PENGERTIAN JAGAD RAYA PENGERTIAN JAGAT RAYA

advertisement
PENGERTIAN JAGAD RAYA
PENGERTIAN JAGAT RAYA
Jagat raya adalah istilah lain dari alam semesta. Jagat raya adalah sebuah ruang tempat
segenap benda langit berada, termasuk bumi tempat manusia hidup. Di jagat raya terdapat
bermilyar-milyar bintang, planet-planet, komet,meteor. Selain itu di jagat raya juga terdapat
debu, kabut dan gas.
TERBENTUKNYA JAGAT RAYA
Beberapa teori yang menjelaskan tentang terbentuknya Jagat Raya :
TEORI KEADAAN TETAP
Teori Keadaan Tetap menyebutkan bahwa alam semesta selalu memuai dengan laju
tetap dan materi baru terus menerus tercipta. Akibatnya, dalam ruang tertentu selalu
dipadati oleh materi yang berjumlah tetap. Teori ini diajukan oleh ahli kosmologi
bangsa Inggris (Fred Hoyle, Herman Bondi dan Thomas Gold). Dikatakan bahwa
alam semesta ini tak berawal dan tak berakhir. Di mana-mana sama setiap saat. Agar
alam semesta selalu dalam keadaan begitu maka perlu diciptakan bahan baru secara
sinambung. Bahan baru ini menimbulkan tekanan yang memaksa alam semesta
memuai secara terus-menerus. Bahan baru tersebut selanjutnya memadat menjadi
galaksi untuk mengisi kekosongan yang ditimbulkan karena pemuaian.
2. TEORI DENTUMAN BESAR (BIG BANG)
Teori Dentuman Besar menyatakan bahwa alam semesta ini bermula dari suatu
ledakan dahsyat (Big Bang) dan galaksi akan meluas tanpa batas. Teori lahir dari
pemikiran ahli fisika Amerika (George Gamow). Ia mengatakan bahwa pada mulanya,
alam semsta ini seperti bola raksasa yang sangat padat. Bola raksasa ini terdiri dari
neutron dan tenaga pancaran yang disebut ‘Ylem” (diucapkan ‘ailem’). Sekitar 18
milyar tahun yang lalu, ylem ini meledak dahsyat. Bola mengembang sehingga
berkurang kepadatannya dan turunlah suhunya dari milyaran derajad hingga jutaan
derajad. Pada suhu sekitar 60 juta derajad semua neutron berubah menjadi proton dan
elektron. Bersamaan dengan suhu yang menurun, terbentuklah semua unsur yang ada
di alam sekarang ini. Pada suhu sekitar 300 derajad semua unsur berubah menjadi gas.
Gumpalan gas inilah yang menjadi awal dari sebuah galaksi. Pengertian lebih lanjut
tentang teori BIG BANG :
Melalui dua proyek besar pemetaan galaksi yang dilakukan hingga kini, para ilmuwan
telah membuat penemuan yang memberikan dukungan sangat penting bagi teori "Big
Bang". Hasil penelitian tersebut disampaikan pada pertemuan musim dingin
American Astronomical Society.Luasnya penyebaran galaksi-galaksi dinilai oleh para
astrofisikawan sebagai salah satu warisan terpenting dari tahap-tahap awal alam
semesta yang masih ada hingga saat ini. Oleh karenanya, adalah mungkin untuk
mengacu pada informasi tentang penyebaran dan letak galaksi-galaksi sebagai
"sebuah jendela yang membuka pengetahuan tentang sejarah alam semesta."Dalam
penelitian mereka yang berlangsung beberapa tahun, dua kelompok peneliti yang
berbeda, yang terdiri dari ilmuwan Inggris, Australia dan Amerika, berhasil membuat
peta tiga dimensi dari sekitar 266.000 galaksi. Para ilmuwan tersebut membandingkan
data tentang penyebaran galaksi yang mereka kumpulkan dengan data dari Cosmic
Background Radiation [Radiasi Latar Alam Semesta] yang dipancarkan ke segenap
penjuru alam semesta, dan membuat penemuan penting berkenaan dengan asal usul
galaksi-galaksi. Para peneliti yang mengkaji data tersebut menyimpulkan bahwa
galaksi-galaksi terbentuk pada materi yang terbentuk 350.000 tahun setelah peristiwa
Big Bang, di mana materi ini saling bertemu dan mengumpul, dan kemudian
mendapatkan bentuknya akibat pengaruh gaya gravitasi.Menurut teori Big Bang,
segala sesuatu berawal dari ledakan satu titik tunggal berkerapatan tak terhingga dan
bervolume nol. Seiring dengan berjalannya waktu, ruang angkasa mengembang dan
ruang yang memisahkan antara benda-benda langit pun mengembang.Penemuan
tersebut membenarkan teori Big Bang, yang menyatakan bahwa jagat raya berawal
dari ledakan satu titik tunggal bervolume nol dan berkerapatan tak terhingga yang
terjadi sekitar 14 miliar tahun lalu. Teori ini terus-menerus dibuktikan kebenarannya
melalui sejumlah pengkajian yang terdiri dari puluhan tahun pengamatan astronomi,
dan berdiri tegar tak terkalahkan di atas pijakan yang teramat kokoh. Big Bang
diterima oleh sebagian besar astrofisikawan masa kini, dan menjadi bukti ilmiah yang
membenarkan kenyataan bahwa Allah telah menciptakan alam semesta dari
ketiadaan.Dalam penelitiannya selama sepuluh tahun, Observatorium Anglo-Australia
di negara bagian New South Wales, Australia, menentukan letak 221.000 galaksi di
jagat raya dengan menggunakan teknik pemetaan tiga dimensi. Pemetaan ini, yang
dilakukan dengan bantuan teleskop bergaris tengah 3,9 meter pada menara
observatorium itu, hampir sepuluh kali lebih besar dari penelitian serupa sebelumnya.
(Di bawah pimpinan Dr. Matthew Colless, kepala observatorium tersebut, kelompok
ilmuwan ini pertama-tama menentukan letak dan jarak antar-galaksi. Lalu mereka
membuat model penyebaran galaksi-galaksi dan mempelajari variasi-variasi teramat
kecil dalam model ini secara amat rinci. Para ilmuwan tersebut mengajukan hasil
penelitian mereka untuk diterbitkan dalam jurnal Monthly Notices of the Royal
Astronomical Society [Warta Bulanan Masyarakat Astronomi Kerajaan].Dalam
pengkajian serupa yang dilakukan oleh Observatorium Apache Point di New Mexico,
Amerika Serikat, letak dari sekitar 46.000 galaksi di wilayah lain dari jagat raya juga
dipetakan dengan cara serupa dan penyebarannya diteliti. Penelitian ini, yang
menggunakan teleskop Sloan bergaris tengah 2,5 meter, diketuai oleh Daniel
Eisenstein dari Universitas Arizona, dan akan diterbitkan dalam Astrophysical Journal
[Jurnal Astrofisika]. Hasil yang dicapai oleh dua kelompok peneliti ini diumumkan
dalam pertemuan musim dingin American Astronomical Society [Masyarakat
Astronomi Amerika] di San Diego, California, Amerika Serikat pada tanggal 11
Januari 2005.Data yang diperoleh dari satelit COBE pada tahun 1992 mengungkap
adanya fluktuasi sangat kecil pada pancaran Radiasi Latar Alam Semesta.
Big Bang dalam kosmologi adalah salah satu teori ilmu pengetahuan yang
menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam semesta. Teori ini menyatakan
bahwa alam semesta ini terbentuk dari ledakan mahadahsyat yang terjadi sekitar
13.700 juta tahun lalu. Ledakan ini melontarkan materi dalam jumlah sangat besar ke
segala penjuru alam semesta. Materi-materi ini kemudian yang kemudian mengisi
alam semesta ini dalam bentuk bintang, planet, debu kosmis, asteroid/meteor, energi,
dan partikel lainnya dialam semesta ini.
Para ilmuwan juga percaya bawa Big Bang membentuk sistem tata surya. Ide sentral
dari teori ini adalah bahwa teori relativitas umum dapat dikombinasikan dengan hasil
pemantauan dalam skala besar pada pergerakan galaksi terhadap satu sama lain, dan
meramalkan bahwa suatu saat alam semesta akan kembali atau terus. Konsekuensi
alami dari Teori Big Bang yaitu pada masa lampau alam semesta punya suhu yang
jauh lebih tinggi dan kerapatan yang jauh lebih tinggi.
