"Bebaskan Dirimu dari Gangguan Tiroid" Kenali Hipotiroid

advertisement
Siaran Pers
Kontak Anda
Melisa Sandrianti
+62 21 2856 5600
“Bebaskan Dirimu dari Gangguan Tiroid”
Kenali Hipotiroid Kongenital dan Lakukan Skrining Sedini
Mungkin
 Angka rasio kasus Hipotiroid Kongenital di Indonesia adalah 1:2736, angka ini
lebih tinggi dari rasio global yaitu 1:3000.1
 Skrining Hipotiroid Kongenital perlu dilakukan sejak dini untuk mengurangi
resiko yang berpotensi serius.
 Merck Indonesia sebagai perusahaan yang berfokus pada kesehatan
masyarakat bekerjasama dengan Kemenkes RI dalam menyelenggarakan
kampanye “Bebaskan Dirimu dari Gangguan Tiroid”, sebuah kampanye yang
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan gangguan tiroid.
Bali, 25 Mei 2015 – Lebih dari 1,7 juta orang di Indonesia berpotensi mengalami gangguan
tiroid. Jumlah ini cukup signifikan bahkan termasuk yang tertinggi di Asia Tenggara.
Sayangnya tingkat kesadaran dan pemahaman masyarakat Indonesia mengenai gangguan
tiroid masih sangat rendah. Walaupun tiroid merupakan masalah kesehatan umum, pada
beberapa pasien gangguan tiroid bisa tidak terdiagnosa selama bertahun-tahun.2 Padahal,
gangguan tiroid adalah salah satu kelainan yang dapat dideteksi sejak bayi lahir.
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Unit Koordinasi Kerja Endokrinoligi Anak
Kemenkes RI, sejak tahun 2000-2013 di Indonesia terdapat kasus positif gangguan tiroid
pada bayi baru lahir sebanyak 1:2.736. Rasio ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan rasio
global yaitu 1:3000 kelahiran.3
1
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.78 Tahun 2014 tentang Skrining Hipotiroid Kongenital.
Lampiran Pedoman Skrining Hipotiroid Kongenital.
2
3
Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013 Riskesdas 2013.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.78 Tahun 2014 tentang Skrining Hipotiroid Kongenital.
Lampiran Pedoman Skrining Hipotiroid Kongenital.
Berangkat dari fakta tersebut, Merck Indonesia dengan menggandeng Ikatan Dokter Anak
Indonesia (IDAI), hari ini melakukan edukasi mengenai gangguan tiroid pada bayi/anakanak yaitu Hipotiroid Kongenital. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kampanye
“Bebaskan Dirimu dari Gangguan Tiroid” yang dicanangkan Merck Indonesia sebagai
perwujudan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk
melakukan edukasi tiroid.
Hipotiroid Kongenital adalah sebuah keadaaan dimana kerja kelenjar tiroid pada anak
menurun atau bahkan tidak berfungsi sejak lahir, sehingga bayi tersebut kekurangan
hormon tiroid. Gangguan tiroid pada bayi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangannya, baik fisik maupun mental.4 “Bayi atau anak yang kekurangan hormon
tiroid dapat mengalami hambatan pertumbuhan seperti perkembangan kemampuan motorik
dan mental yang tidak seimbang, tubuh cebol, lidah besar, kesulitan bicara, hingga
keterbelakangan mental,” ujar Dr. dr. Aman Bakti Pulungan, Sp(A)K, Ketua Pengurus
Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Bayi yang menderita Hipotiroid Kongenital bisa saja mengalami gejala yang berbeda satu
sama lain. Gejala dan tanda yang dapat muncul pada bayi dengan gangguan tiroid adalah
aktivitas menurun/ kurang aktif, mengalami kuning (icterus) yang lama, lidah menjadi besar
(makroglosi), perut buncit, kulit kering dan burik, serta mudah kedinginan.5
Dr. dr. I Wayan Bikin Suryawan, Sp(A)K, Ketua Unit Kelompok Kerja Endokrin IDAI
mengatakan, “Gejala Hipotiroid Kongenital seringkali tidak disadari dan salah dikenali, oleh
karenanya setiap bayi yang baru lahir perlu melakukan skrining hipotiroid kongenital untuk
mengurangi dampak permanen dari HK. Jika skrining dilakukan sejak bayi lahir, maka
gangguan Hipotiroid Kongenital dapat segera dideteksi: apakah bayi tersebut memiliki
gangguan tiroid Hipotiroid Kongenital permanen (menetap) atau sementara (transien). Bila
anak memiliki gangguan tiroid Hipotiroid Kongenital permanen (menetap), maka ia
membutuhkan pengobatan seumur hidup dan penanganan khusus. Namun, bila anak
4
www.idai.or.id. “Pentingnya Skrining Hipotiroid Pada Bayi”. 25 April 2015.
http://idai.or.id/public-articles/seputar-kesehatan-anak/pentingnya-skrining-hipotiroid-pada-bayi.html
5 www.idai.or.id. “Pentingnya Skrining Hipotiroid Pada Bayi”. 25 April 2015.
http://idai.or.id/public-articles/seputar-kesehatan-anak/pentingnya-skrining-hipotiroid-pada-bayi.html
memiliki gangguan tiroid Hipotiroid Kongenital sementara (transien) maka ia hanya
membutuhkan pengobatan hingga tubuhnya mampu memproduksi hormon tiroid sendiri.”
