BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar / Umum 2.1.1 Data Data dapat diartikan sebagai kenyataan yang ada, berfungsi sebagai bahan sumber untuk menyusun suatu pendapat, keterangan yang benar, atau bahan yang dipakai untuk penalaran dan penyelidikan. Menurut McLeod, Raymond, Schell & George (2007, p187), data adalah fakta-fakta dan angkaangka yang relatif tidak berarti bagi pemakai. Fakta yang ada di dalam data dapat berupa simbol-simbol, gambar, kata, huruf atau lainnya yang menunjukkan sebuah ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain. 2.1.2 Sistem Menurut McLeod, Raymond, Schell & George (2007, p9), sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energy untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, dimana suatu model matematika seringkali bisa dibuat. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki hal yang bergerak. a. Sekelompok elemen yang saling berhubungan dan membentuk kesatuan. b. Sekelompok komponen yang berkerja sama menuju tujuan yang bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. c. Perakitan metode, prosedur, atau tehnik yang disatukan oleh interaksi teregulasi untuk membentuk kesatuan organisasi. d. Sekumpulan orang, mesin, dan metode yang teratur dan dibutuhkan untuk menyelesaikan serangkaian fungsi tertentu. 7 8 2.1.3 Informasi Menurut Reiner & Casey (2011, p10), informasi mengacu pada data yang telah terorganisir sehingga mereka memiliki makna dan nilai kepada penerima. Sesuatu data atau pesan yang telah diolah melalui berbagai media yang dimana tujuannnya untuk disampaikan kepada penerima dan pastinya ada sebuah manfaat dari penerimaan data tersebut. Informasi yang telah sampai kepada penerimanya telah melewati proses pengolahan terlebih dahulu. 2.1.4 Informasi Sistem Menurut Beyond –Davies p. (2009, p34), sistem informasi adalah kombinasi teratur dari user, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. User bergantung kepada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemroresan informasi (software), jaringan, dan sumber data. 2.1.5. Fact Finding Technique Menurut Thomas M. Connolly & Carolyn Begg (2010, p341), Fact Finding Technique merupakan proses formal dalam menggunakan tehnik seperti wawancara dan kuesioner. Tujuan dari tehnik ini untuk mengumpulkan fakta-fakta mengenai sistem, kebutuhan dan pengaturan dalam merancang sebuah proyek basis data. Tehnik-tehnik yang biasa digunakan adalah: a. Examining Documentation, adalah pemeriksaan dokumen, folmulir, laporan dan berkas-berkas yang berhubungan dengan sistem. b. Interviewing, adalah metode yang mudah dilakukan, maka dari itu sering sekali digunakan motode ini. Interview dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu unstructured interview dan structured interview. c. Observing the Enterprise in Operation, tehnik ini paling efektif dan efisien dalam meahami agar sistem yang akan dibuat menjadi 7 9 bermanfaat. Tehnik ini memungkinkan untuk berpartisipasi atau memantau seorang dalam melakukan pekerjaan dalam tujuan mempelajari sistem. d. Research, merupkan tehnik yang dilakukan dengan cara penelitian terhadap aplikasi dan masalah yang terjadi dengan cara mencari informasi dari buku-buku referensi, jurnal, ataupun internet. e. Questioner, tehnik ini mengunakan dokumen yang memiliki tujuan khusus yang memungkinkan fakta dikumpulkan dari responden dalam jumlah besar. Namun tehnik ini memungkinkan data yang didapat tidak akurat sesuai dengan kenyataan. 2.1.6 Basis Data Menurut Thomas M. Connolly & Carolyn Begg (2010, p14), basis data merupakan koleksi bersama data secara logis terkait, dan mendeskripsikan data ini, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari sebuah organisasi. Sedangkan menurut jurnal yang dibuat oleh Gretchen Irwin et al (2012), organisasi bergantung pada basis data untuk memberikan data yang akurat dan tepat waktu untuk mendukung bisnis yang berjalan dan pengambilan keputusan. 