brisbane & GOLD COAST sebuah renungan tentang Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah Mengenal wajah kerahiman Allah di dalam kebersamaan Ditulis oleh P. Fransiskus Xaverius Yangminta,CS K emesraan ini janganlah cepat berlalu… adalah sebuah cuplikan lagu romantis yang mungkin merupakan ringkasan dari kisah kasih sepasang suami-istri (sebut saja nama mereka, Joe and Mary) yang tinggal di rumah jompo, Palm Lodge nursing home, sekitar 300 meter jarak dari tempat saya bermisi, tepatnya di Gereja Paroki Roh Kudus New Farm, Brisbane. Sejak bulan Juni tahun 2015, setiap hari kamis pkl 10 pagi saya mengunjungi orang-orang jompo di rumah itu dan merayakan perjamuan suci bersama mereka. Banyak diantara mereka yang sakit, termasuk Joe, sehingga mereka tidak bisa hadir dalam perayaan Ekaristi di aula yang biasa digunakan untuk pelayanan rohani. Oleh karena itu saya mengunjungi mereka satu per satu di kamarnya masing-masing lalu membagikan komuni suci kepada mereka. Diantara pasien-pasien yang pernah saya kunjungi, Joe yang selalu menarik perhatian saya. Sudah sekian lamanya Joe menderita sakit diabetes dan karena itu, ia terpaksa merelakan kedua kakikanya hilang teramputasi. Situasi inilah yang membuat dia merasa stress dan bahkan menderita luka batin. Tentu saja beliau tidak bisa melakukan apa-apa kecuali duduk di kursi rodanya atau berbaring di tempat tidur. Walau demikian, ia merasa terhibur dengan kehadiran Mary, istri tercintanya. Setiap kali saya mengunjung Joe di kamarnya, kulihat Mary, istrinya yang selalu berada disisinya, terkadang duduk diam disampingnya dan bahkan berbaring bareng disebelahnya di atas tempat tidur, ataupun bercanda bersama entah bercerita tentang cinta. Rasa keakraban dan kebersamaan yang melekat diantara mereka berdua membuat aku yakin bahwa dalam kondisi fisiknya yang kritis sekalipun Joe sangat dicintai Mary kekasihnya mungkin bukan karena apa yang bisa dilakukan Mary untuk Joe tetapi hanya karena kehadirannya disana yang membuat Joe tidak merasa sepih dan menyendiri di sudut kamar rumah jompo itu. Saya perhatikan wajah Joe yang selalu ceriah mungkin karena istri yang dicintainya selalu menemaninya baik diwaktu sakit maupun sehat, suka maupun duka. Bagi Joe, kehadiran Mary sungguh mengurangi penderitaanya dan menambah kebahagiaannya. Lebih dari itu, di dalam kebersamaan, Joe dan Mary memberikan makna yang dalam tentang sakramen perkawinan yang telah mereka terima, yaitu, bahwa suami dan istri adalah tanda rahmat (Yoh 15:13). kehadiran Tuhan, satu bagi yang lainnya. Kisah kebersamaan mereka itu mengingatkan saya akan lyric sebuah lagu klasik “for good times and bad times…I’ll be on your side forever more…that’s what friends are for”. Itulah arti dari sebuah persahabatan yang sejati. Atau lebih tepat, rasa kebersamaan dalam suka dan duka yang dialami Joe dan Mary (seperti layaknya hidup sebagai suami/istri pada umumnya ataupun dalam kisah sebuah jalinan persahabatan) sungguh memberikan makna tersendiri atas pesan Yesus kepada para murid, sahabat-sahabatNya, sebelum ia menderita sengsara dengan rela di kayu salib, Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabatsahabatnya FEB 2016 Brisbane Gereja St. Ita 247 Gladstone Rd Dutton Park QLD 4102 Misa Bahasa Indonesia Setiap hari Minggu Jam 10.30 pagi Gold Coast