petunjuk penggunaan nutrisi saputra

advertisement
PETUNJUK PENGGUNAAN
NUTRISI SAPUTRA
PT SAPUTRA GLOBAL HARVEST
2014
DAFTAR ISI
Halaman
TANAMAN PANGAN ........................................................................... 3
1.
Padi .............................................................................................. 4
2.
Jagung .......................................................................................... 7
3.
Kedelai......................................................................................... 9
TANAMAN SAYURAN ...................................................................... 12
1.
Cabe ........................................................................................... 13
2.
Kentang...................................................................................... 17
3.
Bawang ...................................................................................... 20
4.
Kacang tanah ............................................................................. 23
5.
Tomat......................................................................................... 26
6.
Ketimun, terong dan sayuran buah yang lain ............................ 29
7.
Bunga kol................................................................................... 32
8.
Wortel ........................................................................................ 35
9.
Sawi dan sayuran daun yang lain .............................................. 38
TANAMAN PERKEBUNAN ............................................................... 41
1.
Karet .......................................................................................... 42
2.
Sawit .......................................................................................... 43
3.
Tebu ........................................................................................... 44
PERIKANAN ........................................................................................ 49
1.
Lele, mas dan nila (ikan di kolam atau tambak) ........................ 50
2.
Jaring apung............................................................................... 51
PETERNAKAN .................................................................................... 53
1.
Ayam ......................................................................................... 54
2.
Sapi ............................................................................................ 56
PRINSIP PENGGUNAAN NUTRISI
SAPUTRA
PADA TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA
Jenis Produk
Secara garis besar produk yang digunakan hanya dua jenis,
yakni
NS-Crystal
dalam kemasan botol (200 gram)
atau pouch 1 kg dan NS-Agri
sachet atau kemasan 1 kg.
Horti
dalam kemasan
Penggunaan Produk
NS-Crystal merupakan produk untuk disemprotkan
sedangkan NS-Agri Horti untuk dicor atau dicampur
dengan pupuk kimia.
Walaupun dapat digunakan,
penggunaan NS-Agri Horti untuk disemprotkan tidak
disarankan karena dapat menyumbat nosel sprayer
sehingga sprayer macet.
Fungsi Produk
NS-Crystal
berfungsi sebagai nutrisi bagi tanah,
tambahan energi atau gizi bagi bakteri dalam tanah dan
tambahan energi bagi tanaman pada saat pembentukan
buah atau pada saat pengisian umbi, polong atau bulir
1
sehingga buah yang dihasilkan menjadi lebih berat, lebih
berisi atau bernas.
NS-Agri Horti
berfungsi sebagai nutrisi tanah yang
lengkap serta makanan atau gizi yang sangat lengkap bagi
bakteri dalam tanah.
Prinsip Aplikasi
Untuk hasil optimal dan karena keduanya saling
melengkapi, NS-Crystal dan NS-Agri Horti harus
digunakan dalam aplikasi suatu tanaman, dan jangan
hanya salah satu yang dipakai. Penggunaan salah satu
diperkenankan ketika petani baru mencoba, untuk
selanjutnya selalu disarankan digunakan keduanya.
2
PETUNJUK PENGGUNAAN
NUTRISI SAPUTRA
TANAMAN PANGAN
3
1. Padi
Produk
: a. Nutrisi Saputra Crystal (NS-Crystal) kemasan
botol atau pouch untuk disemprotkan.
b. Nutrisi Saputra Pertanian (NS-Agri Horti)
kemasan sachet atau pouch untuk dicampur ke
dalam pupuk kimia.
Dosis
: Kebutuhan setiap hektar sebanyak 6,4 kg dimana
2,4 kg berupa NS-Crystal dan 4 kg berupa NSAgri Horti
Frekuensi
: NS-Crystal pertama kali disemprotkan pada saat 1
hari sebelum tanam. Penyemprotan selanjutnya
dilakukan pada masa primordial (40-45 HST) dan
20 hari setelah itu (60-65 HST).
NS-Agri Horti dicampurkan dengan pupuk kimia
dengan dosis total 4 kg untuk setiap hektar.
Aplikasi
: a. NS-Crystal pertama kali disemprotkan pada
saat 1 hari sebelum tanam. Adapun dosis untuk
penyemprotan adalah 4 botol/ha atau 2 sendok
makan (± 40 gram) per tangki sprayer. Tujuan
penyemprotan ini agar tanah menjadi lebih
lunak sehingga memudahkan akar untuk
masuk, memberikan energi tambahan agar
tanaman cepat “lilir” dan bakteri tanah
bekerja
secara
optimal.
4
b. Dengan terlebih dahulu pupuk kimia dikurangi
hingga 50%, sebanyak 4 kg/ha NS-Agri Horti
dicampurkan ke dalam pupuk kimia kemudian
disebar ke tanah, dan sebaiknya seluruh pupuk
kimia tersebut hanya berupa NPK. Pemberian ini
dapat dilakukan satu kali sebagai pupuk dasar
atau berkali-kali sebagaimana kebiasaan petani,
yang penting dosis total NS-Agri Horti-ya 4
kg/ha. Tujuan dari pencampuran ini adalah
untuk memperbaiki tanah dan memberikan
“gizi” tambahan sehingga tercapai “4 sehat 5
sempurna” bagi tanaman padi.
Cara penyemprotan lain:
Di beberapa daerah seperti Karawang dimana
tidak dilakukan pencampuran pupuk kimia, NSAgri Horti ini disemprotkan pada hari ke-10, 25
dan 40. Adapun dosisnya adalah 2 sendok makan
crystal dan 2 sendok makan powder untuk setiap
tangki atau 2 kg NS-Agri Horti/ha untuk setiap
penyemprotan.
c. Setelah hari ke-40 padi mulai mengalami masa
bunting dan pengisian.
Masa bunting dan
pengisian ini dapat diibaratkan sebagai orang
hamil dimana dia membutuhkan makanan atau
energi atau gizi tambahan agar yang
dikandungnya lebih besar dan lebih baik. Pada
tanaman padi hal ini bisa dilakukan oleh NSCrystal. Jadi tujuan dari penyemprotan ini
5
adalah menyediakan energi tambahan bagi
tanaman padi agar dia dapat mengeluarkan
malai secara serempak dengan tingkat
pengisian yang lebih baik.
Penyemprotan
dilakukan hanya sebanyak 2 kali, yakni pada
masa buting (hari ke-40-45) dan 20 hari setelah
itu (hari ke-60-65). Adapun dosis untuk setiap
penyemprotan adalah 4 botol/ha atau 2 sendok
makan per tangki sprayer. Dengan demikian
dosis untuk seluruh penyemprotan ini adalah 8
botol per hektar, yang apabila ditambah dengan
penyemprotan pada saat 1 hari sebelum tanam
maka total kebutuhan NS-Crystal menjadi 12
botol atau 2,4 kg.
Penyemprotan Pestisida:
Apabila dilihat di dalam botol kemasan, ada
penyemprotan
dicampur pestisida maka yang
dimaksud adalah untuk setiap penyemprotan
pestisida, komoditas apapun, idealnya dicampurkan
dengan NS-Crystal. Tujuannnya adalah agar
tanaman yang lemah terkena racun pestisida
dapat cepat lilir (pulih) atau tidak mengalami
stagnan.
Adapun dosis NS-Crystal untuk
penyemprotan yang dicampur pestisida ini adalah 1
sendok makan per tangki sprayer.
Jadi
penyemprotan ini di luar prosedur yang disampaikan
di atas dan berlaku untuk seluruh jenis tanaman.
6
2. Jagung
Produk
: a. Nutrisi Saputra Crystal (NS-Crystal) kemasan
botol atau pouch untuk disemprotkan.
b. Nutrisi Saputra Pertanian (NS-Agri Horti)
kemasan sachet atau pouch untuk dicampur ke
dalam pupuk kimia.
Dosis
: Kebutuhan setiap hektar sebanyak 6,4 kg dimana
2,4 kg berupa NS-Crystal dan 4 kg berupa NSAgri Horti
Frekuensi
: NS-Crystal pertama kali disemprotkan pada saat
pengolahan lahan tepatnya 1-2 hari setelah pupuk
kandang ditebar atau apabila tidak menggunakan
pupuk kandang maka penyemprotan dilakukan
pada lubang tanam 1 hari sebelum tanam.
NS-Agri Horti dicampurkan dengan pupuk kimia
dengan dosis total 4 kg untuk setiap hektar.
Pemberian NS-Agri Horti ini hanya dilakukan
pada saat pemupukan pertama atau pemupukan
dasar.
