23 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian

advertisement
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.
Variabel Dependen
: Intensi merokok
2.
Variabel Independen : Norma subjektif dan sikap terhadap rokok.
B. Definisi Oprasional
1. Intensi Merokok
Intensi merupakan niat dari seseorang untuk melakukan sesuatu
perilaku. Dalam penelitian ini perilaku yang diteliti adalah perilaku merokok.
Merokok sendiri adalah aktifitas membakar dan menghirup tembakau dalam
lintingan yang mana produk-produk dari rokok ini sangat mudah sekali kita
temui dimana saja tidak terkecuali di Indonesia. Jadi dapat disimpulkan
bahwasannya intensi merokok adalah niatan seseorang untuk melakukan
aktifitas merokok.
Skala intensi merokok disusun peneliti menggunakan indikator yang
diturunkan dari variable intensi merokok. Tingkat intensi merokok subjek
dilihat dari besarnya skor total yang diperoleh pada Skala Intensi Merokok.
Semakin tinggi skor total yang diperoleh, maka semakin tinggi pula tingkat
intensi merokok yang dimiliki subyek. Sebaliknya, semakin rendah skor intensi
merokok yang diperoleh subyek, maka semakin rendah pula tingkat intensi
merokok subyek.
24
2. Norma Subjektif
Norma subjektif subjek disini adalah keyakinan akan harapan normatif.
Hal tersebut mengacu pada seberapa besar harapan-harapan yang dipersepsi
oleh individu yang berkaitan dengan perilaku merokok. Orang-orang yang
dianggap berpengaruh dan mempengaruhi individu (reference significant
others) dalam hal ini adalah orang tua, saudara, teman, tetangga, dan orangorang di lingkungannya secara lebih luas.
Skala Norma Subjektif disusun peneliti berdasarkan komponenkomponen norma subjektif dari Fishbein dan Ajzen (1975). Komponenkomponen tersebut adalah normative believe (keyakinan normatif) dan
motivation to comply (motivasi untuk memenuhi). Norma subjektif diketahui
dengan skor yang diperoleh subjek setelah mengisi skala norma subjektif.
Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi pula norma subjektif
subjek. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh subjek, maka semakin
rendah pula norma subjektif subjek.
3. Sikap terhadap merokok
Sikap terhadap merokok adalah suatu keadaan jiwa (mental) dan
keadaan fikiran yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap
lingkungan fisik dalam bentuk suka maupun tidak suka, yang diorganisir
melalui pengalaman serta mempengaruhi secara dinamis pada intensi. Pada
penelitian ini sikap akan diungkapkan menggunakan skala sikap terhadap
merokok yang diukur dari tiga aspek menurut Fishbein dan Ajzen (1975).
25
Ketiga aspek tersebut adalah aspek kognitif, afektif dan konatif. Semakin
positif sikap terhadap merokok pada subjek, maka semakin tinggi pula intensi
merokok pada subjek. Sebaliknya, semakin negatif sikap terhadap merokok
pada subjek, semakin rendah pula intensi merokoknya.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah wanita usia 17 sampai 28 tahun yang
berdomisili di Kecamatan Umbulharjo Yogykarta
dari semua tingkat sosial
ekonomi dan semua tingkat pendidikan.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode yang akan digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah metode kuantitatif dengan skala sebagai alat pengumpul data. Penelitian
ini menggunakan tiga buah skala yaitu skala intensi merokok, skala norma
subjektif dan skala sikap terhadap merokok. Kedua skala tersebut menggunakan
skala Likert, dengan memodifikasi alternatif jawaban lima respon yang terdiri dari
pernyataan yang favorable dan unfavorable. Aitem favorable disini adalah yang
mendukung tinginya variabel yang diukur, sedangkan aitem unfavorable adalah
yang tidak mendukung tingginya variabel yang diukur.
26
1. Skala Intensi Merokok
Skala intensi merokok yang digunakan dalam penelitian ini disusun
peneliti berdasar aspek-aspek intensi menurut teori Fishbein dan Ajzen (1975).
Aspek-aspek tersebut adalah perilaku, sasaran, konteks dan waktu. Skala
intensi merokok menggunkana model skala Likert yang memberikan 5
alternatif jawaban yaitu STS (sangat tidak sesuai), TM (tidak sesuai), AS (agak
sesuai), S (sesuai), SS (sangat sesuai). Pada aitem favorable, nilai 1 (satu)
diberikan untuk jawaban sangat tidak sesuai, nilai 2 (dua) untuk jawaban tidak
sesuai, nilai 3 (tiga) untuk jawaban agak sesuai, nilai 4 (empat) untuk jawaban
sesuai, dan nilai 5 (lima) untuk jawaban sangat sesuai. Sebaliknya, pada aitem
unfavorable nilai 5 (lima) diberikan untuk jawaban sangat tidak sesuai, nilai 4
(empat) untuk jawaban tidak sesuai, nilai 3 (tiga) untuk jawaban agak sesuai,
nilai 2 (dua) untuk jawaban sesuai, dan nilai 1 (satu) untuk jawaban sangat
sesuai. Rancangan skala intensi merokok terdiri atas 5 aitem favorable dan 7
aitem unfavorable . Pendistribusian aitem rancangan skala intensi merokok
dapat dilihat dalam table 1.
