Hudan Taufiq Prodi Farmasi FK Unissula Survey di AS dan UK: 20 % populasi memiliki sejarah gangguan depresi dalam hidupnya Kejadian depresi pada wanita lebih sering dibandingkan pria (5:2) Bisa terjadi pada setiap umur, tetapi paling banyak terjadi pada usia 25-44 tahun pasien depresi juga beresiko terhadap terjadinya alcoholism, penyalah-gunaan obat, kejadian bunuh diri, gangguan kecemasan, dll. Ada kecenderungan hubungan famili dengan kejadian depresi 8-18% pasien depresi memiliki sedikitnya satu keluarga dekat (ayah, ibu, kakak atau adik) yang memiliki sejarah depresi Depression is a common mental disorder that presents with depressed mood, loss of interest or pleasure, feelings of guilt or low self-worth, disturbed sleep or appetite, low energy, and poor concentration. Etiologinya sangat kompleks banyak faktor dapat terjadi bersama menyebabkan gangguan depresi Pasien depresi menunjukkan adanya perubahan neurotransmitter otak antara lain : norepinefrin, serotonin, dopamine Pada pasien dengan “bakat” depresi : kemampuan menerima musibah (kematian, kehilangan kerja, sakit, kehilangan fungsi pada usia produktif) lebih kecil dibanding orang normal depresi Depresi sembuh dalam 3 bulan, jika tidak bisa sampai 6-12 bulan Walaupun menggunakan obat 20-35% pasien mengalami gejala residual dan gangguan fungsi sosial Untuk menegakkan diagnosis depresi, perlu dilakukan pemeriksaan mengenai kemungkinan penyebab yang berasal dari masalah medis, psikiatrik, atau disebabkan karena obat/alcohol Rasa tertekan/sedih karena kehilangan/kematian orang yang dicintai pada orang normal akan sembuh dengan sendirinya sedangkan jika gejala tetap bertahan sampai 2 bulan dan diikuti keinginan bunuh diri, kemunduran psikomotor, kegagalan fungsional, perasaan tidak berguna dan gejala psikotik maka mengarah pada penyakit depresi(major depressive episode) Diagnosa depresi ditegakkan jika : Terdapat sedikitnya 5 gejala yang terjadi dalam waktu 2 minggu Gejala-gejala tsb menyebabkan rasa tertekan yang signifikan atau menyebabkan gangguan fungsi sosial, okupasional, atau fungsi lainnya Gejala bukan disebabkan karena adanya kondisi medis tertentu atau penggunaan obat tertentu Gangguan depresi ditandai oleh satu/lebihmajor depressive episode Satu major depressive episode ditandai oleh 5 atau lebih gejala, antara lain: perasaan tertekan/depresi sepanjang hari, hampir setiap hari kehilangan interes atau kesenangan terhadap hampir semua aktivitas berkurangnya berat badan secara signifikan, atau bertambah BB, dengan penurunan atau kenaikan nafsu makan hampir setiap hari insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari kemunduran psikomotor kelelahan atau kehilangan energi perasaan tidak berguna atau perasaan bersalah yang berlebihan atau tidak semestinya tidak bisa konsentrasi berpikir, daya ingat menurun secara berulang berpikir tentang ingin mati atau bunuh diri, atau usaha bunuh diri Kumpulan gejala depresi adalah gangguan vegetatif (tidur, nafsu makan, berat badan dan dorongan seksual); gambaran kognitif, (perhatian, toleransi terhadap frustrasi, memori, distorsi negatif); kontrol impuls (pembunuhan, bunuh diri); gambaran perilaku, (motivasi, perasaan senang, minat, kelelahan) gambaran fisik (somatik) misalnya nyeri kepala, nyeri perut dan tegang otot. Major depressive disorder, single episode Major depressive disorder, recurrent Dysthymic disorder gejala lebih sedikit, tapi kronis, dg gejala terjadi hampir pada sepanjang