analisis struktur modal dengan menggunakan metode weight

advertisement
ANALISIS STRUKTUR MODAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE
WEIGHT AVERAGE COST OF CAPITAL (WACC) USAHA KECIL
MISSCRIP SURABAYA
Nur Amala
*) Jurusan Ekonomi, Fakultas Manajemen, Universitas Narotama
Jl. Arief Rachman Hakim 51, Surabaya 60117
ABSTRACT
ANALYSIS USING CAPITAL STRUCTURE WEIGHT AVERAGE COST OF
CAPITAL (WACC) SMALL BUSINESS MISSCRIP SURABAYA
This study aims to measure the financial performance of Business Misscrip in
Surabaya by using the approach of Weight Average Cost Of Capital (WACC).
Financial performance measurement is done by using qualitative research
methods. Small Business Misscrip producing leather kebab chips starting from
2014 and to expand its business Misscrip use Exchange Bank loan as capital
for business. But in running their business, Business Misscrip not yet have a
standard to measure capital structure. In fact, is in need of a standard to
measure capital structure to determine the cost of capital in terms of capital
budgeting (capital budgeting) in their operations. For it is in use approach
Weight Average Cost of Capital (WACC) to measure capital structure. Based
on the analysis of capital structure using the Weight Average Cost Of Capital
(WACC) Small Business Misscrip Surabaya in the period of January 1 s / d
December 31, 2016 was obtained Cost of debt after tax (kD) of 0.1188 or
11.88%, Cost of capital (to ) of 0.07 or 7%, the value of the debt composition
(WD) of 0.11 or 11%, the value composition of capital (wE) of 0.89 or 89%.
And the last is the percentage of Weight Average Cost Of Capital (WACC) of
the Small Business Misscrip Surabaya is 0.075368 or 7.5368%, indicating that
the capital structure of Small Business in Surabaya Misscrip well.
Keywords: SMEs, Capital Structure Weight Average Cost Of Capital (WACC)
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Peran Usaha Kecil dan Menengah sudah tidak diragukan lagi. Ketika terjadi krisis
yang melanda pada tahun 1998, justru perusahaan-perusahaan berskala kecil dan
menengah yang relatif mampu bertahan dibandingkan perusahaan besar.
Alasannya karena mayoritas perusahaan berskala kecil tidak terlalu tergantung
pada modal besar atau pinjaman dari luar dalam kurs dollar. Sehingga, ketika ada
fluktuasi nilai tukar, perusahaan berskala besar yang secara umum selalu
berurusan dengan mata uang asing adalah yang paling berpotensi mengalami
imbas tersebut. Sekarang diakui bahwa UKM merupakan salah satu aset negara
dan memegang peranan penting, yaitu sebagai penyumbang sebagian besar
perekonomian negara yang dapat terlihat pada peningkatan produk domestik bruto
(PDB) dan dampak positif lainnya terlihat juga pada penyerapan tenaga kerja oleh
UKM yang dapat memberikan efek positif pada pemerataan pendapatan.
Pada perekonomian dewasa ini, banyak UKM yang berusaha mempertahankan
kelangsungan usahanya ataupun menginginkan usahanya berkembang. Hal ini,
membuat terciptanya rencana- rencana yang berkaitan dengan keputusan
keuangan perusahaan. Salah satunya adalah keputusan penentuan struktur modal.
Karena salah satu faktor yang membuat perusahaan memiliki daya saing dalam
jangka panjang adalah faktor kuatnya struktur modal yang di miliki perusahaan
tersebut. Sehingga keputusan sumber- sumber dana yang di pakai untuk
memperkuat struktur modal suatu perusahaan tidak dapat di lihat sebagai
keputusan yang sederhana, namun memiliki implikasi kuat terhadap apa yang
akan terjadi di masa yang akan datang.
Struktur modal adalah gambaran dari bentuk proporsi keuangan perusahaan antara
modal yang dimiliki yang bersumber dari internal atau modal sendiridan eksternal
atau utang jangka panjang yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan
dengan ketentuan sumber dana yang di butuhkan tersebut bersumber dari tempattempat yang aman dan jika di pergunakan memiliki nilai dorong dalam
memperkuat struktur modal keuangan perusahaan tersebut. Dalam arti ketika dana
tersebut di gunakan untuk memperkuat struktur modal perusahaan tersebut, maka
perusahaan tersebut mampu mengendalikan modal tersebut secara efektif dan
efisien serta tepat sasaran.
Keputusan melakukan pendanaan tidak terlepas dari berbagai pengaruh faktor
ekonomi, seperti tingkat bunga, inflasi, resiko operasional perusahaan dan risk
profile investor, yang mana hal tersebut membentuk return yang di kehendaki
oleh investor. Investor yang menginvestasikan dananya lewat pembelian saham,
pasti menginginkan return tertentu, begitu pula pemegang obligasi pasti
menginginkan return tertentu akibat menginvestasikan dananya pada obligasi
perusahaan tersebut. Imbal hasil (rate of return) dari sisi investor merupakan biaya
dari sudut pandang perusahaan. Sehingga rate of return (required return) investor
menjadi discount factor (faktor diskon) yang bersifat mendiskon nilai sebuah
perusahaan. Discount factor ini sering di sebut dengan nama Weight Average
Cost Of Capital (Biaya Modal Tertimbang). Di sebut biaya modal tertimbang
karena menyesuaikan dengan proporsi/ bobot tiap sumber pendanaan, baik dari
hutang, saham biasa, saham preferen, muapun modal di tahan.
1
Di Surabaya terdapat salah satu Usaha Kecil Misscrip Surabaya yang terletak di
daerah Rungkur Lor Gang 2 No.17. Perintis Usaha Kecil Misscrip Surabaya ini
adalah ibu Kasiami yang menjual delapan varian rasa misscrip yaitu rasa original,
balado, keju, pedas manis, jagung bakar, coklat, stroberry dan banana tanpa bahan
pengawet dan memiliki rasa misscrip yang gurih, renyah dan cita rasa kulit kebab
yang khas. Namun, Usaha Kecil Misscrip Surabaya ini belum memiliki standarn
untuk mengukur struktur modalnya. Untuk itu, di gunakan metode Weight
Average Cost Of Capital sebagai alat ukur struktur modal dengan tujuan guna
mengetahui biaya modal dalam hal penganggaran modal (capital budgeting)
dalam operasi usahanya.
