KAJIAN KRIMINOLOGI TERHADAP KEJAHATAN PENCABULAN ANAK DI BAWAH UMUR DI PARIGI MOUTONG NGAWIARDI/D 101 09 310 ABSTRAK Kejahatan pencabulan merupakan bagian dari kejahatan terhadap kesusilaan. Dimana perbuatan cabul tersebut tidak saja terjadi pada orang dewasa tetapi juga terjadi pada anak dibawah umur. Baik secara langsung ataupun tidak langsung anak-anak yang menjadi korban kejahatan pencabulan mengalami berbagai gangguan terhadap dirinya baik itu fisik maupun non-fisik yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut. Dalam penulisan skripsi ini (penulis membahas permasalahan tentang faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kejahatan pencabulan terhadap anak dibawah umur dan upaya pencegahan serta penanggulangannya. Pelaku kejahatan pencabulan terhadap anak di bawah umur dalam melakukan suatu kejahatannya dilakukan dengan berbagai macam cara untuk pemenuhan atau pencapaian hasrat seksualnya, tidak hanya anak-anak yang menjadi korban akan tetapi anak terkadang dapat menjadi seorang pelaku pencabulan. Penulis menarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan mempengaruhi terjadinya tindak pidana pencabulan terhadap anak di bawah umur yaitu faktor lingkungan, faktor kebudayaan, faktor ekonomi, faktor media, dan factor psikologi atau kejiwaan pelaku. Kata Kunci : Pencabulan, Kejahatan, Anak. dampak I.PENDAHULUAN tingginya nilai sebuah peradaban dari masa ke masa tentunya buruk terhadap manusia jika semuanya itu tidak A.Latar Belakang Semakin yang mampu memberikan kemajuan bagi kehidupan manusia, namun tidak dapat dilupakan juga bahwa di sisi lain dari kemajuan yang ditimbulkan akan membawa ditempatkan tepat pada tempatnya. Perkembangan masyarakat merupakan suatu gejala sosial yang biasa dan bersifat merupakan proses masyarakat terhadap jaman. umum serta penyesuaian Perkembangan kemajuan tersebut membawa dampak yang luar biasa 1 yang dapat dirasakan oleh seluruh anggota masyarakat tersebut Pidana) telah termaktub hukum tentang pencabulan. termasuk tuntutan hidup.1 Semakin Pencabulan yang dilakukan kejahatan aturan 2 meningkatnya terhadap anak harus terhadap anak di bawah umur diantisipasi dengan memfungsikan tentunya akan berdampak pada instrumen hukum pidana secara psikologis maupun perkembangan efektif melalui penegakan hukum lainnya dengan terhadap anak tersebut. cara mengupayakan Dampak psikologis pada anak-anak penanggulangan terhadap perilaku akan yang melanggar hukum yang bersifat melahirkan berkepanjangan yang trauma kemudian preventif dan represif. Hal ini dapat melahirkan sikap tidak sehat, merupakan tujuan pemidaan yang seperti yang tercantum dalam Konsep Rancangan jiwa Kitab minder, berlebihan, takut perkembangan Undang-Undang Hukum terganggu, dan akhirnya berakibat Pidana (KUHP) Tahun 2008 Bab III pada Pasal 51 ayat (1) yaitu: keterbelakangan mental. Keadaan tersebut kemungkinan dapat 1. Mencegah dilakukannya tindak menjadi suatu kenangan buruk bagi pidana dengan penegakan norma anak korban pencabulan tersebut. hukum demi pengayoman Negara Peran aktif dari para aparat penegak dan masyarakat. hukum dalam menanggulangi kejahatan kesusilaan diperlukan. Eskalasi 2. sangat Memasyarakatkan terpidana dengan mengadakan pembinaan kekerasan dan membimbing agar terpidana terhadap anak setiap hari terus insyaf meningkat, padahal di dalam KUHP sebagai anggota masyarakat yang (Kitap berbudi berguna. Undang-Undang Hukum 3. dan Menyelesaikan menjadikannya konflik yang ditimbulkan oleh tindak pidana, 1 Soekanto, Soerjono,Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, RajaGrafindo Persada, 2005, hlm 23. 