Table 1.
Distribusi aitem skala intensi merokok
Aspek intensi
Perilaku
Sasaran
Konteks
Waktu
Nomor aitem
Favorable
Unfavorable
3
1, 2
5, 6
4
7, 8
9
10, 11, 12
Jumlah
3
3
3
3
27
2. Skala Norma Subjektif
Skala norma subjektif yang digunakan dalam penelitian ini disusun
peneliti berdasarkan komponen-komponen norma subjektif yang dikemukakan
oleh Fishbein dan Ajzen (1975) yaitu keyakinan normatif dan motivasi untuk
memenuhi. Skala intensi merokok menggunakan model skala Likert yang
memberikan 5 alternatif jawaban yaitu STS (sangat tidak sesuai), TS (tidak
sesuai), AS (agak sesuai), S (sesuai), SS (sangat sesuai). Pada aitem favorable,
nilai 1 (satu) diberikan untuk jawaban sangat tidak sesuai, nilai 2 (dua) untuk
jawaban tidak sesuai, nilai 3 (tiga) untuk jawaban agak sesuai, nilai 4 (empat)
untuk jawaban sesuai, dan nilai 5 (lima) untuk jawaban sangat sesuai.
Sebaliknya, pada aitem unfavorable nilai 5 (lima) diberikan untuk jawaban
sangat tidak sesuai, nilai 4 (empat) untuk jawaban tidak sesuai, nilai 3 (tiga)
untuk jawaban agak sesuai, nilai 2 (dua) untuk jawaban sesuai, dan nilai 1 (satu)
untuk jawaban sangat sesuai.Rancangan skala norma subyektif terdiri atas 12
aitem yakni 6 aitem favorable dan 6 aitem unfavorable. Pendistribusian aitem
rancangan skala norma subyektif dapat dilihat pada tabel 2.
Table 2.
Distribusi aitem norma subyektif.
Komponen norma subyektif
Keyakinan normatif
Motivasi untuk memenuhi
Nomor aitem
Favorable
Unfavorable
3, 4, 5
1, 2, 6
7, 9, 12
8, 10, 11
Jumlah
6
6
28
3. Skala Sikap terhadap Merokok
Skala sikap terhadap merokok yang digunakan dalam penelitian ini
disusun peneliti berdasarkan 3 aspek yang dikemukakan oleh Fishbein dan
Ajzen (1975) yaitu kognitif, afektif dan konatif. Skala sikap terhadap merokok
menggunakan model skala Likert yang memberikan 5 alternatif jawaban yaitu
STS (sangat tidak sesuai), TS (tidak sesuai), AS (agak sesuai), S (sesuai), SS
(sangat sesuai). Pada aitem favorable, nilai 1 (satu) diberikan untuk jawaban
sangat tidak sesuai, nilai 2 (dua) untuk jawaban tidak sesuai, nilai 3 (tiga)
untuk jawaban agak sesuai, nilai 4 (empat) untuk jawaban sesuai, dan nilai 5
(lima) untuk jawaban sangat sesuai. Sebaliknya, pada aitem unfavorable nilai 5
(lima) diberikan untuk jawaban sangat tidak sesuai, nilai 4 (empat) untuk
jawaban tidak sesuai, nilai 3 (tiga) untuk jawaban agak sesuai, nilai 2 (dua)
untuk
jawaban
sesuai,
dan
nilai
1
(satu)
untuk
jawaban
sangat
sesuai.Rancangan skala norma subyektif terdiri atas 18 aitem yakni 9 aitem
favorable dan 9 aitem unfavorable . Pendistribusian aitem rancangan skala
sikap terhadap merokok dapat dilihat dalam table 3.
Table 3.
Distribusi aitem sikap terhadap merokok.
Aspek sikap terhadap
merokok
Kognitif
Afektif
Konatif
Nomor aitem
Favorable
Unfavorable
1, 5, 6
2, 3, 4
7, 11, 12
8, 9, 10
16, 17, 18
13, 14, 15
Jumlah
6
6
6
29
E. Metode Analisis Data
Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian korelasional, yaitu
mencari hubungan antara beberapa variabel. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan 2 variabel independen dan satu variabel dependen. Penelitian ini
dimaksudkan untuk mencari tahu hubungan antara norma subjektif dan sikap
terhadap merokok dengan intensi merokok pada wanita. Oleh karena itu, peneliti
akan menggunkaan teknik Regresi Berganda yang akan dapat menjelaskan
hubungan antara variabel dependen dengan lebih dari satu variabel independen
dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows.
Download