pengaruh keputusan investasi, keputusan - e

advertisement
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN TINGKAT SUKU
BUNGA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Rury Setiani1
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan
tingkat suku bunga terhadap nilai perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2007. Sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling berjumlah 11 perusahaan. Analisis dilakukan
dengan menggunakan model regresi panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keputusan
investasi berpengaruh tidak signifikan dan negatif terhadap nilai perusahaan (sig. 0,3464),
Keputusan pendanaan berpengaruh signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan (sig. 0,0493).
Dan tingkat suku bunga berpengaruh signifikan dan negatif terhadap nilai perusahaan (sig. 0,0015).
Kata Kunci : Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Tingkat Suku Bunga, Nilai Perusahaan
Abstract
This study examines the impact of investment decision, financial decision and interest rate on
the firm value. The population in this study is an automotive company listed on the Indonesia
Stock Exchange (IDX) period of 2004-2010. The sample in this study is determined by purposive
sampling with 11 companies. The method of analysis is using panel regression model. The result
showed that investment decision not be significant and negative determinant of the firm value (sig.
0,3464), financial decision to be significant and positive determinant of the firm value (sig. 0,0493)
and interest rate to be significant and negative determinant of the firm value (sig. 0,0015).
Keywords : Investment decisions, financing decisions, interest rate, the firm value.
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan yang didirikan memiliki
tujuan untuk memaksimalkan kemakmuran pemegang saham. Kemakmuran para pemegang saham
biasanya dapat dilihat dari tingginya nilai
perusahaan. Hal ini berarti memaksimalkan
kemakmuran pemegang saham dapat dilakukan
dengan cara memaksimalkan nilai perusahaan.
Semakin tinggi nilai perusahaan maka akan
semakin besar kemakmuran yang akan diterima
oleh pemegang saham.
Hermuningsih dan Wardani (2009)
mengatakan nilai perusahaan merupakan persepsi
investor terhadap perusahaan, yang sering
dikaitkan dengan harga saham. Pujiati dan
Widanar (2009) juga menyatakan bahwa harga
pasar saham perusahaan merupakan suatu
cerminan penilaian investor secara keseluruhan
atas setiap ekuitas yang dimiliki. Selain itu, harga
1. Alumni Fakultas Ekonomi UNP
pasar saham menunjukkan penilaian sentral
diseluruh pelaku pasar, dan bertindak sebagai
barometer kinerja manajemen perusahaan.
Nilai perusahaan ini merupakan suatu hal
yang penting bagi seorang manajer maupun bagi
seorang investor. Bagi seorang manajer nilai perusahaan merupakan suatu tolak ukur atas prestasi
kerja yang telah dicapainya. Jika seorang manajer
mampu untuk meningkatkan nilai perusahaan
maka manajer tersebut telah menunjukkan kinerja
baik bagi perusahaan. Selain itu, secara tidak
langsung manajer ini telah mampu untuk
meningkatkan kemakmuran bagi pemegang saham
yang merupakan tujuan perusahaan. Sedangkan
bagi investor peningkatan nilai perusahaan
merupakan suatu persepsi yang baik terhadap
perusahaan. Dan jika seorang investor sudah
memiliki suatu pandangan yang baik terhadap
1
perusahaan maka investor tersebut akan tertarik
untuk berinvestasi sehingga hal ini akan membuat
harga saham perusahaan mengalami peningkatan.
Untuk mencapai tujuan meningkatkan nilai
perusahaan maka dibutuhkan lah seorang manajer
yang mampu untuk mengambil keputusan keuangan yang tepat. Salah satu keputusan keuangan
yang harus diambil oleh seorang manajer adalah
keputusan investasi. Pujiati dan Widanar (2009)
menyatakan
bahwa
keputusan
investasi
menyangkut tindakan mengeluarkan dana saat
sekarang sehingga diharapkan mendapatkan arus
kas di masa yang akan datang dengan jumlah yang
lebih besar dari dana yang dikeluarkan pada saat
sekarang sehingga harapan perusahaan untuk
selalu berkembang akan semakin terencana.
Prasetyo
(2011)
menyatakan
jika
perusahaan mampu menciptakan keputusan
investasi yang tepat maka aset perusahaan akan
menghasilkan kinerja yang optimal sehingga
memberikan sinyal positif bagi investor yang
nantinya akan meningkatkan harga saham dan
menaikkan nilai perusahaan.
Keputuan lain yang dapat mempengaruhi
nilai perusahaan adalah keputusan pendanaan.
Husnan (1997) menyatakan keputusan pendanaan
perusahaan menyangkut keputusan tentang bentuk
dan komposisi pendanaan yang akan digunakan
oleh perusahaan. Secara umum sumber dana perusahaan ada yang berasal dari dalam perusahaan
(internal financing) seperti laba ditahan dan dari
luar perusahaan (external financing) seperti
hutang dan modal sendiri.
