BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang. Pemeriksaan radiologi paru–paru atau yang lebih dikenal dengan pemeriksaan toraks merupakan pemeriksaan yang sangat penting. Kemajuan yang pesat selama dasawarsa terakhir dalam teknik pemeriksaan radiologik toraks dan pengetahuan untuk menilai suatu roentgenogram toraks menyebabkan pemeriksaan toraks dengan sinar roentgen ini menjadi suatu keharusan yang rutin. Pemeriksaan paru tanpa pemeriksaan roentgen saat ini dapat dianggap tidak lengkap. Suatu penyakit paru belum dapat disingkirkan dengan pasti sebelum dilakukan pemeriksaan radiologik. Selain itu, berbagai kelainan dini dalam paru juga sudah dapat dilihat dengan jelas pada foto roentgen sebelum timbul gejalagejala klinis (Sjahriar Rasad, 2005). Tumor paru adalah salah satu jenis tumor yang sulit untuk disembuhkan. Sesuai dengan namanya, tumor paru tumbuh diorgan paru-paru. Tumor ini diakibatkan oleh sel yang membelah dan tumbuh tak terkendali pada organ paru. Banyaknya pemeriksaan yang dapat dilakukan dengan kemajuan teknologi yang berkembang saat ini, menjadikan pesawat sinar-X konvensional dan pesawat Computed Tomography scan (CT-Scan) memiliki peranan penting dalam mendiagnosis tumor paru tersebut. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan yang sistematik dan terarah dalam rangka penentuan diagnosis suatu penyakit. Penggunaan sinar –X memungkinkan orang pertama kali untuk melihat struktur dari tubuh manusia bagian dalam tanpa melakukan operasi/pembedahan, sehingga sinar-X dalam dunia kesehatan merupakan salah satu bagian penting yang tidak terlepas dari semakin meningkatnya kemajuan teknologi kesehatan hingga saat ini. Penggunaan sinar-X dalam suatu pemeriksaan kesehatan menjadikan pesawat sinar-X konvensional, sebagai alat yang paling umum digunakan selama ini dalam memberikan suatu hasil diagnosa pemeriksaan yang diinginkan. Namun, Seiring dengan kemajuan teknologi hingga pada saat ini menjadikan pesawat CT-Scan terus berkembang, sehingga menjadi salah satu alat 1 Universitas Sumatera Utara yang dalam beberapa jenis pemeriksaan yang dianjurkan.Teknik pencitraan CTScan sama sekali berbeda dengan teknik pencitraan radiologi biasa ( konvensional), Computed tomography scan atau CT-Scan merupakan sebuah proses radiologi untuk menghasilkan gambaran dari potongan melintang (transaxial) tubuh pasien. Dua buah karakteristik baru yang ada pada gambar yang dihasilkan CT adalah peralatan digital yang menghasilkan gambaran digital dan gambar irisan mempresentasikan volume/informasi 3 dimensi. Dengan kemajuan teknologi dibidang komputer, kualitas citra CT-Scan dapat dibuat lebih baik dari hasil radiografi konvensional, karena citra CT-Scan bisa membedakan berbagai jenis organ jaringan lunak maupun tulang. Hal ini memberikan tambahan informasi diagnosis yang sangat besar. Sistem komputer bisa mendapatkan kualitas gambaran yang cukup tinggi dengan menggunakan waktu yang cukup singkat dan mampu menghasilkan gambaran anatomi suatu organ 3 dimensi. Computed tomography adalah gambaran yang dibangun oleh komputer menggunakan sinar-X yang dikumpulkan dari berbagai titik disekeliling dan membentuk bagian yang disebut scanned sehingga dapat menghasilkan gambaran cross sectional tomographic plane (slice) yaitu irisan dari bagian tubuh (Ballinger,1986). Berdasarkan hal tersebut maka penulis ingin mengkaji lebih lanjut tentang Pesawat sinar-X konvensional dan pesawat CT-scan dalam bentuk skripsi dengan judul “ANALISA HASIL DIAGNOSA TUMOR PARU PADA GAMBARAN TOPOGRAM PENGGUNAAN PESAWAT CT-SCAN DIBANDINGKAN SINAR-X DENGAN PENGGUNAAN PESAWAT KONVENSIONAL” I.2 Rumusan masalah penelitian Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kinerja pesawat sinar-X konvensional dan pesawat CT-Scan dalam memberikan citra radiografi analisa tumor paru ? 2 Universitas Sumatera Utara 2. Bagaimana pengaruh variasi kondisi penyinaran pada penggunaan pesawat sinar-X konvensional dan pesawat CT-Scan terhadap nilai dosis radiasi dalam diagnosa tumor paru ? I.3 Batasan masalah penelitian. Banyaknya fungsi maupun kegunaan pesawat sinar-X konvensional dan pesawat CT-Scan dalam hal mendiagnosis berbagai jenis pemeriksaan, menjadikan penulis membatasi masalah dalam penulisan judul skripsi ini yaitu : Hanya pada analisa tumor paru dengan menggunakan pesawat sinar-X konvensional dan Pesawat CT-Scan. Serta banyaknya hal yang mempengaruhi gambaran pada hasil diagnosa tumor paru, menjadikan penulis hanya membatasi pada kuat arus tabung (mA), tegangan tabung (kV) dan waktu penyinaran (second). I.4 Tujuan penelitian Adapun tujuan penelitian dalam penyusunan skripsi ini adalah: Untuk mendeskripsikan prinsip kerja dan keuntungan serta kerugian daripada penggunaan pesawat sinar-X konvensional dan pesawat CT-Scan dalam memberikan citra radiografi. I.5 Manfaat penelitian Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penyusunan skripsi ini adalah: 1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian untuk pengembangan ilmu radiographi Pesawat sinar-X konvensional dan pesawat CT-Scan. 2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan pertimbangan teknik suatu pemeriksaan . 3 Universitas Sumatera Utara