G K RI EXODU S A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Susunan Liturgi Ibadah Minggu Panggilan beribadah Pengkhotbah Votum Pengkhotbah Bacaan Bertanggapan Pujian Pengakuan Dosa Doa Pengakuan Dosa Secara Pribadi Doa Pengakuan Dosa Berita Anugerah Petunjuk Hidup baru Pujian “Salam Damai” / “Shalom shalom” Pujian Syukur 1 Pujian Syukur 2 Pengakuan Iman Pujian Doa Firman Tuhan Khotbah Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Jemaat Liturgos Liturgos Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Pengkhotbah Pengkhotbah Persembahan Liturgos & Jemaat Doa Persembahan & Doa Syafaat Pengumuman & Seri Pembinaan Doxology / “Kami memuji Kebesaran-Mu” Doa berkat Petugas Doa Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah Hamba Tuhan GKRI Exodus GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email: [email protected] GEMBALA LOKAL CABANG BAVARIAN Pdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email: [email protected] 2 e MAGZ Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G Dia adalah Penolong ( Yohanes 14:16-17) Mimbar GKRI Exodus | Ev. Edo Della, M.Div Sebentar lagi, Yesus akan pergi. Dia akan mati di kayu salib, dikuburkan, bangkit, kemudian naik ke surga. Setelah kurang lebih 3 tahun hidup bersama, Yesus akan meninggalkan murid murid-Nya. Saya mencoba bayangkan bagaimana perasaan para murid saat itu. Apakah mereka sedih? Atau kecewa? Atau takut? Kenyataan ditinggalkan, terutama oleh orang yang penting atau orang yang begitu mencintai kita, mampu mematahkan semangat hidup manusia. Kita merasa kehilangan kasih, dorongan, dan bimbingan dari orang itu. Apalagi disini para murid tidak hanya ditinggalkan oleh seorang guru manusia, tetapi ditinggalkan oleh Tuhan sendiri. Karena di dalam konteks ayat-ayat sebelumnya (Yoh. 14:1-14), Yesus berbicara tentang kedekatan Dia dengan Allah Bapa. Jadi menurut saya perasaan kehilangan mereka itu sesuatu yang dapat menggoncangkan realita hidup mereka. Yesus mengerti ini karena Dia sampai meyakinkan mereka sekali lagi d ayat 18: Aku tidak akan meninggalkan kamu seperti yatim piatu. Kenapa saya berkata semua ini? Sehingga saudara mengerti bahwa saat Yesus meminta kepada Bapa supaya mereka diberi Penolong, yaitu Roh Kudus, Yesus tidak bicara tentang sesuatu yang sepele dan ringan. Seakan-akan Roh Kudus itu tambahan atau aksesoris untuk membuat hidup ini sedikit lebih ringan. Kalau ada Roh Kudus bagus, kalau tidak ada Roh Kudus ya tidak masalah. Tidak! Roh Kudus adalah benar-benar Penolong, seorang Pribadi yg kita butuhkan. Bagaimana Roh Kudus menolong kita dalam kehidupan kita sehari-hari? I. Roh Kudus adalah Tuhan yang menyertai kita (ayat 16). Yesus memperkenalkan Roh Kudus dengan julukan ‘Penolong yang lain.’ Di dalam bahasa aslinya, kata “yang lain” itu sebenarnya mendahului kata Penolong. Maka di dalam terjemahan bahasa Inggris saya rasa lebih cocok: “I will ask the Father another Helper.” Maksudnya apa? Kalau Yesus bilang ini Penolong yang lain artinya murid-murid sudah punya Penolong pendahulu. Siapa? Ya sang penolong yang akan pergi meninggalkan mereka, yaitu Yesus sendiri. Dan di dalam kitab Yohanes, banyak sekali persamaan Yesus dengan Roh Kudus: sama-sama diutus oleh Bapa, berdiam d murid-murid, tidak diterima oleh dunia, membawa orang kepada kebenaran, menghakimi, menyingkapkan, dan lain sebagainya. Pekerjaan Musa diteruskan oleh Yosua. Pekerjaan Elia diteruskan oleh Elisa. Dsini pekerjaan Yesus diteruskan oleh Roh Kudus. Namun jangan salah sangka. Roh Kudus tidak menggantikan Yesus, karena Roh Kudus tidak mati d kayu salib. Roh Kudus 3 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ membuat kehadiran Yesus men- k a t a k a n jadi nyata di dalam hati dan hid- ini? Kareup manusia. na banyak orang berMungkin hari-hari ini anda kesulitan me- pikir Roh lihat pekerjaan Tuhan di dalam hidup- Kudus itu mu. Anda diajari di greja Tuhan baik, Dia s e p e r t i berkuasa, tetapi mana buktinya? Yang ada tenaga dasepertinya justru sebaliknya: kekejaman, lam, energy ketidakadilan, kemiskinan. Mungkin anda yang tidak kelihatan. Atau Roh Kudus itu kecewa dengan Tuhan, imanmu goyah, ke berupa bahasa lidah, manifestasi yg supragereja seperti waktu yang terbuang sia-sia. natural. Padahal pada dasarnya, Roh KuTetapi, saya mau beritahu hari ini bahwa dus itu kelihatan seperti Yesus. Dia adalah lewat Roh Kudus, Yesus hadir. Dia tidak Pribadi Ilahi yang hidup. Ini penting sekali tinggal diam, Dia sedang bekerja. Mungkin karena Alkitab memerintahkan kita untuk memang sulit dilihat, seperti kata ayat 17 dipenuhi oleh Roh Kudus. Kalau kta medunia tidak mengenal pekerjaan Tuhan. lihat Roh Kudus seperti energi, maka cara Justru itu. Karena kita-lah sebagai anak- kita dipenuhi oleh Roh Kudus adalah secara anak Tuhan yang dipanggil untuk melihat mekanikal. Tetapi kalau Roh Kudus adalah dengan kacamata iman bahwa Allah kita seorang Pribadi, maka cara untuk dipenuhi hidup. Dari julukannya saja ketahuan ‘Pe- adalah seperti dipengaruhi oleh kehadiran nolong,’ ‘Penghibur,’ artinya apa? Artinya seseorang. akan banyak situasi dimana saudara perlu pertolongan, perlu penghiburan. Roh Ku- Dipenuhi oleh Roh Kudus artinya mengemdus bukan jaminan semua akan mulus, Roh bangkan kesadaran kita akan Pribadi Ilahi Kudus adalah jaminan saat smuanya tidak yang diam di dalam kta. Kita menajamkan mulus, Tuhan tidak akan meninggalkanmu kepekaan kita akan Roh Kudus yg menjadi