1 gambaran pengetahuan remaja putri tentang tablet fe di dusun

advertisement
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG TABLET FE
DI DUSUN KRAJAN DESA BANYUKUNINGKECAMATAN
BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG
123)
Slamet Musrofah1), Erna Setiawati2), Masruroh3)
Prodi DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo
Ungaran
ABSTRAK
Latar Belakang Bahaya anemia terutama bagi remaja putri adalah gangguan
tumbuh kembang, penurunandaya tahan tubuh dan daya konsentrasi serta
penurunan kemampuan belajar. dalam pertumbuhan, tubuh membutuhkan nutrisi
dalam jumlah banyak terutama zat besi. tablet tambah darah sangat penting untuk
mencegah anemia dan mengganti darah yang hilang waktu menstruasi
Tujuan Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang tablet fe di
desa Bandungan, Kecamatan bandungan, kabupaten semarang
Metode Penelitian Desain penelitian menggunakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan cross sectional,untuk sampelnya menggunakan teknik sampling yaitu
seluruh populasi dijadikan sampel, dalam penelitian inisampelnya adalah 34
responden. Instrumen penelitian berupa kuesioner pengetahuan tablet fe
Hasil Penelitian pengetahuan remaja tentang tablet fe sebagian besar dalam
kategori baik ada 15 rsponden (44,1%), yang memiliki pengetahuan cukup
sebanyak 13 responden (38,2%) dan remaja memiliki pengetahuan kurang tentang
tablet fe sebanyak 6 responden (17,6%)
Kesimpulan Remaja yang memilki pengetahuan baik tentang tablet fe di desa
bandungan sebanyak 15 remaja putri (44,1%). Remaja yang memiliki pengetahuan
cukup tentang tablet fe di desa bandungan sebanyak 13 remaja putri. (38,2%).
Remaja yang memiliki pengetahuan kurang tentang tablet fe di desa bandungan
sebayak 6 remaja putri (17,6%)
Kata kunci
: Tablet Fe, Pengetahuan
Kepustakaan :20 (2006-2016)
1
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG TABLET FE
DI DUSUN KRAJAN DESA BANYUKUNING KECAMATAN
BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG
123
Slamet Musrofah1), Erna Setiawati2), Masruroh3)
) Prodi DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo
Ungaran
ABSTRACT
Background The dangers of anemia especially for female adolescent are growth
disorders, decreased body resistance, concentration and learning ability. In growth,
body needs nutrients in large quantities, especially iron. Blood booster tablets are
essential to prevent anemia and replace the blood lost during menstruation.
Objective To know The Description of Young Women's Knowledge about Fe
Tablet at Krajan, Banyukuning Village, Bandungan Sub-district, Semarang
Regency.
Research Methods The research design used descriptive research with cross
sectional approach, samples used sampling technique that is the whole population
used as sample, in this research the sample were 34 respondents. The research
instrument was questionnaire of fe tablet knowledge.
Research Result Adolescent knowledge about Fe tablet mostly in good category
as many as 15 respondents (44,1%), which have enough knowledge as many as 13
respondents (38,2%) and adolescent with less knowledge about fe tablet as many as
6 respondents (17,6 %)
Conclusion Teenagers who have good knowledge about fe tablet at Krajan
Banyukuning Village as many as 15 female adolescent (44,1%). Teenagers who
have sufficient knowledge about fe tablet at Krajan Banyukuning Village as many
as 13 people (38,2%). Teenagers with less knowledge about fe tablets at Krajan
Banyukuning Village as many as 6 people (17.6%)
PENDAHULUAN
Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia, tidak
hanya terjadi di negara berkembang, tapi juga terjadi di negara maju. WHO (World
Health Organization) juga menyebutkan anemia merupakan 10 masalah kesehatan
terbesar di abad modern ini. Kelompok beresiko tinggi menderita anemia adalah
wanita usia subur (WUS), ibu hamil, anak usia sekolah, dan remaja.( Dodik, 2012)
Kejadian anemia menyebar hampir merata diberbagai wilayah di dunia.
