laporan mitosis

advertisement
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR 2
PEMBELAHAN MITOSIS PADA AKAR BAWANG MERAH
(Allium cepa)
OLEH:
KELOMPOK 2
1. ADNAN FAHRULIANSYAH
13312244007
2. WINDY SEPTIANA M.
13312244010
3. SITI RAHMAWATI
13312244017
4. TIFFANI ANGGARNIASTITI
13312244021
5. ANNISA NUR AFIFAH
13312244033
6. M. ALI IMRON SADEWO
13312244036
PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 2
PEMBELAHAN MITOSIS
Disusun oleh:
Adnan Faruliansyah
13312244007/D
Windy Septiana M.
13312244010/D
Siti Rahmawati
13312244017/D
Tiffani Anggarniastiti 13312244021/D
Annisa Nur Afifah
13312244033/D
M. Ali Imron Sadewo 13312244036/D
Laporan praktikum ini telah disetujui dan disahkan
Pada tanggal 13 Maret 2014
Oleh
Asisten Pembimbing
DosenPembibing
Riris
Ir. Ekosari Roektiningruoem., M. Pd
NIP. 196110311989022001
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Proses pembelahan mitosis terjadi pada semua sel tubuh organisme multiseluler,
kecuali pada jaringan yang menghasilkan sel gamet. Proses pembelahan satu sel zigot
menjadi sel tubuh yang banyak jumlahnya terjadi secara mitosis. Pada tumbuhan, mitosis
terjadi pada titik-titik tumbuh, misalnya ujung batang, ujung akar, dan kambium.
Mitosis adalah salah satu contoh dari pembelahan secara tak langsung. Pembelahan
sel secara tak langsung adalah pembelahan sel melalui tahapan-tahapan tertentu. Tahapantahapan pembelahan itu ditandai dengan penampakan yang berbeda-beda dari kromosom
yang dikandungnya. Pada waktu sel sedang membelah diri, terjadi proses pembagian
kromosom di dalamnya. Tingkah laku kromosom selama sel membelah dibedakan menjadi
fase-fase pembelahan sel.
Mitosis adalah peristiwa yang terjadi di dalam sel, yang merupakan bagian yang
sangat kecil penyusun makhluk hidup. Mitosois terjadi di dalam sel yang letaknya jauh di
dalam tubuh makhluk hidup. Waktu terjadinya mitosis juga tidak bisa ditentukan dengan
tepat. Oleh karena hal-hal tersebut, peristiwa mitosis dalam sel makhluk hidup menjadi
sulit untuk diamati secara langsung. Gambaran tentang tahapan-tahapan mitosispun selama
ini hanya dapat kita ketahui melalui ilustrasi dan gambar dari referensi. Jarang ada buku
yang memuat foto asli dari pengamatan lewat mikroskop. Karena hal itulah, praktikum ini
dilakukan untuk mengamati secara langsung tahapan-tahapan mitosis yang Nampak,
khususnya pada ujung akar Allium cepa di bawah mikroskop.
B. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengamati dan menjelaskan tahapan siklus sel, terutama tahapan
pembelahan mitosis.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Satuan kehidupan terkecil yang tidak dapat diperkecil lagi adalah sel. Sel untuk pertama
kali ditemukan lebih dari 300 tahun yang lalu, tidak lama setelah mikroskop pertama dibuat.
Umumnya sel itu sangat kecil dengan diameter jauh lebih kecil 1 mm, sehingga tidak terlihat
oleh mata telanjang. Pada sel yang paling sederhana, yaitu bakteri sebuah dinding sel
mengelilingi suatu membrane (plasma) sangat tipis dan mengandung asam lemak, yang
mengelilingi permukaan daerah dalam yang tidak berstruktur. Sifat terpenting sel adalah
kemampuannya untuk tumbuh dan membelah diri untuk menghasilkan molekul-molekul
seluler baru dan memperbanyak dirinya. Untuk menjalankan fungsi-fungsi ini, sel itu secara
kimia pasti bersifat secara canggih, memang sel yang paling sederhana sekalipun
mengandung hamper 1000 molekul yang berbeda. Jadi, pada hakikatnya sel merupakan pabrik
kecil yang tumbuh dengan memasukkan unsure-unsur pembangun, berupa molekul-molekul
sederhana seperti glukosa, dan karbondioksida dan dengan car tertentu mengubahnya menjadi
berbagai molekul yang mengandung karbon, yang dibutuhkan untuk berfungsinya sel-sel
(James Watson, 1988:132).
Setiap sel berasal dari sel sebelumnya. Proses yang menyangkut terbentuknya sel-sel
anak baru dari induknya disebut pembelahan sel. Pada sel-sel jaringan tubuh (sel somatis),
suatu sel induk akan membelah menjadi dua sel anak yang komponen-komponennya sama
dan identik dengan sel induk, peristiwa pembelahan sel somatis semacam ini disebut sebagai
mitosis. Mitosis adalah pembelahan sel dimana berlangsung pembelahan dan pembagian
nukleus beserta kromosom-kromosom di dalamnya (H. Suryo, 1995:455).
Tumbuhan pada masa awal perkembangan mengalami pertumbuhan sangat banyak,
tumbuhan mengalami pembelahan sel secara tidak langsung yang disebut juga dengan
mitosis. Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti
dari sel somatis secara berturut-turut. Proses ini terjadi bersama-sama dengan pembelahan
sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel (sitokinesis). Proses ini mempunyai peranan
penting dalam pertumbuhan dan perkembangan pada hampir semua organisme (L.V.
Crowder, 1988: 324).
Mitosis berlaku pada pembelahan inti sedangkan pembelahan sitoplasma disebut
sitokinesis. Pembelahan inti terdapat pada embrio seluruh jaringan (W. Yatim,1983:213).
4
Seluruh sel somatic pada organism multiseluler adalah keturunan dari satu sel awal,
yakni telur yang terfertilisasi atau zigot, melalui proses pembelahan yang disebut mitosis.
