PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK BERMAIN ARTIKEL Oleh SUYATNI NIM. F2171131026 MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2015 PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK BERMAIN Oleh : SUYATNI NIM. F2171131026 Disetujui oleh : Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Dr. Hj. Masluyah Suib, M.Pd NIP. 19501007198503 2 001 Dr. M. Syukri, M.Pd NIP.19580505 198603 1 004 Disahkan oleh : Dekan FKIP Universitas Tanjungpura Ketua Program Studi S2 Administrasi Pendidikan Dr. H. Martono, M.Pd. NIP. 19680316 199404 1 014 Dr. Wahyudi, M.Pd NIP. 195911111985031002 PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK BERMAIN Suyatni, Masluyah Suib, M.Syukri e-mail :[email protected] Abstrak : Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana pengelolaan program PAUD. Penelitian ini dilatarbelakangi adanya keberhasilan PAUD ”Cerdas” Sintang sebagai satu-satunya PAUD yang ada di Kabupaten Sintang yang telah Terakreditasi oleh BAN PNF. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih mendalam tentang pengelolaan program PAUD pada kelompok bermain. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi program PAUD pada kelompok bermain di lembaga PAUD “Cerdas” Sintang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, adapun subjek penelitian meliputi: pengelola dan pendidik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian dapat dideskripsikan bahwa Perencanaan progam yang dilakukan di PAUD “ Cerdas” disusun oleh pengelola dan pendidik. Dalam hal pengorganisasian struktur organisasi masih tumpang tindih antara personel. Dalam pelaksanaan program tampak rapi dan berjalan dengan baik namun ada beberapa hal yang tidak sesuai antara program yang telah dibuat dengan pelaksanaan di lapangan. Evaluasi program dilakukan setiap semester untuk mengevaluasi dan menentukan program kerja selanjutnya. Beberapa rekomendasi untuk perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi program PAUD ”Cerdas” adalah Perencanaan yang sudah ada hendaknya mengacu Rencana Program Jangka Pankang (RPJP) dan Rencana Program Jangka Menengah (RPJM) dan Visi Misi Lembaga serta melibatkan masyarakat. Organisasi hendaknya menempatkan personel sesuai dengan bidang keahlian dan pengalamannya serta tidak rangkap jabatan. Pelaksanaan hendaknya sesuai dengan rencana yang telah disusun, evaluasi hendaknya dilaksanakan setiap pertemuan. Kata Kunci : Pengelolaan Program, Pendidikan Anak-Anak Usia Dini Abstract : The problem in this research is how the management of early childhood education program or it is called PAUD. The background of this research is the success of PAUD “Cerdas” Sintang to be the only PAUD in Sintang Regency that has been accredited by BAN PNF. This research aims to find out more in depth about the management of early childhood programs in PAUD . Specifically , this study aims to describe the planning , organizing , implementation and evaluation of PAUD programs group play in PAUD " Cerdas " Sintang This research uses descriptive qualitative method. The subjects of this research consist of the manager and the educator. The technique of collecting data in this research are interview, observation, and documentation. The result of this research can be described that the program management in PAUD “Cerdas” is arranged by the manager and the educator. In organizing, there is still a problem between the personnel. On the other hand, in the program implementation, it looks tidy and good but there are some programs that are not match with the implementation in the field. The program evaluation in each program is done to evaluate and to decide the next program. Some recommendations to the plan, organization, implementation, and evaluation of the PAUD program “Cerdas” are the plan that should refer to the Rencana Program Jangka Panjang (RPJP) and Rencana Program Jangka Menengah (RPJM), the vision and mission of the institute and also involve the people. The organization should places the personnel based on the skill and experience and do not do double jobs. The implementation should be based on the plan that is arrangad and evaluated and it should be implemented in every meeting. Key words: Program Management, Early Childhood Education M enurut D. Sudjana (2010:17) Pengelolaan atau manajemen adalah kemampuan dan keterampilan untuk melakukan suatu kegiatan, bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi. Dipertegas oleh Hersey dan Blanchard (1982) dalam D. Sudjana (2010:17) “Management as working with and through individuals and group to accomplish organizational goals” yang diartikan pengelolaan merupakan kegiatan yang dilakukan bersama dan melalui orang-orang serta kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu pengelola PAUD diharapkan dapat bekerjasama dalam mengelola PAUD sebagaimana dikatakan bahwa manajemen program pendidikan merupakan upaya menerapkan fungsi-fungsi pengelolaan setiap program yang berkaitan dengan pendidikan maupun untuk satuan dan jenis pendidikan. Menurut George R. Terry dalam Wibowo (2012 : 12), menjelaskan fungsi manajemen ada empat, yakni (1) planning atau perencanaan, (2) organizing atau menyusun, (3) actuating atau menggerakkan untuk bekerja, dan (4) controlling atau pengawasan. Pengelolaan program PAUD artinya mengatur agar seluruh yang terkait dengan program PAUD tersebut berfungsi secara optimal dalam mendukung tercapainya program lembaga yang meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Pengelolaan PAUD ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di lembaga PAUD “Cerdas”, sehingga akan dapat memberikan motivasi kepada lembaga PAUD non formal lainnya khususnya di Kabupaten Sintang, diharapkan juga bisa melahirkan peserta didik yang lebih siap memasuki pendidikan dasar, lebih mandiri, lebih disiplin, dan lebih mudah melakukan penyesuaian, serta mampu mengembangkan potensinya lebih optimal dan berkualitas yang memiliki daya saing tinggi dalam rangka untuk menciptakan sebuah kreatifitas dan berinovatif. Dijelaskan Mulyono (2009:18) “Pengelolaan atau manajemen diartikan sebagai perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dan evaluasi dalam kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh pengelola pendidikan untuk membentuk peserta didik yang berkualitas sesuai dengan tujuan”. Robert N. Anthony dan Vijay Govindarajan (1995:5), mengartikan: “Management, An Organization consists of group of people who who work together”. (Manajemen adalah sekelompok orang yang berkerja bersama-sama dalam satu organisasi). Menurut George R. Terry (1960:4), “Managemeni is a distict proses consisting of planning, organizing, actuating, and controlling performen to determine and accomplish stated objectives by the use of human being and other resources”. Artinya, manajemen adalah sebuah proses yang khas terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan serta evaluasi yang dilakukan untuk mencapai tujuan bersama dengan memperdayakan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Stoner James A.F dan R. Edward Freeman diterjemahkan Wilhelmus W. Bakowatun (1994:10), menjelaskan, manajemen adalah “proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpin, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan semua sumberdaya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan”. Dan dijelaskan juga oleh Tony Bush dan Les Bell (2002:4) “These three levels of management, strategic, organizational and operational, must work in harmony towards a common purpose, especially if site-based management is to work effectively”. Midle teori pengelolaan atau manajemen dalam penelitian ini yaitu, Husaini Usman (2013:19), dengan teori fungsi manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian”. Tugas pertama seorang manajer adalah perencanaan yang dilakukan. Kemudian susunan organisasi yang tepat harus ditetapkan untuk mengimplementasikan rencana. Manajer kemudian harus melakukan pengaturan staf untuk terjadinya aktifitas yang direncanakan dengan memperoleh sumber yang penting. Bila sumber sudah disusun, tugas selanjutnya adalah mengarahkan penggunaannya untuk mengadakan aktivitas yang direncanakan. Yang terakhir manajer harus mengontrol aktivitas agar dapat mencapai tujuan yang direncanakan. Menurut George R Terry, Manajemen adalah sebuah proses, yakni aktivitas yang terdiri dari empat subyektivitas yang masing-masing merupakan fungsi fundamental. Keempat subyektivitas dalam dunia manajemen dikenal dengan P.O.A.C. adalah Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating (pengerakkan), Controlling (pengawasan). Fungsi-fungsi manajemen : a. Planning (perencanaan) adalah proses kegiatan rasional dan sitematik dalam menetapkan keputusan, kegiatan atau langkah-langkah yang akan dilaksanakan dikemudian hari dalam rangka usaha mencapai tujuan secara efektif dan efisien”. b. Organizing (pengorganisasian) adalah menyusun hubungan perilaku yang efektif antar personal, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan memperoleh keputusan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas dalam situasi lingkungan yang ada guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu. c. Actuating (penggerakan) adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok atau seluruh orgainasasi. d. Controlling (pengawasan) adalah proses pemantauan, penilaian dan pelaporan rencana atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan koreksi guna penyempurnaan lebih lanjut. Pengertian anak usia dini, menurut Novan Ardy Wiyani & Barnawi (2014:36) adalah “anak yang berusia 0-6 tahun, yang berada pada tahap perkembangan awal masa kanak-kanak, yang memiliki karakteristik berpikir konkret, realisme, sederhana, animisme, sentrasi, dan memiliki daya imajinasi yang kaya”. Dalam Juknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain oleh Direktorat PAUDNI (2013:3), mengartikan “kelompok bermain adalah salah satu bentuk satuan PAUD yang menyelenggarakan program bagi anak usia 2 sampai 4 tahun, dan dapat melayani anak hingga usia 6 tahun jika di lokasi yang sama belum tersedia layanan TK/RA”. Pendapat Bambang Hartoyo dalam Muhammad Fadlillah (2014:72), mendeskripsikan pendidikan anak usia dini sebagai berikut: a. Pendidikan anak usia dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh, dan pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan ketrampilan pada anak. b. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan yang menitikberatkan pada peletakan dasar kea rah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya piker, daya cipta, emosi, dan spiritual), sosio emosional (sikap perilaku dan agama), bahasa dan komunikasi. c. Sesuai dengan keunikan dan pertumbuhan PAUD disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non Formal (2014:9-11), menyebutkan ada 8 (delapan) standar yang harus dipenuhi agar lembaga PAUD terakreditasi (1) Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan (2) Standar Isi (3) Standar Proses (4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (5) Standar Sarana dan Prasarana (6) Standar Pengelolaan (7) Standar Pembiayaan (8) Standar Penilaian Pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih mendalam tentang pengelolaan program PAUD pada kelompok bermain. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan perencanaan program, pengorganisasian program, pelaksanaan program dan evaluasi program PAUD pada kelompok bermain di lembaga PAUD “Cerdas” Sintang. METODE Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif, karena peneliti akan berusaha untuk mengungkapkan dan memahami fakta-fakta atau gambaran sesuai dengan kenyataan dilapangan tanpa melakukan intervensi terhadap kondisi yang terjadi. Sebagaimana diungkapkan Sugiyono (2013:1), penelitian kualitatif adalah “penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data yang dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi”. Kirk dan Miller dalam Lexy J. Moleong (2012:4), berpendapat penelitian kualitatif adalah “tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia pada kawasannya sendiri, dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya”. Selanjutnya dipertegas oleh Denzin dan Lincoln (1994:2) “Qualitative research is multimethod in focus, involving an interpretive, naturalistic approach to its subject mater”. Selanjutnya dijelaskan oleh Lexy J. Moleong (2012:5) “penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar ilmiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada”. Penelitian dengan pendekatan kualitatif bertujuan untuk mendeskripsikan suatu proses yang dilakukan berdasarkan apa yang terjadi dilapangan sebagai kajian lebih lanjut, untuk menemukan kekurangan dan kelemahan solusi guna penyempurnaan dengan pendekatan yang lain dalam melihat pengelolaan di lembaga PAUD “Cerdas” Kabupaten Sintang. Merriam dalam Creswell (2007:145), menyatakan “the qualitative researchers is the primary instrument for data collection and analysis an qualitative research involves fieldwork”. Yang diartikan bahwa para peneliti kualitatif adalah instrumen utama untuk pengumpulan data dan menganalisisnya serta melibatkan kerja lapangan. Sumber data adalah subyek dari mana data diperoleh oleh peneliti untuk mendukung hasil penelitian yang dilakukan. Selanjutnya yang menjadi data utama adalah kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto, dan statistik (Lexy J. Moleong 2012:157). Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah; person, place, dan paper. Person, adalah sumber data yang berupa orang yang menjadi informan yang mengemukakan data-data dalam bentuk kata-kata dan tindakan. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai, maka sumber data yang dipilih adalah pengelola PAUD “Cerdas” Sintang, pendidik PAUD dan penilik PAUDNI. Place, adalah sumber data yang menunjukkan tampilan diam atau bergerak, seperti bangunan gedung dan fasilitasnya, kondisi pendidikan anak usia dini, serta aktivitas yang terjadi berkaitan dengan pengelolaan program pendidikan anak usia dini pada kelompok bermain di lembaga PAUD “Cerdas” Sintang. Paper, adalah data yang menyajikan tanda-tanda berupa simbol, angka, huruf dan lain-lain. Dalam penelitian ini paper merupakan sumber tertulis adalah data-data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainnya yang terdiri atas surat-surat pribadi, buku harian, notulen rapat perkumpulan, sampai dokumendokumen resmi dari berbagai instansi pemerintah, dapat juga berupa foto yang merupakan sumber yang menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaah segi-segi subjektif dan hasilnya sering dianalisis secara induktif. Sesuai dengan fokus penelitian, adalah bagaimana pengelolaan program PAUD “Cerdas” Sintang, yang menjadi sumber data primer adalah adalah: (1) pengelola (2) pendidik, dan yang menjadi data sekunder atau data pendukung pada penelitian ini adalah dokumen atau data tertulis lainnya yang diperoleh peneliti dari berbagai sumber dan berkaitan dengan data penelitian. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain (Sugiyono, 2003:165,166). Observasi atau pengamatan digunakan peneliti sebagai salah satu cara untuk mengumpulkan data melalui pengamatan langsung di lapangan. Untuk memperoleh sejumlah data tentang konteks nyata peran penilik dalam proses pembinaan pengelolaan/manajamen PAUD, di setiap subjek yang sedang berlangsung. Wawancara yang mendalam dengan responden dilakukan dalam bentuk tanya jawab dan diskusi yang mengarah pada fokus penelitian. Dalam melakukan wawancara diusahakan agar jangan sampai terjadi perubahan pada tindakan dan cara para subjek penelitian akibat kehadiran peneliti, artinya wawancara bersifat informal atau tidak di sadari oleh subjek bahwa sesungguhnya dirinya sedang diwawancarai, dan keadaan tetap berlangsung wajar adanya. Menurut Sugiyono (2013:82), “dokumentasi merupakan pencatatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan, dan kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lainlain”. Analisis data dilakukan sesuai dengan ketentuan penelitian kualitatif, yaitu diinterpretasikan dan dianalisis secara terus menerus sejak awal hingga akhir penelitian. Menurut Sugiyono (2013:89), menjelaskan “analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”. Miles dan Huberman (1988:23), mengemukakan“In this sense,, qualitative data analisis is a continuos, iterative enterprise”. Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Kegiatan dalam analisis data meliputi data reduction, data display, dan conclusion drawing/verifying Langkah-langkah analisis data menurut Miles dan Huberman ditunjukkan pada gambar 2 berikut ini: Gambar 1 Data collection Data display Data reductio n Conclusions drawing/verifyi ng Komponen dalam analisis data Model Interaktif Miles and Huberman dalam Sugiyono (2013:92) a. Data Reduction (reduksi data) : Data yang diperoleh di lapangan dicatat secara rinci. Kemudian data tersebut dianalisis dengan cara direduksi. Mereduksi data adalah analisis yang mengelompokkan data yang spesifik pada pengelola dan guru. b. Data Display (Penyajian Data) : Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah penyajian