BUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO KUALA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO KUALA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan pasal 9 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum , tarif Pelayanan di Badan Layanan Umum ditetapkan oleh Bupati; b. bahwa untuk menetapkan tarif pelayanan kesehatan pada Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat dipandang perlu untuk menetapkan tarif pelayanan kesehatan BLUD UPT Puskesmas di Kabupaten Barito Kuala; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan b perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati: Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-undang Nomor 3 Drt. Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesiaa Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara republik Indonesia Nomor 5063); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) Sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengeloaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340) 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32); 7. Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja DinasDinas Daerah Kabupaten Barito Kuala (Lembaran Daerah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2010 Nomor 16). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO KUALA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Barito Kuala. 2. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Bupati adalah Bupati Kabupaten Barito Kuala. 4. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala 6. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah Pusat Kesehatan Masyarakat di wilayah Kabupaten Barito Kuala yang terdiri dari Puskesmas Rawat inap dan Puskesmas non Rawat Inap 7. Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diberikan Puskesmas kepada masyarakat , mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan dan dituangkan dalam suatu system 8. Pelayanan Klinik adalah segala bentuk kegiatan Pelayanan yang dilakukan secara terpadu oleh tenaga medis, paramedis, dan non paramedis di Puskesmes yang ditujukan kepada seseorang dalam bentuk rawat jalan, 24 jam terbatas/UGD Puskesmas, pelayanan penunjang, dan Rawat Inap 8. Rawat jalan adalah pelayanan terhadap orang untuk keperluan observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medic di poliklinik umum, poliklinik gigi dan mulut, poliklinik KIA-KB-Imunisasi, dan konsultasi tanpa tinggal di ruang rawat inap baik di dalam dan diluar gedung 9. Rawat inap adalah pelayanan terhadap orang untuk keperluan observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dengan tinggal di ruang rawat inap, baik untuk pasien umum maupun kebidanan/kandungan 10. Poliklinik umum adalah pelayanan yang dilakukan secara terpadu oleh tenaga medis, paramedis, dan non paramedis yang ditujukan kepada seseorang untuk keperluan observasi, diagnosa, pengobatan gigi dan mulut, maupun pemberian surat keterangan dokter 11. Poliklinik gigi dan mulut adalah pelayanan yang dilakukan secara terpadu oleh tenaga medis, paramedis, dan non paramedis yang ditujukan kepada seseorang untuk keperluan observasi, diagnosa, pengobatan gigi dan mulut, maupun pemberian surat keterangan dokter gigi. 12. Poliklinik KIA-KB-Imunisasi adalah pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, keluarga berencana, imunisasi, pemeriksaan bayi, anak balita, dan anak pra sekolah sehat, serta kesehatan reproduksi. 13. Konsultasi adalah pelayanan yang diberikan kepada seseorang dalam bentuk pemberian informasi dan saran untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi. 14. Pelayanan 24 jam terbatas adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada seseorang untuk tindakan medik dan terapi meliputi observasi, diagnosis, pengobatan, dan tindakan secepatnya untuk mencegah kematian dan / atau kecacatan akibat kecelakaan atau penyakit tertentu di Puskesmas Rawat Inap. 15. Pelayanan UGD Puskesmas adalah diagnosis pengobatan, dan tindakan secepatnya untuk mencegah kematian dan/atau kecacatan akibat kecelakaan atau penyakit tertentu di Puskesmas. 16. Tindakan medik dan terapi adalah tindakan pembedahan, pertolongan persalinan, dan tindakan pengobatan yang menggunakan alat, tindakan lainnya yang dilakukan secara terpadu oleh tenaga medis, paramedis, dan non paramedis. 17. Pelayanan penunjang adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis, paramedis dan non paramedis meliputi laboratorium, radiodiagnositik dan elektromedik, rehabilitasi medik, dan layanan ambulans. 