TEORI ILMU HUKUM

advertisement
ADI SULISTIYONO
TEORI HUKUM
PENGEMBANGAN HUKUM TEORETIKAL
FILSAFAT HUKUM
2 MASALAH FUNDAMENTAL:
1.APA LANDASAN MENGIKAT HK
2.APA KRITERIA KEADILAN
LOGIKA
NORMATIF
DOGMATIK &
PERB.HK
TEORI HUKUM
1.MEMPERSOALKAN AJARAN ILMU DAN AJARAN
METODE DR DH
2. MENELAAH PENGERTIAN HK, PENGERTIAN2 DLM HK,
METODOLOGI PEMBENTUKAN HK & PENERAPAN HK
ILMU HUKUM
SEJARAH HUKUM
SOSILOGI HK
ANTROPOLOGI HK
PSIKOLOGI HK
EMPERIKAL
MENETAPKAN APA HKNYA BG SITUASI KONGKRIT
PENGEMBANGAN HUKUM PRAKTIKAL
PEMBENTUKAN HUKUM (PROSES POLITIK &KARYA YURIDIK
PENERAPAN HUKUM & PENEGAKAN HUKUM; PENEMUAN HUKUM & INTERPRETASI HK
FILSAFAT HUKUM
1.
2.
3.
4.
Sebagai suatu disiplin spekulatif yg berkenaan dg
penalaran2 nya tdk dpt diuji secara rasional (Tammelo).
Sebagai disiplin yg mencari pengetahuan tentang hukum
yg benar, hukum yg adil (H.Kelsen).
Sbg refleksi atas dasar2 dr kenyataan, suatu bentuk dr
berfikir sistematis yg hanya merasa puas dg hasil2 yang
timbul dr pemikiran itu sendiri dan yg mencari hubungan
teorikal terefleksi, yg di dlmnya gejal hukum dpt
dimengerti dan dpt dipikirkan (D. Meuwissen)
Sebagai disiplin yg mencari pengetahun ttg hakikat
(sifat)dr keadilan; ttg bentuk keberadaan transenden dan
imanen dr hukum; ttg nilai2 yg di dlmnya hk berperan ttg
hubungan antara hk dg keadilan; ttg struktur dr
pengetahuan ttg moral dan dr ilmu hukum; ttg hubungan
antara hukum dan moral (Darbellay)
Will Durant (The Story of Philosophy):
Filsafat diibaratkan sbg marinir yg merebut
pantai untuk pendaratan pasukan infantri.
Setelah itu PI (Ilmu) membelah gunung dan
merambah hutan menyempurnakan
kemenangan itu menjadi pengetahuan.
Semua Ilmu, baik ilmu alam maupun ilmu sosial
bermula sebagai filsafat (Filsafat Alam =
Fisika; Filsafat moral = Ekonomi.
FILSAFAT HUKUM DEWASA INI MEMUSAKAN
PADA PENGKAJIAN DWI – TUNGGAL
PERTANYAAN INTI
1.
2.
APA LANDASAN MENGIKAT HUKUM.
APA KRITERIA KEADILAN DR KAIDAH HUKUM
POSITIF SERTA SISTEM HUKUM
SEC.KESELURUHAN
TUJUAN FH:
REFLEKSI TEORITIS INTELEKTUAL UNTUK
MENEMUKAN HAKIKAT DARI ASAS-ASAS
HUKUM YANG LAHIR DARI SUATU ATURAN
HUKUM.
HUKUM
Dalam BHS Inggris pengertian Law:
1. Merupakan sekumpulan preskripsi
mengenai apa yg seharusnya dilakukan
dalam mencari keadilan (hukum, ius,
droit, Recht)
2. Merupakan aturan perilaku yang
ditujukan untuk menciptakan ketertiban
masyarakat (undang-undang,lex, loi,
wet)
Ilmu Hukum
 Rechtsdomatiek =Dogmatika hukum
 Jurisprudence: Ilmu pengetahuan yg
mempelajari hukum
 jus, juris: Hukum atau Hak.
 Prudentia: Pengetahuan ( melihat ke depan
atau melihat keahlian)
BEBERAPA CIRI ILMU HUKUM
1. ILMUHUKUM BERSIFAT DOGMATIS
(ILMU HUKUM DOGMATIK):
MEMPELAJARI HUKUM POSITIF, SDGKAN
HUKUM POSITIF DIANGGAP DOGMA,
DIANGGAP SEBAGAI SESUATU YANG
TIDAK BOLEH DIBUKTIKAN LANJUT,
TIDAK BOLEH DIGANGGU GUGAT.
MENGGUNAKAN METODE SINTESIS :
MENGGABUNGKAN DUA PREMISSE SHG MENJADI
SUATU KESIMPULAN YG BERBENTUK SILOGISME.
BARANGSIAPA MENCURI DIHUKUM. RUKO MENCURI.
RUKO DIHUKUM
2. ILMU HUKUM BERSIFAT NORMATIF:
OLEH KARENA OBYEKNYA TERDIRI DARI
NORMA ATAU KAEDAH
3. ILMU HUKUM BERSIFAT HERMENEUTIS:
ILMU HUKUM BERSIFAT MENAFSIRKAN
4. ILMU HUKUM BERORIENTASI
YURISPRUDENSIAL: ILMU HUKUM
PERADILAN , ATAU ILMU HUKUM YG
BERORIENTASI KEPADA
YURISPRUDENSI
ILMU HUKUM DOGMATIK
 DOKMATIKA HUKUM UNTUK MENUNJUK
PADA KEGIATAN ILMIAH YG MELAKUKAN
INVENTARISASI, INTERPRETASI,
SISTEMATISASI DAN EVALUASI PRODUK
PERUU; PUTUSAN HAKIM; HK TIDAK
TERTULIS; DOKTRIN ILMU HK YG
BERWIBAWA. DLM UPAYA UNTUK
MENEMUKAN & MENAWARKAN ALTERNATIF
PENYELESAIAN YURIDIKAL BG MASALAH2
KEMASYARAKATAN
KREDO HUKUM
1. FIAT JUTITIA RUAT CAELUM : HUKUM
HARUS DITEGAKKAN WALAU LANGIT
RUNTUH.