sendirian tanpa bantuan. permanent resident atau penghuni tetap di dalam rumah hati kita. Sehingga hidup kta II. Roh Kudus adalah Pribadi Ilahi dibenahi. Sehingga semakin hari kita seyang berdiam di dalam kita (ayat 16). makin menjadi serupa dengan Kristus dan menjadi saksi-Nya di dunia ini. Penolong yang lain juga berarti Roh Kudus adalah seorang Pribadi. Yesus memanggil Hari ini dunia mungkin kesulitan melihat Roh Kudus sebagai Ia ato Dia, bukan hal Tuhan, tetapi tidak sulit bagi dunia untuk itu. Di dalam kitab Efesus ditulis kita bisa melihat saudara dan saya. Lewat Roh Kumendukakan Roh Kudus. Barang tidak bisa dus, Tuhan ada di dalam umat-Nya. Tuhan kita buat sedih, hanya orang. Mengapa saya menolong kita untuk jadi penolong. Tuhan 4 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ memberkati kita untuk menjadi musuh-musuh diluar sana, tetapi terutama, berkat. Doktrin Roh Kudus tidak bisa terlepas dari doktrin gereja: Tuhan bekerja melalui kita. Bukankah itu arti Pantekosta? Suka tidak suka, mau tidak mau, dunia berhak mengukur hidup kita sebagai orang Kristen apakah mencerminkan Yesus sendiri. Dengan bantuan Roh Kudus, mari kta menjadi saksi saksiNya yang setia. Roh Kudus membela kita dari musuh-. Dia Tuhan yang menyertai kita. Pribadi Ilmusuh di dalam hati kta. Yaitu suara yang bilang kepada kita: saya tidak cukup, I don’t have what it takes. Barangkali itu juga emosi yang para murid rasakan. Jadi hari ini kita berpikir: kalau saja saya lebih …, maka saya akan bahagia. Apalagi di jaman dimana informasi begitu mudah kita akses, kita selalu merasa kurang, selalu merasa kalah, III. Roh Kudus adalah Penolong yang selalu merasa minder. membela kita (ayat 17). Kata ‘Penolong’ ini adalah parakletos. Di dalam versi Alkitab bahasa Inggris, kata ini diterjemahkan macam-macam: advokat, penolong, penghibur, penasihat. Secara harafiah, parakletos adalah seseorang yang dipanggil untuk mendampingi. Di luar Alkitab, parakletos punya makna seperti kuasa hukum atau representasi hukum. Orang yang membantu kita di ruang sidang, pembela kta, jurubicara kita. Jadi, saya rasa parakletos punya dua sisi. Ada sisi halusnya: penolong, penghibur, penasihat. Tetapi juga ada sisi kerasnya: pembela, pendakwa, pelindung dari musuh-musuh. Roh Kudus membela kita dari apa? Dari Di saat-saat seperti ini, Roh Kudus datang ke dalam hati kita seperti seorang sahabat yang membela kita. Saat dunia menekan kita, saat iblis menggoda kita, saat hati kita sendiri menghakimi kita, Roh Kudus berseru lebih jelas: “Tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus (Rom. 8:1). Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru ya Abba ya Bapa (Rom. 8:15).” Disaat yang bersamaan, Roh Kudus juga datang seperti sahabat yang melakukan intervention, saat hati kita kecanduan dengan hal-hal duniawi yang merusak hidup kita. Dia akan menentang kita, melawan kita, menyentil kita supaya kita kembali kepada sumber sukacita yang sebenarnya. 5 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ IV. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang menjamah hati kta (ayat 17). Roh Kudus adalah Roh Kebenaran. Kebenaran apa maksudnya? Di Yoh. 14:6 Yesus berkata Aku-lah kebenaran. Maka dalam konteksnya, kebenaran disini adalah kebenaran tentang Yesus. Roh Kudus tidak menyingkapkan wahyu-wahyu baru, tetapi menerangi kebenaran-kebenaran tentang Yesus yang sudah kita terima. Tetapi seperti kata ayat 17b, ini adalah kebenaran yang dunia akan tolak. Kita cuman bisa coba bayangkan misi para murid yang memberitakan Injil Yesus di iklim dimana salib itu untuk orang Yahudi batu sandungan dan untuk orang Yunani kebodohan. Tanpa Roh Kudus, ini mission impossible, mustahil oleh usaha manusia semata-mata. Maka peran Roh Kudus adalah mengambil kemuliaan karya Yesus dan meng-applikasikannya ke dalam hati kta. Mengapa sepasang kekasih bisa saling suka dan jatuh hati? Dan kenapa dengan si A dan bukan si B? Sampai hari ini, saya rasa ketertarikan (attraction) adalah sesuatu yang misterius. Tetapi begitu terpikat, akan mengubah segalanya. Rasa ketertarikan itu saya rasa seperti Roh Kudus, yang menjamah hati kita sedemikian rupa sehingga kta jatuh cinta kepada Tuhan Yesus. Maka kebenaran firman Tuhan tidak hanya di level pengetahuan, tetapi di level hasrat. Maukah sodara dipenuhi sukacita untuk taat? Didominasi oleh kuasa kasih sehingga kita hidup menyenangkan Tuhan? Hari Pantekosta adalah hari kita memperingati turunnya Roh Kudus kepada murid-murid Yesus. Yesus tidak meninggalkan mereka sendirian, tetapi memberikan Penolong yang lain. Penolong yang sama yang hari ini hidup di dalam kita, orang-orang percayaahi yang tinggal di dalam kita. Penolong yang membela kita. Dan Roh Kebenaran yang menjamah hati kita. 6 e Po ko k Do a Syafaat & K at e k i s m u s H e i d e l b e r g | #TEACH ING MAGZ POKOK DOA SYAFAAT 1.Berdoa untuk dua sekolah TK yang sudah kita bangun di pedalaman kalimantan tengah dan di Papua • Doakan TK Hatala Sinta di pedalaman Kalimantan Tengah dan TK Naor Lano di pedalaman Wamena, agar orang tua menyadari pentingnya pendidikan bagi anakanak sehingga mereka dapat menyambut tahun ajaran baru dengan antusias mendaftarkan anak-anak mereka. • Doakan untuk para guru yang mengajar agar dapat menjadi teladan dalam hal moral, etika dan rohani bagi para murid juga masyarakat. 