Atmaja (2003) mengatakan bahwa seorang
manajer harus mampu untuk mengambil
keputusan pendanaan dengan mempertimbangkan
komposisi hutang dan modal sendiri yang akan
digunakan oleh perusahaan. Dengan adanya
komposisi yang optimal dari penggunaan hutang
dan modal sendiri akan dapat mempengaruhi nilai
perusahaan. Mogdiliani dan Miller mengatakan
bahwa penggunaan hutang (leverage) akan
meningkatkan nilai perusahaan karena biaya
bunga hutang adalah biaya yang mengurangi
pembayaran pajak. Dengan adanya pengurangan
pajak maka biaya modal perusahaan juga akan
berkurang yang nantinya dapat meningkatkan
nilai perusahaan.
Hutang yang terlalu besar akan berkaitan
pula nantinya dengan risiko keuangan yang akan
ditanggung oleh perusahaan dan memperbesar
2
kemungkinan terjadinya risiko kebangkrutan.
Penambahan hutang yang digunakan untuk
mendanai aktiva akan mengakibatkan semakin
besarnya kemungkinan kesulitan perusahaan
dalam membayar kewajiban tetap berupa bunga
dan pokoknya. Hal ini tentunya akan menurunkan
nilai perusahaan dan mengakibatkan risiko
kebangkrutan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan penghematan pajak (Mulianti, 2010)
Keputusan investasi dan keputusan pendanaan merupakan keputusan keuangan yang di
ambil oleh seorang manajer yang berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Kedua keputusan berasal dari dalam perusahaan. Tandelilin (2001)
menyatakan prospek perusahaan tergantung dari
keadaan ekonomi secara keseluruhan, oleh karena
itu investor akan memperhitungkan beberapa variabel ekonomi makro yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang
nantinya berpengaruh pada nilai perusahaan.
Salah satu variabel makro yang perlu
diperhatikan yang dapat mempengaruhi nilai
perusahaan adalah tingkat suku bunga. Tandelilin
(2001) menyatakan tingkat suku bunga yang
tinggi
akan mempengaruhi nilai sekarang
(present value) aliran kas perusahaan, sehingga
kesempatan investasi yang ada tidak akan menarik
lagi. Hal ini akan membuat investor mengurangi
investasi sehingga harga saham turun dan nilai
perusahaan juga akan mengalami penurunan.
Sujoko dan Ugy (2007) juga menyatakan suku
bunga yang tinggi akan mengurangi minat
investor untuk menginvestasikan dananya ke
pasar modal dan lebih memilih berinvestasi pada
deposito sehingga aktivitas perdagangan saham
akan menurun dan nilai perusahaan juga akan
mengalami penurunan.
TINJAUAN PUSTAKA
Nilai Perusahaan
Brealey et. al (2007:46) menyatakan bahwa
nilai perusahaan mengikhtisarkan penilaian kolektif investor tentang seberapa baikkah keadaan
suatu perusahaan, baik kinerja saat ini maupun
proyeksi masa depannya. nilai perusahaan akan
tercermin melalui harga saham perusahaan. Jika
harga saham mengalami peningkatan maka nilai
perusahaan juga akan mengalami peningkatan
begitu juga sebaliknya.
Keputusan Investasi
Pujiati dan Widanar (2009) menyatakan
bahwa keputusan investasi merupakan keputusan
yang dikeluarkan perusahaan terkait dengan
kegiatan perusahaan untuk melepaskan dana pada
saat sekarang dengan harapan untuk menghasilkan
arus dana masa mendatang dengan jumlah yang
lebih besar dari yang dilepaskan pada saat
investasi awal, sehingga harapan perusahaan
untuk selalu tumbuh dan berkembang akan
semakin jelas dan terencana.
Keputusan Pendanaan
Murtini (2008) menyatakan Keputusan
Pendanaan merupakan cara bagaimana perusahaan
dapat mendanai kegiatan operasinya secara optimal, dan juga bagaimana cara perusahaan mengkomposisikan sumber dana optimal yang harus
dipertahankan.
Husnan (2008:253-254) menjelaskan Keputusan Pendanaan perusahaan menyangkut
keputusan tentang bentuk dan komposisi
pendanaan yang akan dipergunakan oleh
perusahaan. Secara umum, dana dapat diperoleh
dari luar perusahaan (external financing) maupun
dari dalam perusahaan (internal financing).
Keputusan tentang external financing sering
disebut sebagai keputusan pendanaan, sedangkan
internal financing menyangkut kebijakan dividen.