Fungsi mitosis yang pertama adalah membran salinan yang persis sama dari setiap kromosom,
lalu membagikan set identik kromosom kepada masing-masing dari kedua sel keturunan, atau
sel nakan melalui pembelahan sel awal (sel induk). Interfase adalah periode diantara dua
mitosis yang berurutan dan terdiri atas tiga fase yaitu G1, S dan G2. Selama fase S (sintesis),
molekul-molekul DNA dari masing-masing kromosom mengalami replikasi hingga
menghasilkan sepasang molekul DNA identik yang disebut kromatid (terkadang disebut
kromatid saudari). Masing-masing kromosom yang telah direplikasi itu lalu memasuki mitosis
dengan dua molekul DNA yang identik (Susan Elrod, 2007:445).
Selama bertahun-tahun para ahli biologi sel lebih banyak mencurahkan perhatiannya
kepada fase pembelahan sel karena perubahan-perubahan yang dramatis yang berlangsung di
dalamnya dapat diamati dengan mikroskop cahaya. Karena itu, mereka menganggap bahwa
interfase merupakan “fase istirahat”. Hasil-hasil penelitian yang mutakhir telah berhasil
mengungkapkan bahwa pada interfase sebenarnya berlangsung beberapa kegiatan yang sangat
intensif, antara lain biosintesis asam deaksiribonukleat (ADN) dan pembagian komponenkomponen kromosom menjadi dua bagian yang sama. Sementara itu, ukuran sel pun
bertambah menjadi kurang lebih dua kali semula. Beberapa sel yang telah terdiferensiasi
jarang sekali membelah, misalnya limfosit, sedangkan pada mamalia, sel saraf (neuron) tidak
pernah membelah setelah individunya lahir. Dengan demikian, selama hidupnya neuron
tersebut tetap saja dalam interfase. (Wayan Bawa, 1998 : 177-178)
Proses pembelahan mitosis terjadi pada semua sel tubuh makhluk hidup, kecuali apda
jaringan yang menghasilkan sel gamet. Proses pembelahan satu sel zigot menjadi sel tubuh
yang banyak jumlahnya terjadi secara mitosis. Dengan mitosis terjadi proses pertumbuhan
dan perkembangan jaringan dan organ tubuh makhluk hidup. Pada pembelahan mitosis, gamet
betina setelah dibuahi oleh gamet jantan akan bersifat diploid (2n) dan dinamakan zigot.
Dalam perkembangannya zigot ini akan membelah berkali-kali dan proses pembelahan sel ini
dinamakan mitosis (Suryo, 1984:42).
5
Mitosis berlangsung dalam beberapa fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan teloase.
1. PROFASE
Pada tahap profase, kromosom tampak sebagai benang-benang halus yang kadangkadang saling melilit satu sama lain dan ternetang secara maksimal sehingga kromomer
tampak jelas. Kemudian kromosom akan memendek dan menebal sehingga kromomer
terletak begitu dekat satu sama lain. Tiap bagian dari kromosom ganda itu disebut
kromatid yang dihubungkan oleh kinetokor sehingga kromosom tetap tunggal sampai
metafase. Pada permulaan profase sentriol bergerak ke sisi yang berlawanan dan
terbentuk benang-benang gelendong (spindel). Pada akhir profase sentriol berada di
kutub-kutub yang berlawanan, serta gelendong-gelendong mengatur diri untuk menjadi
penghubung antara sentriol dan kinetokor. Anak inti menyusut dan akhinya
menghilang demikian juga dengan selaput inti (Mochamad Nasir,1993:57).
2. METAFASE
Peristiwa yang paling penting dalam metafase adalah orientasi kromosom pada bidang
ekuator sel. Kadang-kadang peralihan diantara profase dan merafase disebut
prometafase, yang waktunya sangat singkat. Pada awal metafase, membran nukleus
hilang dan kromosom mula-mula seperti tampal tidak teratur. Setelah itu, benangbenang spindel masuk ke dalam daerah pusat sel, sedangkan mikrotubulusnya
merentang di anatara kedua kutub sel. Kromosom melekat dengan kinetokornya pada
bidang ekuator sel. Benang-benang spindel yang berhubungan dengan kromosom
dinamai benang-benang spindel kromosom, sedangkan benang-benang spindel yang
lain merentang secara kontinu dari kutub ke kutub. Seluruh benang spindel membentuk
gambaran seperti sangkar burung pada daerah nukleus. Pada sel hewan dan tumbuhan
yang tingkatannya lebih rendah spindel tersebut mempunyai sentriol dan aster. Adanya
sentriol sebenarnya tidak mutlak dalam pembentukan spintel sebab jika sentriol
tersebut sengaja dihancurkan dengan sinar laser, mitosis tetap saja berlangsung (Wayan
Bawa,1998:182).
3. ANAFASE
Proses pembagian kromatid di daerah ekuator dilanjutkan dengan membawa semua
kromosom itu ke kutub sel masing-masing. Dengan demikian, ciri penting dari anafase
adalah adanya satu kromatid (berisi satu set kromosom) yang sedang bergerak menuju
6
ke kutub masing-masing. Sebagaimana diuraikan sebelumnya, yang menyebabkan
kromosom itu bergerak dalah benang-benang spindel. Jumlah kromosom yang menuju
ke kutub yang satu sama dengan yang menuju ke kutub yang lain. Jadi, jika sel induk
memiliki 2n kromosom, setiap sel anak akan memperoleh 2n kromosom.
4. TELOFASE
Pada tahap telofase, kromosom-kromosom anakan itu menggumpal di dekat kutub
masing-masing. Setelah terbentuk membran inti, kromosom akan memanjang sehingga
akan tampak seperti benang-benang kromatin yang tidak teratur. Pada saat yang hampir
bersamaan, akan terjadi pembelahan sitoplasma yang diikuti dengan pembentukan
membran sel (dinding sel) pada bekas bidang ekuatorial. Pada sel hewan membran sel
terbentuk dengan terjadinya lakukan pada daerah bidang ekuatorial. Lekukan ini
menjadi semakin dalam sehingga ujung-ujungnya akan bersatu sehingga terbentuk dua
sel anakan.
