jurnal word - Jurnal Administrasi Bisnis

advertisement
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2014, 2(3):469-482
ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id
© Copyright 2014
ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI
PEMASARAN PADA CV. CIDIACH CREATIVE KUTAI
KARTANEGARA
M. Novi Ar’Radif1
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman yang terdapat pada CV. Cidiach Creative, serta untuk menganalisis
strategi pemasaran melalui matriks SWOT untuk diterapkan pada CV. Cidiach
Creative di Kutai Kartanegara.
Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kekuatan
yaitu berpengalaman dalam menangani proyek pemerintah, kredibilitas
perusahaan yang diakui, kualitas SDM yang baik, memiliki kantor resmi di
Tenggarong dan peran pimpinan perusahaan yang baik. Kelemahan perusahaan
adalah kuantitas SDM masih kurang, bukti fisik perusahaan masih belum
diperhatikan, terbatasnya upaya promosi, dan belum berpengalaman menangani
proyek non-pemerintah. Peluang yang dihadapi perusahaan adalah
pembangunan di Kukar meningkat, stabilnya politik di Kukar, peraturan kenaikan
Billing Rate, adanya layanan pengadaan secara Elektronik (LPSE) dan
pembayaran dana proyek dari pemerintah Kukar lancar. Ancaman yang perlu
diperhatikan oleh perusahaan adalah ketatnya persaingan, praktek KKN,
kenaikan harga bahan konstruksi dan ketersediaan tenaga kerja terampil di
Kukar sedikit.
Alternatif strategi pemasaran yang dihasilkan dari analisis SWOT yaitu
strategi komitmen pasar, strategi low/penetration pricing, strategi bauran
promosi melalui personal selling, strategi relationship marketing, peningkatan
kualitas dan kuantitas SDM, menjalin kerjasama dengan konsultan/kontraktor
yang lebih unggul, dan menjaga kredibilitas serta jauh dari tindak pidana KKN.
Kata kunci : Analisis SWOT, Strategi Pemasaran
Pendahuluan
Setiap perusahaan selalu menginginkan mencapai keuntungan yang
optimal dan tetap bertahan (survive) dengan aktivitas usahanya. Di tengah kondisi
dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan pengaruh
globalisasi yang sekarang ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan
perekonomian dunia sehingga mengakibatkan meningkatnya persaingan di dunia
usaha baik yang bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Untuk
mencapai profitabilitas dan eksistensi perusahaan di tengah tajamnya tingkat
1
Mahasiswa, S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Mulawarman, Email: [email protected]
Analisis SWOT pada CV. Cidiach Creative (M. Novi Ar’Radif)
persaingan, maka perusahaan perlu mempunyai strategi untuk memenangkan
persaingan terutama strategi pemasaran.
CV. Cidiach Creative merupakan kelompok usaha yang bergerak di
bidang layanan jasa konsultansi perencanaan dan pengawasan konstruksi,
mempunyai misi untuk ikut berpartisipasi dalam program pemerintah, khususnya
dalam pembangunan ekonomi daerah. Perusahaan menjalankan kegiatan
usahanya dengan melaksanakan pekerjaan pemberian jasa konsultansi konstruksi
antara lain survei, investigasi, detailed design, construction operation, dan
maintenance. Usahanya juga meliputi pengembangan sumber daya air (bendungan
atau irigasi), pengembangan lingkungan prasarana perhubungan (jalan, jembatan
atau parit), bangunan (kantor pemerintah, utilitas, rumah, atau taman) dan lainnya.
Jika dilihat dari perbandingan dengan anggaran belanja modal pada
APBD 2012 dan APBD 2013, maka terlihat hanya sedikit terjadinya peningkatan
pertumbuhan nilai kontrak dari tahun 2012 yaitu sebesar 0,0034%. Anggaran
belanja modal ialah anggaran yang dikhususkan untuk pengeluaran yang
mengakibatkan adanya perolehan aset tetap atau lainnya oleh pemerintah yang
menambah masa umur, manfaat dan kapasitas dengan diniatkan bukan untuk
dijual seperti jalan, jembatan, gedung, kantor dan lainnya. Dengan demikian,
terlihat bahwa strategi pemasaran yang telah dilakukan masih belum berdampak
signifikan pada pertumbuhan nilai kontrak perusahaan jika dibandingkan dengan
anggaran belanja modal pada APBD Kukar. Sebaiknya diadakan evaluasi
terhadap strategi pemasaran yang telah dijalankan, sesuai dengan pendapat
Rangkuti (2005:27) bahwa strategi pemasaran juga harus dievaluasi secara terusmenerus dan periodik.