waktu sedikitnya 2 tahun Depressive disorder not otherwise specified Subklasifikasi lain berdasarkan gejala: melankolis lebih berat, kadang tanpa pemicu dari lingkungan atipikal BB naik, hipersomnia psikotik tjd halusinasi, delusi Depresi kronis termasuk berat, terjadi sepanjang waktu, responsive terhadap obat Depresi musiman (seasonal) timbul pada saat/musim tertentu (puncak di musim dingin, sembuh di musim semi atau panas) Depresi post partum onset terjadi dalam jangka waktu 1 bulan setelah melahirkan bisa ringan(blue baby syndrome) atau berat(postpartum major depression) Sasaran : perubahan biologis/efek berupa mood pasien Karena mood pasien dipengaruhi kadar serotonin dan nor-epinefrin di otak sasarannya adalah modulasi serotonin dan norepinefrin otak dengan agen-agen yang sesuai Tujuan : menurunkan gejala depresi dan memfasilitasi pasien untuk kembali ke kondisi normal. Strategi : menggunakan terapi nir-obat dan atau obat anti depresan yang dapat memodulasi kadar serotonin dan nor-epinefrin di otak PSIKOTERAPIinterpersonal dancognitive – behavioral therapy Terapi interpersonal berfokus pada konteks sosial depresi dan hub pasien dengan orang lain Terapi kognitif-behavioral berfokus pada mengoreksi pikiran negatif, perasaan bersalah yang tidak rasional dan rasa pesimis pasien intervensi psikoterapi sama efektifnya dengan obat antidepresan, tidak ada efek samping, murah merupakanfirst-line therapy pada depresi ringan ELECTROCONVULSIVE THERAPY (ECT) aman dan efektif, namun masih kontroversial Adverse effect : disfungsi kognitif, disfungsi kardiovaskuler, dll. ECT diindikasikan pada : ▪ ▪ ▪ ▪ Depresi yang berat diperlukan respons yang cepat, treatment lain lebih besar resiko drpd manfaatnya, respon terhadap obat jelek, dan merupakan pilihan terakhir jika treatment lain tidak berhasil Pada penggunaan obat antidepresi, sulit diprediksi sebelumnya mana yang akan paling efektif karena itu, pilihan awal dilakukan secara empiris Bbrp faktor yg mempengaruhi pemilihan obat anti depresan antara lain: riwayat respons pasien terhadap obat farmakogenetik (riwayat respons keluarga thd obat) jenis depresi kemungkinan interaksi obat profil adverse event obat Harga obat Available Antidepressants • • • • • • • • • 1) Tricyclics and Tetracyclics (TCA) Imipramine Doxepin Desipramine Amoxepine Trimipramine Maprotiline Clomipramine Amitriptyline Nortriptyline Protriptyline 2) Monoamine Oxidase Inhibitors (MAOIs) Tranylcypramine Phenelzine Moclobemide 3) Serotonin Selective Reuptake Inhibitors (SSRIs) Fluoxetine Fluvoxamine Sertraline Paroxetine Citalopram 4) Dual Serotonin and Norepinephrine Reuptake Inhibitor (SNRI) Venlafaxine Duloxetine 5) Serotonin-2 Antogonist and Reuptake Inhibitors (SARIs) Nefazodone Trazodone 6) Norepinephrine and Dopamine Reuptake Inhibitor (NDRI) Bupropion 7) Noradrenergic and Specific Serotonergic Antidepressant (NaSSAs) Mirtazapine 8) Noradrenalin Specific Reuptake Inhibitor (NRI) Reboxetine 9) Serotonin Reuptake Enhancer Tianeptine Contoh : amitriptilin, klomipramin, imipramin, nortriptilin ATS terbukti efektif dalam mengatasi semua tipe depresi, terutama gangguan depresi jenis melankolis yang berat Semua ATS mempotensiasi aktivitas NE dan 5-HT dengan cara memblok re-uptakenya ATS juga mempengaruhi system reseptor lain, maka selama terapi dengan ATS sering dilaporkan adanya efek samping pada sistim kolinergik, neurologik dan kardiovaskuler efek samping umum : antikolinergik dan