MODEL ROMISZOWSKI DALAM PENGEMBANGAN MATERI AJAR

advertisement
MODEL ROMISZOWSKI DALAM PENGEMBANGAN MATERI AJAR
BERBANTUAN KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Abdul Muis Mappalotteng
[email protected]
Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Negeri Makassar
ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi sudah sangat maju, pemanfaatannya
telah masuk keberbagai bidang termasuk dalam dunia pendidikan. Dalam
pembelajaran teknologi ini dimanfaatkan sebagai media yang sangat baik,
karena dapat memberikan visualisasi yang tidak dapat dilakukan media
lain. Untuk dapat mengembangan dengan baik, diperlukan suatu model
yang tepat. Salah satu model yang ditawarkan adalah model yang
dikembangkan oleh Romiszsowski. Model ini sangat lengkap karena
memiliki 4 level, client system, instructional system, lesson plans, dan
material develop, dimana setiap level tersebut melalui 5 tahap; define,
analisys, design, implementation, dan evaluasi.
Keyword: PBK, Model Romizsowski
A. Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi sudah semakin maju. Pemanfaatannyapun
sudah semakin beragam. Dalam dunia pendidikan, kehadiran teknologi informasi
sudah banyak dimanfaatkan dan bahkan dapat menjadi salah satu alternatif pilihan
untuk menyelenggarakan program pendidikan. Dengan alasan tertentu, kadang kala
integrasi teknologi informasi dalam penyelenggaraan pendidikan dijadikan objek jual
dan nilai tambah dalam memasarkan jasa layanan pendidikan.
Kehadiran teknologi informasi dan kemungkinan aplikasinya akhir-akhir ini
telah pula melahirkan pertanyaan untuk memikirkan kembali proses pembelajaran
yang selama ini dilakukan secara konvensional (Knapp dan Glenn, 1996; Laurillard,
1993; Merrill dkk., 1996). Pemanfaatan berbagai media, komputer, dan teknologi
informasi yang telah berkembang saat ini telah menjadi bagian yang dipertimbangkan
dalam pengembangan penyelenggaraan pembelajaran dikelas (Agnew, dkk., 1996;
Geisert dan Futrell, 1995; Lloyd. 2000) bahkan sangat dimungkinkan untuk
1
dikembangkan pada bentuk kelas maya (Tiffin dan Rajasingham, 1995). Secara lebih
khusus dalam konteks pembelajaran telah banyak kajian yang lebih operasional
(Boyle, 1997; Newby dkk., 2000; Roblyer dan Edward, 2000; Somekh dan Davis,
1997).
Adalah sebuah tantangan dan peluang emas kedepan bahwa teknologi
informasi yang semakin berkembang dapat menjadi salah satu alternatif pilihan yang
dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pembelajaran di kelas,
baik di pendidikan umum terlebih di pendidikan kejuruan.
Dikaitkan dengan trend perkembangan teknologi informasi, kebermanfaatan
teknologi tersebut dalam dunia pendidikan perlu dikaji dan dikembangkan lebih jauh
untuk membantu proses pembelajaran, dan untuk meningkatkan kualitas proses
belajar mengajar, pencapaian tujuan pendidikan khususnya di sekolah kejuruan, maka
perlu kiranya dilakukan suatu upaya pemanfaatan yang lebih maksimal dari teknologi
informasi tersebut.
Salah satu bentuk integrasi komputer dan teknologi informasi dalam
pembelajaran adalah melalui Computer Asisted Instruction (CAI) /pembelajaran
berbasis komputer yang selanjutnya akan disingkat PBK.Untuk mengatasi
keterbatasan dan hambatan tersebut di atas, maka dapat digunakan media komputer
sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Pemanfaatan komputer sebagai alat bantu
pembelajaran lebih menarik dan lebih efektif karena dapat berinteraksi dengan siswa
sebagaimana layaknya pembelajaran yang sebenarnya di kelas. Salah satu manfaat
yang
dirasakan
siswa
dapat
belajar
secara
individu
berdasarkan
tingkat
perkembangannya masing-masing, serta tidak adanya perasaan malu apabila siswa
tersebut membuat kesalahan dalam pembelajaran.
