GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG TABLET FE DI DUSUN KRAJAN DESA BANYUKUNINGKECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG 123) Slamet Musrofah1), Erna Setiawati2), Masruroh3) Prodi DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK Latar Belakang Bahaya anemia terutama bagi remaja putri adalah gangguan tumbuh kembang, penurunandaya tahan tubuh dan daya konsentrasi serta penurunan kemampuan belajar. dalam pertumbuhan, tubuh membutuhkan nutrisi dalam jumlah banyak terutama zat besi. tablet tambah darah sangat penting untuk mencegah anemia dan mengganti darah yang hilang waktu menstruasi Tujuan Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang tablet fe di desa Bandungan, Kecamatan bandungan, kabupaten semarang Metode Penelitian Desain penelitian menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional,untuk sampelnya menggunakan teknik sampling yaitu seluruh populasi dijadikan sampel, dalam penelitian inisampelnya adalah 34 responden. Instrumen penelitian berupa kuesioner pengetahuan tablet fe Hasil Penelitian pengetahuan remaja tentang tablet fe sebagian besar dalam kategori baik ada 15 rsponden (44,1%), yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 13 responden (38,2%) dan remaja memiliki pengetahuan kurang tentang tablet fe sebanyak 6 responden (17,6%) Kesimpulan Remaja yang memilki pengetahuan baik tentang tablet fe di desa bandungan sebanyak 15 remaja putri (44,1%). Remaja yang memiliki pengetahuan cukup tentang tablet fe di desa bandungan sebanyak 13 remaja putri. (38,2%). Remaja yang memiliki pengetahuan kurang tentang tablet fe di desa bandungan sebayak 6 remaja putri (17,6%) Kata kunci : Tablet Fe, Pengetahuan Kepustakaan :20 (2006-2016) 1 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG TABLET FE DI DUSUN KRAJAN DESA BANYUKUNING KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG 123 Slamet Musrofah1), Erna Setiawati2), Masruroh3) ) Prodi DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRACT Background The dangers of anemia especially for female adolescent are growth disorders, decreased body resistance, concentration and learning ability. In growth, body needs nutrients in large quantities, especially iron. Blood booster tablets are essential to prevent anemia and replace the blood lost during menstruation. Objective To know The Description of Young Women's Knowledge about Fe Tablet at Krajan, Banyukuning Village, Bandungan Sub-district, Semarang Regency. Research Methods The research design used descriptive research with cross sectional approach, samples used sampling technique that is the whole population used as sample, in this research the sample were 34 respondents. The research instrument was questionnaire of fe tablet knowledge. Research Result Adolescent knowledge about Fe tablet mostly in good category as many as 15 respondents (44,1%), which have enough knowledge as many as 13 respondents (38,2%) and adolescent with less knowledge about fe tablet as many as 6 respondents (17,6 %) Conclusion Teenagers who have good knowledge about fe tablet at Krajan Banyukuning Village as many as 15 female adolescent (44,1%). Teenagers who have sufficient knowledge about fe tablet at Krajan Banyukuning Village as many as 13 people (38,2%). Teenagers with less knowledge about fe tablets at Krajan Banyukuning Village as many as 6 people (17.6%) PENDAHULUAN Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia, tidak hanya terjadi di negara berkembang, tapi juga terjadi di negara maju. WHO (World Health Organization) juga menyebutkan anemia merupakan 10 masalah kesehatan terbesar di abad modern ini. Kelompok beresiko tinggi menderita anemia adalah wanita usia subur (WUS), ibu hamil, anak usia sekolah, dan remaja.