Tabel Perbandingan Nilai Kontrak dengan Anggaran Belanja Modal
Tahun Nilai Kontrak yang Anggaran Belanja Modal Nilai
Kontrak
Diraih (Rupiah)
dari APBD Kukar
Yang Diraih (%)
2012
936.158.000
2.880.393.646.725,43
0,0325 %
2013
1.536.036.000
4.269.729.226.625,39
0,0359 %
Sumber data : CV. Cidiach Creative
Kemudian menurut berita dari Poskota Kaltim (6/11/2013), nilai APBD
Kukar 2014 diperkirakan mengalami peningkatan menjadi Rp.7,6 triliun lantaran
adanya penambahan pendapatan pemkab Kukar menjadi Rp.4,5 triliun dan PAD
yang naik menjadi Rp.300 miliar, ini bisa menjadi peluang bagi perusahaan.
Namun masalah dalam kemampuan teknologi, kemampuan modal, sumberdaya
manusia yang berkompeten di bidangnya, alat informasi serta tingkat persaingan
yang semakin ketat dan tajam, bisa membawa konsekuensi bagi perusahaan
sehingga mengalami kemunduran. Hal ini harus segera diantisipasi oleh pihak
manajemen perusahaan dengan beradaptasi terhadap lingkungan dan menerapkan
strategi pemasaran yang tepat. Untuk itu perusahaan harus mampu
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perusahaan,
yaitu berdasarkan analisis SWOT (strength, weakness, opportunities, and
threats). Hal ini sangat membantu perusahaan dalam mengenali diri, serta
470
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 3, 2014: 469-482
memanfaatkan setiap peluang yang ada dan menghindari atau meminimalkan
ancaman. Pentingnya perusahaan mengetahui faktor-faktor kunci sukses internal
dan eksternal lingkungan perusahaan merupakan nilai lebih untuk daya saing
perusahaan dan memenangkan persaingan bisnis lewat strategi pemasaran
berdasarkan analisis SWOT.
Dari fenomena yang terjadi di atas, maka saya tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Analisis SWOT dalam Menentukan Strategi Pemasaran
pada CV. Cidiach Creative Kutai Kartanegara”.
Kerangka Dasar Teori
Pengertian Manajemen Strategi
Menururt Solihin (2012:70) manajemen strategi merupakan sebuah proses
untuk menghasilkan berbagai keputusan dan tindakan strategis yang akan
menunjang pencapaian tujuan perusahaan. Pada saat melakukan manajemen
strategi, para manager perusahaan akan mengolah input yang diperoleh melalui
evaluasi terhadap misi, tujuan dan strategi yang dimiliki perusahaan saat ini serta
analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Selanjutnya
perusahaan dapat memilih alternatif strategi yang dianggap paling baik untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen strategi juga berkaitan dengan
proses implementasi dan pengendalian strategi yang dibuat pada level korporasi,
level bisnis, dan level fungsional.
Manfaat Manajemen Strategi
Strategi yang dikembangkan perusahaan melalui proses manajemen
strategi bertujuan untuk menciptakan keunggulan kompetitif (competitive
advantage). Dengan menggunakan manajemen strategi sebagai suatu kerangka
kerja untuk menyelesaikan setiap masalah strategi di dalam organisasi, maka para
pemimpin organisasi diajak untuk berpikir secara strategik dan kreatif.
Analisis Lingkungan Eksternal
Tujuan analisis lingkungan eksternal adalah untuk mengembangkan
sebuah daftar terbatas dari peluang yang dapat menguntungkan sebuah
perusahaan dan ancaman yang harus dihindari. Perusahaan harus mampu
merespons entah secara ofensif maupun defensif untuk mengambil keuntungan
dari peluang eksternal atau meminimalkan dampak ancaman potensial. Menurut
Porter yang dikutip oleh Umar (2005:77) analisis lingkungan eksternal dapat
dibagi ke dalam dua kategori yaitu lingkungan makro dan lingkungan industri.
1) Lingkungan Makro
Lingkungan makro memberikan kesempatan besar bagi perusahaan untuk maju
sekaligus dapat menjadi hambatan dan ancaman bagi kemajuan perusahaan.
Lingkungan ini terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya di luar dan
terlepas dari perusahaan. Elemen-elemen yang perlu diperhatikan adalah
471
Analisis SWOT pada CV. Cidiach Creative (M. Novi Ar’Radif)
elemen Perekonomian, elemen Politik dan Legal, elemen Sosial-Budaya dan
elemen Lingkungan Teknologi.
