Memahami Perspektif Kewirausahaan pada Individu

advertisement
MOTIVASI
WIRAUSAHA
Motif Technopreneur
Sukses
by: AGB
Harapan/
Perbandingan
Hasil (Outcome)
•
•
•
•
•
PC PE PG
Keputusan
menjadi
Wirausaha
BE
Penghargaan
Intrinsik/
Ekstrinsik
Keterangan :
PC = Personal Characteristic
PE = Personal Environment
PG = Personal Goals
BE = Business Environment
Strategi
Berwirausaha
Manajemen
Berwirausaha
IDEA
Implementasi
(Outcome perception)
MODEL MOTIVASI WIRAUSAHA
Hasil
Perusahaan
VARIABEL YG MEMPENGARUHI
PERILAKU DAN PRESTASI
Variabel
Individu
Perilaku
(apa yg dikerjakan)
Prestasi
(hasil yg diharapkan)
Kemampuan
Keterampilan
Latar Belakang:
• Keluarga
• Tingkat sosial
• Pengalaman
Demografis:
• Umur
• Asal-usul
• Jenis Kelamin
Variabel
Organisasi
Sumberdaya
Kepemimpinan
Imbalan
Struktur
Desain Pekerjaan
Variabel
Psikologis
•Persepsi
•Sikap
•Keperibadian
•Belajar
•Motivasi
Psikologi Wirausahawan
3 FAKTOR PERSONAL
Teori Motivasi
Hirarkhi Kebutuhan MASLOW
Teori
Kepuasan
Teori ERG ALDERFER
Teori 2 Faktor HERZBERG
Teori Kebutuhan Berprestasi
McCLELLAND
Teori
Motivasi
Teori
Proses
Terkait dengan Pengembangan
Ekonomi Suatu Bangsa
David McClelland: Motif Sosial
TIGA JENIS
MOTIF
SOSIAL
MOTIVASI
BERPRESTASI
MOTIVASI
BERKUASA
MOTIVASI
BERAFILIASI
Motif Berprestasi
NEED FOR ACHIEVEMENT (n-Ach):
SESEORANG DIANGGAP MEMPUNYAI KEBUTUHAN
BERPRESTASI YANG TINGGI, APABILA IA MEMPUNYAI
KEINGINAN UNTUK BERPRESTASI LEBIH BAIK ATAU IA
BERANGGAPAN BAHWA BERPRESTASI LEBIH BAIK
ADALAH SUATU HAL YANG PENTING
Motif Berprestasi
Pola Perbuatan:
a. Mengambil tanggung jawab secara pribadi
atas perbuatan. Menentukan sendiri
standard prestasinya dan berpatokan pada
standard tersebut
b. Mengambil resiko-resiko yang wajar, artinya
tidak akan melakukan hal-hal yang
dianggap terlalu mudah atau terlalu sulit.
c. Mencoba mendapatkan umpan balik
terhadap perbuatannya
d. Berusaha melakukan sesuatu dengan cara
baru yang kreatif
Motif Berprestasi
Pola Pemikiran:
a. Mengungguli/melebihi orang lain (misalnya;
memperoleh pasaran yang lebih luas, lari
lebih cepat, nilai lebih baik)
b. Memenuhi atau melebihi standard prestasi
yang telah ditentukan sendiri (mis:
mengerjakan sesuatu secara lebih cepat,
lebih murah)
c. Melakukan sesuatu yang khas
d. Mencapai karier diri (melibatkan diri ke masa
depan)
Motif Berprestasi
Ciri-ciri:
• melakukan sesuatu yang lebih baik dari orang lain, dan
untuk menguasai tugas-tugas yang menantang.
• Mengerjakan sesuatu yang tidak biasa atau unik dan
menginginkan tercapainya kesuksesan pada berbagai
tugas yang dihadapinya.
• Uang, kedudukan, kenyamanan kerja lebih dipandang
sebagai bentuk penghargaan terhadap prestasi yang
berhasil dicapai
• Mereka tidak percaya pada nasib baik dan sangat
membutuhkan umpan balik konkrit yang cepat terhadap
prestasi mereka.
• berusaha mencapai standar yang tinggi dan menjadikan
dirinya unggul serta mampu bersaing
Terkait dengan proses
belajar, ternyata individu
dengan need for achievement
yang tinggi menjalani proses
belajar dan memberikan
tanggapan lebih cepat dan
lebih baik dibandingkan
dengan individu yang
memiliki need for
achievement yang rendah
Motif Afiliasi
NEED FOR AFFILIATION (n-Aff) :
MOTIVASI AFILIASI DITUNJUKKAN BILA
SESEORANG INGIN BERADA BERSAMA
ORANG LAIN DAN INGIN MENIKMATI
PERSAHABATAN
Motif Afiliasi
Pola Perbuatan:
• Sering bergaul dengan orang lain, sering
berbicara di telepon
• Lebih mementingkan aspek-aspek interpersonal
dari pekerjaannya dari aspek-aspek yang
menyangkut tugas dalam pekerjaannya.