Penyampaian informasi dalam pembelajaran akan tercapai dengan baik dan
menghasilkan pemahaman yang optimal, bila peranan komunikasi menjadi faktor
esensial yang dipertimbangkan. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di atas,
penulis akan memaparkan salah satu model pengembangan PBK dari Romiszowski.
2
B. Model Pembelajaran Berbantuan Komputer
Romiszowski (1986) membagi 6 model pembelajaran berbantuan computer
seperti gambar 1, yakni testing mode, drill and practice mode, programmed tutorial
mode, conversationbal or dialog tutorial mode, simulation mode, dan inquiry or
database search mode. Sedangkan Simonson dan Thompson (1994:106), Kemp dan
Dayton (1985:246), Merril, dkk (1995:87) menjelaskan lima bentuk/model yang
sering digunakan dalam pembelajaran berbasis komputer, yaitu: model tutorial, drills
and practice, problem solving, simulasi dan game.
Gambar 1. Klasifikasi sistem berdasarkan media pembelajaran
(Romiszowski, 1986)
Supriyono (1991) menjelaskan bahwa ada dua aspek yang perlu ditekankan
dalam pembuatan paket modul PBK/CAI yaitu: (1) Konsep pengajaran berbantuan
komputer (PBK) yaitu dengan mempertimbangkan karakteristik siswa dalam
penyusunan strategi pengajaran untuk ditampilkan dilayar monitor, dan (2)
Implementasi dan konsep model pembelajaran berbantuan komputer. Sedangkan
Herman (1994) telah melakukan penelitian tentang CAI untuk mata pelajaran
3
elektronika dengan aspek-aspek CAI yang dievaluasi meliputi: (1) materi, (2)
tampilan, (3) interaksi siswa, dan (4) interaksi program. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa mahasiswa memberikan tanggapan sikap yang positif terhadap 4
aspek CAI tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian Harun dan Aris (2001) dari perspektif
siswa/mahasiswa, menemukan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian
pembangun program PBK antara lain dalam hal:
Rancangan informasi. Rancangan ini dapat dipahami sebagai proses untuk
menentukan tujuan pengkomunikasian melalui rancangan materi (isi) ke dalam
bentuk PBK yang dibangun.
Rancangan interaksi. Rancangan ini dapat dipahami sebagai proses untuk
mengidentifikasi bagaimana memberikan kontrol kepada siswa/mahasiswa.
Rancangan presentasi. Perancangan ini berkaitan dengan bagaimana
menyajikan tampilan informasi dan petunjuk dalam layar monitor.
Simonson dan Thompson (1994) mengemukakan 6 aspek yang perlu
dipertimbangkan dalam mengembangkan program CAI sebagai berikut:
(a) Umpan balik. Unpan balik akan semakin menarik dan menambah motivasi
belajar apabila disertai ilustrasi suara, gambar, atau video klip.
(b) Percabangan. Program CAI memberikan percabangan berdasarkan respon siswa.
Misalnya, siswa yang selalu salah dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan
tentang mater tertentu, maka program seharusnya merekomendasikan untuk
mempelajari lagi bagian tersebut.
(c) Penilaian. Aspek penilaian sangat penting utuk mengetahui seberapa jauh siswa
memahami materi yang dipelajari.
(d) Monitoring Kemajuan. Program CAI akan lebih efektif bila selalu memberikan
informasi kepada anak didik pada bagian mana dia sedang bekerja dari materi
yang sedang dipelajari, apa yang akan dipelajari berikutnya dan yang akan
dicapai setelah selesai melakukan pembelajaran.
4
(e) Petunjuk. Program CAI yang efektif adalah program yang bisa memberikan
petunjuk kepada siswa ke arah pencapaian jawaban dengan benar.
(f) Tampilan. Perencanaan tampilan layar monitor program CAI meliputi jenis
informasi, komponen tampilan, dan keterbacaan.
Menurut Azhar Arsyad (1995:104) visualisasi pesan, informasi, atau konsep
yang ingin disampaikan kepada siswa dikembangkan dalam berbagai bentuk seperti
foto, gambar/ilustrasi, sketsa/gambar garis, grafik, bagan, chart, dan gabungan dari
dua bentuk atau lebih.
Gambar 2. Model pengembangan PBK Romiszowski
5
Bentuk-bentuk pengembangan yang dikemukakan oleh para ahli di atas
sejalan dengan pengembangan PBK yang diungkapkan oleh Romiszowski (1986), di
mana memberikan visaulisai pengembangan seperti gambar 2.