2 Sunarso, Siswanto, Wawasan Penegakan Hukum Di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2005, hlm 142. 2 memulihkan keseimbangan dan pencabulan terhadap anak di mendatangkan rasa damai dalam bawah umur di Parigi Moutong ? masyarakat. 2. 4. Membebaskan rasa bersalah pada terpidana. Penjatuhan Upaya apakah yang dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi pidana terhadap kejahatan pencabulan terhadap anak telah kejahatan pencabulan terhadap anak di bawah umur ? di bawah umur seharusnya hakim memperhatikan akibat-akibat yang timbul dari adanya suatu perbuatan tersebut baik aspek psikis maupun aspek psikologis dari korban, sehingga dalam putusannya dapat memuaskan rasa keadilan bagi II.PEMBAHASAN A. Tinjauan komposional terhadap kejahatan pencabulan anak di bawah umur. 1. Pengertian korban dan masyarakat. Melihat kenyataan tersebut seharusnya maka hukum memberikan sanksi yang setimpal bagi pelaku kejahatan tersebut sehingga supremasi hukum benarbenar ditegakkan dan Kriminologi sudah pidana tercipta ketertiban dalam masyarakat. Tentang Istilah kriminologi berasal dari bahasa inggris yaitu criminology, yang berasal dari bahasa latin yaitu dari kata crimen yang artinya penjahat dan logos yang artinya pengetahuan. Dari pengertian tersebut dapat diambil B.Rumusan Masalah kesimpulan bahwa kriminologi artinya ilmu tentang Dari uraian latar belakang tersebut, kejahatan atau penjahat. maka penulis mencoba membahas masalah sebagai berikut : 1. Apakah faktor–faktor Kriminlogi sebagai ilmu pengetahuan dimulai pada abad yang menyebabkan terjadinya kejahatan ke-19, sebelumnya pada abad-abad telah ada penyelidikan dan berbagai teori 3 yang muncul kriminologi mengenai tetapi belum pembuatan, pelanggaran ataupun reaksinya.4 sistematis dan memenuhi syarat Kriminologi adalah ilmu sebagai ilmu pengetahuan karena pengetahuan yang bertujuan masih didasarkan pada intiusi menyelidiki gejala kejahatan dan kurang logis.3 seluas-luasnya Ruang lingkup (kriminologi teoritisatau murni). Dalam teori kriminologi yaitu Kriminologi kriminologi harus dapat menjelaskan faktor- merupakangejala individual dan faktor atau aspek-aspek yang bahwa kejahatan adalah sebagai terkait gejala dengan kehadiran bahwa kejahatan sosial,merupakan dua kejahatan dan menjawab sebab- konsep yang harus terus di kaji sebab validitasnya. seseorang melakukan kejahatan. Menurut Sutherland 2. Pengertian Kejahatan (1960) yang termasuk dalam bidang kriminologi proses-proses dari undang-undang, terhadap tersebut, adalah maka dipakai istilah kejahatan pembuatan yang diartikan sebagai berikut pelanggaran undang-undang dan Dalam kajian kriminologi beberapa Pengertian Tentang Kejahatan : reaksi-reaksi Kejahatan adalah suatu nama terhadap pelanggaran undang- atau cap yang diberikan orang undang tersebut. Dengan begitu untuk maka ruang lingkup kriminologi perbuatan sangat berkaitan erat dengan perbuatan jahat. Demikian maka undang-undang, si pelaku sebagai penjahat . dalam menilai tertentu, perbuatan– sebagai tingkah laku criminal itu bisa dilakukan oleh siapapun juga. Baik wanita maupun pria, dapat 3 Mulyana W Kriminologi dan Masalah Armico, Bandung 1984.hlm 10. Kusuma, kejahatan, 4 http://blog.djarumbeasiswaplus.org /muhanugrah/2011/01/18/pengertiankriminologi-dan-ruang-lingkup-kriminologi/ 4 berlangsung pada usia anak, dewasa, ataupun lanjut umur. Masalah 5 dipikirkan, direncanakan, diarahkan pada satu dan maksud kejahatan tertentu secara merupakan masalah abadi dalam Namun bisa kehidupan umat manusia, karna dengan setengah sadar, misalnya ia berkembang sejalan dengan didorong perkembangan tingkat peradaban yang hebat, didera oleh dorongan umat paksaan manusia. Sejarah sadar juga oleh benar. dilakukan implus-implus yang sangat kuat perkembangan masyarakat sejak (kompulsi-kompulsi), dan oleh sebelum, selama, dan sesudah obsesi-obsesi. abad pertengahan telah ditandai dilakukan secara tidak sadar dan sama sekali, misalnya karena hampir sebagian besar Kejahatan memilki unsur kekerasan sebagai terpaksa fenomena dalam dunia realita. hidupnya Bahkan kehidupan umat manusia melawan dan abad ke-20 ini, masih ditandai menyerang, sehinggah pula oleh eksistensi kekerasan peristiwa pembunuhan. sebagai suatu fenomena Yang 3. Pengertian tidak berkesudahan, apakah bisa mempertahankan , seseorang harus membalas terjadi Tentang Pencabulan fenomena dalam usaha mencapai Menurut para ahli dalam tujuan suatu kelompok tertentu mendefinisikan dalm masyarakat atau tujuan pencabulan berbeda-beda seperti yang bersifat perorangan.6 yang Tindak kejahatan bisa dilakukan secara sadar, yaitu tentang dikemukakan Soetandyo oleh Wignjosoebroto, “pencabulan adalah suatu usaha melampiaskan nafsu seksual oleh 5 Kejahatan, Arief Gosita, Masalah Korban Skripsi, Universitas Trisakti, Jakarta.hlm 15. 6 Romli Atmasasmita, Teori dan kapita selekta kriminologi, PT. Refika Aditama, Bandung 1992, hlm 63. seorang laki-laki terhadap seorang perempuan dengan cara menurut moral dan atau hukum yang berlaku melanggar”. Dari pendapat tersebut, berarti 5 pencabulan tersebut di satu pihak hanya kekerasan dan persetubuhan merupakan suatu tindakan atau akan tetapi ada unsur lain yaitu unsur perbuatan seorang laki-laki yang keluarnya air mani, yang artinya melampiaskan nafsu seksualnya seorang terhadap perempuan menyelesaikan perbutannya hingga yang dimana perbuatan tersebut selesai, apabila seorang pria tidak tidak mengeluarkan air mani maka tidak seorang bermoral dan dilarang pria menurut hukum yang berlaku. R. dapat Sughandhi pencabulan. dalam asumsi mengatakan tentang pencabulan ialah : tersebut dikategorikan Asumsi yang dalam hal tak telah sebagai sependapat mendefinisikan pencabulan tidak memperhitungkan “seorang pria yang memaksa perlu atau tidaknya unsur mengenai pada seorang wanita bukan keluarnya air mani seperti yang isterinya melakukan dikemukakan oleh PAF Lamintang dengannya dan untuk persetubuhan dengan ancaman kekerasan, yang mana diharuskan kemaluan pria telah masuk ke dalam lubang kemaluan seorang wanita yang kemudian mengeluarkan air mani”. Djisman berpendapat Samosir “perkosaan yang adalah perbuatan seseorang yang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang wanita untuk melakukan persetubuhan di luar ikatan perkawinan dengan dirinya”. Dari pendapat R. Sughandhi Dari pendapat tersebut, ini di atas, bahwa pencabulan tersebut membuktikan bahwa dengan adanya adalah seorang pria yang melakukan kekerasan dan ancaman kekerasan upaya pemaksaan dan ancaman serta dengan kekerasan terhadap ataupun dirampas hak asasinya yang seorang wanita yang bukan isterinya lain merupakan suatu bagian untuk dan mempermudah dilakukannya suatu dari