hipotensi orthostatik A synapse that uses norepinephrine (NE) MAO Inhibitors Monoamine oxidase, located on outer membrane of mitochondria; deaminates catecholamines free in nerve terminal that are not protected by vesicles Antidepressant Selective inhibitor, reboxetine Cocaine blocks the NET Stimulant Reuptake of NE A synapse that uses serotonin/5-HT Fluoxetine/Prozac blocks the SERT Treatment of depression. Re-uptake of 5-HT/serotonin anxiety disorders, obsessive-compulsive disorders 29 1. Depression: that is unresponsive to more commonly used antidepressants )SSRIs or SNRIs) 2. Panic disorder 3. Control bed-wetting in children (older than 6 years) by causing contraction of the internal sphincter of the bladder (Imipramine)1 4. Treatment of migraine headache and chronic pain syndromes for which the cause of the pain is unclear (Amitriptyline) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 30 Antimuscarinic SEs: dry mouth ,constipation, urinary retention, blurred vision, and confusion Life-threatening arrhythmias: The TCAs are class 1A antiarrhythmic agents Sedation (H1 antagonism) weight gain Sexual dysfunction At therapeutic doses, the TCA drugs lower the seizure threshold and at toxic doses can cause life-threatening seizures (especially Maprotiline) Amoxapine has dopamine receptor antagonist properties and can induce EPS, gynecomastia, lactation, and neuroleptic malignant syndrome 31 Acute poisoning with tricyclic antidepressants or MAO inhibitors is potentially life-threatening Compared with TCAs and MAOIs, the other antidepressants are generally much safer in overdose 32 A 1500 mg dose of imipramine or amitriptyline is enough to be lethal in many patients Symptoms: ventricular tachycardia, fibrillation and seizures are sometimes seen Management: cardiac monitoring, airway support, and gastric lavage. Sodium bicarbonate is often administered to uncouple the TCA from cardiac sodium channels 33 If a patient is severely depressed, potentially suicidal, impulsive, or has a history of substance abuse, prescribing a relatively safe antidepressant agent with close clinical follow-up is appropriate contoh : fluoksetin, fluvoksamin, paroksetin dan sertralin SSRI memiliki spektrum luas (sama seperti ATS) Efikasinya setara dengan ATS pasien yg gagal dengan ATS mungkin akan berespon baik terhadap SSRI atau sebaliknya Memunculkan dugaan : ada perbedaan populasi pasien depresi berdasar patofisiologinya (NEmediated vs5-HT-mediated) Efek samping sedative, antikolinergik, kardiovaskuler tidak ada Tidak/sedikit sekali diekskresikan melalui ASI SSRIs • Stimulation of 5-HT3 receptors is suspected to contribute to common ADRs, including GIT (NV) and sexual effects (delayed or impaired orgasm) • Stimulation of 5-HT2C receptors may contribute to the agitation or restlessness sometimes induced by serotonin reuptake inhibitors 36 SSRIs- Clinical uses 1. Major Depression: the primary indication Obsessive-compulsive disorder (OCD) (fluvoxamine, clomipramine) 2. Panic disorder 3. Generalized anxiety disorder 4. Posttraumatic stress disorder (Sertraline and paroxetine) 5. Social anxiety disorder (SAD): fluvoxamine, venlafaxine 6. Premenstrual dysphoric disorder (fluxetine & sertraline) 7. Bulimia nervosa (only fluoxetine) 8. Premature ejaculation 37 SSRIs- ADEs 1) GIT: nausea, GIT upset, diarrhea. 