1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Fenomena yang berkembang pada saat ini menggambarkan bahwa sektor
property dan real estate merupakan sektor bisnis yang sedang berkembang pesat di
Indonesia. Hal tersebut terbukti dengan perkembangan bisnis property di Indonesia
tidak berpengaruh dengan adanya krisis yang terjadi di belahan benua Eropa dan
Amerika. Krisis Eropa dan Amerika memang berimbas pada pasar global secara
umum, namun dari segi bisnis property dan real estate, Indonesia dan beberapa
Negara Asia lainnya seperti China, India, dan Singapura tidak terlalu terkena imbas
(Sumarmo, 2011). Hal tersebut disebabkan karena negara-negara ASIA seperti China,
India, dan Singapura tersebut memiliki prospek dan ekspektasi pasar tersendiri di
Asia. Tingginya demand atau permintaan atas ketersediaan bangunan masih jauh
lebih banyak dibanding supply atau penawaran yang disediakan oleh developer.
Bisnis property saat ini memberikan peluang dan kesempatan yang cukup
terbuka untuk berkembang. Beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain:
pengadaan rumah selalu kurang dibanding kebutuhan rumah masyarakat, tingkat suku
bunga KPR relative rendah. Selain itu, bisnis ini didukung oleh perkembangan suatu
daerah dan pertumbuhan ekonomi makro (Kompas, 2010).
1
2
Kondisi ekonomi makro yang semakin baik, seharusnya membuat kinerja
keuangan sektor properti semakin membaik, karena dengan turunnya tingkat bunga
dan inflasi serta naiknya pendapatan bruto dapat menaikkan daya beli masyarakat
terhadap properti yang ditawarkan oleh pengembang, sehingga menaikkan jumlah
transaksi atas properti yang ditawarkan. Naiknya jumlah transaksi akan meningkatkan
kinerja keuangan perusahaan properti yang tercermin dalam laporan keuangan
perusahaan.
Terbukanya peluang tersebut, tentunya menjadi suatu kesempatan untuk
mengundang para investor asing maupun domestik untuk dapat berinvestasi di dalam
negeri, sehingga dana akan mengalir ke Indonesia melalui penanaman modal asing,
dan dapat memberikan profit untuk membantu pertumbuhan bisnis property dan real
estate di Indonesia.
Selain informasi mengenai perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang
sedang terjadi dan sifatnya bersumber dari lingkungan eksternal perusahaan, untuk
dapat berinvestasi dalam sektor bisnis tertentu, terlebih dahulu para investor
membutuhkan suatu kepastian yang dapat menjamin prospek dalam berinvestasi pada
sektor bisnis tersebut, yang bersumber dari internal perusahaan.
Investor dalam melakukan investasi pada saham memiliki harapan akan
memperoleh return. Penilaian investor terhadap suatu saham perusahaan adalah
diantaranya dengan memperhatikan kinerja perusahaan yang menerbitkan saham.
3
Oleh karena itu, return saham sangat penting bagi perusahaan karena digunakan
sebagai salah satu pengukur kinerja dari suatu perusahaan, sehingga perusahaan
berusaha menjaga dan memperbaiki kinerjanya yang dapat mempengaruhi return
saham agar saham yang diinvestasikan meningkat.
Salah satu variabel yang banyak digunakan sebagai patokan bagi para investor
dalam melakukan investasinya adalah dengan melihat dari tingkat pengembalian
saham yang akan dibelinya. Return suatu saham dipengaruhi oleh faktor- faktor yang
berasal dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal) perusahaan. Diantara
berbagai variabel internal yang diduga mempengaruhi return saham.
Untuk memprediksi return saham, banyak faktor yang digunakan sebagai
parameternya. Salah satu parameter yang dimaksud adalah informasi keuangan.
Dimana informasi keuangan yang dapat digunakan untuk memprediksi return saham
tersebut adalah rasio profitabilitas.
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan serta
efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba dari sumber dana yang dimiliki. Rasio
profitabilitas yang berkaitan dengan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba,
yaitu Earning Per Share (EPS). Earning Per Share (EPS) merupakan perbandingan
antara earning (dalam hal ini laba bersih setelah pajak) dengan jumlah lembar saham
perusahaan. Bagi para investor, informasi EPS merupakan informasi yang dianggap
paling mendasar dan berguna, karena bisa menggambarkan prospek earning di
4
perusahaan masa depan (Eduardus Tandelin, 2010). Earning Per Share (EPS)
menunjukan tingkat keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar saham. Semakin
besar EPS menyebabkan semakin besar laba yang diterima pemegang saham, hal
tersebut menunjukan semakin baik kondisi operasional perusahaan (Darmadji dan
Fakhruddin, 2008).
