ANALISIS STRUKTUR MODAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHT AVERAGE COST OF CAPITAL (WACC) USAHA KECIL MISSCRIP SURABAYA Nur Amala *) Jurusan Ekonomi, Fakultas Manajemen, Universitas Narotama Jl. Arief Rachman Hakim 51, Surabaya 60117 ABSTRACT ANALYSIS USING CAPITAL STRUCTURE WEIGHT AVERAGE COST OF CAPITAL (WACC) SMALL BUSINESS MISSCRIP SURABAYA This study aims to measure the financial performance of Business Misscrip in Surabaya by using the approach of Weight Average Cost Of Capital (WACC). Financial performance measurement is done by using qualitative research methods. Small Business Misscrip producing leather kebab chips starting from 2014 and to expand its business Misscrip use Exchange Bank loan as capital for business. But in running their business, Business Misscrip not yet have a standard to measure capital structure. In fact, is in need of a standard to measure capital structure to determine the cost of capital in terms of capital budgeting (capital budgeting) in their operations. For it is in use approach Weight Average Cost of Capital (WACC) to measure capital structure. Based on the analysis of capital structure using the Weight Average Cost Of Capital (WACC) Small Business Misscrip Surabaya in the period of January 1 s / d December 31, 2016 was obtained Cost of debt after tax (kD) of 0.1188 or 11.88%, Cost of capital (to ) of 0.07 or 7%, the value of the debt composition (WD) of 0.11 or 11%, the value composition of capital (wE) of 0.89 or 89%. And the last is the percentage of Weight Average Cost Of Capital (WACC) of the Small Business Misscrip Surabaya is 0.075368 or 7.5368%, indicating that the capital structure of Small Business in Surabaya Misscrip well. Keywords: SMEs, Capital Structure Weight Average Cost Of Capital (WACC) 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Peran Usaha Kecil dan Menengah sudah tidak diragukan lagi. Ketika terjadi krisis yang melanda pada tahun 1998, justru perusahaan-perusahaan berskala kecil dan menengah yang relatif mampu bertahan dibandingkan perusahaan besar. Alasannya karena mayoritas perusahaan berskala kecil tidak terlalu tergantung pada modal besar atau pinjaman dari luar dalam kurs dollar. Sehingga, ketika ada fluktuasi nilai tukar, perusahaan berskala besar yang secara umum selalu berurusan dengan mata uang asing adalah yang paling berpotensi mengalami imbas tersebut. Sekarang diakui bahwa UKM merupakan salah satu aset negara dan memegang peranan penting, yaitu sebagai penyumbang sebagian besar perekonomian negara yang dapat terlihat pada peningkatan produk domestik bruto (PDB) dan dampak positif lainnya terlihat juga pada penyerapan tenaga kerja oleh UKM yang dapat memberikan efek positif pada pemerataan pendapatan. Pada perekonomian dewasa ini, banyak UKM yang berusaha mempertahankan kelangsungan usahanya ataupun menginginkan usahanya berkembang. Hal ini, membuat terciptanya rencana- rencana yang berkaitan dengan keputusan keuangan perusahaan. Salah satunya adalah keputusan penentuan struktur modal. Karena salah satu faktor yang membuat perusahaan memiliki daya saing dalam jangka panjang adalah faktor kuatnya struktur modal yang di miliki perusahaan tersebut. Sehingga keputusan sumber- sumber dana yang di pakai untuk memperkuat struktur modal suatu perusahaan tidak dapat di lihat sebagai keputusan yang sederhana, namun memiliki implikasi kuat terhadap apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Struktur modal adalah gambaran dari bentuk proporsi keuangan perusahaan antara modal yang dimiliki yang bersumber dari internal atau modal sendiridan eksternal atau utang jangka panjang yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan dengan ketentuan sumber dana yang di butuhkan tersebut bersumber dari tempattempat yang aman dan jika di pergunakan memiliki nilai dorong dalam memperkuat struktur modal keuangan perusahaan tersebut. Dalam arti ketika dana tersebut di gunakan untuk memperkuat struktur modal perusahaan tersebut, maka perusahaan tersebut mampu mengendalikan modal tersebut secara efektif dan efisien serta tepat sasaran. Keputusan melakukan pendanaan tidak terlepas dari berbagai pengaruh faktor ekonomi, seperti tingkat bunga, inflasi, resiko operasional perusahaan dan risk profile investor, yang mana hal tersebut membentuk return yang di kehendaki oleh investor. Investor yang menginvestasikan dananya lewat pembelian saham, pasti menginginkan return tertentu, begitu pula pemegang obligasi pasti menginginkan return tertentu akibat menginvestasikan dananya pada obligasi perusahaan tersebut. Imbal hasil (rate of return) dari sisi investor merupakan biaya dari sudut pandang perusahaan. Sehingga rate of return (required return) investor menjadi discount factor (faktor diskon) yang bersifat mendiskon nilai sebuah perusahaan. Discount factor ini sering di sebut dengan nama Weight Average Cost Of Capital (Biaya Modal Tertimbang). Di sebut biaya modal tertimbang karena menyesuaikan dengan proporsi/ bobot tiap sumber pendanaan, baik dari hutang, saham biasa, saham preferen, muapun modal di tahan. 