2) Lingkungan Industri
Aspek lingkungan industri akan lebih mengarah pada aspek persaingan dimana
bisnis perusahaan berada. Akibatnya, faktor-faktor yang mempengaruhi
kondisi persaingan, seperti ancaman-ancaman dan kekuatan-kekuatan yang
dimiliki perusahaan termasuk kondisi persaingan itu sendiri perlu untuk
dianalisis. Michael E. Porter mengemukakan konsep Competitive Strategy
yang dikutip oleh Umar (2005:78) yang menganalisis kondisi persaingan
berdasarkan enam aspek yaitu ancaman pelaku bisnis baru, ancaman produk
substitusi, kekuatan tawar-menawar pembeli, kekuatan tawar-menawar
pemasok, persaingan dalam industri, pengaruh kekuatan stakeholder lainnya.
Analisis Lingkungan Internal
Analisis lingkungan internal merupakan analisis terhadap aktivitas
terkontrol suatu organisasi yang mampu dijalankan dengan sangat baik atau
buruk. Mereka muncul dalam manajemen, pemasaran, keuangan/akutansi,
produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan aktivitas sistem informasi
manajemen suatu bisnis. Menurut Umar (2005:84), aspek lingkungan internal
perusahaan hendaknya diamati dengan beberapa pendekatan sebagai berikut:
1) Pendekatan Fungsional
Pada pendekatan ini, pengkategorian analisis internal sering diarahkan pada
pasar dan pemasaran (pangsa pasar, bauran pemasaran, loyalitas pelanggan dan
kebijakan produk baru), kondisi keuangan dan akutansi (likuiditas, solvabilitas
dan profitablitas), produksi (hubungan baik dengan pemasok, teknologi
produksi dan sistem produksi), sumber daya manusia (motivasi, kompensasi,
dan produktivitas karyawan), dan struktur manajemen.
2) Pendekatan Rantai Nilai (Value Chains)
Analisis dengan pendekatan ini didasarkan pada serangkaian kegiatan yang
berurutan dari sekumpulan aktivitas nilai (value activities) yang dilaksanakan
untuk mendesain, memproduksi, memasarkan, mengirimkan, serta mendukung
produk mereka pada perusahaan yang terdiri atas satu unit bisnis strategis.
3) Pendekatan Kurva Belajar (Learning Curve)
Dengan seringnya melakukan suatu pekerjaan maka akan terjadi proses
pembelajaran yang disebut pengalaman. Berdasarkan pengalaman yang
semakin bertambah, suatu pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih baik serta
lebih efisien.
4) Pendekatan Kompetensi Inti (Core Competence)
Kompetensi inti perusahaan harus diolah dan digunakan dengan baik untuk
meningkatkan pangsa pasar dan meraih peluang–peluang karena kompetensi
dan profesionalisme merupakan jantung keberhasilan bisnis.
472
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 3, 2014: 469-482
Analisis SWOT
Menurut David (2004:288), analisis SWOT merupakan perangkat
pencocokan terhadap kekuatan dan kelemahan, dengan peluang dan ancaman.
SWOT merupakan singkatan dari Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O),
dan Threats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau
kendala. Analisis SWOT mencoba menyeimbangkan unsur internal (kekuatan dan
kelemahan) organisasi dengan unsur eksternal (peluang dan ancaman) organisasi.
Di dalam melakukan analisis SWOT, adanya hal-hal yang harus diidentifikasi
yaitu dari faktor internal perusahaan ialah kekuatan dan kelemahan, kemudian
dari faktor eksternal adalah peluang dan ancaman.
1) Kekuatan (strength)
Menurut Rangkuti (2006:18), kekuatan adalah kondisi suatu perusahaan
mampu untuk melakukan semua tugasnya secara baik dikarenakan sarana dan
prasarananya sangat mencukupi (umumnya di atas rata-rata industri).
2) Kelemahan (weakness)
Kelemahan adalah sebagai dari analisis lingkungan internal perusahaan yang
membantu manajemen untuk membantu adanya kelemahan-kelemahan atau
penyimpangan yang membuat posisi perusahaan tidak menguntungkan
sehingga mempengaruhi tingkat kemampuan bersaing dengan para pesaing.
3) Peluang (opportunity)
Peluang adalah bagian dari analisis lingkungan eksternal perusahaan yang
membantu manajemen dalam mencari dan mengetahui apa saja yang menjadi
peluang dan kesempatan bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya
sehingga perusahaan tersebut dapat meraih pangsa pasar dan keuntungan yang
lebih besar.