Jika perusahaan hanya memiliki investor yang merupakan pemegang saham biasa
(common stockholders), maka biaya modal perusahaan merupakan tingkat
pengembalian pada ekuitasnya. Pada kenyataannya sebagian besar perusahaan
memiliki berbagai jenis modal, dan karena adanya perbedaan resiko maka
berbagai jenis sekuritas tersebut memiliki tingkat pengembalian yang berbeda.
Tingkat pengembalian pada setiap komponen modal tersebut di sebut component
cost dan biaya modal yang di gunakan untuk menganalisa capital budgeting
decisions di sebut Weight Average Cost Of Capital. Weight Average Cost Of
Capital (WACC) menggambarkan tingkat pengembalian minimum untuk
mendapatkan required rate of return (tingkat pengembalian yang disyaratkan) oleh
investor, yaitu kreditor dan pemegang saham atau merupakan rata-rata tertimbang
biaya hutang dan modal sendiri.
Dengan demikian di dalam perhitungannya akan mencakup perhitungan masingmasing komponennya, yaitu biaya modal hutang (cost of debt) dan biaya modal
saham (cost of equity), serta proporsi masing-masing komponen di dalam struktur
modal perusahaan. Untuk itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
tujuan untuk mengetahui struktur modal yang di gunakan Usaha Kecil Misscrip
Surabaya dengan menggunakan metode Weight Average Cost Of Capital
(WACC) dengan judul “Analisis Struktur Modal dengan menggunakan
metode Weight Average Cost Of Capital (WACC) Usaha Kecil Misscrip
Surabaya”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang
dikemukakan adalah Bagaimana Analisis Struktur Modal dengan menggunakan
metode Weight Average Cost Of Capital (WACC) Usaha Kecil Misscrip
Surabaya?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui struktur modal pada Usaha
Kecil Misscrip Surabaya dengan menggunakan metode Weight Average Cost Of
Capital (WACC) .
2
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
1. Bagi penulis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang Analisis
Struktur Modal dengan menggunakan metode Weight Average Cost Of
Capital (WACC) Usaha Kecil Misscrip Surabaya.
2. Bagi Usaha Kecil Misscrip Surabaya
Di harapkan dengan adanya penelitian ini, dapat memberikan kontribusi
bagi pemilik Usaha Kecil Misscrip Surabaya yang terkait dalam Weight
Average Cost Of Capital (WACC) sebagai alat bantu untuk mengukur
struktur modal.
3. Bagi Pemerintah
Di harapkan lebih memperhatikan Usaha Kecil dengan memberikan
pelatihan tentang pentingnya metode Weight Average Cost Of Capital
(WACC) sebagai alat bantu untuk mengukur struktur modal.
Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih spesifik, maka pembahasan masalah dalam penelitian ini
memiliki batasan, diantaranya sebagai berikut :
1. Usaha Kecil Misscrip Surabaya yang terletak di daerah Rungkur Lor Gang 2
No.17 sebagai lokasi penelitian.
2. Mempelajari dan menganalisis Struktur Modal dengan menggunakan metode
Weight Average Cost Of Capital (WACC) Usaha Kecil Misscrip Surabaya.
Rerangka Teori
Konsep Biaya Modal
Modal yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan berasal dari sumber
internal dan eksternal. Kedua sumber modal tersebut akan mempunyai
tingkat biaya modal yang berbeda. Konsep Cost of capital dimaksudkan
guna menentukan besarnya biaya riil penggunaan modal dari masing-masing
sumber dana untuk kemudian menentukan biaya modal rata-rata tertimbang
(Weight Average Cost Capital) dari seluruh dana yang digunakan
perusahaan dalam operasi usahanya. Menurut Warsono (2002:134),
menyatakan bahwa “Biaya modal adalah tingkatpengembalian yang
disyaratkan dari semua sumber pendanaannya”. Atau “Biaya modal adalah
tingkat pengembalian minimum (required rate of return) yang harus dicapai
oleh perusahaan agar dapat menutup beban keuangan atas penggunaan
sumber dana jangka panjangnya”.
Dapat juga didefinisikan bahwa “Cost of capital adalah besarnya dana yang
harus dikeluarkan karena adanya penggunaan dana untuk aktifitas usahanya
baik dari dana sendiri maupun dana luar, sehingga nantinya perusahaan
dapat mempertahankan atau menaikan nilai perusahaan yang ditunjukan
dengan kenaikan harga sahamnya” .Besarnya biaya modal akan dipengaruhi
oleh besarnya biaya dari komponen- komponen modal. Apabila hal ini
dihubungkan dengan perhitungan biaya modal rata- rata tertimbang maka
peran dari pemilihan struktur modal juga akan mempengaruhi besarnya
3
biaya modal, karena biaya modal rata-rata tertimbang dihitung dari biaya
modal dikalikan dengan komposisi masing-masing komponen. Pembahasan
lebih lanjut tentang komponen modal untuk menentukan biaya modal ratarata tertimbang (Weight Average Cost Capital) adalah:
1. Biaya Utang
Biaya utang menunjukan seberapa besar biaya yang harus ditanggung
oleh perusahaan sebagai akibat penggunaan dana oleh perusahaan yang
berasal dari pinjaman. Husnan (1995), menyatakan bahwa “Biaya modal
atas utang adalah biaya utang setelah pajak yang digunakan untuk
menghitung biaya rata-rata tertimbang dari modal, dan hal ini
merupakan tingkat bunga atas utang (Kd) dikurangi dengan
penghematan pajak yang timbul karena pembayaran bunga (bunga
dedectible dalam perhitungan pajak)”. Jumlah ini sama dengan (Kd)
dikalikan dengan (1-t), dimana t adalah tarif pajak marjinal dari
perusahaan”. Dari keterangan diatas apabila dibuat rumus, bahwa:
kD
= (1 – t) Kd
Dimana :
kD
: Biaya hutang setelah pajak
T
: Tarif pajak perusahaa
Kd
2.
: Biaya utang
Biaya Modal
Ada 3 metode yang bisa dipergunakan untuk menghitung biaya modal,
yaitu.
a.
Model Penentuan Harga Aktiva Modal / Capital
Asset Pricing Model (CAPM).
