roh kudus yang mengajar

advertisement
G K RI EXODU S
A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER
Susunan Liturgi Ibadah Minggu
Panggilan beribadah
Pengkhotbah
Votum
Pengkhotbah
Bacaan Bertanggapan
Pujian Pengakuan Dosa
Doa Pengakuan Dosa Secara Pribadi
Doa Pengakuan Dosa
Berita Anugerah
Petunjuk Hidup baru
Pujian “Salam Damai” / “Shalom shalom”
Pujian Syukur 1
Pujian Syukur 2
Pengakuan Iman
Pujian
Doa Firman Tuhan
Khotbah
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Jemaat
Liturgos
Liturgos
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Persembahan
Liturgos & Jemaat
Doa Persembahan & Doa Syafaat
Pengumuman & Seri Pembinaan
Doxology /
“Kami memuji Kebesaran-Mu”
Doa berkat
Petugas Doa
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Hamba Tuhan GKRI Exodus
GEMBALA SIDANG SENIOR
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
Telp : 0815 5055 985
Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL CABANG
BAVARIAN
Pdt. Reyco Wattimury, S.Th.
Telp.081-331515954
Email: [email protected]
2
e
MAGZ
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
Dia adalah Penolong ( Yohanes 14:16-17)
Mimbar GKRI Exodus | Ev. Edo Della, M.Div
Sebentar lagi, Yesus akan pergi. Dia akan
mati di kayu salib, dikuburkan, bangkit,
kemudian naik ke surga. Setelah kurang
lebih 3 tahun hidup bersama, Yesus akan
meninggalkan murid murid-Nya. Saya
mencoba bayangkan bagaimana perasaan
para murid saat itu. Apakah mereka sedih?
Atau kecewa? Atau takut?
Kenyataan ditinggalkan, terutama oleh
orang yang penting atau orang yang begitu mencintai kita, mampu mematahkan
semangat hidup manusia. Kita merasa kehilangan kasih, dorongan, dan bimbingan
dari orang itu. Apalagi disini para murid tidak hanya ditinggalkan oleh seorang guru
manusia, tetapi ditinggalkan oleh Tuhan
sendiri. Karena di dalam konteks ayat-ayat
sebelumnya (Yoh. 14:1-14), Yesus berbicara
tentang kedekatan Dia dengan Allah Bapa.
Jadi menurut saya perasaan kehilangan
mereka itu sesuatu yang dapat menggoncangkan realita hidup mereka. Yesus mengerti ini karena Dia sampai meyakinkan
mereka sekali lagi d ayat 18: Aku tidak akan
meninggalkan kamu seperti yatim piatu.
Kenapa saya berkata semua ini? Sehingga
saudara mengerti bahwa saat Yesus meminta kepada Bapa supaya mereka diberi
Penolong, yaitu Roh Kudus, Yesus tidak bicara tentang sesuatu yang sepele dan ringan.
Seakan-akan Roh Kudus itu tambahan atau
aksesoris untuk membuat hidup ini sedikit
lebih ringan. Kalau ada Roh Kudus bagus,
kalau tidak ada Roh Kudus ya tidak masalah. Tidak! Roh Kudus adalah benar-benar Penolong, seorang Pribadi yg kita butuhkan. Bagaimana Roh Kudus menolong
kita dalam kehidupan kita sehari-hari?
I. Roh Kudus adalah Tuhan yang
menyertai kita (ayat 16).
Yesus memperkenalkan Roh Kudus dengan
julukan ‘Penolong yang lain.’ Di dalam bahasa aslinya, kata “yang lain” itu sebenarnya
mendahului kata Penolong. Maka di dalam
terjemahan bahasa Inggris saya rasa lebih
cocok: “I will ask the Father another Helper.” Maksudnya apa? Kalau Yesus bilang ini
Penolong yang lain artinya murid-murid
sudah punya Penolong pendahulu. Siapa?
Ya sang penolong yang akan pergi meninggalkan mereka, yaitu Yesus sendiri. Dan di
dalam kitab Yohanes, banyak sekali persamaan Yesus dengan Roh Kudus: sama-sama
diutus oleh Bapa, berdiam d murid-murid,
tidak diterima oleh dunia, membawa orang
kepada kebenaran, menghakimi, menyingkapkan, dan lain sebagainya.
Pekerjaan Musa diteruskan oleh Yosua.
Pekerjaan Elia diteruskan oleh Elisa. Dsini
pekerjaan Yesus diteruskan oleh Roh Kudus. Namun jangan salah sangka. Roh Kudus tidak menggantikan Yesus, karena Roh
Kudus tidak mati d kayu salib. Roh Kudus
3
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ membuat kehadiran Yesus men- k a t a k a n
jadi nyata di dalam hati dan hid- ini? Kareup manusia.
na banyak
orang berMungkin hari-hari ini anda kesulitan me- pikir Roh
lihat pekerjaan Tuhan di dalam hidup- Kudus itu
mu. Anda diajari di greja Tuhan baik, Dia s e p e r t i
berkuasa, tetapi mana buktinya? Yang ada tenaga dasepertinya justru sebaliknya: kekejaman, lam, energy
ketidakadilan, kemiskinan. Mungkin anda yang tidak kelihatan. Atau Roh Kudus itu
kecewa dengan Tuhan, imanmu goyah, ke berupa bahasa lidah, manifestasi yg supragereja seperti waktu yang terbuang sia-sia. natural. Padahal pada dasarnya, Roh KuTetapi, saya mau beritahu hari ini bahwa dus itu kelihatan seperti Yesus. Dia adalah
lewat Roh Kudus, Yesus hadir. Dia tidak Pribadi Ilahi yang hidup. Ini penting sekali
tinggal diam, Dia sedang bekerja. Mungkin karena Alkitab memerintahkan kita untuk
memang sulit dilihat, seperti kata ayat 17 dipenuhi oleh Roh Kudus. Kalau kta medunia tidak mengenal pekerjaan Tuhan. lihat Roh Kudus seperti energi, maka cara
Justru itu. Karena kita-lah sebagai anak- kita dipenuhi oleh Roh Kudus adalah secara
anak Tuhan yang dipanggil untuk melihat mekanikal. Tetapi kalau Roh Kudus adalah
dengan kacamata iman bahwa Allah kita seorang Pribadi, maka cara untuk dipenuhi
hidup. Dari julukannya saja ketahuan ‘Pe- adalah seperti dipengaruhi oleh kehadiran
nolong,’ ‘Penghibur,’ artinya apa? Artinya seseorang.
akan banyak situasi dimana saudara perlu
pertolongan, perlu penghiburan. Roh Ku- Dipenuhi oleh Roh Kudus artinya mengemdus bukan jaminan semua akan mulus, Roh bangkan kesadaran kita akan Pribadi Ilahi
Kudus adalah jaminan saat smuanya tidak yang diam di dalam kta. Kita menajamkan
mulus, Tuhan tidak akan meninggalkanmu kepekaan kita akan Roh Kudus yg menjadi
sendirian tanpa bantuan.
permanent resident atau penghuni tetap di
dalam rumah hati kita. Sehingga hidup kta
II. Roh Kudus adalah Pribadi Ilahi dibenahi. Sehingga semakin hari kita seyang berdiam di dalam kita (ayat 16). makin menjadi serupa dengan Kristus dan
menjadi saksi-Nya di dunia ini.