Big-Bang dan Alam Semesta yang Mengembang
Pada tahun 1929 Astronom Amerika Serikat, Edwin Hubble melakukan observasi dan
melihat Galaksi yang jauh dan bergerak selalu menjauhi kita dengan kecepatan yang
tinggi. Ia juga melihat jarak antara Galaksi-galaksi bertambah setiap saat. Penemuan
Hubble ini menunjukkan bahwa Alam Semesta kita tidaklah statis seperti yang
dipercaya sejak lama, namun bergerak mengembang. Kemudian ini menimbulkan
suatu perkiraan bahwa Alam Semesta bermula dari suatu ledakan sangat besar pada
suatu saat di masa lampau yang dinamakan Dentuman Besar.
Pada saat itu dimana Alam Semesta memiliki ukuran nol, dan berada pada kerapatan
dan panas tak terhingga; kemudian meledak dan mengembang dengan laju
pengembangan yang kritis, yang tidak terlalu lambat untuk membuatnya segera
mengerut, atau terlalu cepat sehingga membuatnya menjadi kurang lebih kosong. Dan
sesudah itu, kurang lebih jutaan tahun berikutnya, Alam Semesta akan terus
mengembang tanpa kejadian-kejadian lain apapun. Alam Semesta secara keseluruhan
akan terus mengembang dan mendingin.
Alam Semesta berkembang, dengan laju 5%-10% per seribu juta tahun. Alam
Semesta akan mengembang terus,namun dengan kelajuan yang semakin kecil,dan
semakin kecil, meskipun tidak benar-benar mencapai nol. Walaupun andaikata Alam
Semesta berkontraksi, ini tidak akan terjadi setidaknya untuk beberapa milyar tahun
lagi.
Berbagai macam energi yang ada di Alam Semesta ini jika ditelusuri adalah berasal
dari energi Big Bang, yaitu energi pada saat penciptaan. Jumlah total seluruh energi di
Alam Semesta ini adalah tepat nol.
3. TEORI ALAM SEMESTA YANG BERAYUN
Tampaknya Teori Alam Semesta yang Berayun merupakan kelajutan dari teori
Dentuman Besar. Para ahli menemukan bahwa gerak galaksi yang saling menjauh itu
menunjukkan tanda-tanda makin melambat. Pelambatan ini menghasilkan suatu
spekulasi bahwa alam semesta ini melengkung positif. Apabila benar demikian maka
berarti alam semesta ini tak bertepi tetapi tidak tanpa batas. Sehingga, pada suatu
waktu semua materi akan berhenti dan mulai mengerut lagi sebagai akibat gaya (tarik)
gravitasi. Semua materi akan termampat lagi menjadi sebuah bola raksasa dan
selanjutnya akan meledak lagi. Terbentuklah alam semsta seperti yang kita alami saat
ini. Selama proses mengembang dan mengkerut, memampat dan meledak tiada materi
yang rusak atau tercipta, melainkan hanya beubah tatanannya.
Hingga sekarang teori dentuman besar (BIG BANG ) merupakan teori yang paling
kuat tentang asal-usul Jagat Raya
ANGGOTA JAGAT RAYA
1. GALAKSI
Galaksi adalah tata bintang. Galaksi kita dikenal dengan Bima Sakti. Dalam galaksi kita kirakira terdapat 200 milyar bintang.Bima Sakti berbentuk spiral (gulungan), tetapi karena Bumi
terletak di dalam galaksi, kita melihatnya sebagai pita kabur berisikan bintang-bintang. Bima
Sakti kira-kira terbentang selebar 100000 tahun cahaya, dan bagian tengahnya kira-kira
setebal 15000 tahun cahaya. Tata surya kita terletak sekitar 30000 tahun cahaya dari pusat
galaksi.
Bintang selalu berada dalam kelompok-kelompok yang disebut galaksi, bersama dengan gas,
debu, dan "materi gelap"; ±10-20% galaksi terdiri dari bintang, gas, dan debu. Galaksi terjaga
oleh gaya gravitasi dan bagian galaksi yang mengorbit ke suatu pusat.Ada beberapa bukti
bahwa lubang hitam mungkin ada di pusat beberapa, atau kebanyakan galaksi. Galaksi berevolusi dari protogalaksi.Terdapat banyak Galaksi di alam semesta, contohnya: Galaksi
Bimasakti,Galaksi Andromeda,maupun Galaksi yang belum diberi nama atau belum
ditemukan.Matahari hanyalah satu dari sekian ribu bintang yang terdapat di galaksi
bimasakti. Pusat dari bimasakti diperkirakan bintang yang memiliki ukuran beberapa kali
lebih besar dari matahari.
GALAKSI BIMASAKTI
Jenis galaksi
Galaksi terdapat dalam tiga bentuk utama: ellipticals, spirals, dan tidak sekata ( irregulars ).
Gambaran yang lebih lengkap mengenai jenis-jenis galaksi diberikan oleh aturan Hubble
( Hubble sequence ). Galaksi kita, Bima Sakti, kadang-kala secara ringkas dipanggil Galaksi
(dengan huruf besar), adalah barred spiral yang besar sekitar 30 kiloparsecs atau 100,000
tahun cahaya diameter, mengandungi hampir 300 juta bintang dan mempunyai jumlah
keseluruhan jisim sekitar satu trillion kali ganda jisim matahari.
Dilihat melalui tabir latar belakang bintang yang terletak dalam galaksi kita (Bima Sakti),
galaksi spiral (ESO 269-57) sekitar 150 juta tahun cahaya dan 200,000 tahun cahaya
melintang.
Dalam spiral galaksi, the spiral arms mempunyai bentuk bersamaan logarithmic spiral, pola
yang boleh dibuktikan secara teorinya hasil dari gangguan dalam jisim bintang berputar
secara sekata. Seperti bintang, lengan spiral juga berputar pada satu pusat, tetapi ia berlaku
pada angular velocity tetap. Ini bererti bahawa bintang bergerak kedalam dan keluar lengan
spiral. Lengan spiral dijangkakan sebagai kawasan kepadatan tinggi atau gelombang
kepadatan. Ketika bintang bergerak ke dalam lengan, ia menjadi perlahan, dengan itu
menghasilkan kepadatan lebih tinggi; ia menyerupai "gelombang" pergerakan perlahan
sepanjang highway yang dipenuhi kereta.
Lengan galaksi jelas kelihatan disebabkan kepadatan tinggi memudahkan pembentukan
bintang dan dengan itu ia mempunyai banyak bintang muda dan terang.
2. Struktur berskala besar
Ruang antara galaksi hampir kosong, kecuali bagi awan gas intergalaktik.
Hanya sebahagian kecil galaksi wujud secara bersendirian; dan ia dikenali sebagai galaksi
lapangan ('field Galaksi'). Kebanyakan galaksi terikat oleh daya tarikan graviti dengan
beberapa galaksi yang lain. Struktur yang mengandungi sehingga 50 galaksi dipanggil
sebagai kelompok galaksi ( groups of galaksi ), dan struktur mengandungi beribu-ribu galaksi
terkandung dalam kawasan beberapa megaparsec melintang dikenali sebagai gugusan galaksi.
Gugusan super ( Supercluster ) adalah satu kumpulan besar bintang yang mengandungi
beribu juta galaksi, dalam gugusan, kelompok, dan kadang-kala bersendirian; sepanjang yang
kita ketahui alam sejagat adalah sekata pada skala lebih dari ini.
Galaksi kita merupakan ahli Kumpulan Tempatan ( Local Group ), dan bersama-sama dengan
Galaksi Andromeda menguasainya; pada keseluruhannya Kumpulan Tempatan mengandungi
sekitar 30 galaksi dalam ruang sekitar ten megaparsecs melintang. Kumpulan Tempatan
merupakan sebahagian dari Gugusan super tempatan ( Local Supercluster ), juga dikenali
sebagai Virgo Supercluster.
3. Sejarah
Pada tahun 1610, Galileo Galilei menggunakan teleskop untuk mengkaji jalur terang di langit
yang dikenali sebagai Milky Way dan mendapati bahawa ia terdiri daripada bintang malap
yang banyak. Dalam treatise pada tahun 1755, Immanuel Kant, menggunakan hasil kerja
awal oleh astronomi Thomas Wright, menjangkakan (secara benar) bahawa galaksi terdiri
daripada sejumlah besar bintang yang berputar, dikekalkan oleh daya tarikan graviti
seumpama dengan sistem suria tetapi pada skala yang lebih besar. Cakera bintang yang
terhasil akan dilihat sebagai jalur di langit dari sudut pandangan kita pada kedudukan dalam
cakera. Kant juga menjangkakan bahawa sebahagian nebula yang kelihatan di langit mungkin
galaksi yang terasing.