2) Sexual dysfunction: loss of libido, delayed 3) 4) 5) 6) orgasm, or diminished arousal. CNS: Sleep disturbances. For this reason, fluoxetine is usually administered in the morning after breakfast Weight gain particularly paroxetine SSRIs have also been associated with extrapyramidal side effects, especially those with Parkinson’s disease There is an association of paroxetine with cardiac septal defects in first trimester exposures 38 SSRIs- D/D interactions A. Pharmacokinetic interactions: • The SSRIs are potent inhibitors of the CYP450 • The potential for drug-drug interactions differs significantly across the SSRIs • Paroxetine and fluoxetine are potent CYP2D6 inhibitors responsible for the elimination of TCA drugs, neuroleptic drugs, and some antiarrhythmic and β-adrenergic antagonist drugs 39 SSRIs- D/D interactions A. Pharmacokinetic interactions: • Fluvoxamine, a CYP3A4 inhibitor, may elevate the levels of concurrently administered substrates for this enzyme such as diltiazem and induce bradycardia or hypotension • Citalopram and escitalopram have the least effect on the cytochrome P450 system & have the most favorable profile regarding D–D interactions 40 SSRIs- D/D interactions B. Pharmacodynamic interactions: • The most serious interaction with the SSRIs are with MAOIs that produce a serotonin syndrome • Fluoxetine* has to be discontinued 4 to 6 weeks before an MAOI can be administered to mitigate the risk of serotonin syndrome * Fluoxetine is metabolized to an active product, norfluoxetine. The elimination half-life of norfluoxetine is 41 about three times longer than fluoxetine and contributes to the longest half-life of all the SSRIs Contoh : venlafaksin, trazodon, bupropion Contoh: fenelzin, moklobemid (di Ind), tranilsipromin MAO inhibitors memiliki spektrum aktivitas yang berbeda dengan ATS lebih bnyk digunakan untuk depresi atypical (dgn tanda-tanda: mood reactivity, irritability, hypersomnia, hyperphagia, dll) Keterbatasan penggunaan MAOI : banyak interaksi dengan obat dan makanan (keju, daging, MSG, kecap, coklat, apokat, dll (yang kaya akan tiramin) serangan hipertensi SNRIs- Clinical uses 1. Depression: in patients in whom SSRIs are ineffective 2. chronic joint and muscle pain: duloxetine 3. Fibromyalgia: milnacipran 4. Urinary stress incontinence (duloxetine in Europe) • Off-label uses include autism, binge eating disorders, hot flashes (desvenlafaxine), pain syndromes, premenstrual dysphoric disorders, and post-traumatic stress disorders (venlafaxine) 44 I. SNRIs- ADRs • SNRIs have many of the serotonergic adverse effects associated with SSRIs • In addition, SNRIs may also have noradrenergic effects, including increased blood pressure and heart rate, and CNS activation, such as insomnia, anxiety, and agitation • All the SNRIs have been associated with a discontinuation syndrome resembling that seen with SSRI discontinuation • The SNRIs have relatively interactions than the SSRIs fewer CYP450 45 MAO inhibitors • Agents: selegline, tranylcypromine phenelzine, and • MAO exists in the human body in two molecular forms, known as type A and type B • Norepinephrine and serotonin are preferentially metabolized by MAO-A. MAO-B is more likely to be involved in the catabolism of human brain dopamine 46 MAO inhibitors • The MAO inhibitors inactivate the enzyme, permitting neurotransmitter molecules to escape degradation and, therefore, to both accumulate within the presynaptic neuron and leak into the synaptic space • Selective MAO-A inhibitors are more effective in treating major depression than type