PENGARUH MANAJEMEN LABA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Lisa Kurnia, M. Yasser Arafat ABSTRACT Lisa Kurnia, 2015. The influence of the earning management and firm size againts the cost of equity capital at the manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange 2010-2012 period. This research aimed to (1) find out the influence of the earning management againts the cost of equity capital (COEC) at the manufacturing companies listed on the Indonesian Stock Exchange 2010-2012 period, (2) find out the influence of companies size againts the cost of equity capital (COEC) at the manufacturing companies listed on the Indonesian Stock Exchange 2010-2012 period. The population in the research were manufacturing companies of consumption goods industry which listed Indonesian stock exchange 2010-2012. Sample selection technique used was purposive sampling method. The sample of this research consist of 81 manufacturing company The method used was multiple linear regression analysis. Based on the t test result show that earnings management and company size significantly and negatively related to the cost of equity capital. Keywords: earnings management, company size, cost of equity capital . BAB I merupakan surat bukti pengakuan Perusahaan membutuhkan dana baik hutang dari investor maupun kreditur dalam obligasi. Penerbitan saham atau obligasi menjalankan kegiatan operasionalnya. tersebut Pasar modal merupakan wadah yang harus mempertemukan pihak yang kelebihan/ pengembalian atas pemberian dana yang memberikan dana dengan perusahaan diberikan oleh investor dan kreditor. yang membutuhkan dana. Untuk itu Biaya yang dikeluarkan tersebut disebut perusahaan dapat menerbitkan saham biaya modal. dari perusahaan mengakibatkan mengeluarkan penerbit perusahaan biaya sebagai atau obligasi yang akan diperjualbelikan Menurut Healy dan Palepu (1993) di pasar modal untuk memperoleh dana dalam Utami (2005) ada tiga kondisi yang dari pihak penyedia dana. Saham adalah menyebabkan surat bukti penyertaan modal pada laporan keuangan tidak sempurna dan perusahaan, tidak transparan, yaitu : (1) dibandingkan sedangkan obligasi komunikasi melalui Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 45 dengan investor, memiliki Cost of equity capital (biaya modal informasi lebih banyak tentang strategi dan ekuitas) adalah tingkat pengembalian yang operasi bisnis yang dikelolanya, (2) diinginkan oleh penyedia dana, baik kepentingan manajer tidak selalu selaras investor dengan kepentingan investor dan (3) kreditur (cost of debt) dan berkaiatan ketidaksempurnaan dari aturan akuntansi dengan risiko investasi atas saham dan audit. perusahaan. Menurut Utami (2005) Informasi manajer mengenai (cost of equity) maupun perusahaan dalam Ifone (2012) dijelaskan bahwa sangatlah diperlukan untuk dijadikan cost of equity capital adalah besarnya dasar pertimbangan dalam pengambilan rate yang digunakan investor untuk keputusan, mendiskontokan deviden yang diharapkan dalam melakukan hal ini investasi untuk maupun diterima di masa yang akan datang. kredit pada perusahaan. Salah satu Manajer seringkali melakukan bentuk informasi yang dibutuhkan beberapa tindakan agar laporan keuangan oleh keputusan, perusahaan tampak terlihat bagus, hal ini terutama bagi investor dan kreditur adalah dikarenakan agar investor dan k r e d i t u r laporan tertarik para pengambil keuangan perusahaan. melakukan investasi Laporan keuangan merupakan bagian diperusahaannya. utama dalam pelaporan yang dapat biasanya dilakukan oleh manajer untuk dijadikan sebagai sarana penting dalam mempengaruhi mengkomunikasikan keuangan pihak-pihak yang informasi kepada Tindakan angka adalah pada dengan yang laporan melakukan berkepentingan manajemen laba. terhadap perusahaan baik pihak internal merupakan intervensi maupun pihak eksternal. Selain itu, kasus dalam keterlambatan laporan juga sering terjadi, keuangan eksternal sehingga dapat hal ini menandakan bahwa terdapat menaikan masalah dalam laporan keuangan emiten, akuntansi sesuai dengan kepentingan sehingga memerlukan waktu penyelesaian pelaksanaan manajemen tersebut. yang cukup lama. proses atau Manajemen menyusun laba Manajemen pelaporan menurunkan laba Nelson et al. (2000) dalam Utami (2005) meneliti praktik manajemen laba Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 