( Dodik, 2012) Kejadian anemia menyebar hampir merata diberbagai wilayah di dunia. Berdasarkan wilayah regional, WHO melaporkan prevalensi kasus anemia pada anak – anak (6 – 59 bulan), prevalensi tertinggi di Asia Tenggara (65%), Mediteran Timur dan Afrika (45%), Pasifik Timur, Amerika Latin dan Karibia (20%). Negara atau wilayah dengan prevalensi >10% pada satu atau lebih kelompok rawan (ibu hamil, balita, anak usia sekolah, remaja), dipertimbangkan sebagai wilayah yang mempunyai masalah kesehatan masyarakat (Dodik, 2012). 2 Menurut WHO prevalensi anemia gizi secara global sejak tahun 1993– 2005 adalah paling banyak di derita oleh anak sekolah yaitu 25,4 % atau 305 juta jiwa dan wanita usia subur 30,1 % atau sekitar 468 juta jiwa. Anemia banyak terjadi terutama pada usia remaja baik kelompok pria maupun wanita. Indonesia sendiri prevalensi anemia yang didapatkan masih cukup tinggi, dimana data Depkes tahun 2009 didapatkan angka kejadian anemia pada remaja putri mencapai presentasi 33,7 %. Sedangkan angka kejadian anemia di Jawa Tengah mencapai presentasi sebesar 30,4 % dan di Semarang sendiri angka kejadian anemia pada remaja mencapai 26 %. (Depkes, 2009) Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan sel – sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Biasanya menstruasi dimulai 10 dan 16 tahun, tergantung pada bagian faktor, termasuk kesehatan wanita, status nutrisi dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Menstruasi berlangsung kira – kira sekali sebulan sampai wanita mencapai usia 45 – 50 tahun (Kinanti, 2009). Menstruasi dikatakan normal bila didapatkan siklus haid tidak kurang dari 24 hari, tetapi tidak melebihi 35 hari, lama haid 3 – 7 hari, dengan jumlah darah selama haid berlangsung tidak melebihi 80 ml, ganti pembalut 2 – 6 kali per hari (Sarwono, 2011). Pola menstruasi merupakan keadaan menstruasi remaja putri meliputi siklus menstruasi dan lama menstruasi. Rata-rata siklus menstruasi pada masing-masing orang terjadi hampir sama setiap bulannya, yaitu 28-30 hari sekali. Namun, ada siklus yang kurang dari 28 hari dan ada yang lebih dari 30 hari. Dan lama menstruasi antara 2-8 hari, namun rata-rata berkisar antara 3-5 hari. Saat menstruasi, perempuan tidak akan kehabisan darah karena pada saat menstruasi jumlah darah yang keluar bervariasi, rata-rata sekitar 50 ml. Anemia tidak menular akan tetapi berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia bila tidak segera ditangani dengan benar. Kita bisa mengenali gejalanya seperti yang paling sering ditemukan adalah pucat yang berlangsung lama (kronis) dan dapat ditemukan gejala komplikasi, antara lain lemas, mudah lelah, mudah infeksi, gangguan prestasi belajar, menurunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi dan gangguan perilaku (http://www.idai.or.id). Bahaya anemia terutama bagi remaja putri berupa gangguan tumbuh kembang, penurunan daya tahan tubuh dan daya konsentrasi, serta penurunan kemampuan belajar, sehingga menurunkan prestasi belajar sekolah. Remaja berisiko tinggi menderita anemia, khususnya kurang zat besi karena remaja mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Dalam pertumbuhan, tubuh membutuhkan nutrisi dalam jumlah banyak, dan di antaranya adalah zat besi. Bila zat besi yang dipakai untuk pertumbuhan kurang dari yang diproduksi tubuh, maka terjadilah Anemia (Citrakesumasari, 2012). Program baru dari pemerintah di tahun 2016 yaitu penanggulangan anemia gizi untuk remaja putri dan wanita usia subur (WUS) dengan Tablet Fe untuk siswa SMP dan SMA serta Wanita Usia Subur, dengan memberikan penyuluhan tentang suplementasi Tablet Tambah Darah untuk Remaja Putri / Wanita dilaksanakan secara berkala. Program tersebut meenyatakan bahwa Tablet Tambah Darah diberikan setiap 1 minggu sekali dan