strategi penentuan spot (titik) billboard iklan layanan masyarakat

advertisement
STRATEGI PENENTUAN SPOT (TITIK) BILLBOARD IKLAN
LAYANAN MASYARAKAT TENTANG SPEKTRUM
FREKWENSI RADIO DEPKOMINFO DI PROVINSI BANTEN
TAHUN 2007 - 2008
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Strata Satu (S1) Fakultas Ilmu Komunikasi
Disusun oleh
Nama
: Awal Ramdani
Nim
: 04302-074
Bidang Studi : Periklanan / Marcomm
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
JAKARTA
2009
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
BIDANG STUDI MARCOM
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI
Nama
: Awal Ramdani
Nim
: 04302-074
Bidang Studi
: MARCOM
Judul skripsi
: Strategi Penentuan Spot (Titik) Billboard Iklan Layanan
Masyarakat tentang Spektrum Frekwensi Radio
Depkominfo Di Provinsi Banten Tahun 2007 - 2008
Jakarta,29 Agustus 2009
Mengetahui,
Pembimbing I
( Nurprapti W. Widyastuti, S.Sos, M.Si )
Pembimbing II
( Sugihantoro, S.Sos )
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
BIDANG STUDI MARCOM
LEMBAR TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI
Nama
: Awal Ramdani
Nim
: 04302-074
Bidang Studi
: MARCOM
Judul skripsi
: Strategi Penentuan Spot (Titik) Billboard Iklan Layanan
Masyarakat tentang Spektrum Frekwensi Radio
Depkominfo Di Provinsi Banten Tahun 2007 - 2008
1.
Ketua Sidang
Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si
2.
Penguji AhliSM Niken Restati, S.Sos
3.
Pembimbing I
Nurprapti W. Widyastuti, S.Sos, M.Si
4.
(…………………………...)
, M.Si (…………………………...)
(…………………………. .)
Pembimbing II
Sugihantoro, S.Sos
(…………………………. .)
Jakarta,29 Agustus 2009
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
BIDANG STUDI MARCOM
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SIDANG SKRIPSI
Nama
: Awal Ramdani
Nim
: 04302-074
Bidang Studi
: MARCOM
Judul skripsi
: Strategi Penentuan Spot (Titik) Billboard Iklan Layanan
Masyarakat tentang Spektrum Frekwensi Radio
Depkominfo Di Provinsi Banten Tahun 2007 – 2008
Jakarta, 1 September 2009
Disetujui dan diterima oleh :
Pembimbing II
Pembimbing I
( Nurprapti W. Widyastuti, S.Sos, M.Si )
( Sugihantoro, S.Sos )
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
( Dra. Diah Wardhani, M.Si )
Ketua Bidang Studi
( Dra. Tri Diah Cahyowati M.Si )
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
BIDANG STUDI MARCOMM
ABSTRAKSI
Awal Ramdani (04302-074)
Strategi Penentuan Spot (Titik) Billboard Iklan Layanan Masyarakat Tentang
Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Di Provinsi Banten Tahun 2007 - 2008
xv + 74 halaman ; 4 lampiran
Bibliografi : 23 Acuan (1984 - 2008)
Media luar ruang Billboard adalah suatu industri besar yang melibatkan
banyak unsur seperti bina usaha, perizinan, teknis pemasangan, pemilihan lokasi
yang tepat, perawatan atau pengawasan dan unsur-unsur lainnya yang menunjang
media luar ruang tersebut. Dari segi teknis unsur-unsur tersebut akan melibatkan
ahli-ahli konstruksi, pertamanan, elektronika, komputer, desainer dan sebagainya.
Selain itu diperlukan pula strategi baik dalam pembuatan maupun
pemasangannya. Dalam strategi beriklan, pemilihan lokasi atau penentuan titik
iklan Billboard merupakan faktor yang penting karena hal tersebut akan
menentukan seberapa efektifnya jangkauan iklan yang ditampilkan. Seperti yang
dilakukan Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) pada Billboard
iklan layanan masyarakat mengenai penggunaan spektrum frekwensi radio,
Depkominfo perlu menerapkan strategi yang jitu untuk menentukan titik iklan
(spot) yang tepat dan efisien terhadap masyarakat luas.
Perumusan permasalahan adalah bagaimana strategi penentuan titik (Spot)
Billboard Iklan Layanan Masyarakat mengenai Spektrum Frekwensi Radio yang
dikeluarkan oleh Depkominfo di provinsi Banten Tahun 2007-2008 ? Sedangkan
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi
penentuan titik (Spot) Billboard Iklan Layanan Masyarakat mengenai Spektrum
Frekwensi Radio Depkominfo di provinsi Banten Tahun 2007-2008.
Konsep yang digunakan mengacu pada konsep yang dikeluarkan oleh
Terence A Shimp yang menjelaskan strategi media yang mencakup empat
kegiatan yaitu Pemilihan Audiens Sasaran, Spesifikasi Tujuan Media, Pemilihan
Media Periklanan dan pembelian media.
Metode penelitian yang digunakan menggunakan metode analisis
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan memperoleh data atau informasi dengan melakukan wawancara mendalam
dengan beberapa nara sumber, yaitu Kepala Dirjen Pos dan Telekomunikasi
Depkominfo serta Media Planer PT Cemerlang Gemilang.
Dari hasil penelitian dapat diketahui Depkominfo yang dalam hal ini
adalah Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten
telah melakukan strategi penempatan titik Billboard iklan sesuai dengan analisa
situasi sesuai strategi perencanaan yang didesain untuk mencapai tujuan tertentu
dan pengembangan proses kegiatan kampanye iklan berdasarkan atas fakta-fakta
yang ada, hingga karakteristik khalayak yang dituju dapat mempengaruhi
khalayak dalam pesan iklan yang disampaikan.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillaahirobbil’aalamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia serta hidayahNya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi yang berjudul : Strategi
Penentuan Titik (Spot) Billboard Iklan Layanan Masyarakat Tentang Spektrum
Frekwensi Radio Depkominfo Di Provinsi Banten Tahun 2007 - 2008 dengan
baik. Arti pentingnya skripsi ini dalam konteks ilmu komunikasi paling tidak
memberikan informasi yang cukup dan dapat membuka wawasan pembaca
mengenai media periklanan khususnya media luar ruang.
Mengingat hanya Allah SWT-lah Yang Maha Sempurna, penulis
menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
penulis mengharapkan saran, kritik dan masukan demi perbaikan pemikiran dan
penyusunan yang lebih baik lagi.
Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak yang banyak memberikan sumbangan yang sangat berarti baik moril
maupun materil. Untuk itu dengan segala ketulusan hati, penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Ibu Nurprapti W. Widyastuti, S.Sos, M.Si, selaku pembimbing I yang
telah sabar untuk memberikan bimbingan dan semangat untuk segera
menyelesaikan skripsi ini kepada penulis.
2. Bapak Sugihantoro, S.Sos, selaku pembimbing II yang telah memberikan
waktu diantara kesibukannya untuk memberikan bimbingannya kepada
penulis.
3. Ibu Dra. Diah Wardhani M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi.
4. Ibu Tri Diah Cahyowati M.Si selaku ketua Bidang Advertising &
Marcomm Fakultas Ilmu Komunikasi.
5. Drs Hardiyanto Jatmiko M.Si selaku pembimbing akademis yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan studi.
6. Kedua orang tuaku Drs H Mashud & Almarhumah Hj Sarkiah, kedua
kakakku Eka Afriyani dan Alpani atas dukungan dalam hal apapun, doa
dan kasih sayang yang tiada hentinya dalam setiap langkahku…
7. Istriku Devi Ratnasari, kakak dan abang Iparku Dian sagita, mas Ruby
teman- temanku antara lain, Bpk Sigit, Bpk wibowo, Bpk Toni, Nadira,
Sofyan, Andri,khususnya anak-anak Lebay community atas partisipasinya,
dan seluruh angkatan 2002 atas semangat dan dukungannya dan juga buat
hari-hari yang sangat menyenangkan dan membahagiaan bersama
kalian…semoga kalian menjadi orang-orang yang berhasil dan temanteman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang senantiasa
pernah lama hadir dari awal masa kuliah…
8. Seluruh staf Tata Usaha Fikom yang selalu bersedia melayani kebutuhan
administrasi penulis dalam
penyelesaian skripsi.
kegiatan perkuliahan
maupun
proses
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta
memberikan balasan yang setimpal kepada semua pihak tersebut di atas, dan
semoga penelitian dalam skripsi ini dapat memberikan sumbangan dan
manfaat bagi bidang ilmu komunikasi dan pihak-pihak yang berkenan
membacanya.
Jakarta,2 september 2009
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................
ii
ABSTRAKSI.....................................................................................................
v
KATA PENGANTAR .......................................................................................
vi
DAFTAR ISI .....................................................................................................
ix
BAB I : PENDAHULUAN
BAB
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................
1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................
6
1.3. Tujuan Penelitian .................................................................
7
1.4. Signifikasi Penelitian............................................................
7
II : KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Iklan sebagi suatu Proses Komunikasi ..................................
8
2.2. Media Periklanan .................................................................
11
2.3. Proses perencanaan Media....................................................
13
2.4. Strategi Media......................................................................
15
2.5. Billboard (papan reklame) Sebagai Salah Satu Media
Luar
Ruang...................................................................................
21
2.5.1. Pengertian Billboard (papan reklame) .......................
21
2.5.2. Kelebihan dan Kekurangan/kelemahan Billboard......
25
2.5.3. Proses Penempatan Billboard....................................
26
2.5.4. Efektifitas Billboard..................................................
29
2.6. Iklan Layanan Masyarakat....................................................
32
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian .....................................................................
36
3.2. Metode Penelitian.................................................................
37
3.3. Key informan .......................................................................
38
3.4. Teknik Mengumpulkan Data ...............................................
38
3.4.1. Data Primer...............................................................
38
3.4.2. Data Sekunder...........................................................
39
3.5. Definisi Konsep....................................................................
39
3.6. Fokus Penelitian...................................................................
40
3.7. Teknik Analisa Data.............................................................
41
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Sekilas
Mengenai
Depkominfo
selaku
Lembaga yang Mengeluarkan Iklan Layanan
Masyarakat Spektrum Frekwensi Radio................................
44
4.2. Hasil Penelitian ....................................................................
45
4.2.1. Analisa Situasi dan Lingkungan ................................
46
4.2.2. Tujuan Komunikasi dari Strategi Iklan
Layanan Masyarakat Depkominfo.............................
49
4.2.3. Ruang Lingkup Strategi dari Pekerjaan
Billboard Iklan Layanan Masyarakat
Depkominfo..............................................................
52
4.2.4. Strategi Perencanaan Media ......................................
55
4.2.5. Strategi Penentuan lokasi titik (spot) iklan ................
59
4.2.5.1. Kabupaten Lebak / Rangkasbitung ..............
59
4.2.5.2. Kabupaten Pandeglang / Pandeglang ...........
60
4.2.5.3. Kabupaten Serang / Serang..........................
61
4.2.5.4. Kabupaten Tangerang / Tangerang ..............
62
4.2.5.5. Kabupaten Cilegon......................................
63
4.3. Pembahasan .........................................................................
64
4.3.1. Pemilihan Audiens Sasaran .......................................
66
4.3.2. Spesifikasi Tujuan Media..........................................
69
4.3.3. Pemilihan Media Periklanan......................................
70
4.3.4. Pembelian Media ......................................................
71
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ..........................................................................
74
5.2. Saran ....................................................................................
75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Periklanan saat ini merupakan suatu bagian yang tidak terlepas dari
kehidupan masyarakat, baik dalam kehidupan ekonomi maupun kehidupan sosial
mereka. Melalui iklan orang dapat memberikan atau memperoleh informasi
mengenai produk atau jasa, apa lagi pada zaman yang serba modern seperti
sekarang ini dimana persaingan dalam dunia usaha semakin ketat sehingga
periklanan dipandang sebagai suatu alat yang dapat meningkatkan daya saing
dalam menunjang keberhasilan pemasaran (marketing). Sebagai konsumenpun,
kita semua adalah sasaran iklan yang mengisi hampir setiap waktu dari kehidupan
kita. Jadi, pada akhirnya periklanan merupakan bagian integral dari kehidupan
masyarakat, yang mau tidak mau tidak akan terlepas dari kehidupan masyarakat.
Periklanan, tanpa tujuan yang baik, tidak mungkin mengarahkan dan
mengendalikan keputusan. Tujuan iklan sendiri adalah berusaha untuk menarik
minat khalayak terhadap suatu produk atau pun jasa tertentu melalui berbagai
strategi. Keberhasilan terhadap penjualan suatu produk barang atau jasa sangat
dipengaruhi oleh mampu tidaknya iklan tersebut menarik perhatian, ketertarikan,
keinginan, dan keyakinan yang pada akhirnya bermuara pada perilaku yang
dilakukan oleh khalayak.
Sebagai suatu pesan yang ditujukan kepada khalayak, penyebaran
informasi iklan biasanya dibantu dan didukung oleh media. Tanpa dukungan
media, iklan sebagai suatu proses komunikasi tidak dapat menjalankan fungsinya
yaitu menjadi saluran atau jembatan antara produsen dan konsumen pada tingkat
pasaran masa yang ruang geraknya sudah melampaui batas kota dan daerah.1
Sebelum mengulas lebih jauh, ada hal penting dalam memberikan batasan
definisi iklan. Salah satu definisi iklan adalah sebagai berikut : “Pesan yang
menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu
media“.2 Sedangkan pengertian periklanan adalah “ Pesan-pesan penjualan yang
paling persuasif yang diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensial atas
produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya.3
Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, periklanan pun
mengalami banyak perkembangan dan media yang digunakanpun semakin
beragam. Salah satunya adalah media luar ruang yakni papan iklan atau billboard.
Industri media luar ruang adalah suatu industri besar yang melibatkan banyak
tenaga spesialis seperti bina usaha, perizinan, teknis pemasangan (termasuk
pemilihan lokasi yang tepat), serta perawatan atau pengawasan. Selain itu
diperlukan
pula
strategi
baik
dalam
pembuatan
ide
kreatif
maupun
pemasangannya. Jadi dapat dikatakan sekarang ini, industri ini billboard telah
tumbuh secara pesat dan menjadi industri yang menggabungkan teknologi dari
berbagai bidang untuk kepentingan tujuan periklanan.
1
Nuradi, Iklan Sebagai Suatu Unsur Mutlak Komunikasi Pembangunan, Remaja Rosdakarya
Bandung ; 1995, hal. 9
2
Ibid, hal.11
3
Frank Jefkins, Periklanan (Jakarta: Erlangga, 1996), hal.5
Dalam strategi beriklan, pemilihan lokasi atau penentuan titik iklan
billboard merupakan faktor yang penting karena hal tersebut akan menentukan
seberapa efektifnya jangkauan iklan yang ditampilkan. Hal-hal yang harus
diperhatikan pengiklan dalam penentuan titik (spot) billboard iklan adalah : arus
perjalanan, jenis produk, jangkauan (kemampuan media menjangkau khalayak
sasaran), kecepatan arus lalu lintas, persepsi orang terhadap lokasi, dan keserasian
dengan lingkungan sekitarnya.4
Seperti
yang
dilakukan
Departemen
Komunikasi
dan
Informasi
(Depkominfo) pada billboard iklan layanan masyarakatnya. Depkominfo perlu
menerapkan suatu sistem atau strategi yang jitu untuk menyebarkan suatu
informasi yang tepat dan efisien mengenai pemberitahuan informasi terhadap
masyarakat luas. Pelaksanaannya adalah suatu kegiatan kampanye periklanan
layanan masyarakat yang dibuat dan dirancang secara sistematis, tepat guna dan
dapat diterima oleh masyarakat atau khalayak sasarannya sebagai suatu bentuk
informasi dan pegetahuan melalui media billboard sebagai alat publikasi
periklanan.
Kampanye periklanan melalui media billboard Depkominfo yang
dicanangkan dan dijadikan objek dalam penelitian ini adalah terkait dengan
kebijakan pemerintah tentang Spektrum Frekwensi Radio kepada masyarakat
tentang setiap penggunaan spektrum frekwensi radio harus memiliki izin dari
Dirjen Postel Depkominfo. Tentu tidaklah mudah memberikan pengertian
demikian bagi segenap lapisan masyarakat. Mengingat tingkatan pendidikan
4
Rhenald Kasali. Manajemen Periklanan (PT. Pustaka Utama Grafiti, Cetakan kedua, Jakarta
1992). Hal.138
masyarakat yang bevariasi dan luasnya daerah yang harus dijangkau. Pendekatan
dan sosialisasi seefesien dan seefektif mungkin, yaitu dengan mengunakan saluran
media yang ada. Diperlukan formulasi pesan yang relatif lebih efektif dan efisien,
serta mempunyai arti yang mudah diterima dan dimengerti oleh masyarakat.
Sehingga apa yang menjadi tujuan pengiriman pesan (komunikator) dapat
tercapai.
Maka untuk lebih mengefektifkan kampanye periklanan tersebut
Depkominfo melakukan suatu program kampanye periklanan yang dapat
tersosialisasikan serta dapat dimengerti masyarakat yang dilakukan dengan
menggunakan media luar ruang Billboard atau papan iklan, karena media ini
adalah salah satu media yang paling efekif dalam penyebaran informasi produk
secara efektif dan efisien terhadap khalayak.
Billboard adalah salah satu media yang paling banyak digunakan oleh para
pengiklan karena dapat dengan mudah dilihat visualnya, kemampuannya dapat
menampilkan sesuatu, dapat menciptakan kesan atau ingatan khalayak melalui
warna-warna yang kontras dan mencolok yang ditampilkan. Jadi Billboard
mempunyai pengaruh yang lebih besar sebagai media beriklan dibanding dengan
media cetak lainnya.5
Pemasangan iklan pada media luar ruang seperti Billboard mempunyai
kualitas khusus yang berbeda dengan media lainnya. Namun sama halnya dengan
media iklan yang lainnya, kedudukan dan fungsi iklan luar ruang telah mengalami
perubahan dari waktu ke waktu, khususnya berkaitan dengan pemakaiannya.
5
AD Ferbey, How to Produce Succesful Advertising, (Jakarta ; PT Gramedia Pustaka Utama,
1997), hal. 52
Fungsi utama sarana ini sekarang adalah sebagai iklan untuk mengingatkan atau
sebagai media sekunder untuk mendukung kampanye iklan pada media cetak atau
televisi, sehingga fungsinya lebih sebagai pendukung kampanye iklan dari media
utama karena sifat pesannya lebih kearah reminder.
Penempatan lokasi Billboard yang strategis adalah pada titik-titik
keramaian misalnya : stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, ruas jalan tol, jalan
arteri, gedung-gedung bertingkat, taman-taman kota dan tempat-tempat lainnya.
