PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 FOR THE PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2014 ISI/CONTENTS Hal./Page SURAT PERNYATAAN DIREKSI/BOARD OF DIRECTORS’ STATEMENT ------------------- 1 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION -------------------------------- 2-3 LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME--------------------------- 4 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY ---------------------------------- 5 LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS --------------------------------------------- 6 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS ------------------------------- 7 - 58 PT Multi Bintang Indonesia Tbk PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014/31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2104 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) ASET Catatan/ Notes 31 Maret/ March 2015 31 Desember/ December 2014 CURRENT ASSETS ASET LANCAR KAS PIUTANG USAHA - BERSIH Pihak ketiga Pihak berelasi PERSEDIAAN - BERSIH BEBAN DIBAYAR DIMUKA ASET LANCAR LAINNYA TOTAL ASET LANCAR 2c, 2d, 2k, 3 131,467 146,364 2d,2k,4 2d,2k,2l, 4 2e, 5 6 200,765 728 251,793 44,955 1,778 631,486 381,867 184 226,717 54,542 6,820 816,494 KLAIM PENGEMBALIAN PAJAK 2i,11h 2f, 8 11a 32,820 1,298,919 66,228 28,478 1,315,305 46,528 CLAIM FOR TAX REFUND 13,060 24,246 OTHER NON-CURRENT ASSETS 1,411,027 1,414,557 2,042,513 2,231,051 ASET TIDAK LANCAR LAINNYA TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET CASH TRADE RECEIVABLES – NET Third parties Related party INVENTORIES - NET PREPAID EXPENSES OTHER CURRENT ASSETS TOTAL CURRENT ASSETS NON-CURRENT ASSETS ASET TIDAK LANCAR ASET PAJAK TANGGUHAN ASET TETAP ASSETS Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. DEFERRED TAX ASSETS FIXED ASSETS TOTAL NON-CURRENT ASSETS TOTAL ASSETS See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these consolidated financial statements. PT Multi Bintang Indonesia Tbk Subsidiary 2 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014/31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK UTANG USAHA CERUKAN PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK UTANG PAJAK PENGHASILAN UTANG PAJAK LAINNYA JAMINAN EMBALASI LIABILITAS INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF LIABILITAS JANGKA PENDEK LAINNYA TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK Catatan/ Notes 31 Maret/ March 2015 31 Desember/ December 2014 2d, 2l, 9 2d,3 2d,10 11b 11c 2d,2h,12 79,556 550,000 23,750 18,790 218,044 413 750,000 25,406 36,299 176,239 196,174 2d,7 2d,13 3,742 440,731 3,418 359,047 1,292,808 1,588,801 11h 2g, 14 70,088 15,176 69,799 15,891 DEFERRED TAX LIABILITIES EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION 3,304 2,763 88,568 88,453 OTHER NON-CURRENT LIABILITIES TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES Equity attributable to owners of the parent company SHARE CAPITAL Authorized, fully issued and paid-up capital: 2,107,000,000 shares par value per share Rp 10 (whole Rupiah) EQUITY EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk MODAL SAHAM Modal dasar ditempatkan dan disetor penuh: 2.107.000.000 saham, nilai nominal per saham Rp 10 (Rupiah penuh) TAMBAHAN MODAL DISETOR SALDO LABA: Sudah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya CURRENT LIABILITIES TRADE PAYABLES BANK OVERDRAFT SHORT-TERM BANK LOANS INCOME TAXES PAYABLE OTHER TAXES PAYABLE DEPOSITS ON CONTAINERS DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENT LIABILITIES OTHER CURRENT LIABILITIES TOTAL CURRENT LIABILITIES NON-CURRENT LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PANJANG LIABILITAS PAJAK TANGGUHAN LIABILITAS IMBALAN KERJA LIABILITAS JANGKA PANJANG LAINNYA TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG EQUITY 15 21,070 21,070 16 1,802 1,802 17 12 638,057 660,941 196 661,137 11 530,727 553,610 187 553,797 2,042,513 2,231,051 Kepentingan non-pengendali TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL RETAINED EARNINGS: Appropriated Unappropriated Non-controlling interests TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these consolidated financial statements. PT Multi Bintang Indonesia Tbk 3 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014/ FOR PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) Catatan/ Notes PENDAPATAN BIAYA POKOK PENJUALAN LABA BRUTO Pendapatan lainnya Beban pemasaran dan penjualan Beban umum dan administrasi 31 Maret/ March 2015 2j,18 19 20 21 LABA USAHA 31 Maret/ March 2014 568,986 (260,461) 308,525 738,142 (310,033) 428,109 1,002 (127,156) (29,978) (156,132) 4,966 (121,630) (31,009) (147,673) 152,393 280,436 OPERATING PROFIT REVENUE COST OF GOODS SOLD GROSS PROFIT Other income Marketing and selling expenses General and administrative expenses PENDAPATAN (BIAYA) KEUANGAN NETO: Pendapatan keuangan Biaya keuangan 5,419 (13,538) (34,050) NET FINANCE INCOME (COST): Finance income Finance costs LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 144,274 246,386 PROFIT BEFORE INCOME TAX (36,934) (62,166) INCOME TAX EXPENSE 107,340 184,220 PROFIT FOR THE PERIOD - - - - OTHER COMPREHENSIVE INCOME: Actuarial (loss) gain from defined benefit Plan Related income tax 107,340 184,220 Total comprehensive income for period, net of tax BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2i,11d LABA PERIODE BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN: (Kerugian) keuntungan aktuarial atas program manfaat pasti Pajak penghasilan terkait Total pendapatan komprehensif periode berjalan setelah pajak Net profit attributable to: Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali 107,331 9 107,340 184,184 36 184,220 107,331 9 107,340 184,184 36 184,220 Total comprehensive income attributable to: Total Pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar/ditempatkan (dalam angka penuh) Owners of the parent company Non-controlling interests Basic and diluted earnings per share attributable to owners of parent company Laba per saham dasar dan dilusian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Laba periode berjalan (Rupiah penuh)* Owners of the parent company Non-controlling interests 2m 51 2,107,000,000) • Efektif per tanggal 6 November 2014, saham perseroan diperdagangkan dengan nilai nominal baru (pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1,000 menjadi Rp 10) Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 8,742 ) 21,070,000) Profit for the period (whole Rupiah)* Weighted average of total outstanding/issued shares (in full amount) * Effective as of November 6, 2014, the company's shares traded at a new nominal value (stock split of shares from Rp 1,000 to Rp 10) See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these consolidated financial statements. PT Multi Bintang Indonesia Tbk Subsidiary 4 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 MARCH 2014/ FOR PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 MARCH 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Attributable to owners of the parent company Saldo laba/ Tambahan Retained earnings *) modal Modal disetor/ Yang telah Yang belum saham/ Additional ditentukan ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Share paid-in capital capital Appropriated Unappropriated Saldo per 31 Maret 2014 Perubahan ekuitas periode sembilan bulan berakhir 31 Desember 2014 Dividen kas oleh entitas anak Pencadangan saldo laba untuk cadangan menurut undang-undang (Catatan 17) Laba bersih selama periode Dividen kas (Catatan 22) Kerugian komprehensif lain periode berjalan, setelah pajak Saldo per 31 Desember 2014 Perubahan ekuitas periode tiga bulan berakhir 31 Maret 2015 Dividen kas oleh entitas anak Pencadangan saldo laba untuk cadangan menurut undang-undang (Catatan 17) Laba bersih selama periode Dividen kas (Catatan 22) Kerugian komprehensif lain periode berjalan, setelah pajak Saldo per 31 Maret 2015 Kepentingan non-pengendali/ Non-controlling Interests Jumlah/ Total Jumlah ekuitas/ Total equity 21,070 1,802 10 1,148,581) 1,171,463) 290) 1,171,753) - - - - - (239) (239) - - 1 - (1) 610,524 (1,221,554) 610,524 (1,221,554) 139 - 610,663 (1,221,554) - - - (6,823) (6,823) (3) (6,826) 21,070 1,802 11 530,727 553,610 187 553,797 Balance as of 31 December 2014 - - - - - - - - - 1 - (1) 107,331 - 107,331 - 9 - 107,340 - - - - - - - - 21,070 1,802 12 638,057 660,941 196 661,137 *) Saldo laba termasuk keuntungan (kerugian) aktuarial Balance as of 31 March 2014 Change in equity nine-month period ended 31 December 2014 Cash dividend by the subsidiary Appropriation of retained earnings for statutory reserves (Note 17) Net profit for the period Cash dividends (Note 22) Other comprehensive expense during the period, net of tax Change in equity three-month period ended 31 March 2015 Cash dividend by the subsidiary Appropriation of retained earnings for statutory reserves (Note 17) Net profit for the period Cash dividends (Note 22) Other comprehensive expense during the period, net of tax Balance as of 31 March 2015 *) Retained earnings include actuarial gain (loss) Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral dari laporan keuangan konsolidasian. part of these consolidated financial statements. PT Multi Bintang Indonesia Tbk Subsidiary 5 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014/ FOR PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 31 Maret/ March 2015 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI: Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas ke pemasok dan karyawan Penerimaan bunga Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan badan (Pembayaran) penerimaan kas lain-lain Arus kas neto dari aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI: Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Arus kas neto untuk aktivitas Investasi 31 Maret/ March 2014 754,690 (459,579) 7,933 (20,419) (62,343) (2,189) 751,788 (234,153) 3,647 (90,213) 8,509 218,093 439,578 (33,018) 710 (123,382) 1,081 (32,308) (122,301) CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES: Cash received from customers Cash paid to suppliers and employees Interest received Interest paid Corporate income tax paid Other cash (paid) received Net cash provided by operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES: Acquisitions of fixed assets Proceeds from sales of fixed assets Net cash used in investing Activities (269) (200,413) (99) - (200,682) (99) CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES: Payments of cash dividends Proceeds from short-term bank loans Repayments of short-term bank loans Net cash used in financing Activities (PENURUNAN) KENAIKAN KAS (14,897) 317,178 (DECREASE) INCREASE IN CASH KAS PADA AWAL PERIODE 146,364 145,511 CASH, BEGINNING OF THE PERIOD KAS PADA AKHIR PERIODE 131,467 462,689 CASH, END OF THE PERIOD ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN: Pembayaran dividen kas Penerimaan utang bank jangka pendek Pembayaran utang bank jangka pendek Arus kas neto untuk aktivitas pendanaan Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these consolidated financial statements. PT Multi Bintang Indonesia Tbk 6 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 FOR PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/ (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 1. UMUM 1.GENERAL (“Perseroan”) Parent Company PT Multi Bintang Indonesia Tbk (“the Company”) Perseroan didirikan pada tanggal 3 Juni 1929 berdasarkan akta notaris No. 8 dari Tjeerd Dijkstra, notaris di Medan, dengan nama N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen. Perseroan berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat berlokasi di Talavera Office Park Lantai 20, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22-26, Jakarta 12430, dan pabrik berlokasi di Jl. Daan Mogot KM. 19, Tangerang 15122 dan Jl. Raya Mojosari – Pacet KM. 50, Sampang Agung, Jawa Timur. Perseroan adalah bagian dari Kelompok Heineken, dimana pemegang saham utama adalah Heineken N.V. (Heineken). Transaksi dan saldo signifikan dengan pihak berelasi disajikan dalam Catatan23 atas laporan keuangan konsolidasian. The Company was established on 3 June 1929, based on notarial deed No. 8 of Tjeerd Dijkstra, notary public in Medan, under the name N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen. The Company is domiciled in Indonesia with its head office located at Talavera Office Park 20th Floor, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22-26, Jakarta 12430, and breweries located at Jl. Daan Mogot KM. 19, Tangerang 15122 and Jl.Raya Mojosari – Pacet KM. 50, Sampang Agung, East Java. The Company is part of the Heineken Group, where the ultimate shareholder is Heineken N.V. (Heineken). Significant transactions and balances with related parties are disclosed in Note 23 to the consolidated financial statements. Pada tanggal 15Desember 1981, 16,71% dari modal dasar ditempatkan Perseroan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Dengan surat dari PTBursa Efek Jakarta No.S-3728/BEJ.EEM/12-2000 tanggal 18Desember 2000 dan PT Bursa Efek Surabaya No. JKT-019/MKT-LIST/BES/I/2001 tanggal 29 Januari 2001, saham Perseroan yang ditempatkan sejumlah 21.070.000 dicatatkan di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 12 Januari 2001 dan di Bursa Efek Surabaya sejak tanggal 5Februari 2001. Pada tanggal 30Nopember 2007, Bursa Efek Surabaya di-merger ke Bursa Efek Jakarta, dan keduanya membentuk Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan demikian, sejak 3Desember 2007, saham-saham Perseroan diperdagangkan di BEI. On 15 December 1981, 16.71% of the Company’s authorized issued share capital was listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges. By letters from PT Bursa Efek Jakarta No. S-3728/BEJ.EEM/12-2000 dated 18 December 2000 and PT Bursa Efek Surabaya No. JKT-019/MKT-LIST/BES/I/2001 dated 29 January 2001, the Company’s issued shares totalling 21,070,000 were listed on the Jakarta Stock Exchange from 12 January 2001 and on the Surabaya Stock Exchange from 5February 2001. On 30November 2007, the Surabaya Stock Exchange was merged into the Jakarta Stock Exchange to become the Indonesia Stock Exchange (IDX). Accordingly, from 3December 2007, the Company’s shares were traded on the IDX. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 25, tanggal 29 September 2014, sehubungan dengan pemecahan saham dengan mengubah nilai nominal saham dari Rp 1.000 (nilai penuh) per saham menjadi Rp 10 (nilai penuh) per saham. The Company’s Articles of Association have been amended several times. The most recent amendment was affected by deed of notary public H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 25 dated 29 September 2014 regarding stock split by reducing the par value from Rp 1,000 (full amount) per share to Rp 10 (full amount) per share. Pemecahan saham ini telah mendapat persetujuan dari Bursa Efek Indonesia melalui surat No. S05116/BEI.PNG/10-2014 tanggal 29 Oktober 2014. Dengan demikian, saham Perseroan yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia menjadi 2.107.000.000 saham. The stock split was approved by the Indonesian Stock Exchange through its letter No. S-05116/BEI.PNG/102014 dated 29 October 2014. Accordingly, the Company’s issued shares totalling 2,107,000,000 shares were listed on the Indonesian Stock Exchange. a. Induk Perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Tbk a. 7 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 FOR PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/ (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 1.GENERAL (Continued) 1. UMUM (Lanjutan) Sesuai dengan Anggaran Dasar, Perseroan beroperasi dalam industri bir dan minuman lainnya. Untuk mencapai tujuan usahanya, Perseroan dapat melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut: In accordance with the Articles of Association, the Company operates in the beer and other beverages industry. To achieve its business objectives, the Company can conduct the following activities: Produksi bir dan minuman lainnya dan produkproduk lain yang relevan Production of beer and other beverages and other relevant products Pemasaran produk-produk tersebut di atas, pada pasar lokal dan internasional Marketing of its products, as mentioned above, in local and international markets Impor atas bahan-bahan promosi yang relevan dengan produk-produk di atas. Import of promotional materials relevant to the above products. Perseroan memulai operasi komersial pada tahun 1929. The Company commenced commercial operations in 1929. Per 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, Perseroan mempekerjakan sejumlah 356 dan 357 karyawan. As of 31 March 2015 and 31 December 2014, the Company had 356 and 357 employees, respectively. Per 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: As of 31 March 2015 and 31 December 2014, the composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors were as follows: 2015 2014 : Tn./Mr. Cosmas Batubara Tn./Mr. Cosmas Batubara : President Commissioner/ Independent Commissioner Komisaris Independen : Tn./Mr. Subarto Zaini Tn./Mr. Martiono Hadianto Tn./Mr. Sumantri Slamet Tn./Mr. Subarto Zaini Tn./Mr. Martiono Hadianto Tn./Mr. Sumantri Slamet : Independent Commissioners Komisaris : Tn./Mr. Bobby Henry Noya Tn./Mr. Michiel Egeler Tn./Mr. Theodorus Antonius Fredericus de Rond Tn./Mr. Roland Pirmez Tn./Mr. Bobby Henry Noya Tn./Mr. Michiel Egeler Tn./Mr. Theodorus Antonius Fredericus de Rond Tn./Mr. Roland Pirmez : Commissioners Presiden Direktur : Tn./Mr. Chin Kean Huat Tn./Mr. Chin Kean Huat : President Director Direktur Independen : Tn./Mr. Bambang Britono Tn./Mr. Bambang Britono : Independent Director Direktur : Tn./Mr. Maarten Hoedemaker Tn./Mr. Robbert Jan Mooij Tn./Mr. Maarten Hoedemaker Tn./Mr. Robbert Jan Mooij : Directors Presiden Komisaris/ Komisaris Independen Laporan keuangan telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh direksi pada tanggal 27 April 2015. The financial statements were authorized for issuance by directors on 27 April 2015. 