4) Ancaman (threats)
Ancaman adalah bagian dari analisis lingkungan eksternal perusahaan yang
membantu manajemen untuk mengetahui tantangan yang akan dan telah
dihadapi perusahaan yang timbul karena adanya suatu kecenderungan atau
perkembangan yang tidak menguntungkan di luar perusahaan.
Di dalam melakukan analisis SWOT akan dihasilkan empat jenis strategi
berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang sebelumnya telah
dianalisa, yaitu sebagai berikut :
1) Strategi Kekuatan-Peluang (SO atau Maxi-maxi)
Strategi ini memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi.
2) Strategi Kelemahan-Peluang (WO atau Mini-maxi)
Strategi ini memanfaatkan peluang untuk mengurangi kelemahan.
3) Strategi Kekuatan-Ancaman (ST atau Maxi-min)
Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat
mengurangi atau menangkal ancaman tersebut.
4) Strategi Kelemahan-Ancaman (WT atau Mini-mini)
Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern, strategi
yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut.
473
Analisis SWOT pada CV. Cidiach Creative (M. Novi Ar’Radif)
Pemasaran
Stanton yang dikutip oleh Dharmesta dan Irawan (2005:5) berpendapat
bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada
pembeli yang ada maupun calon pembeli potensial. Sedangkan menurut
Venkatesh dan Penaloza yang dikutip oleh Tjiptono (2008:4) berpendapat bahwa
pemasaran adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk
menstimulasi permintaan atas produk atau jasanya dan memastikan bahwa produk
dijual dan disampaikan kepada para pelanggan.
Manajemen Pemasaran
Swastha (2008:4) mendefinisikan bahwa manajemen pemasaran ialah
penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program
yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan
maksud untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan Kotler (2004:9)
berpendapat bahwa manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan
pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan,
barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran
individu dan organisasi.
Bauran Pemasaran 7P (Marketing Mix)
Menurut Kotler (2004:17) bahwa bauran pemasaran (marketing mix)
adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terusmenerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Apabila dalam
pemasaran jasa hanya mengandalkan 4P (product, price, promotion, place), maka
perusahaan tidak mampu memahami hubungan timbal balik antara aspek-aspek
kunci dalam bisnis jasa. 3P (people, process, and physical evidence) lainnya pun
ditambahkan dalam bauran pemasaran jasa dikarenakan sifat dan karakteristik
unik yang dimiliki oleh jasa itu sendiri.
Strategi Pemasaran
Tjiptono (2008:283) mengatakan bahwa strategi pemasaran merupakan
rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai
aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini
produknya di pasar sasaran tertentu. Sedangkan Assauri (2007:36)
mengemukakan pendapat bahwa strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan
dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberikan arah kepada usaha-usaha
pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan
acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam
menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Menurut
Tjiptono dalam bukunya Strategi Pemasaran ada sembilan strategi pemasaran
yaitu strategi kepuasan pelanggan, strategi pasar, strategi produk, strategi
474
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 3, 2014: 469-482
penetapan harga, strategi distribusi, strategi promosi, dan strategi pemasaran
dalam product life cycle (PLC).
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif yang merupakan
penelitian yang mendeskripsikan masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari
suatu populasi yang bertujuan untuk menguji atau menjawab pertanyaan yang
berkaitan dengan status saat ini dari subjek yang diteliti. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif yaitu merupakan
cara mengidentifikasi dan menganalisis data yang ada sehingga memberikan
gambaran yang jelas mengenai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang
dimiliki CV. Cidiach Creative dalam memenangkan persaingan melalui strategi
pemasaran yang berdasarkan analisis SWOT.
Fokus Penelitian
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai objek yang
diteliti yang dikemukakan pada bagian terdahulu, maka pada uraian di bawah ini
penulis memberikan batasan-batasan seperlunya terhadap variabel-variabel objek
yang diteliti sebagai berikut :
a. Analisis Lingkungan Eksternal
1) Lingkungan Makro, terdiri dari Elemen Perekonomian, Elemen Politik dan
Hukum, Elemen Sosial dan Budaya, dan Elemen Lingkungan Teknologi.