1 Di Surabaya terdapat salah satu Usaha Kecil Misscrip Surabaya yang terletak di daerah Rungkur Lor Gang 2 No.17. Perintis Usaha Kecil Misscrip Surabaya ini adalah ibu Kasiami yang menjual delapan varian rasa misscrip yaitu rasa original, balado, keju, pedas manis, jagung bakar, coklat, stroberry dan banana tanpa bahan pengawet dan memiliki rasa misscrip yang gurih, renyah dan cita rasa kulit kebab yang khas. Namun, Usaha Kecil Misscrip Surabaya ini belum memiliki standarn untuk mengukur struktur modalnya. Untuk itu, di gunakan metode Weight Average Cost Of Capital sebagai alat ukur struktur modal dengan tujuan guna mengetahui biaya modal dalam hal penganggaran modal (capital budgeting) dalam operasi usahanya. Jika perusahaan hanya memiliki investor yang merupakan pemegang saham biasa (common stockholders), maka biaya modal perusahaan merupakan tingkat pengembalian pada ekuitasnya. Pada kenyataannya sebagian besar perusahaan memiliki berbagai jenis modal, dan karena adanya perbedaan resiko maka berbagai jenis sekuritas tersebut memiliki tingkat pengembalian yang berbeda. Tingkat pengembalian pada setiap komponen modal tersebut di sebut component cost dan biaya modal yang di gunakan untuk menganalisa capital budgeting decisions di sebut Weight Average Cost Of Capital. Weight Average Cost Of Capital (WACC) menggambarkan tingkat pengembalian minimum untuk mendapatkan required rate of return (tingkat pengembalian yang disyaratkan) oleh investor, yaitu kreditor dan pemegang saham atau merupakan rata-rata tertimbang biaya hutang dan modal sendiri. Dengan demikian di dalam perhitungannya akan mencakup perhitungan masingmasing komponennya, yaitu biaya modal hutang (cost of debt) dan biaya modal saham (cost of equity), serta proporsi masing-masing komponen di dalam struktur modal perusahaan. Untuk itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui struktur modal yang di gunakan Usaha Kecil Misscrip Surabaya dengan menggunakan metode Weight Average Cost Of Capital (WACC) dengan judul “Analisis Struktur Modal dengan menggunakan metode Weight Average Cost Of Capital (WACC) Usaha Kecil Misscrip Surabaya”. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dikemukakan adalah Bagaimana Analisis Struktur Modal dengan menggunakan metode Weight Average Cost Of Capital (WACC) Usaha Kecil Misscrip Surabaya? Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui struktur modal pada Usaha Kecil Misscrip Surabaya dengan menggunakan metode Weight Average Cost Of Capital (WACC) . 2 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis 1. Bagi penulis Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang Analisis Struktur Modal dengan menggunakan metode Weight Average Cost Of Capital (WACC) Usaha Kecil Misscrip Surabaya. 2. Bagi Usaha Kecil Misscrip Surabaya Di harapkan dengan adanya penelitian ini, dapat memberikan kontribusi bagi pemilik Usaha Kecil Misscrip Surabaya yang terkait dalam Weight Average Cost Of Capital (WACC) sebagai alat bantu untuk mengukur struktur modal. 3. Bagi Pemerintah Di harapkan lebih memperhatikan Usaha Kecil dengan memberikan pelatihan tentang pentingnya metode Weight Average Cost Of Capital (WACC) sebagai alat bantu untuk mengukur struktur modal. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih spesifik, maka pembahasan masalah dalam penelitian ini memiliki batasan, diantaranya sebagai berikut : 1. Usaha Kecil Misscrip Surabaya yang terletak di daerah Rungkur Lor Gang 2 No.17 sebagai lokasi penelitian. 2. Mempelajari dan menganalisis Struktur Modal dengan menggunakan metode Weight Average Cost Of Capital (WACC) Usaha Kecil Misscrip Surabaya. Rerangka Teori Konsep Biaya Modal Modal yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan berasal dari sumber internal dan eksternal. Kedua sumber modal tersebut akan mempunyai tingkat biaya modal yang berbeda. Konsep Cost of capital dimaksudkan guna menentukan besarnya biaya riil penggunaan modal dari masing-masing sumber dana untuk kemudian menentukan biaya modal rata-rata tertimbang (Weight Average Cost Capital) dari seluruh dana yang digunakan perusahaan dalam operasi usahanya. Menurut Warsono (2002:134), menyatakan bahwa “Biaya modal adalah tingkatpengembalian yang disyaratkan dari semua sumber pendanaannya”. Atau “Biaya modal adalah tingkat pengembalian minimum (required rate of return) yang harus dicapai oleh perusahaan agar dapat menutup beban keuangan atas penggunaan sumber dana jangka panjangnya”. Dapat juga didefinisikan bahwa “Cost of capital adalah besarnya dana yang harus dikeluarkan karena adanya penggunaan dana untuk aktifitas usahanya baik dari dana sendiri maupun dana luar, sehingga nantinya perusahaan dapat mempertahankan atau menaikan nilai perusahaan yang ditunjukan dengan kenaikan harga sahamnya” .Besarnya biaya modal akan dipengaruhi oleh besarnya biaya dari komponen- komponen modal. Apabila hal ini dihubungkan dengan perhitungan biaya modal rata- rata tertimbang maka peran dari pemilihan struktur modal juga akan mempengaruhi besarnya 3 biaya modal, karena biaya modal rata-rata tertimbang dihitung dari biaya modal dikalikan dengan komposisi masing-masing komponen. Pembahasan lebih lanjut tentang komponen modal untuk menentukan biaya modal ratarata tertimbang (Weight Average Cost Capital) adalah: 1. Biaya Utang Biaya utang menunjukan seberapa besar biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan sebagai akibat penggunaan dana oleh perusahaan yang berasal dari pinjaman. Husnan (1995), menyatakan bahwa “Biaya modal atas utang adalah biaya utang setelah pajak yang digunakan untuk menghitung biaya rata-rata tertimbang dari modal, dan hal ini merupakan tingkat bunga atas utang (Kd) dikurangi dengan penghematan pajak yang timbul karena pembayaran bunga (bunga dedectible dalam perhitungan pajak)”. Jumlah ini sama dengan (Kd) dikalikan dengan (1-t), dimana t adalah tarif pajak marjinal dari perusahaan”. Dari keterangan diatas apabila dibuat rumus, bahwa: kD = (1 – t) Kd Dimana : kD : Biaya hutang setelah pajak T : Tarif pajak perusahaa Kd 2. : Biaya utang Biaya Modal Ada 3 metode yang bisa dipergunakan untuk menghitung biaya modal, yaitu. a. Model Penentuan Harga Aktiva Modal / Capital Asset Pricing Model (CAPM). Pendekatan CAPM merupakan model untuk menentukan harga suatu asset pada kondisi ekuilibrium. Tujuannya adalah untuk menentukan tingkat pengembalian yang disyaratkan (required rate of return) minimum dariinvestasi yang beresiko, dimana tingkat hasil pengembalian atas saham sama dengan tingkat bunga bebas resiko ditambah premi resiko. Besarnya premi resiko adalah hasil pengembalian pasar dikurangi dengantingkat bebas resiko yang kemudian akan dikalikan dengan β (beta) saham perusahaan atau dirumuskan sebagai berikut: kE = Rf + (Rm - Rf) β Dimana : Rf : Tingkat pengembalian atas investasi bebas resiko, dimana umumnya merupakan suku bunga obligasi pemerintah atau surat berharga pemerintah. Rm : Tingkat bunga investasi rata-rata seluruh pasar Β : Ukuran tingkat resiko saham perusahaan b. Model obligasi ditambah premi resiko modal Perhitungan dengan menggunakan metode ini juga melibatkan suatu premi resiko, tetapi berbeda dengan metode pertama yang memakai 4 surat berharga. Dalam metode ini yang dihitung merupakan premi atas biaya hutang jangka panjang. kE = kD + Rp Dimana: kE : Biaya modal kD : Biaya utang setelah pajak Rp : Premi resiko c. Model pertumbuhan deviden Hasil pengembalian atas modal yang diinginkan investor dapat diperoleh melalui persamaan deviden. Adapun persamaan deviden adalah : perusahaan yaitu antara modal yang di miliki yang bersumber dari utang jangka panjang (long- term liabilities) dan modal sendiri (shareholder’s equity) yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan”. Ini di pertegas oleh Jones (1992), bahwa “Struktur modal suatu perusahaan terdiri dari long- term debt dan shareholder’s equity, dimana shareholder’s equity terdiri dari preferred stock dan common equity, dan common equity itu sendiri adalah terdiri dari common stock dan retained earnings”. Kebutuhan dana untuk memperkuat truktur modal suatu perusahaan dapat bersumber dari internal dan eksternal, dengan ketentuan sumber dana yang di butuhkan tersebut bersumber dari tempat- tempat yang di anggap aman (safety position) dan jika di pergunakan memiliki nilai dorong dalam memperkuat struktur modal keuangan perusahaan. Dalam arti ketika dana itu di gunakan untuk memperkuat struktur modal perusahaan, maka perusahaan mampu mengendalikan modal tersebut secara efektif serta tepat sasaran. Pembagian dan Kebijakan Struktur Modal Menurut Martin (1992), bahwa untuk memahami tentang struktur modal maka perlu kita pahami pembagian struktur modal itu sendiri yaitu secara garis besar dapat di bedakan menjadi dua bagian yaitu: yang pertama “Simple Capital Structure yang berarti jika perusahaan hanya menggunakan modal sendiri saja dalam struktur modalnya”. Dan yang kedua adalah “Complex Capital Structure yaitu jika perusahaan tidak hanya menggunakan modal sendiri tetapi juga menggunakan modal pinjaman dalam struktur modalnya. Atas dasar dua hal inilah, kemudian di lakukan kajian secara komprehensif manakah yang paling tepat di pergunakan berdasarkan situasi kondisi internal dan eksternal, tentunya dengan tetap mengedepankan pendekatan secara efektif dan efisien. Ini sebagaimana di katakana oleh Brigham dan Houston (2006), yaitu “Sebagai contoh, perusahaanperusahaan farmasi umumnya memiliki struktur modal yang sangat dapat bervariasi di antara perusahaan di dalam satu industry yang sama”. Sehingga dapat di simpulkan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal suatu perusahaan, yaitu sebagai berikut: 5 1. Bentuk atau karakteristik bisnis yang di jalankan. 2. Ruang lingkup aktivitas operasi bisnis yang di jalankan. 3. Karakteristik manajemen (management characteristic) yang di terapkan di organisasi bisnis tersebut. 4. Karakteristik, kebijakan dan keinginan pemilik. 5. Kondisi micro dan macro economy yang berlaku di dalam negeri dan luar negeri yang turut mempengaruhi pengambilan keputusan perusahaan. Menurut Brigham dan Houston (2006), bahwa kebijakan struktur modal melibatkan adanya suatu pertukaran antara resiko dan pengembalian penggunaaan lebih banyak utang akan meningkatkan resiko yang di tanggung oleh para pemegang saham. Namun, penggunaan utang yang lebih besar biasanya akan menyebabkan terjadinya ekspetasi tingkat pengembalian atas ekuitas yang lebih tinggi. Teori Struktur Modal Ada beberapa teori yang menjelaskan tentang struktur modal (capital structure), yaitu: 1. Modigliani dan Miller Theory a. MM Theory Zero Taxes (1958) Teori ini menyatakan bahwa “Nilai perusahaan tidak di pengaruhi oleh keputusan struktur modal perusahaan, dengan beberapa asumsi yang mendasari” yaitu: I. Tidak ada biaya broker