Pada akhir abad ke 18, Charles Messier mengumpulkan katalog mengandungi 109 nebulae
paling jelas, kemudian diikuti dengan katalog 5000 nebulae dihimpun oleh William Herschel.
Pada tahun 1845, Lord Rosse membina teleskop baru dan mampu membezakan antara
nebulae elliptical dan spiral nebulae. Dia juga berjaya mengenal pasti sumber titik individu
sebahagian dari nebulae ini, menyokong jangkaan Kant yang lebih awal. Bagaimanapun,
nebulae tidak diterima umum sebagai galaksi terasing jauh sehingga pekara itu diselesaikan
oleh Edwin Hubble pada awal 1920an dengan menggunakan teleskop baru. Dia berjaya
menyelesaikan bahagian luar sesetengah spiral nebulae sebagai kumpulan bintang individual
dan mengenal pasti sebahagian pengubah Cepheid ( Cepheid variable ), dengan itu
membenarkan anggaran mengenai jarak kepada nebulae: ia terlalu jauh untuk menjadi
sebahagian Bima Sakti Milky Way. Pada tahun 1936, Hubble menghasilkan sistem
pengkelasan untuk Galaksi yang masih digunakan sehingga hari ini, aturan Hubble.
Cubaan pertama menjelaskan bentuk Bima Sakti dan kedudukan matahari di dalamnya
dijalankan oleh William Herschel pada tahun 1785 dengan mengira dengan cermat jumlah
bintang pada kedudukan berlainan di langit. Menggunakan pendekatan yang lebih baik,
Kapteyn pada tahun 1920 arrived at the picture of a small (diameter ~15 kiloparsecs)
ellipsoid galaxy with the sun close to the center. Kaedah berlainan digunakan oleh Harlow
Shapley berasaskan pengkatalog globular cluster mendorong kepada gambaran berlainan:
cakera leper dengan diameter sekitar ~70 kiloparsecs dan matahari jauh dari pusat. Kedua
analisa gagal mengambil kira penyerapan cahaya oleh habuk interstellar dust yang hadir
dalam galactic plane; apabila Robert Julius Trumpler mengambil kira kesan ini pada 1930
dengan mengkaji open cluster, gambar galaksi kita hari ini seperti digambarkan di atas
muncul.
Pada tahun 1944, Hendrik van de Hulst menjangkakan radiasi microwave pada jarak
gelombang 21 sentimeter, terhasil dari gas hidrogen atomik interstellar atomic; radiasi ini
dikesan pada tahun 1951. Radiasi ini membenarkan kajian mengenai Galaksi yang lebih baik
kerana ia tidak terjejas oleh penyerapan debu dan Doppler shiftnya boleh digunakan untuk
memetakan pergerakan gas dalam Galaksi. Pemerhatian ini membawa kepada postulation of a
rotating bar structure dipusat Galaksi. Dengan teleskop radio yang lebih baik, gas hidrogen
boleh dijejak dalam Galaksi lain. Pada tahun 1970-an ia disedari bahawa jumlah keseluruhan
jisim yang dapat dilihat (dari bintang dan gas) tidak memberikan kelajuan putaran gas,
dengan itu mendorong kepada postulation jisim gelap ( dark matter ).
Bermula pada 1990-an, Teleskop Angkasa Hubble ( Hubble Space Telescope ) menghasilkan
pemantauan lebih baik. Antara lain, ia mengesahkan bahawa jisim gelap yang hilang dalam
galaksi kita tidak semata-mata terdiri dari bintang kecil yang malap. Ia mengambil gambar
Hubble Deep Field, memberikan bukti bahawa dalam alam yang dapat dilihat sahaja,
wujudnya beratus juta Galaksi.
Pada tahun 2004, galaksi Abell 1835 IR1916 menjadi galaksi terjauh pernah dilihat manusia.
2. BINTANG
Bintang merupakan benda langit yang mempunyai cahaya sendiri akibat reaksi inti di
dalamnya. Cahaya bintang terdiri atas gas berpijar yang jika diamati mengeluarkan cahaya
dengan warna yang berbeda, ada yang putih kebiru-birua, merah, atau kekuning-kuningan.
Menurut hukum Fisika, bintang yang memiliki cahaya putih kebiru-biruan memiliki
temperature yang tinggi, semakin kemerahan atau kuning maka temperaturnya semakin
rendah. Dengan mempelajari bab ini maka kita mengetahui bagaimana proses terbentuknya
Jagat Raya, anggota Jagat Raya seperti Galaksi dan bintang, dan lain-lain yang masih
menjadi misteri sampai saat ini
JAGAD RAYA DAN TATA SURYA
Teori Terjadinya Jagad Raya
1. Big bang theory
Big Bang merupakan salah satu teori tentang awal pembentukan jagat raya. Teori ini
menyatakan bahwa jagat raya dimulai dari satu ledakan besar dari materi yang densitasnya
luar biasa besar dan merupakan ledakan Kosmik yg berasal dari Nebula ini dan meledak
kesegala penjuru dengan mengeluarkan gas-gas. Gas-gas tersebut kemudian membentuk
galaxy-galaxy,bintang-bintang dan planet-planet. Impilikasinya jagat raya punya awal dan
akhir. Teori ini terus-menerus dibuktikan kebenarannya melalui sejumlah penemuan, dan
diterima oleh sebagian besar astrofisikawan masa kini.Teori ini juga menganggap bahwa
alam semesta ini terjadi akibat dari ledakan segumpal zat raksasa. Dengan kata lain bahwa
alam semesta ini asalnya berupa 1 benda raksasa saja ,kemudian pecah akibat tekanan tenaga
dalam di tengah-tengahnya,sehingga pecah menjadi berkeping-keping.kepingan-kepingan itu
menjadi benda-benda alam. Model yang ketiga adalah Model Dentuman Besar (Big Bang).
Menurut model ini, pada suatu saat, semua materi di dalam alam semesta terpadatkan dalam
massa satu titik yang mempunyai volume nol karena gaya gravitasinya sangat besar. Alam
semesta yang ada sekarang muncul dari ledakan massa yang mempunyai volume nol tersebut.
Model Big Bang mulai dirintis sejak ditemukannya perhitungan oleh Alexandra Friedman,
seorang ahli fisika Rusia, pada tahun 1922, yang menunjukkan ketidakstatisan struktur alam
semesta dan impuls kecil pun mungkin cukup menyebabkan struktur keseluruhan
mengembang atau mengerut menurut Teori Relativitas Einstein.
2. Steady State theory
Teori ini mengatakan bahwa alam semesta ini sudah ada sejak dulu dalam susunan seperti
sekarang ini, dan zat-zat terus-menerus terbentuk. Dengan kata lain alam semesta tidak
punya awal dan akhir. It is always the same (on average) dengan dibuktikan adanya radiasi
latar belakang yaitu pada bagian alam semesta yang menjadi kemungkinan batas alam
semesta terdapat batasan yang disebut latar belakang. Radiasinya dilihat pinggir alam semesta
itu punya sudut kelengkungan yang kurang dari 1,5 derajat (membuktikan adanya bagian
bulat) juga dari ada tiada menjadi ada (bukti bahwa alam semesta dari ada menjadi ada hanya
dari ledakan) dilihat juga penyebaran galaksi dan bentuk awal galaksi yang semula kecil
hanya terdiri dari unsur helium saja dan atau hidrogen saja mengembang dari himpitan antar
atom pada keadaan vakum hingga menjadi ledakan pada beberapa galaksi dan galaksi muda
yang berbentuk masih bulat(bentuk awal) serta peluruhan atom utama pada bintang yang
berpijar masih terdapat unsur helium pada hasil peluruhan, oksigen yang ada ketika ada
asteroid dan hidrogen pada tenaga peraksi energi bintang.
