penambahan induktor secara seri dengan eksitasi kapasitor pada

advertisement
Seminar Sain dan Teknologi
ISSN:1693-6809
PENAMBAHAN INDUKTOR SECARA SERI DENGAN EKSITASI KAPASITOR
PADA GENERATOR INDUKSI SEKALIGUS
MEREDAM HARMONISA
Supri Hardi1
Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe
Abstrak
Pengoperasian motor induksi sebagai generator induksi ternyata membangkitkan harmonisa.
Permasalahan yang ingin dibahas dalam penelitian ini yaitu seberapa besar harmonisa yang terjadi akibat
kumparan generator induksi yang dibangkitkan tanpa harus menghubungkan beban non linier. Kemudian
bagaimana penambahan Induktor yang diserikan dengan kapasitor dalam memfilter harmonisa yang
sekaligus pemberi daya reaktif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan tingkat peredaman harmonisa
tegangan dan harmonisa arus dengan menambahkan induktor secara seri dengan kapasitor yang sekaligus
sebagai pemberi daya reaktif pada motor induksi sebagai generator. Metode penelitian yang digunakan
yaitu metode pengujian dan pengukuran. THD tegangan kondisi tanpa beban sebesar 62,9 %. THD
tegangan kondisi berbeban tanpa Induktor sebesar 63,5 % dan THD arus pada kondisi tersebut
sebesar 83,9%. THD tegangan kondisi berbeban dengan Induktor L = 1,2 H sebesar 64,7 % dan THD
arus pada kondisi tersebut sebesar 68,3%. Disini dapat dilihat bahwa dengan penambahan
Induktor L mengakibatkan THD arus menurun dari 83,9% menjadi 68,3%.
Kata kunci : Generator Induksi, Harmonisa, Induktor, Kapasitor
1.
Pendahuluan
Motor induksi banyak digunakan
sebagai
pembangkit
(generator)
dan
diaplikasikan pada sistem pembangkit
alternatif atau sumber energi baru misalnya
pembangkit
tenaga
angin,
dan
mikrohidro/minihidro. Pada umumnya bila
dilakukan pembebanan pada generator
induksi akan mengakibatkan penurunan
tegangan dan putaran, terlebih lagi beban
induktif (I ketut perdana putra, 2008).
Pengujian dan pengukuran yang telah
dilakukan pada daya motor 1,5 kW, 4 kutub
yang dilakukan menunjukan bahwa pada
kondisi beban nol kenaikan putaran adalah
sebanding dengan kenaikan tegangan.
Tegangan konstan generator induksi sebesar
220 volt dicapai pada putaran 1499 rpm
untuk kapasitor sebesar 30 uF, pada 1480
rpm untuk 32 uF, dan 1441 rpm untuk
kapasitor 35 uF. Pada beban resistif dan
tegangan dijaga konstan, semakin tinggi
putaran maka daya yang dihasilkan semakin
besar. Besar daya maksimum sebagai fungsi
putaran terjadi pada nilai kapasitor 35 uF.
Pada kondisi beban resistif dengan putaran
dijaga konstan, maka frekuensi yang
dihasilkan juga konstan (Gagarin Chairul
Irianto, 2004).
Pengoperasian motor induksi sebagai
generator induksi ternyata membangkitkan
harmonisa yang tinggi juga sebelum dibebani
oleh beban nonlinier. Sehingga permasalahan
yang ingin dibahas dalam penelitian ini yaitu
seberapa besar harmonisa yang terjadi akibat
kumparan
generator
induksi
yang
dibangkitkan tanpa harus menghubungkan
beban non linier. Kemudian bagaimana filter
single tuned dalam meredam harmonisa,
serta bagaimana dengan penambahan
Induktor dalam memfilter harmonisanya
yang sekaligus pemberi daya reaktif.
Hasil penelitian ini nantinya dapat
diaplikasikan pada pembakit-pembangkit
listrik kecil dengan sumber energi yang
tersedia pada sebuah daerah tersebut.
Pembangkit-pembangkit
tersebut
dapat
berupa tenaga mikro/minihidro yang
Pekan Ilmiah Priode ke-XXI FT. UISU Jl. SM Raja Teladan Medan
Seminar Sain dan Teknologi
menggunakan motor induksi sebagai
generator.