dianjurkan 1 kali sehari selama menstruasi, minimal diberikan selama 4 bulan. Tablet tambah darah yang digunakan adalah obat generik yang harganya terjangkau oleh masyarakat luas. Tablet tambah darah 3 dapat dibeli di apotik, toko obat, dokter atau bidan swasta. Adanya penyuluhan tablet tambah darah ini diharapkan dapat mengantisipasi anemia yang terjadi pada remaja putri. Tujuan dari program tersebut untuk meningkatkan kesadaran remaja putri dan WUS serta keluarganya betapa pentingnya untuk meningkatkan status kesehatan dan gizi dengan mencegah masalah anemia sedini mungkin dan juga menurunkan prevalensi Anemia Gizi pada WUS khususnya remaja putri. Berdasarkan Studi Pendahuluan yang dilakukan di Desa Banyukuning pada tanggal 17 April 2017 pada 10 orang dengan cara wawancara di dapatkan hasil 2 orang memiliki pengetahuan baik tentang tablet fe dari pengertian, cara meminumnya dan manfaat tablet fe itu sendiri, 4 orang memiliki pengetahuan cukup tentang tablet fe hanya mengetahui pengertian dan cara meminumnya namun belum mengetahui manfaatnya dan 4 orang memiliki pengetahuan kurang mereka hanya mengetahui cara meminumnya mereka kurang jelas dalam menjelaskan pengertian dan manfaat tablet fe itu sendiri. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian penelitian deskriptif. Desain penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri di Dusun Krajan Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang dengan teknik total sampling sebanyak 34 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner gambaran pengetahuan HASIL PENELITIAN Bab ini menyajikan hasil penelitian mengenai gambaran pengetahuan remaja putrid tentang tablet FE di Dusun Krajan Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan. Responden dalam penelitian ini adalah para remaja putri di Dusun Krajan Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan sejumlah 34 orang. Setelah dilakukan pengolahan menggunakan SPSS, didapatkan hasil yang disajikan pada tabel berikut ini: A. Karakteristik Responden 1. Umur Remaja Putri Hasil 1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Remaja Putri di Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Umur Frekuensi Presentase (%) 12-15 tahun (Remaja awal) 10 29.4 16-20 tahun (Remaja akhir) 24 70.6 Total 34 100.0 Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 16-20 tahun yaitu sejumlah 24 orang (70,6 %). 4 2. Pendidikan Remaja Putri Hasil 2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Remaja Putri di Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Pendidikan Frekuensi Presentase (%) SMP 11 32.4 SMA 23 67.6 Total 34 100.0 Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan SMA, yaitu sejumlah 23 orang (67.6 %) B. Analisa Univariat Hasil 3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Remaja Putri tentang Tablet FE di Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Pengetahuan Frekuensi Presentase % Baik 15 44.1 Cukup 13 38.2 Kurang 6 17.6 Total 34 100.0 Hasil diatas menunjukkan bahwa pengetahuan remaja putri tentang tablet FE sebagian besar dalam kategori baik sejumlah 15 orang (44.1%), dan sebagian kecil berpengetahuan kurang yaitu sejumlah 6 orang (17,6 %). Hasil 4 Distribusi jawaban tentang pengetahuan remaja putri tentang pengertian tablet fe No Pengertian tablet fe B % S % Tablet Zat besi (Fe) adalah suatu tablet 1 mineral yang sangat dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin) 28 82% 6 18% Kekurangan zat besi dalam menu makanan 2 sehari-hari dapat menimbulkan penyakit anemia gizi atau yang dikenal masyarakat sebagai penyakit kurang darah 30 88% 4 12% Remaja putri lebih beresiko menderita 3 anemia dibandingkan laki- laki karena kehilangan darah pada waktu haid setiap bulannya 23 68% 11 32% 4 Hemoglobin dikatakan normal