B inhibitors 47 MAO inhibitors • MAOIs are classified by their specificity for MAOA or -B and whether their effects are reversible or irreversible • Phenelzine and tranylcypromine are examples of irreversible, nonselective MAOIs • Moclobemide is a inhibitor of MAO-A reversible and selective • Selegiline is an irreversible MAO-B–specific agent at low doses, but at higher doses it becomes a nonselective MAOI similar to other agents 49 MAO inhibitors • Despite their efficacy in treating depression, because of their risk for drug-drug and drugfood interactions, the MAO inhibitors are considered to be last-line agents in many treatment venues 50 MAO Inhibitors-Clinical use • Depression: – Reserved for treatment of depressions that resist therapeutic trials of the newer, safer antidepressants – Selegiline is the first antidepressant available in a transdermal delivery system 51 MAO Inhibitors-ADRs • Orthostatic hypotension, weight gain, edema, and sexual dysfunction are common during MAOI therapy • Sexual SEs: highest rates are associated with the irreversible nonselective MAOIs (phenelzine and tranylcypromine) • Phenelzine tends to be more sedating than either selegiline or tranylcypromine • Hepatotoxicity is likely to occur with isocarboxazid or phenelzine 52 MAO Inhibitors-D-D interactions 1) Pharmacodynamic interaction • These combinations of an MAOI with a serotonergic agent (SSRIs, SNRIs, and most TCAs) may result in a life-threatening serotonin syndrome • Most case reports of serotonin syndrome (and most fatalities) have occurred with a combination of an MAOI and an SSRI • It is caused by overstimulation of 5-HT receptors in the central gray nuclei and the medulla 53 MAO Inhibitors-D-D interactions 1) Pharmacodynamic interaction • Serotonin syndrome consists of a constellation of psychiatric, neurological, and CV symptoms • Symptoms range from mild to lethal and include a triad of cognitive (delirium, coma), autonomic (hypertension, tachycardia, diaphoreses) and somatic (myoclonus, hyperreflexia, tremor) effects 54 MAO Inhibitors-D-D interactions • Most serotonergic antidepressants should be discontinued at least 2 weeks before starting a MAOI • Fluoxetine, because of its long half-life, should be discontinued for 4–5 weeks before an MAOI is initiated 55 MAO Inhibitors-D-D interactions • Serious interaction with MAOIs occurs when an MAOI is combined with tyramine in the diet (e.g. smoked, aged, or pickled meat or fish, aged cheeses, etc) • MAOIs prevent the breakdown of tyramine in the gut resulting in high serum levels that enhance peripheral noradrenergic effects, including raising BP dramatically (Hypertensive crisis) • Can be minimized with a low-tyramine diet that begins several days before starting the MAOI & continues for 3-4 weeks after stopping the MAOI 56 Youdim et al. Nature Reviews Neuroscience 7, 295–309 (April 2006) | doi:10.1038/nrn1883 57 MAO Inhibitors-D-D interactions • Serious hypertension can occur with concomitant administration of OTC cough and cold medications containing sympathomimetic amines (pseudoephedrine and phenylpropanolamine)CONTRAINDICATIONS 58 5-HT2 antagonists • Agents: Nefazodone, Trazodone, mirtazapine and mianserin (not marketed in the U.S.) • Inhibition of 5-HT2A receptors in both animal and human studies is associated with substantial antianxiety, antipsychotic, and antidepressant effects • Nefazodone is a weak inhibitor of both SERT and NET, whereas