Gereja St. Mary’s 185 Billinghurst Crescent Upper Coomera QLD 4209 Misa Bahasa Indonesia Setiap hari Minggu ke-4 Jam 15.00 petang Chaplain: Fr Pionius Hendi OFMCap M: 0478 777 498 E: [email protected] Ketua: Stefanus Danudibroto (Danu) M: 0405 180 897 E: [email protected] Mari mengenal ICF lebih jauh chaplaincy.icf icfbrisbane.com [email protected] “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yoh 15:13). Merasa terpikat oleh kisah hidup Joe dan Mary, saya boleh mengatakan bahwa, sesungguhnya kita menemukan dan mengenal wajah kerahiman Allah (misericordiae vultus) bukan hanya di dalam relasi pribadi dengan Allah, seperti melalui pengakuan dosa, berziarah ke tempat suci ataupun doadoa pribadi, dsb, tetapi juga di dalam relasi antara sesama umat manusia baik dalam keluarga, kelompok doa, komunitas paroki ataupun dalam masyarakat. Kehadiran Mary disisi Joe (bukan karena kebutuhan semata tapi karena cinta kasih) adalah merupakan bentuk pertobatan dalam tindakan nyata karena disana pun kita melihat dan mengenal wajah Allah yang maha murah dan maha baik. Dengan kata lain, hanya dalam kebersamaan karya fisik dan spiritual dari kerahiman akan terwujud. Kita baru saja selesai merayakan pesta ulang tahun kelahiran Yesus Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kita. Berkat cinta dan kemurahannya Allah menjelmakan diri-Nya menjadi manusia dan tinggal diantara kita. Allah menyertai kita (Imanuel) adalah bentuk nyata kemurahan hati Allah bagi kita umat manusia. Yesus adalah wajah sempurna kerahiman Allah itu sendiri. Kita melihat dan mengenal Yesus di tengah-tengah keluarganya, orang tuanya, Yusuf dan Maria. Orang-orang majus dari Timur (dalam perayaan Epifani) pun pergi mencari dan menemukan bayi Yesus bersama Maria, ibu-Nya. Maria adalah bunda Allah dan bunda Gereja, bunda kita. Dengan kata lain, kita menemukan dan mengenal wajah kerahiman Allah bukan di dalam ruang hampa atau tempat yang terisolasi melainkan di Laporan kolekte tgl 1 sampai 24 Januari 2016 Kolekte 1 $ 1,487.70 Kolekte 2 $ 963.20 Tanggal Perayaan Khusus Bacaan Kitab Suci 7 Februari Minggu Biasa V Yes 6:1-2a, 3-8 1Kor 15:1-11 Luk 5:1-11 14 Februari Minggu Prapaskah 1 Ul 26:4-10 Rom 10:8-13 Luk 4:1-13 21 Februari Minggu Prapaskah 2 Kej 15:5-12, 17-18 Flp 3:17-4:1 Luk 9:28b-36 28 Februari Minggu Prapaskah 3 Kel 3:1-8a, 13-15 1Kor 10:1-6, 10-12 Luk 13:1-9 Apabila ada umat yang membutuhkan pelayanan Misa atau Ibadat Sabda untuk segala keperluan di bulan Maret, April dan Mei 2016, di mohon agar segera menghubungi seksi liturgi, Natalie ([email protected]) atau langsung kepada Chaplain — Pastor Pionius Hendi OFMCap ([email protected]). dalam kebersamaan; kebersaman baik dalam memuji Tuhan di Gereja setiap hari Minggu maupun kebersamaan dalam suka dan duka, untung dan malang, seperti yang dialami Joe dan Mary. Allah yang kita sembah adalah Allah yang menjelma dalam diri Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang mencintai kita dan karena itu, menyertai seluruh kehidupan kita, anak-anak-Nya. Dialah Allah yang berdukacita bersama kita dalam segala penderitaan dan bersukacita bersama kita dalam kebahagiaan, kebangkitan yang mulia. Akhir kata, semoga kebersamaan atau kalau boleh, kemesraan kita dalam mengarungi bahtera kehidupan ini janganlah cepat berlalu karena dalam