PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Rury Setiani1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan tingkat suku bunga terhadap nilai perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2007. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling berjumlah 11 perusahaan. Analisis dilakukan dengan menggunakan model regresi panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keputusan investasi berpengaruh tidak signifikan dan negatif terhadap nilai perusahaan (sig. 0,3464), Keputusan pendanaan berpengaruh signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan (sig. 0,0493). Dan tingkat suku bunga berpengaruh signifikan dan negatif terhadap nilai perusahaan (sig. 0,0015). Kata Kunci : Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Tingkat Suku Bunga, Nilai Perusahaan Abstract This study examines the impact of investment decision, financial decision and interest rate on the firm value. The population in this study is an automotive company listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) period of 2004-2010. The sample in this study is determined by purposive sampling with 11 companies. The method of analysis is using panel regression model. The result showed that investment decision not be significant and negative determinant of the firm value (sig. 0,3464), financial decision to be significant and positive determinant of the firm value (sig. 0,0493) and interest rate to be significant and negative determinant of the firm value (sig. 0,0015). Keywords : Investment decisions, financing decisions, interest rate, the firm value. PENDAHULUAN Setiap perusahaan yang didirikan memiliki tujuan untuk memaksimalkan kemakmuran pemegang saham. Kemakmuran para pemegang saham biasanya dapat dilihat dari tingginya nilai perusahaan. Hal ini berarti memaksimalkan kemakmuran pemegang saham dapat dilakukan dengan cara memaksimalkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan maka akan semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemegang saham. Hermuningsih dan Wardani (2009) mengatakan nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Pujiati dan Widanar (2009) juga menyatakan bahwa harga pasar saham perusahaan merupakan suatu cerminan penilaian investor secara keseluruhan atas setiap ekuitas yang dimiliki. Selain itu, harga 1. Alumni Fakultas Ekonomi UNP pasar saham menunjukkan penilaian sentral diseluruh pelaku pasar, dan bertindak sebagai barometer kinerja manajemen perusahaan. Nilai perusahaan ini merupakan suatu hal yang penting bagi seorang manajer maupun bagi seorang investor. Bagi seorang manajer nilai perusahaan merupakan suatu tolak ukur atas prestasi kerja yang telah dicapainya. Jika seorang manajer mampu untuk meningkatkan nilai perusahaan maka manajer tersebut telah menunjukkan kinerja baik bagi perusahaan. Selain itu, secara tidak langsung manajer ini telah mampu untuk meningkatkan kemakmuran bagi pemegang saham yang merupakan tujuan perusahaan. Sedangkan bagi investor peningkatan nilai perusahaan merupakan suatu persepsi yang baik terhadap perusahaan. Dan jika seorang investor sudah memiliki suatu pandangan yang baik terhadap 1 perusahaan maka investor tersebut akan tertarik untuk berinvestasi sehingga hal ini akan membuat harga saham perusahaan mengalami peningkatan. Untuk mencapai tujuan meningkatkan nilai perusahaan maka dibutuhkan lah seorang manajer yang mampu untuk mengambil keputusan keuangan yang tepat. Salah satu keputusan keuangan yang harus diambil oleh seorang manajer adalah keputusan investasi. Pujiati dan Widanar (2009) menyatakan bahwa keputusan investasi menyangkut tindakan mengeluarkan dana saat sekarang sehingga diharapkan mendapatkan arus kas di masa yang akan datang dengan jumlah yang lebih besar dari dana yang dikeluarkan pada saat sekarang sehingga harapan perusahaan untuk selalu berkembang akan semakin terencana. Prasetyo (2011) menyatakan jika perusahaan mampu menciptakan keputusan investasi yang tepat maka aset perusahaan akan menghasilkan kinerja yang optimal sehingga memberikan sinyal positif bagi investor yang