bila lebih dari 12 gr/Dl 31 91% 3 9% Zat besi adalah mineral yang dibutuhkan 5 untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin) 34 100% 0 0% Berdasarkan tabel diatas bahwa 11 responden (32%) yang belum memahami atau mengetahui pengetahuan nomor 3 tentang remaja putri lebih beresiko menderita anemia dibandingkan laki- laki karena kehilangan darah 5 pada waktu haid setiap bulannya. Sedangkan 34 responden (100%) memahami pengetahuan nomor 5 yaitu tentang zat besi adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin) Hasil 5 Distribusi jawaban tentang pengetahuan remaja putri tentang cara minum tablet fe No Cara Minum B % S % 6 Cara minum tablet Fe pada remaja putri yaitu minum 1 tablet fe seminggu sekali 22 65% 12 35% 7 Dianjurkan minum 1 tablet fe setiap hari selama haid 24 71% 10 29% 8 Minum tablet Fe dengan air susu dapat menghambat penyerapan zat besi 13 38% 21 62% Minum tablet Fe dengan air teh, dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh 19 56% 15 44% Minum tablet Fe dengan air kopi dapat 10 menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh 19 56% 15 44% Minum tablet Fe lebih baik menggunakan 11 air putih dapat membantu penyerapan zat besi dalam tubuh 31 91% 3 9% 12 Minum tablet fe menggunakan air jeruk karena dapat membantu proses penyerapan 13 38% 21 62% Waktu minum tablet Fe yang baik setelah 13 makan malam menjelang tidur untuk mengurangi efek samping 27 79% 7 21% 9 Berdasarkan table diatas bahwa 31 responden (91%) lebih memahami pengetahuan nomor 11 yaitu tentang minum tablet Fe lebih baik menggunakan air putih dapat membantu penyerapan zat besi dalam tubuh, dan 27 responden (79%) pada pengetahuan nomor 13 yaitu tentang waktu minum tablet Fe yang baik setelah makan malam menjelang tidur untuk mengurangi efek samping dan sebagian 21 responden (62%) belum memahami tentang pengetahuan nomor 8 tentang minum tablet Fe dengan air susu dapat menghambat penyerapan zat besi dan belum memahami pengetahuan nomor 12 yaitu ada 21 responden (62%) belum memahami ternyata minum tablet fe menggunakan air jeruk dapat membantu proses penyerapan zat besi. Hasil 6 Distribusi jawaban tentang pengetahuan remaja putri tentang dosis tablet Fe No Dosis B % S % 14 Tablet fe mengandung 200mg ferro Sulfat 31 91% 3 21% 15 Dosis dalam tablet Fe mengandung 60 mg besi 16 Tablet fe mengandung 0,25 mg asam folat 29 85% 5 15% 27 79% 7 21% 6 Berdasarkan tabel diatas sebagian besar responden memahami dosis dalam tablet fe terutama pengetahuan tentang tablet fe itu mengandung 200mg ferro sulfat. ada 31 responden (91%). Hasil 7 Distribusi jawaban tentang pengetahuan remaja putri tentang manfaat tablet fe No Manfaat B % S % Anemia dapat di cegah dengan 17 mengonsumsi tablet tambah darah / tablet fe 28 82% 6 18% Tablet zat besi ini berperan sebagai 18 komponen untuk membentuk mioglobin (protein yang membawa oksigen ke otot) 19 20% 15 44% 19 Remaja putri perlu minum tablet fe guna mengganti darah yang hilang waktu haid 28 82% 6 18% 20 Tablet besi juga berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh 33 97% 1 3% Tablet besi juga berperan sebagai kolagen 21 (protein yang terdapat di tulang, tulang rawan, dan jaringan penyambung) 26 76% 8 24% Remaja perlu minum tablet fe guna 22 meningkatkan kualitas sumber daya manusia 12 35% 22 65% Remaja perlu minum tablet fe guna 23 meningkatkan kemampuan belajar, dan kemampuan kerja 9 26% 25 74% Tablet Fe berfungsi untuk mencegah anemia 26 76% 8 24% Makanan nabati yang mengandung zat besi 25 adalah sayur-sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, daun singkong 26 76% 8 24% Makanan hewani yang mengandung zat 26 besi adalah daging berwarna merah, ikan, ayam, hati, telur 32 94% 2 6% 24 Berdasarkan tabel diatas bahwa ada 33 responden (97%) yang