Dalam perencanaan sebuah Billboard hal yang sangat penting untuk
dipertimbangkan adalah penentuan nilai strategis dari lokasi dimana Billboard
tersebut akan ditempatkan. Beberapa faktor yang menyangkut kondisi lokasi dapat
menjadi menentuan nilai strategis dan efektivitasnya.
Media Billboard Depkominfo yakni mengenai pemberitahuan spektrum
frekwensi radio dilakukan pada titik pada berbagai tempat yang telah ditentukan.
Penentuan titik atau tempat billboard ini tentunya telah direncanakan dan
dipertimbangkan sebelumnya. Beberapa diantaranya adalah lokasi penentuan titik
Billboard mengenai pemberitahuan spektrum frekwensi radio yang dilakukan
dalam penelitian ini yakni pada lima lokasi di provinsi Banten yakni Kabupaten
Lebak / Rangkasbitung, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten
Tangerang dan Kabupaten Cilegon. Provinsi Banten merupakan salah satu daerah
perindustrian sehingga penggunaan spektrum frekwensi radio pada provinsi ini
sangat padat sekali. Pada provinsi ini banyak sekali frekwensi-frekwensi radio
ilegal yang jika tidak ditangani akan menimbulkan permasalahan seperti misalnya
gangguan frekwensi radio pada pesawat terbang.
Semenjak dilaksanakannya program iklan layanan masyarakat pada tahun
2004 sampai dengan 2008 pengurusan izin spektrum frekwensi radio yang legal
terus mengalami peningkatan yang sangat pesat, terutama pada biaya hak
pengguna (BHP).6 Disini yang terlihat bahwa dengan adanya iklan layanan
masayarakat mengenai spektrum frekwensi radio dapat menyadarkan masyarakat
agar memiliki frekwensi yang legal sehingga tidak terjadi interperensi (gangguan
spektrum frekwensi radio) karena bila terjadi gangguan pada frekwensi legal
ataupun ilegal efeknya sangat berbahaya. Karena frekwensi merupakan sumber
daya alam yang terbatas, sehingga diperlukan pengawasan dan pengendalian dari
pemerintah tepatnya Depkominfo (Direktorat Jendral Pos dan Telekominikasi)
yang ada di seluruh Indonesia sesuai dengan undang-undang no.36 tentang
telekomunikasi tahun 1999.
Depkominfo yang dalam hal ini adalah Dirjen Postel sebagai intansi yang
berwenang dalam memberikan informasi mengenai spektrum frekwensi radio ini,
berkejasama dengan PT. Cemerlang Gemilang membuat suatu informasi Iklan
Layanan Masyarakat media luar ruang atau Billboard yang ditempatkan pada
beberapa titik yang sudah ditentukan sebelumnya. Dalam tampilan iklan tersebut,
ditampilkan informasi mengenai masyarakat yang harus izin jika akan
menggunakan spektrum frekwensi radio. Dari hal tersebut penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yakni bagaimana strategi penempatan atau penentuan spot
(titik) Billboard iklan layanan masyarakat mengenai Spektrum Frekwensi Radio
6
Data Depkominfo (Divisi Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi), 2008
yang dikeluarkan oleh Depkominfo di provinsi Banten Tahun 2007-2008 tersebut
sehingga dapat ditentukan pada titik-titik tertentu.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan yang akan diteliti adalah : “Bagaimana
strategi penentuan spot (titik) Billboard Iklan Layanan Masyarakat mengenai
Spektrum Frekwensi Radio yang dikeluarkan oleh Depkominfo di provinsi Banten
Tahun 2007-2008 ?”
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui Strategi penentuan spot
(titik) Billboard Iklan Layanan Masyarakat mengenai Spektrum Frekwensi Radio
Depkominfo di provinsi Banten Tahun 2007-2008.
1.4. Signifikasi Penelitian
1. Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada ilmu
komunikasi khususnya dalam bidang ilmu periklanan berkaitan dengan unsurunsur dalam penempatan iklan Billboard. Dimana memberikan gambaran bahwa
iklan merupakan hal yang penting bagi manusia dan juga memiliki strategi dalam
penempatan atau pemasangannya.
2. Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada para pengiklan
Indonesia khususnya bagi perancang pesan iklan atau perencana media iklan yang
dalam hal ini adalah Depkominfo sehubungan dengan strategi penggunaan unsurunsur iklan dalam penyampaian pesan iklan Billboard, dalam tujuannya
meningkatkan dunia periklanan yang lebih baik, menarik, dan profesional.
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Iklan sebagai suatu Proses Komunikasi
Iklan pertama kali dikenal lewat pengumuman-pengumuman yang
disampaikan secara lisan, artinya dilaksanakan melalui komunikasi verbal. Karena
disampaikan secara lisan, maka daya jangkaunya sempit. Namun untuk ukuran
ketika itu, iklan yang demikian dianggap efektif. Kata iklan sendiri berasal dari
bahasa Latin yaitu ”advertere” (Advertising) yang pertama kali digunakan oleh
Daniel Starch, Profesor pada Harvard University.7
Proses iklan umumnya mengandung nilai komunikasi, karena periklanan
adalah suatu komunikasi massa dan harus dibayar untuk menarik kesadaran,
menanamkan informasi, mengembangkan sikap atau mengharapkan adanya suatu
tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan.8
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator
(source) kepada komunikan (receiver) melalui suatu media, yang kemudian
proses itu berkembang menjadi proses penyampaian pesan dari suatu produk
kepada konsumen yang disebut iklan.
7
8
Rhenald Kasali, Op.Cit, hal.11.
Ibid, hal. 51
Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran
promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Secara sederhana
iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan
kepada masyarakat lewat suatu media. Namun seiring perkembangannya iklan
tidak hanya terbatas pada penawaran suatu produk saja tapi juga sebagai media
untuk penyampaian pesan lainnya seperti informasi sebuah acara/event.
Iklan secara universal dikenal sebagai alat komunikasi yang banyak
digunakan oleh banyak perusahaan dan organisasi lainnya sehingga iklan
mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Fungsi Pemasaran
Salah satu fungsi iklan adalah mendatangkan uang bagi pengiklan karena
orang membeli produk yang diiklankan. Fungsi pemasaran adalah fungsi
untuk memenuhi permintaan para pemakai ataupun pembeli terhadap barangbarang ataupun jasa serta gagasan yang diperlukannya. Singkatnya iklan
dipandang dalam fungsi pemasaran merupakan alat bantu dari pemasaran.
2. Fungsi Komunikasi
Semua bentuk iklan memang mengkomunikasikan melalui media mengenai
pesan dari komunikator kepada komunikan yang terdiri atas sekelompok orang
yang menjadi khalayaknya. Sebagai fungsi komunikasi iklan berisi informasi
mengenai suatu produk.
3. Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan merupakan sebagian dari fungsi komunikasi. Dalam
periklanan hal demikian sangat diperhatikan dan melalui proses pendidikan
untuk pembentukan sikap setiap orang dapat meningkatkan aspek-aspek
kognisinya, kemudian aspek afeksinya, dan aspek psikologinya.
4. Fungsi Ekonomi
Iklan mengakibatkan semakin tahu tentang produk-produk tertentu, bentuk
pelayanan jasa tertentu, maupun kebutuhan-kebutuhan serta memperluas ideide yang mendatangkan keuntungan finansial bagi suatu perusahaan.
5. Fungsi Sosial
Iklan juga mempunyai fungsi sosial membantu menggerakan suatu perubahan
standar hidup yang ditentukan oleh kebutuhan manusia seluruh dunia.
Misalnya melalui iklan dapat digerakan bantuan keuangan, bahan makanan
kepada bangsa-bangsa yang memerlukan.9
Pada dasarnya pendekatan pesan iklan terbagi menjadi tiga yaitu :
1. Rational / informational appeals (Pendekatan rasional / informasional).
Pendekatan ini difokuskan pada segi praktis dan fungsi produk akan
kebutuhan konsumen pada suatu produk. Sedangkan pesan menekankan
pada fakta maupun persuasi secara rasional. Ada berbagai motivasi yang
bisa dipakai sebagai dasar menentukan daya tarik rasional antara lain
kualitas, efisiensi, ekonomis, kesehatan, kemanjuran, kenyamanan dan
kenikmatan.
2. Emotional appeals (Pendekatan emosional).
9
Alo Liliweri, Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan, (Bandung: CA, 1992), hal. 4 .
Pendekatan ini berkaitan dengan kebutuhan psikologis atau kebutuhan
sosial sasaran dalam membeli atau menggunakan suatu produk. Disamping
itu didasari pada keadaan psikologi sasaran baik dalam perannya sebagai
pribadi maupun dalam suatu lingkungan sosial.
3. Combination appeals (Pendekatan kombinasi)
Pendekatan rasional dan emosional bukan sesuatu yang bertentangan tetapi
dapat dipergunakan untuk membangun iklan yang efektif dalam
mengkombinasikan keduanya. Hal ini dikarenakan keputusan pembelian
konsumen sering juga didasari pada motivasi rasional dan emosional
sekaligus.10
2.2.
Media Periklanan
Para praktisi periklanan menjelaskan bahwa media adalah sarana
komunikasi untuk menyampaikan iklan kepada khalayak, seperti surat kabar,
majalah, televisi, radio, papan iklan dan lain-lain.11 Media yang digunakan untuk
menyampaikan pesan iklan dinamakan media periklanan. Suatu media digunakan
sebagai kegiatan periklanan, ini dikarenakan media adalah sebagai perantara
dalam proses komunikasi yang akan disampaikan antara komunikator dengan
komunikan.
Media periklanan terbagi atas dua media yaitu :
1. Media lini atas (above the line), yang terdiri dari iklan-iklan yang dimuat
dalam media cetak (surat kabar, majalah dan tabloid), elektronik (radio,
10
Sunarto Prayitno, Pengembangan Kreatif Daya Tarik Periklanan, (Majalah Cakram no.101 Juli
2002), hal.18-19
11
Hendry Saputra, Gunadi Suharso, Baty Subakti, Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia
Yang Disempurnakan, Komisi Periklanan Indonesia, 1996.
televisi, bioskop, dan internet) dan media luar ruang (Billboard, poster dan
alat transportasi).
2. Media lini bawah (below the line), yaitu terdiri dari seluruh media selain
media yang di atas, seperti pameran, kalender, agenda, display, souvenir,
dan lain-lain.12 dalam hal ini, Vertical Banner termasuk di dalamnya.
Agar iklan tidak sia-sia, menurut Courtlang Bove’s dan William F. Arens
dalam bukunya Contemporary Advertising, selanjutnya dikutip oleh majalah
Cakram, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan media luar
ruang, yaitu :13
1. Pergunakan ide-ide cemerlang, terutama untuk bagian judul utama iklan.
Hal ini perlu dilakukan karena dalam media iklan luar ruang ini hampir
bisa dipastikan tidak ada tempat untuk subjudul yang biasanya berfungsi
untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Selain itu, karena
berfungsi untuk menggugah kesadaran konsumen, gunakanlah ide atau
gagasan secara cepat, tepat dan mudah diingat.
2. Karena media luar ruang merupakan suatu seni dalam memadatkan atau
menyingkat pesan iklan, pergunakan tampilan iklan yang sederhana
dengan membuang semua gambar dan kata-kata yang tidak ada
hubungannya dengan produk. Akan lebih baik berkonsentrasi terhadap halhal yang berkaitan dengan konsep dasar dari tema kampanye iklan.
3. Pergunakanlah pendekatan emosi yang membuat konsumen akan selalu
terkenang. Hal ini penting dilakukan karena media luar ruang terkadang
12
13
Rheinald Kasali, Op.cit, hal. 23
Cakram. Edisi Maret 2007, hal. 17
menjadi sarana hiburan bagi pengunjung, pejalan kaki atau pengendara
yang merasa bosan atau lelah.
4. Pergunakanlah warna yang dapat mengarahkan pesan iklan. Untuk tujuan
ini sangat baik bila menggunakan warna-warna yang saling berlawanan.
5. Ambillah keuntungan dari lokasi yang dipilih, misalnya untuk iklan
restoran dapat menggunakan Billboard yang menunjukkan lokasinya ada
di seberang jalan.
Saat ini media luar ruang Billboard telah menjadi salah satu tulang
punggung serta urat nadi dari kegiatan periklanan Indonesia, peran serta media
Billboard dalam penyampaian pesan telah memberikan masukan yang besar bagi
para produsen yang ingin memperkenalkan produknya kepada konsumen.
2.3. Proses perencanaan Media ( Media Plan )
Perencanaan media adalah serangkaian keputusan yang diambil untuk
menjawab pertanyaan dari pengiklan yakni metode atau langkah yang terbaik
yang harus dilakukan oleh pengiklan untuk dapat menyampaikan pesan kepada
khalayak sasaran dari produk atau jasa yang ditawarkan.
Tujuan perencanaan media adalah untuk menentukan sasaran media yang
berorientasi kepada tindakan yang merupakan penjabaran dari perluasan sasaran
pemasaran dan karena itu juga berorientasi pada sasaran pemasaran. Sasaran harus
menempatkan rencana media sehubungan dengan pasar dan rencana pemasaran.14
14
Jim Surmanek, Media Planning (Perencanaan Media), diterjemahkan Sofyan Cikmat, (Jakarta;
PT Elex Media Koputindo, 2001), hal.137
Perencanaan media meliputi proses penyusunan rencana penjadawalan yang
menunjukan bagimana waktu dan ruang periklanan akan mencapai tujuan
pemasaran.15
Proses perencanaan media merupakan proses yang berkesinambungan
karena meliputi kategori maupun sarana media yang akan dipilih sebagai wahana
iklan sehingga evaluasi akhir berupa terpaan iklan tersebut bagi khalayak.
Bagan 2.1
Proses Perencanaan Media
Stategi Periklanan
Strategi
Pemasaran
Tujuan
Iklan
Anggaran
Iklan
•
•
•
•
Strategi
Pesan
Strategi
Media
Strategi Media
Pemilihan audience sasaran
Spesifikasi tujuan
Pemilihan media dan sasaran
Pembelian Media
Sumber : Terence A. Shimp, Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran
Terpadu, (Jilid II, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta, 2000), hal. 6
Terence A Shimp menjabarkan perencanaan media meliputi kordinasi tiga
tingkat perumusan strategi yakni : strategi pemasaran, strategi periklanan, dan
strategi media. Strategi pemasaran menyeluruh (terdiri dari identifikasi pasar
sasaran dan seleksi bauran pemasaran) memberi tekanan dan arah pilihan
pemasangan iklan serta strategi media.
15
Arnold M.Barban, Essential of Media Planing, (NTC Bisiness Book, Lincolnwood, 1997), hal.2
Dari penjelasan sebelumnya tentang perncanaan media seperi pada bagan 2.1
untuk bagian strategi media dibuat terpisah.
2.4. Strategi Media
Strategi memang bagian dari perencanaan media dan menjadi faktor
terpenting yang menentukan keberhasilan kampanye iklan. Strategi media memuat
elemen yang berpengaruh pada penjualan iklan. Strategi menyediakan arahan bagi
semua anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi
merupakan rencana yang tepat dan cermat serta sistematis mengenai kegiatan
untuk mencapai sasaran khusus.16
Istilah strategi berasal dari kata Yunani ”strategeia” yang berarti
kepemimpinan (leadership). Strategi adalah keseluruhan tindakan-tindakan yang
ditempuh oleh sebuah organisasi untuk mencapai sasarannya atau dengan kata lain
strategi merupakan kualitasator elemen dinamis pengelolaan yang memungkinkan
sebuah organisasi mencapai sasaran.17 Atau dapat juga diartikan sebagai
serangkaian tindakan logis yang ditujukan untuk mendapatkan keunggulan
bersaing yang dapat dipertahankan, memperkuat posisi terhadap konsumen, atau
mengalokasikan sumber daya.
Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck menjelaskan strategi diartikan
sebagai rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan
keunggulan strategi perusahaan atau organisasi dengan tantangan lingkungan dan
16
17
KBBI, Edisi Kedua, Depdikbud, Balai Pustaka 1993, hal. 964.
Winardi, Strategi Pemasaran, (Bandung: Mandar Maju 1998), hal. 46.
yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai
melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.18
Strategi dalam kaitannya dengan media, Jack Z. Sissors mengatakan :
Media strategies develope out of objective a media strategy is a series of
actions selected from several possible alternatives o best achieve the media
should be used. (media strategi mengembangkan tujuan-tujuan suatu strategi
media adalah runtutan kegiatan yang terseleksi dari beberepa alternatif
kemungkinan untuk mendapatkan hasil yang terbaik mencakup keputusan seperti
media jenis apa yang harus digunakan).19
Menciptakan strategi media menuntut bahwa perencanaan memiliki
pengetahuan yang mendalam mengenai sifat-sifat media, bagaimana media
bekerja, bagaimana cara media dikonsumsi, bagaimana media dapat digunakan
untuk mencapai hasil yangdiinginkan.
Strategi media adalah pemecahan dari sasaran-sasaran media. Pernyataan
strategi media itu menggambarkan dengan rinci arah tindakan yang akan diambil
dengan media, media mana yang akan dipakai, berapa kali media yang akan
dipakai dan selam periode mana dalam satu tahun.20
Sejumlah alernatif media dapat diperoleh untuk mencapai sasaran-sasaran
media. Pekerjaan perencanaan media yang akan menghasilkan pengaruh
keseluruhan yang terbaik sehubungan dengan keputusan iklan. Langkah-langkah
selanjutnya setelah menjelaskan tentang konsep-konsep dasar dari strategi media
yaitu bagaimana proses pemilihan sebuah media periklanan
18
Lawrence R. Jauch & William F. Glueck, Manajemen Strategi dan Kebijakan Organisasi, Edisi
Ketiga, Erlangga, Jakarta, 1996, hal. 12.
19
Jim Sumarnek, Op.cit, hal. 9
20
Ibid, hal. 137
Adapun penjabaran strategi media yang mencakup empat kegiatan yang
saling berkaitan tersebut yaitu21 :
A. Pemilihan Audiens Sasaran
Penentuan segmentasi pasar atau audiens merupakan hal terpenting karena
iklan direspon oleh audiens selaku consumer produk dimana media juga turut
menentukan keberhasilan tingkat promosi. Tiga faktor utama yang digunakan
untuk mensegmenasi audiens sasaran dalam strategi media adalah :
1. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit
geografis yang berbeda seperti negara, wilayah, propinsi, kota atau
lingkungan. Perusahaan dapat memutuskan untuk beroperasi dalam
seluruh wilayah tetapi memberikan perhatian pada variasi lokal sesuai
dengan kebutuhan atau preferensi geografis.
2. Segmentasi Demografis
Dalam segmentasi demografis pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok
berdasarkan variabel-variabel demografis seperti usia, ukuran keluarga,
siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan,
agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial.