data. Penyajian data dalam penelitian ini berupa uraian atau deskripsi data dalam bentuk naratif, bagan atau dokumen, hal ini dilakukan agar memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, untuk selanjutnya dapat merencanakan kerja berikutnya. c. Conslusion Drawing/Verification : Dalam analisis data langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan yang dibuat dan didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten yang diperoleh peneliti selama melakukan penelitian di lapangan. Lexy J. Moleong (2007: 324:326) menyatakan kriteria keabsahan data ada empat macam yaitu: (1) kepercayaan (credibility), (2) keteralihan (transferability), (3) ketergantungan (dependability), (4) kepastian (confirmability). Dalam penelitian kualitatif ini memakai 3 (tiga) macam antara lain : Kepercayaan (credibility) dimaksudkan untuk membuktikan data yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan sebenarnya. Ada beberapa teknik untuk mencapai kredibilitas ialah : teknik perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat, kecukupan referensial, kajian kasus negatif, dan pengecekan anggota. Ketergantungan (dependability), kriteria ini digunakan untuk menjaga kehati-hatian akan terjadinya kemungkinan kesalahan dalam mengumpulkan dan menginterprestasikan data sehingga data dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kepastian (confirmability), kriteria ini digunakan untuk menilai hasil penelitian yang dilakukan dengan cara mengecek data dan informasi serta interpretasi hasil penelitian yang didukung oleh materi yang ada pada pelacakan audit. Keabsahan data tahapan yang dilakukan oleh peneliti untuk membuktikan data yang diperoleh dengan keadaan yang sesungguhnya dan kredibilitas data itu sendiri bertujuan untuk membuktikan apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara; perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi, dan diskusi teman sejawat. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perencanaan harus memenuhi aspek-aspek pembelajaran PAUD: aspek apersepsi, aspek kekongkritan, aspek motivasi, aspek bekerja sendiri, aspek bekerja sama, aspek individualisasi, aspek korelasi dan aspek asas belajar seumur hidup. Sedang Komponen-komponennya memuat standar proses, standar isi dan standar penilaian. Juga memenuhi kebutuhan anak, memperhatikan keamanan, kenyamanan dan keselamatan, dengan prinsip pembelajaran melalui bermain, mendorong kreatifitas, keaktifan maupun mental. Waktunya perencanaan program awal tahun pelajaran. Kendala yang dihadapi dalam merencanakan program, perbedaan pendapat dan pandangan antara pengelola dan pendidik. Cara mengatasi kendala dalam merencanakan program dengan menyatukan persepsi dan pandangan demi kelancaran dan kemajuan lembaga PAUD “Cerdas” Perencanaan progam yang dilakukan di PAUD “ Cerdas” disusun oleh pengelola dan pendidik dalam penyusunannya. Namun demikian temuan yang peneliti dapatkan bahwa program tersebut masih perlu melibatkan masyarakat atau orang tua/wali peserta didik. Struktur Organisasi Program di lembaga PAUD “Cerdas” disusun oleh pengelola bersama pendidik. Bagian-bagian Struktur Organisasi lembaga terdiri dari Penanggungjawab, pengelola, bendahara dan sekretaris, sedangkan struktur organisasi program terdiri dari pengelola program, sekretaris, bendahara, kepala TU, pendidik. Sistem pengorganisasian yang digunakan dengan penunjukan langsung yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, kemampuan dan kompetensi yang dimilikinya. Lembaga hanya terfokus dengan memberdayakan tenaga yang sudah ada. Hambatan dalam pembuatan struktur organisasi, hanya memanfaatkan tenaga yang ada dalam lembaga yang tidak sesuai dengan latar belakang, kemampuan dan kompetensinya. Sehingga sistem yang digunakan lembaga tersebut kurang efektif sehingga tujuan yang hendak dicapai kurang maksimal karena memerlukan biaya operasional yang besar untuk melakukan pembinaan dan mengikutkan diklat sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diamanahkan. Segi administrasi, lembaga PAUD “Cerdas” sudah terorganisasi dengan baik. Pertemuan atau rapat kelembagaan sering dilakukan di lembaga PAUD “Cerdas”, yaitu rapat mengenai kepengurusan PAUD, rapat program kegiatan, rapat koordinasi, dan konsultasi antara pengurus harian