Aplikasi
: a. Penyemprotan pertama NS-Crystal dilakukan
pada pupuk kandang 1-2 hari setelah disebar atau
pada saat 1 hari sebelum tanam apabila tidak
dilakukan pemberian pupuk kandang. Adapun
dosis untuk penyemprotan adalah 4 botol/ha atau
2 sendok makan (± 40 gram) per tangki sprayer.
7
Tujuan penyemprotan ini agar tanah menjadi
lebih subur dan memberi makan bakteri yang
ada di dalam tanah sehingga mereka dapat
bekerja lebih optimal.
b. Penggunaan pupuk kimia dikurangi hingga
50% dari biasanya.
Selanjutnya pada saat
pemupukan pertama atau pemupukan dasar,
pupuk ini dicampur dengan NS-Agri Horti
sebanyak 4 kg. Dengan kata lain pencampuran
NS-Agri Horti hanya diaplikasikan pada saat
pemupukan dasar dan campuran ini disebar
seperti biasa. Tujuan dari pencampuran ini
adalah untuk menyuburkan tanah dan
memberikan makanan atau “gizi” tambahan
bagi tanaman jagung agar dapat memproduksi
buah secara lebih optimal.
c. Untuk meningkatkan pertumbuhan dan
pembentukan buah, maka pada hari ke-14 dan
ke-28
dilakukan
penyemprotan
dengan
menggunakan NS-Crystal. Adapun dosis untuk
setiap penyemprotan adalah 4 botol/ha atau 2
sendok makan (± 40 gram) per tangki sprayer.
Dengan demikian pada tanaman jagung dilakukan
3 kali penyemprotan, yakni pada 1 hari sebelum
tanam, hari ke-14 dan hari ke-28 sehingga jumlah
total penggunaan NS-Crystal adalah 2,4 kg/ha.
8
Penyemprotan Pestisida:
Apabila dilihat di dalam botol kemasan, ada
penyemprotan
dicampur pestisida maka yang
dimaksud adalah untuk setiap penyemprotan
pestisida, komoditas apapun, idealnya dicampurkan
dengan NS-Crystal. Tujuannnya adalah agar
tanaman yang lemah terkena racun pestisida
dapat cepat lilir (pulih) atau tidak mengalami
stagnan.
Adapun dosis NS-Crystal untuk
penyemprotan yang dicampur pestisida ini adalah 1
sendok makan per tangki sprayer.
Jadi
penyemprotan ini di luar prosedur yang disampaikan
di atas dan berlaku untuk seluruh jenis tanaman.
3. Kedelai
Produk
: a. Nutrisi Saputra Crystal (NS-Crystal) kemasan
botol atau pouch untuk disemprotkan.
b. Nutrisi Saputra Pertanian (NS-Agri Horti)
kemasan sachet atau pouch untuk dicampur ke
dalam pupuk kimia.
Dosis
: Kebutuhan setiap hektar sebanyak 6,4 kg, 2,4 kg
berupa NS-Crystal dan 4 kg berupa NS-Agri Horti
Frekuensi
: NS-Crystal pertama kali disemprotkan pada saat
pengolahan lahan tepatnya 1-2 hari setelah pupuk
9
kandang ditebar atau apabila tidak menggunakan
pupuk kandang maka penyemprotan dilakukan
pada 1 hari sebelum tanam.
NS-Agri Horti dicampurkan dengan pupuk kimia
dengan dosis total 4 kg untuk setiap hektar.
Pemberian NS-Agri Horti ini hanya dilakukan
pada saat pemupukan pertama atau pemupukan
dasar.
Aplikasi
: a. Penyemprotan pertama NS-Crystal dilakukan
pada pupuk kandang 1-2 hari setelah disebar atau
pada saat 1 hari sebelum tanam apabila tidak
dilakukan pemberian pupuk kandang. Adapun
dosis untuk penyemprotan adalah 4 botol/ha atau
2 sendok makan (± 40 gram) per tangki sprayer.
Tujuan penyemprotan ini agar tanah menjadi
lebih subur dan memberi makan bakteri yang
ada di dalam tanah sehingga mereka dapat
bekerja lebih optimal.
b. Penggunaan pupuk kimia dikurangi hingga
50% dari biasanya.
Selanjutnya pada saat
pemupukan pertama atau pemupukan dasar,
pupuk ini dicampur dengan NS-Agri Horti
sebanyak 4 kg. Dengan kata lain pencampuran
NS-Agri Horti hanya diaplikasikan pada saat
pemupukan dasar dan campuran ini disebar
seperti biasa. Tujuan dari pencampuran ini
adalah untuk menyuburkan tanah dan
10
memberikan makanan atau “gizi” tambahan
bagi tanaman jagung agar dapat memproduksi
buah secara lebih optimal.
c. Untuk meningkatkan pertumbuhan dan
pembentukan buah, maka pada saat proses
perkecambahan (hari ke-7 - 10) dan ketika bunga
mulai keluar dilakukan penyemprotan dengan
menggunakan NS-Crystal. Adapun dosis untuk
setiap penyemprotan adalah 4 botol/ha atau 2
sendok makan (± 40 gram) per tangki sprayer.
Dengan demikian pada tanaman kedelai dilakukan
3 kali penyemprotan, yakni pada 1 hari sebelum
tanam, hari ke-7-10 dan hari ketika bunga mulai
keluar sehingga jumlah total penggunaan NSCrystal adalah 2,4 kg/ha.
Penyemprotan Pestisida:
Apabila dilihat di dalam botol kemasan, ada
penyemprotan
dicampur pestisida maka yang
dimaksud adalah untuk setiap penyemprotan
pestisida, komoditas apapun, idealnya dicampurkan
dengan NS-Crystal. Tujuannnya adalah agar
tanaman yang lemah terkena racun pestisida
dapat cepat lilir (pulih) atau tidak mengalami
stagnan.
Adapun dosis NS-Crystal untuk
penyemprotan yang dicampur pestisida ini adalah 1
sendok makan per tangki sprayer.
Jadi
penyemprotan ini di luar prosedur yang disampaikan
di atas dan berlaku untuk seluruh jenis tanaman.
11
PETUNJUK PENGGUNAAN
NUTRISI SAPUTRA
TANAMAN SAYURAN
12
1. Cabe
Produk
: a. Nutrisi Saputra Crystal (NS-Crystal) kemasan
botol atau pouch untuk disemprotkan.
b. Nutrisi Saputra Pertanian (NS-Agri Horti)
kemasan sachet atau pouch untuk dicampur
dengan pupuk kimia pada saat pengecoran.
Dosis
: Kebutuhan minimal setiap hektar sekitar 16 kg, 8
kg berupa NS-Crystal dan 8 kg berupa NS-Agri
Horti
Frekuensi
: NS-Crystal pertama kali disemprotkan pada saat
pengolahan lahan atau saat akan digalonya
(diaduknya) kaptan (dolomit), NPK dan pupuk
kandang. Penyemprotan selanjutnya dilakukan
setiap minggu setelah mulai keluar buah dan
dapat bersamaan dengan penyemprotan pestisida.
NS-Agri Horti dicampurkan dengan NPK
kemudian dilarutkan dalam 200 liter air kemudian
dicor sebagaimana kebiasaan petani.
Aplikasi
: a. Penyemprotan pertama NS-Crystal dilakukan
pada saat akan digalonya (diaduknya) kaptan
(dolomit), NPK (dengan dosis 100-150 kg untuk
setiap 1400 meter persegi) dan pupuk kandang.
Adapun dosis penyemprotan adalah 4 botol/ha
atau 2 sendok makan (± 40 gram) per tangki
sprayer. Tujuan penyemprotan ini agar tanah
13
menjadi lebih subur, memberikan makanan
yang siap dimanfaatkan tanaman ketika
ditanam dan memberi tambahan energi bagi
bakteri yang ada dalam tanah.
b. Pengecoran pertama dilakukan pada saat
penanaman dengan dosis NS-Agri Horti 1 sachet
(150 gram) untuk setiap 200 liter dan tanpa
menggunakan NPK.
Ketika benih ditanam
langsung dicor dengan dosis di atas. Tujuan
pengecoran ini adalah agar tanaman tidak
terlalu lama stagnan atau cepat “lilir” karena
mendapatkan nutrisi esensial lengkap yang
siap dimanfaatkan.
c. Pengecoran selanjutnya dilakukan setelah hari
ke-10 sampai panen sebagaimana waktu yang
biasa dilakukan petani. Dosis untuk pengecoran
ini adalah 1 sachet (150 gram) dicampur dengan 2
kg NPK kemudian dilarutkan dalam 200 liter air.