2. PRESUMPTION OF INNOCENT (ASAS
PRADUGA TAK BERSALAH)
3. SETIAP ORANG DIANGGAP TAHU
UNDANG-UNDANG.
4. EQUALITY BEFOR THE LAW
TEORI
Teori = theoria (bhs latin= perenungan)= thea (bhs
yunani=cara atau hasil pandang)
Suatu konstruksi di alam cita atau ide manusia
(realitas in abstracto), dibangun dengan maksud
untuk menggambarkan secara reflekftif
fenomena yang dijumpai di alam pengalaman (=
alam yg tersimak bersaranakan indera manusia=
realitas in concreto).
Debat Klasik antara Realitas in abstracto
vs Realitas in concreto
Konstruksi dialam idea manusia itu yang harus
dipandang sebagai kebenaran pertama yang
original dan mutlak sifatnya (Plato, T.Aquino,
Hegel=paham idealisme=a priori), sedangkan
realitas di alam pengalaman yang dibangun
berdasarkan hasil2 amatan indrawi itu hanya
refleksinya yang virtual alias maya.
Seluruh proses pemikiran yg berawal dari suatu
proposisi bahwa alam pengalaman itulah yg harus
dipandang sebagai sumber segala kebenaran
yang akhir dan sejati (August Comte -positivisisme,
David Hume=paham empirisme= a posteoriori)..
 Neuman:
Teori adalah suatu sistem yang tersusun oleh
berbagai abstraksi yg berinterkoneksi satu sama
lainnya atau berbagai ide yang memadatkan dan
mengorganisasi pengetahuan tentang dunia.
 Sarantakos:
Teori suatu set/kumpulan/koleksi gabungan
proposisi yang secara logis terkait satu sama lain
dan diuji serta disajikan secara sistematis. Yang
dibangun dan dikembangkan melalui research dan
dimaksudkan untuk menggambarkan dan
menjelaskan suatu fenomena.
PROPOSISI
Pro: Hubungan yang Logis antara dua
konsep.(Aksioma/Postulat & Teorem)
Aksioma/postulat: proposisi yg kebenarannya tdk
dipertanyakan lagi oleh peneliti. (orang yang
terbukti korupsi terkena sanksi )
Teorem: Proposisi yang dideduksikan dari aksioma.
Misal: Perilaku manusia terikat pada norma sosial; Faktor
kemiskinan ikut berpengaruh meningkatkan angka kejahatan;
Frustasi menyebabkan tindakan agresif.
PROPOSISI ala FISHBEIN
P 1 : Perilaku Seseorang dipengaruhi oleh
niatnya untuk melakukan perilaku tersebut.
P 2 : Niat seseorang untuk melakukan perilaku
tertentu dipengaruhi oleh keyakinannya
mengenai konsekuensinya dr tindakan tsb serta
manfaatnya bg dirinya.
P 3 : Niat seseorang untuk melakukan perilaku
tertentu dipengaruhi oleh keyakinannya
mengenai harapan2 kelompok panutan serta
motivasinya untuk memenuhi harapan tersebut.
Proposisi diatas dpt digunakan untuk
menerangkan, misal : fenomena masih
sedikitnya masyarakat yang menggunakan ADR
SYARAT TEORI
ala Malcolm Waters
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pernyataan itu harus abstrak
Pernyataan itu harus tematis
Pernyataan itu harus konsisten secara logika
Pernyataan itu harus dijelaskan
Pernyataan itu harus umum pada prinsipnya
Pernyataan itu harus independen
Pernyataan secara substantif harus valid
TIGA TIPE TEORI
1. T. Formal. Mencoba menghasilkan suatu skema
konsep dan pernyataan dlm masyarakat atau
interaksi keseluruhan manusia yg dpt dijelaskan.
Berusaha menciptakan agenda keseluruhan untuk
praktek teoretis masa depan thd klaim paradigma
yg berlawanan. Atau juga berusaha mempunyai
karakter yang fondasional, yaitu mencoba untuk
mengidentifikasi seperangkat prinsip tunggal yg
merupakan landasan puncak untuk kehidupan dan
bagaimana semuanya dpt diterangkan.
Teori Substantif. Teori ini mencoba untuk
tidak menjelaskan secara keseluruhan tetapi
lebih kepada menjelaskan hal-hal khusus,
misalnya: hak pekerja, dominasi politik,
perilaku menyimpang.
3. Teori Positivistik. Teori ini mencoba untuk
menjelaskan hubungan empiris antara variabel
dengan menunjukkan bahwa variabel2 itu dpt
disimpulkan dari pernyataan2 teoritis yg lebih
abstrak.
2.
KEGUNAAN TEORI
 Menjelaskan (Teori hukum dilaksanakan dg cara
menafsirkan sesuatu arti/pengertian, sesuatu
syarat atau unsur sahnya suatu peristiwa hukum,
dan hirarkhi kekuatan peraturan hukum)
 Menilai (TH digunakan untuk menilai suatu
peristiwa hukum)
 Memprediksi (TH digunakan untuk membuat
perkiraan tentang sesuatu yang akan terjadi)
Kegunaan Teori Dlm Penelitian
1.
2.
3.
4.
5.
Teori berguna untuk lebih mempertajam atau lebih
mengkhususkan fakta yg hendak diselidiki atau diuji
kebenarannya.
Teori berguna mengembangkan sistim klasifikasi fakta,
membina struktur konsep-konsep serta
memperkembangkan definisi-definisi.
Teori biasanya merupakan suatu ikhtisar hal2 yang telah
diketahui serta diuji kebenarannya yg menyangkut obyek
yg diteliti.
Teori memberikan kemungkinan pada prediksi fakta
mendatang, oleh karena telah diketahui sebab-sebab
terjadinya fakta tersebut dan mungkin faktor2 tersebut
akan timbul lagi pada masa-masa mendatang.