Berdasarkan wilayah regional, WHO melaporkan prevalensi kasus anemia pada
anak – anak (6 – 59 bulan), prevalensi tertinggi di Asia Tenggara (65%), Mediteran
Timur dan Afrika (45%), Pasifik Timur, Amerika Latin dan Karibia (20%). Negara
atau wilayah dengan prevalensi >10% pada satu atau lebih kelompok rawan (ibu
hamil, balita, anak usia sekolah, remaja), dipertimbangkan sebagai wilayah yang
mempunyai masalah kesehatan masyarakat (Dodik, 2012).
2
Menurut WHO prevalensi anemia gizi secara global sejak tahun 1993– 2005
adalah paling banyak di derita oleh anak sekolah yaitu 25,4 % atau 305 juta jiwa
dan wanita usia subur 30,1 % atau sekitar 468 juta jiwa.
Anemia banyak terjadi terutama pada usia remaja baik kelompok pria maupun
wanita. Indonesia sendiri prevalensi anemia yang didapatkan masih cukup tinggi,
dimana data Depkes tahun 2009 didapatkan angka kejadian anemia pada remaja
putri mencapai presentasi 33,7 %. Sedangkan angka kejadian anemia di Jawa
Tengah mencapai presentasi sebesar 30,4 % dan di Semarang sendiri angka
kejadian anemia pada remaja mencapai 26 %. (Depkes, 2009)
Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan
sel – sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Biasanya
menstruasi dimulai 10 dan 16 tahun, tergantung pada bagian faktor, termasuk
kesehatan wanita, status nutrisi dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh.
Menstruasi berlangsung kira – kira sekali sebulan sampai wanita mencapai usia 45
– 50 tahun (Kinanti, 2009). Menstruasi dikatakan normal bila didapatkan siklus
haid tidak kurang dari 24 hari, tetapi tidak melebihi 35 hari, lama haid 3 – 7 hari,
dengan jumlah darah selama haid berlangsung tidak melebihi 80 ml, ganti pembalut
2 – 6 kali per hari (Sarwono, 2011).
Pola menstruasi merupakan keadaan menstruasi remaja putri meliputi siklus
menstruasi dan lama menstruasi. Rata-rata siklus menstruasi pada masing-masing
orang terjadi hampir sama setiap bulannya, yaitu 28-30 hari sekali. Namun, ada
siklus yang kurang dari 28 hari dan ada yang lebih dari 30 hari. Dan lama
menstruasi antara 2-8 hari, namun rata-rata berkisar antara 3-5 hari. Saat
menstruasi, perempuan tidak akan kehabisan darah karena pada saat menstruasi
jumlah darah yang keluar bervariasi, rata-rata sekitar 50 ml.
Anemia tidak menular akan tetapi berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia bila
tidak segera ditangani dengan benar. Kita bisa mengenali gejalanya seperti yang
paling sering ditemukan adalah pucat yang berlangsung lama (kronis) dan dapat
ditemukan gejala komplikasi, antara lain lemas, mudah lelah, mudah infeksi,
gangguan prestasi belajar, menurunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi dan
gangguan perilaku (http://www.idai.or.id). Bahaya anemia terutama bagi remaja
putri berupa gangguan tumbuh kembang, penurunan daya tahan tubuh dan daya
konsentrasi, serta penurunan kemampuan belajar, sehingga menurunkan prestasi
belajar sekolah. Remaja berisiko tinggi menderita anemia, khususnya kurang zat
besi karena remaja mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Dalam
pertumbuhan, tubuh membutuhkan nutrisi dalam jumlah banyak, dan di antaranya
adalah zat besi. Bila zat besi yang dipakai untuk pertumbuhan kurang dari yang
diproduksi tubuh, maka terjadilah Anemia (Citrakesumasari, 2012).
Program baru dari pemerintah di tahun 2016 yaitu penanggulangan anemia gizi
untuk remaja putri dan wanita usia subur (WUS) dengan Tablet Fe untuk siswa
SMP dan SMA serta Wanita Usia Subur, dengan memberikan penyuluhan tentang
suplementasi Tablet Tambah Darah untuk Remaja Putri / Wanita dilaksanakan
secara berkala. Program tersebut meenyatakan bahwa Tablet Tambah Darah
diberikan setiap 1 minggu sekali dan dianjurkan 1 kali sehari selama menstruasi,
minimal diberikan selama 4 bulan. Tablet tambah darah yang digunakan adalah
obat generik yang harganya terjangkau oleh masyarakat luas. Tablet tambah darah
3
dapat dibeli di apotik, toko obat, dokter atau bidan swasta. Adanya penyuluhan
tablet tambah darah ini diharapkan dapat mengantisipasi anemia yang terjadi pada
remaja putri. Tujuan dari program tersebut untuk meningkatkan kesadaran remaja
putri dan WUS serta keluarganya betapa pentingnya untuk meningkatkan status
kesehatan dan gizi dengan mencegah masalah anemia sedini mungkin dan juga
menurunkan prevalensi Anemia Gizi pada WUS khususnya remaja putri.
