AMUBISID Oleh dr. Agung Biworo, M.Kes Berdasarkan tempat kerjanya, amubisid dibagi 3 golongan: 1. Amubisid jaringan Contoh : dehidroemetin, emetin dan klorokuin. 2. Amubisid luminal Contoh : diyodohidroksikuin, yodoklorhidroksikuin, kiniofon, glikobiarsol, karbarson, emetin bismut yodida, klefamid, diloksanid furoat dan beberapa antibiotik, misalnya tetrasiklin dan paromomisin. 3. Amubisid yang bekerja pada lumen usus dan jaringan Contoh : Metronidazol 1 EMETIN Cara Kerja: Farmakokinetik membunuh E. histolytica secara langsung lebih efektif terhadap bentuk motil daripada terhadap bentuk kista. In vitro, dosis terapi emetin segera membunuh trofozoit. diserap baik dari tempat suntikan, kemudian dimetabolisme dan diekskresi secara lambat. Kadar tertinggi di hati (penting utk pengobatan amubiasis hati. ) Indikasi Penggunaan utama mengobati amubiasis. sangat berguna pada amubiasis hati dan abses amuba Penggunaan pada amubiasis intestinal untuk penderita dengan diare berat 2 Sediaan & Posologi tersedia dalam bentuk larutan, diberikan IM dan tidak boleh diberikan secara IV sangat berbahaya dan tidak efektif. Dosis emetin hidroklorid pada dewasa tidak boleh lebih dari 60 mg sehari Dosis pada anak sebaiknya diberikan berdasarkan berat badan, yaitu tidak lebih dari 1 mg/kg BB sehari selama 5 hari. DERIVAT 8-HIDROKSIKUINOLIN Farmakologi memperlihatkan efek amubisid langsung, tetapi mekanisme kerja belum jelas. Derivat 8-hidroksikuinolin hanya bekerja terhadap amuba dalam lumen usus, tidak efektif untuk abses amuba atau amubiasis hati. 3 Indikasi Selain untuk amubiasis intestinal, iodokuinol juga merupakan obat pilihan utama untuk carrier amubiasis. Sediaan & Posologi iodokuinol yang dianjurkan pada pengobatan amubiasis: 3x650 mg selama 20 hari untuk dewasa, atau 30-40 mg/kgBB/hari untuk anak yang terbagi dalam 3 dosis. METRONIDAZOL Selain memiliki efek trikomoniasid, juga berefek amubisid dan efektif terhadap Giardia lamblia Farmakologi memperlihatkan daya amubisid langsung. memperlihatkan daya trikomoniasid langsung. Absorpsi berlangsung dengan baik sesudah pemberian oral. 4 Indikasi Metronidazol dan tinidazol digunakan untuk amubiasis, trikomoniasis dan infeksi bakteri anaerob. efektif untuk amubiasis intestinal maupun ekstraintestinal. Pada abses hati, dosis sama dengan dosis untuk disentri amuba Selain untuk amubiasis dan trikomoniasis, metronidazol juga diindikasikan untuk drakunkuliasis sebagai alternatif niridazol dan untuk giardiasis. Sediaan & posologi Untuk amubiasis, dosis oral: 3x750 mg/hari selama 5-10 hari. Untuk anak: 35-50 mg/kg BB/hari terbagi dalam 3 dosis. Untuk trikomoniasis pada wanita dianjurkan 3x250 mg/hari selama 7-10 hari; Dosis untuk giardiasis adalah 3x250 mg/hari selama 7 hari. 5 KLOROKUIN daya amubisid klorokuin lebih besar terhadap trofozoid tidak bermanfaat untuk amubiasis intestinal, penyerapannya hampir sempurna sehingga kadar di kolon sangat rendah. Dalam pengobatan amubiasis hati, selain klorokuin, berikan juga obat amubiasis intestinal untuk mencegah kolaps. Dosis klorokuin untuk dewasa dengan amubiasis ekstraintestinal ialah 4x250 mg/hari pada 2 hari pertama dan dilanjutkan dengan 2x250 mg/hari selama 2 atau 3 minggu. 6