nantinya akan meningkatkan harga saham dan menaikkan nilai perusahaan. Keputuan lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah keputusan pendanaan. Husnan (1997) menyatakan keputusan pendanaan perusahaan menyangkut keputusan tentang bentuk dan komposisi pendanaan yang akan digunakan oleh perusahaan. Secara umum sumber dana perusahaan ada yang berasal dari dalam perusahaan (internal financing) seperti laba ditahan dan dari luar perusahaan (external financing) seperti hutang dan modal sendiri. Atmaja (2003) mengatakan bahwa seorang manajer harus mampu untuk mengambil keputusan pendanaan dengan mempertimbangkan komposisi hutang dan modal sendiri yang akan digunakan oleh perusahaan. Dengan adanya komposisi yang optimal dari penggunaan hutang dan modal sendiri akan dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Mogdiliani dan Miller mengatakan bahwa penggunaan hutang (leverage) akan meningkatkan nilai perusahaan karena biaya bunga hutang adalah biaya yang mengurangi pembayaran pajak. Dengan adanya pengurangan pajak maka biaya modal perusahaan juga akan berkurang yang nantinya dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hutang yang terlalu besar akan berkaitan pula nantinya dengan risiko keuangan yang akan ditanggung oleh perusahaan dan memperbesar 2 kemungkinan terjadinya risiko kebangkrutan. Penambahan hutang yang digunakan untuk mendanai aktiva akan mengakibatkan semakin besarnya kemungkinan kesulitan perusahaan dalam membayar kewajiban tetap berupa bunga dan pokoknya. Hal ini tentunya akan menurunkan nilai perusahaan dan mengakibatkan risiko kebangkrutan yang lebih tinggi dibandingkan dengan penghematan pajak (Mulianti, 2010) Keputusan investasi dan keputusan pendanaan merupakan keputusan keuangan yang di ambil oleh seorang manajer yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kedua keputusan berasal dari dalam perusahaan. Tandelilin (2001) menyatakan prospek perusahaan tergantung dari keadaan ekonomi secara keseluruhan, oleh karena itu investor akan memperhitungkan beberapa variabel ekonomi makro yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang nantinya berpengaruh pada nilai perusahaan. Salah satu variabel makro yang perlu diperhatikan yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah tingkat suku bunga. Tandelilin (2001) menyatakan tingkat suku bunga yang tinggi akan mempengaruhi nilai sekarang (present value) aliran kas perusahaan, sehingga kesempatan investasi yang ada tidak akan menarik lagi. Hal ini akan membuat investor mengurangi investasi sehingga harga saham turun dan nilai perusahaan juga akan mengalami penurunan. Sujoko dan Ugy (2007) juga menyatakan suku bunga yang tinggi akan mengurangi minat investor untuk menginvestasikan dananya ke pasar modal dan lebih memilih berinvestasi pada deposito sehingga aktivitas perdagangan saham akan menurun dan nilai perusahaan juga akan mengalami penurunan. TINJAUAN PUSTAKA Nilai Perusahaan Brealey et. al (2007:46) menyatakan bahwa nilai perusahaan mengikhtisarkan penilaian kolektif investor tentang seberapa baikkah keadaan suatu perusahaan, baik kinerja saat ini maupun proyeksi masa depannya. nilai perusahaan akan tercermin melalui harga saham perusahaan. Jika harga saham mengalami peningkatan maka nilai perusahaan juga akan mengalami peningkatan begitu juga sebaliknya. Keputusan Investasi Pujiati dan Widanar (2009) menyatakan bahwa keputusan investasi merupakan keputusan yang dikeluarkan perusahaan terkait dengan kegiatan perusahaan untuk melepaskan dana pada saat sekarang dengan harapan untuk menghasilkan arus dana masa mendatang dengan jumlah yang lebih besar dari yang dilepaskan pada saat investasi awal, sehingga harapan perusahaan untuk selalu tumbuh dan berkembang akan semakin jelas dan terencana. Keputusan Pendanaan Murtini (2008) menyatakan Keputusan Pendanaan merupakan cara bagaimana perusahaan dapat mendanai kegiatan operasinya secara optimal, dan juga bagaimana cara perusahaan mengkomposisikan sumber dana optimal yang harus dipertahankan. Husnan (2008:253-254) menjelaskan Keputusan Pendanaan perusahaan