Pendekatan CAPM merupakan model untuk menentukan harga suatu
asset pada kondisi ekuilibrium. Tujuannya adalah untuk menentukan
tingkat pengembalian yang disyaratkan (required rate of return)
minimum dariinvestasi yang beresiko, dimana tingkat hasil
pengembalian atas saham sama dengan tingkat bunga bebas resiko
ditambah premi resiko. Besarnya premi resiko adalah hasil
pengembalian pasar dikurangi dengantingkat bebas resiko yang
kemudian akan dikalikan dengan β (beta) saham perusahaan atau
dirumuskan sebagai berikut:
kE = Rf + (Rm - Rf) β
Dimana :
Rf
: Tingkat pengembalian atas investasi bebas resiko, dimana
umumnya merupakan suku bunga obligasi pemerintah atau
surat berharga pemerintah.
Rm : Tingkat bunga investasi rata-rata seluruh pasar
Β
: Ukuran tingkat resiko saham perusahaan
b. Model obligasi ditambah premi resiko modal
Perhitungan dengan menggunakan metode ini juga melibatkan suatu
premi resiko, tetapi berbeda dengan metode pertama yang memakai
4
surat berharga. Dalam metode ini yang dihitung merupakan premi
atas biaya hutang jangka panjang.
kE = kD + Rp
Dimana:
kE
: Biaya modal
kD
: Biaya utang setelah pajak
Rp
: Premi resiko
c. Model pertumbuhan deviden
Hasil pengembalian atas modal yang diinginkan investor dapat
diperoleh melalui persamaan deviden. Adapun persamaan deviden
adalah :
perusahaan yaitu antara modal yang di miliki yang bersumber dari utang
jangka panjang (long- term liabilities) dan modal sendiri (shareholder’s
equity) yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan”. Ini di pertegas
oleh Jones (1992), bahwa “Struktur modal suatu perusahaan terdiri dari
long- term debt dan shareholder’s equity, dimana shareholder’s equity terdiri
dari preferred stock dan common equity, dan common equity itu sendiri
adalah terdiri dari common stock dan retained earnings”.
Kebutuhan dana untuk memperkuat truktur modal suatu perusahaan dapat
bersumber dari internal dan eksternal, dengan ketentuan sumber dana yang
di butuhkan tersebut bersumber dari tempat- tempat yang di anggap aman
(safety position) dan jika di pergunakan memiliki nilai dorong dalam
memperkuat struktur modal keuangan perusahaan. Dalam arti ketika dana
itu di gunakan untuk memperkuat struktur modal perusahaan, maka
perusahaan mampu mengendalikan modal tersebut secara efektif serta tepat
sasaran.
Pembagian dan Kebijakan Struktur Modal
Menurut Martin (1992), bahwa untuk memahami tentang struktur modal
maka perlu kita pahami pembagian struktur modal itu sendiri yaitu secara
garis besar dapat di bedakan menjadi dua bagian yaitu: yang pertama
“Simple Capital Structure yang berarti jika perusahaan hanya menggunakan
modal sendiri saja dalam struktur modalnya”. Dan yang kedua adalah
“Complex Capital Structure yaitu jika perusahaan tidak hanya menggunakan
modal sendiri tetapi juga menggunakan modal pinjaman dalam struktur
modalnya.
Atas dasar dua hal inilah, kemudian di lakukan kajian secara
komprehensif manakah yang paling tepat di pergunakan berdasarkan situasi
kondisi internal dan eksternal, tentunya dengan tetap mengedepankan
pendekatan secara efektif dan efisien. Ini sebagaimana di katakana oleh
Brigham dan Houston (2006), yaitu “Sebagai contoh, perusahaanperusahaan farmasi umumnya memiliki struktur modal yang sangat dapat
bervariasi di antara perusahaan di dalam satu industry yang sama”.
Sehingga dapat di simpulkan bahwa ada beberapa faktor yang
mempengaruhi struktur modal suatu perusahaan, yaitu sebagai berikut:
5
1. Bentuk atau karakteristik bisnis yang di jalankan.
2. Ruang lingkup aktivitas operasi bisnis yang di jalankan.
3. Karakteristik manajemen (management characteristic) yang di terapkan
di organisasi bisnis tersebut.
4. Karakteristik, kebijakan dan keinginan pemilik.
5. Kondisi micro dan macro economy yang berlaku di dalam negeri dan
luar negeri yang turut mempengaruhi pengambilan keputusan
perusahaan.
Menurut Brigham dan Houston (2006), bahwa kebijakan struktur modal
melibatkan adanya suatu pertukaran antara resiko dan pengembalian
penggunaaan lebih banyak utang akan meningkatkan resiko yang di
tanggung oleh para pemegang saham. Namun, penggunaan utang yang lebih
besar biasanya akan menyebabkan terjadinya ekspetasi tingkat
pengembalian atas ekuitas yang lebih tinggi.
Teori Struktur Modal
Ada beberapa teori yang menjelaskan tentang struktur modal (capital
structure), yaitu:
1. Modigliani dan Miller Theory
a. MM Theory Zero Taxes (1958)
Teori ini menyatakan bahwa “Nilai perusahaan tidak di pengaruhi
oleh keputusan struktur modal perusahaan, dengan beberapa asumsi
yang mendasari” yaitu:
I.
Tidak ada biaya broker
II.
Tidak ada pajak
III.
Tidak ada biaya kebangkrutan
IV.
Investor dapat meminjam dan meminjamkan pada tingkat
bunga yang sama dengan perusahaan.
V.
Semua unvestor memiliki informasi yang sama
VI.
EBIT tidak di pengaruhi dengan penggunaan hutang.
b.
MM Theory Corporate Taxes (1963)
Jika memperhitungkan ada pajak perusahaan, maka keputusan
perusahaan untuk berhutang dapat mengurangi pembayaran pajak dari
levered firms, sehingga semakin banyak Cash Flow ke investor (dapat
berupa pembayaran deviden). Teori ini menunjukan bahwa “Nilai dari
levered firm sama dengan nilai dari unlevered firm + any “side effect” :
V˪ = Vᵤ + TD, jika T = 40%, maka setiap ada penambahan $1 hutang
akan menambah nilai perusahaan sebesar 40 cents, dan akhirnya
membawa kepada kesimpulan bahwa Optimal Capital Structure semakin
tinggi semakin baik”.