46 oleh manajemen di Amerika Serikat pengembalian dan penyebab investor untuk mau menanamkan uangnya auditor membiarkan manajemen laba kembali diperusahaan, atau dikenal dengan tanpa di koreksi. Dengan menggunakan sebutan biaya modal ekuitas. mengidentifikasikan yang diinginkan oleh data 526 kasus manajemen laba yang Selain manajemen laba, ukuran diperoleh dengan cara survey pada kantor perusahaan juga mempengaruhi investor akuntan publik yang tergolong the big dalam menentukan tingkat pengembalian five disimpulkan bahwa : (1) 60% dari atas investasi yang dilakukan, karena sampel melakukan usaha manajemen ukuran perusahaan merupakan ukuran laba yang berdampak pada meningkatnya ketersedian laba tahun berjalan, dan sisanya 40% membuktikan bahwa berdampak pada penurunan laba, (2) ukuran perusahaan akan menurunkan manajemen laba yang paling banyak biaya modal ekuitasnya. Perusahaan besar dilakukan adalah yang berkaitan dengan biasanya memiliki total aktiva yang cadangan, kemudian berdasarkan urutan besar frekuensi kejadian adalah : pengakuan investor pendapatan, penggabungan badan usaha, modalnya pada perusahaan tersebut. Hal aktiva tidak berwujud, aktiva tetap, ini disebabkan karena perusahaan besar, investasi dan sewa guna usaha. return yang diharapkan akan diterima informasi. sehingga Murni (2004) semakin besar dapat untuk menarik menanamkan Leuz et al (2003) dalam Utami dimasa yang akan datang lebih besar (2005) memberikan bukti empirik dibandingkan perusahaan kecil. Selain bahwa tingkat manajemen laba emiten investor kreditur juga lebih percaya untuk di Indonesia relatif tinggi dan tingkat meminjamkan proteksi terhadap investor yang rendah perusahaan besar karena risiko atas menimbulkan kegagalan kredit akan semakin kecil. investor mempertimbangkan manajemen tingkat pertanyaan, laba imbal dipersyaratkan. dalam hasil Tingkat apakah modalnya kepada proksi Berdasarkan uraian diatas, penulis menentukan tertarik untuk melakukan penelitian saham imbal yang dengan hasil Manajemen saham yang dipersyaratkan adalah tingkat judul: Laba “Pengaruh dan Ukuran Perusahaan Terhadap Biaya Modal Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 47 Ekuitas pada Perusahaan Manufaktur biaya yang dikeluarkan untuk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia membiayai sumber pembelanjaan (BEI)”. (source of financing). 5. 1.1 Identifikasi Masalah di Biaya modal ekuitas dapat Berdasarkan latar belakang masalah dilakukan dengan dua cara, yaitu atas, laba maka penelitian permasalahan dapat diidentifikasikan ditahan dan mengeluarkan saham baru. sebagai berikut: 1. Cost of equity capital modal 2. (biaya ekuitas) Penelitian dibatasi hanya melihat adalah tingkat pengembalian yang pengaruh manajemen laba dan ukuran diinginkan oleh penyedia dana, perusahaan terhadap biaya modal ekuitas baik investor (cost of equity) perusahaan manufaktur di Bursa Efek maupun kreditur (cost of debt) dan Indonesia dengan periode penelitian berkaitan dengan risiko investasi tahun 2010 sampai 2012 ekuitas. atas saham perusahaan. 1.3 Perumusan Masalah Cost of capital adalah rate yang digunakan investor Berdasarkan pembatasan masalah penelitian, maka permasalahan dalam untuk mendiskontokan deviden yang diharapkan diterima 3. 1.2 Pembatasan Masalah penelitian ini adalah: 1. manajemen di masa yang akan datang. berpengaruh Cost of capital adalah rate of return modal ekuitas? minimum 2. Apakah laba terhadap ukuran biaya perusahaan suatu perusasahaan yang diukur berpengaruh terhadap biaya modal berdasarkan proporsi ekuitas dari ekuitas? seluruh investasi agar mempertahankan dapat 3. har ga Apakah manajemen laba dan ukuran pasar sekuritasnya. 4. Apakah perusahaan berpengaruh terhadap biaya modal ekuitas? Biaya modal ekuitas (cost of 1.4 Kegunaan Penelitian capital) 1. adalah Kegunaan Teoritis Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 48 Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengantisipasi informasi akrual dan yang didalam pengetahuan mengenai pengaruh keuangan manajemen laba sehinggadapat perusahaan terhadap dan ukuran biaya modal adanya ekuitas. 