Berdasarkan Studi Pendahuluan yang dilakukan di Desa Banyukuning pada
tanggal 17 April 2017 pada 10 orang dengan cara wawancara di dapatkan hasil 2
orang memiliki pengetahuan baik tentang tablet fe dari pengertian, cara
meminumnya dan manfaat tablet fe itu sendiri, 4 orang memiliki pengetahuan
cukup tentang tablet fe hanya mengetahui pengertian dan cara meminumnya namun
belum mengetahui manfaatnya dan 4 orang memiliki pengetahuan kurang mereka
hanya mengetahui cara meminumnya mereka kurang jelas dalam menjelaskan
pengertian dan manfaat tablet fe itu sendiri.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian penelitian deskriptif. Desain penelitian ini
menggunakan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
remaja putri di Dusun Krajan Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang dengan teknik total sampling sebanyak 34 responden.
Instrumen penelitian menggunakan kuesioner gambaran pengetahuan
HASIL PENELITIAN
Bab ini menyajikan hasil penelitian mengenai gambaran pengetahuan remaja
putrid tentang tablet FE di Dusun Krajan Desa Banyukuning Kecamatan
Bandungan. Responden dalam penelitian ini adalah para remaja putri di Dusun
Krajan Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan sejumlah 34 orang. Setelah
dilakukan pengolahan menggunakan SPSS, didapatkan hasil yang disajikan pada
tabel berikut ini:
A. Karakteristik Responden
1. Umur Remaja Putri
Hasil 1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Remaja Putri di
Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan
Umur
Frekuensi
Presentase (%)
12-15 tahun (Remaja awal)
10
29.4
16-20 tahun (Remaja akhir)
24
70.6
Total
34
100.0
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur
16-20 tahun yaitu sejumlah 24 orang (70,6 %).
4
2. Pendidikan Remaja Putri
Hasil 2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Remaja
Putri di Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan
Pendidikan
Frekuensi
Presentase (%)
SMP
11
32.4
SMA
23
67.6
Total
34
100.0
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden
berpendidikan SMA, yaitu sejumlah 23 orang (67.6 %)
B. Analisa Univariat
Hasil 3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Remaja Putri
tentang Tablet FE di Desa Banyukuning Kecamatan
Bandungan
Pengetahuan
Frekuensi
Presentase %
Baik
15
44.1
Cukup
13
38.2
Kurang
6
17.6
Total
34
100.0
Hasil diatas menunjukkan bahwa pengetahuan remaja putri tentang
tablet FE sebagian besar dalam kategori baik sejumlah 15 orang (44.1%), dan
sebagian kecil berpengetahuan kurang yaitu sejumlah 6 orang (17,6 %).