Tujuan dari pengecoran ini adalah untuk
memberi makan tanah dan menyediakan
nutrisi yang lengkap bagi tanaman untuk
tumbuh dan berbuah.
d. Ketika tanaman mulai keluar buah, maka
tanaman perlu diberi tambahan energi agar
mampu mengeluarkan buah secara terus
menerus dengan mutu yang baik. Untuk inilah,
setelah
mulai
keluar
buah
dilakukan
14
penyemprotan NS-Crystal setiap minggu dengan
dosis 2 sendok makan per tangki sprayer.
Penyemprotan ini pun dapat dilakukan dengan
mencampurkannya pada pestisida sehingga dapat
disemprotkan bersamaan dengan dosis tetap 2
sendok makan per tangki sprayer karena tujuan
penyemprotan ini untuk pembentukan buah.
Penyemprotan Pestisida:
Apabila dilihat di dalam botol kemasan, ada
penyemprotan
dicampur pestisida maka yang
dimaksud adalah untuk setiap penyemprotan
pestisida, komoditas apapun, idealnya dicampurkan
dengan NS-Crystal. Tujuannnya adalah agar
tanaman yang lemah terkena racun pestisida
dapat cepat lilir (pulih) atau tidak mengalami
stagnan.
Adapun dosis NS-Crystal untuk
penyemprotan yang dicampur pestisida ini adalah 1
sendok makan per tangki sprayer.
Jadi
penyemprotan ini di luar prosedur yang disampaikan
di atas dan berlaku untuk seluruh jenis tanaman.
15
Penanganan penyakit virus dan keriting daun
Prinsip:
Ketika daun dan tangkai tanaman cabe sudah
terkena penyakit virus atau daun keriting maka
pada hakekatnya daun tersebut sudah tidak bisa
disembuhkan. Jadi penyemprotan apapun yang kita
lakukan boleh dikatakan sia-sia sehingga yang
harus kita lakukan adalah membuang penyakit
tersebut dengan cara memotong tangkai yang
terkena penyakit.
Aplikasi: Penanganan penyakit virus dan keriting daun
dilakukan dengan terlebih dahulu memotong
tangkai yang terkena penyakit, dan tangkai tersebut
dimasukkan ke karung untuk selanjutnya dibakar.
Selanjutnya pada kondisi potongan yang masih
basah, disemprot dengan NS-Crystal dengan dosis
2 sendok makan (40 gram) per tangki sprayer. NSCrystal ini merupakan energi atau gizi
tambahan bagi tanaman yang akan merangsang
pertumbuhan tunas baru dimana tunas yang
tumbuh tersebut tidak lagi sakit. Inilah cara
untuk mengatasi penyakit virus dan keriting daun
dimana nantinya tanaman cabe akan tumbuh
normal. Yang harus diingat dalam cara ini adalah
sebelum proses ini dilakukan terlebih dahulu
tanaman harus dicor sebanyak 2 kali menggunakan
NS-Pertanian yang telah dicampur NPK
sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.
16
2. Kentang
Produk
: a. Nutrisi Saputra Crystal (NS-Crystal) kemasan
botol atau pouch untuk disemprotkan.
b. Nutrisi Saputra Pertanian (NS-Agri Horti)
kemasan sachet atau pouch untuk dicampur ke
dalam pupuk kimia.
Dosis
: Kebutuhan setiap hektar sebanyak 16 kg, 8 kg
berupa NS-Crystal dan 8 kg berupa NS-Agri Horti
Frekuensi
: NS-Crystal pertama kali disemprotkan pada saat
pengolahan lahan atau saat akan digalonya
(diaduknya) kaptan (dolomit), NPK dan pupuk
kandang. Penyemprotan selanjutnya dilakukan
setiap minggu setelah mulai terbentuknya umbi
atau usia 40 hari dan dapat bersamaan dengan
penyemprotan pestisida.
NS-Agri Horti dicampurkan dengan pupuk kimia
dengan dosis total 8 kg untuk setiap hektar.
Aplikasi
: a. Penyemprotan pertama NS-Crystal dilakukan
pada saat pengolahan lahan atau saat akan
digalonya (diaduknya) kaptan (dolomit), NPK dan
pupuk kandang.
Adapun dosis untuk
penyemprotan adalah 4 botol/ha atau 2 sendok
makan (± 40 gram) per tangki sprayer. Tujuan
penyemprotan ini agar tanah menjadi lebih
lunak sehingga memudahkan umbi kentang
17
memperbanyak
dan
membesar
serta
memberikan energi tambahan pada bagi
bakteri dalam pupuk kandang untuk bekerja
secara optimal.
b. Dengan terlebih dahulu pupuk kimia dikurangi
hingga 50%, sebanyak 8 kg/ha NS-Agri Horti
dicampurkan ke dalam pupuk kimia kemudian
disebar ke tanah. Pemberian ini dapat dilakukan
satu kali sebagai pupuk dasar atau berkali-kali
sebagaimana kebiasaan petani, yang penting dosis
total NS-Agri Horti nya 8 kg/ha. Tujuan dari
pencampuran ini adalah untuk memperbaiki
tanah dan memberikan gizi tambahan
sehingga tercapai “4 sehat 5 sempurna bagi
tanaman kentang”.
c. Setelah hari ke-40 kentang mulai terbentuk,
pada saat ini harus mulai disemprot NS-Crystal.
Masa pembentukan dan pengisian umbi dapat
diibaratkan sebagai orang hamil dimana dia
membutuhkan makanan atau energi atau gizi
tambahan agar yang dikandungnya lebih besar
dan lebih baik. Pada kentang hal ini bisa
dilakukan oleh NS-Crystal. Jadi tujuan dari
penyemprotan ini adalah menyediakan energi
tambahan bagi tanaman kentang agar dia
dapat membentuk umbi menjadi lebih besar
dengan tingkat pengisian yang lebih baik,
sehingga umbi ketika dipanen menjadi lebih
18
besar dan lebih berat. Penyemprotan dilakukan
setiap minggu mulai hari ke-40.
Apabila
penanaman dilakukan selama 100 hari maka
waktu penyemprotan adalah hari ke-40, 47, 54,
61, 68, 75, 82 dan 89 hari setelah tanam. Adapun
dosis untuk setiap penyemprotan adalah 4
botol/ha atau 2 sendok makan per tangki sprayer.
Dengan
demikian
dosis
untuk
seluruh
penyemprotan ini adalah 32 botol per hektar, yang
apabila ditambah dengan penyemprotan pada saat
olah lahan maka total kebutuhan NS-Crystal
menjadi 40 botol.
Penyemprotan Pestisida:
Apabila dilihat di dalam botol kemasan, ada
penyemprotan
dicampur pestisida maka yang
dimaksud adalah untuk setiap penyemprotan
pestisida, komoditas apapun, idealnya dicampurkan
dengan NS-Crystal. Tujuannnya adalah agar
tanaman yang lemah terkena racun pestisida
dapat cepat lilir (pulih) atau tidak mengalami
stagnan.
Adapun dosis NS-Crystal untuk
penyemprotan yang dicampur pestisida ini adalah 1
sendok makan per tangki sprayer.
Jadi
penyemprotan ini di luar prosedur yang disampaikan
di atas dan berlaku untuk seluruh jenis tanaman.
19
3. Bawang
Produk
: a. Nutrisi Saputra Crystal (NS-Crystal) kemasan
botol atau pouch untuk disemprotkan.
b. Nutrisi Saputra Pertanian (NS-Agri Horti)
kemasan sachet atau pouch untuk dicampur ke
dalam pupuk kimia dan air siraman.
Dosis
: Kebutuhan setiap hektar sebanyak 11 kg, 4 kg
berupa NS-Crystal dan 7 kg berupa NS-Agri Horti
Frekuensi
: NS-Crystal pertama kali disemprotkan 1-2 hari
setelah bawang ditanam.
Penyemprotan
selanjutnya dilakukan setiap minggu setelah mulai
terbentuknya umbi atau usia 30 hari dan dapat
bersamaan dengan penyemprotan pestisida.
NS-Agri Horti dicampurkan dengan pupuk kimia
sebanyak 2 kg untuk setiap pemupukan, biasanya
pemupukan dilakukan pada hari ke-10, 20 dan 3036 setelah tanam. Mulai awal tanam, kolam air
siraman dicampurkan NS-Agri Horti secara
merata sebanyak 1 kg setiap hektar.
Aplikasi
: a. Langkah pertama adalah mencampurkan NSAgri Horti secara merata ke dalam kolam air
siraman dengan dosis 1 kg/ha atau untuk
mudahnya 1 sachet/1000-1500 meter persegi.
