STRATEGI PENENTUAN SPOT (TITIK) BILLBOARD IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TENTANG SPEKTRUM FREKWENSI RADIO DEPKOMINFO DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2007 - 2008 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Fakultas Ilmu Komunikasi Disusun oleh Nama : Awal Ramdani Nim : 04302-074 Bidang Studi : Periklanan / Marcomm FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI JAKARTA 2009 UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI MARCOM LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI Nama : Awal Ramdani Nim : 04302-074 Bidang Studi : MARCOM Judul skripsi : Strategi Penentuan Spot (Titik) Billboard Iklan Layanan Masyarakat tentang Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Di Provinsi Banten Tahun 2007 - 2008 Jakarta,29 Agustus 2009 Mengetahui, Pembimbing I ( Nurprapti W. Widyastuti, S.Sos, M.Si ) Pembimbing II ( Sugihantoro, S.Sos ) UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI MARCOM LEMBAR TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI Nama : Awal Ramdani Nim : 04302-074 Bidang Studi : MARCOM Judul skripsi : Strategi Penentuan Spot (Titik) Billboard Iklan Layanan Masyarakat tentang Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Di Provinsi Banten Tahun 2007 - 2008 1. Ketua Sidang Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si 2. Penguji AhliSM Niken Restati, S.Sos 3. Pembimbing I Nurprapti W. Widyastuti, S.Sos, M.Si 4. (…………………………...) , M.Si (…………………………...) (…………………………. .) Pembimbing II Sugihantoro, S.Sos (…………………………. .) Jakarta,29 Agustus 2009 UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI MARCOM LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SIDANG SKRIPSI Nama : Awal Ramdani Nim : 04302-074 Bidang Studi : MARCOM Judul skripsi : Strategi Penentuan Spot (Titik) Billboard Iklan Layanan Masyarakat tentang Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Di Provinsi Banten Tahun 2007 – 2008 Jakarta, 1 September 2009 Disetujui dan diterima oleh : Pembimbing II Pembimbing I ( Nurprapti W. Widyastuti, S.Sos, M.Si ) ( Sugihantoro, S.Sos ) Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi ( Dra. Diah Wardhani, M.Si ) Ketua Bidang Studi ( Dra. Tri Diah Cahyowati M.Si ) UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI MARCOMM ABSTRAKSI Awal Ramdani (04302-074) Strategi Penentuan Spot (Titik) Billboard Iklan Layanan Masyarakat Tentang Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Di Provinsi Banten Tahun 2007 - 2008 xv + 74 halaman ; 4 lampiran Bibliografi : 23 Acuan (1984 - 2008) Media luar ruang Billboard adalah suatu industri besar yang melibatkan banyak unsur seperti bina usaha, perizinan, teknis pemasangan, pemilihan lokasi yang tepat, perawatan atau pengawasan dan unsur-unsur lainnya yang menunjang media luar ruang tersebut. Dari segi teknis unsur-unsur tersebut akan melibatkan ahli-ahli konstruksi, pertamanan, elektronika, komputer, desainer dan sebagainya. Selain itu diperlukan pula strategi baik dalam pembuatan maupun pemasangannya. Dalam strategi beriklan, pemilihan lokasi atau penentuan titik iklan Billboard merupakan faktor yang penting karena hal tersebut akan menentukan seberapa efektifnya jangkauan iklan yang ditampilkan. Seperti yang dilakukan Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) pada Billboard iklan layanan masyarakat mengenai penggunaan spektrum frekwensi radio, Depkominfo perlu menerapkan strategi yang jitu untuk menentukan titik iklan (spot) yang tepat dan efisien terhadap masyarakat luas. Perumusan permasalahan adalah bagaimana strategi penentuan titik (Spot) Billboard Iklan Layanan Masyarakat mengenai Spektrum Frekwensi Radio yang dikeluarkan oleh Depkominfo di provinsi Banten Tahun 2007-2008 ? Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi penentuan titik (Spot) Billboard Iklan Layanan Masyarakat mengenai Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo di provinsi Banten Tahun 2007-2008. Konsep yang digunakan mengacu pada konsep yang dikeluarkan oleh Terence A Shimp yang menjelaskan strategi media yang mencakup empat kegiatan yaitu Pemilihan Audiens Sasaran, Spesifikasi Tujuan Media, Pemilihan Media Periklanan dan pembelian media. Metode penelitian yang digunakan menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memperoleh data atau informasi dengan melakukan wawancara mendalam dengan beberapa nara sumber, yaitu Kepala Dirjen Pos dan Telekomunikasi Depkominfo serta Media Planer PT Cemerlang Gemilang. Dari hasil penelitian dapat diketahui Depkominfo yang dalam hal ini adalah Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten telah melakukan strategi penempatan titik Billboard iklan sesuai dengan analisa situasi sesuai strategi perencanaan yang didesain untuk mencapai tujuan tertentu dan pengembangan proses kegiatan kampanye iklan berdasarkan atas fakta-fakta yang ada, hingga karakteristik khalayak yang dituju dapat mempengaruhi khalayak dalam pesan iklan yang disampaikan. KATA PENGANTAR Alhamdulillaahirobbil’aalamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia serta hidayahNya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi yang berjudul : Strategi Penentuan Titik (Spot) Billboard Iklan Layanan Masyarakat Tentang Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Di Provinsi Banten Tahun 2007 - 2008 dengan baik. Arti pentingnya skripsi ini dalam konteks ilmu komunikasi paling tidak memberikan informasi yang cukup dan dapat membuka wawasan pembaca mengenai media periklanan khususnya media luar ruang. Mengingat hanya Allah SWT-lah Yang Maha Sempurna, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran, kritik dan masukan demi perbaikan pemikiran dan penyusunan yang lebih baik lagi. Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang banyak memberikan sumbangan yang sangat berarti baik moril maupun materil. Untuk itu dengan segala ketulusan hati, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1. Ibu Nurprapti W. Widyastuti, S.Sos, M.Si, selaku pembimbing I yang telah sabar untuk memberikan bimbingan dan semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini kepada penulis. 2. Bapak Sugihantoro, S.Sos, selaku pembimbing II yang telah memberikan waktu diantara kesibukannya untuk memberikan bimbingannya kepada penulis. 3. Ibu Dra. Diah Wardhani M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi. 4. Ibu Tri Diah Cahyowati M.Si selaku ketua Bidang Advertising & Marcomm Fakultas Ilmu Komunikasi. 5. Drs Hardiyanto Jatmiko M.Si selaku pembimbing akademis yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan studi. 6. Kedua orang tuaku Drs H Mashud & Almarhumah Hj Sarkiah, kedua kakakku Eka Afriyani dan Alpani atas dukungan dalam hal apapun, doa dan kasih sayang yang tiada hentinya dalam setiap langkahku… 7. Istriku Devi Ratnasari, kakak dan abang Iparku Dian sagita, mas Ruby teman- temanku antara lain, Bpk Sigit, Bpk wibowo, Bpk Toni, Nadira, Sofyan, Andri,khususnya anak-anak Lebay community atas partisipasinya, dan seluruh angkatan 2002 atas semangat dan dukungannya dan juga buat hari-hari yang sangat menyenangkan dan membahagiaan bersama kalian…semoga kalian menjadi orang-orang yang berhasil dan temanteman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang senantiasa pernah lama hadir dari awal masa kuliah… 8. Seluruh staf Tata Usaha Fikom yang selalu bersedia melayani kebutuhan administrasi penulis dalam penyelesaian skripsi. kegiatan perkuliahan maupun proses Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta memberikan balasan yang setimpal kepada semua pihak tersebut di atas, dan semoga penelitian dalam skripsi ini dapat memberikan sumbangan dan manfaat bagi bidang ilmu komunikasi dan pihak-pihak yang berkenan membacanya. Jakarta,2 september 2009 Penulis DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................... ii ABSTRAKSI..................................................................................................... v KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix BAB I : PENDAHULUAN BAB 1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah ................................................................ 6 1.3. Tujuan Penelitian ................................................................. 7 1.4. Signifikasi Penelitian............................................................ 7 II : KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Iklan sebagi suatu Proses Komunikasi .................................. 8 2.2. Media Periklanan ................................................................. 11 2.3. Proses perencanaan Media.................................................... 13 2.4. Strategi Media...................................................................... 15 2.5. Billboard (papan reklame) Sebagai Salah Satu Media Luar Ruang................................................................................... 21 2.5.1. Pengertian Billboard (papan reklame) ....................... 21 2.5.2. Kelebihan dan Kekurangan/kelemahan Billboard...... 25 2.5.3. Proses Penempatan Billboard.................................... 26 2.5.4. Efektifitas Billboard.................................................. 29 2.6. Iklan Layanan Masyarakat.................................................... 32 BAB III : METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian ..................................................................... 36 3.2. Metode Penelitian................................................................. 37 3.3. Key informan ....................................................................... 38 3.4. Teknik Mengumpulkan Data ............................................... 38 3.4.1. Data Primer............................................................... 38 3.4.2. Data Sekunder........................................................... 39 3.5. Definisi Konsep.................................................................... 39 3.6. Fokus Penelitian................................................................... 40 3.7. Teknik Analisa Data............................................................. 41 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Sekilas Mengenai Depkominfo selaku Lembaga yang Mengeluarkan Iklan Layanan Masyarakat Spektrum Frekwensi Radio................................ 44 4.2. Hasil Penelitian .................................................................... 45 4.2.1. Analisa Situasi dan Lingkungan ................................ 46 4.2.2. Tujuan Komunikasi dari Strategi Iklan Layanan Masyarakat Depkominfo............................. 49 4.2.3. Ruang Lingkup Strategi dari Pekerjaan Billboard Iklan Layanan Masyarakat Depkominfo.............................................................. 52 4.2.4. Strategi Perencanaan Media ...................................... 55 4.2.5. Strategi Penentuan lokasi titik (spot) iklan ................ 59 4.2.5.1. Kabupaten Lebak / Rangkasbitung .............. 59 4.2.5.2. Kabupaten Pandeglang / Pandeglang ........... 60 4.2.5.3. Kabupaten Serang / Serang.......................... 61 4.2.5.4. Kabupaten Tangerang / Tangerang .............. 62 4.2.5.5. Kabupaten Cilegon...................................... 63 4.3. Pembahasan ......................................................................... 64 4.3.1. Pemilihan Audiens Sasaran ....................................... 66 4.3.2. Spesifikasi Tujuan Media.......................................... 69 4.3.3. Pemilihan Media Periklanan...................................... 70 4.3.4. Pembelian Media ...................................................... 71 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan .......................................................................... 74 5.2. Saran .................................................................................... 75 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Periklanan saat ini merupakan suatu bagian yang tidak terlepas dari kehidupan masyarakat, baik dalam kehidupan ekonomi maupun kehidupan sosial mereka. Melalui iklan orang dapat memberikan atau memperoleh informasi mengenai produk atau jasa, apa lagi pada zaman yang serba modern seperti sekarang ini dimana persaingan dalam dunia usaha semakin ketat sehingga periklanan dipandang sebagai suatu alat yang dapat meningkatkan daya saing dalam menunjang keberhasilan pemasaran (marketing). Sebagai konsumenpun, kita semua adalah sasaran iklan yang mengisi hampir setiap waktu dari kehidupan kita. Jadi, pada akhirnya periklanan merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat, yang mau tidak mau tidak akan terlepas dari kehidupan masyarakat. Periklanan, tanpa tujuan yang baik, tidak mungkin mengarahkan dan mengendalikan keputusan. Tujuan iklan sendiri adalah berusaha untuk menarik minat khalayak terhadap suatu produk atau pun jasa tertentu melalui berbagai strategi. Keberhasilan terhadap penjualan suatu produk barang atau jasa sangat dipengaruhi oleh mampu tidaknya iklan tersebut menarik perhatian, ketertarikan, keinginan, dan keyakinan yang pada akhirnya bermuara pada perilaku yang dilakukan oleh khalayak. Sebagai suatu pesan yang ditujukan kepada khalayak, penyebaran informasi iklan biasanya dibantu dan didukung oleh media. Tanpa dukungan media, iklan sebagai suatu proses komunikasi tidak dapat menjalankan fungsinya yaitu menjadi saluran atau jembatan antara produsen dan konsumen pada tingkat pasaran masa yang ruang geraknya sudah melampaui batas kota dan daerah.1 Sebelum mengulas lebih jauh, ada hal penting dalam memberikan batasan definisi iklan. Salah satu definisi iklan adalah sebagai berikut : “Pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media“.2 Sedangkan pengertian periklanan adalah “ Pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya.3 Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, periklanan pun mengalami banyak perkembangan dan media yang digunakanpun semakin beragam. Salah satunya adalah media luar ruang yakni papan iklan atau billboard. Industri media luar ruang adalah suatu industri besar yang melibatkan banyak tenaga spesialis seperti bina usaha, perizinan, teknis pemasangan (termasuk pemilihan lokasi yang tepat), serta perawatan atau pengawasan. Selain itu diperlukan pula strategi baik dalam pembuatan ide kreatif maupun pemasangannya. Jadi dapat dikatakan sekarang ini, industri ini billboard telah tumbuh secara pesat dan menjadi industri yang menggabungkan teknologi dari berbagai bidang untuk kepentingan tujuan periklanan. 1 Nuradi, Iklan Sebagai Suatu Unsur Mutlak Komunikasi Pembangunan, Remaja Rosdakarya Bandung ; 1995, hal. 9 2 Ibid, hal.11 3 Frank Jefkins, Periklanan (Jakarta: Erlangga, 1996), hal.5 Dalam strategi beriklan, pemilihan lokasi atau penentuan titik iklan billboard merupakan faktor yang penting karena hal tersebut akan menentukan seberapa efektifnya jangkauan iklan yang ditampilkan. Hal-hal yang harus diperhatikan pengiklan dalam penentuan titik (spot) billboard iklan adalah : arus perjalanan, jenis produk, jangkauan (kemampuan media menjangkau khalayak sasaran), kecepatan arus lalu lintas, persepsi orang terhadap lokasi, dan keserasian dengan lingkungan sekitarnya.4 Seperti yang dilakukan Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) pada billboard iklan layanan masyarakatnya. Depkominfo perlu menerapkan suatu sistem atau strategi yang jitu untuk menyebarkan suatu informasi yang tepat dan efisien mengenai pemberitahuan informasi terhadap masyarakat luas. Pelaksanaannya adalah suatu kegiatan kampanye periklanan layanan masyarakat yang dibuat dan dirancang secara sistematis, tepat guna dan dapat diterima oleh masyarakat atau khalayak sasarannya sebagai suatu bentuk informasi dan pegetahuan melalui media billboard sebagai alat publikasi periklanan. Kampanye periklanan melalui media billboard Depkominfo yang dicanangkan dan dijadikan objek dalam penelitian ini adalah terkait dengan kebijakan pemerintah tentang Spektrum Frekwensi Radio kepada masyarakat tentang setiap penggunaan spektrum frekwensi radio harus memiliki izin dari Dirjen Postel Depkominfo. Tentu tidaklah mudah memberikan pengertian demikian bagi segenap lapisan masyarakat. Mengingat tingkatan pendidikan 4 Rhenald Kasali. Manajemen Periklanan (PT. Pustaka Utama Grafiti, Cetakan kedua, Jakarta 1992). Hal.138 masyarakat yang bevariasi dan luasnya daerah yang harus dijangkau. Pendekatan dan sosialisasi seefesien dan seefektif mungkin, yaitu dengan mengunakan saluran media yang ada. Diperlukan formulasi pesan yang relatif lebih efektif dan efisien, serta mempunyai arti yang mudah diterima dan dimengerti oleh masyarakat. Sehingga apa yang menjadi tujuan pengiriman pesan (komunikator) dapat tercapai. Maka untuk lebih mengefektifkan kampanye periklanan tersebut Depkominfo melakukan suatu program kampanye periklanan yang dapat tersosialisasikan serta dapat dimengerti masyarakat yang dilakukan dengan menggunakan media luar ruang Billboard atau papan iklan, karena media ini adalah salah satu media yang paling efekif dalam penyebaran informasi produk secara efektif dan efisien terhadap khalayak. Billboard adalah salah satu media yang paling banyak digunakan oleh para pengiklan karena dapat dengan mudah dilihat visualnya, kemampuannya dapat menampilkan sesuatu, dapat menciptakan kesan atau ingatan khalayak melalui warna-warna yang kontras dan mencolok yang ditampilkan. Jadi Billboard mempunyai pengaruh yang lebih besar sebagai media beriklan dibanding dengan media cetak lainnya.5 Pemasangan iklan pada media luar ruang seperti Billboard mempunyai kualitas khusus yang berbeda dengan media lainnya. Namun sama halnya dengan media iklan yang lainnya, kedudukan dan fungsi iklan luar ruang telah mengalami perubahan dari waktu ke waktu, khususnya berkaitan dengan pemakaiannya. 