Riset Akuntansi dalam Manajemen Keuangan Publik

advertisement
RISET AKUNTANSI
DALAM MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK
Prof. Indra Bastian, Ph.D, MBA, CA,CMA, Mediator
Forum Dosen ASP (FDASP)
Tempat kumpul dan memajukan ASP
melalui pemikiran bersama para Dosen
ASP se Indonesia
Kegiatan terdekat:
 Second International Conference on Asia,
Australia, Africa and America Public Financial
Management pada 21 – 23 Oktober di
Universitas Terbuka, Jakarta --- forum sharing
hasil riset bersama Litbang Keuangan
Kementrian dan Lembaga Tinggi dan Lembaga
Negara
Perspektif dalam Manajemen Keuangan Publik
Pre Akuntansi
Adam Smith
Keynes
George C. Marshall
 Prinsip pertama: Pengeluaran (publik) tahunan untuk sektor jalan harus meningkat secara
paralel dengan GNP dan dengan volume lalu lintas. (Prinsip memperluas kebutuhan keuangan)
 Prinsip kedua: Sebagian besar pengeluaran untuk pekerjaan umum dan infrastruktur jalan tidak
perlu membebani anggaran nasional, melainkan dapat dibiayai dengan menghasilkan
pendapatan khusus mereka sendiri. (Prinsip infrastruktur mandiri)
 Prinsip 3: Pengguna jalan membayar sesuai dengan besarnya kerusakan jalan yang
disebabkannya. (Prinsip Para pengguna membayar sebagaimana diterapkan pada biaya
pemeliharaan jalan)
 Prinsip 4: Perpajakan lebih tinggi mewah-artikel transportasi oleh dan untuk orang kaya, jika
dibandingkan dengan komoditas, adalah cara mudah untuk menguntungkan orang miskin.
(Prinsip sosial subsidi silang bagi masyarakat miskin)
 Prinsip 5: Jalan baru hanya dapat dibangun di mana pengguna jalan menginginkannya dan
mampu untuk membayarnya. (Prinsip efisiensi perusahaan publik dalam pembangunan jalan
baru)
 Prinsip 6: Pemeliharaan jalan yang efisien hanya dapat diharapkan dari orang-orang yang
memiliki kepentingan di dalamnya. (Prinsip pemeliharaan jalan diprivatisasi)
 Prinsip 7: Linkage yang tepat dari jalan tol sangat penting, karena persyaratan keuangan
berbagai pemerintah cenderung menuju tak terbatas. (Prinsip pendapatan jalan khusus)
 Prinsip 8: Pengenaan pajak truk / truk sesuai dengan beratnya, yaitu, sesuai dengan tingkat
kerusakan jalan yang menyebabkan, hanya benar dan tepat asalkan melayani tujuan tunggal
pemeliharaan jalan (Prinsip kendaraan pajak progresif)
 Prinsip 9: Pengenalan tambahan pajak jalan tidak masuk akal, jika jalan sudah menderita
kurangnya perawatan akibat penyalahgunaan pajak jalan yang ditetapkan oleh instansi yang
berwenang. (Prinsip pajak meningkat kredibilitas)
 Prinsip 10: Di negara-negara terpusat seperti Perancis, jalan yang terbaik adalah terus-jalan
nasional yang dibutuhkan oleh pemerintah, sementara tidak ada yang mengurus banyak jalan
negara kecil, tidak peduli seberapa ekonomis mereka. (Prinsip pembangunan daerah yang
demokratis)
 Prinsip 11: Pemeliharaan desentralisasi jalan negara selalu pilihan yang lebih baik, bahkan jika
pendapatan jalan-pajak terlalu minim untuk memiliki banyak dampak
 Prinsip otonomi administrasi perkotaan (Prinsip intervensi minimal dalam pemeliharaan jalan
negara)
 Prinsip 12: Tuntutan efisiensi ekonomi mengharuskan jalan-jalan kota harus dibayar oleh
penerima manfaat lokal langsung mereka - bukan melalui dana kas umum.
 membangun teori umum
(general theory)/ (overall
theory)/ aggregate
 Dalam moneter atau uang
dipandang sebagai alat
tukar, satuan hitung, dan
penyimpan nilai
 teori suku bunga
 Peranan investasi
menentukan peluang
kerja
 Aspek psikologis,
ketidakrasionalan yang
menyebabkan
ketidakstabilan.
 supply create its own
demand - penawaran
akan mencapai
perminataan.