2.1.7 Database Management System (DBMS) Menurut Thomas M. Connolly & Carolyn Begg (2010, p14), Database Management System (DBMS) adalah sebuah kumpulan dari program aplikasi yang berinteraksi dengan basis data. Sistem basis data ini bertugas untuk menghubungkan dari beberapa program aplikasi dengan basis data yang telah berjalan sehingga keseluruhan sistem terkomputerisasi agar pengguna dapat dengan mudah mengubah atau menambahkan informasi sesuai yang diinginkan. Menurut Kyu Young Whang, Jae-Gil Lee et al (2009) dalam jurnalnya DBMS menyediakan mekanisme ekstensi untuk menambahkan jenis data barudan operasi untuk DBMSs mereka sendiri. Keuntungan yang akan didapat menggunakan DBMS adalah kecepatan, efisiensi ruang 10 penyimpanan, akurat, ketersediaan tempat penyimpanan, dan dapat dipakai secara bersamaan. Keuntungan DBMS ada berbagai macam yaitu: a. Kontrol terhadap pengulangan data (data redudancy) b. Mendapatkan data yang konsisten c. Mendapatkan informasi tambahan d. Meningkatkan intergritas data e. Data dapat dibagikan (sharing of data) f. Meningkatkan keamanan g. Pengurangan biaya operasional h. Meningkatkan kemampuan akses dan respon pada data i. Menyeimbangkan konflik kebutuhan j. Meningkatkan produktivitas k. Lebih mudah untuk melakukan back up & revovery) l. Meningkatkan pemeliharaan melalui idepedensi data Adapun kerugian menggunakan DBMS yaitu: a. Kompleksitas data b. Ukuran data menjadi besar karena kompleksitasnya c. Biaya membangun DBMS (hardware & sofrware) Ada berbagai macam komponen - komponen DBMS, yaitu: a. Perangkat Lunak (Software) Terdiri dari perangkat lunak DBMS dan program aplikasi untuk menjalankan database. b. Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yaitu dari komputer pribadi (Personal Computer) hingga ke mainftrame dan mencakup suatu jaringan. c. Data Data menjadi suatu jembatan antaran komponen mesin dan komponen manusia. operasional dan meta data. d. Prosedur Database berisi data 11 Memuat aturan - aturan atau cara menjalankan sistem yang dibangun. e. Personil User yang menggunakan atau yang akan menjalankan sistem. 2.1.8. Database Lifecycle Menurut Thomas M. Conolly & Carolyn Begg (2010, p313), sistem database menjadi komponen yang mendasar dari sistem informasi organisasi yang (lifecycle)aplikasi database lebih besar sehingga alur berhubungan dengan alur (lifecycle) sistem informasi. Gambaran dari tahapan-tahapan lifecycle aplikasi sebagai berikut: Gambar 2.1 database lifecycle https://cs.uwaterloo.ca/~fwtompa/cs640/overview.html 12 Tahapan - tahapan dalam database lifecycle adalah: a. Database Planning Merencanakan bagaimana setiap langkah pembuatan database dapat dijalankan seefisien mungkin dan efektif mungkin. b. System Definition Menspesifikasikan ruang lingkup (scope) dan batasan dari aplikasi database, pemakai, dan area aplikasi. c. Requirement Collection and Analysis Analisa dan pengumpulan kebutuhan-kebutuhan dari pemakai dan areal aplikasi. d. Database Design Perancangan conceptual, logical, dan physical dari database. a. Menurut jurnal CommIT Vol.5 (2011), dalam membuat database design conceptual yang perlu diperhatikan adalah identifikasi entitas, atribut , menentukan domain dari setiap atribut, dan juga menetukan primary key dari setiap entitas. b. Menurut jurnal CommIT Vol.5 (2011), logical model melewati tahapan menguangi relationship, validasi relasi dengan normalisasi, memberikan hak akses, review model data, menggabungkan model data logis, setelah itu menentukan DBMS. c. Menurut jurnal CommIT Vol.5 (2011), physical model ialah data yang dihasilkan di logical model dikembangkan untuk membuat bentuk