V˪ = Vᵤ + Value of side effects
V˪ = Vᵤ + Present value of tax shield
V˪ = Vᵤ + TD
V˪ = Vᵤ + 1-(1-Tc(1-Ts) D
(1- Td)
Keterangan:
Tc = Corporate tax rate
6
2.
3.
4.
5.
Td = Personal tax rate on debt income
Ts = Personal tax rate on stock income
Trade off Theory
Teori ini tidak sependapat dengan MM Theory yang menyatakan tidak
ada biaya kebangkrutan. Menurut Trade off Theory “Meningkatnya
peluang terjadinya kebangkrutaan sebanding dengan peningkatan
penggunaan hutang oleh perusahaan”. Pada tingkat penggunaan hutang
yang rendah, keuntungan pembayaran pajak cenderung akan lebih besar
dibandingkan dengan bankruptcy cost dan sebaliknya, jika penggunaan
hutang tinggi maka bank ruptcy cost cenderung akan melebihi
keuntungan pembayaran pajak. Sehingga menurut teori ini, optimal
capital structure tercapai jika ada keseimbangan antara costs dan benefit
yang di peroleh perusahaan.
Signaling Theory
MM Theory menyatakan bahwa investor dan manajer memiliki
informasi yang sama. Tetapi pada kenyataan manajer selalu memiliki
informasi yang lebih banyak dan akan menjual saham jika saham over
valued dan menjual obligasi jika saham under valued. Hal ini di
persepsikan investor sebagai sinyal negative jika perusahaan
,menerbitkan saham baru.
Pecking order Theory
Teori ini menjelaskan tentang urutan pendanaan yang dapat di gunakan
oleh perusahaan, sebagai berikut: Pertama perusahaan akan
menggunakan sumber dana internal berupa laba di tahan, jika tidak
mencukupi maka perusahaan akan menggunakan sumber dana eksternal
berupa hutang dan yang terakhir akan menerbitkan saham baru.
Pendanaan dengan penerbitan saham baru berada di urutan terakhir
pendanaan di karenakan menerbitkan saham baru memerlukan biaya
yang lebih besar di banding penggunaan hutang dan laba di tahan.
Agency Problem
Adanya perbedaan kepentingan antara manajer dan share holder akan
memunculkan konflik kepentingan di antara kedua pihak. Manajer dapat
memegang uang tunai dalam jumlah yang sangat banyak sehingga dapat
memicu terjadinya pemberosan. Untuk meminimalisasikan hal tersebut
maka beberapa cara dapat di lakukan oleh perusahaan seperti:
a. Membayarkan deviden kepada pemegang saham dengan jumlah
yang besar
b. Melakukan pembelian saham kembali (stock repurchase)
c. Meningkatkan penggunaan hutang perusahaan, karena dengan
penggunaan hutang yang besar akan mendorong manajer untuk lebih
mendisiplinkn diri dalam penggunaan uang. Tingkat penggunaan
hutang yang tinggi akan meminimalkan jumlah uang tunai yang di
pegang oleh manajer sehingga dapat mencengah terjadinya tindakan
pemborosan.
7
Weight Average Cost Of Capital (WACC)
Weight Average Cost of Capital atau diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia
menjadi biaya modal rata-rata tertimbang, menggambarkan tingkat
pengembalian minimum untuk mendapatkan required rate of return (tingkat
pengembalian yang diisyaratkan) oleh investor, yaitu kreditor dan pemegang
saham atau merupakan rata-rata tertimbang biaya hutang dan modal sendiri.
Dengan demikian di dalam perhitungannya akan mencakup perhitungan
masing-masing komponennya, yaitu biaya utang setelah pajak (cost of debt)
dan biaya modal (cost of equity), serta proporsi masing-masing komponen
di dalam struktur modal perusahaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Astuti
(2004:129) bahwa “Karena pada umumnya perusahaan mempunyai sumber
modal lebih dari satu maka perhitungan biaya modalnya adalah memakai
metode rata-rata tertimbang atau WACC”.
WACC = (wD x kD) + (wE x kE)
Dimana,
kD : biaya utang setelah pajak
kE : biaya modal
wD : komposisi utang
wE : komposisi modal
Kerangka Berpikir
Berdasarkan uraian tinjauan pustaka di atas, penulis mengemukakan kerangka
berpikir seperti gambar di bawah ini :
Struktur Modal
Faktor internal
Faktor Eksternal
Weight Average Cost
Of Capital (WACC)
1.Menghitung biaya utang setelah pajak
2.Menghitung biaya modal
3.Menghitung struktur permodalan
4. Menghitung WACC
8
METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian kualitatif.
Creswell (2012), menyatakan bahwa “Qualitative research is a means for
exploring and understanding the meaning individuals or groups ascribe to a social
or human problem. The process of research involves emerging questions and
procedurs: collecting data in the participsnts’ setting: analyzing the data
inductively, bulding from particulars to general themes: band making
interpretations of the meaning of data. The final written report has a flexible
writing structure”.
Penelitian kualitatif berarti proses eksplorasi dan memahami makna perilaku
individu dan kelompok, menggambarkan masalah sosial atau masalah
kemanusiaan. Proses penelitian mencakup membuat pertanyaan penelitian dan
prosedur yang masih bersifat sementara, mengumpulkan data pada seting
partisipan, analisis data secara induktif, membangun data yang parsial ke dalam
tema, dan selanjutnya memberikan interpretasi terhadap makna suatu data.
kegiatan akhir adalah membuat laporan ke dalam struktur yang fleksibel.
Objek Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah Usaha Kecil Misscrip
Surabaya yang terletak di daerah Rungkur Lor Gang 2 No.16. Penelitian ini
memilih Usaha Kecil Misscrip Surabaya karena usaha ini belum memiliki
standarn untuk mengukur struktur modal. Untuk itu, di gunakan metode Weight
Average Cost Of Capital (WACC) sebagai alat ukur struktur modal dengan tujuan
guna mengetahui biaya modal dalam hal penganggaran modal (capital budgeting)
dalam operasi usahanya.