1.Berdoa untuk rencana memulai pelayanan misi melalui radio dan TK di Sorong-Papua. • Doakan untuk dana yang dibutuhkan. • Doakan untuk persiapan misionaris lapangan yaitu Pdt. Edmon sekeluarga. KATEKISMUS HEIDELBERG Pertanyaan 63 : Apa itu Gereja yang tidak kelihatan? Jawaban : Gereja yang tidak kelihatan ialah seluruh jumlah orang-orang terpilih yang telah, sedang, atau akan menjadi satu di bawah Kristus, Kepalanya. a. Efe 1:10, 22-23; Yoh 10:16; 11:52. 7 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ DUSTA-DUSTA YANG DIYAKINI KAUM WANITA Tentang Pernikahan Bukan suatu kebetulan bahwa Setan melancarkan serangannya dengan sasarannya ditujukan pada wanita yang bersuami. Ia berdusta kepada wanita itu (Hawa) mengenai Allah, mengenai karakter dan Firman-Nya, juga mengenai dosa dan akibat-akibatnya. Wanita itu percaya dan mempraktekkan dusta itu, lalu berpaling kepada suaminya dan menyeretnya ke dalam dosa bersama dirinya. Dampaknya terhadap perkawinan mereka sangatlah serius. Dustanya tentang perkawinan itu sangat beragam, seperti misalnya… 21. “SAYA HARUS MEMILIKI SUAMI AGAR HIDUP BAHAGIA” Kebenarannya adalah bahwa perkawinan itu baik dan benar, bahwa hal itu adalah rencana Allah bagi sebagian besar manusia, dan bisa (seharusnya) ada sukacita dan berkat yang besar di dalam perkawinan yang berpusat kepada Allah. Setan memutarbalikkan kebenaran mengenai perkawinan, seperti kesaksian ini: Saya selalu berpikir bahwa saya membutuhkan seorang pria untuk membuat saya bahagia dan membangun harga diri saya. Namun setelah saya menikah pun, saya masih tidak bahagia dan rendah diri. Tahu dan percaya bahwa Allah menciptakan saya menurut gambar-Nya dan juga memperoleh harga diri saya dari-Nya telah mengu- bah pandangan saya dan memerdekakan saya sehingga saya tidak lagi mencoba memenuhi kebutuhan saya melalui cinta dan penerimaan seorang pria. Kebenarannya adalah kebahagiaan tidak ditemukan dalam (atau di luar) perkawinan; bukan juga dalam relasi antar manusia. Sukacita yang sejati hanya dapat ditemukan melalui Kristus. 22. “SAYA BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENGUBAH PASANGAN SAYA” Banyak istri Kristen tidak menyadari bahwa mereka memiliki dua “senjata” ampuh yang lebih efektif daripada mengomel, merengek, dan berkhotbah. Senjata pertama adalah hidup saleh, yang seringkali Allah pakai dalam kehidupan seorang pria untuk menciptakan keyakinan dan kerinduan spiritual (1Pet 3:1-4). Senjata kedua adalah doa. Apabila seorang istri terus mengomel tentang hal-hal yang diharapkannya akan diubah oleh suaminya, agaknya ia membuat suaminya semakin defensif dan kebal. Namun apabila ia membawa kekhawatirannya itu kepada Tuhan, ia memiliki kuasa yang lebih besar dalam kehidupan suaminya – dan lebih sulit bagi pria untuk melawan Allah daripada melawan istri yang cerewet. 8 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ 23. “SUAMI SAYA SEHARUS- 24. “JIKA SAYA TUNDUK PADA SUANYA MELAYANI SAYA” MI SAYA, MAKA SAYA AKAN MENDERITA” Kebenarannya adalah Allah tidak men- DUSTA-DUSTA MENGENAI PENUNciptakan pria untuk menjadi “penolong” DUKAN DIRI bagi wanita. Ia menciptakan wanita untuk menjadi “penolong“ pria. Tentu saja, bukan 1. “Kedudukan seorang istri lebih rendah berarti pria tidak wajib melayani istri dan daripada suaminya.” anak-anak mereka. Jika kaum pria seha- 2. “Sebagai pemimpin atas istrinya, seorang rusnya mengasihi istri-istri mereka seperti suami diperbolehkan bersikap keras atau Kristus mengasihi gereja, maka seharusnya diktator kepada istrinya.” ada kerelaan melayani sama seperti yang 3. “Seorang istri tidak boleh memberikan dilakukan Kristus bagi mempelainya. masukan atau mengemukakan pendapatnya kepada suaminya.” Namun jika sebagai wanita kita memfokus- 4. “Para suami selalu benar.” kan diri pada “yang sepatutnya” kita peroleh, akan “hak-hak” kita, dan pada apa KEBENARAN YANG MEMERDEKAyang “seharusnya” dilakukan kaum pria KAN MENGENAI PENUNDUKAN DIRI bagi kita, maka kita akan menjadi rentan terhadap rasa sakit dan kebencian apabila Pertanyaannya adalah, apakah kita sungharapan-harapan kita tidak terpenuhi. guh percaya bahwa Allah lebih besar dari Perhatikan apa yang dikatakan Amsal semua otoritas manusia? Apakah kita per31 mengenai wanita cakap, yang tidak caya bahwa Ia cukup besar untuk mengubersikeras agar suaminya membantunya bah hati si empunya otoritas itu jika perlu? menyelesaikan tugas rumah tangganya: Apakah Ia cukup besar untuk melindungi • Pakaiannya bagus-bagus (ay 22). kita jika kita di bawah otoritas-Nya? Apa• Ia dan keluarganya punya cukup makanan kah Ia tahu apa yang terbaik bagi kita, untuk dimakan dan dibagikan kepada dan apakah kita bersedia untuk memperorang lain (ay 15, 20). cayai-Nya untuk memenuhi rencana-Nya • Hidupnya teratur; emosinya stabil dan ia yang sempurna dan kekal bagi hidup kita? tidak takut akan masa depan (ay 21, 25). Kebenarannya adalah bahwa tunduknya • Suaminya tergila-gila padanya (ay 11, 28, seorang istri kepada suaminya memberi29, 31). kan tempat kepada Allah untuk bekerja di • Anak-anaknya menghormati dan memu- dalam hati sang suami dan membawanya ji-muji dia (ay 28). pada ketaatan. Juga sikap hati yang tunduk menghasilkan keindahan yang paling bercahaya dan kekal dalam diri seorang wanita (1Pet 3:1-2, 3:3-6). 