Templat tugas akhir S1

advertisement
ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SEKTOR
FINANSIAL YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA
BAMBANG AJI NUGRAHA
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INTSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI, SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Portofolio
Optimal pada Saham Sektor Finansial yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2016
Bambang Aji Nugraha
NIM H24120099
vi
ABSTRAK
BAMBANG AJI NUGRAHA. Analisis Portofolio Optimal pada Saham
Sektor Finansial yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dibimbing oleh FARIDA
RATNA DEWI
Karakteristik saham sektor finansial adalah kepekaannya terhadap
perubahan suku bunga yang berdampak pada harga saham sektor tersebut. Namun,
tiap subsektor finansial memiliki tingkat kepekaan tersendiri tehadap suku bunga.
Kondisi tersebut menunjukkan perlunya komposisi portofolio yang optimal untuk
saham sektor finansial agar dapat menarik banyak investor. Penelitian ini bertujuan
untuk: (1) Mengetahui kondisi saham perusahaan sektor finansial (2) Menganalisis
perkembangan harga saham sektor finansial (3) Menghasilkan portofolio investasi
optimum, tingkat return, alokasi dana, dan risiko dari portofolio tersebut.
Penelitian ini menggunakan data sekunder dari perusahaan sektor finansial tahun
2011-2015 dengan teknik pemilihan sampel purposive sampling yang dianalisis
menggunakan Model Indeks Tunggal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
komposisi portofolio yang terbentuk adalah seluruh saham dari objek penelitian,
(kecuali AHAP, BFIN, BBCA, BNBA, MFIN, BBRI, GSMF, BMRI, VRNA, dan
BBNI) dikarenakan tidak memenuhi kriteria nilai ERB>Ci.
Kata Kunci : Model indeks tunggal, portofolio optimal, saham, sektor finansial
ABSTRACT
BAMBANG AJI NUGRAHA. Optimal Portfolio Analysis on the Financial
Sector Stocks Listed in Indonesia Stock Exchange. Supervised by FARIDA
RATNA DEWI.
Characteristics of financial sector stocks is marked by their sensitivity to
change in interest rates that have an impact on stock prices in the sector. However,
each financial subsector has its own sensitivity level to interest rates. This condition
shows the need of optimum portfolio for the financial sector stocks in order to
attract more investors. This study aims to: (1) Identify the condition of financial
sector company’s stock (2) Analyze the development share price in the financial
sector (3) Generate optimum investment portfolio, the return level, funds allocation,
and the portofolio risk. This study uses secondary data from the year of 2011 to
2015 which taken from financial sector firms with purposive and sampling
techniques were analyzed using Single Index Model. The result shows that the
formed composition of the portfolio is the entire stock of the research object,
(except AHAP, BFIN, BBCA, BNBA, MFIN, BBRI, GSMF, BMRI, VRNA, dan
BBNI) due to not meeting the criteria of value ERB>Ci.
Keyword : Financial sector, optimal portfolio, single index model, stock
ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SEKTOR
FINANSIAL YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA
BAMBANG AJI NUGRAHA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manajemen
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INTSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
MUHAMMAD2016
FAUZAN AKBAR
vi
vi
PRAKATA
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah swt atas segala karunia-Nya
sehingga karya ilmiah yang berjudul Analisis Portofolio Optimal pada Saham
Sektor Finansial yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ini dapat diselesaikan.
Skripsi ini disusun sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian
Bogor.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM selaku
pembimbing dan juga kepada segenap jajaran dosen serta staf tata usaha
Departemen Manajemen atas ilmu dan bantuan yang telah diberikan kepada
penulis. Terimakasih juga kepada kedua orang tua dan adik-adik yang terus
memberikan doa dan dukungannya. Teruntuk Selly Nansyah terimakasih atas
dukungan dan motivasi selama penelitian. Tidak lupa pula sahabat seperbimbingan
(Rininta, Fahriza, Rahmat, Muthoharoh, Nazlia, Imam, Rantika, Wafiroh) yang
telah berjuang bersama-sama selama bimbingan serta teman-teman Manajemen 49
atas seluruh dukungan dan bantuan yang telah diberikan selama ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Agustus 2016
Bambang Aji Nugraha
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Investasi
Saham
Risiko Saham
Portofolio
Tingkat Pengembalian Portofolio
Konsep Model Indeks Tunggal
Indeks Harga Saham
Penelitian Terdahulu
METODE
Kerangka Pemikiran
Lokasi dan Waktu Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Metode Pengumpulan Data
Metode Penentuan Sampel
Pengolahan dan Analisis Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran umum sektor finansial
Hasil Analisis
Pembentukan Portofolio Optimal
Implikasi Manajerial
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
vi
vi
vi
1
1
3
3
3
4
4
4
4
4
5
5
5
6
6
7
7
8
8
8
8
9
13
13
14
17
20
20
20
21
21
23
27
vi
DAFTAR TABEL
1. Perbandingan tingkat suku bunga oleh BI rate dan saham sektor finansial
2. Objek penelitian (sektor finansial di BEI dengan purposive sampling)
3. Expected return, STDEV, dan Variance bulanan periode 2011-2015
4. E(Rm), STDEV, dan Variance IHSG bulanan periode tahun 2011-2015
5. Alpha, Beta dan Variance Error saham sektor finansial
6. Penentuan kandidat portofolio optimal
7. Perhitungan proporsi saham dalam portofolio optimal
8. Expected return portofolio E(Rp), STDEV portofolio
2
8
14
15
16
17
18
20
DAFTAR GAMBAR
1. Kerangka pemikiran penelitian
2. Proporsi dana saham pada portofolio
7
19
DAFTAR LAMPIRAN
1. Timeline kegiatan penelitian
2. Tabel harga saham dalam waktu, perhitungan Realized Return
bulanan IHSG periode tahun 2012-2015
3. Tabel suku bunga bulanan oleh BI rate periode tahun 2012-2015
23
23
25
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah besar.
Sumber dana pinjaman yang berasal dari luar tidak mungkin selamanya diandalkan
untuk pembangunan. Oleh sebab itu, perlu ada usaha yang sungguh-sungguh untuk
mengarahkan dana investasi yang bersumber dari dalam negeri, yaitu tabungan
masyarakat, tabungan pemerintah dan penerimaan devisa. Pasar modal dipandang
sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara.
Hal ini dimungkinkan karena pasar modal merupakan alat untuk menggalang
pengerahan dana jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor-sektor
produktif (Anoraga dan Pakarti 2006). Apabila pengerahan dana masyarakat
melalui pasar modal sudah dapat berjalan dengan baik, maka dana pembangunan
yang bersumber dari luar negeri dapat dikurangi.
Investasi di pasar modal menjanjikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi
dibanding hanya menyimpan dana di bank, akan tetapi diiringi dengan tingkat risiko
yang tinggi pula. Risiko yang harus ditanggung investor berbanding lurus dengan
keuntungannya (Husnan 2015). Investasi pada hakekatnya merupakan penempatan
sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa
mendatang (Halim 2005). Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan
diperolehnya dari investasi yang dilakukannya. Hal yang bisa investor lakukan
adalah memperkirakan berapa keuntungan yang diharapkan dari investasinya, dan
seberapa jauh kemungkinan hasil yang sebenarnya nanti akan menyimpang dari
hasil yang diharapkan (Husnan 2015). Setiap investor menginginkan tingkat
pengembalian (return) yang dapat dioptimalisasi dari kegiatan investasi, dengan
risiko yang dapat diminimalisasi pengaruhnya, dan selalu mencari cara memperoleh
keuntungan yang lebih tinggi dibanding biaya yang harus ditanggung oleh investor.
Portofolio merupakan kegiatan membagi beberapa jenis usaha yang juga
berarti membagi risiko usaha. Pada teori investasi modern menurut Fahmi dan Hadi
(2009), risiko digolongkan menjadi dua, yaitu risiko sistematis (nondiversiable
risk) dan risiko tidak sistematis (diversiable risk). Risiko sistematis adalah risiko
yang dipengaruhi oleh kondisi di luar perusahaan seperti ekonomi, politik dan
faktor makro lain yang tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi. Risiko tidak
sistematis adalah risiko yang dipengaruhi oleh kondisi perusahaan atau industri
tertentu dan diturunkan dengan melakukan diversifikasi. Portofolio pasar memiliki
risiko sistematis. Menurut Samsul (2006), investasi dalam portofolio tidak mungkin
mendapatkan tingkat pengembalian yang maksimal, namun tidak menutup
kemungkinan untuk dapat menghasilkan tingkat pengembalian yang optimal
dengan risiko minimal. Untuk menurunkan risiko portofolio, investor perlu
melakukan diversifikasi. Pemilihan diversifikasi dapat melalui beberapa
pendekatan, yaitu;
a. Model Markowitz.