Hasil 4
Distribusi jawaban tentang pengetahuan remaja putri
tentang pengertian tablet fe
No
Pengertian tablet fe
B
%
S
%
Tablet Zat besi (Fe) adalah suatu tablet
1 mineral yang sangat dibutuhkan untuk
membentuk sel darah merah (hemoglobin)
28
82%
6
18%
Kekurangan zat besi dalam menu makanan
2 sehari-hari dapat menimbulkan penyakit
anemia gizi atau yang dikenal masyarakat
sebagai penyakit kurang darah
30
88%
4
12%
Remaja putri lebih beresiko menderita
3 anemia dibandingkan laki- laki karena
kehilangan darah pada waktu haid setiap
bulannya
23
68%
11
32%
4 Hemoglobin dikatakan normal bila lebih
dari 12 gr/Dl
31
91%
3
9%
Zat besi adalah mineral yang dibutuhkan
5 untuk membentuk sel darah merah
(hemoglobin)
34
100%
0
0%
Berdasarkan tabel diatas bahwa 11 responden (32%) yang belum
memahami atau mengetahui pengetahuan nomor 3 tentang remaja putri lebih
beresiko menderita anemia dibandingkan laki- laki karena kehilangan darah
5
pada waktu haid setiap bulannya. Sedangkan 34 responden (100%) memahami
pengetahuan nomor 5 yaitu tentang zat besi adalah mineral yang dibutuhkan
untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin)
Hasil 5
Distribusi jawaban tentang pengetahuan remaja putri
tentang cara minum tablet fe
No Cara Minum
B
%
S
%
6 Cara minum tablet Fe pada remaja putri
yaitu minum 1 tablet fe seminggu sekali
22
65%
12
35%
7 Dianjurkan minum 1 tablet fe setiap hari
selama haid
24
71%
10
29%
8 Minum tablet Fe dengan air susu dapat
menghambat penyerapan zat besi
13
38%
21
62%
Minum tablet Fe dengan air teh, dapat
menghambat penyerapan zat besi dalam
tubuh
19
56%
15
44%
Minum tablet Fe dengan air kopi dapat
10 menghambat penyerapan zat besi dalam
tubuh
19
56%
15
44%
Minum tablet Fe lebih baik menggunakan
11 air putih dapat membantu penyerapan zat
besi dalam tubuh
31
91%
3
9%
12 Minum tablet fe menggunakan air jeruk
karena dapat membantu proses penyerapan
13
38%
21
62%
Waktu minum tablet Fe yang baik setelah
13 makan malam menjelang tidur untuk
mengurangi efek samping
27
79%
7
21%
9
Berdasarkan table diatas bahwa 31 responden (91%) lebih memahami
pengetahuan nomor 11 yaitu tentang minum tablet Fe lebih baik menggunakan
air putih dapat membantu penyerapan zat besi dalam tubuh, dan 27 responden
(79%) pada pengetahuan nomor 13 yaitu tentang waktu minum tablet Fe yang
baik setelah makan malam menjelang tidur untuk mengurangi efek samping
dan sebagian 21 responden (62%) belum memahami tentang pengetahuan
nomor 8 tentang minum tablet Fe dengan air susu dapat menghambat
penyerapan zat besi dan belum memahami pengetahuan nomor 12 yaitu ada 21
responden (62%) belum memahami ternyata minum tablet fe menggunakan air
jeruk dapat membantu proses penyerapan zat besi.
Hasil 6
Distribusi jawaban tentang pengetahuan remaja putri tentang
dosis tablet Fe
No Dosis
B
%
S
%
14 Tablet fe mengandung 200mg ferro Sulfat
31
91%
3
21%
15
Dosis dalam tablet Fe mengandung 60 mg
besi
16 Tablet fe mengandung 0,25 mg asam folat
29
85%
5
15%
27
79%
7
21%
6
Berdasarkan tabel diatas sebagian besar responden memahami dosis
dalam tablet fe terutama pengetahuan tentang tablet fe itu mengandung 200mg
ferro sulfat. ada 31 responden (91%).
Hasil 7
Distribusi jawaban tentang pengetahuan remaja putri
tentang manfaat tablet fe
No Manfaat
B
%
S
%
Anemia dapat di cegah dengan
17 mengonsumsi tablet tambah darah / tablet
fe
28
82%
6
18%
Tablet zat besi ini berperan sebagai
18 komponen untuk membentuk mioglobin
(protein yang membawa oksigen ke otot)
19
20%
15
44%
19
Remaja putri perlu minum tablet fe guna
mengganti darah yang hilang waktu haid
28
82%
6
18%
20
Tablet besi juga berfungsi dalam sistem
pertahanan tubuh
33
97%
1
3%
Tablet besi juga berperan sebagai kolagen
21 (protein yang terdapat di tulang, tulang
rawan, dan jaringan penyambung)
26
76%
8
24%
Remaja perlu minum tablet fe guna
22 meningkatkan kualitas sumber daya
manusia
12
35%
22
65%
Remaja perlu minum tablet fe guna
23 meningkatkan kemampuan belajar, dan
kemampuan kerja
9
26%
25
74%
Tablet Fe berfungsi untuk mencegah
anemia
26
76%
8
24%
Makanan nabati yang mengandung zat besi
25 adalah sayur-sayuran berwarna hijau,
kacang-kacangan, daun singkong
26
76%
8
24%
Makanan hewani yang mengandung zat
26 besi adalah daging berwarna merah, ikan,
ayam, hati, telur
32
94%
2
6%
24
Berdasarkan tabel diatas bahwa ada 33 responden (97%) yang
memahami pengetahuan nomor 20 tentang tablet besi berfungsi dalam sistem
pertahanan tubuh dan responden memahami tablet besi sangat dibutuhkan
tubuh untuk pertahanan tubuh dari suati penyakit. Ada 32 responden (94%)
yang memahami pengetahuan nomor 26 yaitu tentang makanan hewani yang
mengandung zat besi adalah daging berwarna merah, ikan, ayam, hati, telur
mereka memahami jika daging berwarna merah, hati ikan dan ayam
mengandung zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh. Pada pengetahuan nomor
7
23 ada 25 responden (74%) yang belum memahami tentang remaja perlu
minum tablet fe guna meningkatkan kemampuan belajar, dan kemampuan
kerja. Mereka belum mengetahui jika tablet fe sangat penting untuk
meningkatkan kemampuan belajar dan bekerja.