18. Pelayanan laboratorium adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga analis kesehatan untuk keperluan penegakan diagnostik. 19. Pelayanan radiognostik dan elektromedik adalah tindakan yang dilakukan oleh tenaga paramedis, radiographer untuk keperluan penegakkan diagnostic 20. Pelayanan rehabilitasi medik adalah tindakan yang dilakukan oleh tenaga medis, perawat atau bidan, fisioterapis untuk keperluan pengobatan dan pemulihan kesehatan. 21. Pelayanan ambulans adalah pelayanan transportasi yang diberikan untuk keperluan rujukan pasien. 22. Mobil jenazah adalah sarana transportasi roda 4 yang disiapkan dalam rangka melayani orang meninggal. 23. Praktek pendidikan kesehatan adalah segala bentuk pelayanan yang diberikan secara terpadu oleh tenaga medis, paramedis dan non paramedis yang ditujukan kepada praktik an baik perseorangan atau lembaga pendidikan kesehatan dan institusi lain berupa praktek klinik, non klinik, studi banding, dan penelitian. 24. Praktek klinik adalah kegiatan pendidikan kesehatan yang diberikan oleh tenaga medis dan perawat atau bidan berupa pembimbingan kasus-kasu klinik. 25. Praktek non klinik adalah kegiatan pendidikan kesehatan yang diberikan oleh tenaga medis dan perawat atau bidan berupa pembimbingan kasuskasus non klinik di masyarakat. 26. Penjamin adalah orang pribadi atau badan hukum atau pemberi jaminan lain atas sebagian atau seluruh biaya pelayanan kesehatan pasien di Puskesmas yang menjadi tanggungannya 27. Unit cost pelayanan kesehatan adalah jumlah biaya langsung maupun tidak langsung yang dibutuhkan untuk sebuah produk pelayanan di Puskesmas 28. Tarif pelayanan kesehatan adalah pungutan daerah sebagai imbalan atas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah. 29. Komponen tarif pelayanan kesehatan adalah unsure atau bahan yang dipergunakan sebagai bahan pertimbangan perhitungan pada tariff pelayanan kesehatan yang meliputi biaya operasional dan jasa pelayanan 30. Jasa sarana adalah imbalan yang diterima oleh Puskesmas atas dampak yang kemungkinan terjadi sebagai akibat pelayanan kesehatan yang berupa pengurangan kondisi kesehatan, petugas medis, paramedis, dan non medis dalam rangka memberikan pelayanan di Puskesmas 31. Jasa Pelayanan adalah imbalan yang diterima oleh Puskesmas atas dampak yang kemungkinan terjadi sebagai akibat pelayanan kesehatan yang berupa pengeurangan kondisi kesehatan, petugas medis, perawat, bidan dan non medis dalam rangka memberikan pelayanan di Puskesmas. 32. Obat adalah obat yang disediakan Puskesmas 33. Bahan non medis habis pakai adalah bahan non medis yang habis dipergunakan dalam pelayanan kesehatan, atnara lain karcis, plastik obat, dan dokumen rekam medis. BAB II TARIF PELAYANAN KESEHATAN Pasal 2 (1) Setiap orang atau badan yang menggunakan dan/atau memanfaatkan pealyanan kesehatan di puskesmas dikenakan tarif pelayanan kesehatan. (2) Pelayanan kesehatan di Puskesmas meliputi pelayanan kesehatan klinik, dan pelayanan pemeriksaan keseahatan. Pasal 3 Jenis pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (2) meliputi: a. Pelayanan klinik berupa: 1. Rawat jalan: a) Poliklinik umum; b) Poliklinik gigi dan mulut; dan c) Poliklinik KIA/KB/Imunisasi. 2. Pelayanan 24 jam terbatas/UGD Puskesmas; 3. Pelayanan penunjang: a) Laboratorium; b) Radiodiagnostik dan elektromedik; dan c) Layanan ambulans 4. Rawat inap; 5. General check up; dan 6. Praktik pendidikan kesehatan (klinik, non klinik dan masyarakat). b. Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Pasal 4 (1) Tarif pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) digolongkan berdasarkan jenis pelayanan yang diperoleh. (2) Tarif pelayanan kesehatan diperhitungkan berdasarkan hasil perhitungan komponen tarif. (3) Komponen tarif sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) terdiri atas: a. Biaya bahan (10%) b. Jasa pelayanan (70%) ; dan c. Jasa sarana (20%) (4) Pembagian jasa pelayanan seperti yang dimaksud pada ayat (3) diatur oleh pemimpin BLUD. (5) Tarif pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB III PENUTUP Pasal 5 Peraturan Bupati mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Barito Kuala Ditetapkan di Marabahan Pada tanggal 3 Desember 2016 BUPATI BARITO KUALA, H. HASANUDDIN MURAD Diundangkan di Marabahan Pada tanggal 4 Januari 2017 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA, H. SUPRIYONO BERITA DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA TAHUN 2016 NOMOR 50 Nomor register : 50.2016.12-050