BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan proses perencanaan, pembuatan, pengujian alat, analisa, serta membandingkannya dengan teori-teori penunjang, maka dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu: 1. Semakin besar arus pengisian pada batrei maka semakin cepat batrei akan penuh dimana tegangan pengisian diatur sekitar 20% dari tegangan rating batrei. 2. Apabila tegangan input dinaikkan bertahap dengan frekuensi dan duty cycle sesuai dengan desain, maka mosfet cepat panas. Hal ini disebabkan adanya spike yang ditimbulkan sangat besar karena subber tidak mampu lagi meredam spike. Sehingga frekuensi switching dan duty cycle diatur tidak sesuai dengan perhitungan baik boost maupun flyback converter agar output yang dikehendaki tercapai. 3. Leakage inductansi sangat mempengaruhi tegangan spike pada MOSFET pada rangkaian flyback converter untuk itu diperlukan rangkaian snubber untuk meredam. 4. Besar nilai tegangan keluaran dari flyback converter ketika dibebani mengalami drop tegangan sekitar 40% kali ketika sebelum dikasih beban. 5.2 Saran Selama pengerjaan Proyek Akhir ini tentunya tidak lepas dari berbagai macam kekurangan dan kelemahan, secara khusus pada peralatan yang telah dibuat. Namun pada kenyataan yang ada, setelah tepat masa waktu Proyek Akhir ini habis, penulis belum sempat memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut. Untuk itu demi kesempurnaan alat ini, penulis dapat memberikan beberapa catatan penting sebagai berikut: 1. Untuk mendapatkan hasil pengisian yang sebenarnya, seharusnya batrei yang digunakan adalah batrei laptop. 2. Agar charger laptop bentuknya lebih minimize maka seharusnya flyback converter cukup butuh satu ferrit core berukuran besar agar sisi sekunder dari trafo dapat keluar tiga keluaran sekaligus sehingga trafo tidak terpisah-pisah yang menyebabkan alat menjadi agak besar.. 3. Penggulungan trafo harus dilakukan secara sabar, dengan tingkat kekencangan yang kuat dan rapat agar nilai Lp atau leakage induktansi yang dihasilkan dapat kurang dari 7,4 uh, karena nilai leakage induktance akan sangat berpengaruh pada tegangan Vd-s yaitu spike tegangan dan arus yang ditimbulkan. 4. Untuk meredamkan tegangan spike pada MOSFET dapat dilakukan dengan cara mengkonfigurasi rangkaian snubber dengan perhitungan yang tepat, tetapi jika hasilnya masih kurang baik maka harus dilakukan proses tunning nilai dari komponen snubber. 5. MOSFET yang digunakan harus mempunyai nilai rating tegangan dan arus yang tinggi, apabila MOSFET masih dalam kondisi panas, maka kemungkinan yang terjadi adalah arus yang mengalir pada MOSFET diatas rating dari MOSFET, untuk mengatasi hal tersebut biasanya MOSFET diparalel, sehingga arus yang mengalir dapat terbagi pada masing-masing MOSFET, selain itu pada MOSFET perlu dipasang kipas agar panas yang diakibatkan oleh arus yang besar dapat diredam.