Tingkat Suku Bunga
Menurut Sunariyah (2000:64-65) dalam Sri
(2009) mengatakan bahwa tingkat bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit
waktu. Bunga merupakan suatu ukuran sumber
daya yang penting digunakan oleh debitur yang
dibayarkan kepada kreditur.
Hubungan Keputusan Investasi dengan Nilai
Perusahaan
Keputusan investasi merupakan keputusan
yang menyangkut mengenai menanamka modal
dimasa sekarang untuk mendapatkan hasil atau
keuntungan di masa yang akan datang. Menurut
Prasetyo (2011:109) mengatakan manajer yang
berhasil menciptakan keputusan investasi yang
tepat maka aset yang diinvestasikan akan menghasilkan kinerja yang optimal sehingga memberikan
suatu sinyal positif kepada investor yang nantinya
akan meningkatkan harga saham dan nilai
perusahaan.
Penelitian Haruman (2007:15) menemukan
bahwa investasi yang tinggi yang dilakukan perusahaan, maka akan meningkatkan nilai
perusahaan. Investasi yang tinggi merupakan
sinyal pertumbuhan pendapatan perusahaan di
masa yang akan datang. sinyal tersebut akan
dianggap sebagai good news yang nantinya akan
mempengaruhi persepsi investor terhadap kinerja
perusahaan yang akhirnya akan mempengaruhi
nilai perusahaan.
Hubungan Keputusan Pendanaan dengan Nilai
perusahaan
Keputusan
pendanaan
merupakan
keputusan mengenai sumber dana yang akan
digunakan oleh perusahaan. Sumber dana terbagi
dua yaitu sumber dana internal dan sumber dana
eksternal. Sumber dana eksternal yang digunakan
oleh perusahaan adalah hutang dan modal sendiri.
Untuk menentukan komposisi pendanaan yang
optimal yang nantinya dapat mempengaruhi nilai
perusahaan seorang manajer haruslah mampu
untuk mempertimbangkan komposisi antara
penggunaan hutang dengan modal sendiri.
Modigliani Miller menyimpulkan bahwa
penggunaan hutang (leverage) akan meningkatkan
nilai perusahaan karena biaya bunga hutang
adalah biaya yang mengurangi pembayaran pajak.
Se-dangkan menurut teori trade off menyatakan
bahwa penggunaan hutang akan meningkatkan
nilai perusahaan tapi hanya sampai titik tertentu.
Setelah titik tersebut, penggunaan hutang justru
akan menurunkan nilai perusahaan karena kenaikan keuntungan dari penggunaan hutang tidak sebanding dengan kenaikan biaya financial distress
(Atmaja, 2003).
Hubungan Tingkat Suku Bunga Terhadap
Nilai Perusahaan
Tandelilin (2001:213) menyatakan bahwa
tingkat suku bunga yang terlalu tinggi akan mempengaruhi nilai sekarang (present value) aliran kas
perusahaan, sehingga kesempatan-kesempatan
investasi yang ada tidak akan menarik lagi. Hal ini
dikarenakan tingkat suku bunga yang tinggi akan
meningkatkan beban bunga yang harus
ditanggung perusahaan. Peningkatan beban bunga
ini nantinya akan berdampak pada berkurangnya
laba yang akan di hasilkan perusahaan. Dengan
berkurangnya laba yang dihasilkan oleh
perusahaan maka akan membuat aliran kas yang
3
dimiliki perusahaan pun akan ikut berkurang.
Dengan berkurangnya aliran kas yang diterima
perusahaan maka aliran kas yang akan diterima
investor akan berkurang dan hal ini akan membuat
investor untuk tidak tertarik untuk berinvestasi
sehingga akan mengakibatkan harga saham turun
hingga akhirnya akan menurunkan nilai
perusahaan.
Ronni (2012:3) dalam
penelitiannya
mengatakan bahwa kenaikan tingkat suku bunga
juga akan ditanggung oleh investor, yaitu berupa
kenaikan biaya bunga bagi perusahaan.
Masyarakat tidak mau beresiko melakukan
investasi dengan biaya tinggi, akibatnya investasi
menjadi tidak berkembang. Dan perusahaan
banyak
mengalami
kesulitan
untuk
mempertahankan hidupnya, dan ini menyebabkan
kinerja perusahaan menurun. Menurunnya kinerja
perusahaan dapat berakibat pada penurunan harga
saham, yang berarti nilai perusa-haan juga akan
menurun.
METODE PENELITIAN
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2004-2010. Teknik pengambilan
sampel
menggunakan
purposive
sampling yaitu pemilihan sampel yang tidak acak
yang
informasinya
diperoleh
dengan
pertimbangan atau kriteria tertentu. Kriteria
tersebut yaitu perusahaan yang telah menerbitkan
laporan keuangan selama periode penelitian.
Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh jumlah
sampel sebanyak 11 perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Sumber data yang digunakan adalah data
sekunder yaitu sumber data penelitian yang
diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui
media perantara. Dan media perantara yang
peneliti gunakan adalah Indonesian Capital
Market Directory (ICMD) serta situs resmi Bank
Indonesia. Dari waktu pengumpulan data dalam
penelitian ini tergolong ke dalam data panel yaitu
data yang bersifat time series dan cross section.
Metode analisis data yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah model regresi panel.
Ada tiga macam pendekatan model analisa dalam
data panel. Tiga macam pendekatan tersebut
adalah
4
Pendekatan Common Effect/Non effect
Hasil analisis regresi dianggap berlaku pada
semua objek pada semua waktu. Pada model ini
tidak diperhatikan dimensi waktu maupun individu, sehingga diasumsikan bahwa perilaku
individu tidak berbeda dalam berbagai kurun
waktu.
Persamaan regresinya dapat dituliskan
sebagai berikut:
Y = α + β’Xit + eit
Untuk i = 1, 2, ..., N dan t = 1, 2, ..., T,
dimana N adalah jumlah unit/individu cross
section dan T adalah jumlah periode waktunya.
Dari Common Effect Model ini akan dapat
dihasilkan N+T persamaan, yaitu sebanyak T
persamaan cross section dan sebanyak N
persamaan time series
Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect model)
Merupakan suatu model yang dapat
menunjukkan perbedaan kontans antarobjek,
meskipun dengan koefesien regresi yang sama.
Model ini disebut juga dengan efek tetap. Efek
tetap disini maksudnya adalah bahwa satu objek,
memiliki konstan yang tetap besarnya untuk
berbagai periode waktu. Demikian juga dengan
koefisien regresinya, tetap besarnya dari waktu ke
waktu.
Persamaan model ini adalah sebagai
berikut:
Yit = αio + β1Xit + β2Xit + β3Xit + β4d1i + β5d2i + eit
Konstanta αio sekarang diberi subskrip, oi, i
menunjukkan objeknya. Dengan demikian
masing-masing objek memiliki konstanta yang
berbeda . variabel semu d1i untuk objek pertama
dan 0 untuk objek lainnya. Variabel d2i untuk
objek kedua dan 0 untuk objek lainnya.
Pendekatan Acak (Random Effcect Model)
Efek random digunakan untuk mengatasi
kelemahan metode efek tetap yang menggunakan
variabel semu, sehingga model mengalami
ketidak-pastian. Tanpa menggunakan variabel
semu, metode efek random menggunakan
residual, yang diduga memiliki hubungan
antarwaktu dan antar objek. Persamaan yang
digunakan mirip dengan persamaan untuk efek
tetap, kecuali konstantanya yang berbeda yaitu:
Yit = α0t + β1Xit + β2Xit + β3Xit + et
Tidak seperti pada model efek tetap (α0
dianggap tetap), pada model ini α0 diasumsikan
bersifat random, sehingga dapat dituliskan dalam
persamaan:
αo = o + ui, i=1, ..., n
Dalam menentukan model regresi panel
mana yang tepat untuk digunakan maka dilakukan
uji chow-test dan uji hausman. Uji chow-test
digunakan untuk menentukan pendekatan common
effect atau pendekatan fixed effect. Sedangkan uji
hausman digunakan untuk menentukan antara
pendekatan fixed effect atau pendekatan ramdom
effect.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan penilaian
investor tentang seberapa baik kondisi suatu
perusahaan dan kondisi ini dapat tercermin
melalui harga pasar saham perusahaan. Nilai
perusahaan dapat diukur dengan PBV (price book
value). PBV menunjukkan rasio pasar yang
digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar
saham terhadap nilai bukunya.
Keputusan Investasi
Keputusan investasi merupakan suatu
keputusan untuk mengeluarkan dana pada saat
sekarang untuk menghasilkan keuntungan di masa
yang akan datang. Hasil keputusan investasi perusahaan dapat dilihat dari pertumbuhan aset/Total
Asset Growth (TAG) perusahaan. Hasil keputusan
investasi yang tepat maka akan menghasilkan
kinerja yang optimal yang dapat meningkatkan
pertumbuhan aset perusahaan. Pertumbuhan aset
dirumuskan sebagai berikut:
TAG =
Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan menyangkut keputusan mengenai sumber dana yang akan
digunakan oleh perusahaan. Untuk menentukan
alternatif pendanaan yang paling tepat bagi
perusahaaan, manajer harus memperhatikan
komposisi hutang dan modal sendiri yang akan
digunakan oleh peru-sahaan. Salah satu rasio yang
dapat digunakan untuk membandingkan antara
komposisi hutang dengan modal sendri adalah
rasio hutang yaitu Debt To Equity Ratio (DER).