21
Terence A. Shimp, Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid
II Edisi kelima, Erlangga, Jakarta 2000, hal. 6
3. Segmenasi Perilaku
Dalam segmentasi perilaku, pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok
berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian, atau anggapan mereka
terhadap suatu produk. Banyak perusahaan yakin bahwa variabel perilaku,
kejadian, manfaat, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan,
tahap kesiapan pembeli dan sikap adalah titik awal terbaik dalam
membentuk segmen pasar.
B. Spesifikasi Tujuan Media
Dalam menspesifikasi atau menetapkan tujuan media dalam strategi media
terdapat beberapa faktor yaitu :
1. Reach (jangkauan)
Persentase audiens yang diekspos sekurang-kurangnya satu kali dengan
pemasang iklan selama jangka waktu tertentu disebut jangkauan (reach).
Semakin besar jangkauan dan semakin luas jangkauan atau reach maupun
coverage media maka audiens yang diekspos juga semakin luas yang
berarti juga ingka segmentasi audiens sasaran juga semakin bertambah.
2. Frequency (Frekwensi)
Pendefinisian frekwensi sebagai jumlah waktu, secara rata-rata dalam
periode tertentu dimana para anggota audiens sasaran diekspos oleh sarana
media (melihat) yang termasuk dalam jadwal tertentu.
3. Contiunity (kontinuitas)
Kontinuitas diartikan sebagai iklan dijadwalkan sepanjang waktu selama
periode beriklan. Untuk jadwal penayangan iklan supaya mencapai tujuan
komunikasi yang efektif dan efisien, pengiklan dapat menggunakan
strategi peneyangan sebagai berikut :
a. Continuity, penayangan terus menerus selama kampanye dengan
intensitas yang sama.
b. Pulsing, penayangan terus menerus pada masa kampanye iklan tetapi
dengan inensias naik turun.
c. Flighting, penayangan hanya pada saat tertentu masih pada periode
kampanye biasanya disesuiakan dengan kebutuhan komunikasi,
pertimbangan dan karaktristik segmen.
Penentuan jadwal kampanye iklan di atas ditentukan oleh beberapa faktor :
a. Pertimbangan tujuan pemasaran
b
Pertimbangan pola pembelian merek
c. Pertimbangan jangkauan dan frekwensi yang harus diraih untuk
memperoleh dampak tertentu
d. Pertimbangan anggaran yang tersedia
4.
Weighting (bobot)
Bobot periklanan dibutuhkan untuk mencapai tujuan periklanan.
Umumnya pengiklan menggunakan metode GRPs (Gross Raing Points)
yang menjadi indikator jumlah bobot kotor. Media planner dalam
periklanan melakukan media buying dengan memutuskan berapa GPRS
yang dibutuhkan.
5.
Budget (biaya)
Setelah ditentukan jangkauan, frekwensi, jenis kontuinitas serta bobot
periklanan selanjutnya dibutuhkan biaya sebagai anggaran dana yang akan
digunakan untuk beriklan. Biaya ini akan menentukan jenis media apa
yang akan digunakan atapun maeri iklan seperti apa yang akan
ditayangkan. Perencanaan aakan hal tersebut ditujukan agar anggaran yang
digunakan tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan.
C. Pemilihan Media Periklanan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pemilihan media
periklanan yaitu :
1. Identifikasi media mana yang paling baik dalam pencapaian khalayak
sasaran
2. Manfaatkan keberadaan mereka semaksimal mungkin
3. Pastikan agar anggaran yang dialokasikan mendatangkan keuntungan yang
paling besar dan nilai yang paling tinggi
4. Dalam perencanaan iklan diperlukan penentuan media periklanan yang
akan digunakan apakah hanya menggunakan satu media atau lebih dari
satu media.
D. Pembelian Media
Pada dasarnya perhitungan materi dan konstruksi media periklanan khususnya
media luar ruang didasarkan pada perhitungan harga jenis material dan
konstruksi yang dipakai. Penentuan biaya media periklanan sangat bergantung
pada :
1. Titik lokasi strategis atau tidak berdasarkan pada hasil pengamatan klien
atau perusahaan. Hal ini lebih dipengaruhi oleh besaran pajak yang harus
dibayar sehingga membuat bengkak biaya produksi.
2. Ukuran media dan jenisnya. Media yang unik biasanya pengerjaannya pun
rumit sehingga membutuhkan biaya yang lebih tinggi. Faktor bahan
materi, konstruksi dan teknologi juga dapat mempengaruhi biaya.
3. Kecepatan pembuatan. Semakin tinggi tingkat kecepatan pembuatan,
biasanya pencapaiannya pun dihargai dengan kontraprestasi yang semakin
besar pula.22
2.5. Billboard (papan reklame) Sebagai Salah Satu Media Luar Ruang
2.5.1. Pengertian Billboard (papan reklame)
Billboard adalah salah satu media yang banyak digunakan oleh para
pengiklan karena dapat dengan mudah dilihat visualnya, kemampuannya dapat
menampilkan sesuatu, dapat menciptakan kesan atau ingatan khalayak melalui
warna-warna yang kontras dan mencolok yang ditampilkan. Jadi Billboard
22
Sugeng Suprianto, Meraih Untung dari Spanduk hingga Billboard, (Pustaka Grhatama,
Yogyakarta, 2008), hal. 107
mempunyai pengaruh yang lebih besar sebagai media beriklan dibanding dengan
media cetak lainnya.23
Billboard adalah papan iklan berukuran besar yang ditempatkan di luar
ruang (ruang terbuka).24
A super board also referred to as appointed bulletinis much larger than a
poster, and more expensive to produce. The largest superboard are 427 cmx146
cm with smaller sizes available. The size of board available to advertising is
affected by location; the largest boards are only available in seven major
markets, smaller boards are available in an expanded list of market. (Gambar
dalam ukuran besar pada potongan besi dan kayu yang didesain dalam ukuran
media luar ruang yaitu 427 cmx146 cm (ukuran terbesar). Billboard berada di
lokasi jalan raya yang ramai dan dalam periode waktu yang ditentukan sehingga
Billboard
memerlukan
biaya
yang
mahal
untuk
memproduksi
dan
membangunnya).25
Billboard memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang membedakan dengan
media luar ruang lainnya, yaitu :
a) Ukuran dan dominasi. Karena ukurannya yang pada umumnya cukup
besar maka akan mendominasi pemandangan dan mudah menarik
perhatian khalayak.
23
AD Ferbey, How to Produce Succesful Advertising, (Jakarta ; PT Gramedia Pustaka Utama,
1997), hal. 52
24
Kamus Istilah Periklanan Indonesia, hal. 17
25
Keith J. Luckwell. Canadian, Advertising in Action, (Ontario:Prenfice-Hal Canadian Inc, 1950),
hal. 437
b) Warna. Kebanyakan iklan luar ruang dihiasi dengan aneka warna,
dengan gambar-gambar dan pemandangan yang realitis sehingga
memudahkan khalayak untuk mengingat produk yang diwakilinya.
c) Pesan-pesan singkat. Dimaksudkan untuk menarik perhatian khalayak
yang sedang bergerak, dan iklan luar ruang mungkin saja hanya dilihat
dari kejauhan, maka kalimat atau pesan-pesan tertulis biasanya terbatas
pada slogan singkat dengan huruf yang besar-besar dan mencolok.
d) Zoning kampanye iklan. Secara umum diorganisir dalam suatu daerah
atau kota tertentu, di mana pihak produsen sudah mengetahui dengan
jelas daerah atau tempat-tempat mana saja yang akan terekspos oleh
iklan ruang.
e) Efek mencolok. Karakteristik yang dianggap paling penting adalah
kemampuan menciptakan kesan atau ingatan khalayak dapat melalui
warna-warna yang kontras dan mencolok mata.26
Karakteristik atau ciri-ciri Billboard tersebut menjadi kekuatan tersendiri
dalam tampilan media tersebut dalam mempromosikan suatu produk sehingga
banyak produsen yang menggunakan media Billboard dalam promosi produknya.
Papan reklame (Billboard) telah mempengaruhi manusia untuk memilih
apa saja untuk memenuhi kebutuhannya. Keuntungan inilah yang dimanfaatkan
oleh produsen dan distributor untuk memperkenalkan produk barang atau jasanya
ke khalayak ramai.
26
Frank Jefkins. Op.cit hal. 128
Billboard merupakan benda atau media luar ruang yang ada pada suatu
tempat dan dapat dilihat. Kehadirannya terkadang bersikap merayu secara gombal
dan mempunyai kemampuan yang dapat melewati situasi dan kondisi yang semula
sukar dijangkau. Billboard sering dijuluki bersifat materialistik (ketergantungan
orang pada sesuatu barang/jasa). Billboard mempengaruhi sikap orang menjadi
dinamik dan memiliki daya pikat. Tetapi Billboard tetap dibutuhkan pemerintah,
pengiklan, pemilik, biro iklan maupun masyarakat.
Kemajuan teknologi telah banyak memperbaiki penampilan iklan luar
ruang, sehingga menghasilkan penggunaan efek-efek khusus yang menandai
kemajuan-kemajuan teknologi dalam media Billboard, antara lain :
a. Tata Cahaya. Suatu Billboard kadang kuat pencahayannya dan
dilengkapi dengan efek warna serta lampu yang berkedip-kedip. Jika
ditambah dengan lampu-lampu neon yang terang-benderang, maka
Billboard sering disebut spectaculars.
b. Lampu Latar. Ada yang menggunakan polvinil bercahaya yang
menimbulkan bayangan cahaya bila diproyeksikan pada layar.
Beberapa pengiklan melakukan eksperimen dengan holografi yang
dapat memproyeksikan efek tiga dimensi dari suatu panil atau pada
panil tersebut.
c. Bentuk. Pada saat ini, banyak para desainer menggunakan efek tiga
dimensi, pelebaran horison, dan vanishing lines.
d. Influtables. Yaitu menggunakan benda-benda yang digantungkan dan
ditempelkan pada Billboard sehingga efek tiga dimensi lebih terlihat
dan terasa.
e. Gerakan. Adalah panel-panel yang bergerak yang disebut kinetic
board, digunakan untuk menyajikan pesan yang berbeda-beda.
2.5.2 Kelebihan dan Kekurangan/kelemahan Billboard
Menggunakan media Billboard sebagai saluran komunikasi oleh
komunikator memiliki banyak sekali pertimbangan tertentu. Hal ini dapat dilihat
dari karakteristik Billboard, yaitu :
a. Kelebihan Billboard
1. Memperkuat bauran media. Periklanan luar ruang menjangkau
berbagai generasi, pendidikan bukan pemirsa televisi dan pembaca
surat kabar yang serius.
2. Frekuensi penerapan. Nilai pengulangan pesan yang diterjemahkan
ke dalam kesadaran dan ingatan khalayak.
3. Memperkuat kehadiran pasar. Kehadiran yang berlanjut dalam
jangka waktu lama dijamin oleh penerpaan iklan luar ruang setiap
hari, setiap minggu, dan setiap bulan.
4. Kemampuan sasaran. Kemampuan khalayak dalam menerima
pesan, iklan luar ruang menyediakan sirkulasi pesan anda secara
efektif dan efisien.
5. Dampak visual yang dominan. Peragaan yang berani, penuh warna,
dan dramatis membangkitkan perhatian segera pada produk atau
jasa anda di antara konsumen.
b. Kekurangan/kelemahan Billboard
1. Pembatasan kreatif. Jarang sekali suatu pesan iklan luar ruang
dapat mencakup suatu pesan penjualan secara lengkap.
2. Selektivitas khalayak kecil.
3. Masalah ketersediaan. Dalam beberapa komunitas terdapat
permintaan akan papan iklan yang lebih tinggi melebihi
tersedianya lokasi untuk poster.
4. Rentan terhadap vandalisme (pengrusakan).
5. Kurangnya konsentrasi khalayak untuk mengingat pesan Billboard
karena mereka melihat Billboard tersebut secara sambil lalu.
6. Waktu yang digunakan untuk merancang, mencetak, dan
memamerkan Billboard cukup lama.27
2.5.3. Proses Penempatan Billboard
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi papan reklame
atau Billboard :
27
Frank Jefkins. Op.cit. hal. 128
a. Arus perjalanan
Lokasi yang dipilih hendaknya memperhatikan benar apakah berada disebelah
kiri atau kanan jalan, terkait dengan apakah lokasi berada pada arus pulang
atau berangkat kerja.
b. Jenis Produk
Pemilihan lokasi pada arus berangkat atau pulang kerja terkait dengan jenis
produk yang diiklankan dan suasana psikologi yang melingkupi jalan pikiran
khalayak.
c. Jangkauan (kemampuan media menjangkau khalayak sasaran)
Billboard memiliki daya jangkau yang sangat lokal, yaitu disekitar titik lokasi
penempatannya. Oleh karenanya sangat penting untuk memilih lokasi yang
memiliki sudut pandang seluas mungkin,
d. Kecepatan arus lalu lintas.
Billboard dipasang terutama untuk menjangkau orang-orang yang berada
diatas kendaraan, maka faktor kecepatan lalu lintas menjadi pertimbangan
utama. Oleh karena itu Billboard akan efektif jika dipasang disekitar lokasi
dimana lalulintas kendaran cenderung bergerak lambat, missal pada jalan yang
menyempit (bottle neck)
e. Persepsi orang terhadap lokasi.
Billboard tidak hanya digunakan untuk mencapai tujuan yang sederhana,
tetapi juga untuk mebangun citra. Billboard yang tampil anggun, besar dan
modern akan menimbulan persepsi bonafiditas dari produk maupun
pemasangannya.
f. Keserasian dengan lingkungan sekitarnya.
Billboard yang baik harus memperhatikan keseimbangan lingkungan yang
akan mempercantik kota. Untuk itu perlu memperhatikan 7 (tujuh) K, yaitu :
Keindahan, Kesopanan, Ketertiban, Keamanan, Kesusilaan, Keagamaan dan
Kesehatan.28
Ada empat tahapan dalam proses penempatan Billboard, yakni :
Tabel 2.129
No.
1.
Tahapan Pekerjaan
Proses dengan klien (pengiklan)
Jenis Kegiatan
- Penyusunan studi kelayakan
- Perencanaan lokasi dan bentuk reklame
- Negoisasi harga
2.
Proses Perizinan
- Pengurusan titik lokasi
- Pengurusan persetujuan konstruksi
- Pengurusan persetujuan rancangan iklan
(desain)
- Pelaksanaan pembayaran Kewajiban yang
melekat pada izin-izin
3.
Proses produksi
- Penyiapan bahan-bahan
- Pekerjaan artistik
- Pelaksanaan pekerjaan
Kerangka konstruksi
4.
Proses pemasangan/lapangan
- Pemasangan reklame
- Pengawasan dan pemeliharaan
Bukan hanya kepentingan memasang dan mengurus izin yang menuntut
ketekunan dan keahlian teknis, tetapi juga mengawasi dan menjaga agar Billboard
tetap tampil dengan baik. Kerusakan teknis atau gangguan tangan jahil bisa
28
Rhenald Khasali, Op.cit, hal.138
Kenneth Roman dan Jane Maas dengan Martin Nisenholtz, How to Advertise, PT. Elex Media
Komputindo,Edisi Pertama 2005. hal. 212
29
mengakibatkan Billboard menjadi cacat, rusak, atau bahkan dapat membahayakan
masyarakat pemakai jalan. Umumnya perusahaan media luar ruang memiliki
tenaga khusus sendiri untuk mengamankan dan menjaga Billboard para kliennya.
Ukuran Billboard ikut mempengaruhi penempatannya. Berikut ini adalah
beberapa ukuran standar untuk Billboard dan tempat Billboard, yaitu:
1. Double Crown: 762 mm x 508 mm (30 inchi x 20 inchi). Double
Crown ditempatkan pada trotoar dan tempat-tepat berbelanja.
2. Quad Crown: 762 mm x 1.016 mm (30 inchi x 40 inchi). Quad Crown
digunakan untuk penyelengaraan acara hiburan atau pertunjukan.
3. 4-sheet: 1.016 mm x 1.524 mm (40 inchi x 60 inchi). 4-sheet
digunakan pada tempat-tempat belanja.
4. 16-sheet: 3.048 mm x 2.032 mm (10 kaki x 6 kaki 8 inchi). 16-sheet
lapangan/tempat kosong atau di pusat-pusat pemukiman.
5. 32-sheet: 3.048 mm x 4.064 mm (10 kaki x 13 kaki 4 inchi).
6. 48-sheet: 3.048 mm x 6.096 mm (10 kaki x 20 kaki).
7. 64-sheet: 3.048 mm x 8.128 mm (10 kaki x 26 kaki 8 inchi).
8. Untuk buletin board atau supersites ukuran besar (yang dibangun di
tempat yang luas dan paling sering ditempatkan di taman-taman dan
kadang-kadang disinari lampu di malalm hari), ukuran normalnya
adalah 9 kaki 6 inchi x 27 kaki (2.897 mm x 8.230 mm) bahkan yang
lebih besar lebarnya berukuran 36 kaki (10, 973 meter) atau 45 kaki
(13, 716 meter).30
2.5.4 Efektifitas Billboard
Seperti media lainnya, efektifitas pemakaian papan reklame terhadap suatu
kampanye periklanan ditentukan oleh berbagai faktor selain penentuan lokasi
yang sudah dibahas di atas. Secara konseptual, hal-hal berikut perlu diperhatikan
dalam penentuan lokasi Billboard31 :
1. Jangkauan : kemampuan media menjangkau khalayak sasaran.
Pada media luar ruang, faktor ini bersifat lokal, artinya hanya mampu
menjangkau daerah di sekitarnya saja. Hal ini terjadi karena dalam hal
bepergian, ternyata manusia sering kali hanya menggunakan satu jalan dan
tidak pernah berganti rute kecuali jika ada gangguan.
2. Frekuensi : Kemampuan media mengulang pesan iklan yang sama terhadap
khalayak sasaran saat mulai dilupakan.
Pada media luar ruang, frekuensi telah berubah menjadi repetisi, yakni melihat
pesan yang sama pada saat masih ingat. Ini terjadi karena khalayak sasarannya
melihat pesan iklan tersebut setiap hari, bahkan beberapa kali dalam sehari.
Menurut penelitian Zielski ingatan tertinggi yang dicapai oleh khalayak
sasatan papan reklame yang ke-13 kalinya, dengan frekuensi sekali seminggu.