9 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ 25. “JIKA SUAMI SAYA PASIF SAYA HARUS MENGAMBIL INISIATIF ATAU SEGALANYA TIDAK AKAN BERES” 26. ”TERKADANG PERCERAIAN ADALAH PILIHAN YANG LEBIH BAIK DARIPADA TERUS BERTAHAN DALAM PERKAWINAN YANG BURUK” Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya… Lalu ia mengambil… dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dia… (Kej 3:6). Setan seringkali mempengaruhi kita agar percaya bahwa tidak ada cara yang “benar” untuk menangani situasi yang tampaknya tidak ada harapan lagi. Dusta ini telah melahirkan budaya perkawinan-perkawinan yang hancur. Perhatikan apa yang tidak dilakukan si wanita. Ia mengabaikan keberadaan suaminya, yang berdiri di sampingnya. Lalu, ketika tiba saatnya untuk memilih, ia mengambil keputusan sendiri. Ia tidak berkonsultasi dengan suaminya mengenai masalah itu. Dan apa yang dilakukan Adam? Ia tidak berbuat apa-apa. Padahal Allah menciptakan pria terlebih dahulu dan memberikan tanggung jawab kepadanya untuk mengarahkan dan memelihara mereka yang ada di bawah tanggung jawabnya. Wanita, yang diciptakan dari pria, seharusnya menjadi penerima, untuk merespon inisiatif suaminya. Kenyataannya, perkawinan memang sulit, dan mempertahankan perkawinan yang baik bahkan lebih sulit lagi. Sejak Kejadian 3 belum pernah ada perkawinan yang mudah atau bebas dari penderitaan. Seorang wanita menuliskan: “Pengampunan adalah satu-satunya cara untuk menerima yang terbaik dari Allah!” Selanjutnya ia berkisah: Bertahun-tahun yang lalu, suami saya bersalah kepada saya. Saya menuntut cerai. Saya menerima surat singkat dari seorang teman, “Rendahkanlah dirimu!” Saya melakukannya dengan tidak rela. Semakin saya merendahkan diri dan berusaha mengasihi suami saya, semakin ia menjadi baik dan saleh. Saya bangga menjadi istrinya. Kenyataannya, saya sangat menyukainya! Apa yang dapat membebaskan kita dari dorongan mengendalikan pria-pria dalam hidup kita? Kita harus belajar untuk berserah kepada Allah; pada waktu-Nya dan dengan cara-Nya, Ia akan bertindak bagi mereka yang setia menantikan janji-Nya (Maz. Ringkasan Bab 6, Bagian 2: Yang Diyakini Kaum Wanita 27:14). Lies Women Believe – Nancy Leigh DeMoss ~ bersambung ~ 10 e MAGZ Per tan yaan Se p u t ar K i t ab ke j ad i an | #Q an d A Per tanyaan seputar kitab Kejadian Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M durasi waktu yang ada antara Kejadian 1-2 dan proses penciptaan di Kejadian 1:3-31. Sikap yang obyektif terhadap Teori Apakah terbentang waktu yang sangat panjang antara ayat 1-2 dengan ayat 3-31? Kita Ledakan Besar tidak bisa mengetahuinya secara pasti. Salah satu teori paling populer, baik di kalangan ilmuwan maupun orang awam, un- Lagipula Alkitab juga tidak menginfortuk menerangkan permulaan alam semesta masikan bagaimana Allah pada mulanya adalah Teori Ledakan Besar. Penjelasan ini menciptakan langit dan bumi. Yang sudah diterima oleh banyak ilmuwan, baik yang jelas dan pasti menurut perspektif Alkitab percaya kepada Allah maupun yang tidak adalah penciptaan dari ketidakadaan (crepercaya kepada Allah. Sebagai orang-orang atio ex nihilo). Namun, hal ini pada dirinKristen yang mempercayai kebenaran Al- ya sendiri tidak selalu bertabrakan dengan kitab (Yohanes 17:17) dan memandang Teori Ledakan Besar. Apa yang dimaksud penting akal budi (Roma 12:2), kita perlu dengan “ketunggalan yang kecil” dalam temenunjukkan respons yang tepat, dalam ori ini memang bukan sebuah materi separti obyektif dan benar. erti yang dipahami oleh manusia sekarang. Allah bisa saja menciptakan alam semesYang pertama, Alkitab tidak menentang Te- ta melalui sebuah proses yang sama atau ori Ledakan Besar. Teori ini hanya menan- mirip dengan yang diajarkan dalam Teori daskan bahwa alam semesta dimulai dari Ledakan Besar. sebuah ketunggalan yang kecil. Ketunggalan ini pada fase berikutnya mengalami Yang kedua, doktrin penciptaan lebih mapengembangan seturut dengan proses ter- suk akal dan memuaskan daripada Teori Ledakan Besar. Teori ini masih menyisakan tentu. banyak pertanyaan. Apakah bentuk konkPoin di atas sebenarnya tidak selalu kontra- rit dari ketunggalan itu? Tidak diketahui. diktif dengan catatan Alkitab. Kejadian 1:1 Dari mana ketunggalan itu? Tidak diketamenyatakan bahwa pada mulanya Allah hui. Mengapa ketunggalan itu ada? Timenciptakan langit dan bumi. Ayat beri- dak diketahui. Mengapa pengembangan kutnya menunjukkan bahwa pada saat dic- awal dapat terjadi? Hanya dugaan belaka. iptakan, bumi masih belum berbentuk dan Mengapa sebuah proses yang terjadi tankosong serta diliputi oleh samudera raya. pa hukum alam (alam semesta belum ada, Kita tidak mengetahui secara pasti berapa sehingga belum ada hukum alam) dapat (Lanjutan tgl 8 Mei 2016) 11 e MAGZ Per tan yaan Se p u t ar K i t ab ke j ad i an | #Q an d A menghasilkan sesuatu yang teratur? Tidak diketahui. Di samping itu, seandainya teori ini benar, maka diperlukan suatu keadaan awal yang begitu kompleks yang memungkinkan proses pengembangan untuk terjadi. Keadaan sebelum alam semesta ada harus memiliki tingkat gravitasi dan tekanan tertentu. Sesudah proses awal terjadi pun, fase berikutnya tetap membutuhkan variabel-variabel tertentu yang kompleks. Tanpa keadaan yang kompleks tersebut, proses pengembangan tidak akan terjadi atau, paling tidak, tidak akan terjadi seperti sekarang. Persoalannya, bagaimana keadaan yang kompleks seperti itu bisa ada? Cara yang paling masuk akal untuk menerangkan hal tersebut adalah mengasumsikan suatu keberadaan yang berpribadi sebagai penyebab pertama (Allah). Jika penyebab ketunggalan adalah sesuatu yang tidak bermateri dan sudah ada sebelum waktu