DER merupakan rasio yang membandingkan
antara total hutang dengan total ekuitas atau
modal sendiri. DER dirumuskan sebagai berikut:
Tingkat Suku Bunga SBI
Tingkat suku bunga SBI adalah surat
berharga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia
sebagai pengakuan hutang berjangka waktu
pendek (1 bulan). SBI merupakan salah satu
instrumen investasi yang menarik bagi investor
mengingat instrumen ini diterbitkan oleh BI. Data
yang dipakai dalam penelitian ini adalah rata-rata
SBI setiap tahunnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif ini digunakan untuk
memberikan gambaran nilai minimun, maximum,
rata-rata (mean), dan simpangan baku (standart
deviasi) dari variabel-variabel yang diteliti.
Hasil deskriptif dapat dilihat pada Tabel 1
berikut:
Tabel 1 Statistika Deskriptif
PBV
TAG
DER
SB
N
Min
Max
77
77
77
77
0,17
-36,22
0,23
7,30
21,20
63,56
21,23
11,83
Mean
SDV
1,93
9,74
3,18
8,59
2,01
8,65
4,89
1,74
Analisis Induktif
Pemilihan Model Regresi Panel
Uji Chow-Test (Likelihood Ratio Test)
Tabel 2 Hasil Uji Chow-test
Redundant Fixed Effects Tests
Test cross-section fixed effects
Effects Test
Prob.
Cross-section F
0.0000
Cross-section Chi-square
0.0000
Sumber: Hasil regresi panel dalam program eviews 6
(data diolah tahun 2012)
Berdasarkan hasil uji Chow-Test dengan
menggunakan Eviews, didapat probability cross-
5
section F dan cross-section chi-square sebesar
0,0000 dan 0,000. Nilai probability lebih kecil
dari pada level signifikan (α = 0,05) sehingga
dapat disimpulkan bahwa modal Ho untuk model
ini ditolak dan Ha diterima, sehingga estimasi
yang lebih baik digunakan dalam model ini adalah
fixed effect
Gambar 1 Hasil Uji Normalitas Test
12
10
6
Tabel 3 Hauman Test
4
2
Test Summary
Prob.
Cross-section random
0.6218
Sumber: Hasil regresi panel dalam program eviews 6
(data diolah tahun 2012)
Berdasarkan hasil Hausman test dengan
menggunakan
Eviews,
didapatkan
nilai
probability sebesar 0,6218. Nilai probability lebih
besar dari pada level signifikan (α = 0,05), maka
Ho untuk model ini diterima dan Ha ditolak,
sehingga estimasi yang lebih baik digunakan
dalam model ini adalah Random Effect.
Uji Asumsi Model
Karena model yang digunakan adalah
General Least Square maka dalam uji asumsi
model tidak perlu lagi dilakukan uji heterokedastisitas dan autokorelasi. Hal ini dikarenaka
Model General Least Square sudah mengatasi
masalah ini. Dan dalam model ini uji yang perlu
dilakukan adalah uji normalitas.
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji
apakah dalam model regresi variabel pengganggu
atau residual memiliki distribusi normal atau
tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan
melihat nilai Jarque-Bare (J-B) dan juga nilai
probabi-litasnya.
Untuk
nilai
J-B
data
berdistribusi normal apabila nilai J-B < 2. Dan
untuk nilai probabi-litasnya jika tingkat signifikan
yang digunakan adalah 5 % maka nilai
probabilitasnya > 5 %.
6
Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
8
Uji Hausman Test
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: REM
Test cross-section random effects
Series: RESID01
Sample 2004 2010
Observations 77
0
-5.10e-16
0.146697
2.657252
-1.811965
0.992022
0.170207
2.668411
Jarque-Bera 0.724548
Probability 0.696092
-2
-1
0
1
2
Dari Gambar 1 terlihat bahwa hasil uji
normalitas menyatakan bahwa nilai Jarque-Bera
(J-B) sebesar 0,724548 dengan probabilitas
0,696092. Dengan hasil tersebut maka dapat
dinyatakan bahwa data yang digunakan dalam
penelitian ini telah terdistribusi normal, karena
nilai J-B 0,724548 < 2 dan nilai probabilitas
0,696092 > 0,05.
Model Regresi Panel
Tabel 5 Hasil Estimasi Regresi Panel dengan
Model Random Effect
Variable
Coefficient
C
2.643376
TAG?
-0.297499
LOG(DER?)
0.308067
LOG(SB?)