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber Data
Menurut Sugiyono (2014), Dalam hal ini penyusunan menggunakan sumber
data antara lain: sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan
sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang di tetapkan. Berikut
beberapa teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini
yaitu:
1. Observasi
2. Wawancara/ interview
3. Dokumentasi
9
Teknik Analisa Data
Menurut Bogdan menyatakan bahwa “Data analysis is the process of
systematically searching and arranging the interview transcript, field notes, and
other materials that you accumulate to increase your own understanding of them
and to enable you to present what you have discovered to others”. Analisa data
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang di peroleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan- bahan lain, sehingga mudah dapat
di pahami dan temuannya dapat di informasikan kepada orang lain. Analisa data
di lakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit- unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
akan di pelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat di ceritakan kepada orang
lain.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode Weight Average Cost Of Capital (WACC). Berikut
langkah- langkah menenentukan Weight Average Cost Of Capital (WACC)
adalah sebagai berikut:
1) Menghitung biaya utang setelah pajak (kD)
kD
= (1-t) kd
Dimana :
kD : Biaya utang setelah pajak
t : Tarif pajak perusahaan
Kd : Biaya utang
2) Menghitung Biaya Modal
kE = Rf + (Rm - Rf) β
Dimana :
Rf
: Tingkat pengembalian atas investasi bebas resiko, dimana umumnya
merupakan suku bunga obligasi pemerintah atau surat berharga
pemerintah.
Rm : Tingkat bunga investasi rata-rata seluruh pasar
Β : Ukuran tingkat resiko saham perusahaan
3) Menghitung Struktur Permodalan
Struktur permodalan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut
:
Komposisi Utang (wD) :
Total Utang
X 100%
Total Utang +Modal
Komposisi Modal (wE) :
Total Modal
X 100%
Total Utang + Modal
4) Weight Average Cost Of Capital (WACC)
10
WACC = (wD x kD) + (wE x kE)
Dimana,
kD : biaya utang setelah pajak
kE : biaya modal
wD : komposisi utang
wE : komposisi modal
HASIL PENELITIAN
Deskrpsi Operasional
Gambaran Umum Kampung Kue Surabaya
Kampung Kue adalah salah satu sentra UMKM di kota Surabaya , yang
terletak di Rungkut Lor RT 04/ RW 02 gang 5, Kecamatan Rungkut, Surabaya
Timur. Kampung Kue Surabaya ini didirikan sejak tahun 2005 oleh ibu – ibu
setempat. Awal berdirinya Kampung kue tersebut dikarenakan faktor ekonomi
untuk mencukupi kebutuhan sehari – hari sebagai pemasukan tambahan bagi ibu
– ibu setempat maka dari itu ibu – ibu membuat inisiatif membuat kue sebagai
penghasilan tambahan. Waktu pertama kali terbentuknya kampung kue ini
awalnya hanya ada 20 pengrajin kue. Dan seiring berjalannya waktu sekarang
sudah ada 80 pengrajin kue yang menjual kue, uniknya para pengrajin kue
tersebut tdak menjual produk kue yang sama. Kampung kue setiap harinya dapat
memproduksi banyak varian kue basah, kue kering, dan masih banyak lagi.
Variasi harga dari Rp. 1000 hingga Rp.4000. dan kue tersebut udah ada
distributor yang mengambil untuk dipasarkan di toko – toko dan berbagai
tempat lainnya.
1) Visi Kampung kue Surabaya
Visi dari Kampung kue adalah menjadikan masyarakat sejahtera dalam
berkehidupan ekonomi yang mapan serta adil dan maju bersama demi
terwujudnya keberhasilan dalam mengelola usaha kecil yang akan
menjadikan suatu yang bermanfaat bagi semua.
2) Misi Kampung Kue Surabaya
Misi Kampung Kue Surabaya adalah membangun usaha bersama,
menciptakan lapangan pekerjaan, membuat masyarakat sejahtera.
Gambaran Umum Usaha Kecil Misscrip (kripik kulit kebab
MISSCRIP adalah kripik kulit kebab yang renyah dan mempunyai rasa yang
enak sebagai camilan sehari – hari. Awal terbentuknya Misscrip karena
adanya motivasi berwirausaha dari Owner untuk mengembangkan usaha
kecilnya tersebut. Dari berjualan keripik kemasan kecil yang dititipkan
dikantin sekolah yang dijual 2000/biji dan sekarang berkembang adanya
kemasan besar yang dijual 11.000/biji. Pertama kali Misscrip hanya punya
satu varian rasa yaitu rasa balado, sampai sekarang terdapat 9 rasa yang
mantap untuk menarik konsumen agar tidak bosan, rasanya antara lain yaitu
11
rasa original, rasa balado, rasa strabery, rasa coklat, rasa banana, rasa pedas,
coklat banana, keju, pedas manis.
Misscrip diresmikan pada tanggal 28 Januari 2014. Nama Misscrip diambil
karena mempuyai arti sebagai kripik yang ngangenin agar mudah di ingat oleh
konsumen maka dari itu Owner memberi nama Misscrip. Untuk satu kemasan
Misscrip beratnya 165 gram untuk bumbu tabur dan yang coklat 145 gram.
Dan setiap rasa harganya sama 11.000/biji. Untuk modal awal membuat kripik
januari 2014 yaitu dari modal sendiri 100.000 dan untuk mengembangkan
usahanya akhirnya Owner pinjam dana KUR BRI 25.000.000 dengan jangka
waktu 3 tahun. Dan sampai sekarang Misscrip telah dititipkan di outlet besar
seperti di Sentra UKM MERR, sentra UKM SIOLA, Sakinah Keputih, Lapis
Kukus Surabaya, Kebun Cowek, Lapis Kukus Surabaya Jalan Jenteng, Jalan
Kutai dan di Sidoarjo.
Berikut adalah Biodata Owner Misscrip (Kripik kulit kebab) :
Nama Lengkap
: Kasiami
Tempat, tanggal lahir
: Pasuruan, 17 Juli 1953
Agama
: Islam
Status
: Berkeluarga
Alamat
: Rungkut Lor II/17 Surabaya Timur
1) Visi Usaha Kecil Misscrip (keripik kulit kebab)
Visi Usaha Kecil Misscrip adalah mewujudkan UKM yang bisa
berkembang dan bisa bersaing di Pasar Global.
2) Misi Usaha Kecil Misscrip ( Keripik Kulit Kebab )
Misi Usaha Kecil Misscrip adalah membuat brand Misscrip menjadi
dikenal masyarakat sebagai camilan yang enak, bermutu, dan berkualitas.