II. Tidak ada pajak III. Tidak ada biaya kebangkrutan IV. Investor dapat meminjam dan meminjamkan pada tingkat bunga yang sama dengan perusahaan. V. Semua unvestor memiliki informasi yang sama VI. EBIT tidak di pengaruhi dengan penggunaan hutang. b. MM Theory Corporate Taxes (1963) Jika memperhitungkan ada pajak perusahaan, maka keputusan perusahaan untuk berhutang dapat mengurangi pembayaran pajak dari levered firms, sehingga semakin banyak Cash Flow ke investor (dapat berupa pembayaran deviden). Teori ini menunjukan bahwa “Nilai dari levered firm sama dengan nilai dari unlevered firm + any “side effect” : V˪ = Vᵤ + TD, jika T = 40%, maka setiap ada penambahan $1 hutang akan menambah nilai perusahaan sebesar 40 cents, dan akhirnya membawa kepada kesimpulan bahwa Optimal Capital Structure semakin tinggi semakin baik”. V˪ = Vᵤ + Value of side effects V˪ = Vᵤ + Present value of tax shield V˪ = Vᵤ + TD V˪ = Vᵤ + 1-(1-Tc(1-Ts) D (1- Td) Keterangan: Tc = Corporate tax rate 6 2. 3. 4. 5. Td = Personal tax rate on debt income Ts = Personal tax rate on stock income Trade off Theory Teori ini tidak sependapat dengan MM Theory yang menyatakan tidak ada biaya kebangkrutan. Menurut Trade off Theory “Meningkatnya peluang terjadinya kebangkrutaan sebanding dengan peningkatan penggunaan hutang oleh perusahaan”. Pada tingkat penggunaan hutang yang rendah, keuntungan pembayaran pajak cenderung akan lebih besar dibandingkan dengan bankruptcy cost dan sebaliknya, jika penggunaan hutang tinggi maka bank ruptcy cost cenderung akan melebihi keuntungan pembayaran pajak. Sehingga menurut teori ini, optimal capital structure tercapai jika ada keseimbangan antara costs dan benefit yang di peroleh perusahaan. Signaling Theory MM Theory menyatakan bahwa investor dan manajer memiliki informasi yang sama. Tetapi pada kenyataan manajer selalu memiliki informasi yang lebih banyak dan akan menjual saham jika saham over valued dan menjual obligasi jika saham under valued. Hal ini di persepsikan investor sebagai sinyal negative jika perusahaan ,menerbitkan saham baru. Pecking order Theory Teori ini menjelaskan tentang urutan pendanaan yang dapat di gunakan oleh perusahaan, sebagai berikut: Pertama perusahaan akan menggunakan sumber dana internal berupa laba di tahan, jika tidak mencukupi maka perusahaan akan menggunakan sumber dana eksternal berupa hutang dan yang terakhir akan menerbitkan saham baru. Pendanaan dengan penerbitan saham baru berada di urutan terakhir pendanaan di karenakan menerbitkan saham baru memerlukan biaya yang lebih besar di banding penggunaan hutang dan laba di tahan. Agency Problem Adanya perbedaan kepentingan antara manajer dan share holder akan memunculkan konflik kepentingan di antara kedua pihak. Manajer dapat memegang uang tunai dalam jumlah yang sangat banyak sehingga dapat memicu terjadinya pemberosan. Untuk meminimalisasikan hal tersebut maka beberapa cara dapat di lakukan oleh perusahaan seperti: a. Membayarkan deviden kepada pemegang saham dengan jumlah yang besar b. Melakukan pembelian saham kembali (stock repurchase) c. Meningkatkan penggunaan hutang perusahaan, karena dengan penggunaan hutang yang besar akan mendorong manajer untuk lebih mendisiplinkn diri dalam penggunaan uang. Tingkat penggunaan hutang yang tinggi akan meminimalkan jumlah uang tunai yang di pegang oleh manajer sehingga dapat mencengah terjadinya tindakan pemborosan. 7 Weight Average Cost Of Capital (WACC) Weight Average Cost of Capital atau diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi biaya modal rata-rata tertimbang, menggambarkan tingkat pengembalian minimum untuk mendapatkan required rate of return (tingkat pengembalian yang diisyaratkan) oleh investor, yaitu kreditor dan pemegang saham atau merupakan rata-rata tertimbang biaya hutang dan modal sendiri. Dengan demikian di dalam perhitungannya akan mencakup perhitungan masing-masing komponennya, yaitu biaya utang setelah pajak (cost of debt) dan biaya modal (cost of equity), serta proporsi masing-masing komponen di dalam struktur modal perusahaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Astuti (2004:129) bahwa “Karena pada umumnya perusahaan mempunyai sumber modal lebih dari satu maka perhitungan biaya modalnya adalah memakai metode rata-rata tertimbang atau WACC”. WACC = (wD x kD) + (wE x kE) Dimana, kD : biaya utang setelah pajak kE : biaya modal wD : komposisi utang wE : komposisi modal Kerangka Berpikir Berdasarkan uraian tinjauan pustaka di atas, penulis mengemukakan kerangka berpikir seperti gambar di bawah ini : Struktur Modal Faktor internal Faktor Eksternal Weight Average Cost Of Capital (WACC) 1.Menghitung biaya utang setelah pajak 2.Menghitung biaya modal 3.Menghitung struktur permodalan 4. Menghitung WACC 8 METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian kualitatif. Creswell (2012), menyatakan bahwa “Qualitative research is a means for exploring and understanding the meaning individuals or groups ascribe to a social or human problem. The process of research involves emerging questions and procedurs: collecting data in the participsnts’ setting: analyzing the data inductively, bulding from particulars to general themes: band making interpretations of the meaning of data. The final written report has a flexible writing