-1.276815
Sumber: Hasil regresi panel dalam program Eviews 6
(data diolah tahun 2012)
Model Persamaan Regresi Random Effect
Y = 2,6434 – 0,2975X1 + 0,3081X2 – 1,2768X3
Goodness of Fit Test
Goodness of Fit Test menunjukkan proporsi
yang diterangkan oleh variabel independen dalam
model terhadap variabel terikatnya, sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan
dalam model ini, formulasi model yang keliru dan
kesalahan eksperimen.
Tabel 6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
R-squared
0.147293
Adjusted R-squared
0.108883
S.E. of regression
0.595768
F-statistic
4.095407
Prob(F-statistic)
0.009606
Hal ini menunjukkan bahwa nilai
perusahaan (Price Book Value) otomotif yang
terdaftar di BEI dapat dijelaskan oleh variabel
bebasnya yakni Total Asset Growth, Debt to
Equity Ratio dan tingkat suku bunga sebesar
10,89%, sementara sisanya 89,11%% ditentukan
oleh variabel lain yang tidak dianalisis dalam
penelitian ini.
Uji Hipotesis
Pengujian ini bertujuan untuk melihat
variabel bebas mana yang mempunyai pengaruh
secara parsial terhadap variabel terikat dan
sekaligus merupakan pengujian hipotesis. Dengan
melihat nilai t hitung atau tingkat signifikansi
setiap variabel. Dalam pengujian ini, parameter
yang digunakan adalah nilai t hitung yang harus
lebih besar dari t tabel atau probabilitas nilai
signifikansi yang lebih kecil dari 0,05.
Tabel 7 Hasil Pengujian Hipotesis
Variable
Prob.
Kesimpulan
C
0.0029
TAG?
0.3464
Hipotesis ditolak
LOG(DER?)
0.0493
Hipotesis diterima
LOG(SB?)
0.0015
Hipotesis diterima
Sumber: Hasil regresi panel dalam program Eviews 6
(data diolah tahun 2012)
Hipotesis pertama penelitian ini adalah
terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan
antara keputusan invetasi terhadap nilai perusahaan. Dari data yang diolah dan disajikan pada
Tabel 7 dapat dilihat dari hasil uji t, diperoleh
probabilitas = 0,3464 > α = 0,05 akibatnya Ho
diterima atau Ha ditolak. Sehingga hipotesis
alternatif yang diajukan dalam penelitian ini
terbukti ditolak.
Hipotesis kedua penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif dan signifikan antara keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan. Dari
olahan data yang disajikan pada Tabel 7 dapat
dilihat dari hasil uji t, diperoleh probabilitas =
0,0493 < α = 0,05, akibatnya H₀ ditolak atau Ha
diterima. Sehingga hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini terbukti diterima
Hipotesis ketiga penelitian ini adalah terdapat pengaruh signifikan antara tingkat suku bunga
terhadap nilai perusahaan. Dari olahan data yang
disajikan pada Tabel 7 dapat dilihat dari hasil uji t,
diperoleh probabilitas = 0,0015 < α = 0,05, akibatnya H₀ ditolak atau H
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
terbukti diteri-ma.
Pengaruh Keputusan Investasi (Total Asset
Growth) Terhadap Nilai Perusahaan (Price
Book Value)
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari
pengujian terhadap regresi, didapatkan nilai
koefesien regresi sebesar -0,2974 dengan tingkat
signifikansi 0,3464. Hal ini menunjukkan bahwa
keputusan investasi yang diproksikan dengan
Total Asset growth (TAG) mempunyai pengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan yang diproksikan dengan Price Book
Value (PBV). Dengan kata lain apabila nilai TAG
menurun maka PBV justru mengalami
peningkatan.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan
pernyataan Prasetyo (2011:158) yang mengatakan
bahwa keputusan yang tepat yang dilakukan oleh
seorang manajer dalam membuat keputusan investasi akan menciptakan suatu peningkatan nilai
pada perusahaan sehingga akan meningkatkan
nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan apabila
seorang manajer yang berhasil menciptakan
keputusan investasi yang tepat maka akan
menghasilkan kinerja yang optimal yang nantinya
akan dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini juga tidak sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Tendi
(2007) yang memproksikan keputusan investasi
dengan pertumbuhan aset (TAG) dan mengatakan
bahwa
keputusan
investasi
menunjukkan
hubungan positif dengan nilai perusahaan.
Investasi yang tinggi merupakan sinyal
pertumbuhan pendapatan perusahaan di masa
yang akan datang dan sinyal inipun akan dianggap
investor sebagai good news yang nantinya akan
mempengaruhi persepsi investor terhadap kinerja
perusahaan yang akhirnya akan mempengaruhi
nilai perusahaan.
