RINGKASAN KETENT RINGKASAN KETENTUAN BANK INDONESIA

advertisement
RINGKASAN KETENTUAN BANK INDONESIA
Peraturan
:
Surat Edaran Bank Indonesia No.14/3/DPM tanggal 4 Januari 2012 perihal
Sertifikat Perdagangan Komoditi Berdasarkan Prinsip Syariah Antarbank
Berlaku
:
Sejak tanggal 4 Januari 2012
I.
UMUM
1. Sertifikat Perdagangan Komoditi Berdasarkan Prinsip Syariah Antarbank (SiKA) adalah
sertifikat yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah oleh BUS atau UUS dalam transaksi
PUAS yang merupakan bukti jual beli dengan pembayaran tangguh atas perdagangan
Komoditi di Bursa.
2. Komoditi di Bursa adalah komoditi yang dipastikan ketersediaannya
ketersediaannya untuk ditransaksikan di
pasar komoditi syariah sebagaimana ditetapkan oleh Bursa atas Persetujuan Dewan
Pengawas Syariah, kecuali indeks dan valuta asing.
3. Bursa adalah PT Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange
Exchange) yang telah
memperoleh persetujuan
ujuan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
(BAPPEBTI) untuk mengadakan kegiatan pasar komoditi syariah.
4. Peserta Pedagang Komoditi adalah peserta yang menyediakan persediaan (stock
(stock) komoditi
di pasar komoditi syariah.
5. Peserta Komersial adalah BUS, UUS, atau Bank Asing yang melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah yang membeli Komoditi di Bursa.
6. Konsumen Komoditi adalah BUS atau UUS yang membeli Komoditi di Bursa dari Peserta
Komersial dengan cara menerbitkan SiKA.
II.
KARAKTERISTIK DAN PERSYARATAN
SiKA mempunyai karakteristik dan
d persyaratan sebagai berikut:
1. Diterbitkan atas dasar transaksi jual beli Komoditi di Bursa dengan menggunakan akad
Murabahah;
2. Diterbitkan dalam rupiah;
3. Dapat diterbitkan dengan atau tanpa warkat (scripless);
4. Berjangka waktu satu hari (overnight)
(
sampai 365 hari;
5. Tidak dapat
apat dialihkan kepemilikannya sepanjang belum jatuh waktu.
waktu
III. MEKANISME TRANSAKSI
1. BUS atau UUS dapat menerbitkan SiKA (Konsumen Komoditi).
2. BUS, UUS, atau Bank Asing yang melakukan kegiatan berdasarkan Prinsip Syariah dapat
membeli SiKA (Peserta Komersial).
3. Penerbit SiKA menginformasikan kepada Pembeli SiKA antara lain: informasi nilai nominal
perdagangan Komoditi di Bursa sesuai Surat Penguasaan Atas Komoditi Tersetujui (SPAKT);
marjin perdagangan Komoditi di Bursa; dan jangka waktu pembayaran tangguh oleh
Konsumen Komoditi.
4. Peserta Komersial membeli Komoditi di Bursa dari Peserta Pedagang Komoditi dengan
pembayaran tunai (al bai’) sebesar nilai nominal komoditi.
5. Peserta Komersial menerima dokumen kepemilikan yang berupa SPAKT.
6. Peserta Komersial menjual komoditi kepada Konsumen Komoditi dengan akad Murabahah.
7. Konsumen Komoditi membayar kepada Peserta Komersial secara tangguh atau angsuran
sesuai kesepakatan dalam akad Murabahah dan menerbitkan SiKA.
8. Transaksi SiKA dapat dilakukan secara langsung dan/atau melalui Perusahaan Pialang
dengan akad Ju’alah.
IV. PENYELESAIAN TRANSAKSI
1. Pada saat pembelian Komoditi di Bursa, Peserta Komersial melakukan transfer dana kepada
Peserta Pedagang Komoditi sebesar nilai nominal komoditi dan memperoleh SPAKT dari
Peserta Pedagang Komoditi.
2. Pada saat SiKA diterbitkan, Peserta Komersial menyerahkan SPAKT kepada Konsumen
Komoditi.
3. Pada saat penjualan Komoditi di Bursa oleh Konsumen Komoditi kepada Peserta Pedagang
Komoditi, Peserta Pedagang Komoditi melakukan transfer dana kepada Konsumen Komoditi
sebesar nilai nominal komoditi sebagaimana tercantum di dalam SPAKT.
4. Pada saat SiKA jatuh waktu, Konsumen Komoditi melakukan transfer dana kepada Peserta
Komersial sebesar nilai nominal komoditi ditambah marjin perdagangan Komoditi di Bursa.
V. PELAPORAN
BUS atau UUS yang melakukan transaksi SiKA wajib melaporkan transaksi SiKA kepada Bank
Indonesia melalui Sistem LHBU sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur
mengenai Sistem LHBU. Namun demikian, dalam hal SiKA belum dapat dilaporkan secara online
melalui Sistem LHBU, softcopy laporan disampaikan melalui e-mail dan hardcopy laporan
disampaikan melalui faksimili kepada Direktorat Perbankan Syariah dan Direktorat Pengelolaan
Moneter dengan format sebagaimana Lampiran Surat Edaran.
VI. Ketentuan dalam Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal 4 Januari 2012.
Bank Indonesia – Januari 2012
Download