Penelitian ini secara keseluruhan bertujuan
untuk mendapatkan tingkat peredaman
harmonisa tegangan dan harmonisa arus
dengan menambahkan induktor secara seri
dengan kapasitor yang sekaligus sebagai
pemberi daya reaktif pada motor induksi
sebagai
generator.
Menurut
tahapan
penelitian yang akan dikerjakan ada dua
tujuan yang akan dicapai, yaitu:
 Mendapatkan besar harmonisa yang
dibangkitkan oleh generator induksi
tanpa dihubungkan dengan beban
nonlinier.
 Untuk mendapatkan besar kapasitas
kapasitor dan induktor sebagai filter
single
tuned
untuk
meredam
harmonisa dan sekaligus pembangkit
tegangan awal.
2.
Pembangkitan Tegangan Generator
Induksi
Terjadinya pembangkitan tegangan
generator induksi akibat adanya maknit sisa
pada rotor. Kapasitor yang digunakan harus
sudah mempunyai muatan, sehingga terjadi
tegangan awal pada pembangkit tegangan
pada generator induksi. Pembangkitan
tegangan akan terjadi bila pada rotor terdapat
magnet sisa atau kapasitor yang masih
menyimpan muatan yang dihubungkan ke
generator induksi, dengan demikian akan
mengalir arus pada rangkaian. Dengan
adanya arus pada rangkaian tersebut maka
akan menghasilakn fluks magnet pada celah
udara antara kumparan stator dan rotor,
sehingga pada kumparan stator akan
membangkitkan tegangan induksi sebesar V1.
Tegangan
V1
selanjutnya
akan
mengakibatkan arus mengalir kembali ke
kapasitor sebesar I1. Arus tersebut akan
menambah besar magnet pada celah udara
sehingga tegangan kumparan stator akan
menjadi V2. Tegangan V2 selanjutnya akan
mengakibatkan arus mengalir kembali ke
kapasitor sebesar I2 selanjutnya tegangan
terus meningkat pada kumparan stator
sampai pada nilai tegangan generator induksi
sesuai nilai tegangan kapasitor. Setelah sama
tegangan generator induksi dengan tegangan
kapasitor maka tegangan yang dibangkitkan
ISSN:1693-6809
tidak bertambah lagi seperti terlihat pada
Gambar 2.2 yaitu hubungan tegangan dengan
arus kapasitor.
Gambar 1. Hubungan tegangan dengan arus
kapasitor.
Generator Induksi lebih sederhana dibanding
generator synchronous. Motor induksi lebih
mudah untuk beroperasi, mengendalikan, dan
memelihara, tidak mempunyai permasalahan
sinkronisasi, dan hemat (Bansal R.C).
3.
Pembangkitan Harmonisa pada
Mesin Listrik
Pada mesin listrik yang berputar baik
motor
maupun
generator
juga
membangkitkan harmonisa. harmonisa pada
mesin listrik ini dapat terjadi karena stator
maupun slot rotor yang tidak simetris
ataupun ketidak seimbangan pada kumparan
tiga fasanya. harmonisa yang terjadi akan
menginduksikan GGL pada kumparan stator
dengan
frekuensi
yang
samadengan
perbandingan antara kecepatan dengan
panjang gelombangnya. resultan dari gaya
gerak magnet (GGM) yang terjadi pada
mesin akan memproduksi harmonisa yang
bergantung pada frekuensi kecepatan.
harmonisa tambahan dapat terjadi apabila inti
magnet yang mengalami kejenuhan (de la
rosa, Francisco. C, 2006)
4.
Pemasangan Kapasitor
Nilai kapasitor yang dipasang sangat
menentukan terbangkitnya tegangan atau
tidak.