Pendekatan model Markowitz memperhatikan tiga hal (Tandelilin 2001),
yaitu; model Markowitz tidak memasukkan isu bahwa investor boleh meminjam
dana untuk membiayai portofolio pada aset yang berisiko, model Markowitz belum
memperhitungkan kemungkinan investor untuk melakukan investasi pada aset
2
bebas risiko, serta semua titik portofolio yang ada dalam permukaan efisien
mempunyai kedudukan yang sama.
b. Simpanan dan pinjaman bebas risiko.
Aktiva bebas risiko adalah aktiva yang mempunyai expected return tertentu
dengan varians return (risiko) yang sama dengan nol, karena variannya sama
dengan nol, maka kovarian antara bebas resiko juga sama dengan nol. Selanjutnya
dikarenakan variannya sama dengan nol, kovarian antara aktiva bebas risiko dengan
aktiva berisiko yang lainnya akan menjadi sama dengan nol. Dari pernyataan
tersebut, maka aset bebas risiko merupakan aset yang tingkat returnnya di masa
depan sudah dapat dipastikan pada saat ini karena ditunjukkan oleh varians yang
sama dengan nol (Jogiyanto 2003).
c. Model Indeks Ganda.
Model Indeks Ganda menganggap ada faktor lain selain Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) yang dapat mempengaruhi terjadinya korelasi diantara
saham, dalam upaya mengestimasi expected return, standar deviasi dan kovarian
saham (Halim 2005).
d. Preferensi investor.
Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor mengasumsikan hanya
pada expected return dan risiko dari portofolio secara implisit yang menganggap
bahwa investor mempunyai fungsi utility yang sama atau berada pada titik
persinggungan utility investor dengan effiicient set (Jogiyanto 2003).
e. Model Indeks Tunggal.
William Sharpe mengembangkan model portofolio optimal pada tahun 1963
yang disebut dengan model indeks tunggal (single-indeks model). Model ini dapat
digunakan untuk menghitung ekspektasi tingkat pengembalian dan risiko portofolio.
Dalam penelitian Setyanto dan Kertopati (2014), diungkapkan bahwa perhitungan
portofolio yang paling efisien adalah menggunakan model indeks tunggal karena
memberikan expected return yang lebih besar dibandingkan dengan metode
Markowitz.
Karakteristik saham sektor finansial adalah kepekaannya terhadap perubahan
suku bunga. Hal ini akan berdampak pada harga saham sektor finansial, dimana
harga saham sektor finansial akan berhubungan terbalik dengan tingkat suku bunga.
Artinya, jika tingkat bunga mengalami peningkatan, maka harga saham sektor ini
justru akan turun. Dengan demikian investor yang cerdik akan membeli saham
sektor tersebut, dikarenakan harganya relatif rendah (Tandelilin 2001).
Perbandingan antara tingkat perubahan suku bunga oleh BI rate terhadap harga
saham sektor finansial pada tahun 2012-2015 disajikan pada tabel 1.
Tabel 1 Perbandingan tingkat suku bunga oleh BI rate dan saham sektor finansial
Tahun
BI rate
2012
2013
2014
2015
5.77%
7.02%
7.52%
7.54%
Harga Saham Sektor Finansial (dalam rupiah)
Lembaga
Perbankan
Perusahaan Efek Asuransi Lainnya
Pembiayaan
1,894
1,601.9
1,896.05
2,026.26
1,475
1,364.07
1,137
726.4
599.8
778.6
778.5
830.9
Sumber : Bank Indonesia, Indonesian Stock Exchange (data diolah)
843.18
1,260.09
1,884.3
2,160.08
961.125
708.9
780.3
1,252.9
3
Tabel 1 menunjukkan pergerakan antara tingkat suku bunga oleh BI rate dan
harga saham pada periode 2012-2015 dimana suku bunga mengalami kenaikan,
akan tetapi tidak semua saham sektor finansial mengalami penurunan sesuai dengan
teori tandelilin, melainkan hanya saham subsektor lembaga pembiayaan. Pada
saham perbankan, perusahaan sekuritas serta asuransi justru berbanding terbalik
dengan teori tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa tiap subsektor memiliki
kepekaan tersendiri terhadap suku bunga, dengan kepekaan tersebut investor harus
cerdik memanfaatkan situasi. Jadi, investasi pada sektor finansial tergolong ke
dalam high risk-high return investment yang artinya peluang untuk memperoleh
keuntungan sangat besar bahkan dapat mencapai ratusan persen perbulan, namun
diimbangi juga dengan kemungkinan kerugian yang besar apabila tidak memiliki
portofolio yang baik (Husnan 2015). Kondisi ini menunjukkan bahwa sektor
finansial perlu memiliki portofolio investasi. Berdasarkan permasalahan dan data
tersebut, maka penelitian ini mengambil judul Analisis Portofolio Optimal pada
Saham Sektor Finansial yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan diajukan
dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana kondisi saham sektor finansial. (2).
Bagaimana perkembangan harga saham sektor finansial. (3). Bagaimana tingkat
return portofolio yang diharapkan, alokasi dana, dan risiko dari portofolio tersebut.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan permasalahan tersebut, maka tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : (1). Mengetahui kondisi saham
perusahaan sektor finansial. (2). Menganalisis perkembangan harga saham sektor
finansial. (3). Menghasilkan portofolio investasi optimum, tingkat return, alokasi
dana, dan risiko dari portofolio tersebut .
Manfaat Penelitian
1.
2.
Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberi manfaat berikut :
Bagi investor
Penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran dan masukan
tambahan implementasi portofolio investasi bagi
investor yang ingin
berinvestasi pada saham perusahaan sektor finansial.
Bagi pihak lain
Memberikan gambaran dan pemahaman serta wawasan di bidang manajemen
keuangan dan investasi, khususnya tentang analisis portofolio optimal pada
saham perusahaan sektor finansial dan sebagai acuan bagi penelitian
berikutnya.
4
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap sektor finansial yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (selanjutnya BEI) pada tahun 2011-2015, membahas tentang analisis
portofolio optimal yang dibagi tiap subsektor. Hal ini dilakukan karena tiap
subsektor memiliki kepekaan tersendiri terhadap suku bunga. Penelitian tidak
berfokus pada analisis dampak krisis, sehingga tidak membandingkan kondisi
sebelum, saat, dan sesudah krisis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data
sekunder, yaitu data yang diperoleh dari situs resmi BEI, yaitu www.idx.co.id dan
www.yahoofinance.co.id.
TINJAUAN PUSTAKA
Investasi
Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki
dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan pendapatan keuntungan di
masa-masa yang akan datang (Sunariyah 2003). Investasi dibedakan menjadi dua
yaitu investasi nyata (real investment) dan investasi keuangan (financial
investment). Investasi nyata secara umum melibatkan aset berwujud, seperti tanah,
mesin, atau pabrik, sedangkan investasi keuangan berupa deviden dan capital gain.
Investasi tidak langsung (indirect investment) yaitu perdagangan melalui lembaga
perantara keuangan atau intermediary (Fahmi dan Hadi 2009).
Saham
Saham merupakan salah satu sekuritas yang relatif sering menjadi pilihan
untuk investasi. Saham dapat diartikan klaim atas pendapatan yang diperoleh dari
aktivitas pengelolaan aset bisnis atau perusahaan (Manurung dan Adler 2009).
Saham diperjualbelikan pertama kali di pasar perdana sebelum pada akhirnya
diperdagangkan di pasar sekunder.
Risiko Saham
Risiko merupakan kemungkinan penyimpangan tingkat keuntungan yang
sesungguhnya dan tingkat keuntungan yang diharapkan (Van Home dalam Yuliati
dkk 2006). Risiko–risiko yang dihadapi tersebut berasal dari: risiko pasar, risiko
bisnis, risiko inflasi, risiko suku bunga, risiko nilai tukar mata uang, risiko negara,
risiko finansial, dan risiko likuiditas (Sunariyah 2003). Besarnya risiko suatu saham,
ditentukan oleh beta (β). Beta menunjukkan hubungan antara saham dan pasarnya
(saham secara keseluruhan). Beta diartikan sebagai risiko saham sistematis. Nilai β
lebih besar daripada 1 menunjukkan harga saham perusahaan lebih mudah berubah
dibandingkan indeks pasar. Nilai β lebih kecil daripada 1 menunjukkan tidak
terjadinya kondisi yang mudah berubah berdasarkan kondisi pasar. Nilai β sama
dengan 1 menunjukkan bahwa kondisi saham perusahaan sama dengan indeks pasar
(Tandelilin 2001).