kebersamaan kita sangat merasakan hangatnya kerahiman Allah. Selamat merayakan Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah! Umat ICF yang terkasih, Mohon doa dan dukungan yang sepenuhnya untuk kegiatan Mudika ICF, yang akan menjalankan konferensi untuk muda-mudi seluruh Australia Pandangan Kristen dalam V Memaknai Hari Kasih Sayang alentine’s Day telah menjadi satu momen yang membudaya di Indonesia, meskipun bukan merupakan budaya asli bangsa. Mari kita menyelidiki sejarah dari valentine’s day ini. Salah satu versi mengatakan Valentine’s Day berasal dari nama seorang Santo Katolik Roma, yaitu Santo Valentine. Romawi pernah diperintah oleh Kaisar Claudius II, yang dalam masa kepemimpinannya pernah terjadi perang besar (tidak ada penjelasan mendetail tentang perang itu). Sementara itu, rakyatnya menentang terjadinya perang dan tidak secara sukarela mengikuti kebijakan pemerintah, yaitu wajib militer. Alasan masyarakat yang paling logis pada saat itu adalah mereka sudah berkeluarga dan tidak mau hal buruk terjadi pada mereka di kemudian hari, sebagai akibat dari mengikuti perang tersebut. Ada juga yang beralasan karena dalam waktu dekat, mereka akan segera bertunangan ataupun menikah. Mendengar hal itu, Kaisar Claudius II menjadi murka. Akhirnya, ia mengeluarkan peraturan bahwa di seluruh kerajaan Roma DILARANG ADANYA PERTUNANGAN DAN/ ATAU PERNIKAHAN, dan semua rakyatnya yang berjenis kelamin lakilaki harus mengikuti wajib militer. Kebijakan Kaisar ini mengakibatkan banyak sekali kehancuran dan ketidaktenteraman bagi rakyatnya. Banyak keluarga yang kehilangan suami dan/atau anak laki-laki mereka Musik 5 Februari — Misa Jumat Pertama Pemimpin Lagu Deasy Hartanto Pemain musik Indah Hartadiningsih 7 Februari — Misa Minggu Biasa V Pemimpin Lagu Koor ICF Pemain musik Henny Ong Pemazmur Sylvester Mentihal 10 Februari — Misa Rabu Abu Pemimpin Lagu Purwani Julianto karena kesewenang-wenangan Kaisar Claudius II pada saat itu. Seorang Pastor dari biara kecil di daerah Roma, secara diam-diam memberikan pemberkatan pernikahan bagi pasangan-pasangan yang berniat untuk menikah dan menyembunyikan sertifikat mereka dengan baik. Hal ini berlangsung terus, sampai kemudian rahasia kecil ini terbongkar dan pastor tersebut ditangkap, lalu dijebloskan ke dalam penjara. Selama di penjara, pastor tersebut berkenalan dengan anak gadis dari kepala sipir penjara. Gadis itu secara rutin menemui pastor dan mereka saling bertukar cerita kesukaan juga kesedihan dari balik pintu penjara. Karena kebaikan hati dan pertolongan yang telah diberikan oleh pastor tersebut, masyarakat pada saat itu menuntut pembebasannya. Kaisar Claudius II akhirnya menjatuhkan hukuman mati, yaitu dipenggal kepalanya. Sehari sebelum hari kematiannya, pastor dengan nama Valentine itu membuat sebuah surat yang ditujukan kepada temantemannya dan teristimewa untuk putri kepala sipir penjara yang dibubuhkan tulisan "from your Valentine". Ironisnya, Kaisar Claudius menetapkan tanggal 14 Februari tahun 270 sebagai hari pelaksanaan hukuman mati bagi Pastor Valentine. Semenjak itu, masyarakat menyebut hari itu sebagai Valentine’s Day dan keesokkannya merayakan Lupercalia. Kurang lebih 800 tahun kemudian, golongan Gereja Katolik Roma yang menganut PAGANISM (tidak percaya pada hal-hal mistis) menolak Pemain