Penolong yang lain juga berarti Roh Kudus
adalah seorang Pribadi. Yesus memanggil Hari ini dunia mungkin kesulitan melihat
Roh Kudus sebagai Ia ato Dia, bukan hal Tuhan, tetapi tidak sulit bagi dunia untuk
itu. Di dalam kitab Efesus ditulis kita bisa melihat saudara dan saya. Lewat Roh Kumendukakan Roh Kudus. Barang tidak bisa dus, Tuhan ada di dalam umat-Nya. Tuhan
kita buat sedih, hanya orang. Mengapa saya menolong kita untuk jadi penolong. Tuhan
4
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ memberkati kita untuk menjadi musuh-musuh diluar sana, tetapi terutama,
berkat. Doktrin Roh Kudus tidak bisa terlepas dari doktrin gereja: Tuhan bekerja melalui kita. Bukankah
itu arti Pantekosta? Suka tidak suka, mau
tidak mau, dunia berhak mengukur hidup
kita sebagai orang Kristen apakah mencerminkan Yesus sendiri. Dengan bantuan
Roh Kudus, mari kta menjadi saksi saksiNya yang setia.
Roh Kudus membela kita dari musuh-. Dia
Tuhan yang menyertai kita. Pribadi Ilmusuh di dalam hati kta. Yaitu suara yang bilang kepada kita: saya tidak cukup, I don’t
have what it takes. Barangkali itu juga emosi yang para murid rasakan. Jadi hari ini
kita berpikir: kalau saja saya lebih …, maka
saya akan bahagia. Apalagi di jaman dimana informasi begitu mudah kita akses, kita
selalu merasa kurang, selalu merasa kalah,
III. Roh Kudus adalah Penolong yang selalu merasa minder.
membela kita (ayat 17).
Kata ‘Penolong’ ini adalah parakletos. Di
dalam versi Alkitab bahasa Inggris, kata ini
diterjemahkan macam-macam: advokat,
penolong, penghibur, penasihat. Secara
harafiah, parakletos adalah seseorang yang
dipanggil untuk mendampingi. Di luar Alkitab, parakletos punya makna seperti kuasa hukum atau representasi hukum. Orang
yang membantu kita di ruang sidang, pembela kta, jurubicara kita. Jadi, saya rasa
parakletos punya dua sisi. Ada sisi halusnya: penolong, penghibur, penasihat. Tetapi
juga ada sisi kerasnya: pembela, pendakwa,
pelindung dari musuh-musuh.
Roh Kudus membela kita dari apa? Dari
Di saat-saat seperti ini, Roh Kudus datang
ke dalam hati kita seperti seorang sahabat
yang membela kita. Saat dunia menekan
kita, saat iblis menggoda kita, saat hati kita
sendiri menghakimi kita, Roh Kudus berseru lebih jelas: “Tidak ada penghukuman
bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus (Rom. 8:1). Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu
menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak
Allah. Oleh Roh itu kita berseru ya Abba ya
Bapa (Rom. 8:15).” Disaat yang bersamaan,
Roh Kudus juga datang seperti sahabat
yang melakukan intervention, saat hati kita
kecanduan dengan hal-hal duniawi yang
merusak hidup kita. Dia akan menentang
kita, melawan kita, menyentil kita supaya
kita kembali kepada sumber sukacita yang
sebenarnya.
5
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ IV. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang menjamah hati kta (ayat
17).
Roh Kudus adalah Roh Kebenaran. Kebenaran apa maksudnya? Di Yoh. 14:6 Yesus berkata Aku-lah kebenaran. Maka dalam konteksnya, kebenaran disini adalah kebenaran
tentang Yesus. Roh Kudus tidak menyingkapkan wahyu-wahyu baru, tetapi menerangi
kebenaran-kebenaran tentang Yesus yang sudah kita terima. Tetapi seperti kata ayat 17b,
ini adalah kebenaran yang dunia akan tolak. Kita cuman bisa coba bayangkan misi para
murid yang memberitakan Injil Yesus di iklim dimana salib itu untuk orang Yahudi batu
sandungan dan untuk orang Yunani kebodohan. Tanpa Roh Kudus, ini mission impossible, mustahil oleh usaha manusia semata-mata. Maka peran Roh Kudus adalah mengambil kemuliaan karya Yesus dan meng-applikasikannya ke dalam hati kta.
Mengapa sepasang kekasih bisa saling suka dan jatuh hati? Dan kenapa dengan si A dan
bukan si B? Sampai hari ini, saya rasa ketertarikan (attraction) adalah sesuatu yang misterius. Tetapi begitu terpikat, akan mengubah segalanya. Rasa ketertarikan itu saya rasa
seperti Roh Kudus, yang menjamah hati kita sedemikian rupa sehingga kta jatuh cinta
kepada Tuhan Yesus. Maka kebenaran firman Tuhan tidak hanya di level pengetahuan,
tetapi di level hasrat. Maukah sodara dipenuhi sukacita untuk taat? Didominasi oleh
kuasa kasih sehingga kita hidup menyenangkan Tuhan?
Hari Pantekosta adalah hari kita memperingati turunnya Roh Kudus kepada murid-murid Yesus. Yesus tidak meninggalkan mereka sendirian, tetapi memberikan Penolong
yang lain. Penolong yang sama yang hari ini hidup di dalam kita, orang-orang percayaahi yang tinggal di dalam kita. Penolong yang membela kita. Dan Roh Kebenaran yang
menjamah hati kita.
6
e
Po ko k Do a Syafaat & K at e k i s m u s H e i d e l b e r g | #TEACH ING
MAGZ
POKOK DOA SYAFAAT
1.Berdoa untuk dua sekolah TK yang sudah kita bangun di pedalaman kalimantan tengah dan di Papua
• Doakan TK Hatala Sinta di pedalaman Kalimantan Tengah dan TK Naor Lano di
pedalaman Wamena, agar orang tua menyadari pentingnya pendidikan bagi anakanak sehingga mereka dapat menyambut tahun ajaran baru dengan antusias mendaftarkan anak-anak mereka.
• Doakan untuk para guru yang mengajar agar dapat menjadi teladan dalam hal moral,
etika dan rohani bagi para murid juga masyarakat.
1.Berdoa untuk rencana memulai pelayanan misi melalui radio dan TK di Sorong-Papua.