2. tersaji emiten dideteksi praktik manajemen laba serta menambah wawasan Kegunaan Praktis a. Bagi laporan Peneliti tentang berguna pengaruh untuk memberi gambaran secara jelas bagaimana penelitian yang bersifat empiris dilakukan. Pengertian pasar modal secara umum b. Bagi Institusi diharapkan dapat memberikan BAB II adalah suatu sistem keuangan yang tambahan terorganisasi, termasuk didalamnya adalah pengetahuan/ literarure yang bank-bank komersial dan semua lembaga nantinya perantara dapat membantu perkembangan dibidang keuangan, serta ilmu keseluruhan surat-surat berharga yang pengetahuan dibidang akuntansi beredar. Pasar modal mempunyai dua khususnya tentang manajemen fungsi yaitu ekonomi dan keuangan. Di laba, ukuran perusahaan, dan dalam biaya modal ekuitas. menyediakan c. Bagi ma hasiswa ekonomi, pasar modal fasilitas untuk atau memindahkan dana dari pihak yang peneliti selanjutnya, penelitian memiliki dana lebih (lender) ke pihak ini yang diharapkan memberikan dapat informasi dan membutuhkan dana (borrower). Dengan menginvestasikan dananya lender bahan referensi ataupun sebagai mengharapkan data pembanding return dari penyerahan dana tersebut. untuk penelitian selanjutnya. d. Bagi Investor, penelitian adanya imbalan Sedangkan bagi borrower, adanya dana ini dari luar dapat digunakan untuk berguna untuk membantu investor usaha mendapatkan menunggu dan pengembangan usahanya tanpa dana dari hasil operasi Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 atau 49 perusahaannya. Biaya Model modal merupakan Olshon digunakan untuk suatu mengestimasi nilai perusahaan dengan konsep yang penting dalam analisis mendasarkan pada nilai buku ekuitas stuktur modal karena biaya modal itu ditambah dengan nilai tunai dari laba sendiri timbul akibat adanya penggunaan abnormal. sumber-sumber modal jangka panjang dalam stuktur Penggunaan modal perusahaan. sumbersumber memerlukan suatu menghasilkan modal kombinasi biaya untuk modal yang rendah dari masing-masing sumber modal, untuk itu pihak manajemen terlebih dahulu harus memahami dan mengetahui konsep biaya modal tersebut. Pengertian Biaya modal menurut Awat (1999) dalam Kharisma (2006) adalah biaya modal didefinisikan sebagai biaya yang diperhitungkan karena penggunaan modal tertentu, baik biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh modal tersebut terpaksa maupun biaya yang diperhitungkan selama penggunaan modal tersebut. Biaya modal adalah tingkat pengembalian yang harus dihasilkan oleh in ve s ta s i pe r us a ha a n proyek a ta s u nt u k mempertahankan nilai per saham. Biaya modal juga dianggap sebagai tingkat pengembalian yang diinginkan Model Ohlson oleh Keterangan: Pt : Harga saham per periode Bt :Nilai buku per lembar saham periode t Xt+1 : Laba persaham pada periode t+1 r : Biaya modal ekuitas Dalam mengestimasi biaya modal ekuitas Botoson (1997) dalam Utami (2005) menggunakan model Ohlson. Model ini digunakan dalam menghitung ekspektasi biaya modal ekuitas dengan menggunakan estimasi laba per lembar saham untuk periode empat tahun ke depan (t=4) dan memakai data forecast laba dipublikasikan per oleh saham value yang line. Indonesia publikasi data forecast laba persaham tidak ada, oleh karena itu untuk estimasi laba menggunakan Alasan untuk per random saham walk menggunakan model random walk dengan model. estimasi karena model Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 Di 50 tersebut digunakan sebagai alternatif dengan model random walk seperti pada dalam mengukur prakiraan laba. persamaan Untuk mengestimasi laba per lembar (2). saham, pada periode t+1 digunakan matematis ke persamaan (3) menjadi: Setelah disederhanan secara model random walk sebagai berikut : Penelitian ini menggunakan model Keterngan : yang sama dengan penelitian terdahulu E (Xt+1): Estimasi laba per lembar baik dalam proksi manajemen laba saham pada periode t+1 dengan akrual modal kerja terhadap Xt penjualan maupun biaya modal ekuitas : Laba per lembar saham aktual pada periode t dengan model ohlson dengan alasan _ : Drift term yang merupakan rata- karena untuk mengkaji kembali pengaruh rata perubahan laba per lembar saham manajemen laba dan ukuran perusahaan selama 5 tahun terhadap biaya modal ekuitas Untuk tujuan estimasi laba satu tahun perusahaan manufaktur yang terdaftar di ke depan (t+1) digunakan data rata-rata BEI pada periode 2010-2012. perubahan laba per lembar saham untuk Manajemen Laba lima tahun atau sejak go public jika emiten belum genap perusahaan lima publik. pada Menurut Ratna Dewi (2003) tahun menjadi dalam Novianty (2009), manajemen Dengan demikian laba adalah cara menyajikan laba yang estimasi biaya modal ekuitas pada disesuaikan persamaan (1) dapa t disederhanakan diinginkan menjadi sebagai berikut: melalui pengelolaan dengan manajer tujuan yang yang dilakukan akrua l. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Copeland (1968) dalam Utami (2005) Xt+1 = laba per saham periode t+1 mendefinisikan manajemen laba sebagai, yang "some ability to increase or decrase diestimasi reported net Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 51 income at will" ini artinya manajemen laba D HL: Perubahan hutang lancar pada akhir mencakup periode t usaha manajemen untuk memaksimumkan meminimumkan laba atau D Kas Perubahan kas dan ekuivalen kas termasuk pada akhir periode t perataan laba sesuai yang diinginkan Proksi perusahaan. digunakan untuk dalam penelitian ini Untuk mendeteksi ada tidaknya manajemen yang akan adalah model spesifikasi akrual yaitu manajemen laba maka pengukuran atas akrual akrual adalah hal yang sangat penting digunakan dalam penelitian Wiwik (2005). untuk diperhatikan. Total akrual adalah Menurut Peasnell et al (2000) dalam selisih antara laba dan arus kas yang Wiwik (2005) penggunaan modal kerja berasal dari aktivitas operasi. Total akrual lebih tepat. Proksi yang digunakan dalam dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu: penelitian ini adalah rasio akrual modal (1) kerja bagian akrual yang memang modal kerja dengan yang penjualan. juga Alasan sewajarnya ada dalam proses penyusunan digunakan penjualan sebagai deflator laporan akrual keuangan, disebut normal modal kerja adalah karena accruals atau non discretionary accruals, manajemen laba banyak terjadi di a k un dan (2) bagian akrual yang merupakan pe njua la n data akuntansi yang disebut dengan te la h diungkapkan oleh Nelson et al abnormal accruals atau discretionary (1994) accruals (Utami 2005). DeAngelo (1986) menjadi rasio antara Rumus untuk menghitung manajemen laba perubahan adalah: penjualan. Manajemen Laba (ML) = Akrual Modal Kerja Penjualan Akrual modal kerja = arus kas dari aktivitas operasi Rumus Akrual Modal Kerja = D AL - D HL - D Kas Keterangan: D AL: Perubahan aktiva lancar pada periode akhir periode t s e ba ga im a na yang ya ng memodifikasi total model akrual dengan 2.1.3 Ukuran Perusahaan Ukuran suatu perusahaan skala diklasifikasikan adalah dimana dapat besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, nilai penjualan dan kapitalisasi pasar. Menurut Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 52 Murni (2004) dalam Lutfi dan Isroah (2013), penelitian ini dapat digambarkan pada ukuran perusahaan merupakan ketersedian gambar sebagai berikut: informasi. Pendapat lain dikemukakan oleh Ukuran perusahaan merupakan variabel yang dipertimbangkan dalam banyak penelitian keuangan. Hal ini Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Manajemen H1 Laba Ukuran Perusahaan Biaya Modal Ekuitas (Cost of Equity Capital) H2 disebabkan dugaan banyaknya keputusan atau hasil keungan dipengaruhi oleh 2.3 Perumusan Hipotesis ukuran perusahaan. Menurut Said 2.3.1 Pengaruh Manajemen Laba Kelana (2005:274) dalam Lutfi dan terhadap Biaya Modal Ekuitas Isroah (2013), secara umum ukuran Manajemen laba merupakan upaya perusahaan diproksi dengan total asset. manajer Nilai total asset biasanya sangat besar mempengaruhi apabila dibandingkan dengan variabel dalam laporan keuangan dengan tujuan lainnya, ukuran untuk mengetahui kinerja investor dan dengan kondisi maka perusahaan variabel diperhalus perusahaan untuk informasiinformasi keuangan (Sri Sulistyanto, menggunakan Log Natural (LN) total 2008:6). Proksi yang digunakan dalam asset agar mengurangi peluang terjadinya penelitian adalah akrual modal kerja heteroskedastisitas. seperti yang dilakukan oleh Wiwik 2.2 Kerangka Teoritik Utami (2005) yaitu akrual modal kerja Pada penelitian ini permasalahan yang terhadap penjualan. Alasan manajemen akan pengaruh laba menyebabkan banyak informasi manajemen laba dan ukuran perusahaan yang harus diungkapkan oleh perusahaan terhadap biaya modal ekuitas. Variabel sehingga independen dalam penelitian ini adalah meningkatnya manajemen dikeluarkan diangkat laba adalah (x1) dan ukuran berakibat terhadap biaya oleh yang perusahaan perusahaan (x2), sedangkan variabel untuk dependennya publik, dimana biaya modal ekuitas adalah biaya modal ekuitas (y). Kerangka pemikiran dalam menyediakan merupakan tarif informasi diskonto Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 53 bagi yang digunakan oleh investor untuk BAB III menilaitunaikan arus kas dimasa yang METODOLOGI PENELITIAN akan datang. 