Tujuan pencampuran ini agar air siraman
20
sudah mengandung nutrisi, sehingga walaupun
sedikit ketika bawang disiram nutrisi yang ada
dapat masuk ke bawang atau ke tanah.
b. Salah satu cara untuk membuat umbi besar
adalah membuat tanah lunak, dan NS-Crystal
mampu melakukan itu. Oleh karena itu NSCrystal disemprotkan ketika bawang mulai
ditanam, tepatnya 1-2 hari setelah tanam.
Dengan penyemprotan ini diharapkan umbi
tidak stagnan terlalu lama (cepat lilir), tanah
akan
menjadi
lebih
lunak
sehingga
memperbesar peluang umbi untuk lebih
banyak dan lebih besar. Penyemprotan dapat
dilakukan secara tunggal atau bersamaan dengan
penyemprotan racun rumput yang biasanya
dilakukan petani pada 2 hari setelah tanam. Dosis
penyemprotan adalah 4 botol/ha (800 gram/ha)
atau 2 sendok makan (± 40 gram) per tangki
semprot.
c. Seluruh aplikasi pemupukan harus dicampur
dengan NS-Agri Horti. Terlebih dahulu kurangi
penggunaan pupuk kimia yang untuk tahap
pertama hingga 50% selanjutnya campurkan
pupuk kimia tersebut dengan NS-Agri Horti
dengan dosis 2 kg/ha untuk setiap pemupukan.
Dengan demikian apabila pemupukan dilakukan
pada hari ke-10, 20 dan 30-36 maka jumlah NSAgri Horti yang digunakan untuk setiap hektar
21
adalah 6 kg. Tujuan dari pencampuran ini
adalah memperbaiki tanah dan memberikan
gizi tambahan bagi bawang sehingga tercapai
“4 sehat 5 sempurna” bagi tanaman bawang.
d. Setelah hari ke-30 umbi bawang mulai
terbentuk, pada saat ini harus mulai disemprot
NS-Crystal. Masa pembentukan dan pengisian
umbi dapat diibaratkan sebagai orang hamil
dimana dia membutuhkan makanan atau energi
atau gizi tambahan agar yang dikandungnya lebih
besar dan lebih baik. Pada bawang hal ini bisa
dilakukan oleh NS-Crystal. Jadi tujuan dari
penyemprotan ini adalah menyediakan energi
tambahan bagi tanaman bawang agar dia
dapat membentuk umbi menjadi lebih besar
dengan tingkat pengisian yang lebih baik,
sehingga umbi ketika dipanen menjadi lebih
besar dan lebih berat. Penyemprotan dilakukan
setiap minggu mulai hari ke-30.
Apabila
penanaman dilakukan selama 60 hari maka waktu
penyemprotan adalah hari ke-30, 37, 44 dan 51
hari setelah tanam. Adapun dosis untuk setiap
penyemprotan adalah 4 botol/ha atau 2 sendok
makan per tangki sprayer. Dengan demikian
dosis untuk seluruh penyemprotan ini adalah 16
botol per hektar, yang apabila ditambah dengan
penyemprotan hari 1-2 setelah tanam maka
totalnya menjadi 20 botol atau 4 kg.
22
Penyemprotan Pestisida:
Apabila dilihat di dalam botol kemasan, ada
penyemprotan
dicampur pestisida maka yang
dimaksud adalah untuk setiap penyemprotan
pestisida, komoditas apapun, idealnya dicampurkan
dengan NS-Crystal. Tujuannnya adalah agar
tanaman yang lemah terkena racun pestisida
dapat cepat lilir (pulih) atau tidak mengalami
stagnan.
Adapun dosis NS-Crystal untuk
penyemprotan yang dicampur pestisida ini adalah 1
sendok makan per tangki sprayer.
Jadi
penyemprotan ini di luar prosedur yang disampaikan
di atas dan berlaku untuk seluruh jenis tanaman.
4. Kacang tanah
Produk
: a. Nutrisi Saputra Crystal (NS-Crystal) kemasan
botol atau pouch untuk disemprotkan.
b. Nutrisi Saputra Pertanian (NS-Agri Horti)
kemasan sachet atau pouch untuk dicampur ke
dalam pupuk kimia.
Dosis
: Kebutuhan setiap hektar sebanyak 6,4 kg dimana
2,4 kg berupa NS-Crystal dan 4 kg berupa NSAgri Horti
23
Frekuensi
: NS-Crystal pertama kali disemprotkan pada saat
pengolahan lahan atau saat akan digalonya
(diaduknya) kaptan (dolomit), NPK dan pupuk
kandang (petroganik). Penyemprotan selanjutnya
dilakukan hari ke-30 dan ke-60 dan dapat
bersamaan dengan penyemprotan pestisida.
NS-Agri Horti dicampurkan dengan pupuk kimia
dengan dosis total 4 kg untuk setiap hektar dan
diberikan pada saat pemupukan dasar.
Aplikasi
: a. NS-Crystal pertama kali disemprotkan pada
saat pengolahan lahan atau saat akan digalonya
(diaduknya) kaptan (dolomit), NPK dan pupuk
kandang (petroganik).
Adapun dosis untuk
penyemprotan adalah 4 botol/ha atau 2 sendok
makan (± 40 gram) per tangki sprayer. Tujuan
penyemprotan ini agar tanah menjadi lebih
lunak
sehingga
memudahkan
polong
memperbanyak
dan
membesar
serta
memberikan energi tambahan pada bagi
bakteri untuk bekerja secara optimal.
b. Dengan terlebih dahulu pupuk kimia dikurangi
hingga 50%, sebanyak 4 kg/ha NS-Agri Horti
dicampurkan ke dalam pupuk kimia kemudian
disebar ke tanah. Pemberian ini dapat dilakukan
satu kali sebagai pupuk dasar atau sebagaimana
kebiasaan petani, yang penting dosis total NSAgri Horti nya 4 kg/ha. Tujuan dari
24
pencampuran ini adalah untuk memperbaiki
tanah dan memberikan “gizi” tambahan
sehingga tercapai “4 sehat 5 sempurna” bagi
tanaman kacang.
c. Setelah hari ke-30 bunga dan polong mulai
terbentuk, pada saat ini harus mulai disemprot
NS-Crystal. Masa pembentukan dan pengisian
polong dapat diibaratkan sebagai orang hamil
dimana dia membutuhkan makanan atau energi
atau gizi tambahan agar yang dikandungnya lebih
besar dan lebih baik. Pada kacang tanah hal ini
bisa dilakukan oleh NS-Crystal. Jadi tujuan
dari penyemprotan ini adalah menyediakan
energi tambahan bagi tanaman kacang tanah
agar dia dapat membentuk polong menjadi
lebih banyak dan lebih besar dengan tingkat
pengisian yang lebih baik.
Penyemprotan
dilakukan hanya sebanyak 2 kali, yakni pada hari
ke-30 dan ke-60. Adapun dosis untuk setiap
penyemprotan adalah 4 botol/ha atau 2 sendok
makan per tangki sprayer. Dengan demikian
dosis untuk seluruh penyemprotan ini adalah 8
botol per hektar, yang apabila ditambah dengan
penyemprotan pada saat olah lahan maka total
kebutuhan NS-Crystal menjadi 12 botol atau 2,4
kg.
25
Penyemprotan Pestisida:
Apabila dilihat di dalam botol kemasan, ada
penyemprotan
dicampur pestisida maka yang
dimaksud adalah untuk setiap penyemprotan
pestisida, komoditas apapun, idealnya dicampurkan
dengan NS-Crystal. Tujuannnya adalah agar
tanaman yang lemah terkena racun pestisida
dapat cepat lilir (pulih) atau tidak mengalami
stagnan.
Adapun dosis NS-Crystal untuk
penyemprotan yang dicampur pestisida ini adalah 1
sendok makan per tangki sprayer.
Jadi
penyemprotan ini di luar prosedur yang disampaikan
di atas dan berlaku untuk seluruh jenis tanaman.
5. Tomat
Produk
: a. Nutrisi Saputra Crystal (NS-Crystal) kemasan
botol atau pouch untuk disemprotkan.
b. Nutrisi Saputra Pertanian (NS-Agri Horti)
kemasan sachet atau pouch untuk dicampur
dengan pupuk kimia pada saat pengecoran.
Dosis
: Kebutuhan nutrisi setiap hektar sekitar 10 kg, 5 kg
berupa NS-Crystal dan 5 kg berupa NS-Agri Horti
Frekuensi
: NS-Crystal pertama kali disemprotkan pada saat
pengolahan lahan atau saat akan digalonya
26
(diaduknya) kaptan (dolomit), NPK dan pupuk
kandang. Penyemprotan selanjutnya dilakukan
setiap minggu setelah mulai keluar buah dan
dapat bersamaan dengan penyemprotan pestisida.