5
Portofolio
Menurut Halim (2005), portofolio merupakan kombinasi atau gabungan atau
sekumpulan aset, baik berupa aset riil maupun aset finansial yang dimiliki oleh
investor. Hakikat pembentukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko dengan
cara diversifikasi, yaitu mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai alternatif
investasi yang berkorelasi negatif.
Tingkat Pengembalian Portofolio
Tingkat pengembalian portofolio adalah tingkat pengembalian investasi
dalam berbagai instrumen keuangan selama suatu periode tertentu (Samsul 2006).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan portofolio yang efisien, yaitu :
1. Expected Return
Expected return atau tingkat pengembalian yang diharapkan adalah laba yang
akan diterima oleh pemodal atas investasinya pada perusahaan dalam waktu
yang akan datang dan tingkat keuntungan ini sangat dipengaruhi oleh prospek
perusahaan di masa yang akan datang (Husnan 2015).
2. Varians atau Standar Deviasi
Semakin tinggi nilai standar deviasi berarti semakin lebar rentang
ketidakpastian tingkat pengembalian, atau semakin lebar rentang
penyimpangan dari tingkat pengembalian yang diharapkan (Husnan 2015).
3. Kovarian
Kovarian adalah nilai statistik yang dapat mengukur dari dua usulan investasi
yang bersifat independen dan merupakan variabel acak (Sofyan 2005).
4. Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi merupakan suatu indikator yang dapat menunjuk tingkat
kebebasan penggunaan unit-unit dalam pengukuran penerimaan dari usulan
investasi sehingga dapat dijadikan indeks (Sofyan 2005).
Suatu investasi yang efisien memiliki karakteristik sebagai berikut ;
i. Memiliki tingkat return yang lebih tinggi daripada investasi lain untuk tingkat
risiko yang sama.
ii. Memiliki tingkat risiko yang lebih rendah daripada investasi lain untuk
tingkat return yang sama.
iii. Memiliki tingkat risiko yang lebih rendah dan tingkat return yang lebih tinggi
dari portofolio lain
Konsep Model Indeks Tunggal
Model indeks tunggal mendasarkan pemikiran bahwa tingkat keuntungan
pasar berkorelasi dengan perubahan pasar (Husnan 2015). Model indeks tunggal
merupakan suatu konsep penyederhanaan suatu varian dari model markowitz,
dimana dalam model tersebut telah dikurangi atau disederhanakan beberapa data
yang akan digunakan dalam perhitungan, namun pada akhirnya mencapai suatu
solusi yang optimum juga (Hanendyawarman 2004).
6
Indeks Harga Saham
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), indeks harga saham merupakan
suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi
sebagai indikator tren pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi
pasar pada saat pasar sedang aktif atau tidak. Pada pasar modal, sebuah indeks
diharapkan memiliki lima fungsi, yaitu; 1. Sebagai indikator tren pasar, 2. Sebagai
indikator tingkat keuntungan, 3. Sebagai tolak ukur (benchmark) kinerja suatu
portofolio, 4. Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif, 5.
Memfasilitasi berkembangnya produk derivatif.
Penelitian Terdahulu
Penelitian Liliana Chandra dan Yudith Dyah Hapsari (2013) dengan judul
“Analisis portofolio optimal untuk saham pada LQ45 periode 2008-2012”. Alat
yang digunakan menggunakan model indeks tunggal. Hasil penelitian yang didapat
bahwa dari 225 data saham yang diamati terdapat empat belas portofolio yang dapat
dibentuk dari banyaknya saham-saham di LQ45 yang memiliki return positif yang
secara konsisten, yaitu AALI, ASII, BBCA, BBNI, BBRI, BDMN, BMRI, INDF,
ISAT, PGAS, PTBA, TINS, TLKM, UNVR.
Penelitian Ni Wayan Yuli Indriyanti dan Ni Putu Ayu Darmayanti (2013)
dengan judul “Penentuan portofolio optimal dengan model indeks tunggal pada
saham perbankan di bursa efek indonesia”. Analisis dan perhitungan yang
dilakukan memperlihatkan bahwa portofolio optimal yang dibentuk menggunakan
model indeks tunggal terdiri dari lima buah saham, yaitu saham BSWD (Bank Of
India Indonesia Tbk), BEKS (Bank Pundi Indonesia Tbk), MAYA (Bank
Mayapada Internasional Tbk), BTPN (Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk),
dan BBNI (Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk). Perhitungan model indeks
tunggal memperlihatkan keseimbangan antara nilai return dengan tingkat risikonya.
Dengan bantuan aplikasi program solver diketahui proporsi investasi pada masingmasing saham agar diperoleh return yang maksimal dengan tingkat risiko tertentu.
Groenewold dan Fraser (2000) melakukan penelitian mengenai peramalan
beta dengan tiga model peramalan yang berbeda. Variabel-variabel makro yang
digunakan berupa indeks produksi, tingkat pekerja dan pengangguran, indeks harga
manufaktur, upah, tingkat suku bunga 3 bulan dan 6 bulan, nilai tukar, dan defisit
neraca berjalan untuk peramalan beta. Hasil pengujian dengan regresi hanya 4
variabel ekonomi makro, yaitu tingkat pengangguran, tingkat suku bunga, nilai
tukar terhadap Yen dan perubahan persentase tingkat suku bunga 6 bulan yang
berpengaruh signifikan terhadap peramalan Beta.
7
METODE
Kerangka Pemikiran
Bursa efek yaitu lembaga yang menyelenggarakan perdagangan efek.
Indonesia memiliki lembaga seperti ini dan bursa efek harus berbentuk Perseroan
yaitu PT BEI. Pada bursa inilah dilakukan jual beli saham dengan menggunakan
jasa perusahaan efek yang menjadi anggota bursa tersebut. Dengan demikian, para
pemodal tidak dapat melakukan jual beli antar mereka sendiri secara langsung,
tetapi harus lewat anggota bursa di bursa efek. Sampai dengan akhir Desember 2015
terdapat 528 emiten yang tercatat di BEI yang tersebar pada 9 sektor yaitu sektor
pertanian, pertambangan, industri dasar dan kimia, aneka industri, industri barang
konsumsi, properti dan real estate, infrastruktur dan transportasi, keuangan,
perdagangan, jasa dan investasi. Sudah banyak perusahaan (emiten) yang
mencatatkan sahamnya di bursa efek (go public), salah satunya adalah perusahaan
di sektor finansial yang hingga pada akhir tahun 2015 berjumlah 86 emiten (IDX
Statistics 2015).
Perhitungan pembentukan portofolio optimal dilakukan dengan
menggunakan model indeks tunggal. Perhitungan portofolio optimal pada model
indeks tunggal didasarkan pada excess return to beta (selanjutnya ERB) yang
mengukur kinerja portofolio berdasarkan besarnya return premium yang dihasilkan
oleh setiap unit risiko sistematis yang diukur dengan beta. Rasio ERB menunjukkan
hubungan antara dua faktor penentu investasi, yaitu return dan risk. Layak atau
tidaknya investasi portofolio saham dilihat dari besarnya tingkat keuntungan dan
risiko portofolio itu sendiri. Portofolio saham didasarkan pada sektor finansial.
Sektor finansial sangat peka terhadap perubahan suku bunga dan sedang dalam tren
meningkat saat ini. Kerangka pemikiran disajikan pada gambar 1.
Investor
Investasi
Bursa Efek Indonesia
Saham Perusahaan
Sektor Fin ansial
Komposisi Portofolio
Saham
Kombinasi Portofolio
Saham
Portofolio Efisien
Model Indeks Tunggal
Rekomendasi
Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian
8
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT BEI, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta.
Lokasi dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa BEI adalah
lembaga resmi yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan sarana untuk
bertransaksi bagi para investor baik secara langsung maupun melalui wakilwakilnya. Waktu penelitian selama tiga bulan yang dimulai pada bulan Maret 2016
sampai bulan Mei 2016.
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder pada penelitian ini diperoleh melalui dokumen atau data perusahaan serta
referensi dan literatur lain yang diperlukan untuk mendukung penelitian ini.
Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder meliputi data harga saham
penutupan (closing price) bulanan perusahaan sektor finansial yang sudah go public
dan tercatat di BEI, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bulanan, laporan
keuangan tahunan tahun emiten 2011-2015, tingkat suku bunga Bank Indonesia
rate (BI rate) bulanan 2012-2015, IDX Statistics tahun 2011-2015, Indonesian
Capital Market Electronic Library (Indonesian CaMel), official website emiten,
official website BEI, penelitian terdahulu, dan literatur lain yang relevan.