3.1 Tujuan Penelitian H1 Manajemen Laba berpengaruh Tujuan penelitian ini adalah untuk positif dan signifikan terhadap Biaya pengujian hipotesis dan menjelaskan Modal Ekuitas. hubungan 2.3.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan yang terhadap Biaya Modal Ekuitas menggunakan : Ukuran perusahaan diteliti. variabel-variabel Penelitian ini pendekatan dapat kuantitatif yang merupakan penekanan didefinisikan sebagai ukuran ketersediaan pada pengujian teori melalui pengukuran informasi. Semakin besar perusahaan variabel penelitian dengan angka dan maka semakin besar pula biaya yang melakukan analisis data dengan prosedur dikeluarkan statistik. perusahaan memberikan sehingga juga antara informasi akan untuk bagi publik berdampak pada 3.2 Objek dan Ruang Lingkup Penelitian meningkatnya biaya modal ekuitas. Studi Objek penelitian dalam penelitian yang dilakukan oleh Botoson (1997) dalam ini adalah manajemen laba, ukuran Utami (2005) memberikan hasil bahwa perusahaan dan biaya modal ekuitas ukuran perusahaan pada pengaruh yang mempunyai manufaktur yang terhadap terdaftar di Bursa Efek Indonesia. perusahaan Data yang digunakan dalam penelitian ini berskala besar aka n lebih m uda h diambil dari laporan keuangan perusahaan memperoleh pinjaman dibandingkan manufaktur yang terdaftar di BEI periode dengan perusahaan kecil. tahun 2010 2012, yang telah diaudit H2 Ukuran Perusahaan berpengaruh karena informasi yang diberikan dari positif dan ssignifikan terhadap laporan keuangan perusahaan yang Biaya Modal Ekuitas telah diaudit dapat diandalkan untuk biaya : modal signifikan perusahaan ekuitas, - H3 : Manajemen Laba dan Ukuran pengambilan keputusan investasi oleh Perusahaan investor. berpengaruh positif dan signifikan terhadap Biaya Modal Ekuitas Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 54 Jenis data yang digunakan dalam Populasi dalam penelitian ini adalah penelitian ini adalah termasuk ke dalam seluruh jenis data sekunder. Data sekunder terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun adalah 2010 sampai tahun 2012. Sampel adalah jenis data penelitian yang perusahaan manufaktur diperoleh peneliti secara tidak langsung perusahaan melalui media perantara (diperoleh dan industri dicatat oleh pihak lain). Data sekunder beberapa kriteria. Dari populasi tersebut umumnya berupa bukti, catatan atau kemudian dipilih beberapa perusahaan laporan historis yang telah tersusun untuk dijadikan dalam arsip yang dipublikasikan dan tidak Untuk memperoleh dipublikasikan. penulis Data sekunder yang digunakan manufaktur barang pada yang konsumsi sampel dengan penelitian. sampel menggunakan purposive sektor tersebut metode sampling. Purposive dalam penelitian ini adalah berupa data sampling adalah tipe pemilihan sampel sekunder yang terdapat di Bursa Efek secara tidak acak yang informasinya Indonesia. diperoleh Data sekunder eksternal dengan menggunakan adalah data sekunder yang umumnya pertimbangan disusun selain disesuaikan dengan tujuan atau masalah yang penelitian). Elemen populasi yang dipilih peneliti oleh suatu dari entitas organisasi bersangkutan. informasi 3.3 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan kuantitatif menggunakan (umumnya sebagai sampel dibatasi pada elemenelemen metode tertentu teknik-teknik yang dapat berdasarkan memberikan pertimbangan tertentu. Sampel dipilih berdasarkan kriteria dengan sebagai berikut: statistik 1. Perusahaan manufaktur pada sektor tertentu untuk mendapatkan kesimpulan industri dan membuktikan adanya pengaruh antara terdaftar di Bursa Efek Indonesia variabel selama periode 2010 2012 dan independen dan variabel konsumsi yang - dependen pada penelitian ini. 3.4 Populasi dan Sampling barang memiliki tahun buku 31 Desember. 2. Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki data ekstrim dan nilai Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 55 buku ekuitas negatif. Karena telah di modifikasi oleh Utami (2005). perusahaan yang mempunyai nilai Rumus buku ekuitas negatif berarti perhitungan biaya modal ekuitas insovent, adalah sebagai berikut: sehingga dapat yang digunakan dalam mengakibatkan kondisi sampel yang tidak homogen. Keterangan : 3.5 Operasional Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen dan variabel independen. 3.5.1 Variabel r Bt : nilai buku per lembar saham periode t X Terikat t+1 : laba (Dependent Variable) Variabel dependen : biaya modal ekuitas t+1 terikat merupakan atau variabel variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. variabel dependen dalam penelitian ini P : harga t Variable) Variabel a. Deskripsi Konseptual hasil minimum yang dihasilkan oleh dana yang diinvestasikan dalam suatu proyek. b. Definisi Operasional ekuitas adalah variabel investor lain. Dalam penelitian ini variabel independen antara lain: a. Manajemen Laba (ML) Definisi Konseptual Manajemen laba adalah dihitung berdasarkan tingkat diskonto yang dipakai atau menjelaskan atau mempengaruhi variabel 1) Salah satu cara untuk mengukur biaya modal bebas independen adalah variabel yang dapat Biaya Modal Ekuitas adalah tingkat atas pasar saham pada periode t 3.5.2 Variabel Bebas (Independent adalah biaya modal ekuitas. perusahaan per lembar saham pada periode untuk menilaitunaikan future cash flow. Biaya model ekuitas di proksi dengan menggunakan model olshon yang mana r = (Bt + Xt + 1 - Pt) Pt jer perus ahaan untuk mempengaruhi informasiinformasi dalam laporan keuangan dengan tujuan untuk mengelabuhi Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 upaya 56 2) stakeholder yang ingin mengetahui ditransformasi menggunakan Log kinerja dan kondisi perusahaan. Natur al . Said Ke lana (2005:274). Definisi Operasional Pada penelitian 3.6 Teknik Analisis Data ini penulis Penelitian ini menganalisa menggunakan model spesifik akrual pengaruh yaitu ukuran perusahaan terhadap biaya manajemen laba diproksi manajemen modal dengan penjualan yang digunakan manufaktur. Periode penelitian ini dalam penelitian Utami (2005). adalah 2010-2012. Metode analisis Rumus untuk menghitung manajemn yang digunakan dalam penelitian ini laba adalah: adalah Model BME = ± + ±1 MLaba + ±2 UP +µ aktivitas operasi Keterangan : Data akrual modal kerja dapat diperoleh dari Laporan Arus Kas dari aktivitas operasi, sehingga investor dapat langsung memperoleh data tersebut tanpa perhitungan berganda. adalah sebagai berikut: Kerja Penjualan Akrual modal kerja = arus kas dari melakukan perusahaan regresi berganda dalam penelitian ini Akrual Modal (ML) = regresi pada dan berdasarkan rasio akrual modal kerja Manajemen Laba ekuitas laba yang rumit. Semua pihak sepakat bahwa modal kerja BME : biaya modal ekuitas ± : konstanta MLaba : proksi manajemen laba UP : proksi ukuran perusahaan ± 1, ± 2 : koefisien regresi µ : error adalah dana yang diperlukan untuk operasi sehari-hari, Suad Husnan (2002:178) b. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah besar kecilnya perusahaan dilihat dari nilai equity, nilai penjualan atau nilai total asset/ aktiva. Dalam penelitian ini menggunakan proksi total asset yang 3.7 Pengujian Asumsi Klasik Salah satu menggunakan syarat untuk persamaan regresi berganda adalah terpenuhinya asumsi klasik. Untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang tidak bias dan efisien (Best Linear Unbias Estimator/BLUE) dari Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 bisa 57 satu persamaan regresi berganda dengan variabel bebas. Identifikasi metode kuadrat terkecil (Least Squares ) statistik untuk menunjukkan perlu dilakukan pengujian untuk tidaknya gejala multikolinearitas dapat mengetahui yang dilakukan dengan melihat nilai VIF persyaratan (Variance Inflation Factor). Indikasi model regresi dihasilkanmemenuhi asumsi klasik. Uji asumsi meliputi: secara ada adanya multikolinearitas yaitu apabila nilai VIF lebih dari 10. Sebaliknya apabila nilai VIF kurang dari 10 maka 3.7.