musik Angela Julianto Pemazmur Purwani Julianto 14 Februari — Misa Minggu Prapaskah I Pemimpin Lagu Maya Sidik Pemain musik Melya Suryanto Pemazmur Maya Sidik adanya Perayaan Lupercalia untuk memberikan persembahan kepada Dewi Cinta ataupun Dewi Kesuburan Wanita. Mereka mengangkat Pastor Valentine menjadi seorang Santo dan mendeklarasikan bahwa setiap tanggal 14 Februari adalah St. Valentine’s Day. Secara garis besar, kita dapat menyimpulkan bahwa perayaanperayaan tersebut awalnya merupakan wujud ungkapan syukur suatu bangsa. Seorang pujangga bernama Eleanor Whitesides menulis: "To make a valentine God took two shafts of wood and on that wood in love and anguish placed His Son, who gave His Heart that mine might be made new." Secara bebas dapat diartikan: "Untuk menciptakan suatu valentine, Allah telah mengambil dua potong kayu dan di atas kayu itu, dengan kasih dan derita, Ia menempatkan Anak-Nya yang telah memberikan hati-Nya supaya hatiku dapat dijadikan baru." Seharusnya, inilah yang menjadi makna dari Hari Kasih Sayang bagi umat kristiani di seluruh dunia. Bukan karena menghormati seorang Santo, yang adalah seratus persen manusia, melainkan memberikan penghargaan tertinggi kepada Allah yang 100 persen manusia dan 100 persen Allah. Bukti kasih Allah sangat nyata bagi manusia, yang adalah "pengantinpengantin-Nya", seperti sudah tertulis dalam 2 Korintus 11:2. Rasul Paulus memberikan analogi, sehubungan dengan gencarnya perayaan Valentine’s Day, tentang hubungan kasih antara Kristus dengan jemaat-Nya (Efesus 5:25). Jemaat Tuhan yang berkumpul BIA 7 Feb 14 Feb 21 Feb 28 Feb Nensis Vivi Citra & Andella Inge 21 Februari — Misa Minggu Prapaskah II Pemimpin Lagu / Pemain musik / Pemazmur Mudika PETUGAS KEBERSIHAN 28 Februari — Misa Minggu Prapaskah III Pemimpin Lagu Bambang Triasmono Pemain musik Bambang Julianto Pemazmur Bambang Triasmono 13 FebJustiawan Tungadi* Eddy Sutanto 27 FebErwin Suryadi* Edwin Salim menjadi satu untuk beribadah kepada Tuhan akan disebut sebagai gereja. Gereja adalah tubuh Kristus. Apabila hubungan suami istri dalam suatu keluarga retak, maka gereja akan retak dan tubuh Kristus akan retak. Namun, ketika hubungan suami istri dalam membina keluarga kuat dan didasari oleh firman Tuhan, gereja pun akan kuat dan tubuh Kristus di dunia ini akan menjadi kuat. Makna Hari Kasih Sayang adalah memberikan ungkapan kasih yang tulus dan mendalam kepada setiap orang sebagai ucapan syukur atas anugerah keselamatan yang telah diberikan Yesus kepada seluruh umat manusia, tanpa kecuali. Geliat budaya Valentine’s Day ini mulai masuk ke Indonesia diperkirakan pada akhir abad 19. Anakanak muda di Indonesia, umumnya membatasi makna Valentine’s Day pada penyataan kasih HANYA kepada orang yang saat itu sedang dekat dengan dirinya. Biasanya, penyataanpenyataan ini diungkapkan dengan memberikan bunga mawar, bingkisan cokelat, boneka, dan pernak-pernik lucu lainnya. Rasul Yohanes menulis dalam 1 Yohanes 4:7-11 yang intinya berbunyi: "Marilah kita saling mengasihi, sebab KASIH ITU BERASAL DARI ALLAH; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari ALLAH dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, kita juga harus saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita dan kasih-Nya sempurna di dalam kita." Firman Tuhan sangat