BAB I PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang Stroke

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.Latar Belakang
Stroke adalah sindroma yang ditandai oleh onset
akut
defisit
neurologis/
gangguan
fungsi
otak
yang
berlangsung selama (minimal) 24 jam atau lebih, ada
keterlibatan
fokus
dari
sistem
saraf
pusat,
dan
merupakan hasil dari gangguan sirkulasi/pembuluh darah
serebral (Simon 2009; WHO 2006).
Stroke
jantung
adalah
dan
kanker
urutan
ketiga
setelah
yang
paling
umum
penyakit
menyebabkan
kematian di Amerika Serikat. Setiap tahun di Amerika
terjadi
sekitar
diantaranya
perdarahan
adalah
700.000
kasus
stroke
600.000
lesi
iskemik
dan
100.000
adalah
intraserebral
ataupun
subarakhnoid
dengan
175.000 menyebabkan kematian (Simon 2009).
Secara global, penyakit serebrovaskular (stroke)
merupakan
penyebab
utama
kedua
kematian.
Ini
adalah
penyakit yang dominan terjadi pada orang usia paruh
baya dan lebih tua. WHO memperkirakan bahwa pada tahun
2005, stroke menyumbang 5,7 juta kematian di dunia,
setara dengan 9,9% dari seluruh kematian. Lebih dari
1
2
85% dari kematian ini terjadi
di negara berpenghasilan
rendah dan menengah dan sepertiga terjadi pada orang
berusia kurang dari 70 tahun (WHO 2006).
Stroke adalah penyebab paling umum ketiga kematian
di Amerika Serikat dan yang paling umum menimbulkan
gangguan neurologis dan melumpuhkan. Sekitar 750.000
stroke baru terjadi dan sekitar 150.000 orang meninggal
akibat stroke di Amerika Serikat setiap tahun. Insiden
meningkat dengan usia, sekitar dua-pertiga dari semua
stroke terjadi pada orang tua lebih dari 65 tahun, dan
agak
lebih
wanita,dan
tinggi
lebih
pada
pria
tinggi
pada
dibandingkan
ras
Afrika
pada
Amerika
dibanding kulit putih (Simon 2009).
Padapopulasi Kaukasia sekitar 80% adalah stroke
iskemik,
10-15%
perdarahan
perdarahansubarakhnoid,
dan
intraserebral,
sisanya
karena
5%
penyebab
lain. Studi dari negara-negara Asia menunjukkan bahwan
proporsi perdarahan intraserebral lebih tinggi daripada
Kaukasia
dengan
20%
sampai
30%
menjadi
hemoragik.
Tinjauan data stroke epidemiologi di Hong Kong, Taiwan,
Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina
dan Indonesia, melaporkan bahwa proporsi stroke iskemik
dan
hemoragik
2006).
bervariasi
dari
17%
sampai
33%
(WHO
3
Prevalensi penyakit stroke di Indonesia meningkat
seiring dengan bertambahnya usia. Kelompok usia 15-24
tahun (0,2-2,6‰), 25-34 tahun (0,6-3,9‰), 35-44 tahun
(2,5-6,4‰),
45-54
tahun
(24,0-33,0‰),
65-74
(43,1-67,0‰).
Prevalensi
(10,4-16,7‰),
tahun
55-64
tahun
≥75
tahun
(33,2-46,1‰),
stroke
yang
terdiagnosis
memiliki angka yang relatif sama tinggi pada laki-laki
(7,1-12,0‰)
peningkatan
dan
perempuan
prevalensi
(6,8-12,1‰).
penyakit
stroke
di
Terjadi
Indonesia
dalam kurun waktu 6 tahun dari 2007-2013. Hal tersebut
terjadi
di
semua
kelompok
usia
(Riskesdas
2007;
Riskesdas 2013).
Kejadian stroke pada populasi anak relatif lebih
jarang
dijumpai
dibanding
penelitian epidemiologi
pada
dewasa.
Beberapa
menunjukkan bahwa insidennya
berkisar antara 2,5-13 per 100.000 anak/tahun (Zimmer
et al. 2007). Pada dewasa muda, etiologi dari stroke
iskemik berbeda dan lebih bervariasi jika dibandingkan
dengan usia lanjut (Daash et al. 2014). Gejala klinis
stroke iskhemik pada anak tidak berbeda dengan dewasa,
namun
kemunculannya
akan
bervariasi
menurut
usia
(Mallicket al. 2014).
Berdasarkan
latar
belakang
diatas,
didapatkan
beberapa data bahwa faktor risiko dan gejala stroke
4
yang
muncul
pada
anak
dan
dewasa
berbeda
atau
dilakukan
untuk
bervariasi menurut usia.