Teori memberikan petunjuk2 terhadap kekurangan2 pada
pengetahuan peneliti.
TEORI
ILMU HUKUM
Ilmu atau disiplin hukum yang dlm perspektif
interdisipliner dan eksternal secara kritis menganalisis
berbagai aspek gejala hukum, baik tersendiri maupun
dalam kaitan keseluruhan, baik dalam konsepsi
teoritisnya maupun dalam kaitan keseluruhan, baik
dalam konsepsi teoretisnya maupun dalam
pengejawantahan praktisnya, dg tujuan untuk
memperoleh pemahaman yg lebih baik dan
memberikan penjelasan sejernih mungkin tentang
bahan hukum yang tersaji dan kegiatan yuridis dalam
kenyataan kemasyarakatan.
(TIH: Teori Hukum, Hukum dan Logika, Metodologi)
TEORI ILMU HUKUM
 BERASAL DARI ISTILAH LEGAL THEORY,
YURISPRUDENCE, RECHTSTHEORY. (ABAD 19). DIAWALI
MINAT FH MENGALAMI KELESUAN KRN TERLALU
ABSTRAK & SPEKULATIF. DH TERLALU KONGKRET DAN
TERIKAT RUANG DAN WAKTU.
 DILATARI DG KEBERADAAN DISIPLIN ILMIAH TTG HUKUM
MEMUNCULKAN THE CHALLENGE OF SYNTHESIS
(SELZNICK-NONET) = SISTEMATIKAL-METODIKALRASIONAL=INTERDISIPLINER
 POKOK TELAAH: A) ANALISIS PENGERTIAN HUKUM,
PENGERTIAN & STRUKTUR SISTEM HUKUM, SIFAT DAN
STRUKTUR KAIDAH HUKUM ATAU ASAS HUKUM; B)
METODE PENERAPAN HUKUM; C)EPISTOMOLOGI HK; D)
KRITIK THD KAIDAH HUKUM POSITIF
 TUGAS TEORI HUKUM (RADBRUCH): MEMBIKIN JELAS
NILAI-NILAI SERTA POSTULAT-POSTULAT HUKUM
SAMPAI KEPADA LANDASAN FILOSIFISNYA YANG
TERTINGGI.
DUA PEMIKIRAN DLM ILMU HUKUM
Jurisprudensi Model
Sociological Model
TRADISI BESAR
TRADISI BARU
1. Penguasaan Hk Positif
1. Theory building
2. Menerapkan Hukum
2. Pendidikan Keilmuan
3. Problem solving
3. L Scientist, L.Teorist
4. Pragmatis
4. Deskriptif
5. Pendidikan Profesional
5. Ilmu Dasar
6. Legal Craftmanship
6. Penelitian Socio-legal
7. Preskriptif
8. Ilmu Terapan
9. Penelitian Doktrinal
Model Hukum
ala D.Black dan Dragan Milovanovich
Jurisprudensi Model:
1.
2.
3.
4.
5.
Sistem aturan2 tertulis yg ada, ditetapkan dlm bentuk
terkodifikasi oleh negara.
Sistematisasi mrk yg sdg berlangsung menjadi suatu badan
hukum yg relevan oleh beberapa prinsip justifikasi yg
koordinatif.
Aplikasi wacana hukum doktrin yg disusun oleh
morphologi yg relevan (arti kata) dan struktur sintaksis
untuk melakukan pertimbangan hukum yg benar.
Aplikasi formal, logika untuk proposisi dan doktrin yg
abstrak dan umum dg penggunaan wacana hukum doktrin
thd situasi2 faktual oleh staff khusus.
Bagaimana semua konflik dpt dimasukkan thd beberapa
postulat absolut.
Sociological Model
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Evolusi, stabilitas, fungsi dan pembenaran bentuk2
kontrol sosial;
Bentuk2 pemikiran dan pemahaman hukum jika
dihubungkan dg aturan/tatanan ekonomi politik
tertentu.
Prinsip2 legitimasi dan pengaruh2 yg berevolusi dg
pengaruh dan prinsip.
Penyebab perkembangan bentuk kontrol sosial.
Transmisi metode pemahaman hukum yg benar.
Penciptaan subyek yuridis dg hak-hak formal, abstrak
dan universal.
JM
SM
Focus
Rules
Social Structure
Process
Logic
Behavior
Scope
Universal
Variabel
Perspective Particopant
Observer
Purpose
Practical
Scientific
Goal
Decision
Explanation
Konsep Hukum (the building
block suatu teori) ala Soetandyo
1.
2.
3.
4.
5.
Hukum adalah asas2 kebenaran dan keadilan yg bersifat
kodrati dan berlaku universal.
Hukum adalah norma-norma positif di dlm sistem
perundang-undangan hukum nasional.
Hukum adalah apa yang diputuskan oleh hakim in
concreto dan tersistematisasi sebagai judge made law.
Hukum adalah pola-pola perilaku sosial yang
terlembagakan, eksis sbg variabel sosial empirik (law as it
is in society: struktural-makro-kuantitatif).
Hukum adalah manifestasi makna2 simbolik para pelaku
sosial sebagaimana tampak dlm interaksii antar mereka
(law as it is in human action: interaksional-mikrokualitatif)
Teori Hukum
 Radbruch tugas TH adalah membikin jelas nilai-nilai serta
postulat2 hukum sampai kepada landasan filosofisnya yang
tinggi.
 Paul Scholten: TH berupaya meneliti unsur yg sama dlm
bentuk pada semua tata hukum, yang secara a priori
menunjuk pada sisi logikal dari tiap hukum positif.
 JJH.Bruggink: TH (arti luas) pada hakikatnya mrpk suatu
keseluruhan pernyataan yg saling berkaitan dg sistem
konseptual aturan2 hukum dan putusan2 hukum, dan sistem
tsb untuk sebagian yg penting dipositifkan.(SH, DH, TH
(sempit), FH)
 Arief Sidharta: disiplin hukum yg secara kritis dan perspektif
interdisipliner menganalisis berbagai aspek dr gejala hk baik
sec.tersendiri maupun dlm kaitan keseluruhan; baik dlm
konsepsi teoritisnya maupun pengejawantahan praktisnya,
dg tujuan memperoleh pemahaman yg lebih baik dan
penjelasan yg lbh jernih tentang bahan yang tersaji dan
kegiatan yuridis dalam kenyataan kemasyarakatan.
