LAPORAN TAHUNAN MOBILE-8 A N N UA L R E P O R T 2009 Looking Forward With Great Optimism Daftar Isi Table of Contents Section Halaman Page 01. 2 p. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10. 11. Sejarah Perseroan History of the Company Visi Dan Misi Vision And Mission Ikhtisar Keuangan Financial Highlights p. 4 Ikhtisar Operasional Operational Highlights p. 6 Ikhtisar Saham Stock Highlights p. 7 Peristiwa Penting 2009 2009 Significant Events p. 8 Sambutan Presiden Komisaris Message From President Commissioner p. 10 Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners Sambutan Presiden Direktur Message From President Director Profil Direksi Profile of the Board of Directors p. 22 38 p. 12. p. 40 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility Penghargaan Awards p. 44 p. 54 p. 56 p. 59 Pembahasan dan Analisa Manajemen Management’s Discussion and Analysis p. 60 Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi PT Mobile-8 Telecom Tbk Statement of the Board of Commissioners and the Board of Directors of PT Mobile-8 Telecom Tbk p. 76 19. 20. Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements p. 77 Data Perseroan Corporate Data p. 16 25 p. 13. 14. 15. 16. 17. 18. p. 14 Section Halaman Page Tahun Restrukturisasi Dan Reposisi A Year Of Restructuring And Repositioning Peluang Pertumbuhan Baru Melalui Sinergi A New Growth Opportunities Through Synergy Sumber Daya Manusia Human Resources p. 167 p. 168 p. 170 p. 172 p. 173 p. 174 p. 177 p. 186 p. 188 Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of Directors Komite Audit Audit Committee Struktur Organisasi Organization Structure Saham Perseroan dan Anak Perusahaan Shares of the Company and Subsidiary Produk dan Layanan Products and Services Mobile-8 Center Mobile-8 Center Informasi Perseroan Corporate Information Looking Forward With Great Optimism Selalu ada tantangan di setiap rintangan; dan tak ada krisis yang tak berkesudahan. Every cloud has a silver lining; and no crisis lasts forever. Pepatah tersebut di atas sangat tepat untuk menggambarkan situasi Mobile-8 di tahun 2009 ini. Seiring dengan mulai pulihnya perekonomian akibat krisis keuangan global dan resesi ekonomi, begitu juga Mobile-8 secara perlahan namun pasti, kembali berkiprah sebagai sebuah usaha yang berkesinambungan dan prospektif. The metaphor holds true for Mobile-8 in 2009. And just as the global financial crisis and economic recession continue to abate progressively, so is Mobile-8 slowly but steadily reemerging as a viable and prospective business proposition. Jaringan Mobile-8 berbasis CDMA The Next Generation menghadirkan layanan dengan karakteristik unik, yang memberikan tiga keuntungan dalam satu layanan, yaitu layanan selular, layanan sambungan tetap nirkabel (Fixed Wireless Access-FWA) dan layanan mobile data broadband berkecepatan tinggi dengan dukungan teknologi EVDO. The Next Generation Network of Mobile-8’s unique CDMA platform attaches equally unique characteristics to the services of Mobile-8, which include the three-in-one benefits of a mobile cellular service, a Fixed Wireless Access (FWA) service, and an EVDO-supported high speed broadband mobile data service. Hal itu menjadikan Mobile-8 memiliki posisi yang tepat dalam memanfaatkan permintaan pasar yang terus meningkat dari masing-masing jenis layanan tersebut di atas. Dan ketika ketiga layanan tersebut disatukan dalam satu layanan, maka kemungkinan yang dapat diraih menjadi sangat besar dan terlalu sayang untuk dilewatkan. This alone makes Mobile-8 uniquely positioned to capitalise on the growing market demands for each one of the three services. Combined in a single platform, the possibilities are just too broad and too exciting to ignore. Untuk itu kita kerahkan seluruh sumber daya yang kita miliki dengan menyambut 2010 dan masa depan dengan penuh optimis. So as we rally our troops and marshal our resources together, we look forward to 2010 and beyond with great optimism. 1 01: Sejarah Perseroan History of The Company PT Mobile-8 Telecom Tbk (“Mobile-8” atau “Perseroan”) didirikan pada bulan Desember 2002. Pada tahun 2003, Perseroan mengakuisisi dua operator telepon selular berlisensi, yaitu Komselindo dan Metrosel, dan mulai beroperasi sebagai penyelenggara jasa selular dengan menggunakan basis teknologi CDMA. Layanan yang pertama kali diluncurkan oleh Mobile-8 adalah Layanan Selular Prabayar dengan brand “Fren” yang dioperasikan pada bulan Desember 2003 dengan berbasis jaringan CDMA 2000-1X. PT Mobile-8 Telecom Tbk (“Mobile-8” or the “Company”) was established in December 2002. In 2003, the Company acquired two licensed mobile phone operators, namely Komselindo and Metrosel, and started operating as a service provider based on CDMA technology. The first service launched by Mobile-8 was the Mobile Prepaid Cellular Service, “Fren” in December 2003 under CDMA 2000-1X network. Pada bulan April 2004, Mobile-8 meluncurkan Layanan Selular Fren Paskabayar pada jaringan yang sama. Lima bulan kemudian Perseroan mengakuisi satu lagi operator telepon selular berlisensi, yaitu Telesera. Perseroan juga serta merta menyelesaikan peralihan sistem telekomunikasi yang dioperasikan ketiga operator berlisensi yang diakuisi tersebut dari sistem selular analog menjadi sistem selular digital CDMA. In April 2004, Mobile-8 launched the Fren Mobile Postpaid Service under the same network. Five months later the Company acquired another licensed mobile phone operator, namely Telesera. The Company also completed the transition of the telecommunications system previously used by the three licensed operator from analog cellular system to a digital CDMA system. Pada tahun 2006, Mobile-8 memperkenalkan layanan 3G pada jaringan CDMA EVDO, serta melakukan pencatatan perdana saham pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta). Langkah-langkah Perseroan di pasar modal terus berlanjut, dimana pada tahun 2007 Mobile-8 berhasil menerbitkan obligasi Rupiah pertamanya yang juga dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Kemudian, Perseroan juga turut meramaikan pasar modal regional dengan penerbitan Eurobond pertamanya yang dicatatkan di Bursa Efek Singapura. In 2006, Mobile-8 has introduced 3G services on CDMA EVDO network, and has offered its share to the public and became listed through an Initial Public Offering on the Indonesian Stock Exchange (previously Jakarta Stock Exchange). The company’s moved in raising capital continued in the capital markets, whereas in 2007, Mobile-8 successfully issued Rupiah bonds for the first time, which was also listed in the Indonesia Stock Exchange. Then, the Company also entered the regional capital market with its first Eurobond that was listed in the Stock Exchange of Singapore. Pada bulan April 2008, Mobile-8 memperkenalkan fitur baru yaitu “World Passport”, dimana Mobile-8 menjadi operator CDMA pertama di dunia yang bergabung dengan Asosiasi GSM sehingga memungkinkan pelanggan Mobile-8 melakukan In April 2008, Mobile-8 has introduced a new feature called “World Passport”, in which the Company became the first CDMA operator in the world to join the GSM Association to enable customers of Mobile-8 to around the world in both VisI vision Menjadi “Operator Pilihan” yang memberikan layanan yang melampaui harapan pelanggan dengan fokus pada efisiensi dan koneksi untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup masyarakat yang dinamis, kreatif, praktis dan bermobilitas tinggi. To be the “Operator of Choice” by exceeding our customers’ expectations with a focus on efficiency and connection with their dynamic, creative, practical and highly mobile lifestyles. 2 roaming ke berbagai penjuru dunia baik di jaringan selular CDMA maupun GSM. Setelah mendapatkan ijin penyelenggaraan layanan Selular dengan Mobilitas Terbatas (FWA - Fixed Wireless Access) pada tahun 2007, Mobile-8 mulai meluncurkan produk FWA Prabayar pada bulan Mei 2008. Sampai dengan akhir tahun 2009, Mobile-8 telah meluncurkan layanan FWA di 13 kota-kota besar di Indonesia. the CDMA mobile network and GSM network. After acquiring the Fixed Wireless Access (FWA) license in 2007, the Company launched the FWA product in May 2008. By the end of 2009, the Company has FWA services in 13 major cities in Indonesia. Pada bulan Februari 2009, Mobile-8 meluncurkan produk baru yaitu layanan Mobile Data baik paskabayar maupun prabayar. Untuk lebih melengkapi portfolio produknya, pada bulan Mei 2009, Mobile-8 meluncurkan layanan FWA Paskabayar. Pada bulan Juni 2009, untuk lebih meningkatkan keunggulan produknya, Mobile-8 meluncurkan Fren Duo, yaitu layanan hybrid yang menggabungkan layanan selular dan FWA dalam sebuah kartu, sehingga pelanggan dapat menikmati dua jenis layanan sekaligus. In February 2009, Mobile-8 has launched new product called Mobile Data service for both postpaid and prepaid. In May 2009, to fulfill the portfolio of the products, Mobile-8 has launched FWA postpaid service. Moreover, to enhance the products’ advantage, in June 2009, Mobile-8 has launched Fren Duo, a hybrid service which integrates both cellular and FWA services in one card that allows customers to register for two services in a single chip. Selama kurang lebih tujuh tahun hingga akhir tahun 2009, Mobile-8 berhasil mengembangkan layanan Selular, layanan FWA, dan layanan Mobile Data. Pada saat ini, jaringan Mobile-8 telah mencakup seluruh wilayah Pulau Jawa, Bali, Batam dan, sebagian wilayah Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan dan Lampung, sebagian wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, sebagian wilayah Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Pada akhir tahun 2009, Mobile-8 memiliki kurang lebih 2,9 juta pengguna layanan Fren, Hepi dan Mobi, dan 42 layanan M8-Center yang tersebar di berbagai kota agar dapat memenuhi kebutuhan para pelanggannya. Within seven years to year-end 2009, Mobile-8 has succeeded develop Cellular services, Fixed Wireless Access services, and Mobile Data services. Currently, Mobile-8 network covers the whole of Java, Bali, Batam, some areas of North Sumatera, South Sumatera and Lampung, some areas of South and East Kalimantan, some areas of North and South Sulawesi. As at year-end 2009, Mobile-8 has around 2.9 million subscribers for all Fren, Hepi and Mobi and 42 M8-Center services in many cities to fulfill the needs of the subscribers. Misi Untuk memaksimalkan nilai-nilai bagi para stakeholder dengan terus berinovasi dan mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang kuat secara konsisten. 3 mission To maximize the value for our stakeholders with continued innovation and strong corporate governance. 02: Ikhtisar Keuangan Financial Highlights dalam juta Rupiah (kecuali dinyatakan lain) 2009 2008 2007 2006 2005 Ikhtisar Neraca Konsolidasi Jumlah Aset Lancar Jumlah Aset Jumlah Kewajiban Lancar Jumlah Kewajiban Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Consolidated Balance Sheet Highlights 539.174 707.994 1.474.706 1.069.830 113.776 4.756.935 4.761.935 4.536.744 3.006.047 2.328.505 Total Assets 1.269.211 1.086.189 345.491 499.253 925.879 Total Current Liabilities 3.964.403 4.034.617 2.740.558 1.414.934 1.604.365 Total Liabilities Beban Interkoneksi dan Potongan Harga Pendapatan Bersih EBIT(*) EBITDA (**) Total Current Assets 792.532 727.318 1.796.186 1.591.113 724.140 Total Equity 4.756.935 4.761.935 4.536.744 3.006.047 2.328.505 Total Liabilities and Equity Ikhtisar Laporan Laba Rugi Konsolidasi Pendapatan Usaha in million Rupiah (unless otherwise stated) Consolidated Income Statement Highlights 537.378 926.525 1.117.736 751.190 482.600 Gross Revenues (168.410) (194.694) (235.190) (162.549) (131.891) Interconnection Charges and Discount 368.969 731.831 882.546 588.641 350.709 Operating Revenues (675.509) (403.051) 167.539 29.132 (179.211) EBIT(*) (357.121) (83.776) 397.324 239.022 11.865 EBITDA(**) Laba (Rugi) Sebelum Pajak (674.674) (1.178.493) 56.842 84.668 (330.049) Income (Loss) Before Tax Laba (Rugi) Bersih (724.396) (1.068.868) 50.345 34.639 (288.442) Net (Loss) Income Saham Dasar (34.5) (52.8) 2,5 2,2 (18,6) Basic Saham Dilusian (34.5) (52.8) 2,4 2,2 (18,6) Diluted Marjin EBITDA (66,5) (9,0) 35,5 31,8 2,5 Marjin EBIT (125,7) (43,5) 15,0 3,9 (37,1) EBIT Margin Marjin Laba (Rugi) Bersih (134,8) (115,4) 4,5 4,6 (59,8) Net (Loss) Income Margin Imbal Hasil Atas Aktiva(***) (15,2) (22,9) 1,3 1,3 (13,3) Return on Assets(***) Imbal Hasil Atas Ekuitas(***) (95,3) (293,2) 3,0 3,0 (33,8) Return on Equity(***) 42,5 66,3 426,8 214,3 12,3 Current Ratio 33.034 20.236 20.236 19.585 15.617 Earnings (Loss) per Share (in Rupiah) Laba (Rugi) per Saham (dalam Rupiah penuh) Rasio Keuangan (%) Rasio Lancar Financial Ratio (%) Informasi Tambahan Jumlah Saham Beredar (dalam juta lembar saham) EBITDA Margin Additional Information Total Issued Shares (in million shares) Catatan: Jumlah lembar saham beredar tahun 2005 disajikan dengan asumsi perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 per saham menjadi Rp100 per saham dan kapitalisasi agio saham melalui pengeluaran saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham telah terjadi pada tahun 2005. Note: Total issued shares in 2005 assuming that change in par value from Rp1,000 per share to Rp100 per share and capitalization of additional paid up capital through issuance of new shares with par value of Rp100 per share had occcurred in 2005. (*) : Laba Sebelum Bunga dan Pajak (*) : Earnings Before Interest and Taxes (**) : Laba Sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan dan Amortisasi (**) : Earnings Before Interest,Taxes, Depreciation and Amortization (***) : Imbal hasil atas aktiva/ekuitas dihitung berdasarkan rasio laba (rugi) bersih terhadap rata-rata aktiva/ekuitas. (***) : Return on asset/equity represents ratio of net income (loss) on the averaged asset/equity 4 Pendapatan Usaha Gross Revenue dalam miliar Rupiah in billion Rupiah EBITDA EBITDA dalam miliar Rupiah in billion Rupiah 1.200 Laba (Rugi) Bersih Net Income (Loss) dalam miliar Rupiah in billion Rupiah 200 500 0 1.000 400 -200 300 800 200 -400 100 600 -600 0 -100 400 -800 -200 200 -1.000 -300 -400 -1.200 0 2005 2006 2007 2008 2009 2005 2006 2007 2008 2009 2005 2006 2007 2008 2009 483 751 1.118 927 537 12 239 397 (84) (357) (288) 35 50 (1.069) (724) Kewajiban Liabilities dalam miliar Rupiah in billion Rupiah 5.000 Ekuitas Equity dalam miliar Rupiah in billion Rupiah 2.000 Aktiva Assets dalam miliar Rupiah in billion Rupiah 6.000 5.000 4.000 1.500 4.000 3.000 1.000 3.000 2.000 2.000 500 1.000 0 1.000 0 0 0 2005 2006 2007 2008 2009 2005 2006 2007 2008 2009 2005 2006 2007 2008 2009 1.604 1.415 2.741 4.035 3.964 724 1.591 1.796 727 793 2.329 3.006 4.537 4.762 4.757 5 03: Ikhtisar Operasional Operational Highlights 2009 2008 2007 2006 2005 122.3 148.9 92.6 47.7 18.9 Postpaid Prabayar 2.750.3 2.855.5 2.920.2 1.778.2 776.0 Prepaid M8 2.872.6 3.004.4 3.012.8 1.825.9 795.0 M8 Basis Pelanggan (‘000) Pascabayar Customer Base (‘000) ARPU (dalam ‘000 Rupiah) Pascabayar Prabayar M8 ARPU (in ‘000 Rupiah) 58.7 86.4 115.3 140.7 216.7 Postpaid 11.1 21.5 37.2 46.0 57.3 Prepaid 13.4 24.0 39.8 48.0 62.3 M8 Infrastruktur Jaringan Network Infrastructures 1.458* 1,563 945 440 429 Base Transceiver Station Base Station Controller 55 55 51 28 23 Base Station Controller Mobile Switching Center 28 28 16 7 5 Mobile Switching Center Base Transceiver Station Karyawan Jumlah Karyawan Employee 777 M8 : Seluruh Fren, FWA dan Mobi * Beberapa BTS sementara dimatikan, dan dalam proses pemindahan lokasi. 865 867 790 846 Total Employee M8 : Total of Fren, FWA, and Mobi * Some BTS has been temporary turned off, and in the process of being relocated. 6 04: Ikhtisar Saham Stock Highlights Periode Period Harga Saham (Rp) Tertinggi Terendah Volume Transaksi Penutupan Share Price (Rp) (dalam lembar saham) Transaction Volume Highest Lowest Closing (in shares) Q108 260 124 151 439.292.000 Q208 154 109 115 634.164.500 Q308 122 63 74 1.408.204.500 Q408 70 50 50 238.387.000 Q109 50 50 50 1.809.000 Q209 50 50 50 - Q309 93 51 59 22.677.351.500 Q409 60 50 50 7.103.927.500 Volume Transaksi Saham Stock Transaction Volume Harga Saham (Rp) Stock Price (Rp) (dalam juta lembar saham) (in millions shares) 300 250 25.000 200 20.000 150 15.000 100 10.000 50 5000 0 0 Q1/08 Q2/08 Q3/08 Q4/08 Q1/09 Q2/09 Q3/09 Q4/09 Q1/08 Q2/08 Q3/08 Q4/08 Tertinggi / Highest Terendah / Lowest Penutupan / Closing 7 Q1/09 Q2/09 Q3/09 Q4/09 05: Peristiwa Penting 2009 2009 Significant Events Q1 29 Januari 2009 Peluncuran layanan ‘Fren Sobat’, Jakarta. Launching of ‘Fren Sobat’ service, Jakarta. 30 Januari 2009 Edukasi CDMA di Wall Street Institute, Jakarta. Educating the CDMA at Wall Street Institute, Jakarta. 4 Februari 2009 Peluncuran layanan ‘Mobi’ di Jakarta. Launching of ‘Mobi’ sevice in Jakarta. 11 Februari 2009 Peluncuran program ‘Asuransi Kecelakaan’, Jakarta. Launching of ‘Asuransi Kecelakaan’ program, Jakarta. 19 Februari 2009 Peluncuran layanan ‘Mobi’, Bandung. Launching of ‘Mobi’ service in Bandung. 25 Februari 2009 Peluncuran FWA area baru, Yogyakarta. Launching of ‘FWA’ in a new area of Yogyakarta. 12 Maret 2009 Q2 Januari - Maret April - Juni 29 April 2009 Rap at U mu m Pemeg an g Ob l ig asi, Rest r u kt u r isasi O bl i ga s i Ru p iah , J akar t a. B o n d h o ld er s Meet i n g , IDR B o n d s Rest r u c t u r i n g , Ja ka r t a . 5 Mei 2009 Peluncuran ‘Paket Maxi’, produk baru Fren Paskabayar, Jakarta Launching of ‘Paket Maxi’, a new product from Fren Paskabayar, Jakarta. 5 Mei 2009 Peluncuran ‘Paket FWA Paskabayar’, Jakarta. Konferensi Pers. Launching of ‘Paket FWA Postpaid’, Jakarta. Press Conference. 14 Mei 2009 Peluncuran ‘PonselPay’, layanan pembayaran melalui telepon selular, Jakarta. Launching of ‘PonselPay’, a payment service through phone cellular, Jakarta. 15 Mei 2009 Peluncuran ’Mobi USB Modem’. Konferensi Pers. Launching of ’Mobi USB Modem’. Press Conference. 29 Mei 2009 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa, Perubahan Anggaran Dasar, Jakarta. Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders, Changes of Article of Association, Jakarta. 11 Juni 2009 Hadir di Indonesia Cellular Show 2009, Jakarta. Present in Indonesia: Cellular Show 2009, Jakarta. 11 Juni 2009 Peluncuran layanan ‘Fren Duo’, raih Rekor MURI, Jakarta. Launching ‘Fren Duo’ service, MURI Award, Jakarta. 12 Juni 2009 Peluncuran program ‘Ayo Menabung’, Jakarta. Launching of ‘Ayo Menabung’ program, Jakarta. 19 Juni 2009 Peluncuran ‘Mobi Unlimited’, Jakarta. Konferensi Pers. Launching of ‘Ayo Menabung’ program, Jakarta. Press Conference. 29 Juni 2009 Rapat Umum Pemegang Obligasi, Finalisasi Restrukturisasi Obligasi Rupiah, Jakarta. Bondholders Meeting, Finalize IDR Bond’ Restructuring, Jakarta. Meraih Penghargaan ‘The Best Call Center Award 2009’, Jakarta. Award winner of ‘The Best Call Center Award 2009’, Jakarta. 8 Q3 29 Juli 2009 Peluncuran ‘Asuransi Perlindungan Handset’, Jakarta. Launching of ‘Asuransi Perlindungan Handset’, Jakarta. 31 Juli 2009 Peluncuran bundling ‘Hape Musik 2On’, Jakarta. Launching of bundling ‘Hape Musik 2On’, Jakarta. 9 Agustus 2009 Q4 Juli - September 20 Oktober 2009 Pengumuman ’Geger 4’, program bagi hadiah untuk pelanggan, Jakarta. Konferensi Pers. Announcement of ’Geger 4’, a reward program for customers, Jakarta. Press Conference. 30 Oktober 2009 Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, Restrukturisasi konversi hutang menjadi saham, Jakarta. Extraordinary General Meeting of Shareholders, Restructuring debt-to-equity swap, Jakarta. Peluncuran Voucher Edisi Khusus Ramadhan, Jakarta. Launching of Ramadhan limited edition voucher, Jakarta. 27 Agustus 2009 Peluncuran ‘Mobi Internet Sehat & Aman’, Jakarta. Launching of ‘Mobi Internet Sehat & Aman’, Jakarta. 10 September 2009 Peluncuran ‘Mobi Internet Sehat & Aman’, Bandung. Launching of ‘Mobi Internet Sehat & Aman’, Bandung. 15 September 2009 Promo SLI ‘Bayar 5 Gratis 3’, Jakarta. Konferensi Pers. Promotion of SLI ‘Bayar 5 Gratis 3’, Jakarta. Press Conference. 30 September 2009 Peluncuran layanan ‘YM Mobile Chatting’, Jakarta. Konferensi Pers Launching of ‘YM Mobile Chatting’ service, Jakarta. Press Conference. 9 Oktober - Desember 4 November 2009 Luncurkan paket bundling Mobi-Advan, Jakarta. Lauching bundling ‘Mobi-Advan’ package, Jakarta. 6 November 2009 Promo ’BANTING TARIF!’ Panggilan Interlokal, Jakarta. Konferensi Pers. Promotion of ’BANTING TARIF!’ Long Distance Calls, Jakarta, Press Conference. 11 November 2009 Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, Perubahan Pengurus dan Anggaran Dasar, Jakarta. Extraordinary General Meeting of Shareholders, Changes in management and Article of Association, Jakarta. 20 November 2009 Peluncuran layanan VAS ‘FunCall’, Jakarta. Konferensi Pers Launching of VAS ‘FunCall’ service, Jakarta. Press Conference. 22 Desember 2009 Gelar ‘Mobi Special Deal’, promo modem murah akhir tahun, Bandung. Performing ‘Mobi Special Deal’, modem promotion at the lowest tariff on end of year, Bandung. 06: Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner henry cratein suryanaga Presiden Komisaris President Commissioner Sebuah Awal Baru untuk Reposisi Bisnis Usaha A New Start to Reposition Our Business 10 11 Tahun 2009 merupakan tahun restrukturisasi dan reposisi bagi Mobile-8. Melalui kesempatan ini Dewan Komisaris menginformasikan kepada para pemegang saham bahwa hampir seluruh hutang Perseroan telah dilunasi, diubah menjadi modal, mendapat perpanjangan periode jatuh tempo, atau masih menanti hasil negosiasi lebih lanjut. Pada akhir tahun 2009, total hutang yang masih harus dibayar adalah sebesar Rp3.964,4 miliar, turun dari Rp4.034,6 miliar di tahun sebelumnya. PT Mobile-8 Telecom Tbk. underwent a year of restructuring and repositioning in 2009. The Board of Commissioners is pleased to inform our stakeholders that most of our debt issues had been either settled, converted to equity, restructured for a longer period, or pending further negotiations. As at year-end 2009, total outstanding debt of Mobile-8 stood at Rp3,964.4 billion, compared to Rp4,034.6 billion a year earlier. Neraca keuangan Perseroan yang telah direstrukturisasi, dengan rasio kewajiban yang lebih sehat, telah memberikan Mobile-8 sebuah pijakan baru untuk kembali memposisikan dirinya mempersiapkan pertumbuhan usaha di tahun-tahun mendatang. Mempertegas hal tersebut, pihak kreditur menyetujui mengkonversi hutang sebesar Rp829,3 miliar menjadi penyertaan modal di tahun 2009, menunjukkan tingkat kepercayaan para pemegang saham terhadap kesinambungan usaha Mobile-8 ke depannya. Our restructured balance sheet, with a much more manageable leverage ratio, has given Mobile-8 a new start to reposition its business for future growth. Underscoring this conviction, creditors of Mobile-8 agreed to convert Rp829,3 billion of debt to equity in 2009, reflecting shareholders’ confidence in the continuing viability of the Mobile-8 business going forward. Meskipun perkembangan di segi keuangan cukup menggembirakan, namun demikian, sesungguhnya tahun 2009 ini merupakan tahun yang cukup sulit bagi industri telekomunikasi selular, terutama bagi operator dengan skala yang lebih kecil seperti Mobile-8. Despite the good news on the financial front, however, the year 2009 had remained extremely tough for the cellular telecommunications industry, especially the smaller operators such as Mobile-8. Menjalankan operasional di bawah persaingan yang ketat, dan sebagian besar perhatian manajemen tertuju pada upaya restrukturisasi hutang, Mobile-8 mencatatkan total pendapatan kotor sebesar Rp537,4 miliar, menurun 42,0% dari Rp926,5 miliar pada tahun 2008. Perseroan mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp724,4 miliar pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, dibandingkan dengan kerugian bersih di tahun lalu, sebesar Rp1.068,9 miliar. Operating under intense competition, and with most of management attention directed towards the debt restructuring issues, Mobile-8 posted total gross revenue of Rp537.4 billion, a decreased of 42.0% from Rp926.5 billion in 2008. The Company also booked a net loss of Rp724.4 billion for the year ending 31 December 2009, compared to a net loss of Rp1,068.9 billion in 2008. Dewan Komisaris telah me-review laporan keuangan dari PT Mobile-8 Telecom Tbk untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, yang telah diaudit oleh akuntan publik Mulyamin Sensi Suryanto. Opini manajemen menyimpulkan hasil kinerja dan kondisi keuangan Perseroan pada tahun yang bersangkutan, menggambarkan kondisi yang tengah dihadapi oleh Perseroan, namun tidak mempengaruhi prospek usaha di tahun-tahun mendatang The Board of Commissioners has reviewed the financial reports of PT Mobile-8 Telecom Tbk for the year ending 31 December 2009, which had been audited by the public accountant of Mulyamin Sensi Suryanto. In our opinion, the results of operations and financial condition of the Company for end as at the end of the year under review, fully reflects the conditions currently faced by the Company, but not its prospects for future growth. Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner Meskipun kompetisi yang ketat diantara para pelaku industri telekomunikasi telah menempatkan Mobile-8 pada posisi yang sulit dalam mempertahankan pertumbuhannya selama dua tahun terakhir ini, namun Perseroan masih memiliki beberapa aset yang signifikan dalam menentukan posisi Mobile-8 di pasar. Seperti, jaringan CDMA2000-1X dan CDMA20001XEVDO yang ditempatkan dengan sangat tepat pada daerah-daerah yang memiliki populasi sangat tinggi, yaitu Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi meskipun jaringan tersebut belum difungsikan secara maksimal. While the tight market competition of the mobile telecom industry has made it extremely difficult for Mobile-8 to sustain growth in the past two years, the Company still has significant assets that are well-positioned in the market place. For instance, our CDMA2000-1X and CDMA20001XEVDO networks are well deployed in highly populated regions of Sumatra, Java, Bali, Kalimantan and Sulawesi - albeit they are not as yet fully utilized. Terlebih lagi, teknologi mutakhir yang dimiliki oleh Perseroan, berpotensi untuk memberikan layananlayanan yang lebih inovatif, menarik dan terjangkau bagi para pelanggannya. Teknologi ini juga memberikan peluang bagi Perseroan untuk menjalin kerjasama strategis dengan beberapa operator selular dalam memanfaatkan sumber daya dan peluang pasar secara bersama-sama. Furthermore, our leading-edge technology has the potential to deliver more innovative, attractive and affordable mobile services to subscribers. This technology also opens up the possibilities of strategic alliances with other cellular operators in order to share resources and gain market shares. Singkatnya, Perseroan sangat optimis terhadap pertumbuhan usaha jangka menengah hingga jangka panjang, dan memiliki keyakinan terhadap Manajemen baru untuk melanjutkan upaya reposisi Perseroan. Pada tahun 2009, Mobile-8 menempatkan beberapa anggota baru pada jajaran Dewan Komisaris dan Direksi. In short, we are excited about the intermediate to long-term growth prospects of Mobile-8 and place our confidence in the new Management to undertake further initiatives in the ongoing repositioning of the Company. In 2009, Mobile-8 replaced several members of the Board of Commissioners and the Board of Directors. Mobile-8 mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Komisaris lama, Bapak Agum Gumelar, Harmanto Tanidjaja, Hary Tanoesodibjo, Djoko Leksono Sugiarto, Mohammad Suleiman Hidayat, Felix Ali Chendra dan Edwin Sudibyo, dan mengucapkan selamat datang kepada Bapak Sarwono Kusumaatmadja dan Reynold M. Batubara sebagai anggota baru pada jajaran Dewan Komisaris. Bapak Harmanto Tanidjaja menggantikan Bapak Agum Gumelar, menjabat sebagai Presiden Komisaris, dari bulan Juni hingga November 2009. Mobile-8 expresses its appreciation to the outgoing Commissioners, namely Messrs. Agum Gumelar, Harmanto Tanidjaja, Hary Tanoesodibjo, Djoko Leksono Sugiarto, Mohammad Suleiman Hidayat, Felix Ali Chendra and Edwin Sudibyo, and welcomes Messrs. Sarwono Kusumaatmadja and Reynold M. Batubara as the new members of the Board of Commissioners. Mr. Harmanto Tanidjaja had replaced Mr. Agum Gumelar, and served briefly as President Commissioner from June to November 2009. Saya merasa terhormat untuk menggantikan Bapak Harmanto Tanidjaja sebagai Presiden Komisaris Perseroan efektif mulai tanggal 11 November 2009. I am honored to replace Mr. Harmanto Tanidjaja as President Commissioner of the Company effective 11 November 2009. 12 Pada posisi Manajemen, penghargaan yang setinggitingginya kami berikan kepada Bapak Wityasmoro Sih Handayanto, Susanto Sosilo dan Beydra Jendi yang telah menyelesaikan tugasnya; dan menyambut gembira Bapak Yopie Widjaya dan Agus Heryanto Lukas pada jajaran Direksi. Bapak Merza Fachys dan Anthony Chandra Kartawiria tetap bertugas pada jajaran Manajemen. Bapak Merza Fachys menggantikan Bapak Wityasmoro Sih Handayanto sebagai Presiden Direktur Perseroan. At the Management level, we express our appreciation to Messrs. Wityasmoro Sih Handayanto, Susanto Sosilo and Beydra Jendi who have left the Board; and welcome Messrs. Yopie Widjaya and Agus Heryanto Lukas to the Board of Directors. While Messrs. Merza Fachys and Anthony Chandra Kartawiria remain on the Management Board. Mr. Merza Fachys replaces Mr. Wityasmoro Sih Handayanto as President Director of the Company. Untuk selanjutnya, secara bersama-sama, Dewan Komisaris dan Direksi berkomitmen memegang teguh dan melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan dengan penuh disiplin pada lingkungan kerja Mobile-8. Perpaduan dari dilaksanakannya Tata Kelola Perusahaan berikut pengawasan internal dan resiko manajemen akan mendukung kelangsungan hidup Perseroan yang terus berkesinambungan. Going forward, both the Board of Commissioners and Board of Directors are deeply committed to uphold and implement the principles of good corporate governance of the highest standards at Mobile-8. A combination of Good Corporate Governance and strong internal control and risk management regimes will contribute to enhancing the Company’s viability as a going concern. Sekali lagi, kami optimis pada restrukturisasi dan reposisi Mobile-8 yang sedang berlangsung, dan kami sampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh stakeholder yang selalu menyertai kami dalam proses revitalisasi usaha Mobile-8. Once again, we place our confidence in the on-going restructuring and repositioning of the Mobile-8 business, and convey our utmost gratitude to all of our stakeholders who remain solidly behind the revitalization efforts of Mobile-8. Terima kasih untuk dukungan dan kepercayaannya yang terus diberikan selama ini. Thank you for your continuing support and trust. HENRY CRATEIN SURYANAGA Presiden Komisaris President Commissioner 13 07: Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners Henry Cratein Suryanaga Presiden Komisaris President Commissioner Seorang eksekutif profesional di bidang keuangan dan berbagai macam industri yang berpengalaman lebih dari 25 tahun, dengan berbagai posisi penting di beberapa perusahaan berskala nasional dan multi-nasional. Ditunjuk menjadi Presiden Komisaris sejak November 2009. A professional executive in financial and various industries with more than 25 years of experiences with various important positions in several national and multi-national companies. Appointed as President Commissioner since November 2009. 14 Sarwono Kusumaatmadja Wakil Presiden Komisaris (Independen) Vice President (Independent) Commissioner Negarawan, mantan anggota DPR dan pernah menjabat beberapa kementrian negara, serta akfif di berbagai kegiatan dan lembaga berskala nasional maupun internasional khususnya di bidang lingkungan hidup, pendidikan dan permasalahan sosial. Ditunjuk sebagai Wakil Presiden Komisaris (Independen) sejak November 2009. A reputable statesman, former member of DPR and served in several ministries positions, and active in various national and international institutions mainly involving the environment, education and social affairs. Appointed as Vice President (Independent) Commissioner since November 2009. Reynold M. Batubara Komisaris (Independen) (Independent) Commissioner Seorang eksekutif profesional yang berkarir di bidang audit dengan pengalaman lebih dari 25 tahun. Ditunjuk sebagai Komisaris (Independen) sejak November 2009. 15 A professional executive in audit with more than 25 years of experience. Appointed as (Independent) Commissioner since November 2009. 08: Sambutan Presiden Direktur Message from President Director MERZA FACHYS Presiden Direktur President Director Mengintegrasikan FWA dan Layanan Selular Pada Satu Platform Integrating FWA and Cellular Services in One Platform 16 17 Pada Laporan Tahunan yang lalu, kami mengetengahkan mengenai kesinambungan bisnis usaha Mobile-8 yang didasari oleh prospek pertumbuhan yang menjanjikan, baik dari layanan selular maupun layanan FWA (Fixed Wireless Access) dalam satu platform teknologi CDMA di Indonesia untuk periode jangka panjang. In our last Annual Report, we spoke of the continuing viability of the Mobile-8 business based on the prospective growth opportunities of both the cellular and Fixed Wireless Access (FWA) services within the CDMA technology platform in Indonesia over the long-term future. Dibahas pula, mengenai upaya-upaya Perseroan dalam mengevaluasi cetak biru strategi bisnis Mobile-8, memposisikan kembali produk dan layanannya, serta pengembangan jaringan distribusi, dalam rangka mendapatkan market share dan mengupayakan penghematan biaya. We also spoke of our need to re-evaluate the business strategy blue print of Mobile-8, reposition our products and services accordingly, expand our distribution network in order to gain market shares, while also focusing on cost efficiency. Namun demikian, sebelum upaya-upaya tersebut dapat dilaksanakan, masalah utama yang dihadapi oleh Perseroan di tahun 2009 adalah mendapatkan persetujuan dari pihak kreditur dalam merestrukturisasi dan penjadwalan ulang pembayaran hutang Obligasi Rupiah sebesar Rp675,0 miliar. However, before we can achieve all of the above, a more pressing task facing us in 2009 was the need to secure the approval of our creditors for the restructuring and payment rescheduling of our outstanding IDR Bond in total of Rp675.0 billion. Negosiasi dari restrukturisasi dan penjadwalan ulang kewajiban Perseroan tersebut, dilakukan di sepanjang semester pertama tahun 2009, dengan menghasilkan kesepakatan yang menggembirakan bagi kedua belah pihak, baik Perseroan maupun pihak kreditur. Negotiations for the restructuring and rescheduling of these obligations of the Company, unwounded throughout most of the first semester of 2009, but culminated in win-win solution for both the Company and its creditors. Sebesar Rp68,5 miliar dari hutang obligasi tersebut di atas diubah menjadi penyertaan modal. Begitu pula dengan hutang dan kewajiban lainnya di tahun 2009 sebesar Rp829,3 miliar, termasuk di dalamnya kewajiban terhadap Samsung sebesar Rp230,7 miliar. A total of Rp68.5 billion of the above mentioned bonds were converted to equity. The Company also converted to equity Rp829.3 billion of debts and other liabilities in 2009, including payables from Samsung of Rp 230.7 billion. Sejauh ini, debt-to-equity swap tersebut memperkokoh posisi neraca keuangan Perseroan, dan yang tak kalah penting, hal tersebut juga memberikan landasan bagi Mobile-8 untuk kembali pada jalurnya dan meraih peluang-peluang baru untuk tumbuh secara berkesinambungan. The debt-to-equity swap strengthened the Company’s balance sheet considerably, but more importantly, set the stage for Mobile-8 to get back on track and pursue new growth opportunities going forward. Sambutan Presiden Direktur Message from President Director Pada akhir tahun 2009, sejalan dengan berbagai kondisi ekonomi di Indonesia maupun di seluruh dunia, Perseroan kembali memfokuskan dirinya pada perkembangan bisnis usaha Mobile-8. Terdapat beberapa perkembangan yang menggembirakan, yang tidak hanya memantapkan produk Mobile-8 di pasaran, namun juga memposisikan secara strategis kesempatan pertumbuhan di masa depan sejalan dengan layanan telpon genggam CDMA yang makin banyak digunakan. Thus in late 2009, which was also in line with improving economic conditions in Indonesia and globally, we returned our focus on the business development of the Mobile-8 business. There were several encouraging developments that we undertook during the year, which not only enhanced the Mobile-8 brand in the market, but also positioned it more strategically for future growth opportunities as the CDMA cellular service of choice. Salah satu dari beberapa perkembangan tersebut adalah penyatuan layanan FWA dan layanan selular dalam satu platform. Hal ini memungkinkan para pelanggan untuk mendaftarkan dua nomor telepon berbeda (satu untuk layanan FWA dan satunya lagi untuk sambungan selular) dalam satu kartu chip/RUIM. Diluncurkan pada bulan Juni 2009, layanan tersebut dinamakan Fren Duo dan mendapat sambutan yang baik dari para pelanggan, yang langsung dapat merasakan manfaatnya memiliki layanan FWA sebagai fitur tambahan pada layanan selularnya. Fren Duo memberikan keuntungan utama, yaitu tarif yang murah pada layanan FWA dan memungkinkan penggunanya memiliki mobilitas yang tinggi pada layanan selularnya. One of these developments was the integration of our FWA and cellular services in a single platform. This allows our customers to register for two separate telephone numbers (one each for FWA and cellular connection) in a single chip/RUIM. Launched in June 2009, the service is branded as Fren Duo and received a good response from subscribers who quickly recognized the benefits of having the FWA service in addition to the cellular service. Fren Duo allows subscribers to enjoy the main benefit of FWA service of lower tariff and cellular service of full mobility. Pada akhir tahun 2009, Fren Duo telah tersedia di 13 kota besar di seluruh Indonesia dan berupaya untuk terus mengembangkannya ke berbagai kota pada tahun 2010. As at year-end 2009, Fren Duo had been made available in 13 major cities across Indonesia and we expect to expand the service to other cities in 2010. Pada layanan data communication, Mobile-8 terus memasarkan layanan MOBI secara agresif di beberapa kota dan area yang telah menerima jaringan EVDO, meskipun layanan data yang menggunakan generasi pertama CDMA20001X masih tersedia di pasaran. Sejalan dengan bertumbuhnya pemakai internet di Indonesia, layanan MOBI menjadi semakin populer di kalangan pemakai unit smart phone dengan koneksi internet di tanah air. On the data communication front, Mobile-8 continued to market the MOBI service aggressively in cities and areas that are already covered by the EVDO network, even though data services using the first generation CDMA20001X are still available in the market. In line with the growing Internet use in Indonesia, MOBI has become more popular among users of Internetlinked smart phone devices in the country. 18 19 Untuk mendukung merk-merk yang dimiliki Mobile-8 dengan lebih efektif, Mobile-8 meningkatkan hubungan kerja sama di antara importir-importir dan distributor-distributor utama telepon genggam, dengan menyatukan layanan FREN dan MOBI dalam satu paket menarik. Beberapa strategi marketing dan distribusi yang telah dilakukan Mobile-8 pada tahun ini adalah menawarkan pembagian keuntungan dari isi ulang pulsa dengan distributor dan retailer telepon genggam, membentuk Tim Penjualan Langsung untuk menguasai pasar di beberapa area pemukiman di kota-kota besar, dan menyelenggarakan kampanye penjualan dan promosi secara lebih fokus di antara sesama pengguna di wilayah Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek), Surabaya, Semarang dan Bandung. To support our brands more effectively, Mobile-8 has also intensified its business relationship with major handset importers and distributors, in order to bundle the FREN or MOBI services as an attractive package offering. Other marketing and distribution initiatives by Mobile-8 during the year included offering top-up revenue sharing with handset distributor and retailers, forming Direct Sales Team to penetrate deeper into residential areas in major cities, and undertaking a more focused sales and promotional campaign among communities in the Greater Metropolitan Jakarta Area (Jabodetabek), Surabaya, Semarang, and Bandung. Masih di tahun 2009, Mobile-8 melakukan pengembangan lebih jauh pada aplikasi BREW, untuk dapat digunakan pada berbagai merek unit telepon genggam seperti Nokia, Motorola, Samsung, Haier dan ZTE. Aplikasi BREW sendiri telah dikembangkan menjadi enam kategori yang meliputi b-Entertainment, b-Fun, b-Genius, b-SMSkatalog, b-updated, dan b-Woman. Also in 2009, Mobile-8 further developed the application for BREW to be used in a wideranging brand of handsets including Nokia, Motorola, Samsung, Haier and ZTE. The BREW applications themselves were expanded to six categories comprising of b-Entertainment, b-Fun, b-Genius, b-SMSkatalog, b-Updated, and b-Woman. Dalam hal pengembangan jaringan, Jaringan Mobile-8 Next Generation terus berevolusi, dan menjadi fokus utama kegiatan pengembangan jaringan Perseroan di tahun 2009. Jaringan next generation adalah jaringan telekomunikasi dengan cakupan nasional, menggunakan basis Internet Protocol, yang memungkinkan Mobile-8 memberikan cakupan area yang lebih luas dengan investasi minimum. Jaringan tersebut juga memungkinkan pelanggan Mobile-8 menikmati panggilan jarak jauh dalam negeri dengan tarif yang lebih terjangkau. In terms of network development, the Mobile-8 Next Generation Network continued to evolve, and was the main focus of our network development in 2009. This next generation network is a nationwide telecommunications network, using an Internet Protocol basis, which will allow Mobile-8 to provide greater coverage with minimum investment. The network will also enable Mobile-8 subscribers to make local longdistance calls at more affordable rates. Mobile-8 membukukan pendapatan sebesar Rp537,4 miliar pada tahun 2009, dibandingkan dengan Rp926,5 miliar pada tahun 2008. Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi (EBITDA) negatif Rp357,1 miliar pada tahun 2009, dibandingkan negatif Rp83,8 miliar pada tahun 2008. Mobile-8 posted revenues of Rp537.4 billion in 2009, compared to Rp926.5 billion in 2008. Earnings before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (EBITDA) amounted to minus Rp357.1 billion in 2009, compared to minus Rp83.8 billion in 2008. Sambutan Presiden Direktur Message from President Director Pada akhir tahun 2009, Mobile-8 telah merampungkan pembangunan konstruksi dari 1.458 Base Transceiver Stations (BTS) dan CDMA coverage repeaters, 55 Base Station Controller (BSC) yang menghubungkan BTS yang satu dengan yang lainnya. 28 Mobile Switching Centers (MSC/WSS), sembilan Home Location Register (HLR) yang berperan sebagai database bagi file informasi pelanggan, 19 Packet Data Serving Nodes (PDSN) sebagai gerbang bagi lalu lintas Internet data mobile, empat Pusat SMS yang menangani lalu lintas SMS; dan beberapa peralatan, diantaranya adalah Intelligent Network Billing System. As at year-end 2009, Mobile-8 has completed the construction of 1,458 Base Transceiver Stations (BTS) and CDMA coverage repeaters, 55 Base Station Controllers (BSC) that connects one BTS to another, 28 Mobile Switching Centers (MSC/ WSS), nine Home Location Registers (HLR) that serves as data bases for customer information files, 19 Packet Data Serving Nodes (PDSN) as gateways for mobile Internet data traffic, four SMS Centers that handle SMS traffic; and other equipment that includes an Intelligent Network Billing System. Kesemuanya itu merupakan aset yang dapat dimanfaatkan oleh Mobile-8 untuk memasarkan secara efektif dan kompetitif layanan FREN, FREN Duo dan MOBI di masa depan. These are assets that could be deployed further by Mobile-8 to market FREN, FREN Duo and MOBI more effectively and competitively in the future. Mobile-8 mempertahankan para karyawannya yang memiliki keahlian dan kompetensi pada bidangnya masing-masing. Mengingat bahwa sumber daya manusia memegang peran utama di setiap perusahaan telekomunikasi selular, Mobile-8 terpaksa menunda penerimaan karyawan dan tetap memanfaatkan sumber daya manusia yang telah tersedia. Pada tahun 2009, seperti juga tahun sebelumnya, Perseroan tidak meningkatkan jumlah karyawannya, namun menitikberatkan pada peningkatan efisiensi dan produktifitas yang lebih baik. Sebagai hasilnya, total jumlah karyawan tidak berubah secara signifikan dalam tahun yang bersangkutan. Hal ini konsisten dengan kebijakan efisiensi biaya Mobile-8. Mobile-8 still retains personnel who are highly trained and competent in their respective fields. While human capital is key in any cellular telecommunication operations, Mobile-8 has had to postpone the recruitment of personnel and make do with existing human resources pool. In 2009, as in the previous year, the Company did not significantly increase the number of employees, but focused more on higher efficiency and greater productivity. As a result, the total number of headcount did not change significantly during the year under review. This is consistent with Mobile-8’s cost efficiency program. Menindaklanjuti perkembangan yang terjadi di akhir tahun 2009, dan memasuki tahun 2010, Mobile-8 menjajaki kerjasama strategis dengan operator selular lain di Indonesia dengan memperkenalkan layanan selular bersama antara Mobile-8 FREN dengan Smart Telecom SMART. Looking forward to the year 2010, in an interesting development subsequent to year-end 2009, Mobile-8 has developed a strategic alliance with another cellular operator in Indonesia to introduce a joint cellular service between those of Mobile-8’s FREN and Smart Telecom’ SMART. 20 SMARTFREN merupakan gabungan layanan yang diluncurkan pada bulan Maret 2010, yaitu sebuah layanan selular baru yang menggabungkan dua operator selular terbaik, dan menciptakan era baru sebuah kerjasama dan kompetisi diantara operator selular skala kecil di Indonesia sebagai salah satu langkah untuk menghadapi kompetisi diantara pesaing yang lebih besar pada pasar yang lebih luas. Launched under the joint-brand of SMARTFREN in March 2010, the new cellular service will combine the best of the two cellular operators, and create a new era of competition among smaller cellular operators in Indonesia as a way to meet the challenges of market competition from much larger competitors. Sebagai penutup, atas nama Direksi Perseroan, perkenankan saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan dalam menghadapi situasi yang penuh tantangan ini. Kita telah melewati berbagai halangan dan rintangan di tahun 2009 dengan baik, melangkah memasuki tahun 2010 dengan penuh kepercayaan dan kekuatan untuk mengembangkan usaha kita lebih kokoh dan berkesinambungan untuk jangka panjang. Finally, on behalf of the company’s Board of Directors we would like to thank you all for the trust and support that have been placed on Mobile-8 in these challenging times. We have set aside our challenges and difficulties in 2009, and look forward to 2010 with renewed confidence and strength to grow our business more solidly and sustainably over the long-term. MERZA FACHYS Presiden Direktur President Director 21 9: Profil Direksi Profile of the Board of Directors Merza Fachys Presiden Direktur President Director Seorang eksekutif profesional di bidang telekomunikasi dengan pengalaman lebih dari 29 tahun. Pernah menjabat berbagai posisi penting di beberapa perusahaan terkemuka. Ditunjuk sebagai Presiden Direktur sejak Juni 2009. A professional executive in telecommunications industry with more than 29 years of experiences. He has held various important positions in several well-known companies. Appointed as President Director since June 2009. Anthony Chandra Kartawiria Direktur Director Seorang eksekutif profesional keuangan dengan pengalaman di bidang investasi perbankan dan pasar modal selama lebih dari 25 tahun. Ditunjuk sebagai Direktur sejak Maret 2008. A professional executive in financial with more than 25 years of experiences in investment banking and the capital market. Appointed as Director since March 2008. 22 Agus Heryanto Lukas Direktur Director Seorang eksekutif profesional dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi. Ditunjuk sebagai Direktur sejak 2003. A professional executive with more than 30 years of experiences in information technology and telecommunications. Appointed as Director since 2003. Yopie Widjaya Direktur Director Seorang eksekutif profesional yang berkarir dan berpengalaman luas di bidang keuangan, teknologi informasi dan telekomunikasi. Ditunjuk sebagai Direktur sejak November 2009. A professional executive with wide ranging experience in finance, information technology and telecommunication industries. Appointed as Director since November 2009. Beydra Jendi Direktur Director Seorang eksekutif profesional dengan pengalaman luas selama 20 tahun di industri telekomunikasi dan media. Ditunjuk sebagai Direktur sejak Juni 2009. 23 A professional executive with 20 years of experiences in telecommunications and media industries. Appointed as Director since June 2009. 24 10: Tahun Restrukturisasi dan Reposisi A Year of Restructuring and Repositioning 25 Keberhasilan restrukturisasi keuangan pada tahun 2009 telah memberikan Mobile-8 momentum baru untuk mengejar pertumbuhan FREN dan MOBI yang terkena dampak dari berbagai situasi di tahun 2008, dari tertundanya pembangunan jaringan hingga penyebaran pelayanan dan meningkatnya kompetisi. Our successful financial restructuring in 2009 had given Mobile-8 a new momentum to pursue the growth of FREN and MOBI that had been affected by a series of hindrances in 2008 ranging from delays in network construction to service deployment and increased competition. Namun demikian, pada tahun 2009, Mobile-8 memperkenalkan platform terintegrasi pertama untuk layanan selular maupun layanan FWA di Indonesia. Yang menjadikan layanan-layanan selular Fren lebih menarik dan kompetitif di pasar. Nevertheless, in 2009 Mobile-8 introduced the first truly integrated platform for both cellular and fixed wireless services in Indonesia, which re-positioned our Fren cellular service more attractively and competitively in the market. Dengan platform baru ini, Mobile-8 tidak hanya merestrukturisasi neraca keuangannya, namun juga memposisikan dirinya kembali secara strategis untuk mempertahankan pertumbuhan nilai stakeholder yang berkesinambungan dalam jangka panjang. With this new platform, Mobile-8 is set to not only restructure its balance sheet but also to reposition its business strategically to sustain stakeholder value growth over the long-term. Paparan berikut ini menjelaskan hasil yang telah dicapai pada tahun 2009 dan prospek Perseroan di tahun 2010. The following discussion sets forth the Company’s exploits in 2009 and its near term prospects in 2010. Memadukan Layanan Selular dengan Layanan Mobilitas Terbatas (FWA) Pada tahun 2009, Mobile-8 telah berhasil menggabungkan layanan selular dan FWA dalam satu kartu RUIM. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan kedua lisensi yang sudah dimiliki Perseroan, dan mengefisiensikan biaya penjualan dan pemasaran. Layanan ini diluncurkan di pasar pada bulan Juni 2009. Sampai dengan akhir tahun 2009, layanan Fren Duo ada di 13 kotakota besar, dan akan terus dikembangkan di kota-kota lainnya sesuai dengan kondisi pasar di tahun 2010. Integrating Cellular Service with Fixed Wireless Access (FWA) In 2009, Mobile-8 succeeded in integrating Fren and FWA cellular services in one RUIM card. This was done to optimize the two licenses already owned by the Company and to make sales and marketing costs more efficient. The service was launched in the market in June 2009. As of the end 2009, Fren Duo is available in 13 major cities, and will continue to be expanded to other cities in accordance with market conditions in 2010. Tahun Restrukturisasi dan Reposisi A Year of Restructuring and Repositioning Kegiatan pemasaran Mobile-8 selama tahun 2009, dan akan terus dikembangkan adalah sebagai berikut: The Mobile-8 marketing initiatives taken throughout 2009, and will continue to be developed are as follows: Meningkatkan Layanan Selular Fren dalam rangka memperkuat kedudukan Fren sebagai pilihan layanan telepon selular CDMA. Di tahun 2009, layanan selular telah berhasil digabungkan dengan layanan FWA, dengan merek Fren Duo. Dalam layanan ini, pelanggan mendapatkan layanan selular sekaligus layanan FWA. Improving Fren Cellular Services in order to strengthen its positioning as the preferred CDMA cellular provider. In 2009, we successfully combined our Fren and FWA cellular services, branded Fren Duo. The service provides subscribers with both cellular and FWA services. Paket Perdana Fren Duo berisi dua nomor yakni satu nomor selular dan satu nomor FWA dalam satu kartu, dan kedua nomor tersebut aktif bersamaan. Ketika pelanggan menggunakan Fren Duo dan ingin menggunakan layanan FWA maka pelanggan tinggal menekan 55 dan 550. The Fren Duo start-up pack contains two numbers, a cellular and an FWA number in one card, and both active at the same time. When subscribers use Fren Duo and wish to use the FWA service, all they need to do is dial 55 and 550. Layanan ini diluncurkan pada bulan Juni 2009 bertepatan dengan acara ICS 2009. Layanan ini juga memperoleh sertifikat MURI sebagai satu-satunya dan pertama di Indonesia dimana dua layanan, yaitu selular dan FWA digabung dalam satu kartu RUIM. Semenjak diluncurkan, pertumbuhan layanan ini cukup menjanjikan. Sampai dengan akhir tahun 2009, layanan Fren Duo dijual di 13 kota besar dimana terdapat layanan FWA. Layanan ini akan terus dikembangkan di kota-kota lain di tahun 2010. Jargon Fren Hemat Tidak Repot dengan layanan Fren Duo betul-betul dapat dirasakan oleh pelanggan karena tidak hanya murah ketika melakukan panggilan, namun juga murah ketika menerima panggilan. The service was launched in June 2009 in conjunction with the ICS 2009. It also earned a MURI certification as the only and first in Indonesia wherein two services, namely cellular and FWA, are combined in one RUIM card. Since its launching the growth of the service has been quite good. As of the end of 2009, the Fren Duo service is sold in 13 major cities where FWA service is available. The service will continue to be developed at other cities in 2010. The Fren catchphrase “Hemat Tidak Repot” (Thrifty and Easy to Use) with Fren Duo services can really be experienced by subscribers because not only is it cheap to make calls, but it is also cheap when receiving calls. Untuk melayani daerah-daerah yang belum memiliki layanan Fren Duo, maka Layanan Selular Fren tetap dijual dengan menggunakan Fren Sobat. Dalam paket perdana Fren Sobat, To serve areas where the Fren Duo service is not yet available, the Fren cellular service is still sold using Fren Sobat. The active period of the Fren Sobat start-up pack is eight * * * * 26 27 masa aktif kartu Fren adalah delapan bulan, namun untuk menikmati layanan, pelanggan tetap diharuskan untuk melakukan isi ulang. months, however, subscribers need to topup to enjoy its service. Meningkatkan penjualan layanan data dengan merek Mobi. Seiring dengan meningkatnya permintaan penggunaan layanan internet, layanan Mobi menjadi andalan di tahun 2009 dan akan terus dikembangkan di tahuntahun mendatang. Selain layanan Mobi yang dipasarkan di kota-kota dengan layanan EVDO, layanan data dengan teknologi CDMA 2000 1x tetap dipasarkan. Improving Mobi data service sales. In line with the increasing demand for internet service use, the Mobi service became the service of choice in 2009 and will continue to be developed in the coming years. Besides Mobi services that are sold at cities with EVDO services, data services using the CDMA 2000 1x technology are also sold. Meningkatkan kerjasama dengan pemasok handphone maupun modem. Mulai tahun 2009, Perseroan telah berhasil menggandeng beberapa pemasok handphone dan modem untuk di-bundling dengan layanan Fren maupun Mobi. Kerjasama ini lebih dikenal dengan istilah ecosystem, dimana Perseroan tidak melakukan pembelian handphone maupun modem, akan tetapi hanya menyediakan layanan. Kerja-sama ini akan terus dikembangkan di tahun-tahun mendatang. Increasing collaborations with hand phone as well as modem suppliers. Beginning in 2009, the Company has succeeded in winning over a number of hand phone and modem suppliers to bundle their products with Fren or Mobi services. This kind of collaboration is more commonly known as ecosystem, wherein the Company does not buy the hand phones or modems, but only provide services. These collaborations will continue to be developed in the coming years. Meningkatkan layanan pascabayar baik untuk segmen personal maupun korporasi. Untuk layanan pascabayar personal, di tahun 2009 sudah dikeluarkan pascabayar Fren Duo, dan Fren Maxi untuk kota-kota yang belum terlayani layanan FWA. Layanan pascabayar ini akan terus dikembangkan di tahuntahun mendatang karena dari sisi produksi ARPU, pelanggan pascabayar lebih baik. Di segmen korporasi juga sudah diluncurkan paket korporasi untuk memenuhi kebutuhan komunikasi dalam suatu perusahaan. Improving post-paid services for both personal and corporate segments. For personal post-paid services, post-paid Fren Duo and Fren Maxi were issued for cities without FWA services in 2009. The postpaid service will continue to be developed in the coming years because from the ARPU production side, post-paid subscribers are better. In the corporate segment, a corporate package was also launched to meet the communication needs in a company. Tahun Restrukturisasi dan Reposisi A Year of Restructuring and Repositioning Berbagai Tawaran Menarik Sepanjang Tahun Selain mengeluarkan layanan Fren Duo, Fren Sobat dan Mobi, di tahun 2009, Perseroan juga meluncurkan beberapa program. Dalam tahun yang penuh tantangan sekalipun, Mobile-8 tetap terus berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi para pelanggannya. Attractive Product Offerings Throughout the Year In addition to providing Fren Duo, Fren Sobat and Mobi services, the Company also launched a number of programs in 2009. Despite the challenges of the year, Mobile-8 continues to be committed to giving the best to its subscribers. • Kuis Geger Contohnya adalah program kuis Geger, dimana pelanggan Mobile-8 diberikan kesempatan untuk mengikuti program kuis Geger melalui SMS. Hadiah yang disediakan dalam kuis Geger tersebut cukup menarik, antara lain berupa uang tunai sebesar Rp50.000.000, handphone, 5 tabungan masing-masing Rp5.000.000, dan pulsa senilai Rp100.000 untuk 50 pemenang setiap bulan. • Geger Quiz One such example was the Geger quiz program, wherein subscribers were given the chance to participate via text messages. The Geger quiz provided attractive prizes that included among others a Rp50,000,000 cash prize, hand phones, five saving accounts containing Rp5,000,000 each, and mobile credit vouchers worth Rp100,000 for 50 winners every month. Kuis Geger ternyata cukup mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen dan mampu menghasilkan pendapatan yang penting bagi Perseroan. Layanan ini akan terus dikembangkan di tahun-tahun mendatang dengan modifikasi program. Kuis Geger scored positive response from consumers and resulted in significant revenue for the Company. The service will continue to be developed with some programs modification in the years to come. • Program Asuransi Di samping itu, untuk memudahkan pelanggan menikmati perjalanan mudik di hari Lebaran, Mobile-8 dengan aman mengadakan program Asuransi Perjalanan bekerja sama dengan Mega Life. Selain asuransi mudik, perseroan juga mengadakan program “Ayo Menabung” yang juga bekerja sama dengan Mega Life. Di tahun 2009, Perseroan bekerja sama dengan PT. Jardine Lloyd Thompson mengadakan program asuransi handphone yang pertama di Indonesia. Hanya dengan membayar premi senilai Rp30.000, maka handphone pelanggan sudah terlindungi selama setahun dengan nilai pertanggungan maksimum Rp3.500.000. • Insurance Program Moreover, to facilitate peace of mind for Mobile-8 subscribers on their annual homecoming ritual during the Lebaran holidays, the Company held a Travel Insurance program in collaboration with Mega Life. Besides the homecoming insurance, the Company also held an “Ayo Menabung” (Let’s Save) program, also with Mega Life. In 2009, the Company in collaboration with PT. Jardine Lloyd Thompson, held the very first hand phone insurance program in Indonesia. By simply paying a premium of Rp30,000 a subscriber’s hand phone would be protected the whole year round with a maximum coverage of Rp3,500,000. 