trazodone is also a weak but selective inhibitor of SERT 59 5-HT2 antagonists • Trazodone’s primary metabolite, m-cpp, is a potent 5-HT2A antagonist, and much of trazodone's benefits as an antidepressant might be attributed to this effect • Trazodone also has weak-to-moderate presynaptic α-adrenergic–blocking properties and is a modest antagonist of the H1 receptor 60 5-HT2 antagonists • Mirtazapine has a complex pharmacology: 1) It is an antagonist of 5-HT2 and 5-HT3 receptors 2) By blocking presynaptic α2-adrenoceptors and enhances the release of both norepinephrine and 5-HT • Mirtazapine is a potent H1 antagonist, which is associated with the drug's sedative effects 61 5-HT2 antagonists- Clinical uses • Depression: Mirtazapine can be advantagous in patients with depression having sleep difficulties • Low doses of trazodone (50-100 mg) have been used widely both alone and concurrently with SSRIs or SNRIs to treat insomnia 62 I.5-HT2 antagonists- ADRs 1) Sedation (trazodone & mirtazapine): probably because of their potent H1-blocking activity. Sedation necessitates dosing at bedtime 2) Dose-related GIT SEs 3) Priapism: uncommon but serious side effect requiring surgical intervention in one-third of the cases reported 4) weight gain (mirtazapine) 5) Nefazodone has been associated with hepatotoxicity, including rare fatalities and cases of hepatic failure requiring transplantation 63 II. Bupropion • It acts as a weak dopamine and norepinephrine reuptake inhibitor to alleviate the symptoms of depression • Bupropion has virtually no direct effects on the serotonin system • Unlike the SSRIs, bupropion does not cause sexual side effects • It does not block muscarinic, histaminergic, or adrenergic receptors 64 Bupropion- Clinical uses 1) Depression 2) Bupropion is approved as a treatment for smoking cessation • The mechanism by which bupropion is helpful in this application is unknown, but the drug may mimic nicotine's effects on dopamine and norepinephrine and may antagonize nicotinic receptors 65 Bupropion & Mirtazapine- SEs • Bupropion is occasionally associated with CNS stimulations (agitation, insomnia, and anorexia) 66 Bupropion- D/D interactions • Bupropion is metabolized primarily by CYP2B6, and its metabolism may be altered by drugs such as cyclophosphamide 67 Block of Amine Pump for: 1ST GENERATION ANTIDEPRESSANTS ; TRICYCLIC ANTIDEPRESSANTS Sedation Anti-muscarinic Serotonin Norepinephrine Dopamine +++ +++ +++ ++ 0 Amoxapine ++ ++ + ++ + Bupropion 0 0 +, 0 +, 0 ? Citalopram 0 0 +++ 0 0 +++ ++ +++ +++ 0 + + 0 +++ 0 Doxepin (Sinequan) +++ +++ ++ + 0 Fluoxetine (Prozac) + + +++ 0, + 0, + Fluvoxamine (Luvox) 0 0 +++ 0 0 Imipramine (Tofranil) ++ ++ +++ ++ 0 Maprotiline ++ ++ 0 +++ 0 Mirtazapine2 +++ 0 0 0 0 Nefazodone ++ +++ +, 0 0 0 Nortriptyline ++ ++ +++ ++ 0 Paroxetine (Seroxat) + 0 +++ 0 0 Protriptyline 0 ++ ? +++ ? Sertraline (Zoloft) + 0 +++ 0 0 Trazodone (Mesyrel) +++ 0 ++ 0 0 Venlafaxine (Efexor) 0 0 +++ ++ 0, + Drug Amitriptyline Clomipramine Desipramine 2nd GENERATION ANTIDEPRESSANTS ; TETRACYCLIC / HETEROCYCLIC ANTIDEPRESSANTS Block of Amine Pump for: Sedation Anti-muscarinic Serotonin Norepinephrine Dopamine +++ +++ +++ ++ 0 Amoxapine ++ ++ + ++ + Bupropion 0 0 +, 0 +, 0 ? Citalopram 0 0 +++ 0 0 +++ ++ +++ +++ 0 + + 0 +++ 0 +++ +++ ++ + 0 Fluoxetine + + +++ 0, + 0, + Fluvoxamine 0 0 +++ 0 0 Imipramine (Tofranil) ++ ++ +++ ++ 0 Maprotiline ++ ++ 0 +++ 0 Mirtazapine2 +++ 0 0 0 0 Nefazodone ++ +++ +, 0 0 0 Nortriptyline ++ ++ +++ ++ 0 Paroxetine + 0 +++ 0 0 Protriptyline 0 ++ ? +++ ? Sertraline + 0 +++ 0 0 +++ 0 ++ 0 0 0 0 +++ ++ 0, + Drug Amitriptyline Clomipramine Desipramine Doxepin (Sinequan) Trazodone (Mesyrel) Venlafaxine Block of Amine Pump for: 3rd GENERATION ANTIDEPRESSANTS ; HETEROCYCLIC ; SNRI ; Sedation Anti-muscarinic Serotonin Norepinephrine Dopamine +++ +++ +++ ++ 0 Amoxapine ++ ++ + ++ + Bupropion 0 0 +, 0 +, 0 ? Citalopram 0 0 +++ 0 0 +++ ++ +++ +++ 0 + + 0 +++ 0 +++ +++ ++ + 0 Fluoxetine + + +++ 0, + 0, + Fluvoxamine 0 0 +++ 0 0 Imipramine (Tofranil) ++ ++ +++ ++ 0 Maprotiline ++ ++ 0 +++ 0 Mirtazapine2 +++ 0 0 0 0 Nefazodone ++ +++ +, 0 0 0 Nortriptyline ++ ++ +++ ++ 0 Paroxetine + 0 +++ 0 0 Protriptyline 0 ++ ? +++ ? Sertraline + 0 +++ 0 0 Trazodone (Mesyrel) +++ 0 ++ 0 0 Venlafaxine (Efexor) 0 0 +++ ++ 0, + Drug Amitriptyline Clomipramine Desipramine Doxepin (Sinequan) Block of Amine Pump for: Selective Serotonin Reuptake Inhibitor Sedation Anti-muscarinic Serotonin Norepinephrine Dopamine +++ +++ +++ ++ 0 Amoxapine ++ ++ + ++ + Bupropion 0 0 +, 0 +, 0 ? Citalopram 0 0 +++ 0 0 +++ ++ +++ +++ 0 + + 0 +++ 0 Doxepin (Sinequan) +++ +++ ++ + 0 Fluoxetine (Prozac) + + +++ 0, + 0, + Fluvoxamine (Luvox) 0 0 +++ 0 0 Imipramine (Tofranil) ++ ++ +++ ++ 0 Maprotiline ++ ++ 0 +++ 0 Mirtazapine2 +++ 0 0 0 0 Nefazodone ++ +++ +, 0 0 0 Nortriptyline ++ ++ +++ ++ 0 Paroxetine (Seroxat) + 0 +++ 0 0 Protriptyline 0 ++ ? +++ ? Sertraline (Zoloft) + 0 +++ 0 0 Trazodone (Mesyrel) +++ 0 ++ 0 0 Venlafaxine (Efexor) 0 0 +++ ++ 0, + Drug Amitriptyline Clomipramine Desipramine Chronic, severe SSRI lebih sering digunakan sebagai pilihan pertama karena efek sampingnya yang lebih rendah daripada TCA Penggunaan TCA (desipramin dan nortriptilin) juga bisa dilakukan karena range kadar plasma, efikasi dan profile ADRnya sudah diketahui, tetapi harus diberikan dengan hati-hati Trazodon, nefazodon, dan bupropion juga dapat dipilih karena efek samping anti kolinergik dan efek kardiovaskulernya relatif rendah Dosis inisial pada pasien geriatri sebaiknya setengah dari dosis inisial untuk dewasa, dan kemudian bisa ditingkatkan pelan-pelan Data yang mendukung penggunaan SSRI maupun TCA pada anak-anak masih sangat sedikit, tetapi SSRI nampaknya lebih bisa ditoleransi dan lebih aman Perlu dilakukan pemeriksaan ECG sebelum memulai terapi Secara umum, lebih baik digunakan terapi non-obat Tetapi jika diperlukan obat, harus dipertimbangkan risiko dan manfaat Beberapa studi melaporkan bahwa : untreated depression during pregnancy appears to carry substantial perinatal risks, which include suicidal ideation; increased risk for miscarriages, hypertension, preeclampsia, and lower birth weight; and, importantly, an increased risk for postpartum depression perlu diatasi SSRIs merupakan obat antidepresan yang paling banyak dipakai wanita ada bukti bahwa ia bekerja lebih efektif pada wanita Laporan menunjukkan tidak ada gangguan pada janin jika digunakan pada kehamilan Beberapa SSRI yang banyak dipakai pada kehamilan: fluoxetine (Prozac), sertraline (Zoloft), and paroxetine (Paxil). Fluoxetine : paling banyak diteliti pemakaiannya pada kehamilan tidak ada efek negatif terhadap janin maupun perkembangan selanjutnya Sertralin, paroxetin dan citalopram juga telah diteliti aman bagi kehamilan Dari golongan TCA : Nortriptilin atau desipramin bisa dipilih karena sudah banyak data tentang obat ini dan kadar terapetik