fisik, seperti menentukan analisa transaksi, memperkirakan media penyimpanan, menetapkan mekanisme keamanan. e. Implementation Membuat dari hasil rancangan conceptual, logical, dan physical dari database f. Data Conversion and Loading Memasukkan data dari sistem lama ke baru. g. Testing 13 Aplikasi database akan diuji untuk mendapatkan kesalahan dan divalidasi dengan kebutuhan yang dispesifikasikan user. h. Operational Maintanance Aplikasi database yang telah diimplementasikan sepenuhnya kepada user, namun pada saat diimplementasikan akan dapat pengawasan dan diraawat berkala agar peforma database tetap terjaga. 2.1.9 Arsistektur Database Menurut Thomas M. Connolly & Carolyn Begg (2010, p34), menurut ANSI - SPARC Architecture terdapat tiga level arsitektur basis data, yaitu: Gambar 2.2 The ANSI-SPARC three-levelarchitecture Thomas M. Connolly & Carolyn Begg (2010, p34 1. External Level Level ini merupakan view basis data pada pengguna (user). Setiap user mempunyai view masing-masing sesuai dengan 14 kebutuhan informsinya. Tampilan eksternal hanya mencakup entitas, atribut dan hubungannya. 2. Conceptual Level Level ini adalah level yang menggambarkan data apa saja yang tersimpan dalam basis data dan terhubung antar data-data tersebut. 3. Internal Level Level ini adalah representasi fisik dari basis data yang ada di komputer. Pada level ini menggambarkan bagaimana data tersimpan dalam suatu basis data. 2.1.10. Activity Diagram Menurut Thomas M. Connolly & Carolyn Begg (2010, p842), activiy diagram ialah jenis alur kerja diagram yang menggambarkan kegiatan pengguna dan aliran sekuensial para pengguna. Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi dari trigger oleh state sebelumnya. Simbol – symbol dalam Activity Diagram sebagai berikut: Tabel 2.1 Lambang Activity Diagram http://widuri.raharja.info/index.php?title=Berkas:Daftar_Simbol_A ctivity_Diagram.png 15 2.1.11. Use Case Diagram Menurut Thomas m. Connolly & Carolyn Begg (2010, p838), use case diagram adalah diagram yang menunjukkan sistem. Use case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda atau sesuatu dalam sebuah model serta direalisasikan di dalam sistem yang akan dirancang. 2.1.12. Database Relational Menurut Thomas M. Conolly & Caroyln Begg (2010, p74), database relational adalah koleksi dari tabel-tabel normalisasi berhubungan dengan tabel yang berbeda nama, terdiri dari kumpulan record dan field. Tabel-tabel tersebut kemudian dihubungkan dengan satu field di tabel lain disebut dengan key. Database Relational memiliki dua jenis field yaitu: 1. Primary Key, yaitu sebuah field yang menjadi kunci utama dari sebuah tabel yang menunjukkan bahwa field tersebut tidak dapat diisi dengan data yang sama atau field tersebut menjadikan record yang memiliki identitas yang membedakan data satu dengan yang lainnya. 2. Foreign Key, yaitu sebuah field yang digunakan untuk field yang lainnya. Hubungan antara tabel di dalam database relational dapat dibagi menjadi tiga yaitu: 1. One-to-one, yaitu hubungan antara tabel yang record pada satu tabel hanya dapat berhubungan dengan satu record pada tabel lainnya. 2. One-to-many, yaitu hubungan antara tabel yang record pada satu tabel dapat berhubungan dengan beberapa record pada tabel lainnya. 3. Many-to-many, yaitu hubungan antara tabel dimana satu isi record pada salah satu tabel dapat berhubungan dengan 16 beberapa record pada tabel lainnya dengan kata kata lain record pada tabel dapat berhubungan dengan lebih dari satu. 2.1.13. Normalisasi Menurut Thomas M. Connolly & Carolyn Begg (2010, p388), normaliasi adalah sebuah tehnik untuk menghasilkan satu set hubungan dengan sifat yang diinginkan yang menjadi kebutuhan data suatu organisasi atau perusahaan yang memerlukan basis data. Tujuan dari normalisasi adalah: 1. Untuk menghilangkan kerangkapan data. 2. Untuk mengurangi kompleksitas. 