Hasil 8 Distribusi jawaban tentang pengetahuan remaja putri
tentang efek samping tablet fe
No Efek samping
B
%
S
%
Ketika minum tablet Fe kadang – kadang
27 terjadi efek samping yang tidak
membahayakan seperti susah BAB
24
71%
10
29%
Ketika minum tablet Fe kadang – kadang
28 terjadi efek samping yang tidak
membahayakan seperti mual-mual
13
38%
21
62%
Ketika minum tablet Fe kadang – kadang
terjadi efek samping yang tidak
29
membahayakan seperti tinja berwarna
hitam
12
35%
22
65%
Berdasarkan tabel diatas bahwa ada 24 responden (71%) memahami
pengetahuan nomor 27 tentang minum tablet Fe kadang – kadang terjadi efek
samping yang tidak membahayakan seperti susah BAB. Namun ada 21
responden (62%) belum memahami pengetahuan nomor 28 tentang minum
tablet Fe kadang – kadang terjadi efek samping yang tidak membahayakan
seperti mual-mual dan pada pengetahuan nomor 29 ada 22 responden (65%)
belum memahami tentang minum tablet Fe kadang – kadang terjadi efek
samping yang tidak membahayakan seperti tinja berwarna hitam
PEMBAHASAN
A. Analisa Univariat
Hasil penelitian tingkat pengetahuan remaja putri tentang tablet Fe di Desa
Bandungan dapat dikategorikan sebanyak 15 remaja (44,1%) mempunyai
pengetahuan baik, pengetahuan cukup 13 remaja.(38,2%) Pengetahuan kurang
6 remaja.(17,6%)
Menurut Notoadmodjo (2003) dalam Wawan dan Dewi (2011).
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan
pengindraan terhadap suatu obyek tertentu . pengindraan terhadap obyek terjadi
melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman,
rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu pengindraan sampai menghasilkan
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi
terhadap obyek. Sebagian besar pengetahuan manusia dipengaruhi melalui
mata dan telinga.Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat
pendidikkan, informasi, budaya, pengalaman, sosial ekonomi dan umur.
Zat besi adalah salah satu mineral mikro yang penting dalam proses
pembentukan sel darah merah. Secara alamiah zat besi diperoleh dari makanan
baik nabati maupun hewani. Anemia lebih banyak terjadi pada wanita di usia
remaja mengingat setiap bulannya mengalami mentruasi yang berarti
mengalami kehilangan zat besi dalam darah, maka saat menstruasi dianjurkan
8
untuk mengkonsumsi tablet fe, sehingga darah yang hilang didalam tubuh
mendapat gantinya. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya anemia.
Pengaruh anemia bisa menurunkan konsentrasi belajar dan kemampuan dalam
bekerja.
Untuk responden yang memiliki pengetahuan baik yaitu 15 remaja putri
memiliki pengetahuan yang baik tentang tablet fe di harapkan untuk terus
menggali informasi tentang tablet fe dan dapat menerapkan dalam kehidupan
sehari – hari. Tablet zat besi memiliki banyak manfaat dalam tubuh di antaranya
untuk mengganti darah yang hilang diwaktu haid, mencegah terjadinya anemia
dan sebagai sistem pertahanan tubuh.