Teori Hukum ala Van Hoecke
 Teori hukum dalam ilmu hukum sebagai suatu
sistem pernyataan (klaim), pandangan dan
pengertian yang saling berkaitan secara logikal
berkenaan dengan sistem hukum tertentu atau
suatu bagian dari sistem hukum itu, yang
dirumuskan sedemikian rupa shg
berdasarkannya dimungkinkan untuk
menjabarkan interpretasi aturan hukum atau
pengertian dalam hukum (konsep hukum) yang
terbuka bagi pengujian.
CAKUPAN TEORI HUKUM
Menganalisis pengertian hukum, pengertian
dan struktur sistem hukum, sifat dan struktur
kaidah hukum, pengertian dan fungsi asas
hukum, dan pengertian serta interrelasi
konsep2 yuridik (subyek hk, hak, kewajiban,
hub hk, peristiwa hk, perikatan, tg gugat, dsb)
2. Ajaran Metode dr hk ( m.ilmu hk & m
pembentukan-penemuan hk)
3. Ajaran ilmu dr hk. Mempermasalahkan
keilmiahan dr ilmu hk
4. Kritik ideologi mencakup kritik thd kaidah hk
positif.
1.
KATEGORI TEORI HUKUM
HUKUM ALAM
HA pada prinsipnya menyatakan bahwa hukum itu sama
karena dilahirkan oleh manusia yang sama-sama
mempunyai naluri etis, sebagaimana dijadikan demikian
oleh alamnya atau fitahnya sendiri.
Memberikan dasar etika dan moral bagi berlakunya hukum
positif, memberikan dasar pembenar bagi berlakunya
kebebasan manusia dalam kehidupan negara;
memberikan ide dasar ttg keadilan sebagai tujuan
hukum; dasar bagi kontitusi beberapa negara
H.A. Irrasional: bersumber pada Tuhan
H.A. Rasional: bersumber pada Rasio Manusia
DIAS, JURISPRUDENCE
1. HUKUM ALAM SEBAGAI METODE
2. HUKUM ALAM SEBAGAI SUBSTANSI
H.A.MTD: IA MERUMUSKAN DIRINYA UNTUK MENEMUKAN METODA
YANG BISA DIPAKAI UNTUK MENCIPTAKAN PERATURAN YANG
BAIK DAN/ATAU BERLAKU UNIVERSAL.
HA.S: MENETAPKAN PERATURAN-PERATURAN YANG BERISI
BEBERAPA ASAS YANG ABSOLUT, YANG LAZIM DIKENAL
SEBAGAI “HAK ASASI MANUSIA”. (HA. INI MENGALAMI
KEMUNDURAN SEJAK ABAD KESEMBILAN BELAS UNTUK
DIGANTIKAN ALIRAN POSITIVISME)
HUKUM ALAM

MERUPAKAN IDEAL-IDEAL YANG MENUNTUN
PERKEMBANGAN DAN PELAKSANAANNYA.

SUATU DASAR DALAM HUKUM YANG BERSIFAT
MORAL, YANG MENJAGA JANGAN SAMPAI TERJADI
SUATU PEMISAHAN SECARA TOTAL ANTARA “YANG
ADA SEKARANG” DAN “YANG SEHARUSNYA”

SUATU METODA MENEMUKAN HUKUM YANG
SEMPURNA

ISI DARI HUKUM YANG SEMPURNA, YANG DAPAT
DIDEDUSIKAN MELALUI AKAL.

SUATU KONDISI YANG HARUS ADA BAGI KEHADIRAN
HUKUM
THOMAS AQUINAS
1.
2.
Hukum dr Wahyu (moral agama)-hukum ilahi positif
Hukum akal budi manusia-hukum positif manusia
(H.A. Primer & H.A. Sekunder).
H.A.Primer: norma yg bersifat umum berlaku bagi semua
manusia: berikan setiap orang haknya; jangan merugikan
seseorang.
H.A.Sekunder: yg benar dpt dirumuskan dlm norma2 yg
berlaku in abstracto, yg disimpulkan dr H.A. Primer atau
wahyu, misal: jangan membunuh, jangan mencuri, hormati
orang tua, jangan menghina.
HUKUM YANG TDK ADIL, DAN TDK DPT DITERIMA AKAL, YG
BERTENTANGAN DG NORMA ALAM, TDK DPT SBG
HUKUM, TP HK YG MENYIMPANG
1.
2.
3.
4.
THOMAS AQUINAS
LEX AETERNA
LEX NATURALIS
LEX DIVINA
LEX HUMANA
HUKUM ISLAM
SEMUA PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN HARUS BERSUMBER PADA
AL-QUR’AN DAN AL-HADIST
IJTIHAD: USAHA YANG SUNGGUH-SUNGGUH
DG MENGGUNAKAN SEGENAP
KEMAMPUAN YG ADA , DILAKUKAN OLEH
ORANG AHLI YG MEMENUHI SYARAT
UNTUK MENDAPATKAN GARIS HUKUM
YANG BELUM DIATUR SECARA DETAI L
DALAM AL-QURAN DAN AL-HADIST
LON L. FULLER (ABAD XX)
FULLER TDK BERPENDAPAT BAHWA SISTEM
HUKUM ITU HARUS SESUAI DG SUATU
TUNTUTAN MORALITAS TERTENTU ATAU
DIUKUR DARI SUATU STANDAR YANG
BERASAL DARI LUAR SISTEM ITU. TAPI
PERATURAN2 HUKUM ITU PERLU TUNDUK
PADA INTERNAL MORALITY.
Hukum merupakan usaha untuk menundukkan
tingkah laku manusia ke bawah peraturan2.