2) Lingkungan Industri, terdiri dari Ancaman Pelaku Bisnis Baru, Ancaman
Produk Substitusi, Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli, Kekuatan TawarMenawar Pemasok, Persaingan dalam Industri.
b. Analisis Lingkungan Internal
Analisis internal akan dilakukan dengan pendekatan fungsional akan dibatasi
pada fungsi pemasaran saja, melalui pendekatan bauran pemasaran 7 variabel
yaitu Product (produk), Price (harga), Place (tempat/sistem penyampaian
jasa), Promotion (promosi), Process (proses), Physical Evidence (bukti fisik),
dan People (orang).
Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden dengan cara
observasi dan wawancara yang sesuai dengan keadaan sebenarnya. Data
sekunder yaitu data yang dikerjakan oleh perusahaan itu sendiri, disini peneliti
mendapatkan data yang diolah dari CV. Cidiach Creative.
b. Sumber Data
Dalam penulisan ini diperlukan data dari CV. Cidiach Creative
di
Tenggarong, sebagai berikut :
475
Analisis SWOT pada CV. Cidiach Creative (M. Novi Ar’Radif)
1)
2)
3)
4)
Gambaran umum perusahaan.
Struktur organisasi perusahaan.
Visi dan misi perusahaan.
Data pendapatan perusahaan, data karyawan, dan data lainnya.
Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurat yang dapat dipercaya kebenarannya
dan relevan masalah yang diteliti, maka pengumpulan data dilakukan dengan
beberapa metode, yaitu :
a. Wawancara Mendalam
Merupakan proses untuk memperoleh keterangan untuk mencapai tujuan
penelitian dengan cara melakukan tanya jawab secara mendalam kepada
responden terkait dengan penelitian, dimana dianggap mengetahui informasi
mengenai faktor strategis lingkungan internal dan eksternal perusahaan serta
kondisi perusahaan secara menyeluruh.
b. Observasi
Merupakan pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung pada
objek penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan.
c. Studi pustaka
Studi pustaka yaitu pengumpulan data atau informasi dengan menggunakan
buku-buku yang berhubungan penelitian dan bertujuan untuk menemukan
teori, konsep dan variabel lain yang dapat mendukung penelitian.
Teknik Analisa Data
Menurut David (2009:327) dalam bukunya Manajemen Strategi Konsep
terdapat delapan langkah dalam membentuk sebuah analisis SWOT :
a. Buat daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan.
b. Buat daftar ancaman-ancaman eksternal utama perusahaan.
c. Buat daftar kekuatan-kekuatan internal utama perusahaan.
d. Buat daftar kelemahan-kelemahan internal utama perusahaan.
e. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya pada
sel Strategi SO (Stenght-Oppurtunity).
f. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya
pada sel Strategi WO (Weakness-Oppurtunity).
g. Cocokkan kekuatan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat
hasilnya pada sel Strategi ST (Strenght-Threat).
h. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya
pada sel Strategi WT (Weakness-Threat).
476
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 3, 2014: 469-482
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Matriks SWOT CV. Cidiach Creative
Internal
Strengths (S)
1. Berpengalaman
dalam menangani
proyek pemerintah.
2. Kredibilitas
perusahaan.
3. Kualitas SDM yang
baik.
4. Memiliki kantor
Eksternal
resmi di Tenggarong.
5. Peran pimpinan
perusahaan yang
sangat baik.
Opportunities (O)
Strategi (SO)
1. Pembangunan di
1. Strategi komitmen
Kukar meningkat.
pasar agar fokus
menangani proyek
2. Stabilnya politik di
kualifikasi gred 2.
Kukar.
3. Peraturan kenaikan
(S3;S4;O1;O4)
Billing Rate.
2. Strategi
4. Adanya Layanan
low/penetration
pricing untuk proyek
Pengadaan Secara
baru atau klien
Elektronik (LPSE).
5. Pembayaran dana
instansi baru.
(S1;S2;O1;O2)
proyek dari
pemerintah Kukar
yang lancar.
Threats (T)
Strategi (ST)
1. Ketatnya
1. Peningkatan skill dan
persaingan.
keahlian SDM.
2. Praktek KKN.
(S3;T1;T4)
3. Kenaikan harga
2. Menjaga kredibilitas
bahan konstruksi.
dengan menangani
4. Ketersediaan SDM
proyek secara tepat
terampil di Kukar
waktu dan pengerjaan
sedikit.
serta jauh dari tindak
pidana KKN.
(S2;T1;T2)
Sumber : Data Diolah
477
Weakness (W)
1. Kuantitas SDM masih
kurang.
2. Bukti fisik
perusahaan masih
belum diperhatikan.
3. Terbatasnya upaya
promosi.
4. Belum
berpengalaman
menangani proyek
non-pemerintah.