7
Tidak berpengaruhnya keputusan investasi
yang diproksikan dengan pertumbuhan aset
dengan nilai perusahaan yang ditemukan dalam
hasil penelitian ini bisa disebabkan oleh kurang
tepatnya keputusan investasi yang diambil oleh
manajer pada perusahaan otomotif tersebut. Selain
itu pertumbuhan aset yang merupakan hasil dari
keputusan investasi hanya membandingkan antara
aset tahun sekarang dengan aset tahun
sebelumnya. Walaupun aset tahun sekarang
mengalami perurunan tidak menjamin aset tahun
berikutnya juga akan mengalami penurunan juga
atau sebaliknya. Sehingga hal ini tidak terlalu
menjadi perhatian bagi investor jika melakukan
investasi. Jika investor menganggap perusahaan
memiliki prospek yang baik investor tetap akan
berinvestasi walaupun aset mengalami penurunan
atau peningkatan.
dari perusahaan otomotif ini menunjukkan bahwa
keputusan pendanaan yang diukur melalui rasio
hutang yaitu DER berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan hutang yang digunakan oleh
perusahaan otomotif sebagai sumber pendanaan
bagi perusahaan belum lah melebihi pada suatu
titik optimal. Oleh sebab itu peningkatan
penggunaan hutang pada sektor otomotif dapat
meningkatkan nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
penelitian Pancawati (2009) yang menyatakan
bahwa leverage yang diukur dengan DER
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Dengan adanya pengurangan pembayaran pajak
dimana Earning After Tax (EAT) akan semakin
meningkat dan dapat meningkatkan nilai
perusahaan karena laba akan meningkat.
Pengaruh Keputusan Pendanaan (Debt To
Equity Ratio) terhadap Nilai Perusahaan (Price
Book Value)
Berdasarkan hasil pengolahan data yang
telah dilakukan dengan menggunakan program
Eviews 6, menunjukkan bahwa keputusan pendanaan yang dilihat melalui membandingkan
penggunaan hutang dengan modal sendiri yang di
ukur dengan Debt To equity Ratio (DER)
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan otomotif yang
terdaftar di BEI. Hasil ini dibuktikan dengan hasil
pengujian regresi dengan koefesien DER yang
bernilai negatif 0,3081 dengan tingkat signifikansi
0,0493<0,05. Dan hasil penelitian ini sesuai
dengan hipotesis yang menyatakan bahwa
keputusan pendanaan berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan.
Sesuai dengan teori trade off
dalam
Brealey et al (2008:18) yang menyatakan bahwa
manajer akan berusaha meningkatkan tingkat
hutang sampai pada suatu titik dimana nilai
perlindungan pajak bunga tambahan benar-benar
terimbangi oleh tambahan biaya masalah
keuangan. Artinya disini penggunaan hutang akan
meningkatkan nilai perusahaan hanya pada
sampai pada suatu titik optimal. Setelah titik
tersebut penggunaan hutang justru dapat
menurunkan nilai perusahaan karena kenaikan
keuntungan dari penggunaan hutang tidak
sebanding dengan biaya finansial atau kewajiban
biaya bunga dari hutang. Karena hasil penelitian
Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai
Perusahaan (Price Book Value)
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang
dilakukan dalam penelitian ini terdapat pengaruh
signifikan antara tingkat suku bunga dengan nilai
perusahaan yang diukur dengan Price Book Value
(PBV). Hasil ini dibuktikan dengan hasil pengujian regresi suku bunga
dengan tingkat
signifikansi 0,0015<0,05. Pengaruh tingkat suku
bunga terhadap PBV selama periode 2004-2010
adalah negatif dengan koefesien regresi sebesar
-0,2768. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat
suku bunga maka nilai perusahaan akan semakin
menurun yang terlihat pada nilai PBV perusahaan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat
yang dikemukakan Tandelilin (2001:209) bahwa
tingkat suku bunga yang tinggi akan mempengaruhi nilai sekarang (Present value) aliran kas
perusahaan, sehingga kesempatan investasi yang
ada tidak akan menarik lagi. Hal ini akan
membuat investor tidak tertarik lagi untuk
berinvestasi yang mengakibatkan harga saham
mengalami penurunan dan nilai perusahaan juga
akan mengalami penurunan.
Hasil penelitiani ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sujoko dan Ugy (2007)
yang mengatakan bahwa variabel tingkat suku
bunga mempunyai pengaruh negatif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan. Jika suku
bunga meningkat maka investor lebih tertarik
menanamkan dananya pada sektor perbankan dan
mengurangi minat investor untuk menanamkan
8
dananya ke pasar modal. Sehingga jika
permintaan saham menurun maka harga saham
akan menurun dan nilai perusahaan juga akan ikut
menurun.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pengujian maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa 1) Keputusan investasi
(Total Asset Growth/TAG) berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan
(Price Book Value/PBV). 2) Keputusan
pendanaan (Debt To Equity Ratio/DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan (Price Book Value/PBV). 3) Tingkat
suku bunga berpe-ngaruh negatif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan (Price Book Value/PBV).
