File - BLOG PEMBELAJARAN AKUNTANSI

advertisement
Bidang-bidang
spesialisasi dan
manfaat akuntansi
Kompetensi Dasar:
Menjelaskan pengertian bidang-bidang spesialisasi serta manfaat akuntansi.
Indikator:
1. Pengertian akuntansi dijelaskan dengan benar.
2. Spesialisasi dalam akuntansi dijelaskan dengan benar.
3. Jabatan bidang akuntansi dijelaskan dengan benar.
4. Pihak-pihak yang membutuhkan akuntansi dijelaskan dengan benar sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi.
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari indikator, diharapkan siswa mampu:
1. Menjelaskan pengertian akuntansi.
2. Menjelaskan bidang spesialisasi akuntansi.
3. Menjelaskan bidang profesi akuntansi.
4. Menjelaskan pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi sesuai
prinsip-prinsip akuntansi.
A. PENGERTIAN, BIDANG, DAN FUNGSI AKUNTANSI
a. Pengertian Akuntansi
Dewasa ini akuntansi sudah digunakan demikian luas sehingga hampir
seluruh aspek kehidupan tidak ada yang terlepas dari kegiatan akuntansi
selama aspek tersebut berkaitan dengan uang. Oleh karena sudah demikian
meluas penggunaannya dalam kehidupan mamusia, kondisi tersebut
meninbulkan bermacam-macam pengertian akuntansi yang telah disesuaikan
dengan kondisi pihak yang memberikan pengertian tersebut, misalnya:
1. Akuntansi adalah bahasa dunia usaha (Accounting is the language of
business). Dalam hal ini akuntansi dianggap sebagai alat komunikasi
karena akuntansi dapat mengkomunikasikan informasi keuangan pada
suatu unit usaha kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
2. Akuntansi adalah alat bagi manajemen (Accounting is tools of
management), maksudnya adalah akuntansi merupakan alat bagi
pengelola unit usaha untuk mengumpulkan informasi keuangan sebagai
bahan menyusun perencanaan, evalusasi dan pengawasan.
3. Seiring dengan perkembangan tehnologi dewasa ini, maka akuntansi
dapat pula diartikan sebagai “tehnologi pengolahan data keuangan” baik
secara manual maupun terkomputerisasi untuk menghasilkan informasi
keuangan dalam bentuk laporan-laporan yan disesuaikan dengan
kepentingan pihak yang membutuhkan.
Di samping pengertian-pengertian tersebut, seorang pakar akuntansi
Indonesia Drs. Mulyadi, M.Sc., Ak, dalam buku Akuntansi Manajemen
edisi 2 Bab1 halaman 1 memberikan pengertian akuntansi: “Akuntansi
dapat dipandang sebagai suatu sistem yang mengolah masukan berupa data
operasi dan data keuangan untuk menghasilkan keluaran berupa informasi
akuntansi yang dibutuhkan oleh pemakai”.
Menurut American Institutue of Certified Public Accountants (AICPA):
Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan yang tepat
dan dinyatakan dalam satuan mata uang, transaksi-transaksi dan kejadiankejadian yang setidak-tidaknya bersifat finalsial dan penafsiran hasilhasilnya.
Dari pengertian-pengertian di atas, maka akuntansi dapat diartikan
sebagai rangkaian proses yang meliputi kegiatan pengidentifikasian,
pencatatan, pengelompokan, peringkasan, pelaporan, penganalisaan, dan
penafsiran tentang informasi keuangan yang terjadi pada suatu unit usaha
sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan oleh pihakpihak yang berkepentingan.
b. Bidang Spesialisasi Akuntansi
Mengingat penggunaan akuntansi sudah demikan luas dalam kehidupan
dan pengelolaan usaha kondisi ini juga mengakibatkan munculnya berbagai
macam spesialisasi di bidang akuntansi. Berdasarkan tujuannya, spesialisasi
di bidang akuntansi dapat dibedakan menjadi:
1) Akuntansi Keuangan (Finacial Accounting) adalah akuntansi yang
tujuan utamanya mengolah data keuangan untuk menghasilkan laporan
keuangan terutama untuk kepentingan pihak-pihak di luar perusahaan.
2) Akuntansi Biaya (Cost Accounting) adalah bidang akuntansi yang
tujuan
utamamnya
adalah
mengolah
informasi
biaya
untuk
menghasilkan laporan harga pokok dan informasi biaya opresional
maupun biaya non operasional sebagai dasar untuk menetapkan harga
jual, menetapkan nilai persediaan, pengawasan dan pengendalian biaya
terutama untuk kepentingan pihak intern peusahaan.