28 29 • Program Infaq Mobile-8 juga bekerjasama dengan Baznas menyelenggarakan program Infaq, yang hasilnya disumbangkan untuk mendukung program Baznas dalam mensejahterakan masyarakat Indonesia, dengan program ini, Mobile-8 meraih penghargaan sebagai satu-satunya operator telekomunikasi yang membantu program kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia. • Infaq Program Mobile-8 also worked with Baznas to organize an Infaq program, the proceeds of which were donated to support Baznas’s objective of improving the welfare of Indonesians in general, which also earned an award for Mobile-8 as the only telecommunication operator contributing to a welfare program for the nation’s people. • Voucher Ramadhan Selama bulan Ramadhan, Perseroan juga mengeluarkan voucher isi ulang edisi khusus yang diberi nama “Voucher Ramadhan”. Dalam kemasan voucher tersebut pelanggan dapat memperoleh informasi baik doa maupun nasehat yang terkait dengan ibadah puasa. • Ramadhan Voucher During the month of Ramadhan, the Company also issued limited edition top-up vouchers, named “Voucher Ramadhan”. Inside the voucher’s packaging subscribers will find information on not only prayers but also advice pertaining to the ritual of fasting. • Program Loyalty Program Loyalty juga diluncurkan berupa isi ulang berhadiah barang-barang kebutuhan sehari-hari misalnya sabun mandi, sabun cuci, teh, mentega dan lain-lain. Program ini bekerja sama dengan Indomaret yang sudah memiliki jangkauan pemasaran luas. • Loyalty Program Loyalty Program were also launched in the form of top-ups bearing gifts of daily need products, such as soaps, detergent, tea, butter, and others. The program was held in collaboration with Indomaret which already has a wide marketing network. • Dowerr Untuk pelanggan di luar Fren Duo dan Fren Sobat, mereka tetap diberi layanan khusus dengan program Fren Ngobrol Sampe Dowerr. Program ini adalah promosi tarif panggilan murah ke sesama Fren se-Indonesia yang menawarkan pelanggan untuk menikmati tarif murah dengan hanya bayar 1 menit pertama untuk berbicara sepuasnya setiap hari. Selain pelanggan regular juga diberikan bonus isi ulang sampai dengan 25% untuk apresiasi atas kesetiaan mereka menjadi pelanggan Mobile-8. • Dowerr Those not subscribing to Fren Duo and Fren Sobat are still given special services with the Fren Ngobrol Sampe Dowerr (Fren Chat till you Drop) program. The program is a low call rate promo to Fren users throughout Indonesia offering subscribers the freedom to talk as long as they want by only paying for the first minute every day. Moreover, regular subscribers are also given bonus top-ups up to 25% in appreciation for their loyalty to the Company. Tahun Restrukturisasi dan Reposisi A Year of Restructuring and Repositioning •Tarif SMS Untuk tetap menjaga daya saing terutama untuk layanan SMS, Perseroan di tahun 2009 juga melakukan penurunan tarif SMS, baik untuk pelanggan prabayar maupun pascabayar. Penurunan tarif SMS juga berlaku untuk SMS ke sesama Fren maupun ke operator lain . •SMS Tariff To maintain its competitiveness especially for text message services, the Company also reduced text message rates in 2009, for both pre-paid as well as post-paid subscribers. The reduced rates not only applied for messages among Fren users but also to other operators. •Tarif Data Tarif layanan data juga diturunkan baik untuk prabayar maupun pascabayar. Hal ini untuk mengakomodasi kebutuhan layanan data yang sangat meningkat di tahun 2009. •Data Tariff Data service tariff were also reduced for prepaid as well as postpaid. This was done to accommodate the sharply increasing demand for the service in 2009. •Bundling Handset Paket handset tetap menjadi fitur menarik bagi penawaran produk Mobile-8 pada tahun 2009. Beberapa merek dengan skema ecosystem telah berhasil dijual di pasar. Beberapa merek yang dijual antara lain, Nokia, Motorola, Nexian, Cross, dan Vittel. •Handset Bundling Hand phone packages remained to be attractive features in marketing Mobile-8 products in 2009. A number of brands were successfully sold in the market using the ecosystem scheme. The brands included, among others, Nokia, Motorola, Nexian, Cross, and Vittel. •Tarif SLJJ Agar dapat lebih mengetengahkan citra Mobile-8 sebagai operator selular yang memiliki tarif SLJJ yang paling kompetitif di Indonesia, Mobile-8 melakukan program tarif khusus ke PSTN. Program berlangsung mulai bulan November 2009. •Long Distance Tariff In order to present Mobile-8’s image as a cellular operator with the most competitive Long Distance rate in Indonesia, Mobile-8 held a special PSTN rate program. The program was initiated in November 2009. •World Passport Untuk mereka yang sering melakukan perjalanan ke luar negeri, Fren menawarkan layanan World Passport, yaitu layanan roaming internasional ke seluruh dunia baik di jaringan CDMA maupun jaringan GSM. Inisiatif ini menjadikan Fren sebagai operator telepon selular bergerak berbasiskan teknologi CDMA pertama di dunia yang mampu beroperasi di jaringan GSM yang membuka layanan ini. •World Passport For frequent overseas travelers, Fren offered the World Passport service, an international roaming service to anywhere in the world on the CDMA as well as GSM networks. The initiative made Fren the first CDMA mobile cellular phone capable of operating in the GSM network operator offering the service. •Mobi Untuk layanan data Mobi, dipasarkan dalam dua jenis, yaitu Mobi prabayar dan Mobi pascabayar. Kedua jenis layanan Mobi menawarkan tarif sambungan Internet yang kompetitif, selain juga paket-paket berlangganan yang menarik dan •Mobi There are two types of Mobi data service sold, that is Mobi prepaid and Mobi postpaid. Both Mobi services offer competitive Internet connection rates, in addition to attractive and flexible subscription packages. The Mobi Modem 30 31 fleksibel. Paket Modem Mobi ditawarkan seharga Rp499.000 untuk mendapatkan Modem EVDO REV.A (3,5G CDMA) dengan tarif sambungan Internet murah sebesar Rp0,1/Kb serta nomor Mobi gratis dengan kuota kapasitas hingga 1GB. Package, offered at Rp499,000, includes an EVDO REV.A (3.5G CDMA) Modem and a low Internet connection rate of Rp0.1/Kb, as well as a free Mobi number with a maximum quota up to 1 GB. •Mobi Internet Sehat Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk memerangi pornografi dan pornoaksi khususnya di internet, Perseroan meluncurkan produk dengan nama “Mobi Insan”. Kata Insan merupakan singkatan dari Internet Sehat dan Aman. Dengan menggunakan layanan ini maka pelanggan Mobile-8 akan terhindar dari kontenkonten yang bersifat pornografi karena produk ini mampu memblokir situs pornografi. •Mobi Internet Sehat In order to support the government’s war on pornography and pornographic acts especially on the internet, the Company launched a product named “Mobi Insan”. The word “Insan” is an acronym for “Internet Sehat dan Aman” (A Healthy and Safe Internet). By using this product Mobile-8 subscribers are protected from pornographic contents because it is capable of blocking porn sites. •Mobi + Fren Salah satu keunggulan dari layanan Mobi ini dapat digabungkan dengan layanan pascabayar Fren sehingga mengurangi harga langganan bulanan Mobi. •Mobi + Fren One of the advantages of this Mobi service is that it can be combined with postpaid FREN hence reducing the cost of the Mobi monthly subscription. Mengkaji Ulang Pembangunan Jaringan, dan Strategi Pemasaran dan Distribusi Pada tahun 2009, beberapa inisiatif pemasaran dan distribusi yang dilakukan Mobile-8 antara lain adalah: • Program kemitraan untuk Handset Bundling, dimana distributor mengimpor handset sementara Mobile-8 menyediakan layanan. • Meneruskan top-up revenue sharing melalui berbagai jalur distribusi. • Pengembangan Direct Sales Team untuk penetrasi lebih dalam ke tempat-tempat hunian prospektif di kota-kota besar. • Penguatan distribusi di Pulau Jawa, terutama di Jabodetabek dan Jawa Timur. • Melakukan community selling dan corporate sales secara lebih fokus di Jabodetabek, Surabaya, Semarang dan Bandung. Reviewing Network Development and Sales and Marketing Strategy In 2009, Mobile-8 launched the following marketing and distribution initiatives: • • • • • Partnership programs for Handset Bundling, in which distributors import handsets while Mobile-8 provides the service. Continue top-up revenue sharing through various distribution channels. Developing Direct Sales Teams to further penetrate into prospective residential areas in major cities. Strengthening distribution in Java, especially in the Greater Jakarta area and East Java. Execute a more focused community selling and corporate sales in the Greater Jakarta area, Surabaya, Semarang and Bandung. Tahun Restrukturisasi dan Reposisi A Year of Restructuring and Repositioning Dengan ketersediaan jaringan layanan yang masih terbatas jangkauannya di luar Pulau Jawa, maka Mobile-8 pun menyesuaikan strategi pemasaran dan distribusi Fren di tahun 2009. Sebelumnya, Mobile-8 telah mengembangkan beberapa jalur pemasaran dan distribusi yang meliputi para Distributor, M8 Ambassadors, Mobile-8 Center, Direct Sales Team serta alternative channels. Due to the limited network coverage outside Java, Mobile-8 adapted Fren’s marketing and distribution strategy in 2009. Before that, Mobile-8 had already developed several marketing and distribution channels that comprised Distributors, M8 Ambassadors, Mobile-8 Centers, Direct Sales Teams and alternative channels. Selama paruh pertama 2009, Mobile-8 telah memperluas jaringan distribusinya melalui seluruh jalur yang ada. Hingga akhir 2009, Mobile-8 telah memiliki sebanyak 55 Distributor yang didukung oleh 257 M-8 Ambassador, disamping 42 M-8 Center dan Direct Sales Team yang terdiri lebih dari 200 orang lebih. Saat ini, produk-produk Perseroan telah tersebar di 200.000 ribu gerai, dan lebih dari 45.000 gerai yang dikunjungi secara reguler oleh M-8 Ambassador sebagai “touch points” M-8. During the first half of 2009, Mobile-8 expanded its distribution channels thru all available channels. AS of the end of 2009, Mobile-8 owns 55 distributors that are supported by 257 M-8 Ambassadors, 42 M-8 Centers and Direct Sales Teams consisting of more than 200 people. Currently, the Company’s products are spread in 200,000 outlets and more than 45,000 outlets are visited regularly by M-8 Ambassador as M-8 “touch points”. Selain itu, Mobile-8 didukung oleh jalur alternatif seperti ATM perbankan, fasilitas perbankan via Internet, serta jaringan kartu kredit dengan bank-bank anggota VISA melalui SMS yang memfasilitasi pengisian kembali pulsa secara elektronik untuk voucher pulsa Prabayar Fren dan Hepi. Moreover, Mobile-8 is supported by alternative channels such as ATM banking, internet banking facilities, as well as a credit card network of VISA member banks via SMS that facilitate electronic mobile credit reload for Fren and Hepi pre-paid vouchers. Perseroan melakukan kaji ulang atas penerapan strategi pengembangan jaringan, pemasaran maupun distribusi Mobile-8 diparuh ke dua tahun 2009, dengan pertimbangan pasar yang semakin kompetitif sehingga performa Perseroan menurun. In the second half of 2009, the Company reviewed the implementation of its Mobile-8 network expansion, sales and distribution strategies in light of the more competitive market that led to weaker performance. Hasil dari kaji ulang tersebut yaitu merancang ulang pengembangan jaringan dengan memberi prioritas lebih besar terhadap: • Peningkatan layanan jaringan yang telah beroperasi di Pulau Jawa; • Pengupayaan pengoperasian jaringan di luar Pulau Jawa, khususnya yang mampu menjangkau wilayah dengan densitas kependudukan yang tinggi. The review resulted in the redesign of network development that places more priority on: • • Increased services at networks already operating on the island of Java; Efforts to establish network operations outside Java, especially those capable of reaching areas with high population densities. 32 33 Sampai dengan akhir tahun 2009, jaringan Mobile-8 telah mencakup seluruh Pulau Jawa dan Bali, serta sebagian wilayah di dan sekitar Medan, Palembang, Bandar Lampung, Batam, Banjarmasin, Makassar dan Manado. As of the end of 2009, the Mobile-8 network has already covered the whole of Java and Bali, and some areas in and around Medan, Palembang, Bandar Lampung, Batam, Banjarmasin, Makassar and Manado. BREW Pada September 2007, Mobile-8 memperkenalkan BREW, aplikasi yang memungkinkan para pelanggan menggunakan handset CDMA dengan harga yang terjangkau namun mampu menikmati layanan multimedia yang kaya akan konten dan mobile Internet berkecepatan tinggi. Dengan demikian, Mobile-8 menjadi operator seluler pertama yang mengoperasikan BREW di Indonesia. Pada bulan Desember 2007, b-Live diluncurkan secara komersial sebagai One Click Entertainment dengan aplikasi BREW yang tersedia pada handset CDMA ZTE C300 dan C330 yang menawarkan sembilan menu aplikasi termasuk browser nada dering, berita, horoskop, kamus, permainan, dan lainnya. BREW In September 2007, Mobile-8 introduced BREW, an application that enables subscribers with entry level CDMA handsets to enjoy a rich multimedia service contents and high-speed mobile Internet. Thus, Mobile-8 became the first operator to operate BREW in Indonesia. In December 2007, b-Live was launched commercially as a One Click Entertainment with BREW applications, available on CDMA ZTE C300 and C330 handsets, which offers nine applications including ringtone browser, news, horoscope, dictionary, games, and others. Sampai dengan tahun 2009, aplikasi BREW terus dikembangkan sehingga kini dapat digunakan pada beberapa tipe handset antara lain Nokia, Motorola, Samsung, Haier, ZTE. Selain itu, pengembangan aplikasi BREW juga semakin lengkap dengan enam macam kategori, yaitu b-Entertained, b-Fun, b-Genius, b-SMSkatalog, b-Updated dan b-Woman yang menawarkan lebih dari 20 menu aplikasi. Aplikasi Brew akan terus dikembangkan untuk memberikan layanan yang terbaik untuk pelanggan, di saat ini maupun di masa yang akan datang. Up to 2009, the BREW application continue to be developed so that it can now be used in a wide ranging handset brands including Nokia, Motorola, Samsung, Haier, ZTE. In addition, the BREW application development is also becoming more comprehensive with six types of category namely b-Entertained, b-Fun, b-Genius, b-SMSkatalog, b-Updated dan b-Woman offering more than 20 applications. The Brew application will continue to be developed to provide the best service possible for subscribers now and in the future. Pengembangan Jaringan Next Generation Network Mobile-8 Sejak tahun 2007, Mobile-8 telah mengembangkan Next Generation Network CDMA 2000 1X (NGN CDMA 2000 1X), yakni sebuah jaringan yang berlingkup nasional dan berbasis Internet Protocol (IP) sehingga sangat menghemat biaya baik dari segi investasi maupun dari segi pengoperasiannya. Development of Mobile-8’s Next Generation Network Since 2007, Mobile-8 has been developing Next Generation Network CDMA 2000 1X (NGN CDMA 2000 1X), a nation-wide Internet Protocol (IP)based network that is not only cost-effective in terms of investment but also operation. Tahun Restrukturisasi dan Reposisi A Year of Restructuring and Repositioning Jaringan berbasis IP ini memungkinkan Mobile-8 menyediakan layanan coverage dengan investasi minimal, sehingga juga memungkinkan penyediaan layanan telepon jarak jauh dengan harga terjangkau. This IP-based network allows Mobile-8 to provide coverage service with minimal investment, which in turn enables the provision of long-distance phone call services at affordable prices. Pada tahun 2008, pengembangan NGN CDMA 2000 1X selain memberikan layanan Mobile juga mencakup layanan FWA dan EVDO yaitu layanan data broadband bekecepatan tinggi. By 2008, the development of NGN CDMA 2000 1X in addition to providing Mobile services also provided FWA and EVDO services, the latter being a high-speed broadband data service. Pada akhir tahun 2009, Mobile-8 telah menyelesaikan 1.458 Base Transceiver Station (BTS) dan CDMA coverage repeater, 55 Base Station Controllers (BSC) yang menghubungkan dan mengendalikan satu BTS dengan yang lainnya, 28 Switching Centers (MSC/WSS), 9 Home Location Registers (HLR) yang merupakan database yang berisi informasi profil para pelanggan, 19 Packet Data Serving Nodes (PDSN) yang berfungsi sebagai pintu gerbang lalu-lintas data internet bergerak, 4 SMS Centers yang mengendalikan dan menyalurkan lalulintas SMS, dan peralatan lain, termasuk Intelligent Network Billing System untuk layanan pelanggan dan sistem penagihan yang menghitung jumlah tagihan untuk layanan suara dan penggunaan data. As of the end 2009, Mobile-8 has completed the construction of 1,458 Base Transceiver Stations (BTS), 55 Base Station Controllers (BSC) that connect and control one BTS to another, 28 Switching Centers (MSC/WSS), 9 Home Location Registers (HLR), a database containing subscriber profile information, 19 Packet Data Serving Nodes (PDSN), that function as gateways for mobile Internet data traffic, 4 SMS Centers that control and distribute SMS traffic, and other equipment, including an Intelligent Network Billing System for subscriber service and a billing system that calculates total charges for voice services and data usage. Mobile-8 mengoperasikan infrastruktur transmisi penunjang berkapasitas tinggi Microwave SDH dan leased line transmisi Fiber optic yang menghubungkan pusat pengendali percakapan selular, MSC/WSS, WGW, BSC, dan unit-unit BTS. Mobile-8 operates a supporting transmission infrastructure with high-capacity Microwave SDH (Synchronous Digital Hierarchy), and Fiber optic leased-line transmission facilities that connect the cellular conversation control centers, MSC/ WSS, WGW, BSC, and BTS units. Jaringan transmisi Mobile-8 dirancang dengan konfigurasi Redundance Hot stand by maupun Loop, sehingga memberikan ketersediaan yang tinggi atau menghindari terputusnya transmisi bila terjadi kerusakan di salah satu element node transmisi. Mobile-8’s transmission network is designed with Redundant Hot stand by as well as Loop configurations, thereby providing high reliability and may avoid failures when there are damages in one of the transmission node. 34 Mobile-8 memiliki Network Operation Center (NOC) yang memantau dan mengelola jaringan selama 24 jam non-stop setiap hari. Mobile-8 juga memiliki sistem manajemen jaringan terpadu, NMS, Network sistem manajemen yang memungkinkan pemantauan keseluruhan infrastruktur jaringan. Mobile-8 has a Network Operation Center (NOC) that monitors and manages its network 24-hours a day. Mobile-8 also has an integrated network management system, NMS, which enables the monitoring of the entire network infrastructure. Perbaikan Sistem Teknologi Informasi Teknologi Informasi (TI) memainkan peranan kunci dalam penyelenggaraan jasa telephone selular bergerak dan tetap nirkabel (FWA) seperti Mobile-8. Untuk itu, Mobile-8 mengupayakan penyempurnaan serta peningkatan sistem teknologi informasi sebagai penunjang operasional sehari-hari yang efisien dan efektif. Improvement of Information System Technology Information technology plays a key role in providing cellular services and Fixed Wireless Access (FWA) services such as Mobile-8. For this, Mobile-8 strives to improve and enhance its information technology systems to support dayto-day operations effectively and efficiently. Beberapa pencapaian di bidang TI selama tahun 2009, antara lain: Some achievements in the field of IT for the year 2009 are: • Ketersediaan Jaringan 99,59% Keterangan: Evaluasi bagaimana teknologi informatika telah menyalurkan layanannya kepada para pengguna dan rekanan dengan memastikan ketersediaan peralatan jaringan tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan usaha sebuah perusahaan. • Network Availability 99.59% Description: A measurement of how IT has delivered its services to users and partners by ensuring that network equipment is available in a timely manner to meet the business requirements of the company • Meningkatkan Produktivitas Karyawan melalui TI Keterangan: Meningkatkan produktivitas karyawan melalui TI dengan hanya mengirimkan email dan situs-situs yang sah kepada para pengguna dengan memblok 43% dari total lalu lintas data. • Improving Employee Productivity through IT Description: Improving employee productivity through IT by allowing only legitimate emails and browsing for users by blocking 43% of total traffic. Memberlakukan Tanda “sign on” Tunggal pada Sistem Pengiriman Pesan Keterangan: Sistem pengiriman pesan yang terintegrasi dengan Windows AD sehingga pengguna hanya mengingat satu akun nama untuk mengakses sumber daya-sumber daya perusahaan. • • 35 Implementing a Single “Sign on” Messaging System Description: Integration of messaging system authentication to Windows AD so that users only need to remember a single username to access corporate resources. Tahun Restrukturisasi dan Reposisi A Year of Restructuring and Repositioning • Sistem Penanda SMS Keterangan: Mengimplementasikan sistem penanda otomatis melalui SMS untuk seluruh jaringan peralatan dan pemberitahuan akan adanya masalah, dengan demikian, hal ini dapat meningkatkan waktu respon dan resolusi waktu dari seluruh kejadian TI . • SMS Alerting System Description: Implementation of an automatic SMS alert system for all network equipment and user problems, hence improving response and resolution time of all IT related incidents. • Meningkatkan infrastruktur www.mobile-8. com di dalam Perseroan Keterangan: Meningkatkan infrastruktur www.mobile-8.com dalam Perseroan untuk meningkatkan ketersediaan, keamanan dan kinerja dari sistem. • Developing the www.mobile-8.com infrastructure in-house Description: Developing the www.mobile-8. com infrastructure in-house to improve the availability, security and performance of the system Meningkatkan Layanan TI untuk Para Pengguna Keterangan: Meningkatkan Layanan TI untuk para pengguna dengan melengkapi 98,98% dari masalah-masalah pemakai dan hanya 1,77% tiket yang belum terselesaikan. • Improving IT Service for Users Improving IT Services for Users by resolving 98.98% of user problems with only 1.77% tickets pending. • Perpindahan Pengatur Domain Utama Keterangan: Perpindahan Pengatur Domain Utama dari mesin lama ke baru untuk meningkatkan kinerja sistem TI. • Migration of Main Domain Controller Migration of the main domain controller from old to new machine to improve IT System performance. • E-Leave Development Keterangan: E-Leave adalah suatu sistem aplikasi dimana divisi Human Capital Management (HCM) meminta TI untuk mengatur karyawan yang cuti, dimana saat ini, masih diatur manual oleh HCM. • E-Leave Development E-Leave is a system that Human Capital Management (HCM) division requested from IT. It is an application that will manage employee leave that is currently done manually by HCM. • 36 37 11: Peluang Pertumbuhan Baru Melalui Hubungan Sinergi A New Growth Opportunities Through Synergy Pertumbuhan pasar bagi layanan selular di Indonesia berkembang dengan sangat pesatnya dalam beberapa tahun ini, begitu juga dengan persaingan usaha dalam bisnis ini. Dengan total 11 operator selular yang melayani 143 juta pelanggan, terutama di area kota-kota besar di seluruh Indonesia, maka pasar layanan telekomunikasi selular sudah semakin ketat dalam beberapa tahun terakhir. Namun demikian, hanya tiga operator selular terbesar di tanah air yang menguasai 80% dari total pasar tersebut di atas. 38 The market for cellular services in Indonesia has grown significantly over the years, but so too has its competition. With a total of 11 cellular operators serving some 143 millions subscribers, primarily in the larger cities of Indonesia, the market for cellular telecommunication services has become largely saturated in recent years. The adverbial condition is compounded by the fact that approximately 80% or so of the market is controlled by the three largest operators in the country. 38 39 Persaingan untuk mendapatkan pelanggan baru dan traffic generation menjadi sedemikian tidak sehatnya, bahkan perang harga dengan berlomba-lomba menurunkan tarif layanan pun telah dilakukan dan merusak kelangsungan hidup dari industri ini. Competition for new subscribers and traffic generation has become so severe, at times it generates into a full skilled price war that is acutely detrimental to the industry. Kondisi ini menyebabkan operator selular kecil seperti Mobile-8 sulit bersaing pada jenis layanan selular yang sama, seperti yang dimiliki oleh pesaing-pesaing besarnya. Namun, justru operator kecil seperti Mobile-8 yang memiliki kemampuan unik di dalam menyediakan layanan yang memiliki nilai tambah bagi para pelanggannya. Keunikan ini terdiri dari penggunaan teknologi mutakhir yang memungkinkan pengaturan aplikasi yang sangat fleksibel dan pengenalan produk-produk baru dan fitur-fitur dalam waktu yang singkat. This makes it doubly hard for smaller cellular operators like Mobile-8 to compete on a same level-playing field. On the other hand, small operators like Mobile-8 have certain distinctive advantages that could provide additional value to particular market niches. These advantages range from leading edge technology to customized applications and quick turn-around time in the introduction of new products and features. Sejalan dengan upaya untuk memanfaatkan sinergi tersebut, Mobile-8 membangun kerja sama strategis dengan operator selular kecil yang lain dengan tujuan saling memanfaatkan sumber daya, potensi pasar, manfaat layanan dan saluran distribusi yang telah dimiliki oleh masing-masing pihak. In order to gain synergies from the combination of one or more advantages of these small operators, it makes a lot of sense if Mobile-8 were able to join forces with another small operator with the aim of sharing resources, markets, service benefits and distribution channels. Mewujudkan hal tersebut, Mobile-8 bersamasama dengan Smart Telecom, berinovasi untuk melakukan kerjasama yang baru dilakukan untuk pertama kalinya di Indonesia. With that in mind, Mobile-8 together with Smart Telecom, have made a groundbreaking initiative by forming a joint-service venture of their two cellular services as the first of its kind in Indonesia. Kerjasama tersebut diperkenalkan kepada masyarakat pada tanggal 3 Maret 2010, dengan nama SmartFren. Penyelenggaraan kampanye pemasaran, pembagian saluran distribusi, pembuatan unit telpon genggam dan penggunaan menara-menara BTS dilakukan secara bersama-sama oleh kedua perusahaan. Announced to the public on 3 March 2010, the joint-service uses the brand name of SmartFren. The two companies will share their marketing campaigns, distribution channels, handset makes and BTS towers. Melalui sinergi ini, Mobile-8 mengharapkan mampu untuk bertumbuh dengan sehat di masa depan. Pada akhir tahun 2009, Mobile-8 memiliki kurang lebih 2,9 juta pelanggan. Through this synergy, Mobile-8 expect to be able to healthy growth in the future. As at yearend 2009, Mobile-8 had around 2.9 million customers. Mobile-8 yakin, pada saat yang bersamaan dengan makin meluasnya penggunaan layanan SmartFren, baik Mobile-8 dan Smart Telecom akan memiliki keleluasaan untuk menciptakan berbagai inisiatif dan inovasi dalam rangka mengembangkan usaha dan layanan SmartFren. Mobile-8 is confident that once SmartFren is truly off and running, both Mobile-8 and Smart Telecom will have plenty of leeways to think of initiatives and innovations to enhance the SmartFren service and business. 12: Sumber Daya Manusia Human Resources Di industri telekomunikasi selular yang dinamis, Mobile-8 mempunyai nilai-nilai perusahaan yang dikembangkan untuk mencapai tujuan Perseroan. Mobile-8 memberikan perhatian besar terhadap pengembangan nilai-nilai Perseroan dengan melakukan survei kepada karyawan untuk melahirkan nilai-nilai perusahaan baru yang sesuai dengan perkembangan industri telekomunikasi selular. Nilai-nilai perusahaan tersebut adalah Core Value yaitu Integrity, Excellent Team Work, Open Communication, Strive for Excellence, Delight Customers, Outstanding Partnership, Continuous Innovation, dan Asset to the Nation. In this dynamic mobile telecommunications industry, Mobile-8 has company values that are implemented to achieve its goals. Mobile-8 gives great attention to the enhancement of values, by conducting a survey to its employees to deliver new company values in line with the development of the mobile telecommunications industry. These company’s values are Core Value, such as Integrity, Excellent Team Work, Open Communication, Strive for Excellence, Delight Customers, Outstanding Partnership, Continuous Innovation, and Asset to the Nation. 40 Komposisi Berdasarkan Tingkat Pendidikan 2009 Composition by Education S2/Master Degree S1 / Bachelor Degree D3 / Diploma 24 3.1% 505 65.0% 151 19.4% SMU / High School 97 12.5% Total 777 100.0% Komposisi Berdasarkan Usia Composition by Ages 2009 20-25 Years 19 2.4% 26-30 Years 164 21.1% 31-40 Years 392 50.5% 41-50 Years 195 25.1% > 50 Years Total 7 0.9% 777 100.0% Mobile-8 juga menyadari bahwa karyawan merupakan aset yang sangat berharga bagi perusahaan. Komitmen Mobile-8 terhadap pengembangan karyawan diwujudkan mulai dari proses seleksi karyawan untk mendapatkan sumber daya manusia yang dapat berkompetisi di industri selular, program pengembangan karyawan dengan memberikan kesempatan promosi dari internal organisasi, program pendidikan dan pelatihan serta pemberian kompensasi dan benefit yang kompetitif. 41 Mobile-8 also aware that the employee is a very valuable asset for the company. Mobile-8’s commitment to the employee’s development is realized starting from the selection process of employees that can compete in the mobile industry, development programs for employees by providing promotion opportunities from the internal organization, educational and training programs and also competitive provisions of compensation and benefits. Sumber Daya Manusia Human Resources Komposisi Berdasarkan Jabatan Composition by Title 2009 Director 5 0.6% Senior Vice President 7 0.9% Vice President 13 1.7% Senior Manager 38 4.9% Manager 93 12.0% Supervisor 267 34.3% Staff 354 45.6% Total 777 100.0% Komposisi Berdasarkan Masa Kerja Composition by Year Of Service (YOS) 2009 <= 3 YOS 283 36.4% >3 - <6 YOS 215 27.7% >7 - <9 YOS 25 3.2% >9 - <12 YOS 190 24.5% >13 - <15 YOS 36 4.6% >16 - <25 YOS 28 3.6% Total 777 100.0% Seleksi & Assessment Selection & Assessment Di tahun 2009, bagian Rekrutmen di Mobile-8 tetap melanjutkan perekrutan karyawan, baik di luar Pulau Jawa maupun di Pulau Jawa. Strategi yang digunakan dalam perekrutan karyawan pada dasarnya tetap menggunakan metode yang sama dengan tahun sebelumnya yaitu Employee Referral, iklan, Internal Opportunity System serta Campus Recruitment. Sementara itu, sebagai komitmen Mobile-8 untuk melihat potensi internal, Internal Promotion juga merupakan salah satu metode yang cukup baik untuk mendapatkan talent unggul dari dalam perusahaan sendiri melalui mekanisme assessment. In 2009, Recruitment Department in Mobile-8 has continued employee’s recruitment in and outside Java. The strategy used in the enlistment of employees is basically the same as the previous year, namely Employee Referral, advertisements, Internal Opportunity System and Campus Recruitment. Meanwhile, as the Mobile-8’s commitment to see internal potential, Internal Promotion is also one of the methods that is sufficient to discover outstanding talent in the company through its own assessment mechanism. 42 43 Sebagai wujud partisipasi Mobile-8 terhadap program pendidikan nasional, Program Magang masih aktif dilanjutkan berupa kerjasama dengan beberapa institusi pendidikan, khususnya dengan SMK yang bekerjasama dengan tim sales. Mobile-8 support of the national education program is shown through an internship program (Program Magang) which is still continuing actively in cooperation of several educational institutions, especially with SMK and collaboration with sales team. Pelatihan & Pengembangan Development Program Training & Program Adalah bentuk program yang sangat marak dilaksanakan di tahun 2009. Selain pendidikan dan pelatihan karyawan, Mobile-8 juga melakukan program pengembangan karyawan dimana karyawan menjalani bentuk pelatihan yang tidak hanya di dalam kelas, namun akan dilanjutkan dengan OJT (On the Job Training) dimana akan meningkatkan hasil kerja dibagian masing-masing. Is a well-known program in 2009. Besides education and training for employees, Mobile-8 is doing the development program for the employees, in which they have served the training not only in class but also extended to OJT (On the Job Training) to improve their performances respectively. Development Program sudah dilaksanakan baik dibidang Teknik (TDP) maupun Sales (SDP). Selain mempersiapkan kader-kader yang berkualitas dibidangnya, telah terbukti pula bahwa Development Program juga telah membantu meningkatkan angka penjualan. This program has already implemented for both Engineering (TDP) and Sales (SDP). In addition to prepare the talented employees, this program has also proven to increase sales figures. Sejak berdirinya Mobile-8 pada Desember 2003 yang lalu, program pelatihan dan pengembangan karyawan selalu menyesuaikan dengan tujuan bisnis perusahaan dimana banyak programprogram yang sangat customize dengan situasi dan kondisi perusahaan. Since the establishment of Mobile-8 in December 2003, employee’s training and development programs always adjusting to the objectives of the Company’s business, which many programs are customized to the company’s condition. Di tahun 2009, tercatat 230 aktivitas pelatihan telah dilakukan dengan memaksimalkan training in-house yang diselenggarakan oleh internal perusahaan dengan total jumlah peserta sebanyak 4.053 dengan penekanan cost effisiency sebesar lebih dari 500%. In 2009, 230 training activities are recorded and have performed by maximize in-house training by internal trainers with 4,053 of total participants; and cost efficiency of more than 500%. Kompensasi & Benefit Compensation & Benefit Sistem kompensasi yang digunakan oleh Mobile-8 diarahkan untuk mengembangkan iklim kerja yang memacu produktivitas kerja. Perusahaan juga mengikuti survei penggajian di industri telekomunikasi untuk memberikan sistem kompensasi yang kompetitif. The compensation system that is used by Mobile-8 is directed to spur the climate of productivity in the workplace. The Company has also conducted a salary survey in telecommunications industry to provide a competitive compensation system. Development Development 13: Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Sesuai dengan misi “Untuk memaksimalkan nilainilai bagi para pihak yang berkepentingan dengan terus berinovasi dan mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang kuat secara konsisten”, Perseroan menghayati sepenuhnya pentingnya Good Corporate Governance (“GCG”) untuk meningkatkan shareholder value dalam jangka panjang dan untuk melindungi kepentingan para pemegang saham minoritas. Perseroan sedang dalam proses mengembangkan platform GCG sebagai strategi kunci untuk mencapai sasaransasaran usaha. In line with our mission “To maximize value for our stakeholders with continued innovation and strong corporate governance”, the Company fully understands the critical role of Good Corporate Governance (“GCG”) to increase shareholder value in the long run and to protect the interest of minority shareholders. The Company is in the process of building a GCG framework as a key strategy in achieving its business goals. 44 45 Beberapa hal pokok mengenai kebijakan dan penerapan tata kelola perusahaan di Perseroan antara lain adalah pemisahan otoritas dan tanggung jawab yang jelas antara Dewan Komisaris dan Direksi; visi dan arah bisnis yang jelas; mengutamakan pengendalian risiko dan pengawasan internal antara lain melalui peran Komite Audit dan Audit Internal; menjalankan usaha secara wajar dan transparan; penyebarluasan informasi yang material secara tepat waktu kepada para pihak yang berkepentingan; dan sikap yang bertanggungjawab terhadap permasalahan sosial, lingkungan dan pembangunan. Some key points of policies and implementation of corporate governance are the separation of authority and clear responsibilities between the Board of Commissioners and Board of Directors; a clear vision and business direction; emphasis on risk management and internal control among other things through the roles of the Audit Committee and the Internal Audit; conduct business fairly and transparent; dissemination of material information in a timely manner to stakeholders; and responsibility to social, environmental and developmental issues. Dewan Komisaris Board of Commissioners Tugas Dewan Komisaris adalah untuk mengawasi aktivitas dan manajemen Perseroan yang dilakukan oleh Direksi. Dewan Komisaris juga berkewajiban melindungi kepentingan para pemegang saham minoritas. The duty of the Board of Commissioners (“BOC”) is to oversee the activities and management of the Company under the Board of Directors. The Board of Commissioners also responsible to protect the interest of minority shareholders. Dewan Komisaris (“Dekom”) bertanggung jawab atas pengawasan kepengurusan Perseroan, dan mengevaluasi efektivitas kerja Direksi atas dasar kebijakan Perseroan, pengambilan keputusan dan eksekusi strategi. Board of Commissioners (“BOC”) is responsible for overseeing the management of the Company, and evaluating the effectiveness of Directors’ performance on the basis of company policies, decision making process, and execution of strategies. Tugas dan tanggung jawab Dekom termasuk memantau kinerja Perseroan terhadap tujuan strategis rencana usaha, dan anggaran tahunan/ kuartalan; memberi perhatian terhadap deviasi yang signifikan dari arah maupun sasaran Perseroan yang telah ditetapkan dan mengusulkan penanggulangannya; serta melakukan tugas pengawasan lainnya sebagaimana ditentukan oleh rapat umum pemegang saham dan atau Anggaran Dasar Perseroan yang menjabarkan tugas dan tanggung jawab para Dekom secara komprehensif. BOC duties and responsibilities including monitoring the performance of the Company against strategic goals, business plan, and annual/quarterly budgets; raise attention to any significant deviation of the Company from the Company’s direction and goals that have been established and propose countermeasures; and undertake other supervisory duties as laid out by the general meeting of shareholders and or the Company’s Articles of Association which sets forth the duties and responsibilities of the Commissioners comprehensively. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Hingga 31 Desember 2009, Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari tiga Komisaris termasuk Presiden Komisaris yang juga merupakan Komisaris Independen dan dua Komisaris dimana kesemuanya adalah Komisaris Independen. As of December 31, 2009, the Board of Commissioners of the Company comprised of three Commissioners including an Independent President Commissioner and two Commissioners, in which both of them are Independent Commissioners. Mereka adalah Henry Cratein Suryanaga sebagai Presiden Komisaris dan Komisaris Independen; Sarwono Kusumaatmadja sebagai Wakil Presiden Komisaris dan Komisaris Independen; Reynold M. Batubara sebagai Komisaris dan Komisaris Independen. Profil dari masing-masing anggota Dewan Komisaris disajikan pada halaman terpisah Laporan Tahunan ini. They are Henry Cratein Suryanaga as President Commissioner and Independent Commissioner; Sarwono Kusumaatmadja as Vice President Commissioner and Independent Commissioner; Reynold M. Batubara as Commissioner and Independent Commissioner. The profiles of each Commissioner are presented separately in this Annual Report. Direksi Board of Directors Direksi bertanggung jawab atas kepengurusan Perseroan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan sejalan dengan tujuan Perseroan. The Board of Directors (“BOD”) is responsible for managing the Company in accordance with prevailing regulations and in line with the objectives of the Company. Tugas dan tanggung jawab anggota Direksi mencakup antara lain menetapkan sasaran usaha Perseroan, strategi dan anggaran periodik, serta mengukur hasil usaha dan kinerja Perseroan terhadap sasaran, strategi dan anggaran tersebut; menetapkan kebijakan Perseroan perihal tata kelola perusahaan dan manajemen; dan juga kebijakan kepegawaian termasuk pengangkatan dan pemutusan hubungan kerja, remunerasi, pensiun dan manfaat lainnya. Para Direktur juga mewakili Perseroan di setiap acara Direksi dengan pihak-pihak internal maupun di setiap kegiatan usaha dengan pihak-pihak eksternal. The duties and responsibilities of the Directors include among others, set the Company’s objective, strategies and periodical budgets, and measure operating results and performances against the objectives, strategies and budget; setting Company policies with respect to corporate governance and management; in addition to employment policies on recruitment and termination, remuneration, pensions and other benefits. The Directors also represent the Company in all of BOD activities with internal parties and in any business activities with external parties. Hingga tanggal 31 Desember 2009, Direksi Perseroan terdiri dari lima Direktur, termasuk seorang Presiden Direktur dan empat Direktur. Profil masing-masing Direktur tersebut disajikan di halaman terpisah Laporan Tahunan ini. As of December 31, 2009, the Board of Directors of the Company comprised of five Directors, including a President Director and four Directors. Profiles of each Director are presented on a separate page of this Annual Report. 46 47 Rapat Direksi Board Meetings Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi mengadakan pertemuan internal sewaktuwaktu bila diperlukan. Direksi juga mengadakan pertemuan dengan Dewan Komisaris secara berkala untuk mengevaluasi sasaran usaha serta mendiskusikan hal-hal penting berkaitan dengan perkembangan Perseroan. In the course of their duties, the Board of Directors held an internal meeting at any time when needed. The Board of Commissioners and the Board of Directors also meet regularly in the course of the year to evaluate the business goals and discuss issues pertinent to the progress of the Company. Remunerasi Komisaris dan Direksi Remuneration of BOC and BOD Anggota Komisaris dan Direksi menerima gaji dan remunerasi sebesar Rp6.787.479.138,- di tahun 2009 dibandingkan dengan Rp9.421.326.538,- di tahun 2008 secara kolektif. Members of the Board of Commissioners and Board of Directors received a collective salary and remuneration amounting to Rp6,787,479,138.- in 2009 compared to Rp9,421,326,538.- in 2008. Komite Audit Audit Committee Sesuai dengan ketentuan dalam UndangUndang Pasar Modal dan Bapepam-LK, dan sejalan dengan semangat GCG, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit yang terdiri dari seorang Komisaris Independen sebagai Ketua dan dua professional yang independen dengan kualifikasi yang sesuai dan pengalaman dalam bidang keuangan. Pursuant to the Capital Markets Law and the regulation of Bapepam-LK, and in line with the spirit of GCG, the Board of Commissioners has establish Audit Committee which consist of Independent Commissioner as Chairman and two independent professionals with suitable qualifications and experience in the field of finance. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Komite Audit yang dibentuk dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris berpartisipasi dalam pemilihan dan penunjukan akuntan publik, menelaah rencana serta laporan audit internal dan eksternal, melaporkan kepada Dewan Komisaris hal-hal yang berhubungan dengan kualitas atau integritas laporan keuangan Perseroan, mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, memberikan tanggapan atas pertanyaan para anggota Dewan Komisaris, dan memberikan pendapat yang independen mengenai segi kepatuhan Perseroan terhadap prosedur internal, hukum dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. The Audit Committee that is formed by, and is responsible to the Board of Commissioners to participate in the selection and appointment of the registered public accountant, reviews the plan and findings of internal and external auditors, reports to the Board of Commissioners pertinent matters on the quality and integrity of the Company’s financial statements, identify issues that require attention of the Board of Commissioners, to respond queries from the Board of Commissioners, and provides independent opinions on the Company’s compliance in terms of internal procedures, rules and regulations and the prevailing laws. Sepanjang tahun 2009, Komite Audit telah beberapa kali mengadakan rapat baik dengan auditor eksternal, auditor internal maupun dengan Direksi Perseroan dalam rangka: During 2009, the Audit Committee has met several times with internal and external auditors as well as Board of Directors in order to: 1. Pembahasan untuk penerbitan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008; 2. Pembahasan rencana audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009; 3. Status perkembangan obligasi perseroan serta hal-hal yang terkait dengan obligasi. 1. Sampai akhir tahun 2009, Komite Audit beranggotakan Reynold M. Batubara sebagai Ketua serta Prof. Dr. Wahjudi Prakarsa dan Andreas Bahana sebagai anggota. As of end of 2009, the Audit Committee comprised of Reynold M. Batubara as Chairman and Prof. Dr. Wahjudi Prakarsa and Andreas Bahana as members. Profil Komite Audit disajikan pada halaman terpisah Laporan Tahunan ini. Ketiga anggota Komite Audit tersebut tidak terafiliasi dengan pemegang saham mayoritas Perseroan. Profile of the Audit Committee is presented separately in this Annual Report. All three members of the Committee are not affiliated with the Company’s majority shareholders. Tabel berikut ini menunjukkan jumlah rapat Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perseroan pada tahun 2008 serta angka kehadiran dari masingmasing Komisaris, Direktur dan Komite Audit. The following table shows the number of meetings of the Board of Commissioners, Directors and the Audit Committee in 2009, and the level of attendance of each Commissioner, Director and Audit Committee. Discussion for the issuance of the Company Financial Statements for the year ended December, 31 2008; 2. Discussion of the audit plan of the Company Financial Report for the period ending December, 31 2009; 3. Status of the progress of the Company’s Bonds and related matters to the bonds. 48 Rapat Direksi BOD Meeting Rapat Komite Audit Audit Committee Meeting 1 31 4 Agum Gumelar 1 0 0 Hary Tanoesoedibjo 1 0 0 Djoko Leksono Sugiarto 1 0 0 Mohammad Suleiman Hidayat 0 0 1 Wityasmoro Sih Handayanto 1 12 2 Anthony Chandra Kartawiria 1 29 3 Merza Fachys 1 23 1 Susanto Sosilo 1 11 0 Yopie Widjaya 0 2 0 Henry Cratein Suryanaga 0 1 0 Prof. Dr. Wahjudi Prakarsa 0 0 4 4 Jumlah Rapat / Total Meeting 49 Rapat Komisaris BOC Meeting Andreas Bahana 0 0 Reynold M. Batubara 0 0 1 Beydra Jendi 0 19 1 Felix Ali Chendra 0 18 1 Edwin Sudibyo 0 0 1 Agus Heryanto Lukas 0 31 0 Komite Remunerasi Committee Remuneration Saat ini fungsi dan peranan Komite Remunerasi dijalankan oleh Dewan Komisaris, sehingga penetapan remunerasi bagi anggota Direksi Perseroan dilakukan oleh Dewan Komisaris, sedangkan honorarium bagi seluruh anggota Dewan Komisaris ditetapkan dalam suatu Rapat Dewan Komisaris. Currently, the role and function of the Remuneration Committee is run by the Board of Commissioners, so that the remuneration of Directors are determined by the Board of Commissioners, meanwhile the remuneration for all members of the Board of Commissioners set forth in a Board of Commissioners meeting. Auditor Eksternal External Auditors Perseroan menunjuk Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto sebagai auditor laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2009. Auditor eksternal telah menjalankan tugastugasnya menurut standar dan etika profesional. The Company appointed the registered public accountant Mulyamin Sensi Suryanto as auditor of the Company’s financial statements for fiscal year 2009. The external auditors has run their duties according to professional standards and ethics. Audit Internal Internal Audit Fungsi utama Audit Internal adalah menelaah efektivitas dan kelayakan sistem pengendalian internal Perseroan, terutama untuk melindungi aktiva dan catatan Perseroan, memastikan keandalan informasi keuangan dan operasional serta kepatuhan terhadap kebijaksanaan dan peraturan Perseroan. The main function of Internal Audit is to examine the effectiveness and adequacy of the Company’s internal control system, especially to protect assets, maintain proper records, ensuring the reliability of financial statements as well as compliance to policies and regulations of the Company Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Audit Internal juga berfungsi untuk memastikan ketaatan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Isu-isu yang timbul harus diidentifikasikan, ditelaah dan dikomunikasikan secara berkala kepada Komite Audit dan Direksi. Dalam menjalankan fungsinya, Audit Internal menerapkan risk-based auditing agar dapat meningkatkan efisiensi biaya serta pengendalian bidang-bidang yang memiliki risiko tinggi. Audit Internal also functions to ensure compliance towards prevailing laws and regulations. Pertinent issues that arise should be identified, reviewed and communicated periodically to the Audit Committee and Board of Directors. In exercising its duties, Internal Audit implementing risk-based auditing in order to improve cost efficiency and control on areas that are deemed high risk. Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko Internal Control and Risk Management Dalam merancang dan menjalankan Sistem Pengendalian Internal, fungsi Audit Internal mengacu kepada standar yang dibuat oleh COSO (the “Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission”), yang meliputi lima komponen yaitu sebagai berikut: In designing and implementing the Internal Control System, the Internal Audit Division adheres to the standards of COSO (the “Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission”), which consist of five items, as follows: 1. 2. 3. 4. 5. Lingkungan Pengendalian Penilaian Risiko Kegiatan Pengendalian Informasi/Komunikasi Pengawasan 1. 2. 3. 4. 5. Environmental Control Risk Assessment Control Activities Information/Communication Supervision Sebagai monitoring tools, Audit Internal juga melakukan pemeriksaan pengendalian internal. Semua hasil audit yang dijalankan dilaporkan secara berkala kepada Direksi dan Komite Audit. Auditor Internal juga melakukan monitoring dan tindak lanjut untuk memastikan semua rekomendasi perbaikan telah diimplementasikan. As a monitoring tool, Internal Audit also undertake an internal control review. All audit findings are reported on a regular basis to the Board of Directors and Audit Committee. The internal auditors also undertake monitoring and follow up actions to ensure that all recommendations for improvements are implemented. Manajemen Perseroan berkewajiban merancang dan memelihara sistem pengendalian internal yang memenuhi syarat guna memberikan tingkat keyakinan Direksi bahwa aktiva Perseroan telah dilindungi, risiko bisnis yang dihadapi dapat The Management of the Company is responsible for design and maintaining an adequate internal control system that provides reasonable assurance to the Board of Directors that Company’s assets are safeguarded, all of the business risks can be 50 51 diidentifikasi, dievaluasi dan dikelola selayaknya, transaksi penting dilaksanakan sesuai dengan otorisasi manajemen, dan semua laporan keuangan layak untuk diterbitkan dan tidak melanggar hukum dan peraturan perundangundangan yang berlaku. identified, evaluated and managed accordingly, important transactions are carried out in accordance with management’s authorization, and all financial statements are appropriate to be published and did not violate prevailing laws and regulations. Pada tahun 2008, Divisi Internal Audit mengembangkan aktivitas auditnya dengan menambahkan aktivitas Information Technology (IT) Audit yang dimaksudkan untuk lebih memberikan keyakinan terhadap kontrol internal yang terkait dengan teknologi. IT Audit pada tahun 2007 mencakup antara lain, IT General Control, IN/Billing System dan System Electronic Voucher. In 2008, Internal Audit Division has extended its activities to cover Information Technology (IT) Audit which is intended to provide assurance for internal control related with technology. IT audit in 2007 has covered areas including IT General Control, IN/ Billing System and Electronic Voucher System. Untuk Non IT Audit, Divisi Internal Audit melakukan audit termasuk diantaranya, Aktifitas Sales, Collection, Biaya Operasional Cabang dan Biaya-biaya Umum. For Non IT Audit activities, Internal Audit Division has covered areas including Sales Activities, Collection, Branch Operational Expenses and General Expenses. Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab atas kepatuhan perusahaan, memastikan bahwa Perseroan mematuhi peraturan yang berlaku di bidang pasar modal. Sekretaris Perusahaan juga mengelola penyebaran informasi bagi para pihak yang berkepentingan atas Perseroan secara tepat waktu. The Corporate Secretary is responsible for corporate compliance, ensuring that the Company is updated and complies with all prevailing regulations in capital market. The Corporate Secretary also manages the dissemination of information to stakeholders in a timely manner. Saat ini Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Chris Taufik, Sarjana Hukum, lulusan Fakultas Hukum Universitas Trisakti. Beliau bergabung bersama Perseroan pada tahun 2005 sebagai Vice President Legal. Pada bulan Mei 2008, beliau ditunjuk dan merangkap sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan. Sebelum bekerja di Perseroan, beliau bergabung dengan beberapa perusahaan telekomunikasi dengan pengalaman lebih dari 10 tahun di bidang telekomunikasi. To date, the Corporate Secretary is held by Chris Taufik, a Law graduate of the Faculty of Law Universitas Trisakti. He joined the Company in 2005 as Vice President, Legal. In May 2008, he was appointed to serve concurrently as the Corporate Secretary of the Company. Prior to joining the Company, he served in several telecommunications companies with over 10 years of experience in telecommunications industry. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Kasus Tuntutan Hukum Litigation Cases Di tahun 2008, Perseroan menghadapi beberapa kasus hukum yaitu: 1. Gugatan perdata perbuatan melawan hukum dengan CV Putra Jabar Telekomunikasi yang masih dalam proses pemeriksaan tingkat banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta; 2. Gugatan perdata terhadap CV Putra Jabar Telekomunikasi atas tunggakan pembayaran penggunaan jasa Perseroan di Pengadilan Tinggi Jakarta; 3. Dua gugatan perdata perbuatan melawan hukum dengan mantan karyawan Perseroan yang sama. Satu gugatan telah diputuskan dan telah berkekuatan hukum tetap dan gugatan lainnya masih dalam proses banding di Pengadilan Tinggi Jakarta; 4. Perkara dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha mengenai pelanggaran UndangUndang tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat yang sampai saat ini masih menunggu Fatwa MARI. In 2008, the Company has several pending litigation cases as described below: 1. A civil law suit against CV Putra Jabar Telekomunikasi is still pending at the High Court of Jakarta; Keterbukaan Informasi Keuangan Financial Disclosure Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto telah disusun dengan memperhatikan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. The Annual Financial Statements of the Company for the year ended December 31, 2009, was audited by the Public Accountand Firm of Mulyamin Sensi Suryanto and have been prepared in accordance with the Indonesian Generally Accepted Accounting Principles (PSAK) with unqualified opinion. 2. A civil law suit brought onto CV Putra Jabar Telekomunikasi with regard to outstanding payables for the services of the Company, which is still pending at the High Court of Jakarta; 3. Two civil law suits were brought to a former employee of the same company. One suit has produced a verdict, and other lawsuit is still pending an appeals process at the High Court of Jakarta; 4. The case with the Commission on Fair Business Practices on the contravention of the Law on Anti Monopolistic and Unfair Business Practices that hitherto still awaits a verdict. 52 53 14: Manajemen Risiko Risk Management Ada beberapa faktor Risiko Utama yang dianggap dapat menghambat atau menjadi ancaman bagi Mobile-8 baik dalam kelangsungan usaha maupun dalam berkompetisi, antara lain: There are several main risk factors that are considered a hindrance or a threat for Mobile-8, both in business sustainability and competition, such as: 1. 1. Industri telekomunikasi nasional yang semakin kompetitif dengan banyaknya produkproduk yang baru dengan tarif yang semakin bersaing. Untuk menghadapi tantangan ini, Mobile-8 akan terus memperkenalkan produk maupun layanan atau fitur baru yang inovatif dengan harga yang kompetitif. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Mobile-8 akan melanjutkan program bundling handset-nya, dan menawarkan berbagai variasi produk Fren dan Mobi, dan produk hibrid FrenDuo yang memanfaatkan mobilitas dari lisensi selular dan tarif yang lebih murah dari lisensi FWA. Competition in the national telecommunications industry grows stronger as more new products with competitive tariffs are being launched. To overcome this challenge, Mobile-8 will continue to introduce new products, services, and innovative features with competitive prices. Mobile-8 maintain its handset bundling program, offering various products Fren and Mobi, and hybrid product of FrenDuo which utilized mobility of cellular license and lower tariff of FWA license. 2. Kondisi perekonomian keuangan global yang masih tidak menentu, akan mempengaruhi melemahnya daya beli masyarakat dan dapat berdampak pada penurunan ARPU maupun melemahnya tingkat pertumbuhan penetrasi. Oleh karena itu, Mobile-8 akan terus memantau perkembangan dan memperkenalkan produk yang lebih sesuai dengan kondisi pasar. 2. The unstable global economic condition may weaken the purchasing power of the subscribers and can further deteriorate ARPU as well as weakening the growth of penetration. Thus, Mobile-8 will continue to monitor developments and will introduce products that are suitable with market conditions. 