1 Kode/Nama Rumpun Ilmu : 421 / TEKNIK SIPIL LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN 70% DOSEN MADYA PEMODELAN STRUKTUR BAJA TIPE CONCENTRICALLY BRACEDFRAMES (CBF) DAN ECCENTRICALLY BRACED FRAMES (EBF) PADA PEMBEBANAN GEMPA DINAMIK TIM PENGUSUL Ketua: Yusep Ramdani, ST., MT. (NIDN. 04-1209-7501) Anggota: Murdini Mukhsin, Ir., MT. (NIDN. 00-0511-5501) UNIVERSITAS SILIWANGI 2017 1 2 2 3 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan dengan karakteristik wilayah gempa yang tersebar mulai Sabang sampai Merauke. Karakteristik gempa yang terjadi di wilayah Indonesia akan mempengaruhi proses perancangan struktur jembatan, gedung, bendungan dan infrastruktur lainnya. Analisa beban gempa dalam perhitungan struktur gedung sangat penting, karena sistem kolom bersentuhan langsung dengan tanah keras sebagai media pelepasan energi sesaat pada saat terjadi gempa bumi. Secara otomatis besarnya gempa bumi akan mempengaruhi bentuk elemen kolom, bahan kolom, bentuk balok dan ketinggian gedung. Gambar 1.1. Pertemuan 3 (tiga) lempeng di wilayah Indonesia Dalam beberapa dekade terakhir pembangunan gedung berlantai banyak telah dilakukan secara luas di seluruh dunia. Penggunaan secara luas gedung berlantai banyak dilakukan dalam rangka efisiensi penggunaan lahan untuk ditempati. Perkembangan teknologi analisis struktur dengan menggunakan software aplikasi telah mempercepat proses analisa dan perencanaan struktur gedung dengan beragam bentuk, bahan, metode pelaksanaan dan pembebanan. Semakin berkembangnya teknologi material memberikan tantangan kepada para insinyur untuk menemukan hal yang semakin inovatif dan menantang dalam dunia konstruksi dikarenakan permintaan model struktur berlantai banyak semakin banyak 3 4 digunakan untuk bangunan perkantoran, apartemen, perkuliahan dan lain-lain. Penggunaan struktur baja sebagai elemen struktur telah sampai pada tingkat kesetaraan penggunaannya dibandingkan dengan elemen beton, beton komposit ataupun beton prategang. Untuk penggunaan elemen struktur berlantai banyak, elemen struktur baja dikombinasikan dengan penggunaan sistem rangka struktur penahan beban lateral gempa berupa sistem rangka bresing. I.2. Rumusan Masalah Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 (tiga) lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasific. Pertemuan lempeng ini memberikan akumulasi energi tabrakan sampai suatu titik dimana lapisan bumi tidak lagi sanggup menahan tumpukan energi sehingga lepas. Pelepasan energi sesaat ini berupa percepatan gelombang seismik, tsunami, longsor, dan liquefaction akan menimbulkan berbagai dampak terhadap bangunan-bangunan sipil diantaranya:struktur gedung, jembatan, bendungan, jalan dan lainnya. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji Pemodelan Struktur Baja Tipe Concentrically Braced Frames (CBF) dan Eccentrically Braced Frames (EBF) pada pembebanan gempa dinamik dengan perumusan masalah sebagai berikut: a) Bagaimanakah pengaruh beban gempa dinamik di wilayah Indonesia dapat berpengaruh terhadap desain struktur baja? b) Ketika beban gempa statik dan beban gempa dinamik bekerja pada struktur baja, apakah akan memberikan perilaku yang sama atau berbeda pada setiap elemen struktur baja? c) Apakah perbedaan dalam pemilihan tipe CBF dan EBF dapat dioptimalkan dalam proses desain elemen struktur baja? I.3. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah : a) Melakukan proses analisa beban gempa statik dan dinamik yang bekerja pada struktur baja berdasarkan zonasi gempa di wilayah Indonesia terkini. b) Melakukan desain elemen struktur baja berdasarkan beban gravitasi, beban angin dan beban gempa. 4 5 c) Melakukan optimasi perancangan elemen struktur baja pada variasi pemilihan bentuk bresing, jenis bahan dan jumlah lantai gedung. I.4. Batasan Penelitian Batasan penelitian yang dilakukan adalah: a) Penelitian dilakukan dengan pemilihan lokasi struktur baja di wilayah Indonesia. b) Proses analisa struktur baja dilakukan dalam model 3 dimensi (3D) dengan menggunakan software aplikasi SAP 2000. c) Optimasi meliputi pemilihan bentuk bresing, jenis bahan dan jumlah lantai gedung. d) Penggunaan beban gempa dinamik berupa beban analisa respon spektra. 