5. INTERFASE
Fase ini merupakan fase antara yang nerupakan periode antara mitosis yang satu
dengan yang lainnya. Interfase bukan fase istirahat, karena justru pada fase ini
metabolisme sel giat dilakukan. Meskipun tingkah laku kromosom tidak tampak karena
terbentuk benang-benang kromatin yang halus, sel anak yang baru terbentuk itu sudah
melakukan metabolisme. Sel perlu tumbuh dan melakukan berbagai sintesis sebelum
memasuki proses pembelahan berikutnya. Mula-mula sel mengalami pertumbuhan
sekunder. Penjelasannya adalah sebagai berikut :
a) Fase Pertumbuhan Primer (Growth 1 / G1)
Sel yang baru terbentuk mengalami pertumbuhan tahap pertama. Organelorganel yang ada di dalam sel, seperti mitokondria, retikulum endoplasma,
kompleks golgi, dan organel lainnya memperbanyak diri guna menunjang
kehidupan sel.
b) Fase sintesis (S)
Pada tahap ini, sel melakukan sintesis terutama sintesis materi genetik. Materi
genetik adalah bahan-bahan yang akan diwariskan kepada keturunannya.
Materi genetik yang disintesis adalah DNA.
c) Fase pertumbuhan sekunder (Growth 2 / G2)
7
Menjelang mitosis berikutnya, sel melakukan pertubuhan kedua dengn
memperbanyak organel-organel yang dimilikinya. Hal ini dimaksudkan agar
organel-organel itu dapat diwariskan kepada setiap sel keturunannya
(Sulisetijono,2004 : 84).
Mitosis terjadi di dalam sel somatic yang bersifat meristematik, yaitu sel – sel yang
hidup terutama sel – sel yang tumbuh (ujung akar dan ujung batang). Proses pembelahan sel
secara mitosis menghasilkan dua sel anak yang identik dan bertujuan untuk mempertahankan
pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti secara berturut – turut.
Kemampuan organisme untuk memproduksi jenisnya merupakan salah satu karakteristik
yang paling bisa membedakan antara makhluk hidup dan makhluk mati. Kemampuan yang
unik untuk menghasilkan keturunan ini, seperti semua fungsi biologis memiliki dasar seluler
(Neil A. Campbell, 1999:122).
Pada waktu sel sedang membelah diri, terjadi proses pembagian kromosom di
dalamnya. Tingkah laku kromosom selama sel membelah dibedakan menjadi fase-fase
pembelahan sel. Oleh karena pembelahan terjadi melalui fase-fase itulah maka disebut
sebagai pembelahan sel secara tidak langsung. Pada dasarnya, pembelahan sel secara tidak
langsung dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu pembelahan mitosis dan meiosis.
(Sulisetijono,2004:82)
Sifat-sifat dari pembelahan mitosis diantaranya adalah:
a)
Pembelahan yang memisahkan sister chromatids
b) Satu pembelahan tiap daun yaitu satu pembelahan sitoplasma (sitokinesis) tiap satu
pembelahan kromosom yang sama.
c)
Kromosom tidak berpasangan; biasanya tidak terbentuk kiasmata; tidak terjadi
pertukaran genetik antara kromosom homolog.
d) Dari satu sel dihasilkan 2 sel anak tiap daun.
e)
Kandungan genetik dari hasil mitosis identik.
f)
Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induk.
g) Hasil dari mitosis ini dapat mengalami pembelahan mitosis lagi.
h) Biasanya terjadi pada hampir semua sel somatis.
i)
Dimulai dari zigot dan berlangsung terus sepanjang kehidupan organisme.
8
Pada makhluk hidup tingkat tinggi, sel somatic sel tubuh, kecuali sel kelamin
mengandung satu sel kromosom yang berasal dari induk betina bentuknya serupa dengan
yang berasal dari induk betina. Maka sepasang kromosom tersebut disebut dengan kromosom
homolog. Oleh karena itu jumlah kromosom dalam sel tubuh dinamakn diploid (2n). Sel
kelamin (gamet) hanya mengandung separuh dari jumlah kromosom yang terdapat dalam sel
somatic, karena itu jumlah kromosom dalam gamet dinamakan haploid (n). Satu sel
kromosom haploid dari satu spesies dinamakan genom (H. Suryo, 1995:457).
Masalah pokok mengenai reproduksi sel dapat dilihat lebih jelas pada organisme
uniseluler. Satu sel khamir dtanamkan dalam medium yang sesuai akan segera menghasilkan
beribu – ribu keturnan. Kecuali satu kebetulan yang kadang terjadi setiap sel dari keturunan
ini akan bersifat sama dalam hal struktur dan fungsinya sebagaimana yang dimiliki sel
pertama (J.W. Kimball, 1998:445).
Transmisi kromosom dari sel induk ke sel – sel anak melalui mitosis adalah proses
aseksual dimana satu sel induk dapat menghasilkan . melalui pembelahn – pembelahan
mitosis berturut – turut, klon sel yang secara genetic identik. Pola perbanyakan sel vegetatif
atau somatic semacam itu bertanggung jawab terhadap pertumbuhan organisme multiseluler
dan untuk propagasi sendiri eukariota mempunyai cara transmisi kromosom meiosis seling,
cara ini tidak dapat dipisahkan dari penggabungan dengan fase seksual dalam daur hidupnya
yang didalamnya gen – gen dari dua induk yang berbeda berkumpul untuk menetap pada sel
tunggal (A. Goodenough, 1984:187).
Sel dari spesies dan individu tumbuhan yang berbeda mempunyai komponen yang
berbeda. Keadaan ini menuntut perlakuan yang berbeda terhadap sel-sel tersebut agar
kromosom dapat diamati. Bahan standar yang bisa digunakan dalam pengamaatn mitosis
adalah sel-sel ujung bawang merah karena komposisi dinding selnya tersusun atas lapisan
senyawa-senyawa yang mudah ditembus oleh larutan fiksatif dan pewarna. Pada saat sel aktif
membelah, kromosom relatif mudah diamati hanya dengan memperlakukan sel-sel tersebut
dengan metode fiksasi dan pewarnaan yang sederhana(Andersoon, 2006:199).