3. Untuk mempermudah modifikasi data. Langkah-langkah normalisasi data menurut Thomas M. Connolly & Carolyn Begg (2010, p401) sebagai berikut: 1. Unnormalized Normal Form (UNF) Merupakan sebuah tabel yang berisi satu atau lebih yang berulang (kompleks). 2. First Normal Form (1NF) Merupakan sebuah hubungan dimana persimpangan setiap baris dan kolom berisi satu dan hanya satu nilai. Cara untuk mengubah tabel UNF menjadi First Normal Form (1NF) dengan mengidentifikasi dan menghilangkan bagian yang mengandung pengulangan kelompok atau repeating group pada tabel. 3. Second Normal Form (2NF) Merupakan suatu relasi yang ada di bentuk normal pertama. Setiap atribut yang bukan primary key, fungsinya tergantung kepada primary key. Bentuk normal akan diperoleh bila setiap atribut yang bukan primary key dari suatu tabel secara penuh merupakan functional dependence dari primary key tersebut. 4. Third Normal Form (3NF) Third Normal Form (3NF) adalah suatu relasi yang ada di pertama dan kedua bentuk normal yang dimana tidak ada atribut dari non primary key yang transitif tergantung pada primary key. 17 Third Normal Form (3NF) dapat dikatakan normal apabila keganjilan yang ada di dalamnya sudah tidak ada. Contoh Normalisasi: UNF: Bon Faktur( Nama Supplier, Alamat Supplier, No. Telp., No. Nota, Tanggal Transaksi, Kode Barang, Nama Barang, Harga, Quantity , Total, Subtotal, Pemberi, Penerima) 1NF: Supplier ( Nama Supplier, Alamat , No. Telp.) Transaksi ( No. Nota, Kode Barang, Tanggal Transaksi, Nama Barang, Harga Barang , Satuan , Quantity , Total , Sub Total) 2NF: Supplier ( Kode Supplier , Nama Supplier , Alamat , No. Telp.) Master Barang (Kode Barang , Nama Barang , Harga , Satuan) Transaksi (No. Nota , Tanggal Transaksi , Kode Barang , Nama Barang , Harga , Satuan , Quantity , Pemberi , Penerima) 3NF: Supplier ( Kode Supplier , Nama Supplier , Alamat , No. Telp.) Master Barang (Kode Barang , Nama Barang , Harga , Satuan) Header Transaksi (No. Nota , Tanggal Transaksi , Kode Supplier , Pemberi , Penerima) Detail Transaksi ( No. Nota , Kode Barang , Quantity) 2.1.14. Entity Relationship Menurut Thomas M. Connolly & Carolyn Begg (2010, p445), diagram Entity Relationship digunakan untuk mewakili entitas dan juga digunakan untuk berhubungan satu dengan lainnya agar lebih mudah. Sepanjang tahap merancang database, ER diperlukan untuk membantu membangun sebuah gambaran dari bagian yang akan dimodelkan. Konsep dasar ER model: 1. Entity Types 18 Merupakan sekelompok obyek dengan sifat yang sama, yang diidentifikasi oleh perusahaan memiliki keberadaan bebas. 2. Relationship Type Merupakan sekelompok hubungan yang memiliki satu atau lebih entity. 3. Attribute Merupakan properti dari sebuah entity atau sebuah relationship. 4. Key , terdiri dari: a. Candidate Key Suatu atribut atau satu set minimal atribut yang hanya mengidentifikasilan secara unik untuk sauatu kejadian spesifik dari entitas. b. Primary Key Suatu atribut yang dapat membedakan semua basis data (row) dalam tabel secara unik. c. Composite Key Merupakan kunci yang terdiri dari dua atau lebih atribut yang secara unik mengidentifikasi suatu kejadian entitas. a) Entity Merupakan sesuatu yang memiliki keberadaan yang unik dan berbeda. b) Attribute, merupakan ciri-ciri kualitatif yang dimiliki oleh suatu obyek, yang mencerminkan sifat-sifat dari obyek tersebut. c) Relationship Merupakan asosiasi bisnis alami yang ada antara satu atau lebih entitas. 