 Mekanisme suku bunga
merupakan mekanisme
untuk memperbaiki
kesamaan tabungan dan
investasi, untuk
mengkonsumsi lebih
banyak dimasa yang akan
datang industri yang
dimaksud adalah
kumpulan unit-unit usaha
yang sama/kumpulan
unit-unit usaha yang
menghasilkan output
sejenis.
 Rencana Marshall atau
Marshall Plan adalah
program ekonomi skala
besar pada tahun 1947
- 1951 oleh Amerika
Serikat yang bertujuan
membangun kembali
kekuatan ekonomi
negara - negara di
Eropa setelah Perang
Dunia II usai.
 Pembagian bantuan
Rencana Marshall ini
tidak hanya untuk
negara - negara Eropa
namun juga negara
Asia yang terkena
imbas dari Perang
Dunia II.
 Sebuah komponen
penting dari Marshall
Plan adalah bantuan
teknis statistik yang
ditawarkan oleh Biro
Statistik Tenaga Kerja
(BLS/ Bureau of Labor
Statistics) dan
diarahkan untuk
meningkatkan efisiensi
produktif dan
produktivitas tenaga
kerja dalam industri
Eropa Barat.
Kesenjangan Teori Manajemen Keuangan Publik
• Adam Smith dengan Labor Theory,
berfokus pada pelaku secara individual
• Keynes dengan peran Pemerintah
yang lebih besar untuk melakukan
intervensi atau pengkondisian secara
makro
• Marshall dengan mekanisme hibah
secara lumpsump
Teori mengenai pelakunya adalah
organisasi dengan pengelolanya
Bagaimana karakter entitas
dalam manajemen
keuangan publik
Feature Ekonomi (1)
Sulit, Permasalahan Ketenagakerjaan di Indonesia
Penulis : XVD. Kamis, 23 Juli 2009 | 00:39 WIB
PADANG, KOMPAS.com - Permasalahan ketenagakerjaan yang dihadapi Indonesia saat ini sangat cukup sulit,
terutama terkait penempatan tenaga kerja baik dalam maupun luar negeri.
Kepala Subbidang Direktorat Jenderal (Kasubbid Ditjen) Bina Penta Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi,
Hari Sapto di Padang, Rabu (22/7), mengatakan, "Persoalan yang dihadapi adalah tidak berimbangnya kebutuhan
angkatan kerja dengan kesempatan kerja yang tercipta, sehingga perlu segera diantisipasi."
Dia menambahkan, ketidakseimbangan akan berakibat penyerapan terhadap angkatan relatif terbatas dan tidak
proposional, sehingga angka pengangguran cukup tinggi.
Dia mengatakan, kesempatan kerja terbatas sangat dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan data Depnakertrans dari 97 juta pekerja dan sekitar 63 pekerja informal. "Di samping itu, rendahnya
kualitas angkatan kerja tercermin dari tingkat pendidikan", ujarnya.
Menurutnya, permasalahan lain ketenagakerjaan yakni, globalisasi arus barang dan jasa.
Sumber: http://regional.kompas.com/read/2009/07/23/00393846/Sulit..Permasalahan.Ketenagakerjaan.di.Indonesia..
Feature Ekonomi (2)
Penelitian: Perencanaan Pembangunan Daerah Buruk
JAKARTA, KOMPAS.com - Penelitian terhadap Indeks Tata Kelola Pemerintahan atau Indonesia Governance Index (IGI)
menemukan, kualitas perencanaan pembangunan daerah di seluruh Indonesia masih buruk. Hanya dua dari 33 provinsi
yang Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah (LKPj) sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD)-nya.
"Kami menemukan, kualitas perencanaan pembangunan masih buruk. Kalau dilihat dari kesesuaian RPJMD dengan LKPj,
dari 33 provinsi, rata-rata nilainya hanya 3,55 dari nilai maksimal 10," ungkap Senior Adviser Kemitraan Abdul Malik
Gismar dalam pemaparan hasil IGI, Senin (2/9/2013), di Hotel JW Marriott, Jakarta Selatan.
Ia mengungkapkan, dari hasil penelitian yang dilakukan pihaknya, hanya Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan DKI
Jakarta yang memiliki kesesuaian antara RPJMD dengan LKPj.
Gismar memaparkan, dari beberapa daerah bahkan tidak mencantumkan target tahunan yang ingin dicapainya dalam
RPJMD. Selain itu, katanya, berdasarkan penelitian 2011 lalu, banyak daerah yang terlambat mengesahkan anggaran
penerimaan dan belanja daerah (APBD).