Principles of legality (FULLER)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Sistem Hukum hrs mengandung peraturan2, tdk boleH
mengandung sekedar keputusan2 yg bersifat ad hoc.
Peraturan yg dibuat itu harus diumumkan.
Tdk boleh ada peraturan yg berlaku surut.
Peraturan harus disusun dalam rumusan yang bisa
dimengerti.
Suatu sistem tdk boleh mengandung peraturan2 yg
bertentangan satu sama lain.
Peraturan tidak boleh mengandung tuntutan yang
melebihi apa yang dapat dilakukan.
Tidak boleh ada kebiasaan untuk sering merubah-rubah
peraturan sehingga menyebabkan seseorang akan
kehilangan orientasi.
Harus ada kecocokan antara peraturan yang
diundangkan dengan pelaksanaan sehari-hari
POSITIVISISME HUKUM
1.
2.
3.
4.
Positivisme merupakan salah satu aliran yang telah
mendominasi pemikiran dan konsepsi-konsepsi hukum
di berbagai negara sejak abad XIX.
Penganut paham ini akan senantiasa menggunakan
parameter hukum positif – bahkan cenderung
mengagung-agungkan hukum positif – untuk
melakukan penilaian terhadap suatu masalah dengan
mekanisme hirarki perundang-undangan.
Dengan penggunaan aliran ini – di mana
penegakkannya mengandalkan sanksi bagi siapa yang
tidak taat – para pengikutnya berharap (bahkan telah
memitoskan) akan tercapai kepastian dan ketertiban
serta mempertegas wujud hukum dalam masyarakat.
Aliran ini mendekonstruksi kosep2 Hk aliran HK Alam,
dari konsepnya yg semula metafisik (hk sbg ius atau
asas2 keadilan yg abstrak) kekonsepnya yang lebih
positif (hk sebagai lege atau aturan perundang2an),
oleh sebab itu harus dirumuskan secara jelas dan
PENGARUH ALIRAN FILSAFAT POSITIVISME
Paham yang menuntut agar setiap metodologi yang
dipikirkan untuk menemukan kebenaran hendaklah
memperlakukan realitas sebagai suatu yang eksis
sebagai salah satu objektiva, yang harus dilepaskan
dari sembarang macam prakonsepsi metafisis yang
subyektif sifatnya.
PRINSIP UTAMA ALIRAN FP
Hanya menganggap benar yg benar2 tampil dalam pengalaman.
1.
2.
3.
Hanya yang pasti secara nyata yang diakui sbg kebenaran
Hanya melalui ilmulah pengalaman nyata itu dapat dibuktikan
4.
Semua kebenaran hanya didapat melalui ilmu.
PRINSIP DASAR POSITIVISME HUKUM
Suatu tatanan hukum negara berlaku bukan karena
mempunyai dasar dalam kehidupan sosial, jiwa bangsa,
dan hukum alam, melainkan karena mendapat bentuk
positifnya suatu instansi yg berwenang.
2. Dalam mempelajari hukum hanya bentuk yuridisnya yang
dipandang. Hukum sbg hukum hanya ada dg bentuk
formalnya.
3. Isi material hk memang ada, tetapi tdk dipandang sbg
bahan ilmu pengetahuan hukum, krn isi mrp variabel yg
bersifat sewenang2. Isi hk tergantung dr situasi etis dan
politik suatu negara, mk hrs dipelajari ilmu pengtahuan
lain.
TiGa Aliran PH:
Positivisme Hukum Analitis, Teori murni hukum, Positivisme
pragmatis
1.
HART
1. Undang-undang adalah perintah manusia;
2. Tidak perlu adanya hubungan hk antara hk dg moral atau hk
yang ada dan yang seharusnya ada;
3. Analisis dari konsepsi-konsepsi hkum: a) layak dilanjutkan;
b) harus dibedakan dari penelitian2 historis mengenai sebab2
atau asal-usul dari UU dari penelitian2 sosiologis mengenai
hubungan hk dg gejala sosial lainnya, dan kritik atau
penghargaan hk apakah dalam arti moral atau sebaliknya.
4. system hukum adalah system logis tertutup, artinya,
putusan2 hk yang tepat dapat dihasilkan dengan cara-cara
yang logis dari peraturan2 hk yang telah ditentukan lebih
dahulu tanpa mengingat tuntutan2 social, kebijaksanaan,
norma2 moral;
5. penilaian-penilaian moral tidak dapat diberikan atau
dipertahankan.
H.L.A HART:
SISTEM HUKUM
PRIMERY RULES : menekankan pada kewajiban
manusia untuk bertindak atau tidak bertindak.{
1). Ada Keteraturan berperilaku di masy, dan
tekanan sosial bg mrk yg menyimpang; 2)
dirasakan sbg sebuah kewajiban oleh sebagian
besar anggota masy.}
SECONDARY RULES: aturan tentang aturan (1.
Aturan yg menetapkan sahnya suatu peraturanr of recognition.2. Bagaimana dan oleh siapa dp
diubah- r of change; 3. Bagaimana dan oleh siapa
dapat ditegakkan- r of adjudication).
John Austin
1. Hukum merupakan perintah dari kekuasaan
politik yg berdaulat dalam suatu negara .
2. Hukum merupakan sistem logika yang
bersifat tetap & tertutup (closed logical
system).
Selanjutnya
ilmu
hk
(jurisprudence) dipandang sebagai teori
hukum positif yang otonom dan dapat
mencukupi dirinya sendiri.
3. Hukum positif harus memenuhi beberapa
unsur,yaitu: adanya unsur perintah, sanksi,
kewajiban, dan kedaulatan.
Hans Kelsens: TeoRi Hukum Murni
1.
2.
3.
4.
5.
THM
THM mrp suatu pembrontakan yg ditujukan thd ilmu
hukum yg ideologis, yang hanya mengembangkan hk
sbg alat pemerintah dlm negara2 totaliter.