Untuk terbangkitnya tegangan
generator induksi, nilai kapasitor yang
dipasang harus lebih besar dari nilai
kapasitor minimum yang diperlukan untuk
proses eksitasi. Jika kapasitor yang dipasang
Pekan Ilmiah Priode ke-XXI FT. UISU Jl. SM Raja Teladan Medan
Seminar Sain dan Teknologi
lebih kecil dari kapasitor minimum yang
diperlukan, maka proses pembangkitan
tegangan tidak akan berhasil. Proses eksitasi
sendiri pada mesin induksi telah diteliti oleh
para ahli selama beberapa dekade. Bila
kapasitor dihubungkan sepanjang terminal
stator mesin induksi dimana mesin ini
digerakkan oleh suatu penggerak awal (prime
mover) eksternal, maka tegangan akan
diinduksikan ke terminal-terminalnya. Gaya
gerak listrik (ggl) dan arus induksi pada
belitan stator yang dipengaruhi oleh
kejenuhan magnetik mesin akan terus
meningkat sampai kondisi kedaan tunak
tercapai. Pada titik operasi ini tegangan dan
arus akan distabilisasi oleh nilai puncak dan
frekuensi yang diberikan. Agar eksitasi
sendiri dapat terjadi maka harus diperhatikan
hubungan antara nilai kapasitansi dan
kecepatan minimum. Untuk mode operasi
mesin yang berdiri sendiri, harus diupayakan
agar generator induksi beroperasi pada
daerah jenuh. Hal ini akan menjamin agar
hanya satu titik perpotongan antara kurva
magnetisasi dan garis reaktansi kapasitor
yang menunjukkan kestabilan tegangan
output pada keadaan berbeban seperti
ditunjukkan pada Gambar 2.3.
ISSN:1693-6809
Xm) dan ω = 2 π f dimana C adalah
kapasitansi eksitasi sendiri (Erwin Dodu
A.Y., 2009).
5.
Perhitungan Nilai Kapasitor
Dasar perhitungan berdasarkan data
name plate motor induksi tiga fasa yaitu
daya, tegangan, arus, factor daya, dan besar
putaran (Wasimudin surya S).
= √3 × × ×
= √3 × ×
=√ −
…………………….. (1)
Daya reaktif untuk perhitungan per fasa =
Qc/3,
=
=
1
2. . .
…………………(2)
Dimana:
Xc = Reaktansi yang diperlukan untuk
menyediakan arus buta
C = Nilai kapasitor yang diperlukan untuk
menyediakan arus buta
f = Frekuensi yang diinginkan
6.
Menentukan parameter inductor L
Reaktansi filter L kita pilih nilai yang
tertinggi dari pengukuran nilai harmonisa,
dan nilai yang terbesar pada harmonisa ordo
ke n (Krzysztof Piatek). Besar nilai reaktansi
induktif filter yaitu:
=
…………… (3)
Besar nilai L yaitu:
=
Gambar 2. Kurva magnetisasi terhadap
kestabilan tegangan output
Pada keadaan tidak berbeban, arus
kapasitor Ic = V1/Xc harus sama dengan arus
magnetisasi Im = V1/Xm. Tegangan V1
merupakan fungsi dari Im secara linear
meningkat sampai titik saturasi inti magnetik
tercapai. Frekuensi output dari generator
induksi tereksitasi sendiri adalah f = 1/(2π C
7.
2
………….. (4)
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan
yaitu metode pengujian dan pengukuran.
Metode pengujian dan pengukuran dilakukan
untuk mengetahui besar tegangan, arus,
frekuensi, daya, factor daya, Harmonisa,
putaran dan torsi generator induksi. Dari data
pengukuran tersebut lalu menghitungan daya
Pekan Ilmiah Priode ke-XXI FT. UISU Jl. SM Raja Teladan Medan
Seminar Sain dan Teknologi
ISSN:1693-6809
Bentuk karakteristik besar harmonisa
tegangan dan arus dapat dilihat pada Gambar
5 berikut,
18.28
76.19
Harmonics graph - Voltage
(V )
16.45
68.57
14.62
60.95
12.80
53.33
10.97
45.71
9.14
38.09
7.31
30.48
5.48
22.86
3.66
15.24
1.83
7.62
0
(A )
o
Data pengukuran
Harmonics screen
I(A)
410.62
36.69
369.68
33.02
328.73
29.35
287.79
25.68
246.85
22.01
205.90
18.35
164.96
14.68
124.01
11.01
83.07
7.34
42.13
3.67
1.18
3.55f
-39.76
-7.34
-121.65
-11.01
-162.60
-14.68
-203.54
-18.35
-244.48
-22.01
-285.43
-25.68
-326.37
-29.35
-367.32
-33.02
-408.26
-36.69
Started at 14.06.2013. 16:14:11
[ph1] Voltage
[ph1] Current
19.969
39.938
59.907
79.876
99.845
119.814
139.783
159.752
179.721
199.690
(ms)
Gambar 4. Bentuk gelombang tegangan
generator induksi tanpa beban
16
18
20
22
24
26
28
30
32
34
36
38
40
42
44
46
48
THD
0.90
800.00m
0.80
700.00m
0.70
600.00m
0.60
500.00m
0.50
400.00m
0.40
300.00m
0.30
200.00m
0.20
0.10
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26
28
30
32
34
36
38
40
42
44
46
48
THD
Gambar 5. Karakteristik Harmonisa tegangan
dan arus
Data pengukuran generator induksi
tanpa beban dalam bentuk tabel yaitu
tegangan fasa, arus fasa, daya, faktor daya,
besar THD tegangan dan arus harmonisa,
arus netral, dan frekuensi dapat dilihat pada
Tabel 1 yang diambil dari data hasil
pengukuran dengan alat ukur METREL.
