BAB I BENTUK MUKA BUMI Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta didik mampu mendeskripsikan proses alam endogen yang menyebabkan terjadinya bentuk muka bumi. 2. Peserta didik mempu mendeskripsikan gejala diastropisme dan vulkanisme serta sebaran tipe gunung api. 3. Peserta didik mampu mendeskripsikan faktor-faktor terjadinya gempa. 4. Peserta didik mampu mendeskripsikan proses eksogen.. 5. Peserta didik mampu mengidentifikasikan pengaruh relief muka bumi terhadap manusia. A. BENTUK RELIEF PERMUKAAN BUMI Bentuk permukaan bumi tidak rata. Ada yang berupa gunung, pegunungan, dan bukit. Adapula yang berupa lembah, daratan tinggi dan daratan rendah. Keadaan itu tidak hanya di daratan. Di dasar laut pun terdapat lembah yang dalam (trog atau palung laut), lubuk laut,gunung laut, punggung laut, dan semacamnya. Perbedaan tinggi rendah permukaan bumi disebut relief. Ilmu yang mempelajari tentang relief permukaan bumi disebut geomorfologi. 1. Bentuk Muka Bumi (Relief) Daratan Relief daratan tidak rata, dapat berupa gunung, pegunungan, bukit, daratan rendah, lembah dan lain-lain. Indonesia berelief kasar karena berupa gunung berapi, gunung, pegunungan, bukit, lembah dan dataran rendah. Bentuk permukaan bumi Indonesia yang tidak rata disebabkan oleh tenaga dari dalam bumi yang disebut tenaga endogen dan oleh tenaga dari luar yang disebut tenaga eksogen. 2. Bentuk Muka bumi (Relief) Lautan Relief yang terdapat di permukaan dasar laut sangat beraneka ragam, antara lain : dangkalan (shelf), palung laut atau trog, lubuk laut atau bekken, ambang laut, gunung laut, jendul laut, dan ambang laut. SAT/2015/07/JH 1/modul/SOS Page 1 B. PROSES PEMBENTUKAN RELIEF MUKA BUMI 1. Susunan Lapisan Bumi a. Kerak Bumi (Litosfer) Kerak bumi terdiri atas 2 lapis yaitu kerak benua yang padat tetapi mudah pecah dan kerak samudra. Kerak bumu bukan lapisan yang utuh tetapi terpecah menjadi 7 blok (lempeng) besar dan ratusan lempeng kecil. b. Mantel Bumi Mantel bumi paling atas dinamakan astenosfer yang keadaannya sangat cair tetapi sebagian masih dalam keadaan padat dan suhu cukup tinggi, sedangkan tekanannya rendah. Mantel bagian bawah tekanannya lebih besar dan lebih panas sehingga cairannya mengembang ke atas mendesak bagian atas ke samping, lalu turun mengisi kekosongan bagian bawah. c. Inti bumi (barisfer) Karena suhu sangat tinggi dan tekanan sangat besar, maka inti bumi dalam keadaan sangat padat. Massa inti sekitar 31,5%dari massa bumi. Seluruh unsurnya terdiri atas nikel (Ni) dan ferum (Fe). C. GEJALA DIASTROPISME DAN VULKANISME 1. Diastropisme Diastropisme adalah proses pembentukan relief muka bumi oleh tenaga endogen tanpa disertai aktivitas magma. Bentuk yag dihasilkan dari proses diastropisme berupa pegunungan lipatan dan pegunungan patahan. a. Pegunungan Lipatan Pegunungan lipatan terbentuk oleh gerakan mendatar kerak bumi pada lapisan endapan yang lentur atau elastis. (Perhatikan gambar bentuk lipatan pada halm. 3) b. Pegunungan Patahan adalah pegunungan dengan struktur geologi patahan (sesar). Jenis patahan antara lain: patahan normal, rebah, geser, horst, dan graben. SAT/2015/07/JH 1/modul/SOS Page 2 Gambar 1.1 Jenis-jenis Lipatan (Folding) Gambar 1.2 Jenis-jenis patahan 2. Vulkanisme Semua gejala di dalam bumi sebagai akibat adanya aktivitas magma disebut vulkanisme. Gerakan magma itu terjadi karena magma mengandung gas yang merupakan sumber tenaga magma untuk menekan batuan yang ada di sekitarnya. Lalu apa yang disebut magma? Magma adalah batuan cair pijar bertemperatur tinggi yang terdapat di dalam kulit bumi, terjadi dari berbagai mineral dan gas yang terlarut di dalamnya. Magma terjadi akibat adanya tekanan di dalam bumi yang amat besar, walaupun suhunya cukup tinggi, tetapi batuan tetap padat. Jika terjadi pengurangan tekanan, misalnya adanya retakan, tekanannya pun akan menurun sehingga batuan tadi menjadi cair pijar atau disebut magma. Magma bisa bergerak ke segala arah, bahkan bisa sampai ke permukaan bumi. Jika gerakan magma tetap di bawah permukaan bumi disebut intrusi magma. Berdasarkan sifat erupsi dan bahan yang dikeluarkannya, ada 3 macam gunung berapi sentral, yaitu: SAT/2015/07/JH 1/modul/SOS Page 3 1. Gunung api Perisai. Gunung api ini terjadi karena magma yang keluar sangat encer. Magma yang encer ini akan mengalir ke segala arah sehingga membentuk lereng sangat landai. Ini berarti gunung ini tidak menjulang tinggi tetapi melebar. Contohnya: Gunung Maona Loa dan Maona Kea di Kepulauan Hawaii. 2. Gunung api Kerucut Pasir Abu gunung ini disebut cinder cone. Seluruh bahan penyusunnya berupa bahan piroklastik berukuran kecil, pasir dan abu. Gunung api ini berbentuk seperti corong di bagian bawahnya. Bagian yang lekuk pada kawah terisi air sehingga membentuk danau kawah. 