5 AD Ferbey, How to Produce Succesful Advertising, (Jakarta ; PT Gramedia Pustaka Utama, 1997), hal. 52 Fungsi utama sarana ini sekarang adalah sebagai iklan untuk mengingatkan atau sebagai media sekunder untuk mendukung kampanye iklan pada media cetak atau televisi, sehingga fungsinya lebih sebagai pendukung kampanye iklan dari media utama karena sifat pesannya lebih kearah reminder. Penempatan lokasi Billboard yang strategis adalah pada titik-titik keramaian misalnya : stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, ruas jalan tol, jalan arteri, gedung-gedung bertingkat, taman-taman kota dan tempat-tempat lainnya. Dalam perencanaan sebuah Billboard hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan adalah penentuan nilai strategis dari lokasi dimana Billboard tersebut akan ditempatkan. Beberapa faktor yang menyangkut kondisi lokasi dapat menjadi menentuan nilai strategis dan efektivitasnya. Media Billboard Depkominfo yakni mengenai pemberitahuan spektrum frekwensi radio dilakukan pada titik pada berbagai tempat yang telah ditentukan. Penentuan titik atau tempat billboard ini tentunya telah direncanakan dan dipertimbangkan sebelumnya. Beberapa diantaranya adalah lokasi penentuan titik Billboard mengenai pemberitahuan spektrum frekwensi radio yang dilakukan dalam penelitian ini yakni pada lima lokasi di provinsi Banten yakni Kabupaten Lebak / Rangkasbitung, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Cilegon. Provinsi Banten merupakan salah satu daerah perindustrian sehingga penggunaan spektrum frekwensi radio pada provinsi ini sangat padat sekali. Pada provinsi ini banyak sekali frekwensi-frekwensi radio ilegal yang jika tidak ditangani akan menimbulkan permasalahan seperti misalnya gangguan frekwensi radio pada pesawat terbang. Semenjak dilaksanakannya program iklan layanan masyarakat pada tahun 2004 sampai dengan 2008 pengurusan izin spektrum frekwensi radio yang legal terus mengalami peningkatan yang sangat pesat, terutama pada biaya hak pengguna (BHP).6 Disini yang terlihat bahwa dengan adanya iklan layanan masayarakat mengenai spektrum frekwensi radio dapat menyadarkan masyarakat agar memiliki frekwensi yang legal sehingga tidak terjadi interperensi (gangguan spektrum frekwensi radio) karena bila terjadi gangguan pada frekwensi legal ataupun ilegal efeknya sangat berbahaya. Karena frekwensi merupakan sumber daya alam yang terbatas, sehingga diperlukan pengawasan dan pengendalian dari pemerintah tepatnya Depkominfo (Direktorat Jendral Pos dan Telekominikasi) yang ada di seluruh Indonesia sesuai dengan undang-undang no.36 tentang telekomunikasi tahun 1999. Depkominfo yang dalam hal ini adalah Dirjen Postel sebagai intansi yang berwenang dalam memberikan informasi mengenai spektrum frekwensi radio ini, berkejasama dengan PT. Cemerlang Gemilang membuat suatu informasi Iklan Layanan Masyarakat media luar ruang atau Billboard yang ditempatkan pada beberapa titik yang sudah ditentukan sebelumnya. Dalam tampilan iklan tersebut, ditampilkan informasi mengenai masyarakat yang harus izin jika akan menggunakan spektrum frekwensi radio. Dari hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian yakni bagaimana strategi penempatan atau penentuan spot (titik) Billboard iklan layanan masyarakat mengenai Spektrum Frekwensi Radio 6 Data Depkominfo (Divisi Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi), 2008 yang dikeluarkan oleh Depkominfo di provinsi Banten Tahun 2007-2008 tersebut sehingga dapat ditentukan pada titik-titik tertentu. 1.2. Rumusan Masalah Adapun rumusan permasalahan yang akan diteliti adalah : “Bagaimana strategi penentuan spot (titik) Billboard Iklan Layanan Masyarakat mengenai Spektrum Frekwensi Radio yang dikeluarkan oleh Depkominfo di provinsi Banten Tahun 2007-2008 ?” 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui Strategi penentuan spot (titik) Billboard Iklan Layanan Masyarakat mengenai Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo di provinsi Banten Tahun 2007-2008. 1.4. Signifikasi Penelitian 1. Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada ilmu komunikasi khususnya dalam bidang ilmu periklanan berkaitan dengan unsurunsur dalam penempatan iklan Billboard. Dimana memberikan gambaran bahwa iklan merupakan hal yang penting bagi manusia dan juga memiliki strategi dalam penempatan atau pemasangannya. 2. Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada para pengiklan Indonesia khususnya bagi perancang pesan iklan atau perencana media iklan yang dalam hal ini adalah Depkominfo sehubungan dengan strategi penggunaan unsurunsur iklan dalam penyampaian pesan iklan Billboard, dalam tujuannya meningkatkan dunia periklanan yang lebih baik, menarik, dan profesional. BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Iklan sebagai suatu Proses Komunikasi Iklan pertama kali dikenal lewat pengumuman-pengumuman yang disampaikan secara lisan, artinya dilaksanakan melalui komunikasi verbal. Karena disampaikan secara lisan, maka daya jangkaunya sempit. Namun untuk ukuran ketika itu, iklan yang demikian dianggap efektif. Kata iklan sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu ”advertere” (Advertising) yang pertama kali digunakan oleh Daniel Starch, Profesor pada Harvard University.7 Proses iklan umumnya mengandung nilai komunikasi, karena periklanan adalah suatu komunikasi massa dan harus dibayar untuk menarik kesadaran, menanamkan informasi, mengembangkan sikap atau mengharapkan adanya suatu tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan.8 Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator (source) kepada komunikan (receiver) melalui suatu media, yang kemudian proses itu berkembang menjadi proses penyampaian pesan dari suatu produk kepada konsumen yang disebut iklan. 7 8 Rhenald Kasali, Op.Cit, hal.11. Ibid, hal. 51 Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Namun seiring perkembangannya iklan tidak hanya terbatas pada penawaran suatu produk saja tapi juga sebagai media untuk penyampaian pesan lainnya seperti informasi sebuah acara/event. Iklan secara universal dikenal sebagai alat komunikasi yang banyak digunakan oleh banyak perusahaan dan organisasi lainnya sehingga iklan mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut : 1. Fungsi Pemasaran Salah satu fungsi iklan adalah mendatangkan uang bagi pengiklan karena orang membeli produk yang diiklankan. Fungsi pemasaran adalah fungsi untuk memenuhi permintaan para pemakai ataupun pembeli terhadap barangbarang ataupun jasa serta gagasan yang diperlukannya. Singkatnya iklan dipandang dalam fungsi pemasaran merupakan alat bantu dari pemasaran. 2. Fungsi Komunikasi Semua bentuk iklan memang mengkomunikasikan melalui media mengenai pesan dari komunikator kepada komunikan yang terdiri atas sekelompok orang yang menjadi khalayaknya. Sebagai fungsi komunikasi iklan berisi informasi mengenai suatu produk. 3. Fungsi Pendidikan Fungsi pendidikan merupakan sebagian dari fungsi komunikasi. Dalam periklanan hal demikian sangat diperhatikan dan melalui proses pendidikan untuk pembentukan sikap setiap orang dapat meningkatkan aspek-aspek kognisinya, kemudian aspek afeksinya, dan aspek psikologinya. 4. Fungsi Ekonomi Iklan mengakibatkan semakin tahu tentang produk-produk tertentu, bentuk pelayanan jasa tertentu, maupun kebutuhan-kebutuhan serta memperluas ideide yang mendatangkan keuntungan finansial bagi suatu perusahaan. 5. Fungsi Sosial Iklan juga mempunyai fungsi sosial membantu menggerakan suatu perubahan standar hidup yang ditentukan oleh kebutuhan manusia seluruh dunia. Misalnya melalui iklan dapat digerakan bantuan keuangan, bahan makanan kepada bangsa-bangsa yang memerlukan.9 Pada dasarnya pendekatan pesan iklan terbagi menjadi tiga yaitu : 1. Rational / informational appeals (Pendekatan rasional / informasional). Pendekatan ini difokuskan pada segi praktis dan fungsi produk akan kebutuhan konsumen pada suatu produk. Sedangkan pesan menekankan pada fakta maupun persuasi secara rasional. Ada berbagai motivasi yang bisa dipakai sebagai dasar menentukan daya tarik rasional antara lain kualitas, efisiensi, ekonomis, kesehatan, kemanjuran, kenyamanan dan kenikmatan. 2. Emotional appeals (Pendekatan emosional). 9 Alo Liliweri, Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan, (Bandung: CA, 1992), hal. 4 . Pendekatan ini berkaitan dengan kebutuhan psikologis atau kebutuhan sosial sasaran dalam membeli atau menggunakan suatu produk. Disamping itu didasari pada keadaan psikologi sasaran baik dalam perannya sebagai pribadi maupun dalam suatu lingkungan sosial. 3. Combination appeals (Pendekatan kombinasi) Pendekatan rasional dan emosional bukan sesuatu yang bertentangan tetapi dapat dipergunakan untuk membangun iklan yang efektif dalam mengkombinasikan keduanya. Hal ini dikarenakan keputusan pembelian konsumen sering juga didasari pada motivasi rasional dan emosional sekaligus.10 2.2. Media Periklanan Para praktisi periklanan menjelaskan bahwa media adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan iklan kepada khalayak, seperti surat kabar, majalah, televisi, radio, papan iklan dan lain-lain.11 Media yang digunakan untuk menyampaikan pesan iklan dinamakan media periklanan. Suatu media digunakan sebagai kegiatan periklanan, ini dikarenakan media adalah sebagai perantara dalam proses komunikasi yang akan disampaikan antara komunikator dengan komunikan. Media periklanan terbagi atas dua media yaitu : 1. Media lini atas (above the line), yang terdiri dari iklan-iklan yang dimuat dalam media cetak (surat kabar, majalah dan tabloid), elektronik (radio, 10 Sunarto Prayitno, Pengembangan Kreatif Daya Tarik Periklanan, (Majalah Cakram no.101 Juli 2002), hal.18-19 11 Hendry Saputra, Gunadi Suharso, Baty Subakti, Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia Yang Disempurnakan, Komisi Periklanan Indonesia, 1996. televisi, bioskop, dan internet) dan media luar ruang (Billboard, poster dan alat transportasi). 2. Media lini bawah (below the line), yaitu terdiri dari seluruh media selain media yang di atas, seperti pameran, kalender, agenda, display, souvenir, dan lain-lain.12 dalam hal ini, Vertical Banner termasuk di dalamnya. Agar iklan tidak sia-sia, menurut Courtlang Bove’s dan William F. Arens dalam bukunya Contemporary Advertising, selanjutnya dikutip oleh majalah Cakram, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan media luar ruang, yaitu :13 1. Pergunakan ide-ide cemerlang, terutama untuk bagian judul utama iklan. Hal ini perlu dilakukan karena dalam media iklan luar ruang ini hampir bisa dipastikan tidak ada tempat untuk subjudul yang biasanya berfungsi untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Selain itu, karena berfungsi untuk menggugah kesadaran konsumen, gunakanlah ide atau gagasan secara cepat, tepat dan mudah diingat. 2. Karena media luar ruang merupakan suatu seni dalam memadatkan atau menyingkat pesan iklan, pergunakan tampilan iklan yang sederhana dengan membuang semua gambar dan kata-kata yang tidak ada hubungannya dengan produk. Akan lebih baik berkonsentrasi terhadap halhal yang berkaitan dengan konsep dasar dari tema kampanye iklan. 3. Pergunakanlah pendekatan emosi yang membuat konsumen akan selalu terkenang. Hal ini penting dilakukan karena media luar ruang terkadang 12 13 Rheinald Kasali, Op.cit, hal. 23 Cakram. Edisi Maret 2007, hal. 17 menjadi sarana hiburan bagi pengunjung, pejalan kaki atau pengendara yang merasa bosan atau lelah. 4. Pergunakanlah warna yang dapat mengarahkan pesan iklan. Untuk tujuan ini sangat baik bila menggunakan warna-warna yang saling berlawanan. 5. Ambillah keuntungan dari lokasi yang dipilih, misalnya untuk iklan restoran dapat menggunakan Billboard yang menunjukkan lokasinya ada di seberang jalan. Saat ini media luar ruang Billboard telah menjadi salah satu tulang punggung serta urat nadi dari kegiatan periklanan Indonesia, peran serta media Billboard dalam penyampaian pesan telah memberikan masukan yang besar bagi para produsen yang ingin memperkenalkan produknya kepada konsumen. 2.3. Proses perencanaan Media ( Media Plan ) Perencanaan media adalah serangkaian keputusan yang diambil untuk menjawab pertanyaan dari pengiklan yakni metode atau langkah yang terbaik yang harus dilakukan oleh pengiklan untuk dapat menyampaikan pesan kepada khalayak sasaran dari produk atau jasa yang ditawarkan. Tujuan perencanaan media adalah untuk menentukan sasaran media yang berorientasi kepada tindakan yang merupakan penjabaran dari perluasan sasaran pemasaran dan karena itu juga berorientasi pada sasaran pemasaran. Sasaran harus menempatkan rencana media sehubungan dengan pasar dan rencana pemasaran.14 14 Jim Surmanek, Media Planning (Perencanaan Media), diterjemahkan Sofyan Cikmat, (Jakarta; PT Elex Media Koputindo, 2001), hal.137 Perencanaan media meliputi proses penyusunan rencana penjadawalan yang menunjukan bagimana waktu dan ruang periklanan akan mencapai tujuan pemasaran.15 Proses perencanaan media merupakan proses yang berkesinambungan karena meliputi kategori maupun sarana media yang akan dipilih sebagai wahana iklan sehingga evaluasi akhir berupa terpaan iklan tersebut bagi khalayak. Bagan 2.1 Proses Perencanaan Media Stategi Periklanan Strategi Pemasaran Tujuan Iklan Anggaran Iklan • • • • Strategi Pesan Strategi Media Strategi Media Pemilihan audience sasaran Spesifikasi tujuan Pemilihan media dan sasaran Pembelian Media Sumber : Terence A. Shimp, Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jilid II, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta, 2000), hal. 6 Terence A Shimp menjabarkan perencanaan media meliputi kordinasi tiga tingkat perumusan strategi yakni : strategi pemasaran, strategi periklanan, dan strategi media. Strategi pemasaran menyeluruh (terdiri dari identifikasi pasar sasaran dan seleksi bauran pemasaran) memberi tekanan dan arah pilihan pemasangan iklan serta strategi media. 15 Arnold M.Barban, Essential of Media Planing, (NTC Bisiness Book, Lincolnwood, 1997), hal.2 Dari penjelasan sebelumnya tentang perncanaan media seperi pada bagan 2.1 untuk bagian strategi media dibuat terpisah. 2.4. Strategi Media Strategi memang bagian dari perencanaan media dan menjadi faktor terpenting yang menentukan keberhasilan kampanye iklan. Strategi media memuat elemen yang berpengaruh pada penjualan iklan. Strategi menyediakan arahan bagi semua anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi merupakan rencana yang tepat dan cermat serta sistematis mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.16 Istilah strategi berasal dari kata Yunani ”strategeia” yang berarti kepemimpinan (leadership). Strategi adalah keseluruhan tindakan-tindakan yang ditempuh oleh sebuah organisasi untuk mencapai sasarannya atau dengan kata lain strategi merupakan kualitasator elemen dinamis pengelolaan yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai sasaran.17 Atau dapat juga diartikan sebagai serangkaian tindakan logis yang ditujukan untuk mendapatkan keunggulan bersaing yang dapat dipertahankan, memperkuat posisi terhadap konsumen, atau mengalokasikan sumber daya. Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck menjelaskan strategi diartikan sebagai rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan atau organisasi dengan tantangan lingkungan dan 16 17 KBBI, Edisi Kedua, Depdikbud, Balai Pustaka 1993, hal. 964. Winardi, Strategi Pemasaran, (Bandung: Mandar Maju 1998), hal. 46. yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.18 Strategi dalam kaitannya dengan media, Jack Z. Sissors mengatakan : Media strategies develope out of objective a media strategy is a series of actions selected from several possible alternatives o best achieve the media should be used. (media strategi mengembangkan tujuan-tujuan suatu strategi media adalah runtutan kegiatan yang terseleksi dari beberepa alternatif kemungkinan untuk mendapatkan hasil yang terbaik mencakup keputusan seperti media jenis apa yang harus digunakan).19 Menciptakan strategi media menuntut bahwa perencanaan memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai sifat-sifat media, bagaimana media bekerja, bagaimana cara media dikonsumsi, bagaimana media dapat digunakan untuk mencapai hasil yangdiinginkan. Strategi media adalah pemecahan dari sasaran-sasaran media. Pernyataan strategi media itu menggambarkan dengan rinci arah tindakan yang akan diambil dengan media, media mana yang akan dipakai, berapa kali media yang akan dipakai dan selam periode mana dalam satu tahun.20 Sejumlah alernatif media dapat diperoleh untuk mencapai sasaran-sasaran media. Pekerjaan perencanaan media yang akan menghasilkan pengaruh keseluruhan yang terbaik sehubungan dengan keputusan iklan. Langkah-langkah selanjutnya setelah menjelaskan tentang konsep-konsep dasar dari strategi media yaitu bagaimana proses pemilihan sebuah media periklanan 18 Lawrence R. Jauch & William F. Glueck, Manajemen Strategi dan Kebijakan Organisasi, Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta, 1996, hal. 12. 