memahami pengetahuan nomor 20 tentang tablet besi berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh dan responden memahami tablet besi sangat dibutuhkan tubuh untuk pertahanan tubuh dari suati penyakit. Ada 32 responden (94%) yang memahami pengetahuan nomor 26 yaitu tentang makanan hewani yang mengandung zat besi adalah daging berwarna merah, ikan, ayam, hati, telur mereka memahami jika daging berwarna merah, hati ikan dan ayam mengandung zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh. Pada pengetahuan nomor 7 23 ada 25 responden (74%) yang belum memahami tentang remaja perlu minum tablet fe guna meningkatkan kemampuan belajar, dan kemampuan kerja. Mereka belum mengetahui jika tablet fe sangat penting untuk meningkatkan kemampuan belajar dan bekerja. Hasil 8 Distribusi jawaban tentang pengetahuan remaja putri tentang efek samping tablet fe No Efek samping B % S % Ketika minum tablet Fe kadang – kadang 27 terjadi efek samping yang tidak membahayakan seperti susah BAB 24 71% 10 29% Ketika minum tablet Fe kadang – kadang 28 terjadi efek samping yang tidak membahayakan seperti mual-mual 13 38% 21 62% Ketika minum tablet Fe kadang – kadang terjadi efek samping yang tidak 29 membahayakan seperti tinja berwarna hitam 12 35% 22 65% Berdasarkan tabel diatas bahwa ada 24 responden (71%) memahami pengetahuan nomor 27 tentang minum tablet Fe kadang – kadang terjadi efek samping yang tidak membahayakan seperti susah BAB. Namun ada 21 responden (62%) belum memahami pengetahuan nomor 28 tentang minum tablet Fe kadang – kadang terjadi efek samping yang tidak membahayakan seperti mual-mual dan pada pengetahuan nomor 29 ada 22 responden (65%) belum memahami tentang minum tablet Fe kadang – kadang terjadi efek samping yang tidak membahayakan seperti tinja berwarna hitam PEMBAHASAN A. Analisa Univariat Hasil penelitian tingkat pengetahuan remaja putri tentang tablet Fe di Desa Bandungan dapat dikategorikan sebanyak 15 remaja (44,1%) mempunyai pengetahuan baik, pengetahuan cukup 13 remaja.(38,2%) Pengetahuan kurang 6 remaja.(17,6%) Menurut Notoadmodjo (2003) dalam Wawan dan Dewi (2011). Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu . pengindraan terhadap obyek terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap obyek. Sebagian besar pengetahuan manusia dipengaruhi melalui mata dan telinga.Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat pendidikkan, informasi, budaya, pengalaman, sosial ekonomi dan umur. Zat besi adalah salah satu mineral mikro yang penting dalam proses pembentukan sel darah merah. Secara alamiah zat besi diperoleh dari makanan baik nabati maupun hewani. Anemia lebih banyak terjadi pada wanita di usia remaja mengingat setiap bulannya mengalami mentruasi yang berarti mengalami kehilangan zat besi dalam darah, maka saat menstruasi dianjurkan 8 untuk mengkonsumsi tablet fe, sehingga darah yang hilang didalam tubuh mendapat gantinya. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya anemia. Pengaruh anemia bisa menurunkan konsentrasi belajar dan kemampuan dalam bekerja. Untuk responden yang memiliki pengetahuan baik yaitu 15 remaja putri memiliki pengetahuan yang baik tentang tablet fe di harapkan untuk terus menggali informasi tentang tablet fe dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari – hari. Tablet zat besi memiliki banyak manfaat dalam tubuh di antaranya untuk mengganti darah yang hilang diwaktu haid, mencegah terjadinya anemia dan sebagai sistem pertahanan tubuh. Untuk responden yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 13 remaja dan pengetahuan kurang sebanyak 6 remaja. Hal ini dikarenakan remaja tersebut kurang mengetahui atau menyadari betapa pentingnya tablet tambah darah bagi wanita atau remaja saat menstruasi, untuk mengganti