Kromosom antar tanaman berbeda antara yang satu dan yang lainnya.Baik dari bentuk,
jumlah, dan panjangnya. Allium cepa memiliki jumlah kromosom 2n = 16 (Sastrosumarjo,
2006:198).
9
a. Bawang merah
Menurut Rukmana (1994), klasifikasi bawang merah sebagai berikut:
Divisi
: Spermatophyta
Class
: Angiospermae
Ordo
: Liliales
Familia
: Liliaceae
Genus
: Allium
Spesies
: Allium cepa
Tanaman bawang merupakan tanaman semusim berbentuk rumpun yang tumbuh tegak
dengan ketinggian mencapai 15 - 50 cm dan berakar serabut. Bentuk daun bulat kecil dan
memanjang, serta ujung meruncing. Sedangkan bagian pangkal melebar dan membengkak.
Letak daun melekat pada tangkai yang ukurannya relatif pendek. Warna daun hijau (J.W.
Kimball, 1998: 200).
Tanaman ini memiliki akar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang
terpencar, pada kedalaman antara 15 - 30 cm di dalam tanah. Batang tanaman bawang
merupakan batang sejati atau disebut “diskus” yang berbentuk seperti cakram, tipis dan
pendek sebagai tempat melekatnya akar dan mata tunas (titik tumbuh). Di atas diskus terdapat
batang semu yang terdiri dari kumpulan pelepah-pelepah daun.
Gambar : Pembelahan Mitosis
Sumber : www.biologi.com
10
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. ALAT DAN BAHAN
a. Mikroskop cahaya
i. Gelas arloji FAA
b. Ujung akar bawang merah
j. Silet berkarat
(Allium cepa)
k. HCL 1 M
c. Kaca benda dan kaca penutup
l. Silet tajam
d. Kertas hisap
m. Acetocarmin
e. Pipet
n. Botol ampul
f. Tisu
o. Pembakar spiritus dan korek api
g. Pinset
p. Plastik dan karet
h. Alkoho 70%
B. LANGKAH KERJA
Tahap persiapan
Melakukan penumbuhan akar di dalam gelas plastic yang berisi air selama 1
minggu (7 hari), dengan cara menusuk bagian tengah bawang merah secara
horizontal sedemikian rupa hingga hanya bagian akarnya saja yang menyentuh air
Melakukan pemotongan ujung bawah akar pada malam hari sebelum praktikum
pukul 00.00 – 00.15, memotong akar sepanjang 1 cm dari ujung dan selanjutnya
merendam akar dalam botol ampul yang sudah
berisi
larutan FAA, lalu menutup
Tahap
pelaksanaan
rapat botol ampul dengan plastic dan diikat dengan karet
11
Tahap Pelaksanaan
Membuat preparat dengan mengambil potongan ujung akar bawang merah
(Allium cepa) dari botol ampul dengan pinset. Kemudian memindahkannya ke
dalam gelas arloji dan menambahkan alcohol 70% dan membiarkan terendam
selama 2 menit
Setelah 2 menit, menghisap alcohol 70% dengan kertas hisap kemuian
menambahkan larutan HCN 1 N dan merendamnya selama 5- 10 menit
Setelah 5 - 10 menit berlalu, mengambil potonga akar bawang dari gelas arloji,
memotong bagian ujung (tudung akar) dan meletakkannya pada kaca benda.
Kemudian menetesi dengan larutan acetocarmin, lalu menutup dengan kaca
penutup.
Melewatkan preparat di atas lampu spiritus, selajutnya menggilasnya dengan
jempol atau ujung pensil yang tumpul, baru setelah itu mengamati di bawah
mikroskop
12
Tahap pengamatan
Meletakkan preparat di bawah mikroskop
Menentukan perbesaran pada mikroskop sampai terlihat pembelahan pada ujung
akar batang bawang merah
Menggambar pada buku gambar hasil pembelahan yang terlihat pada mikroskop
C. HASIL PENGAMATAN
1.
Perbesaran :
10x
Keterangan:
Perbesaran :
Keterangan:
2.
13
10x
3.
Perbesaran :
Keterangan:
4.
Perbesaran :
Keterangan:
14
10x
BAB IV
PEMBAHASAN
Praktikum biologi dasar 2 di laboratorium Biologi FMIPA UNY yang
dilaksanakan hari kamis, 13 Maret 2014 dengan judul Pembelahan Mitosis pada Akar
Bawang Merah (Allium cepa) yang mempunyai tujuan agar praktikan mampu mengamati
serta menjelaskan tahapan siklus sel, terutama tahapan pembelahan mitosis. Pembelahan
mitosis merupakan proses yang menghasilkan dua sel anak yang identik. Pada pembelahan
mitosis ini mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti
secara berturut-turut, jumlah kromosom ini tetap pada setiap spesies, pada sel akar bawang
merah sendiri yang terbentuk berisi 16 kromosom. Mitosis sendiri hanya terjadi pada
bagian makhluk hidup yang masih tumbuh,yaitu pada jaringan embrional, pada tumbuhan
mitosis terjadi pada ujung akar, ujung batang dan lingkaran kambium.
Pada praktikum ini alat yang digunakan terdiri dari mikroskop yang digunakan
untuk mengamati ujung akar bawang merah (Allium cepa) yang sudah dipotong, kaca
benda dan kaca penutup digunakan untuk meletakan preparat yang akan diamati, sebelum
mengamati praktikan harus menekan terlebih dahulu ujung akar bawang merah yang sudah
diletakan diantara kaca benda dan kaca penutup secara perlahan dengan mengetuknya,
selanjutnya terdapat lampu spiritus yang digunakan untuk melewatkan preparat agar
preparat dapat menyerap zat perwrna yang akan digunakan, serta pipet dan piset yang
digunakan untuk mengambil cairan alcohol 70% dan HCl 1 N,dan pinset untuk mengambil
akar bawang merah keluar dari botol ampul, kemudian terdapat silet untuk memotong
ujung akar pada bawang merah (Allium cepa), sedangkan bahan yang digunakan dalam
praktikum kali ini yaitu ujung akar bawang merah (Allium cepa), alcohol 70% dan HCl 1
N yang digunakan untuk melunakkan akar bawang merah tersebut, selanjutnya ada FAA
yang digunakan untuk menghentikan aktivitas mitosis dan mempertahankan kondisi sel-sel
akar bawang sebagaimana saat praktikan memotongnya dan Acetocarmin sebagai pewarna
yang akan diteteskan dalam preparat agar preparat dapat terlihat dengan jelas serta kertas
hisap untuk menyerap HCl dan alcohol yang digunakan untuk merendam bawang merah
dalam gelas arloji.
