2/9/2010 Modul 7 Mixer merupakan rangkaian yang berfungsi untuk mengalikan sinyal (kawasan waktu). Prinsip dasarnya adalah dua buah sinyal masuk ke suatu rangkaian non linier yang menghasilkan frekuensi-frekuensi lain selain frekuensi dua buah sinyal masukan tersebut dengan amplituda tertentu. TE 36 3623 23 Elektronika Komunikasi S0 (t) = S1(t) ⋅ S2 (t) ∞ S0 ( f ) = S1( f ) ∗ S2 ( f ) ⇒ ∫ S1(λ) ⋅ S2 ( f − λ) ⋅ dλ −∞ Analisis Domain Waktu MIXER S 1 (t ) = 1Cos (2 π f 1 t + θ 1 ) S 2 (t ) = 1Cos (2 π f 2 t + θ 2 ) Maka Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro - Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung – 2008 S o (t ) = S1 (t ) ⋅ S 2 (t ) = 1 {Cos[2π ( f1 + f 2 )t + (θ 1 + θ 2 )] + Cos[(2π ( f 2 − f 1 )t ) + (θ 2 − θ 1 )]} 2 TE3623 - Elektronika Komunikasi - MIxer Dasar Teori Dasar Teori Mixer : rangkaian atau sub system yang memiliki 2 input dengan frekuensi f1 dan f2 dan 1 output dengan frekuensi (f1-f2) (f1+f2) atau dengan kata lain mixer berfungsi untuk mengalikan sinyal. Prinsip dasar: 2 buah sinyal masuk ke suatu rangkaian non linier yang menghasilkan frekuensi-frekuensi lain (terjadi pergeseran frekuensi) selain frekuensi 2 buah sinyal masukan tersebut dengan amplituda tertentu TE3623 - Elektronika Komunikasi - MIxer 2 3 Mixer termasuk peralatan non linier sehingga akan menghasilkan distorsi non linier yang menyebabkan munculnya sinyal-sinyal harmonik pada keluarannya. Sinyal keluaran adalah sinyal terdistorsi gabungan dari sinyal-sinyal masukannya. TE3623 - Elektronika Komunikasi - MIxer 4 1 2/9/2010 Analisa Domain Frekuensi S1( f < −θ 1 < +θ 2 1 1 δ ( f + f1 ) + δ f − f 1 2 2 ( Beberapa istilah yang dipakai dalam menyatakan performansi mixer : 1. Noise Figure (gambaran derau) : Menyatakan besarnya rapat spektral daya noise relatif yang dibangkitkan oleh perangkat mixer. 2. Isolasi : Besarnya redaman dalam dB sinyal masukan mixer pada sinyal keluaran mixer 3. Dynamic Range : Daerah amplituda dimana mixer tidak berkurang performansinya (karakteristik mixer yang ‘linier’) 4. Harmonic Intermodulation Distortion (distorsi intermodulasi harmonik) : Distorsi yang disebabkan oleh karena frekuensi harmonik yang dihasilkan mixer akibat sinyal masukan tertentu. ) < +θ 1 1 2 S − <θ2 )= 2 1 2 (λ ) < θ2 λ Mixer berfungsi sebagai 1. Penggeser pita frekuensi ini dapat digunakan Down Converter & Up Converter 2. Pengali dalam modulator AM 3. Scrambler (pengacak) sinyal analog 4. Detektor fasa pada PLL, dsb < −θ 2 λ gambarkan Domain Frekuensi So(f) ! TE3623 - Elektronika Komunikasi - MIxer 5 TE3623 - Elektronika Komunikasi - MIxer 6 Rangkaian mixer ini dapat direalisasikan, yaitu ; Maka, agar rangkaian Device Non Linier di atas bisa menjadi MIXER, maka diperlukan filter BPF dengan nilai tengah f2, sehingga gambar keluarannya menjadi: 1. Mixer dengan peralatan/device nonlinier Vi(t)=V1(t)+V2(t); Vo(t)=a.Vi(t)+b.Vi(t)2 Jika V1(t) =cos (ω1t) dan V2(t)=cos (ω2 t); maka : Vo (t) = a.cos (ω1 t) + a.cos (ω2 t) +b.cos2 (ω1 t) + b.cos2 (ω2 t) + 2.b.cos (ω1 t).cos (ω2 t) = a.cos (ω1 t) + a..cos (ω2 t) + 0,5.b + 0,5.b.cos (2ω1 t) + 0,5.b + 0,5.b.cos (2ω2t) + b.cos (ω2t - ω1t) + b.cos (ω1t + ω2 t) Dari persamaan gambar tersebut diperoleh kesimpulan bahwa dengan perkalian sinyal-sinyal tersebut dalam domain waktu, berarti pula ada proses pergeseran pita dalam domain frekuensi. Gambarkan Vo (f) dalam domain frekuensi (diketahui f2 >> f1): TE3623 - Elektronika Komunikasi - MIxer 7 TE3623 - Elektronika Komunikasi - MIxer 8 2 2/9/2010 2. Mixer dengan Dioda A.Mixer dengan dioda berimbang bergantian dan periodik. Sehingga kalau Vab positif dan lebih besar dari tegangan antara kedua kutub dioda pada saat dioda ON, maka titik c dan d akan terhubung, sehingga Vo akan sama dengan nol. Sedangkan kalau Vab negatif maka keempat dioda akan OFF sehingga titik c dan d akan terpisah sehingga Vo akan sama dengan Vin jika Rs pada sumber Vin diabaikan. Untuk pencampur pada penerima maka beban akan ditala pada frekuensi fIF , sehingga akan menapis komponen frekuensi yang tidak diinginkan Kelebihan : frekuensi RF masih muncul pada port keluaran IF Cara kerja rangkaian : Frekuensi-frekuensi masukannya adalah fin dan fLO dan frekuensi keluarannya adalah fIF, tegangan osilator local berada dititik a dan b. Tegangan VLO dimisalkan cukup besar untuk menghidupkan dioda-dioda selama ½ siklus, kalau a lebih positif dari b dan sama sekali mati selama ½ siklus yang lain Vin berada antara titik c dan d. Dimisalkan juga bahwa VLO jauh lebih besar dari Vin sehingga VLO dapat mengendalikan keadaan dioda setiap saat. Dengan begitu dioda bekerja sebagai penyambung (switch) yang akan menghubungkan dan memutuskan c dan d secara TE3623 - Elektronika Komunikasi - MIxer 9 Gambar sinyal input output TE3623 - Elektronika Komunikasi - MIxer 10 Gambar sinyal dalam domain frekuensi: S(t)=akibat penyambungan dioda S(t)=dalam deret fourier ∞ sin n π2 . cos( n ⋅ 2πf LO t ) π n =1 n ⋅ 2 S ( t ) = 12 + ∑ (KRAUS) Vo ( t ) = Vin ( t ). S ( t ) TE3623 - Elektronika Komunikasi - MIxer 11 TE3623 - Elektronika Komunikasi - MIxer 12 3 2/9/2010 Sin(n. Komponen n. π 2 π ) 2 n genap →harmonik=0 n ganjil → ada harmonik TE3623 - Elektronika Komunikasi - MIxer 13 4