Setelah itu, sekalipun papan reklame tetap “bertengger” di titik lokasi tersebut,
ingatan akan turun mendekati titik nol pada minggu ke-52. Sedangkan bagi
30
31
Frank Jefkins, Op.cit, hal. 437
Rhenald Khasali, Op.cit, hal.139
khalayak sasaran yang melihat sekali sebulan, pada bulan ke-13 akan
mencapai ingatan 48%.32
Bila diperkirakan setiap khalayak sasaran rata-rata berkesempatan melihat
suatu iklan sekali dalam seminggu, maka masa efektif bertenggernya iklan
tersebut hanya 13 minggu. Setelah itu iklan tersebut memasuki masa
pemborosan karena sudah terjadi proses menuju masa “lupa”. Apalagi bila
iklan itu dilihat sepanjang hari dalam perjalanan menuju tempat kerja. Karena
itu, cara yang paling efektif adalah memasang iklan luar ruang selama 13
minggu, dan kemudian dipindahkan kelokasi lain. Pada lokasi lama dipasang
desain baru dari produk yang sama dengan tenggang waktu sebulan. Tenggang
waktu ini dibutuhkan untuk proses “hampir lupa”, sehingga desain baru
memiliki dampak besar.
3. Kontinuitas : kesinambungan media menyampaikan pesan iklan sesuai dengan
tuntutan strategi periklanan.
Media luar ruang memiliki kesinambungan yang baik mengingat lokasinya
yang tetap, di Indonesia umumnya masa kontrak untuk jangka satu tahun.
4. Ukuran : Kemampuan media memberikan ukuran yang dituntut oleh pesan
iklannya.
Papan reklame memiliki kemampuan untuk tampil secara mencolok dan tibatiba. Dengan ukuran yang besar, papan reklame mampu menyakinkan
khalayak sasaran bahwa produknya benar-benar baik karena diiklankan secara
serius, mahal dan bonafide.
32
M.A. Zielski. “The Remembering and Forgetting of Advertising”, dalam Jurnal of marketing
Januari 1959 Hal 240.
5. Warna : Kemampuan media menyajikan tata warna yang dituntut oleh suasana
yang dikehendaki pada saat pesan iklan disampaikan.
Bagi pemasang iklan, khususnya iklan lokal, media luar ruang sangat
membantu menampilkan gambar produknya dalam tata warna. Dalam hal ini,
produk akan tampil persis seperti aslinya. Karena ukurannya besar, media ini
mampu menciptakan smash impact yang kuat sekali. Hal ini sangat berguna,
khususnya untuk pengenalan produk baru. Bila mungkin ciptakan fanatic
value, misalnya dengan menyesuaikan penggunaan warna dengan warna yang
tengah menjadi mode, atau cara lain,beri warna identitas. Misalnya, strip
merah putih memberi tahu bahwa di tempat itu orang bisa gunting rambut,
kendati tidak sempat membaca tulisan barbershop.
6. Pengaruh : Kekuatan pesan iklan yang kreatif dengan tata letak yang
fungsional dalam hal menjual dirinya kepada khalayak sasaran.
Karena media luar ruang menghadapi khalayak sasaran yang hampir tidak
memiliki kesempatan membaca saat berkendara, maka media ini hamper
mudah di baca. Pesan harus singkat dan ditampilkan secara jelas, harus dapat
dibaca setidaknya dalam tujuh detik. Gunakan huruf yang mudah terbaca dari
jarak relatif jauh. Gunakan warna yang tepat sebagai pembantu.
2.6. Iklan Layanan Masyarakat
Ada beberapa cara untuk meninjau kegiatan periklanan dalam suatu
masyarakat. Salah satu tinjauan adalah bahwa periklanan merupakan suatu cara
yang relatif mahal untuk menyampaikan informasi. Jadi, periklanan dapat
menambah kegunaan informasi (information utility) pada suatu penawaran
produk. Tinjauan kedua adalah bahwa periklanan merupakan satu alat persuasi
(alat untuk membujuk). Jadi seseorang atau lembaga dapat mengadakan
periklanan untuk membujuk masyarakat agar mau membeli atau mencoba produk
yang diiklankan.Tinjauan ketiga adalah bahwa periklanan merupakan sebuah alat
untuk menciptakan kesan (image). Sedangkan tinjauan keempat adalah periklanan
merupakan suatu alat untuk memuaskan keinginan penjual dan pembeli.33
Masyarakat periklanan Indonesia mendefinisikan periklanan sebagai
keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan penyampaian iklan. Sedangkan jenis iklan layanan masyarakat adalah
jenis iklan yang bersifat non profit, jadi iklan itu tidak mencari keuntungan akibat
pemasangannya kepada khalayak. Iklan layanan masyarakat ini berbeda dengan
iklan standar yang mengharapkan dari pemasangan iklannya menggaet
keuntungan atas penjualan barang produksinya. Umumnya iklan layanan
masyarakat bertujuan memberikan informasi dan penerangan serta pendidikan
kepada masyarakat dalam rangka pelayanan dan mangajak masyarakat untuk
berpartisipasi, bersikap positif terhadap pesan yang disampaikan. Iklan layanan
masyarakat tidak terlalu terikat pada penataan yang ketat, perancangan pesan yang
rumit, pemilihan media yang sesuai, sampai pada penentuan khalayak sasaran
maupun pemilihan tempat dan waktu yang benar-benar pas. 34
Istilah “Iklan Layanan Masyarakat” merupakan satu kesatuan, yang dalam
hal ini istilah tersebut hanya mempunyai sebuah makna, walaupun istilah tersebut
33
34
Rhenald Khasali, Op.cit, hal, 257.
Basu Swasta, Opcit, hal, 27.
hanya mempunyai sebuah makna bisa juga istilah tersebut dipisahkan, namun hal
ini akan mengurangi makna yang terkandung didalamnya. Iklan layanan
masyarakat yang dalam istilah asing Public Service Advisement atau dikenal juga
dengan sebutan Public Service Announcement merupakan salah satu bagian dari
periklanan yang bersifat non comercial, dalam arti iklan ini bukan semata-mata
pesan bisnis yang menyangkut usaha untuk mencari keuntungan sepihak. 35
Dari pemahaman di atas dapat dijelaskan bahwa kampanye iklan mengenai
spektrum frekwensi radio pada media Billboard dapat digolongkan sebagai iklan
layanan masyarakat. Dikatakan iklan layanan masyarakat dengan melihat kriteria
yang dipakai untuk menentukan kampanye pelayanan, yaitu :
a. Non komercial,
b. Tidak bersifat keagamaan,
c. Non politik,
d. Berwawasan nasional,
e. Diperuntukan bagi lapisan masyarakat,
f. Diajukan oleh organisasi yang telah diakui dan diterima,
g. Mempunyai dampak yang kuat dan kepintingan yang tinggi sehingga patut
memperoleh dukungan media lokal maupun nasional.36
Tentu saja pada hal ini iklan sangat berperan dalam memberikan
perubahan sikap atau pemikiran pada individu didalam masyarakat. Maka hal itu
juga
digunakan
oleh
pemerintah
sebagai
sumber
informasi
untuk
mensosialisasikan kampanye mengenai penggunaan frekwensi radio pada
35
36
Alo Liliweri, Op.cit, hal 32.
Ibid, hal. 32
masyarakat. Anggapan mereka bahwa frekwensi radio dapat digunakan untuk
semua golongan masyarakat adalah salah. Maka seperti telah diungkapkan
sebelumnya perlu diberikan penjelasan kepada masyarakat dalam bentuk
penayangan iklan layanan masyarakat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Tipe Penelitian
Pada penelitian ini sifat atau tipe yang dipergunakan adalah deskriptif.
Tipe penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang hanya memaparkan situasi
dan peristiwa. Penelitian tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji
hipotesis atau membuat prediksi, melainkan hanya melukiskan variable demi
variable.37
Tipe atau sifat penelitian deskriptif menurut Koentjaraningrat bertujuan
untuk menggambarkan secara tepat sifat individu, keadaan, gejala atau kelompok
tertentu atau menentukan frekuensi atau penjabaran suatu gejala, adanya
hubungan tertentu antara gejala dengan gejala lainnya dalam masyarakat.38
Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu data yang terbentuk berupa uraian katakata atau lampiran untuk dikumpulkan dan kemudian dilakukan analisa secara
deskriptif.
Dengan
menggunakan
pendekatan
kualitatif,
penelitian
diinterpretasikan secara mendalam, sehingga diharapkan dapat memberi
penjelasan yang lebih terperinci tentang strategi penentuan titik iklan tersebut.
Dari definisi di atas, maka penelitian yang dilakukan bertujuan untuk
menggambarkan atau mendeskripsikan strategi penentuan iklan Billboard layanan
masyarakat Depkominfo pada beberapa spot (titik) Billboard.
37
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (PT. Remaja Rosda Karya, Bandung,
1998), hal.24
38
Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: LP3ES, 1981), hal.42
3.2. Metode penelitian
Penelitian mengenai strategi penentuan spot (titik) Billboard iklan layanan
masyarakat Depkominfo pada beberapa titik ini adalah dengan menggunakan
metode analisis deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang
hanya memaparkan situasi dan peristiwa. Penelitian tidak mencari atau
menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi, melainkan
hanya melukiskan variable demi variable.39
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan gejala yang ada,
mengidentifikasikan masalah, membuat perbandingan atau evaluasi dan
menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang
sama. Data yang diperoleh hasil dari wawancara diolah dan dianalisa secara
mendalam sesuai dengan pokok permasalahan. Bila peneliti hanya memiliki
sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki dan
bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena dalam konteks kehidupan
nyata.
Penelitian deskriptif ini tanpa pengujian terhadap suatu hipotesa
pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Kualitatif lebih
menekankan pada pencarian struktur hubungan yang pada pada masyarakat,
pendekatan kualitatif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data
dan analisis yang sifatnya mendalam.40
39
40
Jalaludin Rahmat, Op.cit, Hal. 24
Vredenberg, Metode dan Tehnik Penelitian Masyarakat. (Jakarta. PT. Gramedia.1987), hal 9
3.3. Key informan
Penentuan nara sumber dilakukan dengan memilih orang-orang yang
dianggap berdasarkan penilaian tertentu mewakili tingkat signifikasi dari nara
sumber pada penelitian ini yakni yang menangani pembuatan iklan dalam
penelitian ini yaitu :
-
Media Planer PT. Cemerlang Gemilang yakni Bapak Sofian Andy, yang
merupakan perusahaan yang menghubungkan antara klien pemasang iklan
dengan biro iklannya. Jadi segala konsep klien disampaikan melalui Media
Planer ini untuk selanjutnya diterapkan dalam pembuatan iklannya.
-
Kepala Dirjen Pos dan Telekomunikasi Depkominfo yakni Bapak Andika
Hermawan selaku institusi yang secara langsung membuat serta
mengetahui bagaimana konsep Billboard iklan layanan masyarakat yang
dibuat.
-
3.4.
Salah satu pemilik radio swasta di kota serang yakni Bapak Tommy.
Tehnik Pengumpulan Data
Guna mendukung keperluan untuk menganalisa mengenai penerapan
strategi iklan Billboard layanan masyarakat Depkominfo pada beberapa titik ini,
penulis membutuhkan data-data yang mendukung baik yang berasal dari instansi
yang memproduksi pembuatan iklan tersebut. Dalam mengumpulkan data, yaitu :
3.4.1. Data Primer
Mengumpulkan informasi dengan melakukan wawancara mendalam
mengenai proses penenuan spot (titik), informasi yang dimaksud adalah segala
informasi seperti dari langkah-langkah pengembangan sampai tahap-tahap proses
kerja kreatif yang dilakukan Depkominfo. Juga mengumpulkan informasi dari
klien atau perusahaan yang mengiklankan produknya ini.
3.4.2. Data Sekunder
Adalah data-data yang dijadikan pelengkap guna melancarkan proses
penelitian, data sekunder ini dilakukan melalui studi kepustakaan untuk
mendapatkan informasi dari literatur-literatur yang berhubungan dengan judul,
seperti dokumen-dokumen, buku-buku, majalah, catatan perkuliahan dan lain
sebagainya.
3.5. Definisi Konsep
− Strategi :
Strategi merupakan rencana yang tepat dan cermat serta sistematis mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Strategi menyediakan arahan bagi
semua anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Strategi memang bagian dari perencanaan media dan menjadi faktor terpenting
yang menentukan keberhasilan kampanye iklan.
− Penempatan spot (titik) billboard :
Adalah penentuan titik atau lokasi billboard yang sudah dipilih atau ditentukan
berdasarkan strategi perencanaan media sebelumnya. Penentuan titik atau spot
billboard ini berdasarkan efektifitas faktor-faktor konseptual titik yang sudah
ditentukan seperti : jangkauan, frekwensi, kontinuitas, ukuran, warna dan
pengaruh.
− Iklan layanan masyarakat :
Dalam istilah asing adalah Public Service Advisement atau dikenal juga
dengan sebutan Public Service Announcement merupakan salah satu bagian
dari periklanan yang bersifat
non comercial, dalam arti iklan ini bukan
semata-mata pesan bisnis yang menyangkut usaha untuk mencari keuntungan
sepihak. Iklan layanan masyarakat adalah jenis iklan yang bersifat non profit,
jadi iklan itu tidak mencari keuntungan akibat pemasangannya kepada
khalayak. Umumnya iklan layanan masyarakat bertujuan memberikan
informasi dan penerangan serta pendidikan kepada masyarakat dalam rangka
pelayanan dan mangajak masyarakat untuk berpartisipasi, bersikap positif
terhadap pesan yang disampaikan. Iklan layanan masyarakat tidak terlalu
terikat pada penataan yang ketat, perancangan pesan yang rumit, pemilihan
media yang sesuai, sampai pada penentuan khalayak sasaran maupun
pemilihan tempat dan waktu yang benar-benar pas.
3.6. Fokus Penelitian
Fokus penelitian bertujuan untuk membatasi masalah pada apa yang akan
diteliti oleh peneliti, di mana dengan adanya fokus yang jelas dan mantap pada
penelitian, seorang peneliti dapat membuat keputusan yang tepat tentang data
yang akan dikumpulkan dan yang tidak perlu dikumpulkan atau tidak perlu
digunakan. Fokus dalam penelitian ini akan memperjelas arah penelitian dari
strategi penentuan titik Billboard iklan layanan masyarakat Depkominfo,
berdasarkan proses strategi media yang meliputi :
A. Pemilihan Audiens Sasaran
Tiga faktor utama yang digunakan untuk mensegmenasi audiens sasaran
dalam strategi media adalah : segmentasi geografis, segmentasi demografis,
Segmenasi Perilaku.
B. Spesifikasi Tujuan Media
Dalam menspesifikasi atau menetapkan tujuan media dalam strategi media
terdapat beberapa faktor yaitu : Reach (Jangkauan), Frequency (Frekwensi),
Contiunity (Kontinuitas), Weighting (Bobot), Budget (Biaya)
C. Pemilihan Media Periklanan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pemilihan media
periklanan yaitu : Identifikasi media yang paling baik dalam pencapaian
khalayak sasaran, pemanfaatan media semaksimal mungkin, memastikan
anggaran dan penentuan media periklanan yang akan digunakan.
D. Pembelian Media
Pada dasarnya perhitungan materi dan konstruksi media periklanan khususnya
media luar ruang didasarkan pada perhitungan harga jenis material dan
konstruksi yang dipakai. Penentuan biaya media periklanan sangat bergantung
pada : Titik lokasi strategis, ukuran media dan jenisnya serta kecepatan
pembuatan media iklan.
Serta hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi Billboard :
1. Arus perjalanan
Lokasi yang dipilih memperhatikan benar apakah berada disebelah kiri atau
kanan jalan, terkait dengan apakah lokasi berada pada arus pulang atau
berangkat kerja.
2. Jenis Produk
Pemilihan lokasi pada arus berangkat atau pulang kerja terkait dengan jenis
produk yang diiklankan dan suasana psikologi yang melingkupi jalan pikiran
khalayak.
3. Jangkauan (kemampuan media menjangkau khalayak sasaran)
Billboard memiliki daya jangkau yang sangat lokal, disekitar titik lokasi
penempatannya yang memiliki sudut pandang seluas mungkin,
4. Kecepatan arus lalu lintas.
Billboard dipasang terutama untuk menjangkau orang-orang yang berada di
atas kendaraan, maka faktor kecepatan lalu lintas menjadi pertimbangan
utama. Oleh karena itu Billboard akan efektif jika dipasang disekitar lokasi
dimana lalulintas kendaran cenderung bergerak lambat, misalnya pada jalan
yang menyempit (bottle neck) atau di perempatan jalan.
5. Persepsi orang terhadap lokasi.
Billboard tidak hanya digunakan untuk mencapai tujuan yang sederhana,
tetapi juga untuk mebangun citra.
6. Keserasian dengan lingkungan sekitarnya.
Billboard yang baik harus memperhatikan keseimbangan lingkungan yang
akan mempercantik kota. Untuk itu perlu memperhatikan 7 (tujuh) K, yaitu :
Keindahan, Kesopanan, Ketertiban, Keamanan, Kesusilaan, Keagamaan dan
Kesehatan.
3.7.
Teknik Analisa Data
Karena fokus penelitian ini mengenai strategi penentuan spot (titik)
Billboard iklan layanan masyarakat Depkominfo, maka untuk menganalisa data
hasil penelitian adalah dengan pendekatan kualitatif yakni prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang orang dan perilaku yang dapat diamati.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data secara deskriptif, dimana
peneliti hasil penelitian bertitik tolak dari teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan
atau sebagai pembanding terhadap data itu. Untuk teknik pemeriksaannya, maka
peneliti menggunakan teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan
sumber.41
Karena metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif, maka artinya semua data yang didapat dihimpun dan
disusun secara sistematis, cermat dan diolah menjadi data deskriptif kualitatif,
yang bertujuan untuk membuat gambaran, deskripsi secara sistematik, faktual,
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta fenomena-fenomena yang diteliti.
41
Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya,
1991), hal.330
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Sekilas Mengenai Depkominfo selaku Lembaga yang Mengeluarkan
Iklan Layanan Masyarakat Spektrum Frekwensi Radio
Komunikasi sosial antara pemerintah dengan masyarakat tidak lagi
merupakan kebutuhan yang tersier tetapi primer. Kebijakan pemerintah yang
dikeluarkan tanpa adanya proses sosialisasi yang memadai sangat besar
kemungkinannya membawa hasil yang tidak maksimal.
Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II
Banten sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Depkominfo berupaya semaksimal
mungkin untuk meningkatkan kinerjanya dalam rangka peningkatan pelayanan
dalam masyarakat dibidang pengawasan dan pengendalian pengguna spektrum
frekwensi radio dan orbit satelit melalui kegiatan monitor dan penertiban,
sehingga dapat terciptanya penggunaan spektrum frekwensi radio dan orbit satelit
yang aman, tertib, efisien dan efektif serta bebas dari gangguan yang merugikan.