19 Jim Sumarnek, Op.cit, hal. 9 20 Ibid, hal. 137 Adapun penjabaran strategi media yang mencakup empat kegiatan yang saling berkaitan tersebut yaitu21 : A. Pemilihan Audiens Sasaran Penentuan segmentasi pasar atau audiens merupakan hal terpenting karena iklan direspon oleh audiens selaku consumer produk dimana media juga turut menentukan keberhasilan tingkat promosi. Tiga faktor utama yang digunakan untuk mensegmenasi audiens sasaran dalam strategi media adalah : 1. Segmentasi Geografis Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda seperti negara, wilayah, propinsi, kota atau lingkungan. Perusahaan dapat memutuskan untuk beroperasi dalam seluruh wilayah tetapi memberikan perhatian pada variasi lokal sesuai dengan kebutuhan atau preferensi geografis. 2. Segmentasi Demografis Dalam segmentasi demografis pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografis seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial. 21 Terence A. Shimp, Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid II Edisi kelima, Erlangga, Jakarta 2000, hal. 6 3. Segmenasi Perilaku Dalam segmentasi perilaku, pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian, atau anggapan mereka terhadap suatu produk. Banyak perusahaan yakin bahwa variabel perilaku, kejadian, manfaat, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan, tahap kesiapan pembeli dan sikap adalah titik awal terbaik dalam membentuk segmen pasar. B. Spesifikasi Tujuan Media Dalam menspesifikasi atau menetapkan tujuan media dalam strategi media terdapat beberapa faktor yaitu : 1. Reach (jangkauan) Persentase audiens yang diekspos sekurang-kurangnya satu kali dengan pemasang iklan selama jangka waktu tertentu disebut jangkauan (reach). Semakin besar jangkauan dan semakin luas jangkauan atau reach maupun coverage media maka audiens yang diekspos juga semakin luas yang berarti juga ingka segmentasi audiens sasaran juga semakin bertambah. 2. Frequency (Frekwensi) Pendefinisian frekwensi sebagai jumlah waktu, secara rata-rata dalam periode tertentu dimana para anggota audiens sasaran diekspos oleh sarana media (melihat) yang termasuk dalam jadwal tertentu. 3. Contiunity (kontinuitas) Kontinuitas diartikan sebagai iklan dijadwalkan sepanjang waktu selama periode beriklan. Untuk jadwal penayangan iklan supaya mencapai tujuan komunikasi yang efektif dan efisien, pengiklan dapat menggunakan strategi peneyangan sebagai berikut : a. Continuity, penayangan terus menerus selama kampanye dengan intensitas yang sama. b. Pulsing, penayangan terus menerus pada masa kampanye iklan tetapi dengan inensias naik turun. c. Flighting, penayangan hanya pada saat tertentu masih pada periode kampanye biasanya disesuiakan dengan kebutuhan komunikasi, pertimbangan dan karaktristik segmen. Penentuan jadwal kampanye iklan di atas ditentukan oleh beberapa faktor : a. Pertimbangan tujuan pemasaran b Pertimbangan pola pembelian merek c. Pertimbangan jangkauan dan frekwensi yang harus diraih untuk memperoleh dampak tertentu d. Pertimbangan anggaran yang tersedia 4. Weighting (bobot) Bobot periklanan dibutuhkan untuk mencapai tujuan periklanan. Umumnya pengiklan menggunakan metode GRPs (Gross Raing Points) yang menjadi indikator jumlah bobot kotor. Media planner dalam periklanan melakukan media buying dengan memutuskan berapa GPRS yang dibutuhkan. 5. Budget (biaya) Setelah ditentukan jangkauan, frekwensi, jenis kontuinitas serta bobot periklanan selanjutnya dibutuhkan biaya sebagai anggaran dana yang akan digunakan untuk beriklan. Biaya ini akan menentukan jenis media apa yang akan digunakan atapun maeri iklan seperti apa yang akan ditayangkan. Perencanaan aakan hal tersebut ditujukan agar anggaran yang digunakan tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan. C. Pemilihan Media Periklanan Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pemilihan media periklanan yaitu : 1. Identifikasi media mana yang paling baik dalam pencapaian khalayak sasaran 2. Manfaatkan keberadaan mereka semaksimal mungkin 3. Pastikan agar anggaran yang dialokasikan mendatangkan keuntungan yang paling besar dan nilai yang paling tinggi 4. Dalam perencanaan iklan diperlukan penentuan media periklanan yang akan digunakan apakah hanya menggunakan satu media atau lebih dari satu media. D. Pembelian Media Pada dasarnya perhitungan materi dan konstruksi media periklanan khususnya media luar ruang didasarkan pada perhitungan harga jenis material dan konstruksi yang dipakai. Penentuan biaya media periklanan sangat bergantung pada : 1. Titik lokasi strategis atau tidak berdasarkan pada hasil pengamatan klien atau perusahaan. Hal ini lebih dipengaruhi oleh besaran pajak yang harus dibayar sehingga membuat bengkak biaya produksi. 2. Ukuran media dan jenisnya. Media yang unik biasanya pengerjaannya pun rumit sehingga membutuhkan biaya yang lebih tinggi. Faktor bahan materi, konstruksi dan teknologi juga dapat mempengaruhi biaya. 3. Kecepatan pembuatan. Semakin tinggi tingkat kecepatan pembuatan, biasanya pencapaiannya pun dihargai dengan kontraprestasi yang semakin besar pula.22 2.5. Billboard (papan reklame) Sebagai Salah Satu Media Luar Ruang 2.5.1. Pengertian Billboard (papan reklame) Billboard adalah salah satu media yang banyak digunakan oleh para pengiklan karena dapat dengan mudah dilihat visualnya, kemampuannya dapat menampilkan sesuatu, dapat menciptakan kesan atau ingatan khalayak melalui warna-warna yang kontras dan mencolok yang ditampilkan. Jadi Billboard 22 Sugeng Suprianto, Meraih Untung dari Spanduk hingga Billboard, (Pustaka Grhatama, Yogyakarta, 2008), hal. 107 mempunyai pengaruh yang lebih besar sebagai media beriklan dibanding dengan media cetak lainnya.23 Billboard adalah papan iklan berukuran besar yang ditempatkan di luar ruang (ruang terbuka).24 A super board also referred to as appointed bulletinis much larger than a poster, and more expensive to produce. The largest superboard are 427 cmx146 cm with smaller sizes available. The size of board available to advertising is affected by location; the largest boards are only available in seven major markets, smaller boards are available in an expanded list of market. (Gambar dalam ukuran besar pada potongan besi dan kayu yang didesain dalam ukuran media luar ruang yaitu 427 cmx146 cm (ukuran terbesar). Billboard berada di lokasi jalan raya yang ramai dan dalam periode waktu yang ditentukan sehingga Billboard memerlukan biaya yang mahal untuk memproduksi dan membangunnya).25 Billboard memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang membedakan dengan media luar ruang lainnya, yaitu : a) Ukuran dan dominasi. Karena ukurannya yang pada umumnya cukup besar maka akan mendominasi pemandangan dan mudah menarik perhatian khalayak. 23 AD Ferbey, How to Produce Succesful Advertising, (Jakarta ; PT Gramedia Pustaka Utama, 1997), hal. 52 24 Kamus Istilah Periklanan Indonesia, hal. 17 25 Keith J. Luckwell. Canadian, Advertising in Action, (Ontario:Prenfice-Hal Canadian Inc, 1950), hal. 437 b) Warna. Kebanyakan iklan luar ruang dihiasi dengan aneka warna, dengan gambar-gambar dan pemandangan yang realitis sehingga memudahkan khalayak untuk mengingat produk yang diwakilinya. c) Pesan-pesan singkat. Dimaksudkan untuk menarik perhatian khalayak yang sedang bergerak, dan iklan luar ruang mungkin saja hanya dilihat dari kejauhan, maka kalimat atau pesan-pesan tertulis biasanya terbatas pada slogan singkat dengan huruf yang besar-besar dan mencolok. d) Zoning kampanye iklan. Secara umum diorganisir dalam suatu daerah atau kota tertentu, di mana pihak produsen sudah mengetahui dengan jelas daerah atau tempat-tempat mana saja yang akan terekspos oleh iklan ruang. e) Efek mencolok. Karakteristik yang dianggap paling penting adalah kemampuan menciptakan kesan atau ingatan khalayak dapat melalui warna-warna yang kontras dan mencolok mata.26 Karakteristik atau ciri-ciri Billboard tersebut menjadi kekuatan tersendiri dalam tampilan media tersebut dalam mempromosikan suatu produk sehingga banyak produsen yang menggunakan media Billboard dalam promosi produknya. Papan reklame (Billboard) telah mempengaruhi manusia untuk memilih apa saja untuk memenuhi kebutuhannya. Keuntungan inilah yang dimanfaatkan oleh produsen dan distributor untuk memperkenalkan produk barang atau jasanya ke khalayak ramai. 26 Frank Jefkins. Op.cit hal. 128 Billboard merupakan benda atau media luar ruang yang ada pada suatu tempat dan dapat dilihat. Kehadirannya terkadang bersikap merayu secara gombal dan mempunyai kemampuan yang dapat melewati situasi dan kondisi yang semula sukar dijangkau. Billboard sering dijuluki bersifat materialistik (ketergantungan orang pada sesuatu barang/jasa). Billboard mempengaruhi sikap orang menjadi dinamik dan memiliki daya pikat. Tetapi Billboard tetap dibutuhkan pemerintah, pengiklan, pemilik, biro iklan maupun masyarakat. Kemajuan teknologi telah banyak memperbaiki penampilan iklan luar ruang, sehingga menghasilkan penggunaan efek-efek khusus yang menandai kemajuan-kemajuan teknologi dalam media Billboard, antara lain : a. Tata Cahaya. Suatu Billboard kadang kuat pencahayannya dan dilengkapi dengan efek warna serta lampu yang berkedip-kedip. Jika ditambah dengan lampu-lampu neon yang terang-benderang, maka Billboard sering disebut spectaculars. b. Lampu Latar. Ada yang menggunakan polvinil bercahaya yang menimbulkan bayangan cahaya bila diproyeksikan pada layar. Beberapa pengiklan melakukan eksperimen dengan holografi yang dapat memproyeksikan efek tiga dimensi dari suatu panil atau pada panil tersebut. c. Bentuk. Pada saat ini, banyak para desainer menggunakan efek tiga dimensi, pelebaran horison, dan vanishing lines. d. Influtables. Yaitu menggunakan benda-benda yang digantungkan dan ditempelkan pada Billboard sehingga efek tiga dimensi lebih terlihat dan terasa. e. Gerakan. Adalah panel-panel yang bergerak yang disebut kinetic board, digunakan untuk menyajikan pesan yang berbeda-beda. 2.5.2 Kelebihan dan Kekurangan/kelemahan Billboard Menggunakan media Billboard sebagai saluran komunikasi oleh komunikator memiliki banyak sekali pertimbangan tertentu. Hal ini dapat dilihat dari karakteristik Billboard, yaitu : a. Kelebihan Billboard 1. Memperkuat bauran media. Periklanan luar ruang menjangkau berbagai generasi, pendidikan bukan pemirsa televisi dan pembaca surat kabar yang serius. 2. Frekuensi penerapan. Nilai pengulangan pesan yang diterjemahkan ke dalam kesadaran dan ingatan khalayak. 3. Memperkuat kehadiran pasar. Kehadiran yang berlanjut dalam jangka waktu lama dijamin oleh penerpaan iklan luar ruang setiap hari, setiap minggu, dan setiap bulan. 4. Kemampuan sasaran. Kemampuan khalayak dalam menerima pesan, iklan luar ruang menyediakan sirkulasi pesan anda secara efektif dan efisien. 5. Dampak visual yang dominan. Peragaan yang berani, penuh warna, dan dramatis membangkitkan perhatian segera pada produk atau jasa anda di antara konsumen. b. Kekurangan/kelemahan Billboard 1. Pembatasan kreatif. Jarang sekali suatu pesan iklan luar ruang dapat mencakup suatu pesan penjualan secara lengkap. 2. Selektivitas khalayak kecil. 3. Masalah ketersediaan. Dalam beberapa komunitas terdapat permintaan akan papan iklan yang lebih tinggi melebihi tersedianya lokasi untuk poster. 4. Rentan terhadap vandalisme (pengrusakan). 5. Kurangnya konsentrasi khalayak untuk mengingat pesan Billboard karena mereka melihat Billboard tersebut secara sambil lalu. 6. Waktu yang digunakan untuk merancang, mencetak, dan memamerkan Billboard cukup lama.27 2.5.3. Proses Penempatan Billboard Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi papan reklame atau Billboard : 27 Frank Jefkins. Op.cit. hal. 128 a. Arus perjalanan Lokasi yang dipilih hendaknya memperhatikan benar apakah berada disebelah kiri atau kanan jalan, terkait dengan apakah lokasi berada pada arus pulang atau berangkat kerja. b. Jenis Produk Pemilihan lokasi pada arus berangkat atau pulang kerja terkait dengan jenis produk yang diiklankan dan suasana psikologi yang melingkupi jalan pikiran khalayak. c. Jangkauan (kemampuan media menjangkau khalayak sasaran) Billboard memiliki daya jangkau yang sangat lokal, yaitu disekitar titik lokasi penempatannya. Oleh karenanya sangat penting untuk memilih lokasi yang memiliki sudut pandang seluas mungkin, d. Kecepatan arus lalu lintas. Billboard dipasang terutama untuk menjangkau orang-orang yang berada diatas kendaraan, maka faktor kecepatan lalu lintas menjadi pertimbangan utama. Oleh karena itu Billboard akan efektif jika dipasang disekitar lokasi dimana lalulintas kendaran cenderung bergerak lambat, missal pada jalan yang menyempit (bottle neck) e. Persepsi orang terhadap lokasi. Billboard tidak hanya digunakan untuk mencapai tujuan yang sederhana, tetapi juga untuk mebangun citra. Billboard yang tampil anggun, besar dan modern akan menimbulan persepsi bonafiditas dari produk maupun pemasangannya. f. Keserasian dengan lingkungan sekitarnya. Billboard yang baik harus memperhatikan keseimbangan lingkungan yang akan mempercantik kota. Untuk itu perlu memperhatikan 7 (tujuh) K, yaitu : Keindahan, Kesopanan, Ketertiban, Keamanan, Kesusilaan, Keagamaan dan Kesehatan.28 Ada empat tahapan dalam proses penempatan Billboard, yakni : Tabel 2.129 No. 1. Tahapan Pekerjaan Proses dengan klien (pengiklan) Jenis Kegiatan - Penyusunan studi kelayakan - Perencanaan lokasi dan bentuk reklame - Negoisasi harga 2. Proses Perizinan - Pengurusan titik lokasi - Pengurusan persetujuan konstruksi - Pengurusan persetujuan rancangan iklan (desain) - Pelaksanaan pembayaran Kewajiban yang melekat pada izin-izin 3. Proses produksi - Penyiapan bahan-bahan - Pekerjaan artistik - Pelaksanaan pekerjaan Kerangka konstruksi 4. Proses pemasangan/lapangan - Pemasangan reklame - Pengawasan dan pemeliharaan Bukan hanya kepentingan memasang dan mengurus izin yang menuntut ketekunan dan keahlian teknis, tetapi juga mengawasi dan menjaga agar Billboard tetap tampil dengan baik. Kerusakan teknis atau gangguan tangan jahil bisa 28 Rhenald Khasali, Op.cit, hal.138 Kenneth Roman dan Jane Maas dengan Martin Nisenholtz, How to Advertise, PT. Elex Media Komputindo,Edisi Pertama 2005. hal. 212 29 mengakibatkan Billboard menjadi cacat, rusak, atau bahkan dapat membahayakan masyarakat pemakai jalan. Umumnya perusahaan media luar ruang memiliki tenaga khusus sendiri untuk mengamankan dan menjaga Billboard para kliennya. Ukuran Billboard ikut mempengaruhi penempatannya. Berikut ini adalah beberapa ukuran standar untuk Billboard dan tempat Billboard, yaitu: 1. Double Crown: 762 mm x 508 mm (30 inchi x 20 inchi). Double Crown ditempatkan pada trotoar dan tempat-tepat berbelanja. 2. Quad Crown: 762 mm x 1.016 mm (30 inchi x 40 inchi). Quad Crown digunakan untuk penyelengaraan acara hiburan atau pertunjukan. 3. 4-sheet: 1.016 mm x 1.524 mm (40 inchi x 60 inchi). 4-sheet digunakan pada tempat-tempat belanja. 4. 16-sheet: 3.048 mm x 2.032 mm (10 kaki x 6 kaki 8 inchi). 16-sheet lapangan/tempat kosong atau di pusat-pusat pemukiman. 5. 32-sheet: 3.048 mm x 4.064 mm (10 kaki x 13 kaki 4 inchi). 6. 48-sheet: 3.048 mm x 6.096 mm (10 kaki x 20 kaki). 7. 64-sheet: 3.048 mm x 8.128 mm (10 kaki x 26 kaki 8 inchi). 8. Untuk buletin board atau supersites ukuran besar (yang dibangun di tempat yang luas dan paling sering ditempatkan di taman-taman dan kadang-kadang disinari lampu di malalm hari), ukuran normalnya adalah 9 kaki 6 inchi x 27 kaki (2.897 mm x 8.230 mm) bahkan yang lebih besar lebarnya berukuran 36 kaki (10, 973 meter) atau 45 kaki (13, 716 meter).30 2.5.4 Efektifitas Billboard Seperti media lainnya, efektifitas pemakaian papan reklame terhadap suatu kampanye periklanan ditentukan oleh berbagai faktor selain penentuan lokasi yang sudah dibahas di atas. Secara konseptual, hal-hal berikut perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi Billboard31 : 1. Jangkauan : kemampuan media menjangkau khalayak sasaran. Pada media luar ruang, faktor ini bersifat lokal, artinya hanya mampu menjangkau daerah di sekitarnya saja. Hal ini terjadi karena dalam hal bepergian, ternyata manusia sering kali hanya menggunakan satu jalan dan tidak pernah berganti rute kecuali jika ada gangguan. 