8 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 FOR PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/ (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 1. UMUM (Lanjutan) b. Entitas anak PT Multi Bintang Indonesia Niaga 1.GENERAL (Continued) b. Subsidiary PT Multi Bintang Indonesia Niaga PT Multi Bintang Indonesia Niaga didirikan dengan akta notaris Singgih Susilo, SH No. 69, tanggal 17 Desember 2004. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. C-31593 HT.01.01.TH.2004 tanggal 29 Desember 2004, didaftarkan dengan No. TDP 09.05.1.51.50089 pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Jakarta Pusat No. 09.05.000055 tanggal 10 Januari 2005, dan diumumkan dalam Tambahan No. 1059 pada Berita Negara No. 9 tanggal 1 Februari 2005. PT Multi Bintang Indonesia Niaga was established by deed of Singgih Susilo, SH No. 69, dated 17 December 2004. This deed was ratified by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under No. C-31593 HT.01.01.TH.2004 on 29 December 2004, registered under No. TDP 09.05.1.51.50089 at Central Jakarta Company Registration Office No. 09.05.000055 on 10 January 2005, and published in Supplement No. 1059 to State Gazette No. 9 on 1 February 2005. Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, entitas anak beroperasi sebagai distributor utama minuman. Entitas anak memulai operasi komersial pada tanggal 1 Januari 2005. In accordance with the Articles of Association, the subsidiary operates as a beverage main distributor. The subsidiary commenced commercial operations on 1January 2005. Per 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, entitas anak mempunyai masing-masing 136 dan 137 karyawan. As of 31 March 2015 and 31 December 2014, the subsidiary had 136 employees and 137 employees, respectively. Total aset entitas anak per 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing Rp 459.492 dan Rp 696.812 juta. Total assets of the subsidiary as of 31 March 2015 and 31 December 2014 were Rp 459,492 million and Rp 696,812 million, respectively. Entitas anak adalah perusahaan yang berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat yang berlokasi di Talavera Office Park Lantai 20, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22 – 26, Jakarta 12430. The subsidiary is an Indonesian domiciled company with its head office located at Talavera Office Park 20th Floor, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22 – 26, Jakarta 12430. Persentase kepemilikan Perseroan pada PT Multi Bintang Indonesia Niaga adalah 99,9%. The Company’s ownership interest in PT Multi Bintang Indonesia Niaga is 99.9%. Anggaran Dasar entitas anak telah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaries H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 6, tanggal 22 Januari 2014, sehubungan dengan perubahan tahun buku entitas anak yang berakhir 30 September menjadi 31 Desember. Perubahan tersebut telah didaftarkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat No. AHU-0016203.AH.01.09 tanggal 28 Februari 2014 dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. The subsidiary’s Articles of Association have been amended several times. The most recent amendment was effected by deed of notary public H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 6, dated 22 January 2014 regarding, among others, change of the subsidiary’s fiscal year-end from 30 September to 31 December. The changes have been registered to the Minister of Law and Human Rights based on letter No. AHU0016203.AH.01.09 dated 28 February 2014 and recorded in the database of the Legal Entities Administraton System of the Ministry of Law and Human Rights. 9 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 FOR PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/ (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian a. Basis for preparation of consolidated financial statements YANG SIGNIFIKAN Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”). The consolidated financial statements have been prepared in conformity with the Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”). Perseroan menyusun laporan keuangan konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 dengan perbandingan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. The Company prepared its consolidated financial statements for the period ended 31 March 2015 with corresponding figures for the year ended 31 December 2014. Laporan keuangan konsolidasian yang disajikan dalam jutaan Rupiah disusun atas dasar akrual, menggunakan konsep biaya perolehan kecuali dinyatakan lain. The consolidated financial statements presented in millions of Rupiah are prepared on the accrual basis using the historical cost concept, unless otherwise stated. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan perubahan dalam kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dan disusun dengan metode langsung. Untuk tujuan ini, kas disajikan setelah dikurangi dengan cerukan. The consolidated statements of cash flows present the changes in cash from operating, investing, and financing activities, and are prepared using the direct method. For this purpose, cash is presented net of bank overdrafts. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAK mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi-estimasi tersebut dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual dapat berbeda dari estimasi-estimasi tersebut. The preparation of financial statements in conformity with SAK requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses. Although those estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates. 10 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 FOR PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/ (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (Lanjutan) a. Basis for preparation of consolidated financial statements (Continued) Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan pada periode-periode mendatang setelah revisi tersebut terjadi. Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected. YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Prinsip konsolidasian b. Basis of consolidation Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan entitas anak. Entitas anak merupakan suatu entitas dimana Perseroan memiliki kepemilikan baik secara langsung atau tidak langsung, sebesar lebih dari setengah hak suara atau mampu menentukan kebijakan keuangan dan operasional. The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and the financial statements of its subsidiary. Subsidiary is the entity on which the Company directly or indirectly, has an ownership interest of more than half of the voting rights or otherwise has power to govern the financial and operating activities. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal Perseroan memperoleh pengendalian secara efektif dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak pengendalian tersebut tidak lagi dimiliki. A subsidiary is consolidated from the date on which effective control is obtained by the Company and is no longer consolidated from the date that control ceases. Transaksi, saldo dan keuntungan signifikan yang belum direalisasi antar perusahaan telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian. Significant intercompany transactions, balances, and unrealized gains on transactions between the Company and subsidiary have been eliminated. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Perseroan dan entitas anak. The accounting policies adopted in the consolidated financial statements have been consistently applied by the Company and subsidiary. Kepentingan non-pengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. Laba atau rugi dan setiap komponen pendapatan komprehensif lain dialokasikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali berdasarkan proporsi kepemilikan. Non-controlling interests are presented within the equity in the consolidated statement of financial position, separately from the equity of the owners of the parent company. Profit or loss and each component of other comprehensive income are allocated to the owners of the parent company and non-controlling interests based on the ownership interest proportially. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Perbedaan antara jumlah nilai tercatat kepentingan nonpengendali yang disesuaikan dengan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Changes in parent’s ownership interest in subsidiary that do not result in the loss of control are accounted for as equity transaction. Any difference between the adjusted carrying amount of non-controlling interest and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity attributable to the owners of the parent company. 11 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 FOR PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/ (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) c. Kas 2.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Kas Perseroan dan entitas anak terdiri dari kas dan kas di bank. d. Aset dan liabilitas keuangan Cash Cash of the Company and subsidiary comprise of cash on hand and cash in banks. d. Financial asset and liabilities Aset keuangan Perseroan dan entitas anak terdiri dari kas dan piutang usaha, yang dikategorikan sebagai “Pinjaman yang diberikan dan piutang”. Instrumen keuangan (termasuk instrumen keuangan yang melekat), kecuali yang telah dilindungi melalui aktivitas lindung nilai, dikategorikan dalam “asset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi”. Liabilitas keuangan terdiri dari hutang usaha, hutang jangka pendek lainnya, jaminan embalasi dan hutang jangka panjang lainnya, yang dikategorikan sebagai “Liabilitas keuangan diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi”. Instrumen keuangan (termasuk instrument keuangan yang melekat) dengan nilai wajar negatif, kecuali yang telah dilindungi melalui aktifitas lindung nilai, juga dikategorikan dalam “Liabilitas keuangan diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi”. The Company and subsidiary’s financial assets are comprised of cash and trade receivables which are categorized as “Loans and receivables”. Derivative instruments (including embedded derivatives), except those covered by hedge accounting relationships, are classified under “Financial assets at fair value through profit or loss”. Financial liabilities consist of trade payables, other current liabilities, deposits on containers and other noncurrent liabilities, which are categorized as “Other financial liabilities carried at amortized cost”. Derivative instruments (including embedded derivatives) with negative fair values, except those covered by hedge accounting relationships, are also classified under “Financial liabilities at fair value through profit or loss”. Aset dan liabilitas keuangan diakui saat Perseroan dan entitas anak menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Aset keuangan dihentikan pengakuannya saat hak Perseroan dan entitas anak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau saat seluruh risiko dan manfaat dari aset keuangan tersebut ditransfer secara substansial kepada pihak lain. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya saat liabilitas Perseroan dan entitas anak kadaluarsa, atau dilepaskan atau dibatalkan. Financial asset and liabilities are recognized when the Company and subsidiary become a party to the contractual provisions of the financial instruments. Financial assets are derecognized when the contractual rights on the Company and subsidiary to the cash flow from the financial assets expire, or when substantially all risks and rewards of the financial assets are transferred to another party. Financial liabilities are derecognized if the obligations of the Company and subsidiary expire, or are discharged or cancelled. Aset keuangan yang dikategorikan sebagai “Pinjaman yang diberikan dan piutang” pada awal pengakuannya diukur sebesar nilai wajar, ditambah biaya transaksi signifikan yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, aset keuangan ini diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi, dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai, bila diperlukan. Financial assets that are categorized as “Loan and receivables” are initially measured at fair value, plus any significant directly attributable transaction costs. Subsequent to initial recognition, these financial assets are measured at amortized cost, net of provision for impairment, when necessary. 12 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 FOR PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/ (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) d. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan) Penyisihan penurunan nilai diakui saat terdapat bukti yang cukup bahwa Perseroan dan entitas anak tidak mampu memulihkan nilai tercatat sesuai dengan ketentuan awal dari instrumen tersebut. Jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini dari estimasi arus kas yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal. Perubahan cadangan penurunan nilai diakui dalam laba atau rugi. 2.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d. Financial asset and liabilities (Continued) A provision for impairment is recognized when there is objective evidence that the Company and subsidiary will not be able to recover the carrying amounts according to the original terms of the instrument. The amount of the impairment loss is the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of its estimated future cash flows discounted at the original effective interest rate. Changes in the impairment provision are recognized in profit or loss. Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang dikategorikan sebagai liabilitas keuangan diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi, diukur pada nilai wajar, dikurangi dengan biaya transaksi signifikan yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan tersebut diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Financial liabilities that are categorized as financial liabilities measured at amortized cost are initially measured at fair value less any significant directly attributable transaction costs. Subsequent to initial recognition, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method. Aset dan liabilitas keuangan disaling-hapuskan dan disajikan nilai netonya dalam laporan posisi keuangan jikalau Perseroan dan entitas anak memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau pada saat aset tersebut direalisasi dan liabilitas tersebut diselesaikan secara simultan. Financial assets and financial liabilities are offset and presented net in the statement of financial position when there is a legal right of offset and there is an intention to settle on a net basis, or when the asset is realized and the liability settled simultaneously. 13 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 FOR PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/ (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) d. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan) e. f. 2.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d. Financial asset and liabilities (Continued) Instrumen keuangan derivatif Derivative financial instruments Instrumen keuangan derivatif diukur sebesar nilai wajar dan diakui sebagai aset atau liabilitas di laporan posisi keuangan. Perubahan atas nilai wajar instrumen derivatif diakui sebagai penghasilan atau pendapatan komprehensif lain tergantung pada tujuan dari instrumen derivatif tersebut dan apakah memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai. Akuntansi untuk laba dan rugi sehubungan dengan perubahan atas nilai wajar dari instrumen derivatif dan dampaknya terhadap laporan keuangan akan tergantung dari tujuan lindung nilainya dan apakah lindung nilai sangat efektif dalam usaha mengimbangi perubahan dalam nilai wajar atau arus kas aset, liabilitas, maupun transaksi yang diperkirakan akan terjadi yang dilindungi. Derivative financial instruments are measured at fair value and recognized as either assets or liabilities on the statement of financial position. Changes in the fair value of derivative instruments should be recognized in earnings or other comprehensive income depending on the designated purpose of the derivatives and whether it qualifies for hedge accounting. The accounting for gains and losses associated with changes in the fair value of the derivatives and the effect on the financial statements will depend on its hedge designation and whether the hedge is highly effective in achieving offsetting changes in the fair value or cash flows of the asset, liability or forecasted transaction hedged. Penilaian persediaan e. Inventory valuation Persediaan dinilai menurut harga yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi (the lower of cost and net realizable value). Biaya perolehan dihitung dengan metode rata-rata dan meliputi semua biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut sampai siap di lokasi dan pada kondisi yang sekarang. Nilai persediaan barang jadi dan barang dalam pengolahan meliputi proporsi wajar biaya overhead pabrik tetap dan variabel, disamping biaya material dan upah langsung. Inventories are valued at the lower of cost and net realizable value. Cost is determined using the average method and includes expenditures incurred in acquiring the inventories and bringing them to their present location and condition. Finished goods and goods in process include an appropriate proportion of fixed and variable factory overhead in addition to materials and direct labor. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal, dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to complete the sale. Aset tetap Hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Perseroan dan entitias anak menggunakan model biaya untuk mengukur aset tetap mereka dan kebijakan tersebut diterapkan terhadap seluruh kelompok aset tetap. f. Fixed assets Land rights are stated at cost and not amortized. The Company and subsidiary use the cost model to measure their fixed assets and applies that policy to the entire class of fixed assets. 14 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 FOR PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/ (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 2. 2.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) f. f. Aset tetap (Lanjutan) Aset tetap selain tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straightline method) berdasarkan taksiran masa manfaat aset yang bersangkutan sebagai berikut: Fixed assets (Continued) Fixed assets other than land are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Depreciation is calculated using the straight-line method based on the estimated useful lives of the respective assets as follows: Tahun/Years Bangunan dan perumahan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Inventaris Krat Botol Keg dan tabung CO2 10 – 40 5 – 30 5 3 – 15 8 – 12 4 5 – 15 Buildings and houses Machinery and installations Transportation equipment Furniture and fixtures Crates Bottles Kegs and CO2 cylinders Aset dalam penyelesaian merupakan akumulasi dari biaya-biaya bahan, peralatan serta biaya lainnya yang berkaitan langsung dengan penyelesaian aset tetap. Akumulasi biaya tersebut akan direklasifikasi ke dalam akun aset tetap yang bersangkutan pada saat pekerjaan selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya. Asset under construction represents the accumulated cost of materials, equipment and other costs relating directly to the construction of fixed assets. Accumulated costs are reclassified to the related fixed asset captions when construction is completed and the asset is ready for its intended use. Beban pemeliharaan normal dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan, sedangkan penambahan, pemugaran, perluasan, dan lain-lain yang menambah masa manfaat atau kapasitas aset dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, sedangkan laba/ (rugi) yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi periode berjalan. Normal maintenance expenses are charged to the consolidated statement of comprehensive income for the period, while betterments, renovations, expansion, etc. that increase the useful life or capacity of the assets are capitalized. Fixed assets which are no longer utilized or sold are removed from the related class of fixed assets, and the gains (losses) are recorded in the current period consolidated statement of comprehensive income. Perseroan dan entitas anak melakukan penelaahan untuk menentukan indikasi terjadinya penurunan nilai aset pada akhir periode. Perseroan dan entitas anak menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas nilai asetnya apabila terdapat situasi atau keadaan yang memberikan indikasi terjadinya penurunan nilai aset dan mengakuinya sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. The Company and subsidiary conduct a review to determine whether there is any indication of asset value impairment at the end of the period. If any such indications exist, then the Company and subsidiary estimate the recoverable amount of their assets and recognize the impairment in asset values as an expense in the consolidated statement of comprehensive income. Perseroan dan entitas anak melakukan penelaahan atas nilai residu, masa manfaat aset dan metode penyusutan, dan jika perlu disesuaikan, pada setiap akhir periode pelaporan. The Company and subsidiary conduct a review of the asset residual values, useful lives and depreciation method, and adjust if appropriate, at the end of each reporting period. 15 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 FOR PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/ (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) g. Imbalan kerja 2.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) g. Employee benefits Imbalan pasca kerja Kewajiban Perseroan dan entitas anak atas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan aset program pasca-kerja. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Perhitungan aktuaria yang terakhir dilakukan adalah per 31 Desember 2014. Post-employment benefits The Company’s and subsidiary’s obligation for postemployment benefits is calculated at the present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods, deducted by any plan assets. The calculation is performed by an independent actuary, using the projected unit credit method. The most recent actuarial valuation was carried out as of 31 December 2014. Sebelum 1 Oktober 2012, keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi nilai yang lebih besar antara sepuluh persen dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan sepuluh persen dari nilai wajar aset program. Keuntungan atau kerugian diakui dengan metode garis lurus selama taksiran rata-rata sisa masa kerja karyawan. Jika tidak, keuntungan atau kerugian aktuaria tidak diakui. Prior to 1 October 2012, actuarial gains and losses were recognized as income or expense when the cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceeded the greater of ten percent of the present value of the defined benefit obligation and ten percent of the fair value of the plan assets. These gains or losses were recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Otherwise, the acturial gains or losses were not recognized. Mulai 1 Oktober 2012, Perseroan mengadopsi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Sebagai dampak dari adopsi PSAK ini, Perseroan dan entitas anak mengubah kebijakan akuntansi terkait pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial, dimana keuntungan dan kerugian aktuarial diakui dalam pendapatan (kerugian) komprehensif lain dan dilaporkan pada saldo laba pada periode terjadinya. Sebagai dampak dari adopsi standar baru ini, saldo awal dari kerugian aktuarial yang belum diakui per tanggal 1 Oktober 2012 sebesar Rp 27.606 juta (setelah pajak) telah dibebankan dalam saldo laba. Effective on 1 October 2012, the Company and subsidiary adopted Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 24 (2010 Revision), “Employee Benefits”. Following the adoption of this PSAK, the Company and subsidiary changed its accounting policy for recognition of actuarial gains and losses, whereby actuarial gains or losses are recognized in other comprehensive income (loss) and reported in retained earnings in the period in which they occur. As a result of adopting this new standard, the beginning balance of unrecognized actuarial losses as of 1 October 2012 of Rp 27,606 million (net of tax) has been charged to retained earnings. Imbalan kerja jangka panjang lainnya Other long-term employee benefits Perseroan dan entitas anak memberikan penghargaan tambahan untuk karyawan yang mencapai kriteria tertentu dalam masa kerja. Imbalan diberikan pada acara tertentu setiap tahun. Perseroan dan entitas anak juga memberikan penghargaan untuk karyawannya yang mencapai usia pensiun. The Company and subsidiary provide additional awards for its employees who meet certain length of service requirements. The benefits are given on certain occasions each year. The Company and subsidiary also provide awards to its employees who reach retirement age. 16 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 FOR PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/ (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 2. 2.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) g. Imbalan kerja (Lanjutan) h. g. Imbalan kerja jangka panjang lainnya (Lanjutan) Other long-term employee benefits (Continued) Kewajiban bersih Perseroan dan entitas anak atas imbalan kerja jangka panjang selain imbalan pasca kerja adalah nilai dari imbalan di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu. Nilai kewajiban dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Keuntungan atau kerugian aktuaria yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian di periode mereka timbul. The Company’s and subsidiary’s net obligation in respect of long-term employee benefits other than postemployment benefits is the amount of future benefits that employees have earned in return for their services in the current and prior periods. The amount of the obligation is calculated by an independent actuary using the projected unit credit method. Any actuarial gains and losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income in the period in which they arise. Jaminan embalasi h. Jaminan embalasi atas botol, krat, keg, dan tabung CO2 di pasar dinilai berdasarkan harga jaminan yang berlaku. i. Employee benefits (Continued) Pajak penghasilan Liability for deposits The liability for deposits on bottles, crates, kegs, and CO2 cylinders in the market is valued at current deposit prices. i. Income taxes Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini dan pajak tangguhan. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi yang langsung diakui dalam ekuitas atau dalam pendapatan komprehensif lain. Income tax expense comprises current and deferred corporate income tax. Current tax and deferred tax are recognized in profit or loss except to the extent that they relate to items recognized directly in equity or in other comprehensive income. Pajak kini adalah perkiraan utang atau piutang pajak atas laba kena pajak atau rugi pajak periode berjalan, dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan keuangan, dan penyesuaian terhadap utang pajak periode-periode sebelumnya. Current tax is the expected tax payable or receivable on the taxable income or loss for the period, using tax rates enacted or substantively enacted at the reporting date, and any adjustment to tax payable in respect of previous periods. Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan dan nilai yang digunakan untuk tujuan perpajakan. Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan diterapkan terhadap perbedaan temporer pada saat pembalikan, berdasarkan peraturan yang telah berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan keuangan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan atas manfaat pajak di masa yang akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa mendatang cukup besar (probable). Deferred tax is recognized in respect of temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting purposes and the amounts used for taxation purposes. Deferred tax is measured at the tax rates that are expected to be applied to temporary differences when they reverse, based on the laws that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carry forwards, to the extent that realization of such benefits is probable. 17 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 FOR PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/ (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 2. 2.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) i. Pajak penghasilan (Lanjutan) i. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan saling hapus di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai dengan cara penyajian aset dan liabilitas pajak kini. j. Pengakuan pendapatan dan beban Income taxes (Continued) Deferred tax asset and liabilities are offset in the consolidated statement of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented. j. Revenue and expense recognition Pendapatan penjualan diukur sebesar nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima, setelah dikurangi retur penjualan, diskon dagang dan rabat volume. Pendapatan diakui jika risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telah berpindah kepada pembeli, kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir, biaya terkait dan kemungkinan retur penjualan dapat diukur secara handal dan tidak ada lagi keterlibatan manajemen atas barang tersebut. Revenue from the sales of goods is measured at the fair value of the consideration received or receivable, net of returns and allowances, trade discounts and volume rebates. Revenue is recognized when significant risks and rewards of ownership have been transferred to the buyer, recovery of the consideration is probable, the associated costs and possible return of goods can be estimated reliably, and there is no continuing management involvement with the goods. Waktu perpindahan risiko dan manfaat kepemilikan barang bervariasi tergantung pada perjanjian dalam setiap kontrak penjualan. Untuk penjualan domestik, perpindahan risiko dan manfaat umumnya terjadi pada saat barang dimuat ke dalam truk di gudang Perseroan dan entitas anak; sedangkan untuk penjualan ekspor, perpindahan risiko dan manfaat umumnya terjadi pada saat barang dimuat ke dalam kapal. The timing of the transfer of risks and rewards varies depending on the individual terms of the contract of sale. For local sales, transfer usually occurs when the products are loaded to the truck at the Company’s and subsidiary’s warehouse; however, for some export sales, transfer occurs upon loading the goods onto the relevant carrier. Beban diakui pada saat terjadinya. Expense are recognized when incurred. 18 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 FOR PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/ (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 2. 2.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) k. k. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Mata uang fungsional dan mata uang pencatatan/pelaporan Perseroan dan entitas anak adalah Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan dalam Rupiah dengan kurs tanggal transaksi. Laba atau rugi kurs mata uang asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal periode, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama periode berjalan, dan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada akhir periode. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing telah dijabarkan dalam Rupiah dengan kurs tengah Bank Indonesia sebagai berikut: The functional and recording/reporting currency of the Company and subsidiary is Rupiah. Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the rates prevailing at transaction date. The foreign currency gain or loss on monetary items is the difference between amortized cost at the beginning of the period, adjusted for effective interest and payments during the period, and the amortized cost in foreign currency translated at the exchange rate at the end of the reporting period. At reporting dates, all monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies have been translated into Rupiah at Bank Indonesia middle rates as follows: 31 Maret/ March 2015 Dalam Rupiah/ In Rupiah 1 (satu) Dolar Amerika Serikat 1 (satu) Euro 1 (satu) Poundsterling Inggris 1 (satu) Dolar Australia 1 (satu) Franc Swiss 1 (satu) Dolar Singapura 31 Desember/ December 2014 Dalam Rupiah/ In Rupiah 13,086 14,235 19,459 10,110 13,604 9,527 12,440 15,133 19,370 10,218 12,582 9,422 Laba dan rugi kurs mata uang asing, yang telah maupun yang belum direalisasi, tercermin dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian di periode yang bersangkutan. l. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar/ditempatkan selama periode berjalan. 1 (one) United States Dollar 1 (one) Euro 1 (one) Great Britain Poundsterling 1 (one) Australian Dollar 1 (one) Swiss Franc 1 (one) Singapore Dollar Foreign exchange gains and losses, realized and unrealized, are reflected in the consolidated statement of comprehensive income in the related period. l. Transactions with related parties Transactions with related parties are disclosed in the consolidated financials statements as defined in PSAK No. 7 (2010 Revision), “Related Party Disclosures”. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian sesuai PSAK No.7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi”. m. Laba per saham Foreign currency transaction and balances m. Earnings per share Earnings per share are computed by dividing net profit by the weighted average number of shares outstanding/issued during the period. 19 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 FOR PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/ (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. KAS 3. CASH 31 Maret/ March 2015 Kas Bank: Citibank N.A, cabang Jakarta PT Bank CIMB Niaga Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, cabang Jakarta PT Bank DBS Indonesia PT Bank Rabobank International Indonesia Cerukan untuk manajemen kas Kas pada laporan arus kas 31 Desember/ December 2014 1,719 2,078) 83,931 1,190 118,360) 12,784) 446 43,746 663) 12,469) 435 131,467 10) 146,364) 131,467 (413) 145,951) Lihat Catatan 24 untuk rincian saldo dalam mata uang asing. Cash on hand Cash in banks: Citibank N.A, Jakarta branch PT Bank CIMB Niaga Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta branch PT Bank DBS Indonesia PT Bank Rabobank International Indonesia Bank overdraft used for cash management purpose Cash in the statement of cash flows See Note 24 for details of balances in foreign currencies. 