PENGERTIAN JAGAD RAYA PENGERTIAN JAGAT RAYA Jagat raya adalah istilah lain dari alam semesta. Jagat raya adalah sebuah ruang tempat segenap benda langit berada, termasuk bumi tempat manusia hidup. Di jagat raya terdapat bermilyar-milyar bintang, planet-planet, komet,meteor. Selain itu di jagat raya juga terdapat debu, kabut dan gas. TERBENTUKNYA JAGAT RAYA Beberapa teori yang menjelaskan tentang terbentuknya Jagat Raya : TEORI KEADAAN TETAP Teori Keadaan Tetap menyebutkan bahwa alam semesta selalu memuai dengan laju tetap dan materi baru terus menerus tercipta. Akibatnya, dalam ruang tertentu selalu dipadati oleh materi yang berjumlah tetap. Teori ini diajukan oleh ahli kosmologi bangsa Inggris (Fred Hoyle, Herman Bondi dan Thomas Gold). Dikatakan bahwa alam semesta ini tak berawal dan tak berakhir. Di mana-mana sama setiap saat. Agar alam semesta selalu dalam keadaan begitu maka perlu diciptakan bahan baru secara sinambung. Bahan baru ini menimbulkan tekanan yang memaksa alam semesta memuai secara terus-menerus. Bahan baru tersebut selanjutnya memadat menjadi galaksi untuk mengisi kekosongan yang ditimbulkan karena pemuaian. 2. TEORI DENTUMAN BESAR (BIG BANG) Teori Dentuman Besar menyatakan bahwa alam semesta ini bermula dari suatu ledakan dahsyat (Big Bang) dan galaksi akan meluas tanpa batas. Teori lahir dari pemikiran ahli fisika Amerika (George Gamow). Ia mengatakan bahwa pada mulanya, alam semsta ini seperti bola raksasa yang sangat padat. Bola raksasa ini terdiri dari neutron dan tenaga pancaran yang disebut ‘Ylem” (diucapkan ‘ailem’). Sekitar 18 milyar tahun yang lalu, ylem ini meledak dahsyat. Bola mengembang sehingga berkurang kepadatannya dan turunlah suhunya dari milyaran derajad hingga jutaan derajad. Pada suhu sekitar 60 juta derajad semua neutron berubah menjadi proton dan elektron. Bersamaan dengan suhu yang menurun, terbentuklah semua unsur yang ada di alam sekarang ini. Pada suhu sekitar 300 derajad semua unsur berubah menjadi gas. Gumpalan gas inilah yang menjadi awal dari sebuah galaksi. Pengertian lebih lanjut tentang teori BIG BANG : Melalui dua proyek besar pemetaan galaksi yang dilakukan hingga kini, para ilmuwan telah membuat penemuan yang memberikan dukungan sangat penting bagi teori "Big Bang". Hasil penelitian tersebut disampaikan pada pertemuan musim dingin American Astronomical Society.Luasnya penyebaran galaksi-galaksi dinilai oleh para astrofisikawan sebagai salah satu warisan terpenting dari tahap-tahap awal alam semesta yang masih ada hingga saat ini. Oleh karenanya, adalah mungkin untuk mengacu pada informasi tentang penyebaran dan letak galaksi-galaksi sebagai "sebuah jendela yang membuka pengetahuan tentang sejarah alam semesta."Dalam penelitian mereka yang berlangsung beberapa tahun, dua kelompok peneliti yang berbeda, yang terdiri dari ilmuwan Inggris, Australia dan Amerika, berhasil membuat peta tiga dimensi dari sekitar 266.000 galaksi. Para ilmuwan tersebut membandingkan data tentang penyebaran galaksi yang mereka kumpulkan dengan data dari Cosmic Background Radiation [Radiasi Latar Alam Semesta] yang dipancarkan ke segenap penjuru alam semesta, dan membuat penemuan penting berkenaan dengan asal usul galaksi-galaksi. Para peneliti yang mengkaji data tersebut menyimpulkan bahwa galaksi-galaksi terbentuk pada materi yang terbentuk 350.000 tahun setelah peristiwa Big Bang, di mana materi ini saling bertemu dan mengumpul, dan kemudian mendapatkan bentuknya akibat pengaruh gaya gravitasi.Menurut teori Big Bang, segala sesuatu berawal dari ledakan satu titik tunggal berkerapatan tak terhingga dan bervolume nol. Seiring dengan berjalannya waktu, ruang angkasa mengembang dan ruang yang memisahkan antara benda-benda langit pun mengembang.Penemuan tersebut membenarkan teori Big Bang, yang menyatakan bahwa jagat raya berawal dari ledakan satu titik tunggal bervolume nol dan berkerapatan tak terhingga yang terjadi sekitar 14 miliar tahun lalu. Teori ini terus-menerus dibuktikan kebenarannya melalui sejumlah pengkajian yang terdiri dari puluhan tahun pengamatan astronomi, dan berdiri tegar tak terkalahkan di atas pijakan yang teramat kokoh. Big Bang diterima oleh sebagian besar astrofisikawan masa kini, dan menjadi bukti ilmiah yang membenarkan kenyataan bahwa Allah telah menciptakan alam semesta dari ketiadaan.Dalam penelitiannya selama sepuluh tahun, Observatorium Anglo-Australia di negara bagian New South Wales, Australia, menentukan letak 221.000 galaksi di jagat raya dengan menggunakan teknik pemetaan tiga dimensi. Pemetaan ini, yang dilakukan dengan bantuan teleskop bergaris tengah 3,9 meter pada menara observatorium itu, hampir sepuluh kali lebih besar dari penelitian serupa sebelumnya. (Di bawah pimpinan Dr. Matthew Colless, kepala observatorium tersebut, kelompok ilmuwan ini pertama-tama menentukan letak dan jarak antar-galaksi. Lalu mereka membuat model penyebaran galaksi-galaksi dan mempelajari variasi-variasi teramat kecil dalam model ini secara amat rinci. Para ilmuwan tersebut mengajukan hasil penelitian mereka untuk diterbitkan dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society [Warta Bulanan Masyarakat Astronomi Kerajaan].Dalam pengkajian serupa yang dilakukan oleh Observatorium Apache Point di New Mexico, Amerika Serikat, letak dari sekitar 46.000 galaksi di wilayah lain dari jagat raya juga dipetakan dengan cara serupa dan penyebarannya diteliti. Penelitian ini, yang menggunakan teleskop Sloan bergaris tengah 2,5 meter, diketuai oleh Daniel Eisenstein dari Universitas Arizona, dan akan diterbitkan dalam Astrophysical Journal [Jurnal Astrofisika]. Hasil yang dicapai oleh dua kelompok peneliti ini diumumkan dalam pertemuan musim dingin American Astronomical Society [Masyarakat Astronomi Amerika] di San Diego, California, Amerika Serikat pada tanggal 11 Januari 2005.Data yang diperoleh dari satelit COBE pada tahun 1992 mengungkap adanya fluktuasi sangat kecil pada pancaran Radiasi Latar Alam Semesta. Big Bang dalam kosmologi adalah salah satu teori ilmu pengetahuan yang menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam semesta. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini terbentuk dari ledakan mahadahsyat yang terjadi sekitar 13.700 juta tahun lalu. Ledakan ini melontarkan materi dalam jumlah sangat besar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi ini kemudian yang kemudian mengisi alam semesta ini dalam bentuk bintang, planet, debu kosmis, asteroid/meteor, energi, dan partikel lainnya dialam semesta ini. Para ilmuwan juga percaya bawa Big Bang membentuk sistem tata surya. Ide sentral dari teori ini adalah bahwa teori relativitas umum dapat dikombinasikan dengan hasil pemantauan dalam skala besar pada pergerakan galaksi terhadap satu sama lain, dan meramalkan bahwa suatu saat alam semesta akan kembali atau terus. Konsekuensi alami dari Teori Big Bang yaitu pada masa lampau alam semesta punya suhu yang jauh lebih tinggi dan kerapatan yang jauh lebih tinggi. Big-Bang dan Alam Semesta yang Mengembang Pada tahun 1929 Astronom Amerika Serikat, Edwin Hubble melakukan observasi dan melihat Galaksi yang jauh dan bergerak selalu menjauhi kita dengan kecepatan yang tinggi. Ia juga melihat jarak antara Galaksi-galaksi bertambah setiap saat. Penemuan Hubble ini menunjukkan bahwa Alam Semesta kita tidaklah statis seperti yang dipercaya sejak lama, namun bergerak mengembang. Kemudian ini menimbulkan suatu perkiraan bahwa Alam Semesta bermula dari suatu ledakan sangat besar pada suatu saat di masa lampau yang dinamakan Dentuman Besar. Pada saat itu dimana Alam Semesta memiliki ukuran nol, dan berada pada kerapatan dan panas tak terhingga; kemudian meledak dan mengembang dengan laju pengembangan yang kritis, yang tidak terlalu lambat untuk membuatnya segera mengerut, atau terlalu cepat sehingga membuatnya menjadi kurang lebih kosong. Dan sesudah itu, kurang lebih jutaan tahun berikutnya, Alam Semesta akan terus mengembang tanpa kejadian-kejadian lain apapun. Alam Semesta secara keseluruhan akan terus mengembang dan mendingin. Alam Semesta berkembang, dengan laju 5%-10% per seribu juta tahun. Alam Semesta akan mengembang terus,namun dengan kelajuan yang semakin kecil,dan semakin kecil, meskipun tidak benar-benar mencapai nol. Walaupun andaikata Alam Semesta berkontraksi, ini tidak akan terjadi setidaknya untuk beberapa milyar tahun lagi. Berbagai macam energi yang ada di Alam Semesta ini jika ditelusuri adalah berasal dari energi Big Bang, yaitu energi pada saat penciptaan. Jumlah total seluruh energi di Alam Semesta ini adalah tepat nol. 3. TEORI ALAM SEMESTA YANG BERAYUN Tampaknya Teori Alam Semesta yang Berayun merupakan kelajutan dari teori Dentuman Besar. Para ahli menemukan bahwa gerak galaksi yang saling menjauh itu menunjukkan tanda-tanda makin melambat. Pelambatan ini menghasilkan suatu spekulasi bahwa alam semesta ini melengkung positif. Apabila benar demikian maka berarti alam semesta ini tak bertepi tetapi tidak tanpa batas. Sehingga, pada suatu waktu semua materi akan berhenti dan mulai mengerut lagi sebagai akibat gaya (tarik) gravitasi. Semua materi akan termampat lagi menjadi sebuah bola raksasa dan selanjutnya akan meledak lagi. Terbentuklah alam semsta seperti yang kita alami saat ini. Selama proses mengembang dan mengkerut, memampat dan meledak tiada materi yang rusak atau tercipta, melainkan hanya beubah tatanannya. Hingga sekarang teori dentuman besar (BIG BANG ) merupakan teori yang paling kuat tentang asal-usul Jagat Raya ANGGOTA JAGAT RAYA 1. GALAKSI Galaksi adalah tata bintang. Galaksi kita dikenal dengan Bima Sakti. Dalam galaksi kita kirakira terdapat 200 milyar bintang.Bima Sakti berbentuk spiral (gulungan), tetapi karena Bumi terletak di dalam galaksi, kita melihatnya sebagai pita kabur berisikan bintang-bintang. Bima Sakti kira-kira terbentang selebar 100000 tahun cahaya, dan bagian tengahnya kira-kira setebal 15000 tahun cahaya. Tata surya kita terletak sekitar 30000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Bintang selalu berada dalam kelompok-kelompok yang disebut galaksi, bersama dengan gas, debu, dan "materi gelap"; ±10-20% galaksi terdiri dari bintang, gas, dan debu. Galaksi terjaga oleh gaya gravitasi dan bagian galaksi yang mengorbit ke suatu pusat.Ada beberapa bukti bahwa lubang hitam mungkin ada di pusat beberapa, atau kebanyakan galaksi. Galaksi berevolusi dari protogalaksi.Terdapat banyak Galaksi di alam semesta, contohnya: Galaksi Bimasakti,Galaksi Andromeda,maupun Galaksi yang belum diberi nama atau belum ditemukan.Matahari hanyalah satu dari sekian ribu bintang yang terdapat di galaksi bimasakti. Pusat dari bimasakti diperkirakan bintang yang memiliki ukuran beberapa kali lebih besar dari matahari. GALAKSI BIMASAKTI Jenis galaksi Galaksi terdapat dalam tiga bentuk utama: ellipticals, spirals, dan tidak sekata ( irregulars ). Gambaran yang lebih lengkap mengenai jenis-jenis galaksi diberikan oleh aturan Hubble ( Hubble sequence ). Galaksi kita, Bima Sakti, kadang-kala secara ringkas dipanggil Galaksi (dengan huruf besar), adalah barred spiral yang besar sekitar 30 kiloparsecs atau 100,000 tahun cahaya diameter, mengandungi hampir 300 juta bintang dan mempunyai jumlah keseluruhan jisim sekitar satu trillion kali ganda jisim matahari. Dilihat melalui tabir latar belakang bintang yang terletak dalam galaksi kita (Bima Sakti), galaksi spiral (ESO 269-57) sekitar 150 juta tahun cahaya dan 200,000 tahun cahaya melintang. Dalam spiral galaksi, the spiral arms mempunyai bentuk bersamaan logarithmic spiral, pola yang boleh dibuktikan secara teorinya hasil dari gangguan dalam jisim bintang berputar secara sekata. Seperti bintang, lengan spiral juga berputar pada satu pusat, tetapi ia berlaku pada angular velocity tetap. Ini bererti bahawa bintang bergerak kedalam dan keluar lengan spiral. Lengan spiral dijangkakan sebagai kawasan kepadatan tinggi atau gelombang kepadatan. Ketika bintang bergerak ke dalam lengan, ia menjadi perlahan, dengan itu menghasilkan kepadatan lebih tinggi; ia menyerupai "gelombang" pergerakan perlahan sepanjang highway yang dipenuhi kereta. Lengan galaksi jelas kelihatan disebabkan kepadatan tinggi memudahkan pembentukan bintang dan dengan itu ia mempunyai banyak bintang muda dan terang. 2. Struktur berskala besar Ruang antara galaksi hampir kosong, kecuali bagi awan gas intergalaktik. Hanya sebahagian kecil galaksi wujud secara bersendirian; dan ia dikenali sebagai galaksi lapangan ('field Galaksi'). Kebanyakan galaksi terikat oleh daya tarikan graviti dengan beberapa galaksi yang lain. Struktur yang mengandungi sehingga 50 galaksi dipanggil sebagai kelompok galaksi ( groups of galaksi ), dan struktur mengandungi beribu-ribu galaksi terkandung dalam kawasan beberapa megaparsec melintang dikenali sebagai gugusan galaksi. Gugusan super ( Supercluster ) adalah satu kumpulan besar bintang yang mengandungi beribu juta galaksi, dalam gugusan, kelompok, dan kadang-kala bersendirian; sepanjang yang kita ketahui alam sejagat adalah sekata pada skala lebih dari ini. Galaksi kita merupakan ahli Kumpulan Tempatan ( Local Group ), dan bersama-sama dengan Galaksi Andromeda menguasainya; pada keseluruhannya Kumpulan Tempatan mengandungi sekitar 30 galaksi dalam ruang sekitar ten megaparsecs melintang. Kumpulan Tempatan merupakan sebahagian dari Gugusan super tempatan ( Local Supercluster ), juga dikenali sebagai Virgo Supercluster. 