Skrining Hipotirod Kongenital (SHK) adalah uji saring pada bayi yang baru lahir untuk
mengetahui sedini mungkin apakah bayi mengalami gangguan tiroid atau tidak, sebelum
gejala klinis muncul. Segera setelah didiagnosa, bayi yang terkena gangguan Hipotiroid
Kongenital dapat diberi pengobatan untuk mencegah kecacatan atau kematian bayi, serta
mengoptimalkan potensi tumbuh kembang.
Skrining Hipotiroid Kongenital pada bayi baru lahir telah diperkenalkan untuk dilaksanakan
di 14 provinsi, yaitu di Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta,
Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Utra,
Aceh, Kalimantan Timur dan Lampung. Pemerintah juga telah mengeluarkan payung hukum
sebagai landasan pelaksanaan SHK dan standar laboratorium SHK, yaitu dengan
mengeluarkan Permenkes No.25 tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak dan
Permenkes No.78 tahun 2014 tentang Skrining Hipotiroid Kongenital.
Dokter Aman Pulungan menambahkan, “Kebijakan pemerintah untuk menerapkan
Skrining Hipotiroid Kongenital pada bayi baru lahir ini perlu didukung oleh berbagai
pemangku kepentingan. Skrining sejak dini sangat penting dan merupakan tanggung jawab
bersama untuk mempersiapkan kualitas manusia Indonesia di masa yang akan datang.”
Sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan dan program pemerintah, Merck Indonesia
bekerjasama dengan Kemenkes RI menyelenggarakan kampanye bertajuk “Bebaskan
Dirimu dari Gangguan Tiroid” yang juga bertepatan dengan peringatan Pekan Kesadaran
Tiroid Internasional yang jatuh pada tanggal 25-31 Mei 2015. Melalui kampanye “Bebaskan
Dirimu dari Gangguan Tiroid”, Merck Indonesia melakukan serangkaian kegiatan edukasi
yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan gangguan tiroid baik pada
bayi maupun dewasa.
“Kampanye Bebaskan Dirimu dari Gangguan Tiroid merupakan salah satu perwujudan
komitmen Merck untuk terus berkontribusi pada masyarakat selama 45 tahun berada di
Indonesia. Rangkaian kegiatan yang kami lakukan dalam kampanye ini diantaranya adalah
pemeriksaan/ skrining tiroid, edukasi melalui radio talkshow dan program temu media, serta
penyebaran informasi melalui website. Kami berharap, kampanye ini dapat membantu
program pemerintah dalam menekan angka penderita gangguan tiroid di Indonesia,”
pungkas Evie Yulin, GM Merck Serono Indonesia.
-SelesaiTentang Merck
Merck adalah perusahaan terkemuka yang terkenal akan inovasi dan kualitas produknya dengan teknologi tinggi
di sektor farmasi dan kimia. Dengan empat divisi yang terdiri dari Merck Serono, Consumer Health, Performance
Materials dan Merck Millipore, Merck menghasilkan pendapatan sebesar € 11,1 miliar di tahun 2013. Sekitar
38.000 karyawan Merck bekerja di 66 negara untuk meningkatkan kualitas hidup bagi para pasien, keberhasilan
pelanggan dan untuk membantu memenuhi tantangan global. Merck adalah perusahaan farmasi dan kimia
tertua di dunia – berdiri sejak 1668, Merck selalu berkomitmen akan inovasi, keberhasilan bisnis dan
kewirausahaan yang bertanggung jawab. Dengan menguasai sekitar 70 % saham, keluarga pendiri tetap
merupakan pemilik mayoritas perusahaan hingga kini. Merck, yang berpusat di Darmstadt, Jerman merupakan
pemegang hak global untuk nama dan merek Merck. Satu-satunya pengecualian adalah di Kanada dan Amerika
Serikat, di mana perusahaan ini dikenal sebagai EMD (Emmanuel Merck, Darmstadt).
Di Indonesia, Grup Perusahaan Merck (Merck Indonesia) didirikan pada 14 Oktober 1970, bertransformasi
menjadi perusahaan publik pada tahun 1981, dan merupakan salah satu perusahaan pertama yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Mayoritas saham dimiliki oleh Grup Merck yang berkantor pusat di Jerman.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Merck Indonesia, silakan kunjungi www.merck.co.id.
Download