"Beberapa provinsi baru mengesahkan APBD 2011 pada rentang waktu Januari hingga April 2011. Daerah tersebut adalah
Bengkulu, DKI Jakarta, Papua Barat, dan Aceh," kata Gismar.
Dia mengatakan, keterlambatan pengesahan APBD menyebabkan keterlambatan pelaksanaan program kerja. Dengan
demikian, ujarnya, pelayanan publik pun terhampat.
"Akibat yang lebih fatal misalnya penyebaran penyakit atau gizi ibu dan anak kurang," katanya.
Ia menilai, dari hasil peneilitian IGI, kinerja DPRD cenderung rendah. Menurutnya, hal itu mempengauhi kinerja
pemerintahan secara keseluruhan.
"Meskipun DPRD memiliki dana operasional yang besar, performa DPRD lemah. Ini menimbulkan pertanyaan soal
efisiensi dan efektivitas DPRD provinsi," ujar Gismar.
Kemitraan meluncurkan evaluasi kinerja pemerintahan daerah melalui Indeks Tata Kelola Pemerintahan atau Indonesia
Governance Index. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, memerintahkan kepada seluruh kepala daerah untuk
menggunakan penilaian tersebut sebagai evaluasi dan perbaikan kinerja pemerintahan.
"Jangan jadikan ini beban, tapi jadikan masukan untuk memperbaiki kinerja," katanya.
Sumber: http://nasional.kompas.com/read/2013/09/02/1433022/Penelitian.Perencanaan.Pembangunan.Daerah.Buruk
Kebutuhan Pengembangan Perspektif dalam Manajemen
Keuangan Publik
Membutuhkan:
Karakter Entitas
dalam manajemen
keuangan publik?
Entitas dapat
menjalankan
manajemen
keuangan publik
Akuntansi
Perencanaan
Publik
Pertanggungjawaban Publik
Audit Sektor
Publik
Pelaporan Keuangan
Sektor Publik
Akuntansi
Sektor Publik
Penganggaran
Publik
Realisasi
Anggaran
Publik
Pengadaan Barang
dan Jasa Publik
Konsep Dasar Akuntansi
Entitas
 …mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada
pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara
dan departemen-departemen di bawahnya, pemerintah daerah,
BUMN, BUMD, LSM, dan yayasan sosial, maupun pada proyekproyek kerjasama sektor publik dan swasta.
Kerangka konseptual
 Kerangka Konseptual Akuntansi merumuskan konsep yang
mendasari penyusunan dan pelaksanaan siklus akuntansi sektor
publik. Konsep ini meliputi perencanaan, penganggaran, realisasi
anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan, audit, dan
pertanggungjawaban organisasi sektor publik
 Kerangka konseptual ini merupakan acuan dalam pengembangan
standar akuntansi dan solusi untuk berbagai hal yang belum diatur
dalam standar tersebut.
Akuntansi dalam
Manajemen Keuangan Publik
Teori
 Memasukan konsep
entitas dalam
pengelolaan dana publik
Masyarakat
swasta
Pemda A
Pemerintah
Pusat
Pemda B
Rumah
Tangga
Alat
 Menggunakan tehnologi
akuntansi untuk
menghasilkan kualitas
informasi pengelolaan
dana publik
 Lihat gambar slide
berikutnya
Karakteristik Kualitatif
Pengguna Informasi
Akuntansi
Pembuat Keputusan dan Karakteristiknya
(misalnya pemahaman dari pengetahuan utama)
Keterbatasan Pervasif
Manfaat >Biaya
Pengguna - Pokok
Kualitas
Mudah Dipahami
Kegunaan keputusan
Keputusan Utama - Pokok
Kualitas
Terandalkan
Relevan
Tepat waktu
Unsur - Unsur Kualitas
Utama
Nilai Prediktif
Kualitas Sekunder dan
Interaktif
Ambang Pengakuan
(Sumber : Belkaoui, 2004: 186)
Teruji
Nilai Feedback
Menggambarkan
kejujuran
Netralitas
Dapat dibandingkan
(termasuk konsistensi)
Materialitas
Perbandingan Akuntansi Sektor Swasta dan
Akuntansi Sektor Publik
No
item
Sektor Swasta
Sektor Publik
1
Tujuan
Keuntungan
Kesejahteraan
2
Fokus
Kinerja keuangan
Kinerja Pelayanan
3
Jenis Keputusan
Keputusan Bisnis
Kebijakan Publik /
