bab i pendahuluan

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada pertengahan tahun 1997 menjadi awal mula terjadinya krisis ekonomi di
Indonesia yang kemudian berkembang menjadi krisis multidimensi pada tahun 1998 dan
tahun 1999. Di kawasan Asia Tenggara tidak hanya Indonesia saja yang mengalami krisis
tersebut, tetapi rata-rata negara-negara berkembang yang merasakan besarnya dampak
krisis ekonomi terhadap kehidupan masyarakat. Menurut Iskander dan Chamlou (2002),
menyampaikan bahwa krisis ekonomi yang melanda negara-negara baik di kawasan Asia
Tenggara maupun negara-negara lainnya terjadi bukan hanya akibat faktor makro namun
juga karena lemahnya corporate governance yang ada di negara-negara tersebut. Seperti
misalnya, standar akuntansi dan pemeriksaan keuangan (auditing) yang belum mapan,
hukum di negara tersebut yang masih lemah, pasar modal yang masih under regulated,
terabaikannya hak minoritas, dan kurangnya pengawasan dari komisaris. Hal ini berarti
bahwa Good Corporate Governance (GCG) tidak saja berakibat positif bagi pemegang
saham, namun juga bagi masyarakat lebih luas yang berupa pertumbuhan ekonomi
Nasional.
Corporate governance pada suatu perusahaan merupakan suatu cara untuk
menjamin bahwa manajemen mampu bertindak yang terbaik demi kepentingan
stakeholders. Mekanisme Good Corporate Governance dapat dijadikan suatu keharusan
bagi setiap perusahaan karena meninjau dari penelitian-penelitian sebelumnya yang
mengatakan bahwa pentingnya peran corporate governance dalam struktur pengelolaan
2
bisnis dan ekonomi modern yang ditopang oleh pasar modal dan pasar uang, Witherell
(2000); Oman (2001), meningkatkan kepercayaan publik kepada perusahaan, Brayshow
(2001), meningkatkan efisiensi dalam arti sebagai upaya untuk mengurangi biaya
transaksi Oman (2001); Klapper dan Love (2002), dan adanya kenyataan bahwa krisis
ekonomi pada pertengahan tahun 1997 yang dialami oleh banyak perusahaan di beberapa
negara terutama negara-negara yang tidak didukung oleh infrastruktur corporate
governance yang baik. Pelaksanaan GCG menuntut adanya perlindungan yang kuat
terhadap hak-hak pemegang saham, terutama pemegang saham minoritas. Prinsip-prinsip
atau pedoman pelaksanaan corporate governance menunjukkan adanya perlindungan
tersebut, tidak hanya kepada pemegang saham, tetapi meliputi seluruh pihak yang terlibat
dalam perusahaan termasuk masyarakat.
Konsep penerapan GCG terhadap perusahaan yang melakukan Initial Public
Offering (IPO) memberikan perhatian utama adalah pentingnya hak calon investor untuk
memperoleh informasi dengan benar (akurat) dan tepat pada waktunya, kewajiban
perusahaan untuk melakukan pengungkapan (disclosure) secara akurat tepat pada
waktunya dan transparansi mengenai semua hal yang berkaitan dengan kinerja
perusahaan, kepemilikan, dan pemegang kepentingan (stakeholders), YPPMI dan Sinergy
Communication (2002). Peran penting GCG secara tidak langsung juga berkaitan dengan
tingkat pengungkapan informasi. Dalam hal ini yang dimaksud transparansi yang terbuka
bagi calon investor untuk mengetahui perusahaan yang akan melakukan penawaran
perdana di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Pada saat perusahaan melakukan Initial Public Offering (IPO), tidak terdapat
harga pasar saham sampai dimulainya di pasar sekunder. Pada saat tersebut umumnya
3
investor memiliki informasi terbatas seperti yang diungkapkan dalam prospektus yang
memuat rincian informasi serta fakta material mengenai penawaran umum emiten baik
berupa informasi keuangan selama 3 tahun sebelumnya maupun non keuangan. Informasi
yang diungkapkan dalam prospektus akan membantu investor untuk membuat keputusan
yang rasional mengenai resiko dan nilai saham sesungguhnya yang ditawarkan emiten,
Kim et al (1995). Berdasarkan penelitian Pricewaterhouse Coopers (1999), menunjukkan
bahwa di antara negara-negara di Asia dan Australia, Indonesia berada pada urutan yang
sangat rendah dalam hal standar akuntabilitas, proses penentuan dewan, auditing, bidang
pengungkapan dan transparansi data laporan keuangan. Keterbukaan mengenai
transparansi laporan keuangan ini dapat menjadikan daya tarik bagi para investor untuk
menaruh kepercayaan dalam melakukan penanaman saham.
