ASMA YANG DIPICU OLEH OLAH RAGA

advertisement
ASMA YANG DIPICU OLEH OLAH RAGA (EXERCISE INDUCED ASTHMA)
Oleh : dr. Luluk Adipratikto, Sp.P
Asma merupakan penyakit saluran napas yang ditandai dengan gejala yang
bervariasi dan berulang, berupa penyumbatan saluran napas yang bersifat
sementara (reversible), dan penyempitan saluran napas. Gejala umum meliputi
mengi, batuk, dada terasa berat, dan sesak napas.
Asma disebabkan oleh interaksi lingkungan dan genetika yang merupakan
kombinasi yang rumit dan belum sepenuhnya dimengerti. Semua factor ini
mempengaruhi baik tingkat keparahan dan juga respons terhadap terapi. Adanya
peningkatan laju penderita asma belakangan ini disebabkan oleh perubahan factor
genetic dan lingkungan hidup yang berubah. Disamping itu asma juga dapat dipicu
karena latihan fisik (olah raga) atau dikenal dengan exercise induced asthma.
Bagaimana terjadinya exercise induced asthma (EIA) belum diketahui
dengan pasti. Udara yang kita hirup saat bernapas sifatnya dingin dan kering, pada
saat bernapas udara yang dihirup akan dihangatkan dan dilembabkan di hidung,
namun pada saat aktifitas atau olah raga manusia cenderung bernapas melalui
mulut sehingga udara yang dihirup sifatnya hangat dan kering. Dalam EIA, otot
saluran udara sensitif terhadap perubahan-perubahan dalam suhu dan kelembaban
dan bereaksi dengan kontraksi otot saluran napas yang mempersempit jalan napas.
Gejala-gejala asma akibat olahraga umumnya dimulai dalam waktu 5 sampai
20 menit setelah dimulainya latihan, atau 5 sampai 10 menit setelah latihan singkat
telah berhenti. .
Apakah pasien EIA tidak boleh olah raga?, jawabannya BOLEH. Ada
beberapa langkah yang dapat diambil untuk pencegahan gejala asma yang akan
memungkinkan pasien EIA untuk mempertahankan aktivitas fisik normal. Bahkan,
banyak atlet bahkan atlet Olimpiade bersaing dengan asma.
Apakah EIA bisa dicegah? Obat-obat pelega asma yang dihisap yang
digunakan sebelum berolahraga dapat mengendalikan dan mencegah gejala asma
akibat olahraga. Pemakaian obat pelega 10 menit sebelum latihan, obat-obat ini
dapat mencegah penyempitan saluran udara dan membantu mengendalikan EIA.
Selain minum obat, pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah
latihan dapat membantu dalam pencegahan asma
Untuk orang dengan EIA, beberapa olah raga yang dianjurkan yang bersifat
singkat, dengan pengeluaran tenaga yang intermiten, seperti bola voli, senam,
berjalan, umumnya ditoleransi dengan baik oleh orang-orang dengan EIA.
Kegiatan yang menguras tenaga, seperti sepak bola, lari jarak jauh, bola
basket, dan hoki lapangan, ditoleransi kurang baik. Namun, banyak penderita asma
dapat berpartisipasi penuh dalam kegiatan ini .
Berenang, yang adalah olahraga ketahanan yang kuat , umumnya ditoleransi
lebih baik oleh orang-orang dengan asma karena biasanya dilakukan dalam
lingkungan udara hangat lembab.
Mempertahankan gaya hidup aktif, bahkan berolahraga dengan asma,
penting bagi kesehatan fisik dan mental.
RSUD dr. LOEKMONO HADI KUDUS
Jl. Dr. Lukmonohadi No. 19 Kudus 59348 , Telp (0291) 444 001
Fax (0291) 438195 Email : [email protected]











PELAYANAN MEDIS
PELAYANAN 24 JAM
Dokter Umum
o IGD
Dokter Gigi
o Radiologi
Medical Check Up
o Laboratorium
Klinik Psikologi
o Farmasi
Klinik Gizi
Klinik VCT
PELAYANAN POLIKLINIK SPESIALIS
Anak
 THT
 Jiwa
Bedah
 Mata
 Orthodonti
Kebidanan &
 Paru
 Cardiologi/Penyakit Jantung
Kandungan
 Kulit & Kelamin
Penyakit Dalam
 Orthopedi
Syaraf
 Rehabilitasi Medik
Download