5 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Umum Perencanaan struktur bertujuan untuk menghasilkan suatu struktur aman, nyaman dan ekonomis serta memenuhi kaidah-kaidah perancangan struktur. Mengingat Indonesia adalah wilayah yang rawan terjadi gempa, maka salah satu cara untuk mengurangi kerusakan bangunan akibat gempa tersebut adalah dengan cara merencanakan bangunan tahan gempa berdasarkan peraturan-peraturan yang ada di Indonesia. Implementasi dari peraturan-peraturan tersebut adalah dengan melakukan perencanaan struktur bangunan dengan pendekatan finite element method (metode elemen hingga). Salah satu cara mengaplikasikan metode tersebut dapat dilakukan dengan bantuan pengunaan software aplikasi. Khususnya untuk struktur baja yang memiliki jumlah lantai banyak, maka elemen kolom harus dapat berperan dalam mereduksi beban gempa dengan pemodelan dapat dilakukan dalam ruang 3 dimensi (3D). Untuk melakukan pendekatan idealisasi tersebut maka diperlukan pemodelan struktur berdasarkan material bahan yang digunakan. Salah satu bentuk pemodelan tersebut diantaranya penggunaan baja sebagai elemen struktur kolom dan balok. II.2. Struktur Baja Menurut SNI Baja 03-1729-2002, rangka baja SRPM dapat diklasifikasikan menjadi, Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK), Struktur Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) dan Struktur Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB). Struktur Rangka Pemikul Khusus (SRPMK) didesain untuk memiliki daktilitas yang lebih tinggi dan dapat berdeformasi inelastik pada saat gaya gempa terjadi. Deformasi inelastik akan meningkatkan redaman dan mengurangi kekakuan dari struktur, hal ini terjadi pada saat gempa ringan bekerja pada struktur. Dengan demikian, SRPMK dianjurkan untuk didesain pada gaya gempa yang lebih ringan dibandingkan dengan gaya gempa yang bekerja pada SRPMM dan SRPMB. Pada SRPMB, struktur diharapkan dapat mengalami deformasi inelastik secara terbatas pada komponen struktur dan sambungan-sambungannya akibat gaya gempa rencana. Dengan demikian, pada SRPMB kekakuan yang ada lebih besar dibandingkan dengan kekakuan pada SRPMK. Berdasarkan penjelasan di atas maka portal dapat dikelompokan sebagai berikut: a. Portal penahan momen atau Moment Resisting Frame (MRF) 6 7 b. Portal dengan elemen pengaku atau Braced Frame (BF) yang terdiri atas berpengaku eksentrik (EBF) dan berpengaku konsentrik atau (CBF). Menurut Mustopo, M., perilaku struktur pada sistem Momen Resisting Frame (MRF) dan Sistem Concentrycally Braced Frame (CBF) frame yang tanpa berpengaku dan berpengaku Kosentris dijadikan dasar untuk mengetahui Perilaku dan stabilitas pada sistem portal bajadengan berpengaku eksentrik (Eccentially Braced Frame)Struktur Rangka Berpengaku Eksentrik (SRBE) telah dikenal memiliki kelebihan dibandingkan Struktur Rangka Pemikul Momen maupun Struktur Rangka Berpengaku Konsentrik (SRBK). SRBE memiliki kekakuan yang lebih tinggi dibandingkan SRPM dan memiliki daktilitas yang lebih tinggi dibandingkan SRBK. Peran bresing sebagai pengaku dan link yang daktail sebagai penyerap energi gempa yang efektif, secara bersama-sama meningkatkan kinerja SRBE sebagai struktur baja tahan gempa. Studi yang dilakukan sejauh ini telah membuktikan bahwa SRBE dengan link yang pendek menunjukkan kinerja yang lebih baik sebagai penyerap energi akibat beban lateral siklik, yaitu melalui kelelehan geser yang stabil dan efektif. Menurut Wijaya Y., P., 2010, Perilaku Portal dengan pengaku eksentris (Eccentrically Braced Frame) bertujuan untuk mengetahui sejauh mana besarnya peyerapan energi dan menentukan model serta penempatan link yang paling efektif terhadap portal yang mengalami pembebanan secara siklik Pada portal dianalisis penempatan penyerapan energi apakah berada pada link untuk memastikan bahwa elemen selain link tetap berperilaku elastis saat elemen link telah mencapai kelelehan, juga dilakukan pengecekan terhadap kemungkinan terjadinya tekuk pada bresing yang memberikan hasil bahwa sistim portal berpengaku eksentrik memberikan nilai lebih bila dibanding dengan sistim lainnya (Wijaya, Y.P., 2010) 7 8 Gambar 2.1 Jenis-jenis konfigurasi SRBE