Serta Membuka lapangan pekerjaan baru bagi yang ingin berjualan
Misscrip sebagai penghasilan tambahan.
Deskripsi Hasil Penelitian dan Analisa Data
Pada hasil penelitian kualitatif, peneliti mencari sumber data berupa data primer
dan sekunder dan menganalisa dokumen secara mendalam terkait dengan rumusan
masalah yang berhubungan dengan Analisis Struktur Modal dengan menggunakan
metode Weight Average Cost Of Capital (WACC). Berkut laporan keuangan
Usaha Kecil Misscrip Surabaya yang berupa pendekatan laporan Neraca dan Laba
Rugi sebai berikut :
Tabel 4.1 Laporan Neraca Misscrip Surabaya
Laporan Neraca Misscrip Surabaya
Per 31 Desember 2016 (Rp)
Asset/
Aktiva
Asset
Lancar
Kas
Liability/ Pasiva
68.962.800
Hutang jangka pendek
-
Persediaan 67.910.400
12
bahan
baku
Piutang
15.000.000
Asset
Tetap
Peralatan
696.500
Hutang jangka panjang
25.000.000
Gedung
Tanah
50.000.000
7.500.000
Modal
200.069.700
Kendaraan 15.000.000
Total
225.069.700
225.069.700
(sumber : di olah oleh penulis 2017)
Tabel 4.2 Laporan Laba/ Rugi Misscrip Surabaya
Laporan Laba/ Rugi Misscrip Surabaya
Periode 1 januari s/d Desember 2016(Rp)
Penjualan
84.000.000
HPP(
Harga
Penjualan)
Laba kotor
Pokok 12.000.000
72.000.000
Biaya operasi
5.180.000
Laba operasi (EBIT)
66.820.000
Bunga
8.018.400
Pajak
668.200
Laba bersih
59.469.800
(sumber : di olah oleh penulis 2017)
Sebelum menghitung Weight Average Cost Of Capital (WACC) beberapa bagian
yang harus di hitung terlebih dahulu, yaitu :
13
1)
Menghitung biaya utang setelah pajak (kD)
Diketahui
: kd = 12% atau 0,12
T = 1% atau 0,01
Ditanya
: Berapa biaya utang setelah pajak (kD)
Jawab
: kD = (1-t) kd
= (1-0,01)12%
= 0,99 x 0,12
= 0,1188
= 11,88%
Jadi, biaya utang setelah pajak (kD) adalah 0,1188 atau 11,88%
2) Menghitung Biaya Modal
Keterangan : (1) Usaha Kecil Misscrip Surabaya tidak memiliki tingkat
pengembalian atas investasi bebas resiko yang berarti sama
dengan 0. Oleh karena itu rumus untuk menghitung biaya modal
yaitu kE = Rf
(2) Rf adalah Tingkat pengembalian atas investasi bebas resiko atau
nilai acuan bunga deposito (pada Bank Bri )
Diketahui : kE = Rf
kE = 7%
= 0,07
Jadi, biaya modalnya adalah 0,07 atau 7%
3) Menghitung struktur permodalan
Diketahui
: Total utang = Rp 25.000.000
14
Total modal = Rp 200.069.700
Ditanya
: (1) Berapa nilai komposisi utang (wD) (%) ?
(2) Berapa nilai komposisi modal (wE) (%) ?
Jawab
: (1) Komposisi utang (wD) (%) = Total Utang
X 100%
Total Utang + Modal
= Rp 25.000.000
X 100%
Rp 225.069.700
= 0,11
= 11%
Jadi, nilai komposisi utang (wD) adalah 0,11 atau 11%
(2) komposisi modal (wE) (%) = Total Modal
X 100%
Total Utang + Modal
= Rp 200.069.700
X 100%
Rp 225.069.700
= 0, 89
= 89%
Jadi, nilai komposisi modal (wE) adalah 0,89 atau 89%
4)
Menghitung prosentaseWeight Average Cost Of Capital (WACC)
Diketahui
: wD = 0,11
kD = 0,1188
wE = 0,89
kE = 0,07
Ditanya
: Berapa prosentase Weight Average Cost Of Capital(WACC) ?
Jawab : WACC = (wD x kD) + (wE x kE)
15
= (0,11 x0,1188) + (0,89 x 0,07)
= 0,013068 + 0,0623
= 0,075368
= 7,5368%
Jadi, prosentase Weight Average Cost Of Capital(WACC) adalah 0,075368 atau
7,5368%
Pembahasan Hasil Penelitian
Laporan keuangan merupakan suatu informasi mengenai keuangan perusahaan
dalam suatu periode tertentu yang di gunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut. Usaha Kecil Misscrip Surabaya belum memiliki laporan
keuangan yang terperinci. Laporan yang di miliki hanyalah catatan- catatan
mengenai total pembelian persediaan bahan baku, piutang dan hasil penjualan.
Untuk itu akan di bahas laporan keuangan Usaha Kecil Misscrip Surabaya dengan
menggunakan pendekatan laporan neraca dan laba rugi. Laporan neraca adalah
salah satu laporan keuangan yang terdiri dari kolom perkiraan aktiva dan pasiva.
Pada kolom aktiva terdiri dari pos aktiva lancar maupun tetap sedangkan untuk
kolom pasiva di isi dengan pos kewajiban (hutang) dan modal.
Aktiva lancar mencakup uang kas, aktiva lainnya, atau sumber lainnya yang di
harapkan dapat di realisis atau di cairkan menjadi uang kas atau di jual selama
jangka waktu yang normal. Aktiva lancar Usaha Kecil Misscrip Surabaya antara
lain : Pertama, Kas yang di miliki Usaha Kecil Misscrip Surabaya periode 1
Januari s/d Desember 2016 adalah Rp 68.962.800. Kedua, Persediaan bahan baku
yang di miliki Usaha Kecil Misscrip Surabaya periode 1 Januari s/d Desember
2016 adalah Rp 67.910.400. Berikut perincian persediaan bahan baku Usaha Kecil
Misscrip Surabaya.