ada, bukankah Allah dapat diajukan sebagai kandidat yang paling tepat? Jika keadaan yang dibutuhkan untuk terjadinya proses pengembangan ternyata begitu kompleks, bukankah lebih masuk akal apabila Allah dipikirkan sebagai penyedia dari keadaan yang kompleks itu? 12 e MAGZ Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G PEMILIHAN TANPA SYARAT (Lanjutan tgl 8 Mei 2016) III. ARTI DARI PEMILIHAN ILAHI (sambungan) Untuk benar-benar menjelaskan apa yang dimaksud dengan pemilihan tanpa syarat, kita perlu melihat pandangan yang dianut oleh Kaum Arminian. Saya benar-benar tidak suka melakukan hal ini karena tampaknya seolah-olah saya memusuhi kaum Arminian. Sesungguhnya saya percaya kaum Arminian adalah orang-orang Kristen yang telah dilahirkan kembali. Kaum Arminian percaya akan Allah Trinitas, bahwa Yesus adalah Allah, dan Yesus mati untuk menebus dosa manusia. Mereka percaya bahwa manusia diselamatkan hanya oleh karena Iman dan bukan karena perbuatan baik. Maka semua orang percaya – yang percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat mereka – seharusnya mereka memiliki persekutuan Kristen yang sejati dengan kaum Arminian. Semuanya satu di dalam Kristus. Meskipun kaum Arminian adalah orang- orang Kristen yang sungguh-sungguh, mereka benar-benar salah memahami kelima pkok yang di bahas dalam buku ini, yaitu kerusakan total manusia, pemilihan tanpa syarat, penebusan terbatas, anugerah yang tak dapat ditolak dan ketekunan orang-orang kudus. Satu-satunya alasan mengapa saya menyebutkan tentang Arminianisme di sini adalah untuk lebih menjelaskan pengajaran Alkitab mengenai kelima pokok tersebut. Warna putih terlihat paling jelas putihnya jika, di letakkan di samping warna hitam. Demikian juga kebenaran-kebenaran alkitabiah Calvinisme terlihat paling jelas, ketika dibandingkan dengan ideide yang salah dari kaum Arminian. Jadi, sebenarnya kami merasa enggan untuk menyebutkan kaum Arminianisme begitu sering, tetapi hal ini kami lakukan dalam kasih dan penghargaan kepada kaum Arminian. Tujuan kita hanyalah menyatakan sukac ita yang sepenuhnya dari iman Kristen, dan kita tidak menginginkan sukacita ini disuramkan oleh ide yang salah tentang pemilihan bersyarat. 13 e Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G MAGZ Menurut kaum Arminian, pemilihan ilahi – dan mereka percaya akan pemilihan – merupakan pemilihan yang bersyarat. Mereka berpendapat bahwa Allah sudah melihat sebelumnya (foresee) siapa yang akan percaya kepada Kristus, dan berdasarkan pengetahuan yang telah dimilki-Nya terlebih dahulu (foreknowledge) ini, Allah menetapkan pilihan atas orang-orang yang akan masuk ke sorga. Kaum Arminian parcaya bahwa kadang-kadang manusia natural yang belum dilahirkan kembali memiliki cukup kebaikan sehingga jika Roh Kudus menolongnya, ia akan mempunyai keinginan untuk memilih Yesus. Manusia memilih Allah dan kemudian Allah memilih manusia. Pemilihan Allah bersyarat pilihan manusia. Dengan demikian, kaum Arminian mengajarkan pemilihan yang bersyarat, sedangkan kaum Calvinis mengajarkan pemilihan tanpa syarat. Bersambung………… Sumber: Lima Pokok Calvinisme oleh H. Palmer Maka semua orang percaya – yang percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat mereka – seharusnya mereka memiliki persekutuan Kristen yang sejati dengan kaum Arminian. Semuanya satu di dalam Kristus. 14 e I stri-istri Raj a D au d | #D OYO U K N OW MAGZ ISTRI-ISTRI RAJA DAUD (Lanjutan tgl 8 Mei 2016) BATSYEBA Dari antara istri-istri Daud, Batsyeba mungkin merupakan istri yang cukup istimewa. Pertama, Batsyeba menjadi istimewa karena kisah cintanya dengan Daud yang mudah diingat dan cukup dramatik. Orang modern akan lebih mudah mengingat kisah ‘Daud dan Batsyeba’ daripada Uria yang justru menjadi korban di kisah ini. Batsyeba adalah anak perempuan Eliam (2 Sam 11:3), istri Uria, orang Het, salah seorang tentara pasukan Daud yang sedang pergi berperang ketika kisah ini ditampilkan. Dalam kisah perkawinannya dengan Daud, Batsyeba ditampilkan sebagai korban yang pasif dari tindakan seorang raja Daud. Diawali dengan adegan Batsyeba yang sedang mandi dan dikatakan bahwa Batsyeba sangat elok rupanya (ay. 2), maka dimulailah kisah romantis raja Daud yang terlibat hubungan terlarang dengannya. orang ‘mengambil’ Batsyeba dan akhirnya tidur dengan Batsyeba yang dijelaskan sebagai istri Uria, orang Het. Alkitab tidak memberikan gambaran perasaan Batsyeba terhadap tindakan Daud kepadanya, apakah Batsyeba takut menolak perintah Daud sebagai raja atau apakah Batsyeba justru merasa senang terhadap hal tersebut. Para sarjana memberi perhatian lebih terhadap kata “Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia (2 Sam 11:4) sebagai kata-kata yang mengindikasikan ‘pemaksaan’ kekuasaan Daud terhadap Batsyeba. Alkitab hanya menjelaskan secara langsung akibat dari perbuatan Daud pada Batsyeba, yaitu mengandunglah perempuan itu (ay. 5). Raja Daud mengetahui bahwa apa yang dilakukaannya adalah hal yang salah atau berdosa sehingga terpikirlah untuk melakukan strategi lain untuk menutupi kesalahannya tersebut. Bukankah dia seorang raja? Yang pada umumnya di dunia kuno, seorang raja berhak mengambil perempuan, entah perempuan itu masih gadia atau istri orang lain. Tindakan yang dilakukan Batsyeba tersebut membutakan raja Daud yang menyuruh Sebenarnya raja Daud mengetahui keber15 e MAGZ I stri-istri Raj a D au d | #D OYO U K N OW salahannya terhadap hukum