3. Ocilating Theory
Selama berabad-abad, para astronom berusaha menemukan jawaban tentang pembentukan
alam semesta. Salah satu model alam semesta yang pernah dicetuskan para ahli adalah Model
Alam Semesta Berosilasi. Menurut model ini, pengembangan alam semesta saat ini akan
berbalik pada suatu waktu menjadi pengerutan. Pengerutan ini menyebabkan segala sesuatu
runtuh menjadi satu titik tunggal yang selanjutnya meledak lagi dan memulai pengembangan
baru. Siklus ini akan berulang dalam waktu tak terbatas. Dengan kata lain, alam semesta ada
selamanya dan mengalami siklus mengembang-runtuh berulang-ulang. Namun, hasil riset
selama 15-20 tahun menunjukkan alam semesta berosilasi tidak mungkin terjadi. Hukum
fisika tidak dapat menerangkan mengapa alam semesta yang mengerut dan runtuh dalam satu
titik tunggal harus mengembang lagi atau bahkan lebih jauh, mengapa alam semesta yang
mengembang harus mengerut lagi.
Teori Terjadinya Tata Surya
1. Hipotesis Nebula
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant(1724-1804) pada tahun
1775. Immanuel berpendapat bahwa “That solar system comes from one gas ball of high
temperature and rotates slowly. “The slow rotation that high spesific weight. The
concentration is called core, that big lies in the middle while the smaller part is found
around earth core. Because of colling prosses, the core with smlall volume become
planets, while core that has by volume become sun”. “Tata surya berasal dari suatu bola
gas dengan suhu tinggi dan berputar lambat. Perputaran lambat dikarenakan berat jenisnya.
Konsentrasi itu disebut inti. Inti yang besar itu berada ditengah saat bagian yang lebih kecil
ditemukan mengitari inti bumi. Karena proses pendinginan, volume yang lebih kecil disebut
planet saat inti itu menjadi matahari” dan pernyataan ini lebih dikenal dengan KANT
THEORY.
Kemudian hipotesis ini disempurnakan oleh Pierre Marquis de Laplace pada tahun 1796.
Pierre menyatakan bahwa “Our solar system comes from gas ball (nebula) that has high
temperature and rotates fast. Because of fast rotation, some of the fog or gas ball mass
escape. The part that is escaped keep rotates, because the influence of cooling longer
charges to be planets”. “tata surya kita berasal dari bola gas (nebula) yang bersuhu tinggi
dan berotasi cepat. Karena rotasi cepat itu, beberapa massa kabut atau bola gas terlepas.
Bagian yang terlepas tadi tetap berputar, karena pengaruh dari pendinginan yang lama,
berubah jadi planet”
2. Hipotesis Planetsimal
Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest
R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita
terbentuk akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak matahari.
3. Hipotesis pasang surut
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold
Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis
planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.
4. Hipotesis Kondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P.
Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya
terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
5. Hipotesis Bintang Kembar
Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun
1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya tata surya kita berupa dua bintang yang
hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihanserpihan kecil. serpihan itu akan terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan
mulai mengelilinginya.
JAGAD RAYA
Pengertian Jagad Raya
Jagad raya adalah ruangan yang maha luas, yang tak dapat diketahui atau dibayangkan
luasnya. Jagad raya diduga bentuknya melengkung dan dalam keadaan memuai serta terdiri
atas galaksi-galaksi atau sistem-sistem bintang yang jumlahnya ribuan.
Pengertian Galaksi
Galaksi adalah kumpulan bintang, planet, gas, debu, nebula, dan benda-benda langit lainnya
yang membentuk “pulau-pulau” di dalam ruang hampa jagat raya.
Ciri-ciri Galaksi
Galaksi mempunyai cahaya sendiri bukan cahaya pantulan.
Galaksi-galaksi lainnya dapat terlihat berada di luar galaksi Bimasakti
Jarak antara galaksi yang satu dengan yang lainnya jutaan tahun
cahaya
Galaksi mempunyai bentuk-bentuk tertentu, misalnya: bentuk spiral,
bentuk elips, danbentuk tidak beraturan (irregular galaxis).
Bentuk-bentuk Galaksi
Pada tahun 1936, dalam buku The Realm of Nebulae, Hubble membuat pengelompokan
galaksi dengan sistem yang lebih dikenal sebagai diagram garpu tala (tuning fork diagram).
Sistem ini adalah yang pertama dibuat dan yang paling umum dipakai hingga saat ini. Dalam
penggolongan ini, secara umum terdapat empat kelas galaksi, yaitu galaksi elips, lenticular,
spiral, dan irregular untuk galaksi yang memiliki bentuk tidak beraturan.
Galaksi elips memiliki bentuk bundar/elips dan tidak terlihat memiliki
piringan pada strukturnya. Menurut Hubble, galaksi elips ini dibagi
dalam
subkelas
berdasarkan
bentuknya.
Penamaannya
menggunakan kode En, dengan E berarti elips, sedangkan n
menunjukkan perbandingan antara sumbu mayor (a) dan minor (b)
galaksi dengan rumusan n = 10 [1 - (b/a)]. Artinya, galaksi elips
yang terlihat bundar dinamakan E0, sedangkan galaksi elips yang
sumbu mayornya sebesar dua kali sumbu minornya dinamakan E5,
dan seterusnya semakin pipih hingga E7.
Galaksi lenticular adalah galaksi berbentuk piringan yang merupakan
peralihan antara elips dan spiral. Galaksi ini diberi kode S0. Galaksi
lenticular ini memiliki bagian inti yang elips dan memperlihatkan
adanya struktur piringan, namun pada bagian piringannya tidak
terdapat lengan spiral.
Kelas galaksi berikutnya adalah galaksi spiral, yaitu galaksi yang
berbentuk piringan dan mempunyai struktur lengan spiral. Kode
penamaannya adalah S. Galaksi kelas lenticular dan spiral ini
terkadang memiliki struktur bar pada piringannya. Untuk itu Hubble
memberikan tambahan kode B pada penamaan masing-masing
kelas galaksi yang memiliki bar: SB0 untuk galaksi lenticular dan SB
untuk galaksi spiral.
Galaksi spiral normal (S) dan dengan bar (SB), terbagi lagi dalam subkelas a, b, dan c, yang
dibedakan menurut dua hal berikut: (1) perbandingan kecerlangan antara komponen bulge
dan piringan; dan (2) seberapa dekat jarak antar lengan spiral. Galaksi kelas Sa memiliki
bulge lebih besar dan lengan spiral yang lebih rapat jika dibandingkan dengan galaksi kelas
Sb dan Sc. Hal yang sama juga berlaku untuk galaksi spiral dengan bar (SB).
Jenis-jenis Galaksi
Bima Sakti
Pusat galaksi di arah rasi Sagitarius. Bintang-bintang utama dalam rasi Sagitarius ditandai
dengan titik merah. Tampak bahwa terdapat penampakan seperti bayangan hitam di tengah
yang dikelilingi oleh semacam “aura” cemerlang. Bayangan hitam itulah yang menjadi asal
usul nama “Bima Sakti”.
Bima Sakti (dalam bahasa Inggris Milky Way, yang berasal dari bahasa Latin Via Lactea,
diambil lagi dari bahasa Yunani Γαλαξίας Galaxias yang berarti “susu”) adalah galaksi
spiral yang besar termasuk dalam tipe Hubble SBbc dengan total masa sekitar 1012 massa
matahari, yang memiliki 200-400 milyar bintang dengan diameter 100.000 tahun cahaya.
Jarak antara matahari dan pusat galaksi diperkirakan 27.700 tahun cahaya. Di dalam galaksi
bima sakti terdapat sistem Tata Surya, yang didalamnya terdapat planet Bumi tempat kita
tinggal. Diduga di pusat galaksi bersemayam lubang hitam supermasif (black hole).
Sagitarius A dianggap sebagai lokasi lubang hitam supermasif ini. Tata surya kita
memerlukan waktu 225–250 juta tahun untuk menyelesaikan satu orbit, jadi telah 20–25 kali
mengitari pusat galaksi dari sejak saat terbentuknya. Kecepatan orbit tata surya adalah 217
km/d.
Di dalam bahasa Indonesia, istilah “Bima Sakti” berasal dari tokoh berkulit hitam dalam
pewayangan, yaitu Bima. Istilah ini muncul karena orang Jawa kuno melihatnya sebagai
bayangan hitam yang dikelilingi semacam “aura” cemerlang. Sementara itu, masyarakat
Barat menyebutnya “milky way” sebab mereka melihatnya sebagai pita kabut bercahaya
putih yang membentang pada bola langit. Pita kabut atau “aura” cemerlang ini sebenarnya
adalah kumpulan jutaan bintang dan juga sevolume besar debu dan gas yang terletak di
piringan/bidang galaksi. Pita ini tampak paling terang di sekitar rasi Sagitarius, dan lokasi
tersebut memang diyakini sebagai pusat galaksi.