structure”. Penelitian kualitatif berarti proses eksplorasi dan memahami makna perilaku individu dan kelompok, menggambarkan masalah sosial atau masalah kemanusiaan. Proses penelitian mencakup membuat pertanyaan penelitian dan prosedur yang masih bersifat sementara, mengumpulkan data pada seting partisipan, analisis data secara induktif, membangun data yang parsial ke dalam tema, dan selanjutnya memberikan interpretasi terhadap makna suatu data. kegiatan akhir adalah membuat laporan ke dalam struktur yang fleksibel. Objek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah Usaha Kecil Misscrip Surabaya yang terletak di daerah Rungkur Lor Gang 2 No.16. Penelitian ini memilih Usaha Kecil Misscrip Surabaya karena usaha ini belum memiliki standarn untuk mengukur struktur modal. Untuk itu, di gunakan metode Weight Average Cost Of Capital (WACC) sebagai alat ukur struktur modal dengan tujuan guna mengetahui biaya modal dalam hal penganggaran modal (capital budgeting) dalam operasi usahanya. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Sumber Data Menurut Sugiyono (2014), Dalam hal ini penyusunan menggunakan sumber data antara lain: sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang di tetapkan. Berikut beberapa teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Observasi 2. Wawancara/ interview 3. Dokumentasi 9 Teknik Analisa Data Menurut Bogdan menyatakan bahwa “Data analysis is the process of systematically searching and arranging the interview transcript, field notes, and other materials that you accumulate to increase your own understanding of them and to enable you to present what you have discovered to others”. Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang di peroleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan- bahan lain, sehingga mudah dapat di pahami dan temuannya dapat di informasikan kepada orang lain. Analisa data di lakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit- unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan di pelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat di ceritakan kepada orang lain. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Weight Average Cost Of Capital (WACC). Berikut langkah- langkah menenentukan Weight Average Cost Of Capital (WACC) adalah sebagai berikut: 1) Menghitung biaya utang setelah pajak (kD) kD = (1-t) kd Dimana : kD : Biaya utang setelah pajak t : Tarif pajak perusahaan Kd : Biaya utang 2) Menghitung Biaya Modal kE = Rf + (Rm - Rf) β Dimana : Rf : Tingkat pengembalian atas investasi bebas resiko, dimana umumnya merupakan suku bunga obligasi pemerintah atau surat berharga pemerintah. Rm : Tingkat bunga investasi rata-rata seluruh pasar Β : Ukuran tingkat resiko saham perusahaan 3) Menghitung Struktur Permodalan Struktur permodalan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Komposisi Utang (wD) : Total Utang X 100% Total Utang +Modal Komposisi Modal (wE) : Total Modal X 100% Total Utang + Modal 4) Weight Average Cost Of Capital (WACC) 10 WACC = (wD x kD) + (wE x kE) Dimana, kD : biaya utang setelah pajak kE : biaya modal wD : komposisi utang wE : komposisi modal HASIL PENELITIAN Deskrpsi Operasional Gambaran Umum Kampung Kue Surabaya Kampung Kue adalah salah satu sentra UMKM di kota Surabaya , yang terletak di Rungkut Lor RT 04/ RW 02 gang 5, Kecamatan Rungkut, Surabaya Timur. Kampung Kue Surabaya ini didirikan sejak tahun 2005 oleh ibu – ibu setempat. Awal berdirinya Kampung kue tersebut dikarenakan faktor ekonomi untuk mencukupi kebutuhan sehari – hari sebagai pemasukan tambahan bagi ibu – ibu setempat maka dari itu ibu – ibu membuat inisiatif membuat kue sebagai penghasilan tambahan. Waktu pertama kali terbentuknya kampung kue ini awalnya hanya ada 20 pengrajin kue. Dan seiring berjalannya waktu sekarang sudah ada 80 pengrajin kue yang menjual kue, uniknya para pengrajin kue tersebut tdak menjual produk kue yang sama. Kampung kue setiap harinya dapat memproduksi banyak varian kue basah, kue kering, dan masih banyak lagi. Variasi harga dari Rp. 1000 hingga Rp.4000. dan kue tersebut udah ada distributor yang mengambil untuk dipasarkan di toko – toko dan berbagai tempat lainnya. 1) Visi Kampung kue Surabaya Visi dari Kampung kue adalah menjadikan masyarakat sejahtera dalam berkehidupan ekonomi yang mapan serta adil dan maju bersama demi terwujudnya keberhasilan dalam mengelola usaha kecil yang akan menjadikan suatu yang bermanfaat bagi semua. 2) Misi Kampung Kue Surabaya Misi Kampung Kue Surabaya adalah membangun usaha bersama, menciptakan lapangan pekerjaan, membuat masyarakat sejahtera. Gambaran Umum Usaha Kecil Misscrip (kripik kulit kebab MISSCRIP adalah kripik kulit kebab yang renyah dan mempunyai rasa yang enak sebagai camilan sehari – hari. Awal terbentuknya Misscrip karena adanya motivasi berwirausaha dari Owner untuk mengembangkan usaha kecilnya tersebut. Dari berjualan keripik kemasan kecil yang dititipkan dikantin sekolah yang dijual 2000/biji dan sekarang berkembang adanya kemasan besar yang dijual 11.000/biji. Pertama kali Misscrip hanya punya satu varian rasa yaitu rasa balado, sampai sekarang terdapat 9 rasa yang mantap untuk menarik konsumen agar tidak bosan, rasanya antara lain yaitu 11 rasa original, rasa balado, rasa strabery, rasa coklat, rasa banana, rasa pedas, coklat