Metode Penentuan Sampel
Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di sektor
finansial di BEI dan masih aktif hingga sekarang. Metode penentuan sampel
menggunakan purposive sampling, dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria;
1. Terdaftar secara konsisten di BEI 2011-2015 dan tidak pernah delisting.
2. Perusahaan yang memiliki laporan keuangan yang lengkap.
3. Tingkat pengembalian perusahaan positif. Perusahaan tersebut disajikan pada
tabel 2.
Tabel 2 Sampel penelitian (purposive sampling)
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kode Saham
ABDA
AHAP
AMAG
ASBI
ASDM
ASRM
LPGI
BSWD
MAYA
Nama Emiten
Asuransi Bina Dana Artha Tbk
Asuransi Harta Aman Pratama Tbk
Asuransi Multi Artha Guna Tbk
Asuransi Bintang Tbk
Asuransi Dayin Mitra Tbk
Asuransi Ramayana Tbk
Lippo General Insurance Tbk
Bank QNB Indonesia Tbk
Bank Mayapada International Tbk
Listing
6-Jul-89
14-Sep-90
23-Dec-05
29-Nov-89
15-Dec-89
19-Mar-90
16-Sep-05
21-Nov-02
29-Aug-97
9
Lanjutan tabel 2
No. Kode Saham
10
SDRA
11
MEGA
12
MCOR
13
BBCA
14
BNBA
15
BBRI
16
BMRI
17
BBNI
18
BBLD
19
BPFI
20
DEFI
21
BFIN
22
MFIN
23
VRNA
24
PEGE
25
PANS
26
OCAP
27
APIC
28
BCAP
29
GSMF
Nama Emiten
Bank Woori Saudara Indonesia Tbk
Bank Mega Tbk
Bank Windu Kentjana International Tbk
Bank Central Asia Tbk
Bank Bumi Artha Tbk
Bank Rakyat Indonesia Tbk
Bank Mandiri Tbk
Bank Negara Indonesia Tbk
Buana Finance Tbk
Batavia Prosperindo Finance Tbk
Danasupra Erapacific Tbk
BFI Finance Indonesia Tbk
Mandala Multifinance Tbk
Verena Multi Finance Tbk
Panca Global Securities Tbk
Panin Sekuritas Tbk
Onix Capital Tbk
Pacific Strategic Finansial Tbk
MNC Kapital Indonesia Tbk
Equity Development investment Tbk
Listing
15-Dec-06
17-Apr-00
3-Jul-07
31-May-00
31-Dec-99
10-Nov-03
14-Jul-03
25-Nov-96
7-May-90
1-Jun-09
6-Jul-01
12-Jun-93
6-Sep-05
25-Jun-08
24-Jun-05
31-Dec-00
10-Nov-03
18-Dec-02
19-May-00
23-Oct-89
Sumber : Indonesian Stock Exchange
Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan pendekatan matematika
dalam penggunaan program Microsoft Excel. Data yang diperoleh diolah baik
secara manual maupun dengan menggunakan software akan disajikan dalam bentuk
tabulasi yang dibahas secara terperinci. Sedangkan data kualitatif disajikan dalam
bentuk uraian secara deskriptif. Prosedur pengolahan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Seleksi data
Seleksi data adalah kegiatan pemilihan data dan informasi.
2. Tabulasi
Merupakan kegiatan merumuskan data ke dalam bentuk Tabel dan grafik.
3. Interpretasi
Interpretasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk mencari arti yang lebih luas
dari hasil penelitian.
Langkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut :
1. Menganalisa kebijakan investasi perusahaan.
Mengidentifikasi peraturan yang menjadi pedoman perusahaan dalam
melakukan investasi.
2. Melakukan analisis portofolio investasi.
a. Menghitung tingkat pengembalian aktual (Hartono dan Jogiyanto 2014) :
10
Return Saham =
P(t)−P(t−1)+Dt
..........................................................(1)
Pt
Keterangan :
Pt
= harga investasi periode t
Pt-1
= harga investasi periode t-1
Dt
= Dividen pada periode t
b. Menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan dengan rumus (Zubir
2011) :
E(Ri) =
∑𝑁
𝑖=1 𝑅𝑖𝑑
.......................................................................................(2)
𝑛
Keterangan :
E(Ri) = expected return saham i
Rit
= return saham i pada periode t
n
= periode waktu
c. Risiko adalah perbedaan antara expected return dan realized return dimana
besaran yang digunakan untuk mengukur risiko adalah varians dari realized
dan expected return (Zubir 2011). Untuk menghitung varians return saham
digunakan rumus :
................................................................(3)
Keterangan :
σi2
= tingkat risiko saham
Rit
= return saham i periode ke t
E(Ri) = tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham i
n
= periode waktu
d. Return pasar diukur dengan perubahan indeks harga saham gabungan
(IHSG) karena indeks saham gabungan dianggap mencerminkan perubahan
nilai dari dari seluruh saham yang ada di pasar. Untuk menghitung return
pasar, expected return pasar dan tingkat risiko pasar dapat menggunakan
rumus (Hartono dan Jogiyanto 2014) :
Rmt =
𝐼𝐻𝑆𝐺𝑑−𝐼𝐻𝑆𝐺(𝑑−1)
𝐼𝐻𝑆𝐺𝑑
∑𝑁𝑑=1π‘…π‘šπ‘‘
E(Rm) =
π‘Ÿ=
𝑛
∑𝑁
𝑖=1 π‘Ÿπ‘–
𝑁
................................................................(4)
Keterangan :
Rmt
= tingkat keuntungan pasar periode t
IHSGt
= harga saham periode t
IHSGt-1
= harga saham
11
E(Rm)
n
σm2
= tingkat keuntungan pasar yang diharapkan
= jumlah waktu
= tingkat risiko pasar
e. Beta dapat dihitung dengan terlebih dahulu menghitung kovarians antara
return pasar dan return saham. Kovarians antara return pasar dan return
saham dapat dihitung dengan rumus (Hartono dan Jogiyanto 2014):
.........................................................................................(5)
Keterangan:
βi
= beta saham
σim = kovarians tingkat risiko untuk saham ke i dengan indeks pasar
σm² = varians return indeks pasar
f. Menghitung Alpha yang merupakan variabel yang tidak dipengaruhi oleh
return pasar, dapat dihitung dengan rumus :
αi = E(Ri) – βi.E(Rm) ...............................................................................(6)
Keterangan :
αi = Alpha saham
E(Ri) = expected return dari investasi saham i
E(Rm) = expected return pasar
g. Menghitung varians dari kesalahan residu merupakan variabel yang
menunjukkan besarnya risiko tidak sistematis yang unik terjadi dalam
perusahaan, dapat dihitung dengan rumus (Jogiyanto 2003) :
σi2 = βi2 σm2 + σei2.................................................................................(7)
h. Menghitung tingkat Excess Return to Beta (ERB). ERB dapat dihitung
dengan rumus (Hartono dan Jogiyanto 2014) :
.............................................................(8)
Keterangan:
ERBi = excess return to beta saham ke-i
E(Ri ) = expected return saham
Rbr = return aktiva bebas risiko (tingkat suku bunga BI rate bulanan)
Βi
= Beta saham ke-i 16
Portofolio yang optimal akan berisi dengan saham-saham yang mempunyai
nilai rasio ERB yang tinggi. Untuk itu diperlukan sebuah titik pembatas (cut-off
point) yang menentukan batas nilai ERB yang termasuk tinggi. Besarnya titik
pembatas ini dapat ditentukan dengan rumus berikut :
i. Cut off Rate (Ci) merupakan titik pembatas yang digunakan untuk
menentukan apakah suatu saham dapat dimasukkan ke dalam portofolio
atau tidak. Saham yang dimasukkan dalam portofolio adalah saham yang
12
memiliki Ci < ERB. Ci dapat dihitung dengan terlebih dahulu menghitung
nilai Ai dan Bi untuk masing-masing saham ke-i sebagai berikut :
..................................................................(9)
..................................................................................(10)
Keterangan:
E(Ri) = expected return untuk saham ke-i
Rbr = return aktiva bebas risiko (tingkat suku bunga SBI)
βi
= Beta saham ke-i
2
σei = varians dari kesalahan residu
j. Setelah mendapat nilai Ai dan Bi selanjutnya nilai Ci dapat dihitung
dengan rumus (Hartono dan Jogiyanto 2014) :
....................................................................(11)
Besarnya unique cut off point (C*) adalah nilai Ci yang terbesar.