Keputusan Ekonomi
4
Subyek Pengambilan
Keputusan
Individu
Konsensus
5
Saat Pengambilan
Keputusan
Termasuk Saat transaksi
Hanya di Perencanaan &
Penganggaran
6
Bentuk Keputusan
Memo, dan regulasi
Regulasi
7
Titik Kritis Organisasi
Prosedur
Pimpinan
8
Keberhasilan Jangka
Panjang
Bertahan
Berkuasa
9
Kepemimpinan
Pilihan Pemilik Modal
Pilihan Masyarakat atau
Wakil Masyarakat
Taksonomi Pembidangan ASP
Teori ASP
Sistem
Pengendalian
Manajemen
Sektor Publik
Strategi
Manajemen
Sektor Publik
Akuntansi
Keuangan
Sektor Publik
Akuntansi
Manajemen
Sektor Publik
Analisa
Laporan Keuangan
Sektor Publik
Audit
Sektor Publik
Lingkup:
Mindset
Lingkup:
Organisasi
Lingkup :
Pelaporan
Lingkup:
Pengendalian
Peranan ASP
Silabus
Bekerjasama dalam
Pencapaian Kesejahteraan
Pengantar
Pemahaman
Dasar
Tata
Kelola
Organisasi
Sektor
Publik
 Pengantar
 Regulasi keuangan publik
 Komparasi akuntansi sektor
publik dan akuntansi bisnis
 Kerangka konseptual akuntansi
sektor publik
 Standar akuntansi sektor publik
 Perencanaan Publik
 Penganggaran Publik
 Realisasi Kebijakan Publik
 Pengadaan Barang dan Jasa
Publik
 Pelaporan Keuangan Sektor
Publik
 Audit Sektor Publik
 Pertanggungjawaban Publik
Peranan
Strategi Manajemen Sektor Publik (SMSP)
Silabus
 Bagaimana
mencapai tujuan
organisasi publik,
kesejahteraan











Definisi Dan Ruang Lingkup
Regulasi
Kerangka Konseptual Sistem Kesejahteraan
Pembiayaan Kesejahteraan
Alokasi Anggaran Pemerintahan Pada Sektor
Kesejahteraan
Kerangka Penyelenggaraan Kesejahteraan Minimum
Partisipasi dalam Pengumpulan Dana Kesejahteraan
Investasi Dana Hasil Kontribusi Kas dan Efisiensi
Kerangka Penyelenggaraan Manfaat dengan
Kontribusi Kas
Kreasi Penciptaan Kerja dan Daur Ulang Pelatihan
Kerangka Penyelenggaraan Manfaat Tanpa
Kontribusi Kas
Peranan
Akuntansi Manajemen Sektor Publik (AMSP)
Silabus
 Mengelola
organisasi publik
secara modern

BAGIAN I PONDASI AKUNTANSI MANAJEMEN PUBLIK
 Tujuan organisasi publik sebagai indikator prestasi
 Lingkup Akuntansi Manajemen Publik: Peranan Akuntansi Dalam Organisasi
Pelayanan Publik
 Identifikasi Kesenjangan Pencapaian Dan Dampaknya
 Teknologi Perencanaan Prestasi : 3E dan BSC

BAGIAN II INDIKATOR PRESTASI SEBAGAI DASAR KEPUTUSAN PUBLIK
 Kepemimpinan Dalam Pencapaian Indikator Prestasi
 Gaji Dan Kompensasi Aparat Publik
 Perbendaharaan Dan Organisasi

BAGIAN III INDIKATOR PRESTASI SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN PUBLIK
 Regulasi Publik Dan Standar-standar Akuntansi Perencanaan Dan
Penganggaran Publik Sebagai Legitimasi
 Penyusunan program sebagai penurunan strategi pencapaian
 Anggaran publik sebagai input pencapaian
 Pengendalian Realisasi: Buku Besar, Manajemen Belanja Dan Manajemen
Dana

BAGIAN IV PELAPORAN KINERJA ORGANISASI PUBLIK
 Pelaporan fiskal, moneter dan ekonomi makro
 Pelaporan Kesejahteraan
Peranan AKSP dan ALKSP
Silabus ALKSP
 Melaporkan
pengelolaan dana
publik
 Pelaporan Keuangan Pemerintahan
 Kerangka Konseptual Analisa Laporan
Keuangan Pemerintahan (Konsep Arus Dana)
 Identifikasi Aktivitas Keuangan Publik
 Pembuatan Kode Rekening
 Pengintegrasian Data Keuangan dari berbagai
Sektor
 Pembuatan Kertas Kerja Neraca Arus Dana
 Melakukan Perkiraan Kejadian Ekonomi
 Kebijakan Yang Bisa Diambil Berbasis Analisa
Laporan Keuangan Publik
 Model Dan Simulasi Analisa Laporan
Keuangan Publik
Posisi Kendali SPMSP & Audit SP
Pengendalian atas Usaha Pencapaian Visi Publik
Dengan memantau:
 Berjalannya program/kegiatan (tercapai tidaknya