NS-Agri Horti dicampurkan dengan NPK
kemudian dilarutkan dalam 200 liter air untuk
selanjutnya dicor sebagaimana kebiasaan petani.
Aplikasi
: a. Penyemprotan pertama NS-Crystal dilakukan
pada saat akan digalonya (diaduknya) kaptan
(dolomit), NPK yang telah dikurangi hingga 75%
dan pupuk kandang. Adapun dosis penyemprotan
adalah 4 botol/ha atau 2 sendok makan (± 40
gram) per tangki sprayer. Tujuan penyemprotan
ini agar tanah menjadi lebih subur,
memberikan
makanan
yang
siap
dimanfaatkan tanaman ketika ditanam dan
memberi tambahan energi bagi bakteri yang
ada dalam tanah.
b. Pengecoran pertama dilakukan pada saat
penanaman dengan dosis NS-Agri Horti 1 sachet
(150 gram) untuk setiap 200 liter dan tanpa
menggunakan NPK.
Ketika benih ditanam
langsung dicor dengan dosis di atas. Tujuan
pengecoran ini adalah agar tanaman tidak
terlalu lama stagnan atau cepat “lilir” karena
mendapatkan nutrisi esensial lengkap yang
siap dimanfaatkan.
27
c. Pengecoran selanjutnya dilakukan setelah hari
ke-10 sampai panen sebagaimana waktu yang
biasa dilakukan petani. Dosis untuk pengecoran
ini adalah 1 sachet (150 gram) dicampur dengan 2
kg NPK kemudian dilarutkan dalam 200 liter air.
Tujuan dari pengecoran ini adalah untuk
memberi makan tanah dan menyediakan
nutrisi yang lengkap untuk tumbuh dan
berbuah.
d. Ketika tanaman mulai keluar buah, maka
tanaman perlu diberi tambahan energi agar
mampu mengeluarkan buah secara terus
menerus dengan mutu yang baik. Untuk inilah,
setelah
mulai
keluar
buah
dilakukan
penyemprotan NS-Crystal setiap minggu dengan
dosis 2 sendok makan per tangki sprayer.
Penyemprotan ini pun dapat dilakukan dengan
mencampurkannya pada pestisida sehingga dapat
disemprotkan bersamaan dengan dosis tetap 2
sendok makan per tangki sprayer karena tujuan
penyemprotan ini untuk pembentukan buah.
Penyemprotan Pestisida:
Apabila dilihat di dalam botol kemasan, ada
penyemprotan
dicampur pestisida maka yang
dimaksud adalah untuk setiap penyemprotan
pestisida, komoditas apapun, idealnya dicampurkan
dengan NS-Crystal. Tujuannnya adalah agar
28
tanaman yang lemah terkena racun pestisida
dapat cepat lilir (pulih) atau tidak mengalami
stagnan.
Adapun dosis NS-Crystal untuk
penyemprotan yang dicampur pestisida ini adalah 1
sendok makan per tangki sprayer.
Jadi
penyemprotan ini di luar prosedur yang disampaikan
di atas dan berlaku untuk seluruh jenis tanaman.
6. Ketimun, terong dan sayuran buah yang lain
Produk
: a. Nutrisi Saputra Crystal (NS-Crystal) kemasan
botol atau pouch untuk disemprotkan.
b. Nutrisi Saputra Pertanian (NS-Agri Horti)
kemasan sachet atau pouch untuk dicampur
dengan pupuk kimia pada saat pengecoran.
Dosis
: Kebutuhan nutrisi setiap hektar sekitar 10 kg, 5 kg
berupa NS-Crystal dan 5 kg berupa NS-Agri Horti
Frekuensi
: NS-Crystal pertama kali disemprotkan pada saat
pengolahan lahan atau saat akan digalonya
(diaduknya) kaptan (dolomit), NPK dan pupuk
kandang. Penyemprotan selanjutnya dilakukan
setiap minggu setelah mulai keluar buah dan
dapat bersamaan dengan penyemprotan pestisida.
29
NS-Agri Horti dicampurkan dengan NPK
kemudian dilarutkan dalam 200 liter air untuk
selanjutnya dicor sebagaimana kebiasaan petani.
Aplikasi
: a. Penyemprotan pertama NS-Crystal dilakukan
pada saat akan digalonya (diaduknya) kaptan
(dolomit), NPK yang telah dikurangi hingga 75%
dan pupuk kandang. Adapun dosis penyemprotan
adalah 4 botol/ha atau 2 sendok makan (± 40
gram) per tangki sprayer. Tujuan penyemprotan
ini agar tanah menjadi lebih subur,
memberikan
makanan
yang
siap
dimanfaatkan tanaman ketika ditanam dan
memberi tambahan energi bagi bakteri yang
ada dalam tanah.
b. Pengecoran pertama dilakukan pada saat
penanaman dengan dosis NS-Agri Horti 1 sachet
(150 gram) untuk setiap 200 liter dan tanpa
menggunakan NPK.
Ketika benih ditanam
langsung dicor dengan dosis di atas. Tujuan
pengecoran ini adalah agar tanaman tidak
terlalu lama stagnan atau cepat “lilir” karena
mendapatkan nutrisi esensial lengkap yang
siap dimanfaatkan.
c. Pengecoran selanjutnya dilakukan setelah hari
ke-10 sampai panen sebagaimana waktu yang
biasa dilakukan petani. Dosis untuk pengecoran
ini adalah 1 sachet (150 gram) dicampur dengan 2
30
kg NPK kemudian dilarutkan dalam 200 liter air.
Tujuan dari pengecoran ini adalah untuk
memberi makan tanah dan menyediakan
nutrisi yang lengkap untuk tumbuh dan
berbuah.
d. Ketika tanaman mulai keluar buah, maka
tanaman perlu diberi tambahan energi agar
mampu mengeluarkan buah secara terus
menerus dengan mutu yang baik. Untuk inilah,
setelah
mulai
keluar
buah
dilakukan
penyemprotan NS-Crystal setiap minggu dengan
dosis 2 sendok makan per tangki sprayer.
Penyemprotan ini pun dapat dilakukan dengan
mencampurkannya pada pestisida sehingga dapat
disemprotkan bersamaan dengan dosis tetap 2
sendok makan per tangki sprayer karena tujuan
penyemprotan ini untuk pembentukan buah.
Penyemprotan Pestisida:
Apabila dilihat di dalam botol kemasan, ada
penyemprotan
dicampur pestisida maka yang
dimaksud adalah untuk setiap penyemprotan
pestisida, komoditas apapun, idealnya dicampurkan
dengan NS-Crystal. Tujuannnya adalah agar
tanaman yang lemah terkena racun pestisida
dapat cepat lilir (pulih) atau tidak mengalami
stagnan.
Adapun dosis NS-Crystal untuk
penyemprotan yang dicampur pestisida ini adalah 1
sendok makan per tangki sprayer.
Jadi
31
penyemprotan ini di luar prosedur yang disampaikan
di atas dan berlaku untuk seluruh jenis tanaman.
7. Bunga kol
Produk
: a. Nutrisi Saputra Crystal (NS-Crystal) kemasan
botol atau pouch untuk disemprotkan.
b. Nutrisi Saputra Pertanian (NS-Agri Horti)
kemasan sachet atau pouch untuk dicampur
dengan pupuk kimia pada saat pengecoran.
Dosis
: Kebutuhan nutrisi setiap hektar sekitar 10 kg, 5 kg
berupa NS-Crystal dan 5 kg berupa NS-Agri Horti
Frekuensi
: NS-Crystal pertama kali disemprotkan pada saat
pengolahan lahan atau saat akan digalonya
(diaduknya) kaptan (dolomit), NPK dan pupuk
kandang. Penyemprotan selanjutnya dilakukan
setiap minggu dan dapat bersamaan dengan
penyemprotan pestisida.
NS-Agri Horti dicampurkan dengan NPK
kemudian dilarutkan dalam 200 liter air untuk
selanjutnya dicor sebagaimana kebiasaan petani.
Aplikasi
: a. Penyemprotan pertama NS-Crystal dilakukan
pada saat akan digalonya (diaduknya) kaptan
(dolomit), NPK yang telah dikurangi hingga 75%
32
dan pupuk kandang. Adapun dosis penyemprotan
adalah 4 botol/ha atau 2 sendok makan (± 40
gram) per tangki sprayer. Tujuan penyemprotan
ini agar tanah menjadi lebih subur,
memberikan
makanan
yang
siap
dimanfaatkan tanaman ketika ditanam dan
memberi tambahan energi bagi bakteri yang
ada dalam tanah.
b. Pengecoran pertama dilakukan pada saat
penanaman dengan dosis NS-Agri Horti 1 sachet
(150 gram) untuk setiap 200 liter dan tanpa
menggunakan NPK.