Tabel 4.3 Laporan Persediaan Bahan Baku Usaha Kecil Misscrip Surabaya
Laporan Persediaan Bahan Baku Usaha Kecil
Misscrip Surabaya
Periode 1 januari s/d Desember 2016(Rp)
216 kg kulit kebab
31.104.00
108 liter minyak goring
16.848.000
10.800 g bumbu rasa
6.480.000
216 kg plastic
10.886.400
216 stiker
2.592.000
16
Total
67.910.400
(sumber : di olah oleh penulis tahun 2017)
Ketiga, Piutang yng di miliki Usaha Kecil Misscrip Surabaya periode 1 Januari
s/d Desember 2016 adalah Rp 15.000.000.
Aktiva tetap merupakan aktiva berwujud yang di peroleh dalam bentuk siap pakai
dengan di bangun terlebih dahulu, yang di gunakan dalam operasi perusahaan
tidak di maksudkan untuk di jual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aktiva tetap yang di miliki Usaha
Kecil Misscrip Surabaya antara lain : Pertama,assest peralatan yang akan di bahas
pada tabel 4.4. Yang kedua, assest gedung yang di miliki ibu adalah senilai Rp
50.000.000. Yang ketiga, assest tanah yang di miliki ibu adalah senilai Rp
7.500.000 dan yang terakhir assest kendaraan yang di miliki ibu adalah satu
sepeda motor mio seharga Rp 15.000.000.
Tabel 4.4 Laporan Assest Peralatan Usaha Kecil Misscrip Surabaya
Laporan Peralatan Usaha Kecil
Misscrip Surabaya
Periode 1 januari s/d Desember
2016(Rp)
8 tepa
200.000
3 wadah
240.000
1 timbangan digital
220.000
1 jepitan
12.000
1 kater
8.000
1 penggaris
6.500
1 gunting
10.000
Total
696.500
(sumber : di olah oleh penulis 2017)
Pasiva adalah kewajiban yang harus di bayar kepada pihak ketiga (kreditur).
Pasiva (liabilities) sesuai dengan jangka waktu di bagi menjadi dua bagian
yaitu hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Usaha Kecil Misscrip
Surabaya tidak memiliki hutang jangka pendek melainkan hanya memiliki
hutang jangka panjang pada Bank Bri senilai Rp 25.000.000 dengan jangka
waktu 3 tahun dan bunga sebesar 12%. Dan Modal yang di gunakan ibu untuk
membiaya operasi Usaha Kecil Misscrip Surabaya adalah senilai Rp
200.069.700.
17
Laporan laba rugi adalah suatu bagian dari laporan keuangan yang memuat
dan menyediakan informasi tentang ukuran keberhasilan operasi perusahaan
selama waktu tertentu. Laporan laba rugi Usaha Kecil Misscrip Surabaya
antara lain : Penjualan, Harga Pokok Penjualan (HPP), Laba kotor, Biaya
operasional, Laba operasi (EBIT), Bunga, Pajak dan Laba bersih.Penjualan
setiap bulan Usaha Kecil Misscrip Surabaya adalah sebesar Rp 7.000.000 dan
untuk hasil penjualan periode 1 Januari s/d 1 Desember 2016 adalah Rp
84.000.000, dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) sebesar Rp 12.000.000.
Selisih dari hasil penjualan dan Harga Pokok Penjualan (HPP) sebesar Rp
84.000.000 dikurangi Rp 12.000.000 menghasilkan nilai laba kotor yaitu
sebesar Rp 72.000.000. Jadi laba kotor yang di miliki Usaha Kecil Misscrip
Surabaya adalah Rp 72.000.000.
Biaya Operasi dari Usaha Kecil Misscrip Surabaya akan di jelaskan pada
tabel 4.5.
Selanjutnya adalah Laba operasi yang merupakan hasil
pengurangan dari laba kotor dan biaya operasional. Laba kotor yang di miliki
Usaha kecil Misscrip Surabaya adalah Rp 72.000.000 – biaya operasional
sebesar 5.180.000, maka di peroleh nilai laba operasi sebesar Rp 66.820.000
dengan Bunga pinjaman dan pajak dari Usaha Kecil Misscrip Surabaya adalah
12% dan 1%.
Laba bersih adalah jumlah laba operasi di kurangi biaya bunga dan pajak .
Laba operasi dari Usaha Kecil Misscrip Surabaya adalah sebesar Rp
66.820.000 dengan bunga pinjaman dan pajak masing- masing 12% dan 1%.
Maka dapat di hitung laba bersih (EAT) = Rp 66.820.000 - (Rp 8.018.400 +
Rp 668.200), maka di peroleh hasil laba bersih (EAT) sebesar Rp 59.469.800
Tabel 4.5 Laporan Biaya Operasional Usaha Kecil Misscrip Surabaya
Laporan Biaya Operasional Usaha Kecil
Misscrip Surabaya
Periode 1 januari s/d Desember 2016(Rp)
Biaya listrik
1.200.000
Biaya gaji
2.160.000
Biaya telepon
1.200.000
Biaya air
620.000
Total
5.180.000
(sumber : di olah oleh penulis 2017)
Setelah di jelaskan kondisi laporan keuangan Usaha Kecil Misscrip
Surabaya yang berupa laporan neraca dan laba rugi, selanjutnya
menghitungprosentase Weight Average Cost Of Capital (WACC). Yang
pertama di hitung adalah biaya utang setelah pajak (kD). Dari hasil penelitian
di lihat bahwa total biaya utang Usaha Kecil Misscrip Surabaya periode 1
Januari s/d 1 Desember yang belum terbayarkan adalah Rp 25.000.000 dengan
18
beban bunga dan pajak Usaha Kecil Misscrip Surabaya sebesar 12%. Dengan
demikian dapat dihitung biaya utang setelah pajak (kD) dengan rumus kD =
(1-t)kd. Maka di peroleh hasil sebesar 0,1188 atau 11.88%.
Yang kedua menghitung biaya modal dari Usaha Kecil Misscrip Surabaya
adalah Rp Rp 200.069.700tingkat pengembalian atas investasi bebas resiko
atau nilai acuan bunga deposito (pada Bank Bri) adalah0,07 atau7%. Yang
ketiga adalah menghitung struktur permodalan Usaha Kecil Misscrip
Surabaya memiliki dua komposisi utang (wD) dan komposisi modal (wE).