program/kegiatan sebagaimana perencanaannya)
 Penggunaan dana program/kegiatan
Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik
(SPMSP)
Silabus
 Mempertahankan
kepentingan publik
 Sistem Pengendalian Manajemen Publik
 Proses Cascading Dalam Pendekatan
Siklus Akuntansi Sektor Publik
 Demokrasi dan Partisipasi Publik
 Kepemimpinan Publik
 Regulasi dan Judicial Review
 Good Governance
 Sistem Perumusan Strategi Organisasi
Publik
 Sistem Perencanaan Strategik Publik
 Sistem Penyusunan Program Publik
 Sistem Penyusunan Anggaran Publik
 Sistem Pengukuran dan Penilaian Kinerja
 Sistem Pemantauan Publik
Audit Sektor Publik
Silabus
 Memeriksa proses
pencapaian tujuan
publik:
kesejahteraan













Apa Audit, Pertanggungjawaban Pemerintah dan Auditor
Sektor Publik?
Regulasi Audit Sektor Publik
Kerangka Konseptual Audit Sektor Publik
Standar Audit Sektor Publik
Bukti Audit Dan Pendukungnya
Metodologi Audit Sektor Publik: Pengumpulan Data dan
Analisa Data
Survey Awal Karakter Industri / Bidang/ Organisasi Yang
Akan Diaudit
Pembuatan Program Dan Penerbitan Surat Tugas Audit
Sektor Publik
Pelaksanaan Audit Sektor Publik
Pembuatan Daftar Temuan
Komunikasi Temuan Dan Penyusunan Draft Laporan Hasil
Pemeriksaan
Penerbitan Dan Tindaklanjut Temuan Laporan Hasil
Pemeriksaan
Audit Investigasi
Sebuah Pencarian – Teori ASP
Apakah wujud kesejahteraan?
 Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik,
kondisi manusia di mana orang-orangnya dalam keadaan
makmur, dalam keadaan sehat dan damai.
 Dalam ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan
benda.
 Dalam kebijakan sosial, kesejahteraan sosial menunjuk ke
jangkauan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Ini adalah istilah yang digunakan dalam ide negara sejahtera.
Pengembangan Metode Penelitian ASP
Metode Penelitian
 Kuantitatif
 Kualitatif
 Kuantitatif-Kualitatif
Kualitas Proses Publik
 Ketuhanan Yang Maha Esa:
mindset dan tujuan penelitian
 Kemanusiaan yang adil dan
beradab: cara meneliti sesuai
kemajuan alur pikir manusia dan
keterwakilan obyek penelitian
 Persatuan Indonesia: induktif
maupun deduktif temuan
penelitian
 Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan:
wujud hasil penelitian –
kebijakan publik - regulasi
 Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia: manfaat /
outcome penelitian
Strategi Pengembangan Peran ASP dalam
Pembangunan Indonesia
Tuntutan UUD 1945
Kapabilitas Kontribusi ASP
 melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia
 memajukan kesejahteraan
umum
 mencerdaskan kehidupan
bangsa
 ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial,
 Organisasi terkait mampu
melaksanakan dengan dana
dan kapasitas yang ada secara
berkesinambungan
 Organisasi terkait mampu
mengembangkan metode dan
tehnologi pelayanan publik
lebih baik dari waktu ke waktu
 Kepastian pencapaian
kesejahteraan bagi sebuah
masyarakat
Titik Kritis Pengembangan Riset ASP
Kapabilitas Peneliti
Laporan
Penelitian
Implementasi
Metode Penelitian
Komunikasi
Praktisi
Publik
Peneliti
Desain Penelitian
Politisi
Topik Riset Pendukung Peran ASP
Strategi Riset saat ini:
 Manajemen biaya publik
 Pengembangan pelaporan yang mensinerjikan
antara laporan keuangan dengan laporan enerji
 Sesuai topik di pelbagai sesi pengajaran
Strategi komunikasi:
 Pengembangan kebijakan publik berbasis
penelitian akuntansi sektor publik
 Penyusunan database model pengendalian
keuangan publik berbasis teori entitas
[email protected]
Download