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas adalah pengujian tidak terjadi multikolinearitas. mngenai kenormalan distribusi data, uji 3.7.3 Uji Heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, Dikarenakan uji heterokedastisitas variabel bertujuan untuk menguji apakah dalam pengganggu atau residual memiliki model regresi terjadi ketidaksamaan distribusi normal. Menurut Ghozali varians (2011) uji normalitas bertujuan untuk pengamatan menguji apakah dalam model regresi, maka variabel pengganggu atau residual memiliki heterokedastisitas distribusi normal. Normalitas dapat dilakukan dideteksi Glejser. Dasar pengambilan keputusan : dengan melakukan uji nonparametrik K-S terhadap nilai residual a. dari ke untuk dengan residual satu pengamatan lain menguji adanya lainnya dapat menggunakan uji Apabila koefisien parameter beta persamaan regresi, dengan hipotesis pada dari persamaan regresi signifikansi tingkat signifikansi 0.05 dimana : secara a. Ho : p>0.05 data residual heterokedastisitas berdistribusi normal. berdistribusi normal terjadi pada data b. Apabila probabilitas nilai test tidak signifikan s e c a ra s ta tis tik, ma ka tida k 3.7.2 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi adanya maka empiris yang diestimasi. b. Ho : p<0.05 data residual tidak ditemukan statistik, korelasi antar te r ja di heterokedastisitas pada data empiris yang diestimasi. 3.7.4 Uji Autokorelasi Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 58 Uji autokorelasi bertujuan menguji variabel (MLaba dan UP) terhadap apakah dalam model regresi linear ada variabel dependen (BME). Dilakukan uji korelasi antara kesalahan pengganggu F, uji T 2 pada periode t dengan kesala han pengga nggu (sebelumnya). pa da periode Untuk dan koefisien determinasi (R t-1 mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan uji statistik melalui uji Durbin-Watson (DW test). data dilakukan dengan menggunakan program aplikasi Statistical Package for Social Sciences (SPSS). Dengan pengambilan keputusan : a. Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound (du) dan (4du) maka koefisien autokorelasinya HASIL Bila nilai DW lebih rendah dari batas bawah atau lower bound (dl) maka koefisien autokorelasi > 0, berarti ada autokorelasi positif, c. Bila nilai DW lebih besar (4dl) maka koefisien autokorelasi < 0, berarti ada autokorelasi negatif, dan d. Bila DW terletak antara d dan dl atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. 3.8 Hipotesis Statistik Analisis data yang digunakan dalam penelitan ini adalah analisis regresi berganda (multiple regression), yaitu alat analisis untuk mengetahui pengaruh DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Tujuan dari penelitian ini adalah = 0, berarti tidak ada autokorelasi, b. PENELITIAN untuk mengetahui pengaruh manajemen laba dan ukuran perusahaan terhadap biaya modal ekuitas. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan menggunakan metode purposive sampling untuk pengambilan sampel. Berdasarkan data yang didapat dari BEI selama periode 2010 sampai 2012, terdapat 27 sampel yang memenuhi kriteria. Berikut daftar perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian dapat dilihat pada: K r i t e r Perusahaan Manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2010 2012 Jumlah Perusahaan 35 Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 antara 59 Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai 8 buku ekuitas negatif Perusahaan manufaktur yang tidak lengkap dan tidak memiliki tahun buku 31 (1) Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda diatas maka dapat diketahui model regresi yang terbentuk antara (7) Desember manajemen laba dan ukuran perusahaan terhadap biaya modal ekuitas. Jumlah sampel 27 Jumlah sampel tahun 2010 2012 (3 x 27) 81 BME = 2.956 - 2.280 MLaba - 0.107 UP + µ keterangan: BME : Biaya Modal Ekuitas Dikarenakan peneliti mengambil waktu penelitian selama tiga tahun yaitu tahun 2010, 2011 dan 2012 maka berdasarkan jumlah sampel tersebut dikalikan dengan tiga sehingga menghasilkan jumlah sampel pengamatan sebanyak 81 sampel perusahaan. MLaba: Manajemen Laba UP : Ukuran Perusahaan Penjelasan dari persamaan diatas adalah sebagai berikut: a. Konstanta sebesar 2.956 artinya bahwa 4.2 Pengujian Hipotesis 4.2.1 Hasil Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak di uji atau tidak. Uji asumsi klasik dapat memastikan apakah data yang diteliti terdistribusi dengan normal, serta terbebas dari m u l t i k o l i n e a r i t a s , autokorelasi dan heterokedastisitas. Jika keseluruhan syarat terpenuhi maka model analisis ini layak untuk digunakan. 