Sumber: AISC, 2010 Gambar 2.2 Jenis-jenis konfigurasi SRBK Sumber: AISC, 2010 8 9 BAB III METODE PENELITIAN III.1. Umum Dalam penelitian ini digunakam model struktur baja dengan menggunakan balok dan kolom sebagai elemen frame. Kemudian dibuat 3 model dengan variasi konfigurasi struktur yang terdiri atas: struktur Moment Resisting Frame (MRF), Portal dengan elemen pengaku atau Braced Frame (BF) yang terdiri atas berpengaku eksentrik (EBF) dan berpengaku konsentrik atau (CBF). Mekanisme kerja gaya-gaya yang bekerja pada rangka bresing baik itu konsentrik atau eksentrik dapat ditunjukkan oleh Dewobroto (2012) seperti gambar di bawah. Gambar 3.1 Aliran gaya-gaya pada sistem rangka bresing Sumber: Dewobroto, 2012 III.2. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini struktur baja yang direncanakan berada di wilayah Tasikmalaya. III.3. Teknik Pengumpulan Data Proses penelitian dilakukan dengan cara menjabarkan peraturan SNI terkini mengenai pembebanan gempa sesuai zonasi kegempaan di wilayah Indonesia, standar peraturan struktur baja. Kemudian dilakukan analisis struktur dengan pemodelan 3 dimensi (3D) menggunakan software aplikasi SAP 2000. Data-data hasil analisis struktur berupa gaya-gaya dalam dianalisa sebagai data perencanaan struktur. 9 10 III.4. Tahapan Penelitian Untuk mendapatkan optimasi struktur baja akibat beban gempa maka perlu dilakukan beberapa pemodelan struktur, kemudian hasil dari analisis struktur dibandingkan untuk mendapatkan konfigurasi bentuk paling optimum. Adapun langkah-langkahnya lebih lengkap dijelaskan dengan bagan alir sebagai berikut: STUDI LITERATUR - Konsep dan teori - Review peraturan-peraturan VERIFIKASI SOFTWARE - Analisis 3D struktur baja PEMODELAN STRUKTUR -Pemodelan masing masing variasi konfigurasi struktur baja dengan menggunakan software SAP 2000 ANALISIS MODAL - Bentuk Modal - Perioda waktu - Frekuensi - Defleksi maksimum - Reaksi dan gaya dalam ANALISIS DINAMIK - Diagram tegangan - Gaya dalam elemen - Defleksi KESIMPULAN DAN SARAN SELESAI Gambar 3.2. Bagan alir penelitian 10 11 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Data Penelitian Penelitian dilaksanakan untuk gedung yang berlokasi di Kota Tasikmalaya. Bangunan menggunakan elemen baja baik elemen kolom maupun elemen balok. Sedangkan elemen pelat lantai menggunakan bahan dari beton bertulang. Gambar 4.1. Peta Gempa dengan Periode Ulang 2500 tahun T= 1 s Sesuai dengan SNI 03-1726-2012 untuk perencanaan bangunan tahan gempa maka diperoleh: Ss = 1.098 ; • S1 = 0.364 Menentukan Koefisien Situs (Fa dan Fv) Setelah mendapatkan nilai Ss dan S1 didapat nilai Fa dan Fv dengan cara interpolasi. 11 12 • Setelah interpolasi didapat nilai Fa = 1.061 ; Fv = 1.672 • Menentukan SMS dan SM1 SMS = Fa x Ss = 1.165 SM1 = Fv x S1 = 0.609 – • Menentukan SDS dan SD1 SDS = 2/3 x SMS = 0.777 SD1 = 2/3 x SM1 = 0.406 • Menghitung parameter-parameter spektrum respons desain • Untuk periode yang lebih kecil dari T0, spektrum respon percepatan desain, Sa harus diambil dari persamaan : • Menyusun grafik respon spektrum dengan perincian sebagai berikut: 12 13 Pada penelitian ini dilakukan pemodelan struktur berupa struktur simetris persegi panjang yang memiliki 3 bidang portal horizontal X, 5 bidang portal pada arah sumbu horizontal Y, serta 10 lantai pada sumbu vertikal. Denah struktur ditampilkan dalam gambar berikut : 13 14 Gambar 4.2. Struktur portal 10 lantai tampak depan dan samping Gambar 4.3. Perspektif 3 (tiga) dimensi portal 10 lantai 14 15 Penetapan dimensi awal profil baja untuk diinputkan pada SAP 2000 adalah: Gambar 4.4. Distribusi simpangan setinggi portal gedung 15 16 DAFTAR PUSTAKA AISC (2005), “Seismic Provision for Structural Steel Building”, Chicago, American Institute of Steel Construction. Departemen Pekerjaan Umum, (2012), “ Tata Cara Perhitungan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung “, SNI-03-2012, Jakarta Mustopo M., “Kajian Kinerja Link Yang Dapat Diganti Pada Struktur Rangka Baja Berpengaku Eksentrik Tipe Split-K”, ITB-Bandung Wijaya, Y., P., 2010, “Studi Stabilitas Pada Sistem Portal Baja Berpengaku Eksentrik (Eccentrically Braced Frame)” Jurnal Rekayasa Sipil, Vol. 6, 2010, Padang 16