Sosialisasi memegang peranan penting dan sangat diperlukan dalam setiap
ruang lingkup kegiatan oleh setiap jenjang birokrasi dalam struktur organisasi
apapun, baik pemerintahan maupun organisasi swasta. Kurangnya sosialisasi pada
masyarakat terhadap tugas dan fungsi Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio
dan Orbit Satelit Kelas II Banten adalah merupakan salah satu penyebab seringnya
terjadi gangguan frekwensi radio dan orbit satelit. Untuk mengatasi hal tersebut
Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II Banten perlu
membuat kegiatan sosialisasi kepada masyarakat yakni dengan membuat
Billboard iklan layanan masyarakat mengenai penggunanan spektrum frekwensi
radio. Orientasinya adalah agar terciptanya penggunaan spektrum frekwensi yang
aman, tertib, efisien dan efektif serta bebas dari gangguan yang merugikan.
Pada pembuatan dan pemasangan Billboard iklan layanan masyarakat
mengenai penggunanan spektrum frekwensi radio ini Balai Monitor Spektrum
Frekwensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II Banten bekerja sama dengan PT
Cemerlang Gemilang selaku biro iklan yang memang mengkhususkan pada media
luar ruang. PT Cemerlang Gemilang merupakan perusahaan yang bergerak pada
bidang komunikasi pemasaran yang beralamat di Serang Banten. Mempunyai
Clients seperti Tepung Terigu Sriboga, PT.Inbrako (Baliko Corned Beef, Kopi
Bali Dancer), PT.Forinco Ancol (Sikat gigi Brush Up), Pemda Banten dan
perusahaan atau instansi lainnya.
4.2. Hasil Penelitian
Pada hasil penelitian ini akan memaparkan hasil mengenai tahapan dari
strategi penentuan titik (Spot) Billboard Iklan Layanan Masyarakat mengenai
Spektrum Frekwensi Radio yang dikeluarkan oleh Depkominfo di provinsi Banten
Tahun 2007-2008 melalui pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh didapakan
dengan melakukan wawancara mendalam (indepth interview) terhadap pihakpihak yang terkait, yaitu :
1. Kepala Dirjen Pos dan Telekomunikasi Depkominfo yakni Saudara
Andika Hermawan selaku institusi yang secara langsung membuat serta
mengetahui bagaimana konsep Billboard iklan layanan masyarakat yang
dibuat.
2. Media Planer PT. Cemerlang Gemilang yakni Saudara Sofian Andy, yang
merupakan perusahaan yang menghubungkan antara klien pemasang iklan
dengan biro iklannya. Jadi segala konsep klien disampaikan melalui
Media Planer ini untuk selanjutnya diterapkan dalam pembuatan iklannya.
3. Salah satu pemilik radio swasta di wilayah Banten (Radio DBS FM
Serang) yakni Saudara Tommy.
Hasil wawancara mendalam (indepth interview) ini penulis gunakan
sebagai data primer dan ditunjang lagi dengan data sekunder yang berkaitan
dengan permasalahan dan dijadikan sebagai bahan untuk penulisan. Hasil
penelitian ini akan dilihat pada penjabaran dari konsep-konsep yang terdapat pada
konsep dalam penelitian ini yang akan memperjelas arah penelitian dari strategi
penentuan titik Billboard iklan layanan masyarakat Depkominfo.
Berikut ini merupakan hasil data yang telah diperoleh setelah dari hasil
penelitian dibagi dalam beberapa sub-bab sebagai berikut :
4.2.1. Analisa Situasi dan Lingkungan
Keberhasilan suatu strategi sangat ditentukan pada seberapa besar
kepekaan perusahaan atau instansi tersebut terhadap perubahan lingkungan,
masyarakat dan situasi organisasi. Sebelum sampai pada tahapan strategi
kampanye iklan yang tepat, akan dilihat lebih dahulu mengenai pemahaman
khalayak yang sudah ada, yaitu :
a. Jelas bagi pemasang iklan yang akan instansi perlakukan dan biro iklan
sebagai partner jiwa dalam membangun suatu pesan.
b. Membangun
citra.
Melakukan
hal
yang
sederhana
yang
dapat
menghasilkan pengetahuan khalayak ketika melakukan suatu kegiatan.
Selanjutnya untuk melihat bagimana cara untuk mengkomunikasikan
pesan kepada khalayak yakni dengan cara melihat dari berbagai segi yang
meliputi :
Tahap pertama membuat format iklan dengan menyajikan isi pesan yang
komunikatif dan menarik, agar mudah dimengerti dan diterima oleh khalayak
terutama sasaran dari isi pesan yang diiklankan. Sehingga format iklan layanan
masyarakat mengenai spektrum frekwensi radio ini didasarkan dengan membuat
iklan yang sedikit berbeda dengan versi-versi sebelumnya tetapi isi pesannya tetap
mudah dicerna.
Tahap kedua menganalisa apakah pada saat pemasangan Billboard ada
iklan layanan masyarakat lain yang sedang beriklan. Jika tidak ada maka
kesempatan itu dimanfaatkan sebaik-baiknya. Pada saat beriklan memang
diperkirakan ada beberapa iklan layanan masyarakat lain yang juga sedang
beriklan.
Tahap ketiga adalah mengamati keadaan masyarakat yang ada sekarang.
Oleh karena itu sebelum membuat iklan Billboard ini pihak Depkominfo
melakukan observasi kepada masyarakat, apa yang sebenarnya masyarakat
persepsikan atau dirasakan terhadap spektrum frekwensi radio. Hasil dari riset
terhadap masyarakat tersebut dapat menyimpulkan bahwa ada beberapa fakorfaktor dari informasi yang akan disampaikan yang nantinya akan layak
dikomunikasikan melalui Billboard iklan.
Tahap keempat mencari sarana beriklan yang cocok dan efektif. Apabila
menggunakan Billboard harus melihat dengan jeli, lokasi mana yang mudah
dilihat oleh khalayak. Karena khalayak sasaran dari informasi Depkominfo
mengenai frekwensi radio karakteristiknya sama maka dalam memilih media
beriklan yang perlu diperhatikan adalah memilih media yang efektif dan dapat
menjangkau seluruh audience-nya. Sedangkan untuk penempatan Billboard
iklannya harus diperhatikan strategi yang tepat dalam menempatkan iklan tersebut
pada lokasi atau tempat yang sering dan mudah dilihat oleh khalayak dan
menyesuaikan dengan kelas ekonomi serta jangkauan pasarnya.
Setelah itu baru diadakan kampanye iklan melalui media-media yang telah
ditentukan atau dipilih dan juga memberikan hasil berupa tanggapan masyarakat
akan pesan yang disampaikan kepada Depkominfo selaku instansi yang
mengeluarkan pesan iklan tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Kepala Dirjen Pos
dan Telekomunikasi Depkominfo yakni Saudara Andika Hermawan :
”Karena sasaran khalayak dari iklan layanan yang kami buat
karakteristiknya sama, maka kami dalam memilih media, yang perlu
diperhatikan adalah memilih media yang efektif dan dapat menjangkau
seluruh audience-nya yakni dengan menggunakan media luar ruang yang
dapat menjangkau sasarannya pada daerah-daerah.”
Media yang dianggap efektif dalam menyampaikan pesan atau informasi
iklan layanan masyarakat spektrum frekwensi radio menurut Balai Monitor
Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo adalah menggunakan media luar ruang
Billboard. Hal tersebut dikarenakan media Billboard tersebut dianggap lebih
tahan lama untuk jangka waktu tertentu. Saudara Andika Hermawan mengatakan :
“Awal mula kami mambuat kampanye iklan ini yaitu karena kami
merasakan kurangnya informasi kepada masyarakat untuk memahami
pentingnya pengawasan bagi pengguna spektrum frekwensi radio. Untuk
itu kami mengambil langkah penyebaran informasi malalui media iklan
layanan masyarakat yang salah satunya adalah dengan menggunakan
Billboard atau papan iklan yang dapat ditempatkan di berbagai posisi
yang dapat dilihat oleh banyak khalayak.”
Alasan lain menggunakan Billboard menurut Saudara Andika Hermawan :
Karena menurut kami Billboard merupakan salah satu media yang paling
tepat dan efektif untuk dapat menjangkau lapisan masyarakat terutama
masyarakat yang tidak dapat dijangkau oleh media iklan lainnya. Seperti
dipelosok dimana orang jarang melihat televisi dan membaca media
cetak. Disamping itu media Billboard juga tidak memerlukan anggaran
yang begitu besar dibandingkan dengan media elektronik seperti televisi.
Adapun dasar pemikiran Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio
Depkominfo Kelas II Banten melakukan kegiatan sosialisasi atau kampanye iklan
mengenai spektrum frekwensi radio pada wilayah Banten didasarkan untuk
memberikan informasi seperti yang dikatakan Saudara Andika Hermawan :
“Provinsi Banten merupakan salah satu daerah perindustrian yang cukup
ramai karena posisinya yang berbatasan langsung dengan ibu kota
Jakarta sehingga penggunaan spektrum frekwensi radio pada provinsi ini
sangat padat sekali. Pada provinsi ini juga terdapat bandar udara
internasional Soekarno-Hatta yang merupakan bandar udara paling sibuk
di Indonesia sehingga jika banyak frekwensi-frekwensi radio ilegal yang
jika tidak ditangani akan menimbulkan permasalahan seperti misalnya
gangguan frekwensi radio pada pesawat terbang yang dapat
membahayakan penerbangan.”
4.2.2. Tujuan Komunikasi dari Strategi Iklan Layanan Masyarakat
Depkominfo
Tujuan strategi sosialisasi Depkominfo pada dasarnya dirumuskan oleh
Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten yakni
untuk menginformasikan kepada masyarakat di wilayah propinsi Banten.
Seperti yang dikatakan Kepala Dirjen Pos dan Telekomunikasi
Depkominfo yakni Saudara Andika Hermawan yakni :
”Tujuan dari dilakukannya kegiatan pemasangan iklan layanan
masyarakat ini adalah untuk menginformasikan mengenai penggunaan
spektrum frekwensi radio kepada khalayak. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan tertibnya penggunaan spektrum frekwensi radio dikalangan
masyarakat sehingga pengguna frekwensi radio yang sebenarnya tidak
mengalami gangguan. ”
Mengenai tujuan kampanye iklan tersebut menurut Saudara Sofian Andy
dari Media Planer PT. Cemerlang Gemilang selaku pembuat Billboard iklan
layanan masyarakat mengenai spekrum frekwensi tersebut menjelaskan melalui
wawancara yaitu :
”Tujuan kampanye yang dilakukan agar Billboard iklan layanan
masyarakat tersebut dapat tepat mengenai sasaran, sesuai dengan maksud
dan tujuan iklan yang sudah ditentukan sebelumnya”.
Sedangkan tujuan media periklanan yang telah ditentukan yakni
menggunakan media Billboard menurut Saudara Sofian Andy disesuaikan dengan
tujuan periklanannya seperti yang dikatakannya :
”Ya ada, karena media yang akan direncanakan oleh Dirjen Postel sudah
sesuai dengan program kerja dan anggaran untuk propinsi Banten.
Kampanye iklan layanan masyarakat yang dibuat untuk menjelaskan
kepada masyarakat dengan tujuan untuk memberitahukan atau
menginformasikan kepada masyarakat yang diharapkan masyarakat akan
mengerti dan memahami informasi tersebut, tetapi semua itu tidak dapat
langsung mempengaruhi khalayak karena perlu adanya proses dan
waktu”.
Untuk itu Depkominfo melakukan perencanaan dan implementasi kegiatan
strategi komunikasi dimana termasuk didalamnya kegiatan penyebaran informasi
yang terdiri dari pembuatan Billboard iklan layanan masyarakat. Adapun
khalayak sasarannya adalah seluruh lapisan masyarakat terutama pengguna
spektrum frekwensi radio khususnya diwilayah propinsi Banten seperti yang
dikatakan Saudara Andika Hermawan :
”Target marketnya adalah masyarakat luas yang belum memahami arti
pentingnya penggunaan frekwensi radio dan juga bagi masyarakat
pengguna frekwensi radio itu sendiri agar memahami segala peraturan
untuk penggunaan frekwensi radio yang legal.”
Jadi sasaran dari kampanye iklan layanan masyarakat mengenai
penggunaan spektrum frekwensi radio yang menggunakan Billboard diwilayah
propinsi Banten adalah seluruh lapisan masyarakat yang melewati atau melintas
pada titik-titik iklan dimana iklan tersebut dipasang. Sedangkan positioning iklan
layanan masyarakat ini terhadap khalayaknya adalah bersifat umum artinya iklan
ini ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat agar masyarakat mengetahui dan
memahami pesan yang disampaikan oleh Balai Monitor Spektrum Frekwensi
Radio Depkominfo Kelas II Banten melalui media Billboard seperti yang
disampaikan Saudara Andika Hermawan :
”Karena iklan ini merupakan iklan layanan masyarakat yang
menginformasikan sesuatu hal yang penting untuk khalayak umum
sehingga sifat dan tampilannya berbeda dengan bentuk iklan Billboard
lainnya yang sifatnya komersial. Jadi iklan layanan masyarakat kami ini
dapat ditempatkan dimana saja sesuai dengan sasaran khalayak yang
akan kami tuju. Kami menempatkannya pada lokasi-lokasi pemasangan
yang dianggap strategis agar dapat terlihat oleh pengguna jalan yang
melintas maupun pejalan kaki yang melintas”.
Dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa sebuah instansi harus mampu
menentukan khalayak yang paling potensial untuk mengkomunikasikan sebuah
pesan yang disampaikan melalui media periklanan. Setiap kegiatan periklanan
yang dilakukan memiliki kelebihan dan kekurangan. Begitu pula dengan kegiatan
yang dilakukan Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II
Banten pada kegiatan Billboard kampanye iklan layanan masyarakat mengenai
spektum frekwensi radio. Seperti yang dikatakan Saudara Andika Hermawan :
”Kekuatan atau kelebihan dari Billboard iklan layanan masyarakat
tentang penggunaan frekwensi radio ini adalah Depkominfo
menempatkannya pada beberapa titik lokasi yang strategis dengan desain
sederhana yang dapat langsung dimengerti oleh khalayak dan disamping
itu tidak terlalu memerlukan anggaran yang cukup besar. Untuk
kelemahannya adalah Billboard iklan tersebut belum menjangkau pada
seluruh wilayah sehingga masih diperlukan lagi cakupan titik penempatan
iklan pada daerah yang belum dijangkau sehingga pesan yang
disampaikan dapat merata diterima pada masyarakat”.
Dari penjelasan tersebut terlihat bahwa iklan layanan masyarakat tersebut
ditempatkan pada lokasi-lokasi yang dianggap strategis pada provinsi Banten
seperti yang dijelaskan dalam peneliian ini. Karena Billboard iklan ini merupakan
iklan layanan masyarakat maka desain pesan yang digunakan cukup sederhana
yakni langsung berisi kalimat yang langsung menjelaskan informasi atau pesan
yang disampaikan.
4.2.3. Ruang Lingkup Strategi dari Billboard Iklan Layanan Masyarakat
Depkominfo
Ruang lingkup pekerjaan yang dilaksanakan dalam pekerjaan program
strategi sosialisasi Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas
II Banten pada Billboard adalah sebagai berikut :
A.
Lokasi Pemasangan Billboard
Lokasi pemasangan Billboard turut menentukan keberhasilan dari program
sosialisasi ini. Untuk pemilihan lokasi ini harus memperhatikan antara lain :
1. Arus Perjalanan
-
Tingkat kepadatan arus lalu lintas yang padat memungkinkan akan
lebih banyak target sasaran akan membaca pesan yang disampaikan.
-
Lokasi pemasangan dipilih berada di sisi kiri arus perjalanan atau
berada di depan arus perjalanan.
2. Sudut Pandang
Pemasangan Billboard harus memilih sudut pandang yang luas agar
pesan yang disampaikan mudah dan dapat dibaca dengan jelas.
3. Kecepatan Lalu Lintas
Papan reklame atau Billboard agar dapat menjangkau pengguna jalan
maka arus lalu lintas harus diperhatikan, agar pesan dapat diterima oleh
pengguna jalan.
4. Lokasi Pemasangan
Untuk mendukung program sosialisasi tersebut dan agar dapat efektif
dan efisien serta berhasil wilayah yang merupakan target audience atau
target sasaran yang hendak dicapai oleh Depkominfo maka Balai
Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten
mencakup beberapa wilayah antara lain :
B.
-
Kabupaten Lebak / Rangkasbitung
-
Kabupaten Pandeglang / Pandeglang
-
Kabupaten Serang / Serang
-
Kabupaten Tangerang / Tangerang
-
Kabupaten Cilegon
Tehknis Pemasangan Billboard
1. Sewa Lokasi
Lokasi atau tempat pemasangan Billboard yang akan digunakan
merupakan milik perorangan, swasta atau pemerintah yang dipandang
strategis untuk pelaksanaan pekerjaan program sosialisasi Balai Monitor
Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten. Karena lokasi
atau tempat yang digunakan milik pihak ketiga, maka akan dilakukan
sewa pakai selama masa sosialisasi berjalan.
2. Perizinan
Untuk pengurusan perizinan pemasangan Billboard akan berkoordinasi
dengan instansi yang terkait agar dalam pelaksanaan program sosialisasi
tidak terjadi hambatan dikemudian hari. Pihak Balai Monitor Spektrum
Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten berkoordinasi dengan
instansi yang berkompeten dibidangnya antara lain :
-
Dinas Pendapatan Daerah
-
Dinas Pertamanan
-
Dinas Tata Kota
-
Dinas Kebersihan
-
Dinas Keertiban Umum
-
Dan Dinas-Dinas yang lainnya yang terkait dengan proses
perizinan pemasangan Billboard atau papan reklame.
3. Jangka Waktu Pemasangan
Agar program sosialisasi iklan layanan masyarakat Balai Monitor
Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten dapat berhasil
sesuai dengan yang diharapkan maka pemasangan Billboard tersebut
dipasang selama kurun waktu 2 (dua) tahun.
4. Pekerjaan Desain
Untuk menunjang keberhasilan dari suatu program sosialisasi iklan
layanan masyarakat melalui media Billboard harus memperhatikan
desain
yang
akan
disosialisasikan
atau
dikampanyekan
harus
memperhatikan :
-
Desain, pilihan warna, gambar dan tata letak atau layout yang
ditampilkan harus menarik perhatian dari seluruh pengguna jalan
yang melihat Billboard iklan tersebut.
-
Pesan yang disampaikan harus singkat dan jelas, hal ini
dimaksudkan dengan adanya keterbatasan waktu dari target
audience untuk melihat atau menerima pesan yang disampaikan.
-
Pesan yang disampaikan atau disosialisasikan harus juga
memperhatikan
faktor
keindahan,
kesopanan,
ketertiban,
keamanan, kesusilaan, keagamaan, kesehatan, dan lingkungan
tempat sekitar pemasangan Billboard tersebut.