k. Saham-saham yang terbentuk membentuk portofolio optimal adalah
saham-saham yang mempunyai excess return to beta lebih besar atau
saham dengan excess return to beta pada titik C*.
l. Menentukan Besarnya Proporsi Dana (Xi) dapat dihitung dengan rumus
(Hartono dan Jogiyanto 2014):
.............................................................................(12)
Dengan Xi adalah sebesar (Hartono dan Jogiyanto 2014) :
..................................................................(13)
Keterangan :
Wi = proporsi saham ke-i
k
= jumlah saham di portofolio optimal
βi
= Beta sekuritas ke-i
σei2 = varians dari kesalahan residu saham ke-i
ERB = excess return to beta saham ke-i
C* = nilai cut-off point yang merupakan nilai terbesar yang merupakan
nilai terbesar
m. Return ekspektasi dari suatu portofolio, dengan rumus (Jogiyanto 2003):
E(Rp) = αp + βp E(Rm)
Keterangan :
13
(Rp)
Αp
βp
= tingkat expected return saham i
= nilai ekspektasi dari return saham yang independen terhadap
return pasar
= pengukur risiko sistematik (beta) yang merupakan koefisien
yang mengukur perubahan Ri akibat perubahan RM. E(Rm) =
tingkat keuntungan pasar yang diharapkan perbulan Beta dari
portofolio βi, dengan rumus:
βp = ∑𝑛𝑑=1 𝑀𝑖. βi
Alpha dari portofolio αp, dengan rumus:
αp = ∑𝑛𝑑=1 𝑀𝑖. αi
n. Risiko portofolio dapat dihitung dengan menentukan besarnya varians dari
portofolio. Varians portofolio dapat dihitung dengan rumus (Hartono dan
Jogiyanto 2014) :
...............................................(15)
Keterangan:
σp2
= varians portofolio
βp2.σm2
= risiko yang berhubungan dengan pasar
2
wi. σei
= rata-rata tertimbang dari risiko unik perusahaan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran umum sektor finansial
Perusahaan jasa sektor keuangan merupakan gabungan dari beberapa
perusahaan seperti perbankan, asuransi, lembaga pembiayaan, perusahaan efek,
dan jasa keuangan lainnya. Sektor keuangan adalah salah satu kelompok
perusahaan yang ikut berperan aktif dalam pasar modal karena sektor keuangan
merupakan penunjang sektor riil dalam perekonomian Indonesia. Sektor keuangan
sangat erat kaitannya dengan perekonomian suatu negara karena dapat memberikan
kontribusi besar bagi perkembangan ekonomi negara (BEI 2016). Di indonesia,
perusahaan jasa sektor finansial juga menjadi salah satu sektor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi. Menurut data BPS, industri sektor keuangan mampu
memberikan kontribusi sekitar 4,25% dari total PDB pada tahun 2016.
Pada periode 2015, terdapat 87 perusahaan jasa sektor keuangan yang
terdaftar (listing) di BEI. Ada sebanyak 42 perusahaan di subsektor perbankan, 10
perusahaan di subsektor asuransi, 12 perusahaan pada perusahaan efek, 14
perusahaan pada subsektor lembaga pembiayaan, dan 9 perusahaan pada subsektor
jasa keuangan lainnya (Indonesia Stock Exchange 2016). Namun selama periode
tersebut hanya 29 perusahaan yang digunakan sebagai sampel. Hal ini dikarenakan
14
beberapa syarat yang diajukan (purposive sampling) pada metode pengumpulan
data.
Hasil Analisis
Pembentukan portofolio didahului dengan menganalisis kinerja tingkat
pengembalian (return) dan risiko investasi yang membentuk portofolio tersebut
(Hanendyawarman 2004). Pada Tabel 3 berikut ini merupakan tingkat expected
return bulanan dan tingkat risiko bulanan.
Tabel 3 Expected return, STDEV dan Variance bulanan periode tahun 2011-2015.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
Kode Saham
ABDA
ASDM
ASRM
LPGI
AMAG
ASBI
AHAP
BSWD
MAYA
SDRA
MEGA
MCOR
BBCA
BNBA
BBRI
BMRI
BBNI
BBLD
BPFI
DEFI
BFIN
MFIN
VRNA
PEGE
PANS
OCAP
APIC
BCAP
GSMF
E(Ri)
0.060341
0.025404
0.043774
0.038375
0.029325
0.021304
0.020247
0.086893
0.03504
0.03164
0.016483
0.018531
0.015219
0.007786
0.01891
0.010922
0.009806
0.04083
0.026409
0.016014
0.016007
0.015458
0.009601
0.01223
0.030464
0.010562
0.029791
0.033495
0.011309
Sumber : Yahoo Finance, 2016 (diolah)
Variance
0.013624
0.016568
0.048069
0.021303
0.021387
0.018699
0.013534
0.142902
0.062448
0.015472
0.008449
0.012282
0.003814
0.005719
0.008225
0.006284
0.007412
0.028564
0.009188
0.004777
0.01247
0.009631
0.013237
0.008961
0.009831
0.004343
0.018926
0.037249
0.017624
STDEV
0.116723
0.128717
0.219246
0.145956
0.146244
0.136744
0.116334
0.378024
0.249896
0.124386
0.091918
0.110824
0.061758
0.075624
0.090692
0.079272
0.086093
0.169009
0.095854
0.069116
0.111669
0.098138
0.115052
0.094663
0.099151
0.065901
0.137572
0.193
0.132755
15
Berdasarkan Tabel 3 di atas expected return bulanan tertinggi periode tahun
2011-2015 oleh saham PT. Bank QNB Indonesia Tbk (BSWD) dengan nilai
0,086893 artinya apabila pemodal menginvestasikan sejumlah uangnya pada saham
BSWD, maka pemodal akan mendapatkan return bulanan 0,086893 atau 8,69% dari
investasi yang ditanamnya. Tingkat risiko bulanan periode tahun 2011-2015 atau
standar deviasi pada saham tersebut dapat dikatakan sangat tinggi yaitu sebesar
37,8%. Expected return terendah periode tahun 2011-2015 diperoleh dari saham
PT. Verena Multi Finance Tbk (VRNA) dengan nilai 0,96%, dan tingkat risiko
bulanan (standar deviasi) terendah terdapat pada saham PT. Onix Capital Tbk
(OCAP) 6,59%. Pada seluruh saham tersebut memiliki tingkat expected return
bulanan yang positif, hal ini menjadikan bahwa saham-saham tersebut layak untuk
dijadikan alternatif dalam berinvestasi. Saham BSWD memberikan expected return
yang tinggi diikuti dengan tingginya tingkat risiko kepada para investor.
Berdasarkan Tabel 3, investor dengan sikap risk averse atau risk neutral memilih
kecenderungan untuk berinvestasi pada saham OCAP karena investor tidak ingin
menerima kerugian yang cukup besar. Berbeda dengan investor yang memiliki
sikap risk seeker, mereka cenderung memilih saham BSWD, BBLD, ASRM,
ABDA yang memiliki tingkat pengembalian dan risiko yang tinggi.
Indeks harga saham merupakan indikator utama yang menggambarkan
pergerakan saham dan juga diharapkan memiliki fungsi sebagai indikator pasar
(Hanendyawarman 2004). Kondisi pasar modal dapat diukur dengan menggunakan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada Tabel 4 berikut ini merupakan hasil
perhitungan expected return pasar, standar deviasi dan varian bulanan yang
dihitung dengan menggunakan data IHSG bulanan selama tahun 2011-2015.
Tabel 4 E(Rm), STDEV dan Variance IHSG bulanan periode tahun 2011-2015.
Keterangan
E(Rm)
STDEV
Variance
IHSG
0.00448
0.04182
0.00175
Sumber : Yahoo Finance, 2016 (diolah)
Pada perhitungan return pasar bulanan yang terdapat pada Lampiran 2, IHSG
mengalami fluktuatif. Hal ini dikarenakan naik-turunnya keadaan pertumbuhan
ekonomi global atau domestik. Pada periode september tahun 2015 IHSG berada
pada tingkat 4.223,908 setelah sebelumnya mencapai titik tertinggi pada awal
Maret 2015 yaitu sebesar 5.518,675 hanya dalam waktu 5 bulan. Salah satu faktor
dari terjadinya penurunan IHSG adalah pergerakan negatif rupiah dan aksi profit
taking. Harga beberapa sektor saham yang sudah menguat secara signifikan seperti
perbankan membuat indeks rawan dilanda aksi profit taking.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa expected return pasar dan
tingkat risiko bulanan periode tahun 2011-2015 masing-masing sebesar 0,00448
dan 0,04182. Hal ini memberikan gambaran apabila investor menginvestasikan
uangnya pada pasar modal, maka secara umum pasar akan menawarkan expected
return bulanan sebesar 0,448%. Namun, investor harus berani menanggung risiko
bulanan (STDEV) sebesar 4,18%. Tingkat pengembalian bebas risiko (risk free
16
rate) didapat dengan menghitung rata-rata tertimbang dari suku bunga BI rate
bulanan tahun 2011-2015 pada Lampiran 3 yang dipergunakan untuk menentukan
portofolio optimal sebesar 0,564% atau 0.00564 (data diolah, sumber:
www.bi.go.id).