• Doakan untuk dana yang dibutuhkan.
• Doakan untuk persiapan misionaris lapangan yaitu Pdt. Edmon sekeluarga.
KATEKISMUS HEIDELBERG
Pertanyaan 63 :
Apa itu Gereja yang tidak kelihatan?
Jawaban :
Gereja yang tidak kelihatan ialah seluruh jumlah orang-orang terpilih yang telah, sedang, atau akan menjadi satu di bawah Kristus, Kepalanya.
a. Efe 1:10, 22-23; Yoh 10:16; 11:52.
7
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
DUSTA-DUSTA YANG DIYAKINI KAUM WANITA
Tentang Pernikahan
Bukan suatu kebetulan bahwa Setan melancarkan serangannya dengan sasarannya ditujukan pada wanita yang bersuami. Ia berdusta kepada wanita itu (Hawa) mengenai
Allah, mengenai karakter dan Firman-Nya,
juga mengenai dosa dan akibat-akibatnya.
Wanita itu percaya dan mempraktekkan
dusta itu, lalu berpaling kepada suaminya
dan menyeretnya ke dalam dosa bersama
dirinya. Dampaknya terhadap perkawinan
mereka sangatlah serius. Dustanya tentang
perkawinan itu sangat beragam, seperti
misalnya…
21. “SAYA HARUS MEMILIKI SUAMI AGAR HIDUP BAHAGIA”
Kebenarannya adalah bahwa perkawinan
itu baik dan benar, bahwa hal itu adalah
rencana Allah bagi sebagian besar manusia, dan bisa (seharusnya) ada sukacita dan
berkat yang besar di dalam perkawinan
yang berpusat kepada Allah. Setan memutarbalikkan kebenaran mengenai perkawinan, seperti kesaksian ini:
Saya selalu berpikir bahwa saya membutuhkan seorang pria untuk membuat saya
bahagia dan membangun harga diri saya.
Namun setelah saya menikah pun, saya
masih tidak bahagia dan rendah diri. Tahu
dan percaya bahwa Allah menciptakan saya
menurut gambar-Nya dan juga memperoleh harga diri saya dari-Nya telah mengu-
bah pandangan saya dan memerdekakan
saya sehingga saya tidak lagi mencoba memenuhi kebutuhan saya melalui cinta dan
penerimaan seorang pria.
Kebenarannya adalah kebahagiaan tidak
ditemukan dalam (atau di luar) perkawinan;
bukan juga dalam relasi antar manusia. Sukacita yang sejati hanya dapat ditemukan
melalui Kristus.
22. “SAYA BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENGUBAH PASANGAN SAYA”
Banyak istri Kristen tidak menyadari bahwa mereka memiliki dua “senjata” ampuh
yang lebih efektif daripada mengomel,
merengek, dan berkhotbah. Senjata pertama adalah hidup saleh, yang seringkali
Allah pakai dalam kehidupan seorang pria
untuk menciptakan keyakinan dan kerinduan spiritual (1Pet 3:1-4).
Senjata kedua adalah doa. Apabila seorang
istri terus mengomel tentang hal-hal yang
diharapkannya akan diubah oleh suaminya, agaknya ia membuat suaminya semakin
defensif dan kebal. Namun apabila ia membawa kekhawatirannya itu kepada Tuhan,
ia memiliki kuasa yang lebih besar dalam
kehidupan suaminya – dan lebih sulit bagi
pria untuk melawan Allah daripada melawan istri yang cerewet.
8
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
23. “SUAMI SAYA SEHARUS- 24. “JIKA SAYA TUNDUK PADA SUANYA MELAYANI SAYA”
MI SAYA, MAKA SAYA AKAN MENDERITA”
Kebenarannya adalah Allah tidak men- DUSTA-DUSTA MENGENAI PENUNciptakan pria untuk menjadi “penolong” DUKAN DIRI
bagi wanita. Ia menciptakan wanita untuk
menjadi “penolong“ pria. Tentu saja, bukan 1. “Kedudukan seorang istri lebih rendah
berarti pria tidak wajib melayani istri dan daripada suaminya.”
anak-anak mereka. Jika kaum pria seha- 2. “Sebagai pemimpin atas istrinya, seorang
rusnya mengasihi istri-istri mereka seperti suami diperbolehkan bersikap keras atau
Kristus mengasihi gereja, maka seharusnya diktator kepada istrinya.”
ada kerelaan melayani sama seperti yang 3. “Seorang istri tidak boleh memberikan
dilakukan Kristus bagi mempelainya.
masukan atau mengemukakan pendapatnya kepada suaminya.”
Namun jika sebagai wanita kita memfokus- 4. “Para suami selalu benar.”
kan diri pada “yang sepatutnya” kita peroleh, akan “hak-hak” kita, dan pada apa KEBENARAN YANG MEMERDEKAyang “seharusnya” dilakukan kaum pria KAN MENGENAI PENUNDUKAN DIRI
bagi kita, maka kita akan menjadi rentan
terhadap rasa sakit dan kebencian apabila Pertanyaannya adalah, apakah kita sungharapan-harapan kita tidak terpenuhi.
guh percaya bahwa Allah lebih besar dari
Perhatikan apa yang dikatakan Amsal semua otoritas manusia? Apakah kita per31 mengenai wanita cakap, yang tidak caya bahwa Ia cukup besar untuk mengubersikeras agar suaminya membantunya bah hati si empunya otoritas itu jika perlu?
menyelesaikan tugas rumah tangganya:
Apakah Ia cukup besar untuk melindungi
• Pakaiannya bagus-bagus (ay 22).
kita jika kita di bawah otoritas-Nya? Apa• Ia dan keluarganya punya cukup makanan kah Ia tahu apa yang terbaik bagi kita,
untuk dimakan dan dibagikan kepada dan apakah kita bersedia untuk memperorang lain (ay 15, 20).
cayai-Nya untuk memenuhi rencana-Nya
• Hidupnya teratur; emosinya stabil dan ia yang sempurna dan kekal bagi hidup kita?
tidak takut akan masa depan (ay 21, 25).
Kebenarannya adalah bahwa tunduknya
• Suaminya tergila-gila padanya (ay 11, 28, seorang istri kepada suaminya memberi29, 31).
kan tempat kepada Allah untuk bekerja di
• Anak-anaknya menghormati dan memu- dalam hati sang suami dan membawanya
ji-muji dia (ay 28).
pada ketaatan. Juga sikap hati yang tunduk menghasilkan keindahan yang paling
bercahaya dan kekal dalam diri seorang
wanita (1Pet 3:1-2, 3:3-6).
9
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
25. “JIKA SUAMI SAYA
PASIF SAYA HARUS MENGAMBIL
INISIATIF ATAU SEGALANYA TIDAK AKAN BERES”
26.