menyangkut keputusan tentang bentuk dan komposisi pendanaan yang akan dipergunakan oleh perusahaan. Secara umum, dana dapat diperoleh dari luar perusahaan (external financing) maupun dari dalam perusahaan (internal financing). Keputusan tentang external financing sering disebut sebagai keputusan pendanaan, sedangkan internal financing menyangkut kebijakan dividen. Tingkat Suku Bunga Menurut Sunariyah (2000:64-65) dalam Sri (2009) mengatakan bahwa tingkat bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran sumber daya yang penting digunakan oleh debitur yang dibayarkan kepada kreditur. Hubungan Keputusan Investasi dengan Nilai Perusahaan Keputusan investasi merupakan keputusan yang menyangkut mengenai menanamka modal dimasa sekarang untuk mendapatkan hasil atau keuntungan di masa yang akan datang. Menurut Prasetyo (2011:109) mengatakan manajer yang berhasil menciptakan keputusan investasi yang tepat maka aset yang diinvestasikan akan menghasilkan kinerja yang optimal sehingga memberikan suatu sinyal positif kepada investor yang nantinya akan meningkatkan harga saham dan nilai perusahaan. Penelitian Haruman (2007:15) menemukan bahwa investasi yang tinggi yang dilakukan perusahaan, maka akan meningkatkan nilai perusahaan. Investasi yang tinggi merupakan sinyal pertumbuhan pendapatan perusahaan di masa yang akan datang. sinyal tersebut akan dianggap sebagai good news yang nantinya akan mempengaruhi persepsi investor terhadap kinerja perusahaan yang akhirnya akan mempengaruhi nilai perusahaan. Hubungan Keputusan Pendanaan dengan Nilai perusahaan Keputusan pendanaan merupakan keputusan mengenai sumber dana yang akan digunakan oleh perusahaan. Sumber dana terbagi dua yaitu sumber dana internal dan sumber dana eksternal. Sumber dana eksternal yang digunakan oleh perusahaan adalah hutang dan modal sendiri. Untuk menentukan komposisi pendanaan yang optimal yang nantinya dapat mempengaruhi nilai perusahaan seorang manajer haruslah mampu untuk mempertimbangkan komposisi antara penggunaan hutang dengan modal sendiri. Modigliani Miller menyimpulkan bahwa penggunaan hutang (leverage) akan meningkatkan nilai perusahaan karena biaya bunga hutang adalah biaya yang mengurangi pembayaran pajak. Se-dangkan menurut teori trade off menyatakan bahwa penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan tapi hanya sampai titik tertentu. Setelah titik tersebut, penggunaan hutang justru akan menurunkan nilai perusahaan karena kenaikan keuntungan dari penggunaan hutang tidak sebanding dengan kenaikan biaya financial distress (Atmaja, 2003). Hubungan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan Tandelilin (2001:213) menyatakan bahwa tingkat suku bunga yang terlalu tinggi akan mempengaruhi nilai sekarang (present value) aliran kas perusahaan, sehingga kesempatan-kesempatan investasi yang ada tidak akan menarik lagi. Hal ini dikarenakan tingkat suku bunga yang tinggi akan meningkatkan beban bunga yang harus ditanggung perusahaan. Peningkatan beban bunga ini nantinya akan berdampak pada berkurangnya laba yang akan di hasilkan perusahaan. Dengan berkurangnya laba yang dihasilkan oleh perusahaan maka akan membuat aliran kas yang 3 dimiliki perusahaan pun akan ikut berkurang. Dengan berkurangnya aliran kas yang diterima perusahaan maka aliran kas yang akan diterima investor akan berkurang dan hal ini akan membuat investor untuk tidak tertarik untuk berinvestasi sehingga akan mengakibatkan harga saham turun hingga akhirnya akan menurunkan nilai perusahaan. Ronni (2012:3) dalam penelitiannya mengatakan bahwa kenaikan tingkat suku bunga juga akan ditanggung oleh investor, yaitu berupa kenaikan biaya bunga bagi perusahaan. Masyarakat tidak mau beresiko melakukan investasi dengan biaya tinggi, akibatnya investasi menjadi tidak berkembang. Dan perusahaan banyak mengalami kesulitan untuk mempertahankan hidupnya, dan ini menyebabkan kinerja perusahaan menurun. Menurunnya kinerja perusahaan dapat berakibat pada penurunan harga saham, yang berarti nilai perusa-haan juga akan menurun. METODE PENELITIAN Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2004-2010. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu pemilihan sampel yang tidak acak yang informasinya diperoleh dengan pertimbangan atau kriteria tertentu. Kriteria tersebut yaitu perusahaan yang telah menerbitkan laporan keuangan selama periode penelitian. Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh jumlah sampel sebanyak 11 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Dan media perantara yang peneliti gunakan adalah Indonesian Capital Market Directory (ICMD) serta situs resmi Bank Indonesia. Dari waktu pengumpulan data dalam penelitian ini tergolong ke dalam data panel yaitu data yang bersifat time series dan cross section. Metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi panel. Ada tiga macam pendekatan model analisa dalam data panel. Tiga macam pendekatan tersebut adalah 4 Pendekatan Common Effect/Non effect Hasil analisis regresi dianggap berlaku pada semua objek pada semua waktu. Pada model ini tidak diperhatikan dimensi waktu maupun individu, sehingga diasumsikan bahwa perilaku individu tidak berbeda dalam berbagai kurun waktu. Persamaan regresinya dapat dituliskan sebagai berikut: Y = α + β’Xit + eit Untuk i = 1, 2, ..., N dan t = 1, 2, ..., T, dimana N adalah jumlah unit/individu cross section dan T adalah jumlah periode waktunya. Dari Common Effect Model ini akan dapat dihasilkan N+T persamaan, yaitu sebanyak T persamaan cross section dan sebanyak N persamaan time series Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect model) Merupakan suatu model yang dapat menunjukkan perbedaan kontans antarobjek, meskipun dengan koefesien regresi yang sama. Model ini disebut juga dengan efek tetap. Efek tetap disini maksudnya adalah bahwa satu objek, memiliki konstan yang tetap besarnya untuk berbagai periode waktu. Demikian juga dengan koefisien regresinya, tetap besarnya dari waktu ke waktu. Persamaan model ini adalah sebagai berikut: Yit = αio + β1Xit + β2Xit + β3Xit + β4d1i + β5d2i + eit Konstanta αio sekarang diberi subskrip, oi, i menunjukkan objeknya. Dengan demikian masing-masing objek memiliki konstanta yang berbeda . variabel semu d1i untuk objek pertama dan 0 untuk objek lainnya. Variabel d2i untuk objek kedua dan 0 untuk objek lainnya. Pendekatan Acak (Random Effcect Model) Efek random digunakan untuk mengatasi kelemahan metode efek tetap yang menggunakan variabel semu, sehingga model mengalami ketidak-pastian. Tanpa menggunakan variabel semu, metode efek random menggunakan residual, yang diduga memiliki hubungan antarwaktu dan antar objek. Persamaan yang digunakan mirip dengan persamaan untuk efek tetap, kecuali konstantanya yang berbeda yaitu: Yit = α0t + β1Xit + β2Xit + β3Xit + et Tidak seperti pada model efek tetap (α0 dianggap tetap), pada model ini α0 diasumsikan bersifat random, sehingga dapat dituliskan dalam persamaan: αo = o + ui, i=1, ..., n Dalam menentukan model regresi panel mana yang tepat untuk digunakan maka dilakukan uji chow-test dan uji hausman. Uji chow-test digunakan untuk menentukan pendekatan common effect atau pendekatan fixed effect. Sedangkan uji hausman digunakan untuk menentukan antara pendekatan fixed effect atau pendekatan ramdom effect. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan penilaian investor tentang seberapa baik kondisi suatu perusahaan dan kondisi ini dapat tercermin melalui harga pasar saham perusahaan. Nilai perusahaan dapat diukur dengan PBV (price book value). PBV menunjukkan rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Keputusan Investasi Keputusan investasi merupakan suatu keputusan untuk mengeluarkan dana pada saat sekarang untuk menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang. Hasil keputusan investasi perusahaan dapat dilihat dari pertumbuhan aset/Total Asset Growth (TAG) perusahaan. Hasil keputusan investasi yang tepat maka akan menghasilkan kinerja yang optimal yang dapat meningkatkan pertumbuhan aset perusahaan. Pertumbuhan aset dirumuskan sebagai berikut: TAG = Keputusan Pendanaan Keputusan pendanaan menyangkut keputusan mengenai sumber dana yang