3. Kegiatan usaha Mobile-8 dapat dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar Rupiah terutama terhadap mata uang US Dolar akibat hutang Mobile-8 dan belanja modal untuk jaringan telekomunikasi dan juga pembelian handset untuk mendukung program bundling yang berdenominasi US Dolar. Selain itu, fluktuasi nilai tukar Rupiah juga akan berpengaruh terhadap profitabilitas dimana Mobile-8 memiliki hutang obligasi senilai USD100.000.000,00 dengan tingkat bunga 11,25% per tahun. 3. Mobile-8 business activities can be affected by exchange rate fluctuations of Rupiah especially against U.S. Dollar due to its debt, capital expenditures for telecommunications network, and handset purchase to support bundling program which is in U.S. Dollars. In addition, the Rupiah exchange rate fluctuations will also affect the profitability of Mobile-8 which has a debt of USD100,000,000.00 with an interest rate of 11.25% per year. 4. Pertumbuhan pelanggan dan penggunaan jaringan oleh pelanggan yang tidak diimbangi dengan ketersediaan jumlah kapasitas jaringan yang memadai dapat berdampak negatif pada kinerja dan kegiatan usaha Mobile-8. Untuk itu Mobile-8 akan terus menjaga kualitas network-nya. Selain itu, dengan berkurangnya kemampuan Mobile-8 dalam mendapatkan pendanaan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal dapat semakin menghambat perbaikan kualitas maupun perluasan network coverage. 4. Customer growth and network usage by customers that are not supported by the availability of adequate capacity may have a negative impact on the business performance of Mobile-8. For these, Mobile-8 will continue to maintain the quality of its network. In addition, with Mobile-8’s limited access to acquire funds to meet the capital expenditures, will hinder the improvement of quality and expansion of network coverage. 54 55 5. Kegagalan atas (a) operasi jaringan Mobile-8 secara berkesinambungan, (b) sistem-sistem utama tertentu, atau (c) titik interkoneksi (gateway) ke jaringan penyelenggara lainnya, dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha Mobile-8. Untuk menghindari kegagalan ini, Mobile-8 terus meningkatkan kualitas pemeliharaan seluruh jaringan serta perangkat pendukungnya termasuk memastikan bahwa kegiatan usaha tidak akan terganggu terlalu lama pada saat terjadinya suatu gangguan. 5. The failure (a) to continuously operating Mobile-8 network, (b) certain mains systems, (c) in interconnection gateway to other providers can have a negative impact on Mobile-8 business. To prevent those failures, Mobile-8 continue to improve the quality of maintenance of all network and supporting infrastructures and ensure that business activities are not hindered for long should there be a disturbance. 6. Mobile-8 beroperasi pada teknologi CDMA, ditengah penggunaan teknologi GSM yang lebih populer sehingga terdapat risiko perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Mobile-8. Terlebih lagi, Mobile-8 juga menghadapi persaingan dari kehadiran teknologi WiMax, yang lisensinya telah dikeluarkan oleh pemerintah kepada beberapa perusahaan. Dalam upaya mengantisipasi hal ini, Mobile-8 akan terus mengikuti perkembangan teknologi CDMA dengan mengaplikasikan teknologi EVDO, yang setara dengan teknologi 3G. 6. Mobile-8 operates on CDMA technology in the midst of the more popular GSM technology so there is a risk of technology changes that can influence Mobile-8 business activities. Furthermore, Mobile-8 also may get a new competition with the presence of Wi-Max Technology which license has been isued by the government to several companies recently. Therefore, Mobile-8 will continue the development of CDMA with the application of EVDO technology, which is on par with 3G technology. 7. Saat ini, Mobile-8 memiliki hutang obligasi, dalam bentuk dollar senilai USD100.000.000,00 tanpa jaminan dan hutang dalam bentuk IDR senilai Rp606.500.000.000,00 yang didukung dengan jaminan senilai sampai dengan 130% dari nilai terhutang, tergantung dari rating yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat efek. Untuk obligasi Rupiah, saat ini Mobile-8 telah menyelesaikan proses restrukturisasi hutang. Dan berdasarkan perjanjian restrukturisasi tersebut, salah satu perjanjian keuangan yang mengharuskan Mobile-8 menambah modal, jika Mobile-8 tidak membukukan positif EBITDA di kwartal pertama pada tahun 2010. 7. Currently Mobile-8 has outstanding bonds, comprising of unsecured Eurobonds of USD100,000,000.00 and IDR bonds of Rp606,500,000,000.00, of which the later are secured by collaterals worth up to 130% of the nominal value of the bonds, depending upon the ratings issued by rating companies. Regarding IDR Bonds, Mobile-8 has finished its restructuring process. And refers to the restructuring agreement, one of the financial covenant requires Mobile-8 to make an additional capital if Mobile-8 could not produce a positive EBITDA in Q1 2010. 8. Status kelanjutan transaksi derivatif antara Lehman Brothers Special Financing Inc. (”LBSF”) dengan Mobile-8, masih menunggu perkembangan lebih lanjut dari proses negosiasi dengan LBSF. 8. The status of derivative transaction between Lehman Brothers Special Financing Inc. (”LBSF”) with Mobile-8, is still subject to further negotiation with LBSF. 15: Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility ‘Quick Count’ Pemilu Legislatif 2009 Jakarta, 9 April 2009 Mobile-8 bekerja sama dengan RCTI, ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan Pemilu Legislatif yang diselenggarakan tanggal 9 April 2009 dalam proses perhitungan cepat (quick count) yang dilakukan oleh lembaga survei terkemuka Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES). Dalam hal ini, Mobile-8 menyediakan infrastruktur jaringan telekomunikasi untuk mendukung sarana komunikasi LP3ES dengan para relawan quick count se-Indonesia. Melalui keikutsertaan ini, Mobile-8 ikut mensukseskan penyelenggaraan pemilu dengan menghadirkan informasi yang cepat dan akurat dan juga ikut melakukan edukasi tentang pendidikan politik kepada seluruh masyarakat Indonesia. Hasil quick count ini kemudian ditayangkan dalam program acara “Quick Indonesia Memilih” di RCTI. ‘Quick Count’ Legislative Election 2009 Jakarta, 9 April 2009 Mobile-8 collaborated with RCTI and participated in the Legislative Election on 9 April 2009, in the process of quick count by a leading survey institution, the LP3ES (The Institute for Research, Education and Information on Social and Economic Issues). Through this collaboration, Mobile-8 provided the telecommunication network infrastructure to support the LP3ES communication tools for the quick count volunteers throughout the country. Mobile-8 took part in supporting the electoral process by providing fast and accurate information on the progress of the vote count and also educating to all Indonesian community. The quick count result was then broadcast by RCTI in its “Quick Indonesia Memilih” program. ‘Quick Count’ Pemilu Presiden 2009 Jakarta, 7 Juli 2009 Mengulang kesuksesan pada acara quick count pemilu legislatif pada bulan April 2009, Mobile-8 kembali berpartisipasi pada acara Pemilu Presiden 2009 dengan menyediakan infrastruktur layanan data untuk penyajian hasil quick count yang dilakukan oleh LP3ES. Hasil perhitungan ini kemudian ditayangkan oleh RCTI ke seluruh pemirsa di Indonesia. Penyelenggaraan kerjasama ini dilakukan pada hari Selasa, tanggal 7 Juli 2009 di kantor pusat LP3ES, Jakarta Barat. Presidential Election ‘Quick Count’ 2009 Jakarta, 7 July 2009 By repeating the success of the quick count for the legislative election in April 2009, Mobile-8 also participated in the Presidential Election of 2009 by providing data service infrastructure to show the quick count results of LP3ES. The vote counts were again broadcast by RCTI nationwide in Indonesia. The event itself was held at the LP3ES Head Office, in West Jakarta, on 7 July 2009. 56 ‘Satu Keluarga Satu Sarjana’ Jakarta, 9 Juli 2009 “Satu Keluarga Satu Sarjana” merupakan program CSR Mobile-8 dalam bidang pendidikan yang diberikan bagi pelanggan Mobile-8. Bersama-sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Mobile-8 memberikan beasiswa kepada pelajar yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dari keluarga yang anggotanya belum pernah mengenyam pendidikan lanjutan di perguruan tinggi. Program ini ditujukan bagi pelajar di suatu daerah, yang setelah lulus masa pendidikannya bersedia kembali ke daerah asalnya untuk membangun daerah tersebut. Melalui program ini, Mobile-8 mengajak para pelanggannya untuk menumbuhkan rasa kepedulian dan membantu pemerintah dalam meningkatkan kehidupan masyarakat melalui program pendidikan. ‘One Family One Graduate’ Jakarta, 9 July 2009 “One Family One Graduate” is a CSR program of Mobile-8 dealing with education for the benefit of Mobile-8 subscribers. Together with BAZNAS, the National Alms Board, Mobile-8 provided scholarship to students who have been accepted to a State University, and come from families whose members have never had the opportunity to study at a State University. This program also aims at providing higher educational opportunities for students from outer lying regions, where they would return to help develop upon their graduation. Through this program, Mobile-8 engages subscribers to care for the nation’s education and hel improve the lives of people through better education. Voucher Edisi Khusus Ramadhan Jakarta, 9 Agustus 2009 Menyambut Bulan Suci Ramadhan tahun 1430 Hijriyah, Mobile-8 mengajak masyarakat bersedekah dan berinfaq melalui peluncuran voucher edisi khusus Ramadhan untuk pelanggan prabayar. Voucher ini ditawarkan dengan harga Rp30.000 sudah termasuk Ppn 10%, dimana pelanggan dapat langsung berinfaq secara otomatis sebesar Rp600 yang akan disalurkan melalui BAZNAS. Program ini tidak mengurangi nominal pulsa yang telah dibeli. Peluncuran produk ini diadakan bersamaan dengan acara ‘Tarhib Ramadhan 1430 H’, di sepanjang Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta. Ramadhan Limited Edition Voucher Jakarta, 9 August 2009 Mobile-8 welcomed the holy month of Ramadhan 1430H and implored communities to give alms through the limited Ramadhan edition voucher for pre-paid subscribers. The voucher offered Rp30,000 included 10%PPN, and the subscriber could directly and automatically alms amounting to Rp600 without any deduction from the account balance that would be distributed through Baznas. This program was presented together with the “Tarhib Ramadhan 1430H” along Jl. HR Rasuna Said, Jakarta. ‘Food for Work’ Jakarta, 21 Agustus 2009 Masih dalam rangkaian memperingati Bulan Suci Ramadhan 1430 Hijriyah, Mobile-8 bekerja sama dengan BAZNAS menggelar kegiatan ‘Food for Work’ secara nasional. Kegiatan ini merupakan bentuk penyaluran dana zakat dan infaq kepada fakir miskin, melalui gerakan pemberian kerja dengan membersihkan mesjid dan musholla di terminal bis maupun kereta api dengan pemberian upah berupa bahan makanan pokok (sembako). Acara ini secara resmi dibuka oleh Dirjen Bimas Islam, Departemen Agama RI, mewakili Menteri Agama RI, dihadiri oleh Pejabat Tinggi Pemda DKI serta perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. Bertempat di Mesjid Al-Makmur, Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, pada hari Jumat tanggal 21 Agustus 2009. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengajarkan arti penting bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. ‘Food for Work’ Jakarta, 21 August 2009 Still in connection to the celebration of the Ramadhan Holy Month of 1430 Hijriyah, Mobile-8 cooperated with BAZNAZ by organizing ‘Food for Work’ on a national scale. The program represents the collection of alms for the poor, by engaging them in community works to clean mosques and prayers quarter (mushollas) in bus terminals and train stations, and compensating their work with staple foods (nine basic needs). This activity was officially opened by Directorate General of Bimas Moslem, Ministry of Religious Affairs RI, represented by the Minister of Religious Affair RI. Held in Mesjid Al-Makmur, Raden Saleh, Cikini, Central Jakarta, on Friday, 21 August 2009. This event was attended by several High Official of DKI province and representatives from the Indonesian Council of Ulamas (MUI). 57 Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility Mobi Internet Sehat & Aman Jakarta, 27 Agustus 2009 Kerjasama strategis antara PT Mobile-8 Telecom Tbk (Mobile-8), Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo), PT. Masterdata dan Mall Artha Gading (MAG) telah dibentuk untuk mensosialisasikan mengenai dampak positif dan juga dampak buruk dari internet untuk anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun. Keempat institusi ini sepakat untuk mendukung program ‘Insan’ (Internet Sehat Aman), yang ditandai dengan diluncurkannya layanan ‘Internet Sehat Mobi’ pada tanggal 27 Agustus 2009 di Mal Artha Gading, Jakarta. Program ‘Insan’ ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi para orangtua, guru dan pendidik, khususnya dalam pengawasan alur informasi yang akan diterima oleh anak melalui internet. Tujuan program ‘Insan’ adalah memberikan perlindungan kepada generasi muda terhadap konten negatif sekaligus melakukan penetrasi terhadap tumbuhnya konten-kontan lokal yang positif. Mobi Internet Sehat & Aman Jakarta, 27 August 2009 Strategic cooperativeness among PT Mobile-8 Telecom Tbk (Mobile-8), Communication and Informatics Department (Depkominfo), PT. Masterdata, and Mall Artha Gading (MAG) has formatted to socialize in positive and negative effects from internet to the children ages below 18 years old. The four institutions are in agreement to support the ‘Insan’ (Internet Sehat Aman) program, marked by the launching of the ‘Internet Sehat Mobi’ on 27 August 2009 at Mal Artha Gading, Jakarta. The ‘Insan’ program provides a significant benefit for parents, teachers and educators, especially in terms of monitoring the flow of information received by children through the internet. Its objective is to protect the younger generation from negative contents and at the same time make headway in fostering the growth of positive local contents. Gempa Tasikmalaya dan Padang Jakarta, 9 September 2009 Mobile-8 melakukan wujud nyata program peduli sosial (CSR) kepada masyarakat korban gempa di Jawa Barat dan Padang dengan memberikan dan menyalurkan bantuan melalui kegiatan dapur umum, telepon umum gratis, SMS donasi dan sumbangan karyawan Mobile-8. Kegiatan sosial ini bertujuan membantu mempercepat penanganan bencana gempa yang masih menyisakan trauma bagi masyarakat, serta meringankan penderitaan korban gempa yang selamat. Bantuan komunikasi juga diberikan oleh Mobile-8 untuk membantu pemulihan keadaan dengan lebih cepat. Tersedianya jaringan komunikasi pada saat bencana sungguh sangat diperlukan dan memegang peranan penting, baik untuk melakukan pemantauan wilayah bencana maupun dalam proses penyaluran berbagai bantuan kepada korban bencana. Diharapkan bahwa bantuan ini dapat mempercepat pemulihan kondisi yang lebih baik di Tasikmalaya dan Padang. Tasikmalaya and Padang Earthquakes Jakarta, 9 September 2009 Mobile-8 held a CSR real program for the earthquake victims of West Java and Padang by providing and distributing aid through a public kitchen, free public telephones, text message donations, and Mobile-8 employee donation. This social program has the intention of helping speed-up the handling of the earthquake disaster that left an indelible mark on the community and alleviate the sufferings of our brothers and sisters who fell victim to the natural disaster. The communication assistance was also expected to facilitate the faster handling of the quake victims. Based on past experiences, communication networks are vital during times of disaster and play very important roles, whether in monitoring the disaster area or in the process of distributing various aids to the disaster victims. We hope the aid will expedite the restoration of favorable conditions in Tasikmalaya and Padang. 58 16: Penghargaan Awards 59 ‘The Best Call Center Award 2009’ Jakarta, 12 Maret 2009 Mobile-8 merupakan satu-satunya operator CDMA yang meraih penghargaan The Best Call Center 2009 untuk kategori Telecommunication dari Carre – Center of Customer Satisfaction & Loyalty (CarreCCSL), yaitu sebuah lembaga independen yang khusus memberikan jasa konsultasi mengenai pengembangan pelayanan konsumen. Penghargaan tersebut ditujukan kepada perusahaan-perusahaan yang dinilai memiliki layanan call center yang baik, dan diberikan sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi pelaku call center di Indonesia. ‘The Best Call Center Award 2009’ Jakarta, 12 March 2009 Mobile-8 becomes the only CDMA operator awarded the Best Call Center 2009 in the telecommunications category from Carre – Center of Customer Satisfaction & Loyalty (Carre-CCSL), an Independent Institution that specializes on providing consultancy services on improving customer service. The award is dedicated to the companies who have the best call center and given as a reward for a dedicated call center in Indonesia. Fren Duo di Rekor MURI Jakarta, 11 Juni 2009 Mobile-8 sebagai satu-satunya operator telekomunikasi yang memiliki dua lisensi untuk layanan seluler dan mobilitas terbatas (FWA), mendapatkan penghargaan dan pengakuan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas inovasinya dalam meluncurkan layanan Fren Duo. Layanan ini memungkinkan pelanggan untuk menikmati manfaat-manfaat layanan seluler Fren dan nomor telepon rumah (FWA) di dalam satu kartu RUIM secara bersamaan (dual-on). Kehadiran Fren Duo semakin mempertegas Fren sebagai layanan seluler yang paling ‘hemat dan tidak repot.’ MURI Record for Fren Duo Jakarta, 11 June 2009 Mobile-8 is the only telecommunication operator who owns two licenses on both cellular and the Fixed Wireless Access (FWA) services. For this, Mobile-8 is recognised by the Museum of Records of Indonesia (MURI) for the innovative and first-of-its-kind service of Fren Duo. The service allows customers to enjoy the benefits of the cellular Fren services and the home telephone number (FWA) on a single RUIM Card simultaneously (dualon). The presence of Fren Duo reinforces the unique business value proposition of Fren as the cellular service that is most ‘cost effective and convenient.’ 17: Pembahasan dan Analisa Manajemen Management’s Discussion and Analysis Penjelasan dalam bagian ini harus dibaca bersama dengan laporan keuangan konsolidasi PT Mobile-8 Telecom Tbk dan anak perusahaan serta catatan terkait untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008, yang terdapat dalam bagian lain dokumen Laporan Tahunan ini. The following discussion in this chapter should be read in conjunction with the consolidated financial statements of PT Mobile-8 Telecom Tbk and its subsidiaries, as well as the accompanying notes to the years ending 31 December 2009 and 2008 which consist of the other chapters on this Annual Report. Hasil Usaha Pendapatan Usaha - Bersih Operating Income Operating Revenues - Net Jasa telekomunikasi CDMA kami merupakan sumber utama pendapatan kami yang terdiri dari pendapatan layanan jasa telekomunikasi berupa (i) Percakapan, (ii) Layanan Pesan Singkat (SMS), (iii) Data, (iv) Abonemen dan (v) Lain-lain. Kami juga memperoleh pendapatan dari interkoneksi domestik dan internasional yang diterima dari penyelenggara telekomunikasi lainnya. Jumlah Pendapatan Usaha kami disajikan dengan mengurangi Beban Interkoneksi atas interkoneksi yang dilakukan oleh pelanggan kami kepada jaringan penyelenggara lainnya tersebut dan Potongan Harga. CDMA telecommunication services are our leading revenue source which includes revenue from (i) Voice, (ii) Short Message Service (SMS) (iii) Data, (iv) Monthly Service Charges and (v) Others. We also earn domestic and international interconnection services revenues from other telecommunication operators. Total Operating Revenues are deducted by Interconnection Charges from other telecommunication operators for interconnection to their networks by our subscribers and Discount. Tabel berikut menyajikan perincian sumber pendapatan kami beserta persentase masingmasing sumber pendapatan terhadap total Pendapatan Usaha kami untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008. The following table shows the breakdown of our respective revenue sources and each item as a percentage of our total Operating Revenues for the years ending December 31, 2009 and 2008. Pendapatan 2009 2008 Rp Jutaan/Million Revenue Rp Jutaan/Million % Percakapan 331.497 61,7% 665.092 71,8% Voice Layanan Pesan Singkat (SMS) Short Message Service (SMS) % Jasa Telekomunikasi Telecommunication Services 82.864 15,4% 116.909 12,6% Data 32.143 6,0% 27.205 2,9% Data Abonemen 4.228 0,8% 3.235 0,3% Monthly Service Charges Lain-lain Sub Jumlah 13.967 2,6% 7.925 0,9% Others 464.698 86,5% 820.365 88,5% Sub Total 59.420 11,1% 87.354 9,4% Domestic Jasa Interkoneksi Domestik Jelajah Internasional Sub Jumlah Jumlah Pendapatan Usaha Beban Interkoneksi Potongan Harga Sub Jumlah Pendapatan Usaha - Bersih Interconnection Services 13.260 2,5% 18.806 2,0% International Roaming 72.680 13,5% 106.160 11,5% Sub Total 537.378 100,0% 926.525 100,0% Gross Revenues (135.523) -25,2% (163.105) -17,6% Interconnection Charges (32.886) -6,1% (31.589) -3,4% Discount (168.409) -31,3% (194.694) -21,0% Sub Total 368.969 68,7% 731.831 79,0% Operating Revenue - Net 60 61 Pendapatan Jasa Telekomunikasi Revenue of Telecommunication Services Pendapatan Jasa Telekomunikasi terdiri dari Pendapatan Jasa Telekomunikasi Percakapan Prabayar dan Pascabayar, SMS, Data, Abonemen, pulsa dalam voucher tidak terpakai yang kadaluwarsa dan layanan bernilai tambah lainnya, sebelum memperhitungkan Potongan Harga. Revenues from Telecommunication Services consist of revenues from Prepaid and Postpaid Voice Telecommunication Services, SMS, Data, Monthly Service Charges, unused portion of vouchers that have expired and other value-added services, before Discount. Pendapatan Jasa Telekomunikasi Prabayar terutama terdiri dari penjualan paket perdana, yang berisi kartu RUIM beserta pulsa, pendapatan penggunaan pada saat voucher isi ulang digunakan dan pendapatan non-penggunaan pada saat voucher telah kadaluwarsa. Pendapatan penggunaan diperoleh dari airtime, panggilan lokal, panggilan jarak jauh domestik, panggilan internasional, SMS, Data dan Layanan Nilai Tambah lainnya. Prepaid revenues from Telecommunication Services primarily consist of the sale of starter packs, which contains a RUIM card and bundled airtime, usage revenue as reload vouchers are used and non-usage revenue when vouchers expired. Usage revenue is derived from airtime, local calls, domestic long distance calls, international calls, SMS, Data and other Value Added Services. Pendapatan Jasa Telekomunikasi Pascabayar terdiri dari airtime, panggilan lokal, panggilan jarak jauh domestik, panggilan internasional, SMS, Data dan Layanan Nilai Tambah lainnya. Postpaid revenues from Telecommunication Services consist of revenues from airtime, local calls, domestic long distance calls, international calls, SMS, Data and other Value Added Services. Pada 2009, pendapatan Jasa Telekomunikasi menurun sebesar 43,4% dari Rp820,4 miliar pada 2008 menjadi Rp464,7 miliar pada 2009. Penurunan tersebut terutama disebabkan jumlah pelanggan yang relatif sama dengan tahun 2008, sedangkan ARPU (Average Revenue Per User) tahun 2009 turun dibandingkan tahun 2008 terutama karena tingkat persaingan yang sangat ketat antar operator telekomunikasi di Indonesia selama 2009. In 2009, the total revenues from Telecommunication Services declined by 43.4% from Rp820.4 billion in 2008 to Rp464.7 billion in 2009. The decline was mainly due to relatively flat number of subscribers, compared to 2008, while the Average Revenue Per User (ARPU) also declined as a result of very tight competition among cellular telecommunication operators in Indonesia during 2009. Pendapatan Usaha Bersih Perseroan turun 49,6% menjadi Rp369,0 miliar pada 2009 dibandingkan Rp731,8 miliar pada 2008. Penurunan tersebut diakibatkan oleh penurunan pendapatan yang signifikan dari Percakapan, SMS, Data dan Jasa Interkoneksi Domestik. Jumlah pendapatan dari Percakapan memberi kontribusi terbesar yang meliputi 61,7% dari total Pendapatan Usaha, sementara sisanya terutama berasal dari kontribusi layanan SMS dan Data. The Net Operating Revenue of the Company declined by 49.6% from Rp731.8 billion in 2008 to Rp369.0 billion in 2009. This decline was in line with the significantly lower revenues derived from Voice, SMS, Data and Interconnection Domestic Service. Total revenues from Voice accounted for the largest contribution, at 61.7%, of total Operating Revenues, with the remaining revenues coming from the contribution of SMS and Data services. Pembahasan dan Analisa Manajemen Management’s Discussion and Analysis Pendapatan Jasa Interkoneksi Revenues from Interconnection Services Pendapatan Jasa Interkoneksi terdiri dari pendapatan Layanan Jasa Interkoneksi Domestik dan Jelajah Internasional. Revenues from Interconnection Services comprise of revenues from Domestic Interconnection Services and International Roaming. Pendapatan Jasa Interkoneksi Domestik terdiri dari pendapatan yang kami terima dari penyelenggara layanan telekomunikasi domestik lainnya untuk interkoneksi ke dalam jaringan kami pada saat pelanggan penyelenggara lainnya tersebut melakukan panggilan kepada pelanggan kami. Revenues from Domestic Interconnection Services comprise of revenues that are earned from other domestic telecommunication operators for interconnecting onto our network when subscribers of those operators call our subscribers. Pendapatan Jelajah Internasional merupakan pendapatan yang kami terima dari jelajah masuk internasional (inbound international roaming). Kami menerima Pendapatan Jasa Jelajah Internasional dari penyelenggara layanan telekomunikasi internasional lainnya untuk pelanggan mereka yang memanfaatkan jaringan kami. Revenues from International Roaming are those earned on inbound international roaming. We receive inbound international roaming revenues from other international telecommunications operators for their subscribers who utilize our network. Pada tahun 2009, Pendapatan Jasa Interkoneksi menurun 31,5% dari Rp106,2 miliar pada 2008 menjadi Rp72,7 miliar pada 2009. Penurunan ini terutama disebabkan penurunan pendapatan dari Jasa Interkoneksi Domestik, sebagai akibat gabungan dari penurunan tarif interkoneksi dan lalu lintas panggilan masuk. In 2009, total revenues from Interconnection Service declined by 31.5% from Rp106.2 billion in 2008 to Rp72.7 billion in 2009. This decline was primarily caused by the decreasing revenue from Domestic Interconnection Service, as a result of the combination of the decrease in interconnection tariff as well as that of incoming call traffic. Beban Interkoneksi dan Potongan Harga Interconnection Expenses and Discount Dengan diterimanya pendapatan Jasa Interkoneksi dari penyelenggara layanan telekomunikasi lainnya, kami juga berkewajiban untuk membayar biaya interkoneksi sehubungan dengan panggilan yang dilakukan oleh pelanggan kami kepada pelanggan dari penyelenggara layanan telekomunikasi domestic dan internasional lain. By receiving the revenue from Interconnection Service from other telecommunication service operators, we are also responsible to pay interconnection expenses due to the calls done by our subscribers to other domestic and international telecommunication service operators. 62 63 Kami mencatat Potongan Harga yang kami berikan kepada para distributor dan agen untuk penjualan kartu perdana dan voucher isi ulang sebagai beban Potongan Harga. In addition, we have to post the allocable discount to distributors and agents for the selling of starter packs and top-up vouchers as Discount expenses. Berdasarkan perjanjian pembagian pendapatan antara kami dengan rekanan penyedia layanan jasa nilai tambah (misalnya ring back tones), kami juga harus membayar pembagian pendapatan kepada rekanan kami pada saat pelanggan kami mengakses data dan layanan yang disediakan oleh rekanan kami tersebut, dan kami membukukannya sebagai bagian Beban Interkoneksi dan Potongan Harga. Based on the allocable revenue to the Company and our partners who provide value-added service, such as ring back tones, we also have to pay the allocable revenue to our partners once our customers access the data and services provided by our partners, and we have to post these allocations as part of the Interconnection Expenses and Discount. Secara persentase dari Pendapatan Usaha kami, Beban Interkoneksi dan Potongan Harga naik dari 21,0% pada 2008 menjadi 31,3% pada 2009. Kenaikan ini terutama sebagai akibat dari naiknya lalu lintas panggilan keluar (outgoing call) dibandingkan dengan lalu lintas panggilan masuk (incoming call) yang mengakibatkan naiknya biaya yang wajib dibayarkan ke operator lain. As a percentage of our Operating Revenues, the Interconnection and Discount expenses increased from 21.0% in 2008 to 31.3% in 2009. The increase was mainly due to rising outgoing call traffic compared to the incoming traffic (incoming call) which resulted in the increase of expenses that are payable to other operators. Pendapatan Bersih Net Revenue Pendapatan Bersih kami menurun 49,6% dari Rp731,8 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp369,0 miliar pada tahun 2009. As a result of the foregoing, our Net Revenue declined by 49.6% from Rp731.8 billion in 2008 to Rp369.0 billion in 2009. Beban Usaha Operating Expenses Beban Usaha kami terdiri dari (i) Penyusutan dan Amortisasi, (ii) Operasi, Pemeliharaan dan Jasa Telekomunikasi, (iii) Penjualan dan Pemasaran, (iv) Karyawan dan (v) Umum dan Administrasi. Operating Expenses comprise of (i) Depreciation and Amortization, (ii) Operation, Maintenance and Telecommunication Services, (iii) Sales and Marketing, (iv) Personnel and (v) General and Administration. Pembahasan dan Analisa Manajemen Management’s Discussion and Analysis Tabel berikut menunjukkan perincian Beban Usaha dan persentasenya terhadap jumlah Pendapatan Usaha kami untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008: The following table sums up the Operating Expenses and their percentages to our total Operating Revenues for the years ending 31 December 2009 and 2008: 2009 Beban Usaha Rp Jutaan/Million 2008 % Rp Jutaan/Million % Operating Expenses Penyusutan dan Amortisasi 318.388 59,2% 319.275 34,5% Depreciation and Amortization Operasi, Pemeliharaan dan Jasa Telekomunikasi 382.632 71,2% 307.942 33,2% Operation, Maintenance and Telecommunications Services Penjualan dan Pemasaran 150.484 28,0% 272.852 29,4% Sales and Marketing Karyawan 134.968 25,1% 160.023 17,3% Personnel Umum dan Administrasi 58.006 10,8% 74.790 8,1% General and Administration Jumlah Beban Usaha 1.044.478 194,4% 1.134.882 122,5% Total Operating Expenses Rugi Usaha (675.509) -125,7% (403.051) -43,5% Operating Loss Beban Penyusutan dan Amortisasi Depreciation and Amortization Expenses Beban Penyusutan dan Amortisasi terdiri dari (i) penyusutan infrastruktur telekomunikasi, bangunan dan prasarana, kendaraan, peralatan kantor dan peralatan penunjang lainnya selama taksiran masa manfaat ekonomis aset–aset tersebut, dan (ii) amortisasi dari biaya yang berkaitan dengan perolehan pelanggan melalui program promosi tertentu, termasuk subsidi yang diberikan kepada pembeli handset. Depreciation and Amortization Expenses comprise of: (i) depreciation on telecommunications infrastructure, building and fixtures, vehicles, office equipment, and other supporting equipment over the estimated useful life of the assets, and (ii) amortization of expenses related to subscriptions accumulation through certain promotional programs, including subsidies provided to handset buyers. Beban Penyusutan dan Amortisasi menurun 0,3% dari Rp319,3 miliar pada 2008 menjadi Rp318,4 miliar pada 2009. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penjualan aset terutama dalam bentuk infrastruktur telekomunikasi dan bangunan pada tahun 2009. Depreciation and Amortization Expenses decreased by 0.3% from Rp319.3 billion in 2008 to Rp318.4 billion in 2009. This decrease was primarily due to sale of telecommunications infrastructure and building in 2009. Secara persentase dari Pendapatan Usaha kami, Beban Penyusutan dan Amortisasi naik dari 34,5% pada tahun 2008 menjadi 59,2% pada tahun 2009. The percentages of our Depreciation and Amortization Expenses to Operating Revenues increased from 34.5% in 2008 to 59.2% in 2009. 64 65 Beban Operasi, Pemeliharaan, dan Jasa Telekomunikasi Operating, Maintenance, and Telecommunication Service Expenses Beban Operasi, Pemeliharaan, dan Jasa Telekomunikasi terdiri dari (i) sewa tempat untuk stasiun pengendali dan infrastruktur telekomunikasi, yang termasuk kontrak sewa kapasitas backbone, link interkoneksi dan transmisi, sewa menara, (ii) beban penggunaan frekuensi yang terdiri dari (a) Biaya Hak Penggunaan Jasa Telekomunikasi (BHP Jastel) sebesar 0,5% dari Pendapatan Usaha yang telah disesuaikan dengan unsur tertentu termasuk Beban Interkoneksi dan Potongan Harga, (b) biaya frekuensi radio yang dihitung dengan menggunakan formula yang ditetapkan Pemerintah berdasarkan antara lain jumlah carriers dalam BTS kami, dan (c) biaya USO sebesar 1,25% dari Pendapatan Usaha disesuaikan dengan hal-hal tertentu termasuk Beban Interkoneksi dan Potongan Harga, (iii) listrik dan generator, (iv) perbaikan dan pemeliharaan dan (vi) transportasi operasional. Operating, Maintenance, and Telecommunications Service Expenses comprise of (i) rental space to base station controller and telecommunication infrastructure including rent for backbone capacity, interconnection link and transmission, tower leases, (ii) charges on frequency use that consist of (a) License Concession Fee of Telecommunication Services (BHP Jastel) amounting to 0.5% of Operating Revenues that have been adjusted to certain elements including Interconnection Expenses and Discount, (b) charges on frequency radio that is calculated by adhering to a formula that has been established by the Government based on among other things the total number of carriers in our BTS, and (c) USO charges amounting to 1.25% of Operating Revenues that are adjusted to certain factors including Interconnection Expenses and Discount, (iii) electricity and generator, (iv) repairs and maintenance, and (v) operational transportation. Beban Operasi, Pemeliharaan dan Jasa Telekomunikasi naik 24,3% dari Rp307,9 miliar pada 2008 menjadi Rp382,6 miliar pada 2009. Kenaikan ini terutama disebabkan peningkatan sewa tempat untuk stasiun pengendali dan infrastruktur telekomunikasi dari Rp119,4 miliar pada 2008 menjadi Rp167,2 miliar pada tahun 2009, beban penggunaan frekuensi dari Rp94,6 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp107,8 miliar pada tahun 2009, biaya listrik dan generator dari Rp71,1 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp85,0 miliar pada tahun 2009. Operating, Maintenance and Telecommunication Service Expenses increased by 24.3% from Rp307.9 billion in 2008 to Rp382.6 billion in 2009. This increase was mainly due to the increase of rental space for base station controller and telecommunication infrastructure from Rp119.4 billion in 2008 to Rp167.2 billion in 2009, the frequency usage expense from Rp94.6 billion in 2008 to Rp107.8 billion in 2009, electricity and generator expenses from Rp71.1 billion in 2008 to Rp85.0 billion in 2009. Secara persentase dari Pendapatan Usaha kami, Beban Operasi, Pemeliharaan dan Jasa Telekomunikasi naik dari 33,2% pada tahun 2008 menjadi 71,2% pada tahun 2009. As a percentage of our Operating Revenues, the Operating, Maintenance and Telecommunication Service Expenses increased from 33.2% in 2008 to 71.2% in 2009. Pembahasan dan Analisa Manajemen Management’s Discussion and Analysis Beban Penjualan dan Pemasaran Sales and Marketing Expenses Beban Penjualan dan Pemasaran terdiri dari (i) iklan dan promosi, (ii) kartu RUIM dan biaya voucher, (iii) distribusi, (iv) komisi dan (v) biaya-biaya lain seperti beban riset pemasaran eksternal. Sales and Marketing Expenses consist of (i) advertising and promotion, (ii) RUIM card and voucher expenses, (iii) distribution, (iv) commissions, and (v) other expenses such as external marketing research expenses. Beban Penjualan dan Pemasaran kami menurun 44,8% dari Rp272,9 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp150,5 miliar pada tahun 2009. Penurunan ini disebabkan menurunnya iklan dan promosi dari Rp237,6 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp121,4 miliar pada tahun 2009, biaya kartu RUIM dan biaya voucher dari Rp20,2 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp16,4 miliar pada tahun 2009 dan biaya distribusi dari Rp9,3 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp7,0 miliar pada tahun 2009. Selain itu ada juga kenaikan yang dialami oleh biaya komisi dari Rp4,5 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp4,7 miliar pada 2009. Sales and MarketingExpenses declined by 44.8% from Rp272.9 billion in 2008 to Rp 150.5 billion in 2009. This decrease was mainly a result of declining advertisement and promotional expenses from Rp237.6 billion in 2008 to Rp121.4 billion in 2009, RUIM cards and voucher expenses from Rp20.2 billion in 2008 to Rp16.4 billion in 2009 and distribution expenses from Rp9.3 billion in 2008 to Rp7.0 billion in 2009. On the other hand, commission and distribution expenses increased from Rp4.5 billion in 2008 to Rp4.7 billion in 2009. Secara persentase dari Pendapatan Usaha kami, Beban Penjualan dan Pemasaran turun dari 29,4% pada tahun 2008 menjadi 28,0% pada tahun 2009. As a percentage of Operating Revenues, the Sales and Marketing Expenses decreased from 29.4% in 2008 to 28.0% in 2009. Beban Karyawan Personnel Expenses Beban Karyawan terdiri dari (i) gaji dan tunjangan karyawan, (ii) tenaga kerja outsource, (iii) beban manfaat pekerja, (iv) perekrutan, pelatihan, dan pengembangan, serta (v) beban karyawan lainnya. Personnel Expenses consist of (i) salary and allowances, (ii) outsourced labors, (iii) employee benefits, (iv) recruitment, training and development, and (v) other personnel expenses. Beban Karyawan turun 15,7% dari Rp160,0 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp135,0 miliar pada tahun 2009. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan gaji dari Rp124,2 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp105,8 miliar pada tahun 2009, tenaga kerja outsource dari Rp21,9 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp17,4 miliar pada tahun 2009 dan biaya perekrutan, pelatihan, dan Personnel expenses decreased by 15.7% from Rp160.0 billion in 2008 to Rp135.0 billion in 2009. This decrease was mainly derived from the decline in salaries from Rp124.2 billion in 2008 to Rp 105.8 billion in 2009, outsourced labors from Rp21.9 billion in 2008 to Rp17.4 billion in 2009, as well as recruitment, training and development expenses from Rp2.9 billion in 2008 to Rp0.2 66 67 pengembangan dari Rp2,9 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp0,2 miliar pada tahun 2009. Penurunan tersebut diimbangi dengan kenaikan beban manfaat kerja dari Rp8,8 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp11,2 miliar pada tahun 2009. billion in 2009. The amount of declines was equivalent to the increase in employee benefits from Rp8.8 billion in 2008 to Rp11.2 billion in 2009. Secara persentase dari Pendapatan Usaha kami, Beban Karyawan naik dari 17,3% pada tahun 2008 menjadi 25,1% pada tahun 2009. As a percentage of our Operating Revenues, Personnel Expenses increased from 17.3% in 2008 to 25.1% in 2009. Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses Beban Umum dan Administrasi terdiri dari (i) sewa gedung kantor dan Mobile-8 Centers, (ii) transportasi, (iii) listrik, air, dan telepon, (iv) biaya perjalanan, (v) beban penyisihan piutang tak tertagih, (vi) biaya kantor, (vii) asuransi, (viii) keamanan dan kebersihan, (ix) biaya profesional, (x) jamuan dan sumbangan dan (xi) Beban Umum dan Administrasi lainnya, termasuk biaya yang berkaitan dengan pos dan pengiriman serta administrasi penagihan dan pengurusan izin. General and Administrative Expenses consist of (i) rental of offices and Mobile-8 Centers, (ii) transportation, (iii) electricity, water and telephone, (iv) travel expenses, (v) bad debt expenses, (vi) office expenses, (vii) insurance, (viii) security and cleaning, (ix) professional expenses, (x) entertainment and donation, and (xi) other General Expenses and Administration, including related expenses on postal and delivery, and also billing administration and permits. Beban Umum dan Administrasi kami menurun 22,4% dari Rp74,8 miliar pada 2008 menjadi Rp58,0 miliar pada 2009. Penurunan ini terutama disebabkan beban penyisihan piutang tak tertagih dari Rp9,6 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp3,3 miliar pada tahun 2009, biaya perjalanan dinas dari Rp6,0 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp1,9 miliar pada tahun 2009, biaya transportasi dari Rp4,0 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp1,3 miliar pada tahun 2009, biaya listrik, air dan telepon dari Rp5,6 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp3,8 miliar pada tahun 2009, biaya kantor dari Rp3,4 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp1,8 miliar pada tahun 2009 dan sewa gedung kantor dan Mobile-8 Centers dari Rp20,7 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp19,5 miliar pada tahun 2009. Namun, penurunan ini diimbangi oleh kenaikan biaya jamuan dan sumbangan dari Rp1,4 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp6,6 miliar pada tahun 2009. Our General and Administrative Expenses declined by 22.4% from Rp74.8 billion in 2008 to Rp58.0 billion in 2009. The decline was mainly due to the decline in bad debt expenses from Rp9.6 billion in 2008 to Rp3.3 billion in 2009; official travel expenses from Rp6.0 billion in 2008 to Rp1.9 billion in 2009; transportation expenses from Rp4.0 billion in 2008 to Rp1.3 billion in 2009; electricity, water and telephone expenses from Rp5.6 billion in 2008 to Rp3.8 billion in 2009; office expenses from Rp3.4 billion in 2008 to Rp1.8 billion in 2009, and rent of offices and Mobile-8 Centers from Rp20.7 billion in 2008 to Rp19.5 billion in 2009. However, the decrease was offset by the increase in entertainment and donation expenses from Rp1.4 billion in 2008 to Rp6.6 billion in 2009. Pembahasan dan Analisa Manajemen Management’s Discussion and Analysis Secara persentase dari Pendapatan Usaha kami, Beban Umum dan Administrasi naik dari 8,1% pada tahun 2008 menjadi 10,8% pada tahun 2009. As the percentage of Operating Revenues, General and Administrative Expenses increased from 8.1% in 2008 to 10.8% in 2009. Jumlah Beban Usaha Total Operating Expenses Sebagai akibat dari hal-hal yang telah disampaikan pada paragraf-paragraf sebelumnya, jumlah Beban Usaha kami turun 8,0% dari Rp1.134,9 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp1.044,5 miliar pada tahun 2009. As a result of the foregoing, total Operating Expenses decreased by 8.0% from Rp1,134.9 billion in 2008 to Rp1,044.5 billion in 2009. Secara persentase dari Pendapatan Usaha kami, Total Beban Usaha naik dari 122,5% pada tahun 2008 menjadi 194,4% pada tahun 2009. However, as a percentage of Operating Revenues, total Operating Expenses were up from 122.5% in 2008 to 194.4% in 2009. Penghasilan (Beban) Lain-Lain 2009 2008 Other Income (Expenses) % Rp Jutaan/Million % 241.883 45,0% (182.760) -19,7% Gain (loss) on foreign exchange - net Keuntungan (kerugian) perubahan nilai wajar instrumen keuangan derivatif 117.933 21,9% (142.002) -15,3% Gain (loss) on change in fair value of derivative financial instrument Keuntungan atas realisasi selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 42.245 7,9% - 0,0% Gain on realization of difference in value of restructuring transaction among entities under common control Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap 21.542 4,0% 741 0,1% Gain on sale and disposal of property and equipment Penghasilan investasi 10.697 2,0% 32.854 3,5% Investment income 485 0,1% 8.981 1,0% Interest income Amortisasi goodwill - bersih (11.452) -2,1% (11.452) -1,2% Amortization of goodwill - net Beban bunga dan keuangan lainnya (414.826) -77,2% (367.253) -39,6% Interest expenses and other finance charges (7.633) -1,4% (114.552) -12,4% Others - net 834 0,2% (775.442) -83,7% Total Other Income (Expenses) -125,5% (1.178.493) -127,2% Loss Before Tax Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Penghasilan bunga Lain-lain - bersih Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain Rugi Sebelum Pajak Rp Jutaan/Million (674.675) 68 69 Rugi Usaha Operating Loss Rugi Usaha kami mengalami kenaikan dari Rp403,1 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp675,5 miliar pada tahun 2009. Our Operating Loss increased from Rp403.1 billion in 2008 to Rp675.5 billion in 2009. Penghasilan (Beban) Lain-Lain - Bersih Other Income (Expenses) - Net Perseroan membukukan Penghasilan Lain-Lain Bersih sebesar Rp0,8 miliar pada tahun 2009 dibandingkan dengan Beban Lain-Lain Bersih Rp775,4 miliar pada tahun 2008. Perubahan ini terutama disebabkan oleh keuntungan kurs mata uang asing sebesar Rp241,9 miliar pada tahun 2009 dibandingkan dengan kerugian kurs mata uang asing Rp182,8 miliar pada tahun 2008, keuntungan perubahan nilai wajar instrument keuangan derivatif sebesar Rp117,9 miliar pada tahun 2009 dibandingkan posisi kerugian yang kami alami sebesar Rp142,0 miliar pada tahun 2008, pengakuan keuntungan atas realisasi selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp42,2 miliar pada tahun 2009 serta keuntungan penjualan asset tetap dari Rp0,7 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp21,5 miliar pada tahun 2009. The Company posted a Net Other Income of Rp0.8 billion in 2009 compared to Net Other Charges of Rp775.4 billion in 2008. The difference was mainly attributable to a gain on foreign exchange translation of Rp241.9 billion in 2009, compared to a loss on foreign exchange translation of Rp182.8 billion in 2008; gains earned on changes in the fair value of derivative financial instruments amounting to Rp117.9 billion in 2009, compared to a loss of Rp142.0 billion in 2008; recognition of gains from the realization of differences in the transaction value in restructuring of the controlling entity amounting to Rp42.2 billion in 2009; and gains made on the sales of fixed assets that increased from Rp0.7 billion in 2008 to Rp21.5 billion in 2009. Selain itu kami juga mengalami penurunan penghasilan investasi dari Rp32,9 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp10,7 miliar pada tahun 2009 serta kenaikan beban bunga dan keuangan terutama disebabkan kenaikan bunga hutang obligasi dari Rp47,0 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp66,5 miliar pada tahun 2009 dan kenaikan denda penalti penggunaan frekuensi dari Rp5,8 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp24,0 miliar pada tahun 2009. In addition, we recognized decrease in investment income from Rp32.9 billion in 2008 to Rp10.7 billion in 2009, as well the increase in interest and financial charges on borrowings and bonds from Rp47.0 billion in 2008 to Rp66.5 billion in 2009, and the increase in penalty fines on the use of frequency from Rp5.8 billion in 2008 to Rp24.0 billion in 2009. Rugi Sebelum Pajak Loss Before Tax Sebagai akibat dari hal-hal tersebut di atas, kami mengalami penurunan Rugi Sebelum Pajak dari Rp1.178,5 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp674,7 miliar pada tahun 2009. As a result of all the foregoing, we recorded a Loss Before Tax of Rp674.7 billion in 2009, compared to Rp1,178.5 billion in 2008. Pembahasan dan Analisa Manajemen Management’s Discussion and Analysis Manfaat (Beban) Pajak Tax Benefit (Expense) Pada tahun 2009, kami mencatat Beban Pajak sebesar Rp49,7 miliar dibandingkan dengan Manfaat Pajak sebesar Rp109,6 miliar pada tahun 2008. In 2009, we posted Tax Expense amounting to Rp49.7 billion, compared to a Tax Benefit in the amount of Rp109.6 billion in 2008. Rugi Bersih Net Loss Sebagai akibat dari hal-hal tersebut di atas, kami mengalami penurunan Rugi Bersih dari Rp1.068,9 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp724,4 miliar pada tahun 2009. As a result of the above, we posted a decline in Net Loss from Rp1,068.9 billion in 2008 to Rp724.4 billion in 2009. Posisi Keuangan Financial Condition Tabel berikut menunjukkan ringkasan posisi keuangan kami pada 31 Desember 2009 dibandingkan dengan 31 Desember 2008: The following table showed the summary of our financial condition on 31 December 2009 compared to 31 December 2008: Neraca Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Ekuitas Jumlah Kewajiban Dan Ekuitas 2009 2008 Rp Jutaan/Million Rp Jutaan/Million 539.174 Balance Sheet 707.994 Current Assets 4.217.761 4.053.941 Non Current Assets 4.756.935 4.761.935 Total Assets 1.269.211 1.086.189 Current Liabilities 2.695.192 2.948.428 Non Current Liabilities 792.532 727.318 Equity 4.756.935 4.761.935 Total Liabilities and Equity Aset Lancar Pada 31 Desember 2009, Aset Lancar tercatat sebesar Rp539,2 miliar, menurun 23,8% dari Rp708,0 miliar pada tahun lalu. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan investasi jangka pendek sebesar Rp89,5 miliar dari Rp289,0 miliar pada 31 Desember 2008, menjadi Rp199,5 miliar pada 31 Desember 2009, penurunan persediaan sebesar Rp49,3 miliar, dari Rp81,9 miliar pada 31 Desember 2008 menjadi Rp32,6 miliar pada 31 Desember 2009, penurunan pajak dibayar dimuka sebesar Rp20,0 miliar, dari Rp81,2 miliar pada 31 Desember 2008 menjadi Rp61,1 miliar pada 31 Desember 2009, serta penurunan piutang usaha sebesar Rp8,0 miliar, dari Rp23,1 miliar pada 31 Desember 2008 menjadi Rp15,2 pada 31 Desember 2009. Current Assets As of 31 December 2009, Current Assets amounted to Rp539.2 billion, a decline of 23.8% from Rp708.0 billion the previous year. This decline was mainly due to the lower short-term investment by Rp89.5 billion, from Rp289.0 billion on 31 December 2008 to Rp199.5 billion on 31 December 2009; the decline in inventory amounting to Rp49.3 billion, from Rp 81.9 billion on 31 December 2008 to Rp32.6 billion on 31 December 2009; the decrease in prepaid taxes of Rp20.0 billion, from Rp81.2 billion on 31 December 2008 to Rp61.1 billion on 31 December 2009; and the decrease in trade receivables of Rp8.0 billion, from Rp23.1 billion on 31 December 2008 to Rp15.2 billion on 31 December 2009. 70 71 Namun, penurunan ini diimbangi oleh kenaikan biaya dibayar dimuka sebesar Rp1,5 miliar, dari Rp141,0 miliar pada 31 Desember 2008 menjadi Rp142,4 miliar pada 31 Desember 2009. However, this decline was offset by the increase in prepaid expenses of Rp1.5 billion, from Rp141.0 billion on 31 December 2008 to Rp142.4 billion on 31 December 2009. Aset Tidak Lancar Non-Current Assets Pada 31 Desember 2009, Aset Tidak Lancar tercatat sebesar Rp4.217,8 miliar, meningkat 4,0% dari Rp4.054,0 miliar pada tahun lalu. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan bersih Aset Lain-Lain sebesar Rp340,0 miliar, karena adanya security deposit atas perjanjian penyediaan sirkit dan infrastruktur menara. On 31 December 2009, Non-Current Assets amounted to Rp4,217.8 billion, up by 4.0% from Rp4,054.0 billion the previous year. This increase was primarily caused by the increase in Other Net Assets in the amount of Rp340.0 billion, as a result of security deposits made on the agreement of network and tower infrastructures. Kenaikan tersebut diimbangi dengan penurunan aset pajak tangguhan sebesar Rp49,3 miliar, dari Rp244,6 miliar pada 31 Desember 2008 menjadi Rp195,4 miliar pada 31 Desember 2009 serta penurunan aset tetap sebesar Rp108,4 miliar, dari Rp3.614,0 miliar pada 31 Desember 2008 menjadi Rp3.505,5 miliar pada 31 Desember 2009. However, this increase was offset by the decline deferred taxes of Rp49.3 billion, from Rp244.6 billion on 31 December 2008 to Rp195.4 billion on 31 December 2009, and the decline in fixed assets in the amount of Rp108.4 billion from Rp3,614.0 billion on 31 December 2008 to Rp3,505.5 billion on 31 December 2009. Kewajiban Lancar Current Liabilities Pada 31 Desember 2009, Kewajiban Lancar tercatat sebesar Rp1.269,2 miliar, naik 16,8% dari Rp1.086,2 miliar pada tahun lalu. Kenaikan ini terutama disebabkan kenaikan biaya masih harus dibayar sebesar Rp378,3 miliar yang sebagian besar merupakan biaya bunga dan biaya penggunaan frekuensi dan pengakuan surat hutang komersil sebesar Rp80,0 miliar pada 31 Desember 2009. As of 31 December 2009, Current Liabilities amounted Rp1,269.2 billion, an increase of 16.8% from Rp1,086.2 billion the previous year. The increase was mainly due to the increase in Accrued Expenses of Rp378.3 billion, the majority of which was interest expense and frequency use expense, and also the recognition of claims on commercial notes amounting to Rp80.0 billion on 31 December 2009. Kenaikan tersebut diimbangi dengan penurunan hutang usaha sebesar Rp187,6 miliar, dari Rp579,3 miliar pada 31 Desember 2008 menjadi Rp391,7 miliar pada 31 Desember 2009 dan penurunan hutang lain-lain sebesar Rp112,1 miliar, dari Rp160,4 miliar pada 31 Desember 2008 menjadi Rp48,3 miliar pada 31 Desember 2009. Penurunan hutang tersebut terutama disebabkan oleh adanya restrukturisasi yang kami lakukan dengan melakukan konversi hutang menjadi modal saham. However, the increase was offset by the decline in trade payables of Rp187.6 billion, from Rp579.3 billion on 31 December 2008 to Rp391.7 billion on 31 December 2009, and the decrease on other debts of Rp112.1 billion, from Rp160.4 billion on 31 December 2008 to Rp48.3 on 31 December 2009. The decline in debts was primarily due to our restructuring through a debt-to-equity conversion. Pembahasan dan Analisa Manajemen Management’s Discussion and Analysis Kewajiban Tidak Lancar Non-Current Liabilites Pada 31 Desember 2009, Kewajiban Tidak Lancar tercatat sebesar Rp2.695,2 miliar, menurun 8,6% dari Rp2.948,4 miliar pada tahun lalu. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan hutang obligasi sebesar Rp213,6 miliar akibat konversi sebagian hutang obligasi Rupiah menjadi modal saham. On 31 December 2009, Non-Current Liabilities amounted to Rp2,695.2 billion, a decline of 8.6% from Rp2,948.4 billion a year ago. This decrease was primarily due to the decline in outstanding bonds amounting to Rp213.6 billion due to the conversion of apportion of the Rupiah bonds to equity. Ekuitas Equity Pada 31 Desember 2009, Total Ekuitas kami sebesar Rp792,5 miliar, naik 9,0% dari Rp727,3 miliar pada tahun lalu akibat Rugi Bersih tahun 2009. On 31 December 2009, Total Equity amounted to Rp792.5 billion, an increase of 9.0% from Rp727.3 billion a year ago, many as a result of the Net Loss in 2009. Likuiditas dan Sumber Modal Liquidity and Capital Resources Penggunaan kas kami yang utama adalah untuk keperluan operasional, pembayaran bunga atas hutang obligasi dan hutang sewa guna usaha, serta keperluan ekspansi jaringan kami. Sedangkan penerimaan kas kami selama tahun 2009 terutama dari hasil penjualan aset tetap dan penerimaan restitusi pajak. Cash was mainly used primarily for operational expenses, interest payments on loan obligations and obligations under capital lease, and also our network expansion. Meanwhile our cash receivables in 2009 were mainly derived from sales of fixed assets and proceeds from claims on tax refunds. Tabel berikut ini menunjukkan ringkasan arus kas kami untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008: The following table shows the summary of our Liquidity and Capital Resources on 31 December 2009 and 31 December 2008: Arus Kas Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Operasi Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas Dan Setara Kas 2009 2008 Rp Jutaan/Million Rp Jutaan/Million (10.709) (476.811) Net Cash Used In Operating Activities 11.859 (310.576) Net Cash Provided By (Used In) Investing Activities (22.374) (42.106) Net Cash Used In Financing Activities 194 (829.493) Net Increase (Decrease) in Cash and Cash Equivalents Cash Flow 72 73 Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi sebesar Rp10,7 miliar pada tahun 2009 dibandingkan Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Operasi sebesar Rp476,8 miliar pada tahun 2008. Perubahan ini terutama disebabkan oleh penurunan pembayaran beban bunga dan keuangan sebesar Rp89,7 miliar pada tahun 2009 dibandingkan dengan Rp349,5 miliar pada tahun 2008. Cash Flows from Operating Activities Selain itu terdapat (i) penurunan penerimaan kas dari restitusi pajak menjadi Rp41,7 miliar pada tahun 2009 dibandingkan dengan Rp58,7 miliar pada tahun 2008, (ii) dan penurunan penerimaan kas dari pendapatan bunga dan investasi menjadi Rp1,3 miliar pada tahun 2009 dibandingkan dengan Rp13,3 miliar pada tahun 2008. However, this turnover also contributed from (i) the decrease in cash receipts from tax tax refund amounting to Rp41.7 billion in 2009., compared to Rp58.7 billion in 2008, (ii) and the decrease in cash receipts from interest and investment income of Rp1.3 billion in 2009, compared to Rp13.3 billion in 2008. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Cash Flows from Investment Activities Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Investasi sebesar Rp11,9 miliar pada tahun 2009 dibandingkan Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi sebesar Rp310,6 miliar pada tahun 2008. Perubahan ini terutama disebabkan oleh (i) penerimaan kas bersih dari pencairan investasi jangka pendek sebesar Rp100,2 miliar pada tahun 2009 dibandingkan kas bersih yang digunakan untuk penempatan investasi jangka pendek sebesar Rp65,6 miliar pada tahun 2008, (ii) penurunan kas yang digunakan untuk perolehan aset tetap menjadi Rp145,4 miliar pada tahun 2009 dari Rp267,0 miliar pada tahun 2008 (iii) dan kenaikan penerimaan kas bersih yang diterima dari penjualan aset tetap sebesar Rp57,0 miliar pada tahun 2009 dari Rp1,1 miliar pada tahun 2008. Net Cash Provided By Investment Activities amounting to Rp11.9 billion in 2009, compared to Net Cash Used In Investment Activities amounted to Rp310.6 billion in 2008. This changes primarily due to (i) net cash receipts from redemption of short-term investment amounting to Rp100.2 billion in 2009, compared to net cash used in placement of short-term investment amounted to Rp65.6 billion in 2008, (ii) the decrease in cash used in acquisition of property and equipment of Rp145.4 billion in 2009, compared to Rp267.0 billion in 2008 (iii) and the increase in net cash proceeds from sale of property and equipment of Rp57.0 billion in 2009, compared to Rp1.1 billion in 2008. Net Cash Provided By Operating Activities amounted to Rp10.7 billion in 2009, compared to Net Cash Used In Operating Activities amounted Rp476.8 billion in 2008. This changes was primarily due to declining payment of interest and financial charges of Rp89.7 billion in 2009, compared to Rp349.5 billion in 2008. Pembahasan dan Analisa Manajemen Management’s Discussion and Analysis Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Cash Flows from Financing Activities Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan turun menjadi Rp22,4 miliar pada tahun 2009 dari Rp42,1 miliar pada tahun 2008. Penurunan ini disebabkan oleh (i) penurunan kas yang digunakan untuk pembayaran hutang sewa pembiayaan menjadi Rp15,2 miliar pada tahun 2009 dari Rp31,6 miliar pada tahun 2008, dan (ii) penurunan kas bersih yang digunakan untuk pembayaran hutang kepada pihak hubungan istimewa menjadi Rp7,2 miliar pada tahun 2009 dari Rp10,5 miliar pada tahun 2008. Net Cash Used in Financing Activities decrease to Rp22.4 billion in 2009, compared to Rp42.1 billion in 2008. This decrease due to (i) the decrease in cash used in payment of lease liabilities of Rp15.2 billion in 2009, compared to Rp31.6 billion in 2008, and (ii) the decrease in net cash used in payment for accounts payable to related parties of Rp7.2 billion in 2009, compared to Rp10.5 billion in 2008. Pembelanjaan Modal Capital Expenditure Tabel berikut adalah ringkasan Pembelanjaan Modal kami yang berhubungan dengan jaringan dan asset tetap kami, termasuk aktiva sewa pembiayaan, pada tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008: The following table shows the summary of our Capital Expenditure in relation with our fixed networks and fixed assets, including leased assets as of the years ended 31 December 2009 and 31 December 2008: Pembelanjaan Modal Tanah Infrastruktur Telekomunikasi Bangunan dan Prasarana Peralatan kantor Kendaraan 2009 2008 Rp Jutaan/Million Rp Jutaan/Million Capital Expenditure 2.626 3.032 Land 156.428 518.218 Telecommunication Infrastructure - 1.222 Building and Improvements 484 18.906 Office Equipment - - Vehicles Peralatan Penunjang Lainnya 66.687 210.982 Other Supporting Equipment Aktiva Sewa Pembiayaan Infrastruktur Telekomunikasi 22.475 459.766 Leased Assets Telecommunication Infrastructure 248.700 1.212.126 Total Jumlah Pada tahun 2009, Perseroan masih melanjutkan kontrak pengadaan infrastruktur telekomunikasi dengan beberapa vendor utama, yaitu Huawei Technologies, Co., Ltd., PT Huawei Tech. Invesment, Samsung Electronics Co., Ltd., dan PT Samsung Telecommunication Indonesia. Throughout 2009, the Company continues to honor the procurement contracts for telecommunication infrastructure with prime vendors, such as Huawei Technologies, Co., Ltd., PT Huawei Tech. Investment, Samsung Electronics Co., Ltd., and PT Samsung Telecommunication Indonesia. 