”TERKADANG PERCERAIAN
ADALAH PILIHAN YANG LEBIH BAIK
DARIPADA TERUS BERTAHAN DALAM PERKAWINAN YANG BURUK”
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon
itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya… Lalu ia mengambil… dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya
yang bersama-sama dia… (Kej 3:6).
Setan seringkali mempengaruhi kita agar
percaya bahwa tidak ada cara yang “benar”
untuk menangani situasi yang tampaknya tidak ada harapan lagi. Dusta ini telah
melahirkan budaya perkawinan-perkawinan yang hancur.
Perhatikan apa yang tidak dilakukan si wanita. Ia mengabaikan keberadaan suaminya,
yang berdiri di sampingnya. Lalu, ketika
tiba saatnya untuk memilih, ia mengambil
keputusan sendiri. Ia tidak berkonsultasi
dengan suaminya mengenai masalah itu.
Dan apa yang dilakukan Adam? Ia tidak
berbuat apa-apa. Padahal Allah menciptakan pria terlebih dahulu dan memberikan
tanggung jawab kepadanya untuk mengarahkan dan memelihara mereka yang ada
di bawah tanggung jawabnya. Wanita, yang
diciptakan dari pria, seharusnya menjadi
penerima, untuk merespon inisiatif suaminya.
Kenyataannya, perkawinan memang sulit,
dan mempertahankan perkawinan yang
baik bahkan lebih sulit lagi. Sejak Kejadian
3 belum pernah ada perkawinan yang mudah atau bebas dari penderitaan.
Seorang wanita menuliskan: “Pengampunan adalah satu-satunya cara untuk menerima yang terbaik dari Allah!” Selanjutnya ia berkisah:
Bertahun-tahun yang lalu, suami saya
bersalah kepada saya. Saya menuntut cerai. Saya menerima surat singkat dari seorang teman, “Rendahkanlah dirimu!” Saya
melakukannya dengan tidak rela. Semakin
saya merendahkan diri dan berusaha mengasihi suami saya, semakin ia menjadi baik
dan saleh. Saya bangga menjadi istrinya.
Kenyataannya, saya sangat menyukainya!
Apa yang dapat membebaskan kita dari
dorongan mengendalikan pria-pria dalam
hidup kita? Kita harus belajar untuk berserah kepada Allah; pada waktu-Nya dan dengan cara-Nya, Ia akan bertindak bagi mereka yang setia menantikan janji-Nya (Maz. Ringkasan Bab 6, Bagian 2: Yang Diyakini
Kaum Wanita
27:14).
Lies Women Believe – Nancy Leigh DeMoss
~ bersambung ~
10
e
MAGZ
Per tan yaan Se p u t ar K i t ab ke j ad i an | #Q an d A
Per tanyaan seputar kitab Kejadian
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
durasi waktu yang ada antara Kejadian 1-2
dan proses penciptaan di Kejadian 1:3-31.
Sikap yang obyektif terhadap Teori Apakah terbentang waktu yang sangat panjang antara ayat 1-2 dengan ayat 3-31? Kita
Ledakan Besar
tidak bisa mengetahuinya secara pasti.
Salah satu teori paling populer, baik di kalangan ilmuwan maupun orang awam, un- Lagipula Alkitab juga tidak menginfortuk menerangkan permulaan alam semesta masikan bagaimana Allah pada mulanya
adalah Teori Ledakan Besar. Penjelasan ini menciptakan langit dan bumi. Yang sudah
diterima oleh banyak ilmuwan, baik yang jelas dan pasti menurut perspektif Alkitab
percaya kepada Allah maupun yang tidak adalah penciptaan dari ketidakadaan (crepercaya kepada Allah. Sebagai orang-orang atio ex nihilo). Namun, hal ini pada dirinKristen yang mempercayai kebenaran Al- ya sendiri tidak selalu bertabrakan dengan
kitab (Yohanes 17:17) dan memandang Teori Ledakan Besar. Apa yang dimaksud
penting akal budi (Roma 12:2), kita perlu dengan “ketunggalan yang kecil” dalam temenunjukkan respons yang tepat, dalam ori ini memang bukan sebuah materi separti obyektif dan benar.
erti yang dipahami oleh manusia sekarang.
Allah bisa saja menciptakan alam semesYang pertama, Alkitab tidak menentang Te- ta melalui sebuah proses yang sama atau
ori Ledakan Besar. Teori ini hanya menan- mirip dengan yang diajarkan dalam Teori
daskan bahwa alam semesta dimulai dari Ledakan Besar.
sebuah ketunggalan yang kecil. Ketunggalan ini pada fase berikutnya mengalami Yang kedua, doktrin penciptaan lebih mapengembangan seturut dengan proses ter- suk akal dan memuaskan daripada Teori
Ledakan Besar. Teori ini masih menyisakan
tentu.
banyak pertanyaan. Apakah bentuk konkPoin di atas sebenarnya tidak selalu kontra- rit dari ketunggalan itu? Tidak diketahui.
diktif dengan catatan Alkitab. Kejadian 1:1 Dari mana ketunggalan itu? Tidak diketamenyatakan bahwa pada mulanya Allah hui. Mengapa ketunggalan itu ada? Timenciptakan langit dan bumi. Ayat beri- dak diketahui. Mengapa pengembangan
kutnya menunjukkan bahwa pada saat dic- awal dapat terjadi? Hanya dugaan belaka.
iptakan, bumi masih belum berbentuk dan Mengapa sebuah proses yang terjadi tankosong serta diliputi oleh samudera raya. pa hukum alam (alam semesta belum ada,
Kita tidak mengetahui secara pasti berapa sehingga belum ada hukum alam) dapat
(Lanjutan tgl 8 Mei 2016)
11
e
MAGZ
Per tan yaan Se p u t ar K i t ab ke j ad i an | #Q an d A
menghasilkan sesuatu yang teratur? Tidak diketahui.
Di samping itu, seandainya teori ini benar, maka diperlukan suatu keadaan awal yang
begitu kompleks yang memungkinkan proses pengembangan untuk terjadi. Keadaan
sebelum alam semesta ada harus memiliki tingkat gravitasi dan tekanan tertentu. Sesudah proses awal terjadi pun, fase berikutnya tetap membutuhkan variabel-variabel
tertentu yang kompleks. Tanpa keadaan yang kompleks tersebut, proses pengembangan
tidak akan terjadi atau, paling tidak, tidak akan terjadi seperti sekarang. Persoalannya,
bagaimana keadaan yang kompleks seperti itu bisa ada?
Cara yang paling masuk akal untuk menerangkan hal tersebut adalah mengasumsikan
suatu keberadaan yang berpribadi sebagai penyebab pertama (Allah). Jika penyebab ketunggalan adalah sesuatu yang tidak bermateri dan sudah ada sebelum waktu ada, bukankah Allah dapat diajukan sebagai kandidat yang paling tepat? Jika keadaan yang dibutuhkan untuk terjadinya proses pengembangan ternyata begitu kompleks, bukankah
lebih masuk akal apabila Allah dipikirkan sebagai penyedia dari keadaan yang kompleks
itu?