4.2.4. Strategi Perencanaan Media
Dalam proses penempatan atau penentuan titik Billboard iklan layanan
masyarakat mengenai frekwensi radio ini pihak Balai Monitor Spektrum
Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten memiliki strategi media yang
dalam hal ini adalah strategi penentuan titiknya seperti yang dikatakan Saudara
Andika Hermawan :
”Yang pertama kami membuat desain iklan yang akan ditampilkan pada
Billboard dengan menggunakan konsep yang sederhana agar khalayak
yang melihat dapat langsung mengerti dan memahami maksud dari iklan
tersebut. Yang kedua kami menentukan titik-titik iklan yang sebelumnya
kami analisa terlebih dahulu apakah lokasi yang ditentukan sudah baik
yang ditinjau dari beberapa faktor seperti keramaian, arus jalan,
kemampuan jangkauan, kecepaan arus lalu lintas, lingkungan, dan
lainnya sehingga jika menurut kami dirasa sudah tepat maka kami akan
menggunakan titik-titik iklan tersebut.”
Adapun proses perencanaan media Balai Monitor Spektrum Frekwensi
Radio Depkominfo Kelas II Banten pada Billboard iklan layanan masyarakat ini
yaitu :
1. Media Brief
Media brief adalah awal dari kegiatan komunikasi suatu iklan karena ini
memuat informasi yang diberikan oleh Depkominfo dalam merumuskan materi
iklan layanan masyarakat dan strategi media. Strategi media yang dilakukan
Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten dalam
mensosialisasikan atau mengkampayekan pesan iklan layanan masyarakat
menggunakan media luar ruang dalam bentuk Billboard atau papan reklame.
Hal ini dilakukan demi efisiensi baik dari segi waktu, biaya dan jangkauan
seperti yang dikatakan oleh Kepala Dirjen Pos dan Telekomunikasi
Depkominfo yakni Saudara Andika Hermawan :
”Program sosialisasi atau kampanye melalui media luar ruang dalam bentuk
Billboard atau papan reklame adalah untuk mengadakan pendekatan dan
menjalin hubungan baik antara pemerintah dengan masyarakat sehingga
kebijakan regulasi yang dibuat pemerintah akan mudah diterima dan
dijalankan oleh masyarakat. Dengan menggunakan media Billboard jangka
waktu yang lama (dua tahun) merupakan waktu yang cukup lama dan biaya
yang relatif murah dibandingkan dengan media lain dengan hasil sosialisasi
yang cukup menguntungkan.”
2. Media Plan
Media plan adalah yang memuat informasi secara rinci dan teknis mengenai
perencanaan media yang dilakukan Depkominfo seperti : media yang akan
digunakan, ukuran materi iklan, format, waktu penayangan iklan dan juga
biaya. Seperti yang sudah dijelaskan di atas iklan layanan masyarakat
Depkominfo mengenai spektrum frekwensi radio ini menggunakan media luar
ruang Billboard. Adapun media plan dari Billboard iklan tersbut meliputi :
a.
b.
Konstruksi
Ukuran Billboard
:
2 x 1,5 m
Lama izin lokasi
:
2 tahun
Produksi
:
-
Rangka Billboard stall 3 x 3 cm
-
Dasar plat, almunium 0,6 mm
-
Konstruksi gelagar 4 cm
-
Bingkai 2 inch, plat stkip 5 cm
-
Tiang kosong 3 m dari tanah
Media
:
Vinyl Frontlite
Pondasi
:
Beton cor
Waktu / Jadwal Pelaksanaan
Jangka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan sosialisasi atau
kampanye iklan menggunakan media Billboard ini dibutuhkan waktu 2
(dua) bulan yaitu :
Persiapan
: 1 minggu
Sewa Lokasi : 1 minggu
c.
Perizinan
: 3 minggu
Produksi
: 4 minggu
Pemasangan
: 4 minggu
Biaya
Biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan sosialisasi atau kampanye
melalui media Billboard yang dilakukan Balai Monitor Spektrum
Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten untuk tahun 2009 sesuai
Rencana Anggaran Biaya (RAB) yaitu Rp 227.500.000,- (Dua ratus dua
puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah)
3. Penentuan lokasi titik (spot) iklan
Untuk mendukung program sosialisasi tersebut dan agar dapat efektif dan
efisien serta berhasil wilayah yang merupakan target audience atau target
sasaran yang hendak dicapai oleh Depkominfo maka Balai Monitor Spektrum
Frekwensi Radio Kelas II Banten mencakup beberapa wilayah antara lain :
- Kabupaten Lebak / Rangkasbitung
- Kabupaten Pandeglang / Pandeglang
- Kabupaten Serang / Serang
- Kabupaten Tangerang / Tangerang
- Kabupaten Cilegon
4. Peluang
Dalam kampanye Billboard iklan layanan masyarakat spektrum frekwensi
radio pada provinsi Banten ini peluang penggunaan Billboard cukup besar
dapat dilihat sasaran khalayaknya, seperti yang dikatakan Saudara Andika
Hermawan :
”Peluang kami dengan strategi penentuan titik-titik iklan tersebut
diharapkan banyak khalayak sasaran akan dapat mengetahui informasi
yang kami sampaikan karena titik-titik lokasi iklan tersebut sudah
memadai dari faktor yang sudah kami sebutkan sebelumnya. Sedangkan
ancamannya adalah dari segi struktur Billboard dari titik yang sudah
ditentukan adalah pengawasan dan perawatan serta bencana alam
ataupun dirusak dari pihak yang tidak bertanggung jawab.”
Peluang tersebut nantinya akan diemplementasikan dalam titik-titik Billboard
iklan yang sudah ditentukan sebelumnya.
4.2.5. Strategi Penentuan lokasi titik (spot) iklan
4.2.5.1.Kabupaten Lebak / Rangkasbitung
Gambar 1
Gambar 2
Alasan Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II
Banten menentukan titik iklan Billboard pada Kabupaten Lebak / Rangkasbitung
tepatnya pada lokasi perempatan atau persimpangan jalan raya Malimping ini
menurut Saudara Sofian Andy adalah :
”Pada titik tersebut yakni persimpangan jalan Malimping - Lebak
merupakan arus lalu lintas yang sering dilalui masyarakat Lebak Banten
karena persimpangan tersebut merupakan jalur lalu lintas penghubung
dimana arah utara adalah menuju Labuan / Cilegon, arah barat menuju
Lebak / Rangkas Bitung, sedangkan arah timur menuju Pandeglang.
Posisi penempatan Billboard serong yang dapat dilihat dari jalan arah
Labuan / Cilegon dan jalan arah Pandeglang karena dari arah tersebut
arus lalu lintas lebih ramai dibandingkan dari arah lain.”
4.2.5.2.
Kabupaten Pandeglang
Gambar 2
Gambar 1
Berikutnya adalah posisi Billboard pada kabupaten Pandeglang. Alasan
Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten
menentukan titik iklan Billboard pada Kabupaten Pandeglang tepatnya pada
lokasi perempatan atau persimpangan jalan raya Pandeglang ini menurut Saudara
Sofian Andy adalah :
”Untuk Kabupaten Pandeglang lokasi yang ditentukan merupakan
persimpangan jalan yang cukup sering dilalui masyarakat terutama
masyarakat Banten karena persimpangan tersebut merupakan jalur lalu
lintas utama dimana arah barat adalah menuju cilegon / merak, arah
utara menuju serang / jalan tol, arah timur menuju Tangerang / Jakarta
dan arah selatan menuju Lebak / Rangkas Bitung. Posisi penempatan
Billboard yang ke arah timur lebih menentukan sasaran pada khalayak
yang datang dari arah timur (arah dari Tangerang / Jakarta) karena
memang dari arah tersebutlah arus lalu lintas lebih ramai.”
4.2.5.3.Kabupaten Serang
Gambar 1
Gambar 2
Berikutnya adalah posisi Billboard yang terletak pada kabupaten Serang.
Alasan Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten
menentukan titik iklan Billboard pada Kabupaten Serang tepatnya pada lokasi
perempatan atau persimpangan jalan raya Serang - Bitung ini menurut Saudara
Sofian Andy adalah :
”Untuk Kabupaten Serang lokasi yang ditentukan adalah jalan raya
Serang - Bitung yang cukup padat dan ramai dilalui arus lalu lintas
masyarakat karena jalan raya tersebut merupakan jalur lalu lintas utama
yakni arah barat adalah menuju cilegon / merak, dan arah timur menuju
Tangerang / Jakarta. Posisi penempatan Billboard tersebut diletakan
pada sisi jalan yang dapat dilihat dari arah selatan sehingga setiap
pengguna jalan yang melintas dapat melihatnya.”
4.2.5.4.Kabupaten Tangerang
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Berikutnya adalah posisi Billboard yang terletak pada kabupaten
Tangerang. Pada kabupaten Tangerang ini diletakkan pada dua lokasi yakni pada
jalan raya Balaraja kabupaten Tangerang (gambar 1 dan 2) dan jalan raya Serpong
– Bintaro (gambar 3). Alasan Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio
Depkominfo Kelas II Banten menentukan dua titik iklan Billboard pada
Kabupaten Tangerang ini menurut Saudara Sofian Andy adalah :
”Untuk kabupaten Tangerang kami menempatkan pada dua lokasi yang
ditentukan yakni jalan raya Serpong - Bintaro dan jalan raya Balaraja
kabupaten Tangerang dimana kedua lokasi tersebut merupakan arus lalu
lintas yang cukup padat dan ramai dilalui arus lalu lintas masyarakat
karena jalan raya tersebut merupakan jalur lalu lintas utama yang ramai.
Kedua posisi penempatan Billboard tersebut diletakan pada sisi jalan
yang dapat dilihat dari dua arah arah sehingga setiap pengguna jalan
yang melintas dapat melihatnya dari kedua arah.”
4.2.5.5. Kabupaten Cilegon
Gambar 1
Gambar 2
Selanjutnya adalah posisi Billboard pada kabupaten Cilegon. Alasan Balai
Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten menentukan
titik iklan Billboard pada Kabupaten Cilegon tepatnya pada lokasi jalan raya
Cilegon - Merak ini menurut Saudara Sofian Andy adalah :
”Untuk kabupaten Cilegon lokasi yang kami tentukan Cilegon – Merak.
Lokasi tersebut merupakan jalan yang cukup ramai dilalui lalu lintas
kendaraan dan lalu lalang pejalan kaki dan pada lokasi tersebut juga
merupakan jalur lalu lintas utama dimana arah timur adalah menuju
cilegon, dan arah barat menuju Merak. Posisi penempatan Billboard
tersebut juga cukup terlihat karena lokasi yang cukup lapang yang dapat
dilihat dari berbagai posisi dari arah jalan raya tersebut.”
4.3. Pembahasan
Tujuan hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi
penentuan titik (Spot) Billboard Iklan Layanan Masyarakat mengenai Spektrum
Frekwensi Radio Depkominfo di provinsi Banten periode Tahun 2007-2008.
Dalam pembahasan ini dapat dilihat proses strategi penentuan titik iklan yang
dilakukan Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten
dengan memanfaatkan media luar ruang Billboard sebagai media kampanye iklan.
Strategi memang bagian dari perencanaan media dan menjadi faktor
terpenting yang menentukan keberhasilan kampanye iklan. Strategi media memuat
elemen yang berpengaruh pada penjualan iklan. Strategi menyediakan arahan bagi
semua anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi
merupakan rencana yang tepat dan cermat serta sistematis mengenai kegiatan
untuk mencapai sasaran khusus.42
Untuk melihat bagimana cara untuk mengkomunikasikan pesan iklan
layanan masyarakatnya kepada khalayak Balai Monitor Spektrum Frekwensi
Radio Depkominfo Kelas II Banten melihatnya dari berbagai segi yang meliputi :
1. Membuat format iklan dengan menyajikan isi pesan yang komunikatif dan
menarik, agar mudah dimengerti dan diterima oleh khalayak terutama sasaran
42
KBBI, Edisi Kedua, Depdikbud, Balai Pustaka 1993, hal. 964.
dari isi pesan yang diiklankan. Sehingga format iklan layanan masyarakat
mengenai spektrum frekwensi radio ini didasarkan dengan membuat iklan
yang sederhana dan idiomnya tetap mudah dicerna.
2. Melihat hasil riset atau menganalisa apakah pada saat pemasangan Billboard
iklan ada jenis iklan layanan masyarakat lain yang beriklan. Jika tidak ada
maka kesempatan itu dimanfaatkan sebaik-baiknya. Pada saat beriklan
memang diperkirakan ada beberapa iklan layanan masyarakat lain yang juga
sedang beriklan sehingga tidak terjadi penumpukan informasi pesan
masyarakat pada wilayah tertentu.
3. Mengamati keadaan masyarakat yang ada sekarang. Oleh karena itu sebelum
membuat Billboard iklan ini pihak Depkominfo melakukan observasi kepada
masyarakat, apa yang sebenarnya masyarakat persepsikan atau dirasakan
terhadap spektrum frekwensi radio. Hasil dari observasi tersebut dapat
menyimpulkan bagaimana beberapa elemen dari informasi yang akan
disampaikan nantinya akan layak dikomunikasikan melalui iklan Billboard .
4. Mencari sarana beriklan yang cocok dan efektif. Apabila menggunakan
Billboard harus melihat dengan jeli, lokasi mana yang mudah dilihat oleh
khalayak. Karena khalayak sasaran dari informasi Depkominfo mengenai
frekwensi radio karakteristiknya sama maka dalam memilih media beriklan
yang perlu diperhatikan adalah memilih media yang efektif dan dapat
menjangkau seluruh audience-nya. Sedangkan untuk penempatan Billboard
iklannya harus diperhatikan strategi yang tepat dalam menempatkan iklan
tersebut pada lokasi atau tempat yang sering dan mudah dilihat oleh khalayak
dan menyesuaikan dengan kelas ekonomi serta jangkauan pasarnya.
Adapun penjabaran dari hasil penelitian mengenai strategi penentuan titik
(Spot) Billboard Iklan Layanan Masyarakat mengenai Spektrum Frekwensi Radio
Depkominfo di provinsi Banten periode Tahun 2007-2008 adalah :
4.3.1. Pemilihan Audiens Sasaran
Tiga faktor utama yang digunakan untuk mensegmenasi audiens sasaran
dalam strategi penentuan titik Billboard iklan layanan masyarakat mengenai
frekwensi radio ini pihak Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo
Kelas II Banten adalah :
1. Segmentasi Geografis.
Dalam proses penentuan titik Billboard iklan layanan masyarakat ini penentuan
titik iklannya terbagai dalam beberapa wilayah yaitu :
a. Kabupaten Lebak / Rangkasbitung
Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten
menentukan titik iklan Billboard pada Kabupaten Lebak / Rangkasbitung
tepatnya pada lokasi perempatan atau persimpangan jalan raya Malimping
ini dari hasil penelitian adalah titik lokasi Billboard tersebut yakni
persimpangan jalan Malimping - Lebak merupakan arus lalu lintas yang
sering dilalui masyarakat Lebak Banten karena persimpangan tersebut
merupakan jalur lalu lintas penghubung dimana arah utara adalah menuju
Labuan / Cilegon, arah barat menuju Lebak / Rangkas Bitung, sedangkan
arah timur menuju Pandeglang. Posisi penempatan Billboard serong yang
dapat dilihat dari jalan arah Labuan / Cilegon dan jalan arah Pandeglang
karena dari arah tersebut arus lalu lintas lebih ramai dibandingkan dari
arah lain.
b. Kabupaten Pandeglang
Untuk Kabupaten Pandeglang lokasi yang ditentukan Balai Monitor
Spektrum
Frekwensi
Radio
Depkominfo
Kelas
II
merupakan
persimpangan jalan yang cukup sering dilalui masyarakat terutama
masyarakat Banten karena persimpangan tersebut merupakan jalur lalu
lintas utama dimana arah barat adalah menuju cilegon / merak, arah utara
menuju serang / jalan tol, arah timur menuju Tangerang / Jakarta dan arah
selatan menuju Lebak / Rangkas Bitung. Posisi penempatan Billboard
yang ke arah timur lebih menentukan sasaran pada khalayak yang datang
dari arah timur (arah dari Tangerang / Jakarta) karena memang dari arah
tersebutlah arus lalu lintas lebih ramai.
c. Kabupaten Serang
Posisi Billboard yang terletak pada kabupaten Serang yang dilakukan
Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten
adalah jalan raya Serang - Bitung yang cukup padat dan ramai dilalui arus
lalu lintas masyarakat karena jalan raya tersebut merupakan jalur lalu
lintas utama yakni arah barat adalah menuju cilegon / merak, dan arah
timur menuju Tangerang / Jakarta. Posisi penempatan Billboard tersebut
diletakan pada sisi jalan yang dapat dilihat dari arah selatan sehingga
setiap pengguna jalan yang melintas dapat melihatnya.
d. Kabupaten Tangerang
Posisi Billboard yang terletak pada kabupaten Tangerang diletakkan pada
dua lokasi yakni pada jalan raya Balaraja kabupaten Tangerang dan jalan
raya Serpong – Bintaro. Alasan Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio
Depkominfo Kelas II Banten menentukan dua titik iklan Billboard pada
Kabupaten Tangerang ini adalah dikarenakan kedua lokasi tersebut
merupakan arus lalu lintas yang cukup padat dilalui arus lalu lintas
masyarakat karena jalan raya tersebut merupakan jalur lalu lintas utama
yang ramai. Kedua posisi penempatan Billboard tersebut diletakan pada
sisi jalan yang dapat dilihat dari dua arah arah sehingga setiap pengguna
jalan yang melintas dapat melihatnya dari kedua arah.
e. Kabupaten Cilegon
Untuk posisi Billboard pada kabupaten Cilegon, Balai Monitor Spektrum
Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten menentukannya pada lokasi
jalan raya Cilegon – Merak. Lokasi tersebut merupakan jalan yang cukup
ramai dilalui lalu lintas kendaraan dan lalu lalang pejalan kaki dan pada
lokasi tersebut juga merupakan jalur lalu lintas utama dimana arah timur
adalah menuju cilegon, dan arah barat menuju Merak. Posisi penempatan
Billboard tersebut juga cukup terlihat karena lokasi yang cukup lapang
yang dapat dilihat dari berbagai posisi dari arah jalan raya tersebut.
2. Segmentasi Demografis
Untuk segmentasi demografis Billboard iklan layanan masyarakat ini adalah
bersifat umum artinya iklan ini ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat
agar masyarakat mengetahui dan memahami pesan yang disampaikan oleh
Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten
melalui media Billboard. Karena iklan ini merupakan iklan layanan masyarakat
yang menginformasikan sesuatu hal yang penting untuk khalayak umum
sehingga sifat dan tampilannya berbeda dengan bentuk iklan Billboard lainnya
yang sifatnya komersial. Jadi Billboard iklan layanan masyarakat ini dapat
ditempatkan sesuai dengan sasaran khalayak yang akan tuju. Pihak
Depkominfo menempatkannya pada lokasi-lokasi pemasangan yang dianggap
strategis agar dapat terlihat oleh pengguna jalan yang melintas maupun pejalan
kaki yang melintas.