Strategi (WO)
1. Perekrutan SDM
baru. (W1;O1;O3)
2.
Strategi bauran
promosi melalui
personal selling.
(W3;O1;O2)
Strategi (WT)
1. Menjalin kerjasama
dengan konsultan atau
kontraktor yang lebih
unggul. (W4;T1)
2. Strategi relationship
marketing untuk
menjaga hubungan
baik dengan
pelanggan.
(S3;S4;T1)
Analisis SWOT pada CV. Cidiach Creative (M. Novi Ar’Radif)
Analisis SWOT
Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal dan internal maka dapat
dirumuskan ke dalam analisis SWOT yang menggambarkan setiap kekuatan,
kelemahan, kesempatan, serta ancaman dari CV. Cidiach Creative. Berdasarkan
kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman, empat sel alternatif
strategis yang dapat diambil oleh manajemen perusahaan dalam menghadapi
persaingan yang semakin kompetitif yaitu sebagai berikut :
a. Strategi Strengths-Opportunities
1) Strategi Komitmen Pasar agar Fokus Menangani Proyek Kualifikasi Gred 2.
(S1;S2;S3;O1;O4)
Menurut Tjiptono (2008:87), strategi ini menuntut perusahaan untuk fokus
dalam melakukan perencanaan operasinya dalam pasar yang dituju secara
optimal. Hal ini dilandasi oleh pandangan bahwa tidak semua pelanggan
sama pentingnya bagi perusahaan. Oleh karena itu sebaiknya perusahaan
berusaha memusatkan perhatian dan komitmennya pada proyek pemerintah
dengan batas nilai satu pekerjaan (BNSP) maksimal Rp.300 juta.
2) Strategi Low/Penetration Pricing untuk Proyek Baru atau Klien Instansi
Baru. (S1;S2;O1;O2)
Dalam strategi ini, harga yang ditetapkan relatif rendah (Tjiptono,
2008:173) untuk proyek baru yang artinya perusahaan belum pernah
menangani proyek semacam itu atau pada proyek dari instansi baru yang
belum pernah bekerjasama dengan perusahaan sebelumnya. Hal ini
bertujuan agar bertambahnya pengalaman proyek perusahaan dan pada
proses pelelangan/tender perusahaan mempunyai nilai lebih pada proses
evaluasi dokumen penawaran biaya sehingga perusahaan mampu
memenangi pelelangan/tender dan menangani proyek tersebut.
b. Strategi Weakness-Oppurtunities
1) Perekrutan SDM Baru. (W1;O1;O3)
Dengan meningkatnya pembangunan di Kukar, CV. Cidiach Creative harus
mampu menangani proyek secara mandiri untuk perkembangan bisnis
perusahaan. Untuk itu perusahaan perlu menambah sumber daya
manusia/personil baru. Namun apabila perusahaan memerlukan staf dengan
keahlian khusus, perusahaan cukup melakukan peminjaman/penyewaan
SDM agar biaya operasional perbulan bisa diminimalkan.
2) Strategi Bauran Promosi Melalui Personal Selling. (W3;O1;O2)
Strategi ini cocok diterapkan pada industri konsultan konstruksi karena
dalam melakukan promosi, hubungan yang terjadi secara hidup, langsung,
interaktif dan tidak sekedar hubungan jual beli melainkan menjalin suatu
hubungan yang akrab serta seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk
mendengar, memperhatiakan dan menanggapi. Perusahaan harus
meningkatkan upaya promosi melalui personal selling ini pada seluruh
instansi pemerintah di Kukar baik dinas PU, dinas non-PU dan BUMD.
Namun dalam melakukan personal selling, ada beberapa kriteria yang perlu
478
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 3, 2014: 469-482
diperhatikan yaitu memiliki pengetahuan luas tentang produknya dan
menguasai seni menjual, seperti cara mendekati calon pelanggan,
memberikan presentasi, mengatasi penolakan dan mendorong pembelian,
mempunyai kemampuan untuk bernegosiasi, serta mengetahui cara
membina dan memelihara hubungan baik dengan calon pelanggan.
c. Strategi Strengths-Threats
1) Peningkatan skill dan keahlian SDM. (S3;T4)
Di dalam industri jasa konsultan, sumber daya manusia memegang peranan
penting bagi kemajuan bisnis perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu
untuk selalu meningkatkan skill dan keahlian karyawannya untuk
menambah daya saing perusahaan. Perusahaan diharapkan memberikan
aktivitas dalam rangka memfasilitasi karyawan agar memiliki pengetahuan,
keahlian, dan sikap yang dibutuhkan dalam menangani pekerjaan saat ini
atau yang akan datang. Pendidikan, seminar dan pelatihan sumber daya
manusia dimaksudkan untuk mencapai kompetensi di bidangnya, karyawan
memiliki kredibilitas yang tinggi, melaksanakan tugas dengan cepat dan
akurat, menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi dengan cepat, serta
karyawan mampu berkomunikasi dan mempengaruhi pelanggan untuk
membeli produk yang dihasilkan perusahaan.