12
e
MAGZ
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
PEMILIHAN TANPA SYARAT
(Lanjutan tgl 8 Mei 2016)
III. ARTI DARI PEMILIHAN ILAHI
(sambungan)
Untuk benar-benar menjelaskan apa yang
dimaksud dengan pemilihan tanpa syarat,
kita perlu melihat pandangan yang dianut
oleh Kaum Arminian. Saya benar-benar tidak suka melakukan hal ini karena tampaknya seolah-olah saya
memusuhi kaum Arminian. Sesungguhnya saya percaya kaum
Arminian
adalah
orang-orang Kristen
yang telah dilahirkan
kembali. Kaum Arminian percaya akan
Allah Trinitas, bahwa
Yesus adalah Allah,
dan Yesus mati untuk
menebus dosa manusia. Mereka percaya
bahwa manusia diselamatkan hanya oleh
karena Iman dan bukan karena perbuatan
baik. Maka semua orang percaya – yang
percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat
mereka – seharusnya mereka memiliki
persekutuan Kristen yang sejati dengan
kaum Arminian. Semuanya satu di dalam
Kristus.
Meskipun kaum Arminian adalah orang-
orang Kristen yang sungguh-sungguh,
mereka benar-benar salah memahami kelima pkok yang di bahas dalam buku ini,
yaitu kerusakan total manusia, pemilihan
tanpa syarat, penebusan terbatas, anugerah yang tak dapat ditolak dan ketekunan
orang-orang kudus. Satu-satunya alasan
mengapa saya menyebutkan tentang Arminianisme di sini adalah untuk lebih
menjelaskan pengajaran Alkitab mengenai
kelima pokok tersebut.
Warna putih terlihat
paling jelas putihnya jika, di letakkan di
samping warna hitam.
Demikian juga kebenaran-kebenaran
alkitabiah
Calvinisme terlihat paling
jelas, ketika dibandingkan dengan ideide yang salah dari
kaum Arminian. Jadi,
sebenarnya
kami
merasa enggan untuk
menyebutkan kaum Arminianisme begitu
sering, tetapi hal ini kami lakukan dalam
kasih dan penghargaan kepada kaum Arminian. Tujuan kita hanyalah menyatakan
sukac ita yang sepenuhnya dari iman Kristen, dan kita tidak menginginkan sukacita
ini disuramkan oleh ide yang salah tentang
pemilihan bersyarat.
13
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ
Menurut kaum Arminian, pemilihan ilahi – dan mereka percaya akan pemilihan – merupakan pemilihan yang bersyarat. Mereka berpendapat bahwa
Allah sudah melihat sebelumnya (foresee) siapa yang akan percaya kepada Kristus, dan
berdasarkan pengetahuan yang telah dimilki-Nya terlebih dahulu (foreknowledge) ini,
Allah menetapkan pilihan atas orang-orang yang akan masuk ke sorga. Kaum Arminian
parcaya bahwa kadang-kadang manusia natural yang belum dilahirkan kembali memiliki
cukup kebaikan sehingga jika Roh Kudus menolongnya, ia akan mempunyai keinginan
untuk memilih Yesus. Manusia memilih Allah dan kemudian Allah memilih manusia.
Pemilihan Allah bersyarat pilihan manusia. Dengan demikian, kaum Arminian mengajarkan pemilihan yang bersyarat, sedangkan kaum Calvinis mengajarkan pemilihan
tanpa syarat. Bersambung…………
Sumber: Lima Pokok Calvinisme oleh H. Palmer
Maka semua orang percaya – yang percaya kepada
Yesus sebagai Juruselamat mereka – seharusnya mereka
memiliki persekutuan Kristen yang sejati dengan kaum
Arminian. Semuanya satu di dalam Kristus.
14
e
I stri-istri Raj a D au d | #D OYO U K N OW
MAGZ
ISTRI-ISTRI RAJA DAUD
(Lanjutan tgl 8 Mei 2016)
BATSYEBA
Dari antara istri-istri Daud, Batsyeba mungkin merupakan istri yang cukup istimewa. Pertama, Batsyeba menjadi istimewa
karena kisah cintanya dengan Daud yang
mudah diingat dan cukup dramatik. Orang
modern akan lebih mudah mengingat kisah ‘Daud dan Batsyeba’ daripada Uria yang
justru menjadi korban di kisah ini.
Batsyeba adalah anak perempuan Eliam
(2 Sam 11:3), istri Uria, orang Het, salah
seorang tentara pasukan Daud yang sedang
pergi berperang ketika
kisah ini ditampilkan.
Dalam kisah perkawinannya dengan Daud,
Batsyeba ditampilkan
sebagai korban yang
pasif dari tindakan
seorang raja Daud. Diawali dengan adegan
Batsyeba yang sedang mandi dan dikatakan
bahwa Batsyeba sangat elok rupanya (ay. 2),
maka dimulailah kisah romantis raja Daud
yang terlibat hubungan terlarang dengannya.
orang ‘mengambil’ Batsyeba dan akhirnya
tidur dengan Batsyeba yang dijelaskan sebagai istri Uria, orang Het. Alkitab tidak
memberikan gambaran perasaan Batsyeba
terhadap tindakan Daud kepadanya, apakah Batsyeba takut menolak perintah Daud
sebagai raja atau apakah Batsyeba justru
merasa senang terhadap hal tersebut. Para
sarjana memberi perhatian lebih terhadap
kata “Sesudah itu Daud menyuruh orang
mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia (2
Sam 11:4) sebagai kata-kata yang mengindikasikan ‘pemaksaan’ kekuasaan Daud terhadap Batsyeba. Alkitab hanya menjelaskan secara langsung
akibat dari perbuatan
Daud pada Batsyeba,
yaitu mengandunglah
perempuan itu (ay. 5).
Raja Daud mengetahui bahwa apa yang
dilakukaannya adalah
hal yang salah atau berdosa sehingga terpikirlah untuk melakukan
strategi lain untuk menutupi kesalahannya
tersebut. Bukankah dia seorang raja? Yang
pada umumnya di dunia kuno, seorang
raja berhak mengambil perempuan, entah
perempuan itu masih gadia atau istri orang
lain.
Tindakan yang dilakukan Batsyeba tersebut
membutakan raja Daud yang menyuruh Sebenarnya raja Daud mengetahui keber15
e
MAGZ
I stri-istri Raj a D au d | #D OYO U K N OW
salahannya terhadap hukum
Allah, namun dosa membutakannya sehingga dia berpikir solusi lain.