darah yang hilang di dalam tubuh. Kebutuhan zat besi sangat dibutuhkan oleh remaja atau wanita sedini mungkin untuk mencegah anemia, meningkatkan kemampuan belajar dan bekerja, meningkatkan status gizi dan kesehatan remaja dan wanita. Menurut hasil penelitian yang dilakukan Prasetya Lestari responden yang memiliki pengetahuan kurang karena ada faktor yang mempengaruhi pengetahuan remaja tentang tablet fe antara lain kurangnya informasi yang didapat oleh responden baik dari tenaga kesehatan, media massa, media elektronika maupun dari pihak keluarga, serta kemampuan dari responden untuk memahami informasi yang diberikan.(Prasetya dkk,2015) Pemberian informasi atau penyuluhan dari pihak puskesmas maupun petugas kesehatan setempat mengenai tablet fe pada remaja masih sangat minim apalagi untuk menjalin bekerja sama dengan tokoh masyarakat sehingga menyebabkan pengetahuan dan kesadaram pada remaja mengenai tablet fe juga kurang. Secara global, satu dari tiga wanita tidak hamil, yang berhubungan dengan hampir 500 juta wanita, mengalami anemia 2011. Kekurangan zat besi diperkirakan berkontribusi setidaknya setengah dari beban anemia global. Kekurangan zat besi terjadi setelah keseimbangan besi negatif berkepanjangan, penyebab utamanya meliputi asupan yang tidak memadai (Karena kekurangan zat besi dalam makanan atau penurunan penyerapan zat besi), kebutuhan besi meningkat (Misalnya, selama periode pertumbuhan) dan kehilangan darah kronis (dari infeksi cacing tambang atau menstruasi berat berdarah). Pada remaja putri, kehilangan darah haid, disertai dengan pertumbuhan yang cepat dengan perluasan massa sel merah dan kebutuhan besi jaringan yang meningkat, membuat mereka sangat rentan terhadap kekurangan zat besi dibandingkan dengan rekan pria. (WHO, 2016) Pada pengertian tablet fe responden memahami atau mengetahui pengetahuan tentang remaja putri lebih beresiko menderita anemia dibandingkan laki- laki karena kehilangan darah pada waktu haid setiap bulannya. Remaja putri menyadari bahwa dirinya lebih rentan untuk menderita anemia. Mencegah anemia tidak cukup bila hanya mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi baik nabati maupun hewani, harus di seimbangi juga 9 dengan minum suplemen penambah darah. Sedangkan semua responden memahami pengetahuan tentang zat besi adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin). Pada cara minum tablet fe responden lebih memahami pengetahuan tentang minum tablet Fe lebih baik menggunakan air putih dapat membantu penyerapan zat besi dalam tubuh, dan pengetahuan tentang waktu minum tablet Fe yang baik setelah makan malam menjelang tidur untuk mengurangi efek samping dan sebagian responden belum memahami tentang pengetahuan nomor 8 tentang minum tablet Fe dengan air susu dapat menghambat penyerapan zat besi dan sebagian besar responden belum memahami pengetahuan ternyata minum tablet fe menggunakan air jeruk dapat membantu proses penyerapan zat besi. Untuk pengetahuan cara minum tablet fe masih di sayangkan karena belum banyak yang memahami jika minum tablet fe juga dapa diminum menggunakan air jeruk selain dengan air putih. Selain itu mereka juga belum memahami jika minum tablet fe tidak boleh menggunakan kopi, susu, dan teh karena menghambat penyerapan tablet fe di dalam tubuh. Pada dosis tablet fe sebagian besar responden memahami pengetahuan tentang dosis tertama dalam tablet fe mengandung 200mg ferro sulfat dan mengandung 60 mg besi elemental. Pada manfaat teblet fe pengetahuan tentang tablet besi juga berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh. Sebagian besar responden memahami tablet besi sangat dibutuhkan tubuh untuk pertahanan tubuh dari suati penyakit. Responden juga banyak yang memahami pengetahuan tentang makanan hewani yang