Kimia Fisika - AAK Nasional Surakarta

advertisement
Kimia Fisika 2012
PERTEMUAN VI DAN VII
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
LARUTAN IDEAL
Larutan Ideal adalah larutan yang memnuhi kriteria sebagai berikut:
1.Homogenitas larutan
Homogenitas larutan berlaku dari larutan yang sangat pekat sampai dengan larutan yang sangat
encer
2.Gaya tarik menarik antar molekul(gtmam) dalah sama. Solut – solut = Solut – Solven =
Solven-solven
3.Perubahan Volume campuran =0
4.Perubahan panas = 0
5.Memenuhi Hukum Roult
P = Xi Po
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut
tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut).
Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut (Gambar 6.2), maka akan didapat
suatu larutan yang mengalami:
1.
2.
3.
4.
Penurunan tekanan uap jenuh
Kenaikan titik didih
Penurunan titik beku
Tekanan osmosis
Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu
sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam
larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit
terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion.
Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan
sifat koligatif larutan elektrolit.
Setiap terjadi penurunan tekanan uap akan disertai kenaikan titik didih maupun penurunan titik
beku. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut:
1 AAK Nasional Surakarta
Kimia Fisika 2012
PENURUNAN TEKANAN UAP
Tekanan Uap adalah ukuran kecenderungan molekul-molekul suatu cairan untuk lolos menguap.
Besarnya bergantung jenis zat dan suhu. Jika gtmam besar maka sukar menguap, tekanan kecil.
Jika gtmamnya kecil, mudah menuap (atsiri) tekanan uap besar.
Bila kedalam suatu pelarut dilarutkan zat non volatil maka tekanan
2 AAK Nasional Surakarta
Kimia Fisika 2012
uap larutannya menjadi lebih rendah drp tekanan pelarut murninya,
karena pada permukaan larutan terjdi interaksi antara solut dengan
solven shg laju penguapan berkurang, akibatnya tekanan uapnya
menjadi turun. Untuk menghitung penurunan tekanan uap digunakan
Hukum Roult.
∆P = Xi Po
CONTOH SOAL
Tekanan uap etanol pada 20oC adalah 44,5 mm Hg. Bila 15 gram zat A yang non volatil
dilarutkan dalam 500 gram etanol, maka tekanan uapnya menjadi 43,52, hitung Berat molekul
zat A
KENAIKAN TITIK DIDIH
Apabila suatu zat non volatil dimasukkan kedalam cairan,maka pada saat tekanan udara luar 1
atm, tekanan dalam larutan akan lebih kecil. Untuk membuat Pluar = Plarutan ( mendidih )
maka diatas larutan perlu fasa uap. Fasa uap akan timbul bila larutan dipanaskan. Dengan
pemikiran spt itu dapat difahami mengapa titik didih menjadi lebih tinggi.
Untuk menghitung besarnya kenaikan titik didih digunakan rumusan:
Δ Td = - RTd2 ln X / Δ Huap
Untuk larutan yang sangat encer persaman diatas menjadi :
Δ Td = Kd . ms
Kd = konstanta kenaikan titik didih molal
ms = molalitas solut
Kd = MRTd2 / 1000 Δ Huap
M = berat molekul solven
Konstanta Kenaikan Titik Didih Molal dan penurunan Titik Beku beberapa Pelarut disajikan
dalam table berikut
3 AAK Nasional Surakarta
Kimia Fisika 2012
Solven
As. Asetat
Benzen
Karbon disulfid
CCl4
Kloroform
Dietil Eter
Etanol
Air
Titik Didih
(oC)
Kb
(oC/m)
117,9
80,1
46,2
76,5
61,7
34,5
78,5
100,0
3,07
2,53
2,34
5,03
3,63
2,02
1,22
0,512
Titik Leleh
(oC)
16,6
5,5
-111,5
-23
-63,5
-116,2
-117,3
0,0
Kf
(oC/m)
3,90
4,90
3,83
30
4,70
1,79
1,99
1,86
CONTOH SOAL
5 gram senyawa non volatil dilarutkan kdalam 250 gram air. Jika berat molekul senyawa
tersebut = 140, hitunglah kenaikan titik didih air tersebut, diketaui panas penguapan
ΔHuap =40,66 kj/mol R = 8,314 j/molK
PENURUNAN TITIK BEKU
Pada saat ada kenaikan tiik didih, maka pada saat membeku akan lebih kecil, sehingga terjadi
penurunan titik beku. Untuk menghitung besarnya penurunan titik beku digunakan rumusan
2
ΔTb = Kb . ms
Kb = MRTb / 1000 ΔHpeleburan
Kb = konstanta penurunan titik beku molal
CONTOH SOAL
4 gram zat terlarut non volatil dilarutkan dalam 250 gram air, penurunan titik beku air yang
teramati 0,087 K. Jika panas peleburan air = 333,86 J / gr, hitunglah berat molekul zat terlarut
tersebut
TEKANAN OSMOSIS
Membran berpori yang dapat dilalui pelarut tetapi zat terlarut tidak dapat melaluinya disebut
dengan membran semipermeabel. Bila dua jenis larutan dipisahkan denga membran
semipermeabel, pelarut akan bergerak dari sisi konsentrasi rendah ke sisi konsentrasi tinggi
melalui membran. Fenomena ini disebut osmosis. Membran sel adalah contoh khas membran
semipermeabel. Membran semipermeabel buatan juga tersedia. Bila larutan dan pelarut
4 AAK Nasional Surakarta
Kimia Fisika 2012
dipisahkan membran semipermeabel, diperlukan tekanan yang cukup besar agar pelarut bergerak
dari larutan ke pelarut. Tekanan ini disebut dengan tekanan osmosis.
Rumus yang digunakan adalah:
π = CRT
C = molaritas solut R = konstanta gas
Terjadinya Tekanan Osmotik
5 AAK Nasional Surakarta
Kimia Fisika 2012
TUGAS 4
PROGSUS VI
AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA
SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan larutan ideal
2. 5 gram senyawa non volatil dilarutkan kdalam 250 gram air. Jika berat molekul
senyawa tersebut = 140, hitunglah kenaikan titik didih air tersebut, diketaui panas
penguapan ΔHuap =40,66 kj/mol R = 8,314 j/molK
3. 4 gram zat terlarut non volatil dilarutkan dalam 250 gram air, penurunan titik beku air
yang teramati 0,087 K. Jika panas peleburan air = 333,86 J / gr, hitunglah berat
molekul zat terlarut tersebut
4. 5,0 gram polimer yang mempunyai berat molekul 50 kg/mol dilarutkan dalam 1 liter
air. Hitung tekanan Osmosisnya, diketahui R = 0,081 atm lt /Kmol
Dosen Pengampu
Drs.Suharyanto MSi
6 AAK Nasional Surakarta
Download