Pasar Modal Pertemuan 9

advertisement
PERTEMUAN X
LEGAL DUE DILIGENCE (UJI TUNTAS ASPEK HUKUM)
DAN LEGAL OPINION (PENDAPAT HUKUM)
Uji Tuntas Aspek Hukum / Legal Due Diligence adalah kegiatan pemeriksaan
secara seksama ari segi hukum yang dilakukan oleh Konsultan Hukum terhadap
suatu perusahaan atau obyek transaksi sesuai dengan tujuan transaksi, untuk
memperoleh informasi atau fakta material yang dapat menggambarkan kondisi
suatu perusahaan atau obyek transaksi.
Laporan Uji Tuntas Aspek Hukum adalah suatu dokumen yang memuat fakta,
keterangan dan informasi lainnya mengenai aspek hukum dari suatu
perusahaan/obyek transaksi, yang merupakan hasil pemeriksaan atau uji tuntas
aspek hukum yang telah dilakukan oleh konsultan hukum.
Pendapat Hukum / Legal Opinion adalah pendapat konsultan hukum yang
diberikan berdasarkan Laporan Uji Tuntas Aspek Hukum ------ Hasil analisa dan
kesimpulan dari fakta yang diperoleh selama pemeriksaan hukum.
STANDAR PROFESI KONSULTAN HUKUM dalam melakukan Uj Tuntas
Aspek Hukum sesuai dengan Lampiran Keputusan HKHPM No.
KEP.01/HKHPM/2005 tentang Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum
Pasar Modal, terdiri dari:
a.
b.
Standar Umum:
1.
Keahlian;
2.
Independensi dan Obyektivitas; dan
3.
Sikap Profesional.
Standar Uji Tuntas:
1.
Perencanaan;
2.
Pelaksanaan;
3.
Pengawasan;
4.
Materi Uji Tuntas;
5.
Penyimpanan dokumen Uji Tuntas.
c.
Standar Laporan Uji Tuntas
d.
Standar Pendapat Hukum
e.
Kode Etik
PENDEKATAN pemeriksaan Uji Tuntas:
 Pemeriksaan fisik (termasuk site visit/kunjungan lapangan);

Pemeriksaan dokumen;

Pemeriksaan yang berdasarkan informasi.
TUJUAN : spesifik
PRINSIP :
 Full disclosure (Keterbukaan):
Dalam konteks ini, Konsultan Hukum harus mengungkakan adanya
pelanggaran, kelalaian, ketentuan-ketentuan yang tidak lazim dalam
dokumen korporasi, informai atau fakta material lainnya yang dapat
menimbulkan risiko bagi perusahaan.

Materialitas:
Informasi atau fakta material yang relevan mengenai peristiwa, kejadian,
atau fakta yang dapat mempengaruhi harga Efek pada Bursa Efek atau
keputusan pemodal, calon pemodal atau pihak lain yang berkepentingan
atas informasi atau fakta tersebut. Materialitas atas materi Uji Tuntas
harus dilihat dari pengaruhnya terhadap operasional atau kelangsungan
usaha dari Perusahaan.

Reasonable care:
Konsultan Hukum harus menggunakan pertimbangan profesionalnya
untuk menentukan hal-hal yang relevan dan wajar untuk diungkapkan
dengan penuh kehati-hatian.
MATERI UJI TUNTAS dalam rangka Penawaran Umum:
a.
Anggaran Dasar perusahaan;
b.
Notulen Rapat;
c.
Saham dan Permodalan;
d.
Direksi dan Dewan Komisaris;
e.
Ijin dan Persetujuan;
f.
Aset;
g.
Asuransi;
h.
Ketenagakerjaan;
i.
Perjanjian-perjanjian material yang mengikat perusahaan;
j.
Pemeriksaan atas perkara yang melibatkan perusahaan;
k.
Laporan keuangan dan management letter.
Materi Uji Tuntas dalam rangkatindkan korporasi lainnya pada dasarnya
mengacu kepada standar pemeriksaan tersebut, tetapi dengan memperhatikan
tujuan dan sifat transaksi/tindakan korporasi yang akan dilakasanakn tersebut,
serta memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Konsultan Hukum tidak boleh memberikan legal opinion di luar:
 Pengetahuannya;

Kompetensinya;

Spesialisasi bidangnya.
METODOLOGI Legal Opinion:
 Tanggal;

Pihak yang dituju;

Kualifikasi dan penjelasan peran konsultan hukum;

Deskripsi transaksi;

Tujuan diberikannya Legal Opinion;

Definisi;

Asumsi;

Dokumen-dokumen yang diperiksa;

Point-point Legal Opinion (sebagaimana relevan);

Pembatasan tanggung jawab konsultan hukum;

Eksklusifitas.
Download