1 BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Escherichia coli merupakan salah satu flora normal aerob yang dapat menjadi patogen dan dapat menyebabkan terjadinya infeksi saluran kemih , infeksi luka, infeksi paru-paru, infeksi meningeal, dan septikemia. Beberapa strain dari E. coli penting karena menyebabkan "travellers diarrhoea" dan haemolytic uraemic syndrome.( W. John Spicer, 2000 ). Meningitis pada bayi barn lahir dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dan protozoa. lnsidensi berkisar antara 0,2-0,4 per 1000 kelahiran hidup dan lebih tinggi pada bayi preterm. Meningitis dapat dikaitkan dengan sepsis atau muncul sebagai infeksi lokal. Kini meningitis terjadi pada kurang dari 20% bayi baru lahir dengan infeksi bakteri invasif pada awal kelahiran.( Nelson, 1999). Organisme yang menyebabkan penyakit pada bayi yang barn lahir berbeda dengan organisme yang menyebabkan penyakit pada tingkat umur yang lain. Kebanyakan organisme tersebut didapat oleh bayi yang barn lahir pada saat melewati lubang vagina ibu, saat terjadi persalinan. E. coli dan Streptococcus p hemoliticus group B merupakan penyebab utama infeksi sistem saraf pusat pada bayi yang berumur kurang dari satu bulan. (Tortora Gerard J., 2001) Terapi antimikro ba pada meningitis bakteri hams terdiri dari ampisilin dan sefotaksim, atau ampisilin dan gentamisin. Uji kerentanan organisme enterik gram-negatif terhadap antibiotika penting karena terjadi resistensi terhadap sefalosporin dan aminoglikosida. Kebanyakan aminoglikosida yang diberikan lewat rute parenteral tidak cukup mencapai kadar yang tinggi pada cairan serebro spinal tulang belakang atau ventrikel untuk menghambat pertumbuhan bakteri gram-negatif (Nelson, 1999) Karena..terjadi peningkatan resistensi terhadap antibiotik tersebut maka perlu dibuktikan secara in vitro mengenai efektivitas antibiotik ampisilin dan 2 gentamisin baik secara tunggal maupun secara kombinasi terhadap Escherichia coli. 1.2 Identifikasi Masalah Bagaimana efektivitas ampisilin dan gentamisin secara tunggal terhadap Escherichia coli secara in vitro, dan bagaimana efek ampisilin dan gentamisin apabila dikombinasikan terhadap E.coli. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini adalah mengetahui efektivitas in vitro penggunaan ampisilin atau gentamisin saja dengan kombinasi ampisilin dan gentamisin terhadap E.coli di laboratorium. Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui efektivitas in vitro penggunaan ampisilin atau gentamisin secara tunggal terhadap Escherichia coli. 2. Untuk mengetahui efektivitas in vitro dari kombinasi ampisilin dan gentamisin terhadap Escherichia coli. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini berguna sebagai masukan dalam memberikan terapi pengobatan pada kasus neonatal meningitis yang disebabkan oleh Escherichia coli . 1.5 Kerangka Pemikiran Resistensi Escherichia coli terhadap ampisilin dan gentamisin meningkat maka diperlukan suatu penelitian untuk mengetahui efektivitas dari penggunaan ampisilin dan gentamisin secara tunggal dan kombinasinya. ( Nelson, 1999) 3 1.6 Metode Penelitian Penelitian ini bersifat true eksperimental prospektif mengenai efektivitas penggunaan ampisilin dan gentamisin secara tunggal dan kombinasinya terhadap Escherichia coli secara in vitro dengan melakukan pemeriksaan bakteriologis pada sampellaboratorium. Zone inhibisi yang terbentuk diukur diametemya. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian : Laboratorium Mikrobiologi Universitas Kristen Maranatha. Waktu penelitian Bulan April - Bulan Juli. Fakultas Kedokteran