuah website yang dinamis. PHP merupakan free software sehingga bebas digunakan tanpa membayar, lintas platform sehingga dapat dijalankan di berbagai sistem operasi, dan memiliki tingkat akses paling cepat dibanding web pemrograman yang lain. Selain itu, PHP masih merupakan bahasa pemrograman web yang paling banyak digunakan (tahun 2014). PHP akan menjadi bahasa pemrograman case sensitive ketika menuliskan identifier yang dituliskan oleh user perbedaan huruf besar dan kecil pada variabel, konstanta, fungsi akan berpengaruh. Sementara untuk penulisan identifier built-in dari PHP akan bersifat not case sensitive. Sehingga $nama ≠ $NAMA; echo = ECHO. Akhir dari penulisan PHP selalu diakhiri dengan tanda titik koma ( ; ). 1.3.2. Aturan Penulisan Script PHP Format penulisan script PHP dibuka oleh tag <?php dan ditutup dengan ?>. Perlu digarisbawahi bahwa tugas PHP adalah mengolah data sesuai dengan sintaks yang dituliskan(keinginan pengguna), sedangkan untuk mengatur format tampilan di layar merupakan tugas dari HTML. Oleh sebab itu, perlu diketahui cara menyisipkan skrip PHP ke dalam HTML. Berikut terdapat dua cara, yaitu: 1. Embedded Script, menyisipkan skrip PHP diantara tag-tag HTML. <p align=”center”> <font size=”6” color=”blue” face=”arial” <?php echo date(“d-M-Y”); ?> </font> </p> 2. Non-Embedded Script, menyisipkan tag HTML di dalam skrip PHP. <?php echo “<p align=\”center\”>”; echo “<font size=\”6\” color=\”blue\” face=\”arial\”>”; echo date(“d-M-Y”); echo “<p align=\”center\”>”; echo “</font>”; echo “</p>”; ?> Ld.Farida | Universitas AMIKOM Yogyakarta Pemrograman Web Lanjut 2017 1.3.3. Format Penulisan Output PHP Terdapat beberapa macam cara menuliskan output dari PHP, antara lain: 1. echo, contoh echo $nama; 2. print, contoh print $nama; 3. printf, contoh printf $nama; Perintah echo dan print memiliki fungsi yang sama, yaitu sama-sama untuk menampilkan kode/tulisan yang ada di dalam sintak PHP, tetapi terdapat perbedaan diantara keduanya, yaitu: 1. echo tidak mengembalikan nilai apapun setelah dijalankan (no return value). Sedangkan print akan mengembalikan nilai true atau false ketika selesai dijalankan berdasarkan sukses tidaknya perintah tsb dijalankan. 2. echo dapat menampilkan satu atau lebih banyak data yang dipisahkan dengan tanda koma, sedangkan print hanya dapat menampilkan data tunggal (satu data). 3. echo lebih cepat 20% prosesnya dari print. 4. Printf memiliki fungsi yang sama dengan echo dan print, tetapi fungsi ini dapat mengatur format data yang akan ditampilkan di browser. Contoh: <?php printf(“%s %d %0.02f <br />\n”, “string”,10,3.14); ?> Keterangan: a. Parameter pertama menunjukkan format data; b. Parameter ke 2, 3, dst, menunjukkan argumen atau data; Berikut format string beserta keterangannya Format %s %b %o %x %X %s %f Keterangan Integer, notasi desimal Integer, notasi binary Integer, notasi oktal Integer, notasi heksadesimal (dinyatakan dalam huruf kecil) Integer, notasi desimal(dinyatakan dalam huruf kapital) String Double(bilangan real) 1.3.4. Komentar pada Skrip PHP Komentar pada skrip PHP cukup penting bagi para pengembang website. Komentar dapat digunakan untuk menandai atau memberikan keterangan pada masing-masing fungsi skrip karena setiap blok skrip memiliki fungsi yang berbeda-beda. Tulisan atau skrip yang ada di dalam komentar tidak akan dijalankan/dieksekusi oleh program. Terdapat dua cara dalam menuliskan komentar di PHP: 1. Komentar satu baris menggunakan tanda // dan # 2. Komentar lebih dari satu baris menggunakan /* ... */ Ld.Farida | Universitas AMIKOM Yogyakarta Pemrograman Web Lanjut 2017 1.3.5. Menuliskan PHP 1. Buka editor yang sudah biasa digunakan, misal notepad++, sublime text, atau dreamweaver <!DOCTYPE html> <html> <head> <title>PHP Pertama</title> </head> <body> <?php //ini komentar satu baris #ini juga komentar satu baris /*ini komentar lebih dari satu baris*/ echo "Hello world, selamat datang di halaman PHP"; ?> </body> </html> 2. Simpan dengan nama hello.php dan letakkan di documentroot komputer anda. Misal, nama folder belajar-php(optional). 3. Buka browser lalu ketikkan http://localhost/belajar-php/hello.php. 4. Lihat hasilnya di browser. 1.4. Tugas 1. Buat halaman PHP yang dapat menampilkan Data Diri, simpan dengan nama mypersonal.php 2. Tambahkan skrip yang dapat mengatur tampilan jenis font, warna, dan ukuran sehingga dapat menampilkan hasil seperti berikut. Ld.Farida | Universitas AMIKOM Yogyakarta Pemrograman Web Lanjut 2017 Referensi Arief, M. R. 2011. Pemrograman Web Dinamis menggunakan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Andi Offset. Hakim, Lukmanul. 2014. Rahasia Inti Master PHP &MySQLi(improved). Yogyakarta, Lokomedia Paranginan, Kasiman. 2012. Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Andi Offset. Raharjo, Budi., dkk. 2014. Modul Pemrograman Web HTML, PHP, & MySQL. Bandung: Modula. Arifin, Oki. 2015. Modul Pemrograman Web Lanjut. STMIK AMIKOM Yogyakarta. Yunmar, Rajif Agung. 2011. Modul Pemrograman Web Lanjut. STMIK AMIKOM Yogyakarta. Ld.Farida | Universitas AMIKOM Yogyakarta