Tabel 1 hasil pengukuran tegangan, arus,
daya, faktor daya, THD tegangan dan arus
Symbol
U
I
S
P
Q
PF
cosPhi
THD
U
THD I
0
14
1.00
-3.67
-80.71
12
Harmonics graph - Current
0
Data Harmonisa generator induksi
tanpa beban, dimana pada pengujian ini
kapasitor dihubungkan ke generator induksi
sebesar 30 uF, tanpa dihubungkan ke beban.
Pengukuran dengan menggunakan PQ meter
seperti Gambar 4 berikut.
U(V)
10
0
Power Q plus MI 2492 (merk METREL)
9.
8
T H D C u r re n t ( % )
o
o
6
100.00m
Motor induksi 1.1 kW, 380 Volt,
2840 Rpm, PF 0,8, hubung bintang.
Kapasitor 30 uF, 400V, hubung
bintang
inductor 1,2 H, 0,7 A
Beban resistif regulator 500 Ohm
hubung bintang
o
4
1.00
Data Peralatan uji
o
2
900.00m
Gambar 3. Gambar rangkaian pengujian
8.
0
0
Beban
Resistif
T H D V o l ta g e (% )
reaktif yang dibutuhkan untuk filter single
tuned dan sekaligus pemberi daya rekatif
kepada
generator
induksi.
Pengujian
generator induksi terhadap tegangan awal
yang dibangkitkan dengan pemasangan
kapasitor, selanjutnya dengan pemasangan
induktor yang dihubung seri dengan
kapasitor tersebut yang berfungsi sebagai
filter single tuned.
Uxx
THD
Uxx
I null
Freq
Name
Phase voltage
Phase current
Apparent power
Active power
Reactive power
PF
cosinus Phi
Total harmonic
distortion
Total harmonic
distortion
Inductive,
Capacitive
Phase to phase
voltage
Phase to phase
voltage - THD
Unit
V
A
kVA
kW
kVAr
L1
189.6
0.98
0.2
0.17
-0.1
0.93
- - -
%
63.5
%
- - c
V
%
A
Total
0.6
0.51
-0.3
0.9
c
329.1
2.14
26
Data Harmonisa generator induksi
tanpa beban, dimana pada pengujian ini
Pekan Ilmiah Priode ke-XXI FT. UISU Jl. SM Raja Teladan Medan
Seminar Sain dan Teknologi
ISSN:1693-6809
kapasitor dihubungkan ke generator induksi
sebesar 30 uF, generator induksi dengan
beban R dimana kapasitor tanpa dihubung
dengan Induktor L, pengukuran dengan
menggunakan PQ meter seperti Gambar 6.