Masalah keagenan merupakan dampak lainnya akibat dari tidak diterapkannya
GCG secara efektif dalam perusahaan tersebut. Terbukti dari investor ketika memutuskan
untuk menanamkan sahamnya selain melihat dari faktor kejelasan dan keterbukaan
informasi mengenai intial return, terdapat pula masalah lain yang dapat menimbulkan
konflik antara investor dengan para manajernya. Pelaporan mengenai data keuangan dan
non keuangan yang tidak sesuai atau berbeda dengan harapan antara investor dengan para
manajernya menjadi faktor pemicu untuk timbul konflik keagenan. Selain itu konflik
dapat terjadi dari keputusan pembagian hasil yang tidak adil dan adanya perbedaan
persepsi antara manajer dengan investornya.
Penelitian ini mengungkap bahwa pada saat perusahaan melakukan penawaran
perdana di Bursa Efek Jakarta (BEJ) terdapat alasan yang mendasari untuk diterapkannya
GCG. Alasan tersebut antara lain adalah dari faktor pengungkapan informasi mengenai
4
keuangan maupun non keuangan agar sahamnya diminati oleh para investor.
Menitikberatkan pada proses penawaran perdana, pengaruh dari mekanisme GCG yang
baik diharapkan mampu untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan tersebut
sehingga menjadikan daya tarik tersendiri bagi para investor. Berdasarkan uraian singkat
di atas maka penulis tertarik untuk melakukan analisis dengan judul “ANALISIS
PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA INITIAL
PUBLIC OFFERING.”
1.2
Rumusan Masalah
1. Apakah Corporate Governance berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pada
saat melakukan Initial Public Offering yang diukur dengan menggunakan
market based performance?
2. Apakah Corporate Governance berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pada
saat melakukan Initial Public Offering yang diukur dengan menggunakan
accounting based performance?
1.3. Batasan Masalah
1. Perusahaan yang menjadi obyek penelitian adalah perusahaan yang melakukan
penawaran perdana di Bursa Efek Jakarta.
2. Laporan keuangan pada perusahaan yang melakukan penawaran perdana
menggunakan laporan selama 3 periode, yakni periode laporan keuangan dari
prospektus tahun 2000-2003.
5
3. Analisis penelitian dihitung dengan menggunakan market based performance
selama 3 periode, yakni 30, 90, dan 180 hari setelah perusahaan melakukan
penawaran perdana.
4. Total investasi return dihitung dengan menggunakan accounting based
performance dengan menggunakan variabel hitung EPS, ROA, dan ROE.
5. Konsep mekanisme Good Corporate Governance terhadap nilai tambah pada
perusahaan saat melakukan penawaran perdana.
1.4. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh dari corporate governance terhadap market
performance based dengan menggunakan periode 30, 90, dan 180 hari setelah
penawaran perdana dapat memberikan nilai tambah pada perusahaan yang
melakukan Initial Public Offering.
2. Untuk mengetahui adanya pengaruh dari corporate governance terhadap
accounting based performance dengan menggunakan variabel hitung EPS,
ROA, dan ROE dapat memberikan nilai tambah pada perusahaan yang
melakukan Initial Public Offering.
6
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi berbagai pihak yang
berkepentingan.
1. Peneliti dan mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang
seluk beluk investasi di pasar modal dan dapat menjadi acuan untuk
mengembangkan penelitian lebih lanjut.
2. Penelitian ini dilakukan untuk menguatkan eksistensi teori yang mengatakan
bahwa mekanisme Good Corporate Governance bekerja efektif pada perusahaan
di negara-negara yang berkembang pada saat melakukan penawaran perdana.
1.6
Sistematika Penulisan
Penelitian ini disusun menjadi 5 (lima) bab, antara lain:
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan maslah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan yang digunakan untuk melaporkan hasil penelitian.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan dikemukakan beberapa teori yang digunakan untuk
mendukung penelitian dan tinjauan literatur yang berkaitan dengan
penelitian ini serta hipotesis penelitian dan desain penelitian.
7
BAB 3
METODE PENELITIAN
Membahas mengenai data-data perusahaan yang terdaftar dalam
melakukan penawaran perdana pada periode 2000-2003, langkahlangkah pengumpulan data, pemilihan sampel, dan model pengujian,
serta uji hipotesis.
BAB 4 ANALISIS DATA
Membahas mengenai perhitungan market based performance selama 3
periode, yakni 30, 90, dan 180 hari setelah perusahaan melakukan
penawaran perdana dengan perhitungan TRS, TRP, dan MAA serta
perhitungan accounting based performance dengan menggunakan
variabel hitung EPS, ROA, dan ROE, statistik deskriptif, hasil
pengolahan data, dan analisis data.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan tentang uraian singkat hasil analisis, kesimpulan,
implikasi penelitian, keterbatasan penelitian, dan keterbatasan penelitian,
dan saran yang berguna bagi penelitian-penelitian yang relevan di masa
yang akan datang.
Download