Allah, namun dosa membutakannya sehingga dia berpikir solusi lain. Pertama-tama raja Daud berpikir dia akan meminta Uria kembali dari perang ke rumahnya, kembali ke Batsyeba istrinya, lalu meniduri dia sehingga seandainya pun Batsyeba hamil, hal itu tidak mencurigakan. Namun Uria adalah prajurit sejati. Ketika Daud memulangkannya, Yoab tidak mau kembali pulang ke rumah; dia tidur di depan pintu istana bersama hamba-hamba Daud lainnya. Dan akhirnya Daud memanggil dan menanyakan alasan Uria tidak pulang ke rumahnya. Berikut jawaban Uria yang seharusnya membuat Daud tersanjung memiliki prajurit seperti Uria, “Tabut serta orang Israel dan orang Yehuda diam dalam pondok, juga tuanku Yoab dan hamba-hamba tuanku sendiri berkemah di padang; masakan aku pulang ke rumahku untuk makan minum dan tidur dengan isteriku? Demi hidupmu dan demi nyawamu, aku takkan melakukan hal itu!” (2 Sam 11:11). Respon menyejukkan dari seorang tentara yang membela hidup rajanya justru menimbulkan masalah bagi Daud. Akhirnya Daud melancarkan strategi terakhirnya. Dia menyurati Yoab, panglima perangnya, untuk menempatkan Uria pada posisi yang paling berbahaya di medan perang, yaitu di barisan depan (ay. 15). Ironisnya, surat itu dibawa sendiri oleh Uria (ay. 14). Dan kali ini strategi Daud berhasil: Uria, orang Het itu mati di medan pertempuran (ay. 17). Dengan kematian Uria maka Daud leluasa mengambil Batsyeba menjadi istrinya (ay. 27). Kali ini narator menyimpukan bahwa yang dilakukan Daud merupakan sesuatu yang jahat di mata Tuhan (ay. 27c). Kalaupun akhirnya Daud mendapatkan anak laki-laki dari perselingkuhannya dengan Batsyeba (ay. 27b), anak itu akhirnya mati (2 Sam 12:18). Kematian anak itu adalah salah satu bentuk hukuman Tuhan terhadap tindakan berdosa Daud (ay. 14). Dosa Daud ini begitu besar dan menjadi semacam luka besar dalam sejarah catatan hidup Daud. 1 Raja 15:4-5 mengatakan, “Tetapi oleh karena Daud maka TUHAN, Allahnya, memberikan keturunan kepadanya di Yerusalem dengan mengangkat anaknya menggantikan dia dan dengan membiarkan Yerusalem berdiri karena Daud telah melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan tidak menyimpang dari segala yang diperintahkan-Nya kepadanya seumur hidupnya, kecuali dalam perkara Uria, orang Het itu.” Ketika strategi pertama tidak berjalan baik bagi Daud, Daud memikirkan startegi lain, yaitu membuar Uria mabuk dengan harapan dia akan kembali pulang ke rumahnya (ay. 12-13) dan meniduri istrinya dalam kondisi mabuk. Namun kembali, Uria tidak tidur pulang ke rumahnya; dia tetap tidur Bersambung…………. bersama hamba-hamba Daud. NK_P 16 e B AB I V | #MI S S I O N MAGZ KESELAMATAN (Lanjutan tgl 8 Mei 2016) KESELAMATAN DAN KESEHATAN FISIK Selain itu, tidak ada pembenaran secara hermeneutic bagi penegasan “ia menyadari keadaannya” sama dengan “ia datang kepada bapanya,” karena dalam perumpamaan Yesus, keduanya bukan hal yang sama tetapi dua tahap yang berbeda dalam pemulihan anak yang hilang. Selain itu hasil dari menyamakan keselamatan dan kesehatan adalah peran dokter dan pendeta menjadi sama. Dokter yang menggantikan pendeta atau pendeta yang menjadikan dirinya dokter amatir. Dalam bukletnya yang cerdas, Will Hospital Replace the Church? Drl Martyn Llyoyd-Jones, yang sebelumnya meninggalkan profesinya sebagai dokter menjadi pendeta, setuju bahwa rumah sakit sudah betul mengambil alih urusan orang sakit. Kemudian dia menambahkan, “Namun rumah sakit tidak bisa, tidak boleh dan tidak akan mampu mengambil alih fungsi gereja. Tidak mungkin rumah sakit melakukannya… tugas otentik dari gereja yang terutama bukan membuat orang menjadi sehat……tetapi tugas utamanya adalah memulihkan hubungan dengan Allah…. Masalah yang nyata dari manusia bukan hanya bahwa dia sakit, tetapi juga pemberontak. Pada tahap ini sebagian orang mungkin ingin menjawab argumentasi saya bahwa “keselamatan” memang digunakan dalam Perjanjian Baru, terutama dalam kitab-kitab INjil, untuk merujuk pada keselamatan fisik, mereka tidak salah – setidaknya secara verbal – namun kita perlu meneliti maksud dari kata-kata yang digunakan. Istilah Sozo digunakan untuk keselamatan dari kebutaan (dalam kasus kebutaan Bartimeus, Mark 10:52); kusta (Luk 17:19); dan dari masalah perdarahan (Mark 5:34). Di setiap kasus tersebut, Yesus pada intinya berkata kepada para penderitanya, “imanmu telah menyelamatkanmu,” yang oleh Authorized version selalu diterjemahkan, “imanmu telah membuatmu utuh.” Hal yang sama juga dikatakan kepada orang banyak yang mengalami penyakit yang tidak dapat disebutkan. Banyak yang menyentuh jubah Krisus dan dikatakan, “menjadi sembuh,” yang dalam kata Yunaninya esozonto, ‘diselamatkan” dan dalam Authorized Version diartikan “dibuat utuh” (Mark 6:56; bdk Kis 14:9; Yak 5:15). Tetapi Sozo juga digunakan untuk penyelamatan dari tenggelam (“Tuhan, tolonglah, kita binasa,” Mark 8:25 bdk 14:30 dan Kis 27:20. 31. 34. 43-28:4) dan bahkan dari kematian (“turunlah dari salib itu dan selamtkanlah diri-Mu…..Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!” Mark 15:30-31; bdk Yoh 12:27; Ibr 5:7). Semua itu benar. Tapi apa artinya? Apakah 17 e B AB I V | #MI S S I O N MAGZ kita bisa berargumentasi dari penggunaan-penggunaan kata kerja “menyelamatkan” ini bahwa di mana Perjanjian Lama menjanjikan keselamatan kepada orang percaya yang ditawarkan tidak hanya keselamatan dari dosa tetapi juga sejenis jaminan menyeluruh terhadap segala macam kekurangan secara fisik, termasuk penyakit, tenggelam dan bahkan kematian? Tentu saja tidak. Tidak mungkin membangun doktrin Alkitab tentang keselamatan dengan kerangka seperti itu. Keselamatan melalui iman dalam Kristus yang disalibkan dan dibangkitkan sifatnya moral bukan materi, suatu keselamatan dari dosa, bukan dari bahaya dan alasan mengapa Yesus berkata, “imanmu telah menyelamatkan engkau,” kepada kedua katergori ini adalah karya keselamatan fisik (dari penyakit, tenggelam dan kematian) yang Dia lakukan merupakan tanda dari keselamatan yang Dia buat dan inilah yang dipahami oleh gereja mula-mula. Kita perlu mengingat bahwa semua mujizat Yesus terus disebut semeia, tanda-tanda kerajaan-Nya, tanda­tanda keselamatan-Nya. Selanjutnya, para rasul juga melihatnya seperti itu dan memang menggunakan kisah-kisah mujizat ini dalam kotbah dan pengajaran mereka. Perkataan Yesus yang terkenal “imanmu telah menyelamatkanmu” dikatakan pada seorang perempuan yang dikenal sebagai pendosa yang mengurapi kaki-Nya. Perkataan ini juga diucapkan kepada orang buta, penderita kusta dan wanita yang mengalami perdarahan bukan karena kesembuhan mereka tetapi adalah karena keselamatan yang mereka terima. Bersambung....... 18 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E RENUNGAN HARIAN murid. Diapun memimpin kehidupan kita. Mungkin kita pernah berpikir bahBERSAMA DIA, KITA BISA wa mustahil kita melakukan sesuatu untuk (Bacaan: Kisah Para Rasul 2:1-13) Tuhan, namun ternyata bersama pimpinan William James Sidis memiliki IQ menca- Roh Kudus, kita pasti disanggupkan untuk pai kisaran 250–-300. Terpaut sangat jauh bekerja bagi kerajaan Allah. dengan rata-rata IQ manusia yang hanya Selasa, 17 Mei 2016 90-110. Pada usia belum genap 2 tahun, Sidis sudah menjadikan New York Times ALLAH ROH KUDUS, SUMBER sebagai teman sarapan paginya. Ia menuKEKUATAN KITA lis beberapa buku sebelum berusia 8 tahun. (Bacaan: Kisah Para Rasul 2:14-40) Pada usia 11 tahun Sidis diterima di Universitas Harvard sebagai murid termuda. Sebelum mengikut Kristus, Petrus adalah Ia mengerti 200 jenis bahasa di dunia dan seorang nelayan. Petrus kerap kali berkabisa menerjamahkannya dengan amat ce- ta-kata tanpa berpikir panjang, beberapa pat dan mudah. Ia bisa mempelajari sebuah kali pula ia melakukan kesalahan, ia perbahasa secara keseluruhan dalam sehari ! nah meninggalkan Yesus bahkan menyangkali Yesus ketika Yesus ditangkap. Namun Berbeda dengan Sidis, Para murid Yesus toh dia masih diberikan kesempatan untuk hanyalah orang biasa, kebanyakan di an- melayani Tuhan. Namun Petrus tetaplah tara mereka hanyalah nelayan. ketika Roh Petrus, dia tidak akan sanggup memakai Kudus dicurahkan dan menaungi mereka, kesempatan kedua ini dengan baik tanapa yang tidak mampu mereka lakukan, pa pertolongan yang datang dari pribadi mereka bisa lakukan. Apa yang dibuat oleh yang lebih kuat. Terbukti ketika Allah Roh para murid merupakan hal besar yang jauh Kudus diutus dan memenuhi para murid, diluar jangkauan daya yang mereka miliki. Petrus berubah menjadi seorang pewarta Roh kudus memampukan mereka men- Injil yang begitu berani. embus batasan logika. Karena sangat tidak mungkin ada orang yang mampu berbic- Khotbah Petrus membuat para pendenara menggunakan bahasa-bahasa asing garnya sangat ketakutan dan seolah-olah sekilat itu, bahkan Sidispun membutuhkan tidak ada harapan lagi bagi mereka untuk sehari penuh untuk belajar satu bahasa. diselamatkan. Itu sebabnya di akhir khotbahnya, mereka mengajukan pertayaan: Roh Allah Bukan hanya memimpin para “Apakah yang harus kami perbuat?” KemuSenin, 16 Mei 2016 19 e Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E MAGZ dian Petrus memberitahukan kepada mereka bagaimana agar diselamatkan: mereka harus bertobat dari dosa-dosa mereka dan percaya kepada Yesus Kristus. Allah Roh Kudus adalah pribadi yang Maha Kuasa, Dia adalah sumber pertolongan bagi para murid. Ketika Dia bekerja, para murid yang begitu lemah dan tak berdaya dapat melayani dengan berani dan efektif melampaui keterbatasan mereka. Kitapun dipercayakan Allah untuk melayani Dia, untuk memberitakan Injil Yesus Kristus. Sebagaimana Petrus, kitapun sama, penuh dengan tidakberdayaan dan rentan terhadap kejatuhan, namun syukur kepada Tuhan, Allah Roh Kudus ada pada kita, Dia sumber kekuatan kita. Ketika Ia bekerja, kita dapat melayani dengan berani dan efektif. Seberapa besar saudara mengandalkan Allah Roh Kudus di dalam melayaniNya? Rabu, 18 Mei 2016 KEBERANIAN YANG DIBUTUHKAN (Bacaan: Kisah Para Rasul 4:23-31) Tidak sedikit orang ketika menghadapi musuhnya, ia akan berdoa agar musuhnya memiliki rasa takut kepadanya. Ini menjadi sebuah jalan keluar yang dipikir mampu mengatasi gangguan musuh di dalam menjalankan misinya. yang waktu itu menghadapi para penguasa yang ingin agar mereka membatalkan misi mereka yaitu untuk memberitakan Injil. Para murid justru berdoa demikian, “Berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu”, sekalipun para imam dan penguasa bersatu untuk membungkam mereka. Rintangan ini bisa saja mereka pakai sebagai alasan untuk berhenti melakukan misi mereka, namun justru mereka memohon keberanian untuk melanjutkan misi mereka. Di dalam melaksanakan pekerjaan Allah sudah seharusnya kita mencari dan menemukan keberanian di dalam Tuhan. Rintangan yang kita temui bukan penghalang. Allah menjadi sumber kekuatan dan keberanian bagi umat-Nya. Ancaman musuh