Langkah kerja praktikum Mitosis ini terdapat tiga tahap yaitu tahap persiapan,
tahap pelaksanaan, serta tahap pengamatan. Pada tahap persiapan ini dilakukan di rumah,
sedangkan untuk tahap pelaksanaan dan tahap pengamatan di lakukan di laboratorium.
15
Tahap persiapan merupakan tahapan pertumbuhan akar tanaman bawang merah
(Allium cepa) dan pemotongan akar bawang merah (Allium cepa). Penumbuhan akar
dilakukan didalam gelas plastik yang berisi air selama 1 minggu (7 hari). Cara
melakukannya yaitu dengan menusuk bagian tengah bawang merah secara horisontal
sedemikian rupa sehingga hnaya bagian akarnya saja yang menyentuh air. Kemudian
dilakukan pemotongan ujung bawah akar pada malam hari sebelum praktikum yaitu pukul
00.00 – 00.15 WIB.
Bawang merah (Aliium cepa) yang dibawa di praktikum ini terlihat sudah tumbuh
akar yang cukup panjang. Pemotongan ujung akar bawang merah seharusnya dilakukan
sebelum praktikum dimulai, namun hal ini tidak dilakukan. Pemotongan ujung akar
bawang merah baru dilakukan ketika jam praktikum yang selanjutnya di Dengan
dipotongnya akar bawang pada jam praktikum tersebut diharapkan potongan akar yang
mengandung banyak sel-sel yang sedang melakukan aktivitas mitosis. Ujung akar bawang
merah yang dipotong sepanjang 1 cm dari ujung. Setelah itu, memindahkan potongan potongan akar bawang merah tersebut ke dalam botol ampul berisi FAA, fungsi dari FAA
ini adalah untuk menghentikan aktivitas mitosis dan mempertahankan kondisi sel-sel akar
bawang.
Tahap pelaksanaan meliputi pembuatan preparat dan pengamatan fase – fase
mitosis di bawah mikroskop. Untuk pembuatan preparat dilakukan dengan cara
mengambil potongan ujung akar bawang merah (Allium cepa) dari botol ampul
menggunakan pinset. Kemudian memindahkanya ke dalam gelas arloji dan menambahkan
alkohol 70% selama 2 menit. Tujuan menambahkan alkohol yaitu untuk menyegarkan
kembali sel-sel akar bawang yang sudah dimasukkan kedalam botol ampul berisi FAA
serta melunakkannya agar mudah dalam pemotongan ujung akar bawang merah sendiri.
Setelah merendam potongan ujung akar bawang merah (Allium cepa) di alkohol
70% selama 2 menit, larutan alkohol 70% tersebut dihisap dengan kertas hisap agar
alkohol tidak terdapat lagi di ujung akar bawang merah (Allium cepa) kemudian
menambahkan larutan HCl 1 M dan merendamnya selama 5 sampai 10 menit. Tujuan
menambahkan larutan HCl 1 M adalah untuk memudahkan dalam memotong tudung akar
bawang merah (Allium cepa). Pemberian HCl ini dapat memperjelas batas tudung akar
dengan sel-sel diatasnya, tudung akar akan terlihat lebih putih dibandingkan bagian lain
dari akar bawang merah (Allium cepa), serta terlihat runcing, pemberian HCl ini juga
dapat melunakkan dinding sel sehingga memudahkan dalam memotong. Setelah 5 – 10
menit berlalu, potongan ujung akar bawang merah (Allium cepa) tersebut diambil dari
16
gelas arloji dan memotong bagian ujung (tudung akar) serta meletakkannya pada kaca
benda. Langkah selanjutnya yaitu menetesi bagian ujung (tudung akar) yang telah
dipotong tadi dengan larutan acetocarmin. Acetocarmin adalah pewarna, yang berfungsi
untuk memberi pigmen kepada sel-sel akar bawang sehingga mudah untuk mengamati
ketika dibawah mikroskop. Langkah selanjutnya adalah mencacahnya dengan silet
berkarat dan menutupnya dengan kaca penutup. Sebelum diamati dibawah mikroskop
langkah berikutnya yaitu melewatkan preparat tersebut diatas lampu spiritus, tujuan dari
melewatkan preparat diatas spiritus adalah agar penyerapan warna lebih cepat dan lebih
terlihat jelas ketika pengamatan. Selanjutnya menggilasnya dengan jempol atau ujung
pensil yang tumpul, dan kemudian baru dapat diamati dibawah mikroskop.
Tahap pengamatan ini dilakukan setelah semua tahap pelaksanaan telah selesai
semua. Pengamatan ini dilakukan dibawah mikroskop dengan mengatur perbesaran
tertentu sehingga nanti dapat diamatai pembelahan sel yang jelas.
Proses
yang terjadi selama mitosis dibagi menjadi 4 tingkat atau fase yaitu
profase, metaphase, anaphase dan telofase. lama waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan fase-fase tersebut sangat beragam tergantung pada tipe sel, spesies dan
suhu. Antara mitosis yang pertama dan mitosis selanjutnya terdapat fase interfase, Saat
interfase sel tidak membelah melainkan aktif melakukan metabolisme untuk pertumbuhan
dan pembentukan energi untuk pembelahan mitosis berikutnya, selama interfase terjadi
sintesa zat zat baru dan pengumpulan energy sebanyak-banyaknya. Sebagai akibat dari
sintesa yang terjadi secara terus menerus sel ini bertambah volume dan massanya, sebagai
akibat dari pertambahan volume ini sel-sel mengalami keadaan yang tidak seimbang,
pertambahan volume sel akan mengakibatkan pertambahan luas permukaan sel dan
intinya. Jumlah antara volume, inti, dan luas permukaan sel yang tidak seimbang ini
mendorong sel untuk melakukan pembelahan.