2. Frekuensi : Kemampuan media mengulang pesan iklan yang sama terhadap khalayak sasaran saat mulai dilupakan. Pada media luar ruang, frekuensi telah berubah menjadi repetisi, yakni melihat pesan yang sama pada saat masih ingat. Ini terjadi karena khalayak sasarannya melihat pesan iklan tersebut setiap hari, bahkan beberapa kali dalam sehari. Menurut penelitian Zielski ingatan tertinggi yang dicapai oleh khalayak sasatan papan reklame yang ke-13 kalinya, dengan frekuensi sekali seminggu. Setelah itu, sekalipun papan reklame tetap “bertengger” di titik lokasi tersebut, ingatan akan turun mendekati titik nol pada minggu ke-52. Sedangkan bagi 30 31 Frank Jefkins, Op.cit, hal. 437 Rhenald Khasali, Op.cit, hal.139 khalayak sasaran yang melihat sekali sebulan, pada bulan ke-13 akan mencapai ingatan 48%.32 Bila diperkirakan setiap khalayak sasaran rata-rata berkesempatan melihat suatu iklan sekali dalam seminggu, maka masa efektif bertenggernya iklan tersebut hanya 13 minggu. Setelah itu iklan tersebut memasuki masa pemborosan karena sudah terjadi proses menuju masa “lupa”. Apalagi bila iklan itu dilihat sepanjang hari dalam perjalanan menuju tempat kerja. Karena itu, cara yang paling efektif adalah memasang iklan luar ruang selama 13 minggu, dan kemudian dipindahkan kelokasi lain. Pada lokasi lama dipasang desain baru dari produk yang sama dengan tenggang waktu sebulan. Tenggang waktu ini dibutuhkan untuk proses “hampir lupa”, sehingga desain baru memiliki dampak besar. 3. Kontinuitas : kesinambungan media menyampaikan pesan iklan sesuai dengan tuntutan strategi periklanan. Media luar ruang memiliki kesinambungan yang baik mengingat lokasinya yang tetap, di Indonesia umumnya masa kontrak untuk jangka satu tahun. 4. Ukuran : Kemampuan media memberikan ukuran yang dituntut oleh pesan iklannya. Papan reklame memiliki kemampuan untuk tampil secara mencolok dan tibatiba. Dengan ukuran yang besar, papan reklame mampu menyakinkan khalayak sasaran bahwa produknya benar-benar baik karena diiklankan secara serius, mahal dan bonafide. 32 M.A. Zielski. “The Remembering and Forgetting of Advertising”, dalam Jurnal of marketing Januari 1959 Hal 240. 5. Warna : Kemampuan media menyajikan tata warna yang dituntut oleh suasana yang dikehendaki pada saat pesan iklan disampaikan. Bagi pemasang iklan, khususnya iklan lokal, media luar ruang sangat membantu menampilkan gambar produknya dalam tata warna. Dalam hal ini, produk akan tampil persis seperti aslinya. Karena ukurannya besar, media ini mampu menciptakan smash impact yang kuat sekali. Hal ini sangat berguna, khususnya untuk pengenalan produk baru. Bila mungkin ciptakan fanatic value, misalnya dengan menyesuaikan penggunaan warna dengan warna yang tengah menjadi mode, atau cara lain,beri warna identitas. Misalnya, strip merah putih memberi tahu bahwa di tempat itu orang bisa gunting rambut, kendati tidak sempat membaca tulisan barbershop. 6. Pengaruh : Kekuatan pesan iklan yang kreatif dengan tata letak yang fungsional dalam hal menjual dirinya kepada khalayak sasaran. Karena media luar ruang menghadapi khalayak sasaran yang hampir tidak memiliki kesempatan membaca saat berkendara, maka media ini hamper mudah di baca. Pesan harus singkat dan ditampilkan secara jelas, harus dapat dibaca setidaknya dalam tujuh detik. Gunakan huruf yang mudah terbaca dari jarak relatif jauh. Gunakan warna yang tepat sebagai pembantu. 2.6. Iklan Layanan Masyarakat Ada beberapa cara untuk meninjau kegiatan periklanan dalam suatu masyarakat. Salah satu tinjauan adalah bahwa periklanan merupakan suatu cara yang relatif mahal untuk menyampaikan informasi. Jadi, periklanan dapat menambah kegunaan informasi (information utility) pada suatu penawaran produk. Tinjauan kedua adalah bahwa periklanan merupakan satu alat persuasi (alat untuk membujuk). Jadi seseorang atau lembaga dapat mengadakan periklanan untuk membujuk masyarakat agar mau membeli atau mencoba produk yang diiklankan.Tinjauan ketiga adalah bahwa periklanan merupakan sebuah alat untuk menciptakan kesan (image). Sedangkan tinjauan keempat adalah periklanan merupakan suatu alat untuk memuaskan keinginan penjual dan pembeli.33 Masyarakat periklanan Indonesia mendefinisikan periklanan sebagai keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan. Sedangkan jenis iklan layanan masyarakat adalah jenis iklan yang bersifat non profit, jadi iklan itu tidak mencari keuntungan akibat pemasangannya kepada khalayak. Iklan layanan masyarakat ini berbeda dengan iklan standar yang mengharapkan dari pemasangan iklannya menggaet keuntungan atas penjualan barang produksinya. Umumnya iklan layanan masyarakat bertujuan memberikan informasi dan penerangan serta pendidikan kepada masyarakat dalam rangka pelayanan dan mangajak masyarakat untuk berpartisipasi, bersikap positif terhadap pesan yang disampaikan. Iklan layanan masyarakat tidak terlalu terikat pada penataan yang ketat, perancangan pesan yang rumit, pemilihan media yang sesuai, sampai pada penentuan khalayak sasaran maupun pemilihan tempat dan waktu yang benar-benar pas. 34 Istilah “Iklan Layanan Masyarakat” merupakan satu kesatuan, yang dalam hal ini istilah tersebut hanya mempunyai sebuah makna, walaupun istilah tersebut 33 34 Rhenald Khasali, Op.cit, hal, 257. Basu Swasta, Opcit, hal, 27. hanya mempunyai sebuah makna bisa juga istilah tersebut dipisahkan, namun hal ini akan mengurangi makna yang terkandung didalamnya. Iklan layanan masyarakat yang dalam istilah asing Public Service Advisement atau dikenal juga dengan sebutan Public Service Announcement merupakan salah satu bagian dari periklanan yang bersifat non comercial, dalam arti iklan ini bukan semata-mata pesan bisnis yang menyangkut usaha untuk mencari keuntungan sepihak. 35 Dari pemahaman di atas dapat dijelaskan bahwa kampanye iklan mengenai spektrum frekwensi radio pada media Billboard dapat digolongkan sebagai iklan layanan masyarakat. Dikatakan iklan layanan masyarakat dengan melihat kriteria yang dipakai untuk menentukan kampanye pelayanan, yaitu : a. Non komercial, b. Tidak bersifat keagamaan, c. Non politik, d. Berwawasan nasional, e. Diperuntukan bagi lapisan masyarakat, f. Diajukan oleh organisasi yang telah diakui dan diterima, g. Mempunyai dampak yang kuat dan kepintingan yang tinggi sehingga patut memperoleh dukungan media lokal maupun nasional.36 Tentu saja pada hal ini iklan sangat berperan dalam memberikan perubahan sikap atau pemikiran pada individu didalam masyarakat. Maka hal itu juga digunakan oleh pemerintah sebagai sumber informasi untuk mensosialisasikan kampanye mengenai penggunaan frekwensi radio pada 35 36 Alo Liliweri, Op.cit, hal 32. Ibid, hal. 32 masyarakat. Anggapan mereka bahwa frekwensi radio dapat digunakan untuk semua golongan masyarakat adalah salah. Maka seperti telah diungkapkan sebelumnya perlu diberikan penjelasan kepada masyarakat dalam bentuk penayangan iklan layanan masyarakat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Pada penelitian ini sifat atau tipe yang dipergunakan adalah deskriptif. Tipe penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang hanya memaparkan situasi dan peristiwa. Penelitian tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi, melainkan hanya melukiskan variable demi variable.37 Tipe atau sifat penelitian deskriptif menurut Koentjaraningrat bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu atau menentukan frekuensi atau penjabaran suatu gejala, adanya hubungan tertentu antara gejala dengan gejala lainnya dalam masyarakat.38 Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu data yang terbentuk berupa uraian katakata atau lampiran untuk dikumpulkan dan kemudian dilakukan analisa secara deskriptif. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian diinterpretasikan secara mendalam, sehingga diharapkan dapat memberi penjelasan yang lebih terperinci tentang strategi penentuan titik iklan tersebut. Dari definisi di atas, maka penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan strategi penentuan iklan Billboard layanan masyarakat Depkominfo pada beberapa spot (titik) Billboard. 37 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, 1998), hal.24 38 Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: LP3ES, 1981), hal.42 3.2. Metode penelitian Penelitian mengenai strategi penentuan spot (titik) Billboard iklan layanan masyarakat Depkominfo pada beberapa titik ini adalah dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang hanya memaparkan situasi dan peristiwa. Penelitian tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi, melainkan hanya melukiskan variable demi variable.39 Penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan gejala yang ada, mengidentifikasikan masalah, membuat perbandingan atau evaluasi dan menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama. Data yang diperoleh hasil dari wawancara diolah dan dianalisa secara mendalam sesuai dengan pokok permasalahan. Bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena dalam konteks kehidupan nyata. Penelitian deskriptif ini tanpa pengujian terhadap suatu hipotesa pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Kualitatif lebih menekankan pada pencarian struktur hubungan yang pada pada masyarakat, pendekatan kualitatif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan analisis yang sifatnya mendalam.40 39 40 Jalaludin Rahmat, Op.cit, Hal. 24 Vredenberg, Metode dan Tehnik Penelitian Masyarakat. (Jakarta. PT. Gramedia.1987), hal 9 3.3. Key informan Penentuan nara sumber dilakukan dengan memilih orang-orang yang dianggap berdasarkan penilaian tertentu mewakili tingkat signifikasi dari nara sumber pada penelitian ini yakni yang menangani pembuatan iklan dalam penelitian ini yaitu : - Media Planer PT. Cemerlang Gemilang yakni Bapak Sofian Andy, yang merupakan perusahaan yang menghubungkan antara klien pemasang iklan dengan biro iklannya. Jadi segala konsep klien disampaikan melalui Media Planer ini untuk selanjutnya diterapkan dalam pembuatan iklannya. - Kepala Dirjen Pos dan Telekomunikasi Depkominfo yakni Bapak Andika Hermawan selaku institusi yang secara langsung membuat serta mengetahui bagaimana konsep Billboard iklan layanan masyarakat yang dibuat. - 3.4. Salah satu pemilik radio swasta di kota serang yakni Bapak Tommy. Tehnik Pengumpulan Data Guna mendukung keperluan untuk menganalisa mengenai penerapan strategi iklan Billboard layanan masyarakat Depkominfo pada beberapa titik ini, penulis membutuhkan data-data yang mendukung baik yang berasal dari instansi yang memproduksi pembuatan iklan tersebut. Dalam mengumpulkan data, yaitu : 3.4.1. Data Primer Mengumpulkan informasi dengan melakukan wawancara mendalam mengenai proses penenuan spot (titik), informasi yang dimaksud adalah segala informasi seperti dari langkah-langkah pengembangan sampai tahap-tahap proses kerja kreatif yang dilakukan Depkominfo. Juga mengumpulkan informasi dari klien atau perusahaan yang mengiklankan produknya ini. 3.4.2. Data Sekunder Adalah data-data yang dijadikan pelengkap guna melancarkan proses penelitian, data sekunder ini dilakukan melalui studi kepustakaan untuk mendapatkan informasi dari literatur-literatur yang berhubungan dengan judul, seperti dokumen-dokumen, buku-buku, majalah, catatan perkuliahan dan lain sebagainya. 3.5. Definisi Konsep − Strategi : Strategi merupakan rencana yang tepat dan cermat serta sistematis mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Strategi menyediakan arahan bagi semua anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi memang bagian dari perencanaan media dan menjadi faktor terpenting yang menentukan keberhasilan kampanye iklan. − Penempatan spot (titik) billboard : Adalah penentuan titik atau lokasi billboard yang sudah dipilih atau ditentukan berdasarkan strategi perencanaan media sebelumnya. Penentuan titik atau spot billboard ini berdasarkan efektifitas faktor-faktor konseptual titik yang sudah ditentukan seperti : jangkauan, frekwensi, kontinuitas, ukuran, warna dan pengaruh. − Iklan layanan masyarakat : Dalam istilah asing adalah Public Service Advisement atau dikenal juga dengan sebutan Public Service Announcement merupakan salah satu bagian dari periklanan yang bersifat non comercial, dalam arti iklan ini bukan semata-mata pesan bisnis yang menyangkut usaha untuk mencari keuntungan sepihak. Iklan layanan masyarakat adalah jenis iklan yang bersifat non profit, jadi iklan itu tidak mencari keuntungan akibat pemasangannya kepada khalayak. Umumnya iklan layanan masyarakat bertujuan memberikan informasi dan penerangan serta pendidikan kepada masyarakat dalam rangka pelayanan dan mangajak masyarakat untuk berpartisipasi, bersikap positif terhadap pesan yang disampaikan. Iklan layanan masyarakat tidak terlalu terikat pada penataan yang ketat, perancangan pesan yang rumit, pemilihan media yang sesuai, sampai pada penentuan khalayak sasaran maupun pemilihan tempat dan waktu yang benar-benar pas. 3.6. Fokus Penelitian Fokus penelitian bertujuan untuk membatasi masalah pada apa yang akan diteliti oleh peneliti, di mana dengan adanya fokus yang jelas dan mantap pada penelitian, seorang peneliti dapat membuat keputusan yang tepat tentang data yang akan dikumpulkan dan yang tidak perlu dikumpulkan atau tidak perlu digunakan. Fokus dalam penelitian ini akan memperjelas arah penelitian dari strategi penentuan titik Billboard iklan layanan masyarakat Depkominfo, berdasarkan proses strategi media yang meliputi : A. Pemilihan Audiens Sasaran Tiga faktor utama yang digunakan untuk mensegmenasi audiens sasaran dalam strategi media adalah : segmentasi geografis, segmentasi demografis, Segmenasi Perilaku. B. Spesifikasi Tujuan Media Dalam menspesifikasi atau menetapkan tujuan media dalam strategi media terdapat beberapa faktor yaitu : Reach (Jangkauan), Frequency (Frekwensi), Contiunity (Kontinuitas), Weighting (Bobot), Budget (Biaya) C. Pemilihan Media Periklanan Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pemilihan media periklanan yaitu : Identifikasi media yang paling baik dalam pencapaian khalayak sasaran, pemanfaatan media semaksimal mungkin, memastikan anggaran dan penentuan media periklanan yang akan digunakan. D. Pembelian Media Pada dasarnya perhitungan materi dan konstruksi media periklanan khususnya media luar ruang didasarkan pada perhitungan harga jenis material dan konstruksi yang dipakai. Penentuan biaya media periklanan sangat bergantung pada : Titik lokasi strategis, ukuran media dan jenisnya serta kecepatan pembuatan media iklan. Serta hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi Billboard : 1. Arus perjalanan Lokasi yang dipilih memperhatikan benar apakah berada disebelah kiri atau kanan jalan, terkait dengan apakah lokasi berada pada arus pulang atau berangkat kerja. 2. Jenis Produk Pemilihan lokasi pada arus berangkat atau pulang kerja terkait dengan jenis produk yang diiklankan dan suasana psikologi yang melingkupi jalan pikiran khalayak. 3. Jangkauan (kemampuan media menjangkau khalayak sasaran) Billboard memiliki daya jangkau yang sangat lokal, disekitar titik lokasi penempatannya yang memiliki sudut pandang seluas mungkin, 4. Kecepatan arus lalu lintas. Billboard dipasang terutama untuk menjangkau orang-orang yang berada di atas kendaraan, maka faktor kecepatan lalu lintas menjadi pertimbangan utama. Oleh karena itu Billboard akan efektif jika dipasang disekitar lokasi dimana lalulintas kendaran cenderung bergerak lambat, misalnya pada jalan yang menyempit (bottle neck) atau di perempatan jalan. 5. Persepsi orang terhadap lokasi. Billboard tidak hanya digunakan untuk mencapai tujuan yang sederhana, tetapi juga untuk mebangun citra. 6. Keserasian dengan lingkungan sekitarnya. Billboard yang baik harus memperhatikan keseimbangan lingkungan yang akan mempercantik kota. Untuk itu perlu memperhatikan 7 (tujuh) K, yaitu : Keindahan, Kesopanan, Ketertiban, Keamanan, Kesusilaan, Keagamaan dan Kesehatan. 3.7. Teknik Analisa Data Karena fokus penelitian ini mengenai strategi penentuan spot (titik) Billboard iklan layanan masyarakat Depkominfo, maka untuk menganalisa data hasil penelitian adalah dengan pendekatan kualitatif yakni prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data secara deskriptif, dimana peneliti hasil penelitian bertitik tolak dari teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Untuk teknik pemeriksaannya, maka peneliti menggunakan teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber.41 Karena metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, maka artinya semua data yang didapat dihimpun dan disusun secara sistematis, cermat dan diolah menjadi data deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk membuat gambaran, deskripsi secara sistematik, faktual, akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta fenomena-fenomena yang diteliti. 