3. Sejarah Pada tahun 1610, Galileo Galilei menggunakan teleskop untuk mengkaji jalur terang di langit yang dikenali sebagai Milky Way dan mendapati bahawa ia terdiri daripada bintang malap yang banyak. Dalam treatise pada tahun 1755, Immanuel Kant, menggunakan hasil kerja awal oleh astronomi Thomas Wright, menjangkakan (secara benar) bahawa galaksi terdiri daripada sejumlah besar bintang yang berputar, dikekalkan oleh daya tarikan graviti seumpama dengan sistem suria tetapi pada skala yang lebih besar. Cakera bintang yang terhasil akan dilihat sebagai jalur di langit dari sudut pandangan kita pada kedudukan dalam cakera. Kant juga menjangkakan bahawa sebahagian nebula yang kelihatan di langit mungkin galaksi yang terasing. Pada akhir abad ke 18, Charles Messier mengumpulkan katalog mengandungi 109 nebulae paling jelas, kemudian diikuti dengan katalog 5000 nebulae dihimpun oleh William Herschel. Pada tahun 1845, Lord Rosse membina teleskop baru dan mampu membezakan antara nebulae elliptical dan spiral nebulae. Dia juga berjaya mengenal pasti sumber titik individu sebahagian dari nebulae ini, menyokong jangkaan Kant yang lebih awal. Bagaimanapun, nebulae tidak diterima umum sebagai galaksi terasing jauh sehingga pekara itu diselesaikan oleh Edwin Hubble pada awal 1920an dengan menggunakan teleskop baru. Dia berjaya menyelesaikan bahagian luar sesetengah spiral nebulae sebagai kumpulan bintang individual dan mengenal pasti sebahagian pengubah Cepheid ( Cepheid variable ), dengan itu membenarkan anggaran mengenai jarak kepada nebulae: ia terlalu jauh untuk menjadi sebahagian Bima Sakti Milky Way. Pada tahun 1936, Hubble menghasilkan sistem pengkelasan untuk Galaksi yang masih digunakan sehingga hari ini, aturan Hubble. Cubaan pertama menjelaskan bentuk Bima Sakti dan kedudukan matahari di dalamnya dijalankan oleh William Herschel pada tahun 1785 dengan mengira dengan cermat jumlah bintang pada kedudukan berlainan di langit. Menggunakan pendekatan yang lebih baik, Kapteyn pada tahun 1920 arrived at the picture of a small (diameter ~15 kiloparsecs) ellipsoid galaxy with the sun close to the center. Kaedah berlainan digunakan oleh Harlow Shapley berasaskan pengkatalog globular cluster mendorong kepada gambaran berlainan: cakera leper dengan diameter sekitar ~70 kiloparsecs dan matahari jauh dari pusat. Kedua analisa gagal mengambil kira penyerapan cahaya oleh habuk interstellar dust yang hadir dalam galactic plane; apabila Robert Julius Trumpler mengambil kira kesan ini pada 1930 dengan mengkaji open cluster, gambar galaksi kita hari ini seperti digambarkan di atas muncul. Pada tahun 1944, Hendrik van de Hulst menjangkakan radiasi microwave pada jarak gelombang 21 sentimeter, terhasil dari gas hidrogen atomik interstellar atomic; radiasi ini dikesan pada tahun 1951. Radiasi ini membenarkan kajian mengenai Galaksi yang lebih baik kerana ia tidak terjejas oleh penyerapan debu dan Doppler shiftnya boleh digunakan untuk memetakan pergerakan gas dalam Galaksi. Pemerhatian ini membawa kepada postulation of a rotating bar structure dipusat Galaksi. Dengan teleskop radio yang lebih baik, gas hidrogen boleh dijejak dalam Galaksi lain. Pada tahun 1970-an ia disedari bahawa jumlah keseluruhan jisim yang dapat dilihat (dari bintang dan gas) tidak memberikan kelajuan putaran gas, dengan itu mendorong kepada postulation jisim gelap ( dark matter ). Bermula pada 1990-an, Teleskop Angkasa Hubble ( Hubble Space Telescope ) menghasilkan pemantauan lebih baik. Antara lain, ia mengesahkan bahawa jisim gelap yang hilang dalam galaksi kita tidak semata-mata terdiri dari bintang kecil yang malap. Ia mengambil gambar Hubble Deep Field, memberikan bukti bahawa dalam alam yang dapat dilihat sahaja, wujudnya beratus juta Galaksi. Pada tahun 2004, galaksi Abell 1835 IR1916 menjadi galaksi terjauh pernah dilihat manusia. 2. BINTANG Bintang merupakan benda langit yang mempunyai cahaya sendiri akibat reaksi inti di dalamnya. Cahaya bintang terdiri atas gas berpijar yang jika diamati mengeluarkan cahaya dengan warna yang berbeda, ada yang putih kebiru-birua, merah, atau kekuning-kuningan. Menurut hukum Fisika, bintang yang memiliki cahaya putih kebiru-biruan memiliki temperature yang tinggi, semakin kemerahan atau kuning maka temperaturnya semakin rendah. Dengan mempelajari bab ini maka kita mengetahui bagaimana proses terbentuknya Jagat Raya, anggota Jagat Raya seperti Galaksi dan bintang, dan lain-lain yang masih menjadi misteri sampai saat ini JAGAD RAYA DAN TATA SURYA Teori Terjadinya Jagad Raya 1. Big bang theory Big Bang merupakan salah satu teori tentang awal pembentukan jagat raya. Teori ini menyatakan bahwa jagat raya dimulai dari satu ledakan besar dari materi yang densitasnya luar biasa besar dan merupakan ledakan Kosmik yg berasal dari Nebula ini dan meledak kesegala penjuru dengan mengeluarkan gas-gas. Gas-gas tersebut kemudian membentuk galaxy-galaxy,bintang-bintang dan planet-planet. Impilikasinya jagat raya punya awal dan akhir. Teori ini terus-menerus dibuktikan kebenarannya melalui sejumlah penemuan, dan diterima oleh sebagian besar astrofisikawan masa kini.Teori ini juga menganggap bahwa alam semesta ini terjadi akibat dari ledakan segumpal zat raksasa. Dengan kata lain bahwa alam semesta ini asalnya berupa 1 benda raksasa saja ,kemudian pecah akibat tekanan tenaga dalam di tengah-tengahnya,sehingga pecah menjadi berkeping-keping.kepingan-kepingan itu menjadi benda-benda alam. Model yang ketiga adalah Model Dentuman Besar (Big Bang). Menurut model ini, pada suatu saat, semua materi di dalam alam semesta terpadatkan dalam massa satu titik yang mempunyai volume nol karena gaya gravitasinya sangat besar. Alam semesta yang ada sekarang muncul dari ledakan massa yang mempunyai volume nol tersebut. Model Big Bang mulai dirintis sejak ditemukannya perhitungan oleh Alexandra Friedman, seorang ahli fisika Rusia, pada tahun 1922, yang menunjukkan ketidakstatisan struktur alam semesta dan impuls kecil pun mungkin cukup menyebabkan struktur keseluruhan mengembang atau mengerut menurut Teori Relativitas Einstein. 2. Steady State theory Teori ini mengatakan bahwa alam semesta ini sudah ada sejak dulu dalam susunan seperti sekarang ini, dan zat-zat terus-menerus terbentuk. Dengan kata lain alam semesta tidak punya awal dan akhir. It is always the same (on average) dengan dibuktikan adanya radiasi latar belakang yaitu pada bagian alam semesta yang menjadi kemungkinan batas alam semesta terdapat batasan yang disebut latar belakang. Radiasinya dilihat pinggir alam semesta itu punya sudut kelengkungan yang kurang dari 1,5 derajat (membuktikan adanya bagian bulat) juga dari ada tiada menjadi ada (bukti bahwa alam semesta dari ada menjadi ada hanya dari ledakan) dilihat juga penyebaran galaksi dan bentuk awal galaksi yang semula kecil hanya terdiri dari unsur helium saja dan atau hidrogen saja mengembang dari himpitan antar atom pada keadaan vakum hingga menjadi ledakan pada beberapa galaksi dan galaksi muda yang berbentuk masih bulat(bentuk awal) serta peluruhan atom utama pada bintang yang berpijar masih terdapat unsur helium pada hasil peluruhan, oksigen yang ada ketika ada asteroid dan hidrogen pada tenaga peraksi energi bintang. 