persetubuhan persetubuhan tersebut mengakibatkan keluarnya air mani cara dibunuh, dilukai, persetubuhan. seorang pria. Jadi unsurnya tidak 6 4. Pengertian Anak Di harus kita jaga dan lindungi, dikarenakan : Bawah Umur Istilah anak di bawah umur a. Anak mempunyai suatu sifat tersebut dalam hal ini disetarakan dan ciri khusus. dengan sebutan anak.Pengertian anak b. menurut kamus bahasa Indonesia tumbuh kembang bangsa di masa yang depan. dapat disimpulkan ialah keturunan yang kedua yang berarti c. Anak adalah sebagai potensi Anak tidak dapat melindungi dari seorang pria dan seorang wanita dirinya sendiri dari perlakuan yang melahirkan keturunannya, yang salah dari orang lain. dimana keturunan tersebut secara Anak merupakan tunas, biologis berasal dari sel telur laki- sumber potensi dan generasi muda laki yang kemudian berkembang penerus perjuangan cita-cita bangsa biak di dalam rahim wanita berupa dimasa yang akan datang nantinya, suatu oleh karena itu harus kita jaga kandungan dan kemudian wanita tersebut pada waktunya nanti dankita melahirkan keturunannya. buruk ataupun sebagai korban dari “Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang lindungi dari perbuatan perbuatan buruk seseorang.7 B. Faktor-faktor yang dalam dirinya melekat harkat dan menyebabkan terjadinya martabat peningkatan kejahatan sebagai seutuhnya”. Anak manusia merupakan pencabulan terhadap anak di makhluk sosial hal ini sama dengan bawah umur di Parigi Moutong. orang dewasa, anak tidak dapat tumbuh dan berkembang sendiri tanpa adanya orang lain, karena anak lahir dengan segala kelemahan sehingga tanpa orang lain anak tidak mungkin dapat mencapai taraf Dalam faktor-faktor terjadinya hal yang kejahatan mengetahui menyebabkan pencabulan terhadap anak di bawah umur, dapat dimulai dengan mengetahui 7 kemanusiaan yang normal. Anak Irsan, Koesparmono, Hukum Perlindungan Anak, Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Jakarta, 2007. hlm 47. 7 peningkatan, hubungan pelaku Pada faktor kejiwaan yang sampai modus operandi dari kasus menyimpang inilah yang merupakan pencabulan terhadap anak di bawah salah satu faktor yang mempengaruhi umur, dalam hal ini Komisi Nasional terjadinya Perlindungan Anak Indonesia yang terhadap anak di bawah umur. berkaitan Penyebab dengan masalah kejahatan perkosaan penyakit Phedofilia ini perlindungan anak, menentukan tiga sangat bervariasi ada yang berupa jenis kekerasan terhadap anak yang trauma sewaktu kecil akibat pernah diklasifikasikan sebagai kejahatan disodomi yang dan terhadap orang dewasa akan tetapi mayarakat yang diantaranya ialah lebih menyukai anak-anak di bawah kekerasan fisik, kekerasan seksual umur dan kekerasan psikis. seksualnya. meresahkan anak Pelaku kejahatan pencabulan terhadap anak di bawah umur dalam kejahatannya berbagai melakukan dilakukan macam cara suatu dengan untuk ataupun dalam hal ketidaksukaan hubungan C. Upaya Pencegahan Dan Penanggulangan Kejahatan 1. Upaya penanggulangan Pre-emtif Yang dimaksud dengan pemenuhan atau pencapaian hasrat upaya penanggulangan Pre-emtif seksualnya, tidak hanya anak-anak adalah upaya-upaya awal yang di yang menjadi korban akan tetapi lakukan oleh pihak kepolisian untuk anak memberikan pencegahan terjadinya terkadang dapat menjadi kejahatan sehingga biasa disebut seorang pelaku pencabulan. Bagi pelaku pencabulan dengan pencegahan awal. Usaha- terhadap anak di bawah umur ini usaha yang di lakukan dalam