Bagi investor yang ingin mengetahui
kondisi nilai perusahaan pada sektor otomotif
sebagai
pertimbangan
untuk
berinvestasi
sebaiknya lebih memperhatikan apakah komposisi
keputusan pendanaan yang di ambil oleh seorang
manajer sudah merupakan komposisi yang
optimal atau belum. Selain itu bagi seorang
manajer yang bertugas untuk meningkatkan nilai
perusahaan juga harus mempertimbang salah satu
faktor makro yaitu tingkat suku bunga. Tingkat
suku bunga yang tinggi dapat mengakibatkan
turunnya nilai perusahaan.
Untuk peneliti selanjutnya, penelitian ini
bisa dikembangkan dengan menambahkan
variabel lain yang mempengaruhi nilai perusahaan
ataupun dengan menambah variabel pengamatan
sehingga bisa didapatkan hasil yang lebih akurat
dan signifikan.
DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, Lukas Setia. 2003. Manajemen Keuangan
Edisi revisi. Yogyakarta : Andi
Brealey, AR., Myers, SC. & Marcus, AJ. 2007.
Dasar-dasar
Manajemen
Keuangan
Perusahaan. Jakarta : Erlangga
Brigham, EF. dan Joel, FH. 2010. Dasar-dasar
Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba
Empat
Gujarati, Damodar dan Dawn C. Porter. 2012.
Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta :
Erlangga
Haruman, Tendi. 2007. Pengaruh Keputusan
Keuangan dan Kepemilikan Institusional
Terhadap Nilai Perusahaan. PPM National
Conference on Management Research
“Manajemen di Era Globalisasi”
Hasnawati, Sri. 2005. Dampak Set Peluang
Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Publik
di Bursa Efek Jakarta. JAAI Volume 9 no 2
Hermuningsih, Sri dan Wardani, Dewi Kusuma.
2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Nilai Perusahaan Pada Perusahaan yang
Terdaftar di Bursa Efek Malaysia dan Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Siasat Bisnis
Volume 13 no 2 Hal 173-183
Husnan, Suad. 1996. Manajemen Keuangan Teori
dan Penerapan Keputusan Jangka Panjang.
Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta
Maryanti, Sri. 2009. Analisis Pengaruh Nilai
Tingkat Bunga SBI dan Nilai Kurs Dollar
AS Terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG). Pekbis Jurnal Volume 1
no 1 Hal 12-25
Mulianti, Fitri Mega. 2010. Analisis Faktor-faktor
yang mempengaruhi kebijakan hutang dan
pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.
Tesis. Semarang : Universitas Diponegoro
Murtini, Umi. 2008. Pengaruh Kebijakan
Manajemen Keuangan Terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi dan
Keuangan Volume 4 no 1
Noerirawan, Ronni dan Muid, Abdul. 2012.
Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal
Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan.
Jurnal of Accounting Volume 1 no 1 Hal 112
Poernamawatie, Fahmi. 2008. Pengaruh Price
Book Value Ratio (PBV) dan Price Earning
Ratio (PER) terhadap return Saham pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen
Gajayana Volume 5 no 2 Hal 105-118
Prasetyo, Aries Heru. 2011. Valuasi Perusahaan.
Jakarta : PPM
9
Pujiati, Diyah dan Widanar, Erman. 2009.
Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap
Nilai Perusahaan Keputusan Keuangan
Sebagai Variabel Intervening. Jurnal
Ekonomi Bisnis & Akuntansi Ventura
Volume 12 no 1 Hal 71-86
Sujoko dan Ugy Soebiantoro. 2007. Pengaruh
Struktur Kepemilikan Saham, Leverage,
Faktor Intern dan Faktor Ekstern Terhadap
Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan Volume 9 no 1 Hal 41-48
Suliyanto.
2011.
Ekonometrika
Yogyakarta : Andi
Terapan.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan
Manajemen Portofolio. Yogyakarta : BPFE
10
Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. 1999.
Manajemen Keuangan. Edisi 8. Jilid 1.
Jakarta : Erlangga
Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. 1999.
Manajemen Keuangan. Edisi 8. Jilid 2.
Jakarta : Erlangga
Winarno, Wing Wahyu. 2009. Analisis
Ekonometrika dan Statistika EVIEWS edisi
kedua. STIM YKPN : Yogyakarta.
Yulia, Efni dkk. 2012. Keputusan Investasi,
Keputusan Pendanaan dan Kebijakan
Dividen Pengaruhnya Terhadap Nilai
Perusahaan Pada Sektor Properti dan Real
Estate di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Aplikasi Manajemen Volum 10 no.1
Download