dengan pengelola, dilakukan sebulan sekali. Dan apabila sangat penting dan harus segera dibahas, biasanya pengelola PAUD langsung mengadakan rapat intern lembaga tersebut dengan secepatnya. Sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan program lengkap dan cukup memadai, tetapi masih perlu penambahan guna memperlancar kegiatan belajar mengajar sesuai dengan kebutuhan anak sehingga tercipta kualitas keluaran lebih meningkat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Bahan-bahan untuk melaksanakan program tersedia cukup memadai. Kendala dalam melaksanakan program pembelajaran yaitu dalam pembuatan perangkat pembelajaran karena dengan latar belakang pendidikan dan yang tidak sesuai, maka banyak kendala yang dihadapi. Cara mengatasi kendala tersebut dengan mengikutkan diklat tentang penyusunan perangkat pembelajaran, mendatangkan petugas ahli atau narasumber ke lembaga untuk memberikan bimbingan dalam pembuatan perangkat pembelajaran agar hasilnya bisa maksimal, sesuai tujuan yang hendak dicapai. Pembinaan dilakukan oleh Penilik PAUDNI dan Pamong Belajar guna untuk meningkatkan mutu pengelola dan pendidik. Penilaian dilakukan mulai dari merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan (input, proses dan output). Adapun aspek yang dievaluasi mencakup aspek perkembangan peserta didik dan kegiatan belajar mengajar. Dengan memperhatikan prinsip-prinsip penilaian terdiri dari keterpaduan, komprehensif, berkesinambungan, objektivitas, relevansi, keteraturan, valid, mendidik, berorientasi pada perkembangan anak, terbuka dan bermakna. Evaluasi program dilakukan dalam bentuk penilaian keseluruhan dari anak PAUD, yang meliputi kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedang evaluasi atau penilaian program PAUD dilakukan oleh pendidik selama proses pembelajaran berlangsung, yang menuntut keaktifan pendidik dalam mengawasi, mengasuh, dan membimbing anak usia dini sehingga pendidik dapat mendekripsikan hasil belajar anak PAUD kedalam penilaian yang berbentuk raport. Dengan prinsip penilaian: menyeluruh, berkesinambungan, objektif, mendidik, kebermaknaan adalah hasil penilaian harus bermakna bagi pendidik atau pengasuh, orang tua, anak. Penilaian di lembaga PAUD adalah evaluasi program dan evaluasi kemajuan perkembangan anak. Pembahasan Berdasarkan hasil temuan penelitian, peneliti membahas hasil penelitian ini diarahkan pada pengkajian temuan dilihat dari pengelolaan program pendidikan anak usia dini pada kelompok bermain pada lembaga PAUD “Cerdas” Sintang. 1. Perencanaan program PAUD Perencanaan yang terus-menerus difokuskan pada program PAUD yang sudah berjalan lancar dan peserta didik semakin bertambah setiap tahunnya. Adapun Program yang ada di PAUD “Cerdas” meliputi: Taman Penitipan Anak (TPA), 2. 3. 4. Kelompok Bermain (KB). Perencanaan pengelolaan program PAUD “Cerdas” cenderung sangat ditentukan oleh pengelola PAUD. Perencanaan yang sudah ada hendaknya mengacu Rencana Program Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Program Jangka Menengah (RPJM) agar perencanaan yang dibuat setiap semester maupun setiap awal tahun pelajaran terarah pada visi dan misi yang telah ditentukan. Pengorganisasian program PAUD Cara mengatasi hambatan tersebut dengan memberi pembinaan, motivasi dan semangat untuk tetap fokus dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing yang telah diberikan serta mengikutkan diklat sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang telah diamanahkan agar tercipta suasana kerja yang kondusif. Segi administrasi, lembaga PAUD “Cerdas” sudah terorganisasi dengan baik. Pertemuan atau rapat kelembagaan sering dilakukan di lembaga PAUD “Cerdas”, yaitu rapat mengenai kepengurusan PAUD, rapat program kegiatan, rapat koordinasi, dan konsultasi antara pengurus harian dengan pengelola, dilakukan sebulan sekali. Dan apabila sangat penting dan harus segera dibahas, biasanya pengelola PAUD langsung mengadakan rapat intern lembaga tersebut dengan secepatnya. Pelaksanaan Program PAUD Perangkat pembelajaran dibuat bersama-sama dengan pengelola dan pendidik, yang terdiri dari rencana kegiatan tahunan, rencana kegiatan semester, rencana kegiatan bulanan, rencana kegiatan mingguan dan rencana kegiatan harian. Namun dalam pelaksanaannya pendidik yang