41 Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, 1991), hal.330 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Sekilas Mengenai Depkominfo selaku Lembaga yang Mengeluarkan Iklan Layanan Masyarakat Spektrum Frekwensi Radio Komunikasi sosial antara pemerintah dengan masyarakat tidak lagi merupakan kebutuhan yang tersier tetapi primer. Kebijakan pemerintah yang dikeluarkan tanpa adanya proses sosialisasi yang memadai sangat besar kemungkinannya membawa hasil yang tidak maksimal. Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II Banten sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Depkominfo berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan kinerjanya dalam rangka peningkatan pelayanan dalam masyarakat dibidang pengawasan dan pengendalian pengguna spektrum frekwensi radio dan orbit satelit melalui kegiatan monitor dan penertiban, sehingga dapat terciptanya penggunaan spektrum frekwensi radio dan orbit satelit yang aman, tertib, efisien dan efektif serta bebas dari gangguan yang merugikan. Sosialisasi memegang peranan penting dan sangat diperlukan dalam setiap ruang lingkup kegiatan oleh setiap jenjang birokrasi dalam struktur organisasi apapun, baik pemerintahan maupun organisasi swasta. Kurangnya sosialisasi pada masyarakat terhadap tugas dan fungsi Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II Banten adalah merupakan salah satu penyebab seringnya terjadi gangguan frekwensi radio dan orbit satelit. Untuk mengatasi hal tersebut Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II Banten perlu membuat kegiatan sosialisasi kepada masyarakat yakni dengan membuat Billboard iklan layanan masyarakat mengenai penggunanan spektrum frekwensi radio. Orientasinya adalah agar terciptanya penggunaan spektrum frekwensi yang aman, tertib, efisien dan efektif serta bebas dari gangguan yang merugikan. Pada pembuatan dan pemasangan Billboard iklan layanan masyarakat mengenai penggunanan spektrum frekwensi radio ini Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II Banten bekerja sama dengan PT Cemerlang Gemilang selaku biro iklan yang memang mengkhususkan pada media luar ruang. PT Cemerlang Gemilang merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang komunikasi pemasaran yang beralamat di Serang Banten. Mempunyai Clients seperti Tepung Terigu Sriboga, PT.Inbrako (Baliko Corned Beef, Kopi Bali Dancer), PT.Forinco Ancol (Sikat gigi Brush Up), Pemda Banten dan perusahaan atau instansi lainnya. 4.2. Hasil Penelitian Pada hasil penelitian ini akan memaparkan hasil mengenai tahapan dari strategi penentuan titik (Spot) Billboard Iklan Layanan Masyarakat mengenai Spektrum Frekwensi Radio yang dikeluarkan oleh Depkominfo di provinsi Banten Tahun 2007-2008 melalui pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh didapakan dengan melakukan wawancara mendalam (indepth interview) terhadap pihakpihak yang terkait, yaitu : 1. Kepala Dirjen Pos dan Telekomunikasi Depkominfo yakni Saudara Andika Hermawan selaku institusi yang secara langsung membuat serta mengetahui bagaimana konsep Billboard iklan layanan masyarakat yang dibuat. 2. Media Planer PT. Cemerlang Gemilang yakni Saudara Sofian Andy, yang merupakan perusahaan yang menghubungkan antara klien pemasang iklan dengan biro iklannya. Jadi segala konsep klien disampaikan melalui Media Planer ini untuk selanjutnya diterapkan dalam pembuatan iklannya. 3. Salah satu pemilik radio swasta di wilayah Banten (Radio DBS FM Serang) yakni Saudara Tommy. Hasil wawancara mendalam (indepth interview) ini penulis gunakan sebagai data primer dan ditunjang lagi dengan data sekunder yang berkaitan dengan permasalahan dan dijadikan sebagai bahan untuk penulisan. Hasil penelitian ini akan dilihat pada penjabaran dari konsep-konsep yang terdapat pada konsep dalam penelitian ini yang akan memperjelas arah penelitian dari strategi penentuan titik Billboard iklan layanan masyarakat Depkominfo. Berikut ini merupakan hasil data yang telah diperoleh setelah dari hasil penelitian dibagi dalam beberapa sub-bab sebagai berikut : 4.2.1. Analisa Situasi dan Lingkungan Keberhasilan suatu strategi sangat ditentukan pada seberapa besar kepekaan perusahaan atau instansi tersebut terhadap perubahan lingkungan, masyarakat dan situasi organisasi. Sebelum sampai pada tahapan strategi kampanye iklan yang tepat, akan dilihat lebih dahulu mengenai pemahaman khalayak yang sudah ada, yaitu : a. Jelas bagi pemasang iklan yang akan instansi perlakukan dan biro iklan sebagai partner jiwa dalam membangun suatu pesan. b. Membangun citra. Melakukan hal yang sederhana yang dapat menghasilkan pengetahuan khalayak ketika melakukan suatu kegiatan. Selanjutnya untuk melihat bagimana cara untuk mengkomunikasikan pesan kepada khalayak yakni dengan cara melihat dari berbagai segi yang meliputi : Tahap pertama membuat format iklan dengan menyajikan isi pesan yang komunikatif dan menarik, agar mudah dimengerti dan diterima oleh khalayak terutama sasaran dari isi pesan yang diiklankan. Sehingga format iklan layanan masyarakat mengenai spektrum frekwensi radio ini didasarkan dengan membuat iklan yang sedikit berbeda dengan versi-versi sebelumnya tetapi isi pesannya tetap mudah dicerna. Tahap kedua menganalisa apakah pada saat pemasangan Billboard ada iklan layanan masyarakat lain yang sedang beriklan. Jika tidak ada maka kesempatan itu dimanfaatkan sebaik-baiknya. Pada saat beriklan memang diperkirakan ada beberapa iklan layanan masyarakat lain yang juga sedang beriklan. Tahap ketiga adalah mengamati keadaan masyarakat yang ada sekarang. Oleh karena itu sebelum membuat iklan Billboard ini pihak Depkominfo melakukan observasi kepada masyarakat, apa yang sebenarnya masyarakat persepsikan atau dirasakan terhadap spektrum frekwensi radio. Hasil dari riset terhadap masyarakat tersebut dapat menyimpulkan bahwa ada beberapa fakorfaktor dari informasi yang akan disampaikan yang nantinya akan layak dikomunikasikan melalui Billboard iklan. Tahap keempat mencari sarana beriklan yang cocok dan efektif. Apabila menggunakan Billboard harus melihat dengan jeli, lokasi mana yang mudah dilihat oleh khalayak. Karena khalayak sasaran dari informasi Depkominfo mengenai frekwensi radio karakteristiknya sama maka dalam memilih media beriklan yang perlu diperhatikan adalah memilih media yang efektif dan dapat menjangkau seluruh audience-nya. Sedangkan untuk penempatan Billboard iklannya harus diperhatikan strategi yang tepat dalam menempatkan iklan tersebut pada lokasi atau tempat yang sering dan mudah dilihat oleh khalayak dan menyesuaikan dengan kelas ekonomi serta jangkauan pasarnya. Setelah itu baru diadakan kampanye iklan melalui media-media yang telah ditentukan atau dipilih dan juga memberikan hasil berupa tanggapan masyarakat akan pesan yang disampaikan kepada Depkominfo selaku instansi yang mengeluarkan pesan iklan tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Kepala Dirjen Pos dan Telekomunikasi Depkominfo yakni Saudara Andika Hermawan : ”Karena sasaran khalayak dari iklan layanan yang kami buat karakteristiknya sama, maka kami dalam memilih media, yang perlu diperhatikan adalah memilih media yang efektif dan dapat menjangkau seluruh audience-nya yakni dengan menggunakan media luar ruang yang dapat menjangkau sasarannya pada daerah-daerah.” Media yang dianggap efektif dalam menyampaikan pesan atau informasi iklan layanan masyarakat spektrum frekwensi radio menurut Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo adalah menggunakan media luar ruang Billboard. Hal tersebut dikarenakan media Billboard tersebut dianggap lebih tahan lama untuk jangka waktu tertentu. Saudara Andika Hermawan mengatakan : “Awal mula kami mambuat kampanye iklan ini yaitu karena kami merasakan kurangnya informasi kepada masyarakat untuk memahami pentingnya pengawasan bagi pengguna spektrum frekwensi radio. Untuk itu kami mengambil langkah penyebaran informasi malalui media iklan layanan masyarakat yang salah satunya adalah dengan menggunakan Billboard atau papan iklan yang dapat ditempatkan di berbagai posisi yang dapat dilihat oleh banyak khalayak.” Alasan lain menggunakan Billboard menurut Saudara Andika Hermawan : Karena menurut kami Billboard merupakan salah satu media yang paling tepat dan efektif untuk dapat menjangkau lapisan masyarakat terutama masyarakat yang tidak dapat dijangkau oleh media iklan lainnya. Seperti dipelosok dimana orang jarang melihat televisi dan membaca media cetak. Disamping itu media Billboard juga tidak memerlukan anggaran yang begitu besar dibandingkan dengan media elektronik seperti televisi. Adapun dasar pemikiran Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten melakukan kegiatan sosialisasi atau kampanye iklan mengenai spektrum frekwensi radio pada wilayah Banten didasarkan untuk memberikan informasi seperti yang dikatakan Saudara Andika Hermawan : “Provinsi Banten merupakan salah satu daerah perindustrian yang cukup ramai karena posisinya yang berbatasan langsung dengan ibu kota Jakarta sehingga penggunaan spektrum frekwensi radio pada provinsi ini sangat padat sekali. Pada provinsi ini juga terdapat bandar udara internasional Soekarno-Hatta yang merupakan bandar udara paling sibuk di Indonesia sehingga jika banyak frekwensi-frekwensi radio ilegal yang jika tidak ditangani akan menimbulkan permasalahan seperti misalnya gangguan frekwensi radio pada pesawat terbang yang dapat membahayakan penerbangan.” 4.2.2. Tujuan Komunikasi dari Strategi Iklan Layanan Masyarakat Depkominfo Tujuan strategi sosialisasi Depkominfo pada dasarnya dirumuskan oleh Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten yakni untuk menginformasikan kepada masyarakat di wilayah propinsi Banten. Seperti yang dikatakan Kepala Dirjen Pos dan Telekomunikasi Depkominfo yakni Saudara Andika Hermawan yakni : ”Tujuan dari dilakukannya kegiatan pemasangan iklan layanan masyarakat ini adalah untuk menginformasikan mengenai penggunaan spektrum frekwensi radio kepada khalayak. Tujuannya adalah untuk mendapatkan tertibnya penggunaan spektrum frekwensi radio dikalangan masyarakat sehingga pengguna frekwensi radio yang sebenarnya tidak mengalami gangguan. ” Mengenai tujuan kampanye iklan tersebut menurut Saudara Sofian Andy dari Media Planer PT. Cemerlang Gemilang selaku pembuat Billboard iklan layanan masyarakat mengenai spekrum frekwensi tersebut menjelaskan melalui wawancara yaitu : ”Tujuan kampanye yang dilakukan agar Billboard iklan layanan masyarakat tersebut dapat tepat mengenai sasaran, sesuai dengan maksud dan tujuan iklan yang sudah ditentukan sebelumnya”. Sedangkan tujuan media periklanan yang telah ditentukan yakni menggunakan media Billboard menurut Saudara Sofian Andy disesuaikan dengan tujuan periklanannya seperti yang dikatakannya : ”Ya ada, karena media yang akan direncanakan oleh Dirjen Postel sudah sesuai dengan program kerja dan anggaran untuk propinsi Banten. Kampanye iklan layanan masyarakat yang dibuat untuk menjelaskan kepada masyarakat dengan tujuan untuk memberitahukan atau menginformasikan kepada masyarakat yang diharapkan masyarakat akan mengerti dan memahami informasi tersebut, tetapi semua itu tidak dapat langsung mempengaruhi khalayak karena perlu adanya proses dan waktu”. Untuk itu Depkominfo melakukan perencanaan dan implementasi kegiatan strategi komunikasi dimana termasuk didalamnya kegiatan penyebaran informasi yang terdiri dari pembuatan Billboard iklan layanan masyarakat. Adapun khalayak sasarannya adalah seluruh lapisan masyarakat terutama pengguna spektrum frekwensi radio khususnya diwilayah propinsi Banten seperti yang dikatakan Saudara Andika Hermawan : ”Target marketnya adalah masyarakat luas yang belum memahami arti pentingnya penggunaan frekwensi radio dan juga bagi masyarakat pengguna frekwensi radio itu sendiri agar memahami segala peraturan untuk penggunaan frekwensi radio yang legal.” Jadi sasaran dari kampanye iklan layanan masyarakat mengenai penggunaan spektrum frekwensi radio yang menggunakan Billboard diwilayah propinsi Banten adalah seluruh lapisan masyarakat yang melewati atau melintas pada titik-titik iklan dimana iklan tersebut dipasang. Sedangkan positioning iklan layanan masyarakat ini terhadap khalayaknya adalah bersifat umum artinya iklan ini ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat agar masyarakat mengetahui dan memahami pesan yang disampaikan oleh Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten melalui media Billboard seperti yang disampaikan Saudara Andika Hermawan : ”Karena iklan ini merupakan iklan layanan masyarakat yang menginformasikan sesuatu hal yang penting untuk khalayak umum sehingga sifat dan tampilannya berbeda dengan bentuk iklan Billboard lainnya yang sifatnya komersial. Jadi iklan layanan masyarakat kami ini dapat ditempatkan dimana saja sesuai dengan sasaran khalayak yang akan kami tuju. Kami menempatkannya pada lokasi-lokasi pemasangan yang dianggap strategis agar dapat terlihat oleh pengguna jalan yang melintas maupun pejalan kaki yang melintas”. Dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa sebuah instansi harus mampu menentukan khalayak yang paling potensial untuk mengkomunikasikan sebuah pesan yang disampaikan melalui media periklanan. Setiap kegiatan periklanan yang dilakukan memiliki kelebihan dan kekurangan. Begitu pula dengan kegiatan yang dilakukan Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten pada kegiatan Billboard kampanye iklan layanan masyarakat mengenai spektum frekwensi radio. Seperti yang dikatakan Saudara Andika Hermawan : ”Kekuatan atau kelebihan dari Billboard iklan layanan masyarakat tentang penggunaan frekwensi radio ini adalah Depkominfo menempatkannya pada beberapa titik lokasi yang strategis dengan desain sederhana yang dapat langsung dimengerti oleh khalayak dan disamping itu tidak terlalu memerlukan anggaran yang cukup besar. Untuk kelemahannya adalah Billboard iklan tersebut belum menjangkau pada seluruh wilayah sehingga masih diperlukan lagi cakupan titik penempatan iklan pada daerah yang belum dijangkau sehingga pesan yang disampaikan dapat merata diterima pada masyarakat”. Dari penjelasan tersebut terlihat bahwa iklan layanan masyarakat tersebut ditempatkan pada lokasi-lokasi yang dianggap strategis pada provinsi Banten seperti yang dijelaskan dalam peneliian ini. Karena Billboard iklan ini merupakan iklan layanan masyarakat maka desain pesan yang digunakan cukup sederhana yakni langsung berisi kalimat yang langsung menjelaskan informasi atau pesan yang disampaikan. 4.2.3. Ruang Lingkup Strategi dari Billboard Iklan Layanan Masyarakat Depkominfo Ruang lingkup pekerjaan yang dilaksanakan dalam pekerjaan program strategi sosialisasi Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten pada Billboard adalah sebagai berikut : A. Lokasi Pemasangan Billboard Lokasi pemasangan Billboard turut menentukan keberhasilan dari program sosialisasi ini. Untuk pemilihan lokasi ini harus memperhatikan antara lain : 1. Arus Perjalanan - Tingkat kepadatan arus lalu lintas yang padat memungkinkan akan lebih banyak target sasaran akan membaca pesan yang disampaikan. - Lokasi pemasangan dipilih berada di sisi kiri arus perjalanan atau berada di depan arus perjalanan. 2. Sudut Pandang Pemasangan Billboard harus memilih sudut pandang yang luas agar pesan yang disampaikan mudah dan dapat dibaca dengan jelas. 3. Kecepatan Lalu Lintas Papan reklame atau Billboard agar dapat menjangkau pengguna jalan maka arus lalu lintas harus diperhatikan, agar pesan dapat diterima oleh pengguna jalan. 4. Lokasi Pemasangan Untuk mendukung program sosialisasi tersebut dan agar dapat efektif dan efisien serta berhasil wilayah yang merupakan target audience atau target sasaran yang hendak dicapai oleh Depkominfo maka Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten mencakup beberapa wilayah antara lain : B. - Kabupaten Lebak / Rangkasbitung - Kabupaten Pandeglang / Pandeglang - Kabupaten Serang / Serang - Kabupaten Tangerang / Tangerang - Kabupaten Cilegon Tehknis Pemasangan Billboard 1. Sewa Lokasi Lokasi atau tempat pemasangan Billboard yang akan digunakan merupakan milik perorangan, swasta atau pemerintah yang dipandang strategis untuk pelaksanaan pekerjaan program sosialisasi Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten. Karena lokasi atau tempat yang digunakan milik pihak ketiga, maka akan dilakukan sewa pakai selama masa sosialisasi berjalan. 2. Perizinan Untuk pengurusan perizinan pemasangan Billboard akan berkoordinasi dengan instansi yang terkait agar dalam pelaksanaan program sosialisasi tidak terjadi hambatan dikemudian hari. Pihak Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten berkoordinasi dengan instansi yang berkompeten dibidangnya antara lain : - Dinas Pendapatan Daerah - Dinas Pertamanan - Dinas Tata Kota - Dinas Kebersihan - Dinas Keertiban Umum - Dan Dinas-Dinas yang lainnya yang terkait dengan proses perizinan pemasangan Billboard atau papan reklame. 