Diperkirakan ada 4 spiral utama dan 2 yang lebih kecil yang bermula dari tengah galaksi. Dan
dinamakan sebagai berikut:
Lengan Norma
Lengan Scutum-Crux
Lengan Sagitarius
Lengan Orion atau Lengan Lokal
Lengan Perseus
Lengan Cygnus atau Lengan Luar
Gambar sinar-x Bima Sakti yang diambil oleh Observatorium sinar-X Chandra
GALAKSI SOMBRERO
Galaksi
Daftar galaksi
Galaksi
Sombrero
Gambar atas jasa baik NASA
Data
(Epoch J2000)
(M104)
observasi
Tipe
SA(s)a[1]
Asensio rekta
12h 39m 59.4s[1]
Deklinasi
-11° 37′ 23″[1]
Jarak
30 juta tahun
cahaya[2][3]
Pergeseran merah
1024 km/detik[1]
Magnitudo tampak (V)
+8.3
Dimensi tampak (V)
8.7′ × 3.5′[1]
Konstelasi
Virgo
Karakteristik fisik
Radius
~38,000
cahaya
Magnitudo mutlak (V)
12
Fitur penting
none
tahun
Penamaan lain
M 104, NGC 4594, PGC 042407, UGCA 293[1]
c.Galaksi Dolar Perak (Silvery Coin)
Berupa galaksi spiral pipih, kira-kira sejauh 13 juta tahun cahaya.
d.Galaksi Roda Biru (Blue pin Wheel)
Galaksi yang bergangsing (berputar) di daerah Trianggulum, kira-kira sejauh 2 juta tahun
cahaya.
e.Galaksi Pusaran Air
Sebagai galaksi spiral yang terlentang dan didampingi oleh pengiring, yakni sebuah galaksi
tidak teratur.
f.Kabut Magellan (Magellanic Clouds)
Gugus bintang ini disebut kabut Magellan, karena ditemukan oleh Magellan pada tahun 1519,
berupa galaksi-galaksi yang terletak di konstelasi Dorado dan Tucan.
TATA SURYA
Pengertian Tata Surya
Tata surya merupakan suatu susunan yang terdiri dari matahari sebagai pusat dan plenat
planet beserta benda-benda lain yang mengelilinya
Matahari
Matahari adalah pusat dalam tata surya kita dalam teori haliosentris yang diakui selama
ini. Matahari merupakan sebuah bintang karena dapat menghasilkan cahaya sendiri. Matahari
merupakan bintang yang paling dekat dengan bumi, tapi, matahari sebenarnya tidaklah terlalu
besar dengan ‘hanya’ berjari-jari 696.000.000 m dibandingkan dengan bintang-bintang lain
yang berjarak jutaan tahun cahaya dari bima sakti.
Matahari memamcarkan energi berupa gelombang elektromagnetik berupa infra merah,
sinar X, sinar ulra violet dan sinar gamma. Matahari mendapat energi yang luar biasa dari
reaksi fusi. Empat atom hydrogen menjadi hanya satu atom helium.
Lapisan Matahari
Matahari terdiri dari gas yang memiliki kepadatan berbeda yang menyebabkan matahari
berlapis lapis. Dan lapisannya antara lain:
lapisan radiatif (inti), memiliki suhu 15.000.000˚C. di dalamnya terjadi
reaksi fusi
lapisan fotosfer, merupakan lapisan matahari yang berwarnya putih
dan bersuhu 6000˚C. Lapisan ini adalah yang biasa kita lihat yang
disebut cakram serta memiliki ketebalan 320 km.
lapisan kromosfer, lapisan ini merupakan salah satu atmosfer
matahari, lapisan ini memancarkan warna merah dari hydrogen
dengan suhu dibawah 5000˚C dan dengan kedalaman 12 km dari
permukaan matahari
lapisan korona, ini merupakan lapisan terluar matahari yang juga
merupakan atmosfer matahari. Korona akan terlihat jelas pada saat
gerhana matahari total.
Aktifitas matahari
gumpalan fotosfer (granulasi fotosfer)
Merupakan semburan api yang menggumpal, jika semburan itunbesar hingga terlihat sampai
bumi, dapat mengakibatkan gangguan cuaca. Gumpalan ini berasal dari ini, karma sangat
panas, gumpalan ini bergerak hingga ke fotosfer
noda matahari (sun spot)
Noda matahari terjadi di fotosfer yang diakibatkan oleh asupan panas dari ini yang lambat,
dan ini juga berpengarug pada bumi, yaitu menyebabkan musim dingin yang panjang. Noda
ini bertahan lama dan dapat hilang karena daur tertentu yang disebut dau matahari yang
lamanya rata-rata 11 tahun.
flare (kantar)
Merupakan letupan cahaya terang berupa penyemburan partikel-partikel bermuatan listrik di
permukaan matahari. Kantar dapan menyebabkan gangguan televise dan radio, dan kantar
juga disebut angin matahari. Saat partikel-partikel itu disemburkan, banyak yang tidak
sampai ke bumi malah terperngkap oleh medan magnet bumi bagian sabuk Van Allen, yakni
sabuk radiasi yang mengelilingi bumi.
Partikel yang lolos akan menghasilkan aurora berupa pita merah, bitu, hijau di kutub utara
dan selatan. Hal ini disebabkan karena partikel matahari bertabrakan dengan hydrogen dan
nitrogen yang ada di lapisan bumi.
lidah api
Lidah api di fotosfer terkadang mengembang hingga ribuan kilometer. Kegiatan yang terjadi
di kromosfer ini dikenal sebagai protoberans, yang merupakan ledakan kecil yang mendadak
terjadi dan lenyap, tergantung dari medan magnet matahari. Kromosfer juga memperlihatkan
hal yang sama dengan skala lebih kecil disebut spikula, dan gerakan spikula tersebut tampak
sebagai sel-sel kasar disebut supergranulasi.
Aktivitas terbesar matahari yaitu prominensa, yang berarti kemilau aliran hidrodgen yang
terpancar dari korona hingga tibuan kilometer.
Planet
Menurut IAU (Persatuan Astronomi Internasional), terdapat delapan
planet dalam sistem Tata Surya:
Merkurius
Venus
Bumi
Mars
Yupiter
Saturnus
Uranus
Neptunus
Sesuatu dapat dikatakan sebagai planet bila:
mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang
mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri
agar dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa
tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik (bentuk
hampir bulat)
tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir
terhadap deuterium di intinya.
telah “membersihkan lingkungan” (clearing the neighborhood;
mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa
berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah
sekitar
orbitnya.
Penjelasan planet penghuni tata surya antara lain :
Merkurius
1. memiliki jari-jari 2430 km
2. kala rotasi 56 hari.
3. kala revolusi 88 hari
4. Planet ini tak bersatelit.
5. planet ini bermassa 0.055* AU
Planet ini merupakan planet terdekat dengan matahari dengan jarak hanya sekitar 57,9 x 10
km.
Venus
1. memiliki jari-jari 6052 km
2. kala rotasi 243 hari.
3. kala revolusi 224.7 hari
4. Planet ini tak bersatelit.
5. planet ini bermassa 0.815* AU (ing: astronomical unit).
Planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius. Planet ini sangat tidak bersahabat
dengan manusia, karena suhu disana yang sangat tinggi, tatapi, mungkin bakteri sejenis
termobakteria masih dapat melangsungkan kehidupan
Bumi
1. memiliki jari-jari 6.378 km
2. kala rotasi 24 jam
3. kala revolusi 366 hari
4. Planet ini memiliki bulan sebagai satelit
5. planet ini bermassa 1 AU
Planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6
milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU.
Planet ini adalah tempat tinggal kita sekarang, memiliki 78 % nitrogen dan 24% oksigen
dalam atmosfernya. Planet ini adalah satu-satunya planet berpenghuni.
Mars
1. memiliki jari-jari 3.397 km
2. kala rotasi 24.5 jam
3. kala revolusi 687 hari
4. Planet ini memiliki dua satelit yaitu phobos dan deimos
5. planet ini bermassa 0.108* AU
Planet ini terdekat keempat ke Matahari. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara
yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida,
menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernafasan jika ingin tinggal di sana.
Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak
kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana.