Ketika benih ditanam
langsung dicor dengan dosis di atas. Tujuan
pengecoran ini adalah agar tanaman tidak
terlalu lama stagnan atau cepat “lilir” karena
mendapatkan nutrisi esensial lengkap yang
siap dimanfaatkan.
c. Pengecoran selanjutnya dilakukan setelah hari
ke-10 sampai mulai terbentuk bunga. Dosis untuk
pengecoran ini adalah 1 sachet (150 gram)
dicampur dengan 2 kg NPK kemudian dilarutkan
dalam 200 liter air. Tujuan dari pengecoran ini
adalah untuk memberi makan tanah dan
menyediakan nutrisi yang lengkap bagi
tanaman untuk tumbuh.
d. Setelah terbentuk bunga, maka pengecoran NSAgri Horti harus dihentikan agar pertumbuhan
vegetatif tanaman tidak terus terjadi, dan
33
selanjutnya yang dilakukan adalah penyemprotan
tanaman.
Untuk inilah harus dilakukan
penyemprotan NS-Crystal setiap minggu dengan
dosis 2 sendok makan per tangki sprayer.
Penyemprotan ini pun dapat dilakukan dengan
mencampurkannya pada pestisida sehingga dapat
disemprotkan bersamaan dengan dosis tetap 2
sendok makan per tangki sprayer karena tujuan
penyemprotan ini untuk pembentukan buah.
Tujuan dari penyemprotan ini adalah
menyediakan energi tambahan bagi tanaman
agar dapat tumbuh membentuk bunga kol
dengan lebih baik.
Penyemprotan Pestisida:
Apabila dilihat di dalam botol kemasan, ada
penyemprotan
dicampur pestisida maka yang
dimaksud adalah untuk setiap penyemprotan
pestisida, komoditas apapun, idealnya dicampurkan
dengan NS-Crystal. Tujuannnya adalah agar
tanaman yang lemah terkena racun pestisida
dapat cepat lilir (pulih) atau tidak mengalami
stagnan.
Adapun dosis NS-Crystal untuk
penyemprotan yang dicampur pestisida ini adalah 1
sendok makan per tangki sprayer.
Jadi
penyemprotan ini di luar prosedur yang disampaikan
di atas dan berlaku untuk seluruh jenis tanaman.
34
8. Wortel
Produk
: a. Nutrisi Saputra Crystal (NS-Crystal) kemasan
botol atau pouch untuk disemprotkan.
b. Nutrisi Saputra Pertanian (NS-Agri Horti)
kemasan sachet atau pouch untuk dicampur
dengan pupuk kimia pada saat pengecoran.
Dosis
: Kebutuhan nutrisi setiap hektar sekitar 10 kg, 5 kg
berupa NS-Crystal dan 5 kg berupa NS-Agri Horti
Frekuensi
: NS-Crystal pertama kali disemprotkan pada saat
pengolahan lahan atau saat akan digalonya
(diaduknya) kaptan (dolomit), NPK dan pupuk
kandang. Penyemprotan selanjutnya dilakukan
setiap minggu dan dapat bersamaan dengan
penyemprotan pestisida.
NS-Agri Horti dicampurkan dengan NPK
kemudian dilarutkan dalam 200 liter air untuk
selanjutnya dicor sebagaimana kebiasaan petani.
Aplikasi
: a. Penyemprotan pertama NS-Crystal dilakukan
pada saat akan digalonya (diaduknya) kaptan
(dolomit), NPK yang telah dikurangi hingga 75%
dan pupuk kandang. Adapun dosis penyemprotan
adalah 4 botol/ha atau 2 sendok makan (± 40
gram) per tangki sprayer. Tujuan penyemprotan
ini agar tanah menjadi lebih subur,
memberikan
makanan
yang
siap
35
dimanfaatkan tanaman ketika ditanam dan
memberi tambahan energi bagi bakteri yang
ada dalam tanah.
b. Pengecoran pertama dilakukan pada saat
penanaman dengan dosis NS-Agri Horti 1 sachet
(150 gram) untuk setiap 200 liter dan tanpa
menggunakan NPK.
Ketika benih ditanam
langsung dicor dengan dosis di atas. Tujuan
pengecoran ini adalah agar tanaman tidak
terlalu lama stagnan atau cepat “lilir” karena
mendapatkan nutrisi esensial lengkap yang
siap dimanfaatkan.
c. Pengecoran NS-Agri Horti selanjutnya
dilakukan setelah hari ke-10 sampai mulai
terbentuk umbi (30 hari).
Dosis untuk
pengecoran ini adalah 1 sachet (150 gram)
dicampur dengan 2 kg NPK kemudian dilarutkan
dalam 200 liter air. Tujuan dari pengecoran ini
adalah untuk memberi makan tanah dan
menyediakan nutrisi yang lengkap untuk
tumbuh.
d. Setelah terbentuk umbi, maka pengecoran NSAgri Horti harus dihentikan agar pertumbuhan
vegetatif tanaman tidak terus terjadi, dan
selanjutnya yang dilakukan adalah penyemprotan
tanaman.
Untuk inilah harus dilakukan
penyemprotan NS-Crystal setiap minggu dengan
36
dosis 2 sendok makan per tangki sprayer.
Penyemprotan ini pun dapat dilakukan dengan
mencampurkannya pada pestisida sehingga dapat
disemprotkan bersamaan dengan dosis tetap 2
sendok makan per tangki sprayer karena tujuan
penyemprotan ini untuk pembentukan buah.
Tujuan dari penyemprotan ini adalah
menyediakan energi tambahan bagi tanaman
agar dapat membentuk umbi wortel dengan
lebih baik.
Penyemprotan Pestisida:
Apabila dilihat di dalam botol kemasan, ada
penyemprotan
dicampur pestisida maka yang
dimaksud adalah untuk setiap penyemprotan
pestisida, komoditas apapun, idealnya dicampurkan
dengan NS-Crystal. Tujuannnya adalah agar
tanaman yang lemah terkena racun pestisida
dapat cepat lilir (pulih) atau tidak mengalami
stagnan.
Adapun dosis NS-Crystal untuk
penyemprotan yang dicampur pestisida ini adalah 1
sendok makan per tangki sprayer.
Jadi
penyemprotan ini di luar prosedur yang disampaikan
di atas dan berlaku untuk seluruh jenis tanaman.
37
9. Sawi dan sayuran daun yang lain
Produk
: a. Nutrisi Saputra Crystal (NS-Crystal) kemasan
botol atau pouch untuk disemprotkan.
b. Nutrisi Saputra Pertanian (NS-Agri Horti)
kemasan sachet atau pouch untuk dicampur
dengan pupuk kimia pada saat pengecoran.
Dosis
: Kebutuhan nutrisi setiap hektar sekitar 10 kg, 5 kg
berupa NS-Crystal dan 5 kg berupa NS-Agri Horti
Frekuensi
: NS-Crystal pertama kali disemprotkan pada saat
pengolahan lahan atau saat akan digalonya
(diaduknya) kaptan (dolomit), NPK dan pupuk
kandang. Penyemprotan selanjutnya dilakukan
setiap minggu dan dapat bersamaan dengan
penyemprotan pestisida.
NS-Agri Horti dicampurkan dengan NPK
kemudian dilarutkan dalam 200 liter air untuk
selanjutnya dicor sebagaimana kebiasaan petani.
Aplikasi
: a. Penyemprotan pertama NS-Crystal dilakukan
pada saat akan digalonya (diaduknya) kaptan
(dolomit), NPK yang telah dikurangi hingga 75%
dan pupuk kandang. Adapun dosis penyemprotan
adalah 4 botol/ha atau 2 sendok makan (± 40
gram) per tangki sprayer. Tujuan penyemprotan
ini agar tanah menjadi lebih subur,
38
memberikan
makanan
yang
siap
dimanfaatkan tanaman ketika ditanam dan
memberi tambahan energi bagi bakteri yang
ada dalam tanah.
b. Pengecoran pertama dilakukan pada saat
penanaman dengan dosis NS-Agri Horti 1 sachet
(150 gram) untuk setiap 200 liter dan tanpa
menggunakan NPK.
Ketika benih ditanam
langsung dicor dengan dosis di atas. Tujuan
pengecoran ini adalah agar tanaman tidak
terlalu lama stagnan atau cepat “lilir” karena
mendapatkan nutrisi esensial lengkap yang
siap dimanfaatkan.
c. Pengecoran selanjutnya dilakukan setelah hari
ke-10 sampai panen sebagaimana waktu yang
biasa dilakukan petani. Dosis untuk pengecoran
ini adalah 1 sachet (150 gram) dicampur dengan 2
kg NPK kemudian dilarutkan dalam 200 liter air.