3. Segmenasi Perilaku
Adapun segmenasi perilaku khalayak sasarannya adalah masyarakat luas yang
belum memahami arti pentingnya penggunaan frekwensi radio dan juga bagi
masyarakat pengguna frekwensi radio itu sendiri agar memahami segala
peraturan untuk penggunaan frekwensi radio yang legal.
4.3.2. Spesifikasi Tujuan Media
Adapun dasar pemikiran Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio
Depkominfo Kelas II Banten melakukan kegiatan sosialisasi atau kampanye iklan
mengenai spektrum frekwensi radio pada wilayah Banten didasarkan untuk
memberikan informasi seperti yang didapat dalam hasil penelitian ini melalui
wawancara bahwa provinsi Banten merupakan salah satu daerah perindustrian
yang cukup ramai karena posisinya yang berbatasan langsung dengan ibu kota
Jakarta sehingga penggunaan spektrum frekwensi radio pada provinsi ini sangat
padat sekali. Pada provinsi ini juga terdapat bandar udara internasional SoekarnoHatta yang merupakan bandar udara paling sibuk di Indonesia sehingga jika
banyak frekwensi-frekwensi radio ilegal yang jika tidak ditangani akan
menimbulkan permasalahan seperti misalnya gangguan frekwensi radio pada
pesawat terbang yang dapat membahayakan penerbangan.
Tujuan kampanye iklan Depkominfo pada dasarnya dirumuskan oleh Balai
Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten yakni untuk
menginformasikan mengenai penggunaan spektrum frekwensi radio kepada
khalayak. Tujuannya adalah untuk mendapatkan tertibnya penggunaan spektrum
frekwensi radio dikalangan masyarakat sehingga pengguna frekwensi radio yang
sebenarnya tidak mengalami gangguan.
4.3.3. Pemilihan Media Periklanan
Alasan digunakannya media Billboard menurut Balai Monitor Spektrum
Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten adalah dikarenakan Billboard
merupakan salah satu media yang paling tepat dan efektif untuk dapat menjangkau
lapisan masyarakat terutama masyarakat yang tidak dapat dijangkau oleh media
iklan lainnya. Seperti dipelosok dimana orang jarang melihat televisi dan
membaca media cetak. Media Billboard tersebut dianggap lebih tahan lama untuk
jangka waktu tertentu. Dengan menggunakan Billboard atau papan iklan yang
dapat ditempatkan di berbagai posisi yang dapat dilihat oleh banyak khalayak.
Disamping itu media Billboard juga tidak memerlukan anggaran yang begitu
besar dibandingkan dengan media elektronik.
4.3.4. Pembelian Media
Penetapan perhitungan anggaran pembelian media, materi dan konstruksi
media luar ruang Billboard didasarkan pada perhitungan ruang lingkup pekerjaan
yang dilaksanakan oleh Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo
Kelas II Banten yang meliputi :
A.
Lokasi Pemasangan Billboard
Lokasi pemasangan Billboard turut menentukan keberhasilan dari program
sosialisasi ini. Untuk pemilihan lokasi ini harus memperhatikan antara lain :
Arus Perjalanan, tingkat kepadatan arus lalu lintas yang padat, lokasi
pemasangan dipilih berada di sisi kiri arus perjalanan atau berada di depan
arus perjalanan, sudut pandang yang seluas mungkin agar pesan yang
disampaikan mudah dan dapat dibaca dengan jelas, arus lalu lintas harus
diperhatikan agar pesan dapat diterima oleh pengguna jalan dan lokasi
pemasangan yang telah ditentukan oleh Balai Monitor Spektrum Frekwensi
Radio Depkominfo Kelas II Banten yang mencakup beberapa wilayah.
B.
Tehknis Pemasangan Billboard
1. Sewa Lokasi
Lokasi atau tempat pemasangan Billboard yang akan digunakan
merupakan milik perorangan, swasta atau pemerintah yang dipandang
strategis untuk pelaksanaan pekerjaan program sosialisasi Balai Monitor
Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten. Karena lokasi
atau tempat yang digunakan milik pihak ketiga, maka akan dilakukan
sewa pakai selama masa sosialisasi berjalan.
2. Perizinan
Untuk pengurusan perizinan pemasangan Billboard pihak Balai Monitor
Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten berkoordinasi
dengan instansi yang berkompeten dibidangnya antara lain : Dinas
Pendapatan Daerah, Dinas Pertamanan, Dinas Tata Kota, Dinas
Kebersihan, Dinas Ketertiban Umum.
3. Jangka Waktu Pemasangan
Pemasangan Billboard iklan layanan masyarakat tersebut dipasang
selama kurun waktu 2 (dua) tahun.
4. Pekerjaan Desain
Desain, pilihan warna, gambar dan tata letak atau layout yang
ditampilkan harus menarik perhatian dari seluruh pengguna jalan yang
melihat Billboard iklan tersebut. Pesan yang disampaikan harus singkat
dan jelas, hal ini dimaksudkan dengan adanya keterbatasan waktu dari
target audience untuk melihat atau menerima pesan yang disampaikan.
Pesan yang disampaikan atau disosialisasikan harus juga memperhatikan
faktor
keindahan,
kesopanan,
ketertiban,
keamanan,
kesusilaan,
keagamaan, kesehatan, dan lingkungan tempat sekitar pemasangan
Billboard tersebut.
Dari penjabaran hasil penelitian tersebut dapat diketahui Depkominfo yang
dalam hal ini adalah Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas
II Banten telah melakukan strategi penempatan titik Billboard iklan sesuai dengan
analisa situasi sebelumnya sehingga sehingga penentuan titik lokasi Billboard
iklan tersebut dapat dilihat oleh khalayak yang diharapkan nantinya dapat
mempengaruhi dan membentuk persepsi yang positif. Dalam kampanye iklan
diperlukan strategi sebagai suatu perencanaan yang didesain untuk mencapai
tujuan tertentu. Pengembangan proses kegiatan kampanye iklan harus berdasarkan
atas fakta-fakta yang ada, hingga karakteristik khalayak yang dituju.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Secara umum kesimpulan dalam penelitian mengenai strategi penentuan
titik (Spot) Billboard Iklan Layanan Masyarakat mengenai Spektrum Frekwensi
Radio Depkominfo di provinsi Banten periode Tahun 2007-2008 berdasarkan
pada tahap-tahap dalam penelitian telah sesuai dengan analisa situasi sebelumnya
sehingga dapat menentukan titik lokasi billboard iklan tersebut dengan baik untuk
menginformasikan dan mempengaruhi khalayak terhadap pesan iklan yang
disampaikan.
Adapun kesimpulan-kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini meliputi
strategi media dalam penentuan titik iklan yaitu :
a.
Pemilihan Audiens Sasaran
Tiga faktor utama yang digunakan untuk mensegmentasi audiens sasaran
dalam strategi penentuan titik billboard iklan layanan masyarakat mengenai
frekwensi radio ini pihak Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio
Depkominfo Kelas II Banten yakni segmentasi geografis, segmentasi
demografis, dan segmenasi perilaku telah dilakukan dan sesuai dengan tujuan
periklanannya.
b.
Spesifikasi Tujuan Media
Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten
melakukan kegiatan sosialisasi atau kampanye iklan layanan masyarakat
mengenai penggunaan spektrum frekwensi radio dengan menggunakan media
billboard tujuannya adalah agar pesan dalam iklan tersebut dapat dengan
mudah diterima oleh khalayak pada wilayah tersebut.
c.
Pemilihan Media Periklanan
Alasan digunakannya media billboard oleh Balai Monitor Spektrum
Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten adalah dikarenakan billboard
merupakan salah satu media yang paling tepat dan efektif untuk dapat
menjangkau lapisan masyarakat terutama masyarakat yang tidak dapat
dijangkau oleh media iklan lainnya. Seperti dipelosok dimana orang jarang
melihat televisi dan membaca media cetak. Media billboard tersebut dianggap
lebih tahan lama untuk jangka waktu tertentu. Dengan menggunakan billboard
atau papan iklan yang dapat ditempatkan di berbagai posisi yang dapat dilihat
oleh banyak khalayak. Disamping itu media billboard juga tidak memerlukan
anggaran yang begitu besar dibandingkan dengan media elektronik.
d.
Pembelian Media
Penetapan perhitungan anggaran pembelian media, materi dan konstruksi
media luar ruang billboard didasarkan pada perhitungan ruang lingkup
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio
Depkominfo Kelas II Banten yang meliputi lokasi pemasangan billboard dan
tehknis pemasangan media billboard.
5.2. Saran
Saran saran yang akan diberikan oleh peneliti berkaitan dengan penelitian ini
yakni :
a. Saran Praktis :
1. Pada kampanye iklan layanan masyarakat mengenai spektrum frekwensi
radio ini Depkominfo harus lebih menambah lagi wilayah sasaran
khalayaknya yakni dengan meningkatkan jumlah titik (spot) iklan pada
wilayah yang belum terjangkau. Sehingga titik-titik iklannya tidak
terpusat pada kota-kota akan tetapi juga pada wilayah pelosok yang masih
ada penggunaan frekwensi yang ilegal
2. Hendaknya tahapan pembuatan billboard iklan layanan masyarakat
mengenai frekwensi radio dirumuskan dengan sebaik mungkin sehingga
dapat menghasilkan iklan yang dapat menarik perhatian khalayak.
Penyajian pesan iklan juga harus sesuai dengan apa yang ditampilkan dan
dapat di mengerti maksud serta tujuan pesan iklannya agar dipahami oleh
khalayak yang melihatnya.
3. Pada iklan layanan masyarakat frekwensi radio ini sebaiknya Depkominfo
menggunakan media luar ruang billboard yang ukurannya lebih besar dan
tampilan yang menarik perhatian sehingga pesan yang disampaikan dapat
lebih diperhatikan oleh khalayak sehingga khalayak menjadi tahu
informasi yang disampaikan dalam pesan iklannya.
b. Saran Akademis
Penulis mengharapkan untuk penelitian lanjutan agar dapat menggunakan
pendekatan penelitian yang berbeda untuk melihat perbandingan pembuatan
dan pelaksanaan strategi suatu iklan sehingga hasilnya dapat saling
melengkapi dan diharapkan adanya temuan baru.
DAFTAR PUSTAKA
Barban Arnold M, Essential of Media Planing, (NTC Bisiness Book,
Lincolnwood, 1997)
Effendi Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi, (Remaja Rosdakarya, cetakan kelima
Bandung 1984)
Ferbey AD, How to Produce Succesful Advertising, (Jakarta ; PT Gramedia
Pustaka Utama, 1997)
Jauch Lawrence R & William F. Glueck, Manajemen Strategi dan Kebijakan
Organisasi, (Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta, 1996)
Jefkins Frank, Periklanan (Jakarta: Erlangga, 1996)
Liliweri Alo, Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan, (Bandung, Citra Aditya
Bakti,1992)
Luckwell Keith J.. Advertising in Action, (Scarborough, Ontario:Prenfice-Hal
Canadian Inc, 1990)
Khasali Rhenald, Manajemen Periklanan, (Jakarta, Grafity, 1994)
Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: LP3ES, 1981)
Maenada Teguh dan Ganjar nugraha, Tanya Jawab Dasar-Dasar Komunikasi,
(Bandung Amrico, 1980)
Meleong Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Penerbit PT. Remaja
Rosdakarya, 1991)
Nuradi, Iklan Sebagai Suatu Unsur Mutlak Komunikasi Pembangunan, (Remaja
Rosdakarya Bandung, 1995)
Prayitno Sunarto, Pengembangan Kreatif Daya Tarik Periklanan, (Citra Aditya
Bakti 1992)
Roman Kenneth dan Jane Maas dengan Martin Nisenholtz, How to Advertise, (PT.
Elex Media Komputindo,Edisi Pertama 2005)
Rakhmat Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi, (PT. Remaja Rosda Karya,
Bandung, 1998)
Saputra Hendry, Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia Yang
Disempurnakan, (Komisi Periklanan Indonesia, 1996)
Senjaja Sasa Djuarsa, Pengantar Komunikasi, (Jakarta, Universitas Terbuka,
1998)
Shimp Terence A, Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran
Terpadu, (Jilid II Edisi kelima, Erlangga, Jakarta 2000)
Suprianto Sugeng, Meraih Untung dari Spanduk hingga Billboard, (Pustaka
Grhatama, Yogyakarta, 2008)
Surmanek Jim, Media Planning (Perencanaan Media), diterjemahkan Sofyan
Cikmat, (Jakarta; PT Elex Media Koputindo, 2001)
Vredenberg, Metode dan Tehnik penelitian Masyarakat, (Jakarta. PT Gramedia,
1987)
Winardi, Strategi Pemasaran, (Bandung: Mandar Maju 1998)
Zielski M.A. The Remembering and Forgetting of Advertising, (Jurnal of
Marketing, 1989)
Nomor
Lamp
Hal
: B/PDSI/HM.580/VII/2009
:: Pengambilan Data Penelitian Skripsi
20 Maret 2009
Kepada Yth.
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Mercu Buana
Di Jakarta
Menindaklanjuti surat permohonan pengumpulan data skripsi pada Balai
Monitor Spektrum Frekwensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II Banten Departemen
Komunikasi dan Informasi RI, bersama ini kami memberitahukan bahwa
mahasiswa tersebut dibawah ini :
Nama
NIM
Bid. Studi
Alamat
:
:
:
:
Awal Ramdani
04302-074
Marcomm
Jl Manggis Rt.03 /Rw.05 No.80 Srengseng, Jakarta Barat
Telah menerima data mengenai Billboard Iklan Layanan Masyarakat
Spektrum Frekwensi Radio di Provinsi Banten sesuai dengan judul penelitian
yaitu : “Strategi Penentuan Titik (Spot) Billboard Iklan Layanan Masyarakat
Tentang Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Di Provinsi Banten Tahun 2007
- 2008”, guna memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan studi.
Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
A.n. Kepala Pusat
Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio
dan Orbit Satelit Kelas II Banten
Andika Hermawan, SE M.Si
Tambusan Yth :
Kepala Data Statistik dan Informasi
DRAF WAWANCARA
Dengan Kepala Dirjen Pos dan Telekomunikasi Depkominfo :
1. Apa dasar pemikiran Depkominfo melakukan kegiatan iklan layanan
masyarakat tentang spektrum frekwensi radio ?
2. Apa tujuan Depkominfo melakukan kegiatan tersebut ?
3. Mengapa kegiatan iklan layanan masyarakat ini perlu dilakukan ?
4. Mengapa Depkominfo menggunakan media luar ruang billboard dalam
mensosialisasikan atau mengkampayekan iklan layanan masyarakat
mengenai penggunaan spektrum frekwensi radio ?
5. Bagimana target market atau sasaran khalayak dari billboard iklan layanan
masyarakat spektrum frekwensi radio di wilayah Banten tersebut ?
6. Mengapa Depkominfo menjadikan propinsi Banten menjadi salah satu
sasaran penentuan titik-titik iklan dari billboard iklan layanan masyarakat
ini ?
7. Bagaimana memposisikan billboard iklan layanan masyarakat spektrum
frekwensi radio terhadap khalayaknya ?
8. Apa yang menjadi kekuatan atau kelebihan dari iklan tersebut ?
9. Apa pula kelemahannya ?
10. Bagimana dengan peluang dan ancaman dari proses strategi penentuan
titik billboard iklan layanan masyarakat spektrum frekwensi radio ?
11. Strategi apa yang dilakukan Depkominfo dalam melakukan kegiatan
tersebut ?
12. Mengapa mengggunakan billboard dalam mensosialisasikan iklan layanan
masyarakat tentang spektrum frekwensi radio ?
Dengan Media Planer pembuat billboard :
1. Bagaimana riset sebelum billboard iklan layanan masyarakat tentang
spektrum frekwensi radio ini dibuat ?
2. Bagaimana persiapan dalam pelaksanaan pembuatan billboard iklan
layanan masyarakat tersebut ?
3. Bagimana perencanaan media yang dilakukan ?
4. Apakah ada tujuan dari penentuan media untuk mencapai tujuan
periklanannya ?
5. Tahap-tahap seperti apa yang dilakukan dengan pihak Depkominfo dalam
penyusunan strategi penentuan titik iklan tersebut ?
6. Bagaimana perencanaan strategi dalam menentukan titik iklan layanan
masyarakat tersebut ?
7. Apa tujuan ditentukannya titik iklan dalam pemasangan billboard iklan
layanan masyarakat tersebut ?
8. Siapa sasaran utama yang dituju dari pemasangan billboard pada titik-titik
iklan tersebut ?
9. Saya mendapatkan data letak posisi iklan yang sudah ditentukan yakni :
a. Kabupaten Lebak / Rangkasbitung
b. Kabupaten Pandeglang / Pandeglang
c. Kabupaten Serang / Serang
d. Kabupaten Tangerang / Tangerang
e. Kabupaten Cilegon
Jelaskan strategi dan alasan dari ditentukannya titik-titik penempatan
billboard iklan tersebut !
10. Apakah
arus
perjalanan
dalam
penentuan
titik
lokasi
iklan
dipertimbangkan ? Jelaskan !
11. Apakah isi dari pesan layanan masyarakat dalam penentuan titik lokasi
iklan juga dipertimbangkan ? Jelaskan !
12. Apakah jangkauan khalayak sasaran dalam penentuan titik lokasi iklan
juga dipertimbangkan ? Jelaskan !
13. Apakah kecepatan atau keramaian arus lalulintas dalam penentuan titik
lokasi iklan juga dipertimbangkan ? Jelaskan !
14. Apakah keserasian dengan lingkungan sekitar dalam penentuan titik lokasi
iklan juga dipertimbangkan ? Jelaskan !
Dengan salah satu pemilik radio swasta di provinsi Banten :
1. Apakah radio ini menggunakan frekwensi radio yang legal ?
2. Apakah anda mengetahui radio-radio yang menggunakan frekwesi ilegal
dalam siarannya pada area ini ?
3. Apakah anda mengetahui billboard iklan layanan masyarakat Depkominfo
mengenai spektrum frekwensi radio ?
4. Bagaimana pandangan anda sebagai pengguna frekwensi radio terhadap
billboard iklan layanan masyarakat tersebut ?
5. Bagaimana menurut anda efekivitas dari billboard iklan layanan
masyarakat yang dikeluarkan Depkominfo tersebut ?
6. Bagaimana penilaian anda terhadap titik-titik iklan (lokasi penempatan
billboard) yang digunakan dalam iklan tersebut ?
7. Bagaimana penilaian anda terhadap billboard iklan layanan masyarakat
tersebut secara keseluruhan ?