I(A)
368.26
19.11
331.47
17.21
294.69
15.31
257.90
13.41
221.11
11.51
184.33
9.61
147.54
7.71
110.75
5.81
73.97
3.92
37.18
2.02
393.69m
118.67m
-36.39
-1.78
-73.18
-3.68
-109.97
-5.58
-146.75
-7.48
-183.54
-9.37
-220.33
-11.27
-257.11
-13.17
-293.90
-15.07
-330.69
-16.97
-367.47
-18.87
Started at 14.06.2013. 16:52:17
[ph1] Voltage
[ph1] Current
0
19.969
39.938
59.907
79.876
99.845
119.814
139.783
159.752
179.721
199.690
Uxx
THD
Uxx
I null
Freq
(ms)
Gambar 6. Bentuk gelombang tegangan
generator induksi berbeban
Bentuk karakteristik besar harmonisa
tegangan dan arus dapat dilihat pada Gambar
7 berikut,
14.63
75.45
Harmonics graph - Voltage
67.91
11.70
60.36
10.24
52.82
8.78
45.27
7.32
37.73
5.85
30.18
4.39
22.64
2.93
15.09
1.46
7.55
0
Name
Phase voltage
Phase current
Apparent power
Active power
Reactive power
PF
Unit
V
A
kVA
kW
kVAr
cosinus Phi
Total harmonic
distortion
Total harmonic
distortion
Inductive,
Capacitive
Phase to phase
voltage
Phase to phase
voltage - THD
L1
171.2
1.154
0.198
0.098
0.17
0.5
Total
0.594
0.294
0.51
0.5
0.79
%
62.9
%
83.9
i
V
i
296.6
%
A
2.186
25
Data Harmonisa generator induksi tanpa
beban, dimana pada pengujian ini kapasitor
dihubungkan ke generator induksi sebesar 30
uF, generator induksi dengan beban R
dimana kapasitor dihubung dengan Induktor
L sebesar 1,2 H, pengukuran dengan
menggunakan PQ meter seperti Gambar 8.
Harmonics screen
U(V)
I(A)
395.51
36.19
356.07
32.59
316.64
28.98
277.21
25.37
Started at 14.06.2013. 17:16:24
[ph1] Voltage
[ph1] Current
0
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26
28
30
32
34
36
38
40
42
44
46
48
THD
497.76m
Harmonics graph - Current
447.98m
398.20m
237.78
21.76
100.77
198.34
18.16
90.69
158.91
14.55
80.62
119.48
10.94
80.05
7.33
348.43m
70.54
298.65m
60.46
248.88m
50.39
199.10m
40.31
-77.68
-7.10
149.33m
30.23
-117.12
-10.70
99.55m
20.15
-156.55
-14.31
10.08
-195.98
-17.92
0
-235.41
-21.53
-274.85
-25.13
-314.28
-28.74
-353.71
-32.35
-393.14
-35.96
49.78m
0
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26
28
30
32
34
36
38
40
42
44
46
48
T H D C u rr e n t ( % )
(A )
T H D V o l ta g e (% )
(V )
13.17
Tabel 2 hasil pengukuran tegangan, arus,
daya, faktor daya, THD tegangan dan arus
Symbol
U
I
S
P
Q
PF
cosPh
i
THD
U
THD
I
Harmonics screen
U(V)
dilihat pada Tabel 2 yang diambil dari data
hasil pengukuran dengan alat ukur METREL.
THD
Gambar 7. Karakteristik Harmonisa tegangan
dan arus
Data pengukuran generator induksi
dengan beban R dimana kapasitor tanpa
dihubung dengan Induktor L dalam bentuk
tabel yaitu tegangan fasa, arus fasa, daya,
faktor daya, besar THD tegangan dan arus
harmonisa, arus netral, dan frekuensi dapat
40.61
3.73
1.18
118.67m
-38.25
-3.49
0
19.969
39.938
59.907
79.876
99.845
119.814
139.783
159.752
179.721
199.690
(ms)
Gambar 8. Bentuk gelombang tegangan
generator induksi berbeban
Bentuk karakteristik besar harmonisa
tegangan dan arus dapat dilihat pada Gambar
9 berikut,
Pekan Ilmiah Priode ke-XXI FT. UISU Jl. SM Raja Teladan Medan
Seminar Sain dan Teknologi
ISSN:1693-6809
15.55
77.85
Harmonics graph - Voltage
62.28
10.88
54.50
9.33
46.71
7.77
38.93
6.22
31.14
4.66
23.36
3.11
15.57
1.55
7.79
0
0
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26
28
30
32
34
36
38
40
42
44
46
48
THD
999.09m
81.91
Harmonics graph - Current
899.18m
Analisa dan Pembahasan
Kebutuhan dari kapasitor sebagai
pemberi daya reaktif terhadap generator
induksi yaitu sesuai persamaan (1) dan (2).
dari data pengukuran berbeban dimana besar
daya reaktif pada Tabel 2 kolom 4 baris 6
yaitu Q = 0,17 KVAr, maka besar kapasitor
yang dibutuhkan
73.72
799.27m
65.52
699.36m
57.33
599.45m
49.14
499.54m
40.95
399.64m
32.76
299.73m
24.57
199.82m
16.38
99.91m
8.19
0
T H D C u rre n t (% )
(A )
10.