THM mrp gambaran hk yg bersih dlm abstraksinya, dan
ketat dalam logikanya. Oki, menyampingkan hal-hal yg
bersifat ideologis yg dianggap irasional
THM tidak boleh dicemari ilmu-ilmu politik, sosiologi,
sejarah, dan pembicaraan tentang etika.
Grundnorm merupakan semacam bensin yang
menggerakkan sistem hukum. Menjadi dasar mengapa
hukum itu harus dipatuhi dan yang memberi
pertanggungjawaban mengapa hukum itu harus
dipatuhi.
Stufentheory. Sistem hukum pada hakikatnya mrp
sistem hirarkis yang tersusun dari peringkat terendah
hingga peringkat tinggi.
TEORI HUKUM ala HANS KELSEN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tujuan teori hukum adalah untuk mengurangi kekacauan
dan kemajemukan menjadi kesatuan.
Teori hukum meru;pakan ilmu pengetahuan mengenai
hukum yang berlaku, bukan mengenai hukum yang
seharusnya.
Hukummerupakan ilmu pengetahuan normatif, bukan
ilmu alam.
Teori hukum sebagai teori tentang norma-norma , tidak
ada hubungannya dengan daya kerja norma-norma
hukum.
Teori hukum adalah formal, suatu teori tentang cara
menata , mengubah isi dengan cara yang khusus.
Hubungan antara teori hukum dan sistem yang khas dari
hukum positif adalah hubungan apa yang mungkin
dengan hukum yang ada.
ASAS HUKUM
Dalam setiap aturan hukum dapat dilacak asas
hukumnya.
Satjipto Rahardjo, asas hukum merupakan
‘jantungnya’ peraturan hukum.
Bellefroid, setiap tertib hukum yang berlaku di
setiap negara selalu ditopang oleh asas
hukum.
Paton, asas hukum membuat hukum itu hidup,
tumbuh dan berkembang, dan mempunyai
nilai etis
Hukum Historis
Von Savigny
Kekuatan untuk membentuk hukum terletak
pada rakyat yg terdiri dr kompleksitas
individu dan perkumpulan2. Pembuat
undang2 hrs mdpt bahannya dr rakyat dan
ahli hukum dg mempertimbangkan perasaan
hukum dan perasaan keadilan masyarakat.
UTILITARISME
Jeremias Bentham
Baik buruknya hukum harus diukur dari baik
buruknya akibat yg dihasilkan oleh
penerapan hukum itu. Suatu ketentuan
hukum baru dapat dinilai baik, jika akibat2 yg
dihasilkan dr penerapannya adalah kebaikan,
kebahagiaan sebesar-besarnya, dan
mengurangi penderitaan.
HUKUM SOSIOLOGIS
(Sociological jurisprudence)
Hukum yg baik adalah hukum yg sesuai dg hukum yg hidup di
masyarakat. Adanya keseimbangan antara hk formal dg hk
yg hidup di masy, atau kepentingan penguasa dg kpt masy.
Roscoe Pound (Penggagas SJ):
Hukum harus dipandang sebagai suatu lembaga kemasyarkatan
yg berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sosial. Hukum
sebagai suatu konsep yang dapat dikembangkan sedemikian
rupa untuk dijadikan alat rekayasa sosial. Law as a tool of
social engineering <<>> dark engineering.
Yeheskel Dror: Law as a tool of directed social change.
Benyamin Cardozo:
Hukum sbg kaidah yg perkembangannya sangat bergantung pd
komponen2 di luarnya . Logika, sejarah, adat istiadat,
pedoman perilaku yg benar, hakikatnya mrpk kekuatan2 yg
berpengaruh besar terhadap perkembangan hukum.
HUKUM REALIS PRAGMATIS
(O.W. HOLMES; JOHN CHIPMAN GRAY; KARL
LLEWELLYN; JEROME FRANK)
HK dilihat dr tujuan sosial yg ingin dicapai dan akibatakibat yg timbul dr bekerjanay hk
Hukum bukanlah apa yang tertulis dengan indah dalam undangundang melainkan hukum yang diterapkan dalam realitas
sehari-hari oleh polisi, jaksa, hakim.
Aparatur hk dan masy, tempat hukum itu diterapkan bukanlah
komponen2 mekanis yg serta merta mentaati perintah hk,
melainkan jg punya potensi menyimpangiUU.
Oliver Wendel Holmes (the life of law has no been logic, but
it has been experience): Nasib pelaku kejahatan bukan
terletak pada rumusan undang2, melainkan pada
putusan hakim.
CRITICAL LEGAL STUDY
 Studi Hukum Kritis (SHK) melanjutkan tradisi Legal Realist
yang melakukan kajian empris terhadap hukum. Secara radikal
SHK menggugat teori, doktrin atau asas-asas seperti netralitas
hukum, otonomi hukum, dan pemisahan hukum dengan
politik. (Gerry Spence, With justice for none; Pizzi, Trials Without Truth)
 CLS tetap berada pada dalam wilayah jurisprudence, tapi
beralih dari alur berfikir normologik kecara berpikir nomologik
yg menekankan pada realitas ketimbang kepada teks
 Karena tidak seperti dikonstruksikan oleh teorinya, prosesproses hukum bekerja bukan di ruang yang hampa melainkan
bekerja dalam realitas yang tidak netral dan nilai yang ada
dibelakangnya adalah subyektif. Ide dasar SHK bertumpu
pada pemikiran bahwa hukum tidak dapat dipisahkan dari
politik dan hukum tidak tercipta dalam suatu ruang hampa
yang bebas nilai. Hukum lahir melalui ‘pertempuran’ politik
yang cenderung memihak dan subyektif untuk keuntungan
golongan tertentu. Inilah yang kemudian memunculkan
komentar bawa ‘hukum itu cacat sejak dilahirkan’.