Dalam model pengembangan ini teridi dari 5 langkah dan 4 level. Dalam
setiap level tersebut menerapkan ke lima langkah yang disebutkan. Lima langkah
tersebut yakni: define; analisys; design; implementasi dan evaluasi, sementara 4 level
terdiri atas 1) the client system, (2) instruksional system, (3) lesson plans; dan (4)
material develop.
Selanjutnya model pengembangan pembelajaran berbantuan komputer yang
dikemukakan oleh Romizswoski (1986) memiliki 4 level, dimana setiap level
memiliki 5 tahap. Dengan demikian langkah-langkah yang dilakukan pada setiap
tingkatan (level) sebagai berikut:
1. Tingkat Pertama, The Client System
a. Definisi Masalah
Masalah-masalah yang perlu didefinisikan pada tahap ini adalah define kinerja
saat ini, dan defesiensi/kebutuhan-kebutuhan masa yang akan datang.
b. Analisis Masalah
Pada tahap ini akan dilakukan analisis pekerjaan (job analysis), front end
analysis dan feasibility analysis.
c. Desain
Rencana proyek dapat mencakup tujuan pembelajaran (di antara kemungkinan
lain)
d. Implementasi
Pada tahap ini, untuk tingkat pertama hanya pada tahap implementasi dalam
bentuk menyediakan sumber daya yang direncanakan.
e. Evaluasi
Tahap evaluasi untuk tingkatan pertama ini adalah evaluasi jangka panjang di
tingkatan klien. Ini terjadi jika rangkaian pengembangan telah dilaksanakan
secara utuh.
6
2. Level Kedua, Sistem Pembelajaran (Instructional System)
a. Definisi Masalah
Tahapan defenisi masalah pada tingkat kedua sistem pembelajaran adalah
mendefinisikan seluruh tujuan-tujuan pembelajaran. Masukan dari tahap ini
adalah output tahap desain pada tingkatan pertama client sistim. Selanjutnya
dari pendefeinisian dari keseluruhan tujuan-tujuan pembelajaran akan
dianalisis kembali pada tahap berikutnya.
b. Analisis Masalah
Pada ahap ini, tujuan-tujuan pembelajaran dari tahap pertama akan dianalisis.
Analisis tersebut antara lain analysis tugas (task analysis) dan analisis target
populasi. Keluaran tahap ini selanjutnya menjadi masukan bagi tahap desain.
c. Desain
Hasil analisis yang dilakukan pada tahap sebelumnya akan menghasilkan
tujuan spesifik, urutan pembelajaran, strategi umum pembelajaran dan
keseluruhan pilihan metode/media yang akan digunakan. Kemungkinan
pilihan metode atau media yang digunakan adalah CAI (Computer Assisted
Instruction) yang akan mengendalikan semua sistem atau kemungkinan lain
adalah CML (Computer Manage Learning).
d. Implementasi
Dari Tahap implementasi pada tingkat pertama, dan keluaran tahap desain
tingkat kedua akan memberikan pilihan CAI/CML.
e. Evaluasi
Yang dimaksud evaluasi pada tahap ini adalah evaluasi PBK yang sudah
dikembangkan, namun masuk dalam level sistem instruksionalnya.
3. Tingkat Ketiga, Rencana Pembelajaran (Lesson Plan)
a. Definisi Masalah
Tahap ini akan mendefenisikan tujuan-tujuan spesifik dari setiap pelajaran.
b. Analisis Masalah
7
Pada tahap ini dilakukan analisis pengetahuan dan keterampilan yang ingin
dicapai dalam program pembelajaran yang dikembangkan. Analisis masalah
ini akan menentukan materi apa yang akan disampaikan kepada siswa.
c. Desain
Pada tahap desain ini akan dihasilkan isi/materi pelajaran, struktur latihan,
spesifik taktik (specifiec tactics), rencana/pemilihan material pembelajaran.