74 Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank 75 Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi PT Mobile-8 Tbk Statement of The Board of Commissioners and the Board of Directors of PT Mobile-8 Tbk Dewan Komisaris dan Direksi PT Mobile-8 Telecom Tbk (“Perseroan”) dengan ini menyampaikan Laporan Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2009 (“Laporan Tahunan”) dan menyatakan bertanggungjawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini. The Board of Commissioners and the Board of Directors of PT Mobile-8 Telecom Tbk (“Company”) hereby present the Annual Report of the Company of Year 2009 (“Annual Report”) and represent that we are fully responsible for the correctness of the content of this Annual Report. Komisaris Perseroan Commissioners of the Company Henry Cratein Suryanaga Presiden Komisaris President Commissioner Sarwono Kusumaatmadja Wakil Presiden Komisaris (Independen) Vice President Commissioner (Independent) Reynold M.Batubara Komisaris (Independen) Commissioner (Independent) Direksi Perseroan Directors of the Company Merza Fachys Presiden Direktur President Director Agus Heryanto Lukas Direktur Director Anthony Chandra Kartawiria Direktur Director Yopie Widjaya Direktur Director Beydra Jendi Direktur Director 19: Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements 77 Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank 78 79 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND ITS SUBSIDIARY DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page Salinan Surat Pernyataan Direksi atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Mobile-8 Telecom Tbk dan anak perusahaan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 dan 2008/A Copy of the Directors’ Statement on the Consolidated Financial Statements of PT Mobile-8 Telecom Tbk and its Subsidiary for the Years Ended December 31, 2009 and 2008 Laporan Auditor Independen/Independent Auditors’ Report 1 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2009 and 2008 and for the years then ended Neraca Konsolidasi/Consolidated Balance Sheets 3 Laporan Laba Rugi Konsolidasi/Consolidated Statements of Operations 5 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi/Consolidated Statements of Changes in Equity 6 Laporan Arus Kas Konsolidasi/Consolidated Statements of Cash Flows 7 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi/Notes to Consolidated Financial Statements 8 80 81 82 83 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Neraca Konsolidasi 31 Desember 2009 and 2008 2009 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Consolidated Balance Sheets December 31, 2009 and 2008 Catatan/ Notes Rp 2008 Rp ASET ASSETS ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 12.265.914.335 tahun 2009 dan Rp 8.950.704.253 tahun 2008 Piutang lain-lain Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan sebesar Rp 3.168.744.260 Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Aset lancar lain-lain 32.590.229.040 61.137.272.250 142.407.748.088 63.301.778.245 Jumlah Aset Lancar 539.174.074.589 ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.162.827.676.968 tahun 2009 dan Rp 1.192.581.303.846 tahun 2008 Goodwill dan aset tidak berwujud lainnya - setelah dikurangi amortisasi sebesar Rp 99.681.378.365 tahun 2009 dan Rp 87.351.390.793 Beban tangguhan - bersih Aset lain-lain 23.839.414.781 199.469.606.007 - 2c,2f,4,43 2g,5 2c,2h,2i,6,43 2d,39 15.166.277.830 1.261.748.348 195.355.160.379 3.505.512.536.910 172.326.930.857 344.566.041.001 81.875.706.246 81.158.313.583 140.904.445.005 66.765.686.835 CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investments Trade accounts receivable Related parties Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 12,265,914,335 in 2009 and Rp 8,950,704,253 in 2008 Other accounts receivable Inventories - net of allowance for decline in value of Rp 3,168,744,260 Prepaid taxes Prepaid expenses Other current assets 707.993.644.726 Total Current Assets 23.734.079.923 288.987.187.533 4.144.987.512 18.999.756.284 1.423.481.805 2j,7 2v,8 2k,9 10 2v,35 2l,2m,2r,11 2n,12 2o,13 2c,14,43 244.619.004.768 3.613.932.169.001 184.656.918.429 5.933.698.473 4.799.152.114 NONCURRENT ASSETS Deferred tax assets - net Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 1,162,827,676,968 in 2009 and Rp 1,192,581,303,846 in 2008 Goodwill and other intangible asset net of accumulated amortization of Rp 99,681,378,365 in 2009 and Rp 87,351,390,793 in 2008 Deferred charges - net Other assets Jumlah Aset Tidak Lancar 4.217.760.669.147 4.053.940.942.785 Total Noncurrent Assets JUMLAH ASET 4.756.934.743.736 4.761.934.587.511 TOTAL ASSETS Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -384 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Neraca Konsolidasi 31 Desember 2009 and 2008 (Lanjutan) 2009 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Consolidated Balance Sheets December 31, 2009 and 2008 (Continued) Catatan/ Notes Rp 2008 Rp KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang jangka pendek Hutang lain-lain Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Uang jaminan pelanggan Hutang sewa pembiayaan jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun 2c,15,43 2d,39 116.461.537 391.553.993.611 80.000.000.000 16 48.311.474.075 2c,17,43 12.109.308.473 2v,18 604.229.359.597 2c,19,39,41,43 18.323.882.491 2s,20 16.908.005.191 21 97.658.115.243 Jumlah Kewajiban Lancar 2m,23 1.269.210.600.218 3.247.566.505 576.002.845.626 160.402.697.770 23.102.969.799 225.964.940.249 23.393.882.804 13.290.396.558 60.783.204.986 1.086.188.504.297 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang kepada pihak hubungan istimewa Hutang sewa pembiayaan - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang obligasi Kewajiban imbalan pasca kerja - 2d,39 1.125.658.675.428 1.519.417.829.434 50.115.244.000 2m,23 2c,2p,22,43 2u,34 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban 7.177.801.912 CURRENT LIABILITIES Trade accounts payable Related parties Third parties Short-term loan Other accounts payable Taxes payable Accrued expenses Unearned revenue Deposits from customers Current portion of long-term lease liabilities Total Current Liabilities NONCURRENT LIABILITIES Due to related parties 1.169.013.923.462 1.733.013.170.186 39.222.956.000 Long-term lease liabilities - net of current portion Bonds payable Post-employment benefits obligation 2.695.191.748.862 2.948.427.851.560 Total Noncurrent Liabilities 3.964.402.349.080 4.034.616.355.857 Total Liabilities EKUITAS Modal saham Tahun 2009: - Seri A - nilai nominal Rp 100 per saham - Seri B - nilai nominal Rp 50 per saham Tahun 2008 - nilai nominal Rp 100 per saham EQUITY Capital stock In 2009: - Series A - Rp 100 par value per share - Series B - Rp 50 par value per share In 2008 - Rp 100 par value per share Modal dasar Tahun 2009: - Seri A - 20.235.872.427 saham - Seri B - 119.528.255.146 saham Tahun 2008 - 60.000.000.000 saham Authorized: In 2009: - Series A - 20,235,872,427 shares - Series B - 119,528,255,146 shares In 2008 - 60,000,000,000 shares Modal disetor Tahun 2009: - Seri A - 20.235.872.427 saham - Seri B - 12.797.783.900 saham Tahun 2008 - 20.235.872.427 saham Tambahan modal disetor Issued and paid-up: In 2009: - Series A - 20,235,872,427 shares - Series B - 12,797,783,900 shares In 2008 - 20,235,872,427 shares Additional paid-up capital Difference in value of restructuring transactions among entities under common control Retained earnings (deficit) Appropriated Unappropriated Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba (defisit) Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.663.476.437.700 725.100.350.879 24 2q,25 2.023.587.242.700 533.133.592.379 - 2b,26 42.245.424.126 100.000.000 (2.596.144.393.923) 100.000.000 (1.871.748.027.551) 792.532.394.656 727.318.231.654 4.756.934.743.736 4.761.934.587.511 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. TOTAL LIABILITIES AND EQUITY See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -485 Total Equity PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Laba Rugi Konsolidasi Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 and 2008 Catatan/ Notes 2009 Rp PENDAPATAN USAHA Jasa telekomunikasi Jasa interkoneksi Jumlah pendapatan usaha Beban interkoneksi dan potongan harga Pendapatan Usaha - Bersih BEBAN USAHA Operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi Penyusutan dan amortisasi Penjualan dan pemasaran Karyawan Umum dan administrasi Jumlah Beban Usaha RUGI USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Keuntungan (kerugian) perubahan nilai wajar derivatif - net Keuntungan atas realisasi selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap Penghasilan investasi Penghasilan bunga Amortisasi goodwill Beban bunga dan keuangan lainnya Lain-lain - bersih Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah RUGI BERSIH RUGI PER SAHAM DASAR PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Consolidated Statements of Income For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 2008 Rp 464.698.369.792 72.679.958.424 2d,2s,27,39 820.364.842.908 106.159.931.757 OPERATING REVENUES Telecommunication services Interconnection services 537.378.328.216 (168.409.619.392) 926.524.774.665 (194.694.127.649) 368.968.708.824 731.830.647.016 Operating Revenues - Net 307.942.137.420 319.275.171.318 272.851.555.857 160.022.543.562 74.790.116.481 OPERATING EXPENSES Operations, maintenance and telecommunication services Depreciation and amortization Sales and marketing Personnel General and administrative 2s 382.631.687.651 318.387.676.176 150.484.092.575 134.968.144.578 58.006.316.454 29 2l,11,13,28 30 31,34 32 1.044.477.917.434 1.134.881.524.638 (675.509.208.610) (403.050.877.622) Total operating revenues Interconnection charges and discount Total Operating Expenses OPERATING LOSS OTHER INCOME (EXPENSES) 241.883.271.097 2c (182.759.945.197) 117.932.748.262 2x,17, 44 (142.001.680.062) 42.245.424.126 2b,26 21.541.829.615 10.697.096.784 485.370.236 (11.451.958.224) 2l,11 2g,5 4 2n,12 741.096.354 32.854.289.241 8.980.825.174 (11.451.958.224) (414.865.973.300) (7.632.820.169) 33 (367.252.536.716) (114.552.095.155) Gain (loss) on foreign exchange - net Gain (loss) on change in fair value of derivative - net Realized gain arising from restructuring transactions among entities under common control Gain on sale of property and equipment Investment income Interest income Amortization of goodwill Interest expenses and other finance charges Others - net (775.442.004.585) Other Income (Expense) - Net 834.988.427 (674.674.220.183) (458.301.800) (49.263.844.389) (1.178.492.882.207) 2v,35 (49.722.146.189) (724.396.366.372) (34,54) - 109.624.878.208 TAX BENEFIT (EXPENSE) Current tax Deferred tax 109.624.878.208 Total (1.068.868.003.999) 2w,37 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. LOSS BEFORE TAX (52,82) NET LOSS BASIC LOSS PER SHARE See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -586 87 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN 2b,26 24 2.663.476.437.700 - - 639.889.195.000 2.023.587.242.700 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. Saldo per 31 Desember 2009 Rugi bersih tahun berjalan Keuntungan atas realisasi selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Penerbitan modal saham selama tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2008 - Rugi bersih tahun berjalan - 725.100.350.879 -6- (42.245.424.126) - 42.245.424.126 - 42.245.424.126 Rp Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Value of Restructuring Transactions Among Entities under Common Control - - 191.966.758.500 533.133.592.379 - 533.133.592.379 Rp 2.023.587.242.700 Rp Modal Disetor/ Capital Stock Saldo per 1 Januari 2008 Catatan/ Notes Tambahan Modal Disetor/ Additional paid-up capital Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 100.000.000 - - - 100.000.000 - 100.000.000 Rp (2.596.144.393.923) (724.396.366.372) - - (1.871.748.027.551) (1.068.868.003.999) (802.880.023.552) Rp Saldo Laba (Defisit)/Retained Earnings (Deficit) Ditentukan Tidak Ditentukan Penggunaannya/ Penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Balance as December 31, 2009 Net loss for the year Reversal of difference in value of restructuring transactions among entities under common control Issuance of share during the year Balance as December 31, 2008 Net loss for the year Balance as of January 1, 2008 See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. 792.532.394.656 (724.396.366.372) (42.245.424.126) 831.855.953.500 727.318.231.654 (1.068.868.003.999) 1.796.186.235.653 Rp Jumlah Ekuitas/ Total Equity Consolidated Statements of Changes in Equity For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Laporan Arus Kas Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Consolidated Statements of Cash Flows For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 2009 2008 Rp Rp CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers and employees 546.522.753.624 (488.732.974.226) 833.951.940.482 (1.030.601.595.346) 57.789.779.398 41.691.338.711 1.343.962.561 (447.262.745) (89.669.144.829) (196.649.654.864) 58.626.743.765 13.347.208.473 (2.634.043.743) (349.500.978.202) Cash generated from (used in) operations Cash receipts from tax refund Interest received Income tax paid Interest expenses and financial charges paid Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi 10.708.673.096 (476.810.724.571) Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan investasi jangka pendek Hasil bersih penjualan aset tetap Penurunan bank yang dibatasi penggunaannya Penempatan investasi jangka pendek Perolehan aset tetap 100.214.678.310 57.028.732.479 (145.384.269.307) Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi 11.859.141.482 Kas diperoleh dari operasi Penerimaan restitusi pajak Penerimaan bunga Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran beban bunga dan keuangan 1.196.015.871.278 1.114.779.496 20.869.423.987 (1.261.624.504.641) (266.951.546.501) (310.575.976.381) NET CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Redemption from short-term investment Net proceeds from sale of property and equipment Withdrawal of in restricted cash in bank Placement in short-term investments Acquisitions of property and equipment Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran hutang kepada pihak hubungan istimewa - bersih Pembayaran atas hutang sewa pembiayaan (7.177.801.912) (10.528.265.182) CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payment for accounts payable to related parties - net (15.196.347.038) (31.577.284.189) Payment of liabilities lease Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan (22.374.148.950) (42.105.549.371) Net Cash Used in Financing Activities KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 193.665.628 (829.492.250.323) NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 23.734.079.923 (88.330.770) 852.668.943.331 557.386.915 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR Effect of foreign exchange rate changes KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 23.839.414.781 23.734.079.923 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Pembayaran hutang melalui penerbitan saham Penambahan aset tetap dengan hutang usaha Penambahan aset tetap melalui hutang sewa pembiayaan Penambahan nilai aset bersih investasi jangka pendek Penambahan aset tetap melalui kapitalisasi biaya pinjaman Penambahan nilai aset tetap melalui kapitalisasi selisih kurs 831.855.953.500 - 80.831.527.505 429.552.077.306 22.474.884.743 459.765.543.072 10.697.096.784 29.758.313.384 - 22.101.648.057 - 33.754.792.676 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES Noncash investing and financing activities: Decrease in liabilities through issuance of shares Increase in property and equipment through accounts payable Increase in property and equipment through finance lease obligation Increase in net asset value of short-term investment Increase in property and equipment through capitalization of borrowing cost Increase in property and equipment through capitalization of foreign exchange difference See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements. -7- 88 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 1. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Umum a. 1. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information PT Mobile-8 Telecom Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta No. 11 tanggal 2 Desember 2002 dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C-24156.HT.01.01.TH.2002 tanggal 16 Desember 2002, yang dimuat dalam Tambahan No. 1772, Berita Negara Republik Indonesia No. 18 tanggal 3 Maret 2003. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dilakukan dengan akta No. 136 tanggal 23 November 2009 dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan pemegang saham Perusahaan. Perubahan ini masih dalam proses persetujuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. PT Mobile-8 Telecom Tbk (the “Company”) was established based on Notarial Deed No. 11 dated December 2, 2002 of Imas Fatimah, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C-24156.HT.01.01.TH.2002 dated December 16, 2002, as stated in Supplement No. 1772 to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 18, dated March 3, 2003. The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently through Notarial Deed No. 136 dated November 23, 2009 of Sutjipto, S.H., public notary in Jakarta, concerning the change in shareholders of the Company. This amendment is in process of approval of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia. Sesuai dengan ketentuan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan kegiatan usaha dalam bidang telekomunikasi dan ruang lingkup kegiatan usaha adalah sebagai berikut: In accordance with Article 3 of the Articles of Association, the Company’s objective and purpose is to conduct business in the area of telecommunication, with the following scope of activities: a. Menawarkan jasa telekomunikasi di dalam wilayah Republik Indonesia; a. Offer telecommunication services in the Republic of Indonesia; b. Menyediakan berbagai produk multimedia dan jasa terkait lainnya termasuk tetapi tidak terbatas pada penjualan secara langsung maupun tidak langsung voice services, data/image dan jasa-jasa komersial mobile lainnya; b. Provide multimedia products and related services including but not limited to direct and indirect sales of voice services, data/image and mobile commercial services; c. Membangun, menyewakan dan memiliki jaringan telekomunikasi tanpa kabel di frekuensi 800 MHz yang secara eksklusif berbasis teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) khususnya teknologi CDMA 2000 1X dan 1X EVDO; c. Develop, lease and own a wireless telecommunications network in 800 MHZ band based exclusively on Code Division Multiple Access (CDMA) technology, specifically CDMA 2000 1X and 1X EVDO technology; d. Memperdagangkan barang-barang, perangkat-perangkat dan/atau produkproduk telekomunikasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada impor atas barangbarang, perangkat-perangkat dan/atau produk-produk telekomunikasi tersebut; d. Trading telecommunication goods, equipment and/or products, including but not limited to import of such telecommunication goods, equipment and/or products; -889 General PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 1. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Umum (Lanjutan) a. Pendirian (Lanjutan) 1. dan Informasi Umum General (Continued) a. Establishment and General Information (Continued) e. Mendistribusikan dan menjual barang-barang, perangkat-perangkat dan/atau produk-produk telekomunikasi; e. Distribute and sell telecommunication goods, equipment and/or products; f. Menyediakan layanan purna jual atas barang-barang, perangkat-perangkat dan/atau produk-produk telekomunikasi. f. Provide after sales services for telecommunication goods, equipment and/or products. Pada tanggal 4 Maret 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melalui suratnya No. 21/V/PMA/2003 mengenai perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Non Penanaman Modal Asing/ Penanaman Modal Dalam Negeri menjadi Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA). On March 4, 2003, the Company obtained the approval from the Chairman of the Capital Investment Coordinating Board (BKPM) in his Letter No. 21/V/PMA/2003 with regard to the change of the Company’s legal status from Domestic Capital Investment Company to become a Foreign Capital Investment Company. Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat beralamat di Menara Kebon Sirih Lt. 18, Jl. Kebon Sirih Kav. 17 - 19, Jakarta 10340. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Desember 2003. The Company is domiciled in Jakarta and its head office is located at the 18th Floor of Menara Kebon Sirih, Jl. Kebon Sirih No. 17 - 19 Jakarta 10340. The Company started its commercial operations on December 8, 2003. Sebelumnya Perusahaan telah memiliki perangkat teknologi CDMA 2000 1X dan CDMA 2000 1X EVDO serta memperoleh Izin Penyelenggaraan Jasa Teleponi Dasar berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. KP.309 Tahun 2003 tanggal 23 Oktober 2003, dimana Perusahaan dapat menyelenggarakan jasa teleponi dasar melalui jaringan bergerak selular milik PT Komunikasi Selular Indonesia (Komselindo) dan PT Metro Selular Nusantara (Metrosel). Komselindo, Metrosel dan PT Telekomindo Selular Raya (Telesera) memperoleh izin Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Selular dengan menggunakan teknologi CDMA masing-masing berdasarkan (i) Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. KP.284 Tahun 2003 tanggal 5 September 2003, (ii) No. KP.282 Tahun 2003 tanggal 27 Agustus 2003 dan (iii) Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 82/KEP/M.KOMINFO/8/ 2006 tanggal 25 Agustus 2006. Previously the Company owned CDMA 2000 1X and CDMA 2000 1X EVDO technology equipments and was granted with Basic Telephony Operating License by the Minister of Communication based on its Decision Letter No. KP.309 Year 2003 dated October 23, 2003, whereby the Company can operate basic telephony services through mobile cellular network owned by PT Komunikasi Selular Indonesia (Komselindo) and PT Metro Selular Nusantara (Metrosel). Komselindo, Metrosel and PT Telekomindo Selular Raya (Telesera) each were granted with mobile cellular network operating license using the Code Division Multiple Access (CDMA) technology based on (i) the Ministry of Transportation Decision Letter No. KP.284/2003 dated September 5, 2003, (ii) the Ministry of Transportation Decision Letter No. KP.282/2003 dated August 27, 2003 and (iii) the Ministry of Communication and Information Technology Decree No. 82/KEP/M.KOMINFO/8/2006 dated August 25, 2006. -990 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 1. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Umum (Lanjutan) a. Pendirian (Lanjutan) 1. dan Informasi Umum a. Establishment and General Information (Continued) Dengan mengakuisisi Komselindo, Metrosel dan Telesera, Perusahaan dapat menjadi penyelenggara jasa telekomunikasi nasional. By acquiring Komselindo, Metrosel and Telesera, the Company became a nationwide telecommunication service provider. Sebelum memperoleh izin-izin di atas, Komselindo, Metrosel dan Telesera (anak perusahaan) telah memperoleh izin penyelenggaraan jasa bergerak selular dengan menggunakan teknologi AMPS masing-masing berdasarkan (i) Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM.84/HK.501/MPPT95 tanggal 22 November 1995, (ii) Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. PT102/6/22/MPPT-96 tanggal 1 November 1996 dan No. KM.22/PT102/MPPT-97 tanggal 30 Januari 1997 dan (iii) Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM.81/PT102/MPPT97 tanggal 8 Juli 1997. Izin penyelenggaraan jasa bergerak selular dengan menggunakan teknologi AMPS berakhir setelah masing-masing anak perusahaan memperoleh izin penyelenggaraan jasa bergerak selular dengan menggunakan teknologi CDMA. Before being granted with the above licenses, Komselindo, Metrosel and Telesera were granted with mobile cellular network operating license using the Advanced Mobile Phone System (AMPS) technology by Minister of Tourism, Post and Telecommunication based on its (i) Decision Letter No. KM.84/HK.501/MPPT-95 dated November 22, 1995, (ii) Decision Letters No. PT102/6/22/MPPT-96 dated November 1, 1996 and No. KM.22/PT102/MPPT-97 dated January 30, 1997, and (iii) Decision Letter No. KM.81/PT102/MPPT-97 dated July 8, 1997, respectively. The mobile cellular network operating license using the AMPS technology was terminated after each of the subsidiaries received the license to provide mobile cellular network services using the CDMA technology. Melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi No.258/Dirjen/2005 tanggal 5 Oktober 2005, Perusahaan memperoleh izin penyelenggaraan jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik (ITKP) Based on the Decision Letter of General Director of Post and Telecommunication No. 258/Dirjen/2005 dated October 5, 2005, the Company obtained license of Telephony Internet for Public Services (ITKP). Berdasarkan Surat Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, No. 459/M.KOMINFO/XII/2006 tanggal 15 Desember 2006, Pemerintah mendukung rencana penggabungan usaha (merger) Metrosel, Komselindo, dan Telesera (anak perusahaan) ke dalam Perusahaan. Selama proses merger, Perusahaan dan anak perusahaan dapat tetap menjalankan usaha dengan tetap tunduk kepada hak dan kewajiban yang terdapat dalam izin penyelenggaraan masing-masing perusahaan. Based on the Decision Letter No. 459/M.KOMINFO/XII/2006 of the Minister of Communication and Information Technology of the Republic of Indonesia (MoCIT), dated December 15, 2006 the Government supported the Company’s merger plan of Metrosel, Komselindo, and Telesera (the subsidiaries) into the Company. During the merger process, the Company and its subsidiaries continued to conduct their normal business in accordance with the rights and obligations under their respective licenses. - 10 91 General (Continued) PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 1. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Umum (Lanjutan) a. b. Pendirian (Lanjutan) 1. dan Informasi Umum General (Continued) a. Establishment and General Information (Continued) Setelah Perusahaan memperoleh persetujuan atas perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka penggabungan usaha (merger) dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Perusahaan memperoleh Izin Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler yang meliputi seluruh wilayah Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 293/KEP/M.KOMINFO/6/ 2007 tanggal 15 Juni 2007. Dengan diberikannya izin penyelenggaraan jaringan bergerak selular ini maka izin penyelenggaraan jaringan bergerak selular dan izin penyelenggaraan jasa teleponi dasar yang sebelumnya diberikan kepada Perusahaan dan anak perusahaan tidak berlaku lagi. After the Company obtained the approval upon the changes of the Company’s Article of Association with regard to such merger from the Department of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia, the Company was granted with a Mobile Cellular Network Operating License with Nationwide Coverage by MoCIT based on its Decision Letter No. 293/KEP/M.KOMINFO/6/2007 dated June 15, 2007. After granted with the mobile cellular network operating license, then, the mobile cellular operating license and basic telephony service operating license which were previously granted to the Company and its subsidiaries were terminated. Selain izin tersebut di atas, Perusahaan juga memperoleh Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel Dengan Mobilitas Terbatas berdasarkan Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 510/KEP/M.KOMINFO/12/ 2007, pada tanggal 7 Desember 2007. Besides the abovementioned licenses, the Company also granted with Local Fixed Wireless Network Services with Limited Mobility License by MoCIT based on its Decision Letter No. 510/KEP/M.KOMINFO/12/2007 dated December 7, 2007. Penawaran Umum Perdana Saham dan Hutang Obligasi b. Initial Public Offering of Shares and Bonds Penawaran Saham Shares Offering Pada tanggal 15 November 2006, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dengan Suratnya No. S-2777/BL/2006 untuk melakukan penawaran umum perdana 3.900.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran sebesar Rp 225 per saham. Pada tanggal 29 November 2006, seluruh saham tersebut telah dicatat di Bursa Efek Indonesia. On November 15, 2006, the Company obtained an Effective Notice from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) in his Letter No. S-2777/BL/2006 for the Company’s initial public offering of 3,900,000,000 shares with Rp 100 par value per share, at an offering price of Rp 225 per share. On November 29, 2006, all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, seluruh saham Perusahaan masing-masing sejumlah 33.033.656.327 saham dan 20.235.872.427 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. As of December 31, 2009 and 2008, all of the Companys’ outstanding shares of 33,033,656,327 and 20,235,872,427 respectively, were listed in Indonesia Stock Exchange. - 11 92 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 1. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Umum (Lanjutan) b. c. 1. Penawaran Umum Perdana Saham dan Hutang Obligasi (Lanjutan) b. Initial Public Offering of Shares and Bonds (Continued) Penawaran Obligasi Bonds Offering Pada tanggal 2 Maret 2007, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua BAPEPAM-LK dengan Suratnya No. S-980/BL/2007 untuk melakukan penawaran umum “Obligasi I Mobile-8 Telecom Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (Obligasi) dengan nilai nominal maksimum sebesar Rp 675 miliar pada tingkat bunga tetap 12,375% per tahun yang jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2012. Pada tanggal 16 Maret 2007, Obligasi ini tercatat di Bursa Efek Indonesia. On March 2, 2007, the Company obtained an Effective Notice from the Chairman of the BAPEPAM-LK in his Letter No. S-980/BL/2007 for the Company’s public offering of “Mobile-8 Telecom Bond I Year 2007 With Fixed Interest Rate” (the Bonds) with a maximum nominal value of Rp 675 billion at 12.375% fixed interest rate per annum which will be due on March 15, 2012. On March 16, 2007, the bonds were listed in the Indonesia Stock Exchange. Anak Perusahaan c. Subsidiary Pendirian Anak Perusahaan Establishment of a Subsidiary Pada tanggal 18 Juli 2007, Perusahaan mendirikan Mobile-8 Telecom Finance Company B.V. (Mobile-8 B.V.), suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di Belanda dengan modal dasar sebesar EUR 90.000 yang terbagi atas 900 lembar saham dengan nilai nominal EUR 100 per lembar. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar EUR 18.000 oleh Perusahaan. On July 18, 2007, the Company established Mobile-8 Telecom Finance Company B.V. (Mobile-8 B.V.), a private limited liability Company under the laws of The Netherlands with authorized capital stock of EUR 90,000 which is divided into 900 shares at EUR 100 par value per share. Mobile-8 B.V. had issued and paid-up capital of EUR 18,000 which was paid up by the Company. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Mobile-8 B.V. mempunyai jumlah aset masing-masing sebesar US$ 116.500.419 atau setara dengan Rp 1.095.103.938.600 dan US$ 105.044.757 atau setara Rp 1.150.240.089.150. As of December 31, 2009 and 2008, Mobile-8 B.V. has total assets of US$ 116,500,419 or equivalent to Rp 1,095,103,938,600 and US$ 105,044,757 or equivalent Rp 1,150,240,089,150, respectively. Penawaran Umum Perdana Obligasi Anak Perusahaan Initial Bonds Offering of a Subsidiary Pada tanggal 15 Agustus 2007, Mobile-8 B.V. menerbitkan 11,25% Guaranteed Senior Notes (Notes) sebesar US$ 100 juta, jatuh tempo pada tanggal 1 Maret 2013. Bunga Notes terhutang tengah tahunan setiap tanggal 1 Maret dan 1 September, dimulai sejak 1 Maret 2008. Notes ini tercatat di Bursa Efek Singapura. On August 15, 2007, Mobile-8 B.V. issued 11.25% Guaranteed Senior Notes (the Notes) amounting to US$ 100 million, due on March 1, 2013. Interest of the Notes will be payable semi-annually in arrears on March 1 and September 1 of each year, commencing on March 1, 2008. The Notes were listed in the Singapore Stock Exchange. - 12 93 General (Continued) PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 1. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Umum (Lanjutan) d. 1. Karyawan, Direktur dan Komisaris General (Continued) d. Employee, Commissioners Directors and At December 31, 2009, based on a resolution on Stockholders’ Meeting dated November 11, 2009, as documented in Notarial Deed No. 43 dated November 11, 2009, of Sutjipto S.H., M.Kn, public notary in Jakarta, the Company’s management consists of the following: Pada tanggal 31 Desember 2009, berdasarkan rapat umum pemegang saham tanggal 11 November 2009 yang didokumentasikan pada akta No. 43 tanggal 11 November 2009 dari Sutjipto, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Independen : : : Henry Cratein Suryanaga Sarwono Kusumaatmadja Reynold M. Batubara : : : President Commissioner Vice President Commissioner Independent Commissioner Presiden Direktur Direktur : : Merza Fachyz Anthony C.Kartawiria Beydra Jendi Agus Heryanto Lukas Yopie Wijaya : : President Director Directors At December 31, 2009, based on the Circular Decision of the Board of Commissioners of the Company dated July 13, 2009, the composition of audit committee is as follows: Pada tanggal 31 Desember 2009, berdasarkan Keputusan Komisaris Perusahaan tanggal 13 Juli 2009, susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua Anggota : : Reynold M. Batubara Wahjudi Prakarsa Andreas Bahana : : : Chairman Members Jumlah karyawan Perusahaan, termasuk karyawan kontrak (tidak diaudit) adalah 777 orang pada tahun 2009 dan 865 orang pada tahun 2008. The Company has a total number of employees, including non-permanent employees, (unaudited) of 777 in 2009 and 865 in 2008. Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar atau diakru untuk Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 6.787.479.138 dan Rp 9.421.326.538. Total aggregate salaries and benefits paid and accrued by the Company to all commissioners and directors in 2009 and 2008 amounted to Rp 6,787,479,138 and Rp 9,421,326,538, respectively. Dewan Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan konsolidasi PT Mobile-8 Telecom Tbk dan anak perusahaan pada tanggal 29 Maret 2010 dan bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasi tersebut. The Board of Directors had completed the consolidated financial statements of PT Mobile-8 Telecom Tbk and its subsidiary on March 29, 2010 and was responsible for the consolidated financial statements. - 13 94 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a. 2. Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasi a. and Consolidated Financial Statements Preparation and Measurement Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (sekarang Bapepam dan LK). The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia such as the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and the regulations of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) (currently Bapepam-LK). Such consolidated financial statements are an English translation of the Company and its subsidiary’s statutory report in Indonesia, and are not intended to present the financial position, results of operations, changes in equity and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions. Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasi ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rupiah). - 14 95 Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) b. 2. Prinsip Konsolidasi Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) b. Principles of Consolidation Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan yang dikendalikannya, dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, hak suara di anak perusahaan dan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas anak perusahaan tersebut. Sebuah anak perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila sifat pengendaliannya adalah sementara karena anak perusahaan tersebut diperoleh dengan tujuan akan dijual kembali dalam waktu dekat; atau jika ada pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke Perusahaan. The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its subsidiary, wherein the Company has direct or indirect ownership interest of more than 50% of the voting rights of the subsidiary’s capital stock and is able to govern the financial and operating policies of an enterprise so as to benefit from its activities. A subsidiary is excluded from consolidation when the control in such subsidiary is intended to be temporary because the subsidiary is acquired and held exclusively with a view to its subsequent disposal in the near future; or when the subsidiary operates under longterm restrictions which significantly impair its ability to transfer funds to the Parent Company. Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri suatu periode tertentu, maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga saat pengendalian atas anak perusahaan itu berakhir. When an entity either began or ceased to be controlled during the year, the results of the operations of that entity are included in the consolidated financial statements only from the date that the control commenced up to the date that the control ceased. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Intercompany balances and transactions, including unrealized gains or losses on intercompany transactions, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Company and its subsidiary as one business entity. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan tersebut. The consolidated financial statements are prepared using uniform accounting policy for like transactions and events in similar circumstances. If a subsidiary’s financial statements uses accounting policies other than those adopted in the consolidated financial statements, appropriate adjustments are made to its financial statements. Selisih antara harga perolehan dan nilai buku atas transaksi resturukturisasi antara entitas sepengendali dicatat dalam akun “selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” dan disajikan dalam unsur ekuitas. Any difference between the transfer or acquisition price and book value of restructuring transaction among entities under common control are recorded in the account “Difference in value of restructuring transactions among entities under common control” presented as a component of equity. - 15 96 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) b. 2. Prinsip Konsolidasi (Lanjutan) Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) b. The balance of “Difference in value of restructuring transactions among entities under common control” account is taken to the consolidated statements of operations as realized gain or loss as a result of (1) lost of under common control substance, and (2) transfer of the assets, liabilities, equity or other ownership instruments to another party who is not under common control. On the other hand, when there are reciprocal transactions between entities under common control, the existing balance is set off with the new transaction, hence creating a new balance for this account. Saldo akun “selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” diakui dalam laporan rugi laba konsolidasi sebagai keuntungan atau kerugian yang direalisasi akibat dari (1) hilangnya unsur sepengendali, dan (2) pengalihan aset, kewajiban, ekuitas atau efek kepemilikan lainnya kepada pihak yang bukan sepengendali. Jika terdapat transaksi resiprokal antara entitas sepengendali, saldo tercatat akan saling hapus dengan transaksi baru, sehingga menimbulkan saldo yang baru dalam akun tersebut. c. d. c. Transaksi Dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Foreign Currency Balances Transactions and Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut sesuai yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date as published by Bank Indonesia. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations. Pembukuan anak perusahaan diluar negeri yang kegiatan usahanya merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Perusahaan dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama. The books of accounts of the foreign subsididary which is an integral part of the Company’s operations are translated to Indonesian Rupiah using the same procedures. Transaksi Hubungan Istimewa d. Transactions with Related Parties Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: Related parties consist of the following: 1) perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); 1) companies that through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries); 2) perusahaan asosiasi; 2) associated companies; - 16 97 Principles of Consolidation (Continued) PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) d. Transaksi (Lanjutan) Hubungan 2. Istimewa Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) d. Transactions (Continued) with Related Parties 3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan); 3) individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close family members such individuals (close family members are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company); 4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan 4) key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company’s activities, including commissioners, directors and managers of the Company and close family members of such individual; and 5) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan. 5) companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4), or over which such a person is able to exercise significant influence. These include companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies which have a common key member of management as the Company. All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements. Semua transaksi dengan pihak hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan. - 17 98 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) e. 2. Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) e. Penggunaan Estimasi The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities, and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements, and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could be different from these estimates. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. f. f. Kas dan Setara Kas Investasi g. h. Piutang Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan. i. Accounts Receivables Accounts receivable are stated at net realizable value, after providing an allowance for doubtful accounts. Accounts receivable deemed uncollectible are written off. i. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Allowance for Doubtful Accounts Allowance for doubtful accounts is provided based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year. Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap masingmasing akun piutang pada akhir tahun. - 18 99 Investments Investment in funds handled by the fund managers are stated at net asset value. Unrealized gains or losses from increase or decrease in net asset value of the funds are recognized in the current operations. Investment in promissory notes are stated at nominal value plus accrued interest receivable. Investasi yang dikelola oleh manajer investasi dinyatakan berdasarkan nilai aset bersih. Laba atau rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai aset bersih disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Investasi dalam surat tagih dinyatakan sebesar nilai nominal ditambah dengan bunga yang akan diterima. h. Cash and Cash Equivalents Cash consist of cash on hand and in banks. Cash equivalents consist of all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placements. Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas terdiri dari semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. g. Use of Estimates PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) j. 2. Persediaan Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) j. Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated cost necessary to make the sale. Cost is determined by using weighted average method. Allowance for inventory obsolescence and decline in value of the inventories are provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable values. Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Nilai realisasi bersih merupakan estimasi harga jual dalam kondisi usaha normal dikurangi estimasinya penyelesaian dan biaya penjualan. Biaya persediaan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan persediaan usang dan penyisihan penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih. k. Biaya Dibayar Dimuka k. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method. Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. l. Inventories Aset Tetap l. Property and Equipment Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Property and equipment, except land, are carried at cost, excluding day-to-day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value. Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment in value. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use. - 19 100 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) l. 2. Aset Tetap (Lanjutan) Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) l. Property and Equipment (Continued) Expenditures incurred after the property and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property and equipment. Depreciation are computed on a straight-line basis over the property and equipment’s useful lives as follows: Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut: Tahun/Years Infrastruktur telekomunikasi Peralatan telekomunikasi Menara pemancar Fasilitas dan perangkat listrik Bangunan Prasarana Kendaraan Peralatan kantor Peralatan penunjang lainnya 5, 8, 10,15 8 - 20 8 20 2-8 4 4 4- 8 Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. The carrying values of property and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity. - 20 101 Telecommunication infrastructure Telecommunication equipment Relay towers Electricity equipment and facility Buildings Improvements Vehicles Office equipment Other supporting equipment PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) l. m. 2. Aset Tetap (Lanjutan) Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) l. Property and Equipment (Continued) Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are eliminated from the accounts. Any gain or loss arising from derecognition of property and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the consolidated statement of operations in the year the item is derecognized. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. The asset’s residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. Construction in progress is stated at cost, which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property and equipment account when completed and ready for use. Sewa m. Leases Finance leases, which transfer to the Company substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item, are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly against income. Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan/anak perusahaan, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi konsolidasi tahun berjalan. - 21 102 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) m. n. 2. Sewa (Lanjutan) m. Leases (Continued) Aset sewaan disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Capitalized leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the leased asset if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term. Otherwise, it is depreciated over the shorter of the lease term and its useful life. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statements of operations on a straight- line basis over the lease term. Goodwill Lainnya dan Aset Tidak Berwujud n. Goodwill and Other Intangible Asset Goodwill positif merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian atas nilai wajar aset dan kewajiban anak perusahaan yang dapat diidentifikasi. Goodwill positif diakui sebagai aset dan diamortisasi secara garis lurus selama dua puluh (20) tahun. Perusahaan menetapkan masa manfaat goodwill positif berdasarkan manfaat ekonomis yang diperoleh dari akuisisi anak perusahaan yang memiliki izin jaringan telekomunikasi. Dengan akuisisi tersebut, Perusahaan memperoleh manfaat ekonomis sebagai penyelenggara telekomunikasi meliputi seluruh wilayah Indonesia. Positive goodwill represents the excess of the cost of acquisition over the Company’s interest in the fair value of the identifiable assets and liabilities of a subsidiary. Positive goodwill is recognized as an asset and amortized using the straight-line method over twenty (20) years. The Company determined the useful life of goodwill based on the economic benefits obtained from acquisition of subsidiaries with telecommunication network licenses, which entitles the Company as a nationwide telecommunication service provider in Indonesia. Goodwill negatif merupakan selisih lebih antara bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi dengan biaya perolehan anak peusahaan, setelah pengurang nilai wajar aset non-moneter yang diperoleh. Goodwill negatif diperlakukan sebagai penghasilan ditangguhkan dan diakui sebagai penghasilan dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun. Negative goodwill represents the excess of the Company’s interest in fair value of the identifiable assets and liabilities over the cost of acquisition of a subsidiary, after reducing the fair value of non-monetary assets acquired. Negative goodwill is treated as deferred income and recognized as income using the straight-line method over twenty (20) years. Aset tidak berwujud terdiri dari piranti lunak komputer dinyatakan dalam biaya perolehan dalam biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai, jika ada. Aset tidak berwujud diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama delapan (8) tahun. Intangible asset consists of computer software is stated at cost less accumulated amortization and any impairment in value. Intangible asset is amortized using the straight-line method over eight (8) years. Perusahaan menelaah nilai tercatat goodwill dan aset tidak berwujud lainnya pada saat terdapat peristiwa atau keadaan yang menunjukkan bahwa nilainya menurun. Kerugian penurunan nilai diakui sebagai beban usaha tahun berjalan. The Company reviews the carrying amount of goodwill and other intangible asset whenever events or circumstances indicate that its value is impaired. Impairment loss is recognized as a charge to current operations. - 22 103 Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) o. 2. Beban Tangguhan Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) o. Direct cost incurred in relation to the subscriber acquisition program is deferred and amortized based on the subscribers churn rate, and not exceeding thirty six months. Churn rate is reviewed periodically to reflect actual churn rate of a subscriber for the year, and additional impairment losses, if any, are charged to current operations. Biaya langsung dalam rangka program perolehan pelanggan dicatat sebagai beban tangguhan dan diamortisasi berdasarkan tingkat penurunan pelanggan dan tidak melebihi tiga pulah enam (36) bulan. Tingkat penurunan pelanggan ditelaah secara periodik untuk mencerminkan tingkat penurunan aktual tahun berjalan, dan tambahan penurunan nilai, jika ada, dibebankan pada tahun berjalan. p. p. Biaya Emisi Hutang Biaya Emisi Saham q. Stock Issuance Costs Stock issuance costs are presented as part of additional paid-up capital and are not amortized. Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. r. Bonds Issuance Costs Bonds issuance costs are deducted directly from the proceeds of the related bonds to determine the net proceeds. The difference between the net proceeds and nominal value is amortized using the straight-line method over the term of the bonds. Biaya emisi hutang yang timbul sehubungan dengan penerbitan obligasi/hutang dikurangkan dari hasil penerbitan obligasi/hutang tersebut. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal diamortisasi dengan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi/hutang. q. Deferred Charges Penurunan Nilai Aset r. Impairment of Assets Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tersebut. An assessment by management of the asset value is made at each balance sheet date to determine whether there is any indication of impairment of any asset and possible write-down to its recoverable amount whenever events or changes in circumstances indicate that the asset value may not be recoverable. Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual neto, mana yang lebih tinggi. An asset’s recoverable amount is computed as the higher of the asset’s value in use and its net selling price. Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi. An impairment loss is recognized only if the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount. On the other hand, a reversal of an impairment loss is recognized whenever there is an indication that the asset is not impaired anymore. Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. The amount of impairment loss (reversal of impairment loss) is recognized in the current year’s operations. - 23 104 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) s. 2. s. Pengakuan Pendapatan dan Beban Revenue and Expense Recognition Pendapatan jasa prabayar terdiri dari penjualan paket perdana dan penjualan voucher pulsa isi ulang. Paket perdana terdiri dari kartu Removable User Identification Module (RUIM) dan pulsa. Penjualan kartu RUIM diakui sebagai pendapatan pada saat paket perdana diserahkan kepada distributor, agen atau pelanggan dan pulsa paket perdana dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka dan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diserahkan berdasarkan pulsa yang digunakan oleh pelanggan. Revenue from prepaid services consists of sale of starter packs and pulse reload vouchers. Starter packs consists of Removable User Identification Module (RUIM) card and preloaded pulse. Sale of RUIM cards is recognized as revenue upon delivery of the starter packs to distributors, agents or customers and the preloaded pulse is initially recorded as unearned revenue and then proportionately recognized as revenue when the related service is rendered based on usage of pulse by customer. Penjualan voucher pulsa isi ulang kepada distributor, agen atau pelanggan dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka dan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diserahkan berdasarkan pulsa yang digunakan oleh pelanggan atau pada saat voucher tersebut kadaluarsa. Sale of pulse reload vouchers to distributors, agents and customers is initially recorded as unearned revenue and then recognized as revenue when the related service is rendered based on usage of pulse by customer or whenever the unused stored value of the vouchers has expired. Pendapatan dari jasa pasca bayar diakui pada saat jasa diserahkan kepada pelanggan berdasarkan tarif yang berlaku dan durasi hubungan telepon melalui jaringan selular Perusahaan. Revenue from postpaid services is recognized when the services are rendered to customers based on prevailing tariffs and duration of successful phone calls and other usage made through the Company’s cellular network. Pendapatan jasa bulanan (abonemen) dan jasa layanan nilai tambah diakui berdasarkan tagihan atas jasa yang diberikan pada bulan tersebut. Revenue from monthly service fee and value added services are recognized based on the monthly billings during the period. Pendapatan dan beban interkoneksi yang didasarkan pada perjanjian interkoneksi dengan penyelenggara telekomunikasi dalam negeri dan luar negeri, diakui pada saat terjadinya. Revenue from network interconnection and interconnection charges which are based on agreements with other domestic and international telecommunications carriers, are recognized as incurred. Pendapatan penjualan modem dan telepon selular diakui pada saat pengalihan barang kepada pelanggan. Pendapatan komunikasi data diakui berdasarkan periode penggunaan dan biaya tetap bulanan tergantung pada kesepakatan dengan pelanggan. Revenue from sales of wireless broadband modems and cellular handsets are recognized upon delivery to the customers. Revenues from wireless broadband data communications are recognized based on the duration or usage or fixed monthly charges depending on the arrangement with the customers. Pendapatan jasa lainnya diakui pada saat jasa tersebut diberikan kepada pelanggan. Revenues from other recognized when the rendered. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun bersangkutan (accrual basis). Expenses are recognized when incurred (accrual basis). - 24 105 Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) services services are are PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) t. u. 2. Biaya Pinjaman Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) t. Borrowing Costs Biaya pinjaman merupakan bunga dan selisih kurs pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan biaya lainnya (amortisasi diskon/premium dari pinjaman diterima) yang terjadi sehubungan dengan peminjaman dana. Borrowing costs are interest and exchange difference on foreign currency denominated borrowings and other costs (amortization of discounts/premiums on borrowings, etc.) incurred in connection with the borrowing of funds. Biaya pinjaman diakui sebagai beban pada saat terjadinya biaya pinjaman tersebut, kecuali biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset tertentu dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tertentu tersebut. Borrowing costs should be recognized as an expense in the period in which they are incurred, except for those borrowing costs which are directly attributable to the acquisition, construction, or production of qualifying assets which should be capitalized as part of the acquisition cost of the qualifying assets. Apabila pinjaman hanya digunakan untuk memperoleh suatu aset tertentu, maka jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi adalah seluruh biaya pinjaman yang timbul selama peminjaman dana tersebut dikurangi dengan pendapatan bunga yang diperoleh dari investasi sementara atas dana pinjaman diterima yang belum digunakan. If the borrowing is specifically used for the purpose of acquiring a qualifying asset, the total borrowing costs eligible for capitalization are all borrowing costs incurred on that borrowing during the period, less any interest earned from temporary investment on the unused borrowings. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan apabila dalam suatu periode yang cukup lama aktivitas perolehan, pembangunan ataupun produksi ditangguhkan atau ditunda, sedangkan kapitalisasi biaya pinjaman tersebut diakhiri apabila aktivitas untuk memperoleh, membangun atau memproduksi aset tertentu sesuai dengan tujuannya secara substansial telah selesai. Capitalization of borrowing costs should be suspended, if during extended periods the active development or production of the qualifying asset is interrupted, while capitalization of borrowing costs should cease when all the activities necessary to acquire, build or produce the qualifying asset for its intended use or sale are substantially complete. Imbalan Kerja u. Employment Benefits Imbalan Kerja Jangka Pendek Short-term Employee Benefits Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai kewajiban pada neraca konsolidasi setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Short-term employee benefits are in form of wages, salaries, and social security (Jamsostek) contribution. Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability after deducting any amount already paid in the consolidated balance sheets and as an expense in the consolidated statements of operations. - 25 106 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) u. v. 2. Imbalan Kerja (Lanjutan) u. Employment Benefits (Continued) Imbalan Pasca-Kerja Post-employment Benefits Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Beban jasa lalu dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan. Post-employment benefits are an unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefit reserve, related current service costs and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs and vested past service costs effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains or losses for working (active) employees are amortized during the employees’ average remaining years of service, until the benefit become vested. Cadangan imbalan pasti pasca-kerja disajikan bersih sebesar nilai kini cadangan imbalan pasti setelah memperhitungkan keuntungan atau kerugian aktuarial yang tidak diakui, beban jasa lalu yang belum diakui. Defined-benefit post-employment reserve is presented at the present value of unfunded defined-benefit reserve net of unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service costs. Pajak Penghasilan v. Income Tax Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan manfaat pajak dari saldo rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinan timbulnya laba fiskal dan besar kemungkinan perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa yang akan datang. Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and carryforward tax benefit of unused fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences and carryforward tax benefit of unused fiscal losses can be utilized. - 26 107 Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) v. w. 2. Pajak Penghasilan (Lanjutan) Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) v. Income Tax(Continued) Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statements of operations, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity. Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditinjau kembali pada tanggal neraca dan nilai tercatat tersebut diturunkan apabila laba fiskal tidak mungkin memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan. Penurunan tersebut harus disesuaikan kembali apabila besar kemungkinan laba fiskal memadai untuk kompensasi tersebut. The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each balance sheet date and is reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax asset to be utilized. Any such reduction is reversed to the extent that it becomes probable that sufficient taxable income would be available. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini. Deferred tax assets and liabilities are offset in the balance sheets, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented. Perubahan atas kewajiban pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Perusahaan dan anak perusahaan, ketika hasil banding ditentukan. Amendments to tax obligations are recorded when an asessment is received or, if appealed against by the Company and subsidiary, when the result of the appeal has been determined. Laba (Rugi) Per Saham w. Earnings (Loss) Per Share Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Basic earnings (loss) per share is computed by dividing net income (loss) by the weighted average number of shares outstanding during the period. Laba (rugi) per saham dilusian dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. Diluted earnings (loss) per share is computed by dividing net income (loss) by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all dilutive potential ordinary shares. - 27 108 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) x. y. 2. Instrumen Keuangan Derivatif x. Derivative Financial Instruments Perusahaan melakukan perjanjian Swap untuk mengelola resiko yang berkaitan erat dengan kurs mata uang asing dan mutasi tingkat bunga yang berasal dari hutang dan obligasi Perusahaan dalam mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif dinilai berdasarkan nilai wajar. Nilai wajar merupakan perhitungan nilai sekarang dengan menggunakan tanggal dan asumsi yang umum digunakan. Berdasarkan persyaratan tertentu untuk akuntansi lindung nilai dalam PSAK 55 (revisi 1999), instrumen Perusahaan tidak memenuhi syarat dan tidak ditujukan sebagai aktivitas lindung nilai untuk tujuan akuntansi. Perusahaan dan anak perusahaan tidak menggunakan instrumen keuangan derivatif ini untuk tujuan spekulasi. Perubahan nilai wajar dari instrumen derivatif dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rug tahun berjalan. The Company enters into swap agreement for the purpose of managing its foreign exchange and interest rate exposures emanating from the Company’s loans and bonds payable in foreign currencies. Derivative financial instruments are measured at fair value. Fair value is a computation of present value by using date and assumptions which are commonly used. Based on the specific requirements for hedge accounting under PSAK 55 (revised 1999), the Company’s instruments do not qualify and are not designated as hedge activities for accounting purposes. The Company and its subsidiary do not use the derivative financial instruments for speculative purposes. The changes in the fair value of such derivative instruments are recorded directly as a charge or credit to current operations. Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau kontrak lainnya atau kontrak utama non-finansial lainnya diperlakukan sebagai derivatif terpisah bila resiko dan karakteristiknya tidak secara jelas dan erat berhubungan dengan resiko dan karakteristik kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak dinyatakan dengan nilai wajar, dengan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui pada laporan laba rugi konsolidasi. Embedded derivative in other financial statements or other non-financial host contracts are treated as separate derivative when their risk and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not carried at fair value, with unrealized gain or loss recognized in the consolidated statements of operations. Perubahan bersih ada nilai wajar perjanjian swap, biaya atau penghasilan swap dan biaya penghentian atau pendapatan dari instrumen keuangan derivatif dibebankan atau dikreditkan pada “Keuntungan (kerugian) perubahan nilai wajar instrument keuangan derivatif - bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi. The net changes in fair value of swap agreement, swap cost or income, and termination cost or income from derivative financial instruments are charged or credited to “Gain (Loss) on Change in Fair Value or Derivative - Net” in the consolidated statements of operations. Informasi Segmen y. Segment Information Segment information is prepared using the accounting principles adopted for preparing and presenting the financial statements. The primary reporting segment information is based on business segment, while the secondary reporting segment information is based on geographical segment. Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. - 28 109 Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) y. 3. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended 2. Informasi Segmen (Lanjutan) Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) y. Segment Information (Continued) Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segment information is prepared using the accounting principles adopted for preparing and presenting the financial statements. The primary reporting segment information is based on business segment, while the secondary reporting segment information is based on geographical segment. Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa, baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait, dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in producing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other segments. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan ekonomi lain. A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments. Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut. Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expenses also are allocated to those segments. Penggabungan Usaha 3. Merger On May 2, 2007, the Company obtained an Effective Notice from the Chairman of the BAPEPAM-LK in his Letter No. S-2065/BL/2007 concerning the merger of Komselindo, Metrosel and Telesera into the Company. Pada tanggal 2 Mei 2007, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua BAPEPAM-LK dalam Suratnya No. S-2065/BL/2007 sehubungan dengan penggabungan usaha Komselindo, Metrosel dan Telesera ke dalam Perusahaan. - 29 110 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 3. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Penggabungan Usaha (Lanjutan) 3. Merger (Continued) Sebelum penggabungan usaha, Perusahaan memiliki 100% saham PT Metro Selular Nusantara (Metrosel) dan PT Telekomindo Selular Raya (Telesera), serta 98,57% saham PT Komunikasi Selular Indonesia (Komselindo). Penggabungan usaha dilakukan dengan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest), dimana Perusahaan tetap berdiri dan Komselindo, Metrosel serta Telesera bubar demi hukum tanpa melalui proses likuidasi. Penggabungan usaha dinyatakan dalam akta No. 152 dan 153 tanggal 22 Mei 2007 dari Aulia Taufani S.H., pengganti Sutjipto S.H., notaris di Jakarta. Berdasarkan akta penggabungan usaha, seluruh aktivitas, operasi, kekayaan, izin, kewajiban serta karyawan Komselindo, Metrosel dan Telesera beralih secara hukum kepada Perusahaan. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan hasil penggabungan usaha tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. W7-HT.01.04-7621 tanggal 29 Mei 2007. Prior to the merger, the Company owned 100% of the shares of Metrosel and Telesera, and 98.57% of the shares of Komselindo. Accordingly, the merger was accounted for using the pooling of interest method, wherein the Company became the surviving entity and Komselindo, Metrosel and Telesera were legally dissolved without undergoing liquidation. The merger was stated in Notarial Deed No. 152 and No. 153 dated May 22, 2007 of Aulia Taufani S.H., substitute of Sutjipto S.H., notary public in Jakarta. Based on the merger deed, all activities, operations, assets, permits, liabilities and employees of Komselindo, Metrosel and Telesera were legally transferred to the Company. The change of the Articles of Association of the Company as a result of the merger had been received by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Letter No. W7-HT.01.04-7621 dated May 29, 2007. Pada tanggal 29 Mei 2007, Perusahaan memperoleh persetujuan atas penggabungan usaha dari Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam Suratnya No. 715/III/PMA/2007. On May 29, 2007, the Company obtained the approval for the merger from the Chairman of the Capital Investment Coordinating Board (BKPM) in his Letter No. 715/III/PMA/2007. Pada tanggal 31 Mei 2007, perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka penggabungan usaha telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan Departemen Perdagangan Republik Indonesia dengan agenda No. 1300/RUB.09.05/V/2007. On May 31, 2007, the amendment of the Company’s Articles of Association pursuant to the merger was registered in the Company’s List of the Department of Trade of the Republic of Indonesia with agenda No. 1300/RUB.09.05/V/ 2007. Sehubungan dengan penggabungan usaha tersebut, tidak ada saham baru yang dikeluarkan untuk Metrosel dan Telesera karena Perusahaan memiliki seluruh saham Metrosel dan Telesera, sedangkan untuk Komselindo, terdapat sebanyak 4.319.692 saham dimiliki oleh pemegang saham minoritas. Sebagai konsekuensi, Perusahaan mengeluarkan saham baru kepada pemegang saham minoritas tersebut dengan menggunakan faktor konversi satu saham Komselindo akan memperoleh 9.964.962 saham Perusahaan. Faktor konversi tersebut didasarkan pada laporan penilaian dari PT Zodiac Perintis Penilai, penilai independen. Dengan penggunaan faktor konversi tersebut, seluruh pemegang saham minoritas Komselindo memperoleh sebanyak 43.045.567 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Saldo awal hak minoritas Komselindo sebesar Rp 1.254.540.742 akan tereliminasi dan dicatat sebagai tambahan modal disetor atas penerbitan saham kepada pemegang saham minoritas Komselindo. In relation to this merger, no new shares were issued to Metrosel and Telesera since the Company owned 100% of the shares of these companies. While for Komselindo, there were 4,319,692 shares owned by the minority stockholders, consequently, the Company issued new shares to the minority stockholders, using conversion factor of one Komselindo’s share is equivalent to 9,964,962 of the Company’s shares. This conversion factor is based on the valuation report of PT Zodiac Perintis Penilai, an independent appraiser. Using this conversion factor, all the minority stockholders of Komselindo received 43,045,567 of the Company’s shares, with par value of Rp 100 per share. The beginning balance of the minority interest of Komselindo amounting to Rp 1,254,540,742 will be eliminated and to be recorded under additional paid-up capital for the shares to be issued to minority stockholders of Komselindo. - 30 111 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 3. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Penggabungan Usaha (Lanjutan) 3. All the significant agreements entered into by Telesera, Metrosel and Komselindo were legally transferred to the Company. Seluruh perjanjian signifikan yang dilakukan Telesera, Metrosel dan Komselindo telah dialihkan secara hukum kepada Perusahaan. 4. Kas dan Setara Kas 4. 2009 Rp Kas Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Merger (Continued) Cash and Cash Equivalents 2008 Rp 680.148.373 918.868.922 10.387.180.594 9.631.642.042 489.845.680 390.745.015 120.536.701 108.277.481 73.872.575 1.181.000 7.587.967.411 9.477.007.165 153.760.102 349.584.508 286.890.100 514.834.759 269.597.885 1.517.000 Dolar Amerika Serikat (Catatan 43) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Sinar Mas Deutsche Bank AG, Amsterdam 153.071.380 84.804.074 70.046.674 41.197.192 1.776.600 902.400 179.415.088 98.656.544 82.340.277 1.133.667.297 75.343.665 Euro (Note 43) Deutsche Bank AG, Amsterdam 195.820.800 145.875.900 21.750.900.208 20.356.457.701 Subjumlah Deposito berjangka Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Euro (Catatan 43) Deutsche Bank AG, Amsterdam Subjumlah Jumlah Tingkat bunga per tahun deposito berjangka Rupiah Euro 400.000.000 400.000.000 1.008.366.200 2.058.753.300 1.408.366.200 2.458.753.300 23.839.414.781 23.734.079.923 9,04% 0,10% 6,75% 0,40% Cash on hand Cash in banks Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk U.S. Dollar (Note 43) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk Standard Chartered Bank, Jakarta PT Bank Sinar Mas Deutsche Bank AG, Amsterdam Euro (Note 43) Deutsche Bank AG, Amsterdam Subtotal Time deposits Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Euro (Note 43) Deutsche Bank AG, Amsterdam Subtotal Total Interest rate per annum of time deposits Rupiah Euro - 31 112 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 5. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Investasi Jangka Pendek PT Bhakti Asset Management Surat tagih TDM Aset Manajemen Clariden Leu Ltd. Jumlah 5. Short-term Investments 2009 Rp 2008 Rp 132.446.481.007 67.023.125.000 - 200.647.490.550 87.480.000.000 859.696.983 199.469.606.007 288.987.187.533 PT Bhakti Asset Management Promissory notes TDM Aset Manajemen Clariden Leu Ltd. Total Pada tahun 2009 dan 2008, penghasilan investasi masing-masing sebesar Rp 10.697.096.784 dan Rp 32.854.289.241. In 2009 and 2008, investment income amounted to Rp 10,697,096,784 and Rp 32,854,289,241, respectively. PT Bhakti Asset Management (BAM) PT Bhakti Asset Management (BAM) Berdasarkan Kontrak Pengelolaan Dana tanggal 15 Desember 2006, Perusahaan menunjuk BAM, pihak hubungan istimewa, sebagai manajer investasi, untuk mengelola dana milik Perusahaan sesuai dengan arahan investasi Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Based on the Fund Management Contract dated December 15, 2006, the Company had appointed BAM, a related party, as fund manager, to manage the Company’s fund in line with the Company’s investment policy and prevailing regulations. Selama tahun 2009 Perusahaan melakukan penarikan dana sebesar Rp 75.854.981.327. In 2009, the Company withdrew from its fund amounting to Rp 75,854,981,327. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, harga perolehan dana masing-masing adalah sebesar Rp 103.373.892.821 dan Rp 179.228.874.148. Kenaikan nilai aset bersih adalah sebesar Rp 29.072.588.186 dan Rp 21.418.616.402 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. As of December 31, 2009 and 2008, the cost of the fund amounted to Rp 103,373,892,821 and Rp 179,228,874,148, respectively. Increase in net asset value amounted to Rp 29,072,588,186 and Rp 21,418,616,402 as of December 31, 2009 and 2008, respectively. TDM Aset Manajemen (TDM) TDM Aset Manajemen (TDM) Berdasarkan Kontrak Pengelolaan Dana tanggal 14 Desember 2007, Perusahaan menunjuk TDM, sebagai manajer investasi, untuk mengelola dana milik Perusahaan sesuai dengan arahan investasi Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Based on the Fund Management Contract dated December 14, 2007, the Company had appointed TDM, as fund manager, to manage the Company’s fund in line with the Company’s investment policy and prevailing regulations. Pada tanggal 5 November 2009, Perusahaan memutuskan Kontrak Pengelolaan Dana dengan TDM, di mana pihak TDM menyerahkan beberapa surat tagih, termasuk bunga, kepada Perusahaan sebesar Rp 92.680.000.000 yang sesuai dengan nilai dana kelolaan pada saat itu. On November 5, 2009, the Company terminated the Fund Management Contract with TDM, wherein TDM submitted several promissory notes including interest to the Company totaling to Rp 92,680,000,000 which is equivalent to the net asset value at the termination date. - 32 113 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 5. 6. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Investasi Jangka Pendek (Lanjutan) 5. Short-term Investments (Continued) Surat Tagih Promissory Notes Perusahaan mempunyai investasi jangka pendek dalam bentuk beberapa surat tagih yang diterima pada saat pemutusan Kontrak Pengelolaan Dana dengan TDM pada tanggal 5 November 2009. Surat tagih tersebut mempunyai nilai nominal sebesar Rp 80.000.000.000 dan bunga yang akan diterima sebesar Rp 12.680.000.000. Seluruh surat tagih memiliki tingkat bunga tetap 9% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 17 Juni 2010. Pada tanggal 30 November 2009, Perusahaan melakukan pencairan dana atas salah satu surat tagih dengan nilai nominal Rp 23.500.000.000. The Company holds short-term investment in promissory notes which was received when the Company terminated the Fund Management Contract with TDM on November 5, 2009. The promissory notes have nominal amount totaling to Rp 80,000,000,000 and accrued interest totaling to Rp 12,680,000,000. All of the promissory notes bear 9% fixed interest rate per annum and will be due on June 17, 2010. On November 30, 2009, the Company redeemed one of the promissory notes with nominal value of Rp 23,500,000,000. Pada tanggal 31 Desember 2009, nilai nominal dan bunga yang akan diterima masing-masing adalah sebesar Rp 56.500.000.000 dan Rp 10.523.125.000. As of December 31, 2009, the nominal value and accrued interest amounted to Rp 56,500,000,000 and Rp 10,523,125,000, respectively. Clariden Leu Ltd. Clariden Leu Ltd. Pada tanggal 31 Desember 2008, nilai asset bersih investasi sebesar US$ 78.511 atau ekuivalen Rp 859.696.983. Pada bulan Januari 2009, Perusahaan menarik investasi sementara di Clariden Leu sebesar US$ 78.511 atau Rp 891.492.405. As of December 31, 2008, the net asset value of the fund amounted to US$ 78,511 or equivalent to Rp 859,696,983. In January 2009, the Company withdrew the balance of the fund amounting to US$ 78,511 or equivalent to Rp 891,492,405. Piutang Usaha a. 6. Berdasarkan pelanggan a. 2009 Rp Pihak hubungan istimewa (Catatan 39) Penyedia konten Agen dan pelanggan Lain-lain Subjumlah Pihak ketiga Agen dan pelanggan Pelanggan pasca bayar PT Selular Prima Sukses Jaya Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Subjumlah Operator dalam negeri PT Telekomunikasi Selular Lain-lain Subjumlah Trade Accounts Receivable By Debtors 2008 Rp - 1.903.926.753 4.141.428 2.236.919.331 - 4.144.987.512 19.072.566.923 - 15.464.598.565 5.665.429.000 3.729.826.102 3.616.960.791 22.802.393.025 24.746.988.356 1.597.739.029 341.377.133 345.167.620 1.939.116.162 345.167.620 Related parties (Note 39) Content provider Subscriber and agency Others Subtotal Third parties Subscriber and agency Postpaid subscriber PT Selular Prima Sukses Jaya Others (each below Rp 1 billion) Subtotal Domestic operator PT Telekomunikasi Selular Others Subtotal - 33 114 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 6. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Piutang Usaha (Lanjutan) a. 6. Berdasarkan pelanggan (Lanjutan) a. 2009 Rp Pihak ketiga (Lanjutan) Operator luar negeri SK Telecom Co., Ltd. Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Subjumlah Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih Jumlah b. 169.171.905 Bersih c. 1.444.653.352 2.690.682.978 2.858.304.561 27.432.192.165 (12.265.914.335) 27.950.460.537 (8.950.704.253) Total Allowance for doubtful accounts 15.166.277.830 18.999.756.284 Net 15.166.277.830 23.144.743.796 Total b. Bersih 16.016.620.006 5.218.639.659 1.993.352.240 762.899.694 3.564.647.940 11.811.226.334 695.234.143 1.832.785.747 821.908.652 699.271.403 12.029.628.098 Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days More than 120 days 27.432.192.165 (12.265.914.335) 32.095.448.049 (8.950.704.253) Total Allowance for doubtful accounts 15.166.277.830 23.144.743.796 Net c. By Currency 2008 Rp 24.741.509.187 2.690.682.978 29.237.143.488 2.858.304.561 Rupiah U.S. Dollar (Note 43) 27.432.192.165 (12.265.914.335) 32.095.448.049 (8.950.704.253) Total Allowance for doubtful accounts 15.166.277.830 23.144.743.796 Net - 34 115 By Age 4.081.426.298 2009 Rp Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Subtotal 2008 Rp Berdasarkan Mata Uang Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 43) 1.413.651.209 Third parties (Continued) Overseas operator SK Telecom Co., Ltd. Others (each below Rp 1 billion) 2.521.511.073 2009 Rp Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu By Debtors (Continued) 2008 Rp Berdasarkan Umur (hari) Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari > 120 hari Trade Accounts Receivable (Continued) PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 6. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Piutang Usaha (Lanjutan) 6. Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu: The changes in allowance for doubtful accounts are as follows: 2009 Rp 7. Trade Accounts Receivable (Continued) 2008 Rp Saldo awal Penambahan (Catatan 32) Penghapusan 8.950.704.253 3.315.210.082 - Saldo akhir 12.265.914.335 3.308.642.253 9.619.326.513 (3.977.264.513) 8.950.704.253 Beginning balance Provisions (Note 32) Writte-off Ending balance Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible receivables based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the period. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang pihak ketiga. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables. Persediaan 7. 2009 Rp Inventories 2008 Rp Kartu perdana dan voucher pulsa isi ulang Telepon genggam dan aksesoris 31.639.429.516 4.119.543.784 35.910.191.872 49.134.258.634 Starter packs and vouchers Handsets and accessories Jumlah Penyisihan penurunan nilai persediaan 35.758.973.300 (3.168.744.260) 85.044.450.506 (3.168.744.260) Total Allowance for decline in value Bersih 32.590.229.040 81.875.706.246 Net Tidak terdapat mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. There were no changes in the allowance for decline in value of inventories for the years ended December 31, 2009 and 2008. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul. Management believes that the allowance for decline in value of inventories is adequate to cover possible losses on decline in value of inventories. Pada tanggal 31 Desember 2009, seluruh persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi AIU Indonesia dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya sebesar Rp 39.000.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang diasuransikan. As of December 31, 2009, inventories are insured with PT Asuransi AIU Indonesia and PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, third parties, against fire, theft and other possible risks with total coverage of Rp 39,000,000,000. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured. - 35 116 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 8. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Pajak Dibayar Dimuka 8. 2009 Rp Prepaid Taxes 2008 Rp Pajak penghasilan Pasal 28A 2009 2008 2007 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pajak pertambahan nilai - bersih 447.262.745 8.543.374.172 836.100.935 4.411.287.397 46.899.247.001 8.543.374.172 12.282.643.739 836.100.935 1.580.431.014 4.411.287.397 53.504.476.326 Income tax Article 28A 2009 2008 2007 Article 21 Article 23 Article 26 Value added tax - net Jumlah 61.137.272.250 81.158.313.583 Total Pada tanggal 28 Agustus 2008, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) No. 00044/407/07/054/08 untuk masa pajak tahunan 2007 sebesar Rp 57.776.067.796 yang telah diterima Perusahaan pada bulan September 2008. Perusahaan mengajukan keberatan atas SKPLB tersebut untuk jumlah PPN sebesar Rp 1.176.574.767, karena menurut Perusahaan jumlah kelebihan bayar PPN sebesar Rp 58.952.642.563. Pada tanggal 7 Juli 2009, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-766/WPJ.07/BD.05/2009 yang menerima sebagian keberatan Perusahaan sebesar Rp 289.189.642. On August 28, 2008, the Company received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) No. 00044/407/07/054/08 for overpayment of value added tax for the fiscal year 2007 amounting to Rp 57,776,067,796, in which such amount has been received in September 2008. The Company objected on such SKPLB for an amount of Rp 1,176,574,767, while according to the Company total overpayment amounted to Rp 58,952,642,563. On July 7, 2009, the Company received a Decision Letter No.KEP-766/WPJ.07/BD.05/2009 from Director General of Taxation which granted part of the Company’s objection amounting to Rp 289,189,642. Pada tanggal 17 Juli 2008, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-1293/WPJ.06/BD.06/2008 tentang keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai yang menetapkan untuk mempertahankan SKPKB No. 00028/207/05/073/07 tanggal 30 April 2007 untuk tahun pajak 2005 sebesar Rp 17.897.451.678 yang sudah dibayar oleh Perusahaan pada bulan Agustus 2007, sementara menurut Perusahaan adalah nihil. Perusahaan menerima Surat Keputusan Pengadilan Pajak No. Put.20388/PP/M.VII/16/ 2009 tertanggal 29 Oktober 2009 yang memutuskan kurang bayar sebesar Rp 14.269.932. Pada tanggal 11 Desember 2009, Perusahaan menerima hasil banding tersebut sebesar Rp 17.883.181.746 dan bunganya sebesar Rp 8.583.927.238. On July 17, 2008, the Company received a Decision Letter No. KEP-1293/WPJ.06/BD.06/2008 from the Director General of Taxation regarding the Company’s objection on Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) No. 00028/207/05/073/07 dated April 30, 2007 for underpayment of value added tax for the year 2005 amounting to Rp 17,897,451,678, which has been paid by the Company in August 2007, while according to the Company is nil. The Company received Tax Court Decision Letter No. 20388/PP/M.VII/16/2009 dated October 29, 2009, which deciding underpayment amounting to Rp 14,269,932. On December 11, 2009, the Company received the refund from such appeal amounting to Rp 17,883,181,746 and its interest amounting to Rp 8,583,927,238. - 36 117 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 8. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Pajak Dibayar Dimuka (Lanjutan) 8. Prepaid Taxes (Continued) Pada tanggal 5 Februari 2007, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-116/WPJ.06/BD.06/2007 tentang keberatan Perusahaan atas SKPKB No. 00005/201/04/073/05 tanggal 30 Desember 2005 pajak penghasilan kurang bayar pasal 21 untuk tahun pajak 2004 yang menyatakan bahwa kurang bayar Perusahaan sebesar Rp 1.022.384.685, sementara menurut Perusahaan adalah Rp 836.100.935. Perusahaan mengajukan banding atas keputusan tersebut dan sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi ini diterbitkan, belum ada tanggapan atas keberatan tersebut dari pengadilan pajak. On February 5, 2007, the Company received a Decision Letter No. KEP-116/WPJ.06/BD.06/2007 from the Director General of Taxation regarding the Company’s objection on SKPKB No. 00005/201/04/073/05 dated December 30, 2005 for underpayment of income tax Article 21 for the year 2004. Based on Decision Letter, the Company's underpayment amounted to Rp 1,022,384,685, while according to the Company amounted to Rp 836,100,935. The Company filed an appeal to such decision and until the completion date of the consolidated financial statements, the Company has not received the reponse from Tax Court. Pada tanggal 5 Februari 2007, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No: KEP-115/WPJ.06/BD.06/2007 tentang keberatan Perusahaan atas SKPKB No. 00004/203/04/073/05 tanggal 30 Desember 2005 untuk tahun pajak 2004 yang menyatakan bahwa kurang bayar Perusahaan sebesar Rp 1.964.940.401, sementara menurut Perusahaan adalah nihil. Perusahaan telah membayar sebesar Rp 1.964.940.401 dan mengajukan banding atas ketetapan tersebut. Perusahaan menerima Surat Keputusan Pengadilan Pajak No. Put.18160/PP/M.VII/12/ 2009 tertanggal 14 Mei 2009, yang menetapkan bahwa jumlah pajak kurang bayar adalah sebesar Rp 384.509.387. Pada tanggal 23 Juli 2009, Perusahaan menerima pengembalian atas kelebihan pajak tersebut dan bunga masing-masing, sebesar Rp 1.580.431.014 dan Rp 758.606.887. On February 5, 2007, the Company received a Decision Letter No. KEP-115/WPJ.06/BD.06/2007 from the Director General of Taxation regarding the Company’s objection on SKPKB No. 00004/203/04/073/05 dated December 30, 2005 for underpayment of income tax Article 23 for the year 2004. Based on the Decision Letter, the Company's underpayment amounted to Rp 1,964,940,401, while according to the Company is nil. The Company had paid Rp 1,964,940,401 and at the same time had filed an appeal to such decision. The Company received Tax Court Decision Letter No. Put.18160/PP/M.VII/12/2009, dated May 14, 2009, stating that the underpayment amounted to Rp 384,509,387. On July 23, 2009, the Company received tax refund and interest amounting to Rp 1,580,431,014 and Rp 758,606,887, respectively. Pada tanggal 5 Februari 2007, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No: KEP-127/WPJ.06/BD.06/2007 tentang keberatan Wajib Pajak atas SKPKB Pajak Penghasilan pasal 26 yang menetapkan untuk mempertahankan SKPKB No. 00002/204/04/073/05 tanggal 30 Desember 2005 untuk tahun pajak 2004 yang menyatakan bahwa kurang bayar Perusahaan sebesar Rp 4.411.287.397 sementara menurut Perusahaan adalah nihil. Jumlah tersebut sudah dikompensasikan dengan lebih bayar Pajak Pertambahan Nilai tahun pajak 2004 dan diakui sebagai “Pajak dibayar dimuka”, Perusahaan mengajukan banding atas keputusan tersebut dan sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi ini diterbitkan, belum ada tanggapan atas keberatan tersebut. On February 5, 2007, the Company received a Decision Letter No: KEP-127/WPJ.06/BD.06/2007 from the Director General of Taxation regarding the Company’s objection on SKPKB No. 00002/204/04/073/05 dated December 30, 2005 for underpayment of income tax Article 26 for the year 2004. Based on the Decision Letter, the Company's underpayment amounted to Rp 4,411,287,397, while according to the Company is nil. The amount has been compensated against overpayment of value added tax for fiscal year 2004 and recognized as part of “Prepaid Taxes”. The Company filed an appeal to such decision and until the completion date of the consolidated financial statements, the Company has not received the respone from Tax Court. - 37 118 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 9. 10. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Biaya Dibayar Dimuka 9. Prepaid Expenses 2009 Rp 2008 Rp Sewa Penggunaan spektrum frekwensi radio (Catatan 41b) Asuransi Transportasi Lain-lain 140.429.760.801 113.733.260.865 745.295.698 501.837.535 730.854.054 19.158.940.558 1.319.601.066 1.060.745.310 5.631.897.206 Jumlah 142.407.748.088 140.904.445.005 Aset Lancar Lain-lain 10. Akun ini terdiri dari uang muka atas perluasan jaringan, perjalanan dinas dan biaya operasional. 11. Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Infrastruktur telekomunikasi Bangunan dan prasarana Kendaraan Peralatan kantor Peralatan penunjang lainnya Aset dalam penyelesaian: Infrastruktur telekomunikasi Bangunan dan prasarana Peralatan kantor Peralatan penunjang lainnya Aset sewa pembiayaan Infrastruktur telekomunikasi Jumlah Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Infrastruktur telekomunikasi Bangunan dan prasarana Kendaraan Peralatan kantor Peralatan penunjang lainnya Aset sewa pembiayaan Infrastruktur telekomunikasi Total Other Current Assets This account consists of advances for network expansion, business travel and operational expenses. Aset Tetap 11. 1 Januari/ January 1 , 2009 Rp Rental Radio frequency spectrum usage charge (Note 41b) Insurance Transportation Others Property and Equipment Perubahan selama tahun 2009/ Changes during 2009 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications Rp Rp Rp 31 Desember/ December 31 , 2009 Rp 1.272.364.277.038 22.474.884.743 9.392.478.756 - 1.285.446.683.025 At cost: Direct acquisitions Land Telecommunication infrastructure Building and improvements Vehicles Office equipment Other supporting equipment Construction in progress: Telecommunication infrastructure Building and improvements Office equiment Other supporting equipment Leased telecommunication infrastructure 4.806.513.472.847 248.700.681.555 386.873.940.524 - 4.668.340.213.878 Total 31.029.109.217 2.765.625.747.315 20.249.060.974 2.066.939.848 111.992.692.697 373.012.392.782 2.626.160.808 28.634.173.556 474.778.727 47.264.168.775 12.133.725.751 337.575.078.185 7.206.385.631 885.501.220 17.372.124.546 630.731.108 9.345.740.515 4.618.500.000 4.285.288.730 27.546.052.023 21.521.544.274 2.466.030.583.201 17.661.175.343 1.181.438.628 99.380.635.608 447.191.882.472 204.823.215.335 127.793.970.701 1.641.915.327 (13.964.240.515) 317.011.030.194 7.743.770.524 17.606.267.117 9.239.549 19.423.304.696 36.000.000 - (4.991.321.970) (26.840.018.783) 2.725.688.103 10.189.553.030 935.950.833.987 10.582.058.643 1.036.423.174 70.112.018.805 88.446.718.742 154.191.248.600 502.539.974 307.972.926 14.158.067.276 51.854.457.111 320.929.129.364 2.755.035.891 481.615.807 17.344.455.875 484.321.967 - 769.212.953.223 8.329.562.726 862.780.293 66.925.630.206 139.816.853.886 Accumulated depreciation: Direct acquisitions Telecommunication infrastructure Building and improvements Vehicles Office equipment Other supporting equipment Leased telecommunication infrastructure 86.453.250.495 91.439.691.819 213.045.680 - 177.679.896.634 Jumlah 1.192.581.303.846 312.453.977.706 342.207.604.584 - 1.162.827.676.968 Total Jumlah Tercatat 3.613.932.169.001 3.505.512.536.910 Net Book Value - 38 119 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 11. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Aset Tetap (Lanjutan) 11. 1 Januari/ January 1 , 2008 Rp Harga perolehan: Pemilikan langsung Tanah Infrastruktur telekomunikasi Bangunan dan prasarana Kendaraan Peralatan kantor Peralatan penunjang lainnya Aset dalam penyelesaian: Infrastruktur telekomunikasi Peralatan kantor Peralatan penunjang lainnya Property and Equipment (Continued) Perubahan selama tahun 2008/ Changes during 2008 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications Rp Rp Rp 31 Desember/ December 31 , 2008 Rp At cost: Direct acquisitions Land Telecommunication infrastructure Buildings and improvements Vehicles Office equipment Other supporting equipment Construction in progress: Telecommunication infrastructure Office equipment Other supporting equipment 27.997.377.510 2.576.943.699.421 24.306.665.807 3.896.856.157 106.603.740.343 170.166.528.726 3.031.731.707 331.437.628.079 1.222.350.000 13.066.645.552 203.031.252.949 431.584.658.991 6.649.119.544 1.829.916.309 19.384.965.137 7.629.618.334 288.829.078.806 1.369.164.711 11.707.271.939 7.444.229.441 31.029.109.217 2.765.625.747.315 20.249.060.974 2.066.939.848 111.992.692.697 373.012.392.782 308.241.173.311 13.612.070.429 17.099.384.100 186.780.285.541 5.838.972.034 7.951.112.458 - (290.198.243.517) (11.707.271.939) (7.444.229.441) 204.823.215.335 7.743.770.524 17.606.267.117 812.598.733.966 459.765.543.072 - - 1.272.364.277.038 Leased telecommunication infrastructure Jumlah 4.061.466.229.770 1.212.125.521.392 467.078.278.315 - 4.806.513.472.847 Total Akumulasi penyusutan dan Pemilikan langsung Infrastruktur telekomunikasi Bangunan dan prasarana Kendaraan Peralatan kantor Peralatan penunjang lainnya Aset sewa pembiayaan Infrastruktur telekomunikasi 1.239.733.371.789 16.657.781.002 1.766.387.975 75.885.575.222 60.228.911.829 127.802.121.054 573.397.170 827.139.003 13.566.554.394 35.791.409.086 431.584.658.856 6.649.119.529 1.557.103.804 19.340.110.811 7.573.602.173 - 935.950.833.987 10.582.058.643 1.036.423.174 70.112.018.805 88.446.718.742 16.710.684.504 69.742.565.991 - - 86.453.250.495 Jumlah 1.410.982.712.321 248.303.186.698 466.704.595.173 - 1.192.581.303.846 Total Jumlah Tercatat 2.650.483.517.449 3.613.932.169.001 Net Book Value Aset sewa pembiayaan Infrastruktur telekomunikasi Deductions in 2009 and 2008 include the sale of certain property and equipment with details as follows: Pengurangan aset tetap di 2009 dan 2008 termasuk penjualan dan pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut: 2009 Rp Harga perolehan Akumulasi penyusutan Nilai tercatat Harga jual Keuntungan penjualan dan pelepasan aset tetap Biaya sehubungan dengan penjualan aset menara Keuntungan penjualan dan pelepasan aset tetap - bersih Accumulated depreciation: Direct acquisitions Telecommunication infrastructure Building and improvements Vehicles Office equipment Other supporting equipment Leased telecommunication infrastructure 2008 Rp 377.481.461.768 (341.994.558.904) 467.078.278.315 (466.704.595.173) 35.486.902.864 58.684.605.666 373.683.142 1.114.779.496 23.197.702.802 741.096.354 (1.655.873.187) 21.541.829.615 741.096.354 Acquisition cost Accumulated depreciation Net book value Sales price Gain on sale of property and equipment Cost related to sale of tower assets Gain on sale of property and equipment - net In March 2009, the Company entered into a sale agreement on Company’s land and building located at Jalan Patimura, DenpasarBali and Jalan Galaxi, Surabaya for a total price of Rp 3,100,000,000 and Rp 26,000,000,000, respectively. Sale transaction has been executed on the date of May 28, 2009. Pada bulan Maret 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian pengikatan jual beli atas tanah dan bangunan milik Perusahaan yang berlokasi di Jalan Patimura, Denpasar-Bali dan Jalan Galaxi, Surabaya dengan harga jual masing-masing sebesar Rp 3.100.000.000 dan Rp 26.000.000.000. Akta Jual Beli telah ditanda tangani pada tanggal 28 Mei 2009. - 39 120 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 11. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Aset Tetap (Lanjutan) 11. Property and Equipment (Continued) Pada tanggal 5 Oktober 2009, Perusahaan menanda tangani Perjanjian Jual Beli Menara Antena sebanyak 36 tower dengan harga jual Rp 28.800.000.000. Atas penjualan tersebut Perusahan mencatat keuntungan sebesar Rp 11.395.265.795. On October 5, 2009, the Company entered into Sales and Purchase agreement of 36 towers for total sales price of Rp 28,800,000,000. The Company recorded gain on such transaction amounted to Rp 11,395,265,795. Pengurangan aset tetap pada tahun 2009 termasuk aset sewa pembiayaan infrastruktur telekomunikasi yang dihentikan oleh perusahaan dengan nilai tercatat Rp 9.179.433.076. Deduction in 2009 include the leased telecommunication infrastructure pre-terminated by the Company with net book value of Rp 9,179,433,076 Beban penyusutan adalah sebesar Rp 312.453.977.706 dan Rp 248.303.186.698 masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 28). Depreciation expense amounted to Rp 312,453,977,706 and Rp 248,303,186,698 in 2009 and 2008, respectively (Note 28). Pada tahun 2008, beban bunga dan beban keuangan lain yang dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian Rp 22.101.648.057 dan kerugian kurs mata uang asing-bersih yang dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian sebesar Rp 33.754.792.676. In 2008, interest and other financial charges capitalized to construction in progress amounted to Rp 22,101,648,057 and the Company capitalized net loss on foreign exchange to construction in progress amounting to Rp 33,754,792,676. Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Medan, Banda Aceh, Padang, Ujung Pandang, Palu, Kendari, Manado, Bali, Jambi, Palembang, Lampung, Mataram, Balikpapan, Banjarmasin dan Pontianak seluruhnya seluas 63.775 meter persegi dengan hak guna bangunan (HGB) atas nama Perusahaan dengan jangka waktu antara 20 sampai dengan 30 tahun, jatuh tempo antara tahun 2014 dan 2031 dan tanah seluas 660 meter persegi masih dalam proses sertifikasi. Manajemen Perusahaan berpendapat tidak terdapat masalah dengan sertifikasi dan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. The Company owns several parcels of land located in Jakarta, West Java, Central Java, East Java, Medan, Banda Aceh, Padang, Ujung Pandang, Palu, Kendari, Manado, Bali, Jambi, Palembang, Lampung, Mataram, Balikpapan, Banjarmasin and Pontianak measuring 63,775 square meters with Building Use Right (Hak Guna Bangunan or HGB) under the name of the Company with term of 20 to 30 years and will expire between 2014 to 2031 and land measuring 660 square meters is still in process of certification. Management believes that there will be no difficulty in the extension and legal processing of the landrights since these were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership. Aset dalam penyelesaian merupakan pengembangan infrastruktur telekomunikasi dan peralatan penunjang lainnya dalam rangka ekspansi Perusahaan yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2010. Construction in progress represents the development of telecommunication infrastructure and other supporting equipment under installation for the expansion of the Company which is estimated to be completed in 2010. - 40 121 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 11. 12. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Aset Tetap (Lanjutan) 11. Property and Equipment (Continued) Pada tanggal 31 Desember 2009, aset tetap infrastruktur telekomunikasi telah diasuransikan kepada PT Asuransi Export Indonesia, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Wahana Tata dan PT Asuransi Mitsui Sumitomo, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 180.210.500, sedangkan aset tetap lainnya, kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi AIU Indonesia dan PT Citra International Underwriters, pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 3.475.100.000. Perusahaan juga mengasuransikan menara pemancar kepada PT Zurich Insurance Indonesia, pihak ketiga, terhadap risiko kerugian publik dengan jumlah pertanggungan US$ 5.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. As of December 31, 2009, the Company’s telecommunication infrastructure were insured with PT Asuransi Export Indonesia, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Wahana Tata and PT Asuransi Mitsui Sumitomo, third parties, against fire, theft and other possible risks with total coverage of US$ 180,210,500, while other property and equipment, excluding land, were insured with PT Asuransi AIU Indonesia and PT Citra International Underwriters, third parties, with total coverage of Rp 3,475,100,000. The Company also covered its tower assets against public liability risk with PT Zurich Insurance Indonesia, third party, for a total of US$ 5,000,000. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured. Pada tanggal 31 Desember 2009, sebagian infrastruktur telekomunikasi dijadikan jaminan atas obligasi I (Catatan 22) dan hutang jangka pendek (Catatan 16). As of December 31, 2009, part of the Company’s telecommunication infrastructure were used as collateral for the Company’s Bond I (Note 22) and short-term loan (Note 16). Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, menurut manajemen Perusahaan tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap. As of December 31, 2009 and 2008, based on the Company’s management, there is no impairment in values of the aforementioned property and equipment. Goodwill dan Aset Tidak Berwujud 12. Akun ini terdiri dari : This account consists of the following: Goodwill / Goodwill Rp Nilai tercatat bruto Goodwill and Other Intangible Asset 2009 Aset tidak berwujud lainnya / Other intangible asset Rp Jumlah/ Total Rp 264.984.073.565 7.024.235.657 272.008.309.222 Akumulasi amortisasi : Saldo awal tahun Beban amortisasi 86.619.699.579 11.451.958.224 731.691.214 878.029.348 87.351.390.793 12.329.987.572 Accumulated amortization Balance at beginning of year Amortization during the year Saldo akhir tahun 98.071.657.803 1.609.720.562 99.681.378.365 Balance at end of the year 166.912.415.762 5.414.515.095 172.326.930.857 Nilai buku bersih Gross carrying amount Net book value - 41 122 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 12. Goodwill dan Aset Tidak Berwujud (Lanjutan) Nilai tercatat bruto 12. Goodwill and (Continued) 2008 Aset tidak berwujud lainnya / Other intangible aset Rp Goodwill / Goodwill Rp Other Intangible Asset Jumlah/ Total Rp 264.984.073.565 7.024.235.657 272.008.309.222 Akumulasi amortisasi : Saldo awal tahun Beban amortisasi 75.167.741.355 11.451.958.224 731.691.214 75.167.741.355 12.183.649.438 Accumulated amortization Balance at beginning of year Amortization expense Saldo akhir tahun 86.619.699.579 731.691.214 87.351.390.793 Balance at end of the year 178.364.373.986 6.292.544.443 184.656.918.429 Nilai buku bersih 13. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Gross carrying amount Net book value Goodwill merupakan goodwill positif yang berasal dari akuisisi Metrosel dan Telesera dan goodwill negatif yang berasal dari akuisisi Komselindo. Masing-masing perusahaan merupakan pemegang izin penyelenggaraan jasa bergerak selular. Dengan akuisisi ini, Perusahaan memperoleh manfaat ekonomis sebagai penyelenggara telekomunikasi yang meliputi seluruh wilayah Indonesia. Selanjutnya pada tahun 2007, Metrosel, Telesera dan Komselindo telah dilebur ke dalam Perusahaan. Oleh karena itu, goodwill positif dan goodwill negatif dari akuisisi perusahaan tersebut digabungkan. Goodwill represents positive goodwill arising from the acquisitions of Metrosel and Telesera, and negative goodwill from the acquisition of Komselindo. Each company held the license to provide mobile cellular network services. By acquiring these companies, the Company obtains economic benefits as a nationwide telecommunication services provider. Furthermore in 2007, Metrosel, Telesera and Komselindo had been merged into the Company, and therefore, positive goodwill and negative goodwill arising from the acquisitions of the companies were combined. Aset tidak berwujud lainnya merupakan perangkat lunak BREW yang diperoleh dari Qualcomm Incorporate, pihak hubungan istimewa (Catatan 39e). Other intangible assets represents the BREW software provided by Qualcomm Incorporated, a related party (Note 39e). Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, berdasarkan penilaian manajemen, tidak terdapat penurunan nilai atas goodwill dan aset tidak berwujud lainnya tersebut. As of December 31, 2009 and 2008, based on management assessment, there is no impairment in values of the aforementioned goodwill and other intangible asset. Beban Tangguhan - Bersih 13. Akun ini merupakan biaya subsidi ditangguhkan dalam rangka program perolehan pelanggan sebagai berikut: Program frensip Program stylo Program slimo Jumlah Akumulasi amortisasi Jumlah tercatat This account represents deferred charges incurred in relation to subscribers acquisition programs as follows: 2009 Rp 2008 Rp 204.703.678.401 10.776.055.179 8.472.703.800 204.703.678.401 10.776.055.179 8.472.703.800 223.952.437.380 (223.952.437.380) 223.952.437.380 (218.018.738.907) - 5.933.698.473 Frensip program Stylo program Slimo program Total Accumulated amortization Carrying amount Amortization expense in 2009 and amounted to Rp 5,933,698,470 Rp 70,971,984,620, respectively (Note 28). Beban amortisasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 5.933.698.470 dan Rp 70.971.984.620 (Catatan 28). - 42 123 Deferred Charges - Net 2008 and PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 14. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Aset Lain-lain 14. 2009 Rp Uang jaminan sewa (Catatan 41g) Lain-lain Jumlah 2008 Rp 343.969.404.044 596.636.957 4.155.658.786 643.493.328 Rental deposits (Note 41g) Others 344.566.041.001 4.799.152.114 Total Uang jaminan sewa merupakan jumlah yang diberikan Perusahaan pada bulan September 2009 untuk mendapatkan jaminan kontinuitas pemberian jasa dari para pemasok serta untuk mendukung proses restrukturisasi hutang Perusahaan (Catatan 41g). 15. Rental deposits represent the amount rendered by the Company in September 2009 to obtain guarantee from the vendors to continue to provide services to the Company and to support the restructuring of the outstanding payables of the Company (Note 41g). Hutang Usaha a. 15. Berdasarkan Pemasok Pihak hubungan istimewa (Catatan 39) Qualcomm Incorporated PT Freekoms Indonesia PT Flash Mobile PT Infokom Elektrindo Jumlah Pihak ketiga Operator dalam negeri PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Indosat Tbk PT Bakrie Telecom PT Excelcomindo Pratama Tbk PT Telekomunikasi Selular Lain-lain (dibawah Rp 1 miliar) Subjumlah Kontraktor dan pemasok Huawei Technologies, Co., Ltd PT Samsung Telecommunication Indonesia PT. Huawei Tech. Investment Samsung Electronics Co., Ltd ZTE Corporation PT NEC Indonesia PT Mora Telematika Indonesia PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia PT Hitelnet Nusantara Gemalto Pte, Ltd PT Wahyu Abadi PT Infokom Elektrindo PT Maxima Cipta Integrasi PT Interindo Internusa PT Dawamiba Engineering Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Subjumlah Other Assets Trade Accounts Payable a. 2009 Rp By Creditor 2008 Rp 116.461.537 - 157.691.717 2.180.121.754 644.593.206 265.159.828 116.461.537 3.247.566.505 Related parties (Note 39) Qualcomm Incorporated PT Freekoms Indonesia PT Flash Mobile PT Infokom Elektrindo Total related parties Third parties Domestic operators PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Indosat Tbk PT Bakrie Telecom PT Excelcomindo Pratama Tbk PT Telekomunikasi Selular Others (below Rp 1 billion) 33.782.449.411 4.729.920.830 1.126.607.180 1.103.194.367 382.452.683 26.131.926.538 5.195.207.316 344.930.515 1.226.297.488 2.746.976.754 315.804.792 41.124.624.471 35.961.143.403 107.967.967.600 121.546.116.900 100.370.459.672 37.107.466.001 32.991.633.174 19.881.000.000 8.326.100.601 3.431.323.329 116.558.902.812 36.152.352.400 180.275.416.848 23.159.250.000 8.434.376.689 21.351.553.456 2.561.611.126 2.074.429.439 1.310.595.000 1.131.570.000 1.119.131.889 600.654.029 276.912.720 212.231.130 96.708.334 153.546.375 1.635.898.187 1.314.038.521 1.074.296.176 Contractors and suppliers Huawei Technologies, Co., Ltd PT Samsung Telecommunication Indonesia PT. Huawei Tech. Investment Samsung Electronics Co., Ltd ZTE Corporation PT NEC Indonesia PT Mora Telematika Indonesia PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia PT Hitelnet Nusantara Gemalto Pte, Ltd PT Wahyu Abadi PT Infokom Elektrindo PT Maxima Cipta Integrasi PT Interindo Internusa PT Dawamiba Engineering 17.462.118.257 24.609.177.974 Others (each below Rp 1 billion) 336.825.203.967 536.361.634.672 Subtotal Subtotal - 43 124 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 15. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Hutang Usaha (Lanjutan) a. Berdasarkan Pemasok (Lanjutan) Pihak ketiga (Lanjutan) Penyedia konten PT Freekoms Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) a. 2009 Rp By Creditor (Continued) 2008 Rp 9.471.311.200 - Third parties (Continued) Content provider PT Freekoms Indonesia 4.132.853.973 3.680.067.551 Others (each below Rp 1 billion) 3.680.067.551 Subtotal Jumlah pihak ketiga 391.553.993.611 576.002.845.626 Total third parties Jumlah 391.670.455.148 579.250.412.131 Total b. Berdasarkan Mata Uang By Currency 2009 Rp 2008 Rp Dolar Amerika Serikat (Catatan 43) Rupiah 304.987.622.083 86.682.833.065 469.356.972.252 109.893.439.879 U.S. Dollar (Note 43) Rupiah Jumlah 391.670.455.148 579.250.412.131 Total The Company had entered into Memorandum of Understanding with Several Creditors regarding the conversion of the outstanding payables of the Company into the Company’s Series B shares (Note 24). Perusahaan melakukan kesepakatan dengan beberapa kreditur sehubungan dengan mengkonversi hutang usaha Perusahaan menjadi saham Perusahaan Seri B (Catatan 24). 16. Trade Accounts Payable (Continued) 13.604.165.173 Subjumlah b. 15. Hutang Jangka Pendek 16. Short-term Loan Pada tanggal 25 November 2009, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian dengan PT Sinar Mas Sekuritas (“SMS”), dimana Perusahaan dapat menerbitkan surat hutang komersil dengan nilai maksimum Rp 200.000.000.000, penerbitan akan dilakukan dalam beberapa tahap berdasarkan permintaan penarikan dana keapda SMS. On November 25, 2009, the Company has signed the agreement with PT Sinar Mas Sekuritas (“SMS”) to issue commercial loan with maximum amount of Rp 200,000,000,000. The loan issuance will be made in several stages, based on the withdrawal request to SMS. Surat hutang komersil ini jatuh tempo pada tanggal 30 November 2010 dan dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 16% per tahun yang dibayarkan pada akhir bulan Februari, Mei, Agustus, dan November 2010. Surat hutang komersial tersebut dijamin dengan jaminan aset tetap Perusahaan (Catatan 11). Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan telah menarik dana sebesar Rp 80.000.000.000. The commercial loan will mature on November 30, 2010 and bears a fixed interest rate of 16% per annum. The interest is payable at the end of February, May, August, and November 2010. The commercial loan is secured by property and equipment (Note 11). As of December 31, 2009, the Company has withdrawn Rp 80,000,000,000. - 44 125 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 17. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Hutang Lain-Lain 17. 2009 Rp Lehman Brothers Special Financing (Catatan 44) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Azec Indonesia Management Services PT Serasi Autoraya PT Cipta Reksa Pitama PT Pandu Siwi Sentosa Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 Milyar) Jumlah 18. 2008 Rp 24.068.931.800 5.395.453.190 1.469.476.176 1.272.171.738 1.046.225.646 1.009.328.047 142.001.680.062 1.053.886.536 306.474.750 1.246.764.387 507.865.248 14.049.887.478 15.286.026.787 48.311.474.075 160.402.697.770 Hutang Pajak 18. 2009 Rp Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Total Total Taxes Payable 7.985.585.747 11.271.640.771 3.845.743.281 Income taxes Article 21 Article 23 Article 26 12.109.308.473 23.102.969.799 Total The filing of tax returns is based on the Company’s own calculation of tax liabilities (self assessment). Based on the Third Amendment of the General Taxation Provisions and Procedures No. 28 Year 2007, the time limit for the Tax Authorities to assess or amend taxes was reduced from 10 to 5 years, subject to certain exceptions, since the tax became payable and for year 2007 and prior years, the time limit will end at the latest on fiscal year 2013. 19. 2009 Rp Subjumlah Others (each below Rp 1 billion) 1.100.226.689 7.160.094.343 3.848.987.441 Biaya Masih Harus Dibayar Pihak hubungan istimewa (Catatan 39) Biaya operasional Sewa Lehman Brothers Special Financing (Note 44) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Azec Indonesia Management Services PT Serasi Autoraya PT Cipta Reksa Pitama PT Pandu Siwi Sentosa 2008 Rp Besarnya pajak penghasilan terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self assessment). Berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun (dari sebelumnya 10 tahun) setelah terhutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya ketetapan tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013. 