ARUS PEMIKIRAN
 ROBERTO UNGER: MENGINTEGRASIKAN
PARADIGMA KONFLIK DAN KONSESNSUS. AP
CENDERUNG LIBERALISME RADIKAL. (LAW IN
MODERN SOCIETY; THE CLS MOVEMENT)
 DAVID KAIRYS : MEWARISI KRITIK MARXIS THD
HUKUM LIBERAL YANG HANYA DIANGGAP
MELAYANI SISTEM KAPITALISME. AP
MEMPUNYAI KECENDERUNGAN SOSIALISME
HUMANISTIK. (POLITIC OF LAW)
 DUNCAN KENNEDY: MENGGUNAKAN METODE
EKLEKTIS YANG MEMBAHURKAN SEKALIGUS
PRESPEKTIF STRUKTURALIS, FENOMENOLOGIS,
NEO-MARXIS.
Gavin Drewery
PRODUK HUKUM LAHIR DARI SUATU PROSES
POLITIK
LAW IS ESSENSIAL PART OF POLITICS...AT A
MORE PRACTICAL LEVEL, WHEN POLITICAL
DECISIONS COME TO BE TRANSLATED IN
TO LEGAL RULES..
Faktor2 Sosial&
Personal lainnya
L.PEMBUAT
PERATURAN
L.PENERAPAN
PERATURAN
Faktor2 sosial
PEMEGANG
PERAN
Faktor2 sosial
D. KENNEDY
WE NEED TO UNDERSTAND FAR MORE
THAN WE NOW ABOUT THE CONTENT
AND INTERNAL STRUCTURE OF LEGAL
THOUGHT BEFORE WE CAN HOPE TO
LINK IT IN ANY CONVINCING WAY TO
OTHER ASPECTS OF SOCIAL, POLITICAL
OR ECONOMIC LIFE.
SOCIOLOGY OF LAW
ANZILOTTI (1882)
BERMULA DARI LAPANGAN SOSIOLOGI YANG
MEMBAHAS HUBUNGAN ANTARA GEJALAGEJALA KEHIDUPAN SUATU KELOMPOK
MASYARAKAT DENGAN HUKUM (RUANG
LINGKUP: Mempelajari dasar sosial dari hukum;
efek hukum terhadap gejala2 sosial dlm masy;
mengamati bekerjanya badan2 yg terlibat
dalam kegiatan penyelenggaraan hukum)
SOCIOLOGICAL YURISPRUDENCE
BERANGKAT DARI ILMU HUKUM, IA
MENGARAHKAN REFLEKSINYA TERHADAP
MASALAH2 PRAKTIS DARI KETERTIBAN
HUKUM DG MELAKUKAN PENELITIAN YG
BERTOLAK DARI LAPANGAN ILMU HUKUM
POSITIVIS VS SOSIOLOGIS
1.
2.
3.
4.
5.
POSISTIVIS MELIHAT HK SBG NORMA TERTULIS;
SOSIOLOGIS MELIHAT HUKUM SBG KENYATAAN
MASYARAKAT.
POS. MELIHAT HK SBG SUATU YG OTONOM; SOSIOLOGIS
MELIHAT HUKUM SBG SUATU YG TDKOTONOM, KRN
ADANYA FAKTOR2 NON-HUKUM
POS. MEMBICARAKAN HK TTG APA YG SEHARUSNYA;
SOSIOLOGIS MENGKAJI HK DLM KENYATAAN DI
MASYARAKAT.
POS. MELIHAT KEBERADAAN HUKUM ADALAH DOGMA YG
WAJIB DIIKUTI SECARA PROSEDUR DAN SERBA KAKU;
SOSIOLOGIS SENANTIASA MEMANDANG HK SBG NORMA
YG HARUS MEMENUHI RASA KEADILANMASYARAKAT LUAS.
POS ITIVISME MENGGUNAKAN METODE PRESKREPTIF.
SOSIOLOGIS MENGGUNAKAN METODE DESKREPTIF.
DURKHEIM
Hukum yg dipakai oleh masyarakat
berpadanan dg tipe solidaritas masyarakat di
situ.
S. Mekanik: Ciri masyarakat dmn taraf pembagian kerjanya
masih rendah dan sifat masy relatif masih utuh.
Mensyaratkan ada suatu ikatan yg bersifat mekanis
antara warga masy. Tipe Hukum yg sesuai adalah yg
bersifat represif. Hk bekerja dg alat pidana
S. Organik: ciri masyarakat kompleks dan taraf pembagian
kerja yg tinggi. Memberikan kelonggaran kepada
masing-masing anggota masyarakat untuk menjalin
hubungan satu sama lain, tanpa ada campur tangan.
Hukum baru bekerja apabila terjadi ketidakadilan dlm
hub.tsb
Verikasi thd teori ini dilakukan Schwartz dan Miller
NONET dan SELZNICK
TIGA TIPE HUKUM DALAM MASYARAKAT
1. Hukum Represif: Hukum yg mengabdi dan pelayan pd
kekuasaan dan tertib sosial yg represif
2. Hukum Otonom: Hukum digunakan untuk mengawasi
atau membatasi kekuasaan yg represif dan melindungi
integritas dirinya. Didukung PN yang menjalankan
tugasnya yg bebas dr kekuasaan politik dan ekonomi,
dg menegakkan keadilan prosedural.
3. Hukum Responsif. Hukum yg melayani kebutuhan dan
kepentingan sosial rakyat (sbg fasilitator), pembuat uu
merefleksikan hal2 yg terjadi di masy, dan
mengedepankan keadilan substansial.
(Memadukan jurisprudence dan social science >>untuk
mengatasi krisis hukum atau seperti yg dikatakan
Trubek>>> is law dead?
HUKUM REPRESIF Vs OTONOM
Tujuan
: Ketertiban >><< Legitimasi
Legitimasi : Ketahn Sos & Tujuan Ng >< Keadilan Prosedural
Peraturan : Keras, rinci, lemah thd pembuat hk >><< Luas dan
Rinci, mengikat penguasa maupun yang dikuasai
Diskresi
: Sangat luas; oportunistik >< Dibatasi peraturan,
delegasi yg sempit
Moralitas : Moralitas komunal >><< moralitas kelembagaan
Politik
: Hukum subordinat politik kekuasaan >< Independen
Harapan
Ketaatan : Tanpa Syarat (dianggap pembangkang) >><<
Penyimpangan peraturan yg dibenarkan, mis.