akan digunakan oleh perusahaan. Untuk menentukan alternatif pendanaan yang paling tepat bagi perusahaaan, manajer harus memperhatikan komposisi hutang dan modal sendiri yang akan digunakan oleh peru-sahaan. Salah satu rasio yang dapat digunakan untuk membandingkan antara komposisi hutang dengan modal sendri adalah rasio hutang yaitu Debt To Equity Ratio (DER). DER merupakan rasio yang membandingkan antara total hutang dengan total ekuitas atau modal sendiri. DER dirumuskan sebagai berikut: Tingkat Suku Bunga SBI Tingkat suku bunga SBI adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan hutang berjangka waktu pendek (1 bulan). SBI merupakan salah satu instrumen investasi yang menarik bagi investor mengingat instrumen ini diterbitkan oleh BI. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah rata-rata SBI setiap tahunnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran nilai minimun, maximum, rata-rata (mean), dan simpangan baku (standart deviasi) dari variabel-variabel yang diteliti. Hasil deskriptif dapat dilihat pada Tabel 1 berikut: Tabel 1 Statistika Deskriptif PBV TAG DER SB N Min Max 77 77 77 77 0,17 -36,22 0,23 7,30 21,20 63,56 21,23 11,83 Mean SDV 1,93 9,74 3,18 8,59 2,01 8,65 4,89 1,74 Analisis Induktif Pemilihan Model Regresi Panel Uji Chow-Test (Likelihood Ratio Test) Tabel 2 Hasil Uji Chow-test Redundant Fixed Effects Tests Test cross-section fixed effects Effects Test Prob. Cross-section F 0.0000 Cross-section Chi-square 0.0000 Sumber: Hasil regresi panel dalam program eviews 6 (data diolah tahun 2012) Berdasarkan hasil uji Chow-Test dengan menggunakan Eviews, didapat probability cross- 5 section F dan cross-section chi-square sebesar 0,0000 dan 0,000. Nilai probability lebih kecil dari pada level signifikan (α = 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa modal Ho untuk model ini ditolak dan Ha diterima, sehingga estimasi yang lebih baik digunakan dalam model ini adalah fixed effect Gambar 1 Hasil Uji Normalitas Test 12 10 6 Tabel 3 Hauman Test 4 2 Test Summary Prob. Cross-section random 0.6218 Sumber: Hasil regresi panel dalam program eviews 6 (data diolah tahun 2012) Berdasarkan hasil Hausman test dengan menggunakan Eviews, didapatkan nilai probability sebesar 0,6218. Nilai probability lebih besar dari pada level signifikan (α = 0,05), maka Ho untuk model ini diterima dan Ha ditolak, sehingga estimasi yang lebih baik digunakan dalam model ini adalah Random Effect. Uji Asumsi Model Karena model yang digunakan adalah General Least Square maka dalam uji asumsi model tidak perlu lagi dilakukan uji heterokedastisitas dan autokorelasi. Hal ini dikarenaka Model General Least Square sudah mengatasi masalah ini. Dan dalam model ini uji yang perlu dilakukan adalah uji normalitas. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Jarque-Bare (J-B) dan juga nilai probabi-litasnya. Untuk nilai J-B data berdistribusi normal apabila nilai J-B < 2. Dan untuk nilai probabi-litasnya jika tingkat signifikan yang digunakan adalah 5 % maka nilai probabilitasnya > 5 %. 6 Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis 8 Uji Hausman Test Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: REM Test cross-section random effects Series: RESID01 Sample 2004 2010 Observations 77 0 -5.10e-16 0.146697 2.657252 -1.811965 0.992022 0.170207 2.668411 Jarque-Bera 0.724548 Probability 0.696092 -2 -1 0 1 2 Dari Gambar 1 terlihat bahwa hasil uji normalitas menyatakan bahwa nilai Jarque-Bera (J-B) sebesar 0,724548 dengan probabilitas 0,696092. Dengan hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini telah terdistribusi normal, karena nilai J-B 0,724548 < 2 dan nilai probabilitas 0,696092 > 0,05. Model Regresi Panel Tabel 5 Hasil Estimasi Regresi Panel dengan Model Random Effect Variable Coefficient C 2.643376 TAG? -0.297499 LOG(DER?) 0.308067 LOG(SB?) -1.276815 Sumber: Hasil regresi panel dalam program Eviews 6 (data diolah tahun 2012) Model Persamaan Regresi Random Effect Y = 2,6434 – 0,2975X1 + 0,3081X2 – 1,2768X3 Goodness of Fit Test Goodness of Fit Test menunjukkan proporsi yang