membuat perangkat pembelajaran sendiri. Pengelola hanya memberikan motivasi, memantau dan mengevaluasi. Kendala dalam melaksanakan program pembelajaran yaitu dalam pembuatan perangkat pembelajaran karena adanya latar belakang pendidikan yang tidak sesuai, maka banyak kendala yang dihadapi. Cara mengatasi kendala tersebut dengan mengikutkan diklat tentang penyusunan perangkat pembelajaran, mendatangkan petugas ahli atau narasumber ke lembaga untuk memberikan bimbingan dalam pembuatan perangkat pembelajaran agar hasilnya bisa maksimal, sesuai tujuan yang hendak dicapai. Pelaksanaan program berjalan dengan lancar dan pelaksanaan pembelajaran sesuai jadwal pembelajaran, dana berasal dari orang tua murid dan bantuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang. Evaluasi/Penilaian Program PAUD Dengan bentuk penilaian bergantung pada teknik penilaian yang digunakan, yaitu teknik tes dan teknik nontes. Teknik tes terdiri dari tes tertulis, tes lisan dan tes perbuatan, sedangkan teknik nontes terdiri dari teknik observasi, wawancara, angket, dokumentasi, portofolio dan sosiometri. Penilaian pada PAUD bersifat naratif (kualitatif) daripada perhitungan secara kuantitatif. Teknik yang digunakan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan portofolio. Evaluasi program dilakukan dalam bentuk penilaian keseluruhan dari peserta didik PAUD, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Dan dilakukan oleh pendidik selama proses pembelajaran berlangsung, yang menuntut keaktifan pendidik dalam mengawasi, mengasuh, dan membimbing anak usia dini sehingga pendidik dapat mendeskripsikan hasil belajar anak PAUD kedalam penilaian yang berbentuk raport. Ada dua kegiatan penilaian di lembaga PAUD adalah evaluasi program dan evaluasi kemajuan perkembangan anak. Evaluasi diartikan sebagai kegiatan sistematis untuk mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data atau informasi yang diperlukan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan (Sudjana, 2000). Melihat batasan tersebut terdapat unsur penting dalam evaluasi, yaitu: 1) kegiatan sistematis, berarti kegiatan dilakukan melalui prosedur yang tertib; 2) data atau informasi yang diperoleh melalui upaya pengumpulan, pengolahan, dan penyajian dengan menggunakan metode dan teknik ilmiah; 3) pengambilan keputusan menekankan bahwa data yang disajikan memberikan nilai berguna sebagai masukan pengambilan keputusan tentang alternatif yang akan diambil. Kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan rencana aksi yang telah ditetapkan berdasarkan pada tingkat keberhasilan pelaksanaan rencana yang disusun. Aspek-aspek yang dinilai dalam rangka meningkatkan kinerja program/kegiatan menurut Akdon (2006) mencakup aspek penilaian masukan (input evaluation), penilaian proses (process evaluation), penilaian keluaran (output evaluation), penilaian hasil (outcome evaluation) dan penilaian dampak (impact evaluation). Sudjana (2000) menyatakan evaluasi dilakukan terhadap fungsi pengelolaan kegiatan/program meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, pembinaan, dan penilaian serta pengembangan. Sedangkan, Kirkpatrick (1998) menyatakan proses evaluasi dilakukan dalam empat tingkat yang saling berkaitan, yaitu: 1) evaluasi reaksi yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana pemangku kepentingan program/kegiatan, 2) evaluasi belajar, yang dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang dimiliki kelompok sasaran yang disebabkan adanya program/kegiatan, 3) evaluasi tingkat laku, untuk mengetahui perubahan nyata kinerja yang dihasilkan, dan 4) evaluasi hasil (result) yaitu, kegiatan evaluasi yang bertujuan mengetahui keberhasilan partisipan setelah mengikuti program misalnya produksi yang meningkat, perbaikan mutu, penghematan biaya, keuntungan naik, dan lain-lain. Pelaksanaan penilaian mencakup pengumpulan, pengolahan dan penyajian data untuk dianalisis. Secara singkat, proses evaluasi merupakan kegiatan 1) merumuskan berbagai pertanyaan yang ingin dijawab, termasuk penetapan kriteria, 2) mengumpulkan data yang memugkinkan terjawabnya pertanyaan; 3) menganalisis data dan menginterpretasikan apa makna data sesuai dengan pertanyaan yang ada dan 4) memutuskan untuk memodifikasi rencana, kegiatan, dan/atau program sesuai temuan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan-temuan dan hasil pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:1) Perencanaan program PAUD “Cerdas” dilaksanakan berdasar hasil kesepakatan rapat pengelola dan pendidik. Perencanaan disusun dengan visi misi yang sudah ditentukan yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan yang ada dilingkungan masyarakat sekitarnya yang dilakukan secara terus menerus. 