2.1.15. Microsoft Visual C# Menurut Agus Kurniawan (2010, p17), C# adalah bahasa pemograman baru yang diciptakan oleh microsoft, C# bisa digunakan untuk membangun berbagai macam jenis aplikasi, seperti aplikasi desktop dan aplikasi berbasis web, karena: 1. Sederhana 2. Modern 19 3. Object-Oriented Language 4. Powerfull dan fleksibel 5. Efisien 6. Modular 2.1.16. Structure Query Language SQL merupakan sekumpulan perintah khusus yang digunakan untuk mengakses database relational. SQL adalah sebuah bahasa komputer yang mengikuti standar America Standartd Institute (ANSI) yang digunakan dalam database relational management. Terdapat tiga jenis perintah SQL, yaitu DDL, DML, dan DCL. Menurut jurnal ComTech Vol.5 (2014) SQL sangat dikenal sebagai Relational Database Management System (RDBMS), selain itu SQL digambarkan sebagai data enterprise platform yang dibangun di atas banyak fitur yang pertama kali didirikan di SQL Server 2005. 1. Data Definition Language (DDL) Merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pendefinisian suatu structre database. Perintah yang termasuk DDL seperti: a. CREATE b. ALTER c. RENAME d. DROP 2. Data Manipulation Language (DML) Merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pengolahan atau manipulasi data atau record dalam tabel. Perintah DML seperti: a. SELECT b. INSERT c. UPDATE d. DELETE 3. Data Control Language (DCL) Merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pengaturan hak akses user terhadap server, database, tabel ataupun field. Perintah DCL seperti: 20 a. GRANT b. REVOKE Salah satu aplikasi yang dapat menjalankan bahasa SQL adalah microsoft SQL. Microsoft SQL merupakan Relational Database Management System (RDMS) yang dirancang untuk berjalan pada platform mulai dari laptop hingga server multiprocessor besar. Program ini digunakan sebagai sistem backend untuk website dan CRMS perusahaan dan dapat membantu ribuan pengguna secara bersamaan. SQL server menggunakan alat untuk membantu tugas-tugas pemograman, program ini lebih baik penggunaanya dibandingkan dengan microsoft access. 2.2. Teori Khusus 2.2.1. Penjualan Menurut Kotler (2012, p470), penjualan adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh bagian penjualan dimana meliputi prospecting dan standarlisasi, preapproach, approach, presentasi dan demonstrasi, mengenai keluhan, closing, dan follow-up. 2.2.2. Jasa Menurut Kotler (2012, p428), jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa juga tidak terikat suatu produk. 2.2.3. Problem Solving Menurut Raymond McLeod (2007, p19), pemecahan masalah mengingatkan pada perbaikan hal-hal yang salah. Masalah sebagai suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian atau keuntungan yang luar biasa. Memberikan respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungan. Pemimmpin akan 21 membuat banyak keputusan dalam memecahkan masalah. Ada tiga jenis usaha pendekatan sistematis untuk pemecahan masalah, yaitu: 1. Persiapan Manajer memandang perusahaan sebagai suatu sistem dengan memahami lingkungan dan mengidentifikasi subsistem- subsistem dalam perusahaan. 2. Definisi Manajer bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian sistem menurut suatu urutan. 3. Solusi Manajer mengidentifikasi berbagai solusi alternatif, mengevaluasi, memilih yang terbaik, menerapkan dan membuat tindak lanjut untuk memastikan solusi itu berjalan dengan baik dan benar. 2.2.4. Electronic Data Capture (EDC) Electronic Data Capture (EDC) merupakan system yang terkoputerisasi yang dibuat untuk mengumpukan data dalam bentuk data elektronik. EDC saat ini sudah berkembang dan sering digunakan untuk pembayaran menggunakan kartu kredit, debit, bahkan saat ini EDC digunakan pada Id Card karyawan untuk absen di tempat kerja mereka. Cara kerja EDC pun ada beberapa macam yaitu digesekkan kepada mesin atau menempelkan chip yang berada di kartu EDC lalu mesin akan membaca dan menerima data yang tersimpan pada kartu tersebut. 22 Gambar 2.4 Contoh Mesin EDC https://representativer.files.wordpress.com/2013/06/visa-dan-master.jpg