banana, keju, pedas manis. Misscrip diresmikan pada tanggal 28 Januari 2014. Nama Misscrip diambil karena mempuyai arti sebagai kripik yang ngangenin agar mudah di ingat oleh konsumen maka dari itu Owner memberi nama Misscrip. Untuk satu kemasan Misscrip beratnya 165 gram untuk bumbu tabur dan yang coklat 145 gram. Dan setiap rasa harganya sama 11.000/biji. Untuk modal awal membuat kripik januari 2014 yaitu dari modal sendiri 100.000 dan untuk mengembangkan usahanya akhirnya Owner pinjam dana KUR BRI 25.000.000 dengan jangka waktu 3 tahun. Dan sampai sekarang Misscrip telah dititipkan di outlet besar seperti di Sentra UKM MERR, sentra UKM SIOLA, Sakinah Keputih, Lapis Kukus Surabaya, Kebun Cowek, Lapis Kukus Surabaya Jalan Jenteng, Jalan Kutai dan di Sidoarjo. Berikut adalah Biodata Owner Misscrip (Kripik kulit kebab) : Nama Lengkap : Kasiami Tempat, tanggal lahir : Pasuruan, 17 Juli 1953 Agama : Islam Status : Berkeluarga Alamat : Rungkut Lor II/17 Surabaya Timur 1) Visi Usaha Kecil Misscrip (keripik kulit kebab) Visi Usaha Kecil Misscrip adalah mewujudkan UKM yang bisa berkembang dan bisa bersaing di Pasar Global. 2) Misi Usaha Kecil Misscrip ( Keripik Kulit Kebab ) Misi Usaha Kecil Misscrip adalah membuat brand Misscrip menjadi dikenal masyarakat sebagai camilan yang enak, bermutu, dan berkualitas. Serta Membuka lapangan pekerjaan baru bagi yang ingin berjualan Misscrip sebagai penghasilan tambahan. Deskripsi Hasil Penelitian dan Analisa Data Pada hasil penelitian kualitatif, peneliti mencari sumber data berupa data primer dan sekunder dan menganalisa dokumen secara mendalam terkait dengan rumusan masalah yang berhubungan dengan Analisis Struktur Modal dengan menggunakan metode Weight Average Cost Of Capital (WACC). Berkut laporan keuangan Usaha Kecil Misscrip Surabaya yang berupa pendekatan laporan Neraca dan Laba Rugi sebai berikut : Tabel 4.1 Laporan Neraca Misscrip Surabaya Laporan Neraca Misscrip Surabaya Per 31 Desember 2016 (Rp) Asset/ Aktiva Asset Lancar Kas Liability/ Pasiva 68.962.800 Hutang jangka pendek - Persediaan 67.910.400 12 bahan baku Piutang 15.000.000 Asset Tetap Peralatan 696.500 Hutang jangka panjang 25.000.000 Gedung Tanah 50.000.000 7.500.000 Modal 200.069.700 Kendaraan 15.000.000 Total 225.069.700 225.069.700 (sumber : di olah oleh penulis 2017) Tabel 4.2 Laporan Laba/ Rugi Misscrip Surabaya Laporan Laba/ Rugi Misscrip Surabaya Periode 1 januari s/d Desember 2016(Rp) Penjualan 84.000.000 HPP( Harga Penjualan) Laba kotor Pokok 12.000.000 72.000.000 Biaya operasi 5.180.000 Laba operasi (EBIT) 66.820.000 Bunga 8.018.400 Pajak 668.200 Laba bersih 59.469.800 (sumber : di olah oleh penulis 2017) Sebelum menghitung Weight Average Cost Of Capital (WACC) beberapa bagian yang harus di hitung terlebih dahulu, yaitu : 13 1) Menghitung biaya utang setelah pajak (kD) Diketahui : kd = 12% atau 0,12 T = 1% atau 0,01 Ditanya : Berapa biaya utang setelah pajak (kD) Jawab : kD = (1-t) kd = (1-0,01)12% = 0,99 x 0,12 = 0,1188 = 11,88% Jadi, biaya utang setelah pajak (kD) adalah 0,1188 atau 11,88% 2) Menghitung Biaya Modal Keterangan : (1) Usaha Kecil Misscrip Surabaya tidak memiliki tingkat pengembalian atas investasi bebas resiko yang berarti sama dengan 0. Oleh karena itu rumus untuk menghitung biaya modal yaitu kE = Rf (2) Rf adalah Tingkat pengembalian atas investasi bebas resiko atau nilai acuan bunga deposito (pada Bank Bri ) Diketahui : kE = Rf kE = 7% = 0,07 Jadi, biaya modalnya adalah 0,07 atau 7% 3) Menghitung struktur permodalan Diketahui : Total utang = Rp 25.000.000 14 Total modal = Rp 200.069.700 Ditanya : (1) Berapa nilai komposisi utang (wD) (%) ? (2) Berapa nilai komposisi modal (wE) (%) ? Jawab : (1) Komposisi utang (wD) (%) = Total Utang X 100% Total Utang + Modal = Rp 25.000.000 X 100% Rp 225.069.700 = 0,11 = 11% Jadi, nilai komposisi utang (wD) adalah 0,11 atau 11% (2) komposisi modal (wE) (%) = Total Modal X 100% Total Utang + Modal = Rp 200.069.700 X 100% Rp 225.069.700 = 0, 89 = 89% Jadi, nilai komposisi modal (wE) adalah 0,89 atau 89% 4) Menghitung prosentaseWeight Average Cost Of Capital (WACC) Diketahui : wD = 0,11 kD = 0,1188 wE = 0,89 kE = 0,07 Ditanya : Berapa prosentase Weight Average Cost Of Capital(WACC) ? Jawab : WACC = (wD x kD) + (wE x kE) 15 = (0,11 x0,1188) + (0,89 x 0,07) = 0,013068 + 0,0623 = 0,075368 = 7,5368% Jadi, prosentase Weight Average Cost Of Capital(WACC) adalah 0,075368 atau 7,5368% Pembahasan Hasil Penelitian Laporan keuangan merupakan suatu informasi mengenai keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu yang di gunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Usaha Kecil Misscrip Surabaya belum memiliki laporan keuangan yang terperinci. Laporan yang di miliki hanyalah catatan- catatan mengenai total pembelian persediaan bahan baku, piutang dan hasil penjualan. Untuk itu akan di bahas laporan keuangan Usaha Kecil Misscrip Surabaya dengan menggunakan pendekatan laporan neraca dan laba rugi. Laporan neraca adalah salah satu laporan keuangan yang terdiri dari kolom perkiraan aktiva dan pasiva. Pada kolom aktiva terdiri dari pos aktiva lancar maupun tetap sedangkan untuk kolom pasiva di isi dengan pos kewajiban (hutang) dan modal. Aktiva lancar mencakup uang kas, aktiva lainnya, atau sumber lainnya yang di harapkan