plasmanya sudah diketahui dgn baik. Jika penggunaan TCA akan dihentikan, harus dikurangi dosisnya secara perlahan untuk mencegah gejala putus obat. Jika mungkin tappering dapat dimulai 5-10 hari sebelum hari perkiraan melahirkan. Jika respon tidak tercapai dalam waktu 6 – 8 minggu terapi, maka ganti dengan antidepresan lain dg golongan sama, jika belum berhasil, diganti ke antidepresan golongan yang lain Evidence: > 50% pasien yang gagal terhadap sertralin, memberikan respon baik terhadap fluoksetin(J Clin Psychiatry. 1997 Jan;58(1):16-21.) Evidence: diperoleh manfaat positif untuk mengganti (switch) obat dari SSRI ke TCA atau sebaliknya pada pasien yang mengalami depresi kronik dan resisten terhadap antidepresan, misalnya switching antara sertralin dengan imipramin(Arch Gen Psychiatry. 2002 Mar;59(3):233-9.) Untuk respon yang parsial, American Psychiatric Association menyarankan penambahan antidepressant dengan klas terapi lain, seperti : lithium, thyroid supplementation, atypical antipsychotics, dan dopamine agonists. Symbyax : contoh kombinasi olanzapine-fluoxetine (Zyprexa-Prozac) telah disetujui di US untuk mengatasi depresi bipolar Strategi kombinasi meliputi penggunaan 2 atau lebih anti depresan dari golongan yang berbeda dengan sasaran satu atau lebih neurotransmiter dengan tujuan mencapai hasil yang lebih menguntungkan Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pasien yang mendapat terapi dengan nefazadone (Serzone) plus suatu bentuk short-term psychotherapy yang disebut Cognitive Behavioral Analysis System of Psychotherapy (CBASP) memberikan hasil terapi yang lebih baik secara signifikan (85 % response, 42 % remission) dibandingkan dengan pasien yang mendapat terapi dengan Serzone saja (55 % response, 22 % remission) atau CBASP saja (52 % response, 24 % remission).N Engl J Med. 2000 May 18;342(20):1462-70.) Sebuah studi meta-analysis terhadap percobaan pada 31 placebo controlled antidepressant menjumpai bahwa penggunaan antidepresan secara berkelanjutan mengurangi resiko kambuh sebesar 70 %. (Lancet. 2003 Feb 22;361(9358):653-61.) The American Psychiatric Association menyarankan untuk terapi lanjutan selama 4-5 bulan setelah hilangnya gejala. Untuk pasien yang punya riwayat depresi kambuhan, the British Association for Psychopharmacology's 2000 Evidence Based Guidelines for Treating Depressive Disorders with Antidepressants menyarankan untuk tetap meneruskan terapi antidepresan sedikitnya 6 bulan sampai lima tahun, atau tidak terbatas (seumur hidup). Fase akut : 6 – 8 minggu pada dosis terapi penuh dengan tujuan mengurangi dan menghilangkan gejala Fase lanjutan(continuation): terapi selama 4-9 bulan berikutnya pada dosis terapi penuh dengan tujuan mencegah kekambuhan dan kembalinya gejala depresi Fase pemeliharaan : untuk pasien dg riwayat 3 atau lebih episode depresi pelihara terapi pada dosis penuh selama 1-2 tahun berikutnya Untuk pasien dengan riwayat 2 atau lebih episode dalam 5 tahun pelihara dengan terapi dosis penuh seumur hidup Hilangnya gejala depresi, perbaikan fungsi sosial dan okupasional Adverse reaction, spt: sedasi, efek antikolinergik, disfungsi seksual Pasien di atas 40 th sebaiknya diperiksa ECG sebelum memulai terapi TCA, dan ECG dapat dilakukan secara periodik selama terapi Pantau masih/tidaknya ide untuk bunuh diri Jika pasien mendapat venlafaksin atau TCA yang diberikan bersama antihipertensi yg memblok saraf adrenergik harus dipantau tekanan darahnya