Pengamatan pembelahan mitosis yang terjadi pada ujung akar bawang merah (Allium
cepa ) yang dilakukan dibawah mikroskop ini menggunakan perbesaran 4 X 10. Dengan
memilih ujung akar bawang merah (Alliium cepa) karena pada ujung akar terjadi
pertumbuhan primer, pada ujung akar terdapat jaringan meristem yang selalu aktif dalam
melakukan pembelahan. Pembelahan yang terjadi pada ujung akar bawang merah (Allium
cepa) dapat diamati dengan menggunakan mikroskop, karena merupakan pembelahan
mitosis maka tahapan-tahapan dalam pembelahan yang dapat terlihat ada empat tahapan
yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.
17
Berdasarkan data hasil pengamatan tahap pertama yang dapat terlihat adalah tahap
profase. Profase adalah tahapan pertama dalam proses pembelahan sel secara mitosis. Pada
pengamatan yang kami lakukan pada sel-sel meristematis ujung akar bawang merah, pada
proses ini terlihat bahwa selnya berwarna keruh dan inti sel tidak terlihat jelas. Pada saat
belum memasuki tahap profase, di dalam masih terlihat dengan jelas inti selnya. Namun
pada saat profase, inti sel tidak telihat dengan jelas karena sudah mengalamai peruraian
atau terjadi pelenyapan nukleolus dan membran inti. Pada pengamatan kami, dalam tahap
ini terlihat bahwa di dalam sel terlihat benang-benang yang yang pada ujungnya terputus
satu sama lain. Benang-benang tersebut berbentuk lengkung namun berjajar melintang.
Arahnya dari atas ke bawah dan ujung memusat pada kutub-kutubnya. Setengah dari
jumlah benang melengkung ke satu sisi dan benang yang lain melengkung pada satu sisi
yang lain. Benang-benang tersebut menebal sehingga terlihat jelas bentuk dan arahnya.
Menurut literatur, Pada fase profase terjadi pemadatan (kondensasi) dan penebalan
kromosom. kromosom menjadi memendek dan menjadi tebal, bentuknya memanjang dan
letaknya secara random di tengah – tengah sel, terlihat menjadi dua untai kromatid yang
yang letaknya sangat berdekatan dan dihubungkan oleh sebuah sentromer. Mendekati
akhir profase, nukleolus dan membran nukleus menghilang dan terbentuk benang –
benang spindel.pada mula tahap profase inti telihat keruh. Kemudian terjadi pelenyapan
membran inti dan nukleolus. Lalu butir kromatin membentuk benang-benang yang tidak
teratur dan semaki lama benang-benang tersebut menebal dan menjadi rangkap. Atau bisa
di katakan bahwa benang-benang kromatin akan berubah menjadi kromosom. Lalu
kromosom tersebut akan mengganda menjadi dua kromatid tetapi masih melekat dalam
satu sentromer. Pada akhir profase, benang tersebut terputus dan berbentuk batang yang
disebut dengan kromonema. Pada kromonema kaya akan nukleoprotein yang sering
disebut kromomer. Kromomer berfungsi sebagai pembawa gen. Pada kromosom terdapat
lekukan (sentromer). Namun pada pengamatan kami, tidak terlihat adanya sentromer.
Yang terlihat hanyalah penggabungan dua benang dan kemudian menjadi kromatida.
Kemudian ada pula fase metafase. Metafase adalah tahap mitosis setelah fase
profase selesai. Metafase terbagi menjadi dua, yaitu prometafase (metafase awal) dan
tahap metafase akhir. Namun pada pengamatan kali ini kami hanya menemukan sel yang
mangalami sedang tahap metafase awal atau prometafase, dan tidak menemukan tahap
metafase akhir.
18
Dalam tahap prometafase ini, terlihat adanya adanya penghancuran membran inti,
yaitu membran yang membungkus inti sel. Sehingga terlihat dengan jelas bahwa pada tepi
nukleus terdapat benang-bengang kecil yang putus-putus mengelilingi inti sel. Ini adalah
membran inti yang mengalami penghancuran sehingga terlihat seperi benang yang putusputus.
Menurut literatur pada subfase ini, dimulai dengan penghancuran membran inti
menjadi vesikel-vesikel membran kecil (seperti RE). Hal ini karena selubung nukleus
terfragmentasi dan tersebar dalam sitoplasma sehingga gelendong pembelahan dapat
memasuki nukleus dan berinteraksi dengan kromatid.
Selama periode prometafase ini kromosom terus berkondensasi serta berangsurangsur memendek dan menebal hingga siap untuk bermitosis. Berkas gelendong
pembelahan memanjang dari setiap kutub tepat ke bagian tengah sel (bidang ekuator).
Pada saat ini setiap kromatid telah memiliki struktur khusus yang disebut kinetokor yang
terletak di daerah sentromer. Kinetokor adalah suatu struktur yang terdiri dari protein dan
bagian spesifik dari DNA kromosom pada sentromer. Sebagian gelendong pembelahan
melekat pada kinetokor. Hal ini menyebabkan kromosom mulai melakukan gerakan.
Mikrotubul kinetor terlihat dan menempel pada mikrotubul polar, dan kromosom
mulai bergerak. Ketika kinetokor kromosom ditangkap oleh mikrotubala, kromosom
tersebut mulai bergerak ke arah kutub asal mikrotubala. Namun demikian pada saat
gelendong pembelahandari kutub yang berlawanan menangkap kinetokor kromosom
sehingga terjadi tarik-menarik dari ke dua kutub masing-masing secara aktif.
