AKULAH ALFA DAN OMEGA Ditulis oleh Manati I. Zega Senin, 27 April 2009 22:31 Dunia kita adalah dunia yang rentan dengan perubahan-perubahan. Tatanan sosial, ekonomi, ideologi, dan politik selalu berubah dari masa ke masa. Demikian juga para pemimpin dunia, para pemimpin suatu bangsa, ada masa kekuasaannya. Hari ini berkuasa bulan depan didesak untuk segera meletakan jabatan. Hari ini disenangi dan disegani, minggu yang akan datang dicibir dan dihujat. Tidak ada yang tetap eksis di dunia ini. Sehingga ada orang yang berkata "dunia ini hanyalah panggung sandiwara." Bulan ini berjanji akan membela dan berpihak kepada yang lemah, setengah tahun kemudian justru kaum lemahlah yang diabaikan dan diinjak-injak. Janji tinggallah janji. Kalau kondisinya demikian, berarti tidak ada sesuatu atau seseorang yang bisa kita jadikan pegangan dalam hidup ini. Heraclitus, seorang filsuf, menggambarkan keadaan dunia ini dengan "statement" tidak ada yang tetap di dalam dunia ini kecuali perubahan-perubahan itu sendiri. "Panta Rei," semuanya mengalir, semuanya berubah. Memang itulah realita yang dialami semua orang. Betapa kecewanya kita melihat dan menyaksikan realita yang seperti ini apabila tidak ada yang tetap eksis untuk membela dan menolong kita. Pertanyaan yang patut kita renungkan masih adakah pribadi yang tidak berubah? Masih adakah yang patut dijadikan pegangan? Alkitab yang diwahyukan Allah memberikan jawaban dan inspirasi segar bagi manusia tentang hal tersebut. Perhatikanlah uraian berikut ini. * Allah itu kekal Allah tidak berada dalam waktu atau dibatasi oleh waktu, melainkan di luar waktu. Artinya Allah tidak dipengaruhi oleh waktu dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya. Kitab Suci kita dibuka dengan suatu pernyataan atau kalimat seperti ini: "Beresyit Bara Elohim." Artinya: Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi (Kej 1:1). Kalimat ini memberi pemahaman bahwa Allah adalah Pencipta. Karena Dia Pencipta, maka tidak dipengaruhi oleh semua perubahan. Allah telah ada sebelum dunia ada. Hal ini dapat dirangkum dalam kalimat yang ditulis Rasul Yohanes dalam Kitab Wahyu yang berkata: Akulah "Alfa" dan "Omega." Kata "Alfa" (A) dan "Omega" (W) adalah sebuah sebutan nama diri yang digunakan Yesus ketika Yohanes mendapatkan penglihatan di Pulau Patmos. "Alfa"(A), adalah abjad pertama dari alfabet Yunani. Sedangkan "Omega" (W) merupakan huruf terakhir. Mungkin dalam Abjad Bahasa Indonesia kata Akulah "Alfa" dan "Omega" ini bisa diganti dengan Akulah "A dan Z." Allah adalah kekal, artinya Allah tidak pernah berubah sepanjang sejarah umat manusia. Kalau pada masa lampau Allah menuntut kekudusan umat-Nya, pada zaman sekarang pun tuntutan itu tetap sama. Kalau pada zaman dahulu Allah merindukan hadirnya "shalom" di tengah-tengah dunia ini, pada zaman modern pun Allah tetap merindukannya. "Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan (Yoh 1:1-3)." Demikianlah yang tertulis dalam Kitab Injil Yohanes. Sementara semua belum ada, Ia telah ada. 1/4 AKULAH ALFA DAN OMEGA Ditulis oleh Manati I. Zega Senin, 27 April 2009 22:31 Ia tidak lain adalah Allah. Dia adalah Tuhan penguasa sejarah. Ternyata Ia adalah sumber dari segala kehidupan yang ada di dalam dunia ini. Susunan Solar Sistem diciptakan begitu rapi dan mengagumkan. Garis-garis lintasan planet diciptakan begitu cermat, teliti sehingga tidak ada satu pun planet yang akan bertabrakan pada orbitnya. Betapa agungnya karya Tuhan. Betapa hebat kuasa-Nya. Layaklah apabila segala yang bernafas memuji nama Tuhan. Kitab Suci dengan jujur menyatakan bahwa Allah itu kekal dan ajaib. Tidak ada yang mampu menandingi kehebatan-Nya. Perbuatan-perbuatan-Nya tak mampu dijangkau