20 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 FOR PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/ (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 4. PIUTANG USAHA - BERSIH 4. TRADE RECEIVABLES - NET 31 Maret/ March 2015 Pihak ketiga Pihak berelasi Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu 220,765 728 221,493 381,867 184 382,051 (20,000) 201,493 382,051 31 Maret/ March 2015 Saldo piutang usaha berdasarkan umurnya adalah sebagai berikut: Lancar Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 327,933 36,268 30,075 221,493 53,257 861 382,051 (20,000) (20,000) Lihat Catatan 24 untuk rincian saldo dalam mata uang asing. Pada tanggal 31 Maret 2015, Perseroan telah membentuk penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 20 milyar, untuk piutang tertentu yang nilai tercatatnya melebihi perkiraan nilai yang dapat diperoleh kembali. Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu dibebankan atau dikreditkan pada beban penjualan dan marketing. Third parties Related parties Less allowance for impairment accounts 31 Desember/ December 2014 155,150 31 Maret/ March 2015 Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: Saldo awal Penambahan Saldo Akhir 31 Desember/ December 2014 The aging of the trade receivables is as follows: Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 31 Desember/ December 2014 - Movement of allowance for impairment account is as follows: Beginning balance Addition Ending balance See Note 24 for details of balances in foreign currencies. As at 31 March 2015, the Company had provided an allowance for impairment amounting to Rp 20 billion, for certain receivable whose carrying value exceeded their expected recoverable amounts. Changes in the impairment account are charged or credited to marketing and selling expenses. 21 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 FOR PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/ (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 5. PERSEDIAAN - BERSIH 5. INVENTORIES - NET 31 Maret/ March 2015 Barang jadi Barang dalam pengolahan Bahan baku Bahan kemasan Suku cadang Dikurangi penyisihan persediaan slowmoving Barang dalam perjalanan Mutasi dalam penyisihan persediaan slow-moving adalah sebagai berikut: Saldo awal Penambahan Penghapusan Saldo akhir 31 Desember/ December 2014 61,664 38,954 55,708 46,141 22,321 224,788 54,866) 46,180) 39,584) 44,172) 20,406) 205,208) (23,045) 201,743 50,050 251,793 (10,901) 194,307) 32,410) 226,717) (10,901) (12,144) (23,045) (1,585) (13,761) 4,445) (10,901) Finished goods Goods in process Raw materials Packaging materials Spare parts Less allowance for slow-moving Inventories Materials in transit Movements in the allowance for slowmoving inventories are as follows: Beginning balance Additions Write-offs Ending balance Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan slow-moving sudah mencukupi. Management believes that the provision for slowmoving inventories is adequate. Perubahan penyisihan persediaan slow-moving dibebankan atau dikreditkan pada biaya pokok penjualan. Changes in the allowance for slow-moving are charged or credited to cost of goods sold. Pada 31 Maret 2015, persediaan (selain barang dalam perjalanan) diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 165.460 juta. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan asuransi ini dapat menutupi kemungkinan risiko kerugian yang antara lain dapat timbul akibat kebakaran, bencana alam, dan banjir. At 31 March 2015, the inventories (excluding materials in transit) were insured for Rp 165,460 million. Management believes that the sum insured is sufficient to cover the risk of potential loss due to, among other risks, fire, natural catastrophe, and flooding. 6. BEBAN DIBAYAR DIMUKA 6. PREPAID EXPENSES 31 Maret/ March 2015 Cukai Sewa Asuransi Lainnya 27,415 6,199 11,341 44,955 31 Desember/ December 2014 40,571 6,566 3,402 4,003 54,542 Excise Rent Insurance Other 22 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 7. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF Merupakan nilai wajar dari kontrak valuta berjangka dengan berbagai bank sebagai berikut: 31 Maret/ March 2015 Liabilitas instrumen keuangan derivatif 7. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS Represents the fair value of forward exchange contracts with various banks as follows: 31 Desember/ December 2014 (3,742) (3,418) Derivative financial instrument liabilities Pada saat diperlukan, Perseroan mengadakan kontrak valuta berjangka untuk mengatasi risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang timbul dari aktivitas operasional. Instrumen keuangan derivatif Perseroan tidak memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai karena persyaratan untuk penerapan akuntansi lindung nilai tidak terpenuhi. Perubahan atas nilai wajar dari instrumen keuangan derivatif diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode berjalan. When necessary, the Company enters into forward exchange contracts to manage its exposure to changes in foreign currency exchange rates arising from operating activities. The Company’s derivative financial instruments did not qualify for hedge accounting because the requirements for the application of hedge accounting were not met. The change in fair value of these derivative instruments was recognized in the consolidated statement of comprehensive income for the respective period. Kontrak valuta berjangka per 31 Maret 2015 adalah sebagai berikut: The outstanding forward exchange contracts as of 31 March 2015 were as follows: a. Membeli dari PT Bank DBS Indonesia: a. To buy from PT Bank DBS Indonesia: EUR 5.450.000 untuk Rp 85.046 juta, tanggal penyelesaian kontrak antara 9 Maret 2015 hingga 18 Agustus 2015. USD 5,450,000 for Rp 85,046 million, contract settlement dates ranging from 9 March 2015 to 18 August 2015. USD 3.200.000 untuk Rp 42.470 juta, tanggal penyelesaian kontrak antara 11 Agustus 2015 hingga 24 Agustus 2015. USD 3,200,000 for Rp 42,470 million, contract settlement dates ranging from 11 August 2015 to 24 August 2015. b. Membeli dari Citibank N.A, cabang Jakarta : USD 15.700.000 untuk Rp 200.914 juta, tanggal penyelesaian kontrak antara 4 Maret 2015 hingga 21 September 2015. c. Membeli dari Deutsche Bank AG, cabang Jakarta : EUR 4.850.000 untuk Rp 72.076 juta, tanggal penyelesaian kontrak antara 7 Juli 2015 hingga 14 September 2015. b. To buy from Citibank N.A, Jakarta branch: USD 15,700,000 for Rp 200,914 million, contract settlement dates ranging from 4 March 2015 to 21 September 2015. c. To buy from Deutsche Bank AG, Jakarta branch : EUR 4,850,000 for Rp 72,076 million, contract settlement dates ranging from 7 July 2015 to 14 September 2015. 23 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 7. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (Lanjutan) 7. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) d. To buy from The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta branch : d. Membeli dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, cabang Jakarta: USD 2.450.000 untuk Rp 30.770 juta, tanggal penyelesaian kontrak antara 6 Mei 2015 hingga 12 Mei 2015. USD 2,450,000 for Rp 30,770 million, contract settlement dates ranging from 6 May 2015 to 12 May 2015. EUR 2.500.000 untuk Rp 38.949 juta, tanggal penyelesaian kontrak antara 8 Mei 2015 hingga 18 Mei 2015. EUR 2,500,000 for Rp 38,949 million, contract settlement dates ranging from 8 May 2015 to 18 May 2015. e. To buy from PT Bank Rabobank International Indonesia: e. Membeli dari PT Bank Rabobank International Indonesia: EUR 1.900.000 untuk Rp 29.863 juta, tanggal penyelesaian kontrak antara 11 Juni 2015 hingga 17 Juni 2015. Perseroan melakukan transaksi derivatif dengan tujuan untuk lindung nilai terhadap utang usaha. Perubahan nilai wajar dari semua instrumen keuangan derivatif ini telah diakui pada laporan laba rugi konsolidasian karena tidak memenuhi kriteria lindung nilai sebagaimana yang diatur dalam PSAK 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. 8. EUR 1,900,000 for Rp 29,863 million, contract settlement dates ranging from 11 June 2015 to 17 June 2015. The Company entered into derivative transactions for the purpose of hedging of trade payables. The changes in the fair values of the derivative financial instruments are recognised in the consolidated profit or loss since they do not qualify for hedge accounting under PSAK 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. ASET TETAP 8. FIXED ASSETS 31 Maret/March 2015 Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan perumahan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Inventaris Krat Botol Keg dan tabung CO2 Mesin dan peralatan dalam penyelesaian Saldo awal/ Beginning balance Penambahan/ Additions Pengurangan/ Deductions Reklasifikasi/ Reclassifications Saldo akhir/ Ending balance 12,903 - - - 12,903 166,623 - (1,348) 621 165,896 1,008,452 - (2,723) 9,097 1,014,826 266 72,684 155,217 556,281 41,484 - (25) (104,539) (88) 3,864 11,889 9,950 - 266 76,523 167,106 461,692 41,396 51,935 2,065,845 33,018 33,018 (108,723) (35,421) - 49,532 1,990,140 Cost: Land Buildings and houses Machinery and installations Transportation equipment Furniture and fixtures Crates Bottles Kegs and CO2 cylinders Machineries and installations under construction 24 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 8. ASET TETAP (Lanjutan) 8. FIXED ASSETS (Continued) 31 Maret/March 2015 Saldo awal/ Beginning balance Akumulasi penyusutan: Bangunan dan perumahan Penambahan/ Additions Pengurangan/ Deductions Reklasifikasi/ Reclassifications Saldo akhir/ Ending balance (37,689) (1,558) 789 - (38,458) Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Inventaris Krat Botol (228,009) (14,642) 1,958 - (240,693) (266) (52,250) (104,490) (306,115) (1,904) (2,819) (27,208) 25 104,539 88 - (266) (54,129) (2,770) (333,235) Keg dan tabung CO2 (19,903) (748,722) (541) (48,672) 107,399 - (20,444) (689,995) Penurunan nilai aset: Mesin dan peralatan Krat Botol Nilai tercatat (1,818) (1,818) - 592 592 - 1,315,305 (1,226) (1,226) 1,298,919 Accumulated depreciation: Buildings and houses Machinery and installations Transportation equipment Furniture and fixtures Crates Bottles Kegs and CO2 cylinders Asset impairment: Machinery and installations Crates Bottles Carrying amount 31 Desember/December 2014 Saldo awal/ Beginning balance Penambahan/ Additions Pengurangan/ Deductions Reklasifikasi/ Reclassifications 9,798) 3,105 -) -) 12,903 66,327) 98,460 (178) 2,014) 166,623 Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan 712,005) 163,849 (10,910) 143,508) 1,008,452 266) - -) -) 266 Inventaris Krat Botol Keg dan tabung CO2 72,701) 141,416) 412,832) 39,527) 12,701 15,126 153,887 1,996 (13,089) (1,325) (10,438) (49) 371) -) -) 10) 72,684 155,217 556,281 41,484 181,343) 1,636,215) 16,495 465,619 -) (35,989) (145,903) -) 51,935 2,065,845 Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan perumahan Mesin dan peralatan dalam penyelesaian Saldo akhir/ Ending Balance Cost: Land Buildings and houses Machinery and installations Transportation equipment Furniture and fixtures Crates Bottles Kegs and CO2 cylinders Machineries and installations under construction 25 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 8. ASET TETAP (Lanjutan) 8. FIXED ASSETS (Continued) 31 Desember/December 2014 Saldo awal/ Beginning balance Akumulasi penyusutan: Bangunan dan perumahan Penambahan/ Additions Pengurangan/ Deductions Reklasifikasi/ Reclassifications Saldo akhir/ Ending Balance (27,708) (10,144) 163 - (37,689) Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan (204,402) (31,692) 8,085 - (228,009) (266) - - - (266) Inventaris Krat Botol (58,149) (96,208) (214,550) (7,178) (9,337) (98,467) 13,077 1,055 6,902 - (52,250) (104,490) (306,115) Keg dan tabung CO2 (17,752) (619,035) (2,200) (159,018) 49 29,331 - (19,903) (748,722) Penurunan nilai aset: Mesin dan peralatan Krat Botol Nilai tercatat (4,150) (270) (2,924) (7,344) (493) (493) 2,825 270 2,924 6,019 - 1,009,836) 1,315,305) Penyusutan dibebankan pada: Asset impairment: Machinery and installations Crates Bottles Carrying amount Depreciation was charged to: 31 Maret/ March 2015 Biaya produksi Beban pemasaran dan penjualan Beban umum dan administrasi (1,818) -) -) (1,818) Accumulated depreciation: Buildings and houses Machinery and installations Transportation equipment Furniture and fixtures Crates Bottles Kegs and CO2 cylinders 46,137 351 2,184 48,672 31 Desember/ December 2014 152,405 2,174 4,439 159,018 Production costs Marketing and selling expenses General and administrative expenses Mesin dan peralatan dalam penyelesaian pada tanggal 31 Maret 2015 sudah selesai 91%. Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Juli 2015. Machinery and installations under construction as of 31 Maret 2015 were 91% completed. Construction is expected to be completed in July 2015. Perseroan dan entitas anak menjual aset tetap tertentu sebagai berikut: The Company and subsidiary sold certain fixed assets as follows: 31 Maret/ March 2015 Hasil penjualan aset tetap Nilai tercatat aset tetap yang dilepas/dijual (Kerugian) keuntungan pelepasan/penjualan aset tetap 31 Desember/ December 2014 710 1,687) (732) (639) (22) 1,048) Proceeds from sales of fixed assets Carrying amount of fixed assets disposed/sold (Loss) gain on disposal/sales of fixed assets 26 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 8. ASET TETAP (Lanjutan) 8 . FIXED ASSETS (Continued) Pada 31 Maret 2015, aset tetap (selain tanah) dengan nilai tercatat sebesar Rp 1.286.016 juta diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 2.396.387. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan asuransi ini dapat menutupi kemungkinan kerugian yang antara lain dapat timbul akibat kebakaran, bencana alam dan banjir. At 31 March 2015, fixed assets (excluding land) with a total carrying amount of Rp 1,286,016 million were insured for Rp 2,396,387. Management believes this sum insured is sufficient to cover potential loss due to, among other risks, fire, natural catastrophe, and flooding. Rincian dari tanah adalah sebagai berikut: Details of land are as follows: Satu sertifikat HGB terletak di Desa Poris Gaga, Kecamatan Batuceper, Kabupaten Tangerang, Jawa Barat, berlaku sampai dengan 10 April 2033. One HGB title certificate located at Desa Poris Gaga, Kecamatan Batuceper, Kabupaten Tangerang, West Java, valid until 10 April 2033. 49 sertifikat HGB terletak di Desa Sampang Agung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, berlaku sampai dengan tahun 2024 – 2027. 49 HGB title certificates located at Desa Sampang Agung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, East Java, valid through 2024 - 2027. Sertifikat tanah tersebut di atas adalah atas nama Perseroan. Berdasarkan hukum yang berlaku saat ini, Perseroan dapat mengajukan perpanjangan atas sertifikat HGB tersebut. These land title certificates are in the name of the Company. Under current law, the Company can apply for an extension of the term of HGB title certificates. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, Perseroan telah membentuk penyisihan penurunan nilai aset tetap sebesar masing-masing Rp 1.226 juta dan Rp 1.818 juta, untuk aset tetap tertentu yang nilai tercatatnya melebihi perkiraan nilai yang dapat diperoleh kembali. Perubahan penyisihan penurunan nilai aset dibebankan atau dikreditkan pada beban umum dan administrasi atau biaya produksi sesuai dengan pencatatan beban penyusutan dari aset yang bersangkutan. As at 31 March 2015 and 31 December 2014, the Company had provided an impairment allowance amounting to Rp 1,226 million and Rp 1,818 million, respectively, for certain fixed assets whose carrying value exceeded their expected recoverable amounts. Changes in the allowance for asset impairments are charged or credited to general and administrative expenses or production costs in accordance with the recording of depreciation expense of the related assets. Per 31 Maret 2015, biaya perolehan dari aset tetap yang telah disusutkan penuh tetapi masih digunakan adalah sebesar Rp 226.494 juta. As of 31 March 2015, the acquisition cost of fully depreciable assets that were still being used amounted to Rp 226,494 million. Per 31 Maret 2015, nilai jual objek pajak untuk tanah dan bangunan yang dimiliki Perseroan dan entitas anak adalah sebesar Rp 399.432 juta. As of 31 March 2015, the sale value of the tax object of the Company’s and subsidiary’s land and buildings amounted to Rp 399,432 million. 27 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 9. UTANG USAHA 9. TRADE PAYABLES Utang usaha merupakan liabilitas yang timbul atas pembelian bahan baku, bahan kemasan dan suku cadang. 31 Maret/ March 2015 Pihak ketiga Pihak berelasi Trade payables represent liabilities incurred for the purchases of raw materials, packaging materials and spareparts. 31 Desember/ December 2014 72,590 6,966 79,556 209,587 8,457 218,044 Third parties Related parties Lihat Catatan 24 untuk rincian saldo dalam mata uang asing See Note 24 for details of balances in foreign currencies Saldo utang usaha berdasarkan umurnya adalah sebagai berikut: 1 - 30 hari 31 - 60 hari > 60 hari The aging of the trade payables is as follows: 1 - 30 days 31 - 60 days > 60 days 64,023 14,184 1,349 79,556 154,349 32,040 31,655 218,044 10. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK 10. SHORT-TERM BANK LOANS 31 Maret/ March 2015 31 Desember/ December 2014 Citibank N.A, cabang Jakarta PT Bank Rabobank International Indonesia Hongkong and Shanghai Banking Corporation 200,000 200,000 - 250,000 200,000 - Deutsche Bank AG, cabang Jakarta 150,000 550,000 300,000 750,000 Citibank N.A, cabang Jakarta PT Bank Rabobank International Indonesia Hongkong and Shanghai Banking Corporation Deutsche Bank AG, Jakarta branch Citibank N.A, cabang Jakarta Citibank N.A, Jakarta branch Fasilitas cerukan, pinjaman jangka pendek, pembiayaan utang dan piutang dagang, maksimal fasilitas sebesar Rp 429 miliar, tersedia sampai 15 Agustus 2015. Per 31 Maret 2015, Perseroan memanfaatkan fasilitas bank garansi sebesar Rp 729 juta dan USD 229.005. Bank overdraft, short-term bank loan and trade payable and trade receivable financing facilities, maximum facility totalling to Rp 429 billion, available until 15 August 2015. As at 31 March 2015, the Company utilized the bank guarantee facility amounted to Rp 729 million and USD 229,005. 28 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 10. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan) 10. SHORT-TERM BANK LOANS (Continued) Pada tanggal 17 Juni 2014, Perseroan telah melakukan penarikan pinjaman sebesar Rp 200 miliar. Pinjaman ini tidak dijamin, tingkat suku bunga tahunan sebesar 9,9%, jatuh tempo pada 17 Juni 2015. On 17 June 2014, the Company has drawdown a loan of Rp 200 billion. The loan is unsecured, bearing interest at an annual rate 9.9%, due on 17 June 2015. PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank Rabobank International Indonesia Fasilitas cerukan dan pinjaman jangka pendek, maksimal fasilitas masing-masing Rp 50 miliar dan Rp 300 miliar, tersedia sampai 1 Oktober 2015. Bank overdraft and short-term bank loan facilities, maximum facility Rp 50 billion and Rp 300 billion, respectively, available until 1 October 2015. Deutsche Bank AG, cabang Jakarta Deutsche Bank AG, Jakarta branch Fasilitas cerukan dan pinjaman jangka pendek, maksimal fasilitas Rp 350 miliar. Fasilitas bank garansi, maksimal fasilitas sebesar Rp 200 miliar. Semua fasilitas tersedia sampai 31 Mei 2015. Per 31 Desember 2014, Perseroan memanfaatkan fasilitas bank garansi sebesar Rp 108 miliar. Bank overdraft and short-term loan, maximum facilities Rp 350 billion. Bank guarantee facility, maximum facility Rp 200 billion. The facilities are available until 31 May 2015. As at 31 December 2014, the Company utilized the bank guarantee facility amounted to Rp 108 billion. Pada tanggal 13 Maret 2015, Perseroan telah melakukan penarikan pinjaman sebesar Rp 150 miliar. Pinjaman ini tidak dijamin, tingkat suku bunga tahunan sebesar 8,7%, jatuh tempo pada 13 April 2015. On 13 March 2015, the Company has drawdown loans of Rp 150 billion. The loan is unsecured, bearing interest at an annual rate 8.7%, due on 13 April 2015. PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia, Jakarta branch Fasilitas garansi bank, kredit, dan cerukan maksimal Rp 665 miliar tersedia sampai 26 Mei 2015. Per 31 Desember 2014, Perseroan memanfaatkan fasilitas bank garansi sebesar Rp 156 miliar. Bank guarantee, credit, and bank overdraft facilities, maximum facility Rp 665 billion, available until 26 May 2015. As at 31 December 2014, the Company utilized the bank guarantee facility amounted to Rp 156 billion. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, cabang Jakarta The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Linmited, Jakarta branch Pada tanggal 13 Maret 2015, Perseroan telah melakukan penarikan pinjaman sebesar Rp 200 miliar, sebagai bagian dari perjanjian fasilitas garansi bank dan kredit jangka pendek untuk jumlah maksimal fasilitas sebesar Rp. 400 milyar. On 13 March 2015, the Company has drawdown loans of Rp 200 billion, which was part of bank guarantee and short-term revolving working capital credit facility agreement with total maximum facility of Rp. 400 billion. Pinjaman ini tidak dijamin, tingkat suku bunga tahunan sebesar 8,35%, masing-masing jatuh tempo pada 13 April 2015. The loan is unsecured, bearing interest at an annual rate 8.35%, due on 13 April 2015. 29 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 11. PERPAJAKAN 11. TAXATION a. Klaim pengembalian pajak terdiri dari: a. 31 Maret/ March 2015 Claim for tax refund consist of: 31 Desember/ December 2014 Entitas anak: Lebih bayar periode 1 Oktober 2012 sampai 30 September 2013 Lebih bayar periode 1 Januari 2015 sampai 31 Maret 2015 3,315 16,708 16,665 19,980 16,708 31 Maret/ March 2015 Entitas anak: Lebih bayar periode 1 Januari sampai 31 Desember 2014 Lebih bayar periode 1 Januari 2015 sampai 31 Maret 2015 29,820 16,428 46,248 29,820 66,228 46,528 Subsidiary: Overpayment for period from 1 January to 31 December 2014 Overpayment for period from 1 January 2015 to 31 March 2015 b. Income taxes payable consist of: 31 Maret/ March 2015 23,750 23,750 31 Desember/ December 2014 22,519 2,887 25,406 Income tax article 25 Income tax article 29 c. Other taxes payable consist of: c. Utang pajak lainnya terdiri dari: 31 Maret/ March 2015 Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23/26 Pajak Pertambahan Nilai 31 Desember/ December 2014 29,820 b. Utang pajak penghasilan terdiri dari: Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 29 Parent: Overpayment for period from 1 Oktober 2012 to 30 September 2013 Overpayment for period from 1 January 2015 to 31 March 2015 1,596 1,685 15,509 18,790 31 Desember/ December 2014 1,525 2,295 32,479 36,299 Income tax article 21 Income tax article 23/26 Value Added Tax 30 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 11. PERPAJAKAN (Lanjutan) 11. TAXATION (Continued) d. Komponen beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 2015 d. The components of income tax expense are as follows: 31 Maret/ March 2014 Pajak kini Entitas induk: Tahun kini Entitas anak: Tahun kini Pajak tangguhan: Entitas induk Entitas anak Current tax expense 30,012 48,960 7,956 37,968 12,627 61,587 290 (1,324) (1,034) 1,543 (964) 579 36,934 62,166 Parent: Current year Subsidiary: Current year Deferred tax: Parent Subsidiary 31 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 11. PERPAJAKAN (Lanjutan) 11. TAXATION (Continued) e. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak peghasilan konsolidasian dengan beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 2015 Laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian Tarif pajak yang berlaku Penyesuaian untuk tahun-tahun sebelumnya Perbedaan permanen dikalikan dengan tarif pajak 25%: Tunjangan karyawan Perjamuan, sumbangan dan lainnya Pendapatan bunga e. The reconciliation between the consolidated profit before income tax and income tax expense is as follows: 31 Maret/ March 2014 144,274 25% 36,068 246,386 25% 61,596 - -) 956 111 (201) 866 1,859 754 (2,043) 570 36,934 62,166 Consolidated profit before income Tax Statutory tax rate Adjustment for prior years Permanent differences, at 25% tax rate: Employee benefits Entertainment, donations and others Interest income f. Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah (laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan dalam perhitungan pajak penghasilan badan). f. Corporate income tax is computed for each company as a separate legal entity (consolidated financial statements are not applicable for computing corporate income tax). Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian dengan laba kena pajak Perseroan adalah sebagai berikut: The reconciliation of consolidated profit before income tax to the Company’s taxable profit is as follows: 31 Maret/ March 2015 Laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian Laba sebelum pajak penghasilan entitas anak Eliminasi Laba sebelum pajak penghasilan entitas induk 31 Maret/ March 2014 144,274 246,386 (12,139) 1,247 (54,727) 1,979 133,382 193,638 Consolidated profit before income tax Subsidiary’s profit before income tax Elimination Parent’s profit before income tax 32 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 11. PERPAJAKAN (Lanjutan) 11. TAXATION (Continued) 31 Maret/ March 2015 31 Maret/ March 2014 Perbedaan permanen: Tunjangan karyawan Perjamuan, sumbangan, dan lainnya Dividen Pendapatan bunga Jumlah perbedaan permanen 5,612 179 (12,139) (818) (7,166) Perbedaan temporer: Penyusutan aset tetap Laba penjualan aset tetap (19,852) 1,250 1,250 6,774 2,937 (1,092) 8,619 Permanent differences: Employee benefits Entertainment, donations, and others Dividends Interest income Total permanent differences (26,850) - Temporary differences: Depreciation of fixed assets Gain on sales of fixed assets 3,702) Beban imbalan kerja dan bonus yang masih harus dibayar Penyisihan persediaan slowmoving Penyisihan untuk penurunan nilai aset tetap Lainnya Jumlah perbedaan temporer Laba kena pajak 2.895 (7,788) - (568)) (592) 10,129 (6,170) (137) 25,304 (10,039) 120,046 192,218) Laba kena pajak masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 2015 Entitas induk Entitas anak 120,046 31,824 151,870 Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah penghasilan kena pajak 31 Maret 2015 didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perseroan dan entitas anak belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak penghasilan badan. Employee benefits expenses and bonus, accrued Provision for slow-moving Inventory Provision for impairment of fixed assets Others Total temporary differences Taxable profit The taxable profit of each company is as follows: 31 Maret/ March 2014 192,218 50,508 242,726 Parent Subsidiary In these consolidated financial statements, the amount of taxable income for 31 March 2015 is based on preliminary calculations, as the Company and subsidiary has not yet submitted its corporate income tax returns. 33 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND DECEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 11. PERPAJAKAN (Lanjutan) 11. TAXATION (Continued g. The calculation of current tax expense and payable is as follows: g. Perhitungan beban pajak kini dan utang pajak adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 2015 Entitas induk: Laba kena pajak Beban pajak kini Pajak dibayar dimuka: Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Lebih bayar atas pajak penghasilan badan untuk entitas induk untuk tahun buku yang berakhir pada 30 September 2013 Utang pajak penghasilan Entitas anak: Laba kena pajak Beban pajak kini Pajak dibayar dimuka: Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan lebih bayar (utang pajak penghasilan) 31 Maret/ March 2014 120,046 (30,012) 192,218 (48,960) 1,882 391 44,404 2,068) 468) 42,512) 16,665 -) 3,912 31,824 (7,956) 50,508 (12,627) 24,384 510 16,202 16,428 4,085 Parent: Taxable profit Current tax expense Prepaid taxes: Income tax article 22 Income tax article 23 Income tax article 25 Overpayment of corporate income tax of the parent company for the year ended 30 September 2013 Corporate Income tax payable Subsidiary: Taxable profit Current tax expense Prepaid taxes: Income tax article 23 Income tax article 25 Overpayment of Corporate income tax (corporate Income tax payable) ) h. The components of the deferred tax assets and liabilities are as follows: h. Komponen aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut: Diakui dalam laba atau rugi selama periode/ Recognized in 31 Desember/ profit or loss December during the period 2014 Entitas induk: Aset pajak tangguhan: Laba belum terealisasi dalam persediaan Cukai Imbalan dan kompensasi kerja Penyisihan persediaan slowmoving Penyisihan untuk penurunan nilai aset tetap Lain-lain Liabilitas pajak tangguhan: Aset tetap Liabilitas pajak tangguhan, bersih Diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya/ Recognized in other comprehensive income 31 Maret/ March 2015 Parent: Deferred tax assets: Unrealized profits in Inventories Excise Employee benefits and compensation Allowance for slow-moving inventories Provision for impairment of fixed assets Others 14,151 (7,469) (5.356) 6,608 - 8,795 (861) 7,132 724 - 7,856 651 - - 651 454 15,486 30,405 (269) 2,532 4,239 - 185 18,018 34,644 (100,204) (4,528) - (104,732) Deferred tax liability: Fixed assets (69,799) (289) - (70,088) Deferred tax liability, net 34 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 11.TAXATION (Continued) 11. PERPAJAKAN (Lanjutan) 31 Desember/ December 2014 Entitas anak: Aset pajak tangguhan: Beban promosi dan jasa profesional yang masih harus dibayar Imbalan dan kompensasi kerja Aset tetap Aset pajak tangguhan, bersih Diakui dalam laba atau rugi selama periode/ Recognized in profit or loss during the period Penyisihan untuk penurunan nilai aset tetap Lain-lain Liabilitas pajak tangguhan: Aset tetap Liabilitas pajak tangguhan, bersih 31 Maret/ March 2015 19,863 685 - 20,548 8,298 317 3,675 (18) - 11,973 299 Subsidiary: Deferred tax assets: Accrued promotion and professional fees expense Employee benefits and compensation Fixed assets 28,478 4,342 - 32,820 Deferred tax assets, net 31 Desember/ December 2013 Entitas induk: Aset pajak tangguhan: Laba belum terealisasi dalam persediaan Cukai Imbalan dan kompensasi kerja Penyisihan persediaan slowmoving Diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya/ Recognized in other comprehensive income Diakui dalam laba atau rugi selama periode/ Recognized in profit or loss during the period Diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya/ Recognized in other comprehensive income 31 Desember/ December 2014 Parent: Deferred tax assets: Unrealized profits in Inventories Excise Employee benefits and compensation Allowance for slowmoving inventories Provision for impairment of fixed assets Others 6,074) (3,636) 8,077) (3,833) - 14,151) (7,469) 5,995) (135) 1,272 7,132) 396) 255) - 651) 1,836) 5,613) 16,278) (1,382) 9,873) 12,855) 1,272 454) 15,486) 30,405) (75,623) (24,581) - (100,204) Deferred tax liability: Fixed assets (59,345) (11,726) 1,272 (69,799) Deferred tax liability, net 35 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 11.TAXATION (Continued) 11. PERPAJAKAN (Lanjutan) 31 Desember/ December 2013 Entitas anak: Aset pajak tangguhan: Beban promosi dan jasa profesional yang masih harus dibayar Imbalan dan kompensasi kerja Aset tetap Aset pajak tangguhan, bersih Diakui dalam laba atau rugi selama periode/ Recognized in profit or loss during the period Diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya/ Recognized in other comprehensive income 31 Desember/ December 2014 19,140 723) - 19,863 8,039 137 (744) 180) 1,003 - 8,298 317 27,316 159) 1,003 28,478 Subsidiary: Deferred tax assets: Accrued promotion and professional fees expense Employee benefits and compensation Fixed assets Deferred tax assets, net Realisasi dari aset pajak tangguhan Perseroan dan entitas anak tergantung pada laba fiskal yang dapat dihasilkan pada periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan ini dapat dipulihkan pada periode mendatang. Realization of the Company’s and subsidiary’s deferred tax assets is dependent upon the availability of future taxable income. Management believes that these deferred tax assets are realizable in the foreseeable future. i. Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia, Perseroan dan entitas anak melaporkan pajak-pajaknya berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut sebelum masa kadaluwarsa pemeriksaan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh peraturan yang berlaku. i. Under the taxation laws of Indonesia, the Company and subsidiary submit tax returns on the basis of selfassessment. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitations, under prevailing regulations. Posisi pajak perseroan mungkin akan dipertanyakan oleh fiskus. Manajemen berusaha mempertahankan posisi pajak perseroan yang sebagaimana dipercaya memiliki dasar-dasar teknis yang memadai berdasarkan peraturan perpajakan. The Company’s tax positions may be challenged by the tax authorities. Management vigorously defends the Company’s tax positions which are believed to be grounded on sound technical basis, in compliance with the tax regulations. 36 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 12. JAMINAN EMBALASI 12. DEPOSITS ON CONTAINERS Jaminan embalasi merupakan deposit atas kemasan (botol, keg, tabung CO2 dan krat) yang diterima dari pelanggan dan akan dikembalikan pada saat kemasan tersebut dikembalikan, dalam jangka pendek. Deposits on containers represent returnable packaging (bottle, keg, CO2 cylinders and crates) deposits received from customers and will be refunded when the packaging is returned, in the short-term period. 13. LIABILITAS JANGKA PENDEK LAINNYA 31 Maret/ March 2015 Iklan dan promosi Jasa teknik dan royalti Perolehan aset tetap Transportasi Gaji dan kompensasi karyawan lainnya Dividen Cukai Uang muka dari pelanggan Lainnya 13. OTHER CURRENT LIABILITIES 31 Desember/ December 2014 109,923 32,196 25,026 39,486 88,680 49,469 39,540 33,612 38,920 11,202 82,042 7,508 94,428 440,731 29,621 11,471 2,362 104,292 359,047 14. LIABILITAS IMBALAN KERJA Advertising and promotions Technical fees and royalty Acquisition of fixed assets Transportation Salaries and other employee compensation Dividends Excise Advance from customer Others 14. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION a. Program pensiun imbalan pasti Perseroan dan entitas anak telah membentuk program pensiun imbalan pasti (“Program”) yang pesertanya meliputi seluruh karyawan tetap Perseroan dan entitas anak. Program tersebut memberikan imbalan pensiun yang akan dibayarkan pada saat karyawan pensiun, yang jumlahnya terutama tergantung pada masa kerja dan kompensasi pada saat karyawan tersebut pensiun. a. Defined benefit pension plan The Company and its subsidiary have established a defined benefit pension plan (the “Plan”) that covers all permanent employees of the Company and its subsidiary. The Plan provides for benefits to be paid to eligible employees at retirement based primarily upon years of service and remuneration on retirement. Perseroan dan entitas anak memberikan kontribusi pada Dana Pensiun Multi Bintang (Dana Pensiun telah disetujui oleh Menteri Keuangan). Perseroan dan entitas anak mendanai program ini melalui kontribusi yang jumlahnya cukup untuk memenuhi persyaratan minimum dalam peraturan dana pensiun. The Company and subsidiary make contributions to the Multi Bintang Pension Fund (the Pension Fund has been approved by the Minister of Finance). The Company and subsidiary have funded this plan through contributions which are sufficient to meet the minimum requirements set forth in applicable pension fund laws. 37 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 14. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) 14. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued) b. Selisih antara liabilitas menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan dengan program pensiun imbalan pasti b. Excess of obligation under Labor Law over defined benefit pension plan Berdasarkan peraturan ketenagakerjaan Indonesia (Undang-Undang No. 13/2003), Perseroan dan entitas anak diharuskan untuk memberikan manfaat pensiun minimum, jika belum dipenuhi oleh program pensiun yang diselenggarakan, kepada para karyawan yang mencapai usia pensiun. Under Indonesian labor regulations (Law No. 13/2003), the Company and its subsidiary are required to provide a minimum pension benefit, if not already covered by the sponsored pension plan, to their employees upon retirement. c. Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: c. The amounts recognized in the consolidated statements of financial position are as follows: Program pensiun imbalan pasti/ Defined benefits pension plan Mar 2015 Dec 2014 Nilai kini dari liabilitas imbalan pasti Nilai wajar aset program Status tidak didanai Aset diakui dalam ekuitas Nilai bersih kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Liabilitas pensiun imbalan pasti Liabilitas pensiun pada awal periode Dampak dari penerapan PSAK No.24 (Revisi 2010) Beban imbalan Imbalan yang dibayarkan Pengakuan di pendapatan komprehensif lain Liabilitas pensiun pada akhir periode Selisih antara liabilitas menurut UndangUndang Ketenagakerjaan dengan program pensiun imbalan pasti/ Excess of obligation under Labor Law over defined benefits pension Plan Mar 2015 Dec 2014 Imbalan kerja jangka panjang lainnya/ Other long-term employee benefits Mar 2015 Dec 2014 Liabilitas imbalan kerja/ Employee benefits obligation Mar 2015 Dec 2014 105,098 (98,431) 6,667 101,048) (93,088) 7,960) 7,670 7,670 7,161) -) 7,161) 840 840 770) -) 770) 113,607 (98,431) 15,176 108,979) (93,088) 15,891) - -) - -) - -) - -) - -) - -) - -) - -) 6,667 7,960) 7,670 7,161 840 770) 15,176 15,891) 7,960 3,533) 7,161 7,577) 770 797) 15,891 11,907) 2,026 (3,319) -) 6,445) (12,945) 509 - -) 1,958) (548) 70 - -) 174) (201) 2,606 (3,319) -) 8,577) (13,694) - 10,927) - (1,826) - -) - 9,101) 6,667 7,960) 7,670 7,161 840 770) 15,176 15,891) Present value of defined benefits obligation Fair value of plan assets Unfunded status Asset recognized in equity Unrecognized net actuarial loss Unrecognized past service cost Defined benefits pension liability Benefits obligation at beginning of the period Impact of adoption of PSAK No.24 (2010 Revision) Benefits expense Benefits paid Recognized in other comprehensive income Benefits obligation at end of the period 38 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 14. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) 14. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued) d. The amounts recognized in the consolidated statements of comprehensive income are as follows: d. Jumlah yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: Program pensiun imbalan pasti/ Defined benefit pension plan Mar 2015 Dec 2014 Biaya jasa kini Biaya bunga Hasil yang diharapkan dari aset program Kerugian (keuntungan) bersih aktuaria yang diakui Beban imbalan bersih e. Selisih antara liabilitas menurut UndangUndang Ketenagakerjaan dengan program pensiun imbalan pasti/ Obligation under Labor Law over defined Benefit pension plan Mar 2015 Dec 2014 Imbalan kerja jangka panjang lainnya/ Other long-term employee benefits Mar 2015 Dec 2014 Beban imbalan/ Benefit expense Mar 2015 Dec 2014 1,999 2,050 6,741) 7,340) 358 151 1,353) 605) 56 14 204) 52) 2,413 2,216 8,298) 7,997) (2,022) (7,636) - -) - -) (2,022) (7,636) 2,027 -) 6,445) 509 -) 1,958) 70 (82) 174) 2,606 (82) 8,577) Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai wajar asset 31 Maret/ March 2015 Nilai wajar aset program pada awal periode Hasil yang diharapkan dari aset program Kontribusi dari pemberi kerja Imbalan yang dibayarkan Keuntungan (kerugian) aktuarial dari aset program Nilai wajar aset program pada akhir periode e. Current service cost Interest cost Expected return on plan assets Recognized net actuarial loss (gain) Net benefit expenses Reconciliation of the beginning and ending balances of the fair value of plan asset 31 Desember/ December 2014 93,088 82,026) 1,937 5,192 (1,538) 7,636) 12,945) (8,199) (247) (1,320) 98,432 93,088) Fair value of plan assets, beginning of the period… Expected return on plan assets Contribution by employer Benefits paid Actuarial gain (loss) on plan assets Fair value of plan assets, end of the period 39 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 14. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) f. 14. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued) Aset program terdiri dari: f. 31 Maret/ March 2015 Deposito berjangka Tabungan Properti Obligasi g. 76,540 5,513 3,412 12,967 98,432 31 Desember/ December 2014 78% 6% 3% 13% 100% Asumsi aktuaria 69,278 8,713 3,412 11,685 93,088 g. Asumsi dasar per 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 2015 Tabel Mortalita Tingkat diskonto Tingkat imbal hasil yang diharapkan dari aset program Tingkat kenaikan gaji Usia pensiun Plan assets consist of the following: 74% 9% 4% 13% 100% Time deposits Saving accounts Property Bonds Actuarial assumptions The principal actuarial assumptions as of 31 March 2015 and 31 December 2014 2014 are as follows: 31 Desember/ December 2014 ITM 2011 8.52% per tahun/p.a. ITM 2011 8.52% per tahun/p.a. 8.52% per tahun/p.a. 8% per tahun/p.a. 57 8.52% per tahun/p.a. 8% per tahun/p.a. 57 Mortality table Discount rate Rate of expected return on plan assets Pensionable salary increases Pension age 40 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 14. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) h. 14. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued) Nilai kini liabilitas imbalan, nilai wajar aset program dan status pendanaan, serta penyesuaian aset dan liabilitas program dari tahun 2010 sampai 2015 adalah sebagai berikut: 31 Mar 2015 Nilai kini liabilitas imbalan pasti Nilai wajar aset program Status tidak didanai Penyesuaian aset program The amount of the present value of obligation, the fair value of plan assets, the funding status and experience adjustment arising from plan assets and liabilities for the years from 2010 to 2015 were as follows: 30 Sep 2012 31 Dec 2011 31 Dec 2010 (113,607) (108,979) (117,414) (102,505) (80,518) 98,431 93,088) 78,272) 73,694) 74,158) Present value of defined benefits obligation Fair value of plan assets (15,176) (15,891) (39,142) (28,811) (6,360) Unfunded status 31 Mar 2015 Penyesuaian liabilitas program 31 Dec 2014 h. 31 Dec 2014 30 Sep 2012 31 Dec 2011 31 Dec 2010 (1,310) (1,747) 3,749) 647) (4,856) 990 1,320 (387) (990) 65) 15. MODAL SAHAM Experience adjustments arising from plan liabilities Experience adjustments arising from plan assets 15. SHARE CAPITAL Per 31 Desember 2014, jumlah saham dasar ditempatkan dan disetor penuh terdiri atas 2.107.000.000 saham (nilai nominal Rp 10 [Rupiah penuh] per saham). As of 31 December 2014, the Company’s authorized, issued and paid-up share capital comprised of 2,107,000,000 shares (par value Rp 10 [in whole Rupiah] per share). Susunan pemegang saham Perseroan per 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: The Company’s shareholders as of 31 March 2015 and 31 December 2014 were as follows: Pemegang saham Heineken International B.V. Masyarakat lainnya Hollandsch Administratiekantoor B.V. Jumlah saham/ Number of shares 1,723,151,000 344,005,000 39,844,000 2,107,000,000 Persentase/ Percentage 81.78 16.33 1.89 100.00 Jumlah nominal/ Nominal value 17,232 3,440 398 21,070 Shareholders Heineken International B.V. Public shareholders Hollandsch Administratiekantoor B.V. 41 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 16. TAMBAHAN MODAL DISETOR Tambahan modal disetor merupakan selisih antara harga jual dengan nilai nominal saham Perseroan yang dijual kepada masyarakat Indonesia pada tahun 1981. 17. SALDO LABA YANG DICADANGKAN 16. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL This account represents the amount received by the Company in excess of the Rupiah par value of the shares sold to the Indonesian public in 1981. 17. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS Berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40/2007, Perseroan diwajibkan mengalokasikan sejumlah tertentu dari laba bersih setiap tahunnya ke dana cadangan hingga cadangan tersebut mencapai 20% dari modal ditempatkan. Jumlah minimum yang wajib dicadangkan belum ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia. Cadangan ini akan digunakan untuk menutup kerugian pada masa yang akan datang yang tidak dapat ditutup dengan saldo laba. Under the Indonesian Company Law No. 40/2007, the Company is obliged to annually allocate a certain amount from its net income to a statutory reserve fund, until the statutory reserve fund reaches 20% of subscribed capital. The minimum requested amount, to be annually allocated to the statutory reserve fund, has not yet been determined by the Indonesian Government. The statutory reserve fund shall be used to offset future losses not otherwise absorbed by retained earnings. Pada Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham Perseroan tanggal 15 Februari 2013 (risalah dituangkan dalam pernyataan notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 27/K/II/2013, tanggal 15 Februari 2013), para pemegang saham menyetujui untuk mengalokasikan sejumlah Rp 1 juta dari laba bersih Perseroan tahun 2012 sebagai cadangan. At the Annual General Shareholders’ Meeting of Company on 15 February 2013 (minutes notarized statement of H. Syarif Siangan Tanudjaja, No. 27/K/II/2013 dated 15 February 2013), shareholders agreed to allocate Rp 1 million of Company’s 2012 net income to a statutory reserve. Pada Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham Perseroan tanggal 12 Mei 2014 (risalah dituangkan dalam pernyataan notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH. No. 60/K/V/2014, tanggal 12 Mei 2014), para pemegang saham menyetujui untuk mengalokasikan sejumlah Rp 1 juta dari laba bersih Perseroan tahun 2013 sebagai cadangan. At the Annual General Shareholders’ Meeting of the Company on 12 May 2014 (minutes notarized by H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH. No. 60/K/V/2014 dated 12 May 2014), the shareholders agreed to allocate Rp 1 million of the Company’s 2013 net income to a statutory reserve. Saldo laba yang dicadangkan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing berjumlah Rp 12 juta dan Rp 11 juta. The balance of appropriated retained earnings as at 31 March 2015 and 31 December 2014 amounted to Rp 12 million and Rp 11 million. the by SH the the 42 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 18. PENDAPATAN 18. REVENUE 31 Maret/ March 2015 Penjualan bersih ke pihak ketiga: Lokal Ekspor Penjualan ekspor ke pihak berelasi Penjualan bersih berdasarkan kelompok produk: Bir Soft drink 554,570 12,667 1,749 568,986 526,047 42,939 568,986 Rincian pelanggan utama dengan nilai penjualan bersih melebihi 10% dari nilai penjualan bersih konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 2015 PT Bintang Bali Indah PT Gitaswara Indonesia 102,615 87,595 31 Maret/ March 2014 726,189 7,167 4,786 738,142 663,948 74,194 738,142 Net sales by product group: Beer Soft drink Major customers for which the net sales value exceeded 10% of the consolidated net sales are as follows: 31 Maret/ March 2014 92,913 115,700 19. BIAYA POKOK PENJUALAN PT Bintang Bali Indah PT Gitaswara Indonesia 19. COST OF GOODS SOLD 31 Maret/ March 2015 Bahan baku dan bahan kemasan yang dipakai Biaya upah langsung Biaya pabrikasi Jumlah biaya produksi Penurunan/(kenaikan) persediaan barang dalam pengolahan Biaya pokok produksi Penurunan/(kenaikan) persediaan barang jadi Net sales to third parties: Local Export Export sales to related parties 99,966 24,999 135,068 260,033 7,226 267,259 (6,798) 260,461 Tidak ada pembelian dari satu penjual yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan konsolidasian. 31 Maret/ March 2014 Raw materials and packaging materials used Direct labor cost Manufacturing overhead Total production costs Decrease/(increase) of goods in process (68,089) inventory 316,089 Cost of goods manufactured Decrease /(increase) of finished goods (6,056) Inventory 310,033 247,874 23,486 112,818 384,178 No purchases from any single supplier which exceeded 10% of the total consolidated revenue. 43 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 20. BEBAN PEMASARAN DAN PENJUALAN 20. MARKETING AND SELLING EXPENSES 31Maret/ March 2015 Promosi Distribusi Gaji dan kompensasi karyawan lainnya Penyusutan Penyisihan piutang ragu - ragu Lain-lain 31 Maret/ March 2014 46,974 36,344 55,351 44,724 16,063 351 20,000 7,424 127,156 11,663 519 9,373 121,630 21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 21. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 31 Maret/ March 2014 31 Maret/ March 2015 Gaji dan kompensasi karyawan lainnya Penyusutan dan amortisasi Perjalanan, komunikasi, jasa profesional, dan lain-lain 13,766 2,184 9,923 1,843 14,028 29,978 19,243 31,009 22. DIVIDEN KAS Dividen kas untuk hasil operasi tahun 2014: Dividen kas interim sebesar Rp 119 (Rupiah penuh) per saham, sesuai dengan Keputusan Sirkuler dari Direksi Perseroan tanggal 21 Oktober 2014 Salaries and other employee compensation Depreciation and amortization Travelling, communications, professional fees, and other 22. CASH DIVIDENDS 31 Maret/ March 2015 Dividen kas untuk hasil operasi tahun 2013: Dividen kas final sebesar Rp 46.076 (Rupiah penuh) per saham diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Tahunan Tanggal 12 Mei 2014 Promotions Distribution Salaries and other employee compensation Depreciation Allowance for Impairment account Others 31 Desember/ December 2014 970,821 Cash dividends for 2013 results: Final cash dividends of Rp 46,076 (whole Rupiah) per share, as per Annual general Meeting of Shareholders of the Company on 12 May 2014 - 250,733 Cash dividends for 2014 results: Interim cash dividends of Rp 119 (whole Rupiah) per share, based on Circular Resolution of the Board of Directors of the Company dated 21 October 2014 - 1,221,554 - 44 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 23. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI 23. RELATED PARTIES BALANCES AND TRANSACTIONS Saldo signifikan dengan pihak berelasi per tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 2015 Dalam jutaan Rupiah/In millions of Rupiah %*) Significant outstanding balances with related parties as of 31 March 2015 and 31 Desember 2014 are as follows: 31 Desember/ December 2014 Dalam jutaan Rupiah/In millions of Rupiah %*) Piutang usaha (Catatan 4): Drinkworks Limited., Australia Heineken Asia Pacific Ltd., (dahulu Asia Pacific Breweries Limited), Singapura Trade receivables (Note 4): 600 128 0.11 0.02 184 - 0.1 Drinkworks Limited, Australia - Heineken Asia Pacific Ltd., (formerly Asia Pacific Breweries Limited), Singapore Utang usaha (Catatan 9): Mouterij Albert N.V., Belanda Liabilitas jangka pendek lainnya (Catatan 13): Jasa teknik: Heineken Asia Pacific Ltd., (dahulu Asia Pacific Breweries Limited), Singapura Royalti: Heineken Brouwerijen B.V., Belanda Heineken Asia Pacific Ltd., (dahulu Asia Pacific Breweries Limited), Singapura Heineken International BV Biaya-biaya tenaga kerja asing: Heineken International B.V., Belanda Heineken Asia Pacific Ltd., (dahulu Asia Pacific Breweries Limited), Singapura Lainnya: Heineken International B.V., Belanda Heineken Asia Pacific Ltd., (dahulu Asia Pacific Breweries Limited), Singapura Heineken Browerijen B.V., Belanda Heineken Supply chain B.V., Belanda 6,966 8.76 8,457 3.9 4,481 1.02 29,585 8.2 2,425 0.55 3,521 1.0 10,431 2.37 - - 2,245 0.55 - - 2,944 0.67 3,123 0.9 1,939 0.44 1,246 0.3 1,320 0.30 1,497 0.4 323 0.07 816 0.2 229 0.05 159 0.1 1,622 27,959 0.37 6.39 1,435 41,382 0.4 11.5 Trade payables (Note 9): Mouterij Albert N.V., The Netherlands Other current liabilities (Note 13): Technical fees: Heineken Asia Pacific Ltd., (formerly Asia Pacific Breweries Limited), Singapore Royalty: Heineken Brouwerijen B.V., the Netherlands Heineken Asia Pacific Ltd., (formerly Asia Pacific Breweries Limited), Singapore Heineken International B.V., the Netherlands Charges related to employee costs: Heineken International B.V., The Netherlands Heineken Asia Pacific Ltd., (formerly Asia Pacific Breweries Limited), Singapore Others: Heineken International B.V., the Netherlands Heineken Asia Pacific Ltd., (formerly Asia Pacific Breweries Limited), Singapore Heineken Browerijen B.V., The Netherland Heineken Supply chain B.V., The Netherland 45 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 23. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) 23. RELATED PARTY BALANCES AND TRANSACTIONS (Continued) Transaksi-transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi pada 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 2015 Dalam jutaan Rupiah/In millions of Rupiah %**) Significant related party transactions during 31 March 2015 and 31 December 2014 are as follows: 31 Desember/ December 2014 Dalam jutaan Rupiah/ In millions of Rupiah %**) Pembelian persediaan: Mouterij Albert N.V., Belanda Jasa teknik: Heineken Asia Pacific Ltd., (dahulu Asia Pacific Breweries Limited), Singapura (Catatan 26) Royalti: Heineken Brouwerijen B.V., Belanda (Catatan 26) Heineken Asia Pacific Ltd., (dahulu Asia Pacific Breweries Limited), Singapura Heineken International BV., Belanda Penjualan: Drinkworks Limited., Australia Heineken Asia Pacific Ltd., (dahulu Asia Pacific Breweries Limited), Singapura (Catatan 26) *) % terhadap jumlah akun bersangkutan **) % terhadap total pembelian ***) % terhadap penjualan bersih 10,235 4,481 3.9 1.7 46,417 89,674 3.9 Purchases of inventories: Mouterij Albert N.V., The Netherlands 7.6 Technical services: Heineken Asia Pacific Ltd., (formerly Asia Pacific Breweries Limited), Singapore (Note 26) 2,541 2.1 13,241 1.1 10,431 2,245 1.0 4.0 - - - - Royalty: Heineken Brouwerijen B.V., The Netherlands (Note 26) Heineken Aasia Pacific Ltd., (formerly Asia Pacific Breweries Limited), Singapore Heineken International B.V., the Netherlands 0.41***) Sales: Drinkworks Limited., Australia 1,030 128 1,158 0.2 0.02 0,2 12,136 466 12,602 0.02***) 0.43 Heineken Asia Pacific Ltd., (formerly Asia Pacific Breweries Limited), Singapore (Note 26) *) % of total respective account **) % of total costs of purchase ***) % of total net sales 46 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 23. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) 23. RELATED PARTY BALANCES AND TRANSACTIONS (Continued) Sifat hubungan dan jenis transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak-pihak berelasi/ Related parties The nature of the relationship and transactions with related parties is as follows: Hubungan relasi/ Related parties relationship Transaksi/ Transactions Heineken Asia Pacific Ltd., (dahulu Asia Pacific Breweries Limited), Singapura/ Heineken Asia Pacific Ltd., (formerly Asia Pacific Breweries Limited), Singapore Perusahaan afiliasi/ Jasa teknik/Technical services Affiliated company Penjualan/Sales Mouterij Albert N.V., Belanda/ Mouterij Albert N.V., The Netherlands Perusahaan afiliasi/ Affiliated company Pembelian persediaan/ Purchases of inventories Heineken Supply Chain B.V., Belanda/ Heineken Supply Chain B.V., The Netherlands Perusahaan afiliasi/ Affiliated company Jasa teknik/Technical services Heineken International B.V., Belanda/ Heineken International B.V., The Netherlands Perusahaan induk/ Parent company Jasa teknik/Technical services Heineken Brouwerijen B.V., Belanda/ Heineken Brouwerijen B.V., The Netherlands Perusahaan afiliasi/ Affiliated company Royalti/Royalty Drinkworks Limited., Australia/ Drinkworks Limited., Australia Perusahaan afiliasi/ Affiliated company Penjualan/Sales Kompensasi personil manajemen kunci Yang termasuk personil Komisaris dan Direksi. manajemen Key management employees compensation kunci adalah Berikut ini mencerminkan kompensasi yang dibayarkan atau terutang kepada personil manajemen kunci: The following reflects compensation paid or payable to key management personnel: 31 Maret/March 2015 Dewan Direksi dan Komisaris Board of Directors & Commisioners % Rp Gaji dan imbalan kerja jangka pendek lainnya Imbalan pasca kerja Imbalan kerja jangka panjang lainnya Key management includes Commissioners and Directors. 31 Maret /March 2014 Dewan Direksi dan Komisaris Board of Directors & Commisioners % Rp 91.1% 7.9% 8,665 752 93.9% 0.8% 8,273 67 1.0% 96 5.3% 467 Salaries and other shortterm benefits Post-employment benefits Other long-term benefits 47 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 24. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing per tanggal 31 Maret 2015 adalah sebagai berikut: Mata uang asing/ Foreign currency Aset: Kas Piutang usaha 24. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES Monetary assets and liabilities in foreign currencies as of 31 March 2015 are as follows: Dalam jutaan Rupiah/ In millions of Rupiah USD EUR GBP SGD CHF AUD 14,375 13,107 1,108 361 113 2 USD 4,820 Assets: Cash Trade receivables 33 33,886 Liabilitas: Utang usaha USD EUR GBP 9,957 9,965 22,961 Liabilitas jangka pendek lainnya Liabilities: Trade payables Other current liabilities EUR GBP SGD USD 10,203 20 2,308 8,700 (64,114) Liabilitas moneter bersih dalam mata uang asing Pada saat diperlukan, Perseroan mengadakan kontrak valuta berjangka untuk mengatasi risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang timbul dari aktivitas operasional. (30,228) Net monetary liabilities in foreign currencies When necessary, the Company enters into forward exchange contracts to manage its exposure to changes in foreign currency exchange rates arising from operating activities. 48 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 25. INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 25. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT Instrumen Keuangan Financial Instruments Aset dan liabilitas Perseroan dan entitas anak diharapkan dapat terealisasi atau diselesaikan dalam waktu dekat. Oleh karena itu, nilai tercatatnya diperkirakan mendekati nilai wajarnya. The Company’s and subsidiary’s financial assets and liabilities are expected to be realized or settled in the near term. Therefore, their carrying amounts approximate their fair values. Manajemen risiko keuangan Financial risk management Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perseroan dan entitas anak adalah risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas. The main risks arising from the Company’s and subsidiary’s financial instruments are market risk, credit risk and liquidity risk. a. Risiko Pasar a. Market risk i. Risiko nilai tukar mata uang i. Currency risk Transaksi pembelian aset tetap dan persediaan dari produsen luar negeri dan pembayaran biaya iklan dan promosi menyebabkan Perseroan dan entitas anak memiliki risiko nilai tukar mata uang asing, terutama dari hutang dalam mata uang US Dolar dan Euro. Perseroan dan entitas anak mengelola keseluruhan risiko dengan membeli atau menjual US Dolar dan Euro, jika diperlukan. Purchases of fixed assets and inventories from overseas suppliers and payment of advertising and promotions costs expose the Company and subsidiary to fluctuating foreign exchange rates, primarily arising from US Dollar and Euro payables. The Company and subsidiary manage the overall risk by buying or selling US Dollars and Euro at spot rates when necessary. Pada saat diperlukan, Perseroan mengadakan kontrak valuta berjangka untuk mengatasi risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang timbul dari aktivitas operasional. Instrumen keuangan derivatif dari Perseroan tidak memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai karena persyaratan untuk penerapan akuntansi lindung nilai tidak terpenuhi. Perubahan nilai wajar dari instrument derivatif diakui dalam laba rugi periode berjalan. When necessary, the Company enters into forward exchange contracts to manage its exposure to changes in foreign currency exchange rates arising from operating activities. The Company’s derivative financial instruments did not qualify for hedge accounting because the requirements for the application of hedge accounting were not met. The changes in the fair value of these derivative instruments were recognized in the profit or loss for the respective period. Pada tanggal pelaporan, nilai bersih risiko nilai tukar mata uang asing Perseroan dan entitas anak tercermin di Catatan 24. At reporting dates, the Company’s and subsidiary’s net exposure to foreign currencies was reflected in Note 24. 49 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 25. INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 25. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) ii. Risiko harga Perseroan dan entitas anak akan mengalami risiko harga jika terjadi kenaikan tarif pada pajak cukai yang ditetapkan oleh pemerintah. Perseroan dan entitas anak dapat meminimalkan risiko harga dengan memonitor perubahan tarif pada pajak cukai dan menghitung efek kenaikan tersebut pada harga jual. ii. Price risk The Company and subsidiary would be exposed to price risk if there is a tariff increase of excise tax which is determined by Government. The Company and subsidiary manage to minimize the price risk by monitoring tariff changes on excise tax and calculating the impact to the increase of selling price. iii. Risiko suku bunga Pinjaman dengan tingkat bunga variabel mengekspos Perseroan terhadap risiko suku bunga arus kas. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat suku bunga tetap mengekspos Perseroan terhadap risiko nilai wajar. Risiko tingkat suku bunga dari aset keuangan tidak signifikan. iii. Interest rate risk Borrowings at variable rates expose the Company to cash flow interest rate risk. Company issued at fixed rates expose the Company to fair value risk. The interest rate risk from financial assets is not significant. Pada tanggal pelaporan, profil liabilitas keuangan Perseroan yang dikenakan bunga adalah sebagai berikut: At the reporting dates, the profile of the Company interest-bearing financial liabilities is as follows: 31 Maret/ March 2015 31 Desember/ December 2014 Pinjaman pada tingkat suku bunga mengambang - 250,000 9.1% Pinjaman pada tingkat suku bunga tetap 550,000 8.35% - 9.9% 500,000 8.5%-9.9% Perseroan tidak mencatat liabilitas keuangan yang dikenakan suku bunga tetap berdasarkan nilai wajar melalui laba rugi sehingga perubahan suku bunga tidak mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan. Borrowings at variable rate Borrowings at fixed rate The Company does not account for its fixed-rate interest bearing financial liabilities at fair value through profit or loss. Therefore, change in the interest rate does not affect the Company’s financial performance. 50 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 25. INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 25. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) b. Risiko kredit b. Credit risk Risiko kredit Perseroan dan entitas anak terutama berasal dari risiko kerugian yang muncul apabila pelanggan gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Perseroan dan entitas anak mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan memiliki kebijakan untuk memonitor risiko kredit seperti menetapkan batasan jumlah piutang yang diberikan kepada pelanggan. Penjualan produk dilakukan dengan pelanggan yang memiliki sejarah kredit yang baik. The Company’s and subsidiary’s credit risk mainly arises from risk of loss if customers fails to discharge their contractual obligations. The Company and subsidiary manage and control the credit risk by having policies in place to monitor credit risk, such as setting customers credit limits. Sales of products are made to customers with an appropriate credit history. Untuk menghindari konsentrasi atas risiko kredit, kas dan setara kas telah disimpan pada beberapa institusi keuangan berbeda yang berkinerja baik. To avoid concentration of credit risk, cash and cash equivalents have been deposited at a number of different financial institutions of good standing. Eksposur maksimum Perseroan dan entitas anak atas risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat bersih dari tiap aset keuangan di laporan posisi keuangan konsolidasian. Maximum exposure of the Company and subsidiaries to credit risk is represented by net carrying amount of each financial assets in the consolidated statements of financial position. Pelanggan paling signifikan dari Perseroan dan entitas anak adalah PT Bintang Bali Indah dengan nilai piutang tercatat per 31 Maret 2015 sebesar Rp 20.781 juta (2014: PT Bintang Bali Indah Indonesia Rp 47.969 juta). Company’s and subsidiary’s most significant customer, PT Bintang Bali Indah, accounts for Rp 20,781 million of the trade receivables carrying amount at 31 March 2015 (2014: PT Bintang Bali Indah Rp 47,969 million). Saldo piutang usaha adalah sebagai berikut: Trade Receivable balances are as follows: Nilai Bruto/ Gross Amount 31 Maret/ March 2015 Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1-30 hari Lewat jatuh tempo 31 - 60 hari Penurunan Nilai/ Impairment 31 Maret/ March 2015 Nilai Bruto/ Gross Amount 31 Desember/ December 2014 Penurunan Nilai/ Impairment 31 Desember/ December 2014 155,150 - 327,933 - Not past due 36,268 - 53,257 - Past due 1 - 30 days 30,075 221,493 - 861 382,051 - Past due 31 - 60 days 51 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 25. INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 25. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) c. Liquidity risk c. Risiko likuiditas Perseroan dan entitas anak akan mengalami risiko likuiditas jika terdapat perbedaan waktu yang signifikan antara tertagihnya piutang dan penyelesaian hutang yang signifikan. Perseroan dan entitas anak mengelola risiko likuiditas ini dengan melakukan pengawasan secara terus menerus atas arus kas proyeksi dan aktual. The Company and subsidiary would be exposed to liquidity risk if there is a significant mismatch in the timing of receivables collection and the settlement of payables. The Company and subsidiary manage this liquidity risk by on going monitoring of the projected and actual cash flows. Berikut ini adalah jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan per 31 Maret 2015: The following are the contractual maturities of financial liabilities as of 31 March 2015: Nilai tercatat/ Carrying amount Utang usaha Utang bank jangka pendek Liabilitas jangka pendek lainnya Liabilitas instrument keuangan derivatif Arus kas kontraktual/ Contractual cash flows Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year 79,556 550,000 440,731 79,556 550,000 440,731 79,556 550,000 440,731 3,742 3,742 3,742 Trade payables Short-term bank loan Other current liabilities Derivatif financial instruments liabilities Pengelolaan risiko modal Capital risk management Kebijakan Perseroan dan entitas anak adalah untuk menjaga landasan modal yang kuat sehingga menjaga kepercayaan investor, kreditor dan pasar dan juga untuk mempertahankan perkembangan masa depan dari bisnis Perseroan dan anak perusahaan. Dalam usaha untuk menjaga struktur modal yang optimal, manajemen dapat menentukan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham. The Company’s and subsidiary’s policy is to maintain a strong capital base so as to maintain investor, creditor and market confidence and to sustain future development of the Company’s and subsidiary’s business. To maintain optimal structure of capital, management determine the level of dividends paid to shareholders. Tidak ada perubahan yang dilakukan oleh Perseroan dan anak perusahaan dalam melakukan pengelolaan modalnya selama tahun/periode berjalan. There were no changes in company’s and subsidiary’s approach to capital management during the year/period. 52 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 26. PERJANJIAN-PERJANJIAN a. Perseroan mengadakan perjanjian bantuan teknik (“Perjanjian”) dengan Heineken Supply Chain B.V., Belanda (“HSC”), pihak berelasi, di mana HSC setuju untuk memberikan bantuan teknik jasa, pembelian dan jasa lainnya, sebagaimana dan pada saat diminta oleh Perseroan, selama jangka waktu 10 tahun efektif sejak 1 Januari 1981. Berdasarkan Perjanjian ini, HSC juga akan memberikan Perseroan untuk pemakaian yang berkelanjutan atas label dan merek dagang Bir Bintang. Perjanjian ini secara otomatis diperpanjang untuk setiap 10 tahun berikutnya (perpanjangan terakhir di tahun 2001) selama tidak ada pernyataan secara tertulis dari salah satu pihak yang memberitahukan keinginannya untuk mengakhiri Perjanjian tersebut. Sebagai imbalan atas bantuan teknik dan hak penggunaan merek dagang, Perseroan setuju membayar kepada HSC sebesar EUR 3,6302 untuk setiap hektoliter bir yang diproduksi. 