sering dengan penanggulangan pre-emtif adalah istilah phedofilia yaitu suatu suatu menanamkan nilai-nilai / norma – istilah dari ilmu kejiwaan yaitu norma yang baik sehingga norma – phedofil norma tersebut terinternalisasi dalam disimpulkan disebut yang ialah artinya dapat melampiaskan hasrat seksual kepada anak-anak. diri seseorang, meskipun ada kesempatan melakukan kejahatan / 8 pelanggaran tapi tidak ada niatnya dan masyarakat indonesia di dalam untuk melakukan kejahatan / mewujudkan cita-cita pembangunan, pelanggaran. yaitu mewujudkan masyarakat adil 2. Upaya penanggulangan Preventif Yang upaya dimaksud penanggulangan dengan dan makmur yang merata materi dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara preventif Republik Indonesia. Tujuan usaha adalah merupakan tindak lanjut dari pencegahan kejahatan di seluruh upaya wilayah Indonesia adalah meliputi pre-emtif yang bertujuan untuk dapat mencegah, mengurangi pembangunan dan menghapuskan kejahatan. Dalam masyarakat upaya ini yang ditekankan adalah masalah kejahatan adalah masalah menghilangkan kesempatan untuk manusia dilakukannya kejahatan. kenyataan sosial, yang menyebabkan 3. Upaya penanggulangan Represif musabab yang hakekatnya kerap kali Yang upaya dimaksud dengan kurang penanggulangan Represif melihat manusia sebagai Indonesia dimana yang merupakan dipahami karena masalahnya suatu tidak menurut adalah usaha yang di lakukan aparat proporsi setelah terjadinya suatu kejahatan Perkembangan seperti menindak para pelakunya penurunan kualitas dan kuantitas sesuai dengan perbuatannya serta kejahatan memperbaikinya kembali agar ia musababnya, karena perkembangan sadar bahwa perbuatan yang di dalam lakukan merupakan perbuatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor melanggar hukum dan merugikan untuk masyarakat, sehingga ia kembali kriminal kedalam tersebut masyarakat dan tidak melakukan kembali kejahatan. Usaha penanggulangann pencegahan yang dan kejahatan merupakan suatu perjuangan negara peningkatan adalah diri relatif dan dapat serta dapat prilaku prilaku dan sebab manusia melakukan manusia sebenarnya. yang kriminal mempengaruhi lingkungan sekelilingnya. Sehubungan dengan itu diperlukan pencegahan dan usaha-usaha penanggulangan 9 kejahatan yang harus dilakukan agar mencegah manusia hidup pencabulan terhadap anak di bawah menghindari umur yang merupakan perbuatan didalam bermasyarakat dapat pengaruh-pengaruh yang bersifat yang keji terjadinya dan tidak kejahatan bermoral. negatif terutama didalam pengaruh Langkah-langkah bertingkah laku kejahatan (kriminal) diupayakan yang bertujuan untuk dan dapat mengurangi tindak pidana khususnya merupakan suatu usaha menciptakan pencabulan pada anak-anak di bawah kesejahteraan mental, fisik dan sosial umur dan juga suatu usaha untuk seseorang.8 melindungi anak-anak yang memang 4. Upaya Penanggulangan Kejahatan sangat rentan untuk menjadi korban Pencabulan pencabulan, dikarenakan anak ialah penyimpanagn lain Terhadap Anak Di Bawah Umur. pencegahan sebagai tunas bangsa, merupakan Upaya untuk menanggulangi kejahatan pencabulan terhadap anak generasi penerus dalam pembangunan bangsa dan negara.9 di bawah umur dapat dilakukan Anak harus mendapatkan dengan dua cara yaitu pencegahan perlindungan dan penanggulangan jika kejahatan gangguan berupa perlakuan salah pencabulan terhadap anak di bawah kepada anak. Jika tidak dilindungi, umur terlanjur terjadi, upaya