BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Investasi merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari dunia
bisnis. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk
dimasukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dengan adanya
aktiva yang produktif, penundaan konsumsi sekarang untuk diinvestasikan ke
aktiva yang produktif tersebut akan meningkatkan utility total (Hartono, 2013: 5).
Sedangkan menurut Tandelilin (2010:2) Investasi merupakan komitmen sejumlah
dana atau sumber dana lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan
memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Menurut pengertian di atas
dapat dipahami bahwa investor dalam berinvestasi akan melakukan kegiatan
menanamkan modal mereka pada saat ini serta pada suatu unit usaha dengan
harapan perolehan untung yang dapat menambahkan modal atau kekayaan mereka.
Dengan kata lain secara individual kegiatan investasi bernilai manfaat atau
menguntungkan.
Terdapat banyak pililhan investasi bagi masyarakat, salah satunya adalah
investasi di pasar modal. Adanya pasar modal, investor sebagai pihak yang
memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dananya pada berbagai sekuritas
dengan harapan memperoleh return. Sedangkan, perusahaan sebagai pihak yang
memerlukan dana dapat memanfaatkan dana tersebut untuk mengembangkan
1
2
proyek-proyeknya. Pasar modal menawarkan berbagai pilihan berinvestasi dengan
tingkat risiko dan return yang berbeda-beda.
Investasi dilakukan untuk dapat mendatangkan return, namun menghitung
return saja tidaklah cukup, risiko dari investasi juga perlu diperhitungkan. Investor
dalam berinvestasi selalu berusaha untuk meminimalisir berbagai risiko yang
timbul, baik yang bersifat jangka pendek ataupun jangka panjang (Irham dan Yovi,
2011:150).
Oleh
karena
itu
dibutuhkan
suatu
langkah
yang
dapat
dipertanggungjawabkan untuk dapat mengantarkan investor dalam memperoleh
keuntungan yang tinggi serta penekanan besar risiko yang akan ditanggungnya.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan teori portofolio
investasi. Artinya, investor dapat dengan mudah menyebar atau melakukan
diversifikasi investasinya pada berbagai kesempatan investasi. Diversifikasi
dilakukan dengan mengkombinasikan berbagai saham dalam portofolio mereka
karena pada umumnya para investor tidak seluruhnya menginvestasikan dananya
pada satu saham. Tujuan melakukan diversifikasi saham adalah untuk mengurangi
risiko yang terjadi jika investor hanya menginvestasikan seluruh dananya pada satu
saham dan ternyata mengalami penurunan yang tidak terduga sehingga akan
mengalami kerugian yang tidak sedikit.
Investasi dalam saham juga mendatangkan keuntungan berupa capital gain
(loss) dan yield. Capital gain (loss) adalah pendapatan yang diterima investor dari
kelebihan harga jual atau harga beli saham sedangkan yield merupakan pendapatan
yang diterima investor secara periodik, biasanya dalam bentuk dividen atau bunga.
Dividen adalah sebagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang
3
saham dan biasanya dibagikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Dari
keuntungan-keuntungan tersebut menjadi alasan kuat bagi investor untuk
mengembangkan modalnya pada bursa saham.
Investor memilih portofolio yang memberi kepuasan melalui risiko dan return.
Dengan portofolio dikategorikan efisien apabila memiliki tingkat risiko yang sama,
mampu memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi, atau mampu
menghasilkan tingkat keuntungan yang sama, tetapi dengan risiko yang lebih
rendah. Menurut Tandelilin (2010:160) portofolio optimal adalah portofolio yang
dipilih investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada portofolio efisien.
Portofolio optimal dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa model, salah
satunya adalah model indeks tunggal yang dikembangkan oleh Sharpe. Teori
portofolio model indeks tunggal merupakan bentuk penyederhanaan teori
portofolio yang ditemukan oleh Markowitz. Menurut pandangan indeks tunggal,
yang mempengaruhi kenaikan atau penurunan harga saham emiten atau individual
adalah kenaikan atau penurunan harga pasar saham dalam hal ini adalah IHSG
(Indeks Harga Saham Gabungan). Sehingga dari model indeks tunggal ini kita akan
bisa menggambarkan sekaligus menentukan kombinasi seperti apa yang nantinya
dapat memberikan kontribusi return tertinggi serta penekanan risiko yang sekecilkecilnya. Risiko dalam investasi pasar modal ada beberapa jenis risiko, risiko
investasi ini dibedakan menjadi dua yaitu risiko sistematis (systematic risk) dan
risiko non sistematis (unsystematic risk). Serta yang menjadi tujuan dari investasi
pasar modal adalah perolehan keuntungan yang didapatkan dari capital gain dan
juga pembagian dividen oleh perusahaan terkait.
4
Penelitian ini akan dikhususkan kepada penelitian saham-saham pada sektor
perkebunan. Sektor perkebunan merupakan sektor perkebunan yang menjadi salah
satu faktor yang dapat mendukung kegiatan perekonomian Indonesia. Salah satu
sub sektor perkebunan yang cukup besar potensinya dalam perekonomian Indonesia
adalah perkebunan kelapa sawit. Kelapa sawit menjadi komoditas primadona
karena merupakan tanaman yang bernilai ekonomis yang cukup tinggi yang dapat
menghasilkan minyak nabati. Hal tersebut menimbulkan pemikiran untuk
berinvestasi di bidang ini, akan tetapi apakah dengan berinvestasi di bidang ini
berpotensi akan memperoleh keuntungan yang besar, juga fluktasi bisnis yang
sangat tergantung akan alam. Oleh karena itu pemikiran untuk membeli saham pada
bidang ini menjadi suatu hal yang menarik. Pernyataan ini didukung dengan
banyaknya perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEI, perusahaan perkebunan
pada tahun 2016 tercatat sebanyak 16 perusahaan.
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, maka dalam penelitan
ini penulis akan menyusun skripsi dengan judul :
“ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS
TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah dari penelitian ini adalah :
5
“Bagaimana membentuk portofolio optimal dengan menggunakan model
indeks tunggal pada saham perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia ?”
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana membentuk
portofolio optimal dengan model indeks tunggal pada saham perusahaan
perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.4
Manfaat Penelitian
Secara garis besar, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
a. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menjadi salah satu bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan pada pembelian saham yang
terdapat pada bursa efek, di mana bagi para pelaku bisnis khususnya investor
dapat mengetahui bagaimana investasi yang baik pada saham yang
diperdagangkan di pasar modal dengan model indeks tunggal untuk membentuk
portofolio yang optimal.
b. Manfaat Teoritis
Dari hasil pembahasan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu cara
untuk mengaplikasikan ilmu, teori dan pengetahuan portofolio yang telah
diperoleh diperkuliahan ke dalam praktek lapangan, khususnya mengenai
Model Indeks Tunggal pada perusahaan perkebunan dan juga dapat dijadikan
6
media untuk menambah pengetahuan baru serta dapat dijadikan sebagai dasar
dan pertimbangan untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut.
c. Manfaat Kebijakan
Penilitan ini dapat dijadikan media untuk bahan pertimbangan bagi investor
dalam menanamkan dananya di Pasar Modal, khususnya melalui analisis
pembentukan portofolio untuk investasi yang optimal dan mendapatkan return
yang maksimal dengan tingkat risiko minimal.
1.5
Ruang Lingkup Penelitian
Mengingat keterbatasan yang dimiliki penulis, serta untuk menghindari
pembahasan yang terlalu luas dan tidak terarah maka penulis membatasi pada
masalah analisis pembentukan portofolio optimal dengan model indeks tunggal
pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun
2012-2015.
Download