Koefisien beta menunjukkan tingkat sensitivitas suatu saham terhadap
kondisi pasar secara umum. Beta (β) merupakan risiko sistematis. Kejadian yang
mempengaruhi risiko ini adalah kondisi di luar perusahaan seperti ekonomi, politik,
dan faktor makro lainnya (Hanendyawarman 2004). Hasil perhitungan alpha, beta,
dan variance error (risiko tidak sistematis) saham dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Alpha, Beta dan Variance Error saham sektor finansial.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
Kode Saham
ABDA
ASDM
ASRM
LPGI
AMAG
ASBI
AHAP
BSWD
MAYA
SDRA
MEGA
MCOR
BBCA
BNBA
BBRI
BMRI
BBNI
BBLD
BPFI
DEFI
BFIN
MFIN
VRNA
PEGE
PANS
OCAP
APIC
BCAP
GSMF
Alpha (αi)
0.058284721
0.023972897
0.040770312
0.035517291
0.025745987
0.017831088
0.015854077
0.083920994
0.032602497
0.027996353
0.014652808
0.016353066
0.010357621
0.005284867
0.011117896
0.003685153
0.002382456
0.039411523
0.025569497
0.015175363
0.01227219
0.011140654
0.006330552
0.010891078
0.025103351
0.009188391
0.02774585
0.02919593
0.006969146
Sumber : Yahoo Finance, 2016 (diolah)
Beta (βi)
0.458605533
0.319163573
0.669885257
0.637172889
0.798218414
0.774526206
0.979719515
0.662665766
0.543604936
0.812596628
0.40810302
0.485579739
1.08419857
0.557849461
1.737675132
1.613864968
1.655393667
0.316252993
0.187111012
0.187080293
0.832877484
0.962835699
0.729434366
0.298479583
1.19536153
0.306273369
0.456063469
0.958820724
0.967720617
Variance Error (σi²)
0.01325639
0.016389954
0.047284006
0.020593103
0.020272861
0.017649468
0.01185456
0.142134023
0.06193117
0.014317413
0.008157223
0.011869394
0.001757672
0.00517495
0.002943476
0.00172761
0.002618743
0.028388804
0.009126421
0.004715541
0.011256201
0.008008975
0.012306106
0.008805229
0.007331887
0.004179176
0.018562149
0.035641065
0.015986303
17
Berdasarkan Tabel 5 di atas, semua saham memiliki nilai β positif yang
berarti bahwa gejolak pasar berpengaruh lurus terhadap arah gerakan tingkat
keuntungan saham tersebut. Pada saham BSWD, BBCA, BBRI, BMRI, BBNI, dan
PANS memiliki β>1, sehingga termasuk aggressive stock. Pada umumnya saham
tersebut memiliki tingkat risiko yang relatif besar. Pada saham lainnya yang
memiliki nilai β<1 (defensive stock) menjadikan keuntungan saham meningkat
lebih kecil dibanding tingkat keuntungan saham dipasar. Sesuai dengan salah satu
aksioma keuangan yaitu “high risk high return”, saham defensive stock memiliki
tingkat risiko yang kecil dan tingkat pengembalian yang kecil juga.
Pembentukan Portofolio Optimal
Portofolio yang optimal akan berisi aktiva-aktiva yang mempunyai nilai
rasio ERB yang tinggi. ERB merupakan ukuran dari besarnya rasio tingkat
keuntungan investasi pada saham di atas tingkat keuntungan investasi bebas resiko
terhadap besarnya tambahan resiko yang tidak dapat di diversifikasikan. Sehingga,
diperlukan sebuah titik pembatas (cut-off point) yang menentukan batas nilai ERB
berapa yang dikatakan tinggi (Hartono dan Jogiyanto 2014). Pada Tabel 6 berikut
ini telah dilakukan pengurutan nilai ERB dari terbesar hingga terkecil dan
perhitungan Ci.
Tabel 6 Penentuan kandidat portofolio optimal (ERB dan Ci).
Kode Saham
BSWD
ABDA
BBLD
BPFI
ASDM
MAYA
ASRM
DEFI
APIC
LPGI
SDRA
MEGA
MCOR
AMAG
BCAP
PEGE
PANS
ASBI
OCAP
AHAP*
BFIN*
BBCA*
ERB
0.128486091
0.119272104
0.111264307
0.110985147
0.061917264
0.061241059
0.056922976
0.055442891
0.052950827
0.051370911
0.036784567
0.036102729
0.034559336
0.029669839
0.029049739
0.02207027
0.020764942
0.020221228
0.016063386
0.01490732
0.0124448
0.012424113
Ci
0.000659054
0.003845171
0.004482105
0.005165317
0.005749089
0.006127768
0.006907215
0.007482759
0.008282436
0.00957577
0.011046613
0.011484598
0.011887071
0.012608561
0.013138375
0.013249867
0.014706513
0.014886856
0.014911724
0.014911438
0.014785234
0.012660442
18
lanjutan tabel 6
Kode Saham
BNBA*
MFIN*
BBRI*
GSMF*
BMRI*
VRNA*
BBNI*
ERB
0.010822252
0.010195114
0.009875731
0.005855632
0.005683795
0.005428171
0.002515173
Ci
0.012386222
0.012262451
0.010718868
0.010627952
0.00823839
0.008212452
0.007172151
Keterangan * : Objek tidak memenuhi kriteria
Sumber : Yahoo Finance, 2016 (diolah)
Dapat dilihat bahwa nilai dari ERB seluruh saham tersebut bernilai positif.
Hal ini menjadikan peluang saham-saham tersebut untuk ambil bagian dari
portofolio optimal memungkinkan. Sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio
optimal adalah sekuritas-sekuritas yang mempunyai nilai ERB lebih besar atau
sama dengan nilai ERB di titik C*. Nilai C* merupakan nilai Ci tertinggi pada
kelompok saham-saham yang masuk dalam portofolio optimal. Jika ERB suatu
saham lebih besar dari Ci nya, maka saham tersebut memenuhi kriteria untuk masuk
ke dalam portofolio optimal (Risnawati 2009). Berdasarkan pada Tabel 6 di atas,
terlihat bahwa saham AHAP dengan nilai ERB 0.0149073 dan Ci 0.0149114
menjadikan saham AHAP tidak memenuhi kriteria sekaligus menjadi pembatas
antara kelompok saham yang memenuhi dan tidak memenuhi kriteria (ERB>Ci).
Selain saham (AHAP, BFIN, BBCA, BNBA, MFIN, BBRI, GSMF, BMRI, VRNA,
dan BBNI) seluruh saham memenuhi kriteria untuk masuk ke dalam pembentukan
portofolio yang optimal.
Perhitungan selanjutnya adalah mencari nilai Xi merupakan nilai yang
menunjukkan kecenderungan peningkatan atau penurunan dari harga saham. Tabel
7 berikut ini merupakan perhitungan proporsi dana dalam portofolio optimal.
Tabel 7 Perhitungan proporsi saham dalam portofolio optimal.
Kode Saham
BSWD
ABDA
BBLD
BPFI
ASDM
MAYA
ASRM
DEFI
APIC
LPGI
SDRA
MEGA
MCOR
Xi
0.529513225
3.610353071
1.073373601
1.969709206
0.915344621
0.406658801
0.595184733
1.607998411
0.934603259
1.128086681
1.241411282
1.060178594
0.803788436
Wi
0.0288532
0.196728302
0.058488176
0.107329544
0.04987717
0.022158856
0.032431643
0.087619906
0.050926574
0.061469494
0.067644557
0.05776918
0.043798468
19
lanjutan tabel 7
Kode Saham
AMAG
BCAP
PEGE
PANS
ASBI
OCAP
Xi
0.581082205
0.380342762
0.242660347
0.954285151
0.233001331
0.084400228
Wi
0.031663196
0.020724894
0.013222573
0.051999041
0.012696253
0.004598972
Sumber : Yahoo Finance, 2016 (diolah)
Nilai Xi positif berarti kecenderungan kenaikan harga suatu saham lebih
tinggi dibandingkan penurunannya sehingga layak untuk dimiliki karena akan
memberikan keuntungan (capital gain). Berdasarkan Tabel 7 di atas dapat dilihat
bahwa nilai Xi dari seluruh saham dalam portofolio optimal bernilai positif. Nilai
Xi terbesar adalah kode saham ABDA dengan nilai 3.61035 sehingga menyebabkan
jumlah proporsi dana terbesar dari keempat saham tersebut. Semakin besar
kecenderungan harga saham tersebut naik maka semakin besar pula dana yang
sebaiknya diinvestasikan. Berikut ini adalah grafik dari persentase jumlah proporsi
dana saham dalam portofolio optimal tiap subsektornya disajikan pada gambar 2.