Menguji validitas uu atau perintah
Partisipasi : Pasif, kritik dianggap tdk setia >><< akses dibatasi
prosedur baku; munculnya kritik atas hk.
HUKUM RESPONSIF
Tujuan
: Kompetensi
Legitimasi : Keadilan Substantif
Peraturan : Subordinat dr prinsip dan kebijakan
Diskresi
: Luas, tetapi sesuai dengan tujuan.
Moralitas : Moralitas sipil
Politik
: Terintegrasi aspirasi hk dan politik.
Keperpaduan kekuasaan
Harapan
Ketaatan : Pembangkangan dilihat dr aspek bahaya
substantif; Dipandang sbg gugatan thd legitimasi
Partisipasi : Akses diperbesar dengan integrasi advokasi
hukum dan sosial
WEBER
PERKEMBANGAN HUKUM SELARAS DENGAN
PERKEMBANGAN MASYARAKATNYA
1. TRADISIONAL: PROSES PERADILANNYA
EMPIRIS, SUBSTANTIF, PERSONAL .
KEADILAN EMPIRIS
2. KHARISMATIS: PENGADAAN HUKUM
MELALUI PEWAHYUAN; KEADILAN
KHARISMATIK
3. RASIONAL: PENGADAAN HUKUM MELALUI
PENGGARAPAN HK SCR SISTIMATIS
DIJALANKAN SCR PROFESIONAL
WEBER:
PENEGAKAN HUKUM MODERN
 Penegakan hukum modern terdapat ke
cenderungan formal rasional dan birokratis,
namun demikian perkembangan hukum
modern juga menunjukkan tendensi antiformalistis. Kadang2 perkembangan kualitas
formal dr hk justru melahirkan antinomi2 yg
aneh.
CHAMBLISS& SEIDMAN:
PENEGAKAN HUKUM
Bekerjanya atau putusan penegak
hukum dipengaruhi faktor lingkungan
sosial, politik dan kekuatan lainnya pada
pribadi penegak hukum.
Contoh Lain
 Yahezkel Dror; Lawrence M. Friedman: Bekerjanya Hukum
terkait dengan budaya masyarakat.
 A.V.Dicey: Hukum terkait dengan opini publik (pendapat
umum). Hukum harus dilaksanakan atau dibuat atas dasar
kekuatan opini.
 David.M Trubek: Keterkaitan hukum dengan struktur pasar.
 Vinogadrof: yg menyebabkan bekerjanya hukum adalah
praktek2 yang dijalankan sehari-hari yg dipimpin oleh
pikiran memberi dan menerima dlm suatu hubungan hukum
yg wajar dan dlm suatu kerjasama sosial.
Feminis Jurisprudence
Ahli-ahli hukum feminist kritis telah menemukan bahwa
hukum menghadirkan sejumlah keterbatasan terhadap
realitas nilai-nilai sosial.
Pertama, karena ketergantungan pada preseden
(staredecisis), feminis telah menyatakan bahwa badan
hukum yang ditetapkan sangat bersifat phallocentris
(didominasi laki-laki) dan semua masalah yang diselesaikan
di pengadilan yang secara substansial menyimpang dari
badan pengetahuan ini kurang cenderung mendapatkan
perhatian dan penyelesaian yang diinginkan. Jadi status quo
lebih cenderung mendominasi.
Kedua, konteks ke dalam struktur hukum yang
menggambarkan masalah bagi feminist mencoba untuk
membela klien, dan secara bersaman memberikan
sumbangan terhadap pergerakan feminis yang lebih besar.
Ketiga, memberi perhatian pada fokus pengadilan yang
rasional dan koheren.
Hukum Progresif
Pemikiran Hukum Progresif (HYP) dimunculkan
Satjipto Rahardjo sejak tahun 2002 yang merasa
prihatin terhadap keterpurukan hukum di
Indonesia yang dianggap gagal mengantarkan
manusia kepada kehidupam yang adil, sejahtera
dan membuat manusia bahagia. Bahkkan hukum
di Indonesia telah mendapat predikat salah satu
sistem hukum yang terburuk di dunia.
Asumsi yg mendasari HP: 1) hukum adalah untuk
manusia, dan tidak untuk dirinya sendiri; 2) hk
itu selalu berada pd status law in the making dan
tidak bersifat final; 3) hukum adalah institusi
yang bermoral kemanusiaan, dan bukan
teknologi yg tdk berhatinurani.
Bdr asumsi tsb, kriteria HP adalah
1) mempunyai tujuan besar berupa
kesejahteraan dan kebahagiaan manusia; 2)
memuat kandungan moral kemanusiaan yang
sangat kuat; 3) HP adalah hukum yg
membebaskan dlm ranah praktik dan teori; 4)
HP bersifat kritis dan fungsional.
REFORMASI HUKUM
HAROLD J. LASKI “A GRAMMAR OF POLITICS”
(DALAM GEORGE ALLEN & UNWIN)
1.
CARA PARA AHLI HUKUMNYA MEMPEROLEH PENDIDIKAN DAN
PELATIHANNYA;
2.
CARA BAGAIMANA PARA PENGEMBAN PROFESI HUKUM
DIORGANISASI;
3.
ADANYA KOMISI PARA AHLI YANG BERTUGAS UNTUK MELAKUKAN
PENELITIAN TENTANG CARA –CARA UPAYA PERBAIKAN HUKUM,
INVESTIGASI THD KELUHAN 2 , MENGABSORBSI PELAJARAN DARI
PENGALAMAN INTERNASIONAL, PENGEMBANGAN PROFESI
HUKUM MELALUI DORONGAN KREATIVITAS;
4.
MEMPERTIMBANGKAN SECARA LAYAK PENGALAMAN AWAM
TENTANG HUKUM;
5.
PEMANFAATAN PENGALAMAN JUDISIAL DALAM
MENGAMANDEMEN HUKUM (PERUNDANG2AN)
Download