Untuk responden yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 13 remaja
dan pengetahuan kurang sebanyak 6 remaja. Hal ini dikarenakan remaja
tersebut kurang mengetahui atau menyadari betapa pentingnya tablet tambah
darah bagi wanita atau remaja saat menstruasi, untuk mengganti darah yang
hilang di dalam tubuh. Kebutuhan zat besi sangat dibutuhkan oleh remaja atau
wanita sedini mungkin untuk mencegah anemia, meningkatkan kemampuan
belajar dan bekerja, meningkatkan status gizi dan kesehatan remaja dan wanita.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan Prasetya Lestari responden yang
memiliki pengetahuan kurang karena ada faktor yang mempengaruhi
pengetahuan remaja tentang tablet fe antara lain kurangnya informasi yang
didapat oleh responden baik dari tenaga kesehatan, media massa, media
elektronika maupun dari pihak keluarga, serta kemampuan dari responden
untuk memahami informasi yang diberikan.(Prasetya dkk,2015)
Pemberian informasi atau penyuluhan dari pihak puskesmas maupun
petugas kesehatan setempat mengenai tablet fe pada remaja masih sangat
minim apalagi untuk menjalin bekerja sama dengan tokoh masyarakat sehingga
menyebabkan pengetahuan dan kesadaram pada remaja mengenai tablet fe juga
kurang.
Secara global, satu dari tiga wanita tidak hamil, yang berhubungan dengan
hampir 500 juta wanita, mengalami anemia 2011. Kekurangan zat besi
diperkirakan berkontribusi setidaknya setengah dari beban anemia global.
Kekurangan zat besi terjadi setelah keseimbangan besi negatif berkepanjangan,
penyebab utamanya meliputi asupan yang tidak memadai (Karena kekurangan
zat besi dalam makanan atau penurunan penyerapan zat besi), kebutuhan besi
meningkat (Misalnya, selama periode pertumbuhan) dan kehilangan darah
kronis (dari infeksi cacing tambang atau menstruasi berat berdarah). Pada
remaja putri, kehilangan darah haid, disertai dengan pertumbuhan yang cepat
dengan perluasan massa sel merah dan kebutuhan besi jaringan yang
meningkat, membuat mereka sangat rentan terhadap kekurangan zat besi
dibandingkan dengan rekan pria. (WHO, 2016)
Pada pengertian tablet fe responden memahami atau mengetahui
pengetahuan
tentang remaja putri lebih beresiko menderita anemia
dibandingkan laki- laki karena kehilangan darah pada waktu haid setiap
bulannya. Remaja putri menyadari bahwa dirinya lebih rentan untuk menderita
anemia. Mencegah anemia tidak cukup bila hanya mengkonsumsi makanan
yang mengandung zat besi baik nabati maupun hewani, harus di seimbangi juga
9
dengan minum suplemen penambah darah. Sedangkan semua responden
memahami pengetahuan tentang zat besi adalah mineral yang dibutuhkan untuk
membentuk sel darah merah (hemoglobin).
Pada cara minum tablet fe responden lebih memahami pengetahuan tentang
minum tablet Fe lebih baik menggunakan air putih dapat membantu penyerapan
zat besi dalam tubuh, dan pengetahuan tentang waktu minum tablet Fe yang
baik setelah makan malam menjelang tidur untuk mengurangi efek samping dan
sebagian responden belum memahami tentang pengetahuan nomor 8 tentang
minum tablet Fe dengan air susu dapat menghambat penyerapan zat besi dan
sebagian besar responden belum memahami pengetahuan ternyata minum
tablet fe menggunakan air jeruk dapat membantu proses penyerapan zat besi.
Untuk pengetahuan cara minum tablet fe masih di sayangkan karena belum
banyak yang memahami jika minum tablet fe juga dapa diminum menggunakan
air jeruk selain dengan air putih. Selain itu mereka juga belum memahami jika
minum tablet fe tidak boleh menggunakan kopi, susu, dan teh karena
menghambat penyerapan tablet fe di dalam tubuh.
Pada dosis tablet fe sebagian besar responden memahami pengetahuan
tentang dosis tertama dalam tablet fe mengandung 200mg ferro sulfat dan
mengandung 60 mg besi elemental.
Pada manfaat teblet fe pengetahuan tentang tablet besi juga berfungsi
dalam sistem pertahanan tubuh. Sebagian besar responden memahami tablet
besi sangat dibutuhkan tubuh untuk pertahanan tubuh dari suati penyakit.