3. Jangka Waktu Pemasangan Agar program sosialisasi iklan layanan masyarakat Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan maka pemasangan Billboard tersebut dipasang selama kurun waktu 2 (dua) tahun. 4. Pekerjaan Desain Untuk menunjang keberhasilan dari suatu program sosialisasi iklan layanan masyarakat melalui media Billboard harus memperhatikan desain yang akan disosialisasikan atau dikampanyekan harus memperhatikan : - Desain, pilihan warna, gambar dan tata letak atau layout yang ditampilkan harus menarik perhatian dari seluruh pengguna jalan yang melihat Billboard iklan tersebut. - Pesan yang disampaikan harus singkat dan jelas, hal ini dimaksudkan dengan adanya keterbatasan waktu dari target audience untuk melihat atau menerima pesan yang disampaikan. - Pesan yang disampaikan atau disosialisasikan harus juga memperhatikan faktor keindahan, kesopanan, ketertiban, keamanan, kesusilaan, keagamaan, kesehatan, dan lingkungan tempat sekitar pemasangan Billboard tersebut. 4.2.4. Strategi Perencanaan Media Dalam proses penempatan atau penentuan titik Billboard iklan layanan masyarakat mengenai frekwensi radio ini pihak Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten memiliki strategi media yang dalam hal ini adalah strategi penentuan titiknya seperti yang dikatakan Saudara Andika Hermawan : ”Yang pertama kami membuat desain iklan yang akan ditampilkan pada Billboard dengan menggunakan konsep yang sederhana agar khalayak yang melihat dapat langsung mengerti dan memahami maksud dari iklan tersebut. Yang kedua kami menentukan titik-titik iklan yang sebelumnya kami analisa terlebih dahulu apakah lokasi yang ditentukan sudah baik yang ditinjau dari beberapa faktor seperti keramaian, arus jalan, kemampuan jangkauan, kecepaan arus lalu lintas, lingkungan, dan lainnya sehingga jika menurut kami dirasa sudah tepat maka kami akan menggunakan titik-titik iklan tersebut.” Adapun proses perencanaan media Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten pada Billboard iklan layanan masyarakat ini yaitu : 1. Media Brief Media brief adalah awal dari kegiatan komunikasi suatu iklan karena ini memuat informasi yang diberikan oleh Depkominfo dalam merumuskan materi iklan layanan masyarakat dan strategi media. Strategi media yang dilakukan Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten dalam mensosialisasikan atau mengkampayekan pesan iklan layanan masyarakat menggunakan media luar ruang dalam bentuk Billboard atau papan reklame. Hal ini dilakukan demi efisiensi baik dari segi waktu, biaya dan jangkauan seperti yang dikatakan oleh Kepala Dirjen Pos dan Telekomunikasi Depkominfo yakni Saudara Andika Hermawan : ”Program sosialisasi atau kampanye melalui media luar ruang dalam bentuk Billboard atau papan reklame adalah untuk mengadakan pendekatan dan menjalin hubungan baik antara pemerintah dengan masyarakat sehingga kebijakan regulasi yang dibuat pemerintah akan mudah diterima dan dijalankan oleh masyarakat. Dengan menggunakan media Billboard jangka waktu yang lama (dua tahun) merupakan waktu yang cukup lama dan biaya yang relatif murah dibandingkan dengan media lain dengan hasil sosialisasi yang cukup menguntungkan.” 2. Media Plan Media plan adalah yang memuat informasi secara rinci dan teknis mengenai perencanaan media yang dilakukan Depkominfo seperti : media yang akan digunakan, ukuran materi iklan, format, waktu penayangan iklan dan juga biaya. Seperti yang sudah dijelaskan di atas iklan layanan masyarakat Depkominfo mengenai spektrum frekwensi radio ini menggunakan media luar ruang Billboard. Adapun media plan dari Billboard iklan tersbut meliputi : a. b. Konstruksi Ukuran Billboard : 2 x 1,5 m Lama izin lokasi : 2 tahun Produksi : - Rangka Billboard stall 3 x 3 cm - Dasar plat, almunium 0,6 mm - Konstruksi gelagar 4 cm - Bingkai 2 inch, plat stkip 5 cm - Tiang kosong 3 m dari tanah Media : Vinyl Frontlite Pondasi : Beton cor Waktu / Jadwal Pelaksanaan Jangka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan sosialisasi atau kampanye iklan menggunakan media Billboard ini dibutuhkan waktu 2 (dua) bulan yaitu : Persiapan : 1 minggu Sewa Lokasi : 1 minggu c. Perizinan : 3 minggu Produksi : 4 minggu Pemasangan : 4 minggu Biaya Biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan sosialisasi atau kampanye melalui media Billboard yang dilakukan Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten untuk tahun 2009 sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) yaitu Rp 227.500.000,- (Dua ratus dua puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) 3. Penentuan lokasi titik (spot) iklan Untuk mendukung program sosialisasi tersebut dan agar dapat efektif dan efisien serta berhasil wilayah yang merupakan target audience atau target sasaran yang hendak dicapai oleh Depkominfo maka Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Kelas II Banten mencakup beberapa wilayah antara lain : - Kabupaten Lebak / Rangkasbitung - Kabupaten Pandeglang / Pandeglang - Kabupaten Serang / Serang - Kabupaten Tangerang / Tangerang - Kabupaten Cilegon 4. Peluang Dalam kampanye Billboard iklan layanan masyarakat spektrum frekwensi radio pada provinsi Banten ini peluang penggunaan Billboard cukup besar dapat dilihat sasaran khalayaknya, seperti yang dikatakan Saudara Andika Hermawan : ”Peluang kami dengan strategi penentuan titik-titik iklan tersebut diharapkan banyak khalayak sasaran akan dapat mengetahui informasi yang kami sampaikan karena titik-titik lokasi iklan tersebut sudah memadai dari faktor yang sudah kami sebutkan sebelumnya. Sedangkan ancamannya adalah dari segi struktur Billboard dari titik yang sudah ditentukan adalah pengawasan dan perawatan serta bencana alam ataupun dirusak dari pihak yang tidak bertanggung jawab.” Peluang tersebut nantinya akan diemplementasikan dalam titik-titik Billboard iklan yang sudah ditentukan sebelumnya. 4.2.5. Strategi Penentuan lokasi titik (spot) iklan 4.2.5.1.Kabupaten Lebak / Rangkasbitung Gambar 1 Gambar 2 Alasan Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten menentukan titik iklan Billboard pada Kabupaten Lebak / Rangkasbitung tepatnya pada lokasi perempatan atau persimpangan jalan raya Malimping ini menurut Saudara Sofian Andy adalah : ”Pada titik tersebut yakni persimpangan jalan Malimping - Lebak merupakan arus lalu lintas yang sering dilalui masyarakat Lebak Banten karena persimpangan tersebut merupakan jalur lalu lintas penghubung dimana arah utara adalah menuju Labuan / Cilegon, arah barat menuju Lebak / Rangkas Bitung, sedangkan arah timur menuju Pandeglang. Posisi penempatan Billboard serong yang dapat dilihat dari jalan arah Labuan / Cilegon dan jalan arah Pandeglang karena dari arah tersebut arus lalu lintas lebih ramai dibandingkan dari arah lain.” 4.2.5.2. Kabupaten Pandeglang Gambar 2 Gambar 1 Berikutnya adalah posisi Billboard pada kabupaten Pandeglang. Alasan Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten menentukan titik iklan Billboard pada Kabupaten Pandeglang tepatnya pada lokasi perempatan atau persimpangan jalan raya Pandeglang ini menurut Saudara Sofian Andy adalah : ”Untuk Kabupaten Pandeglang lokasi yang ditentukan merupakan persimpangan jalan yang cukup sering dilalui masyarakat terutama masyarakat Banten karena persimpangan tersebut merupakan jalur lalu lintas utama dimana arah barat adalah menuju cilegon / merak, arah utara menuju serang / jalan tol, arah timur menuju Tangerang / Jakarta dan arah selatan menuju Lebak / Rangkas Bitung. Posisi penempatan Billboard yang ke arah timur lebih menentukan sasaran pada khalayak yang datang dari arah timur (arah dari Tangerang / Jakarta) karena memang dari arah tersebutlah arus lalu lintas lebih ramai.” 4.2.5.3.Kabupaten Serang Gambar 1 Gambar 2 Berikutnya adalah posisi Billboard yang terletak pada kabupaten Serang. Alasan Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten menentukan titik iklan Billboard pada Kabupaten Serang tepatnya pada lokasi perempatan atau persimpangan jalan raya Serang - Bitung ini menurut Saudara Sofian Andy adalah : ”Untuk Kabupaten Serang lokasi yang ditentukan adalah jalan raya Serang - Bitung yang cukup padat dan ramai dilalui arus lalu lintas masyarakat karena jalan raya tersebut merupakan jalur lalu lintas utama yakni arah barat adalah menuju cilegon / merak, dan arah timur menuju Tangerang / Jakarta. Posisi penempatan Billboard tersebut diletakan pada sisi jalan yang dapat dilihat dari arah selatan sehingga setiap pengguna jalan yang melintas dapat melihatnya.” 4.2.5.4.Kabupaten Tangerang Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Berikutnya adalah posisi Billboard yang terletak pada kabupaten Tangerang. Pada kabupaten Tangerang ini diletakkan pada dua lokasi yakni pada jalan raya Balaraja kabupaten Tangerang (gambar 1 dan 2) dan jalan raya Serpong – Bintaro (gambar 3). Alasan Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten menentukan dua titik iklan Billboard pada Kabupaten Tangerang ini menurut Saudara Sofian Andy adalah : ”Untuk kabupaten Tangerang kami menempatkan pada dua lokasi yang ditentukan yakni jalan raya Serpong - Bintaro dan jalan raya Balaraja kabupaten Tangerang dimana kedua lokasi tersebut merupakan arus lalu lintas yang cukup padat dan ramai dilalui arus lalu lintas masyarakat karena jalan raya tersebut merupakan jalur lalu lintas utama yang ramai. Kedua posisi penempatan Billboard tersebut diletakan pada sisi jalan yang dapat dilihat dari dua arah arah sehingga setiap pengguna jalan yang melintas dapat melihatnya dari kedua arah.” 4.2.5.5. Kabupaten Cilegon Gambar 1 Gambar 2 Selanjutnya adalah posisi Billboard pada kabupaten Cilegon. Alasan Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten menentukan titik iklan Billboard pada Kabupaten Cilegon tepatnya pada lokasi jalan raya Cilegon - Merak ini menurut Saudara Sofian Andy adalah : ”Untuk kabupaten Cilegon lokasi yang kami tentukan Cilegon – Merak. Lokasi tersebut merupakan jalan yang cukup ramai dilalui lalu lintas kendaraan dan lalu lalang pejalan kaki dan pada lokasi tersebut juga merupakan jalur lalu lintas utama dimana arah timur adalah menuju cilegon, dan arah barat menuju Merak. Posisi penempatan Billboard tersebut juga cukup terlihat karena lokasi yang cukup lapang yang dapat dilihat dari berbagai posisi dari arah jalan raya tersebut.” 4.3. Pembahasan Tujuan hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi penentuan titik (Spot) Billboard Iklan Layanan Masyarakat mengenai Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo di provinsi Banten periode Tahun 2007-2008. Dalam pembahasan ini dapat dilihat proses strategi penentuan titik iklan yang dilakukan Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten dengan memanfaatkan media luar ruang Billboard sebagai media kampanye iklan. Strategi memang bagian dari perencanaan media dan menjadi faktor terpenting yang menentukan keberhasilan kampanye iklan. Strategi media memuat elemen yang berpengaruh pada penjualan iklan. Strategi menyediakan arahan bagi semua anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi merupakan rencana yang tepat dan cermat serta sistematis mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.42 Untuk melihat bagimana cara untuk mengkomunikasikan pesan iklan layanan masyarakatnya kepada khalayak Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten melihatnya dari berbagai segi yang meliputi : 1. Membuat format iklan dengan menyajikan isi pesan yang komunikatif dan menarik, agar mudah dimengerti dan diterima oleh khalayak terutama sasaran 42 KBBI, Edisi Kedua, Depdikbud, Balai Pustaka 1993, hal. 964. dari isi pesan yang diiklankan. Sehingga format iklan layanan masyarakat mengenai spektrum frekwensi radio ini didasarkan dengan membuat iklan yang sederhana dan idiomnya tetap mudah dicerna. 2. Melihat hasil riset atau menganalisa apakah pada saat pemasangan Billboard iklan ada jenis iklan layanan masyarakat lain yang beriklan. Jika tidak ada maka kesempatan itu dimanfaatkan sebaik-baiknya. Pada saat beriklan memang diperkirakan ada beberapa iklan layanan masyarakat lain yang juga sedang beriklan sehingga tidak terjadi penumpukan informasi pesan masyarakat pada wilayah tertentu. 3. Mengamati keadaan masyarakat yang ada sekarang. Oleh karena itu sebelum membuat Billboard iklan ini pihak Depkominfo melakukan observasi kepada masyarakat, apa yang sebenarnya masyarakat persepsikan atau dirasakan terhadap spektrum frekwensi radio. Hasil dari observasi tersebut dapat menyimpulkan bagaimana beberapa elemen dari informasi yang akan disampaikan nantinya akan layak dikomunikasikan melalui iklan Billboard . 4. Mencari sarana beriklan yang cocok dan efektif. Apabila menggunakan Billboard harus melihat dengan jeli, lokasi mana yang mudah dilihat oleh khalayak. Karena khalayak sasaran dari informasi Depkominfo mengenai frekwensi radio karakteristiknya sama maka dalam memilih media beriklan yang perlu diperhatikan adalah memilih media yang efektif dan dapat menjangkau seluruh audience-nya. Sedangkan untuk penempatan Billboard iklannya harus diperhatikan strategi yang tepat dalam menempatkan iklan tersebut pada lokasi atau tempat yang sering dan mudah dilihat oleh khalayak dan menyesuaikan dengan kelas ekonomi serta jangkauan pasarnya. Adapun penjabaran dari hasil penelitian mengenai strategi penentuan titik (Spot) Billboard Iklan Layanan Masyarakat mengenai Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo di provinsi Banten periode Tahun 2007-2008 adalah : 4.3.1. Pemilihan Audiens Sasaran Tiga faktor utama yang digunakan untuk mensegmenasi audiens sasaran dalam strategi penentuan titik Billboard iklan layanan masyarakat mengenai frekwensi radio ini pihak Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten adalah : 1. Segmentasi Geografis. Dalam proses penentuan titik Billboard iklan layanan masyarakat ini penentuan titik iklannya terbagai dalam beberapa wilayah yaitu : a. Kabupaten Lebak / Rangkasbitung Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten menentukan titik iklan Billboard pada Kabupaten Lebak / Rangkasbitung tepatnya pada lokasi perempatan atau persimpangan jalan raya Malimping ini dari hasil penelitian adalah titik lokasi Billboard tersebut yakni persimpangan jalan Malimping - Lebak merupakan arus lalu lintas yang sering dilalui masyarakat Lebak Banten karena persimpangan tersebut merupakan jalur lalu lintas penghubung dimana arah utara adalah menuju Labuan / Cilegon, arah barat menuju Lebak / Rangkas Bitung, sedangkan arah timur menuju Pandeglang. Posisi penempatan Billboard serong yang dapat dilihat dari jalan arah Labuan / Cilegon dan jalan arah Pandeglang karena dari arah tersebut arus lalu lintas lebih ramai dibandingkan dari arah lain. b. Kabupaten Pandeglang Untuk Kabupaten Pandeglang lokasi yang ditentukan Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II merupakan persimpangan jalan yang cukup sering dilalui masyarakat terutama masyarakat Banten karena persimpangan tersebut merupakan jalur lalu lintas utama dimana arah barat adalah menuju cilegon / merak, arah utara menuju serang / jalan tol, arah timur menuju Tangerang / Jakarta dan arah selatan menuju Lebak / Rangkas Bitung. Posisi penempatan Billboard yang ke arah timur lebih menentukan sasaran pada khalayak yang datang dari arah timur (arah dari Tangerang / Jakarta) karena memang dari arah tersebutlah arus lalu lintas lebih ramai. c. Kabupaten Serang Posisi Billboard yang terletak pada kabupaten Serang yang dilakukan Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten adalah jalan raya Serang - Bitung yang cukup padat dan ramai dilalui arus lalu lintas masyarakat karena jalan raya tersebut merupakan jalur lalu lintas utama yakni arah barat adalah menuju cilegon / merak, dan arah timur menuju Tangerang / Jakarta. Posisi penempatan Billboard tersebut diletakan pada sisi jalan yang dapat dilihat dari arah selatan sehingga setiap pengguna jalan yang melintas dapat melihatnya. d. Kabupaten Tangerang Posisi Billboard yang terletak pada kabupaten Tangerang diletakkan pada dua lokasi yakni pada jalan raya Balaraja kabupaten Tangerang dan jalan raya Serpong – Bintaro. Alasan Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten menentukan dua titik iklan Billboard pada Kabupaten Tangerang ini adalah dikarenakan kedua lokasi tersebut merupakan arus lalu lintas yang cukup padat dilalui arus lalu lintas masyarakat karena jalan raya tersebut merupakan jalur lalu lintas utama yang ramai. Kedua posisi penempatan Billboard tersebut diletakan pada sisi jalan yang dapat dilihat dari dua arah arah sehingga setiap pengguna jalan yang melintas dapat melihatnya dari kedua arah. e. Kabupaten Cilegon Untuk posisi Billboard pada kabupaten Cilegon, Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten menentukannya pada lokasi jalan raya Cilegon – Merak. Lokasi tersebut merupakan jalan yang cukup ramai dilalui lalu lintas kendaraan dan lalu lalang pejalan kaki dan pada lokasi tersebut juga merupakan jalur lalu lintas utama dimana arah timur adalah menuju cilegon, dan arah barat menuju Merak. Posisi penempatan Billboard tersebut juga cukup terlihat karena lokasi yang cukup lapang yang dapat dilihat dari berbagai posisi dari arah jalan raya tersebut. 