• Berusaha mendapatkan persetujuan orang lain
• Melaksanakan tugas-tugas secara lebih efektif
bila bekerja dengan orang lain dalam suasana
kerjasama.
Motif Afiliasi
Pola Pemikiran:
a. Keingingan untuk mengadakan, memperbaiki atau
memelihara hubungan yang erat, hangat dan
bersahabat dengan orang lain.
b. Perasaan risau bila menghadapi perpisahan
dengan orang lain. Dengan perkataan lain,
mempunyai keinginan utuk memulihkan hubungan
akrab.
c. Keinginan untuk berprestasi atau mementingkan
untuk berprestasi dalam kegiatan-kegiatan yang
bersahabat dan bersuka ria, seperti dalam reuni
suatu perkumpulan.
Motif Afiliasi
Ciri-ciri:
• menyenangi persahabatan dan
bersifat sosial.
• sangat membutuhkan saling
pengertian dan kepercayaan.
• Sekedar berkumpul dan bersahabat
namun tidak membuahkan
produktivitas.
• Dalam beberapa hal tingginya
n-Aff justeru dapat merugikan.
• Sebagai ilustrasi, jika
seseorang dengan n-Aff tinggi
ditawarkan partner kerja
seorang ahli yang tidak dikenal
atau teman dekatnya, maka dia
akan cenderung memilih
teman dekatnya. Hal ini yang
membedakan dengan orang
yang memiliki n-Ach tinggi
yang akan memilih ahli
sebagai partner.
Motif Berkuasa
NEED FOR POWER ( n-Pow):
MOTIVASI KEKUASAAN DITUNJUKKAN ADANYA
BILA SESEORANG INGIN MEMPUNYAI
PENGARUH ATAS ORANG LAIN
Motif Berkuasa
Pola Perbuatan:
a. Aktif dalam menjalankan
kebijakan suatu organisasi
dimana ia menjadi anggota.
b. Peka terhadap struktur pengaruh
interpersonal dari suatu
kelompok atau organisasi
c. Mempunyai koleksi bendabenda atau memasuki
organisasi-organisasi yang
mempunyai prestise
d. Mencoba membantu orang lain
sedangkan bantuan itu tidak
diminta atau diinginkan oleh
orang tersebut.
Motif Berkuasa
Pola Pemikiran:
a. bertujuan agar orang lain
terkesan kepadanya.
b. Perasaan-perasaan positif
atau negatif yang kuat pada
orang lain
c. Kerisauan tentang reputasi
atau kedudukan seseorang
d. untuk menang dalam suatu
perdebatan atau mencapai
suatu kedudukan dan status
yang lebih tinggi
Motif Berkuasa
Ciri-ciri:
• membesarkan diri sendiri,
meremehkan orang lain,
memerintah dan mengancam
orang lain
• merumuskan tujuan yang
menguntungkan kelompok,
mengilhami para pengikut
untuk mampu menyelesaikan
masalah yang dihadapi,
berperan sebagai katalisator
dalam berbagai aktivitas
kebaikan
Orang dengan n-Pow
tinggi berusaha mencapai
kedudukan tinggi namun
tidak memiliki perhatian
terhadap upaya
memperbaiki prestasi
kerja sehari-hari
sebagaimana yang menjadi
concern dari orang dengan
n-Ach tinggi
• Seseorang dihadapi pada pemahaman apakah sesuatu
yang peristiwa yang terjadi pada dirinya adalah akibat
dari faktor dirinya sendiri, atau akibat dari faktor luar.
• Para entrepreneur yang sukses meyakini bahwa sukses
dan kegagalan terjadi karena faktor diri mereka sendiri,
dan bukan disebabkan oleh faktor nasib dan
keberuntungan serta faktor luar lainnya.
Individu dengan internal locus of
control cenderung lebih aktif
dalam mengatasi masalah,
percaya diri dan yakin bahwa
mereka dapat mengubah
lingkungannya, menggunakan
feedback dalam membentuk
harapan akan keberhasilan.
Sebaliknya, individu dengan
eksternal locus of control bersikap
pasif dan cenderung menyalahkan
lingkungan atau orang lain atas
peristiwa-peristiwa yang terjadi.
• Mcclelland menjelaskan mengenai pengambilan resiko yang wajar (moderate risk) yang
diperhitungkan, yang menjadi salah satu ciri
dari orang dengan motif untuk berprestasi
tinggi.
• Resiko yang terlalu sulit justeru akan
membuat mereka frustasi sementara resiko
yang terlalu mudah membuat mereka tidak
menghadapi tantangan dalam berusaha
Para entrepreneur bukanlah
seorang gambler
Jika ia akan menerjuni sebuah
bisnis, maka ia akan
memperhitungkan terlebih
dahulu secara cermat
Ia berusaha untuk menyusun
strategi sebaik mungkin untuk
mengurangi ketidakpastian
sehingga keuntungan bisa
diperoleh
Download