tegas mengatakan bahwa Kasih berasal dari Allah, dan mengasihi merupakan respons kita terhadap kasih yang sudah diberikan kepada kita. Dan, Tuhan tidak mengatakannya hanya pada satu momen atau hanya beberapa kali saja, tetapi selalu (saling) karena saat kita mengasihi, sosok Kristus terpancar dalam diri kita. Akhir kata, selamat mengasihi di antara kita, saudara-saudari sekalian, karena dari kehidupan kitalah setiap orang dapat melihat teladan Kristus yang ajaib. AGENDA KEGIATAN FEBRUARI 2016 HARI/TANGGAL WAKTU/KEGIATAN/TEMPAT Jumat, 05 Feb Misa Jumat Pertama bulan Februari 2016 di gereja St Ita Dutton Park, dimulai pukul 06.30 sore dengan Adorasi kemudian dilanjutkan dengan misa. Kali ini, Adorasi dan misa akan dipimpin oleh Fr Henry Paul OFMCap dalam Bahasa Inggris. Sabtu, 06 Feb Persekutuan Doa Karismatik Katolik (PDKK) bulan Februari 2016, di aula gereja St Ita Dutton Park, pukul 4 sore dengan tema “The Father’s love”. Minggu, 07 Feb Hari Minggu Biasa V, Misa di gereja St Ita, Dutton Park, pukul 10.30 pagi dalam Bahasa Inggris bersama Fr Fernanto Pananghat OFMCap. Ada berkat khusus bagi umat yang berulang tahun di bulan Januari 2016. Setelah misa ada makan siang bersama, mohon umat membawa makanan atau minuman untuk disantap bersama. Rabu, 10 Feb Misa Rabu Abu dalam Bahasa Inggris akan diadakan di gereja St Mary, 20 Merivale Street, South Brisbane bersama Fr Lam Vu OFMCap, pukul 06.00 sore. Tidak ada misa di gereja St Ita. Jumat, 12 Feb Ibadat Jalan Salib dalam Bahasa Indonesia pukul 06.30 sore di gereja St Ita, Dutton Park. Sabtu, 13 Feb Rosario untuk seluruh umat Brisbane dan Gold Coast di Kapel Bunda Maria Bintang Laut, Marian Valley pukul 10.30 pagi dilanjutkan dengan makan siang bersama. Umat dimohon membawa makanan atau minuman untuk disantap bersama. Minggu, 14 Feb Hari Minggu Prapaskah I, Misa dalam Bahasa Inggris di gereja St Ita, Dutton Park pukul 10.30 pagi bersama dengan Fr. Fernanto Pananghat OFMCap. Bertepatan dengan “World Marriage Day” dan Valentine’s day, Pastor berkenan memberikan berkat dan pembaruan janji perkawinan bagi seluruh pasangan keluarga ICF. Mohon dukungan dan kehadiran seluruh umat. Jumat, 19 Feb Ibadat Jalan Salib dalam Bahasa Indonesia pukul 06.30 sore di gereja St Ita, Dutton Park. Sabtu, 20 Feb Rosario dan Misa 100 hari meninggalnya Ibu Elisabeth Juliesia pukul 10.30 pagi bertempat di kediaman Ibu Mien Tamar, bersama dengan Pastor Pionius Hendi OFMCap. Minggu, 21 Feb Pengakuan dosa (sakramen tobat) diadakan pukul 09.30 – 10.00 pagi di gereja St Ita bersama Pastor Pionius Hendi OFMCap.Apabila umat membutuhkan sakramen tobat sebelum tanggal ini, dapat menghubungi langsung para pastor yang memimpin misa. Minggu, 21 Feb Hari Minggu Prapaskah II di gereja St Ita, Dutton Park pukul 10.30 pagi bersama Pastor Pionius Hendi OFMCap. Jum’at, 26 Feb Ibadat Jalan Salib dalam Bahasa Indonesia pukul 06.30 sore di gereja St Ita, Dutton Park. Minggu, 28 Feb Hari Minggu Prapaskah III, Misa di gereja St Ita Dutton Park pukul 10.30 pagi bersama Pastor Pionius Hendi OFMCap. Minggu, 28 Feb Misa Hari Minggu Prapaskah III — Gold Coast, di gereja St Mary’s, Assisi Catholic College, 185 Billinghurst Crescent, Upper Coomera pukul 3 siang bersama Pastor Pionius Hendi OFMCap. Ada gathering setelah misa, mohon umat membawa “plate to share”.