3. Ocilating Theory Selama berabad-abad, para astronom berusaha menemukan jawaban tentang pembentukan alam semesta. Salah satu model alam semesta yang pernah dicetuskan para ahli adalah Model Alam Semesta Berosilasi. Menurut model ini, pengembangan alam semesta saat ini akan berbalik pada suatu waktu menjadi pengerutan. Pengerutan ini menyebabkan segala sesuatu runtuh menjadi satu titik tunggal yang selanjutnya meledak lagi dan memulai pengembangan baru. Siklus ini akan berulang dalam waktu tak terbatas. Dengan kata lain, alam semesta ada selamanya dan mengalami siklus mengembang-runtuh berulang-ulang. Namun, hasil riset selama 15-20 tahun menunjukkan alam semesta berosilasi tidak mungkin terjadi. Hukum fisika tidak dapat menerangkan mengapa alam semesta yang mengerut dan runtuh dalam satu titik tunggal harus mengembang lagi atau bahkan lebih jauh, mengapa alam semesta yang mengembang harus mengerut lagi. Teori Terjadinya Tata Surya 1. Hipotesis Nebula Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant(1724-1804) pada tahun 1775. Immanuel berpendapat bahwa “That solar system comes from one gas ball of high temperature and rotates slowly. “The slow rotation that high spesific weight. The concentration is called core, that big lies in the middle while the smaller part is found around earth core. Because of colling prosses, the core with smlall volume become planets, while core that has by volume become sun”. “Tata surya berasal dari suatu bola gas dengan suhu tinggi dan berputar lambat. Perputaran lambat dikarenakan berat jenisnya. Konsentrasi itu disebut inti. Inti yang besar itu berada ditengah saat bagian yang lebih kecil ditemukan mengitari inti bumi. Karena proses pendinginan, volume yang lebih kecil disebut planet saat inti itu menjadi matahari” dan pernyataan ini lebih dikenal dengan KANT THEORY. Kemudian hipotesis ini disempurnakan oleh Pierre Marquis de Laplace pada tahun 1796. Pierre menyatakan bahwa “Our solar system comes from gas ball (nebula) that has high temperature and rotates fast. Because of fast rotation, some of the fog or gas ball mass escape. The part that is escaped keep rotates, because the influence of cooling longer charges to be planets”. “tata surya kita berasal dari bola gas (nebula) yang bersuhu tinggi dan berotasi cepat. Karena rotasi cepat itu, beberapa massa kabut atau bola gas terlepas. Bagian yang terlepas tadi tetap berputar, karena pengaruh dari pendinginan yang lama, berubah jadi planet” 2. Hipotesis Planetsimal Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak matahari. 3. Hipotesis pasang surut Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari. 4. Hipotesis Kondensasi Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa. 5. Hipotesis Bintang Kembar Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya tata surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihanserpihan kecil. serpihan itu akan terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya. JAGAD RAYA Pengertian Jagad Raya Jagad raya adalah ruangan yang maha luas, yang tak dapat diketahui atau dibayangkan luasnya. Jagad raya diduga bentuknya melengkung dan dalam keadaan memuai serta terdiri atas galaksi-galaksi atau sistem-sistem bintang yang jumlahnya ribuan. Pengertian Galaksi Galaksi adalah kumpulan bintang, planet, gas, debu, nebula, dan benda-benda langit lainnya yang membentuk “pulau-pulau” di dalam ruang hampa jagat raya. Ciri-ciri Galaksi Galaksi mempunyai cahaya sendiri bukan cahaya pantulan. Galaksi-galaksi lainnya dapat terlihat berada di luar galaksi Bimasakti Jarak antara galaksi yang satu dengan yang lainnya jutaan tahun cahaya Galaksi mempunyai bentuk-bentuk tertentu, misalnya: bentuk spiral, bentuk elips, danbentuk tidak beraturan (irregular galaxis). Bentuk-bentuk Galaksi Pada tahun 1936, dalam buku The Realm of Nebulae, Hubble membuat pengelompokan galaksi dengan sistem yang lebih dikenal sebagai diagram garpu tala (tuning fork diagram). Sistem ini adalah yang pertama dibuat dan yang paling umum dipakai hingga saat ini. Dalam penggolongan ini, secara umum terdapat empat kelas galaksi, yaitu galaksi elips, lenticular, spiral, dan irregular untuk galaksi yang memiliki bentuk tidak beraturan. Galaksi elips memiliki bentuk bundar/elips dan tidak terlihat memiliki piringan pada strukturnya. Menurut Hubble, galaksi elips ini dibagi dalam subkelas berdasarkan bentuknya. Penamaannya menggunakan kode En, dengan E berarti elips, sedangkan n menunjukkan perbandingan antara sumbu mayor (a) dan minor (b) galaksi dengan rumusan n = 10 [1 - (b/a)]. Artinya, galaksi elips yang terlihat bundar dinamakan E0, sedangkan galaksi elips yang sumbu mayornya sebesar dua kali sumbu minornya dinamakan E5, dan seterusnya semakin pipih hingga E7. Galaksi lenticular adalah galaksi berbentuk piringan yang merupakan peralihan antara elips dan spiral. Galaksi ini diberi kode S0. Galaksi lenticular ini memiliki bagian inti yang elips dan memperlihatkan adanya struktur piringan, namun pada bagian piringannya tidak terdapat lengan spiral. Kelas galaksi berikutnya adalah galaksi spiral, yaitu galaksi yang berbentuk piringan dan mempunyai struktur lengan spiral. Kode penamaannya adalah S. Galaksi kelas lenticular dan spiral ini terkadang memiliki struktur bar pada piringannya. Untuk itu Hubble memberikan tambahan kode B pada penamaan masing-masing kelas galaksi yang memiliki bar: SB0 untuk galaksi lenticular dan SB untuk galaksi spiral. Galaksi spiral normal (S) dan dengan bar (SB), terbagi lagi dalam subkelas a, b, dan c, yang dibedakan menurut dua hal berikut: (1) perbandingan kecerlangan antara komponen bulge dan piringan; dan (2) seberapa dekat jarak antar lengan spiral. Galaksi kelas Sa memiliki bulge lebih besar dan lengan spiral yang lebih rapat jika dibandingkan dengan galaksi kelas Sb dan Sc. Hal yang sama juga berlaku untuk galaksi spiral dengan bar (SB). Jenis-jenis Galaksi Bima Sakti Pusat galaksi di arah rasi Sagitarius. Bintang-bintang utama dalam rasi Sagitarius ditandai dengan titik merah. Tampak bahwa terdapat penampakan seperti bayangan hitam di tengah yang dikelilingi oleh semacam “aura” cemerlang. Bayangan hitam itulah yang menjadi asal usul nama “Bima Sakti”. Bima Sakti (dalam bahasa Inggris Milky Way, yang berasal dari bahasa Latin Via Lactea, diambil lagi dari bahasa Yunani Γαλαξίας Galaxias yang berarti “susu”) adalah galaksi spiral yang besar termasuk dalam tipe Hubble SBbc dengan total masa sekitar 1012 massa matahari, yang memiliki 200-400 milyar bintang dengan diameter 100.000 tahun cahaya. Jarak antara matahari dan pusat galaksi diperkirakan 27.700 tahun cahaya. Di dalam galaksi bima sakti terdapat sistem Tata Surya, yang didalamnya terdapat planet Bumi tempat kita tinggal. Diduga di pusat galaksi bersemayam lubang hitam supermasif (black hole). Sagitarius A dianggap sebagai lokasi lubang hitam supermasif ini. Tata surya kita memerlukan waktu 225–250 juta tahun untuk menyelesaikan satu orbit, jadi telah 20–25 kali mengitari pusat galaksi dari sejak saat terbentuknya. Kecepatan orbit tata surya adalah 217 km/d. Di dalam bahasa Indonesia, istilah “Bima Sakti” berasal dari tokoh berkulit hitam dalam pewayangan, yaitu Bima. Istilah ini muncul karena orang Jawa kuno melihatnya sebagai bayangan hitam yang dikelilingi semacam “aura” cemerlang. Sementara itu, masyarakat Barat menyebutnya “milky way” sebab mereka melihatnya sebagai pita kabut bercahaya putih yang membentang pada bola langit. Pita kabut atau “aura” cemerlang ini sebenarnya adalah kumpulan jutaan bintang dan juga sevolume besar debu dan gas yang terletak di piringan/bidang galaksi. Pita ini tampak paling terang di sekitar rasi Sagitarius, dan lokasi tersebut memang diyakini sebagai pusat galaksi. Diperkirakan ada 4 spiral utama dan 2 yang lebih kecil yang bermula dari tengah galaksi. Dan dinamakan sebagai berikut: Lengan Norma Lengan Scutum-Crux Lengan Sagitarius Lengan Orion atau Lengan Lokal Lengan Perseus Lengan Cygnus atau Lengan Luar Gambar