Pertama-tama raja Daud berpikir dia akan
meminta Uria kembali dari perang ke rumahnya, kembali ke Batsyeba istrinya, lalu
meniduri dia sehingga seandainya pun
Batsyeba hamil, hal itu tidak mencurigakan. Namun Uria adalah prajurit sejati.
Ketika Daud memulangkannya, Yoab tidak mau kembali pulang ke rumah; dia
tidur di depan pintu istana bersama hamba-hamba Daud lainnya. Dan akhirnya
Daud memanggil dan menanyakan alasan
Uria tidak pulang ke rumahnya. Berikut
jawaban Uria yang seharusnya membuat
Daud tersanjung memiliki prajurit seperti
Uria, “Tabut serta orang Israel dan orang
Yehuda diam dalam pondok, juga tuanku
Yoab dan hamba-hamba tuanku sendiri
berkemah di padang; masakan aku pulang
ke rumahku untuk makan minum dan tidur dengan isteriku? Demi hidupmu dan
demi nyawamu, aku takkan melakukan hal
itu!” (2 Sam 11:11). Respon menyejukkan
dari seorang tentara yang membela hidup
rajanya justru menimbulkan masalah bagi
Daud.
Akhirnya Daud melancarkan strategi terakhirnya. Dia menyurati Yoab, panglima
perangnya, untuk menempatkan Uria pada
posisi yang paling berbahaya di medan
perang, yaitu di barisan depan (ay. 15). Ironisnya, surat itu dibawa sendiri oleh Uria
(ay. 14). Dan kali ini strategi Daud berhasil:
Uria, orang Het itu mati di medan pertempuran (ay. 17). Dengan kematian Uria maka
Daud leluasa mengambil Batsyeba menjadi
istrinya (ay. 27). Kali ini narator menyimpukan bahwa yang dilakukan Daud merupakan sesuatu yang jahat di mata Tuhan
(ay. 27c).
Kalaupun akhirnya Daud mendapatkan
anak laki-laki dari perselingkuhannya dengan Batsyeba (ay. 27b), anak itu akhirnya mati (2 Sam 12:18). Kematian anak itu
adalah salah satu bentuk hukuman Tuhan
terhadap tindakan berdosa Daud (ay. 14).
Dosa Daud ini begitu besar dan menjadi
semacam luka besar dalam sejarah catatan
hidup Daud. 1 Raja 15:4-5 mengatakan,
“Tetapi oleh karena Daud maka TUHAN,
Allahnya, memberikan keturunan kepadanya di Yerusalem dengan mengangkat anaknya menggantikan dia dan dengan membiarkan Yerusalem berdiri karena
Daud telah melakukan apa yang benar di
mata TUHAN dan tidak menyimpang dari
segala yang diperintahkan-Nya kepadanya
seumur hidupnya, kecuali dalam perkara
Uria, orang Het itu.”
Ketika strategi pertama tidak berjalan baik
bagi Daud, Daud memikirkan startegi lain,
yaitu membuar Uria mabuk dengan harapan dia akan kembali pulang ke rumahnya (ay. 12-13) dan meniduri istrinya dalam
kondisi mabuk. Namun kembali, Uria tidak
tidur pulang ke rumahnya; dia tetap tidur Bersambung………….
bersama hamba-hamba Daud.
NK_P
16
e
B AB I V | #MI S S I O N
MAGZ
KESELAMATAN
(Lanjutan tgl 8 Mei 2016)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
FISIK
Selain itu, tidak ada pembenaran secara
hermeneutic bagi penegasan “ia menyadari
keadaannya” sama dengan “ia datang kepada bapanya,” karena dalam perumpamaan
Yesus, keduanya bukan hal yang sama tetapi dua tahap yang berbeda dalam pemulihan anak yang hilang.
Selain itu hasil dari menyamakan keselamatan dan kesehatan adalah peran dokter
dan pendeta menjadi sama. Dokter yang
menggantikan pendeta atau pendeta yang
menjadikan dirinya dokter amatir. Dalam
bukletnya yang cerdas, Will Hospital Replace the Church? Drl Martyn Llyoyd-Jones,
yang sebelumnya meninggalkan profesinya sebagai dokter menjadi pendeta, setuju
bahwa rumah sakit sudah betul mengambil alih urusan orang sakit. Kemudian dia
menambahkan, “Namun rumah sakit tidak
bisa, tidak boleh dan tidak akan mampu
mengambil alih fungsi gereja. Tidak mungkin rumah sakit melakukannya… tugas
otentik dari gereja yang terutama bukan
membuat orang menjadi sehat……tetapi tugas utamanya adalah memulihkan
hubungan dengan Allah…. Masalah yang
nyata dari manusia bukan hanya bahwa dia
sakit, tetapi juga pemberontak.
Pada tahap ini sebagian orang mungkin
ingin menjawab argumentasi saya bahwa
“keselamatan” memang digunakan dalam
Perjanjian Baru, terutama dalam kitab-kitab INjil, untuk merujuk pada keselamatan
fisik, mereka tidak salah – setidaknya secara
verbal – namun kita perlu meneliti maksud
dari kata-kata yang digunakan. Istilah Sozo
digunakan untuk keselamatan dari kebutaan (dalam kasus kebutaan Bartimeus,
Mark 10:52); kusta (Luk 17:19); dan dari
masalah perdarahan (Mark 5:34). Di setiap
kasus tersebut, Yesus pada intinya berkata
kepada para penderitanya, “imanmu telah
menyelamatkanmu,” yang oleh Authorized
version selalu diterjemahkan, “imanmu
telah membuatmu utuh.” Hal yang sama
juga dikatakan kepada orang banyak yang
mengalami penyakit yang tidak dapat disebutkan. Banyak yang menyentuh jubah
Krisus dan dikatakan, “menjadi sembuh,”
yang dalam kata Yunaninya esozonto, ‘diselamatkan” dan dalam Authorized Version
diartikan “dibuat utuh” (Mark 6:56; bdk Kis
14:9; Yak 5:15). Tetapi Sozo juga digunakan
untuk penyelamatan dari tenggelam (“Tuhan, tolonglah, kita binasa,” Mark 8:25 bdk
14:30 dan Kis 27:20. 31. 34. 43-28:4) dan
bahkan dari kematian (“turunlah dari salib itu dan selamtkanlah diri-Mu…..Orang
lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri
tidak dapat Ia selamatkan!” Mark 15:30-31;
bdk Yoh 12:27; Ibr 5:7).