mengandung zat besi adalah daging berwarna merah, ikan, ayam, hati, telur mereka memahami jika daging berwarna merah, hati ikan dan ayam mengandung zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh. Tetapi responden juga belum banyak memahami pengetahuan tentang remaja perlu minum tablet fe guna meningkatkan kemampuan belajar, dan kemampuan kerja. Mereka belum mengetahui jika tablet fe sangat penting untuk kemampuan belajar dan bekerja. Sehingga mereka mengabaikan gejala anemia seperti lemah, lesu, lelah, lunglai dan mereka menganggap itu hanya masalah biasa dan akan sembuh dengan sendirinya. Selain itu jarangnya remaja yang mengecek hbnya ke petugas kesehatan atau apotek sehingga mereka tidak memperhatikan kondisi kesehatannya. Menurut penelitian Afework dkk, konsumsi makanan kaya zat besi dituntukkan sebagai salah satu dar obat terbaik untuk anemia pada remaja putri. Rendahnya asupan buah dan sayuran, serta susu produk adalah praktik diet yang buruk pada remaja putri. Proporsi yang signifikan dari remaja putri (96%) percaya bahwa remaja putri perlu menjadi sasaran untuk nutrisi. Sekolah (45%), puskesmas (27%) dan pos kesehatan (26%) adalah pilihan masyarakat fasilitas untuk penyediaan suplemen zat besi untuk remaja putri yang bersekolah. Demikian pula, sekolah (11%), puskesmas (47%) dan pos kesehatan (41%) merupakan fasilitas umum yang di sukai masyarakat untuk penyediaan suplemen besi untuk remaja putri yang tidak sekolah. (Afework, dkk, 2015) 10 Di Eropa Helena Study melakukan evaluasi bahwa masih banyak yang mengalami anemia defisiensi besi untuk hemoglobinnya dibawah 12,0 gr/dL lebih banyak di bandingkan laki-laki, dan akan melakukan pengawasan pada remaja. Karena banyak remaja yang memiliki pengetahuan kurang dan lingkungan masyarakat serta kebiasaan makan yang kurang memadai zat besinya. Diharapkan peran orang tua dan petugas kesehatan untuk melakukan kolaborasi untuk mencegah anemia.(M Ferrari,2011) Pada efek samping tablet fe sebagian besar responden memahami pengetahuan tentang minum tablet Fe kadang – kadang terjadi efek samping yang tidak membahayakan seperti susah BAB. Namun sebagian besar responden belum memahami pengetahuan tentang minum tablet Fe kadang – kadang terjadi efek samping yang tidak membahayakan seperti mual-mual dan kadang – kadang terjadi efek samping yang tidak membahayakan seperti tinja berwarna hitam. Menurut penelitian Priya S dkk, penyebab utama remaja tidak mengkonsumsi tablet fe karena perut nyeri, mual dan muntah dan tidak menyukai tablet Fe. Adapun manfaat untuk tablet Fe mengurangi kelelahan, meningkatkan nafsu makan dan konsentrasi yang meningkat. Remaja merasa bahwa tablet fe menyebabkan penambahan berat badan, dan mungkin memiliki efek samping seperti rasa tidak enak, sakit perut dan pusing. Kurangnya kesadaran akan pentingnya tablet fe, dan Implementasi program untuk remaja masih sangat minimal merupakan faktor penting lainnya. (Priya S dkk, 2016) Salain itu Menurut joshi dalam penelitianya menyebutkan pemberian tablet fe mingguan lebih baik daripada pemberian tablet fe yang harian, karena mengacu pada kepatuhan minum tablet fe. Dilihat dari kenaikan rata-rata hemoglobin antara harian dan mingguan hampir sama. Sangat dianjurkan untuk minum tablet fe baik mingguan ataupun harian untuk mengurangi prevalensi anemia dan mencegah kekurangan zat besi. Sakit perut merupakan reaksi dari obat tersebut yang paling umum terlihat.(Joshi, 2013). Pemberian suplemen zat besi harian dianjurkan sebagai intervensi kesehatan masyarakat pada wanita dewasa yang sedang haid dan gadis remaja, tinggal di tempat dimana anemia sangat umum, untuk pencegahan anemia dan kekurangan zat besi.