Nilai dari komposisi utang (wD) di peroleh dari hasil pembagian antara total
utang di bagi total utang + modal di kalikan 100% maka di peroleh hasil wD
sebesar 0,11 atau 11%. Sedangkan, untuk nilai komposisi modal (wE) di
peroleh dari hasil pembagian total modal di bagi total utang + modal di
kalikan 100% maka di peroleh hasil wE sebesar 0,89 atau 89%. Dan yang
terakhir adalah menghitung prosentase Weight Average Cost Of Capital
(WACC) dapat di hitung dengan menggunakan rumus WACC = (wD x kD) +
(wE x kE) maka di peroleh hasil sebesar 0,0753688 atau 7,5368%. Jadi
prosentase Weight Average Cost Of Capital (WACC) dari Usaha Kecil
Misscrip Surabaya adalah 0,075368 atau 7,5368%.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian tentang Analisis Struktur modal dengan
menggunakan metode Weight Average Cost Of Capital (WACC) Usaha Kecil
Misscrip Surabaya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
MISSCRIP adalah kripik kulit kebab yang renyah dengan rasa
yang enak sebagai camilan sehari – hari. Awal terbentuknya Misscrip karena
adanya motivasi berwirausaha dari Owner untuk mengembangkan usaha
kecilnya tersebut. Awalnya Misscrip hanya punya satu varian rasa yaitu rasa
balado dan saat ini Misscrip sudah punya 9 varian rasa baru yaitu Original,
balado, strawberry, coklat, banana, pedas, coklat banana, keju, dan pedas
manis yang dapat menarik minat konsumen.
2.
Misscrip diresmikan pada tanggal 28 Januari 2014. Nama Misscrip
diambil karena mempuyai arti sebagai kripik yang ngangenin agar mudah di
ingat oleh konsumen maka dari itu Owner memberi nama Misscrip. Untuk
satu bungkus misscrip beratnya 165 gram untuk bumbu tabur dan yang coklat
145 gram. Dan setiap rasa harganya sama 11.000. Untuk modal awal membuat
kripik januari 2014 yaitu dari modal sendiri 100.000 dan untuk
mengembangkan usahanya akhirnya Owner pinjam dana KUR BRI
25.000.000 dengan jangka waktu 3 tahun. Dan sampai sekarang Misscrip telah
dititipin di outlet besar seperti di Sentra UKM MERR, sentra UKM Siola,
Sakinah keputih, Lapis Kukus Surabaya Kebun cowek, Lapis Kukus Surabaya
jalan genteng, jalan Kutai dan di Sidoarjo. Namun, Usaha Kecil Misscrip ini
belum memiliki standard untuk mengukur struktur modal. Untuk itu, di
gunakan meode Weight Average Cost Of Capital (WACC) sebagai alat ukur
struktur modal dengan tujuan mengetahui biaya modal dalam hal
penganggaran modal (capital budgeting) dalam operasi usahanya.
19
3.
Berdasarkan analisis Struktur Modal dengan menggunakan metode
Weight Average Cost Of Capital (WACC) Usaha Kecil Misscrip Surabaya
pada periode 1 Januari s/d 31 Desember 2016 di peroleh Biaya utang setelah
pajak (kD) sebesar 0,1188 atau 11.88%, Biaya modal (kE) sebesar 0,07 atau
7%, nilai komposisi utang (wD) sebesar 0,11 atau 11%, nilai komposisi modal
(wE) sebesar 0,89 atau 89%. Dan yang terakhir adalah prosentase Weight
Average Cost Of Capital (WACC) dari Usaha Kecil Misscrip Surabaya adalah
0,075368 atau 7,5368%.
Saran
Berdasarkan Kesimpulan diatas, saran yang dapat di berikan dalam penelitian ini
adalah, sebagai berikut :
1.
Bagi Usaha Kecil Misscrip Surabaya
Sebaiknya Usaha Kecil Misscrip Surabaya bisa menentukan
struktur modal dan bisa menghitung biaya utang setelah pajak, biaya
modal, struktur permodalan, dan WACC.
Pertumbuhan penjualan dan keuntungan juga akan menjadi salah
satu faktor dalam kebijakan struktur permodalan, sehingga Usaha Kecil
Misscrip Surabaya harus bisa mencapai target pertumbuhan yang telah di
rencanakan
Ketika akan menambah pendanaan, Usaha Kecil Misscrip
Surabaya perlu menganalisa kondisi struktur modal di mana biaya modal
yang di tanggung rendah sehingga dapat memaksimalkan nilai Usaha
Kecil Misscrip Surabaya
2.
Bagi Peneliti
di harapkan dapat menambah jumlah sampel guna mendapatkan
hasil yang lebih akurat.
3.
Bagi pemerintah
Untuk Pemerintah diharapkan mampu memberikan pengertian
tentang struktur modal kepada Usaha Kecil Menengah agar dapat
memajukan Usaha Kecil Menengah di Masyarakat.
20
DAFTAR PUSAKA
Mumtaz1, Raheel, Dkk. 2013. Capital Structure and Finacial Performance:
Evidence from Pakistan (Kse 100 Index). Journal of Basic and Applied
Scientific Research. ISSN 2090-4304.
Ngambi, Marcel T, dkk. 2015. Capital Structure And Firm Performance: An
Empirical Study Of Small And Medium –Sized Firms In Cameroon.
International Journal of Information Technology an Business Management
ISS 2304-0777.
Rahma, Selma Ardiany Rahma, dkk. 2014. Analisis Penetapan Struktur Modal
Yang Optimal Guna meningkatkan Nilai Perusahaan (Studi Padda PT.
Seemount Garden Sejahtera, Jiwan, Kabupaten Madiun Periode 2011-2013.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 13 No. 1 Agustus 2014
Sitorus, Palti Marulitua. 2013. Struktur Modal Optimal Pada Perusahaan
Telekomunikasi Indonesia. Jurnal Keuangan dan Prebankan Vol 17 No 3
September 2013
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung. Alfabeta. Tunggal,
Amin Widjaja. 2010. Memahami Economic Value Added (EVA) Dan Value
Based Management (VAM). Harvindo.
Sulistiyo, Hari. 2017. Analisis Struktur Modal Terhadap Wacc Dan Analisis Wacc
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Rokok Yang
Terdaftar Di Bei Periode 2009-2013. Vol. 2 no. 01 2017.
1
Download