HASIL WAWANCARA
Dengan Kepala Dirjen Pos dan Telekomunikasi Depkominfo (Saudara Andika
Hermawan) :
13. Apa dasar pemikiran Depkominfo melakukan kegiatan iklan layanan
masyarakat tentang spektrum frekwensi radio ?
-
Awal mula kami mambuat kampanye iklan ini yaitu karena kami
merasakan kurangnya informasi kepada masyarakat untuk memahami
pentingnya pengawasan bagi pengguna spektrum frekwensi radio.
Untuk itu kami mengambil langkah penyebaran informasi melalui
media iklan layanan masyarakat yang salah satunya adalah dengan
menggunakan billboard atau papan iklan.
14. Apa tujuan Depkominfo melakukan kegiatan tersebut ?
-
Tujuan dari dilakukannya kegiatan pemasangan iklan layanan
masyarakat ini adalah untuk menginformasikan mengenai penggunaan
spektrum frekwensi radio kepada khalayak. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan tertibnya penggunaan spektrum frekwensi radio
dikalangan masyarakat sehingga pengguna frekwensi radio yang
sebenarnya tidak mengalami gangguan.
15. Mengapa kegiatan iklan layanan masyarakat ini perlu dilakukan ?
-
Karena hal ini merupakan hal yang penting demi terciptanya
kesadaran
masyarakat
untuk
tertibnya
penggunaan
spektrum
frekwensi radio agar tidak menggunakannya secara ilegal karena hal
tersebut dapat membahayakan frekwensi yang dapat merugikan
masyarakat itu sendiri.
16. Mengapa Depkominfo menggunakan media luar ruang billboard dalam
mensosialisasikan atau mengkampayekan iklan layanan masyarakat
mengenai penggunaan spektrum frekwensi radio ?
-
Program sosialisasi atau kampanye melalui media luar ruang dalam
bentuk billboard atau papan reklame adalah untuk mengadakan
pendekatan dan menjalin hubungan baik antara pemerintah dengan
masyarakat sehingga kebijakan regulasi yang dibuat pemerintah akan
mudah diterima dan dijalankan oleh masyarakat. Media luar ruang
dapat dilihat dan diperhatikan oleh orang banyak, targetnya lebih luas
dan lebih fokus. Dengan menggunakan media billboard jangka waktu
yang lama (dua tahun) merupakan waktu yang cukup lama dan biaya
yang relatif murah dibandingkan dengan media lain dengan hasil
sosialisasi yang cukup menguntungkan.
17. Bagimana target market atau sasaran khalayak dari billboard iklan layanan
masyarakat spektrum frekwensi radio di wilayah Banten tersebut ?
-
Target marketnya adalah masyarakat luas yang belum memahami arti
pentingnya penggunaan frekwensi radio dan juga bagi masyarakat
pengguna frekwensi radio itu sendiri agar memahami segala
peraturan untuk penggunaan frekwensi radio yang legal.
18. Mengapa Depkominfo menjadikan propinsi Banten menjadi salah satu
sasaran penentuan titik-titik iklan dari billboard iklan layanan masyarakat
ini ?
-
Provinsi Banten merupakan salah satu daerah perindustrian yang
cukup ramai karena posisinya yang berbatasan langsung dengan ibu
kota Jakarta sehingga penggunaan spektrum frekwensi radio pada
provinsi ini sangat padat sekali. Pada provinsi ini juga terdapat
bandar udara internasional Soekarno-Hatta yang merupakan bandar
udara paling sibuk di Indonesia sehingga jika banyak frekwensifrekwensi radio ilegal yang jika tidak ditangani akan menimbulkan
permasalahan seperti misalnya gangguan frekwensi radio pada
pesawat terbang yang dapat membahayakan penerbangan.
19. Bagaimana memposisikan billboard iklan layanan masyarakat spektrum
frekwensi radio terhadap khalayaknya ?
-
Karena iklan ini merupakan iklan layanan masyarakat yang
menginformasikan sesuatu hal yang penting untuk khalayak umum
sehingga sifat dan tampilannya berbeda dengan bentuk iklan billboard
lainnya yang sifatnya komersial. Jadi iklan layanan masyarakat kami
ini dapat ditempatkan dimana saja sesuai dengan sasaran khalayak
yang akan kami tuju. Kami menempatkannya pada lokasi-lokasi
pemasangan yang dianggap strategis agar dapat terlihat oleh
pengguna jalan yang melintas maupun pejalan kaki yang melintas.
20. Apa yang menjadi kekuatan atau kelebihan dari iklan tersebut ?
-
Kekuatan atau kelebihan dari billboard iklan layanan masyarakat
tentang penggunaan frekwensi radio ini adalah Depkominfo
menempatkannya pada beberapa titik lokasi yang strategis dengan
desain sederhana yang dapat langsung dimengerti oleh khalayak dan
disamping itu tidak terlalu memerlukan anggaran yang cukup besar.
21. Apa pula kelemahannya ?
-
Kelemahannya adalah billboard iklan tersebut belum menjangkau
pada seluruh wilayah sehingga masih diperlukan lagi cakupan titik
penempatan iklan pada daerah yang belum dijangkau sehingga pesan
yang disampaikan dapat merata diterima pada masyarakat.
22. Mengapa menggunakan billboard dalam mensosialisasikan iklan layanan
masyarakat tentang spektrum frekwensi radio ?
-
Karena menurut kami billboard merupakan salah satu media yang
paling tepat dan efektif untuk dapat menjangkau lapisan masyarakat
terutama masyarakat yang tidak dapat dijangkau oleh media iklan
lainnya. Seperti dipelosok dimana orang jarang melihat televisi dan
membaca media cetak. Disamping itu media billboard juga tidak
memerlukan anggaran yang begitu besar dibandingkan dengan media
elektronik seperti televisi.
23. Strategi apa yang dilakukan Depkominfo dalam proses penempatan /
penentuan titik billboard iklan layanan masyarakat ini ?
a. Yang pertama kami membuat desain iklan yang akan ditampilkan pada
billboard dengan menggunakan konsep yang sederhana agar khalayak
yang melihat dapat langsung mengerti dan memahami maksud dari
iklan tersebut.
b. Yang kedua kami menentukan titik-titik iklan yang sebelumnya kami
analisa terlebih dahulu apakah lokasi yang ditentukan sudah baik
yang ditinjau dari beberapa faktor seperti keramaian, arus jalan,
kemampuan jangkauan, kecepaan arus lalu lintas, lingkungan, dan
lainnya sehingga jika menurut kami dirasa sudah tepat maka kami
akan menggunakan titik-titik iklan tersebut.
24. Bagimana dengan peluang dan ancaman dari proses strategi penentuan
titik billboard iklan layanan masyarakat spektrum frekwensi radio ?
-
Peluang kami dengan strategi penentuan titik-titik iklan tersebut
diharapkan banyak khalayak sasaran yang akan dapat mengetahui
informasi yang kami sampaikan karena titik-titik lokasi iklan tersebut
sudah memadai dari faktor yang sudah kami sebutkan sebelumnya.
Sedangkan ancamannya adalah dari segi struktur billboard dari titik
yang sudah ditentukan adalah pengawasan dan perawatan serta
bencana alam ataupun dirusak dari pihak yang tidak bertanggung
jawab.
Dengan Media Planer PT. Cemerlang Gemilang selaku pembuat billboard
(Saudara Sofian Andy) :
15. Bagaimana riset sebelum billboard iklan layanan masyarakat tentang
spektrum frekwensi radio ini dibuat ?
-
Kami tidak melakukan riset yang begitu mendalam karena pada
dasarnya kami hanya akan menyampaikan informasi mengenai
penggunaan frekwensi radio pada masyarakat dengan menggunakan
media billboard, jadi yang kami fokuskan memang bagaimana
nantinya iklan tersebut akan diletakan dimana pihak Depkominfo telah
menentukan areanya yakni propinsi Banten.
16. Bagaimana persiapan dalam pelaksanaan pembuatan billboard iklan
layanan masyarakat tersebut ?
-
Persiapan yang dilakukan tentunya kami harus menyiapkan materi
iklan dari awal seperti menentukan titik lokasi, RAB, desain, sampai
pada proses perizinan sehingga tercapai hasil yang optimal dari
maksud tujuan billboard iklan tersebut.
17. Bagimana perencanaan media yang dilakukan ?
-
Pada perencanaan media luar ruang ini kami menggunakan media
billboard karena media billboard lebih tahan lama dari pada
menggunakan media luar ruang lainnya seperti spanduk atau baliho.
Disamping itu jangka waktu penayangan yang relatif lama yakni
selama
dua
tahun
menjadi
pertimbangan
kami
pula
untuk
menggunakan billboard.
18. Apakah ada tujuan dari penentuan media untuk mencapai tujuan
periklanannya ?
-
Ya ada, karena media yang akan direncanakan oleh Dirjen Postel
sudah sesuai sengan program kerja dan anggaran untuk propinsi
Banten. Kampanye iklan layanan masyarakat yang dibuat untuk
menjelaskan kepada masyarakat dengan tujuan untuk memberitahukan
atau
menginformasikan
kepada
masyarakat
yang
diharapkan
masyarakat akan mengerti dan memahami informasi tersebut, tetapi
semua itu tidak dapat langsung mempengaruhi khalayak karena perlu
adanya proses dan waktu.
19. Tahap-tahap seperti apa yang dilakukan dengan pihak Depkominfo dalam
penyusunan strategi penentuan titik iklan tersebut ?
-
Tahap-tahapnya adalah menentukan titik lokasi yang dianggap ramai,
sehingga dapat memudahkan tujuan dari sasaran iklan layanan
masyarakat tersebut.
20. Bagaimana perencanaan strategi dalam menentukan titik iklan layanan
masyarakat tersebut ?
-
Perencanaan penentuan lokasi titik iklan tersebut dilakukan sebelum
dilakukannya penentuan titik iklan yang selanjutnya disesuaikan
dengan RAB, anggaran dan proses perizinan sehingga titik-titik iklan
yang didapat merupakan titik iklan yang baik.
21. Apa tujuan ditentukannya titik iklan dalam pemasangan billboard iklan
layanan masyarakat tersebut ?
-
Agar billboard iklan layanan masyarakat tersebut dapat tepat
mengenai sasaran, sesuai dengan maksud dan tujuan iklan yang sudah
ditentukan sebelumnya.
22. Siapa sasaran utama yang dituju dari pemasangan billboard pada titik-titik
iklan tersebut ?
-
Sasaran utamanya adalah masyarakat umum pengguna jalan raya,
masyarakat yang melintas dan para pengguna spektrum frekwensi
radio baik yang legal maupun ilegal.
23. Saya mendapatkan data letak posisi iklan yang sudah ditentukan yakni :
a. Kabupaten Lebak / Rangkasbitung
b. Kabupaten Pandeglang / Pandeglang
c. Kabupaten Serang / Serang
d. Kabupaten Tangerang / Tangerang
e. Kabupaten Cilegon
Jelaskan strategi dan alasan dari ditentukannya titik-titik penempatan
billboard iklan tersebut !
a. Kabupaten Lebak / Rangkasbitung
Pada titik tersebut yakni persimpangan jalan Malimping - Lebak
merupakan arus lalu lintas yang sering dilalui masyarakat Lebak
Banten karena persimpangan tersebut merupakan jalur lalu lintas
penghubung dimana arah utara adalah menuju Labuan / Cilegon,
arah barat menuju Lebak / Rangkas Bitung, sedangkan arah timur
menuju Pandeglang. Posisi penempatan billboard serong yang
dapat dilihat dari jalan arah Labuan / Cilegon dan jalan arah
Pandeglang karena dari arah tersebut arus lalu lintas lebih ramai
dibandingkan dari arah lain.
b. Kabupaten Pandeglang / Pandeglang
Untuk Kabupaten Pandeglang lokasi yang ditentukan merupakan
persimpangan jalan yang cukup sering dilalui masyarakat
terutama masyarakat Banten karena persimpangan tersebut
merupakan jalur lalu lintas utama dimana arah barat adalah
menuju cilegon / merak, arah utara menuju serang / jalan tol, arah
timur menuju Tangerang / Jakarta dan arah selatan menuju Lebak
/ Rangkas Bitung. Posisi penempatan billboard yang ke arah timur
lebih menentukan sasaran pada khalayak yang datang dari arah
timur (arah dari Tangerang / Jakarta) karena memang dari arah
tersebutlah arus lalu lintas lebih ramai.
c. Kabupaten Serang / Serang
Untuk Kabupaten Serang lokasi yang ditentukan adalah jalan raya
Serang - Bitung yang cukup padat dan ramai dilalui arus lalu
lintas masyarakat karena jalan raya tersebut merupakan jalur lalu
lintas utama yakni arah barat adalah menuju cilegon / merak, dan
arah timur menuju Tangerang / Jakarta. Posisi penempatan
billboard tersebut diletakan pada sisi jalan yang dapat dilihat dari
arah selatan sehingga setiap pengguna jalan yang melintas dapat
melihatnya.
d. Kabupaten Tangerang / Tangerang
Untuk kabupaten Tangerang kami menempatkan pada dua lokasi
yang ditentukan yakni jalan raya Serpong - Bintaro dan jalan raya
Balaraja kabupaten Tangerang dimana kedua lokasi tersebut
merupakan arus lalu lintas yang cukup padat dan ramai dilalui
arus lalu lintas masyarakat karena jalan raya tersebut merupakan
jalur lalu lintas utama yang ramai. Kedua posisi penempatan
billboard tersebut diletakan pada sisi jalan yang dapat dilihat dari
dua arah arah sehingga setiap pengguna jalan yang melintas
dapat melihatnya dari kedua arah.
e. Kabupaten Cilegon
Untuk kabupaten Cilegon lokasi yang kami tentukan Cilegon –
Merak. Lokasi tersebut merupakan jalan yang cukup ramai dilalui
lalu lintas kendaraan dan lalu lalang pejalan kaki dan pada lokasi
tersebut juga merupakan jalur lalu lintas utama dimana arah timur
adalah menuju cilegon, dan arah barat menuju Merak. Posisi
penempatan billboard tersebut juga cukup terlihat karena lokasi
yang cukup lapang yang dapat dilihat dari berbagai posisi dari
arah jalan raya tersebut
24. Apakah
arus
perjalanan
dalam
penentuan
titik
lokasi
iklan
dipertimbangkan ? Jelaskan !
- Ya, karena yang diutamakan dalam penentuan titik iklan tersebut adalah
menentukan lokasi yang dianggap ramai dan dilalui oleh pengguna
jalan raya dari arah yang berhadapan dengan papan billboard yang
dipasang.
25. Apakah isi dari pesan layanan masyarakat dalam penentuan titik lokasi
iklan juga dipertimbangkan ? Jelaskan !
-
Ya, karena isi pesan yang terdapat pada billboard merupakan hal
yang utama sehingga akan mudah dilihat pada posisi yang telah
ditentukan.
26. Apakah jangkauan khalayak sasaran dalam penentuan titik lokasi iklan
juga dipertimbangkan ? Jelaskan !
-
Ya, karena penentuan titik lokasi tersebut harus tepat sesuai dengan
jangkauan sasaran khalayak sehingga dapat dilihat dari berbagai
sudut pandang.
27. Apakah kecepatan atau keramaian arus lalulintas dalam penentuan titik
lokasi iklan juga dipertimbangkan ? Jelaskan !
-
Ya, maka dari itu diutamakan adalah titik lokasi dipersimpangan jalan
atau lampu merah sehingga pengguna jalan yang melambatkan atau
menghentikan kendaraanya dapat melihat tampilan billboard iklan
layanan masyarakat tersebut.
28. Apakah keserasian dengan lingkungan sekitar dalam penentuan titik lokasi
iklan juga dipertimbangkan ? Jelaskan !
-
Ya, karena jika lokasi sudah terlalu banyak billboard atau papan iklan
lain atau pepohonan atau taman yang dapat mengganggu keasrian
lokasi, maka titik iklan harus dirubah pada lokasi lain karena jikapun
dipaksakan dikhawatirkan billboard iklan layanan masyarakat kami
tidak optimal dilihat oleh khalayak yang melintas pada lokasi tersebut
Dengan salah satu pemilik radio swasta di provinsi Banten yakni Radio
DBS FM Serang (Saudara Tommy) :
8. Apakah radio ini menggunakan frekwensi radio yang legal ?
-
Ya, radio kami sudah menggunakan frekwensi radio yang legal sesuai
dengan undang-undang No.36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi.
9. Apakah anda mengetahui radio-radio yang menggunakan frekwesi ilegal
dalam siarannya pada area ini ?
-
Saya tidak mengetahui radio-radio yang menggunakan frekwensi
ilegal (khususnya radio siaran) karena pemerintah dalam hal ini
Depkominfo selalu melakukan pengawasan dan pengendalian secara
rutin untuk memonitoring penggunaan frekwensi yang legal maupun
ilegal
10. Apakah anda mengetahui billboard iklan layanan masyarakat Depkominfo
mengenai spektrum frekwensi radio ?
-
Ya saya mengetahui karena letak Billboard tersebut letaknya tidak
jauh dari radio kami.
11. Bagaimana pandangan anda sebagai pengguna frekwensi radio terhadap
billboard iklan layanan masyarakat tersebut ?
-
Saya memandang sangat positif karena sebagai pengguna frekwensi
radio merasakan adanya perhatian dari pihak pemerintah untuk
mewujudkan tertibnya penggunaan spektrum frekwensi radio yang
jelas legalitasnya.
12. Bagaimana menurut anda efekivitas dari billboard iklan layanan
masyarakat yang dikeluarkan Depkominfo tersebut ?
-
Efektivitas dari billboard iklan layanan masyarakat tersebut jelas
dirasakan sangat penting sekali dan disamping itupun frekwensi untuk
masyarakat melihatnya sangatlah ramai karena letak yang strategis.
13. Bagaimana penilaian anda terhadap titik-titik iklan (lokasi penempatan
billboard) yang digunakan dalam iklan tersebut ?
-
Penilaian saya billboard iklan tersebut sudah lumayan baik, hanya
saja perlu dikembangkan lagi dan bila perlu dipasang sampai pada
tingkat pedesaan.
14. Bagaimana penilaian anda terhadap billboard iklan layanan masyarakat
tersebut secara keseluruhan ?
-
Secara keseluruhan billboard iklan layanan masyarakat tersebut
sudah cukup membawa aroma yang positif baik dari pemerintah
maupun pengguna yang sangat terkait dengan sasaran khalayak akan
sadarnya tata tertib penggunaan frekwensi radio. Disamping itu titik
lokasi pemasangan billboard yang ada sekarang ini sudah cukup
strategis akan tetapi diperlukan tampilan desain yang lebih menarik
lagi sehingga akan lebih menarik perhatian khalayak
Download