PORTOFOLIO OPTIMAL SEKTOR FINANSIAL
PEGE 1,3%
BCAP 2,1%
AMAG 3,2%
PANS
5%
ASBI 1%
OCAP 0,5%
BSWD
3%
ABDA
20%
MCOR 4%
BBLD
6%
MEGA 6%
SDRA 7%
BPFI
11%
LPGI
6%
APIC
5%
DEFI
9%
ASRM
3%
MAYA
2%
ASDM
5%
Gambar 2 Proporsi dana saham pada portofolio (Data diolah)
Ukuran yang dipergunakan untuk membandingkan besarnya resiko antara
portofolio yang satu dengan yang lainnya adalah standar deviasi portofolio (σp).
Semakin kecil standar deviasi dari suatu portofolio berarti semakin kecil resikonya
yang berarti pula bahwa portofolio tersebut semakin optimal.
20
Tabel 8 Expected return portofolio E(Rp), standar deviasi portofolio (σp)
Portofolio
Sektor Finansial
E(Rp)
0.035934
σp
0.037364
Sumber : Yahoo Finance, 2016 (diolah)
Besarnya expected return portofolio dengan standar deviasi portofolio
saham sektor finansial terdapat pada Tabel 8, terlihat bahwa tingkat pengembalian
yang diharapkan perbulannya dari portofolio tersebut sebesar 3,593% dengan risiko
ditanggung investor sebesar 3,736% tiap bulan.
Implikasi Manajerial
Implikasi manajerial merupakan suatu rekomendasi kepada investor untuk
melakukan investasi pada saham secara optimal. Kinerja dari suatu saham dapat
dilihat dari perhitungan kuantitatif berdasarkan perhitungan tingkat expected return
dan risiko serta realized return. Investor dalam berinvestasi harus memperhatikan
tingkat risiko dari suatu saham, tergantung dari sikap investor (averse, neutral,
seeker). Hasil perhitungan kinerja portofolio saham tersebut dapat dijadikan acuan
dalam pemilihan alternatif investasi. Hal ini ditunjukkan dengan pembentukan
kombinasi portofolio optimal yang mencerminkan saham-saham optimal melalui
perhitungan Model Indeks Tunggal yang nantinya diharapkan memberikan tingkat
expected return tinggi dengan minimalisasi risiko. Pada pembentukan portofolio
optimal terdapat pula perhitungan proporsi dana saham-saham optimal tersebut,
sehingga investor dapat mengetahui persentase dana saham yang akan
diinvestasikannya. Hal ini sangat membantu investor dalam pemilihan alternatif
saham-saham optimal dalam berinvestasi.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa saham sektor finansial selama tahun
2011-2015, khususnya pada kondisi saham subsektor lembaga pembiayaan dalam
periode 4 tahun terakhir mengalami penurunan. Hal ini dapat terlihat dari
pergerakan harga saham masing-masing emiten. Berbanding terbalik dengan kedua
subsektor lainnya yaitu perusahaan efek dan asuransi dimana kondisi sahamnya
mengalami peningkatan. Sementara subsektor perbankan dan jasa keuangan
lainnya cenderung naik pada 3 tahun terakhir walau sempat berfluktuasi setahun
sebelumnya. Perkembangan saham sektor finansial dapat terlihat melalui tingkat
expected return dan risiko dari saham-saham didalamnya. Pada periode tahun 20112015 tingkat expected return bulanan objek saham yng diteliti melampaui nilai
expected return pasar pada IHSG. Hal ini membuktikan bahwa tingkat
pengembalian saham sektor finansial pada kondisi baik. Pada periode tahun 20112015 tingkat risiko bulanan yang akan diterima juga dapat dikatakan cukup tinggi
namun masih dalam kisaran risiko pasar. Sektor finansial memiliki tingkat expected
21
return bulanan positif, hal ini menjadikan bahwa sektor finansial ini layak dijadikan
alternatif dalam berinvestasi.
Berdasarkan hasil analisis, komposisi portofolio yang terbentuk adalah
seluruh saham objek penelitian kecuali (AHAP, BFIN, BBCA, BNBA, MFIN,
BBRI, GSMF, BMRI, VRNA, dan BBNI) dikarenakan tidak memenuhi kriteria
nilai ERB>Ci. Sektor finansial memiliki kombinasi portofolio optimal berdasarkan
perhitungan model indeks tunggal dengan proporsi dana yang telah disediakan. Hal
ini didasarkan pada dampak sektor finansial terhadap suku bunga berbeda-beda tiap
subsektor, sehingga naik turunnya suku bunga tidak memiliki pengaruh yang sama
terhadap harga tiap saham yang ada di sektor finansial. Investor diberikan
portofolio optimal yang akan digunakan berdasarkan tren suku bunga pada saat itu
juga serta sikap dari investor (averse, neutral, seeker).
Saran
1. Investor sebaiknya cermat dalam menentukan sikap (averse, neutral, seeker)
dalam berinvestasi dan mempertimbangkan tingkat pengembalian serta risiko
dari opsi-opsi yang sudah disediakan.
2. Agar saham-saham dalam portofolio optimal merupakan saham yang benarbenar layak untuk dimiliki maka sebaiknya dilakukan analisis fundamental
(jangka panjang) dan analisis teknikal (jangka pendek) secara mendalam oleh
investor.
3. Untuk penelitian selanjutnya dapat ditambahkan sektor lainnya sebagai
pembanding dari kinerja sahamnya dan bagaimana pembentukan portofolio
optimalnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga P dan Pakarti P. 2006. Pengantar Pasar Modal. Jakarta (ID): PT Rineka
Cipta.
Darmadji T, Fakhruddin M. 2006. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya
Jawab. Ed ke-2. Jakarta (ID): Salemba Empat.
Fahmi I, Hadi YL. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Teori dan Soal
Jawab. Bandung (ID): Penerbit Alfabeta.
Ferlistya L. 2014. Analisis Kinerja Portofolio Saham Sektor Consumer Goods
Industry [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Groenewold N and Fraser P. 2000. Journal of Business Finance & Accounting. 27:
953-982. The University of Western Australia (AUS).
Halim A. 2005. Analisis Investasi. edisi 2. Jakarta (ID): Salemba Empat.
Hanendyawarman. 2004. Analisis Portofolio Saham Perusahaan Perikanan di PT
Bursa Efek Indonesia [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Hartono, Jogiyanto. 2014. Teori dan Praktik Portofolio dengan Excel. Jakarta (ID):
Salemba Empat.
Haymans M. 2007. Reksa Dana Investasiku. Jakarta (ID): Kompas Gramedia
Group.
22
Himawan F A. 2007. Analisis Tingkat Efisiensi Portofolio Investasi Dana Pensiun
PT XYZ. Jurnal Ekonomi Manajemen [skripsi]. Jakarta (ID): Institut Bisnis
Nusantara.
Husnan S. 2015. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Ed: 5.
Yogyakarta (ID): UPP STIM YKPN.
Indriyanti NWY, Darmayanti NPA. (2013). Penentuan Portofolio Optimal dengan
Model Markowitz pada Saham Perbankan di Bursa Efek Indonesia [skripsi].
Bali (ID), Universitas Udayana.
Jogiyanto 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta (ID): BPFE.
Larasati D. 2013. Analisis Strategi Optimalisasi Portofolio Saham LQ 45 (Pada
Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011) [skripsi]. Bogor (ID): Institut
Pertanian Bogor.
Liliana C, Yudith DH. 2013. Analisis Portofolio Optimal untuk saham pada LQ45
periode 2008-2012 [skripsi]. Jakarta (ID) : Universitas Katolik Atma Jaya.
Manurung, Adler H. 2009. Ekonomi Keuangan dan Kebijakan Moneter. Jakarta
(ID): Salemba Empat.
