BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini, perkembangan teknologi sangat pesat sehingga timbul istilah gaya hidup digital. Manusia cenderung melakukan aktivitasnya secara mobile. Individu memanfaatkan jejaring sosial sebagai sarana komunikasi dengan koleganya [1] melalui smartphone yang dapat diakses dimanapun selama ada jaringan internet. Gaya hidup digital [2] mempunyai dua karakteristik utama, yaitu media dan mobilitas. Media dapat berupa musik, audio, video, ataupun komposisi ketiganya. Sedangkan mobilitas merupakan aktivitas atau rutinitas yang dapat dilakukan dengan berpindah-pindah. Kenyamanan menjadi aspek yang paling ditonjolkan oleh pelaku gaya hidup digital. Banyak aktivitas kerja yang dapat dilakukan tanpa beranjak dari tempat duduk menjadi ciri khas gaya hidup ini karena dianggap mudah dan simpel. Titik jenuh didapatkan saat kemudahan pada gaya hidup ini menjadi sebuah rutinitas. Titik jenuh ini dapat ditandai dengan hadirnya rasa kantuk, perasaan malas, rasa lesu, dan lainnya. Rasa kantuk muncul akibat melambatnya denyut jantung. Melambatnya denyut jantung dikarenakan saat tubuh lebih banyak diam maka otak cenderung mengirimkan sinyal pada jantung untuk memperlambat denyut jantung sampai dengan 60 bpm yang disebut denyut jantung fase istirahat. Seiring melambatnya denyut jantung otomatis suplai oksigen yang menuju otak cenderung berkurang. Menurunnya suplai oksigen pada otak menimbulkan perasaan kantuk. Sehingga dikatakan denyut jantung merupakan tolak ukur penilaian psikologis dan penunjang rutinitas [3]. Kantuk dapat menurunkan produktivitas dan aktivitas sehingga beberapa individu meluangkan waktu istirahat siangnya untuk bergerak lebih aktif atau berolahraga ringan. Gerakan yang dimaksudkan untuk menghilangkan kantuk sebenarnya adalah bertujuan untuk meningkatkan kinerja jantung. Dengan meningkatnya kinerja ataupun denyut jantung maka suplai oksigen pada otak dan otot akan bertambah. Masalah timbul ketika seseorang berada di kantor, tidak selalu tersedia ruang tidur ataupun ruang olahraga. 1 Kondisi ideal pada era digital dewasa ini cenderung bergeser [4]. Gaya hidup digital pada awalnya hanya pada ruang lingkup mempermudah pekerjaan, dewasa ini mengarah pada wearable device, digital health, atau aplikasi digital, baik sebagai hiburan atau penunjang produktivitas. Pergeseran tersebut dapat dijadikan landasan sebagai cara meningkatkan produktivitas dalam pekerjaan dengan media digital health atau dengan wearable device. Penggunaan wearable device mempunyai kelemahan yaitu pada ketersediaan alat di pasaran dan faktor pengolah datanya. Produktivitas yang baik dapat tercapai apabila seseorang dapat bekerja tanpa terganggu dengan rasa kantuk. Menurunnya produktivitas kerja dapat diatasi ketika seseorang melakukan aktivitas yang dapat meningkatkan denyut jantung diatas fase istirahat dan menjaganya tetap stabil. Denyut jantung yang meningkat otomatis meningkatkan suplai oksigen ke otak dan otot. Beberapa individu menggunakan jalan pintas meningkatkan denyut jantung sehingga konsumsi oksigen oleh otak meningkat. Peningkatan denyut jantung secara instan diraih dengan konsumsi rokok, minuman berenergi, dan obat-obatan terlarang. Konsumsi ketiga hal tersebut mempunyai konsekuensi yang sangat merugikan terutama untuk kesehatan. Nikotin pada rokok mempunyai efek meningkatkan denyut jantung. Nikotin juga mengakibatkan kerusakan permanen pada paru-paru. Selain nikotin zat lain yang terkandung dalam rokok berpotensi mengakibatkan kerusakan paru-paru dan gangguan kesehatan mulut [5]. Minuman berenergi ataupun suplemen yang kebanyakan mengandung kafein akan akan menaikkan denyut jantung yang disertai peningkatan tekanan darah. Minuman berenergi juga dapat mengakibatkan jantung berdebar, perasaan cemas, dan banyak hal negatif lainnya[6] [7] [8]. Kondisi yang terjadi saat ini manusia mempunyai kecenderungan instan dalam meningkatkan denyut jantung. Yang paling banyak digunakan antara lain: Minuman berenergi Suplemen Obat-obatan terlarang Konsumsi minuman berenergi, suplemen dan obat-obatan demi menunjang produktivitas memiliki resiko yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Langkah paling bijaksana adalah peningkatan denyut jantung dengan tidak menggunakan 2 cara yang dapat berakibat negatif pada kesehatan tubuh. Musik [9] merupakan anugrah yang diberikan alam pada manusia. Telah banyak penelitian yang menyimpulkan beragam jenis musik dapat mempengaruhi denyut jantung seseorang. Kecepatan tempo musik, mempengaruhi variable denyut jantung dan tekanan darah serta konsentrasi seseorang [10] [11] [12]. Musik ada dalam tiap aspek kehidupan manusia. Musik dapat ditemukan dari pelosok perdesaan sampai perkotaan, kehidupan tidak dapat dipisahkan dari musik. Musik merupakan media yang