70.07
12.44
T H D V o l ta g e (% )
(V )
13.99
=
=
171,2
= 172,41 Ohm
170
1
= 18,5
2. . 50.172,41
0
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26
28
30
32
34
36
38
40
42
44
46
48
THD
Gambar 9. Karakteristik Harmonisa tegangan
dan arus
Data pengukuran generator induksi
dengan beban R dimana kapasitor dihubung
dengan Induktor L sebesar 1,2 H dalam
bentuk tabel yaitu tegangan fasa, arus fasa,
daya, faktor daya, besar THD tegangan dan
arus harmonisa, arus netral, dan frekuensi
dapat dilihat pada Tabel 3 yang diambil dari
data hasil pengukuran dengan alat ukur
METREL.
Tabel 3 hasil pengukuran tegangan, arus,
daya, faktor daya, THD tegangan dan arus
Symbol
U
I
S
P
Q
PF
cosPhi
THD
U
THD I
Uxx
THD
Uxx
I null
Freq
Name
Unit
Phase voltage
V
Phase current
A
Apparent power
kVA
Active power
kW
Reactive power
kVAr
PF
cosinus Phi
Total
harmonic
distortion
%
Total
harmonic
distortion
%
Inductive,
Capacitive
Phase to phase
voltage
V
Phase to phase
voltage - THD
%
A
L1
Total
174.8
2.244
0.392 1.176
0.23
0.69
0.32
0.96
0.58
0.59
0.93
maka kebutuhan kapasitor
diambil nilai sebesar 20 uF.
Jika dihitung berdasarkan name plate motor
induksi pada faktor daya sebesar 0,8 maka,
daya reaktif Q = 660/3 = 220 VAr
=
=
i
(U12)
303.6
1
= 14,5
2. . 50.220
=
172,41
= 43,1 ℎ
2
43,1
= 0,137
2 . 50
Nilai L kondisi XC = 220 Ohm pada ordo
harmonisa ke 2 yang paling besar yaitu,
=
4.348
25
per fasanya
kebutuhan nilai Induktor L kondisi penyedia
daya reaktif C dihubungkan secara seri,
sehingga C yang dipakai sebagai penyedia
daya reaktif sudah berubah fungsi sebagai
filter single tuned. Besar nilai Induktor dapat
dihitung sesuai persamaan 3 dan 4 yaitu,
Nilai L kondisi XC = 172,41 Ohm pada ordo
harmonisa ke 2 yang paling besar yaitu,
=
i
220
= 220 Ohm
220
maka kebutuhan kapasitor
diambil sebesar 15 uF
64.7
68.3
per fasanya
=
220
= 55 ℎ
2
55
= 0,175
2 . 50
Pekan Ilmiah Priode ke-XXI FT. UISU Jl. SM Raja Teladan Medan
Seminar Sain dan Teknologi
ISSN:1693-6809
Secara rangkaian ekivalen dari pengukuran
arus yang dilakukan terhadap A1 dan A2
seperti Gambar 10 berikut
Gambar 10. Rangkaian ekivalen pengujian
Pengukuran arus sesuai Gambar 10 pada
kondisi generator seperti Tabel 4.
Tabel 4. Arus sesuai kondisi generator
Kondisi generator
Tanpa Beban
Berbeban, C tanpa L
Berbeban, C dengan L=1,2 H
Berbeban, C dengan L=2,8 H
Arus
(A1)
0,98
1,15
2,24
2,65
Arus
(A2)
0
0,45
0,46
0,42
Dari pengukuran tersebut maka arus yang
mengalir pada rangkaian filter kondisi beban
nol sebesar 0,98 A, kondisi berbeban tanpa
menggunakan Induktor L sebesar 1,15-0,45 =
0,7 A, dan kondisi berbeban dengan
menggunakan Induktor L sebesar 1,2 H
sebesar 2,24 - 0,46 = 1,78 A. Jika L dibuat
lebih besar ternyata arus yang mengalir ke
filter LC semakin besar. Indikasi ini dapat
dilihat pada Tabel pengukuran arus beban
pada kolom 2 baris 4 dan 5.