Kemudian setelah fase prometafase, ada tahap metafase akhir. Namun kami tidak
menemukan sel yang mengalami tahap ini. Menurut literatur, pada tahap metafase akhir
yaitu setiap individu kromosom yang telah menjadi dua kromatid bergerak menuju bidang
equator. Benang – benang gelendong melekat pada sentromer setiap kromosom. Terjadi
kondensasi dan penebalan yang maksimal pada fase ini. Sehingga kromosom terlihat lebih
pendek dan tebal dibandingkan pada fase lainnya. Selain itu, kromosom juga terlihat
sejajar di tengah -tengah equator. Pada subfase ini, kegiatan tarik-menarik antar gelendong
pembelahan berakhir. Kromatid menetap tepat di tengah-tengah bidang pembelahan atau
di bidang ekuator. Sentromer dari setiap kromosom membuat formasi sebaris tepat pada
bidang pembelahan. Sementara itu kedudukan gelendong pembelahan non kinetokor
tumpang tindih. Gelendong pembelahan non kinetokor adalah mikrotubula yang tidak
menempel pada kinetokor sentromer kromosom.
19
Pada pengamatan ini tidak telihat adanya tahap metafase akhir karena
dimungkinkan tahap itu belum terlihat. Selain itu karena kami mengamati sel secara
random, bukan terfokus pada satu sel saja.
Dalam praktikum ini, ditemukan pula fase anaphase. Pada tahap anafase, seratserat gelendong putus pada pertautan kromosom-kromosom, menyebabkan sentromersentromer berpisah. Serat-serat gelendong memendek, pada waktu memendek ini, seratserat itu menyeret satu kromatid dari tiap kromosom asal ke arah ujung sel yang
berlawanan oleh sentromer yang menjadi dua, yang masih tetap tertaut pada serat-serat.
Karena sekarang merupakan benang-benang tunggal dengan sentromer-sentromernya
sendiri, maka kromatid-kromatid itu sekarang disebut kromosom.
Selain anaphase, kami juga menemukan keadaan sel pada fase telofase. Telofase
pada pengamatan ini mulai terlihat tampak pada mikroskop dengan perbesaran 4X10
walaupun tidak terlalu jelas, pada fase ini pembelahan telah selesai dan fase ini merupakan
fase terakhir dalam pembelahan mitosis, Pada telofase awal yang terlihat nampak adanya
dinding pemisah yang berupa sekat yang belum sempurna yang memisahkan kromosomkromosom yang telah mencapai kutub. Sekat belum sempurna dan sel belum benar-benar
terpisah tetapi tanda akan terbentuknya dua sel sudah mulai tampak. Dan pada telofase
akhir sel terlihat benar-benar telah utuh. Dinding sel terlihat jelas dan kromosom yang
tebal nampak berkumpul di tengah. Sel telah terbagi menjadi dua sel anakan, masingmasing memiliki inti yang mengandung 4 kromosom yang tebal berkulpul ditengah
dengan bahan genetik yang sama dengan induknya. Perbandingan fase telofase menurut
literature adalah sebagai berikut:
20
Sumber: http://iqbalali.com/2007/04/15/7/
Pembelahan yang terus berlangsung pada akar bawang ini (Allium cepa) terjadi
pada sel somatis (sel tubuh). Semua makhluk bersel banyak dan membiak secara seksual
tergantung dari pembelahan sel. Meskipun setiap makhluk terjadi mulai dari sebuah sel
tunggal yang disebut zigot, akan tetapi pembesaran dan perbanyakan dari sel tunggal itu
sangat diperlukan agar makhluk itu mencapai ukuran yang semestinya. Pembelahan
mitosis ini termasuk bagian dari pembelahan sel yang lengkap yaitu pembelahan inti sel
yang disebut dengan kariokinesis.
Pada pengamatan pembelahan mitosis ini terlihat kromosom yang sama
panjangnya. Dua kromosom yang panjang adalah serupa satu sama lain, demikian pula
yang pendek. Satu pasang kromosom yang serupa dinamakan kromosom homolog. Jadi sel
yang mengandung 4 kromosom yang terlihat dalam praktikum ini memiliki dua pasang
kromosom homolog.
Dalam praktikum mitosis kali ini belum
di peroleh hasil pengamatan yang
maksimal dikarenakan ujung akar bawang yang akan di amati belu di fiksasi pada dini hari
dan pemotongannya dilakuhkan pada saat akan praktikum (pukul 09.00WIB). Sehingga
kesalahan prosedural di atas mengakibatkan mitosis pada ujung akar bawang kurang
maksimal.
21
KESIMPULAN
Tahapan-tahapan pembelahan sel adalah sebagai berikut :
1. Interfase: Merupakan fase istirahat dari pembelahan sel. Namun tidak berarti sel tidak
beraktifitas justru tahap ini merupakan tahapn yang paling aktif dan dan penting untuk
mempersiapkan pembelahan.
2. Profase: Proses terjadinya fase profase ditandai dengan hilangnya nucleus dan diganti
dengan mulai tampaknya pilinan-pilinan kromosom yang terlihat tebal.
3. Metafase: Ciri utama fase ini adalah terbentuknya gelendong pembelahan, gelendong
pembelahan ini dibentuk oleh mikrotubula. Gelendong ini membentuk kutub-kutb
pembelahan tempat sentromer mikrotubula bertumpu.
4. Anafase: Pada fase ini kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan
mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan
kromosom.
5. Telofase: Telofase adalah fase finising, dalam telofase ada dua tahap yaitu telofase
awal dan telofase akhir. Pada telofase awal terlihat mulai ada sekat yang memisahkan
antara sel-sel anak. Sedang pada telofase akhir terlihat sel-sel anak sudah benar-benar
terpisah.
Namun pada percobaan yang telah dilakukan menggunakan akar bawang merah
(Allium cepa) tahapan pembalahan yang terlihat hanya pada tahap profase.
22
DAFTAR PUSTAKA
Andersoon. 2014. Cell Division and the cell cycle. University of Albert : America. (on-line).
http:///Biologic Sel. Excellence on meiosis. Histo.story. Akses tanggal 18 Maret 2014
pukul 15.00 WIB.
Bawa, Wayan. 1988. Dasar-Dasar Biologi Sel. Jakarta : Depdikbud.
