RINGKASAN YUNI ALFIAN. Audit Pemasaran Beras Pandan Wangi Berlabel serta Implementasinya terhadap Strategi Pemasaran CV Semesta Food. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan RAHMAT YANUAR). Bulir padi yang telah diolah dan dipisahkan dari sekamnya disebut beras. Beras inilah yang siap diperjualbelikan di tingkat konsumen dan menjadi makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia. Beras merupakan salah satu dari sekian banyak produk agronomi yang memiliki fungsi yang strategis, baik ditinjau dari aspek ekonomi, sosial, keamanan, maupun politik. Beras yang istimewa, khas, unik, dan cukup dikenal oleh konsumen adalah beras Pandan Wangi. Dengan keunikan, keunggulan, dan peluang pasar yang dimiliki beras Pandan Wangi maka banyak perusahaan yang berminat menjual beras varietas ini. Salah satu perusahaan tersebut adalah CV Semesta Food. CV Semesta Food adalah satusatunya perusahaan di Jakarta dan sekitarnya yang menjual beras Pandan Wangi berlabel atau bersertifikat. Label ini merupakan jaminan varietas Pandan Wangi asli (100 persen) dari Deptan. Merek dari beras tersebut adalah Xiang Mi. Penjualan beras Pandan Wangi milik CV Semesta Food menjadi semakin tidak stabil dan buruk. Hal ini didorong oleh permintaan Pandan Wangi yang semakin menurun akibat banyaknya kasus pengoplosan dan pemakaian pewangi kimia yang membuat konsumen kecewa dan tidak puas saat mengonsumsi beras Pandan Wangi. Selain itu jumlah pesaing dan produk substitusi yang banyak membuat konsumen memiliki banyak pilihan sehingga dapat memilih alternatif produk beras lainnya. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi dan perumusan strategi pemasaran yang sesuai agar CV Semesta Food dapat menghadapi lingkungan persaingannya. Profil internal, posisi perusahaan, dan kondisi persaingan di masa yang akan datang perlu untuk dikaji melalui audit pemasaran. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis profil internal perusahaan CV Semesta Food, (2) menganalisis profil lingkungan bisnis yang dihadapi oleh CV Semesta Food, (3) menganalisis kesesuaian strategi pemasaran dan bentuk perusahaan dengan situasi persaingan yang ada, (4) menganalisis efektivitas sumber daya pemasaran yang dimiliki CV Semesta Food. Penelitian dilakukan di CV Semesta Food, Pademangan, Jakarta Utara. Penelitian ini menyangkut tentang analisis internal, konsumen, pesaing, dan perubahan dalam pemasaran perusahaan. Waktu penelitian dilakukan selama bulan Januari sampai Maret 2010. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan judgment sampling method (purposive sampling). Responden yang dipilih adalah pihak yang dinilai mengetahui dengan baik mengenai informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Responden penelitian terdiri dari empat orang manajemen CV Semesta Food (pemilik, keuangan sekaligus admin, manajer sekaligus sekretaris, dan kolektor), satu orang responden ahli (Ketua Perpadi), serta lima orang responden yang berasal dari eksternal perusahaan (konsumen reseller yang juga mengenal pesaing dari CV Semesta Food). Penggunaan pihak eksternal seperti outlet dan responden ahli ini adalah untuk memperoleh gambaran yang lebih obyektif mengenai lingkungan persaingan yang dihadapi perusahaan sehingga alternatif strategi yang dihasilkan akan lebih baik. Penelitian ini berdasar pada kerangka kerja Strategic Marketing Plus 2000 dan Marketing Effectiveness Review. Jenis data yang digunakan ada dua yaitu data primer dan sekunder (baik kualitatif maupun kuantitatif). Data primer diperoleh dari observasi, wawancara, dan pengisian kuesioner. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka, browsing internet, dan informasi terkait lainnya yang berhubungan dengan penelitian. Hasil audit pemasaran untuk lingkungan internal (Company Aligment Profile) CV Semesta Food memperoleh nilai Company Aligment Index (CAI) sebesar 2,7 (skala 1-5) dengan standar deviasi sebesar 0,4. Hal ini berarti CV Semesta Food termasuk dalam Selling Oriented Company (2,5C) menuju Marketing Oriented Company (3C). Untuk audit pada lingkungan eksternal perusahaan (Competitive Setting Profile) diperoleh nilai Competitive Setting Index (CSI) sebesar 3,4 (skala 1-5) dengan standar deviasi sebesar 0,4. Dengan demikian berarti lingkungan bisnis yang akan dihadapi oleh perusahaan akan mengarah kepada situasi persaingan yang rumit atau Complicated (3C) mengarah ke canggih atau Sophisticated (3,5C). Pada konsisi ini perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang memiliki orientasi pada pemasaran bukan pada penjualan. Di sini konsumen akan semakin memiliki kedudukan yang kuat dengan memiliki peran sebagai pelanggan yang mengarah ke klien sehingga mengutamakan kepuasan. Konsumen dapat berpaling pada kompetitor yang akan semakin kuat dan cenderung agresif dengan adanya perubahan yang semakin kontinu. Dengan membandingkan antara bentuk perusahaan yang dimiliki CV Semesta Food dan lingkungan persaingan yang akan dihadapinya maka dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran yang sekarang dijalankan (sebagai perusahaan penjual) kurang sesuai digunakan untuk menghadapi persaingan di masa yang akan datang. Hal ini dibuktikan dengan adanya kesenjangan negatif sebesar 0,5. Perusahaan harus bergerak menjadi perusahaan pemasar yang seutuhnya bila mau bertahan dalam persaingan. Namun, efektivitas sumber daya pemasaran yang dimiliki CV Semesta Food sudah menunjukkan efektivitas yang sangat baik dengan nilai Marketing Effectiveness Index sebesar 22 (skala 1-30). Sumber daya pemasaran dalam perusahaan dinilai telah cukup baik menjalankan fungsi-fungsi pemasarannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan harus melakukan pembenahan (transformasi bentuk) dengan menyesuaikan strategi pemasaran yang diterapkannya sekarang agar sesuai dengan situasi persaingan sehingga CV Semesta Food dapat bertahan pada persaingan yang akan dihadapinya. Orientasi pemasaran harus diarahkan pada posisi Marketing Oriented Company. Peningkatan kuantitas dan kualitas mutu SDM harus dilakukan agar sistem manajemen perusahaan dapat berjalan dengan baik. Selain itu perusahaan juga harus lebih peduli dengan seluruh komponen yang terkait dengan fungsi pemasarannya. CV Semesta Food maupun peneliti lain dapat melakukan riset mengenai prilaku konsumen yang meliputi keputusan pembelian, kepuasan, loyalitas, ataupun mengenai ekuitas merek dari produk perusahaan. Selain itu perhitungan tentang return on investment (ROI) pemasaran juga perlu dilakukan karena penelitian ini belum mengakomodir mengenai anggaran pemasaran. ROI diperlukan agar perusahaan dapat memperhitungkan besarnya pengembalian dari investasi pemasaran yang dilakukannya. Perencanaan anggaran yang baik dan penghitungan ROI pemasaran diperlukan agar CV Semesta Food dapat mengukur efektivitas strategi pemasaran yang telah dilakukan dan menghindari adanya investasi pemasaran yang kurang efektif.