Responden juga banyak yang memahami pengetahuan tentang makanan hewani
yang mengandung zat besi adalah daging berwarna merah, ikan, ayam, hati,
telur mereka memahami jika daging berwarna merah, hati ikan dan ayam
mengandung zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh. Tetapi responden juga
belum banyak memahami pengetahuan tentang remaja perlu minum tablet fe
guna meningkatkan kemampuan belajar, dan kemampuan kerja. Mereka belum
mengetahui jika tablet fe sangat penting untuk kemampuan belajar dan bekerja.
Sehingga mereka mengabaikan gejala anemia seperti lemah, lesu, lelah, lunglai
dan mereka menganggap itu hanya masalah biasa dan akan sembuh dengan
sendirinya. Selain itu jarangnya remaja yang mengecek hbnya ke petugas
kesehatan atau apotek sehingga mereka tidak memperhatikan kondisi
kesehatannya.
Menurut penelitian Afework dkk, konsumsi makanan kaya zat besi
dituntukkan sebagai salah satu dar obat terbaik untuk anemia pada remaja putri.
Rendahnya asupan buah dan sayuran, serta susu produk adalah praktik diet
yang buruk pada remaja putri. Proporsi yang signifikan dari remaja putri (96%)
percaya bahwa remaja putri perlu menjadi sasaran untuk nutrisi. Sekolah
(45%), puskesmas (27%) dan pos kesehatan (26%) adalah pilihan masyarakat
fasilitas untuk penyediaan suplemen zat besi untuk remaja putri yang
bersekolah. Demikian pula, sekolah (11%), puskesmas (47%) dan pos
kesehatan (41%) merupakan fasilitas umum yang di sukai masyarakat untuk
penyediaan suplemen besi untuk remaja putri yang tidak sekolah. (Afework,
dkk, 2015)
10
Di Eropa Helena Study melakukan evaluasi bahwa masih banyak yang
mengalami anemia defisiensi besi untuk hemoglobinnya dibawah 12,0 gr/dL
lebih banyak di bandingkan laki-laki, dan akan melakukan pengawasan pada
remaja. Karena banyak remaja yang memiliki pengetahuan kurang dan
lingkungan masyarakat serta kebiasaan makan yang kurang memadai zat
besinya. Diharapkan peran orang tua dan petugas kesehatan untuk melakukan
kolaborasi untuk mencegah anemia.(M Ferrari,2011)
Pada efek samping tablet fe sebagian besar responden memahami
pengetahuan tentang minum tablet Fe kadang – kadang terjadi efek samping
yang tidak membahayakan seperti susah BAB. Namun sebagian besar
responden belum memahami pengetahuan tentang minum tablet Fe kadang –
kadang terjadi efek samping yang tidak membahayakan seperti mual-mual dan
kadang – kadang terjadi efek samping yang tidak membahayakan seperti tinja
berwarna hitam.
Menurut penelitian Priya S dkk, penyebab utama remaja tidak
mengkonsumsi tablet fe karena perut nyeri, mual dan muntah dan tidak
menyukai tablet Fe. Adapun manfaat untuk tablet Fe mengurangi kelelahan,
meningkatkan nafsu makan dan konsentrasi yang meningkat. Remaja merasa
bahwa tablet fe menyebabkan penambahan berat badan, dan mungkin memiliki
efek samping seperti rasa tidak enak, sakit perut dan pusing. Kurangnya
kesadaran akan pentingnya tablet fe, dan Implementasi program untuk remaja
masih sangat minimal merupakan faktor penting lainnya. (Priya S dkk, 2016)
Salain itu Menurut joshi dalam penelitianya menyebutkan pemberian tablet
fe mingguan lebih baik daripada pemberian tablet fe yang harian, karena
mengacu pada kepatuhan minum tablet fe. Dilihat dari kenaikan rata-rata
hemoglobin antara harian dan mingguan hampir sama. Sangat dianjurkan untuk
minum tablet fe baik mingguan ataupun harian untuk mengurangi prevalensi
anemia dan mencegah kekurangan zat besi. Sakit perut merupakan reaksi dari
obat tersebut yang paling umum terlihat.(Joshi, 2013). Pemberian suplemen zat
besi harian dianjurkan sebagai intervensi kesehatan masyarakat pada wanita
dewasa yang sedang haid dan gadis remaja, tinggal di tempat dimana anemia
sangat umum, untuk pencegahan anemia dan kekurangan zat besi.(WHO, 2016)
Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa tingkat pengetahuan
remaja putri tentang tablet fe di kategorikan baik, namun ada beberapa
responden masih belum mengetahui pentingnya teblet fe. Menurut peneliti ini
di pengaruhi oleh pengetahuan dan informasi yang kurang mengenai tablet zat
besi. Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang banyak akan memiliki
pengetahuan yang luas baik pendidikkan formal ataupun pendidikkan non
formal.