digunakan untuk mendapatkan manfaat yang berbeda satu dengan yang lainnya. Sebagian individu menggunakan musik sebagai media relaksasi, misalnya dengan mendengarkan musik rohani dan musik klasik. Sebagian yang lain menggunakan musik sebagai media mengobarkan semangat, misalnya dalam perlombaan, atau digunakannya genderang perang. Peningkatan produktivitas dengan meningkatkan dan menstabilkan denyut jantung dapat dilakukan dengan cara yang lebih bijaksana yaitu dengan memanfaatkan media musik. Menurut penelitian musik dapat mempengaruhi denyut jantung yang menjadi kunci aktivitas seseorang. Denyut jantung dapat mempengaruhi antara lain: Psikologis manusia Respon otak Variabel denyut jantung Tempo musik mempengaruhi karakteristik variabel denyut jantung [10]. Dengan meningkatnya denyut jantung maka suplai oksigen pada otot dan otak akan meningkat. Seiring suplai oksigen yang meningkat maka rasa kantuk berangsur hilang dan seseorang dapat meningkatkan produktivitasnya. 1.2 Perumusan masalah Kondisi ideal yang hendak dicapai seseorang baik laki-laki atau perempuan pada era digital adalah mempunyai produktivitas tinggi dan membutuhkan suplai oksigen yang stabil. Denyut jantung diatas fase istirahat dan stabil akan menjamin suplai oksigen pada otak dan otot tubuh, sehingga akan terhindar dari rasa kantuk yang akan menurunkan produktivitas. 1. Penggunaan rokok untuk mengatasi rasa kantuk mempunyai efek negatif untuk paru paru dan kesehatan mulut. 3 2. Penggunaan minuman berenergi dapat meningkatkan denyut jantung secara instan tetapi beresiko pada kesehatan tubuh terutama ginjal. 3. Penggunaan obat-obatan tanpa resep dokter berpotensi merusak daya tahan tubuh jika sudah pada tahap kecanduan. Musik dengan tempo tertentu dapat digunakan sebagai stimulan denyut jantung untuk menunjang produktivitas dan aktivitas sehari-hari. 1.3 Keaslian penelitian Penelitian yang dilakukan sebelumnya tentang keterkaitan musik dan denyut jantung meneliti mengenai manfaat musik yang digunakan sebagai media relaksasi jantung. Loomba dkk. [13] menyimpulkan bahwa musik dapat menurunkan tekanan darah baik sistolik, diastolik, dan mempengaruhi karakteistik denyut jantung. Penelitian ini bermanfaat mengurangi kecemasan yang sering dialami subyek. Dengan kata lain penelitian ini lebih berfokus sebagai media relaksasi. Penelitian musik sebagai media stabilisasi denyut jantung dilakukan oleh Dousty dkk. [14]. Penelitian ini meneliti tentang manfaat musik sebagai media kestabilan denyut jantung. Penelitian ini bermanfaat menstabilkan denyut jantung yang berdampak stabilnya suplai oksigen dalam darah. Penelitian ini belum terdapat keterkaitan hubungan antara tempo musik dan karakteristik variabel denyut jantung. Ho dkk. [15] mengembangkan aplikasi desktop sebagai sarana meningkatkan denyut jantung. Aplikasi yang diberi nama iHeartLift dengan menggunakan alat EKG yang terdapat pada fasilitas klinik sehingga hasil pengukuran yang diperoleh akurat. Penelitian ini mengambil basis dari tempo musik yang acak. Ho menyimpulkan bahwa tempo musik berpengaruh dalam meningkatkan variabel denyut jantung. Tetapi penelitian ini belum dapat menyimpulkan seberapa besar pengaruh tempo musik terhadap denyut jantung. Penelitian terdahulu lebih terfokus pada pengaruh musik terhadap relaksasi, baik denyut jantung, tanda psikologis, maupun tekanan darah. Penelitian yang dengan fokus mengukur seberapa besar pengaruh tempo musik sebagai media meningkatkan denyut jantung masih sangat jarang. Selain hal tersebut, penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah aplikasi yang mewakili gaya hidup digital. Metode penelitian yang digunakan adalah pengembangan aplikasi 4 mobile yang sederhana dan mudah digunakan. Aplikasi ini dapat digunakan sebagai aplikasi pengukuran denyut jantung dan meningkatkan denyut jantung berdasarkan tempo musik yang ada di dalam basis data. Persentase peningkatan denyut jantung menjadi data uji aplikasi yang dikembangkan. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah: a. Evaluasi pengaruh tempo musik dan denyut jantung. b. Pemetaan pola pengaruh tempo musik, jenis kelamin, penikmat musik atau bukan penikmat musik. c. Pengembangan aplikasi mobile untuk stimulan denyut jantung. d. Evaluasi aplikasi stimulan denyut jantung. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang hendak dicapai yaitu: a) Secara keilmuan: 1. Mengetahui besarnya pengaruh tempo musik terhadap denyut jantung. 2. Bermanfaat bagi pengembangan aplikasi mobile yang berbasis pada kesehatan. 3. Penelitian lebih lanjut dapat dikembangkan menjadi aplikasi digital health. b) Bagi masyarakat: 1. Memberikan alternatif menghilangkan rasa jenuh yang dapat mengurangi produktivitas dan aktivitas. 2. Menambah perbendaharaan aplikasi mobile dengan tema kesehatan. 5