dan diselami oleh para ilmuwan yang hebat sekalipun. Sifat-sifat-Nya juga tidak pernah luntur oleh tuntutan zaman. Zaman boleh bergerak menuju perubahan-perubahan tetapi Allah tidak berubah sedikit pun. Hakikat-Nya sebagai Allah tidak pernah terpengaruh oleh keadaan dunia ini. * Akulah yang Awal Sebelum sejarah kebudayaan manusia dimulai, Allah telah ada. Banyak perdebatan di dalam aliran pemikiran manusia tentang siapakah Allah itu. Dalam hubungannya dengan Trinitas banyak orang mulai mempertanyaan eksistensi Allah. Ada yang berkata bahwa Allah itu bertingkat-tingkat. Tingkatan paling tinggi adalah Allah Bapa. Ada lagi yang mengatakan Yesus Kristus adalah ciptaan. Tentunya semua pendapat demikian salah. Tidak benar, sebab Kitab Suci tidak mengatakan demikian. Tidak ketinggalan, para filsuf juga memperkenalkan Allah Versi mereka. Tetapi yang menjadi masalah benarkah Allah yang diperkenalkan oleh para filsuf itu? Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda setuju dengan pemahaman tentang Allah yang tidak bersumber dari Kitab Suci? Penulis berpendirian "segala konsep, segala pemahaman tentang Allah yang benar harus bersumberkan pada Alkitab." Mungkin Anda kurang sependapat dengan Penulis. Tetapi inilah pendirian yang penulis imani. Penulis hanya meyakini satu buku yang agung, terpercaya dan "up to date," relevan untuk segala zaman yakni Alkitab sebab buku tersebut diilhami Roh Kudus, yang adalah pribadi Allah sendiri. Penulis sangat menjunjung tinggi otoritas Alkitab sebagai Firman Allah yang benar, hidup, dan menghidupkan. Kalau begitu, apakah kita tidak boleh mempelajari buku-buku lain, selain dari Alkitab? Ya, bukan itu maksudnya. Penulis sendiri banyak belajar dari buku-buku sekuler. Buku-buku yang di dalamnya mengandung pengetahuan. Filsafat, teologi, sosiologi, psikologi, ilmu-ilmu eksakta dan sebagainya. Yang dimaksudkan penulis adalah, jangan mengganti posisi Alkitab dengan buku ilmu pengetahuan yang begitu hebat sekalipun. Sebab Alkitab adalah buku yang sungguh luar biasa karena sumber utamanya adalah pribadi Allah yang kekal. Akulah yang awal. Membawa pemikiran kita untuk meyakini dengan pasti bahwa Tuhan Yesuslah pemegang kendali seluruh sejarah dunia. Tidak ada yang perlu ditakuti. Tidak ada yang perlu dicemaskan. Tidak ada yang dapat memisahkan kita dengan kasih Kristus yang 2/4 AKULAH ALFA DAN OMEGA Ditulis oleh Manati I. Zega Senin, 27 April 2009 22:31 abadi dan kekal. Kalau Kristus yang awal, berarti Dia tahu persis arah dunia ini. Dia tahu persis kapan dunia ini akan berakhir. Dia tahu persis ke mana ciptaan-Nya dan segala yang ada di dalamnya. Inilah pengharapan yang tidak mengecewakan. * Akulah yang Akhir Tuhan Yesus tidak hanya berada di awal sejarah umat manusia. Orang-orang ternama yang pernah memimpin dunia ini mereka hanya berada dalam suatu dimensi waktu tertentu yang disediakan bagi mereka. Ada jangka waktu tertentu kepemimpinan mereka. Di Era Reformasi, Undang-undang di Indonesia telah menegaskan masa tugas Presiden paling lama dua kali periode atau dua kali lima tahun. Itu sudah paling lama. Lebih dari itu tidak akan dipilih lagi. Dengan jujur Kitab Suci berkata Allah juga berada diakhir sejarah hidup dan peradaban manusia. Allah tidak hanya berada di awal peradaban manusia, tetapi juga di akhir peradaban budaya manusia. Dengan bahasa sederhana kita dapat berkata "akhir dunia ini berada di tangan Allah." Bukan di tangan para ilmuwan, bukan di tangan para intelektual hebat sekalipun, juga bukan di tangan para rohaniwan. Pernyataan Kitab Suci begitu tegas, bahwa akhir dunia ini berada di tangan Allah. Tidak ada manusia manapun di dunia yang mampu menghalangi rencana Allah tersebut. Karena itu