Selain itu lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap pengetahuan, sikap
dan perilaku remaja. Pendidikkan tinggi juga akan berpengaruh pada hal hal
yang baru dan akan menyesuaikan dengan hal – hal yang baru.(Wawan dan
Dewi, 2010)
11
SIMPULAN
1. Remaja putri sebagian besar memahami tentang pengertian tablet Fe ada 34
responden (100%) pada pengetahuan zat besi adalah mineral yang dibutuhkan
untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin)
2. Remaja putri sebagian besar memahami tentang cara meminum tablet fe ada 31
responden (91%) pada pengetahuan minum tablet fe lebih baik menggunakan
air putih dapat membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.
3. Remaja putri sebagian besar memahami tentang dosis tablet fe sebanyak 31
responden (91%) pada pengetahuan tablet besi mengandng 20 mg ferro sulfat.
4. Remaja putri sebagian besar memahami tentang manfaat tablet fe ada33
responden (97%) pada pengetahuan tablet besi berfungsi sebagai sistem
pertahanan tubuh.
5. Remaja putri ysebagian besar memahami tentang efeksamping tablet fe ada24
responden (71%) pada pengetahuan minum tablet fe kadang- kadang terjadi
efek samping yang tidak membahayakan seperti susah buang air besar.
6. Remaja yang memilki pengetahuan baik tentang tablet fe di desa bandungan
sebanyak 15 remaja putri (44,1%)
7. Remaja yang memiliki pengetahuan cukup tentang tablet fe di desa bandungan
sebanyak 13 remaja putri (38,2%)
8. Remaja yang memiliki pengetahuan kurang tentang tablet fe di desa
bandungan sebayak 6 remaja putri (17,6%)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka
cipta.
________________.2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Briawan, Dodik.2013.Anemia Masalah Gizi pada Remaja Wanita. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Charles, V Christopher,2012. Iron Deficiency Anemia : A Public Health Problem
of Global Proportions. Canada. University of Guelph
Cholifah.2015.Hubungan anemia, status gizi, olahraga dan pengetahuan dengan
kejadian desminore pada remaja putri.Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Citrakesumasari.2012.Anemia Gizi Masalah dan Pencegahannya. Yogyakarta:
Kaliaka.
Depkes RI. Pedoman Penanggulangan Anemia Gizi untuk Remaja Putri dan
Waniita Usia Subur.
Ferrarri, M. dkk.2012. Evaluation of Iron Status In European adolescents through
biochemical iron indicators. Europe. The Helena Study
Joshi, Mohan., Gumastha, Raghvendra.2013.Weekly Iron Folate Suplementation in
Adolescent Girl – An Effective Nutritional Measure forthe Management of
Iron deficiency Anaemia.Departement of Comunity Madicine,NKP Salve
Institute of Medical Sciences and Reseach Centre, Nagpur,Mahastra, India.
Lestari, Prasetya dkk.2015. Pengetahuan Berhubngan dengan konsumsi tablet Fe
saat Menstruasi pada Remaja Putri di SMAN 2 Banguntapan Bantul.
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
12
Notoatmodjo Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan .Jakarta : Rineka
Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
Priya S, Hema .2016. Factor Influencing weekly IFA Suplementation Programme
(WIFS) among school Children where to focus our attention.India di akses di
www.ijcmr.com
Setiawan Ari, Saryono. 2011. Metode Penelitian Kebidanan.Yogyakarta : Nuha
Medika
Wawan A, Dewi M. 2010. Pengetahuan Sikap dan Perilaku. Nuha Medika:
Yogyakarta
WHO Guideline,2016.Daily Iron Suplementation in Adult Women and Adolescent
Girl Executive Summary. World Health Organization
13
Download