(WHO, 2016) Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa tingkat pengetahuan remaja putri tentang tablet fe di kategorikan baik, namun ada beberapa responden masih belum mengetahui pentingnya teblet fe. Menurut peneliti ini di pengaruhi oleh pengetahuan dan informasi yang kurang mengenai tablet zat besi. Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang banyak akan memiliki pengetahuan yang luas baik pendidikkan formal ataupun pendidikkan non formal. Selain itu lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku remaja. Pendidikkan tinggi juga akan berpengaruh pada hal hal yang baru dan akan menyesuaikan dengan hal – hal yang baru.(Wawan dan Dewi, 2010) 11 SIMPULAN 1. Remaja putri sebagian besar memahami tentang pengertian tablet Fe ada 34 responden (100%) pada pengetahuan zat besi adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin) 2. Remaja putri sebagian besar memahami tentang cara meminum tablet fe ada 31 responden (91%) pada pengetahuan minum tablet fe lebih baik menggunakan air putih dapat membantu penyerapan zat besi dalam tubuh. 3. Remaja putri sebagian besar memahami tentang dosis tablet fe sebanyak 31 responden (91%) pada pengetahuan tablet besi mengandng 20 mg ferro sulfat. 4. Remaja putri sebagian besar memahami tentang manfaat tablet fe ada33 responden (97%) pada pengetahuan tablet besi berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh. 5. Remaja putri ysebagian besar memahami tentang efeksamping tablet fe ada24 responden (71%) pada pengetahuan minum tablet fe kadang- kadang terjadi efek samping yang tidak membahayakan seperti susah buang air besar. 6. Remaja yang memilki pengetahuan baik tentang tablet fe di desa bandungan sebanyak 15 remaja putri (44,1%) 7. Remaja yang memiliki pengetahuan cukup tentang tablet fe di desa bandungan sebanyak 13 remaja putri (38,2%) 8. Remaja yang memiliki pengetahuan kurang tentang tablet fe di desa bandungan sebayak 6 remaja putri (17,6%) DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka cipta. ________________.2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Briawan, Dodik.2013.Anemia Masalah Gizi pada Remaja Wanita. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Charles, V Christopher,2012. Iron Deficiency Anemia : A Public Health Problem of Global Proportions. Canada. University of Guelph Cholifah.2015.Hubungan anemia, status gizi, olahraga dan pengetahuan dengan kejadian desminore pada remaja putri.Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Citrakesumasari.2012.Anemia Gizi Masalah dan Pencegahannya. Yogyakarta: Kaliaka. Depkes RI. Pedoman Penanggulangan Anemia Gizi untuk Remaja Putri dan Waniita Usia Subur. Ferrarri, M. dkk.2012. Evaluation of Iron Status In European adolescents through biochemical iron indicators. Europe. The Helena Study Joshi, Mohan., Gumastha, Raghvendra.2013.Weekly Iron Folate Suplementation in Adolescent Girl – An Effective Nutritional Measure forthe Management of Iron deficiency Anaemia.Departement of Comunity Madicine,NKP Salve Institute of Medical Sciences and Reseach Centre, Nagpur,Mahastra, India. Lestari, Prasetya dkk.2015. Pengetahuan Berhubngan dengan konsumsi tablet Fe saat Menstruasi pada Remaja Putri di SMAN 2 Banguntapan Bantul. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 12 Notoatmodjo Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan .Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Priya S, Hema .2016. Factor Influencing weekly IFA Suplementation Programme (WIFS) among school Children where to focus our attention.India di akses di www.ijcmr.com Setiawan Ari, Saryono. 2011. Metode Penelitian Kebidanan.Yogyakarta : Nuha Medika Wawan A, Dewi M. 2010. Pengetahuan Sikap dan Perilaku. Nuha Medika: Yogyakarta WHO Guideline,2016.Daily Iron Suplementation in Adult Women and Adolescent Girl Executive Summary. World Health Organization 13