3) Akuntansi Manajemen (Management Accounting) adalah bidang
akuntansi yang tujuannya menyediakan dan mengolah informasi
keuangan untuk kebutuhan manajemen perusahaan sebagai dasar untuk
menyusun perencanaan, pengawasan, dan kebijakan lainnya yang segera
harus diambil dalam operasional unit usaha/perusahaan.
4) Akuntansi Pemeriksaan (auditing) adalah bidang ankuntansi yang
bertujuan untuk malakukan verifikasi kembali terhadap keabsahan
dokumen dan prosedur serta proses akuntansi yang telah dilaksanakan
oleh
pihak
manajemen/pengelola
perusahaan,
sehingga
laporan
keuangan/informasi akuntansi yang disajikan oleh pihak manajemen
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, obyektif
dan dapat dipercaya;
5) Akuntansi Perpajakan (tax accounting) adalah bidang akuntansi yang
tujuan utamanya menyiapkan laporan keuangan untuk keperluan
fiscal/perpajakan dan pengisian SPT.
6) Akuntansi Anggaran (budgeting) adalah bidang akuntansi yang tujuan
untamanya menyusun rencana kerja untu masa akan datang yang
dilengkapi dengan rincian taksiran biaya operasional dengan titik tolak
data akuntansi masa lalu.
7) Akuntansi Pemerintahan (gavernment accounting) adalah bidang
akuntansi yang dilaksanakan untuk mengelola anggaran pendapatan dan
belanja negara yakni aplikasi konsep-konsep dan standard-standar
akuntansi umum sektor privat pada sektor publik.
8) Sistem Akuntansi (accounting system) adalah bidang akuntansi yang
bertujuan untuk penetapan prosedur dan pengendalian data akuntansi
seihinga proses akuntansi dapat berjalan lancar, cepat, tepat, efektif dan
efisien.
c. Bidang Profesi Akuntansi
Seorang yang menekuni bidang akuntansi dapat menjadikan akuntansi
sebagai suatu profesi. Berdasarkan profesi, bidang akuntansi dibedakan
menjadi:
1) Akuntan Publik (public accountant) adalah orang yang ahli di bidang
akuntansi dan secara resmi memperorleh ijin dari Menteri Keuangan
untuk menjual jasa bidang akuntansi kepada pihak-phak yang
membutuhkan. Jasa yang dapat diberikan/dijual oleh seorang akuntan
publik adalah jasa pemeriksaan (auditing); jasa perpajakan;
jasa
konsultasi manajemen (management advisory service). Untuk menjadi
seorang akuntan publik di Indonesia seorang ahli akuntansi dengan
pendidikan Fakultas Ekonimi jurusan Akuntansi harus lulus Ujian
Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) yang diselenggarakan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia. Setal dinyatakan lulus mendaftarkan diri ke
Departemen Keuangan untuk memperoleh Nomor Regestrasi.
2) Akuntan Intern (private accountant) adalah ahli akuntansi yang bekerja
untuk dan atas nama suatu perusahaan. Untuk menjadi seorang akuntan
intern tidak perlu mendapat ijin resmi dari Menteri Keuangan. Akuntan
intern adalah seorang karyawan dan menerima gaji dari perusahaan
tempatnya bekerja. Tugas seorang akuntan intern antara lain: menyusun
sistem
akuntansi;
menyusun
laporan
keuangan;
menyusun
budget/anggaran; menangani masalah perpajakan; dan melakukan
pemeriksaan intern.
3) Akuntan Pemerintah (government accountant) adalah akuntan yang
beker;ja pada badan-badan pemerintah, seperti : BPK, BPKP, BUMN,
BUMD, Inspetorat Jenderal; Inspektorat Wilayah Propinsi.
4) Akuntan Pendidik adalah akuntan yang bekerja dan bertugas dalam
bidang pendidikan, penelitian ilmiah dan pengembangan ilmu akuntansi,
misalnya di Lembaga-lambaga Penelitian Akuntansi, dan Universitas.
d. Pihak-pihak yang Membutuhkan Informasi Akuntansi
Secara garis besar pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi
dibedakan menjadi 2 kelompok yakni:
1) Pihak Intern (dari dalam unit usaha) yaitu pihak manajemen sebagai
pengelola usaha. Informasi akuntansi mereka butuhkan untuk:
 bukti pertanggungjawaban pengelolaan kegiatan usaha;
 mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan;
 alat pengendalian, perencanaan, koreksi, dan evaluasi.