sinar-x Bima Sakti yang diambil oleh Observatorium sinar-X Chandra GALAKSI SOMBRERO Galaksi Daftar galaksi Galaksi Sombrero Gambar atas jasa baik NASA Data (Epoch J2000) (M104) observasi Tipe SA(s)a[1] Asensio rekta 12h 39m 59.4s[1] Deklinasi -11° 37′ 23″[1] Jarak 30 juta tahun cahaya[2][3] Pergeseran merah 1024 km/detik[1] Magnitudo tampak (V) +8.3 Dimensi tampak (V) 8.7′ × 3.5′[1] Konstelasi Virgo Karakteristik fisik Radius ~38,000 cahaya Magnitudo mutlak (V) 12 Fitur penting none tahun Penamaan lain M 104, NGC 4594, PGC 042407, UGCA 293[1] c.Galaksi Dolar Perak (Silvery Coin) Berupa galaksi spiral pipih, kira-kira sejauh 13 juta tahun cahaya. d.Galaksi Roda Biru (Blue pin Wheel) Galaksi yang bergangsing (berputar) di daerah Trianggulum, kira-kira sejauh 2 juta tahun cahaya. e.Galaksi Pusaran Air Sebagai galaksi spiral yang terlentang dan didampingi oleh pengiring, yakni sebuah galaksi tidak teratur. f.Kabut Magellan (Magellanic Clouds) Gugus bintang ini disebut kabut Magellan, karena ditemukan oleh Magellan pada tahun 1519, berupa galaksi-galaksi yang terletak di konstelasi Dorado dan Tucan. TATA SURYA Pengertian Tata Surya Tata surya merupakan suatu susunan yang terdiri dari matahari sebagai pusat dan plenat planet beserta benda-benda lain yang mengelilinya Matahari Matahari adalah pusat dalam tata surya kita dalam teori haliosentris yang diakui selama ini. Matahari merupakan sebuah bintang karena dapat menghasilkan cahaya sendiri. Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan bumi, tapi, matahari sebenarnya tidaklah terlalu besar dengan ‘hanya’ berjari-jari 696.000.000 m dibandingkan dengan bintang-bintang lain yang berjarak jutaan tahun cahaya dari bima sakti. Matahari memamcarkan energi berupa gelombang elektromagnetik berupa infra merah, sinar X, sinar ulra violet dan sinar gamma. Matahari mendapat energi yang luar biasa dari reaksi fusi. Empat atom hydrogen menjadi hanya satu atom helium. Lapisan Matahari Matahari terdiri dari gas yang memiliki kepadatan berbeda yang menyebabkan matahari berlapis lapis. Dan lapisannya antara lain: lapisan radiatif (inti), memiliki suhu 15.000.000˚C. di dalamnya terjadi reaksi fusi lapisan fotosfer, merupakan lapisan matahari yang berwarnya putih dan bersuhu 6000˚C. Lapisan ini adalah yang biasa kita lihat yang disebut cakram serta memiliki ketebalan 320 km. lapisan kromosfer, lapisan ini merupakan salah satu atmosfer matahari, lapisan ini memancarkan warna merah dari hydrogen dengan suhu dibawah 5000˚C dan dengan kedalaman 12 km dari permukaan matahari lapisan korona, ini merupakan lapisan terluar matahari yang juga merupakan atmosfer matahari. Korona akan terlihat jelas pada saat gerhana matahari total. Aktifitas matahari gumpalan fotosfer (granulasi fotosfer) Merupakan semburan api yang menggumpal, jika semburan itunbesar hingga terlihat sampai bumi, dapat mengakibatkan gangguan cuaca. Gumpalan ini berasal dari ini, karma sangat panas, gumpalan ini bergerak hingga ke fotosfer noda matahari (sun spot) Noda matahari terjadi di fotosfer yang diakibatkan oleh asupan panas dari ini yang lambat, dan ini juga berpengarug pada bumi, yaitu menyebabkan musim dingin yang panjang. Noda ini bertahan lama dan dapat hilang karena daur tertentu yang disebut dau matahari yang lamanya rata-rata 11 tahun. flare (kantar) Merupakan letupan cahaya terang berupa penyemburan partikel-partikel bermuatan listrik di permukaan matahari. Kantar dapan menyebabkan gangguan televise dan radio, dan kantar juga disebut angin matahari. Saat partikel-partikel itu disemburkan, banyak yang tidak sampai ke bumi malah terperngkap oleh medan magnet bumi bagian sabuk Van Allen, yakni sabuk radiasi yang mengelilingi bumi. Partikel yang lolos akan menghasilkan aurora berupa pita merah, bitu, hijau di kutub utara dan selatan. Hal ini disebabkan karena partikel matahari bertabrakan dengan hydrogen dan nitrogen yang ada di lapisan bumi. lidah api Lidah api di fotosfer terkadang mengembang hingga ribuan kilometer. Kegiatan yang terjadi di kromosfer ini dikenal sebagai protoberans, yang merupakan ledakan kecil yang mendadak terjadi dan lenyap, tergantung dari medan magnet matahari. Kromosfer juga memperlihatkan hal yang sama dengan skala lebih kecil disebut spikula, dan gerakan spikula tersebut tampak sebagai sel-sel kasar disebut supergranulasi. Aktivitas terbesar matahari yaitu prominensa, yang berarti kemilau aliran hidrodgen yang terpancar dari korona hingga tibuan kilometer. Planet Menurut IAU (Persatuan Astronomi Internasional), terdapat delapan planet dalam sistem Tata Surya: Merkurius Venus Bumi Mars Yupiter Saturnus Uranus Neptunus Sesuatu dapat dikatakan sebagai planet bila: mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat) tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap deuterium di intinya. telah “membersihkan lingkungan” (clearing the neighborhood; mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya. Penjelasan planet penghuni tata surya antara lain : Merkurius 1. memiliki jari-jari 2430 km 2. kala rotasi 56 hari. 3. kala revolusi 88 hari 4. Planet ini tak bersatelit. 5. planet ini bermassa 0.055* AU Planet ini merupakan planet terdekat dengan matahari dengan jarak hanya sekitar 57,9 x 10 km. Venus 1. memiliki jari-jari 6052 km 2. kala rotasi 243 hari. 3. kala revolusi 224.7 hari 4. Planet ini tak bersatelit. 5. planet ini bermassa 0.815* AU (ing: astronomical unit). Planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius. Planet ini sangat tidak bersahabat dengan manusia, karena suhu disana yang sangat tinggi, tatapi, mungkin bakteri sejenis termobakteria masih dapat melangsungkan kehidupan Bumi 1. memiliki jari-jari 6.378 km 2. kala rotasi 24 jam 3. kala revolusi 366 hari 4. Planet ini memiliki bulan sebagai satelit 5. planet ini bermassa 1 AU Planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU. Planet ini adalah tempat tinggal kita sekarang, memiliki 78 % nitrogen dan 24% oksigen dalam atmosfernya. Planet ini adalah satu-satunya planet berpenghuni. Mars 1. memiliki jari-jari 3.397 km 2. kala rotasi 24.5 jam 3. kala revolusi 687 hari 4. Planet ini memiliki dua satelit yaitu phobos dan deimos 5. planet ini bermassa 0.108* AU Planet ini terdekat keempat ke Matahari. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernafasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana. Jupiter 1. memiliki jari-jari 71.492 km 2. kala rotasi 10 jam 3. kala revolusi 12 tahun 4. Planet ini memiliki 63 satelit, Io, Europa, Ganymede, Callisto, dll. 5. planet ini bermassa 317.9* AU Planet terdekat kelima dari matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Jarak ratarata antara Jupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat 318 kali massa bumi. Di permukaan planet ini terdapat bintik merah raksasa. Atmosfer Jupiter mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH4), dan amonia (NH3). Saturnus 1. memiliki jari-jari 60.268 km 2. kala rotasi 10 jam 3. kala revolusi 30 tahun 4. planet ini memiliki 56 satelit seperti Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan dan Iapetus. 5. planet ini bermassa 95.2* AU Planet keenam dalam tata surya kita, terkenal sebagai planet bercincin. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus, dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Atmosfer Saturnus tersusun atas gas amoniak dan metana. Hal ini tentu tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus. Cincin Saturnus ada beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit. Uranus 1. memiliki jari-jari 25.552 km 2. kala rotasi 17,25 jam 3. kala revolusi 84.01 tahun 4. Planet ini memiliki 18 satelit alami, diantaranya Ariel, Umbriel, Miranda, Titania, dan Oberon. 5. planet ini bermassa 14.6* AU adalah planet terjauh ke-7 dari Matahari setelah Saturnus, ditemukan pada 1781 oleh William Hechell (1738-1782). Uranus memiliki jarak dengan Matahari sebesar 2875 juta km. Uranus memiliki diameter mencapai 51.118 km dan memiliki massa 14,54 massa Bumi. Neptunus 1. memiliki jari-jari 25.269 km 2. kala rotasi 16 jam 3. kala revolusi 164.8 tahun 4. Planet ini memiliki 8 buah satelit, diantaranya Triton, Proteus, Nereid, dan Larissa. 5. planet ini bermassa 17.2* AU Planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari Matahari. Neptunus memiliki jarak rata-rata dengan Matahari sebesar 4.450 juta km. Neptunus memiliki diameter mencapai 49.530 km dan memiliki massa 17,2 massa Bumi.. Bentuk planet ini mirip dengan Bulan dengan permukaan terdapat lapisan tipis silikat. Planet katai atau planet kerdil (bahasa Inggris: dwarf planet) adalah sebutan bagi benda-benda langit dalam Tata Surya yang sesuai dengan ciri-ciri berikut: mengorbit mengelilingi matahari mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk ekuilibrium hidrostatik (bentuk hampir bulat) belum “membersihkan lingkungan” (clearing the neighborhood; mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya bukan merupakan satelit nonbintang lainnya sebuah planet atau benda angkasa Kategori “planet katai” ini diciptakan pada pertemuan Persatuan Astronomi Internasional pada 24 Agustus 2006. Berdasarkan definisi ini, Pluto harus berubah statusnya dari planet menjadi planet katai karena Pluto belum mengosongkan daerah di sekitar orbitnya (Sabuk Kuiper). · Daftar planet katai di Tata Surya Berikut adalah daftar benda angkasa yang telah diberikan status “planet katai” oleh IAU: NamaKategori Diameter Massa Pluto Plutino 2306±20 km ~1,305 × 1022 kg Piringan Eris tersebar 2400 km 100 km Ceres Asteroid 975×909 km ±tidak diketahui 9,5 × 1020 kg Satelit Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit yakni satelit alam dan satelit buatan. Sisa artikel ini akan berkisar tentang satelit buatan. Jenis satelit Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan objek angkasa lainnya yang jauh. Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro. Kebanyakan satelit komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe terbaru menggunakan satelit pengorbit Bumi rendah. Satelit pengamat Bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk mengamati Bumi dari orbit, seperti satelit reconnaissance tetapi ditujukan untuk penggunaan non-militer seperti pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dll. Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi. Salah satu satelit navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika Serikat selain itu ada juga Glonass milik Rusia. Bila pandangan antara satelit dan penerima di tanah tidak ada gangguan, maka dengan sebuah alat penerima sinyal satelit (penerima GPS), bisa diperoleh data posisi di suatu tempat dengan ketelitian beberapa meter dalam waktu nyata. Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata. Satelit tenaga surya adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit Bumi tinggi yang menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga surya kepada antena sangat besar di Bumi yang dpaat digunakan untuk menggantikan sumber tenaga konvensional. Stasiun angkasa adalah struktur buatan manusia yang dirancang sebagai tempat tinggal manusia di luar angkasa. Stasiun luar angkasa dibedakan dengan pesawat angkasa lainnya oleh ketiadaan propulsi pesawat angkasa utama atau fasilitas pendaratan; Dan kendaraan lain digunakan sebagai transportasi dari dan ke stasiun. Stasiun angkasa dirancang untuk hidup jangka-menengah di orbit, untuk periode mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan. Satelit cuaca adalah satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan iklim Bumi. Satelit miniatur adalah satelit yang ringan dan kecil. Klasifikasi baru dibuat untuk mengkategorikan satelit-satelit ini: satelit mini (500–200 kg), satelit mikro (di bawah 200 kg), satelit nano (di bawah 10 kg). Jenis orbit Banyak satelit dikategorikan atas ketinggian orbitnya, meskipun sebuah satelit bisa mengorbit dengan ketinggian berapa pun. Orbit Rendah (Low Earth Orbit, LEO): 300 – 1500km di atas permukaan bumi. Orbit Menengah (Medium Earth Orbit, MEO): 1500 – 36000 km. Orbit Geosinkron (Geosynchronous Orbit, GSO): sekitar 36000 km di atas permukaan Bumi. Orbit Geostasioner (Geostationary Orbit, GEO): 35790 km di atas permukaan Bumi. Orbit Tinggi (High Earth Orbit, HEO): di atas 36000 km. Orbit berikut adalah orbit khusus yang juga digunakan untuk mengkategorikan satelit: Orbit Molniya, orbit satelit dengan perioda orbit 12 jam dan inklinasi sekitar 63°. Orbit Sunsynchronous, orbit satelit dengan inklinasi dan tinggi tertentu yang selalu melintas ekuator pada jam lokal yang sama. Orbit Polar, orbit satelit yang melintasi kutub Satelit alami adalah benda-benda luar angkasa bukan buatan manusia yang mengorbit sebuah planet atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya, seperti misalnya Bulan adalah satelit alami Bumi. Sebenarnya terminologi ini berlaku juga bagi planet yang mengelilingi sebuah bintang, atau bahkan sebuah bintang yang mengelilingi pusat galaksi, tetapi jarang digunakan. Bumi sendiri sebenarnya merupakan satelit alami Matahari. Satelit buatan adalah benda buatan manusia yang beredar mengelilingi benda lain misalnya satelit Palapa yang mengelilingi Bumi. Mean diamet Satellites of planets er (km) Dwarf satellites NonSatellit satellites planet es offor SSSBs compari son Eart Neptun Haum Mars Jupiter Saturn Uranus Pluto Eris h e ea 60008000 Mars 40006000 Ganym ede Titan Callisto The 3000Moo 4000 n Io Europa Mercury 20003000 15002000 10001500 Eris Pluto Triton Rhea Makema ke Haumea Titania Oberon Iapetus Umbriel Dione Ariel Tethys Char on 90377 Sedna 90482 Orcus 50000 Quaoar 5001000 250500 100250 50-100 Ceres 20000 Varuna 28978 Ixion 2 Pallas, 4 Vesta many more TNOs Encelad us Mimas Mirand Proteus Hyperio a Nereid n Amalthe Phoebe Sycorax Larissa a Janus Puck Galatea Himalia Epimeth Portia Despina Thebe eus Elara Prometh Caliban Thalass Hydra [6] Pasiphaë eus Juliet a Pandora Belinda Halimed Nix[6] Cressida e Rosalind Neso Desdem Naiad ona Bianca Hiʻiak a 10 Hygiea 511 Davida S/2005 704 (79360) Interamn 1 90482 ia Orcus I 87 Sylvia and many others 65489 3 Juno Ceto I Phorcys 1992 QB1 617 Patrocl 5 Astraea Nama Dysno us I42355 ka mia Menoet Typhon ius and 24 more many moons others of TNO 50000 90 Quaoar Antiope I 58534 I 90 Logos Antiope and I many 42355 others Typhon I Echidna 58534 Logos I Zoe 5 more moons of TNOs Ophelia