Pada
kesempatan
mengetahui pengaruh
simptomatologi
ini
penelitian
usia saat serangan pertama dengan
neurologik
yang
muncul
pada
pasien
stroke iskemik akut di RSUP dr Sardjito Yogyakarta.
I.2.Rumusan Masalah
Berdasar
permasalahan
latar
sebagai
belakang
berikut;
diatas,
(1)
stroke
diajukan
merupakan
salah satu penyakit tidak menular yang memiliki tingkat
kecacatan yang tinggi di dunia dan di Indonesia, (2)
prevalensi
penyakit
stroke
di
Indonesia
meningkat
selama kurun waktu 2007-2013 di semua kelompok usia
termasuk anak-anak, dan (3) faktor risiko dan gejala
yang muncul pada pasien stroke anak dan dewasa dapat
berbeda menurut usia terjadinya stroke.
I.3.Pertanyaan Penelitian
Adakahpengaruh
simtomatologi
muncul
pada
usia saat serangan pertama dengan
neurologik
pasien
stroke
(gejala
iskemik
Sardjito Yogyakarta tahun 2014.
neurologis)
akut
di
yang
RSUP
dr
5
I.4.Tujuan Penelitian
I.4.1.Tujuan umum
Mengetahui adakahpengaruh
pertama
dengan
simptomatologi
usia saat serangan
neurologik
(gejala
neurologis) yang muncul pada pasien stroke iskemik akut
di rsup dr sardjito yogyakarta.
1.4.2.Tujuan Khusus
1)
Mengetahui
distribusi
frekuensi
pasien
stroke
iskemik berdasarkan kelompok usia dan jenis kelamin
di RSUP Dr Sardjito.
2)
Mengetahui
distribusi
frekuensi
gejala
stroke
iskemik di RSUP dr Sardjito
1.5.Manfaat Penelitian
1.5.1.Bagi peneliti
Dapat
neurologik
yang
mengetahui
muncul
perbedaan
pada
pasien
simtomatologi
stroke
iskemik
dengan usia serangan pertama yang berbeda.
1.5.2.Tenaga Kesehatan
Perbedaan simtomatologi neurologik yang muncul
pada
dapat
pasien
dengan
dijadikan
usia
serangan
pertimbangan
memberikan treatment pasien.
awal
dalam
yang
berbeda
menentukan
dan
6
1.5.3.Pasien dan Masyarakat
Memberikan pengetahuan kepada masyarakat, pasien,
dan keluarga mengenai tanda dan gejala stroke. Dengan
itu dapat menyadarkan mereka supaya lebih awas ketika
ada anggota keluarga yang mengalami stroke dan juga
berguna
sebagai
langkah
pencegahandan
deteksi
dini
terjadinya stroke.
I.6.Keaslian Penelitian
Laporan
sebelumnya
yang
berkaitan
dengan
penelitian ini antara lain:
Rizaldy Pinzon, SMF Saraf RS Bethesda Yogyakarta
“Stroke
pada
anak”,
kesimpulannya
stroke
pada
anak
berbeda dengan stroke pada populasi dewasa. Etiologinya
sangat berbeda, dan tindakan diagnosis yang dilakukan
sering lebih mendalam untuk mencari etiologi.
Aldy S. Rambe, Departemen Neurologi FK USU/ RSUP
H. Adam Malik Medan, kesimpulannya stroke pada anakanak
dapat
hemoragik,
berupa
walaupun
stroke
dengan
iskemik
persentase
atau
stroke
relatif
yang
berbeda. Perbedaan yang yang lain bahwa faktor risiko
stroke
pada
anak
jauh
lebih
bervariasi.
Demikian
pulagejala klinisnya yang sering tidak mudah didapatkan
melalui pemeriksaan fisik/neurologis.
7
Mallick
43,”Childhood
et
al.Lancet
arterial
Neuro
ischaemic
2014;
stroke
13;35-
incidence,
presenting features, and risk faactors: a prospective –
population
base
study”,
kesimpulannya
usia
dan
ras,
tetapi tidak pada jenis kelamin, mempengaruhi risiko
dari terjadinya stroke iskemik pada anak.
Daash et al.Journal of Stroke 2014; 16(3); 173-177),
“Risk
factors
young
patient:
and
a
etiologies
tertiary
of
ischemic
hospital
study
stroke
in
in
north
India”, kesimpulannya terdapat variasi etiologi stroke
iskemi pada pasien muda dan didapatkan etiologi yang
belum pasti dan perlu di teliti lebih lanjut.
Download