2) Menjaga Kredibilitas dengan Menangani Proyek secara Tepat Waktu dan
Pengerjaan serta Jauh dari Tindak Pidana KKN. (S2;T1;T2)
Perusahaan juga diharapkan mampu memberikan jasa sesuai yang
diharapkan pelanggan baik dari spesifikasi pekerjaan maupun dari waktu
pengerjaan untuk mempertahankan kredibilitasnya. Perlu adanya koordinasi
yang baik saat pengerjaan proyek berlangsung terhadap pemilik proyek
maupun kontraktor yang mengerjakan. Perusahaan harus selalu menjaga
nama baik dengan menjauhi praktek KKN dan berbisnis dengan “fairplay”
dan jujur agar tidak ada permasalahan di kemudian hari. Selain itu,
perusahaan perlu mengelola bukti fisik secara hati-hati dan menarik karena
dapat mempengaruhi dan memikat kesan konsumen terhadap citra,
kredibilitas serta keprofesionalan suatu perusahaan.
d. Strategi Weakness-Threats
1) Menjalin Kerjasama dengan Konsultan atau Kontraktor yang Lebih Unggul.
(W4;T1)
Dengan melakukan kerjasama terhadap konsultan/konstruksi besar,
diharapkan perusahaan mampu mempelajari dan mempunyai pengalaman
untuk bersaing baik dari segi harga maupun segi kualitas di pasar
pemerintah maupun pasar swasta yang sedang mengalami tren positif.
Dengan strategi ini akan membawa perusahaan untuk meningkatkan
komunikasi dan networking serta meminimumkan resiko. Strategi ini
dilakukan dengan meningkatkan sinergi mitra kerja dengan melakukan
kerjasama dengan perusahaan lain yang memiliki keunggulan besar.
Diharapkan kerjasama ini merupakan kerjasama yang saling
479
Analisis SWOT pada CV. Cidiach Creative (M. Novi Ar’Radif)
menguntungkan dalam bentuk pembentukan aliansi atau kerjasama,
pemanfaatan kelebihan teknologi atau sumber daya lainnya dengan mitra
kerja dalam meraih pasar atau proyek, penyiapan kondisi kontrak kerjasama
yang fair dan saling menguntungkan.
2) Strategi Relationship Marketing untuk Menjaga Hubungan Baik dengan
Pelanggan. (S3;S4;T1)
Relationship Marketing adalah strategi dimana transaksi pertukaran antara
pembeli dan penjual berkelanjutan, tidak berakhir setelah penjualan selesai
(Tjiptono, 2008:40). Dengan kata lain, dijalin suatu kemitraan dengan
pelanggan secara terus-menerus yang pada akhirnya akan menimbulkan
kesetiaan pelanggan sehingga terjadi bisnis ulangan (repeat business) dan
meningkatkan daya saing perusahaan. Agar strategi ini mampu
diimplementasikan, perlu dibentuk customer database yaitu daftar informasi
pelanggan yang oleh perusahaan dianggap perlu dibina hubungan jangka
panjang, misalnya seperti dinas PU pemerintah Kukar. Dengan informasi
semacam itu, maka diharapkan perusahaan dapat memuaskan para
pelanggan secara lebih baik, yang pada gilirannya dapat menumbuhkan
loyalitas pelanggan sehingga terjadi pembelian ulang. Selain itu, informasi
tersebut memungkinkan perusahaan untuk merancang jasa/pelayanan
khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan
tertentu. Supaya lebih bisa memberikan hasil yang efektif, maka hubungan
yang baik tidak hanya dibina dengan pelanggan, tetapi juga dengan
kontraktor, bahkan juga dengan konsultan lainnya. CV. Cidiach perlu
melaksanakan kegiatan peningkatan kualitas pelayanan dengan upaya
menerapkan sistem operasional terpadu, mengoptimalkan sistem
pengendalian biaya, penerapan teknologi baru, serta penguasaaan atas
kontrak kerja berikut spesifikasinya.