Carme Siarnaq Cordelia Sao Metis Helene Setebos Laomed Sinope Albiorix Prospero eia Lysithea Atlas Perdita Psamath Ananke Pan Stephan e o 25-50 10-25 Telesto Mab Paaliaq Cupid Phob Calypso Francisc os Leda Ymir o Deim Adrastea Kiviuq Ferdinan os Tarvos d Ijiraq Margaret Erriapus Trinculo less than 10 at leastat least 47 21 22 Kalliop many e I Linus 762 Pulcova I 87 Sylvia I Romulu s 624 Hektor 433 Eros I 1313 (45) Eugenia Berna I Petit-and Prince many 121 others Hermio ne I 283 Emma I 1313 Berna I 107 Camilla I 87 Sylvia Imany Remus Asteroid Asteroid adalah benda langit kecil dan padat yang terdapat dalam sistem tata surya kita. Asteroid adalah contoh dari sejenis planet kecil (atau disebut juga planetoida), namun jauh lebih kecil dari sebua planet. Asteroid termasuk benda minor di sistem tata surya, bersama dengan komet dan meteoroid. Asteroid terluas dalam sistem tatasurya sebelah dalam yaitu 1 Ceres, dengan diameter 975km. Dua asteroid sabuk sistem tatasurya sebelah dalam yaitu Pallas dengan diameter 560 km dan Vesta memiliki diameter 391 km. Vesta merupakan asteroid sabuk paling utama yang kadang-kadnag terlihat oleh mata telanjang (pada beberapa kejadian yang cukup jarang, asteroid yang dekat dengan bumi dapat terlihat tanpa bantuan teknis. Kala revolusi asteroid rata-rata 3-4 bulan dan sebagian asteroid berkumpul diantara orbit mars dan Jupiter yang disebut sabuk asteroid. Terdapat asteroid yang memotong orbit bumi disebut asteroid Apollo. Dan terdapat pula steroid yang mengikuti Jupiter dan objeknya disebut Trojan. Gambar disamping adalah ceres yang berada di sabuk asteroid dengan warna abu-abu dengan bercak-bercak oranye. Disamping adalah gambar sabuk asteroid Komet Komet (bintang berekor)adalah benda angkasa yang mirip asteroid, tetapi hampir seluruhnya terbentuk dari gas (karbon dioksida, metana, air) dan debu yang membeku. Komet memiliki orbit atau lintasan yang berbentuk elips, lebih lonjong dan panjang daripada orbit planet. Ciri fisik Ketika komet menghampiri bagian-dalam Tata Surya, radiasi dari matahari menyebabkan lapisan es terluarnya menguap. Arus debu dan gas yang dihasilkan membentuk suatu atmosfer yang besar tetapi sangat tipis di sekeliling komet, disebut coma. Akibat tekanan radiasi matahari dan angin matahari pada coma ini, terbentuklah ekor raksasa yang menjauhi matahari. Coma dan ekor komet membalikkan cahaya matahari dan bisa dilihat dari bumi jika komet itu cukup dekat. Ekor komet berbeda-beda bentuk dan ukurannya. Semakin dekat komet tersebut dengan matahari, semakin panjanglah ekornya. Ada juga komet yang tidak berekor. Ciri orbit Komet mempunyai orbit berbentuk elips. Perhatikan ia mempunyai dua ekor Komet bergerak mengelilingi matahari berkali-kali, tetapi peredarannya memakan waktu yang lama. Komet dibedakankan menurut rentangan waktu orbitnya. Rentangan waktu pendek adalah kurang dari 200 tahun dan rentangan waktu yang panjang adalah lebih dari 200 tahun. Secara umumnya bentuk orbit komet adalah elips. Beberapa contoh komet Gambar diatas adalah komet Halley yang Komet Halley, secara resmi diberi nama 1P/Halley, nama umumnya diberikan menurut nama Edmund Halley, adalah suatu komet yang terlihat dari bumi setiap 75-76 tahun. Komet ini merupakan komet paling terkenal di antara komet-komet periodik lainnya. Walaupun pada setiap abad banyak komet berperiode panjang yang muncul dengan lebih terang dan dahsyat, Halley adalah satu-satunya komet dengan periode pendek yang tampak dengan mata telanjang, dan karenanya merupakan komet yang tampak dengan mata telanjang yang pasti kembali dalam rentang umur manusia. Kemunculannya sepanjang sejarah memiliki pengaruh yang besar terhadap sejarah manusia, walaupun penampakannya tidak dikenali sebagai obyek yang sama sampai abad ke-17. Komet Halley terakhir muncul di tata surya pada tahun 1986, dan akan muncul kembali pada pertengahan 2061. Gambar diatas merupakan gambar Komet Hyakutake (kode resmi: C/1996 B2) adalah sebuah komet yang ditemukan pada 30 Januari 1996 oleh seorang pengamat astronomi amatir asal Jepang, Yuji Hyakutake. Komet ini melintasi Bumi dalam jarak yang sangat dekat pada Maret tahun tersebut (paling dekat pada 25 Maret), salah satu lintasan komet yang terdekat dalam 200 tahun, sehingga tampak terang dan dapat dilihat oleh banyak orang di sepanjang dunia. Hasil penelitian ilmiah terhadap komet ini menunjukkan adanya emisi sinar-X dari komet tersebut; pertama kalinya sebuah komet diketahui melakukan hal tersebut. Selain itu, Hyakutake adalah komet dengan ekor terpanjang yang diketahui hingga kini. Hyakutake adalah sebuah komet periode panjang. Sebelum perjalanannya melewati tata surya, periode orbitnya mencapai sekitar 15.000 tahun, namun pengaruh gravitasi dari planetplanet raksasa (atau “raksasa gas,” yang terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus) telah meningkatkannya hingga 72.000 tahun. Meteor Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi, lazim disebut sebagai bintang jatuh. Meteor merupakan pacahan dari komet. Jika komet hancur, maka berjuta-juta meteor akan terbentuk. Bintang jatuh disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram (bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum sebelum ini) pada saat meteoroid memasuki atmosfer. Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut sebagai bolide. Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk impact crater. Beda lagi dengan meteorit. Meteorit adalah meteor yang tak habis di atmosfer yang jatuh ke bumi. Meteorit dibagi dua berdasarkan bahan pembentuknya, 1. meteorit logam, adalah meteorit yang terbuat dari nikel 2. meteorit aerolit, adalah meteorit yang terbuat dari mineral menyerupai batuan beku Disamping merupakan contoh meteorit Disamping merupakan bekas jatuhnya meteorit yang ditemukan di arizona dengan diameter sekitar I km. Penggolongan Planet Planet planet dikelompokkan menjadi sebagai berikut: 1)Berdasarkan kedudukannya terhadap bumi, blanet planet dikelompokkan menjadi planet inferior (planet yang terletak diantara matahari dan orbit bumi) dan planet superior (planet yang terletak di luar orbit bumi). Planet inferior terdiri atas Merkurius dan Venus. Sedangkan planet superior terdiri atas Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. 2)Berdasarkan kedudukannya terhadap asteroid, planet-planet dikelompokkan menjadi planet dalam (inner planet) yang terletak antara matahri dan asteroid, yaitu Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Dan planet luar (outer planet) yang terletak di luar asteroid, yaitu Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. 