Jupiter
1. memiliki jari-jari 71.492 km
2. kala rotasi 10 jam
3. kala revolusi 12 tahun
4. Planet ini memiliki 63 satelit, Io, Europa, Ganymede, Callisto, dll.
5. planet ini bermassa 317.9* AU
Planet terdekat kelima dari matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Jarak ratarata antara Jupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan
terberat 318 kali massa bumi. Di permukaan planet ini terdapat bintik merah raksasa.
Atmosfer Jupiter mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH4), dan amonia (NH3).
Saturnus
1. memiliki jari-jari 60.268 km
2. kala rotasi 10 jam
3. kala revolusi 30 tahun
4. planet ini memiliki 56 satelit seperti Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan dan
Iapetus.
5. planet ini bermassa 95.2* AU
Planet keenam dalam tata surya kita, terkenal sebagai planet bercincin. Setiap 378 hari, Bumi,
Saturnus, dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Atmosfer Saturnus tersusun atas
gas amoniak dan metana. Hal ini tentu tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus.
Cincin Saturnus ada beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Diperkirakan yang
paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.
Uranus
1. memiliki jari-jari 25.552 km
2. kala rotasi 17,25 jam
3. kala revolusi 84.01 tahun
4. Planet ini memiliki 18 satelit alami, diantaranya Ariel, Umbriel, Miranda, Titania, dan
Oberon.
5. planet ini bermassa 14.6* AU
adalah planet terjauh ke-7 dari Matahari setelah Saturnus, ditemukan pada 1781 oleh William
Hechell (1738-1782). Uranus memiliki jarak dengan Matahari sebesar 2875 juta km. Uranus
memiliki diameter mencapai 51.118 km dan memiliki massa 14,54 massa Bumi.
Neptunus
1. memiliki jari-jari 25.269 km
2. kala rotasi 16 jam
3. kala revolusi 164.8 tahun
4. Planet ini memiliki 8 buah satelit, diantaranya Triton, Proteus, Nereid, dan Larissa.
5. planet ini bermassa 17.2* AU
Planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari Matahari. Neptunus memiliki jarak rata-rata
dengan Matahari sebesar 4.450 juta km. Neptunus memiliki diameter mencapai 49.530 km
dan memiliki massa 17,2 massa Bumi.. Bentuk planet ini mirip dengan Bulan dengan
permukaan terdapat lapisan tipis silikat.
Planet katai atau planet kerdil
(bahasa Inggris: dwarf planet) adalah sebutan bagi benda-benda langit dalam Tata Surya yang
sesuai dengan ciri-ciri berikut:
mengorbit mengelilingi matahari
mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar
dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa
tersebut mempunyai bentuk ekuilibrium hidrostatik (bentuk hampir
bulat)
belum “membersihkan lingkungan” (clearing the neighborhood;
mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa
berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah
sekitar orbitnya
bukan merupakan satelit
nonbintang lainnya
sebuah
planet
atau
benda
angkasa
Kategori “planet katai” ini diciptakan pada pertemuan Persatuan Astronomi Internasional
pada 24 Agustus 2006. Berdasarkan definisi ini, Pluto harus berubah statusnya dari planet
menjadi planet katai karena Pluto belum mengosongkan daerah di sekitar orbitnya (Sabuk
Kuiper).
·
Daftar planet katai di Tata Surya
Berikut adalah daftar benda angkasa yang telah diberikan status “planet katai” oleh IAU:
NamaKategori
Diameter
Massa
Pluto Plutino
2306±20 km
~1,305 ×
1022 kg
Piringan
Eris tersebar
2400 km
100 km
Ceres Asteroid
975×909 km
±tidak
diketahui
9,5 × 1020
kg
Satelit
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu.
Ada dua jenis satelit yakni satelit alam dan satelit buatan. Sisa artikel ini akan berkisar
tentang satelit buatan.
Jenis satelit
Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan objek
angkasa lainnya yang jauh.
Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan
telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro. Kebanyakan satelit
komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe
terbaru menggunakan satelit pengorbit Bumi rendah.
Satelit pengamat Bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk mengamati Bumi dari
orbit, seperti satelit reconnaissance tetapi ditujukan untuk penggunaan non-militer seperti
pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dll.
Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima di
permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi. Salah satu satelit
navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika Serikat selain itu ada juga Glonass
milik Rusia. Bila pandangan antara satelit dan penerima di tanah tidak ada gangguan, maka
dengan sebuah alat penerima sinyal satelit (penerima GPS), bisa diperoleh data posisi di suatu
tempat dengan ketelitian beberapa meter dalam waktu nyata.
Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang digunakan
untuk tujuan militer atau mata-mata.
Satelit tenaga surya adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit Bumi tinggi yang
menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga surya kepada
antena sangat besar di Bumi yang dpaat digunakan untuk menggantikan sumber tenaga
konvensional.
Stasiun angkasa adalah struktur buatan manusia yang dirancang sebagai tempat tinggal
manusia di luar angkasa. Stasiun luar angkasa dibedakan dengan pesawat angkasa lainnya
oleh ketiadaan propulsi pesawat angkasa utama atau fasilitas pendaratan; Dan kendaraan lain
digunakan sebagai transportasi dari dan ke stasiun. Stasiun angkasa dirancang untuk hidup
jangka-menengah di orbit, untuk periode mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan.
Satelit cuaca adalah satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan iklim Bumi.
Satelit miniatur adalah satelit yang ringan dan kecil. Klasifikasi baru dibuat untuk
mengkategorikan satelit-satelit ini: satelit mini (500–200 kg), satelit mikro (di bawah 200 kg),
satelit nano (di bawah 10 kg).
Jenis orbit
Banyak satelit dikategorikan atas ketinggian orbitnya, meskipun sebuah satelit bisa mengorbit
dengan ketinggian berapa pun.
Orbit Rendah (Low Earth Orbit, LEO): 300 – 1500km di atas permukaan bumi.
Orbit Menengah (Medium Earth Orbit, MEO): 1500 – 36000 km.
Orbit Geosinkron (Geosynchronous Orbit, GSO): sekitar 36000 km di atas permukaan Bumi.
Orbit Geostasioner (Geostationary Orbit, GEO): 35790 km di atas permukaan Bumi.
Orbit Tinggi (High Earth Orbit, HEO): di atas 36000 km.
Orbit berikut adalah orbit khusus yang juga digunakan untuk mengkategorikan satelit:
Orbit Molniya, orbit satelit dengan perioda orbit 12 jam dan inklinasi sekitar 63°.
Orbit Sunsynchronous, orbit satelit dengan inklinasi dan tinggi tertentu yang selalu melintas
ekuator pada jam lokal yang sama.
Orbit Polar, orbit satelit yang melintasi kutub
Satelit alami adalah benda-benda luar angkasa bukan buatan manusia yang mengorbit sebuah
planet atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya, seperti misalnya Bulan adalah satelit
alami Bumi. Sebenarnya terminologi ini berlaku juga bagi planet yang mengelilingi sebuah
bintang, atau bahkan sebuah bintang yang mengelilingi pusat galaksi, tetapi jarang
digunakan. Bumi sendiri sebenarnya merupakan satelit alami Matahari.
Satelit buatan adalah benda buatan manusia yang beredar mengelilingi benda lain misalnya
satelit Palapa yang mengelilingi Bumi.