tersebut maka anak sebagai generasi bangsa dapat dilakukan yang antara lain dapat mengalami kehancuran, lebih sebagai berikut : memperihatinkan apabila anak-anak a. sampai menjadi korban kejahatan Langkah-Langkah Pencegahan Untuk menanggulangi suatu pencabulan, dari maka kemauan, gangguan- hancurlah kejahatan dapat dilakukan dengan kreativitas, dan bakat upaya pencegahan atau dengan kata seorang anak dalam mengembangkan lain mencegah lebih baik daripada pemikiran dan tumbuh kembang mengobati hal yang telah terjadi, sehubungan skripsi 8 ini dalam berarti pembahasan upaya untuk 9 Rena Yulia, Viktimologi Perlindungan Hukm Terhadap Korban Kejahatan,: 131, Graha, yogyakarta.2010.hlm 30. Ibid hlm 14. 10 melalui proses sehingga coba-mencoba, generasi mengalami tumbuh kembang akan kepentingan bangsa dan negara. dan pada b. Penanggulangan menghambat Kejahatan berjalannya proses kaderisasi bangsa. 10 Langkah-Langkah akhirnya secara keseluruhan akan mencegah serta muda hambatan Dari anak Jika Terjadi Pencabulan Terhadap Anak Di Bawah Umur. rincian terjadinya usaha Apabila seluruh lapisan kejahatan masyarakat berserta pemerintah dan pencabulan terhadap anak di bawah penegak hukum telah berupaya untuk umur di atas, merupakan suatu mencegah bentuk untuk terjadinya kejahatan mencegah agar pencabulan terhadap anak di bawah keji tidak umur dengan menerapkan langkah bermoral yang korbannya ditujukan pencegahan akan tetapi peristiwa kepada anak-anak khususnya kasus atau perbuatan yang tidak diharapkan pencabulan yang menimpa anak di tersebut ternyata tetap terjadi juga, bawah umur atau dengan kata lain maka terpaksa dilakukan langkah mencegah penanggulangan perbuatan yang lebih dan baik daripada untuk menanggulangi. Mencegah perbuatan menyelesaikan tersebut merupakan suatu bentuk dengan tuntas kasus yang terlanjur untuk melindungi anak agar tidak terjadi. menjadi korban dan mengatasi kejahatan. Dalam penyelesaian kasus- Perlindungan anak merupakan suatu kasus pencabulan yang menimpa usaha suatu anak di bawah umur, walaupun kasus kondisi, dimana setiap anak dapat tersebut telah tuntas diproses secara melaksanakan hak dan hukum kewajibannya, maka dengan yang mengadakan akan tetapi masalah-masalah menyisakan lainnya seperti demikian kita wajib mengusahakan dampak akibat pencabulan tersebut perlindungan anak sesuai dengan bagi anak dan keluarganya, karena kemampuan untuk melindungi anak merasa dari perlakuan salah yang ditujukan harapkan kepada 10 anak, demi kepentingan keadilan belum yang mereka terpenuhi Ibid 11 seluruhnya. Terkadang hukuman bagi pelaku tidak sesuai dengan perbuatan pelaku keluarga, masyarakat pemerintah. tersebut.Oleh karena itulah para aparat penegak III.PENUTUP hukum diharapkan untuk berkerja A.Kesimpulan seoptimal mungkin, agar penegakan Berdasarkan hukum dapat terwujud sebagaimana seluruh yang diharapkan oleh seluruh lapisan mengenai masyarakat. Proses hukum bagi para dikemukakan pelaku kejahatan terhadap anak di Kriminologi bawah umur merupakan satu langkah Pencabulan dalam Bawah menanggulangi khususnya kejahatan kejahatan pencabulan terhadap anak di bawah umur yang materi pembahasan yang Tinjauan Terhadap Kejahatan Terhadap Umur, Anak dapat Di diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang hukum tersebut harus berjalan secara mempengaruhi efisien tindak suatu yang tentang meningkatkan tercapainya diuraikan permasalahan telah terjadi. Yang dimana proses