26. AGREEMENTS a. The Company entered into a technical assistance agreement (“the Agreement”) with Heineken Supply Chain B.V., The Netherlands (“HSC”), a related party, whereby the latter will render technical, buying and other services, as and when requested by the Company, for a period of 10 years effective from 1January 1981. Under the Agreement, HSC shall also provide the Company the continued use of the Bir Bintang label and trademark. The Agreement was automatically renewed for another 10years (most recently in 2001) as neither of the parties gave notice in writing of any intention to terminate the Agreement. In consideration for the technical services and the right to use trademarks, The Company has agreed to pay HSC a fee of EUR 3.6302 per hectoliter of lager beer produced. Berkenaan dengan perubahan kepemilikan pemegang saham mayoritas pada 10 Februari 2010, maka HSC mengalihkan seluruh hak, kepentingan dan kewajiban yang ada di Perjanjian kepada Heineken Asia Pacific Ltd. (dahulu Asia Pacific Breweries Limited) . In relation to the change of the major shareholders of the Company on 10 February 2010, HSC assigned all rights, interests and obligations of the Agreement to Heineken Asia Pacific Ltd. (formerly Asia Pacific Breweries Limited). Efektif 1 Januari 2015, semua perjanjian-perjanjian di bawah ini akan menggantikan perjanjian bantuan teknis sebelumnya. Effective 1 January 2015, the below agreements will replace the old Technical Assistance Agreement. Perseroan mengadakan perjanjian-perjanjian dengan pihak-pihak sebagaimana di bawah ini: The Company entered into Agreements with the following parties: - Perjanjian Ijin Merk Dagang (“TMLA”) dengan Heineken Asia Pacific Pte. Ltd (‘HAPPL’) Berdasarkan Perjanjian ini, HAPPL akan memberikan Perseroan hak untuk menggunakan label dan merk dagang Bir Bintang secara berkelanjutan selama 5 tahun, efektif dari tanggal 1 Januari 2015. Sebagai imbalan atas hak ini, Perseroan setuju untuk membayar HAPPL sejumlah royalti sebesar 2,5% dari total penjualan konsolidasi atas produk bermerk “Bintang”. Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis untuk periode 5 tahun berikutnya kecuali diakhiri oleh salah satu pihak secara tertulis 12 bulan sebelumnya. - Trade mark License Agreements with Heineken Asia Pacific Pte. Ltd (‘HAPPL’) Under this agreement, HAPPL shall provide the Company with the continued use of Bir Bintang label and trademark, for a period of 5 years effective from 1 January 2015. In consideration for this right, the Company has agreed to pay HAPPL a royalty fee equal to 2.5% of the consolidated revenue from products branded “Bintang”. This agreement shall be automatically renewed for a further period of 5 years unless terminated by either party providing 12 months written notice towards the end of the first period. 53 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 26. PERJANJIAN-PERJANJIAN (Lanjutan) - Perjanjian Bantuan Teknis dengan Heineken Supply Chain B.V. (‘HSC’) 26. AGREEMENTS (Continued) - Berdasarkan Perjanjian ini HSC akan memberikan jasa, nasihat dan bimbingan berkaitan dengan aspek teknis dan operasional dari kegiatan operasi industri bir, untuk periode 5 tahun dimulai dari 1 Januari 2015. Sebagai imbalan atas jasa ini, Perseroan akan membayar kepada HSC semua biaya langsung dan/atau tidak langsung sehubungan dengan servis yang diberikan. Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis untuk periode 5 tahun berikutnya kecuali diakhiri oleh salah satu pihak secara tertulis 12 bulan sebelum akhir dari periode 5 tahun pertama atau akhir dari periode 5 tahun berikutnya. - Perjanjian Jasa Manajemen dengan Heineken Asia Pacific Pte. Ltd (“HAPPL’) Berdasarkan Perjanjian ini, HAPPL akan memberikan jasa, nasihat dan bimbingan kepada Perseroan dalam berbagai fungsi manajemen diantaranya pemasaran, penjualan, keuangan, logistik, teknologi informasi, sumber daya manusia dan hukum, untuk periode 5 tahun dimulai dari 1 Januari 2015. Atas jasa ini, Perseroan akan membayar kepada HAPPL sejumlah fee yang perhitungannya didasarkan pada biaya aktual dalam pemberian jasa ditambah 10% mark-up. Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis untuk periode 5 tahun berikutnya kecuali diakhiri oleh salah satu pihak secara tertulis 6 bulan sebelum akhir dari periode 5 tahun pertama atau akhir dari periode 5 tahun berikutnya. Technical Assistance Agreement with Heineken Supply Chain B.V. (‘HSC’) Under this agreement, HSC shall provide services, advices and guidance related to technical and operational aspect from operational activity of breweries, for a period of 5 years effective from 1 January 2015. In consideration of the service rendered, the Company shall pay to HSC all direct and/or indirect costs incurred from the services rendered. This agreement shall be automatically renewed for a further period of 5 years unless terminated by either party providing 12 months written notice towards the end of the first period or at the end of any subsequent period of 5 years. - Management Service Agreement with Heineken Asia Pacific Pte. Ltd (“HAPPL’) Under this agreement, HAPPL shall provide services, advices and guidance related to management function such as marketing, selling, finance, logistics, information technology, human resources and legal, for a period of 5 years starting from 1 January 2015. For the service provided, the Company shall pay to HAPPL a fee based on actual costs incurred plus 10% mark-up. This agreement shall be automatically renewed for a further period of 5 years unless terminated by either party providing 6 months written notice towards the end of the first period or at the end of any subsequent period of 5 years. 54 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 26. PERJANJIAN-PERJANJIAN (Lanjutan) - Perjanjian ‘Corporate Know-How’ Heineken International (“HI”) 26. AGREEMENTS (Continued) dengan - Corporate Know-How’ Agreement with Heineken International (“HI”) Berdasarkan Perjanjian ini, HI akan mentransfer, menyediakan dan mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi yang bersifat rahasia kepada Perseroan yang berhubungan dengan merk dagang produk, database, prosedur, sistem dari Grup Heineken dan praktek-praktek yang baik yang berlaku di Grup Heineken, untuk periode 5 tahun dimulai dari 1 Januari 2015. Sebagai imbalan atas hak ini, Perseroan setuju untuk membayar HI sejumlah remunerasi net atas pajak dan cukai sebesar 0.4% dari total penjualan konsolidasi Perseroan. Under this agreement, HI shall transfer, provide, and communicate of the knowledge and information which is confidential, related to trademarked product, database, procedures, system of the Heineken Group, good practices available in the Heineken Group, for a period of 5 years effective from 1 January 2015. In consideration of this knowledge, the Company shall pay to HI remuneration net of, all duties and taxes and the rate of 0.4% of the consolidated revenue of the Company. Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis untuk periode 5 tahun berikutnya kecuali diakhiri oleh salah satu pihak secara tertulis 6 bulan sebelum akhir dari periode 5 tahun pertama atau akhir dari periode 5 tahun berikutnya. This agreement shall be automatically renewed for a further period of 5 years, unless terminated by either party providing 6 months written notice towards the end of the first period or at the end of any subsequent period of 5 years. Selain perjanjian-perjanjian di atas, Perseroan juga mengadakan Perjanjian Jasa Pengadaan dengan Heineken Global Procurement B.V. (‘HGP’). In addition to above agreements, the Company also entered into a Procurement Service Agreement with Heineken Global Procurement B.V. (‘HGP’). Berdasarkan Perjanjian ini, HGP akan melakukan negosiasi dengan pemasok atas nama Perseroan. Kontrak perjanjian pemasokan barang tetap antara Perseroan dengan pemasok. HGP tidak menanggung risiko atas penjualan dan pembelian barang. Dengan penandantangan perjanjian ini, diharapkan adanya penurunan harga pembelian untuk barang yang dinegosiasikan oleh HGP. Untuk jasa pengadaan barang ini, Perseroan akan membayar kepada HGP komisi (“komisi pembelian”) sebesar 2,5% dari total nilai pengadaan barang yang dinegosiasikan oleh HGP. Perjanjian ini berlaku mulai dari 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2019 kecuali diakhiri lebih awal sebagaimana diatur oleh perjanjian ini. Under this agreement, HGP will negotiate with the vendors on behalf of the Company. The procurement contract will still between the Company and the vendors. HGP shall not take any risk related to the sale and purchase of the goods. With the signing of this agreement, it is expected that the purchase price will decrease for the goods negotiated by HGP. For this procurement service, the Company will pay HGP a commission (‘buying commission) equal to 2.5% of the total procurement value negotiated by HGP. This agreement covers a period from 1 January 2015 until 31 December 2019, unless terminated earlier in accordance with the terms of this agreement. 55 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 26. PERJANJIAN-PERJANJIAN (Lanjutan) b. Pada tahun 2003, Perseroan mengadakan perjanjian lisensi merek dagang (“Perjanjian”) dengan Diageo Ireland, Republik Irlandia, dan Diageo Great Britain Limited (“DGBL”), Inggris. Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan memiliki hak eksklusif untuk memproduksi dan menjual Guinness Foreign Extra Stout (“FES”) di Indonesia dan dapat meminta bantuan teknik dari DGBL sehubungan dengan produksi FES. Perjanjian ini berlaku untuk masa 10 tahun sampai dengan 31 Desember 2013 dan selanjutnya, kecuali dan sampai salah satu pihak memberitahukan keinginannya untuk mengakhiri Perjanjian ini. Atas hak eksklusif tersebut, Perseroan membayar kepada DGBL sejumlah royalti sebesar 8,5% dari nilai penjualan bersih FES termasuk pajak penjualan barang mewah dan bea cukai. c. Pada tahun 1982, Perseroan mengadakan perjanjian royalti (“Perjanjian”) dengan Green Sands S.A., Swiss (“GSS”). Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan diperbolehkan menggunakan merek dagang Green Sands, membeli konsentrat dan memproduksi Green Sands selama jangka waktu 10 tahun efektif sejak 30 Juni 1982. Perjanjian ini secara otomatis diperpanjang untuk setiap 5 tahun berikutnya, kecuali dan sampai salah satu pihak memberitahukan keinginannya untuk mengakhiri perjanjian ini secara tertulis 12 bulan sebelum tanggal pengakhiran. Tidak ada pihak yang mengeluarkan pemberitahuan tersebut sampai saat ini. Perseroan setuju untuk membayar royalti kepada GSS sebesar CHF 1,79 untuk setiap hektoliter penjualan Green Sands. d. Efektif sejak 1Januari 2004, Perseroan memperbaharui perjanjian distribusi (“Perjanjian”) dengan PTGitaswara Indonesia, dimana PT Gitaswara Indonesia memiliki hak tunggal untuk mendistribusikan dan menjual bir hitam Guinness (Guinness Stout) yang diproduksi oleh Perseroan di seluruh Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk masa 10 tahun sampai dengan 31 Desember 2013 dan selanjutnya, kecuali dan sampai salah satu pihak memberitahukan keinginannya untuk mengakhiri Perjanjian ini. Perseroan saat ini sedang dalam proses pengubahan Perjanjian. 26. AGREEMENTS (Continued) b. In 2003, the Company entered into a trademark license agreement (“the Agreement”) with Diageo Ireland, Republic of Ireland, and Diageo Great Britain Limited (“DGBL”), United Kingdom. Under the Agreement, the Company has the exclusive right to produce and sell Guinness Foreign Extra Stout (“FES”) in Indonesia and may request technical assistance from DGBL in connection with the production of FES. The agreement covers a period of 10 years until 31December 2013 and thereafter, unless and until terminated by either party. For these rights, the Company pays DGBL a royalty fee equal to 8.5% of FES net sales price including any luxury sales tax and excise duty. c. In 1982, the Company entered into a royalty agreement (“the Agreement”) with Green Sands S.A., Switzerland (“GSS”). Under the Agreement, the Company is granted the permission to use the Green Sands trademark, to purchase their concentrate and manufacture Green Sands for a period of 10 years effective from 30 June 1982. The Agreement is automatically renewable for another 5 years, unless and until either party gives to the other 12-month prior notice in writing of its intention to terminate the Agreement. Neither party has issued such notice to date. The Company has agreed to pay GSS a royalty of CHF 1.79 per hectoliter of Green Sands sales as consideration for such rights. d. Effective from 1January 2004, the Company renewed its distribution agreement (“the Agreement”) with PT Gitaswara Indonesia, whereby PT Gitaswara Indonesia has the sole right to distribute and sell Guinness Stout brewed by the Company in and throughout Indonesia. The Agreement covers a period of 10 years until 31 December 2013 and thereafter, unless and until terminated by either party. The Company is currently in process of amending the agreement. 56 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 26. PERJANJIAN-PERJANJIAN (Lanjutan) e. Pada tanggal 17 Januari 2005, Perseroan mengadakan perjanjian lisensi merek dagang (“Perjanjian”) dengan Heineken Brouwerijen B.V., Belanda, pihak berelasi. Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan memiliki hak eksklusif untuk menggunakan merek dagang Heineken selama jangka waktu 10 tahun efektif sejak 1 Agustus 2004, yang mana Perseroan membayar sejumlah royalti sebesar 7,2% dari nilai penjualan Heineken. Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis untuk periode 5 tahun berikutnya kecuali diakhiri oleh salah satu pihak secara tertulis 12 bulan sebelum akhir dari periode 10 tahun pertama atau akhir dari periode 5 tahun berikutnya. 27. STANDAR AKUNTANSI BARU 26. AGREEMENTS (Continued) e. On 17 January 2005, the Company entered into a trademark license agreement (“the Agreement”) with Heineken Brouwerijen B.V., the Netherlands, a related party. Under the Agreement, the Company has the exclusive right to use Heineken trademarks for a period of 10 years effective from 1 August 2004, for which the Company pays a royalty fee equal to 7.2% of Heineken sales proceeds. This agreement shall be automatically renewed for a further period of 5 years unless terminated by either party providing 12 months written notice toward the end of the first period of 10 years or at the end of any subsequent period of 5 years. 27. NEW ACCOUNTING STANDARDS Berikut ini adalah standar baru, revisi dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) yang relevan untuk Perseroan dan entitas anak, berlaku efektif per tanggal 1 Januari 2015: The following are new standards, amendments and interpretation issued by the Financial Accounting Standard Board Institute of Accountant of Indonesia (DSAK-IAI) that relevant to the Company and subsidiary, effective 1 January 2015 : - PSAK No.1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”. - PSAK No.4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri”. - PSAK No.24 (revisi 2013) “Imbalan kerja”. - PSAK No.65 “Laporan keuangan konsolidasian”. - PSAK No.67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain”. - PSAK No.46 (revisi 2014) “Pajak Penghasilan”. - PSAK No.48 (revisi 2014) “Penurunan nilai asset”. - PSAK No.50 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: penyajian” . - PSAK No.55 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: pengakuan dan pengukuran”. - PSAK No. 60 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: pengungkapan”. - ISAK No.15,”PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan interaksinya”. - PSAK No.1 (revised 2013) “Presentation of financial statements”. - PSAK No.4 (revised 2013) “Separate financial statements”. - PSAK No.24 (revised 2013) “Employee benefits”. - PSAK No.65 “Consolidated financial statements”. - PSAK No.67 “Disclosure of interests in other entities”. Pada tanggal otorisasi penerbitan laporan keuangan konsolidasian, Perseroan dan entitas anak sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar dan interpretasi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. As at the authorisation date for issuance of this consolidated financial statements, the Company and subsidiary are still evaluating the potential the impact of these standards and interpretation to the consolidated financial statements. - PSAK No. 46 (revised 2014) “Income tax”. - PSAK No.48 (revised 2014) “Impairment of asset”. - PSAK No.50 (revised 2014) “Financial instrument: presentation”. - PSAK No.55 (revised 2014) “Financial instrument: recognition and measurement”. - PSAK No. 60 (revised 2014) “Financial instrument disclosures”. - ISAK No.15,”PSAK No. 24 - The limit on Defined Assets, Minimum Funding Requirements and their interaction”. 57 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 PERIOD ENDED 31 MARCH 2015 AND 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)/(In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 28. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA Pada tanggal 16 Januari 2015, Kementrian Perdagangan menerbitkan Permendag No. 06/M-DAG/PER/1/2015 yang merubah Permendag No. 20/M-DAG/PER/4/2014 “Pengendalian Dan Pengawasan Terhadap Pengadaan, Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol”. Peraturan baru ini mencabut izin penjualan alkohol kategori A (alkohol dengan kadar kurang dari 5%) di minimarket dan pengecer lainnya, efektif 16 April 2015. Manajemen menelaah bahwa perubahan peraturan ini akan berdampak pada penurunan performa Perseroan. 28. SUBSEQUENT EVENT On 16 January 2015, the Ministry of Trade issued Permendag No. 06/M-DAG/PER/1/2015 which amended the Permendag No. 20/M-DAG/PER/4/2014 “Pengendalian Dan Pengawasan Terhadap Pengadaan, Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol”. The new regulation revokes all selling permits of Category A alcohol beverage (<5% alcohol by volume) at minimarket and other retailers, effective 16 April 2015. Management assessed that the change in the regulation will lead to a decline in its company performance. 58