2). Pengorganisasian program PAUD “Cerdas” dari segi administrasi, sudah terorganisasi dengan baik, rapat kelembagaan rutin dilakukan setiap satu bulan sekali. Namun tenaga pendidiknya belum sesuai dengan latar belakang pendidikannya yaitu S1 PAUD. 3). Pelaksanaan program PAUD “Cerdas” berjalan dengan baik, namun masih ada kendala yaitu pendidik dalam proses pembelajarannya belum menerapkan prosedur kegiatannya dengan benar sesuai yang tertuang dalam Rencana Kegiatan Harian (RKH). 4). Evaluasi/Penilaian Program PAUD “Cerdas” dilaksanakan setiap hari pembelajaran meliputi penilaian kognitif, afektif, dan psikomotor agar dapat segera diketahui kekurangannya dan segera diperbaiki pada pelaksanaan program berikutnya. Saran Agar pengelolaan program PAUD bisa inovatif, kreatif dan menyeluruh dalam upaya peningkatan layanan pada peserta didik. Pengelola PAUD selalu memberikan motivasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam menyamakan persepsi dan pemahaman terhadap tugas dan fungsinya. Dan perencanaan yang disusun sesuai dengan visi misi lembaga agar lebih ditingkatkan lagi sehingga kebutuhan masyarakat sekitarnya terpenuhi serta terlayani dan keberlangsungan lembaga tetap terjaga dengan baik dan kontinyu berkesinambungan.Pengelola dan pendidik serta staf Tata Usaha agar selalu lebih meningkatkan komunikasi, koordinasi yang bermanfaat dalam rangka meningkatkan layanan pendidikan PAUD DAFTAR RUJUKAN Akdon. (2006). Strategic Management for Educational Management. Bandung: Alfabeta. Anthony, Robert N., dan Vijay Govindarajan. (1995). Management Control Systems. United States of America: Richard D. Irwin,Inc. Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non Formal. (2014). Instrumen Akreditasi Lembaga PAUD. Jakarta. Bush, Tony., & Les Bell. (2002). The Principles and Practice of Education Management. London: Paul Chapman Publishing. Creswell, J.W. (2007). Qualitative Inquiry and Research Design. United States of Amerika: Library of Congress Cataloging-in-Publication Data. Denzin, Norman K., dan Yvonna S. Lincoln. (1994). Qualitative Research. Sage Publications. London New Delhi. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal. (2013). Pedoman Teknis Penyelenggaraan Program Kelompok Bermain. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. Fadlillah, Muhammad. (2014). Desain Pembelajaran PAUD Tinjauan Teoretik & Praktik. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Cetakan II Kirkpartrick. (1998). Evaluation Training Program: The Four Levels. San Francisco: Berrett-Koehler Publisher, Inc. Miles, Mathew B., & A. Michael Huberrman. (1984). Qualitative Data Analysis. Beverly Hills California: Sage Publications. Inc. Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi: Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyono. (2009). Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Stoner, James A.F., & R. Edward Freeman. (1994). Manajemen, diterjemahkan Wilhelmus W. Bakowatun., & Benjamin Molan, Jakarta: Intermedia. Sudjana. (2000). Manajemen Program Pendidikan: untuk Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Falah Production. Sudjana, D. (2010). Manajemen Program Pendidikan: untuk Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Falah Production. Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2013). Memahami Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Cetakan Kedelapan. Terry, George R. & Leslie W. Rue. (2011). Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Cetakan keduabelas. Usman, Husaini. (2013). Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Wibowo. (2012). Manajemen Perubahan. Edisi Ketiga. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Wiyani, Novan Ardy., & Barnawi. (2014). Format PAUD, Konsep, Karakteristik, & Implementasi Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Cetakan II.