menurut penulis, kinilah saatnya manusia mencari Tuhan. Kinilah saatnya manusia bertobat dan mempercayakan hidupnya kepada Tuhan. Para ilmuwan juga harus semakin mendekat kepada Tuhan. Karena ilmu pengetahuan tidak mampu menolong dan menyelamatkan manusia dari persolan kehidupan yang mendasar yakni dosa. Tidak ada dalam kamus ilmu pengetahuan yang memberi solusi bagi manusia untuk lepas dari dosa. Dosa adalah kebencian dan kekejian di hadapan Allah. Dosa harus dibereskan dengan datang dan bertobat menjadi anak Tuhan. Manusia harus segera kembali kepada Allah. Demikian juga rasio, harus dipulihkan supaya melalui rasio nama Tuhan dimuliakan. Allah tidak membenci rasio manusia. Tetapi apabila rasio itu dipakai untuk menentang dan melawan Allah, itulah yang menjadi kekejian di mata Allah. Akulah yang akhir. Kalimat ini singkat dan sederhana, tetapi mengandung pengertian yang dalam dan menentukan. Mengapa menentukan? Karena, apabila manusia tidak memanfaatkan kesempatan ini, maka dialah yang tergolong manusia yang akan celaka dalam hidupnya. Bagaimana dengan Anda? * Di antara Awal dan Akhir Kalau tadi dikatakan bahwa Allah itu sebagai Awal dan Akhir, bagaimana dengan zaman sekarang? Bagaimana dengan zaman kita dewasa ini. Di mana Allah berada? Bukankah kita melihat dengan jelas adanya kejadian yang menakutkan dan mengecewakan di sekeliling kita? Di manakah Allah? Mungkin itulah yang Anda bayangkan dan pikirkan ketika membaca tulisan ini. Salah satu nama diri Allah yang diperkenalkan di dalam Kitab Suci adalah "Immanuel." Apakah artinya "Immanuel"? Allah beserta kita. Ini sesungguhnya menjadi jaminan yang 3/4 AKULAH ALFA DAN OMEGA Ditulis oleh Manati I. Zega Senin, 27 April 2009 22:31 menguatkan bagi umat Allah di sepanjang zaman. Kalau Anda melihat dan membaca sejarah gereja, Anda akan bertemu dengan penderitaan yang mereka alami. Ada yang harus mengalami siksaan. Taruhan nyawa selalu menjadi bagian iman mereka. Paulus dipenjara, rasul-rasul sebelumnya dianiaya. Mengapa mereka tetap meyakini Tuhan dalam hidup mereka? Mengapakah mereka begitu bersemangat dalam melayani Kristus? Mengapa pekabaran Injil terus berkumandang? Mengapa gereja semakin berkembang? Bahkan salah seorang Hamba Tuhan menulis buku yang berjudul "Semakin Dihambat Semakin Merambat." Pernyataan ini penulis yakini. Sejarah gereja mencatat demikian adanya. Gereja berkembang dengan pesat justru di bawah aniaya dan penolakan yang luar biasa. Patutlah kita bertanya mengapa mereka begitu kuat menghadapi semuanya ini? Kita kembali diingatkan bahwa Allah "Immanuel." Allah beserta kita. Kriteria apakah yang dipenuhi oleh seseorang agar disertai oleh Tuhan ? Adakah hal yang perlu kita perhatikan agar hidup kita disertai oleh Tuhan? Persyaratan apakah yang mutlak agar hidup kita disertai oleh Tuhan? Alkitab berkata: "Cukup dengan percaya kepada Yesus Kristus". Percaya kepada-Nya sebagai Tuhan yang memegang kendali seluruh kehidupan manusia. Memasuki abad XXI, stres yang luar biasa akan melanda umat manusia. Semua orang akan mengalaminya. Semua orang akan menghadapi kesulitan hidup yang begitu kompleks. Persoalan-persoalan yang berhubungan dengan sains dan teknologi. Masalah ekonomi, masalah keluarga dan sebagainya. Negara-negara di dunia sedang bergerak menuju tatanan yang disesuaikan dengan tuntutan zaman. Apakah yang Anda takuti? Masa depan? Jodoh? Cita-cita yang belum menjadi kenyataan? Firman Tuhan mengingatkan kita, kembalilah kepada dasar Kekristenan. Percayalah bahwa Dia "Immanuel." Allah penguasa sejarah. * Penulis adalah Hamba Tuhan yang secara khusus menaruh perhatian dalam pelayanan remaja-pemuda/PSK, PMK. Menulis diberbagai media Kristen dan media massa sekuler. 4/4