2) Pihak Ekstern yaitu pihak-pihak lain yang berada di luar perusahaan.
Yang termasuk pihak ekstern adalah:
a) Pemilik Unit Usaha yakni pemegang saham pada unit usaha
berbadan hukum PT, atau anggota pada unit usaha yang berbadan
hukum koperasi. Bagi pemilik Unit Usaha informasi akuntansi
dibutuhkan untuk menilai kinerja manajemen dan hasil investasi
pada unit usaha tersebut.
b) Pihak Kreditur dan Calon Kreditur yaitu pihak-pihak yang
memberi/akan memberi kredit kepada unit usaha / perusahaan untuk
mengetahui kemampuan perusahaan mengembalikan kredit yang
telah diberikan atau yang akan diberikan dan tingkat keamanan
kredit yang dan akan diberikan serta memperoleh gambaran kinerja
manajemen.
c) Pihak Serikat Pekerja/Karyawan, yakni karyawan yang bekerja dan
menggantungkan hidupnya pada unit usaha tempat mereka bekerja.
Bagi pekerja informasi akuntansi dibutuhkan untuk menilai
kemampuan perusahaan memberikan kesejahteraan serta menilai
kemantapan kelangsungan hidup perusahaan, sehingga memberikan
rasa tenang dan aman kepada karyawan untuk bekerja terus di unit
usaha tersebut.
d) Pihak Pemerintah yaitu Pemerintah Pusat maupun Pemerintah
Daerah di daerah unit usaha tersebut beroperasi. Bagi pemerintah
informasi akuntansi diperlukan untuk:
 Menetapkan pajak.
 Statistik pendapatan nasional.
 Penyusunan APBN/APBD.
 Menyusun analisih kesempatan kerja.
e. Prinsip-prinsip Akuntansi
Laporan keuangan sebagai hasil dari proses kegiatan akuntansi
dibutuhkan dan dipakai oleh berbagai pihak sesuai dengan kepentingnya
masing-masing. Agar informasi akuntansi tersebut dapat bermanfaat serta
tidak menyesatkan, maka laporan keuangan harus disusun berdasarkan
prinsip-prinsip akuntansi yang diakuidan dapat diterima secara umum di
Indonesia yaitu:
1) Prinsip Kesatuan Usaha (Entity) yakni ketentuan yang mengharuskan
adanya pemisahan yang tegas antara harta dan kewajiban perusahaan
dengan harta dan kewajiban pemiliknya atau harta dan kewajiban pihak
lain.
2) Prinsip Kontinuitas (Going Concern), yaitu anggapan bahwa akuntansi
diterapkan pada suatu unit usaha yang didirikan untuk jangka waktu
yang tidak terbatas, atau dalam keadaan normal kegiatan usahanya akan
berlangsung terus.
3) Prinsip
Konservatisme
(Conservation)
yaitu
ketentuan
yang
mengharuskan menerapkan sikap kehati-hatian dalam hal melaporkan
laba. Dalam penerapannya, prinsip ini tidak mengakui adanya laba atas
transaksi yang belum direalisasi, sedangkan untuk kerugian yang akan
terjadi harus diakui dan dilaporkan.
4) Prinsip Konsisten (Consistency) yakni suatu ketentuan yang menuntut
konsistensi dalam menerapkan metode-metode atau ketentuan-ketentuan
dalam penyusunan laporan keuangan. Artinya jika suatu metode telah
diterapkan pada suatu periode, maka metode tersebut harus diterapkan
kembali pada periode berikutnya.
5) Prinsip Cukup Berarti (Materiality). Prinsip ini mengharuskan
dilakukannya pencatatan dalam proses akuntansi terhadap pos-pos yang
dianggap cukup berarti (material). Suatu pos dianggap berartri
(material/penting), jika penyajian informasi tersebut dalam laporan
keuangan akan berpengaruh kepada analisa dan keputusan pihak-pihak
yang berkepentingan.
6) Prinsip Lengkap (Completeness) artinya bahwa laporan keuangan harus
disajikan lengkap dengan keterangan-keterangan yang diperlukan
sebagai pendukung, serta tidak ada yang disembunyikan.
7) Prinsip Dapat Dimengerti (Understandibility), maksudnya semua data
dan informasi penting yang disajikan dalam laporan keuangan harus
diungkapkan sejelas-jelasnya sehingga dapat dimengerti oleh para
pemakai laporan keuangan tersebut.
Download