Tujuan dari pengecoran ini adalah untuk
memberi makan tanah dan menyediakan
nutrisi yang lengkap untuk tumbuh.
d. Apabila petani tidak melakukan pengecoran
maka yang harus dilakukan adalah penyemprotan
tanaman.
Untuk inilah harus dilakukan
penyemprotan NS-Crystal setiap minggu dengan
dosis 2 sendok makan per tangki sprayer.
Penyemprotan ini pun dapat dilakukan dengan
mencampurkannya pada pestisida sehingga dapat
39
disemprotkan bersamaan dengan dosis tetap 2
sendok makan per tangki sprayer karena tujuan
penyemprotan ini untuk pembentukan buah.
Tujuan dari penyemprotan ini adalah
menyediakan energi tambahan bagi tanaman
agar dapat tumbuh dengan lebih baik.
Penyemprotan Pestisida:
Apabila dilihat di dalam botol kemasan, ada
penyemprotan
dicampur pestisida maka yang
dimaksud adalah untuk setiap penyemprotan
pestisida, komoditas apapun, idealnya dicampurkan
dengan NS-Crystal. Tujuannnya adalah agar
tanaman yang lemah terkena racun pestisida
dapat cepat lilir (pulih) atau tidak mengalami
stagnan.
Adapun dosis NS-Crystal untuk
penyemprotan yang dicampur pestisida ini adalah 1
sendok makan per tangki sprayer.
Jadi
penyemprotan ini di luar prosedur yang disampaikan
di atas dan berlaku untuk seluruh jenis tanaman.
40
PETUNJUK PENGGUNAAN
NUTRISI SAPUTRA
TANAMAN PERKEBUNAN
41
1. Karet
Produk
: Nutrisi Saputra Perkebunan (NS-Perkebunan).
Dosis
: 16 kg/ha/semester atau sekitar 32 gram/pokok/
semester.
Frekuensi
: Penaburan NS-Perkebunan secara tunggal setiap
semester yang aplikasinya pada masa pemberian
pupuk kimia tetapi tidak dicampurkan pupuk
kimia
Aplikasi
: a. Terlebih dahulu penggunaan pupuk kimia
dikurangi hingga 75% atau yang diaplikasikan
hanya 25%, dan ditebar sebagaimana biasa.
b. NS-Perkebunan ditebar dengan dosis 16
kg/ha/semester atau sekitar 32 gram/ha/semester.
Penebaran dilakukan pada piringan (0,5-1 meter
dari pohon) yang telah bersih dari gulma sehingga
NS-Perkebunan yang diberikan tidak diambil oleh
gulma tetapi oleh tanah dan tanaman karet.
Tujuan pemberian ini untuk menyuburkan
tanah dan memberikan makanan atau “gizi”
tambahan bagi tanaman karet agar dapat
memproduksi
getah
lebih
optimal.
42
2. Sawit
Produk
: Nutrisi Saputra Perkebunan (NS-Perkebunan).
Dosis
: a. TBM sebanyak 30 kg/ha/tahun atau sekitar 250
gram/pokok/tahun.
b. TM sebanyak 40 kg/ha/tahun atau sekitar 300
gram/pokok/tahun.
Frekuensi
: Penaburan NS-Perkebunan secara tunggal setiap
semester yang aplikasinya pada masa pemberian
pupuk kimia, tetapi tidak dicampurkan pupuk
kimia
Aplikasi
: a. Terlebih dahulu penggunaan pupuk kimia
dikurangi hingga 75% atau yang diaplikasikan
hanya 25%, dan ditebar sebagaimana biasa.
b. Untuk TBM NS-Perkebunan ditebar dengan
dosis 30 kg/ha/tahun atau sekitar 250
gram/ha/tahun dan untuk TM sebanyak 40
kg/ha/tahun atau sekitar 300 gram/ha/tahun.
Penebaran dilakukan pada piringan (0,5-1 meter
dari pohon) yang telah bersih dari gulma sehingga
NS-Perkebunan yang diberikan tidak diambil oleh
gulma tetapi oleh tanah dan tanaman sawit.
c. Tujuan pemberian ini untuk menyuburkan
tanah dan memberikan makanan atau “gizi”
tambahan bagi tanaman sawit agar dapat
43
memproduksi buah secara lebih optimal
dengan rendemen minyak yang lebih tinggi.
3. Tebu
Produk
: a. Nutrisi Saputra Crystal (NS-Crystal) kemasan
botol atau pocuh untuk disemprotkan.
b. Nutrisi Saputra Pertanian (NS-Agri Horti)
kemasan sachet atau pouch untuk dicampur ke
dalam pupuk kimia.
Dosis
: Kebutuhan total nutrisi untuk setiap hektar adalah
9,2 kg, yang terdiri dari NS-Crystal sebanyak 3,2
kg dan NS-Agri Horti sebanyak 6 kg.
Frekuensi
: NS-Crystal pertama kali disemprotkan pada 1 hari
sebelum tanam, selanjutnya pada hari ke-15, ke35 dan ke-55 setelah tanam.
NS-Agri Horti sebanyak 6 kg dicampurkan
dengan pupuk kimia pada saat pemupukan dasar.
Aplikasi
: a. Terlebih dahulu penggunaan pupuk kimia
dikurangi hingga 75%., selanjutnya sebanyak 6 kg
NS-Agri Horti dicampurkan dengan pupuk kimia
pada saat pemupukan dasar. Jadi pemberian NSAgri Horti hanya dilakukan pada saat pemupukan
dasar. Tujuan dari pemberian ini adalah
44
untuk menyuburkan tanah, mempersiapkan
makanan yang siap digunakan bagi tanaman
dan memberi makan bakteri yang ada dalam
tanah tersebut.
b. Seluruh penyemprotan dilakukan dengan
menggunakan NS-Crystal.
Penyemprotan
pertama dilakukan pada 1 hari sebelum tanam.
Tujuan penyemprotan ini adalah untuk
memberikan energi tambahan bagi tanah,
tanaman dan bakteri yang ada dalam tanah.
Adapun dosis yang digunakan adalah 4 botol/ha
atau 800 gram/ha, atau 2 sendok makan per
tangki sprayer, dan ini merupakan dosis umum
untuk penyemprotan tunggal NS-Crystal.
c. Penyemprotan kedua dilaksanakan pada 15 hari
setelah tanam dengan dosis yang sama dengan
penyemprotan pertama. Tujuan pernyemprotan
ini adalah untuk membantu tanaman
memperbanyak anakan, karena nutrisi ini
merupakan energi tambahan bagi tanaman.
d. Penyemprotan ketiga dilaksanakan pada 35 hari
setelah tanam dengan dosis yang sama dengan
penyemprotan
sebelumnya.
Tujuan
penyemprotan ini adalah untuk membantu
tanaman dalam pertumbuhan vegetatif
sehingga tanaman dapat cepat besar dan tinggi.
45
e. Penyemprotan keempat dilaksanakan pada 55
hari setelah tanam dengan dosis yang sama
dengan penyemprotan sebelumnya. Karena pada
hari ke-55 dimulainya masa pembentukan gula
bagi tebu, maka tujuan dari penyemprotan ini
adalah
untuk
mengoptimalkan
proses
pengisian gula sehingga dapat diharapkan
rendemen dari tebu meningkat.
46
PRINSIP PENGGUNAAN NUTRISI
SAPUTRA
PADA PERIKANAN DAN PETERNAKAN
Jenis Produk
Produk yang digunakan hanya satu jenis yakni
NS-
Liquid
dalam kemasan botol 1 liter dengan tutupnya
yang dapat dijadikan sebagai ukuran, yakni sekitar 10 ml.
Penggunaan Produk
NS-Liquid
dapat dibibiskan atau disemprotkan ke
dalam pakan atau dilarutkan ke dalam kolam atau tambak
yang airnya bukan air deras atau keramba jaring apung.
Fungsi Produk
Ada 2 fungsi utama NS-Liquid apabila dicampur ke
dalam pakan, pertama sebagai energi tambahan bagi ikan
atau ternak sehingga mereka dapat membuat energi untuk
pemeliharaan tubuh menjadi untuk pertumbuhan, kedua
NS-Liquid
berisi prekursor yang mampu merombak
amoniak hasil metabolisme menjadi protein yang dapat
dimanfaatkan kembali oleh tubuh. Dengan cara ini maka
kotoran tidak akan terlalu bau yang menandakan amoniak
yang lebih sedikit dan efisiensi pakan akan meningkat
47
akibat adanya tambahan protein dari hasil perombakan di
atas.