demi beserta pidana dapat dan terjadinya pencabulan penegakan hukum yang diharapkan terhadap anak di bawah umur oleh seluruh lapisan yaitu faktor faktor kebudayaan, masyarakat khususnya korban dan keluarganya.11 Dari rincian di atas, faktor ekonomi, faktor media, dan merupakan suatu langkah-langkah factor yang bertujuan untuk menanggulangi kejiwaan pelaku. kejahatan pencabulan terhadap anak lingkungan, 2. Upaya psikologi atau Penanggulangan di bawah umur yang terbagi atas Kejahatan beberapa Terhadap Anak Di Bawah langkah pencegahan dan yaitu langkah langkah untuk Pencabulan Umur yaitu menanggulangi jika terjadi kejahatan meningkatkankeamanan pencabulan terhadap anak di bawah lingkungan umur yang dapat dilakukan oleh sekitar,membenahi 11 dan fasilitas di lingkungan Ibid hlm 38. di sarana 12 sekitar,perbaikan daerah- daerah yang relatif dengan untuk tindak yang tidak baik, dan juga kejahatan,pemberantasan film untuk mencegah agar dapat dan menghindari pikiran dan niat bacaan yang melakukan sesuatu mengandung yang kurang baik di dalam unsurpornografi,partisipasi hati serta pikirannya. aktif atau keikutsertaan tokoh-tokoh agama dan 2. Pemerintah sekiranya dapat memberantas film-film atau masyarakat,masyarakat harus bacaan lebihintensif dalam unsur pornografi karena dari menyaring sinilah perkosaan terhadap kebudayaan asing atau baru anak di bawah umur ini yangmengandungunsur berakar, apabila hal tersebut menyikapi negatif dan dan merusak yang moral,dalam dapat hal yang mengandung dilakukan setidaknya dapat mencegah ataupun kehidupan rumah tangga atau mengurangi keluarga, seperti hubungan kejahatan orang terhadap anak di bawah umur tua dan anak selayaknya harus tetap efisien terjalin. pencabulan ini. kepolisian, Saran yang penulis berikan hal kejahatan peningkatan 3. Para penegak hukum seperti B. SARAN dalam sehingga tidak mudah tergoda kejaksaan dan kehakiman dalam menindak perkosaan para pelaku agar lebih terarah terhadap anak di bawah umur ialah dan tajam sesuai dengan apa sebagai berikut : yang telah pelaku lakukan 1. Meningkatkan mentalitas, terhadap korbannya, moralitas, serta keimananan mengedepankan dan anak ketaqwaan pada diri sendiri yang bertujuan untuk sebagai serta hak-hak korban perkosaan pengendalian diri yang kuat 13 DAFTAR PUSTAKA A.Buku-Buku Arief Gosita, Masalah korban kejahatan, : Universitas Trisakti, Jakarta, 2009. Irsan, Koesparmono, Hukum Perlindungan Anak, Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Jakarta, 2007. Mulyana W Kusuma, Kriminologi dan Masalah kejahatan, Armico, Bandung 1984. Rena Yulia, Viktimologi Perlindungan Hukm Terhadap Korban Kejahatan, Graha, Yogyakarta, 2010. Romli Atmasasmita, Teori dan kapita selekta Kriminologi, PT Refika Aditama, Bandung, 1992. Soekanto, Soerjono,Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Edisi 1 Cet. 6,RajaGrafindo Persada, 2005. Sunarso, Siswanto, Wawasan Penegakan Hukum Di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung,2005. B.Internet http://blog.djarumbeasiswaplus.org/muhanugrah/2011/01/18/pengertiankriminologi-dan-ruang- lingkup-kriminologi/ C.Undang-Undang Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Kitab Undang-Undang Hukum Pidana ( KUHP ) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana ( KUHAP ) 14 BIODATA Nama : NGAWIARDI TTL : SOPPENG, 22 DESEMBER 1990 Agama : ISLAM Alamat : Jl.MANIMBAYA No. Telp : 082293402425 Alamat E-mile : [email protected] 15