3)Berdasarkan sifat dan ukurannya, planet-planet dikelompokkan menjadi planet kebumian (terrestrial) dan planet jovian(planet raksasa). Planet Kebumian terdiri atas Merkurius, Venus dan Bumi. Planet kebumian mempunyai ciri-ciri: a)Massanya kecil, tetapi kerapatan massanya besar (3.800 kg/m3 – 5.500 kg/m3). b)Permukaan planet terdiri atas batuan keras dan terdapat kaah, lembah dan gunung api. c)Jumlah atom hydrogen dan helium sedikit. Kecilnya massa planet kebumian menyebabkan gaya tarik gravitasi lemah. Selain itu, letaknya yang relatif dekat dengan matahari menyebabkan jumlah atom hydrogen dan helium bergerak dengan kecepatan tinggi. Kombinasi antara gaya gravitasi yang lemah dan kecepatan gerak atom yang tinggi menyebabkan unsure-unsur atom ringan termasuk hirogen dan helium lepas diatas planet kebumian. Planet jovian terdiri atas Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Planet Jovian mempunyai ciri : a)Massanya besar, tetapi kerapatan massanya kecil (700 kg/m3 – 2.200 kg/m3). b)Diselimuti oleh atmosfer yang tebal. Hydrogen dan helium merupakan unsur terbanyak. Ukuran planet yang besar menyebabkan gaya tarik gravitasinya besar sera jarak yang jauh dari matahari menyebabkan gerak atom unsur hidroen dan helium lambat. Kombinasi anara gravitasi yang kuat dan gerak atom yang lambat menyebabkan unsur-unsur atom tersebut tidak lepas dari planet jovian. Pengaruh revolusi dan Rotasi Pengaruh Rotasi gerakan matahari hari timur ke barat yang disebut gerak semu harian. Disebut gerak semu karena meteheri sebenarnya tidak bergerak terhadap bumi, dan rotasi bumi-lah yang menyebabkan matahari terlihat bergerak perbedaan waktu, siang malam pemepatan bumi di bagian kutub-kutubnya mengakibatkan angina pasat dan angina barat. Ini disebabkan dari angina kutub yang arahnya berubah Pengeruh revolusi pergantian musim perubahan lamanya siang malam Keduanya dipicu oleh sumbu bumi yang memiliki kemiringan 23,5˚ dari tegak lurus pada eliptika rasi bintang Gerhana Bulan Dan Gerhana Matahari Gerhana Bayangan Bulan pada Bumi ketika gerhana matahari. Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi sebuah benda angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain. Istilah ini umumnya digunakan untuk gerhana matahari ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari, atau gerhana bulan saat sebagian atau keseluruhan penampang Bulan tertutup oleh bayangan Bumi. Namun, gerhana juga terjadi pada fenomena lain yang tidak berhubungan dengan Bumi atau Bulan, misalnya pada planet lain dan satelit yang dimiliki planet lain. Gerhana matahari Gerhana matahari pada tanggal 29 Maret 2006. Gerhana matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer. Gerhana matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: gerhana total, gerhana sebagian, dan gerhana cincin. Sebuah gerhana matahari dikatakan sebagai gerhana total apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan BumiMatahari. Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan. Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya. Gerhana matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana matahari, orang dilarang melihat ke arah Matahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat merusakkan mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana matahari Gerhana matahari tahun 1999 di Perancis Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari matahari) walaupun hanya dalam beberapa detik dapat mengakibatkan kerusakan permanen retina mata karena radiasi tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana matahari membutuhkan pelindung mata khusus atau dengan menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Kaca mata sunglasses tidak aman untuk digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata. Tanpa disadari sebenarnya kita selalu berputar dimuka bumi ini sesuai dengan bumi dan tata surya. Sistem tata surya kita yang terdiri dari 9 planet, bulan, komet (asteroid) sering disebut juga tubuh atau anggota benda-benda angkasa, dimana seluruh benda angkasa tersebut bergerak secara tetap. Pusat dari benda-benda angkasa atau tata surya kita adalah Matahari. Matahari berputar pada porosnya / berotasi selama 25 hari. Bumi yang merupakan planet ketiga dari Matahari, berputar pada porosnya dalam jangka waktu 24 jam. Inilah yang menyebabkan adanya siang dan malam. Selain berputar pada porosnya bumi juga berputar mengelilingi matahari atau disebut juga evolusi. Jalur bumi untuk mengitari matahari disebut dengan “Orbit”. Untuk mengelilingi matahari, bumi memerlukan waktu selama 365 ¼ hari atau kira-kira 1 tahun. Demikian juga dengan bulan. Bulan berevolusi 27 ½ hari. Tetapi karena bumi juga berputar, membuat bulan memerlukan waktu lebih untuk kembali pada posisinya semula. Bulan merupakan tetangga terdekat Bumi dalam tata surya. Permukaannya bertabur batu dan terdiri dari hamparan titik-titik kawah yang tak terhitung jumlahnya. Terkadang selama dalam jalur orbitnya, bulan dan bumi menjadi satu garis atau sejajar. Ketika hal ini terjadi maka inilah yang disebut dengan Gerhana. Jenis Gerhana Gerhana ada dua macam yaitu : 1. Gerhana Bulan (Lunar Eclipse) 2. Gerhana Matahari (Solar Eclipse) Gerhana matahari Gerhana matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer. Gerhana matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: gerhana total, gerhana sebagian, dan gerhana cincin. Sebuah gerhana matahari dikatakan sebagai gerhana total apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari. Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan. Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya. Gerhana matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana matahari, orang dilarang melihat ke arah Matahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat merusakkan mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana matahari Gerhana matahari tahun 1999 di Perancis Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari matahari) walaupun hanya dalam beberapa detik dapat mengakibatkan kerusakan permanen retina mata karena radiasi tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana matahari membutuhkan pelindung mata khusus atau dengan menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Kaca mata sunglasses tidak aman untuk digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata. ADAKAH diantara kamu yang pernah mengalami peristiwa alam gerhana matahari? (rubrik tentang gerhana baca disini). Apakah saat itu kamu melihat langsung dengan mata kamu? Benarkah pada saat gerhana matahari kamu tidak diperbolehkan keluar rumah? Karena saat itu matahari sedang memancarkan radiasi yang kuat dari biasanya, benarkah? Benarkah memandang langsung matahari saat terjadi gerhana dapat menyebabkan buta? Mata kamu memiliki retina tempat ”menerima” cahaya yang masuk dan diolah oleh otak sebagai ”gambar” yang kamu lihat, (selengkapnya baca disini). Matahari adalah sumber cahaya yang ”kuat” yang jika kita melihatnya, maka sinar matahari –seperti halnya cahaya lain yang masuk ke mata—akan menuju retina. Jika retina terkena cahaya kuat yang terus menerus dan juga panas, maka retina akan ”hangus” dan rusak, akibatnya adalah pengelihatan kamu terganggu bahkan bisa menjadi buta. Sayangnya mata tidak memiliki ”alarm” rasa sakit pada saat retina kamu ”terbakar”, sehingga yang bisa kamu lakukan adalah berhati-hati terhadap benda-benda yang kamu lihat. Saat gerhana matahari, orang-orang akan ”tergoda” untuk memandang langsung matahari, sesuatu yang pada saat normal pun memang dapat ”membahayakan” mata kamu. Saat gerhana matahari terjadi, tidak sepenu Penjelasan Ruang Angkasa www.wikipedia.com mangunwiyoto,widagdo,Pokok-Pokok Jakarta,2000. Fisika SLTP untuk kelas 1,