diterangkan oleh variabel independen dalam model terhadap variabel terikatnya, sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model ini, formulasi model yang keliru dan kesalahan eksperimen. Tabel 6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) R-squared 0.147293 Adjusted R-squared 0.108883 S.E. of regression 0.595768 F-statistic 4.095407 Prob(F-statistic) 0.009606 Hal ini menunjukkan bahwa nilai perusahaan (Price Book Value) otomotif yang terdaftar di BEI dapat dijelaskan oleh variabel bebasnya yakni Total Asset Growth, Debt to Equity Ratio dan tingkat suku bunga sebesar 10,89%, sementara sisanya 89,11%% ditentukan oleh variabel lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. Uji Hipotesis Pengujian ini bertujuan untuk melihat variabel bebas mana yang mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel terikat dan sekaligus merupakan pengujian hipotesis. Dengan melihat nilai t hitung atau tingkat signifikansi setiap variabel. Dalam pengujian ini, parameter yang digunakan adalah nilai t hitung yang harus lebih besar dari t tabel atau probabilitas nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Tabel 7 Hasil Pengujian Hipotesis Variable Prob. Kesimpulan C 0.0029 TAG? 0.3464 Hipotesis ditolak LOG(DER?) 0.0493 Hipotesis diterima LOG(SB?) 0.0015 Hipotesis diterima Sumber: Hasil regresi panel dalam program Eviews 6 (data diolah tahun 2012) Hipotesis pertama penelitian ini adalah terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan antara keputusan invetasi terhadap nilai perusahaan. Dari data yang diolah dan disajikan pada Tabel 7 dapat dilihat dari hasil uji t, diperoleh probabilitas = 0,3464 > α = 0,05 akibatnya Ho diterima atau Ha ditolak. Sehingga hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini terbukti ditolak. Hipotesis kedua penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif dan signifikan antara keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan. Dari olahan data yang disajikan pada Tabel 7 dapat dilihat dari hasil uji t, diperoleh probabilitas = 0,0493 < α = 0,05, akibatnya H₀ ditolak atau Ha diterima. Sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terbukti diterima Hipotesis ketiga penelitian ini adalah terdapat pengaruh signifikan antara tingkat suku bunga terhadap nilai perusahaan. Dari olahan data yang disajikan pada Tabel 7 dapat dilihat dari hasil uji t, diperoleh probabilitas = 0,0015 < α = 0,05, akibatnya H₀ ditolak atau H hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terbukti diteri-ma. Pengaruh Keputusan Investasi (Total Asset Growth) Terhadap Nilai Perusahaan (Price Book Value) Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengujian terhadap regresi, didapatkan nilai koefesien regresi sebesar -0,2974 dengan tingkat signifikansi 0,3464. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan investasi yang diproksikan dengan Total Asset growth (TAG) mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan Price Book Value (PBV). Dengan kata lain apabila nilai TAG menurun maka PBV justru mengalami peningkatan. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pernyataan Prasetyo (2011:158) yang mengatakan bahwa keputusan yang tepat yang dilakukan oleh seorang manajer dalam membuat keputusan investasi akan menciptakan suatu peningkatan nilai pada perusahaan sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan apabila seorang manajer yang berhasil menciptakan keputusan investasi yang tepat maka akan menghasilkan kinerja yang optimal yang nantinya akan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tendi (2007) yang memproksikan keputusan investasi dengan pertumbuhan aset (TAG) dan mengatakan bahwa keputusan investasi menunjukkan hubungan positif dengan nilai perusahaan. Investasi yang tinggi merupakan sinyal pertumbuhan pendapatan perusahaan di masa yang akan datang dan sinyal inipun akan dianggap investor sebagai good news yang nantinya akan mempengaruhi persepsi investor terhadap kinerja perusahaan yang akhirnya akan mempengaruhi nilai perusahaan. 