Ketika NS-Liquid diberikan pada kolam tergenang maka
kolam tersebut akan mengandung nutrisi terlarut sehingga
ketika ikan berenang atau bernafas akan terus masuk ke
dalam tubuh ikan sehingga nutrisi terlarut ini akan menjadi
tambahan nutrisi dan energi bagi ikan.
Prinsip Aplikasi
Pada ikan prinsip aplikasi NS-Liquid adalah dengan
cara dibibiskan atau disemprotkan ke dalam pakan dengan
dosis 1 tutup botol (10 ml) untuk 10 kg pakan atau 1 botol
untuk 1 ton pakan, atau dilarutkan ke dalam air kolam
yang untuk luasan 50 m2 dibutuhkan 100 – 200 ml
NS-
Liquid setiap minggu.
Pada ayam dan sapi aplikasi nutrisi ini dilakukan dengan
dilarutkan pada air minum sebagaimana dosis yang tertera
pada kemasan. Khusus pada sapi dosis yang dimaksud
adalah 1 tutup botol untuk setiap ekor sapi setiap hari dan
dilarutkan pada air minumnya.
48
PETUNJUK PENGGUNAAN
NUTRISI SAPUTRA
PERIKANAN
49
1. Lele, mas dan nila (ikan di kolam atau tambak)
Produk
: Nutrisi Saputra Liquid – NS-Liquid (untuk ikan).
Dosis
: Ikan membutuhkan 1 tutup botol (± 10 ml) NSLiquid ketika mereka diberikan pakan 10 kg atau
1 botol (1 liter) NS-Liquid untuk 1 ton pakan.
Frekuensi
: Meskipun aplikasi terbaik adalah pada setiap
pemberian pakan namun untuk efisiensi tenaga
kerja maka pemberian dapat dilakukan hanya 1
kali. Adapun waktu pemberian dapat dilakukan
pada siang hari maupun sore hari. Pemberian
pagi hari tidak disarankan karena pada pagi hari
nafsu makan ikan masih sangat rendah.
Aplikasi
: a. Larutkan 1 tutup botol NS-Liquid ke dalam 200
ml air (1 gelas aqua) kemudian bibiskan atau
semprotkan ke dalam 10 kg pakan. Biarkan
sebentar, kemudian berikan kepada ikan seperti
biasa. Tujuan dari pemberian ini adalah
sebagai energi tambahan untuk ikan dan
menyediakan
prekursor
yang
mampu
mengambil amoniak dalam tubuh ikan untuk
dibentuk menjadi protein sehingga efisiensi
pakan akan meningkat. Lakukan aplikasi ini
hingga panen.
b. Untuk kasus kolam tergenang atau bukan air
deras atau bukan keramba jaring apung, maka
50
larutkan 100 – 200 ml NS-Liquid setiap minggu
untuk luasan kolam sekitar 50 m2. Tujuan dari
ini adalah untuk menyediakan nutrisi terlarut
dalam air kolam sehingga ketika ikan
berenang maka nutrisi tersebut akan terus
masuk ke dalam tubuh baik melalui mulut
maupun melalui insang.
Aplikasi kasus penyakit
Ketika ikan yang dipelihara mulai terkena
penyakit borok atau busuk insang maka rendam
ikan selama sekitar 1 menit dengan dosis NSLiquid sebesar 500 ml dalam 100 liter air.
2. Jaring apung
Produk
: Nutrisi Saputra Liquid – NS-Liquid (untuk ikan).
Dosis
: Ikan membutuhkan 1 tutup botol (± 10 ml) NSLiquid ketika mereka diberikan pakan 10 kg or 1
botol (1 liter) NS-Liquid untuk 1 ton pakan.
Frekuensi
: Meskipun aplikasi terbaik adalah pada setiap
pemberian pakan namun untuk efisiensi tenaga
kerja maka pemberian dapat dilakukan hanya 1
kali. Adapun waktu pemberian dapat dilakukan
pada siang hari maupun sore hari. Pemberian
51
pagi hari tidak disarankan karena pada pagi hari
nafsu makan ikan masih sangat rendah.
Aplikasi
: Larutkan 1 tutup botol NS-Liquid ke dalam 200
ml air (1 gelas aqua) kemudian bibiskan atau
semprotkan ke dalam 10 kg pakan. Biarkan
sebentar, kemudian berikan kepada ikan seperti
biasa. Tujuan dari pemberian ini adalah
sebagai energi tambahan untuk ikan dan
menyediakan
prekursor
yang
mampu
mengambil amoniak dalam tubuh ikan untuk
dibentuk menjadi protein sehingga efisiensi
pakan akan meningkat. Lakukan aplikasi ini
hingga panen.
Aplikasi kasus penyakit
Ketika ikan yang dipelihara mulai terkena
penyakit borok atau busuk insang maka rendam
ikan selama sekitar 1 menit dengan dosis NSLiquid sebesar 500 ml dalam 100 liter air.
52
PETUNJUK PENGGUNAAN
NUTRISI SAPUTRA
PETERNAKAN
53
1. Ayam
Produk
: Nutrisi Saputra Liquid (NS-Liquid untuk ayam)
dan diaplikasikan pada air minum.
Dosis
: a. Broiler sekitar 0,5 liter/1000 ekor untuk 28 hari
pemeliharaan.
b. Layer sekitar 11 liter/1000 ekor untuk 70
minggu pemeliharaan.
Frekuensi
: Setiap hari pada siang hari dengan dosis yang
terus meningkat setiap minggunya untuk broiler
dan setiap bulannya untuk layer.
Aplikasi
: a. Dalam NS-Liquid terdapat prekursor nutrisi
esensial yang akan mengambil sebagian amoniak
hasil metabolisme di dalam sel ayam menjadi
amoniak sehingga ayam mendapat tambahan
protein dari proses ini dan amoniak yang
dilepaskan dalam bentuk feces akan berkurang
sehingga kotoran ayam tidak terlalu bau.
Dampak yang terasa adalah FCR yang
menurun dan kandang tidak terlalu bau
amoniak.
b. Dalam aplikasinya terlebih dahulu NS-Liquid
sesuai dosis dilarutkan secara merata ke dalam
ember volume 5-10 liter. Setelah itu baru
dimasukkan ke dalam wadah air minum yang
54
lebih besar baik dimasukkan dalam tangki air atau
dimasukkan kembali ke dalam drum 200 liter
untuk selanjutnya dibagi ke dalam wadah-wadah
minum ayam apabila cara pemberian air minum
manual.
c. Dosis untuk ayam broiler meningkat setiap
minggu sesuai dengan tabel berikut:
UMUR
DOSIS
1 – 7 hari
10 ml/1000 ekor/hari
8 – 14 hari
15 ml/1000 ekor/hari
15 – 21 hari
20 ml/1000 ekor/hari
22 – 28 hari
25 ml/1000 ekor/hari
29 – panen
30 ml/1000 ekor/hari
10 ml = 1 tutup botol NS-Liquid
d. Dosis untuk ayam layer meningkat setiap bulan
sesuai dengan tabel berikut:
UMUR
DOSIS
1 – 4 minggu
5 ml/1000 ekor/hari
5 – 8 minggu
10 ml/1000 ekor/hari
9 – 12 minggu
15 ml/1000 ekor/hari
13 – 16 minggu
20 ml/1000 ekor/hari
17 minggu - afkir
25 ml/1000 ekor/hari
10 ml = 1 tutup botol NS-Liquid
55
2. Sapi
Produk
: Nutrisi Saputra Liquid – NS-Liquid (untuk ayam)
pertimbangan penggunaan untuk ayam ini karena
keduanya merupakan hewan darat, dan saat ini
belum dibuat kemasan khusus untuk sapi.
Dosis
: 1 tutup botol (± 10 ml) NS-Liquid untuk setiap 1
ekor sapi penggemukan setiap hari, dengan cara
dilarutkan pada air minum
Frekuensi
: Waktu pemberian dilakukan pada siang hari
maupun sore hari. Pemberian pagi hari tidak
disarankan karena pada pagi hari nafsu makan
sapi masih sangat rendah.
Aplikasi
: a. Larutkan 1 tutup botol NS-Liquid ke dalam air
minum sapi pada siang hari atau sore hari.
Tujuan dari pemberian ini adalah sebagai
energi tambahan buat sapi dan menyediakan
prekursor yang mampu mengambil amoniak
dalam tubuh sapi untuk dibentuk menjadi
protein sehingga efisiensi pakan akan
meningkat. Lakukan aplikasi ini hingga panen.
56
Download