Campbell, Neil A. 1999. Biologi jilid 1 edisi kelima. Erlangga: Jakarta.
Crowder, L.V. 1988. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Elrod, Susan. 2007. Teori Dan Soal-Sol Gentika Edisi Keempat. Jakarta : Erlangga.
Goodenough, A. 1984. Probabilitas Variabel Random dan Proses Statist. Yogyakarta
:Gadjah Mada Unversity Press.
John W,Kimball. 1998. Biologi Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Kimball J.W. 1998. Biologi. Erlangga: Jakarta.
Nasir, Muhammad dkk. 1993. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Yogyakarta: Depdikbud.
Sulietijono. 2004. BIOLOGI. Jakarta: Erlangga.
Suryo, H. 1996. Sitogenetika. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Suryo. 1984. Genetika Strata I. Yogyakarta: UGM Press.
Watson, James. 1988. DNA Rekombinan Suatu Pelajarn Singkat. Jakarta : Erlangga.
William. 2006. Biologi Molekuler Dan Sel. Jakarta : Erlangga.
Yatim, W. 1983. Genetika. Yogyakarta: Tarsito.
23
LAMPIRAN
Pertanyaan Diskusi
1. Berdasarkan hasil pengamatan saudara, tahapan apa yang sebagian besar dijumpai?
Mengapa?
Jawab :
Berdasarkan hasil pengamatan tahapan yang sebagian besar dijumpai adalah tahap
telofase. Hal ini dikarenakan pada tahap pemotongan ujung akar bawang merah
(Allium cepa) dilakukan pada waktu yang kurang tepat. Pada petunjuk praktikum,
seharusnya ujung akar dipotong antara pukul 00.00 sampai pukul 00.15 pada hari ke
tujuh penanaman, namun praktikan baru memotongnya sewaktu praktikum akan
dimulai sekitar pukul 09.00 pada hari ke delapan penanaman.
2. Apakah saudara akan melihat tahapan yang sama pada jaringan lain pada tanaman
bawang? Jelaskan jawaban saudara?
Jawab :
Praktikan akan bisa melihat hal yang sama pada tanaman lain karena pembelahan
mitosis terjadi pada sel-sel somatis yang masih muda.
3. Lanjutkan
hasil
kegiatan
tersebut
dengan
membandingkannya
dengan
literatur/referensi. Dengan menggunakan informasi yang saudara peroleh, pelajarilah
bagaimana tentang pembelahan sel kanker jika dibandingkan dengan sel normal?
Jawab :
Pembelahan sel kanker merupakan salah satu pembelahan sel yang terjadi
dalam waktu cepat. Pertumbuhanyang tidak terkendali tersebut disebabkan
kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel.
Beberapa buah mutasi dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker sel
anakan akan terus membelah sebelum dewasa secara fungsonal Kondisi-kondisi yang
dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel kanker adalah hiperplasia,
displasia, dan neoplasia. Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam jaringan
bertumbuh dalam jumlah yang berlebihan. Displasia merupakan kondisi ketika sel
berkembang tidak normal dan pada umumnya terlihat adanya perubahan pada
nukleusnya. Pada tahapan ini ukuran nukleus bervariasi, aktivitas mitosis meningkat,
dan tidak ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan diferensiasi sel pada
24
jaringan. Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah berproliferasi
secara tidak normal dan memiliki sifat invasif. Kelainan siklus sel, antara lain terjadi
saat :
1. Perpindahan fase G1 menuju fase S.
2. Siklus sel terjadi tanpa disertai dengan aktivasi faktor transkripsi. Pencerap
hormon tiroid beta1 (TRbeta1) merupakan faktor transkripsi yang diaktivasi
oleh hormon T3 dan berfungsi sebagai supresor tumor dan gangguan gen
THRB yang sering ditemukan pada kanker.
3. Siklus sel terjadi dengan kerusakan DNA yang tidak terpulihkan.
Translokasi posisi kromosom yang sering ditemukan pada kanker sel darah putih
seperti leukimia atau limfoma, atau hilangnya sebagian DNA pada domain tertentu
pada kromosom. Pada leukimia mielogenus kronis, 95% penderita mengalami
translokasi kromosom 9 dan 22, yang disebut kromosom filadelfia.
25
LAMPIRAN FOTO
Gambar 2. Akar Bawang Merah
Merah
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 1. Bawang Merah
Merah
Sumber : Dokumen Pribadi
Merah
Merah
Gambar 3. Bawang Merah
Merah
Gambar 4. Irisan Akar Bawang Merah
Merah
Sumber : Dokumen Pribadi
Merah
Sumber : Dokumen Pribadi
Merah
Gambar 6. Alat yang
dibutuhkan praktikum
Gambar 5. Irisan Akar Bawang
Merah direndam FAA
Sumber : Dokumen Pribadi
Merah
Sumber : Dokumen Pribadi
Merah
26
Gambar 7. Larutan alkohol 70%
Gambar 8. Larutan HCl
Sumber : Dokumen Pribadi
Merah
Sumber : Dokumen Pribadi
Merah
Gambar 9. Larutan acetocarmin
Gambar 10. Paku berkarat
Sumber : Dokumen Pribadi
Merah
Sumber : Dokumen Pribadi
Merah
Gambar 11. Menetesi akar
dengan alkohol
Sumber : Dokumen Pribadi
Merah
Gambar 12. Menyerap alkohol
Sumber : Dokumen Pribadi
Merah
27
Gambar 13. Merendam akar dengan HCl
Gambar 14. Memindahkan akar ke kaca
Sumber : Dokumen Pribadi
Merah
Sumber : Dokumen Pribadi
Merah
Gambar 15. Memotong ujung akar
Gambar 16. Menetesi acetocarmin
Sumber : Dokumen Pribadi
Merah
Sumber : Dokumen Pribadi
Merah
Gambar 17. Melewatkan preparat di bunsen
Gambar 18. Mengawati preparat akar
Sumber : Dokumen Pribadi
Merah
Gambar 19. Pembelahan Profase
Sumber : Dokumen Pribadi
Merah
Sumber : Dokumen Pribadi
Merah
28
29
Download