3. Gunung api Strato Gunung api ini terjadi akibat erupsi campuran antara eksplosif dan efusif yang bergantian secara terus menerus. Hal ini menyebabkan lerengnya berlapis-lapis dan terdiri dari bermacam-macam batuan. Gunung api inilah yang paling banyak ditemukan di dunia termasuk di Indonesia. Misalnya gunung Merapi, Semeru, Merbabu, Kelud, dan lain-lain. D. GEMPA BUMI Gempa bumi adalah getaran pada bumi yang berasal dari peristiwa-peristiwa di dalam kulit bumi. Gempa dibedakan menjadi 3 jenis yaitu gempa tektonik, vulkanik, dan runtuhan. Gempa tektonik yang disebabkan oleh peristiwa patah dan bergesernya suatu massa batuan. Gempa vulkanik disebabkan oleh gerakan magma menuju permukaan bumi. Disamping itu ada gempa runtuhan atau terban adalah gempa yang disebabkan oleh runtuhnya gua-gua kapur atau terowongan tambang. Pusat timbulnya gerakan di dalam kerak bumi disebut hiposentrum. Titik pada permukaan bumi di atas hiposentrum disebut episentrum. Alat pencari gempa adalah seismograf. E. TENAGA ENDOGEN DAN EKSOGEN Bentuk muka bumi di daratan dan di lautan dari waktu ke waktu selalu berubah. perubahan itu disebabkan tenaga yang berasal dari dalam bumi maupun tenaga yang berasal dari luar bumi.Tenaga yang berasal dari dalam bumi disebut tenaga endogen sedangkan tenaga yang berasal dari luar bumi disebut tenaga eksogen. Tenaga Endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga ini pada umumnya memberikan berbagai bentuk relief kulit bumi dan bersifat membangun. Tenaga atau kekuatan yang berasal dari dalam bumi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu Epirogenesa dan Orogenesis. SAT/2015/07/JH 1/modul/SOS Page 4 Ada dua Epirogenesa: Epirogenesa positif, yaitu gerakan yang mengakibatkan turunnya lapisan kulit bumi, sehingga permukaan air laut terlihat naik. Epirogenesa negatif, yaitu gerakan yang mengakibatkan naiknya lapisan kulit bumi, sehingga permukaan air laut terlihat turun. b) Orogenesis (Seismic atau Gempa) Orogenesa adalah pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat dan meliputi wilayah yang sempit. Tektonik Orogenesa biasanya disertai proses pelengkungan (Warping), lipatan (Folding), patahan (Faulting) dan retakan (Jointing). OROGENESIS berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi dua, yaitu : Teknonisme : Pergeseran lempeng bumi dan Vulkanisme : Aktivitas gunung berapi. Tenaga Eksogen Adalah semua kekuatan dari luar bumi yang turut berpengaruh terhadap permukaan bumi. Kekuatan yang ditimbulkan berupa pelapukan, erosi dan sedimentasi. 1. Pelapukan Pelapukan adalah proses rusaknya batu-batuan (juga benda lain) pada tempat awalnya. Pelapukan dibagi menjadi 3 yaitu pelapukan mekanik, pelapukan kimia, dan pelapukan organik. 2. Erosi Erosi adalah pengikisan dan pemidahan hasil-hasil pelapukan oleh air, angin, dan gletser dari tempat asal ke tempat lain. Erosi oleh air dan angin dapat terjadi jika permukaan tanah tidak tertutup oleh tumbuh-tumbuhan (hutan). SAT/2015/07/JH 1/modul/SOS Page 5 3. Sedimentasi Sedimentasi atau pengendapan adalah proses penimbunan tempat-tempat yang lekuk dengan bahan-bahan hasil erosi yang terbawa oleh aliran air, angin, maupun gletser. Endapan atau sedimen yang terbentuk dapat dibedakan menjadi sedimen klastika, kimia, organik tergantung pada jenis bahan hasil erosinya. Contoh hasil sedimentasi adalah sebagai berikut: Delta adalah endapan di muara sungai, baik yang bermuara ke danau maupun ke laut. Flood plain adalah dataran banjir di tepi sungai. Tombolo adalah tanggul pasir alami yang menghubungkan dataran dengan pulau yang berada di dekat pantai. F. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF TENAGA ENDOGEN DAN EKSOGEN No Dampak Positif Tenaga Endogen No Dampak Negatif Tenaga Endogen 1. Merupakan proses pembentukan batu- 1. Banyak batuan dan barang tambang merusak lingkungan terjadi gempa bumi yang 2 Terbentuk gunung-gunung tinggi 2 Letusan gunung api sering memakan 3 Terbentuk dataran tinggi yang luas 3 korban jiwa 4 Bahan vulkanik dari gunung api dapat Terjadi lipatan atau patahan menjadi tanah yang subur 5 Gunung-gunung indah sebagai objek wisata No Dampak Positif Tenaga Eksogen 1. Pelapukan di daerah kapur akan membentuk 1. Hilanya lapisan tanah karena erosi gua stalaktit dan stalagmit 2. Menghasilkan lahan kritis 2 Pelapukan menghaslkan tanah subur 3. Banjir menggenangi daerah pantai 3 Sisa bahan organik dapat diurai menjadi 4. Terjadi kerusakan areal pertanian tanah Pohon dan rumah rudak akibat angin 4 No 5. Dampak Negatif Tenaga Eksogen Menghasilkan tanah endapan yang subur Sources : Sardiman dkk. 2006. Pembelajaran IPS untuk SMP kelas VII. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri SAT/2015/07/JH 1/modul/SOS Page 6