dapat di realisis atau di cairkan menjadi uang kas atau di jual selama jangka waktu yang normal. Aktiva lancar Usaha Kecil Misscrip Surabaya antara lain : Pertama, Kas yang di miliki Usaha Kecil Misscrip Surabaya periode 1 Januari s/d Desember 2016 adalah Rp 68.962.800. Kedua, Persediaan bahan baku yang di miliki Usaha Kecil Misscrip Surabaya periode 1 Januari s/d Desember 2016 adalah Rp 67.910.400. Berikut perincian persediaan bahan baku Usaha Kecil Misscrip Surabaya. Tabel 4.3 Laporan Persediaan Bahan Baku Usaha Kecil Misscrip Surabaya Laporan Persediaan Bahan Baku Usaha Kecil Misscrip Surabaya Periode 1 januari s/d Desember 2016(Rp) 216 kg kulit kebab 31.104.00 108 liter minyak goring 16.848.000 10.800 g bumbu rasa 6.480.000 216 kg plastic 10.886.400 216 stiker 2.592.000 16 Total 67.910.400 (sumber : di olah oleh penulis tahun 2017) Ketiga, Piutang yng di miliki Usaha Kecil Misscrip Surabaya periode 1 Januari s/d Desember 2016 adalah Rp 15.000.000. Aktiva tetap merupakan aktiva berwujud yang di peroleh dalam bentuk siap pakai dengan di bangun terlebih dahulu, yang di gunakan dalam operasi perusahaan tidak di maksudkan untuk di jual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aktiva tetap yang di miliki Usaha Kecil Misscrip Surabaya antara lain : Pertama,assest peralatan yang akan di bahas pada tabel 4.4. Yang kedua, assest gedung yang di miliki ibu adalah senilai Rp 50.000.000. Yang ketiga, assest tanah yang di miliki ibu adalah senilai Rp 7.500.000 dan yang terakhir assest kendaraan yang di miliki ibu adalah satu sepeda motor mio seharga Rp 15.000.000. Tabel 4.4 Laporan Assest Peralatan Usaha Kecil Misscrip Surabaya Laporan Peralatan Usaha Kecil Misscrip Surabaya Periode 1 januari s/d Desember 2016(Rp) 8 tepa 200.000 3 wadah 240.000 1 timbangan digital 220.000 1 jepitan 12.000 1 kater 8.000 1 penggaris 6.500 1 gunting 10.000 Total 696.500 (sumber : di olah oleh penulis 2017) Pasiva adalah kewajiban yang harus di bayar kepada pihak ketiga (kreditur). Pasiva (liabilities) sesuai dengan jangka waktu di bagi menjadi dua bagian yaitu hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Usaha Kecil Misscrip Surabaya tidak memiliki hutang jangka pendek melainkan hanya memiliki hutang jangka panjang pada Bank Bri senilai Rp 25.000.000 dengan jangka waktu 3 tahun dan bunga sebesar 12%. Dan Modal yang di gunakan ibu untuk membiaya operasi Usaha Kecil Misscrip Surabaya adalah senilai Rp 200.069.700. 17 Laporan laba rugi adalah suatu bagian dari laporan keuangan yang memuat dan menyediakan informasi tentang ukuran keberhasilan operasi perusahaan selama waktu tertentu. Laporan laba rugi Usaha Kecil Misscrip Surabaya antara lain : Penjualan, Harga Pokok Penjualan (HPP), Laba kotor, Biaya operasional, Laba operasi (EBIT), Bunga, Pajak dan Laba bersih.Penjualan setiap bulan Usaha Kecil Misscrip Surabaya adalah sebesar Rp 7.000.000 dan untuk hasil penjualan periode 1 Januari s/d 1 Desember 2016 adalah Rp 84.000.000, dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) sebesar Rp 12.000.000. Selisih dari hasil penjualan dan Harga Pokok Penjualan (HPP) sebesar Rp 84.000.000 dikurangi Rp 12.000.000 menghasilkan nilai laba kotor yaitu sebesar Rp 72.000.000. Jadi laba kotor yang di miliki Usaha Kecil Misscrip Surabaya adalah Rp 72.000.000. Biaya Operasi dari Usaha Kecil Misscrip Surabaya akan di jelaskan pada tabel 4.5. Selanjutnya adalah Laba operasi yang merupakan hasil pengurangan dari laba kotor dan biaya operasional. Laba kotor yang di miliki Usaha kecil Misscrip Surabaya adalah Rp 72.000.000 – biaya operasional sebesar 5.180.000, maka di peroleh nilai laba operasi sebesar Rp 66.820.000 dengan Bunga pinjaman dan pajak dari Usaha Kecil Misscrip Surabaya adalah 12% dan 1%. Laba bersih adalah jumlah laba operasi di kurangi biaya bunga dan pajak . Laba operasi dari Usaha Kecil Misscrip Surabaya adalah sebesar Rp 66.820.000 dengan bunga pinjaman dan pajak masing- masing 12% dan 1%. Maka dapat di hitung laba bersih (EAT) = Rp 66.820.000 - (Rp 8.018.400 + Rp 668.200), maka di peroleh hasil laba bersih (EAT) sebesar Rp 59.469.800 Tabel 4.5 Laporan Biaya Operasional Usaha Kecil Misscrip Surabaya Laporan Biaya Operasional Usaha Kecil Misscrip Surabaya Periode 1 januari s/d Desember 2016(Rp) Biaya listrik 1.200.000 Biaya gaji 2.160.000 Biaya telepon 1.200.000 Biaya air 620.000 Total 5.180.000 (sumber : di olah oleh penulis 2017) Setelah di jelaskan kondisi laporan keuangan Usaha Kecil Misscrip Surabaya yang berupa laporan neraca dan laba rugi, selanjutnya menghitungprosentase Weight Average Cost Of Capital (WACC). Yang pertama di hitung adalah biaya utang setelah pajak (kD). Dari hasil penelitian di lihat bahwa total biaya utang Usaha Kecil Misscrip Surabaya periode 1 Januari s/d 1 Desember yang belum terbayarkan adalah Rp 25.000.000 dengan 18 beban bunga dan pajak Usaha Kecil Misscrip Surabaya sebesar 12%. Dengan demikian dapat dihitung biaya utang setelah pajak (kD) dengan rumus kD = (1-t)kd. Maka di peroleh hasil sebesar 0,1188 atau 11.88%. Yang kedua menghitung biaya modal dari Usaha Kecil Misscrip Surabaya adalah Rp Rp 200.069.700tingkat pengembalian atas investasi bebas resiko atau nilai acuan bunga deposito (pada Bank Bri) adalah0,07 atau7%. Yang ketiga adalah menghitung struktur permodalan Usaha Kecil Misscrip Surabaya memiliki dua komposisi utang (wD) dan komposisi modal (wE). Nilai dari komposisi utang (wD) di peroleh dari hasil pembagian antara total utang di bagi total utang + modal di kalikan 100% maka di peroleh hasil wD sebesar 0,11 atau 11%. Sedangkan, untuk nilai komposisi modal (wE) di peroleh dari hasil pembagian total modal di bagi total utang + modal di kalikan 100% maka di peroleh hasil wE sebesar 0,89 atau 89%. Dan yang terakhir adalah menghitung prosentase Weight Average Cost Of Capital (WACC) dapat di hitung dengan menggunakan rumus WACC = (wD x kD) + (wE x kE) maka di peroleh hasil sebesar 0,0753688 atau 7,5368%. Jadi prosentase Weight Average Cost Of Capital (WACC) dari Usaha Kecil Misscrip Surabaya adalah 0,075368 atau 7,5368%. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian tentang Analisis Struktur modal dengan menggunakan metode Weight Average Cost Of Capital (WACC) Usaha Kecil Misscrip Surabaya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. MISSCRIP adalah kripik kulit kebab yang renyah dengan rasa yang enak sebagai camilan sehari – hari. Awal terbentuknya Misscrip karena adanya motivasi berwirausaha dari Owner untuk mengembangkan usaha kecilnya tersebut. Awalnya Misscrip hanya punya satu varian rasa yaitu rasa balado dan saat ini Misscrip sudah punya 9 varian rasa baru yaitu Original, balado, strawberry, coklat, banana, pedas, coklat banana, keju, dan pedas manis yang dapat menarik minat konsumen. 2. Misscrip diresmikan pada tanggal 28 Januari 2014. Nama Misscrip diambil karena mempuyai arti sebagai kripik yang ngangenin agar mudah di ingat oleh konsumen maka dari itu Owner memberi nama Misscrip. Untuk satu bungkus misscrip beratnya 165 gram untuk bumbu tabur dan yang coklat 145 gram. Dan setiap rasa harganya sama 11.000. Untuk modal awal membuat kripik januari 2014 yaitu dari modal sendiri 100.000 dan untuk mengembangkan usahanya akhirnya Owner pinjam dana KUR BRI 25.000.000 dengan jangka waktu 3 tahun. Dan sampai sekarang Misscrip telah dititipin di outlet besar seperti di Sentra UKM MERR, sentra UKM Siola, Sakinah keputih, Lapis Kukus Surabaya Kebun cowek, Lapis Kukus Surabaya jalan genteng, jalan Kutai dan di Sidoarjo. Namun, Usaha Kecil Misscrip ini belum memiliki standard untuk mengukur struktur modal. Untuk itu, di gunakan meode Weight Average Cost Of Capital (WACC) sebagai alat ukur struktur modal dengan tujuan mengetahui biaya modal dalam hal penganggaran modal (capital budgeting) dalam operasi usahanya. 19 3. Berdasarkan analisis Struktur Modal dengan menggunakan metode Weight Average Cost Of Capital (WACC) Usaha Kecil Misscrip Surabaya pada periode 1 Januari s/d 31 Desember 2016 di peroleh Biaya utang setelah pajak (kD) sebesar 0,1188 atau 11.88%, Biaya modal (kE) sebesar 0,07 atau 7%, nilai komposisi utang (wD) sebesar 0,11 atau 11%, nilai komposisi modal (wE) sebesar 0,89 atau 89%. Dan yang terakhir adalah prosentase Weight Average Cost Of Capital (WACC) dari Usaha Kecil Misscrip Surabaya adalah 0,075368 atau 7,5368%. Saran Berdasarkan Kesimpulan diatas, saran yang dapat di berikan dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut : 1. Bagi Usaha Kecil Misscrip Surabaya Sebaiknya Usaha Kecil Misscrip Surabaya bisa menentukan struktur modal dan bisa menghitung biaya utang setelah pajak, biaya modal, struktur permodalan, dan WACC. Pertumbuhan penjualan dan keuntungan juga akan menjadi salah satu faktor dalam kebijakan struktur permodalan, sehingga Usaha Kecil Misscrip Surabaya harus bisa mencapai target pertumbuhan yang telah di rencanakan Ketika akan menambah pendanaan, Usaha Kecil Misscrip Surabaya perlu menganalisa kondisi struktur modal di mana biaya modal yang di tanggung rendah sehingga dapat memaksimalkan nilai Usaha Kecil Misscrip Surabaya 2. Bagi Peneliti di harapkan dapat menambah jumlah sampel guna mendapatkan hasil yang lebih akurat. 3. Bagi pemerintah Untuk Pemerintah diharapkan mampu memberikan pengertian tentang struktur modal kepada Usaha Kecil Menengah agar dapat memajukan Usaha Kecil Menengah di Masyarakat. 20 DAFTAR PUSAKA Mumtaz1, Raheel, Dkk. 2013. Capital Structure and Finacial Performance: Evidence from Pakistan (Kse 100 Index). Journal of Basic and Applied Scientific Research. ISSN 2090-4304. Ngambi, Marcel T, dkk. 2015. Capital Structure And Firm Performance: An Empirical Study Of Small And Medium –Sized Firms In Cameroon. International Journal of Information Technology an Business Management ISS 2304-0777. Rahma, Selma Ardiany Rahma, dkk. 2014. Analisis Penetapan Struktur Modal Yang Optimal Guna meningkatkan Nilai Perusahaan (Studi Padda PT. Seemount Garden Sejahtera, Jiwan, Kabupaten Madiun Periode 2011-2013. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 13 No. 1 Agustus 2014 Sitorus, Palti Marulitua. 2013. Struktur Modal Optimal Pada Perusahaan Telekomunikasi Indonesia. Jurnal Keuangan dan Prebankan Vol 17 No 3 September 2013 Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung. Alfabeta. Tunggal, Amin Widjaja. 2010. Memahami Economic Value Added (EVA) Dan Value Based Management (VAM). Harvindo. Sulistiyo, Hari. 2017. Analisis Struktur Modal Terhadap Wacc Dan Analisis Wacc Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Rokok Yang Terdaftar Di Bei Periode 2009-2013. Vol. 2 no. 01 2017. 1