7 Tidak berpengaruhnya keputusan investasi yang diproksikan dengan pertumbuhan aset dengan nilai perusahaan yang ditemukan dalam hasil penelitian ini bisa disebabkan oleh kurang tepatnya keputusan investasi yang diambil oleh manajer pada perusahaan otomotif tersebut. Selain itu pertumbuhan aset yang merupakan hasil dari keputusan investasi hanya membandingkan antara aset tahun sekarang dengan aset tahun sebelumnya. Walaupun aset tahun sekarang mengalami perurunan tidak menjamin aset tahun berikutnya juga akan mengalami penurunan juga atau sebaliknya. Sehingga hal ini tidak terlalu menjadi perhatian bagi investor jika melakukan investasi. Jika investor menganggap perusahaan memiliki prospek yang baik investor tetap akan berinvestasi walaupun aset mengalami penurunan atau peningkatan. dari perusahaan otomotif ini menunjukkan bahwa keputusan pendanaan yang diukur melalui rasio hutang yaitu DER berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan hutang yang digunakan oleh perusahaan otomotif sebagai sumber pendanaan bagi perusahaan belum lah melebihi pada suatu titik optimal. Oleh sebab itu peningkatan penggunaan hutang pada sektor otomotif dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Pancawati (2009) yang menyatakan bahwa leverage yang diukur dengan DER berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Dengan adanya pengurangan pembayaran pajak dimana Earning After Tax (EAT) akan semakin meningkat dan dapat meningkatkan nilai perusahaan karena laba akan meningkat. Pengaruh Keputusan Pendanaan (Debt To Equity Ratio) terhadap Nilai Perusahaan (Price Book Value) Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan program Eviews 6, menunjukkan bahwa keputusan pendanaan yang dilihat melalui membandingkan penggunaan hutang dengan modal sendiri yang di ukur dengan Debt To equity Ratio (DER) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI. Hasil ini dibuktikan dengan hasil pengujian regresi dengan koefesien DER yang bernilai negatif 0,3081 dengan tingkat signifikansi 0,0493<0,05. Dan hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Sesuai dengan teori trade off dalam Brealey et al (2008:18) yang menyatakan bahwa manajer akan berusaha meningkatkan tingkat hutang sampai pada suatu titik dimana nilai perlindungan pajak bunga tambahan benar-benar terimbangi oleh tambahan biaya masalah keuangan. Artinya disini penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan hanya pada sampai pada suatu titik optimal. Setelah titik tersebut penggunaan hutang justru dapat menurunkan nilai perusahaan karena kenaikan keuntungan dari penggunaan hutang tidak sebanding dengan biaya finansial atau kewajiban biaya bunga dari hutang. Karena hasil penelitian Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan (Price Book Value) Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini terdapat pengaruh signifikan antara tingkat suku bunga dengan nilai perusahaan yang diukur dengan Price Book Value (PBV). Hasil ini dibuktikan dengan hasil pengujian regresi suku bunga dengan tingkat signifikansi 0,0015<0,05. Pengaruh tingkat suku bunga terhadap PBV selama periode 2004-2010 adalah negatif dengan koefesien regresi sebesar -0,2768. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat suku bunga maka nilai perusahaan akan semakin menurun yang terlihat pada nilai PBV perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Tandelilin (2001:209) bahwa tingkat suku bunga yang tinggi akan mempengaruhi nilai sekarang (Present value) aliran kas perusahaan, sehingga kesempatan investasi yang ada tidak akan menarik lagi. Hal ini akan membuat investor tidak tertarik lagi untuk berinvestasi yang mengakibatkan harga saham mengalami penurunan dan nilai perusahaan juga akan mengalami penurunan. Hasil penelitiani ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sujoko dan Ugy (2007) yang mengatakan bahwa variabel tingkat suku bunga mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Jika suku bunga meningkat maka investor lebih tertarik menanamkan dananya pada sektor perbankan dan mengurangi minat investor untuk menanamkan 8 dananya ke pasar modal. Sehingga jika permintaan saham menurun maka harga saham akan menurun dan nilai perusahaan juga akan ikut menurun. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pengujian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa 1) Keputusan investasi (Total Asset Growth/TAG) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan (Price Book Value/PBV). 2) Keputusan pendanaan (Debt To Equity Ratio/DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (Price Book Value/PBV). 3) Tingkat suku bunga berpe-ngaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (Price Book Value/PBV). Bagi investor yang ingin mengetahui kondisi nilai perusahaan pada sektor otomotif sebagai pertimbangan untuk berinvestasi sebaiknya lebih memperhatikan apakah komposisi keputusan pendanaan yang di ambil oleh seorang manajer sudah merupakan komposisi yang optimal atau belum. Selain itu bagi seorang manajer yang bertugas untuk meningkatkan nilai perusahaan juga harus mempertimbang salah satu faktor makro yaitu tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga yang tinggi dapat mengakibatkan turunnya nilai perusahaan. Untuk peneliti selanjutnya, penelitian ini bisa dikembangkan dengan menambahkan variabel lain yang mempengaruhi nilai perusahaan ataupun dengan menambah variabel pengamatan sehingga bisa didapatkan hasil yang lebih akurat dan signifikan. DAFTAR PUSTAKA Atmaja, Lukas Setia. 2003. Manajemen Keuangan Edisi revisi. Yogyakarta : Andi Brealey, AR., Myers, SC. & Marcus, AJ. 2007. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : Erlangga Brigham, EF. dan Joel, FH. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba Empat Gujarati, Damodar dan Dawn C. Porter. 2012. Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta : Erlangga Haruman, Tendi. 2007. Pengaruh Keputusan Keuangan dan Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan. PPM National Conference on Management Research “Manajemen di Era Globalisasi” Hasnawati, Sri. 2005. Dampak Set Peluang Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta. JAAI Volume 9 no 2 Hermuningsih, Sri dan Wardani, Dewi Kusuma. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Malaysia dan Bursa Efek Indonesia. Jurnal Siasat Bisnis Volume 13 no 2 Hal 173-183 Husnan, Suad. 1996. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan Keputusan Jangka Panjang. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta Maryanti, Sri. 2009. Analisis Pengaruh Nilai Tingkat Bunga SBI dan Nilai Kurs Dollar AS Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pekbis Jurnal Volume 1 no 1 Hal 12-25 Mulianti, Fitri Mega. 2010. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang dan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan. Tesis. Semarang : Universitas Diponegoro Murtini, Umi. 2008. Pengaruh Kebijakan Manajemen Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Volume 4 no 1 Noerirawan, Ronni dan Muid, Abdul. 2012. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal of Accounting Volume 1 no 1 Hal 112 Poernamawatie, Fahmi. 2008. Pengaruh Price Book Value Ratio (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Gajayana Volume 5 no 2 Hal 105-118 Prasetyo, Aries Heru. 2011. Valuasi Perusahaan. Jakarta : PPM 9 Pujiati, Diyah dan Widanar, Erman. 2009. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ekonomi Bisnis & Akuntansi Ventura Volume 12 no 1 Hal 71-86 Sujoko dan Ugy Soebiantoro. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Volume 9 no 1 Hal 41-48 Suliyanto. 2011. Ekonometrika Yogyakarta : Andi Terapan. Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta : BPFE 10 Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. 1999. Manajemen Keuangan. Edisi 8. Jilid 1. Jakarta : Erlangga Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. 1999. Manajemen Keuangan. Edisi 8. Jilid 2. Jakarta : Erlangga Winarno, Wing Wahyu. 2009. Analisis Ekonometrika dan Statistika EVIEWS edisi kedua. STIM YKPN : Yogyakarta. Yulia, Efni dkk. 2012. Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan Pada Sektor Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Aplikasi Manajemen Volum 10 no.1