19. Other Accouts Payable Accrued Expenses 2008 Rp - 17.796.707.461 1.145.518.669 - 18.942.226.130 Related parties (Note 39) Operating expenses Rental Subtotal - 45 126 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 19. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Biaya Masih Harus Dibayar (Lanjutan) 19. 2009 Rp Pihak ketiga Bunga Pengunaan frekuensi (Catatan 41b) Sewa Biaya operasional Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain Subjumlah Jumlah 20. 2008 Rp 308.622.967.930 141.155.847.482 122.995.708.361 20.238.432.959 1.080.677 89.001.680.982 31.107.024.209 10.383.365.651 70.918.241.780 2.140.025.843 11.215.322.188 3.472.375.654 604.229.359.597 207.022.714.119 604.229.359.597 225.964.940.249 Pendapatan Diterima Dimuka 20. Uang Jaminan Pelanggan 21. 2009 Rp 22. 16.908.005.191 Jumlah 16.908.005.191 Subtotal Total Unearned Revenue Deposits from Customers 10.190.796.558 - 3.099.600.000 Hutang Obligasi 13.290.396.558 22. 2009 Rp Vouchers Telecommunication facilities usage (Note 41d) Total Bonds Payable 2008 Rp 606.500.000.000 675.000.000.000 940.000.000.000 1.095.000.000.000 Jumlah Biaya emisi hutang obligasi yang belum diamortisasi 1.546.500.000.000 1.770.000.000.000 Bersih 1.519.417.829.434 (27.082.170.566) - 46 127 Others 2008 Rp Pembelian voucher Sewa fasilitas telekomunikasi (Catatan 41d) Obligasi - Rupiah Guaranteed senior Catatan - US$ 100 juta Third parties Interest Frequency usage charges (Note 41b) Rental Operating expenses Repairs and maintenance This account represents revenue from preloaded voucher sales that had not been used with unexpired stored values. Akun ini merupakan pendapatan atas penjualan voucher pulsa isi ulang prabayar yang belum digunakan dan belum melewati masa berlakunya. 21. Accrued Expenses (Continued) (36.986.829.814) 1.733.013.170.186 Bonds - Rupiah Guaranteed senior Notes - US$ 100 million Total Unamortized bonds/notes issuance cost Net PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 22. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Hutang Obligasi (Lanjutan) 22. Bonds Payable (Continued) Obligasi - Rupiah Bonds - Rupiah Term awal pada saat diterbitkan Initial terms at the issuance date Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK dengan Suratnya No. S-980/BL/2007 tanggal 2 Maret 2007 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi I (Obligasi) sebesar Rp 675 miliar. Sehubungan dengan penerbitan obligasi tersebut, PT Bank Permata Tbk bertindak sebagai wali amanat, berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I No. 114 tanggal 22 Februari 2007 dari Sutjipto S.H., notaris di Jakarta. The Company obtained an Effective Notice from the Chairman of BAPEPAM-LK in his Letter No. S-980/BL/2007 dated March 2, 2007 for the Public Offering of Bond I of Rp 675 billion. In relation to the issuance of the Bonds, PT Bank Permata Tbk was appointed as Trustee, based on Trust Deed on the Bond I No. 114 dated February 22, 2007 of Sutjipto, S.H., notary public in Jakarta. Hasil penerbitan obligasi digunakan untuk melunasi seluruh hutang pembelian aset tetap beserta bunga yang belum dibayar kepada Samsung Corporation dan modal kerja. The proceeds were used to pay all outstanding liability, plus accrued and unpaid interest to Samsung Corporation and the remaining for working capital. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,375% per tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan dimana pembayaran pertama dilakukan pada tanggal 15 Juni 2007 dan pembayaran terakhir akan dibayarkan pada tanggal 15 Maret 2012. Obligasi ini berjangka waktu lima tahun. Perusahaan diperkenankan untuk membeli kembali sebagian pokok obligasi sebelum tanggal jatuh tempo pelunasan obligasi, baik sebagai pelunasan lebih awal maupun sebagai treasury bonds, dengan ketentuan pembelian kembali dilaksanakan setelah hari jadi pertama penerbitan obligasi (15 Maret 2007). The bonds were offered at 100% of the bonds principal amount, with fixed interest rate of 12.375% per annum. The interest is payable on quarterly basis where the first payment will be executed on June 15, 2007 and the last payment will be on March 15, 2012. The Bonds will mature in 5 years. The Company is allowed to buy back, either as treasury bonds or early redemption, a portion or the entire bonds prior to the maturity date, after the first anniversary of the bonds issuance (March 15, 2007). Biaya yang berhubungan dengan penerbitan obligasi sebesar Rp 11.225.194.490 dicatat sebagai biaya emisi pinjaman dan diamortisasi selama periode pinjaman. Biaya emisi pinjaman belum diamortisasi sebesar Rp 4.370.621.372 dan Rp 7.109.291.664 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dicatat sebagai pengurang pinjaman. The costs incurred in relation to the issuance of the bonds totaling to Rp 11,225,194,490 were recorded as debt issuance cost and amortized over the term of the bonds. Unamortized bonds issuance costs amounting to Rp 4,370,621,372 and Rp 7,109,291,664 as of December 31, 2009 and 2008, respectively, are presented as deduction of the outstanding face value of the bonds. Perusahaan disyaratkan untuk memenuhi beberapa batasan keuangan dan umum sesuai dengan kondisi obligasi. Pada tanggal 16 Maret 2007, obligasi tersebut didaftarkan pada Bursa Efek Indonesia. The Company is required to fulfill certain general and financial covenants in accordance with the Bonds conditions. On March 16, 2007, the bonds were listed in the Indonesia Stock Exchange. - 47 128 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 22. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Hutang Obligasi (Lanjutan) 22. Bonds Payable (Continued) Obligasi - Rupiah (Lanjutan) Bonds - Rupiah (Continued) Term awal pada saat diterbitkan (Lanjutan) Initial terms at the issuance date (Continued) Pada saat tanggal penerbitan, obligasi Perusahaan tersebut memperoleh peringkat BBB+ (Stable Outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Obligasi yang dijamin dengan jaminan fidusia atas sebagian perangkat infrastruktur telekomunikasi Perusahaan (Catatan 11) sebesar 110% dari seluruh jumlah pokok obligasi yang masih beredar apabila peringkat obligasi adalah BBB atau lebih baik, apabila tidak, maka jaminan fidusia menjadi 130%. At issuance date, the bonds have BBB+ (Stable Outlook) from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). The bonds are secured by fiduciary guarantee over the Company’s infrastructure telecommunication equipment (Note 11) amounting to 110% of the total outstanding bonds principal if the bond rating is BBB or above, otherwise the fiduciary guarantee is 130%. Pada laporan terakhir Pefindo tertanggal 16 Maret 2009 peringkat obligasi tersebut adalah idD (Default) Based on the latest report from Pefindo released on March 16, 2009, the bonds have idD (default) rating. Restrukturisasi Obligasi Restructuring of Bonds Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Obligasi tanggal 29 Juni 2009 yang dinyatakan dalam akta No. 246 dari Sutjipto S.H. notaris di Jakarta, para pemegang obligasi menyetujui untuk melakukan restrukturisasi hutang obligasi Perusahaan dengan persyaratan sebagai berikut: Based on the Bondholders’ Meeting dated June 29, 2009 as stated in Notarial Deed No. 246 of Sutjipto S.H., notary public in Jakarta, the Bondholders agreed to restructure the outstanding bonds payable of the Company written the following terms: 1. Jatuh tempo diperpanjang menjadi 15 Juni 2017. 1. The maturity is extended to June 15, 2017. 2. Pembayaran bunga kupon obligasi diubah menjadi: a. 12,375% untuk 9 kuartal dimulai pada 15 Juni 2007 2. Interest payment is set as of follows: a. 12.375% for 9 in June 15, 2007 quarters starting b. 5% untuk 8 kuartal dimulai pada 15 September 2009 b. 5% for 8 quarters in September 15, 2009 starting c. 8% untuk 12 kuartal dimulai pada 15 September 2011 c. 8% for 12 quarters in September 15, 2011 starting d. 18% untuk 12 kuartal dimulai pada 15 September 2014 d. 18% for 12 quarters in September 15, 2014 starting 3. Kupon terhutang untuk periode 15 Maret dan 15 Juni 2009 termasuk denda akan dibayarkan dalam 4 pembayaran dimana pembayaran terakhir adalah tertanggal 15 Maret 2010 (Catatan 47c). 3. Outstanding interest due on March 15 and June 15, 2009 including penalty is to be paid in 4 equal payments and the last payment date is March 15, 2010 (Note 47c). 4. Perusahaan disyaratkan untuk menjaga dana sinking fund sebesar 2 kali pembayaran bunga berikutnya. 4. The Company is required to maintain a sinking fund in the amount of 2 times next interest payment. 5. Perusahaan disyaratkan untuk memenuhi beberapa batasan umum dan keuangan. Salah satu klausul mensyaratkan adanya injeksi modal di tahun 2010 apabila Perusahaan tidak memenuhi batasan tersebut. 5. The Company is required to fulfill certain general and financial covenants. One clause requires capital injection in 2010 if the Company fails to meet the covenant. - 48 129 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 22. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Hutang Obligasi (Lanjutan) 22. Bonds Payable (Continued) Obligasi - Rupiah (Lanjutan) Bonds - Rupiah (Continued) Restrukturisasi Obligasi (Continued) Restructuring of Bonds (Continued) Pada tanggal 19 Februari 2009, Perusahaan dan PT Bank Permata Tbk (Permata), selaku wali amanat dalam Obligasi I Perusahaan, telah menandatangani Addendum Pembebanan Jaminan Secara Fidusia Atas Peralatan No. 104 yang dibuat di hadapan notaris Aulia Taufani, SH., notaris pengganti dari Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, sehubungan dengan kewajiban Perusahaan untuk menambah jaminan menjadi 130% dari jumlah terutang apabila Perusahaan mengalami penurunan peringkat obligasi. Perubahan terakhir Perjanjian Perwaliamanatan sebagaimana tercantum dalam akta No. 73 tanggal 17 Juli 2009 yang dibuat dihadapan notaris Aulia Taufani, SH., notaris pengganti dari Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta guna mengakomodir keputusan Rapat umum pemegang obligasi tanggal 29 Juni 2009. Saat ini Perusahaan sedang dalam proses memperbarui jaminan Fidusia menjadi 130% dan mengurangi jumlah jaminan sebagai akibat konversi hutang menjadi saham pada tanggal 9 Desember 2009. On February 19, 2009, the Company and PT Bank Permata Tbk (Permata), acting as trustee in Bond I, entered into Amendment of Fiduciary Over the Company’s Equipment as stated in Notarial Deed No.104 of Aulia Taufani, SH., substitute of Sutjipto, SH., notary public in Jakarta concerning to the Company’s obligation to increase the guarantee to 130% of the total outstanding bonds since the rating of the bonds decreased. The latest amendment of the Deed of Trustee Agreement has been executed as stated on the Notarial Deed No. 73, dated July 17, 2009 of Aulia Taufani, SH., substitute of Sutjipto, S.H., notary in Jakarta, to accommodate Bondholders’ Meeting resolution on June 29, 2009. Currently, the Company is in the process of renewing the Fiduciary Guarantee to maintain 130% level and to lower the fiduciary amount as a result of debtto-equity conversion on December 9, 2009. Konversi hutang menjadi saham Debt-to-equity conversion Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 30 Oktober 2009, pemegang saham menyetujui hutang Perusahaan menjadi saham Perusahaan. Pada tanggal 9 Desember 2009, Perusahaan melakukan kesepakatan dengan beberapa pemegang obligasi untuk melakukan konversi hutang menjadi saham. Per 31 Desember 2009, Perusahaan telah mengkonversi obligasi dengan nilai nominal sebesar Rp 68.500.000.000 berikut bunga serta denda seluruhnya sebesar Rp 2.534.065.625 menjadi saham perusahaan seri B (Catatan 24). Based on the Extraordinary Stockholders’ General Meeting held on October 30, 2009, the Stockholders approved the debt-to-equity conversion. On December 9, 2009, the Company has entered into agreement with few bondholders to execute the debt-to-equity conversion. As of December 31, 2009, the Company has converted bonds with face value of Rp 68,500,000,000 and the related interest and penalty totaling to Rp 2,534,065,625 to Company’s Series B shares (Note 24). Guaranteed Senior Notes - US$ 100 juta Guaranteed Senior Notes - US$ 100 million Pada tanggal 15 Agustus 2007, Mobile-8 Telecom Finance Company B.V. (Mobile-8 B.V.), anak Perusahaan, menerbitkan 11,25% Guaranteed Senior Notes (Notes) sebesar US$ 100 juta, jatuh tempo pada tanggal 1 Maret 2013. Notes ini tercatat di Bursa Efek Singapura. On August 15, 2007, Mobile-8 Telecom Finance Company B.V (Mobile-8 B.V.), a subsidiary, issued 11.25% Guaranteed Senior Notes (the Notes) amounting to US$ 100 million, due on March 1, 2013. The notes are listed in the Singapore Stock Exchange. - 49 130 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 22. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Hutang Obligasi (Lanjutan) 22. Bonds Payable (Continued) Guaranteed Senior Notes - US$ 100 juta (Lanjutan) Guaranteed Senior Notes - US$ 100 million (Continued) Dalam rangka penerbitan Notes ini, Deutsche Bank Trustees (Hong Kong) Limited bertindak sebagai wali amanat dan agen penjamin. Notes ini ditawarkan pada nilai nominal dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,25% per tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 1 Maret dan 1 September dimulai sejak 1 Maret 2008. In relation to the issuance of the Notes, Deutsche Bank Trustees (Hong Kong) Limited was appointed as Trustee and Collateral Agent. The Notes were offered at face value with fixed interest rate of 11.25% per annum. The interest of the Notes is payable on March 1 and September 1 of each year, starting from March 1, 2008. Setiap saat pada atau setelah tanggal 15 Agustus 2010, Mobile-8 B.V. dapat menebus Notesnya, secara keseluruhan atau sebagian, pada harga tebusan yang sama dengan persentase dari nilai pokok yang telah ditetapkan, ditambah bunga yang belum dibayar, jika ada, pada tanggal tebusan, jika ditebus selama masa 12 bulan sejak tanggal 15 Agustus dari tahun berikut: tahun 2010 sebesar 105,625%, tahun 2011 sebesar 102,813% dan tahun 2012 dan seterusnya sebesar 100%. Setiap saat sebelum tanggal 15 Agustus 2010, Mobile-8 B.V. mempunyai opsi untuk menebus Notes, secara keseluruhan tetapi tidak secara sebagian, dengan harga tebusan 100% dari nilai pokok Notes, ditambah premi yang berlaku saat itu, dan bunga yang belum dibayar, jika ada, pada saat tanggal tebusan. At any time on or after August 15, 2010, Mobile-8 B.V. may redeem the Notes, in whole or in part, at a redemption price equal to the percentage of determined principal amount already set, plus accrued and unpaid interest, if any, on the redemption date, if redeemed during the 12 month period commencing on August 15 of any year set forth as follows: year 2010 at 105.625%, year 2011 at 102.813% and year 2012 and years there after at 100%. At any time prior to August 15, 2010, Mobile-8 B.V. may at its option redeem the Notes, in whole but not in part, at a redemption price equal to 100% of the principal amount of the Notes plus the applicable premium as of, and accrued and unpaid interest, if any, to, the redemption date. Selain itu, setiap saat sebelum 15 Agustus 2010, Mobile-8 B.V. dapat menebus sampai dengan 35% dari nilai pokok Notes, ditambah dengan bunga yang belum dibayar, jika ada, pada saat tanggal tebusan; asalkan setidaknya 65% dari nilai pokok agregat Notes yang diterbitkan pada tanggal penerbitan awal, tetap beredar setelah tebusan tersebut dan tebusan tersebut dilakukan dalam 60 hari setelah penutupan penawaran saham di masa datang. In addition, at any time prior to August 15, 2010, Mobile-8 B.V. may redeem up to 35% of the aggregate principal amount of the Notes, plus accrued and unpaid interest, if any, to the redemption date; provided that at least 65% of the aggregate principal amount of the Notes originally issued on the original issue date remains outstanding after each such redemption and any such redemption takes place within 60 days after the closing of any future equity offering. Hasil penerbitan Notes digunakan untuk melunasi seluruh pinjaman dan bunga yang belum dibayar dari fasilitas Lehman Commercial Paper Inc. dengan jumlah US$ 71.600.000 dan untuk pembelian perlengkapan jaringan serta untuk tujuan umum Perusahaan. The proceeds were used to pay all amounts outstanding plus accrued and unpaid interest under the Company’s loan facility with Lehman Commercial Paper Inc. totalling to US$ 71,600,000 and the balance for the purchase of network equipment and for general corporate purpose. Perusahaan dan Mobile-8 B.V. diwajibkan untuk memenuhi persyaratan umum dan keuangan tertentu. The Company and Mobile-8 B.V. are required to fulfill certain general and financial covenants. - 50 131 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 22. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Hutang Obligasi (Lanjutan) 22. Bonds Payable (Continued) Guaranteed Senior Notes - US$ 100 juta (Lanjutan) Guaranteed Senior Notes - US$ 100 million (Continued) Notes ini dijamin oleh Perusahaan dan Mobile-8 B.V., dimana Perusahaan menjaminkan sahamnya di Mobile-8 B.V. dan Mobile-8 B.V. mengalihkan seluruh haknya atas pinjaman antar perusahaan. Pinjaman antar perusahaan dibuat pada tanggal penerbitan Notes merupakan pinjaman dalam US Dollar yang diberikan oleh Mobile-8 B.V. kepada Perusahaan sebesar jumlah yang sama dengan penerimaan Mobile-8 B.V. dari penawaran Notes sesuai dengan perjanjian pinjaman antar perusahaan awal yang dibuat antara Mobile-8 B.V. dan Perusahaan. The Notes are guaranteed by the Company and Mobile-8 B.V. where the Company pledged its shares in Mobile-8 B.V. and an assignment by Mobile-8 B.V. of all of its interest and rights under the Intercompany Loan. Intercompany loan represents the loan in U.S. Dollars made on the original issue date by Mobile-8 B.V. to the Company in the amount equal to the amount of the gross proceeds received by Mobile-8 B.V. from the offering of the Notes pursuant to the intercompany loan agreement entered on the original issue date between Mobile-8 B.V. and the Company. Pada saat penerbitan, Notes ini telah memperoleh peringkat “B” dari Standard & Poor’s Rating Group (Standard & Poor’s), yang merupakan divisi dari Mc Graw-Hill Companies Inc, dan “B2” dari Moody’s Investors Service, Inc. (Moody’s). At the issuance, the Notes have been rated “B” by Standard & Poor’s Rating Group (Standard & Poor’s), a division at McGraw-Hill Companies, Inc. and “B2” by Moody’s Investors Service, Inc. (Moody’s). Pada laporan terakhir Standard & Poor’s yang diterbitkan tanggal 2 Desember 2008, peringkat Notes tersebut adalah “D” (Default), sedangkan Moody’s tidak lagi memberikan peringkat terhadap Notes tersebut sejak 20 Februari 2009. Based on the latest report from Standard & Poor’s released on December 2, 2008, the Notes have “D” (Default) rating, while the Moody’s has withdrawn its rating on February 20, 2009. Biaya yang berhubungan dengan penerbitan Notes sebesar Rp 40.603.730.631, dicatat sebagai biaya emisi pinjaman dan diamortisasi selama periode pinjaman. Biaya emisi pinjaman belum diamortisasi sebesar Rp 22.711.549.194 dan Rp 29.877.538.150 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, disajikan sebagai pengurang nilai Notes. The costs incurred in relation to the issuance of the Notes totaling to Rp 40,603,730,631, were recorded as notes issuance cost and amortized over the term of the bonds. Unamortized notes issuance costs amounting to Rp 22,711,549,194 and 29,877,538,150 as of December 31, 2009 and 2008, respectively, are presented as deduction of the outstanding face value of the Notes. Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah tercatat atas penyisihan biaya bunga yang belum dibayar Perusahaan sebesar US$ 15.000.000 atau ekuivalen Rp 141.000.000.000 (Catatan 19). As of December 31, 2009, the accrued interest on Notes amounted to US$ 15,000,000 or equivalent to Rp 141,000,000,000 (Note 19). Pada tanggal 20 Januari 2009, Perusahaan telah menerima panggilan dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (“Pengadilan”) untuk sidang gugatan perdata Wanprestasi yang diajukan oleh DB Trustee (Hong Kong) limited atas kegagalan Perusahaan untuk melakukan penawaran untuk membeli oleh Perseroan sebagai konsekwensi atas terjadinya penurunan saham PT Global Mediacom Tbk dibawah 51% tahun 2008. Pada tanggal 3 Desember 2009, DB Trustee (Hong Kong) limited menyatakan mencabut Gugatan Wanprestasi melalui surat Pencabutan Gugatan yang disampaikan pada Pengadilan. On January 20, 2009, the Company was summoned to the Central Jakarta Indonesia court of justice (“Court”) over a civil case placed by DB Trustee (Hong Kong) Limited due to the Company’s failure to conduct offer to purchase as a consequence of PT Global Mediacom Tbk ownership’s fell below 51% in 2008. On December 3, 2009, DB Trustee (Hong Kong) limited withdrew the case through a letter sent to the Court. - 51 132 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 22. 23. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Hutang Obligasi (Lanjutan) 22. Bonds Payable (Continued) Guaranteed Senior Notes - US$ 100 juta (Lanjutan) Guaranteed Senior Notes - US$ 100 million (Continued) Pada tanggal 29 Juni 2009, Perusahaan selaku Tergugat III telah menerima panggilan dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk sidang gugatan perdata Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan oleh PT Global Mediacom Tbk (“MCOM”), sehubungan dengan ketidaktahuan dan tidak adanya persetujuan MCOM atas klausula change of control didalam indenture. Pada tanggal 3 Desember 2009, MCOM menyatakan mencabut gugatan perdata tersebut melalui surat Pencabutan Gugatan yang disampaikan pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. On June 29, 2009, the Company was summoned to the Central Jakarta Indonesia Court of Justice over a civil case placed by PT Global Mediacom Tbk (“MCOM”), because MCOM was not aware and did not provide any consent for the change control clause under the indenture. On December 3, 2009, MCOM withdrew the case through a letter sent to the Central Jakarta Indonesia Court. Hutang Sewa Pembiayaan 23. Lease Liabilities Perusahaan mengadakan perjanjian sewa dengan beberapa penyedia menara pemancar (lessor) untuk jangka waktu 11 - 12 tahun. Perusahaan mempunyai opsi untuk memperpanjang selama 10 tahun. Kewajiban Perusahaan atas sewa pembiayaan ini dijamin dengan hak pemilikan lessor atas menara pemancar yang disewa. The Company entered into lease agreements with several tower providers (lessor) with lease terms ranging from 11 to 12 years. The Company has an options to extend the leases for additional 10 years. The Company’s obligations under the finance leases are secured by the lessors’ title to the leased towers. Jumlah pembayaran minimum sewa pembiayaan dan nilai kini pembayaran minimum sewa pembiayaan adalah sebagai berikut: The total of future minimum lease payments and present value of future minimum lease payments are as follows: Pembayaran minimum sewa pembiayaan di masa depan/ Future minimum lease payments 2009 2008 Rp Rp Tidak lebih dari 1 tahun Lebih dari 1 tahun sampai dengan 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Dikurangi beban keuangan di masa depan Nilai kini pembayaran minimum sewa pembiayaan dimasa depan No later than 1 year Later than 1 year but not later than 5 years Later than 5 years 438.621.477.120 273.246.426.482 97.658.115.243 60.783.204.986 1.350.256.382.209 785.637.430.367 1.321.258.756.534 1.028.224.124.148 517.666.106.382 607.992.569.046 431.409.344.195 737.604.579.267 2.574.515.289.696 2.622.729.307.164 1.223.316.790.671 1.229.797.128.448 (1.351.198.499.025) (1.392.932.178.716) - - 1.223.316.790.671 1.229.797.128.448 1.223.316.790.671 1.229.797.128.448 Total Less future finance charges Present value of future minimum lease payments 97.658.115.243 1.125.658.675.428 60.783.204.986 1.169.013.923.462 Presented as Current liabilities Noncurrent liabilities 1.223.316.790.671 1.229.797.128.448 Disajikan sebagai Kewajiban lancar Kewajiban tidak lancar Jumlah - 52 133 Nilai kini pembayaran minimum sewa pembiayaan di masa depan/ Present value of future minimum lease payments 2009 2008 Rp Rp Total PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 24. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Modal Saham 24. Capital Stock The Company’s capital stock ownership as of December 31, 2009 and 2008 is as follows: Modal saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Jumlah saham/ Number of Shares Nama Pemegang Saham/ Name of Stockholder Saham seri A/Series A shares Jerash Investment Ltd. Qualcomm Incorporated Masyarakat/Public, pemilikan kurang dari 5%/ less than 5% ownership Saham seri B/Series B shares Corporate United Investments Ltd. Etrading Securities Boquete Group S.A PT Gerbang Mas Tunggal Sejahtera Masyarakat, pemilikan kurang dari 5%/ Public (each holding below 5%) Jumlah/Total Jerash Investment Ltd. PT Global Mediacom Tbk UOB Kay Hian Private Limited Qualcomm Incorporated KT Freetel Co., Ltd., Korea Masyarakat, pemilikan kurang dari 5%/ Public (each holding below 5%) Jumlah/Total Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital Rp 6.475.479.000 1.013.051.863 19,60 3,07 647.547.900.000 101.305.186.300 12.747.341.564 38,59 1.274.734.156.400 4.186.863.458 3.954.016.294 1.416.511.153 1.011.793.681 12,67 11,97 4,29 3,06 209.343.172.900 197.700.814.700 70.825.557.650 50.589.684.050 2.228.599.314 6,75 111.429.965.700 33.033.656.327 100,00 2.663.476.437.700 Jumlah saham/ Number of Shares Nama Pemegang Saham/ Name of Stockholder 2009 Persentase pemilikan/ Percentage of ownership % 2008 Persentase pemilikan/ Percentage of ownership % Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital Rp 6.475.479.000 3.844.815.988 2.690.118.600 1.013.051.863 404.611.912 32,00 19,00 13,29 5,01 2,00 647.547.900.000 384.481.598.800 269.011.860.000 101.305.186.300 40.461.191.200 5.807.795.064 28,70 580.779.506.400 20.235.872.427 100,00 2.023.587.242.700 Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 30 Oktober 2009 yang dinyatakan dalam Akta No. 18 tanggal 5 November 2009 dari notaris Sutjipto, S.H.,M.Kn., para pemegang saham Perusahaan menyetujui hal-hal berikut: Based on the Extraordinary Stockholders’ General Meeting as stated in Notarial Deed No. 18 dated November 5, 2009 of Sutjipto, S.H., M.Kn, notary public in Jakarta, the shareholders agreed to: a. a. Peningkatan modal dasar yang semula Rp 6 triliun yang terdiri dari 60 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 menjadi setinggi-tingginya Rp 8 triliun yang terbagi atas 20.235.872.427 saham Seri A dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan 119.528.255.146 saham Seri B dengan nilai nominal Rp 50. Increase the authorized capital stock from Rp 6 trillion, which is consist of 60 billion shares with Rp 100 par value per share, to Rp 8 trillion, which is consist of 20,235,872,427 Series A shares with Rp 100 par value per share and 119,528,255,146 Series B shares with Rp 50 par value per share. - 53 134 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 24. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Modal Saham (Lanjutan) b. 24. b. Pelaksanaan konversi hutang obligasi dan hutang usaha Perusahaan, termasuk namun tidak terbatas pada nilai pokok, bunga dan denda sebesar-besarnya Rp 1.435.821.887.464, menjadi saham Perusahaan Seri B. Tambahan Modal Disetor 25. 2009 Rp Konversi tambahan modal disetor Jumlah - Bersih 2008 Rp 191.966.758.500 6.098.943.125 182.853.121.214 347.050.077.429 486.874.188.119 6.098.943.125 182.853.121.214 347.050.077.429 486.874.188.119 (10.915.145.012) (10.915.145.012) (1.011.663.819.000) (1.011.663.819.000) 192.264.124.375 - 54 135 Additional Paid-Up Capital Additional paid-up capital represents the difference between the total paid-up capital received from the stockholders and par value of stocks issued less stock issuance cost, as follows: Tambahan modal disetor merupakan selisih setoran modal dari pemegang saham dengan nilai nominal saham setelah dikurangi dengan biaya penerbitan saham, sebagai berikut: Agio saham atas pengeluaran saham Tahun 2009 (Catatan 24) Tahun 2006 Tahun 2005 Tahun 2004 Tahun 2003 Dikurangi Biaya penerbitan saham Conversion of the bonds payable and trade accounts payable, including but not limited to principal, interest and penalty, with maximum amount of Rp 1,435,821,887,464 to Series B shares of the Company. The Company has entered into Memorandum of Understanding with several bondholders and creditors regarding the conversion of the outstanding payables of the Company into the Company’s Series B shares. Until December 31, 2009, bonds payable and trade accounts payable totalling to Rp 831,855,953,500 have been converted to Company’s Series B shares at conversion price of Rp 65 per share. Several creditors have appointed third parties as recipient of the conversion. The debt-to-equity conversion resulted to issuance of 12,797,783,900 Series B shares or equivalent to Rp 639,889,195,000. The difference of Rp 191,966,758,500 was recorded as “Additional Paid-up Capital” in the equity section of the consolidated balance sheets (Note 25). Perusahaan telah melakukan Kesepakatan Bersama dengan beberapa pemegang obligasi dan kreditur tentang konversi hutang Perusahaan menjadi saham Perusahaan Seri B. Sampai dengan 31 Desember 2009, jumlah hutang obligasi dan hutang usaha yang dikonversi menjadi saham Perusahaan Seri B adalah sebesar Rp 831.855.953.500 dan konversi dilakukan dengan harga pasar Rp 65 per saham. Beberapa kreditur telah menunjuk pihak ketiga sebagai pihak yang menerima hasil konversi tersebut. Saham seri B hasil konversi adalah sebesar 12.797.783.900 saham atau Rp 639.889.195.000. Selisih sebesar Rp 191.966.758.500 dicatat sebagai “Tambahan modal” disajikan sebagai unsur ekuitas pada neraca konsolidasi (Catatan 25). 25. Capital Stock (Continued) 297.365.875 Additional paid-up capital from stocks issued In 2009 (Note 24) In 2006 In 2005 In 2004 In 2003 Less Stocks issuance costs Conversion of additional paid-up capital Net PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 25. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Tambahan Modal Disetor (Lanjutan) 25. 2009 Rp Agio saham atas penawaran umum saham kepada masyarakat setelah dikurangi dengan biaya emisi saham sebesar Rp 45.594.340.944 Tambahan modal disetor atas hak minoritas pemegang saham Komselindo sehubungan dengan merger (Catatan 3) Penurunan agio saham atas penerbitan saham baru kepada pemegang saham minoritas Komselindo Penjualan dan pelaksanaan waran Jumlah Agio Saham 26. Additional Paid-Up Capital (Continued) 2008 Rp 441.905.659.056 441.905.659.056 1.254.540.742 1.254.540.742 (4.304.556.700) 93.980.583.406 (4.304.556.700) 93.980.583.406 725.100.350.879 Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali 533.133.592.379 26. Additional paid-up capital from initial public offering net of stocks issuance costs of Rp 45,594,340,944 Additional paid-up capital from minority interest of Komselindo's stockholders in relation to merger (Note 3) Decrease in additional paid-up capital from the issuance of new shares to minority stockholders of Komselindo Sale and exercise of warrants Total Additional Paid-up Capital Difference In Value Of Restructuring Transaction Among Entities Under Common Control Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali merupakan selisih antara nilai transaksi dengan jumlah tercatat atas perolehan saham Komselindo dalam rangka restrukturisasi entitas sepengendali. Difference in value of restructuring transactions among entities under common control represents difference in transaction price over book value of Komselindo’s shares purchased by the Company, which is considered as a transaction among entities under common control. Pada tanggal 11 November 2009. PT Global Mediacom Tbk menjual seluruh saham Perusahan miliknya. Berdasarkan PSAK No.38 (Revisi 2004) “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali diakui sebagai realisasi keuntungan atau kerugian jika terdapat perubahan pada aset, kewajiban, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang dikuasai oleh entitas sepengendali dialihkan ke entitas tidak sepengendali. Oleh sebab itu, sejak tanggal penjualan saham Perusahaan oleh PT Global Mediacom Tbk saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali diakui sebagai keuntungan dan disajikan dalam akun “Keuntungan atas realisasi selisih nilai transaksi entitas sepengendali” dalam laporan laba rugi konsolidasi. On November 11, 2009, PT Global Mediacom Tbk has sold the outstanding ownership over the Company’s common stock. Based on PSAK No. 38 (Revised 2004) “Accounting for Restructuring of Entities Under Common Control”, the balance of the difference arising from restructuring transactions of entities under common control is recognized as realized gain or loss if the underlying assets, liabilities, shares or other ownership instruments, which previously resulted in the difference arising from restructuring transactions of entities under common control, have been disposed to another party not under common control. Accordingly, on the date of sale of the Company’s stock by PT Global Mediacom Tbk in value of the balance of the difference arising from the restructuring transactions among entities under common control is recognized as realized gain and presented under “Realized gain on difference arising from restructuring transactions among entities under common control” account in the consolidated statement of operations. - 55 136 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 27. Pendapatan Usaha 27. 2008 Rp 331.497.481.493 82.864.044.347 32.142.671.135 4.227.600.509 13.966.572.308 665.091.691.093 116.908.570.746 27.205.100.783 3.234.761.804 7.924.718.482 Subjumlah 464.698.369.792 820.364.842.908 Jasa interkoneksi Domestik 59.420.069.264 87.353.980.804 Interconnection services Domestic Jelajah Internasional 13.259.889.160 18.805.950.953 International Roaming Subjumlah 72.679.958.424 106.159.931.757 Jumlah Pendapatan 537.378.328.216 926.524.774.665 Beban interkoneksi Potongan harga (135.523.234.952) (32.886.384.440) (163.105.159.887) (31.588.967.762) Interconnection charges Discount Subjumlah (168.409.619.392) (194.694.127.649) Subtotal 368.968.708.824 731.830.647.016 Pendapatan Usaha - Bersih Beban Penyusutan dan Amortisasi 28. 2009 Rp Penyusutan aset tetap (Catatan 11) Amortisasi beban tangguhan (Catatan 13) Jumlah 29. Operating Revenues 2009 Rp Jasa telekomunikasi Percakapan Pesan singkat (SMS) Data Abonemen Lain-lain 28. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Beban Operasi, Telekomunikasi Pemeliharaan Jumlah 248.303.186.698 5.933.698.470 70.971.984.620 318.387.676.176 319.275.171.318 Jasa 29. Gross Revenues Operating Revenues - Net Depreciation of property and equipment (Note 11) Amortization of deferred charges (Note 13) Total Operations, Maintenance Telecommunication Services Expenses 2008 Rp 167.205.155.461 119.405.761.655 107.809.534.440 85.028.536.943 18.198.305.123 4.390.155.684 94.606.472.016 71.078.051.613 18.518.397.139 4.333.454.997 382.631.687.651 307.942.137.420 - 56 137 Subtotal 2008 Rp 2009 Rp Sewa tempat untuk stasiun pengendali dan infrastruktur telekomunikasi Beban penggunaan frekuensi (Catatan 41b) Listrik dan generator Perbaikan dan pemeliharaan Transportasi operasional Subtotal Depreciation and Amortization Expenses 312.453.977.706 Dan Telecommunication services Voice Short messaging service (SMS) Data Monthly service charges Others Rental of spaces for base station and telecommunication infrastructure Frequency usage charges (Note 41b) Electricity and generator Repairs and maintenance Operational transportation Total and PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 30. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Beban Penjualan Dan Pemasaran 30. 2009 Rp 2008 Rp Iklan dan promosi Kartu dan biaya voucher Distribusi Komisi Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) 121.424.369.511 16.437.389.979 7.001.735.837 4.705.759.498 237.552.736.622 20.194.711.231 9.290.302.934 4.467.489.608 914.837.750 1.346.315.462 Jumlah 150.484.092.575 272.851.555.857 Beban Karyawan 31. 2009 Rp 32. Advertising and promotion Card and voucher cost Distribution Commissions Others (each below Rp 1 billion) Total For the year ended December 31, 2009 and 2008, nil and 52.37% of total sales and marketing expenses was rendered by related parties, respectively (Note 39). Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008, masing-masing sebesar nihil dan 52,37% dari beban penjualan dan pemasaran dilakukan dengan pihak hubungan istimewa (Catatan 39). 31. Sales and Marketing Expenses Personnel Expenses 2008 Rp Gaji dan tunjangan karyawan Tenaga outsource Imbalan kerja (Catatan 34) Perekrutan, pelatihan dan pengembangan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) 105.818.299.875 17.383.249.694 11.199.447.000 124.246.311.809 21.875.637.986 8.778.778.000 190.318.221 2.858.222.895 Salaries and allowances Outsourcing of employees Post-employment benefits (Note 34) Recruitment, training and development 376.829.788 2.263.592.872 Others (each below Rp 1 billion) Jumlah 134.968.144.578 160.022.543.562 Beban Umum Dan Administrasi 32. 2009 Rp Sewa Jamuan dan sumbangan Keamanan dan kebersihan Listrik, air dan telepon Asuransi Penyisihan piutang ragu-ragu (Catatan 6) Jasa profesional Perjalanan dinas Beban kantor Transportasi Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Total General and Administrative Expenses 2008 Rp 19.542.264.088 6.629.663.755 5.023.879.481 3.761.966.030 3.455.621.524 20.695.418.385 1.423.160.862 5.735.059.918 5.569.944.828 4.241.193.507 3.315.210.082 2.279.733.362 1.880.394.275 1.814.816.007 1.344.053.087 9.619.326.513 2.532.797.933 6.037.175.679 3.400.318.870 4.028.388.364 Rental Entertainment and donation Security and cleaning Electricity, water and telephone Insurance Provision for doubtful accounts (Note 6) Professional fees Travelling expenses Office expenses Transportation 8.958.714.763 11.507.331.622 Others (each below Rp 1 billion) 58.006.316.454 74.790.116.481 - 57 138 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 33. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Beban Bunga dan Keuangan Lainnya 33. 2009 Rp Beban bunga Bunga atas hutang sewa pembiayaan Penyisihan bunga Guaranteed Senior Notes Bunga atas hutang obligasi Beban keuangan lainnya Denda penalti penggunaan frekuensi (Catatan 41b) Penyisihan denda penalti sewa pembiayaan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Jumlah 34. Interest and Other Financial Charges 2008 Rp 202.491.665.743 203.131.277.693 116.506.875.000 66.482.949.700 109.763.437.500 47.041.967.459 24.071.656.533 5.817.945.386 3.561.872.043 - 1.750.954.281 1.497.908.678 414.865.973.300 367.252.536.716 Imbalan Pasca Kerja 34. Interest on: Lease liabilities Guaranteed Senior Notes Bonds payable Other financial charges: Penalty on frequency usage charges (Note 41b) Penalty on lease liabilities Others (each below Rp 1 billion) Total Post-Employment Benefits Besarnya imbalan pasca kerja dihitung berdasarkan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja tersebut. The amount of post-employment benefits is determined based on the outstanding regulation Law No. 13 Year 2003, dated March 25, 2003. No funding of the benefits has been made to date. Laporan aktuaria terakhir atas cadangan imbalan pasti pasca kerja Perusahaan dan anak perusahaan dilakukan oleh PT Eldridge Guna Prima Solution, aktuaris independen. The latest actuarial valuation report on the defined post-employment benefits was from PT Eldridge Guna Prima Solution, an independent actuary. Rekonsiliasi dari nilai kini cadangan imbalan pasti yang tidak didanai dan cadangan imbalan pasti pasca kerja dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut: A reconciliation of the present value of unfunded defined benefit reserve to the amount of definedbenefit post-employment reserve presented in the consolidated balance sheets is as follows: 2009 Rp Nilai kini cadangan imbalan pasti yang tidak didanai Beban jasa lalu yang belum diakui (Keuntungan) kerugian aktuarial yang tidak diakui Cadangan imbalan pasti pasca kerja 2008 Rp 51.487.454.000 (989.142.000) 37.860.228.000 (1.234.052.000) (383.068.000) 2.596.780.000 Present value of unfunded defined-benefit reserve Unrecognized past service costs Unrecognized actuarial gains (losses) 39.222.956.000 Defined-benefit post-employment reserve 50.115.244.000 - 58 139 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 34. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Imbalan Pasca Kerja (Lanjutan) 34. Beban imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut: Defined-benefit post-employment consist of the following: 2009 Rp Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Biaya pemutusan kontrak kerja Jumlah expense 2008 Rp 6.444.555.000 4.506.896.000 244.910.000 3.086.000 5.847.392.000 3.875.903.000 (2.172.796.000) 1.228.279.000 11.199.447.000 8.778.778.000 Current service cost Interest cost Past service costs Contract termination cost Total Beban imbalan pasti pasca kerja disajikan sebagai bagian dari “Beban karyawan” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 31). Defined-benefit post-employment expense is presented as part of “Personal expenses” (Note 31) in the consolidated statements of operations. Mutasi cadangan imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut: Movement of defined-benefit post-employment reserve are as follows: 2009 Rp Cadangan imbalan pasti pasca-kerja awal tahun Beban imbalan pasti pasca-kerja tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan Cadangan imbalan pasti pasca-kerja akhir tahun 2008 Rp 39.222.956.000 11.199.447.000 32.296.622.000 8.778.778.000 (307.159.000) (1.852.444.000) 50.115.244.000 39.222.956.000 2009 Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat pensiun normal Tingkat Kematian Tingkat cacat Defined benefit post-employment reserve at beginning of the year Defined benefit post-employment expense during the year Payments made during the year Defined benefit post-employment reserve at end of the year The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions: Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut: 35. Post-Employment Benefits (Continued) 2008 10,5% 10% 9% 9% 55 tahun/years 55 tahun/years Tabel Kematian Indonesia Mortality table of 1999 (of TMI II) Indonesia 1999 (TM II) 10% of TMI II 1999 10% of TMI II 1999 Pajak Penghasilan 35. Penghasilan beban pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari: Discount rate per annum Salary increase rate per annum Normal pension rate Mortality rate Disability rate Income Tax The tax benefit (expense) of the Company and its subsidiary consists of the following: 2009 Rp 2008 Rp Pajak kini Pajak tangguhan (458.301.800) (49.263.844.389) 109.624.878.208 Current tax Deferred tax Jumlah (49.722.146.189) 109.624.878.208 Total - 59 140 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 35. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Pajak Penghasilan (Lanjutan) 35. Income Tax (Continued) Pajak Kini Current Tax Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut: A reconciliation between income before tax expense per consolidated statements of operations and taxable income is as follows: 2009 Rp Rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak anak perusahaan Rugi sebelum pajak Perusahaan Perbedaan temporer: Penyusutan aset sewa pembiayaan Beban imbalan pasca kerja Beban tangguhan Beban piutang ragu-ragu Pembayaran sewa pembiayaan Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Lain-lain Bersih Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Keuntungan atas realisasi selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Amortisasi goodwill Perjamuan dan sumbangan Beban pajak Kesejahteraan karyawan Transportasi Penghasilan bunga dikenakan pajak final Lain-lain 2008 Rp (674.674.220.183) (1.178.492.882.207) (587.717.007) (2.423.790.217) (675.261.937.190) (1.180.916.672.424) 91.439.691.819 10.892.288.000 5.933.698.470 3.315.210.082 (19.149.891.042) 69.742.652.212 6.926.334.000 70.971.898.399 5.642.062.000 (39.954.066.555) (121.630.309.843) 6.007.533.629 (81.322.246.248) 1.501.636.647 (23.191.778.885) 33.508.270.455 (42.245.424.126) 11.451.958.224 6.629.663.755 4.841.559.502 486.157.977 442.839.680 (185.880.508) (503.201.457) Jumlah (19.082.326.953) Rugi fiskal (717.536.043.028) - 60 141 11.451.958.224 1.423.160.862 9.868.600.850 1.630.578.987 1.401.563.928 (7.491.194.243) (298.645.477) 17.986.023.131 (1.129.422.378.838) Loss before tax per consolidated statements of income Income before tax of subsidiary Loss before tax expense of the Company Temporary differences: Depreciation of finance leased assets Post-employment benefits Deferred charges Provision for doubtful accounts Payments of finance lease Difference between commercial and fiscal depreciation expenses Others Net Permanent differences: Gain on realization of difference in value of restructuring transaction among entities under common control Goodwill amortization Entertainment and donation Tax expenses Personnel expenses Transportation Interest income subjected to final tax Others Net Fiscal loss PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 35. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Pajak Penghasilan (Lanjutan) 35. Pajak Kini (Lanjutan) Income Tax (Continued) Current Tax (Continued) 2009 Rp 2008 Rp Akumulasi rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya - setelah penyesuaian dengan surat ketetapan pajak dan surat keberatan Perusahaan dan keputusan pengadilan pajak 2008 2006 2005 2004 2003 (1.041.893.685.511) (57.513.281.809) (374.953.847.069) (428.786.489.059) - (57.513.281.809) (283.403.865.286) (347.166.993.354) (8.257.890.849) Akumulasi rugi fiskal (2.620.683.346.476) (1.825.764.410.136) Prior years' fiscal losses - net of adjustment per tax assessment letter and the Company's objection letter and tax court decision 2008 2006 2005 2004 2003 Fiscal losses carryforward Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan mengakui rugi pajak sehingga tidak terdapat taksiran pajak kini untuk periode tersebut. Beban pajak kini pada tahun 2009 sebesar Rp 458.301.800 merupakan pajak penghasilan badan anak perusahaan. For the years ended December 31, 2009 and 2008, the Company was in fiscal loss position, hence, there was no estimated current income tax for those periods. Current tax expense in 2009 amounted to Rp 458,301,800 is corporate income tax of the subsidiary. Rugi fiskal Perusahaan tahun 2008 sesuai dengan Pemberitahuan (SPT) Tahunan yang disampaikan Perusahaan kepada Kantor Pajak. The fiscal loss of the Company in 2008 is in accordance with the corporate income tax returns filed with the Tax Service Office. Pada tanggal 18 Maret 2009, Perusahaan menerima SKPLB Pajak Penghasilan Badan No. 00059/406/07/054/09 untuk masa pajak tahunan 2007 milik Perusahaan yang menyatakan bahwa lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2007 sebesar Rp 12.239.025.011 dan laba fiskal Perusahaan sebesar Rp 61.218.176.523. Sementara Perusahaan juga menerima SKPKB Pajak Penghasilan pasal 21, 23, 4 ayat 2 dan 26 dengan jumlah Rp1.490.868.666. Pada bulan April 2009 Perusahaan telah menerima pengembalian bersih atas lebih bayar tersebut sebesar Rp 10.748.156.345. On March 18, 2009. the Company received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) on Corporate Income Tax No. 00059/406/07/054/09 for the fiscal year 2007, which stated that the Company’s corporate income tax overpayment for fiscal year 2007 amounted to Rp 12,239,025,011 and taxable income amounted to Rp 61,218,176,523. At the same time, the Company also received Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) on Income Tax Articles 21, 23, 4 (2) and 26 totaling to Rp 1,490,868,666. In April 2009, the Company received the refund for aforementional overpayment, net of underpayment, amounting to Rp 10,748,156,345. Pada tanggal 30 Januari 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan No. 00014/406/07/014/09 untuk masa pajak tahunan 2007 milik anak Perusahaan sebelum merger, PT Komunikasi Selular Indonesia (KSI), yang menyatakan bahwa lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2007 sebesar Rp 2.347.189.369 dan laba fiskal Perusahaan sebesar Rp 110.473.929.831. Pada bulan Maret 2009 Perusahaan telah menerima pengembalian lebih bayar tersebut sebesar Rp 2.137.035.481 dan sisanya sebesar Rp 210.153.888 digunakan untuk penyelesaian hutang Pajak Penghasilan pasal 23, 4 ayat 2 dan Pajak Pertambahan Nilai Perusahaan. On January 30, 2009. the Company received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) on Corporate Income Tax No. 00014/406/07/014/09 for the fiscal year 2007, on behalf of PT Komunikasi Selular Indonesia (KSI), which stated that the Company’s corporate income tax overpayment for fiscal year 2007 amounted to Rp 2,347,189,369 and taxable income amounted to Rp 110,473,929,831. In March 2009, the Company received the refund for aforementioned overpayment amounted to Rp 2,137,035,481. The remaining balance of Rp 210,153,888 was compensated against the Company’s tax payable for Income Tax Article 23, 4(2) and Value Added Tax. - 61 142 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 35. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Pajak Penghasilan (Lanjutan) 35. Income Tax (Continued) Pajak Kini (Lanjutan) Current Tax (Continued) Pada tanggal 12 Januari 2008, Perusahaan menerima SKPLB Pajak Penghasilan Badan No. 00007/406/06/901/08 untuk masa pajak tahunan 2006 milik anak Perusahaan sebelum merger, PT Telekomindo Selular Raya (TSR), yang menyatakan bahwa lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2007 sebesar Rp 4.885.435 dan rugi fiskal Perusahaan sebesar Rp 10.770.510.718. Pada bulan Februari 2008 Perusahaan telah menerima pengembalian tersebut sebesar Rp 3.465.346 dan sisanya sebesar Rp 1.420.089 digunakan untuk penyelesaian hutang pajak penghasilan pasal 21 Perusahaan. On January 12, 2008, the Company received SKPLB on Corporate Income Tax No. 00007/406/06/901/08 for the fiscal year 2006, on behalf of PT Telekomindo Selular Raya (TSR), which stated that the Company’s corporate income tax overpayment for fiscal year 2007 amounted to Rp 4,885,435 and fiscal loss amounted to Rp 10,770,510,718. In February 2008 the Company has received the refund for the aforementioned overpayment amounted to Rp 3,465,346 and the remaining balance of Rp 1,420,089 was compensated against the Company’s tax payable for income tax Article 21. Pada tanggal 15 Oktober 2008, Perusahaan menerima SKPLB Pajak Penghasilan Badan No. 00175/406/06/054/08 dan Pajak Pertambahan Nilai No. 00058/407/06/054/08 untuk masa pajak tahunan 2006 masing-masing sebesar Rp 868.055.309 dan Rp 6.065.736.163 yang telah diterima Perusahaan pada bulan November 2008 sebesar Rp 5.145.150.360 dan sisanya sebesar Rp 1.788.641.112 digunakan untuk penyelesaian hutang Pajak Penghasilan pasal 23, 26 dan Pajak Pertambahan Nilai Perusahaan. On October 15, 2008, the Company received SKPLB on Corporate Income tax No. 00175/406/06/054/08 and Value Added Tax No. 00058/407/06/054/08 for the fiscal year 2006 amounting to Rp 868,055,309 and Rp 6,065,736,163, respectively. In November 2008, the Company received the refund for the aforementioned overpayment amounting to Rp 5,145,150,360 and remaining balance of Rp 1,788,641,112 was compensated against the Company’s tax payable for Income Tax Article 23, 26 and Value Added Tax. Pada tanggal 8 Juli 2008, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No: KEP-1079/WPJ.06/BD.06/2008 tentang keberatan Wajib Pajak atas SKPLB Pajak Penghasilan Badan yang menetapkan untuk mempertahankan SKPLB No. 00028/406/05/073/07 tanggal 30 April 2007 untuk tahun pajak 2005 yang menyatakan bahwa peredaran usaha Perusahaan sebesar Rp 413.244.435.394, sementara menurut Perusahaan adalah Rp 321.694.453.611. Perusahaan menerima Surat Keputusan Pengadilan Pajak No. Put.20387/PP/M.VII/15/ 2009 tertanggal 29 Oktober 2009, yang mengabulkan banding Perusahaan. On July 8, 2008, the Company received a Decision Letter No: KEP-1079/WPJ.06/BD.06/ 2008 from the Director General of Taxation regarding the Company’s objection on SKPLB on the Company’s Income Tax wherein defending SKPLB No.00028/406/05/073/07 dated April 30, 2007 for fiscal year 2005 which stated the Company’s revenue amounted to Rp 413,244,435,394, while according to the Company amounted to Rp 321,694,453,611. The Company received the Tax Court Decision Letter No. Put.20387/PP/M.VII/15/2009 dated October 29, 2009, approving the Company’s appeal. - 62 143 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 35. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Pajak Penghasilan (Lanjutan) 35. Income Tax (Continued) Pajak Kini (Lanjutan) Current Tax (Continued) Sehubungan dengan penggabungan usaha, pada tanggal 25 Juni 2007, Perusahaan mengajukan surat permohonan kepada Kantor Pelayanan Pajak untuk penggunaan nilai buku atas pengalihan harta dalam rangka merger sehingga Perusahaan dapat menggunakan akumulasi rugi fiskal anak perusahaan. Pada tanggal 16 Agustus 2007, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. 30/PJ.03/2007 tentang penolakan permohonan penggunaan akumulasi rugi fiskal anak perusahaan. Pada tanggal 12 September 2007, Perusahaan mengajukan banding kepada pengadilan pajak. Pada tanggal 30 April 2008, Perusahaan menerima Surat Keputusan Pengadilan Pajak No. Put.13799/PP/M.VII/99/ 2008 tertanggal 17 April 2008, yang mengabulkan banding Perusahaan. Dengan adanya keputusan Pengadilan Pajak ini, maka rugi fiskal anak perusahaan yang dapat diperhitungkan dalam Perusahaan berjumlah Rp 251.126.636.375, terdiri dari masing-masing Rp 8.257.890.849 dari rugi fiskal 2003, Rp 66.141.656.045 dari rugi fiskal 2004, Rp 119.213.807.672 dari rugi fiskal 2005, dan Rp 57.513.281.809 dari rugi fiskal 2006. In relation to the merger, on June 25, 2007, the Company filed a request to the Tax Service Office to allow the Company to transfer fiscal loss carryforward of the former subsidiaries to the Company. On August 16, 2007, the Company received the Director General of Taxation Decision Letter No.30/PJ.03/2007 rejecting the request to transfer the former subsidiaries’ accumulated fiscal loss carryforward to the Company in relation to the merger. On September 12, 2007, the Company had appealed to the Tax Court. On April 30, 2008, the Company received the Tax Court Decision Letter No. Put.13799/PP/M.VII/99/2008 dated April 17, 2008, approving the Company’s appeal. With such court decision, accumulated fiscal loss carryforwards which were transferred to the Company totaling to Rp 251,126,636,375, comprises of Rp 8,257,890,849 from tax loss of 2003, Rp 66,141,656,045 from tax loss of 2004, Rp 119,213,807,672 from tax loss of 2005, and Rp 57,513,281,809 from tax loss of 2006. Pada tanggal 5 Februari 2007, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No: KEP-147/WPJ.06/BD.06/2007 tentang keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan yang menetapkan untuk mempertahankan SKPKB No. 00001/406/04/073/05 tanggal 30 Desember 2005 untuk tahun pajak 2004 yang menyatakan bahwa rugi fiskal Perusahaan sebesar Rp 463.515.783.060, sementara menurut Perusahaan adalah Rp 466.766.718.031. Perusahaan mengajukan banding atas keputusan tersebut dan sudah menerima Surat Keputusan Pengadilan Pajak No. Put.17019/PP/M.VII/15/2009 tanggal 18 Februari 2009 yang memutuskan bahwa rugi fiskal perusahaan adalah Rp 464.628.868.048. On February 5, 2007, the Company received a decision letter No: KEP-147/WPJ.06/BD.06/2007 from the Director General of Taxation regarding the Company’s objection on Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) on the Company’s Income Tax wherein defending SKPKB No. 00001/406/04/073/05 dated December 30, 2005 for fiscal year 2004 which stated the Company’s fiscal loss amounted to Rp 463,515,783,060, while according to the Company amounted to Rp 466,766,718,031. The Company appealed to the such decision and received Tax Court Decision Letter No. Put.17019/PP/M.VII/15/2009, dated February 18, 2009 approving the Company’s fiscal loss amounted to Rp 464,628,868,048. - 63 144 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 35. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Pajak Penghasilan (Lanjutan) 35. Income Tax (Continued) Pajak Kini (Lanjutan) Current Tax (Continued) Pada tanggal 29 Juni 2005, Perusahaan menerima SKPLB Pajak Penghasilan Badan No. 00028/406/03/073/05 dari Direktorat Jenderal Pajak yang menyatakan bahwa lebih bayar pajak penghasilan badan Perusahaan tahun 2003 adalah Rp 557.753.145 dan rugi fiskal tahun 2003 adalah Rp 62.062.457.743. Atas lebih bayar tersebut dilakukan pemindahbukuan dengan hutang pajak PPh pasal 23 dengan jumlah yang sama sebesar Rp 557.753.145. Pada tanggal 6 September 2005, Perusahaan mengajukan keberatan atas rugi fiskal tahun 2003 berdasarkan SKPLB tersebut. Berdasarkan surat keberatan Perusahaan tersebut, rugi fiskal 2003 menurut Perusahaan adalah Rp 80.506.410.717. Pada tanggal 6 September 2006, Perusahaan menerima Keputusan Dirjen Pajak No. KEP-1073/WPJ.06/BD.06/2006 yang menolak Keberatan Perusahaan. Pada Tanggal 5 Oktober 2006, Perusahaan mengajukan banding atas KEP-1073/WPJ.06/BD.06/2006. Pada tanggal 22 Agustus 2008, Perusahaan menerima Surat Keputusan Pengadilan Pajak No. Put.14694/PP/M.VII/15/2008, yang mengabulkan banding Perusahaan. On June 29, 2005, the Company received SKPLB No. 00028/406/03/073/05 from the Director General of Taxation which stated that the Company’s corporate income tax overpayment for fiscal year 2003 amounted to Rp 557,753,145 and tax loss for fiscal year 2003 amounted to Rp 62,062,457,743. The overpayment had been compensated against withholding tax article 23 in the same amount totalling to Rp 557,753,145. On September 6, 2005, the Company filed an objection letter against the fiscal loss amount for fiscal year 2003 as stated in the SKPLB. Based on the objection letter, the 2003 fiscal loss per Company’s calculation amounted to Rp 80,506,410,717. On September 6, 2006, the Company received the Director General of Taxation Decision Letter No. KEP-1073/WPJ.06/BD.06/2006 which rejected the Company’s objection. On October 5, 2006, the Company filed an appeal of KEP-1073/WPJ.06/BD.06/2006. On August 22, 2008, the Company received Tax Court Decision Letter No. Put.14694/PP/M.VII/15/2008, approving the Company’s appeal. Pajak Tangguhan Deferred Tax Rincian aset (kewajiban) pajak Perusahaan adalah sebagai berikut: 1 Januari 2008/ January 1, 2008 Rp Aset (kewajiban) pajak tangguhan: Rugi fiskal Depresiasi aset sewa pembiayaan tangguhan Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to income statement Rp The details of the Company’s deferred tax assets (liabilities) are as follows: 1 Januari 2009/ January 1, 2009 Rp Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to income statement Rp 31 Desember 2009/ December 31, 2009 Rp 181.107.784.116 101.247.810.587 282.355.594.703 (102.971.583.946) 179.384.010.757 5.013.205.351 17.435.663.053 22.448.868.404 22.859.922.955 45.308.791.359 10.182.340.532 1.731.583.500 11.913.924.032 614.886.966 12.528.810.998 2.853.424.090 Imbalan pasca kerja Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan penurunan nilai persediaan Beban tangguhan Pembayaran aset sewa pembiayaan Penyusutan aset tetap Lain-lain 1.410.515.500 4.263.939.590 (1.197.461.007) 3.066.478.583 950.623.278 (23.071.679.062) 17.742.974.600 950.623.278 (5.328.704.462) (158.437.213) 5.328.704.462 792.186.065 - (2.690.993.713) (39.350.577.968) - (9.988.516.639) (20.330.561.562) 375.409.105 (12.679.510.352) (59.681.139.530) 375.409.105 (4.787.472.761) 30.967.737.136 79.859.019 (17.466.983.113) (28.713.402.394) 455.268.124 Jumlah 134.994.126.624 109.624.878.208 244.619.004.768 (49.263.844.389) 195.355.160.379 - 64 145 Deferred tax assets (liabilities): Fiscal loss Depreciation of leased assets Post-employment benefits obligation Allowance for doubtful accounts Allowance for decline in value of inventory Deferred charges Payments of finance leases Depreciation of fixed assets Others Sub-total PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 35. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Pajak Penghasilan (Lanjutan) 35. Income Tax (Continued) Pajak Tangguhan (Lanjutan) Deferred Tax (Continued) Pada 31 Desember 2009, Perusahaan mempunyai akumulasi rugi fiskal sebesar Rp 2.620.683.346.476. Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dengan laba kena pajak di masa dating sebesar Rp 2.191.896.857.417. Pada 31 Desember 2009, Perusahaan mengakui aset pajak tangguhan dari rugi fiskal tahun berjalan sebesar Rp 717.536.043.028. Pajak tangguhan atas rugi fiskal sebesar Rp 1.474.360.814.388 tidak diakui karena Perusahaan belum memiliki dasar memadai untuk memperkirakan laba kena pajak di masa mendatang yang dapat dikompensasikan. At December 31, 2009, the Company has accumulated fiscal losses carryforward amounted to Rp 2,620,683,346,476. Rp 2,191,896,857,417 of the fiscal losses carryforward is available for offset against future taxable income. A deferred tax asset has been recognized in respect of the current year’s fiscal loss amounting toRp 717,536,043,028. No deferred tax asset on fiscal losses has been recognized in respect of the remaining Rp 1,474,360,814,388 due to unpredictability of future profit stream of which the fiscal losses can be utilized. Pada bulan September 2008, Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan direvisi melalui penerbitan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008. Undang-Undang revisi tersebut mengatur perubahan tarif pajak penghasilan badan, dari sebelumnya tarif progresif menjadi tarif tunggal sebesar 28% untuk tahun pajak 2009 dan sebesar 25% untuk tahun pajak 2010 dan seterusnya. Perusahaan telah menghitung dampak perubahan tarif pajak tersebut dalam perhitungan aset dan kewajiban pajak tangguhan dan membukukannya sebagai bagian dari beban pajak pada laba rugi konsolidasi. In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate income tax rate from progressive tax rates to a flat rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onward. The Company has recorded the impact of changes in tax rates in the calculation of deferred tax assets and liabilities as part of tax expense in the consolidated income statements of operations. Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows: 2009 Rp 2008 Rp Rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba anak perusahaan sebelum pajak (674.674.220.183) (587.717.007) (1.178.492.882.207) (2.423.790.217) Loss before tax expense per consolidated statements of operations Income before tax of subsidiary Rugi sebelum beban pajak Perusahaan (675.261.937.190) (1.180.916.672.424) Loss before tax expense the Company Pajak penghasilan dengan tarif yang berlaku (189.073.342.413) (295.229.168.099) Pengaruh pajak tangguhan Perbedaan tetap: Keuntungan atas realisasi selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Amortisasi goodwill Perjamuan dan sumbangan Beban pajak Kesejahteraan karyawan Transportasi Penghasilan bunga dikenakan pajak final Lain-lain Bersih (11.828.718.755) 3.206.548.303 1.856.305.851 1.355.636.661 136.124.234 123.995.110 2.862.989.556 355.790.216 2.467.150.213 407.644.747 350.390.982 (52.046.542) (140.896.408) (1.872.798.561) (74.661.377) (5.343.051.546) 4.496.505.776 Tax benefit at effective tax rate Deferred tax effect of Permanent differences: Gain on realization of difference in value of restructuring transaction among entities under common control Goodwill amortization Entertainment and donation Tax expenses Personnel expenses Transportation Interest income subjected to final tax Others Net - 65 146 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 35. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Pajak Penghasilan (Lanjutan) 35. 2009 Rp Pengaruh pajak tangguhan (Lanjutan) Penyesuaian atas aset pajak tangguhan tahun sebelumnya rugi fiskal Pengaruh perubahan tarif pajak penghasilan dan lainnya 36. 37. Income Tax (Continued) 2008 Rp 282.355.594.703 181.107.784.116 (38.675.356.355) - Deferred tax effect of (Continued) Derecognition of prior year's deferred tax assets on fiscal loss Effect of change of income tax tariff Beban (penghasilan) pajak Perusahaan Anak perusahaan 49.263.844.389 458.301.800 (109.624.878.208) - Tax expense (benefit) The Company The Subsidiary Jumlah 49.722.146.189 (109.624.878.208) Total Sewa Operasi 36. Operating Leases Perusahaan mengadakan perjanjian sewa operasi menara pemancar dengan beberapa penyedia menara pemancar untuk masa sewa 10 tahun. Perjanjian tersebut juga memuat ketentuan yang dapat mengakibatkan pengakhiran perjanjian sebelum masa sewa berakhir. The Company entered into operating lease agreements with several tower providers in relation to the rentals of transmitter towers with the lease terms up to 10 years. The lease agreements include certain conditions that may cause the leases to be terminated prior to the expiry of the lease periods. Tanah atas aset sewa pembiayaan diklasifikasi sebagai sewa operasi karena hak pemilikan atas tanah tidak akan beralih pada akhir masa sewa dan tanah tersebut mempunyai manfaat tidak terbatas. Land related to the leased asset is classified as operating lease since the title of ownership on the land does not transfer to the Company at the end of the lease term and land has an indefinite economic useful life. Beban sewa operasi atas perjanjian sewa operasi menara pemancar, biaya jasa dan tanah atas aset sewa pembiayaan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 89.407.309.572 dan Rp 61.037.931.367 (Catatan 29). Operating lease expenses relating to such operating lease agreements, service charge and land related to the finance leased assets amounted to Rp 89,407,309,572 and Rp 61,037,931,367 for the year ended December 31, 2009 and 2008, respectively (Note 29). Rugi Dasar Per Saham 37. Perhitungan rugi dasar per saham adalah sebagai berikut: The calculation of basic loss per share is as followings: 2009 Rp Rugi bersih untuk perhitungan rugi per saham 2008 Rp (724.396.366.372) - 66 147 Basic Loss Per Share (1.068.868.003.999) Net loss for computation of basic loss per share PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 37. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Rugi Dasar Per Saham (Lanjutan) 37. 2009 Rata-rata tertimbang saham untuk perhitungan rugi dasar per saham 2008 20.972.183.282 Rugi per saham 20.235.872.427 34,54 52,82 Program Opsi Karyawan Saham Manajemen Weighted average number of shares outstanding to compute basic loss per share Basic loss per share The Company did not compute the diluted loss per share since there was no potentially dilutive ordinary shares in 2009 and 2008. Perusahaan tidak menghitung rugi per saham dilusian karena tidak ada efek berpotensi dilusian atas saham biasa pada tahun 2009 dan 2008. 38. Basic Loss Per Share (Continued) dan 38. Management and Employee Stock Option Plan Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 8 Mei 2007, sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris No. 60 dari Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pengeluaran 587.560.805 saham atau 3% dari jumlah saham beredar Perusahaan tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sehubungan dengan Program Opsi Saham Manajemen dan Karyawan Perusahaan (Program). Based on the minutes of the extraordinary general meeting of stockholders dated May 8, 2007, as stated in Notarial Deed No. 60 of Aulia Taufani, S.H., the substitute of Sutjipto, S.H., notary in Jakarta, the stockholders approved the issuance of 587,560,805 shares or equal to 3% of the Company’s total issued shares of stock which will be made without preemptive rights in relation to the Company’s Management and Employees Stock Option Plan (the Plan). Jumlah Saham The Number of Shares Manajemen dan karyawan Perusahaan yang memenuhi kriteria Program (peserta) akan menerima penghargaan dalam bentuk opsi saham dalam tiga periode, dimana sepertiga dari opsi merupakan penghargaan yang menjadi hak peserta pada setiap periode penghargaan. Program opsi saham diberikan dalam lima tahap yang dimulai pada tahun 2008 dan berakhir pada 2014 (20% dari jumlah opsi saham yang dapat dikeluarkan berdasarkan program tersebut dialokasi untuk setiap tahap). The Company’s management and employees qualified to avail of the Plan (participants) will receive awards in the form of stock options which will vest over a three-year period, with one-third of the options which are the subject of the award vesting on each anniversary of the award. The Stock option plan will be granted in five phases commencing in 2008 and ending in 2014 (with 20% of the total stock options issuable under the Plan allocated in each phase). Harga pelaksanaan opsi saham untuk setiap tahap adalah harga rata-rata penutupan harga saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut sebelum tanggal pemberitahuan rencana pelaksanaan opsi saham kepada Bursa Efek Indonesia. The exercise price of the stock option granted under any phase of the Plan will be the weighted average of the closing price per share for 25 consecutive trading days prior to the date on which the participant notifies the Indonesia Stock Exchange of the exercise of such stock option. - 67 148 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 38. Program Opsi Saham Karyawan (Lanjutan) Manajemen PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended dan 38. As of December 31, 2009, no shares option have been granted to the Company’s management and employees. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, tidak ada opsi saham yang telah diberikan untuk manajemen dan karyawan Perusahaan. 39. Management and Employee Stock Option Plan (Continued) Sifat Dan Transaksi Hubungan Istimewa 39. Nature of Relationship and Transactions With Related Parties Sifat Hubungan Istimewa Nature of Relationship a. PT Bhakti Investama Tbk (Bhakti) merupakan pemegang saham induk PT Global Mediacom Tbk (Mediacom). a. PT Bhakti Investama Tbk (Bhakti) is the ultimate stockholder of PT Global Mediacom Tbk (Mediacom). b. PT Infokom Elektrindo (IE), PT MNC Sky Vision, PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC), PT Media Nusantara Informasi (MNI), PT Global Informasi Bermutu (Global TV), PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), PT Freekoms Indonesia (Freekoms), PT MNI Global (MNI Global), PT Telesindo Media Utama (Telesindo), PT Flash Mobile, PT Bhakti Asset Management (BAM), PT Bhakti Securities (Bsec), PT Bhakti Share Registrar, PT Global Land Development Tbk., PT Usaha Gedung Bimantara (UGB) dan PT Cross Media International merupakan pihak hubungan istimewa karena pemegang sahamnya sama (Mediacom) atau pada akhirnya sama dengan pemegang saham induk Perusahaan (Bhakti) atau mempunyai pengurus yang sama. b. PT Infokom Elektrindo (IE), PT MNC Sky Vision, PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC), PT Media Nusantara Informasi (MNI), PT Global Informasi Bermutu (Global TV), PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), PT Freekoms Indonesia (Freekoms), PT MNI Global (MNI Global), PT Telesindo Media Utama (Telesindo), PT Flash Mobile, PT Bhakti Asset Management (BAM), PT Bhakti Securities (Bsec), PT Bhakti Share Registrar, PT Global Land Development Tbk, PT Usaha Gedung Bimantara (UGB) and PT Cross Media International are related parties which have the same stockholder (Mediacom) or ultimate stockholder as the Company (Bhakti) or the same management. c. Mediacom, Qualcomm Incorporated (Qualcomm), dan KT Freetel Co., Ltd., Korea (KTF) merupakan pemegang saham Perusahaan. c. Mediacom, Qualcomm Incorporated (Qualcomm), and KT Freetel Co., Ltd., Korea (KTF) are stockholders of the Company. On November 11, 2009, Mediacom sold all of its shares in the Company. Following to the change of the Company’s Shareholders, the Company is no longer affiliated to the companies within the Global Mediacom group and Bhakti Investama. Pada tanggal 11 November 2009, Mediacom menjual seluruh saham Perusahaan yang dimilikinya. Sehubungan dengan pergantian pemegang saham tersebut, Perusahaan tidak lagi memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan yang berada dalam grup Global Mediacom maupun Bhakti Investama. - 68 149 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 39. Sifat Dan (Lanjutan) Transaksi Hubungan PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Istimewa 39. Nature of Relationship and Transactions With Related Parties (Continued) Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa Transactions with Related Parties Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak hubungan istimewa, yang meliputi antara lain: The Company has certain transactions with related parties, among others, as follows: a. a. Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dengan pihak hubungan istimewa sehubungan dengan penyelenggaraan jasa telekomunikasi kepada pelanggan. Rincian pendapatan jasa telekomunikasi dan piutang usaha, beban interkoneksi dan potongan harga, serta hutang usaha kepada pihak hubungan istimewa sebagai berikut: The Company entered into agreements with related parties regarding telecommunication services for their customers. The details of revenue from telecommunication services, trade accounts receivable, interconnection charges and discount and trade accounts payable to related parties are as follows: 2009 Jasa content Qualcom Inc. Persentase dari pendapatan usaha Persentase dari beban interkoneksi dan potongan harga Persentase dari jumlah kewajiban Pendapatan Usaha/ Operating Revenue Rp 390.730.002 Piutang Usaha/ Trade Accounts Receivable Rp - Beban Interkoneksi dan Potongan harga/ Interconnection Charges and Discount Rp Hutang Usaha/ Trade Accounts Payable Rp 1.102.320.198 116.461.537 Content provider Qualcom Inc. Percentage to operating revenues 0,07% Percentage to interconnection charges and discount 0,65% 0,00% Percentage to total liabilities 2008 Jasa content PT Freekoms Indonesia PT Infokom Elektrindo PT Flash Mobile Qualcom Inc. Lain-lain PT Flash Mobile PT Rajawali Citra Televisi Indonesia PT Media Nusantara Informasi PT Freekoms Indonesia Jumlah Persentase dari pendapatan usaha Persentase dari jumlah aset Persentase dari beban interkoneksi dan potongan harga Persentase dari jumlah kewajiban Piutang Usaha/ Trade Accounts Receivable Rp Beban Interkoneksi dan Potongan harga/ Interconnection Charges and Discount Rp Hutang Usaha/ Trade Accounts Payable Rp 7.215.039.000 1.441.570.250 646.136.020 614.129.001 492.376.041 1.415.692.140 - 6.718.634.873 840.946.475 605.310.918 2.538.623.616 2.180.121.754 265.159.829 644.593.206 157.691.717 1.841.048.902 375.095.344 - - 805.336.140 689.751.491 - 698.870.140 1.161.093.847 1.860.000 - - 13.253.010.804 4.144.987.512 Pendapatan Usaha/ Operating Revenue Rp 10.703.515.883 3.247.566.506 Content provider PT Freekoms Indonesia PT Infokom Elektrindo PT Flash Mobile Qualcom Inc. Others PT Flash Mobile PT Rajawali Citra Televisi Indonesia PT Media Nusantara Informasi PT Freekoms Indonesia Total Percentage to operating revenues Percentage to total assets 1,81% 0,09% Percentage to interconnection charges and discount 5,50% 0,08% Percentage to total liabilities - 69 150 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 39. Sifat Dan (Lanjutan) Transaksi Transaksi-transaksi (Lanjutan) b. Hubungan Hubungan PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Istimewa 39. Istimewa Transactions (Comtinued) b. Perusahaan juga melakukan transaksi dengan pihak hubungan istimewa sehubungan dengan sewa ruangan, pemasangan iklan dan promosi serta operasi dan pemeliharaan. with Related Parties The Company entered into a space rental agreement, advertising, and operation and maintenance transactions with related parties. Payable from these transactions are interests free and have no definite terms of payment. Pada tahun 2009 tidak terdapat transaksi hubungan istimewa. In 2009, there were no transactions with related parties. Pada tahun 2008, hutang yang timbul dari transaksi ini tidak dikenakan bunga dan tanpa jangka waktu pembayaran tertentu. Rincian beban usaha, hutang kepada pihak hubungan istimewa dan biaya masih harus dibayar adalah sebagai berikut: In 2008, the details of operating expenses, accounts payable to related parties and accrued expenses are as follows: Beban usaha/ Operating expenses Rp Sewa ruangan PT Usaha Gedung Bimantara PT Global Mediacom Tbk PT Infokom Elektrindo PT Global Land Development Tbk PT Bhakti Investama Tbk Subjumlah Pemasangan iklan PT Cross Media Internasional PT Rajawali Citra Televisi Indonesia PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia PT Global Informasi Bermutu PT Media Nusantara Informasi PT Media Nusantara Citra Network PT Media Nusantara Informasi Global PT Media Nusantara Citra PT MNC Sky Vision Subjumlah Operasi dan pemeliharaan PT Infokom Elektrindo Biaya pemeliharaan infrastruktur teknologi informasi Lainnya PT Bhakti Share Registrar Subjumlah Jumlah Persentase dari beban usaha 2008 Hutang kepada pihak hubungan istimewa/ Accounts payable to related parties Rp Biaya masih harus dibayar/ Accrued expenses Rp 4.071.291.148 353.878.800 785.941.605 190.867.170 90.749.997 1.431.275.000 1.343.282.084 2.169.808.790 - 89.397.456 185.550.000 680.133.463 190.437.750 - 5.492.728.720 4.944.365.874 1.145.518.669 58.549.840.339 51.806.924.000 15.287.504.565 11.691.623.936 3.748.166.000 1.378.857.668 313.632.000 86.100.000 17.500.000 252.528.838 1.657.440.000 82.500.000 53.835.300 170.631.900 16.500.000 7.034.670.369 61.706.667 330.000.000 4.526.687.906 2.500.787.502 1.698.645.835 222.210.000 449.046.881 142.880.148.508 2.233.436.038 16.823.755.160 865.057.741 - 947.952.301 - - 25.000.000 - - 25.000.000 149.237.934.969 7.177.801.912 18.942.226.130 13,18% Space rental PT Usaha Gedung Bimantara PT Global Mediacom Tbk PT Infokom Elektrindo PT Global Land Development Tbk PT Bhakti Investama Tbk Subtotal Advertising placement PT Cross Media Internasional PT Rajawali Citra Televisi Indonesia PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia PT Global Informasi Bermutu PT Media Nusantara Informasi PT Media Nusantara Citra Network PT Media Nusantara Informasi Global PT Media Nusantara Citra PT MNC Sky Vision Subtotal Operation and maintenance PT Infokom Elektrindo Information technology infrastructure maintenance Others PT Bhakti Share Registrar Subtotal Total Percentage to operating expenses Persentase dari jumlah kewajiban 0,18% - 70 151 Nature Of Relationship And Transactions With Related Parties (Continued) 0,47% Percentage to total liabilities PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 39. Sifat Dan (Lanjutan) Transaksi Transaksi-transaksi (Lanjutan) Hubungan Hubungan PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Istimewa 39. Istimewa Transactions (Comtinued) with Related Parties c. Perusahaan menunjuk BAM sebagai pengelola dana, untuk mengelola dana Perusahaan sesuai dengan kebijakan investasi Perusahaan dan peraturan yang berlaku (Catatan 5). c. The Company had appointed BAM, as fund manager, to manage the Company’s fund in line with the Company’s investment policy and prevailing regulations (Note 5). d. Perusahaan menunjuk Bsec sebagai penjamin untuk penerbitan hutang obligasi dalam mata uang Rupiah. Biaya-biaya yang terjadi dalam kegiatan tersebut merupakan bagian dari biaya penerbitan obligasi. d. The Company engaged Bsec to perform underwriting activities in relation to the issuance of the Rupiah bonds payable. Such costs incurred were considered as part of the bonds issuance cost. e. Perusahaan mengadakan perjanjian “BREW Carrier Agreement” dengan Qualcomm. Berdasarkan perjanjian, Qualcomm akan menyediakan perangkat lunak BREW dan beberapa jasa pelatihan serta pendukung integrasi, termasuk pendukung on-site, untuk set-up, pengoperasian, integrasi dan memelihara BREW Distribution System. Sesuai dengan perjanjian, Perusahaan harus membayar kepada Qualcomm atas biaya set-up awal dan pengoperasian perangkat lunak tersebut sebesar USD300.000. Pada tanggal 31 Desember 2009, peralatan tersebut telah terpasang dan dibukukan sebagai aset tidak berwujud lainnya (Catatan 12). e. The Company entered into a BREW Carrier Agreement with Qualcomm. Based on the agreement, Qualcomm will provide the Company with BREW software, certain training and integration support services, including on-site support, set-up, deployment, integration and maintenance of the BREW Distribution System. As stated in the agreement, the Company shall pay Qualcomm for the initial set-up and deployment of the software amounting to USD300,000. As of December 31, 2009, the software was installed, and was presented as other intangible assets (Note 12). The Company also agreed to pay Qualcomm on behalf of each activation BREW software and its data content by subscriber through Revenue Share method. Perusahaan juga sepakat membayar dalam jumlah tertentu kepada Qualcomm untuk setiap aktivasi perangkat lunak BREW beserta akses datanya oleh pelanggan melalui pola Revenue Share. 40. Nature Of Relationship And Transactions With Related Parties (Continued) Informasi Segmen 40. Segment Information Segmen Usaha Business Segments Perusahaan menjalankan dan mengelola usahanya dalam satu segmen yaitu menyediakan jasa selular CDMA dan jasa jaringan telekomunikasi untuk para pelanggannya. The Company operates and maintains its business in one segment, that is, providing CDMA cellular service and Ù› ariffÙ› entÙ› cation network service for subscribers. - 71 152 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 40. Informasi Segmen (Lanjutan) 40. Segment Information (Continued) Pendapatan berdasarkan pasar geografis Revenue by geographical market Berikut ini adalah jumlah pendapatan Perusahaan berdasarkan pasar geografis: The following table shows the distribution of the Company’s revenues by geographical market: Jasa telekomunikasi/ Telecommunication services Rp 2009 Beban interkoneksi dan potongan harga/ Interconnection charges and discount Rp Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi Jawa Tengah Jawa Timur Jawa Barat Sumatera Sulawesi Bali Kalimantan 211.925.893.097 117.280.910.582 114.606.856.754 44.734.424.752 20.003.962.028 18.295.289.687 5.789.502.951 4.741.488.365 89.181.872.669 23.629.464.282 23.206.332.528 10.887.225.713 11.278.391.433 5.714.828.295 2.823.570.137 1.687.934.335 122.744.020.428 93.651.446.300 91.400.524.226 33.847.199.039 8.725.570.595 12.580.461.392 2.965.932.814 3.053.554.030 Jakarta, Bogor, Tangerang and Bekasi Central Java East Java West Java Sumatera Sulawesi Bali Kalimantan Jumlah 537.378.328.216 168.409.619.392 368.968.708.824 Total Area Area Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi Jawa Timur Jawa Tengah Jawa Barat Sumatera Sulawesi Bali Kalimantan Jumlah 41. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Jasa telekomunikasi/ Telecommunication services Rp 2008 Beban interkoneksi dan potongan harga/ Interconnection charges and discount Rp Area 84.596.504.678 38.156.766.277 32.369.606.464 11.516.487.663 13.098.611.409 7.621.423.275 3.385.311.748 3.949.416.135 244.169.467.404 201.418.082.365 195.834.506.161 64.533.291.408 11.173.058.118 7.423.249.631 3.949.469.315 3.329.522.614 Jakarta, Bogor, Tangerang and Bekasi East Java Central Java West Java Sumatera Sulawesi Bali Kalimantan 926.524.774.665 194.694.127.649 731.830.647.016 Total 41. Commitments and Agreements a. Pada tanggal 21 Desember 2002, Perusahaan menandatangani Supply Agreement dengan Samsung Electronics Co., Ltd (SEC) dan Samsung Corporation (SC) terutama untuk penyediaan perangkat CDMA 2000 1X Cellular Network dan penyediaan jasa tertentu yang terkait dengan Initial Network dan Expansion Network. - 72 153 Pendapatan usaha - bersih/ Operating revenues - net Rp Area 328.765.972.082 239.574.848.642 228.204.112.625 76.049.779.071 24.271.669.527 15.044.672.906 7.334.781.063 7.278.938.749 Ikatan dan Perjanjian a. Pendapatan usaha - bersih/ Operating revenues - net Rp On December 21, 2002, the Company entered into a Supply Agreement with Samsung Electronics Co., Ltd (SEC) and Samsung Corporation (SC) mainly to provide the CDMA 2000 1X Cellular Network and perform certain services with respect to the Initial Network and Expansion Network PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 41. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Ikatan dan Perjanjian (Lanjutan) b. 41. Commitments and Agreements (Continued) Pada tanggal 23 Desember 2005, Perusahaan menandatangani After Warranty Service Agreement dengan PT Samsung Telecommunication Indonesia (STIN) untuk jasa pemeliharan perangkat lunak dan perangkat keras CDMA 2000 1X dari Initial Network yang dibeli berdasarkan Supply Agreement. On December 23, 2005, the Company entered into an After Warranty Services Agreement with PT Samsung Telecommunication Indonesia (STIN) for maintenance services of software and hardware of CDMA 2000 1X from Initial Network which were purchased based on the Supply Agreement. Pada tanggal 28 Februari 2007, Perusahaan menandatangani “Network System and Equipment Supply, Installation and Support Agreement” dengan SC dan STIN untuk implementasi tarif dan penyediaan peralatan baru untuk area Jawa dan luar Jawa dengan nilai kontrak sebesar US$ 372.939.071 untuk jangka waktu 9 tahun dari tanggal kontrak sebagaimana terakhir dirubah dengan amandemen perjanjian tanggal 1 Agustus 2008. Sehingga, berdasarkan perhitungan nilai kontrak menjadi US$ 80,2 juta. On February 28, 2007, the Company entered into the Network System and Equipment Supply, Installation and Support Agreement with SC and STIN for new systems implementation and equipment supply for Java and non Java sites with contract value of US$ 372,939,071 for nine years from the date of the contract as last amended by Amendment Agreement dated August 1, 2008. Therefore, based on contract value calculation the amount became US$ 80.2 million. Perjanjian ini termasuk penyediaan jasa warranty atas perangkat yang dibeli sebelumnya oleh Perusahaan berdasarkan Supply Agreement dan After Warranty Service Agreement. Berdasarkan perjanjian ini, sejak 1 April 2006, Perusahaan tidak dikenakan biaya atas penyediaan jasa warranty yang dilakukan oleh STIN dan tidak terdapat hutang atas jasa yang sudah diberikan kepada Perusahaan. This aggrement include warranty services of the equipment bought by the Company based on Supply Aggrement and After Warranty Service Agreement. Under this agreement, since April 1, 2006, the Company was not charged for the warranty services delivered by STIN and the Company is under no obligation to make any payment to STIN with respect of warranty services. b. Perusahaan sebagai operator telekomunikasi mempunyai kewajiban kepada pemerintah sebagai berikut: The Company as telecommunication operator has obligations to government as follows: x Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 / 2009, setiap operator telekomunikasi dikenakan BHP Jastel sebesar 0,5% dari pendapatan telekomunikasi. x Based on the Government of Republic of Indonesia Regulation No. 7 / 2009, each of telecommunication operators is charged with 0.5% of its telecommunication services revenue for Frequency Fee (BHP Jastel). x Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 / 2009 mengenai kontribusi kewajiban Pelayanan Universal Telekomunikasi, setiap operator telekomunikasi dikenakan biaya Pelayanan Universal Telekomunikasi sebesar 1,25% dari pendapatan telekomunikasi. x Based on the Government of Republic of Indonesia Regulation No. 7 / 2009 regarding Universal Services Obligation (USO), each of telecommunication operators is charged 1.25% of its telecommunication services revenue for USO. - 73 154 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 41. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Ikatan dan Perjanjian (Lanjutan) x 41. Commitments and Agreements (Continued) x Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 / 2009, setiap operator telekomunikasi dikenakan BHP Spektrum Frekuensi Radio Jastel berdasarkan formula sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Based on the Government of Republic of Indonesia Regulation No. 7 / 2009, each of telecommunication operators is charged with Radio Frequency Spectrum Usage Charges (BHP Spektrum Frekuensi Radio Jastel) based on formula determined under the prevailing laws and regulations. The related expenses arising from these regulations were recognized under frequency usage charges (Note 29). Beban sehubungan dengan ketentuan ini dicatat sebagai beban penggunaan frekuensi (Catatan 29). c. Sebelum penggabungan usaha, Komselindo, Metrosel dan Telesera memiliki perjanjian kerjasama dengan Telkom untuk penggunaan alat dan fasilitas komunikasi pendukung. Setelah penggabungan usaha, perjanjian anak perusahaan ini secara hukum beralih kepada Perusahaan. Biaya atas penggunaan alat dan fasilitas komunikasi pendukung berdasarkan tarif yang disepakati (Catatan 3). c. Prior to merger, Komselindo, Metrosel and Telesera have agreements with Telkom for the utilization of equipment and supporting telecommunication facilities. After the merger, these subsidiaries’ agreements were legally transferred to the Company. Charges for the utilization of the equipment and supporting telecommunication facilities are based on the agreed tariffs (Note 3). d. Pada tanggal 3 September 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Natrindo Telepon Seluler (Natrindo) untuk penggunaan ruangan, menara dan fasilitas komunikasi pendukung yang dimiliki Perusahaan. Biaya atas penggunaan ruangan, menara dan fasilitas komunikasi pendukung didasarkan pada perjanjian tarif yang disetujui kedua belah pihak. Pada tanggal 31 Desember 2008, saldo deposit dari Natrindo sebesar Rp 3.099.600.000 dicatat sebagai uang jaminan pelanggan (Catatan 21). Pada tahun 2009, deposit tersebut telah digunakan untuk pembayaran sewa ruangan, menara dan fasilitas komunikasi pendukung milik Perusahaan. d. On September 3, 2005, the Company entered into a cooperation agreement with PT Natrindo Telepon Seluler (Natrindo) for the utilization of rooms, tower and supporting telecommunication facilities owned by the Company. Charges for the utilization of the equipment and supporting telecommunication facilities are based on the rates agreed by both parties. As of December 31, 2008, deposit from Natrindo amounted to Rp 3,099,600,000, was recorded under deposits from customers (Note 21). In 2009, such deposit has been applied to the current years’ rental of rooms, tower and supporting telecommunication facilities. e. Perusahaan menandatangani persetujuan roaming internasional dengan provider jasa telekomunikasi di beberapa negara seperti Australia, Hong Kong, Taiwan, Thailand, China, Korea, New Zealand, Singapura, India, Malaysia, Amerika Serikat, Vietnam, Guam, Filipina dan Saudi Arabia. e. The Company entered into international roaming agreements with telecommunication operators/service providers on several countries such as Australia, Hong Kong, Taiwan, Thailand, China, Korea, New Zealand, Singapore, India, Malaysia, United States of America, Vietnam, Guam, Philippines and Saudi Arabia. - 74 155 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 41. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Ikatan dan Perjanjian (Lanjutan) 41. Commitments and Agreements (Continued) f. Pada tanggal 19 Desember 2006, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian “System Implementation, License and Maintenance Agreement” dengan Huawei Technology Co., Ltd (Huawei) untuk pembelian billing system dengan nilai kontrak sebesar US$ 49 juta untuk jumlah pembelian selama lima tahun, dimana pada tahun pertama sebesar US$ 21 juta, sedangkan tahun kedua dan seterusnya pembelian billing system akan sepenuhnya tergantung pada pertumbuhan pelanggan. f. On December 19, 2006, the Company signed the System Implementation, License and Maintenance Agreement with Huawei Technology Co., Ltd (Huawei) for the purchase of billing system with the contract value of US$ 49 million for the total purchase for five years, wherein purchases for the first year amounted to US$ 21 million, while in the second and subsequent years, the purchase of billing system will depend on the growth of subscribers. g. Perusahaan mengadakan perjanjian pembangunan/penyediaan dan penyewaan menara pemancar dengan 28 menara pemancar (pemasok). Jangka waktu perjanjian sewa berkisar antara 10 – 12 tahun dengan opsi perpanjangan 10 tahun. Harga sewa menara pemancar bervariasi tergantung pada ketinggian dan lokasi menara pemancar. g. The Company entered into Build-to-Suit Agreements and Transmitter Tower Rental Agreement with 28 third parties (tower provider). The lease term is for 10 to 12 years with an option to extend for additional 10 years. Rent for such towers generally varies depending on the height and location of the tower transmitter. Pada tahun 2009, Perusahaan berhasil menandatangani perjanjian restrukturisasi hutang dengan beberapa pemasok dimana secara umum pemasok setuju atas usulan penjadwalan ulang pembayaran utang yang jatuh tempo tidak mengenakan denda keterlambatan, konversi hutang ke saham perusahaan, komitmen untuk tetap memberikan jasa ke Perusahaan, pemberian jaminan pembayaran dan lainnya (Catatan 14). In 2009, the Company entered into agreements with several vendors in regard to the restructuring of the Company’s outstanding payables. Based on the agreements, the vendors agreed, among others, to reschedule the matured loan payments, not to charge penalty for delay in payment, convert the outstanding payable of the Company to Company’s shares, commit to continue to provide services to the Company and obtain the guarantee payment from the Company (Note 14). h. Pada tanggal 25 Juni 2007, Perusahaan dan ZTE Corporation (ZTE) menandatangani perjanjian pengadaan. Perusahaan setuju untuk membeli produk dengan jumlah tertentu dari ZTE. Perjanjian berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian ini dan akan terus berlanjut sampai tahun berikutnya atau sampai kadaluarsanya setelah perjanjian purna jual, mana yang lebih lama, kecuali bila perjanjian ini diputus oleh Perusahaan. h. On June 25, 2007, the Company and ZTE Corporation (ZTE) entered into a supply agreement. The Company agreed to purchase specific product with specific volume from ZTE. The term of this supply agreement commences with effect from the date of signing of the agreement and continues until the first anniversary date or until the expiry of the after sales agreement whichever is the latest, unless terminated earlier by the Company. i. Pada tanggal 28 November 2007, Perusahaan dan PT Mora Telematika Indonesia (Moratel) menandatangani perjanjian berlangganan sirkit, dimana Moratel menyewakan saluran jaringan milik PT Excelcomindo Pratama Tbk kepada Perusahaan selama delapan (8) tahun. Perjanjian tersebut terutama meliputi pengaturan tentang biaya sirkit dan jangka waktu pembayaran, perhitungan hak dan kewajiban dari kedua belah pihak, sanksi, dan penghentian perjanjian. i. On November 28, 2007, the Company and PT Mora Telematika Indonesia (Moratel) had signed the circuit subscription agreement, wherein Moratel lease the circuit owned by PT Excelcomindo Pratama Tbk to the Company for eight (8) years. The agreement includes among others the circuit lease cost and term, rights and obligation of each party, penalty, and agreement termination. - 75 156 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 41. Ikatan dan Perjanjian (Lanjutan) j. 42. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended 41. Pada tanggal 11 Agustus 2008, Perusahaan telah menanda tangani Network System & Equipment Supply, Installation and Maintenance Agreement dengan ZTE (H.K) limited untuk implementasi system dan penyediaan peralatan baru dengan nilai kontrak US$ 32.709.770. Perjanjian tetap berlaku kecuali diputuskan oleh kedua belah pihak. j. Sistem Tarif a. 42. Pada tahun 2008 Pemerintah mengimplementasikan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 09/Per/M.KOMINFO/04/2008 tertanggal 7 April 2008 tentang tata cara penetapan tarif jasa telekomunikasi yang disalurkan melalui jaringan bergerak selular, dan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 15/Per/M.KOMINFO/04/ 2008 tertanggal 30 April 2008 tentang tata cara penetapan prosedur jasa teleponi dasar yang disalurkan melalui jaringan tetap. Sebelumnya, tarif jasa sambungan telepon bergerak selular diatur dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 12/Per/M.KOMINFO/02/ 2006 tanggal 28 Pebruari 2006 tentang tarif dasar jasa telepon jaringan bergerak seluler. Biaya aktivasi Biaya berlangganan bulanan Biaya penggunaan Biaya fasilitas tambahan Activation fee Monthly fee Usage fee Value added fee Usage fee of cellular services are grouped into 3 categories: Biaya penggunaan jasa teleponi dasar Biaya penggunaan jelajah Biaya penggunaan jasa multimedia Sedangkan biaya penggunaan pada telepon melalui jaringan tetap lokal dengan mobilitas terbatas merupakan biaya yang dibebankan oleh penyelenggara kepada pengguna atas penggunaan suatu jenis layanan. Usage fee for basic telephony services Usage fee for roaming services Usage fee for multimedia services As for the usage fee of local fixed wireless is the fee charged to customer by the provider from the usage of certain type of service. - 76 157 In 2008, the Government implemented Regulation No. 09/Per/M.KOMINFO/04/ 2008 of the Minister of Communication and Information Technology dated April 7, 2008 regarding the determination procedures of the telecommunication service tariff for cellular mobile network services, and Regulation No. 15/Per/M.KOMINFO/04/ 2008 of the Minister of Communication and Information Technology dated April 30, 2008 regarding the determination procedure of the basic telephony service tariff for fixed network services. Previously, the tariff for cellular providers is set on the basis of the Decree of Communication and Information No. 12/Per/M.KOMINFO/02/2006 dated February 28, 2006 regarding the basic tariff of cellular network based telephone. Based on the Minister of Communication and Information Technology Regulation No. 12/Per/M.KOMINFO/02/ 2006, the tariff structure of cellular services consisted of the following elements: Biaya penggunaan telepon bergerak selular terdiri dari: On August 11, 2008, the Company entered into a Network System & Equipment Supply, Installation and Maintenance Agreement with ZTE (H.K) limited for new systems implementation with contract value US$ 32,709,770. The contract is binding unless terminated by either party. Tariff System a. Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.12/Per/M.KOMINFO/02/ 2006 tersebut, struktur tarif jasa teleponi dasar melalui jaringan bergerak selular lainnya terdiri dari: Commitments and Agreements (Continued) PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 42. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Sistem Tarif (Lanjutan) b. 42. Formula tarif yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri tersebut merupakan formula tarif maksimum. Adapun tarif pungut jasa teleponi dasar dan fasilitas tambahan SMS untuk telepon bergerak selular dihitung dengan formula sebagai berikut: x Tarif Pungut = Biaya Elemen Jaringan + Biaya Aktivitas Layanan Retail + Profit Margin Formula of retail tariff as stipulated in the Decree of Minister of Communication and Information is set as maximum price. The retail tariff for basic telephony and additional facility SMS in cellular network is calculated with the formula as follows: Sedangkan besaran tarif jasa teleponi dasar yang disalurkan melalui jaringan tetap dan atau fasilitas tambahan SMS ditetapkan penyelenggara dengan menggunakan formula perhitungan tarif berbasis biaya. As for the retail tariff for basic telephony and additional facility SMS in fixed wireless network is stipulated by the provider using the cost based tariff formula. x b. Perusahaan mempunyai perjanjianperjanjian bilateral dengan operator telekomunikasi domestik lainnya mengenai pembagian tarif interkoneksi untuk setiap percakapan interkoneksi. Perjanjian tersebut sesuai dengan peraturan serta undang-undang yang berlaku. Aset dan Kewajiban Moneter Dalam Mata Uang Asing 43. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: The Company entered into several bilateral agreements with other domestic telecommunication operators regarding interconnection tariff sharing for each call sent from or terminated on the Company’s network. These agreements are in accordance with the prevailing regulation. Monetary Assets and Liabilities Denominated In Foreign Currencies As of December 31, 2009 and 2008, the Company had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows: 2009 Mata uang asing/ Foreign currency Aset Kas dan setara kas USD SGD THB EUR Investasi jangka pendek USD Piutang usaha USD Uang jaminan USD Lain-lain USD Jumlah aset 37.861 688 8.000 89.133 286.243 55.100 59.734 Retail Tariff = Network Element Cost + Retail Service Activities Cost + Profit Margin Based on the Minister of Communication and Information Technology Regulation No. 8/Per/M.KOMINFO/02/2006 dated February 8, 2006, the interconnection tariff is determined using the cost based interconnection tariff which should be included in the Interconnection Offering Document of each operator. The regulation is implemented by all operators effective on January 1, 2007. Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 8/Per/M.KOMINFO/02/ 2006 tanggal 8 Februari 2006, tarif interkoneksi ditetapkan berdasarkan biaya yang harus dicantumkan dalam Dokumen Penawaran Interkoneksi dari masingmasing operator. Peraturan tersebut diterapkan oleh seluruh operator terhitung sejak 1 Januari 2007. 43. Tariff System (Continued) 2008 Ekuivalen/ Equivalents Rp 355.896.720 4.611.729 2.256.240 1.204.187.000 2.690.682.978 517.943.948 561.499.600 5.337.078.215 Mata uang asing/ Foreign currency 142.308 1.135 8.000 142.861 78.511 261.032 98.834 180.593 Ekuivalen/ Equivalents Rp 1.558.270.191 8.632.680 2.520.000 2.204.629.200 859.696.983 2.858.304.561 1.082.236.899 1.977.493.569 10.551.784.083 Assets Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Refundable deposits Others Total assets - 77 158 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 43. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Aset dan Kewajiban Moneter Dalam Mata Uang Asing (Lanjutan) 43. Monetary Assets and Liabilities Denominated In Foreign Currencies (Continued) 2009 Mata uang asing/ Foreign currency Kewajiban Hutang usaha Hutang lain-lain Biaya masih harus dibayar Hutang obligasi Hutang kepada pihak hubungan istimewa 2008 Mata uang asing/ Foreign currency Ekuivalen/ Equivalents Rp Ekuivalen/ Equivalents Rp USD USD SGD THB 32.445.492 2.754.397 4.166 400 304.987.622.083 25.891.329.916 27.908.034 112.800 42.863.650 13.355.946 18.373 400 469.356.972.252 146.247.608.591 139.766.986 126.000 USD USD 273.590 100.000.000 2.571.746.000 940.000.000.000 942.347 100.000.000 10.318.696.256 1.095.000.000.000 USD - - 154.541 1.692.223.950 Liabilities Trade accounts payable Other accounts payable Accrued expense Bonds payable Due to related parties Jumlah kewajiban 1.273.478.718.833 1.722.755.394.034 Total liabilities Kewajiban - Bersih (1.268.141.640.618) (1.712.203.609.951) Net Liabilities Kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut: The conversion rates used by the Company and its subsidiary were as follows: 31 Desember / December 31, 2009 2008 Rp Rp 1 USD 1 SGD 1 THB 1 EUR 44. 9.400 6.699 282 13.510 Instrumen Keuangan Derivatif 10.950 7.607 315 15.432 44. USD 1 SGD 1 THB 1 EUR 1 Derivative Financial Instrument Pada tanggal 8 Agustus 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian swap dengan Lehman Brothers Special Financing (LBSF) yang berlaku efektif tanggal 15 Agustus 2007 sampai dengan 1 Maret 2013 untuk mengelola risiko pergerakan tingkat bunga dengan nilai notional sebesar US$ 100 juta. On August 8, 2007, the Company entered into a swap agreement with Lehman Brothers Special Financing (LBSF) effective August 15, 2007 until March 1, 2013 with a notional amount of US$ 100 million to manage the exposure to interest rate movement. Berdasarkan perjanjian tersebut Perusahaan membayar tingkat bunga tetap sebesar 10,45% per tahun secara enam bulanan dan menerima tingkat bunga floating maksimum 11,25% dikalikan dengan Range Accrual per tahun sebagaimana didefinisikan dalam perjanjian swap. Based on the agreement, the Company will pay fixed interest rate of 10.45% per annum semiannually and will receive floating interest rate of 11.25% multiplied by Range Accrual as defined in the swap agreement per annum. - 78 159 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 44. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Instrumen Keuangan Derivatif (Lanjutan) 44. Derivative Financial Instrument (Continued) Pada tanggal 26 Agustus 2008, Perusahaan menerima tagihan penyelesaian transaksi swap dari LBSF untuk periode perhitungan sejak tanggal 3 Maret 2008 sampai dengan 2 September 2008 sebesar US$ 2.047.576,03. Selanjutnya, pada tanggal 15 September 2008, Lehman Brothers Holding Inc, yang merupakan holding dari LBSF mengajukan permohonan kepailitan di Amerika Serikat. On August 26, 2008, the Company received settlement claim of swap transaction from LBSF for the period from March 3, 2008 to September 2, 2008 amounting to US$ 2,047,576.03. Further, on September 15, 2008, Lehman Brothers Holding Inc, the holding company of LBSF filed for bankruptcy in USA. Pada tanggal 29 Juni 2009, Perusahaan menerima surat dari LBSF tertanggal 18 Juni 2009, yang menyatakan bahwa pihak LBSF secara sepihak melakukan early termination atas transaksi ini per tanggal 7 April 2009 dan menyatakan bahwa terdapat jumlah yang harus dibayar Perusahaan kepada LBSF sebesar US$ 2.560.472 untuk pengakhiran transaksi (Termination Payment). On June 29, 2009, the Company received a letter from LBSF dated June 18, 2009, stating that LBSF had determined April 7, 2009 as the Early Termination Date for such agreement, and for such termination the Company is required to pay a Termination Payment amounting US$ 2,560,472. Atas surat ini, Perusahaan telah mengirimkan surat kepada LBSF pada tanggal 3 Juli 2009 untuk menanyakan dasar perhitungan jumlah yang harus dibayarkan tersebut, dan menegaskan bahwa Perusahaan tidak pada posisi untuk menindaklanjuti isi surat tersebut lebih lanjut sampai Perusahaan mempelajari seluruh informasi yang relevan termasuk perhitungan jumlah yang harus dibayarkan tersebut. Perusahaan sudah mencatat biaya pengakhiran tansaksi tersebut namun saat ini sedang dalam proses negosiasi untuk pengurangan jumlah yang akan disetujui. Namun, sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi ini, belum terdapat tanggapan yang diterima oleh Perusahaan. In response, the Company has replied to LBSF requiring information on how the Termination Payment was calculated, and the Company stated that it is in no position to comment on the termination payment until the Company assess all the relevant information including the calculation of the Termination Payment. The Company already accrued the aforementioned termination fee but currently still negotiating for the reduction of amount to be settled. As of the completion date of the consolidated financial statements, no response has been received from LBSF. Sementara itu, berdasarkan kutipan dari penilaian dengan menggunakan data pasar Bloomberg yang digunakan sebagai acuan oleh Perusahaan, pada tanggal 31 Desember 2009, posisi mark to market (”MTM”) sebaliknya menunjukkan keuntungan bagi Perusahaan sebesar US$2.588.897 atau setara dengan Rp 24.335.631.800. Meanwhile, based on the valuation quoted from Bloomberg’s, the mark to market (“MTM”) position as at December 31, 2009 represents a positive or gain in favor to the Company in the amount of US$2,588,897 or equivalent to Rp 24,335,631,800. Sehubungan dengan kondisi di atas, Manajemen Perusahaan beranggapan bahwa masih terdapat ketidakpastian akan kelanjutan perjanjian swap ini dan jumlah yang harus diselesaikan akibat transaksi tersebut. With respect to conditions above, the Management of the Company is in the opinion that there is a high degree of uncertainty on the continuity of the swap transaction and the settlement amount. - 79 160 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 45. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Kontinjensi a. 45. Berdasarkan Keputusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) perkara No. 26/KPPU-L/2007, yaitu sebagai berikut : Contingencies a. - Bahwa KPPU telah memberikan laporan Pemeriksaan Perkara No.26/KPPU-L/2007, yang menyimpulkan PT Mobile-8 Telecom Tbk terbukti melanggar pasal 5 Undang-undang No. 5 tahun 1999. - KPPU had given the investigation report case No.26/KPPU-L/2007, which concluded that PT Mobile-8 Telecom Tbk has proven to violate the Law No. 5 year 1999 act 5. - Bahwa selanjutnya, pada tanggal 18 Juni 2008, perkara aquo telah diputus oleh KPPU, dengan putusan yaitu: - Furthermore, on June 18, 2008, the aquo case has been decided by KPPU, with decision: - PT Mobile-8 Telecom Tbk terbukti melanggar pasal 5 Undang-undang No 5 tahun 1999. - PT Mobile-8 Telecom Tbk dikenakan denda sebesar Rp5.000.000.000 dan dituduh mengakibatkan kerugian konsumen periode tahun 2004 sampai dengan 2007 sebesar Rp 52.300.000.000. - PT Mobile-8 Telecom Tbk proved violating the Law No. 5 year 1999 act 5. - PT Mobile-8 Telecom Tbk was fined to pay Rp5,000,000,000 and being suspected of creating customers loss for the years 2004 to 2007 amounting to Rp 52,300,000,000. The Company objected on such decision which registration in case register No. 03/KPPU/2008/PN.JKT.PST and as of the date of completion of the financial statements, the Company still waiting for the further court process. Perusahaan telah mengajukan keberatan terhadap putusan KPPU tersebut yang terdaftar dalam register perkara No. 03/KPPU/2008/PN.JKT.PST dan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, Perusahaan masih menunggu proses persidangan lebih lanjut. b. The Commission for the Supervision of Business Competition (KPPU) had issued decision No. 26/KPPU-L/2007, for the following: b. Berdasarkan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. 46 tahun 2002 pasal 16 ayat 1c ditetapkan bahwa airtime yang menjadi hak pengusaha wartel sekurangkurangnya adalah 10%. Peraturan tersebut telah dihapus dengan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 5 tahun 2006 dengan masa peralihan satu tahun. Based On Decree of Minister of Communication and Information of Republic Of Indonesia No. 46 Year 2002 Article 16 (1c) stated that airtime which became the rights Of telecommunication kiosk owners is 10%. This regulation was eliminated with the Decree of Minister Information and Information No. 5 year 2006 with one year transition period. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan belum memperoleh tagihan atas kewajiban kepada pengusaha wartel tersebut. Perusahaan tidak dapat menentukan besarnya kewajiban tersebut karena tidak memiliki data yang akurat mengenai besarnya airtime dan jumlah wartel yang ada. Until December 31, 2009, the Company has not obtained invoice on the liability to telecommunication kiosk owners. The Company could not determine the amount of the liability due to lack of accurate data of airtime and the existing telecommunication kiosk. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian setelah penyelidikan atau keputusan pengadilan tersebut yang memiliki pengaruh keuangan yang signifikan terhadap Perusahaan dan anak perusahaan. For the matters and cases stated above, the Company do not believe that any subsequent investigation or court decision will have significant financial impact to the Company and its subsidiary. - 80 161 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 46. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Kelangsungan Usaha 46. Going Concern Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009, Perusahaan memperoleh rugi usaha sebesar Rp 675.509.208.610 dan rugi bersih sebesar Rp 724.396.366.372, sedangkan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008, Perusahaan mencatat rugi usaha sebesar Rp 403.050.877.622 dan rugi bersih sebesar Rp 1.068.868.003.999. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, defisit Perusahaan tercatat masing-masing sebesar Rp 2.596.044.393.923 dan Rp 1.871.648.027.551. Perusahaan dan anak perusahaan juga memiliki jumlah hutang usaha, biaya masih harus dibayar, hutang sewa pembiayaan dan hutang obligasi yang signifikan. For the year ended December 31, 2009, the Company incurred loss from operations of Rp 675,509,208,610, and net loss of Rp 724,396,366,372, and for the year ended December 31, 2008, the Company incurred loss from operations of Rp 403,050,877,622 and net loss of Rp 1,068,868,003,999. On December 31, 2009 and 2008, the Company incurred accumulated deficits amounting to Rp 2,596,044,393,923 and Rp 1,871,648,027,551, respectively. The Company and its subsidiary also have significant outstanding amounts of trade accounts payable, accrued expenses, lease liabilities and bonds payable. Untuk menghadapi kondisi tersebut, Perusahaan telah dan akan tetap fokus mengambil langkahlangkah sebagai berikut: In response to such condition, the Company has and will remain focus to the following subjects: x Restrukturisasi, Guaranteed Senior Notes Perusahaan sebesar US$100 juta. x Restructure its US$100million Guaranteed Senior Notes. x Melanjutkan melakukan negosiasi dengan para kreditur dan pemegang obligasi untuk mengimplementasikan konversi hutang menjadi saham Perusahaan. x Continue the negotation with creditors and bondholders to implement the debt-toequity conversion. x Mendapatkan tambahan pendanaan baru melalui penerbitan saham untuk mendukung rencana Perusahaan. x Raise additional new equity to finance the company’s business plan. x Meningkatkan jumlah basis pelanggan agar dapat menghasilkan pendapatan yang memadai untuk menutupi beban usaha. x Increase its number of subscribers to generate adequate revenues to cover its operating expenses. x Melakukan pembaharuan dalam rencana usaha Perusahaan untuk dapat focus pada hal-hal berikut: x Revisit business plan to focus on the following: (i) Melakukan perubahan dalam desain jaringan, dimana Perusahaan akan lebih Ù› arif di daerah-daerah yang sudah beroperasi dan menunda perluasan jaringan di daerah baru. Selain itu Perusahaan juga akan memperluas jaringan dari produk Hepi di beberapa kota baru, dengan menggunakan jaringan yang telah ada, sehingga penambahan biaya modal sangat minimal; (i) Re-design network to focus on existing areas and to delay expansion into new areas. Further, the Company will expand the coverage of Hepi product into new cities. The cost to rollout Hepi is incremental as Hepi operate under existing CDMA network; - 81 162 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 46. 47. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Kelangsungan Usaha (Lanjutan) 46. Going Concern (Continued) (ii) Melakukan beberapa inisiatif pemasaran, dimana Perusahaan akan mempertegas positioning dari Fren maupun Hepi, termasuk jasa layanan data kecepatan tinggi - Mobi, dan produk hybrid (Fren Duo), yang merupakan kombinasi dari Fren (selular) dan Hepi (layanan mobilitas terbatas) dengan tarif interkoneksi yang lebih rendah; (ii) Re-strengthen our product positioning for Fren and Hepi through creative marketing initiatives, including high speed data services - Mobi and hybrid product (Fren Duo), a combination of Fren - full mobile services and Hepi limited mobile services but with lower interconnect tariff; (iii) Memperluas jaringan penjualan dan distribusi. Perusahaan juga akan mengembangkan armada direct selling Perusahaan agar dapat lebih mengontrol penyebaran produk; (iii) Expand sales coverage and distribution. The Company plan to increase direct selling team to control product penetration; (iv) Fokus pada pengembangan CRM (Customer Relationship Management) untuk dapat mengontrol level churn. (iv) Focus on developing CRM (Customer Relationship Management) to control subscriber churn. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca 47. Subsequent Events a. Pada tanggal 11 Januari 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama Co-Branding dengan PT Smart Telecom. a. On January 11, 2010, the Company entered into agreement of Co-Branding with PT Smart Telecom. b. Pada beberapa tanggal di bulan Februari dan Maret 2010, Perusahaan melakukan kesepakatan bersama dengan beberapa pemasok untuk melakukan restrukturisasai hutang dan melakukan konversi hutang menjadi saham. b. In February and March 2010, the Company entered into memorandum of understanding with several vendors to restructure the Companys’ outstanding payables and convert to Companys’ Series B shares. c. Pada tanggal 15 Maret 2010, Perusahaan gagal melakukan pembayaran bunga serta dendanya seluruhnya sebesar Rp 17.234.608.155 sesuai restrukturisasi obligasi (Catatan 22). Akibat kegagalan ini Bursa Efek Indonesia menghentikan sementara perdagangan transaksi saham Perusahaan. c. On March 15, 2010, the Company has defaulted on the payment of the outstanding interest and penalty totaling to Rp 17,234,608,155, as agreed in the bonds restructuring (Note 22). Consequently, Indonesia Stock Exchange has suspended the trading of the Company’s stock transactions. On March 26, 2010, the Company has paid all of the outstanding interest and penalty due on March 15, 2010. Based on Indonesia Stock Exchange announcement No. Peng-UPT-0006/BEI.PPJ/03-2010, the suspension of the Company’s stock transactions has been revoked. Pada tanggal 26 Maret 2010 Perusahaan telah membayar seluruh bunga dan denda yang jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2010. Berdasarkan pengumuman Bursa Efek Indonesia No. Peng-UPT0006/BEI.PPJ/03-2010 tanggal 29 Maret 2010, pemberhentian sementara perdagangan transaksi saham Perusahaan telah dicabut. - 82 163 PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 47. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Peristiwa Setelah Tanggal Neraca (Lanjutan) d. 47. Subsequent Events (Continued) d. Pada tanggal 22 Maret 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian untuk menerbitkan surat hutang komersil sebesar maksimum Rp 100.000.000.000 dengan PT Sinarmas Sekuritas sebagai pelaksana penerbitan surat utang komersil tersebut. Up to date of issuance of this financial statement, the Company has issued Rp 3,000,000,000 commercial paper. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Perusahaan telah menerbitkan Rp 3.000.000.000. 48. Reklasifikasi Akun 48. Sesudah Reklasifikasi/ After Reclassification Rp Sebelum Reklasifikasi/ Before Reclassification Rp 19.158.940.558 31.107.024.209 55.116.153.696 67.064.237.347 Biaya dibayar dimuka Biaya yang masih harus dibayar Standar Akuntansi Prepaid expense Accrued expenses The above reclassifications did not affect the 2008 consolidated statement of operations and consolidated statement of changes in equity of the Company and its subsidiary. Reklasifikasi diatas tidak mempengaruhi laporan laba rugi konsolidasi dan laporan perubahan ekuitas konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan tahun 2008. Penerbitan Baru Reclassification Accounts Several accounts in 2008 consolidated financial statements have been reclassified to conform with the 2009 consolidated financial statement presentation. A summary of such is as follows: Beberapa akun dalam laporan keuangan tahun 2008 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2009. Rangkuman reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut: 49. On March 22, 2010, the Company entered an agreement with PT Sinar Mas Sekuritas to issue commercial loan with maximum amount of Rp 100,000,000,000. Keuangan 49. Prospective Accounting Pronouncements Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan (konsolidasi), Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) serta mencabut beberapa PSAK tertentu. Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif sebagai berikut: As of date of completion of the consolidated financial statements, the Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised financial accounting standards (PSAK) and interpretations (ISAK) and has rescinded certain accounting standards (PPSAK). These standards will be applicable to financial statements as follows: Periode yang 1 Januari 2010 Periods beginning on or after January 1, 2010 dimulai pada atau setelah PSAK PSAK 1. PSAK 26 (Revisi 2008), Biaya Pinjaman 1. PSAK 26 (Revised 2008), Borrowing Cost 2. PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan 2. PSAK 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures 3. PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran 3. PSAK 55 (Revised 2006), Instruments: Recognition Measurement - 83 164 Financial and PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 48. PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Dampak Kondisi Ekonomi Terhadap Kegiatan Usaha Perusahaan (Lanjutan) Periode yang dimulai pada 1 Januari 2010 (Lanjutan) atau 48. Effects Of Economic Condition On The Activities Of The Company (Continued) Periods beginning on or after January 1, 2010 (COntnued) setelah PPSAK PPSAK 1. PPSAK 1, Pencabutan PSAK 32, Akuntansi Kehutanan; PSAK 35, Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK 37, Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol 1. PPSAK 1, Deletion of PSAK 32, Accounting for Forestry; PSAK 35, Accounting for Revenues from Telecommunication Services, and PSAK 37, Accounting for Toll Road Operations 2. PPSAK 2, Pencabutan PSAK 41, Akuntansi Waran dan PSAK 43, Akuntansi Anjak Piutang 2. PPSAK 2, Deletion of PSAK 41, Accounting for Warrants and PSAK 43, Accounting for Factoring 3. PPSAK 3, Pencabutan PSAK 54, Akuntansi Restrukturisasi Hutang-Piutang Bermasalah 3. PPSAK 3, Deletion of PSAK 54, Accounting for the Restructuring of Troubled Debt 4. PPSAK 4, Pencabutan PSAK 31, Akuntansi Perbankan; PSAK 42, Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49, Akuntansi Reksa Dana 4. PPSAK 4, Deletion of PSAK 31, Accounting for Banks; PSAK 42, Accounting for Security Companies, and PSAK 49, Accounting for Mutual Funds 5. PPSAK 5, Pencabutan ISAK 6, Interpretasi paragraf 12 dan 16 dari PSAK 55 (1999) mengenai Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing 5. PPSAK 5, Deletion of ISAK 6, Interpretation of paragraphs 12 and 16 of PSAK 55 (1999) regarding Derivative Instruments Embedded in Foreign Currency Contracts Periode yang 1 Januari 2011 dimulai pada atau Periods beginning on or after January 1, 2011 setelah PSAK PSAK 1. PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan 1. PSAK 1 (Revised 2009), Presentation of Financial Statements 2. PSAK 2 (Revisi 2009): Laporan Arus Kas 2. PSAK 2 (Revised 2009), Statements of Cash Flows 3. PSAK 4 (Revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. 3. PSAK 4 (Revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements 4. PSAK 5 (Revisi 2009): Segmen Operasi. 4. PSAK 5 Segments 5. PSAK 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa 5. PSAK 7 (Revised 2010), Related Party Disclosures 6. PSAK 12 (Revisi 2009): Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama 6. PSAK 12 (Revised 2009), Investments in Joint Ventures 7. PSAK 15 (Revisi 2009): Investasi Pada Entitas Asosiasi 7. PSAK 15 (Revised 2009), Investments in Associates 8. PSAK 19 Berwujud 8. PSAK 19 (Revised 2010), Intangible Assets (Revisi 2010), Aset Tidak - 84 165 (Revised 2009), Operating PT MOBILE-8 TELECOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 48. Penerbitan Standar Baru (Lanjutan) Akuntansi Periode yang dimulai pada 1 Januari 2011 (Lanjutan) PT MOBILE-8 TELECOM Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2009 and 2008 and for the Years then Ended Keuangan atau 48. setelah Prospective (Continued) Accounting Pronouncements Periods beginning on or after January 1, 2011 (Continued) PSAK (Lanjutan) PSAK (Continued) 9. PSAK 23 (Revisi 2010), Pendapatan 9. PSAK 23 (Revised 2010), Revenues 10. PSAK 25 (Revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan 10. PSAK 25 (Revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors 11. PSAK 48 (Revisi 2009): Penurunan Nilai Aset 11. PSAK 48 (Revised 2009), Impairment of Assets 12. PSAK 57 (Revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi 12. PSAK 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets 13. PSAK 58 (Revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan 13. PSAK 58 (Revised 2009), Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations ISAK ISAK 1. ISAK 7 (Revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus 1. ISAK 7 (Revised 2009), ConsolidationSpecial Purpose Entities 2. ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa 2. ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities 3. ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan 3. ISAK 10, Customer Loyalty Program 4. ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik 4. ISAK 11, Distribution of Non-Cash Assets to Owners 5. ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer 5. ISAK 12, Jointly Controlled Entities Nonmonetary Contributions by Venturers 6. ISAK 14 (2010), Biaya Situs Web 6. ISAK 14 (2010), Website Cost The Company and its subsidiaries are still evaluating the effects of these revised PSAKs and ISAKs and have not yet determined the related effects on the consolidated financial statements. Perusahaan dan anak perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan (konsolidasi) dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan. ******* - 85 166 20: Data Perseroan Corporate Data 167 Data Perseroan Corporate Data Dewan Komisaris Board of Commissioners Henry Cratein Suryanaga Presiden Komisaris | President Commissioner Warga Negara Indonesia, 48 tahun, ditunjuk menjadi Presiden Komisaris Perseroan sejak November 2009. Memulai karirnya sebagai Manager Audit di perusahaan asuransi dari tahun 1985-1987, meneruskan karirnya di berbagai posisi manajerial sebagai General Manager dan Presiden Direktur, serta Komisaris di beberapa perusahaan nasional dan multi-nasional dari tahun 19872009. Meraih gelar Master of Business Administration (MBA) dari New York University, New York, USA; dan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta, Indonesia (1986). Memiliki lisensi sebagai Wakil Manajer Investasi dari BAPEPAM-LK (1998). Indonesian citizen, 48 years of age, appointed as President Commissioner of the Company in November 2009. Starting his career as Audit Manager of an insurance company in 1985 to 1987, he proceeded to serve in various managerial positions as General Manager and President Director as well as Commissioner of several national and multi-national companies from 1987 to 2009. He graduated with a Master of Business Administration degree from the New York University, New York, USA; and Economics degree from the Atmajaya Catholic University, Jakarta, Indonesia (1986). He also holds a license to act as an Investment Manager from BAPEPAM-LK (1998). 168 Sarwono Kusumaatmadja Wakil Presiden Komisaris (Independen) | Vice President (Independent) Commissioner Warga Negara Indonesia, 66 tahun, ditunjuk sebagai Wakil Presiden Komisioner (Independen) Perseroan pada November 2009. Negarawan yang berpengalaman di layanan umum dan pemerintahan, akfif di berbagai kegiatan dan lembaga berskala nasional dan internasional khususnya di bidang lingkungan hidup, pendidikan dan permasalahan sosial. Jabatan kenegaraan: Menteri Kelautan dan Perikanan (1999-2001), Menteri Lingkungan Hidup (1993-1998), Menteri Pendayagunaaan Aparatur Negara (1988-1993), Anggota DPD-RI (1971-1988) dan DPR-RI (2004-2009). Menjabat sebagai Anggota Dewan Kelautan Indonesia, Ketua Dewan Penasehat MAPPEL. Meraih gelar Sarjana Tehnik dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1974. Indonesian citizen, 66 years of age, appointed as Vice President (Independent) Commissioner of the Company in November 2009. A reputable statesman with an illustrious career in public service and the government, he is active in various national and international institutions mainly involving the environment, education and social affairs. Among several other positions, he has served as Minister of Maritime and Fisheries (1999-2001), Minister of Environment (1993-1998), Minister for the Empowerment of State Apparatus, (1988-1993) and member of DPD-RI (1971-1988) and DPR-RI (2004-2009). Currently Chairman of the Indonesian Maritime Council and Chairman of the Advisory Board of MAPPEL. He graduated with a degree in Engineering from Bandung Institute of Technology, Bandung in 1974. Reynold M. Batubara Komisaris (Independen) | (Independent) Commissioner Warga Negara Indonesia, 53 tahun, ditunjuk sebagai Komisaris (Independen) Perseroan pada November 2009. Memiliki karir profesional di bidang audit, dan telah berkarir di berbagai bidang audit keuangan, dengan posisi terakhir sebagai Manajer Audit di Kantor Akuntan Ernst & Young di Jakarta dan Amsterdam. Pernah menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Intern dan anggota Komite Audit dan Manajemen Risiko di beberapa bank berskala internasional, dari 1983 sampai 2009. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia. 169 Indonesian citizen, 53 years of age, appointed as (Independent) Commissioner of the Company in November 2009. A career audit professional, he has spent most of his career serving in the financial audit realm, serving last as an Audit Manager with the Public Accounting Firm of Ernst & Young at their offices in Jakarta and Amsterdam. He has also served as Head of the Internal Audit Unit and a member of the Audit and Risk Management Committee of several international banks, from 1983 to 2009. He graduated with a degree in Economics from the University of Indonesia, Jakarta, Indonesia. Data Perseroan Corporate Data Direksi Board of Directors Merza Fachys Presiden Direktur | President Director Warga Negara Indonesia, 53 tahun, ditunjuk sebagai Presiden Direktur Perseroan pada Juni 2009, sebelumnya menjabat sebagai Direktur dan Chief Corporate Affair sejak Mei 2007. Seorang profesional yang berkarir di bidang telekomunikasi, dan menjabat berbagai posisi manajer di sektor telekomunikasi, termasuk menjabat sebagai Account Manager, Regional Manager dan General Manager, dari tahun 1982-2009. Lulusan Master of Business Administration (MBA) dari IPMI Business School, Jakarta, Indonesia (2006); dan meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung(1980). Indonesian citizen, 53 years of age, appointed as President Director of the Company in June 2009, having served previously as the Director and Chief Corporate Affairs Officer of Mobile-8 since May 2007. A career telecommunications professional, he has served in various managerial positions in the telecommunications sector, including serving as Account Managers, Regional Managers and General Managers with Siemens Indonesia, Indosat, TELKOM and INTI, from 1982 until 2009. He graduated with an MBA degree from the IPMI Business School, Jakarta, Indonesia(2006) and a degree in Electrical Engineering from the Bandung Institute of Technology, Bandung, Indonesia (1980). Anthony Chandra Kartawiria Direktur | Director Warga Negara Indonesia, 53 tahun, ditunjuk sebagai Direktur dan Chief of Financial Officer Perseroan pada Maret 2008. Seorang profesional yang berkarir di bidang keuangan dengan pengalaman luas di bidang perbankan dan pasar modal, menjabat berbagai posisi direksi di sektor pembiayaan, perbankan dan keuangan dari tahun 1985 sampai dengan tahun 2003. Meraih gelar Bachelor of Commerce (dengan honors) dari University of Ottawa, Carleton, Canada. Indonesian citizen, 53 years of age, appointed as Director and Chief of Financial Officer of the Company in March 2008. A financial professional with an extensive career in banking and the capital markets, he has served in various positions as a Director in the fields of financing, banking, and finance from 1985 to 2003. He graduated with a degree in Commerce (with honors) from the University of Ottawa, Carleton, Canada. 170 Agus Heryanto Lukas Direktur | Director Warga Negara Indonesia, 53 tahun, ditunjuk sebagai Direktur dan Chief Network Development Officer Perseroan sejak 2003. Profesional di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi. Beliau pernah menjabat berbagai posisi senior sebagai Manajer Teknik di Centralindo Panca Sakti dan Wakil Presiden Operasional, Direktur dan Presiden Direktur di Metro Selular Nusantara (1995-2003). Lulusan Sarjana Teknik dari Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Indonesia (1981). Indonesian citizen, 53 years of age, appointed as Director and Chief Network Development Officer of the Company since 2003. An information technology and telecommunications professional, he has served in various senior positions as Technical Managers with Centralindo Panca Sakti and as Vice President of Operations, Director and President Director of Metro Selular Nusantara, (1995-2003), the precursor of Mobile-8. He graduated with a degree in Engineering from the Satya Wacana Christian University, Salatiga, Indonesia (1981). Yopie Widjaya Direktur | Director Warga Negara Indonesia, 38 tahun, ditunjuk sebagai Direktur Perseroan pada November 2009. Eksekutif bisnis dengan pengalaman di bidang keuangan, teknologi informasi dan industri telekomunikasi. Beliau pernah menjabat sebagai Manajer, Senior Executive dan DIrektur dari beberapa perbagai perusahaan besar seperti Prasetyo, Utomo & Co., PT Multipolar Tbk., Share Star Indonesia dan beberapa perusahaan telekomunikdasi sebelum bergabung dengan Mobile-8, dari tahun 19942009. Lulusan Sarjana Ekonomi dari Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta, Indonesia. Indonesian citizen, 38 years of age, appointed as Director of the Company in November 2009. A business executive with wide ranging experience in the finance, information technology and telecommunication industries, he has served as Manager, Senior Executive and Director of several leading companies such as Prasetyo, Utomo & Co., PT Multipolar Tbk., Share Star Indonesia and several telecommunications companies prior to joining Mobile-8, from 1994 until 2009. He graduated with a degree in Economics from Atmajaya Catholic University, Jakarta, Indonesia. Beydra Jendi Direktur | Director Warga Negara Indonesia, 44 tahun, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Juni 2009 sampai dengan Februari 2010. Mempunyai karir sebagai Business Manager, dan telah menjabat posisi manajer senior di berbagai perusahaan, antara lain Itochu Corporation, Excelcomindo Pratama dan MNC Skyvision sebelum bergabung dengan Mobile-8, dari 1996 sampai 2009. Meraih gelar Master of Business Administration (MBA) dari University of Central Arkansas, Conway, USA (1995). 171 Indonesian citizen, 44 years of age, served as Director of the Company from June 2009 until February 2010. A career business manager, he has served in various senior managerial positions with Itochu Corporation, Excelcomindo Pratama and MNC Skyvision prior to joining Mobile-8, from 1996 until 2009. He graduated with an MBA degree from the University of Central Arkansas, Conway, USA (1995). Data Perseroan Corporate Data Komite Audit Audit Committee Reynold M. Batubara Ketua Komite Audit | Chairman of Audit Committee (lihat profil di halaman sebelumnya) (see profile in the previous page) Prof. Dr. Wahjudi Prakarsa Anggota Komite Audit | Audit Committee Member Warga Negara Indonesia, 72 tahun. Seorang profesor terkemuka dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Beliau adalah Pendiri dan Ketua Program Studi Magister Akuntansi (1977) dan Ketua Program Studi Magister Manajemen (1988-1996). Meraih gelar PhD di bidang Akuntansi dari University of Missouri, USA (1980), gelar MBA dari University of Wisconsin, USA (1974), dan sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi dari Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia (1968). Indonesian citizen, 72 years of age. A distinguished serving professor of the Faculty of Economics of the University of Indonesia, he is the Founder and Dean of the Graduate Accountancy Program (1977) and the Graduate Business School of the University of Indonesia (1988-1996). He graduated with a PhD degree in Accountancy from the University of Missouri, USA (1980), an MBA degree from the University of Wisconsin, USA (1974), and a degree in Economics majoring in Accountancy from the University of Indonesia, Jakarta, Indonesia (1968). Andreas Bahana Anggota Komite Audit | Audit Committee Member Warga Negara Indonesia, 67 tahun, sebelumnya menjabat di beberapa perusahaan antara lain sebagai konsultan untuk PT Optik Melawai Prima Jakarta (2003-2005), representative officer di PT Pastika Bhinna Ekapaksa di Jakarta, pelaksana proyek di PT Ciputra Development, Jakarta (1996-1998) dan Direktur PT LG ASTRA dan PT Graha Kartika Kencana, Jakarta (1990-1996). Beliau meraih gelar Sarjana di bidang Teknik Listrik dari Institut Teknologi Bandung pada 1972 serta gelar MBA dari Prasetiya Mulya Institute of Management pada 1986. Indonesian citizen, 67 years of age, previously held position in several companies, including as Consultant of PT Optik Melawai Prima Jakarta (2003-2005), as a representative officer of PT Pastika Bhinna Ekapaksa in Jakarta, a project officer at PT Ciputra Development in Jakarta (1996-1998) and a Director at PT LG ASTRA and PT Graha Kartika Kencana, Jakarta (1990-1996). He obtained a degree in Electrical Engineering from the Bandung Institute of Technology, Bandung, Indonesia in 1972 and an MBA degree from the Prasetiya Mulya Institute of Management, Jakarta, Indonesia in 1986. 172 Data Perseroan Corporate Data Struktur Organisasi Organization Structure Board of Commissioners Audit Committee President Director Corporate Secretary Finance Director 173 Sales & Marketing Director Internal Audit Technique Director Compliance Director Data Perseroan Corporate Data Saham Perseroan dan Anak Perusahaan Shares of The Company and Subsidiary Susunan Kepemilikan Saham Perseroan Ownership Structure of the Company Shares Per tanggal 31 December 2009, Perseroan telah menerbitkan 33.033.656.327 lembar saham yang terdiri dari Saham Seri A yang memiliki nilai nomina Rp100,- per lembar saham sebanyak 20.235.872.427 lembar saham dan Saham Seri B yang memiliki nilai nominal sebesar Rp50,- per lembar saham sebanyak 12.797.783.900 lembar saham. Tabel berikut menjelaskan kepemilikan saham oleh Direksi, Komisaris Perseroan, para Pemegang Saham Utama sampai dengan tanggal 31 Desember 2009. “Pemegang Saham Utama” adalah pihak yang secara langsung maupun tidak langsung, memiliki lima persen atau lebih saham Perseroan. As of 31 December 2009, the Company has issued a total of 33,033,656,327 shares comprising Series A Shares with a nominal value of Rp 100,per share totaling of 20,235,872,427 shares and Series B Shares with a nominal value of Rp 50,per share totaling 12,797,783,900 shares. The following table shows the share ownership of Board of Directors, the Board of Commissioners, the Majority Shareholeders as of 31 December 2009. “Majority Shareholders” are parties that either directly or non-directly, holds 5 percent or more shares of the Company. Susunan Kepemilikan Saham Perseroan sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut : The Ownership Structure of the Company Shares as of 31 December 2009 is as follows: Nama Jumlah (Lembar Saham) Persentase % Name Amount (Shares) Percentage % 6.475.479.000 19,6% Corporate United Investments Limited 4.186.863.458 12,7% PT ETrading Securities 3.954.016.294 12,0% Masyarakat / Public 18.417.297.575 55,8% 33.033.656.327 100,0% Jerash Investment Ltd Jumlah / Total Kepemilikan saham oleh Komisaris dan Direksi sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut : Share Ownership by the Board of Commissioners and the Board of Directors as of 31 December 2009 is as follows: Nama Jabatan Jumlah (Lembar Saham) Persentase % Name Title Amount (Shares) Percentage % Henry Cratein Suryanaga Presiden Komisaris President Commissioner 500.000 0,0% Kronologis Pencatatan Jumlah Saham dan Perubahan Chronology of Share Listing and Change in Total Shares Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Perseroan memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp1.651.682.816.350,- yang seluruhnya dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya). Saham Perseroan mengalami perkembangan dengan berbagai macam aksi korporasi yang dilakukan oleh Perseroan. Berikut ini adalah kronologis pencatatan dan perubahan jumlah saham Perseroan. As of 31 December 2009, the Company has a market capitalization value of Rp1,651,682,816,350,all of which is listed in the Indonesia Stock Exchange (previously Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange). The Company shares underwent development through a number of corporate actions by the Company. This following is chronology of the listing and change to the number of the Company’s shares. 174 Tanggal Efektif/ Pencatatan Saham Baru (lembar saham) Jumlah Saham (lembar saham) Nilai Nominal Effective/ Recording Date New Share (shares) Total Share (shares) Nominal Value 15.685.360.160 Rp100,- Before Initial Public Offering Penawaran Umum Perdana 29-Nov-06 3.900.000.000 19.585.360.160 Rp100,- Initial Public Offering Penggabungan Usaha 22-May-07 43.045.567 19.628.405.727 Rp100,- Merger Konversi Waran 15-Aug-07 607.466.700 20.235.872.427 Rp100,- Warrant Conversion Penambahan Modal Tanpa HMETD * 9-Dec-09 12.797.783.900 33.033.656.327 Aksi Korporasi Sebelum Penawaran Umum Perdana Rp100,- & Rp50,-** Corporate Action Share Issuance Without Preemptive Rights * HMETD : Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu ** Seri A: 20.235.872.427 lembar saham, nilai nominal Rp. 100,- Seri B: 12.797.783.900 lembar saham, nilai nominal Rp. 50,Seri A: 20.235.872.427 shares, nominal value Rp. 100,- Seri B: 12.797.783.900 shares, nominal value Rp. 50,- 175 Kebijakan Dividen Dividend Policy Sampai dengan saat ini Perseroan belum membagikan dividen. Di masa depan Perseroan akan membagikan dividen setelah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham dengan mempertimbangkan total nilai kas yang dimiliki Perseroan, kinerja keuangan, perkiraan besarnya belanja modal investasi pada saat itu dan peraturan yang berlaku. To date the Company has not distributed any dividends. In the future the Company will distribute dividends following approval by an Annual General Meeting of Shareholders and consideration of the total cash value owned by the Company, financial performance, estimated investment capital expenditure at the time, and prevailing regulations. Anak Perusahaan Subsidiary Sampai dengan saat ini Mobile-8 memiliki sebuah anak Perusahaan yaitu Mobile-8 Telecom Finance B.V.(“M-8 BV”) yang beroperasi sejak 18 Juli 2007 dan beralamat di Herengracht 450, 1017 CA Amsterdam, The Netherlands. Kepemilikan Perseroan atas M-8 BV adalah seluruhnya atau 100%. M-8 BV bergerak di bidang keuangan seperti mencari pendanaan, pinjam dan meminjamkan modal, memberikan jasa konsultansi, dan hal-hal bersifat industri finansial dan komersial lainnya. To date Mobile-8 only has one subsidiary namely Mobile-8 Telecom Finance B.V. (“M-8 BV”) that has been in operation since 18 July 2007 and is domiciled at Herengracht 450, 1017 CA Amsterdam, the Netherlands. The Company ownership of M-8 BV is entirely or 100 percent. M-8 BV moves in the financial sector, such as financing, capital loan and borrowing, consultancy services, and others financial and commercial in nature. 176 Data Perseroan Corporate Data Produk dan Layanan Products and Services 177 PRODUK PRODUCT FREN Prabayar Produk ini menawarkan keuntungan bagi pelanggannya dengan bebas biaya aktivasi, bebas roaming, dengan tarif yang kompetitif. Kartu perdananya, Fren, dipasarkan di lebih dari 45.000 gerai. Mobile-8 juga bekerja sama dengan beberapa bank untuk kemudahan isi ulang, menggunakan lebih dari 5.000 ATM, Internet Banking, Phone Banking, dan bahkan lewat VISA. FREN Prepaid The product offers the benefits of complimentary activation fee, free roaming and competitive tariff rate. Fren is marketed in over 45,000 outlets. Working in cooperation with several national banks, Mobile-8 provides convenient ways to reload using more than 5,000 ATM, Internet Banking, Phone Banking as well as through Visa. Fren Duo Produk yang menawarkan pelanggan dapat menikmati layanan seluler Fren dan layanan nomor telepon rumah (FWA) di dalam satu kartu RUIM secara bersamaan (dual-on). Kelebihan Fren Duo: 1. Dua nomor aktif bersamaan dalam satu kartu; 2. 1x isi ulang, 2 nomor langsung terisi; 3. Nomor telpon lokal tetap/tidak berubah; 4. Murah menelpon dan ditelpon. Fren Duo A product that offers subscribers the benefits of the Fren cellular and FWA services in a single RUIM card simultaneously (dual-on). Benefits of Fren Duo: 1. Two active numbers in one card; 2. One top-up for two cards simultaneously; 3. Local phone numbers are fixed/nonchanging; 4. Inexpensive outgoing and incoming calls. Fren SOBAT Produk yang menawarkan solusi komunikasi ‘terbuka’ tanpa adanya syarat dan ketentuan menjebak yang didedikasikan bagi pelanggan untuk berkomunikasi dengan orang-orang terdekatnya. Sesama sahabat dekat ataupun keluarga dapat berkomunikasi dengan tarif Fren ke Fren gratis dan tarif SMS yang murah ke semua operator sebesar Rp88/SMS. Fren Sobat menawarkan fasilitas call conference yang sangat murah, dan 50% bonus pulsa isi ulang untuk 8X isi ulang pertama. Fren Sobat A product that offers the “open communication solutions,” with unrestrictive terms and conditions that are dedicated to customers who communicate frequently with loved ones. Communicating with relatives and loved ones become much more affordable with free Frento-Fren calls and low SMS rate of Rp88/SMS to all operators. Fren Sobat alo offers highly competitive conference call rates four numbers in sequence with very affordable tariff for conference call facilities, and a 50% credit bonus for the first eight reloads. Fren Pascabayar Paket MAXI (50 & 100): Adalah paket pascabayar yang memberikan berbagai kejutan menguntungkan, semakin sering digunakan, semakin banyak kejutan bonus, seperti unlimited talk, unlimited sms, unlimited internet dan diskon tagihan. Fren Postpaid MAXI (50 & 100) Package Postpaid package that offers various bonus suprises - with more calls generating more bonus surprises, such as unlimited talk, unlimited sms, unlimited internet and billing discount. Produk dan Layanan Products and Services Fren Pascabayar Paket Corporate Adalah layanan pascabayar yang ditujukan bagi perusahaan-perusahaan yang ingin menikmati biaya komunikasi hemat dan tidak repot dengan kualitas pelayanan yang terbaik dan khusus ditawarkan untuk pelanggan korporat dengan system One Bill. Pelanggan korporat dapat menikmati Gratis Bicara, Gratis SMS dan Gratis Internet/Data dengan pilihan-pilihan paket yang sangat fleksibel. Fren Postpaid Corporate Package Postpaid service for corporations seeking costeffective telecommunications, in addition to the convenience and high-quality service that is provided to business customers through the One Bill system. These corporate customers can enjoy Free Calls, Free SMS, Free Internet/Data with optional packages that are highly flexible. Fren Duo Pascabayar Adalah innovasi 2 nomor aktif bersamaan dalam 1 kartu dengan layanan Fren Pascabayar, pelanggan dapat menikmati kenyamanan GSM dengan nomor seluler (0888xxx) dan hematnya CDMA dengan nomor FWA (021xxx, 031xxx, dsb). Kelebihan Fren Duo: 1. Dua nomor aktif bersamaan dalam satu kartu; 2. 1x isi ulang, 2 nomor langsung terisi; 3. Nomor telpon lokal tetap/tidak berubah; 4. Murah menelpon dan ditelpon. Fren Duo Postpaid An innovative two-number-in-one-card of the Fren Postpaid service; subscribers enjoy the convenience of a GSM cellular number (0888xxx) and the economies of the CDMA with the FWA number (021XXX, 031xxx, etc). Benefits of the Fren Duo: 1. Two active numbers in one card; 2. One top-up for two numbers simultaneously; 3. Local phone numbers are fixed and permanent; 4. Inexpensive outgoing/incoming calls. FWA Pasca Bayar Paket Diskon (khusus Perumahan & Small Office) Program ini merupakan paket diskon yang diperuntukkan pelanggan di perumahan dan small office. Dalam paket diskon ini, pelanggan yang terdaftar akan mendapatkan diskon tagihan per bulan maksimum Rp25.000. Diskon tagihan akan dikenakan setelah minimal pembayaran (minimum payment) sebesar Rp25.000 tercapai. FWA Postpaid Discount Package (particularly for homes & small office) This program is a discount package for subscribers in homes and small offices. In this package, registered subscribers get a maximum discount of Rp25,000 on their monthly billing. The discount becomes effective once minimum billing of Rp25,000 is met. FREN Mobile Internet Layanan ini dikembangkan dengan dukungan teknologi CDMA2000 1X dan CDMA2000 1XEVDO, untuk memenuhi kebutuhan akses internet berkecepatan tinggi, seperti browsing, e-mail, chatting, video streaming ataupun on-line game. Selain stabil, layanan ini 40 kali lebih cepat dari kecepatan transfer data menggunakan GPRS dengan biaya yang sangat terjangkau. Fren Mobile Internet This service is developed wit the support of the CDMA2000 1X and CDMA2000 1XEV-DO technology, to provide high speed internet access for browsing, e-mail, chatting, video streaming and also online games. In addition to being stable and highly affordable, the service is 40 times faster than the date transfer speed of GPRS. Fren Smart Buy (FSB) Adalah program bundling handphone dan modem dengan aktivasi instant dan non-instant approval menggunakan layanan Fren Pascabayar yang ditujukan bagi pelanggan pascabayar personal dan corporate. Fren Smart Buy (FSB) A bundling of cellphone and modem offering with instant activation and non-instant approval by using Fren Postpaid service for personal and corporate postpaid subscribers. World Passport Merupakan layanan roaming internasional ke seluruh dunia, baik di jaringan GSM maupun CDMA. Dengan adanya layanan ini, maka seluruh pelanggan Mobile-8 dapat menggunakan nomor Fren pada World Passport An international roaming capability on both GSM and CDMA networks worldwide. All Mobile-8 customers can use Fren when they are abroad and communicate with each other by voice, SMS 178 179 saat berada di luar negeri dan saling berkomunikasi melalui panggilan telepon maupun berkirim-kiriman SMS. Untuk layanan roaming internasional, Mobile-8 telah terhubung langsung dengan 52 negara baik di jaringan GSM maupun CDMA. Saat ini, layanan roaming internasional Mobile-8 hanya terbatas bagi pelanggan Fren pascabayar. and data. At the present time, the international roaming service of Mobile-8 is available only to post-paid subscribers. Mobile Broadband Internet / Mobi Layanan Mobile Broadband Internet berbasis teknologi CDMA EVDO Rev. A yang setingkat dengan layanan 3,5G yang dapat dinikmati oleh pelanggan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Bandung. Dengan kecepatan download hingga 3,1 Mbps serta upload hingga 1,8 Mbps, Mobi mendukung berbagai aplikasi yang memerlukan bandwidth besar sehingga memungkinkan proses pengiriman dan penerimaan file berukuran besar dengan cepat dan mudah Mobile Broadband Internet / Mobi Mobile Broadband Internet service that is based on advanced CDMA EVDO Rev technology that is equivalent to a 3.5G service, and available to subscribers in the areas of Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi and Bandung. With download speeds up to 3.1 Mbps and upload speed of up to 1.8 Mbps, Mobi supports various applications that require large bandwidth to enable sending and receiving large files quickly and easily. Mobi Prabayar Produk prabayar yang menawarkan banyak pilihan dan keuntungan bagi pelanggannya, untuk harga starter pack Mobi, pelanggan dapat membelinya Rp75.000 dan mendapat Preload Balance Rp50.000, serta juga penawaran harga Modem USB EVDO Rev A yang murah habis, dengan Rp499.000 dimana akan mendapatkan bonus 50% untuk 5x isi ulang. Mobi juga menawarkan tarif online yang kompetitif, Rp0,1/KB pada jam (00.00-12.00) dan di luar jam itu Rp0,5/KB. Selain itu, mereka tidak perlu mengisi pulsa senilai nominal tertentu untuk tetap bermain internet. Mobi Prepaid A prepaid product that offers more benefits and choices. With a Mobi starter pack of Rp75,000, the customer receives a Preload Balance of Rp50,000; and the fantastic offer for an EVDO Rev A USB Modem of Rp499,000 with a 50% credit bonus for five reloads. In addition, Mobi offers competitive on-line rates of Rp 0.1/KB for the hours (00.00-12.00), and Rp0.5/KB outside those hours. Also, subscribers need not reload at certain nominal amounts for their internet connections. Mobi Unlimited Kebutuhan akan akses internet tanpa batas dengan kecepatan maksimal membuat banyak orang memilih paket internet unlimited. Menjawab hal tersebut, Mobi menawarkan paket unlimited termurah dari produk internet unlimited yang ada sekarang ini. Dengan harga mulai dari Rp50.000, pelanggan dapat menikmati akses internet unlimited selama 1 bulan penuh dimanapun dan kapanpun. Mobi Unlimited The need for unlimited internet access with maximum speed drives subscribers to choose the unlimited internet package. In response to this need, Mobi offers the most affordable unlimited internet package available in the market today. Price starts from Rp50,000 and subscribers can have access to unlimited internet for one full month anywhere and at any time. Mobi Pascabayar Mobi pascabayar memberikan kemudahan untuk pelanggan untuk menikmati tarif murah Mobi tanpa di batasi oleh waktu dan mereka tidak perlu repot untuk mengisi ulang Mobi. Pelanggan dapat berubah ke layanan Pascabayar dengan kemudahan proses berlangganan di mana mereka tidak harus berlangganan 12 bulan dan selain itu pelanggan dapat berganti-ganti paket setiap bulannya. Ketiga paket yang di tawarkan akan membuat pelanggan dengan leluasa mengatur kebutuhan internet setiap bulannya. Mobi Postpaid Mobi postpaid offers convenience to subscribers to enjoy competitive Mobi tariff rate without time restrictions and reload requirements. Customers can switch to postpaid subscription with the convenience of not having to subscribe for 12 months, and moreover they can change packages every month. The three packages offer subscribers the freedom to manage their monthly internet needs. Produk dan Layanan Products and Services Paket Modem Mobi Mobi memberikan penawaran yang sangat terjangkau untuk mendapatkan Paket Modem Mobi yaitu hanya dengan Rp499.000. Pelanggan akan mendapatkan Modem USB EVDO REV.A (3,5G CDMA), tariff murah yaitu Rp0,1/Kb dan nomor Mobi gratis dan memberikan bonus 50% untuk 5x isi ulang.
Mobi Modem Package A highly affordable offer to obtain the Mobi Modem Package for Rp499,000. Subscribers will get the USB EVDO Modem REV.A (3.5 G CDMA), at the competitive rate of Rp0.1/Kb and a free Mobi number in addition to a 50% credit bonus for every five reloads. Paket Internet Sehat Mobi Layanan Paket Modem Mobi yang memberikan manfaat yang sangat besar bagi para orang tua, guru dan pendidik, khususnya dalam pengawasan alur informasi yang akan diterima oleh anak melalui internet. Pengguna layanan ini secara otomatis tidak dapat mengakses situs pornografi, selanjutnya akan berkembang untuk kontenkonten negatif seperti pelanggaran kesusilaan, perjudian, SARA, kekerasan dan sebagainya. Mobi Wholesome Internet Package This Mobi Modem Package provides tremendous benefits to parents, teachers and educators, particularly in supervising the flow of information to internet users who are children. Users of this service will automatically be restricted to porn program, and subsequently also to negative contents such as transgression to moral values, gambling, ethnic and religious prejudices, violence, and others. Program Program Nonton Bareng Fren Merupakan program loyalitas dan retensi untuk pelanggan Fren prabayar dan paskabayar. Bentuk apresiasi kepada pelanggan setia Fren ini diberikan bertepatan di hari Valentine dengan memberikan tiket nonton gratis yang dapat digunakan bersama pasangannya. Movie Treat with Fren A customer loyalty and retention program for both Fren prepaid and postpaid users. Appreciation is provided to loyal Fren customers and subscribers who are given a free pair of tickets to cinemas on Valentine’s Day. Banting Tarif Panggilan Interlokal Penawaran yang diberikan dengan menurunkan tarif komunikasi Rp100/30 detik untuk panggilan hemat Interlokal ke telepon rumah (PSTN) di seluruh pelosok Nusantara. Tariff Slash for Long Distance Calls A special offer that slashes the voice rate by Rp100/30 seconds of long distance calls to home numbers or publicly switched telephone network (PSTN) nationwide. Voucher Rp 30.000 Edisi Ramadhan Merupakan voucher edisi ramadhan Rp30.000 yang memberikan fasilitas pelanggan untuk mengisi voucher sekaligus berinfaq Rp600 secara automatis tanpa mengurangi pulsa yang disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Ramadhan Voucher of Rp30.000 A Ramadhan edition voucher of Rp30,000 that allows users to top-up and at the same time donate infaq in the amount of Rp600 without deducting the balance thru the National Alms Board, BAZNAS. Beli Voucher Fren Gratis Produk Indomaret Penawaran yang diberikan kepada pelanggan saat pembelian pulsa Fren di Indomaret dengan memberikan bonus gratis berupa produk-produk rumah tangga. Buy Fren Voucher Get Free Indomaret Products A special offer to customers who buy the Fren vouchers at any Indomaret outlet, giving them free bonus of household products. Ayo Menabung Mobile-8 bekerjasama dengan Megalife, memberikan kemudahan menabung menggunakan pulsa untuk pelanggan Fren. Cukup kirim SMS melalui Fren dengan mengetik MENABUNG dan mengirim ke 2131. Let’s Save In cooperation with Megalife, Mobile-8 has provided a simple way to save by using the credits of customers. Simply send an SMS through Fren by typing MENABUNG and send to 2131. 180 181 Bonus Pulsa 25% bagi Fren Reguler Bonus Pulsa 25% bagi Fren Reguler setiap isi ulang pulsa dalam periode masa aktif nomor Fren-nya. Credit Bonus of 25% for Fren Regulars Credit Bonus of 25% is given to Fren Regulars for every reload within the active period of their Fren numbers. Bonus Pulsa 25% Bonus Pulsa 25% setiap isi ulang Fren di ATM BCA. Credit Bonus of 25% Credit Bonus of 25% is given for every reload at BCA ATM. Program On Time Payment Program Apresiasi bagi pelanggan pascabayar Fren yang selalu membayar tagihan tepat waktu denga mendapatkan hadiah voucher belanja Carrefour. On Time Payment Program An appreciation program for postpaid Fren subscribers who pay their bills on time and recieve a shopping voucher gift from Carrefour. Promo Asuransi Mudik Program berupa perlindungan asuransi kecelakaan bagi semua pelanggan Fren yang mudik selama bulan Ramadhan dan Lebaran. Home Travel Insurance Promo An accident insurance protection program for all Fren users during their homecoming trips for Ramadhan and Lebaran. Event Rampak Beduk Bekerja sama dengan BAZNAS dalam rangka menyambut bulan puasa dan bersamaan dengan launching SMS Infaq dan voucher Ramadhan 30.000. Rampak Beduk Event In cooperation with BAZNAZ, the event welcomes the fasting month with the launching of SMS Infaq and Ramadhan voucher worth Rp30,000. Hape Musik Promo Frenduo dengan hape Nexian NX-981, seharga Rp299.000, paket hape musik 2 ON, 2 Nomor Aktif dalam satu hape. Promo Frenduo dengan hape Vitell V306 & V305, seharga Rp255.000, paket hape musik 2 ON, 2 Nomor Aktif dalam satu hape. Music on Cellphone FrenDuo promotion with Nexian NX-981 cellphone worth Rp200,000, cellphone music package 2 ON, 2 Active Numbers in one cellphone. FrenDuo promotion with cellphones Vitell V306 & V305 worth Rp255,000, cellphone music 2 ON, 2 Active Numbers in one hape. Hape Multimedia Dual On Promo Frenduo dengan hape Cross CG31, seharga Rp665.000, paket hape multimedia 2 ON, 2 Nomor Aktif dalam 1 kartu + 1 Nomor Aktif. Multimedia Dual On Cellphone Frenduo promotion with cellphone Cross CG31 worth Rp665,000, cellphone multimedia package 2 ON, 2 Active Numbers in 1 card + 1 Active Number. Hape Murah Promo Frenduo dengan hape TiPhone 1233, seharga Rp249.000, paket hape murah 2 ON, 2 Nomor Aktif dalam satu hape. Low-cost Cellphone Frenduo promotion with cellphone TiPhone 1233 worth Rp249,000, low-cost cellphone package 2 ON, 2 Active Numbers in one card. Hape Qwerty EVDO Promo Frenduo dengan hape Motorola Q CDMA, seharga Rp1.399.000, paket hape qwerty EVDO, 2 Nomor Aktif dan bonus 1 GB dalam satu hape . Qwerty EVDO Cellphone Frenduo promotion with cellphone Motorola Q CDMA worth Rp1,399,000, cellphone qwerty EVDO package, 2 Active Numbers and bonus of 1GB in single cellphone. Hape Musik Murah Promo Frenduo dengan hape Motorola W212, seharga Rp249.000, paket hape musik murah 2 ON, 2 Nomor Aktif dalam satu hape. Low-cost Music Cellphone Frenduo promotion with cellphone Motorola W212 worth Rp249,000, low-cost cellphone music package 2 ON, 2 Active Numbers in single cellphone. Asuransi Handset All Risk Program asuransi handset dengan menggunakan nomor Fren dan premi sekali bayar Rp30.000 berlaku untuk bundling tipe handset tertentu, selama 12 bulan. All Risk Handset Insurance An insurance program for handset by using Fren number and a one-time premium payment of Rp30,000 valid for the bundling of certain handset types over 12 months. Produk dan Layanan Products and Services Kemudahan Pembayaran Sebagai bagian dalam memberikan kemudahan kepada pelanggan, Mobile-8 pembuka berbagai jalur pembayaran untuk pembelian isi ulang pulsa prabayar maupun pelunasan tagihan pascabayar. Didukung oleh jaringan ATM, internet banking, kartu kredit dan SMS banking dari berbagai bank ternama di Indonesia, pelanggan Mobile-8 akan mendapatkan kemudahan dalam hal ini. Flexibility of Payment In order to make payment easier for customers, Mobile-8 opens several payment channels for reload vouchers, as well as paymet for postpaid invoices. Supported by ATM network, internet banking, credit cards and SMS banking from established banks in Indonesia, Mobile-8 subscribers enjoy the convenience of paying their bills. LAYANAN SERVICES Layanan Korporasi Pada saat ini, Perseroan menawarkan suatu konsep total solusi komunikasi untuk pelanggan korporasi, baik untuk komunikasi percakapan maupun data, seperti: Mobile Access Hunting, Data Access Services, Mobile Virtual Private Network, dan Layanan VoIP (Voice over Internet Protocol) dan Corporate Milis. Corporate Services The service offers a total solution concept for corporate customers, both for voice and data, such as: Mobile Access Hunting, Data Access Services, Mobile Virtual Private Network, and VoIP Services (Voice over Internet Protocol). Sambungan Internasional 01068 Pelanggan Fren dan Hepi dapat melakukan panggilan internasional melalui layanan SLI 01068 dengan penghematan biaya hingga 80%. Dengan menggunakan kode akses 01068 [Kode Negara] [Nomor Tujuan] pelanggan dapat berkomunikasi dengan sanak saudara, sahabat maupun relasi usaha ke seluruh nomor selular dan PSTN di luar negeri. International Connection 01068 Fren and Hepi subscribers can do international call from SLI 01068 service with a discounted fee up to 80% by using this access code 01068 [country code] [phone number], subscribers can communicate with family, friends and business relation to any cellular number and PSTN abroad. SMS International 001 Layanan yang dapat digunakan oleh pelanggan Fren untuk mengirimkan SMS ke nomor handphone yang berada di luar negeri, tanpa harus registrasi atau mengganti kartunya. Pelanggan cukup tekan [001+ Kode Negara+ Nomor Hp Tujuan]. SMS International 001 A service that can only be used by Fren subscribers to send SMS to the number abroad, without any registration or card changing. The subscriber need only to dial [001+Country Code+ Cellular No]. Traffic Monitoring (Live Traffic) Layanan nilai tambah (Value Added Services) yang memungkinkan pelanggan untuk melihat kondisi jalan raya: 5 points (Bundaran HI, Tol Kebon Jeruk, Semanggi, Cawang, Graha Pasifik-Surabaya). Traffic Monitoring (Live Traffic) Value-added services that allows customers to monitor traffic conditions: 5 points: (Bundaran HI, Kebon Jeruk Highway, Semanggi, Cawang, Graha Pasifik-Surabaya). SMS Millis Layanan ini disediakan untuk mendukung pengiriman informasi ke banyak nomor. Pelanggan dapat menggunakan SMS milis ini untuk membuat komunitasnya sehingga mempermudah untuk berbagi berita ataupun pesan kepada sesama anggota komunitas. Layanan ini bisa digunakan untuk personal maupun korporat serta dapat digunakan untuk pelanggan Fren dan Hepi. Mailing List SMS A service that provides delivery information to support users to many numbers. Users can use this SMS mailing list service to create one community to share news and message to fellow community members easily. This service can be used for personal and corporate, as well as Fren and Hepi subscribers. 182 183 Yahoo Messenger Aplikasi layanan chatting yang mudah dan praktis yang memungkinkan para pengguna menggunakannya dari ponselnya masingmasing. Pengguna dapat mengoperasikan seluruh fungsi dalam layanan chatting melalui ponsel hanya dengan mengunakan SMS seperti untuk menambah teman (add), get, ignore, membaca, membalas dan berinteraksi secara langsung dengan pengguna lainnya. Yahoo Messenger This Yahoo Messenger service provides chatting application service to users from their own cellulars easily and practically. The users may operate all the functions in chatting service thru their cellular by SMS, such as add friends, get, ignore, read, reply and direct interactive with other customers. FunCall
Layanan yang memungkinkan kamu untuk menikmati fitur berkaraoke ria sambil merekam suaramu dan mengirimkan pesan diiringi dengan lagu yang kamu suka. Dengan cara telpon ke 5050. FunCall This FunCall service provides the possibility to enjoy the features of karaoke by recording your voice and sending messages with the song you like. Please call 5050. M-Call Me Merupakan layanan yang ditawarkan bila pelanggan tidak memiliki pulsa tetapi hendak dihubungi. Pelanggan hanya mengetik #83+nomer Fren dan pesan akan terkirim ke nomer tujuan dan meminta nomer tersebut untuk menghubungi. M-Call Me A service offered if customers do not have credit but want to be contacted. Customers only need to type # 83 + FREN number and the message will be sent to the destination number and request that number to call back. M-Talk Fasilitas di mana pelanggan dapat mengirim dan menerima pesan pendek dalam bentuk suara (voice). M-Talk merupakan salah satu alternative untuk mengirimkan pesan, baik ke nomor Fren ataupun seluler lain. Cara mengirimkan pesan dengan menggunakan M-Talk hanya dengan mengetik #81 + Nomer Fren atau nomor selular lain. M-Talk This is a short voice message system where customers send and receive messages through voice. M-Talk is an alternative to send messages for both Fren and other cellular numbers. It is done by just sending a message by using M-Talk and typing # 81 + Fren number or other cellular numbers Data-ku Fasilitas ini mendukung pelanggan untuk menyimpan nomor telpon sehingga pelanggan tidak perlu khawatir bila kehilangan telpon atau mengganti handset. Pelanggan dapat download / mengunduh nomor telpon dari server bila pelanggan memerlukannya cukup dengan menggunakan SMS. Untuk informasi ketik: Info kirim ke 2080. My Data This facility helps customers to store phone numbers so they do not need to worry when they lose their phone or replace their handset. Customer can download phone numbers from the server when needed only by SMS. To information, type: Info and send to 2080. RingGo Mobile-8 menawarkan Melodi Sambung Pribadi sebagai layanan bernilai tambah yang memungkinkan pelanggan Fren memilih berbagai macam melodi sambung pribadi sebagai ungkapan ekspresi kepribadian. Fren RingGo juga menyediakan fitur menarik lainnya seperti pengelompokkan berdasarkan waktu, penelepon, serta bisa juga memberikan melodi sambung sebagai hadiah kepada pengguna Fren lainnya. Informasi RingGo bisa di akses melalui Website: http://ringgo.Mobile-8.com RingGo Mobile-8 offers a Personal Ring Back Tone as a value added service whereby subscribers can choose a variety of personal ring tones as an expression of their personality. Fren RingGo also provides other attractive features such as grouping by time, by caller and the ability to give melodies to other Fren subscribers as gifts. This RIngGo information can be access thru website: http://ringgo.Mobile-8.com Produk dan Layanan Products and Services b-Live Sebuah layanan kaya isi berbasis aplikasi BREW dan telah diluncurkan Mobile-8 dengan tajuk b-Live. Layanan ini disebut sebagai “One Click Entertainment” yang memungkinkan pelanggan untuk men-download dan menikmati berbagai macam aplikasi menarik antara lain: facebook, ring tone, membaca berita on-line, bermain games. Pelanggan dapat menikmati layanan ini melalui handset low-end hingga handset high-end. b-Live A service that provides variety of rich content applications under BREW application and has launched by Mobile-8 entitled b-Live. This service called “One Click Entertainment” and offered the user to download and use various of interesting application, such as facebook, ringtone, online news reading, and games. Subscribers can enjoy the convenience of this service thru handset lowend to handset high-end. Fren Geger atau Fren Gesek-Gesek-Grreengg Fren Geger adalah program rewards yang ditujukan untuk pelanggan Fren Prabayar. Dengan mengikuti program ini pelanggan prabayar dapat memenangkan jutaan hadiah yang spektakuler. Fren Geger or Fren Gesek-Gesek-Grreengg Fren Geger Rewards program is targeted for the Fren Prepaid customers. By joining this program prepaid subscribers will have the opportunity to win millions of spectacular prizes. SMS 123 Sebuah portal SMS untuk mengakses berbagai macam informasi Produk dan Promo secara mudah dan gratis. Layanan ini di akses dengan cara: ketik Fren kirim SMS ke 123 SMS 123 An SMS portal to access various information on product and promotion easy and free. This service can be accesed by: type Fren then SMS to 123 WAP Sebuah portal WAP untuk mengakses berbagai macam layanan hiburan dan streaming secara Mobile. Layanan ini dapat langsung di akses pada handphone yang menyediakan WAP akses. Alamat WAP Mobile-8: http://wap.Mobile-8.net WAP A WAP portal to access various entertainment services and streaming by Mobile. The service can direcly access to handphone with WAP access. WAP address of Mobile-8: http://wap. Mobile-8.net Voice Mail Service Fasilitas ini memungkinkan seseorang yang menelepon dapat meninggalkan pesan, baik dalam bentuk suara, nomor telepon kembali ataupun berupa faksimili. Bila telepon sedang aktif, maka telepon akan dialihkan ke fasilitas call waiting dan apabila masih tidak diterima maka panggilan tersebut akan dialihkan ke voice mail service. Voice Mail Service A facility that allows the caller to leave a message in voice form, call back number or facsimile. When the telephone is active, the caller will be directed to call waiting facility and if unanswered then the call will be directed to voice mail service. Short Message Service Fasilitas yang memungkinkan untuk mengirim dan menerima pesan-pesan teks lewat telepon seluler Fren hingga 160 karakter. Short Message Service This facility allows all users to send and receive text messages using Fren cellular phone up to 160 characters. Calling Number Identification Restriction Fasilitas untuk menyembunyikan dan tidak menampilkan nomor Fren pada telepon seluler penerima. Calling Number Identification Restriction This facility allows all users to hide their Fren phone numbers in the receiver’s phone screen. Call Forward Unconditional Fasilitas untuk mengalihkan semua panggilan yang masuk ke telepon seluler Fren ke manapun juga tanpa kondisi tertentu. Call Forward Unconditional This facility allows all Fren users to divert all incoming calls to other phone numbers with no specific conditions. 184 185 Call Forward Default Fasilitas untuk mengalihkan semua panggilan yang masuk ke telepon seluler Fren kemanapun juga apabila sedang sibuk, tidak ada jawaban, ataupun berada di luar jangkauan. Call Forward Default This facility allows all Fren users to divert all incoming calls to other phone numbers whenever they are busy, unable to answer, or out of reach. Call Forward Busy Fasilitas untuk mengalihkan semua panggilan yang masuk ke telepon seluler Fren ke manapun juga apabila sedang sibuk. Call Forward Busy This facility allows all Fren users to divert all incoming calls to other phone numbers whenever they are busy. Call Forward No Answer Fasilitas untuk mengalihkan semua panggilan yang masuk ke telepon seluler Fren ke manapun juga apabila tidak menjawab panggilan. Call Forward No Answer This facility allows all Fren users to divert all incoming calls to other phone numbers whenever they are not able to answer the call. Call Waiting Fasilitas untuk menjawab panggilan lain yang masuk pada saat sedang melakukan percakapan. Call Waiting This facility allows all users to accept other incoming call during a conversation. Call Hold Fasilitas untuk menahan percakapan dengan satu orang tanpa terputus untuk menerima panggilan lain yang masuk. Call Hold Provides all users to hold a conversation without being disconnected when accepting other incoming call. Mobile Internet Data Access Fasilitas untuk akses internet dengan kecepatan transfer data yang cepat baik melalui telepon seluler yang telah dilengkapi kabel network atau dengan notebook yang dilengkapi dengan modem data nirkabel, di wilayah jaringan Perseroan. Mobile Internet Data Access A facility that allows all users to access high speed internet both through cellular phone and network cable as well as notebook and wireless data card, using company’s networks. Roaming Fasilitas untuk menggunakan nomor Fren di luar wilayah asal, memungkinkan layanan Fren digunakan di mana saja di dalam wilayah jangkauan Perseroan. Roaming This facility allows all subscribers and customers to use Fren number out of town, within the Company’s network. Mobile-8 Center Mobile-8 Center JABODETABEK SEKAR JAWA BARAT M-8 Center Sabang Jl. Sabang No. 45 Jakarta Pusat 10340 M-8 Center BANDUNG - BEC Lower Ground G01 Jl. Purnawarman No. 13-15 Bandung 40116 M-8 Center GRAHA CEMPAKA MAS Jl. Yos Sudarso, Rukan Blok C No.31 Jakarta Timur 10640 M-8 Center ITC FATMAWATI Komplek Ruko ITC Fatmawati Blok A2 No. 1 Jakarta Selatan 12150 M-8 Center ROXY MAS Komplek Pertokoan ROXY MAS, Rukan Blok E1 No. 7 Jakarta Barat M-8 Center DEPOK Ruko Pesona Khayangan No. 2 Jl. Margonda Raya No.45 Depok M-8 Center BEKASI Jl. A. Yani. Blok A-8 No. 16 Bekasi 17144 M-8 Center BOGOR Jl. Raya Pajajaran No. 5, Ruko No. 28E Bogor 16153 M-8 Center KARAWANG Sentral Niaga Galuh Mas, Ruko No. 26 Jl. Akses Interchange, Karawang, 41361 M-8 Center SERANG Jl. Jend. Sudirman No. 38 Serang - Banten M-8 Center SERPONG WTC Matahari Serpong, Ruko 5853, Jl. Raya Serpong No. 39 Tangerang 15322 M-8 Center BANDUNG - SUCI Jl. Surapati No.233 Bandung 40123 M-8 Center CIREBON Jl. Dr. Cipto No. 83C Cirebon 45131 M-8 Center TASIKMALAYA Ruko Permata Regency Kav.4 Jl.KHZ Mustofa No. 343 Tasikmalaya 46115 JAWA TIMUR M-8 Center SURABAYA – GALAXY Jl. Raya Kertajaya Indah No. 79 Surabaya 60116 M-8 Center SURABAYA – WTC Lt. 2 R8.1 dan 8.2 Jl. Pemuda No. 27-31 Surabaya 60271 M-8 Center BLITAR Jl. Veteran No. 123 Blitar 66137 M-8 Center JEMBER Jl. A. Yani No. 123 Jember 68118 M-8 Center KEDIRI Jl. Achmad Dahlan No. 30A Kediri M-8 Center MALANG Jl. A Yani No. 10 Malang 65130 M-8 Center MADIUN Jl. Letjen S.Parman No. 36 Madiun 63132 186 JAWA TENGAH SUMATERA M-8 Center SEMARANG Jl. Gajah Mada No. 152A Semarang M-8 Center MEDAN SAGITA Jl. Palang Merah No. 110, Medan 20111 M-8 Center KUDUS Ruko Sudirman No.7 Jl.Jendral Sudirman Kudus M-8 Center MEDAN FAIR Plaza Medan Fair Lt. IV No.70, Jl. Jenderal Gatot Subroto No.30, Medan M-8 Center SALATIGA Jl Diponegoro No 83 Salatiga 50711 M-8 Center PEMATANG SIANTAR Ruko Megaland Jl. Asahan Blok A No. 40 Pematang Siantar M-8 Center PEKALONGAN Jl. Gajah Mada No.21 Pekalongan M-8 Center BATAM Komplek Orchid Business Park B1 No. 5 Batam Center, Batam M-8 Center TEGAL Ruko No.5 Bani Saleh Jl.Wahid Hasyim No.9 Tegal M-8 Center LAMPUNG Jl. Raden Intan No. 138 C-D Tanjung Karang Pusat , Bandar Lampung M-8 Center SOLO – GRAND MALL Lantai 3. Blok M-8 Jl. Slamet Riyadi 273 Solo 57141 M-8 Center PALEMBANG Ruko Palembang Trade Center, Jl R. Sukamto Blok G No 8B-8C Palembang M-8 Center SOLO - MEGALAND Megaland, Jl. Slamet Riyadi No. 351 Solo 57142 Jawa Tengah SULAWESI M-8 Center PURWOKERTO Jl. Jend. Sudirman No. 89 Purwokerto M-8 Center YOGYAKARTA Jl. Adi Sucipto No. 155 Yogyakarta 55281 BALI M-8 Center BALI - DENPASAR Jl. Diponegoro No. 109, Denpasar M-8 Center BALI - KUTA Jl. Sunset Road, Banjar Abianbase Kuta 187 M-8 Center MAKASAR Jl. Urip Sumoharjo 168, Makasar M-8 Center MAKASSAR - MTC Makasar Trade Center Karebosi Jl Ahmad Yani no 38 A LT 3 Blok L1-L2 Makasar M-8 Center MENADO Manado Mall Blok N – 14 Bahu Manado 95111 KALIMANTAN M-8 Center BANJARMASIN Jl. A. Yani Km 4,5 No 56 Banjarmasin Informasi Perseroan Corporate Information Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Mobile-8 Telecom Tbk Tahun 2010 Annual General Meeting of Shareholders 2010 of PT MOBILE-8 Telecom Tbk RUPS Tahunan diselenggarakan paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir. Annual General Meeting of Shareholders will be held at the latest 6 (six) months after the end of fiscal year. Pencatatan Saham Share Listing Saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 29 November 2006 dengan kode saham FREN. Company’s shares was listed in Indonesia Stock Exchange (previously Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange) on November 29, 2006 with ticker code FREN. Akuntan Publik Independent Auditors Mulyamin Sensi Suryanto Registered Public Accountants Intiland Tower, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 32 Jakarta 10220 Mulyamin Sensi Suryanto Registered Public Accountants Intiland Tower, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 32 Jakarta 10220 Notaris Notary Kantor Notaris Sutjipto, SH Menara Sudirman Lantai 18 Jl.Jend Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190 Kantor Notaris Sutjipto, SH Menara Sudirman 18th Floor Jl.Jend Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190 Biro Administrasi Efek Share Registrar PT. Sinartama Gunita Plaza BII Menara 3, Lt. 12 Jl. M.H. Thamrin no. 51 Jakarta 10350 PT. Sinartama Gunita Plaza BII Menara 3, Lt. 12 Jl. M.H. Thamrin no. 51 Jakarta 10350 Wali Amanat Trustee PT Bank Permata Tbk Permata Bank Tower I Jl. Jend. Sudirman Kav. 27 Jakarta 12920 PT Bank Permata Tbk Permata Bank Tower I Jl. Jend. Sudirman Kav. 27 Jakarta 12920 188 189 PT. MOBILE-8 TELECOM Tbk. MNC Tower (d/h Menara Kebon Sirih), 18th floor Jl. Kebon Sirih Kav. 17-19 Jakarta 10340, Indonesia Phone : +62 21 392 0218 Fax. : +62 21 392 0219 www.mobile-8.com