2. Segmentasi Demografis Untuk segmentasi demografis Billboard iklan layanan masyarakat ini adalah bersifat umum artinya iklan ini ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat agar masyarakat mengetahui dan memahami pesan yang disampaikan oleh Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten melalui media Billboard. Karena iklan ini merupakan iklan layanan masyarakat yang menginformasikan sesuatu hal yang penting untuk khalayak umum sehingga sifat dan tampilannya berbeda dengan bentuk iklan Billboard lainnya yang sifatnya komersial. Jadi Billboard iklan layanan masyarakat ini dapat ditempatkan sesuai dengan sasaran khalayak yang akan tuju. Pihak Depkominfo menempatkannya pada lokasi-lokasi pemasangan yang dianggap strategis agar dapat terlihat oleh pengguna jalan yang melintas maupun pejalan kaki yang melintas. 3. Segmenasi Perilaku Adapun segmenasi perilaku khalayak sasarannya adalah masyarakat luas yang belum memahami arti pentingnya penggunaan frekwensi radio dan juga bagi masyarakat pengguna frekwensi radio itu sendiri agar memahami segala peraturan untuk penggunaan frekwensi radio yang legal. 4.3.2. Spesifikasi Tujuan Media Adapun dasar pemikiran Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten melakukan kegiatan sosialisasi atau kampanye iklan mengenai spektrum frekwensi radio pada wilayah Banten didasarkan untuk memberikan informasi seperti yang didapat dalam hasil penelitian ini melalui wawancara bahwa provinsi Banten merupakan salah satu daerah perindustrian yang cukup ramai karena posisinya yang berbatasan langsung dengan ibu kota Jakarta sehingga penggunaan spektrum frekwensi radio pada provinsi ini sangat padat sekali. Pada provinsi ini juga terdapat bandar udara internasional SoekarnoHatta yang merupakan bandar udara paling sibuk di Indonesia sehingga jika banyak frekwensi-frekwensi radio ilegal yang jika tidak ditangani akan menimbulkan permasalahan seperti misalnya gangguan frekwensi radio pada pesawat terbang yang dapat membahayakan penerbangan. Tujuan kampanye iklan Depkominfo pada dasarnya dirumuskan oleh Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten yakni untuk menginformasikan mengenai penggunaan spektrum frekwensi radio kepada khalayak. Tujuannya adalah untuk mendapatkan tertibnya penggunaan spektrum frekwensi radio dikalangan masyarakat sehingga pengguna frekwensi radio yang sebenarnya tidak mengalami gangguan. 4.3.3. Pemilihan Media Periklanan Alasan digunakannya media Billboard menurut Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten adalah dikarenakan Billboard merupakan salah satu media yang paling tepat dan efektif untuk dapat menjangkau lapisan masyarakat terutama masyarakat yang tidak dapat dijangkau oleh media iklan lainnya. Seperti dipelosok dimana orang jarang melihat televisi dan membaca media cetak. Media Billboard tersebut dianggap lebih tahan lama untuk jangka waktu tertentu. Dengan menggunakan Billboard atau papan iklan yang dapat ditempatkan di berbagai posisi yang dapat dilihat oleh banyak khalayak. Disamping itu media Billboard juga tidak memerlukan anggaran yang begitu besar dibandingkan dengan media elektronik. 4.3.4. Pembelian Media Penetapan perhitungan anggaran pembelian media, materi dan konstruksi media luar ruang Billboard didasarkan pada perhitungan ruang lingkup pekerjaan yang dilaksanakan oleh Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten yang meliputi : A. Lokasi Pemasangan Billboard Lokasi pemasangan Billboard turut menentukan keberhasilan dari program sosialisasi ini. Untuk pemilihan lokasi ini harus memperhatikan antara lain : Arus Perjalanan, tingkat kepadatan arus lalu lintas yang padat, lokasi pemasangan dipilih berada di sisi kiri arus perjalanan atau berada di depan arus perjalanan, sudut pandang yang seluas mungkin agar pesan yang disampaikan mudah dan dapat dibaca dengan jelas, arus lalu lintas harus diperhatikan agar pesan dapat diterima oleh pengguna jalan dan lokasi pemasangan yang telah ditentukan oleh Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten yang mencakup beberapa wilayah. B. Tehknis Pemasangan Billboard 1. Sewa Lokasi Lokasi atau tempat pemasangan Billboard yang akan digunakan merupakan milik perorangan, swasta atau pemerintah yang dipandang strategis untuk pelaksanaan pekerjaan program sosialisasi Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten. Karena lokasi atau tempat yang digunakan milik pihak ketiga, maka akan dilakukan sewa pakai selama masa sosialisasi berjalan. 2. Perizinan Untuk pengurusan perizinan pemasangan Billboard pihak Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten berkoordinasi dengan instansi yang berkompeten dibidangnya antara lain : Dinas Pendapatan Daerah, Dinas Pertamanan, Dinas Tata Kota, Dinas Kebersihan, Dinas Ketertiban Umum. 3. Jangka Waktu Pemasangan Pemasangan Billboard iklan layanan masyarakat tersebut dipasang selama kurun waktu 2 (dua) tahun. 4. Pekerjaan Desain Desain, pilihan warna, gambar dan tata letak atau layout yang ditampilkan harus menarik perhatian dari seluruh pengguna jalan yang melihat Billboard iklan tersebut. Pesan yang disampaikan harus singkat dan jelas, hal ini dimaksudkan dengan adanya keterbatasan waktu dari target audience untuk melihat atau menerima pesan yang disampaikan. Pesan yang disampaikan atau disosialisasikan harus juga memperhatikan faktor keindahan, kesopanan, ketertiban, keamanan, kesusilaan, keagamaan, kesehatan, dan lingkungan tempat sekitar pemasangan Billboard tersebut. Dari penjabaran hasil penelitian tersebut dapat diketahui Depkominfo yang dalam hal ini adalah Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten telah melakukan strategi penempatan titik Billboard iklan sesuai dengan analisa situasi sebelumnya sehingga sehingga penentuan titik lokasi Billboard iklan tersebut dapat dilihat oleh khalayak yang diharapkan nantinya dapat mempengaruhi dan membentuk persepsi yang positif. Dalam kampanye iklan diperlukan strategi sebagai suatu perencanaan yang didesain untuk mencapai tujuan tertentu. Pengembangan proses kegiatan kampanye iklan harus berdasarkan atas fakta-fakta yang ada, hingga karakteristik khalayak yang dituju. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Secara umum kesimpulan dalam penelitian mengenai strategi penentuan titik (Spot) Billboard Iklan Layanan Masyarakat mengenai Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo di provinsi Banten periode Tahun 2007-2008 berdasarkan pada tahap-tahap dalam penelitian telah sesuai dengan analisa situasi sebelumnya sehingga dapat menentukan titik lokasi billboard iklan tersebut dengan baik untuk menginformasikan dan mempengaruhi khalayak terhadap pesan iklan yang disampaikan. Adapun kesimpulan-kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini meliputi strategi media dalam penentuan titik iklan yaitu : a. Pemilihan Audiens Sasaran Tiga faktor utama yang digunakan untuk mensegmentasi audiens sasaran dalam strategi penentuan titik billboard iklan layanan masyarakat mengenai frekwensi radio ini pihak Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten yakni segmentasi geografis, segmentasi demografis, dan segmenasi perilaku telah dilakukan dan sesuai dengan tujuan periklanannya. b. Spesifikasi Tujuan Media Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten melakukan kegiatan sosialisasi atau kampanye iklan layanan masyarakat mengenai penggunaan spektrum frekwensi radio dengan menggunakan media billboard tujuannya adalah agar pesan dalam iklan tersebut dapat dengan mudah diterima oleh khalayak pada wilayah tersebut. c. Pemilihan Media Periklanan Alasan digunakannya media billboard oleh Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten adalah dikarenakan billboard merupakan salah satu media yang paling tepat dan efektif untuk dapat menjangkau lapisan masyarakat terutama masyarakat yang tidak dapat dijangkau oleh media iklan lainnya. Seperti dipelosok dimana orang jarang melihat televisi dan membaca media cetak. Media billboard tersebut dianggap lebih tahan lama untuk jangka waktu tertentu. Dengan menggunakan billboard atau papan iklan yang dapat ditempatkan di berbagai posisi yang dapat dilihat oleh banyak khalayak. Disamping itu media billboard juga tidak memerlukan anggaran yang begitu besar dibandingkan dengan media elektronik. d. Pembelian Media Penetapan perhitungan anggaran pembelian media, materi dan konstruksi media luar ruang billboard didasarkan pada perhitungan ruang lingkup pekerjaan yang dilaksanakan oleh Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Kelas II Banten yang meliputi lokasi pemasangan billboard dan tehknis pemasangan media billboard. 5.2. Saran Saran saran yang akan diberikan oleh peneliti berkaitan dengan penelitian ini yakni : a. Saran Praktis : 1. Pada kampanye iklan layanan masyarakat mengenai spektrum frekwensi radio ini Depkominfo harus lebih menambah lagi wilayah sasaran khalayaknya yakni dengan meningkatkan jumlah titik (spot) iklan pada wilayah yang belum terjangkau. Sehingga titik-titik iklannya tidak terpusat pada kota-kota akan tetapi juga pada wilayah pelosok yang masih ada penggunaan frekwensi yang ilegal 2. Hendaknya tahapan pembuatan billboard iklan layanan masyarakat mengenai frekwensi radio dirumuskan dengan sebaik mungkin sehingga dapat menghasilkan iklan yang dapat menarik perhatian khalayak. Penyajian pesan iklan juga harus sesuai dengan apa yang ditampilkan dan dapat di mengerti maksud serta tujuan pesan iklannya agar dipahami oleh khalayak yang melihatnya. 3. Pada iklan layanan masyarakat frekwensi radio ini sebaiknya Depkominfo menggunakan media luar ruang billboard yang ukurannya lebih besar dan tampilan yang menarik perhatian sehingga pesan yang disampaikan dapat lebih diperhatikan oleh khalayak sehingga khalayak menjadi tahu informasi yang disampaikan dalam pesan iklannya. b. Saran Akademis Penulis mengharapkan untuk penelitian lanjutan agar dapat menggunakan pendekatan penelitian yang berbeda untuk melihat perbandingan pembuatan dan pelaksanaan strategi suatu iklan sehingga hasilnya dapat saling melengkapi dan diharapkan adanya temuan baru. DAFTAR PUSTAKA Barban Arnold M, Essential of Media Planing, (NTC Bisiness Book, Lincolnwood, 1997) Effendi Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi, (Remaja Rosdakarya, cetakan kelima Bandung 1984) Ferbey AD, How to Produce Succesful Advertising, (Jakarta ; PT Gramedia Pustaka Utama, 1997) Jauch Lawrence R & William F. Glueck, Manajemen Strategi dan Kebijakan Organisasi, (Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta, 1996) Jefkins Frank, Periklanan (Jakarta: Erlangga, 1996) Liliweri Alo, Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan, (Bandung, Citra Aditya Bakti,1992) Luckwell Keith J.. Advertising in Action, (Scarborough, Ontario:Prenfice-Hal Canadian Inc, 1990) Khasali Rhenald, Manajemen Periklanan, (Jakarta, Grafity, 1994) Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: LP3ES, 1981) Maenada Teguh dan Ganjar nugraha, Tanya Jawab Dasar-Dasar Komunikasi, (Bandung Amrico, 1980) Meleong Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, 1991) Nuradi, Iklan Sebagai Suatu Unsur Mutlak Komunikasi Pembangunan, (Remaja Rosdakarya Bandung, 1995) Prayitno Sunarto, Pengembangan Kreatif Daya Tarik Periklanan, (Citra Aditya Bakti 1992) Roman Kenneth dan Jane Maas dengan Martin Nisenholtz, How to Advertise, (PT. Elex Media Komputindo,Edisi Pertama 2005) Rakhmat Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi, (PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, 1998) Saputra Hendry, Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia Yang Disempurnakan, (Komisi Periklanan Indonesia, 1996) Senjaja Sasa Djuarsa, Pengantar Komunikasi, (Jakarta, Universitas Terbuka, 1998) Shimp Terence A, Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jilid II Edisi kelima, Erlangga, Jakarta 2000) Suprianto Sugeng, Meraih Untung dari Spanduk hingga Billboard, (Pustaka Grhatama, Yogyakarta, 2008) Surmanek Jim, Media Planning (Perencanaan Media), diterjemahkan Sofyan Cikmat, (Jakarta; PT Elex Media Koputindo, 2001) Vredenberg, Metode dan Tehnik penelitian Masyarakat, (Jakarta. PT Gramedia, 1987) Winardi, Strategi Pemasaran, (Bandung: Mandar Maju 1998) Zielski M.A. The Remembering and Forgetting of Advertising, (Jurnal of Marketing, 1989) Nomor Lamp Hal : B/PDSI/HM.580/VII/2009 :: Pengambilan Data Penelitian Skripsi 20 Maret 2009 Kepada Yth. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Di Jakarta Menindaklanjuti surat permohonan pengumpulan data skripsi pada Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II Banten Departemen Komunikasi dan Informasi RI, bersama ini kami memberitahukan bahwa mahasiswa tersebut dibawah ini : Nama NIM Bid. Studi Alamat : : : : Awal Ramdani 04302-074 Marcomm Jl Manggis Rt.03 /Rw.05 No.80 Srengseng, Jakarta Barat Telah menerima data mengenai Billboard Iklan Layanan Masyarakat Spektrum Frekwensi Radio di Provinsi Banten sesuai dengan judul penelitian yaitu : “Strategi Penentuan Titik (Spot) Billboard Iklan Layanan Masyarakat Tentang Spektrum Frekwensi Radio Depkominfo Di Provinsi Banten Tahun 2007 - 2008”, guna memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan studi. Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. A.n. Kepala Pusat Balai Monitor Spektrum Frekwensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II Banten Andika Hermawan, SE M.Si Tambusan Yth : Kepala Data Statistik dan Informasi DRAF WAWANCARA Dengan Kepala Dirjen Pos dan Telekomunikasi Depkominfo : 1. Apa dasar pemikiran Depkominfo melakukan kegiatan iklan layanan masyarakat tentang spektrum frekwensi radio ? 2. Apa tujuan Depkominfo melakukan kegiatan tersebut ? 3. Mengapa kegiatan iklan layanan masyarakat ini perlu dilakukan ? 4. Mengapa Depkominfo menggunakan media luar ruang billboard dalam mensosialisasikan atau mengkampayekan iklan layanan masyarakat mengenai penggunaan spektrum frekwensi radio ? 5. Bagimana target market atau sasaran khalayak dari billboard iklan layanan masyarakat spektrum frekwensi radio di wilayah Banten tersebut ? 6. Mengapa Depkominfo menjadikan propinsi Banten menjadi salah satu sasaran penentuan titik-titik iklan dari billboard iklan layanan masyarakat ini ? 7. Bagaimana memposisikan billboard iklan layanan masyarakat spektrum frekwensi radio terhadap khalayaknya ? 8. Apa yang menjadi kekuatan atau kelebihan dari iklan tersebut ? 9. Apa pula kelemahannya ? 10. Bagimana dengan peluang dan ancaman dari proses strategi penentuan titik billboard iklan layanan masyarakat spektrum frekwensi radio ? 11. Strategi apa yang dilakukan Depkominfo dalam melakukan kegiatan tersebut ? 12. Mengapa mengggunakan billboard dalam mensosialisasikan iklan layanan masyarakat tentang spektrum frekwensi radio ? Dengan Media Planer pembuat billboard : 1. Bagaimana riset sebelum billboard iklan layanan masyarakat tentang spektrum frekwensi radio ini dibuat ? 2. Bagaimana persiapan dalam pelaksanaan pembuatan billboard iklan layanan masyarakat tersebut ? 3. Bagimana perencanaan media yang dilakukan ? 4. Apakah ada tujuan dari penentuan media untuk mencapai tujuan periklanannya ? 5. Tahap-tahap seperti apa yang dilakukan dengan pihak Depkominfo dalam penyusunan strategi penentuan titik iklan tersebut ? 6. Bagaimana perencanaan strategi dalam menentukan titik iklan layanan masyarakat tersebut ? 7. Apa tujuan ditentukannya titik iklan dalam pemasangan billboard iklan layanan masyarakat tersebut ? 8. Siapa sasaran utama yang dituju dari pemasangan billboard pada titik-titik iklan tersebut ? 9. Saya mendapatkan data letak posisi iklan yang sudah ditentukan yakni : a. Kabupaten Lebak / Rangkasbitung b. Kabupaten Pandeglang / Pandeglang c. Kabupaten Serang / Serang d. Kabupaten Tangerang / Tangerang e. Kabupaten Cilegon Jelaskan strategi dan alasan dari ditentukannya titik-titik penempatan billboard iklan tersebut ! 10. Apakah arus perjalanan dalam penentuan titik lokasi iklan dipertimbangkan ? Jelaskan ! 11. Apakah isi dari pesan layanan masyarakat dalam penentuan titik lokasi iklan juga dipertimbangkan ? Jelaskan ! 12. Apakah jangkauan khalayak sasaran dalam penentuan titik lokasi iklan juga dipertimbangkan ? Jelaskan ! 13. Apakah kecepatan atau keramaian arus lalulintas dalam penentuan titik lokasi iklan juga dipertimbangkan ? Jelaskan ! 14. Apakah keserasian dengan lingkungan sekitar dalam penentuan titik lokasi iklan juga dipertimbangkan ? Jelaskan ! Dengan salah satu pemilik radio swasta di provinsi Banten : 1. Apakah radio ini menggunakan frekwensi radio yang legal ? 2. Apakah anda mengetahui radio-radio yang menggunakan frekwesi ilegal dalam siarannya pada area ini ? 