Karena dalam pengembangan ini materi yang akan digunakan adalah
komputer dengan CAI-nya, maka akan didesain pula mengenai struktur chart,
spesifikasi presentase, spesifikasi pendukung, spesifikasi pengendali.
d. Implementasi
Pada tahap ini berkaitan pula dengan implementasi ke perangkat keras dan
perangkan lunak yang akan digunakan. Hasil yang diperoleh pada tahap ini
adalah sfesifikasi perangkat keras minimal.
e. Evaluasi
Pada tahap ini berkaitan dengan tingkatan ketiga, evaluasi dilaksanakan pada
hasil PBK yang telah dikembangkan. Evaluasi tersebut menyangkut hasil
belajar dan prosesnya.
4. Tingkat Keempat, Pengembangan Material (Material Development).
a. Definisi Masalah
Hasil dari desain pada tingkat ketiga merupakan masukan pada tahap defenisi
masalah pada tingkat keempat ini. Selanjutnya pada tahap ini akan
didefenisikan tujuan-tujuan setiap latihan.
b. Analisis Masalah
Dari tujuan-tujuan latihan yang dikemukakan pada tahap sebelunya
selanjutnya dilakukan analisis behavior atau analisis aturan-aturan
c. Disain
Selanjutnya pada tahap ini adalah memasuki tahap membangun PBK.
Langkah-langkah awal dalam tahapan ini adalah mendisain struktur
operan/aturan/urutan skenario dari model yang akan dikembangkan.
8
Selanjutnya mempersiapkan semua material yang akan digunakan apakah itu
material perangkat keras maupun material-material perangkat lunak yang akan
digunakan dalam PBK nantinya. Termasuk didalam disain ini adalah fasilitas
dan kontek yang dikembangkan melalui cara menulis screen pengajaran,
menulis screen pendukung dan menulis algoritma kendali.
d. Implementasi
Pada tahap ini mengimplementasikan hasil desain ke dalam bahasa
pemrograman yang digunakan. Hal ini berkaitan pula dengan tahap
implementasi pada tingkatan ketiga, yaitu tergantung dari spesifikasi
perangkat keras dan perangkat lunak yang akan digunakan, seperti learning
sistim atau authoring sistim. Dalam tahap implementasi ini juga akan
dilakukan validasi dari ahli instruksional dan ahli materi.
e. Evaluasi
Evaluasi pada tahap ini adalah tahapan ujicoba one to one, small group dan
ujicoba yang diperluas. Selanjutnya tahapan ini akan dikemukanan lebih detail
pada pembahasan berikutnya.
Model
yang
dikemukakan
oleh
Romizswoski
merupakan
model
pengembangan yang kompleks, dan dikhususkan pada pengembangan pembelajaran
berbantuan komputer.
C. Kesimpulan
Salah satu model pengembangan PBK yang dapat diterapkan adalah model
pengembangan yang dikemukakan oleh Romiszowski, dimana dalam model
pengembangan ini terdiri atas 4 level, dan disetiap level memiliki 5 stage (langkah)
yang memungkinkan pengembangan PBK dapat mengakomodasi semua aspek yang
dibutuhkan dalam PBK tersebut.
Keempat level tersebut adalah client system, instructional system, lesson
plans, dan material develop. Sementara 5 stage adalah define, analisys, desin,
implementasi, dan evaluasi di setiap level.
9
Daftar Pustaka
Harun, J dan Aris B. (2001). "Designing Web-based Instruction: Learner
Perspectives". Makalah disampaikan dalam The International 7th symposium
on Open and Distance Learning di Yogyakarta 12-14 Nov. 2001.
Kaldubowski MG. 2001. "Web-based Instruction: A Paradox and Enigma of
lnstructional Paradigms, Pedagogy and Design Principles". Makalah
disampaikan dalam The International 7th symposium on Open and Distance
Learning di Yogyakarta 12-14 Nov. 2001.
Knapp. LR. dan Allen D. Glenn. (1996). Restructuring School with Technology.
Boston. Allyn & Bacon.
Laurillard, D. (1993). Rethinking University Teaching. London; Routledge.
Merril, P.F., K. Hammos, BR Vincent, PL Reynolds, L Cristensen, dan MN Tolman.
(1996). Computer in education. Boston: Allyn & Bacon.
Romiszowski, AJ. (1986). Developing Auto-instructional materials: from
programmed texts to CAL and Interactive Video. London: Kogan Page.
Simonson, M.R. dan Thomson. (1994). Educational computing foundations (2rd ed.).
New York: Macmillan Publishing Company.
10
Download