THD tegangan kondisi tanpa beban sebesar
62,9 % dan THD arus pada kondisi tersebut
tidak terdeteksi karena tidak ada arus yang
mengalir ke beban. Arus 0,98 A yang terbaca
pada PQ meter hanyalah arus reaktif dari
kapasitor. THD tegangan kondisi berbeban
tanpa Induktor sebesar 63,5 % dan THD arus
pada kondisi tersebut sebesar 83,9%. THD
tegangan kondisi berbeban dengan Induktor
L = 1,2 H sebesar 64,7 % dan THD arus pada
kondisi tersebut sebesar 68,3%. Disini dapat
dilihat bahwa dengan penambahan Induktor
L mengakibatkan THD arus menurun dari
83,9% menjadi 68,3%. Penurunan THD ini
memang tidak signifikan, disebabkan nilai L
kondisi pengujian tidak sesuai dengan
perhitungan yang seharusnya dengan
kapasitas yang harus digunakan.
11. Kesimpulan
Dari permasalahan dan tujuan yang akan
dicapai dari penelitian ini dapat diambil
kesimpulan yaitu THD tegangan kondisi
tanpa beban sebesar 62,9 %. THD tegangan
kondisi berbeban tanpa Induktor sebesar 63,5
% dan THD arus pada kondisi tersebut
sebesar 83,9%. THD tegangan kondisi
berbeban dengan Induktor L = 1,2 H sebesar
64,7 % dan THD arus pada kondisi tersebut
sebesar 68,3%. Disini dapat dilihat bahwa
dengan
penambahan
Induktor
L
mengakibatkan THD arus menurun dari
83,9% menjadi 68,3%.
Daftar Pustaka
[1].Bansal R.C., Three-Phase Self-Excited
Induction Generators, An Overview,
Senior Member, IEEE
[2].De la rosa, Francisco. C, 2006, harmonic
and power system, CRC Press.
[3].Erwin Dodu A.Y., 2009, pemodelan
sistem generator induksi tereksitasi
sendiri (self-excited induction generator
(seig)) JIMT, Vol. 6, No. 2,
[4].Gagarin Chairul Irianto, 2004, Penentuan
Nilai Kapasitor Untuk Penyedia Daya
Reaktip. JETri, Volume 3, Nomor 2,
Halaman 1-16, ISSN 1412-0372.
[5].I
ketut
perdana
putra,
2008,
perbandingan analisis nilai kapasitor
pada operasi motor induksi sebagai
generator menggunakan metode BL
theraja dan jean marc chapallaz, jurnal
penelitian unram, ISSN 085-0098 vol.2
no 13.
[6].Krzysztof Piatek AGH-University of
Science
&Technology,”Centralised
reactive power compensation in case of
harmonicpollution”.
http://www.leonardo-energi.org,
[7].Wasimudin surya S, Analisa karakteristik
motor induksi sebagai generator (MISG)
pada pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH).
Pekan Ilmiah Priode ke-XXI FT. UISU Jl. SM Raja Teladan Medan
Seminar Sain dan Teknologi
Daftar Riwayat Hidup Penulis
Nama : Supri Hardi
Tempat/Tanggal Lahir : Sei Buluh/23 Juli
1969
Alamat : Komp. Mutiara Indah, Lrg. X,
No.06 Alue Awe. Lhokseumawe
HP. 085261838763
email : [email protected]
Pendidikan terakhir : S2 USU, Thn 2011
Pekerjaan : Staf Pengajar pada Jurusan
Teknik
Elektro
Politeknik
Negeri
Lhokseumawe sejak 01 Maret 1999 sampai
sekarang.
Pekan Ilmiah Priode ke-XXI FT. UISU Jl. SM Raja Teladan Medan
ISSN:1693-6809
Download