Penutup
Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman sebagai berikut :
− Kekuatan perusahaan adalah berpengalaman dalam menangani proyek
pemerintah, kredibilitas perusahaan yang diakui, kualitas SDM yang baik,
memiliki kantor resmi di Tenggarong dan peran pimpinan perusahaan yang
sangat baik.
− Kelemahan perusahaan adalah kuantitas SDM masih kurang, bukti fisik
perusahaan masih belum diperhatikan, terbatasnya upaya promosi, dan belum
berpengalaman menangani proyek non-pemerintah.
− Peluang yang dihadapi perusahaan adalah pembangunan di Kukar meningkat,
stabilnya politik di Kukar, peraturan kenaikan Billing Rate, adanya Layanan
480
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 3, 2014: 469-482
Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan pembayaran dana proyek dari
pemerintah Kukar yang lancar.
− Ancaman yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah ketatnya persaingan,
praktek KKN, naiknya harga bahan konstruksi dan ketersediaan tenaga kerja
terampil di Kukar sedikit.
Alternatif strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT yaitu strategi
komitmen pasar, strategi low/penetration pricing, strategi bauran promosi melalui
personal selling, strategi relationship marketing, peningkatan kualitas dan
kuantitas SDM, menjalin kerjasama dengan konsultan/kontraktor yang unggul dan
menjaga kredibilitas perusahaan.
Perusahaan hendaknya selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM
dengan mengembangkan sistem perekrutan yang tepat, mengikutkan karyawan
dalam pelatihan, pendidikan dan seminar yang mengembangkan keterampilan dan
keahlian SDM di bidang jasa konsultan konstruksi.
Perusahaan sebaiknya meningkatkan kegiatan promosi melalui personal
selling kepada seluruh instansi pemerintah dan BUMD yang berada di wilayah
Kukar khususnya Tenggarong.
Mengadakan kegiatan kerjasama yang saling menguntungkan dengan
konsultan/kontraktor yang unggul agar daya saing perusahaan meningkat baik
dalam pemanfaatan teknologi dan sumber daya maupun networking di pasar .
Perusahaan hendaknya selalu mempertahankan kredibilitas dan menjaga
hubungan baik dengan pelanggan melalui koordinasi yang baik dengan pemilik
proyek maupun pihak kontraktor yang berkesinambungan, menangani proyek
secara tepat baik dari segi waktu maupun proses pengerjaannya serta jauh dari
tindak pidana KKN.
Daftar Pustaka
Alma, Buchari, 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, CV.
Alfabeta, Bandung.
Assauri, Sofjan, 2007. Manajemen Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
David, Fred R., 2004. Manajemen Strategi: Konsep-Konsep, Edisi Kesembilan,
PT. Indeks, Jakarta.
David, Fred R., 2006. Strategic Management : Consept and Cases, 10th Ed.
David, Fred R., 2009. Manajemen Strategis Konsep, Edisi 12, Salemba Empat,
Jakarta.
Dharmesta dan Irawan, 2005. Manajemen Pemasaran Modern, Edisi II, Liberty,
Yogyakarta.
Hunger, J. David dan Thomas L. Wheelan, 2003. Manajemen Strategi, Andi,
Yogyakarta.
Kotler, Philip, 2004. Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium Pertama, Prentice
Hall Inc., New Jersey.
481
Analisis SWOT pada CV. Cidiach Creative (M. Novi Ar’Radif)
Karunia, Erick, 2013. “Penerapan Strategi Pemasaran Guna Meningkatkan
Jumlah calon Mahasiswa yang Mendaftar di Politeknik Negeri Samarinda”,
Skripsi tidak diterbitkan, Universitas Mulawarman, Samarinda.
Pearce II, John A. dan Robinson, 2008. Manajemen Strategis: Formulasi,
Implementasi dan Pengendalian, Jakarta.
Rangkuti, Freddy, 2005. Marketing Analysis Made Easy, Teknik Analisis
Pemasaran dan Analisis Kasus menggunakan Excel dan SPSS, PT.Gramedia,
Jakarta
Rangkuti, Freddy, 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis,
Cetakan ke-14. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Rangkuti, Freddy, 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus,
Intergrated Marketing Communications, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Solihin, Ismail, 2012. Manajemen Strategik, Erlangga, Jakarta.
Swastha, Basu DH, dan Hani Handoko, 2008. Manajemen Pemasaran: Analisis
Perilaku Konsumen, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy dkk, 2008. Pemasaran Strategik, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy, 2008. Strategi Pemasaran, Edisi 3, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Umar, Husein, 2005. Strategic Management in Action, Gramedia, Jakarta.
482
Download