Mean
diamet Satellites of planets
er
(km)
Dwarf
satellites
NonSatellit satellites
planet
es
offor
SSSBs compari
son
Eart
Neptun
Haum
Mars Jupiter Saturn Uranus
Pluto
Eris
h
e
ea
60008000
Mars
40006000
Ganym
ede
Titan
Callisto
The
3000Moo
4000
n
Io
Europa
Mercury
20003000
15002000
10001500
Eris
Pluto
Triton
Rhea
Makema
ke
Haumea
Titania
Oberon
Iapetus Umbriel
Dione Ariel
Tethys
Char
on
90377
Sedna
90482
Orcus
50000
Quaoar
5001000
250500
100250
50-100
Ceres
20000
Varuna
28978
Ixion
2
Pallas, 4
Vesta
many
more
TNOs
Encelad
us
Mimas
Mirand Proteus
Hyperio
a
Nereid
n
Amalthe Phoebe
Sycorax Larissa
a
Janus
Puck
Galatea
Himalia Epimeth
Portia Despina
Thebe eus
Elara Prometh Caliban Thalass Hydra
[6]
Pasiphaë eus
Juliet
a
Pandora Belinda Halimed Nix[6]
Cressida e
Rosalind Neso
Desdem Naiad
ona
Bianca
Hiʻiak
a
10
Hygiea
511
Davida
S/2005
704
(79360)
Interamn
1
90482 ia
Orcus I 87 Sylvia
and
many
others
65489
3 Juno
Ceto I
Phorcys 1992
QB1
617
Patrocl 5 Astraea
Nama Dysno us
I42355
ka
mia
Menoet Typhon
ius
and
24
more many
moons others
of TNO
50000 90
Quaoar Antiope I
58534
I
90
Logos
Antiope and
I
many
42355
others
Typhon
I
Echidna
58534
Logos I
Zoe
5 more
moons
of
TNOs
Ophelia
Carme Siarnaq Cordelia Sao
Metis Helene Setebos Laomed
Sinope Albiorix Prospero eia
Lysithea Atlas
Perdita Psamath
Ananke Pan
Stephan e
o
25-50
10-25
Telesto Mab
Paaliaq Cupid
Phob
Calypso Francisc
os
Leda
Ymir
o
Deim Adrastea Kiviuq Ferdinan
os
Tarvos d
Ijiraq
Margaret
Erriapus Trinculo
less
than
10
at leastat least
47
21
22
Kalliop many
e
I
Linus
762
Pulcova
I
87
Sylvia I
Romulu
s
624
Hektor
433 Eros
I
1313
(45)
Eugenia Berna
I Petit-and
Prince many
121
others
Hermio
ne
I
283
Emma I
1313
Berna I
107
Camilla
I
87
Sylvia Imany
Remus
Asteroid
Asteroid adalah benda langit kecil dan padat yang terdapat dalam sistem tata surya kita.
Asteroid adalah contoh dari sejenis planet kecil (atau disebut juga planetoida), namun jauh
lebih kecil dari sebua planet. Asteroid termasuk benda minor di sistem tata surya, bersama
dengan komet dan meteoroid.
Asteroid terluas dalam sistem tatasurya sebelah dalam yaitu 1 Ceres, dengan diameter 975km.
Dua asteroid sabuk sistem tatasurya sebelah dalam yaitu Pallas dengan diameter 560 km dan
Vesta memiliki diameter 391 km. Vesta merupakan asteroid sabuk paling utama yang
kadang-kadnag terlihat oleh mata telanjang (pada beberapa kejadian yang cukup jarang,
asteroid yang dekat dengan bumi dapat terlihat tanpa bantuan teknis. Kala revolusi asteroid
rata-rata 3-4 bulan dan sebagian asteroid berkumpul diantara orbit mars dan Jupiter yang
disebut sabuk asteroid.
Terdapat asteroid yang memotong orbit bumi disebut asteroid Apollo. Dan terdapat pula
steroid yang mengikuti Jupiter dan objeknya disebut Trojan.
Gambar disamping adalah ceres yang berada di sabuk asteroid dengan warna abu-abu dengan
bercak-bercak oranye.
Disamping adalah gambar sabuk asteroid
Komet
Komet (bintang berekor)adalah benda angkasa yang mirip asteroid, tetapi hampir seluruhnya
terbentuk dari gas (karbon dioksida, metana, air) dan debu yang membeku. Komet memiliki
orbit atau lintasan yang berbentuk elips, lebih lonjong dan panjang daripada orbit planet.
Ciri fisik
Ketika komet menghampiri bagian-dalam Tata Surya, radiasi dari matahari menyebabkan
lapisan es terluarnya menguap. Arus debu dan gas yang dihasilkan membentuk suatu
atmosfer yang besar tetapi sangat tipis di sekeliling komet, disebut coma. Akibat tekanan
radiasi matahari dan angin matahari pada coma ini, terbentuklah ekor raksasa yang menjauhi
matahari.
Coma dan ekor komet membalikkan cahaya matahari dan bisa dilihat dari bumi jika komet itu
cukup dekat. Ekor komet berbeda-beda bentuk dan ukurannya. Semakin dekat komet tersebut
dengan matahari, semakin panjanglah ekornya. Ada juga komet yang tidak berekor.
Ciri orbit
Komet mempunyai orbit berbentuk elips. Perhatikan ia mempunyai dua ekor
Komet bergerak mengelilingi matahari berkali-kali, tetapi peredarannya memakan waktu
yang lama. Komet dibedakankan menurut rentangan waktu orbitnya. Rentangan waktu
pendek adalah kurang dari 200 tahun dan rentangan waktu yang panjang adalah lebih dari
200 tahun. Secara umumnya bentuk orbit komet adalah elips.
Beberapa contoh komet
Gambar diatas adalah komet Halley yang Komet Halley, secara resmi diberi nama
1P/Halley, nama umumnya diberikan menurut nama Edmund Halley, adalah suatu komet
yang terlihat dari bumi setiap 75-76 tahun. Komet ini merupakan komet paling terkenal di
antara komet-komet periodik lainnya. Walaupun pada setiap abad banyak komet berperiode
panjang yang muncul dengan lebih terang dan dahsyat, Halley adalah satu-satunya komet
dengan periode pendek yang tampak dengan mata telanjang, dan karenanya merupakan
komet yang tampak dengan mata telanjang yang pasti kembali dalam rentang umur manusia.
Kemunculannya sepanjang sejarah memiliki pengaruh yang besar terhadap sejarah manusia,
walaupun penampakannya tidak dikenali sebagai obyek yang sama sampai abad ke-17.
Komet Halley terakhir muncul di tata surya pada tahun 1986, dan akan muncul kembali pada
pertengahan 2061.
Gambar diatas merupakan gambar Komet Hyakutake (kode resmi: C/1996 B2) adalah
sebuah komet yang ditemukan pada 30 Januari 1996 oleh seorang pengamat astronomi amatir
asal Jepang, Yuji Hyakutake. Komet ini melintasi Bumi dalam jarak yang sangat dekat pada
Maret tahun tersebut (paling dekat pada 25 Maret), salah satu lintasan komet yang terdekat
dalam 200 tahun, sehingga tampak terang dan dapat dilihat oleh banyak orang di sepanjang
dunia.
Hasil penelitian ilmiah terhadap komet ini menunjukkan adanya emisi sinar-X dari komet
tersebut; pertama kalinya sebuah komet diketahui melakukan hal tersebut. Selain itu,
Hyakutake adalah komet dengan ekor terpanjang yang diketahui hingga kini.
Hyakutake adalah sebuah komet periode panjang. Sebelum perjalanannya melewati tata
surya, periode orbitnya mencapai sekitar 15.000 tahun, namun pengaruh gravitasi dari planetplanet raksasa (atau “raksasa gas,” yang terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus)
telah meningkatkannya hingga 72.000 tahun.
Meteor
Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi, lazim disebut
sebagai bintang jatuh. Meteor merupakan pacahan dari komet. Jika komet hancur, maka
berjuta-juta meteor akan terbentuk. Bintang jatuh disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh
tekanan ram (bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum sebelum ini) pada saat
meteoroid memasuki atmosfer. Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan
Planet Venus, dapat disebut sebagai bolide.
Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai
permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang menabrak bumi atau
objek lain dapat membentuk impact crater.
Beda lagi dengan meteorit. Meteorit adalah meteor yang tak habis di atmosfer yang jatuh ke
bumi. Meteorit dibagi dua berdasarkan bahan pembentuknya, 1. meteorit logam, adalah
meteorit yang terbuat dari nikel
2. meteorit aerolit, adalah meteorit yang terbuat dari
mineral menyerupai batuan beku
Disamping merupakan contoh meteorit
Disamping merupakan bekas jatuhnya meteorit yang ditemukan di arizona dengan diameter
sekitar I km.
Penggolongan Planet
Planet planet dikelompokkan menjadi sebagai berikut:
1)Berdasarkan kedudukannya terhadap bumi, blanet planet dikelompokkan menjadi planet
inferior (planet yang terletak diantara matahari dan orbit bumi) dan planet superior (planet
yang terletak di luar orbit bumi). Planet inferior terdiri atas Merkurius dan Venus. Sedangkan
planet superior terdiri atas Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
2)Berdasarkan kedudukannya terhadap asteroid, planet-planet dikelompokkan menjadi planet
dalam (inner planet) yang terletak antara matahri dan asteroid, yaitu Merkurius, Venus, Bumi
dan Mars. Dan planet luar (outer planet) yang terletak di luar asteroid, yaitu Yupiter,
Saturnus, Uranus, Neptunus.