3. Apakah anda mengetahui billboard iklan layanan masyarakat Depkominfo mengenai spektrum frekwensi radio ? 4. Bagaimana pandangan anda sebagai pengguna frekwensi radio terhadap billboard iklan layanan masyarakat tersebut ? 5. Bagaimana menurut anda efekivitas dari billboard iklan layanan masyarakat yang dikeluarkan Depkominfo tersebut ? 6. Bagaimana penilaian anda terhadap titik-titik iklan (lokasi penempatan billboard) yang digunakan dalam iklan tersebut ? 7. Bagaimana penilaian anda terhadap billboard iklan layanan masyarakat tersebut secara keseluruhan ? HASIL WAWANCARA Dengan Kepala Dirjen Pos dan Telekomunikasi Depkominfo (Saudara Andika Hermawan) : 13. Apa dasar pemikiran Depkominfo melakukan kegiatan iklan layanan masyarakat tentang spektrum frekwensi radio ? - Awal mula kami mambuat kampanye iklan ini yaitu karena kami merasakan kurangnya informasi kepada masyarakat untuk memahami pentingnya pengawasan bagi pengguna spektrum frekwensi radio. Untuk itu kami mengambil langkah penyebaran informasi melalui media iklan layanan masyarakat yang salah satunya adalah dengan menggunakan billboard atau papan iklan. 14. Apa tujuan Depkominfo melakukan kegiatan tersebut ? - Tujuan dari dilakukannya kegiatan pemasangan iklan layanan masyarakat ini adalah untuk menginformasikan mengenai penggunaan spektrum frekwensi radio kepada khalayak. Tujuannya adalah untuk mendapatkan tertibnya penggunaan spektrum frekwensi radio dikalangan masyarakat sehingga pengguna frekwensi radio yang sebenarnya tidak mengalami gangguan. 15. Mengapa kegiatan iklan layanan masyarakat ini perlu dilakukan ? - Karena hal ini merupakan hal yang penting demi terciptanya kesadaran masyarakat untuk tertibnya penggunaan spektrum frekwensi radio agar tidak menggunakannya secara ilegal karena hal tersebut dapat membahayakan frekwensi yang dapat merugikan masyarakat itu sendiri. 16. Mengapa Depkominfo menggunakan media luar ruang billboard dalam mensosialisasikan atau mengkampayekan iklan layanan masyarakat mengenai penggunaan spektrum frekwensi radio ? - Program sosialisasi atau kampanye melalui media luar ruang dalam bentuk billboard atau papan reklame adalah untuk mengadakan pendekatan dan menjalin hubungan baik antara pemerintah dengan masyarakat sehingga kebijakan regulasi yang dibuat pemerintah akan mudah diterima dan dijalankan oleh masyarakat. Media luar ruang dapat dilihat dan diperhatikan oleh orang banyak, targetnya lebih luas dan lebih fokus. Dengan menggunakan media billboard jangka waktu yang lama (dua tahun) merupakan waktu yang cukup lama dan biaya yang relatif murah dibandingkan dengan media lain dengan hasil sosialisasi yang cukup menguntungkan. 17. Bagimana target market atau sasaran khalayak dari billboard iklan layanan masyarakat spektrum frekwensi radio di wilayah Banten tersebut ? - Target marketnya adalah masyarakat luas yang belum memahami arti pentingnya penggunaan frekwensi radio dan juga bagi masyarakat pengguna frekwensi radio itu sendiri agar memahami segala peraturan untuk penggunaan frekwensi radio yang legal. 18. Mengapa Depkominfo menjadikan propinsi Banten menjadi salah satu sasaran penentuan titik-titik iklan dari billboard iklan layanan masyarakat ini ? - Provinsi Banten merupakan salah satu daerah perindustrian yang cukup ramai karena posisinya yang berbatasan langsung dengan ibu kota Jakarta sehingga penggunaan spektrum frekwensi radio pada provinsi ini sangat padat sekali. Pada provinsi ini juga terdapat bandar udara internasional Soekarno-Hatta yang merupakan bandar udara paling sibuk di Indonesia sehingga jika banyak frekwensifrekwensi radio ilegal yang jika tidak ditangani akan menimbulkan permasalahan seperti misalnya gangguan frekwensi radio pada pesawat terbang yang dapat membahayakan penerbangan. 19. Bagaimana memposisikan billboard iklan layanan masyarakat spektrum frekwensi radio terhadap khalayaknya ? - Karena iklan ini merupakan iklan layanan masyarakat yang menginformasikan sesuatu hal yang penting untuk khalayak umum sehingga sifat dan tampilannya berbeda dengan bentuk iklan billboard lainnya yang sifatnya komersial. Jadi iklan layanan masyarakat kami ini dapat ditempatkan dimana saja sesuai dengan sasaran khalayak yang akan kami tuju. Kami menempatkannya pada lokasi-lokasi pemasangan yang dianggap strategis agar dapat terlihat oleh pengguna jalan yang melintas maupun pejalan kaki yang melintas. 20. Apa yang menjadi kekuatan atau kelebihan dari iklan tersebut ? - Kekuatan atau kelebihan dari billboard iklan layanan masyarakat tentang penggunaan frekwensi radio ini adalah Depkominfo menempatkannya pada beberapa titik lokasi yang strategis dengan desain sederhana yang dapat langsung dimengerti oleh khalayak dan disamping itu tidak terlalu memerlukan anggaran yang cukup besar. 21. Apa pula kelemahannya ? - Kelemahannya adalah billboard iklan tersebut belum menjangkau pada seluruh wilayah sehingga masih diperlukan lagi cakupan titik penempatan iklan pada daerah yang belum dijangkau sehingga pesan yang disampaikan dapat merata diterima pada masyarakat. 22. Mengapa menggunakan billboard dalam mensosialisasikan iklan layanan masyarakat tentang spektrum frekwensi radio ? - Karena menurut kami billboard merupakan salah satu media yang paling tepat dan efektif untuk dapat menjangkau lapisan masyarakat terutama masyarakat yang tidak dapat dijangkau oleh media iklan lainnya. Seperti dipelosok dimana orang jarang melihat televisi dan membaca media cetak. Disamping itu media billboard juga tidak memerlukan anggaran yang begitu besar dibandingkan dengan media elektronik seperti televisi. 23. Strategi apa yang dilakukan Depkominfo dalam proses penempatan / penentuan titik billboard iklan layanan masyarakat ini ? a. Yang pertama kami membuat desain iklan yang akan ditampilkan pada billboard dengan menggunakan konsep yang sederhana agar khalayak yang melihat dapat langsung mengerti dan memahami maksud dari iklan tersebut. b. Yang kedua kami menentukan titik-titik iklan yang sebelumnya kami analisa terlebih dahulu apakah lokasi yang ditentukan sudah baik yang ditinjau dari beberapa faktor seperti keramaian, arus jalan, kemampuan jangkauan, kecepaan arus lalu lintas, lingkungan, dan lainnya sehingga jika menurut kami dirasa sudah tepat maka kami akan menggunakan titik-titik iklan tersebut. 24. Bagimana dengan peluang dan ancaman dari proses strategi penentuan titik billboard iklan layanan masyarakat spektrum frekwensi radio ? - Peluang kami dengan strategi penentuan titik-titik iklan tersebut diharapkan banyak khalayak sasaran yang akan dapat mengetahui informasi yang kami sampaikan karena titik-titik lokasi iklan tersebut sudah memadai dari faktor yang sudah kami sebutkan sebelumnya. Sedangkan ancamannya adalah dari segi struktur billboard dari titik yang sudah ditentukan adalah pengawasan dan perawatan serta bencana alam ataupun dirusak dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Dengan Media Planer PT. Cemerlang Gemilang selaku pembuat billboard (Saudara Sofian Andy) : 15. Bagaimana riset sebelum billboard iklan layanan masyarakat tentang spektrum frekwensi radio ini dibuat ? - Kami tidak melakukan riset yang begitu mendalam karena pada dasarnya kami hanya akan menyampaikan informasi mengenai penggunaan frekwensi radio pada masyarakat dengan menggunakan media billboard, jadi yang kami fokuskan memang bagaimana nantinya iklan tersebut akan diletakan dimana pihak Depkominfo telah menentukan areanya yakni propinsi Banten. 16. Bagaimana persiapan dalam pelaksanaan pembuatan billboard iklan layanan masyarakat tersebut ? - Persiapan yang dilakukan tentunya kami harus menyiapkan materi iklan dari awal seperti menentukan titik lokasi, RAB, desain, sampai pada proses perizinan sehingga tercapai hasil yang optimal dari maksud tujuan billboard iklan tersebut. 17. Bagimana perencanaan media yang dilakukan ? - Pada perencanaan media luar ruang ini kami menggunakan media billboard karena media billboard lebih tahan lama dari pada menggunakan media luar ruang lainnya seperti spanduk atau baliho. Disamping itu jangka waktu penayangan yang relatif lama yakni selama dua tahun menjadi pertimbangan kami pula untuk menggunakan billboard. 18. Apakah ada tujuan dari penentuan media untuk mencapai tujuan periklanannya ? - Ya ada, karena media yang akan direncanakan oleh Dirjen Postel sudah sesuai sengan program kerja dan anggaran untuk propinsi Banten. Kampanye iklan layanan masyarakat yang dibuat untuk menjelaskan kepada masyarakat dengan tujuan untuk memberitahukan atau menginformasikan kepada masyarakat yang diharapkan masyarakat akan mengerti dan memahami informasi tersebut, tetapi semua itu tidak dapat langsung mempengaruhi khalayak karena perlu adanya proses dan waktu. 19. Tahap-tahap seperti apa yang dilakukan dengan pihak Depkominfo dalam penyusunan strategi penentuan titik iklan tersebut ? - Tahap-tahapnya adalah menentukan titik lokasi yang dianggap ramai, sehingga dapat memudahkan tujuan dari sasaran iklan layanan masyarakat tersebut. 20. Bagaimana perencanaan strategi dalam menentukan titik iklan layanan masyarakat tersebut ? - Perencanaan penentuan lokasi titik iklan tersebut dilakukan sebelum dilakukannya penentuan titik iklan yang selanjutnya disesuaikan dengan RAB, anggaran dan proses perizinan sehingga titik-titik iklan yang didapat merupakan titik iklan yang baik. 21. Apa tujuan ditentukannya titik iklan dalam pemasangan billboard iklan layanan masyarakat tersebut ? - Agar billboard iklan layanan masyarakat tersebut dapat tepat mengenai sasaran, sesuai dengan maksud dan tujuan iklan yang sudah ditentukan sebelumnya. 22. Siapa sasaran utama yang dituju dari pemasangan billboard pada titik-titik iklan tersebut ? - Sasaran utamanya adalah masyarakat umum pengguna jalan raya, masyarakat yang melintas dan para pengguna spektrum frekwensi radio baik yang legal maupun ilegal. 23. Saya mendapatkan data letak posisi iklan yang sudah ditentukan yakni : a. Kabupaten Lebak / Rangkasbitung b. Kabupaten Pandeglang / Pandeglang c. Kabupaten Serang / Serang d. Kabupaten Tangerang / Tangerang e. Kabupaten Cilegon Jelaskan strategi dan alasan dari ditentukannya titik-titik penempatan billboard iklan tersebut ! a. Kabupaten Lebak / Rangkasbitung Pada titik tersebut yakni persimpangan jalan Malimping - Lebak merupakan arus lalu lintas yang sering dilalui masyarakat Lebak Banten karena persimpangan tersebut merupakan jalur lalu lintas penghubung dimana arah utara adalah menuju Labuan / Cilegon, arah barat menuju Lebak / Rangkas Bitung, sedangkan arah timur menuju Pandeglang. Posisi penempatan billboard serong yang dapat dilihat dari jalan arah Labuan / Cilegon dan jalan arah Pandeglang karena dari arah tersebut arus lalu lintas lebih ramai dibandingkan dari arah lain. b. Kabupaten Pandeglang / Pandeglang Untuk Kabupaten Pandeglang lokasi yang ditentukan merupakan persimpangan jalan yang cukup sering dilalui masyarakat terutama masyarakat Banten karena persimpangan tersebut merupakan jalur lalu lintas utama dimana arah barat adalah menuju cilegon / merak, arah utara menuju serang / jalan tol, arah timur menuju Tangerang / Jakarta dan arah selatan menuju Lebak / Rangkas Bitung. Posisi penempatan billboard yang ke arah timur lebih menentukan sasaran pada khalayak yang datang dari arah timur (arah dari Tangerang / Jakarta) karena memang dari arah tersebutlah arus lalu lintas lebih ramai. c. Kabupaten Serang / Serang Untuk Kabupaten Serang lokasi yang ditentukan adalah jalan raya Serang - Bitung yang cukup padat dan ramai dilalui arus lalu lintas masyarakat karena jalan raya tersebut merupakan jalur lalu lintas utama yakni arah barat adalah menuju cilegon / merak, dan arah timur menuju Tangerang / Jakarta. Posisi penempatan billboard tersebut diletakan pada sisi jalan yang dapat dilihat dari arah selatan sehingga setiap pengguna jalan yang melintas dapat melihatnya. d. Kabupaten Tangerang / Tangerang Untuk kabupaten Tangerang kami menempatkan pada dua lokasi yang ditentukan yakni jalan raya Serpong - Bintaro dan jalan raya Balaraja kabupaten Tangerang dimana kedua lokasi tersebut merupakan arus lalu lintas yang cukup padat dan ramai dilalui arus lalu lintas masyarakat karena jalan raya tersebut merupakan jalur lalu lintas utama yang ramai. Kedua posisi penempatan billboard tersebut diletakan pada sisi jalan yang dapat dilihat dari dua arah arah sehingga setiap pengguna jalan yang melintas dapat melihatnya dari kedua arah. e. Kabupaten Cilegon Untuk kabupaten Cilegon lokasi yang kami tentukan Cilegon – Merak. Lokasi tersebut merupakan jalan yang cukup ramai dilalui lalu lintas kendaraan dan lalu lalang pejalan kaki dan pada lokasi tersebut juga merupakan jalur lalu lintas utama dimana arah timur adalah menuju cilegon, dan arah barat menuju Merak. Posisi penempatan billboard tersebut juga cukup terlihat karena lokasi yang cukup lapang yang dapat dilihat dari berbagai posisi dari arah jalan raya tersebut 24. Apakah arus perjalanan dalam penentuan titik lokasi iklan dipertimbangkan ? Jelaskan ! - Ya, karena yang diutamakan dalam penentuan titik iklan tersebut adalah menentukan lokasi yang dianggap ramai dan dilalui oleh pengguna jalan raya dari arah yang berhadapan dengan papan billboard yang dipasang. 25. Apakah isi dari pesan layanan masyarakat dalam penentuan titik lokasi iklan juga dipertimbangkan ? Jelaskan ! - Ya, karena isi pesan yang terdapat pada billboard merupakan hal yang utama sehingga akan mudah dilihat pada posisi yang telah ditentukan. 26. Apakah jangkauan khalayak sasaran dalam penentuan titik lokasi iklan juga dipertimbangkan ? Jelaskan ! - Ya, karena penentuan titik lokasi tersebut harus tepat sesuai dengan jangkauan sasaran khalayak sehingga dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. 27. Apakah kecepatan atau keramaian arus lalulintas dalam penentuan titik lokasi iklan juga dipertimbangkan ? Jelaskan ! - Ya, maka dari itu diutamakan adalah titik lokasi dipersimpangan jalan atau lampu merah sehingga pengguna jalan yang melambatkan atau menghentikan kendaraanya dapat melihat tampilan billboard iklan layanan masyarakat tersebut. 28. Apakah keserasian dengan lingkungan sekitar dalam penentuan titik lokasi iklan juga dipertimbangkan ? Jelaskan ! - Ya, karena jika lokasi sudah terlalu banyak billboard atau papan iklan lain atau pepohonan atau taman yang dapat mengganggu keasrian lokasi, maka titik iklan harus dirubah pada lokasi lain karena jikapun dipaksakan dikhawatirkan billboard iklan layanan masyarakat kami tidak optimal dilihat oleh khalayak yang melintas pada lokasi tersebut Dengan salah satu pemilik radio swasta di provinsi Banten yakni Radio DBS FM Serang (Saudara Tommy) : 8. Apakah radio ini menggunakan frekwensi radio yang legal ? - Ya, radio kami sudah menggunakan frekwensi radio yang legal sesuai dengan undang-undang No.36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi. 9. Apakah anda mengetahui radio-radio yang menggunakan frekwesi ilegal dalam siarannya pada area ini ? - Saya tidak mengetahui radio-radio yang menggunakan frekwensi ilegal (khususnya radio siaran) karena pemerintah dalam hal ini Depkominfo selalu melakukan pengawasan dan pengendalian secara rutin untuk memonitoring penggunaan frekwensi yang legal maupun ilegal 10. Apakah anda mengetahui billboard iklan layanan masyarakat Depkominfo mengenai spektrum frekwensi radio ? - Ya saya mengetahui karena letak Billboard tersebut letaknya tidak jauh dari radio kami. 11. Bagaimana pandangan anda sebagai pengguna frekwensi radio terhadap billboard iklan layanan masyarakat tersebut ? - Saya memandang sangat positif karena sebagai pengguna frekwensi radio merasakan adanya perhatian dari pihak pemerintah untuk mewujudkan tertibnya penggunaan spektrum frekwensi radio yang jelas legalitasnya. 12. Bagaimana menurut anda efekivitas dari billboard iklan layanan masyarakat yang dikeluarkan Depkominfo tersebut ? - Efektivitas dari billboard iklan layanan masyarakat tersebut jelas dirasakan sangat penting sekali dan disamping itupun frekwensi untuk masyarakat melihatnya sangatlah ramai karena letak yang strategis. 13. Bagaimana penilaian anda terhadap titik-titik iklan (lokasi penempatan billboard) yang digunakan dalam iklan tersebut ? - Penilaian saya billboard iklan tersebut sudah lumayan baik, hanya saja perlu dikembangkan lagi dan bila perlu dipasang sampai pada tingkat pedesaan. 14. Bagaimana penilaian anda terhadap billboard iklan layanan masyarakat tersebut secara keseluruhan ? - Secara keseluruhan billboard iklan layanan masyarakat tersebut sudah cukup membawa aroma yang positif baik dari pemerintah maupun pengguna yang sangat terkait dengan sasaran khalayak akan sadarnya tata tertib penggunaan frekwensi radio. Disamping itu titik lokasi pemasangan billboard yang ada sekarang ini sudah cukup strategis akan tetapi diperlukan tampilan desain yang lebih menarik lagi sehingga akan lebih menarik perhatian khalayak