Semua itu benar. Tapi apa artinya? Apakah
17
e
B AB I V | #MI S S I O N
MAGZ
kita bisa berargumentasi
dari penggunaan-penggunaan
kata
kerja
“menyelamatkan”
ini
bahwa di mana Perjanjian Lama menjanjikan keselamatan kepada orang
percaya yang ditawarkan
tidak hanya keselamatan
dari dosa tetapi juga sejenis jaminan menyeluruh
terhadap segala macam
kekurangan secara fisik,
termasuk penyakit, tenggelam dan bahkan kematian? Tentu saja tidak. Tidak mungkin
membangun doktrin Alkitab tentang keselamatan dengan kerangka seperti itu. Keselamatan melalui iman dalam Kristus yang disalibkan dan dibangkitkan sifatnya moral
bukan materi, suatu keselamatan dari dosa, bukan dari bahaya dan alasan mengapa Yesus berkata, “imanmu telah menyelamatkan engkau,” kepada kedua katergori ini adalah karya keselamatan fisik (dari penyakit, tenggelam dan kematian) yang Dia lakukan
merupakan tanda dari keselamatan yang Dia buat dan inilah yang dipahami oleh gereja
mula-mula.
Kita perlu mengingat bahwa semua mujizat Yesus terus disebut semeia, tanda-tanda kerajaan-Nya, tanda­tanda keselamatan-Nya. Selanjutnya, para rasul juga melihatnya seperti
itu dan memang menggunakan kisah-kisah mujizat ini dalam kotbah dan pengajaran
mereka. Perkataan Yesus yang terkenal “imanmu telah menyelamatkanmu” dikatakan
pada seorang perempuan yang dikenal sebagai pendosa yang mengurapi kaki-Nya. Perkataan ini juga diucapkan kepada orang buta, penderita kusta dan wanita yang mengalami perdarahan bukan karena kesembuhan mereka tetapi adalah karena keselamatan
yang mereka terima.
Bersambung.......
18
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
RENUNGAN HARIAN
murid. Diapun memimpin kehidupan
kita. Mungkin kita pernah berpikir bahBERSAMA DIA, KITA BISA
wa mustahil kita melakukan sesuatu untuk
(Bacaan: Kisah Para Rasul 2:1-13)
Tuhan, namun ternyata bersama pimpinan
William James Sidis memiliki IQ menca- Roh Kudus, kita pasti disanggupkan untuk
pai kisaran 250–-300. Terpaut sangat jauh bekerja bagi kerajaan Allah.
dengan rata-rata IQ manusia yang hanya
Selasa, 17 Mei 2016
90-110. Pada usia belum genap 2 tahun,
Sidis sudah menjadikan New York Times ALLAH ROH KUDUS, SUMBER
sebagai teman sarapan paginya. Ia menuKEKUATAN KITA
lis beberapa buku sebelum berusia 8 tahun.
(Bacaan: Kisah Para Rasul 2:14-40)
Pada usia 11 tahun Sidis diterima di Universitas Harvard sebagai murid termuda. Sebelum mengikut Kristus, Petrus adalah
Ia mengerti 200 jenis bahasa di dunia dan seorang nelayan. Petrus kerap kali berkabisa menerjamahkannya dengan amat ce- ta-kata tanpa berpikir panjang, beberapa
pat dan mudah. Ia bisa mempelajari sebuah kali pula ia melakukan kesalahan, ia perbahasa secara keseluruhan dalam sehari ! nah meninggalkan Yesus bahkan menyangkali Yesus ketika Yesus ditangkap. Namun
Berbeda dengan Sidis, Para murid Yesus toh dia masih diberikan kesempatan untuk
hanyalah orang biasa, kebanyakan di an- melayani Tuhan. Namun Petrus tetaplah
tara mereka hanyalah nelayan. ketika Roh Petrus, dia tidak akan sanggup memakai
Kudus dicurahkan dan menaungi mereka, kesempatan kedua ini dengan baik tanapa yang tidak mampu mereka lakukan, pa pertolongan yang datang dari pribadi
mereka bisa lakukan. Apa yang dibuat oleh yang lebih kuat. Terbukti ketika Allah Roh
para murid merupakan hal besar yang jauh Kudus diutus dan memenuhi para murid,
diluar jangkauan daya yang mereka miliki. Petrus berubah menjadi seorang pewarta
Roh kudus memampukan mereka men- Injil yang begitu berani.
embus batasan logika. Karena sangat tidak
mungkin ada orang yang mampu berbic- Khotbah Petrus membuat para pendenara menggunakan bahasa-bahasa asing garnya sangat ketakutan dan seolah-olah
sekilat itu, bahkan Sidispun membutuhkan tidak ada harapan lagi bagi mereka untuk
sehari penuh untuk belajar satu bahasa. diselamatkan. Itu sebabnya di akhir khotbahnya, mereka mengajukan pertayaan:
Roh Allah Bukan hanya memimpin para “Apakah yang harus kami perbuat?” KemuSenin, 16 Mei 2016
19
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ
dian Petrus memberitahukan
kepada mereka bagaimana agar
diselamatkan: mereka harus bertobat dari
dosa-dosa mereka dan percaya kepada Yesus Kristus.
Allah Roh Kudus adalah pribadi yang Maha
Kuasa, Dia adalah sumber pertolongan
bagi para murid. Ketika Dia bekerja, para
murid yang begitu lemah dan tak berdaya
dapat melayani dengan berani dan efektif
melampaui keterbatasan mereka. Kitapun
dipercayakan Allah untuk melayani Dia,
untuk memberitakan Injil Yesus Kristus.
Sebagaimana Petrus, kitapun sama, penuh
dengan tidakberdayaan dan rentan terhadap kejatuhan, namun syukur kepada Tuhan, Allah Roh Kudus ada pada kita, Dia
sumber kekuatan kita. Ketika Ia bekerja, kita dapat melayani dengan berani dan
efektif. Seberapa besar saudara mengandalkan Allah Roh Kudus di dalam melayaniNya?
Rabu, 18 Mei 2016
KEBERANIAN YANG
DIBUTUHKAN
(Bacaan: Kisah Para Rasul 4:23-31)
Tidak sedikit orang ketika menghadapi
musuhnya, ia akan berdoa agar musuhnya
memiliki rasa takut kepadanya. Ini menjadi sebuah jalan keluar yang dipikir mampu
mengatasi gangguan musuh di dalam menjalankan misinya.
yang waktu itu menghadapi para penguasa
yang ingin agar mereka membatalkan misi
mereka yaitu untuk memberitakan Injil.
Para murid justru berdoa demikian, “Berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu”,
sekalipun para imam dan penguasa bersatu
untuk membungkam mereka. Rintangan
ini bisa saja mereka pakai sebagai alasan
untuk berhenti melakukan misi mereka,
namun justru mereka memohon keberanian untuk melanjutkan misi mereka.
Di dalam melaksanakan pekerjaan Allah
sudah seharusnya kita mencari dan menemukan keberanian di dalam Tuhan. Rintangan yang kita temui bukan penghalang.
Allah menjadi sumber kekuatan dan keberanian bagi umat-Nya. Ancaman musuh
dimaksudkan untuk melemahkan tangan
kita dan mengusir kita dari pekerjaan Allah yang sedang kita kerjakan, namun dengan kuasa Allah Roh Kudus, Ia akan mengobarkan keberanian dan tekad kita dalam
mengerjakan bagian kita.