3)Berdasarkan sifat dan ukurannya, planet-planet dikelompokkan menjadi planet kebumian
(terrestrial) dan planet jovian(planet raksasa).
Planet Kebumian terdiri atas Merkurius, Venus dan Bumi. Planet
kebumian
mempunyai
ciri-ciri:
a)Massanya kecil, tetapi kerapatan massanya besar (3.800 kg/m3 –
5.500 kg/m3).
b)Permukaan planet terdiri atas batuan keras dan terdapat kaah, lembah dan gunung api.
c)Jumlah atom hydrogen dan helium sedikit. Kecilnya massa planet kebumian menyebabkan
gaya tarik gravitasi lemah.
Selain itu, letaknya yang relatif dekat dengan matahari menyebabkan jumlah atom hydrogen
dan helium bergerak dengan kecepatan tinggi. Kombinasi antara gaya gravitasi yang lemah
dan kecepatan gerak atom yang tinggi menyebabkan unsure-unsur atom ringan termasuk
hirogen dan helium lepas diatas planet kebumian.
Planet jovian terdiri atas Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.
Planet Jovian mempunyai ciri :
a)Massanya besar, tetapi kerapatan massanya kecil (700 kg/m3 – 2.200 kg/m3).
b)Diselimuti oleh atmosfer yang tebal. Hydrogen dan helium merupakan unsur terbanyak.
Ukuran planet yang besar menyebabkan gaya tarik gravitasinya besar sera jarak yang jauh
dari matahari menyebabkan gerak atom unsur hidroen dan helium lambat. Kombinasi anara
gravitasi yang kuat dan gerak atom yang lambat menyebabkan unsur-unsur atom tersebut
tidak lepas dari planet jovian.
Pengaruh revolusi dan Rotasi
Pengaruh Rotasi
gerakan matahari hari timur ke barat yang disebut gerak semu harian.
Disebut gerak semu karena meteheri sebenarnya tidak bergerak
terhadap bumi, dan rotasi bumi-lah yang menyebabkan matahari
terlihat bergerak
perbedaan waktu, siang malam
pemepatan bumi di bagian kutub-kutubnya
mengakibatkan angina pasat dan angina barat. Ini disebabkan dari
angina kutub yang arahnya berubah
Pengeruh revolusi
pergantian musim
perubahan lamanya siang malam
Keduanya dipicu oleh sumbu bumi yang memiliki kemiringan 23,5˚ dari
tegak lurus pada eliptika
rasi bintang
Gerhana Bulan Dan Gerhana Matahari
Gerhana
Bayangan Bulan pada Bumi ketika gerhana matahari.
Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi sebuah benda angkasa bergerak ke dalam
bayangan sebuah benda angkasa lain. Istilah ini umumnya digunakan untuk gerhana matahari
ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari, atau gerhana bulan saat sebagian
atau keseluruhan penampang Bulan tertutup oleh bayangan Bumi. Namun, gerhana juga
terjadi pada fenomena lain yang tidak berhubungan dengan Bumi atau Bulan, misalnya pada
planet lain dan satelit yang dimiliki planet lain.
Gerhana matahari
Gerhana matahari pada tanggal 29 Maret 2006.
Gerhana matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga
menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan
Bulan mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata
jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak
rata-rata 149.680.000 kilometer.
Gerhana matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: gerhana total, gerhana sebagian, dan
gerhana cincin. Sebuah gerhana matahari dikatakan sebagai gerhana total apabila saat puncak
gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan
sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan
Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan BumiMatahari.
Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup
sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari
yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian
dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari
piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak
seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang
tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti
cincin yang bercahaya.
Gerhana matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana
matahari, orang dilarang melihat ke arah Matahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat
merusakkan mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan.
Mengamati gerhana matahari
Gerhana matahari tahun 1999 di Perancis
Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari matahari) walaupun
hanya dalam beberapa detik dapat mengakibatkan kerusakan permanen retina mata karena
radiasi tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan
dapat mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana matahari membutuhkan pelindung mata
khusus atau dengan menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Kaca mata
sunglasses tidak aman untuk digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang
dapat merusak retina mata.
Tanpa disadari sebenarnya kita selalu berputar dimuka bumi ini sesuai dengan bumi dan tata
surya. Sistem tata surya kita yang terdiri dari 9 planet, bulan, komet (asteroid) sering disebut
juga tubuh atau anggota benda-benda angkasa, dimana seluruh benda angkasa tersebut
bergerak secara tetap. Pusat dari benda-benda angkasa atau tata surya kita adalah Matahari.
Matahari berputar pada porosnya / berotasi selama 25 hari. Bumi yang merupakan planet
ketiga dari Matahari, berputar pada porosnya dalam jangka waktu 24 jam. Inilah yang
menyebabkan adanya siang dan malam. Selain berputar pada porosnya bumi juga berputar
mengelilingi matahari atau disebut juga evolusi. Jalur bumi untuk mengitari matahari disebut
dengan “Orbit”.
Untuk mengelilingi matahari, bumi memerlukan waktu selama 365 ¼ hari atau kira-kira 1
tahun. Demikian juga dengan bulan. Bulan berevolusi 27 ½ hari. Tetapi karena bumi juga
berputar, membuat bulan memerlukan waktu lebih untuk kembali pada posisinya semula.
Bulan merupakan tetangga terdekat Bumi dalam tata surya. Permukaannya bertabur batu dan
terdiri dari hamparan titik-titik kawah yang tak terhitung jumlahnya. Terkadang selama dalam
jalur orbitnya, bulan dan bumi menjadi satu garis atau sejajar. Ketika hal ini terjadi maka
inilah yang disebut dengan Gerhana.
Jenis Gerhana
Gerhana ada dua macam yaitu :
1. Gerhana Bulan (Lunar Eclipse)
2. Gerhana Matahari (Solar Eclipse)
Gerhana matahari
Gerhana matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga
menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan
Bulan mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata
jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak
rata-rata 149.680.000 kilometer.
Gerhana matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: gerhana total, gerhana sebagian,
dan gerhana cincin.
Sebuah gerhana matahari dikatakan sebagai gerhana total apabila saat puncak gerhana,
piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama
besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan
sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.
Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup
sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari
yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup
sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih
kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan
Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan
Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan
terlihat seperti cincin yang bercahaya.
Gerhana matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana
matahari, orang dilarang melihat ke arah Matahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat
merusakkan mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan.
Mengamati gerhana matahari
Gerhana matahari tahun 1999 di Perancis
Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari matahari) walaupun
hanya dalam beberapa detik dapat mengakibatkan kerusakan permanen retina mata karena
radiasi tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan
dapat mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana matahari membutuhkan pelindung mata
khusus atau dengan menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Kaca mata
sunglasses tidak aman untuk digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang
dapat merusak retina mata.
ADAKAH diantara kamu yang pernah mengalami peristiwa alam gerhana matahari? (rubrik
tentang gerhana baca disini). Apakah saat itu kamu melihat langsung dengan mata kamu?
Benarkah pada saat gerhana matahari kamu tidak diperbolehkan keluar rumah? Karena saat
itu matahari sedang memancarkan radiasi yang kuat dari biasanya, benarkah? Benarkah
memandang langsung matahari saat terjadi gerhana dapat menyebabkan buta?
Mata kamu memiliki retina tempat ”menerima” cahaya yang masuk dan diolah oleh otak
sebagai ”gambar” yang kamu lihat, (selengkapnya baca disini). Matahari adalah sumber
cahaya yang ”kuat” yang jika kita melihatnya, maka sinar matahari –seperti halnya cahaya
lain yang masuk ke mata—akan menuju retina. Jika retina terkena cahaya kuat yang terus
menerus dan juga panas, maka retina akan ”hangus” dan rusak, akibatnya adalah pengelihatan
kamu terganggu bahkan bisa menjadi buta. Sayangnya mata tidak memiliki ”alarm” rasa sakit
pada saat retina kamu ”terbakar”, sehingga yang bisa kamu lakukan adalah berhati-hati
terhadap benda-benda yang kamu lihat.
Saat gerhana matahari, orang-orang akan ”tergoda” untuk memandang langsung matahari,
sesuatu yang pada saat normal pun memang dapat ”membahayakan” mata kamu. Saat
gerhana matahari terjadi, tidak sepenu
Penjelasan Ruang Angkasa
www.wikipedia.com
mangunwiyoto,widagdo,Pokok-Pokok
Jakarta,2000.
Fisika
SLTP
untuk
kelas
1,
Download