Markowitz H. 1952. Portfolio Selection. Journal of Finance.7(1): 77-91.
Mutiarasari D. 2011. Analisis Portofolio Investasi pada PT Asuransi MSIG
Indonesia Periode 2006-2009 [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
Risnawati Y. 2009. Analisis Investasi dan Penentuan Portofolio Saham Optimal
di Bursa Efek Indonesia (Studi Komparatif Penggunaan Model Indeks
Tunggal dan Model Random pada Saham LQ 45) [skripsi]. Surakarta (ID):
Universitas Sebelas Maret.
Samsul M. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Surabaya (ID):
Erlangga.
Setyanto D, Kertopati B. 2014. Analisis pembentukan portofolio dengan
menggunakan model markowitz dan single index model pada saham yang
masuk dalam indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Finance and Banking
Journal. 16(2):140-156.
Sofyan I. 2005. Manajemen Risiko. Yogyakarta (ID). Graha Ilmu.
Sunariyah. 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta. (UPP) AMP
YKPN.
Tandelilin E. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta (ID):
BPFE.
Yuliati SH, Prasetyo H, Tjiptono F.1996. Manajemen Portofolio dan Analisis
Investasi. Yogyakarta (ID) : Penerbit ANDI Yogyakarta.
Zubir Z. 2011. Manajemen Portofolio Penerapannya Dalam Investasi Saham.
Jakarta (ID) : Penerbit Salemba Empat.
[BEI] Bursa Efek Indonesia. 2016. IDX Statistic Annually 2015 [internet].
[diunduh 2016 2 Februari]. Tersedia pada:http://www.idx.co.id
www.bi.go.id
www.finance.yahoo.com
www.idx.co.id
23
LAMPIRAN
Lampiran 1
Tabel Timeline Kegiatan Penelitian
Kegiatan
Bulan
Februari
Maret Pelaksanaan
April
Mei
Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Awal Pelaksanaan Penelitian
Bimbingan
skripsi
Menentukan
topik dan judul
Mengumpulkan
literatur
Membuat
proposal
penelitian
Revisi proposal
Pengumpulan
data
Analisis dan
pengolahan
data
Penyusunan
skripsi
Revisi skripsi
Persiapan
seminar hasil
Seminar hasil
Pelaksanaan
Penelitian
Akhir Pelaksanaan Penelitian
Revisi skripsi
Persiapan
Siding
Sidang
Revisi
Lampiran 2
Tabel harga saham dalam waktu, perhitungan Realized Return bulanan Indeks
Harga Saham Gabungan periode tahun 2012-2015.
Tanggal (MM-DD-YY)
12/1/2010
1/3/2011
2/1/2011
3/1/2011
Harga Saham
3703.511963
3409.166992
3470.3479
3678.674072
Realized Return
-0.079477257
0.017945999
0.060030342
24
lanjutan lampiran 2
Tanggal (MM-DD-YY)
4/1/2011
5/2/2011
6/1/2011
7/1/2011
8/1/2011
9/2/2011
10/3/2011
11/1/2011
12/1/2011
1/3/2012
2/1/2012
3/1/2012
4/2/2012
5/1/2012
6/1/2012
7/2/2012
8/1/2012
9/3/2012
10/1/2012
11/1/2012
12/3/2012
1/2/2013
2/1/2013
3/1/2013
4/1/2013
5/1/2013
6/3/2013
7/1/2013
8/1/2013
9/2/2013
10/1/2013
11/1/2013
12/2/2013
1/2/2014
2/3/2014
3/3/2014
4/1/2014
5/2/2014
6/2/2014
7/1/2014
8/4/2014
9/1/2014
Harga Saham
3819.61792
3836.967041
3888.569092
4130.799805
3841.730957
3549.031982
3790.846924
3715.080078
3821.991943
3941.693115
3985.209961
4121.550781
4180.731934
3832.823975
3955.576904
4142.336914
4060.331055
4262.561035
4350.291016
4276.141113
4316.687012
4453.703125
4795.789062
4940.98584
5034.070801
5068.62793
4818.89502
4610.376953
4195.088867
4316.175781
4510.630859
4256.436035
4274.176758
4418.756836
4620.21582
4768.276855
4840.145996
4893.908203
4878.582031
5088.801758
5136.862793
5137.579102
Realized Return
0.038313763
0.004542109
0.013448656
0.06229302
-0.069978905
-0.076189348
0.068135464
-0.019986786
0.028777809
0.031319054
0.011040141
0.034211703
0.014358953
-0.083216998
0.032026759
0.047214354
-0.019797004
0.049806279
0.020581519
-0.017044814
0.00948189
0.031741035
0.076809326
0.030275889
0.01883935
0.006864649
-0.049270318
-0.04327093
-0.090076818
0.028863969
0.045052632
-0.056354606
0.004167976
0.033826415
0.045591779
0.032046346
0.015072351
0.011107559
-0.003131684
0.043090334
0.00944447
0.000139445
25
lanjutan lampiran 2
Tanggal (MM-DD-YY)
10/1/2014
11/3/2014
12/1/2014
1/2/2015
2/2/2015
3/2/2015
4/1/2015
5/4/2015
6/1/2015
7/1/2015
8/3/2015
9/1/2015
10/1/2015
11/2/2015
12/1/2015
Harga Saham
5089.546875
5149.888184
5226.946777
5289.403809
5450.293945
5518.674805
5086.424805
5216.378906
4910.658203
4802.528809
4509.606934
4223.908203
4455.180176
4446.458008
4593.007812
Realized Return
-0.009349195
0.01185593
0.014963158
0.011949047
0.030417442
0.01254627
-0.078324963
0.025549203
-0.058607841
-0.022019328
-0.060993257
-0.063353355
0.054753077
-0.001957759
0.032958774
Lampiran 3
Tabel suku bunga bulanan oleh BI rate periode tahun 2012-2015.
Tanggal
17 Desember 2015
17 Nopember 2015
15 Oktober 2015
17 September 2015
18 Agustus 2015
14 Juli 2015
18 Juni 2015
19 Mei 2015
14 April 2015
17 Maret 2015
17 Februari 2015
15 Januari 2015
11 Desember 2014
18 Nopember 2014
13 Nopember 2014
7 Oktober 2014
11 September 2014
14 Agustus 2014
10 Juli 2014
12 Juni 2014
8 Mei 2014
08 April 2014
13 Maret 2014
Tingkat Suku Bunga (BI rate)
7.50%
7.50%
7.50%
7.50%
7.50%
7.50%
7.50%
7.50%
7.50%
7.50%
7.50%
7.75%
7.75%
7.75%
7.50%
7.50%
7.50%
7.50%
7.50%
7.50%
7.50%
7.50%
7.50%
26
lanjutan lampiran 3
Tanggal
13 Februari 2014
9 Januari 2014
12 Desember 2013
12 Nopember 2013
8 Oktober 2013
12 September 2013
29 Agustus 2013
15 Agustus 2013
11 Juli 2013
13 Juni 2013
14 Mei 2013
11 April 2013
7 Maret 2013
12 Februari 2013
10 Januari 2013
11 Desember 2012
8 Nopember 2012
11 Oktober 2012
13 September 2012
9 Agustus 2012
12 Juli 2012
12 Juni 2012
10 Mei 2012
12 April 2012
8 Maret 2012
9 Februari 2012
12 Januari 2012
Tingkat Suku Bunga (BI rate)
7.50%
7.50%
7.50%
7.50%
7.25%
7.25%
7.00%
6.50%
6.50%
6.00%
5.75%
5.75%
5.75%
5.75%
5.75%
5.75%
5.75%
5.75%
5.75%
5.75%
5.75%
5.75%
5.75%
5.75%
5.75%
5.75%
6.00%
27
RIWAYAT HIDUP
Bambang Aji Nugraha dilahirkan di Kotabumi, 20 Mei 1994, sebagai anak
pertama dari pasangan Bakhril, SH, MM dan Gelyantina, Amd.Keb. Penulis
menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 01 Kotabumi (2000-2006),
selanjutnya melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Al-Kautsar
Bandar Lampung (2006-2009), dan kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah
Menengah Atas Al-Kautsar Bandar Lampung (2009-2012).
Pada tahun 2012 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) melalui jalur
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tertulis. Selama
menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam organisasi. Penulis pernah menjadi Staff
divisi Pengembangan Sumberdaya Manusia pada Forum Mahasiswa dan Studi
Islam Fakultas Ekonomi dan Manajemen, anggota Unit Kegiatan Mahasiswa
Sepakbola. Selain itu, penulis juga pernah mengikuti lomba, kegiatan dan
kepanitiaan.
Download