Kamis, 19 Mei 2016
BERSUKACITALAH DAN
USLAH BERSAKSI
TER-
(Bacaan: Kisah Para Rasul 5:26-42)
Banyak gereja dan orang Kristen di berbagai
belahan dunia di sepanjang sejarah yang
menghadapi tekanan, dan penganiayaan
yang sangat berat, bahkan harus mati sahid seperti di Korea Utara, Irak, Pakistan,
Namun berbeda dengan doa para murid dll. Namun mereka tetap bersukacita, setia
20
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ
beriman, serta memberitakan
Injil sampai akhir hayat mereka.
Para rasul terus telah mengalaminya terlebih dahulu. Mereka tertangkap
lagi dan harus menghadapi pengadilan di
Mahkamah Agama. Para pemimpin agama
mempersalahkan para rasul itu karena tidak menghiraukan larangan mereka sebelumnya (26-28). Selain itu juga karena iri
hati (17b). Rasa benci yang besar terhadap
Yesus membuat mereka hanya menyebut
Yesus sebagai “nama itu” dan “darah “orang
itu” (28). Bagaimana respons para rasul?
tuhkan air untuk hidup (tentunya bukan
dalam pengertian literal) harus datang kepada Yesus. Perjumpaan dengan Yesus yang
memungkinkan kita terus bertumbuh dan
menghasilkan buah.
Salah satu ciri bahwa kita memiliki pertumbuhan rohani adalah adanya aliran air
kehidupan. Aliran air kehidupan adalah
buah-buah Roh Kudus yang keluar dari
dalam diri kita. Artinya, dari dalam diri
kita melahirkan buah-buah Roh seperti
kasih, damai sejahtera, sukacita dan lainnya. Untuk mengalirkan air kehidupan ini
syaratnya sangat sederhana yaitu ’percaya
kepada Yesus’. Ketika kita percaya kepada
Yesus di saat yang sama Roh Kudus akan
dimeteraikan dalam hati kita. Di saat itulah
Roh Kudus bertahta di dalam hati kita dan
buah-buah-Nya akan lahir dari dalam diri
kita.
Dengan penuh keberanian mereka justru
menyampaikan tentang Yesus Kristus. Walaupun mereka disiksa, para murid tetap
bersukacita dan terus bersaksi. Sikap setia
memberitakan Injil dan berani menyatakan
kebenaran seharusnya menjadi milik setiap
orang percaya di manapun mereka berada,
apa pun risikonya. Bila kita harus menghadapi ancaman dari para musuh Injil, ber- Pertanyaannya adalah sudahkah saudara
sukacitalah. Itu berarti Tuhan menganggap percaya kepada Yesus? Saudara hanya akan
memiliki ‘kehidupan’ di dalam Yesus. Kekita layak menderita bagi Kristus.
hidupan di dalam Yesus akan menghasilkan
berbagai buah roh yang akan menjadikan
Jumat, 20 Mei 2016
HIDUP, BERTUMBUH DAN MENG- hidup kita berkat bagi orang lain. Sebaliknya di luar Yesus manusia akan mengalami
HASILKAN BUAH
kekeringan bahkan kematian rohani.
(Bacaan: Yohanes 7:37-44)
Ada sebuah buku yang menyatakan bahwa
tanpa makanan, manusia dapat bertahan
hingga 8 hari. Sementara tanpa air, manusia hanya dapat bertahan hidup hingga 3-5
hari saja. Demikian halnya dengan kerohanian seseorang. Seseorang yang membu21
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Sabtu, 21 Mei 2016
ROH KUDUS YANG MENGAJAR
(Bacaan: Yohanes 14:25-31)
Beberapa orang Kristen terjebak dalam pemahaman keliru bahwa Roh Kudus selalu
hadir untuk melakukan hal-hal yang supernatural/mukjizat. Mereka juga memahami
bahwa ketika Roh Kudus bekerja, Ia akan memberikan kekayaan, kesembuhan, kekuasaan, dll. Tidak banyak gereja yang mengajarkan bahwa fokus utama Roh Kudus adalah
pengajaran, karena Ia datang untuk mengajarkan kebenaran. Roh Kudus mengajarkan
kepada kita “segala sesuatu” (ayat 26), yaitu segala kebenaran Allah yang telah dinyatakan melalui Yesus, dan mengingatkan kembali firman itu.
Ketika Yesus masih tinggal bersama-sama dengan para murid semua pengajaran-Nya
bersifat verbal sehingga sangat mungkin pengajaran Yesus terlupakan oleh para murid. Jikalau pengajaran Yesus hanya dipelihara melalui tradisi oral (mulut ke mulut) saja
maka mungkin pengajaran itu akan menjadi menyimpang setelah melewati beberapa
orang.Yesus yang memahami kelemahan muridnya berkata di ayat 26 bahwa Sang Penghibur, yaitu Roh Kudus itu akan turun dan mengajarkan segala sesuatu kepada para murid, yaitu semua pengajaran yang pernah diberikan Tuhan kepada para murid-Nya.
Bersyukurlah kepada Tuhan, karena pengajaran Tuhan Yesus dipelihara oleh Roh Kudus
turun temurun semenjak saksi-saksi yang pertama, yaitu para murid hingga sekarang
ini. Dengan demikian kita bisa tenang karena pengajaran yang kita terima tidak mungkin menyimpang karena pemeliharaan Roh Kudus ini.
22
e
P E N G UM UM AN
MAGZ
AGENDA MINGGU INI
Hari / Tanggal
Pukul
Senin, 16 Mei 2016
23.00
Selasa, 17 Mei 2016
18.30
Rabu, 18 mei 2016
19.00
Kamis, 19 Mei 2016
06.00
19.00
Jumat, 20 mei 2016
Sabtu, 21 Mei 2016
06.00
18.30
22.00
Keterangan
Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri
Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha ,
96,4 FM
STAR : “Sejarah Gereja Umum”
Oleh Yohanes Dodik Iswanto, M.A.
Latihan Musik KU 3
HUT : Sdri. Seo Hoon
HUT : Sdr. Sebastian Hadi
HUT : Sdri. Elizabeth Nathania Witanto
Doa Pagi
Latihan Musik KU 1 dan 2
HUT : Anak Feroxanna Tjandra
HUT : Sdr. Paulus Teguh Kurniawan
Doa Pemuridan
Persekutuan Pemuda
Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri
Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96
FM
Kepada jemaat yang berulang tahun, segenap hamba Tuhan, penatua, dan jemaat
mengucapkan, “Selamat bertambah usia, kiranya kasih karunia dan hikmat Tuhan
menyertai senantiasa, serta semakin mengasihi dan bertumbuh dalam pelayanan
kepada Tuhan dan sesama.”
23
Download