dimaksudkan untuk melemahkan tangan kita dan mengusir kita dari pekerjaan Allah yang sedang kita kerjakan, namun dengan kuasa Allah Roh Kudus, Ia akan mengobarkan keberanian dan tekad kita dalam mengerjakan bagian kita. Kamis, 19 Mei 2016 BERSUKACITALAH DAN USLAH BERSAKSI TER- (Bacaan: Kisah Para Rasul 5:26-42) Banyak gereja dan orang Kristen di berbagai belahan dunia di sepanjang sejarah yang menghadapi tekanan, dan penganiayaan yang sangat berat, bahkan harus mati sahid seperti di Korea Utara, Irak, Pakistan, Namun berbeda dengan doa para murid dll. Namun mereka tetap bersukacita, setia 20 e Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E MAGZ beriman, serta memberitakan Injil sampai akhir hayat mereka. Para rasul terus telah mengalaminya terlebih dahulu. Mereka tertangkap lagi dan harus menghadapi pengadilan di Mahkamah Agama. Para pemimpin agama mempersalahkan para rasul itu karena tidak menghiraukan larangan mereka sebelumnya (26-28). Selain itu juga karena iri hati (17b). Rasa benci yang besar terhadap Yesus membuat mereka hanya menyebut Yesus sebagai “nama itu” dan “darah “orang itu” (28). Bagaimana respons para rasul? tuhkan air untuk hidup (tentunya bukan dalam pengertian literal) harus datang kepada Yesus. Perjumpaan dengan Yesus yang memungkinkan kita terus bertumbuh dan menghasilkan buah. Salah satu ciri bahwa kita memiliki pertumbuhan rohani adalah adanya aliran air kehidupan. Aliran air kehidupan adalah buah-buah Roh Kudus yang keluar dari dalam diri kita. Artinya, dari dalam diri kita melahirkan buah-buah Roh seperti kasih, damai sejahtera, sukacita dan lainnya. Untuk mengalirkan air kehidupan ini syaratnya sangat sederhana yaitu ’percaya kepada Yesus’. Ketika kita percaya kepada Yesus di saat yang sama Roh Kudus akan dimeteraikan dalam hati kita. Di saat itulah Roh Kudus bertahta di dalam hati kita dan buah-buah-Nya akan lahir dari dalam diri kita. Dengan penuh keberanian mereka justru menyampaikan tentang Yesus Kristus. Walaupun mereka disiksa, para murid tetap bersukacita dan terus bersaksi. Sikap setia memberitakan Injil dan berani menyatakan kebenaran seharusnya menjadi milik setiap orang percaya di manapun mereka berada, apa pun risikonya. Bila kita harus menghadapi ancaman dari para musuh Injil, ber- Pertanyaannya adalah sudahkah saudara sukacitalah. Itu berarti Tuhan menganggap percaya kepada Yesus? Saudara hanya akan memiliki ‘kehidupan’ di dalam Yesus. Kekita layak menderita bagi Kristus. hidupan di dalam Yesus akan menghasilkan berbagai buah roh yang akan menjadikan Jumat, 20 Mei 2016 HIDUP, BERTUMBUH DAN MENG- hidup kita berkat bagi orang lain. Sebaliknya di luar Yesus manusia akan mengalami HASILKAN BUAH kekeringan bahkan kematian rohani. (Bacaan: Yohanes 7:37-44) Ada sebuah buku yang menyatakan bahwa tanpa makanan, manusia dapat bertahan hingga 8 hari. Sementara tanpa air, manusia hanya dapat bertahan hidup hingga 3-5 hari saja. Demikian halnya dengan kerohanian seseorang. Seseorang yang membu21 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E Sabtu, 21 Mei 2016 ROH KUDUS YANG MENGAJAR (Bacaan: Yohanes 14:25-31) Beberapa orang Kristen terjebak dalam pemahaman keliru bahwa Roh Kudus selalu hadir untuk melakukan hal-hal yang supernatural/mukjizat. Mereka juga memahami bahwa ketika Roh Kudus bekerja, Ia akan memberikan kekayaan, kesembuhan, kekuasaan, dll. Tidak banyak gereja yang mengajarkan bahwa fokus utama Roh Kudus adalah pengajaran, karena Ia datang untuk mengajarkan kebenaran. Roh Kudus mengajarkan kepada kita “segala sesuatu” (ayat 26), yaitu segala kebenaran Allah yang telah dinyatakan melalui Yesus, dan mengingatkan kembali firman itu. Ketika Yesus masih tinggal bersama-sama dengan para murid semua pengajaran-Nya bersifat verbal sehingga sangat mungkin pengajaran Yesus terlupakan oleh para murid. Jikalau pengajaran Yesus hanya dipelihara melalui tradisi oral (mulut ke mulut) saja maka mungkin pengajaran itu akan menjadi menyimpang setelah melewati beberapa orang.Yesus yang memahami kelemahan muridnya berkata di ayat 26 bahwa Sang Penghibur, yaitu Roh Kudus itu akan turun dan mengajarkan segala sesuatu kepada para murid, yaitu semua pengajaran yang pernah diberikan Tuhan kepada para murid-Nya. Bersyukurlah kepada Tuhan, karena pengajaran Tuhan Yesus dipelihara oleh Roh Kudus turun temurun semenjak saksi-saksi yang pertama, yaitu para murid hingga sekarang ini. Dengan demikian kita bisa tenang karena pengajaran yang kita terima tidak mungkin menyimpang karena pemeliharaan Roh Kudus ini. 22 e P E N G UM UM AN MAGZ AGENDA MINGGU INI Hari / Tanggal Pukul Senin, 16 Mei 2016 23.00 Selasa, 17 Mei 2016 18.30 Rabu, 18 mei 2016 19.00 Kamis, 19 Mei 2016 06.00 19.00 Jumat, 20 mei 2016 Sabtu, 21 Mei 2016 06.00 18.30 22.00 Keterangan Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM STAR : “Sejarah Gereja Umum” Oleh Yohanes Dodik Iswanto, M.A. Latihan Musik KU 3 HUT : Sdri. Seo Hoon HUT : Sdr. Sebastian Hadi HUT : Sdri. Elizabeth Nathania Witanto Doa Pagi Latihan Musik KU 1 dan 2 HUT : Anak Feroxanna Tjandra HUT : Sdr. Paulus Teguh Kurniawan Doa Pemuridan Persekutuan Pemuda Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM Kepada jemaat yang berulang tahun, segenap hamba Tuhan, penatua, dan jemaat mengucapkan, “Selamat bertambah usia, kiranya kasih karunia dan hikmat Tuhan menyertai senantiasa, serta semakin mengasihi dan bertumbuh dalam pelayanan kepada Tuhan dan sesama.” 23