Rasio profitabilitas yang kedua dalam penelitian ini adalah Net Profit Margin
(NPM). Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak
(NIAT) terhadap penjualan (sales). Rasio ini menunjukkan keuntungan bersih dengan
total penjualan yang dapat diperoleh dari setiap rupiah penjualan. NPM semakin
meningkat menggambarkan kinerja perusahaan semakin baik dan keuntungan yang
diperoleh pemegang saham akan meningkat pula (Rechtmawan Dwipayana, 2007).
Maka apabila NPM meningkat juga akan berpengaruh terhadap meningkatnya return
saham.
Salah satu faktor penting lain yang harus diketahui oleh para calon investor,
yaitu Return On Asset (ROA), dimana rasio ini menggambarkan tingkat laba yang
diperoleh perusahaan dengan tingkat investasi yang ditanamkan. Return On Asset
(ROA) digunakan untuk menggambarkan sejauh mana kemampuan assets- asset yang
dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba (Eduardus Tandelin, 2010). Rasio ini
merupakan rasio yang terpenting diantara rasio profitabilitas lainnya. ROA diperoleh
dengan cara membandingkan antara NIAT terhadap total asset. Semakin tinggi ROA
5
maka menunjukan kinerja yang semakin baik, karena tingkat pengembalian semakin
besar (Syahib Natarsyah , 2007).
Rasio profitabilitas yang terakhir dalam penelitian ini adalah Return On
Equity (ROE). Menurut Riyadi dalam M. Rizki Maulana (2012) Return On Equity
(ROE) adalah perbandingan antara laba bersih dengan modal perusahaan. Rasio ini
menunjukkan tingkat persentase yang dapat dihasilkan. ROE sangat penting bagi para
pemegang saham dan calon investor, karena ROE yang tinggi berarti para pemegang
akan memperoleh dividen yang tinggi pula dan kenaikan ROE akan menyebabkan
kenaikan harga saham. ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para pemegang saham. ROE
dianggap representasi dari kekayaan pemegang saham atau nilai perusahaan
(Mardiyono, 2009).
Mengingat pentingnya ke empat faktor di atas, yaitu EPS, NPM, ROA, dan
ROE. Maka peneliti memusatkan penelitian terhadap ke empat variabel di atas. Selain
itu, untuk melakukan investasi di pasar modal dibutuhkan pengetahuan mengenai
pasar modal yang baik. Dinamika return saham yang berubah setiap hari dapat
mengakibatkan seorang investor memperoleh keuntungan atau kerugian. Oleh karena
itu, penilaian saham secara akurat harus dilakukan untuk meminimalkan resiko.
Resiko merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pngembalian yang
diharapkan (expected return) dengan tingkat pengembalian aktual (actual return).
6
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul “PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE TAHUN 2010-2012”
1.2
Perumusan Masalah
Pokok masalah yang akan diteliti penulis adalah :
1.
Apakah Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Return
On Asset (ROA), dan Return On Equity (ROE) berpengaruh
signifikan secara simultan terhadap return saham pada perusahaan
property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode tahun 2010-2012 ?
2.
Apakah Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Return
On Asset (ROA), dan Return On Equity (ROE) berpengaruh
signifikan secara parsial terhadap return saham pada perusahaan
property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode tahun 2010-2012 ?
1.3
Pembatasan Masalah
Batasan – batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1) Data yang digunakan dalam penelitian ini hanya periode singkat selama
tiga tahun yaitu tahun 2010 – 2012 .
7
2) Dalam penelitian ini di asumsikan harga saham di pengaruhi oleh rasio
yang terdiri dari : EPS, NPM, ROA dan ROE.
3) Saham yang diteliti adalah saham dari perusahaan property dan real estate
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2010 – 2012.
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.
Untuk mengetahui Earning Per
Share (EPS), Net Profit Margin
(NPM), Return On Asset (ROA), dan Return On Equity (ROE)
berpengaruh signifikan secara simultan terhadap return saham pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode tahun 2010-2012.
b.
Untuk mengetahui Earning Per
Share (EPS), Net Profit Margin
(NPM), Return On Asset (ROA), dan Return On Equity (ROE)
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return saham pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode tahun 2010-2012.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi investor maupun calon investor
8
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan dalam melakukan investasi dalam bentuk saham, serta
membantu dan menentukan saham perusahaan mana yang akan dipilih
khususnya pada perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia.
2. Bagi pihak manajemen
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dalam upaya
meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat memenuhi harapan investor akan
return yang diterimanya atas investasi modal ke dalam perusahaan.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang
pengaruh kinerja keungan terhadap return saham dan memberikan gambaran
empiris terkait penelitian ini sehingga dapat digunakan sebagai bahan
informasi dan referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya.
Download