4.2.1.4 Analisis Regresi Linear Berganda Analisis berganda yang digunakan dalam penelitian ini untuk melakukan pengujian hipotesis adalah regresi berganda seperti yang dituliskan berikut ini: BME = ± + ±1 MLaba + ±2 UP + µ jika semua variabel independen (manajemen laba dan ukuran perusahaan) dianggap konstan, maka rata-rata biaya modal ekuitas akan naik sebesar 2.956 satuan. Koefisien regresi variabel manajemen laba menunjukan arah yang berlawanan dengan variabel biaya modal ekuitas sebesar -2.280, hal ini menyatakan bahwa jika variabel lain bernilai konstan dan manajemen laba mengalami kenaikan 1, maka biaya modal ekuitas akan mengalami penurunan sebesar 2.280. Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 60 Koefisien regresi variabel ukuran signifikansi sebesar 0.000. karena perusahaan menunjukan arah yang profitabilitas Fhitung 0.000 lebih kecil dari 0.05 berlawanan dengan variabel biaya modal dan Fhitung > Ftabel (17.749>3.14), ekuitas sebesar -0.107, artinya jika variabel maka independen lain bernilai konstan dan disimpulkan bahwa persamaan regresi ukuran perusahaan mengalami kenaikan dinyatakan signifikan. Sehingga variabel 1, maka biaya modal ekuitas akan manajemen laba dan ukuran perusahaan mengalami penurunan sebesar 0.107 4.2.2 secara Pengujian Hipotesis signifikan terhadap variabel biaya modal 4.2.2.1 Hasil Uji Statistik (F-test) ekuitas atau dengan kata lain pengujian H0 Uji statistik F digunakan untuk menguji secara hubungan bersama-sama variabel bebas dari hasil tersebut bersama-sama dapat berpengaruh ditolak dan Ha diterima. 4.2.2.2 Uji Simultan (T-test) dengan Uji statistik t digunakan untuk menguji variabel terikat. Pengukuran yang secara parsial pengaruh variabel-variabel digunakan adalah perbandingan Ftabel dengan bebas terhadap variabel terikat. Fhitung, untuk itu dibentuklah hipotesis Pengukuran yang dipakai adalah dengan sebagai berikut: menggunakan perbandingan Ho :semua variabel bebas secara simultan tidak mempengaruhi varaibel terikat. Ha :semua variabel bebas secara dengan thitung. Untuk itu dibutuhkan hipotesis sebagai berikut: H 0 : va r ia be l be ba s s e c a r a pa r s ia l t ida k mempengaruhi variabel simultan mempengaruhi variabel terikat terikat. Ha : variabel bebas Jika Ftabel > Fhitung maka Ho diterima dan Ha ttabel secara parsial mempengaruhi variabel terikat. ditolak atau bila Ftabel< Fhitung maka Ha Jika ttabel > thitung maka H0 diterima diterima dan Ho ditolak dengan taraf dan Ha ditolak atau bila ttabel < thitung maka signifikansi 5% maka Ftabel sebesar 3,14. Ha diterima dan H0 ditolak dengan Berdasarkan hasil uji ANOVA atas uji F, diperoleh regresi sebesar Fhitung dari model 17.749 dengan tingkat signifikansi 5% ttabel sebesar 1.99714 4.2.2.2.1 Pengujian Hipotesis 1 Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 61 Hipotesis pertama yang diajukan terikat yang dapat dijelaskan oleh suatu (H1) pada penelitian ini menyatakan model regresi. Artinya dengan mengukur bahwa berpengaruh koefisien determinasi dapat diketahui positif signifikan terhadap biaya modal besar kecilnya pengaruh variabel bebas ekuitas. Berdasarkan hasil uji t yang terhadap variabel terikat. disajikan dalam Tabel 4.11, variabel Berdasarkan tabel diatas, nilai koefisien manajemen laba memiliki t hitung = determinasi (Adjusted R Square) adalah -3.870 dengan tingkat signifikansi 0.333, ini menunjukan bahwa 33,3% sebesar 0.000. Hal ini menunjukan variasi bahwa thitung > ttabel (3.870 > 1.99714) dijelaskan oleh variasi dari variabel dengan tanda negative (-) dan signifikan independen, yaitu manajemen laba dan kurang dari 0.05 (0.000 > 0.05), sehingga ukuran perusahaan, sedangkan sisanya hipotesis H1 ditolak. (100% 33.3% = 66.7%.) dijelaskan oleh 4.2.2.2.2 Pengujian Hipotesis 2 faktor-faktor manajemen laba ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap biaya modal ekuitas. Berdasarkan hasil uji t yang terdapat pada tabel ekuitas dapat selain variabel independen di luar model tersebut). 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 4.3.1 Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Biaya Modal Ekuitas Pengaruh manajemen laba terhadap biaya modal ekuitas adalah perusahaan memiliki t hitung sebesar - negatif dan signifikan. Koefisien 3.761 dengan tingkat signifikansi sebesar regresi 0.000. bahwa menunjukan bahwa manajemen laba thitung>ttabel (3.761>1.99714) dengan mempunyai arah koefisien negatif. Hal tanda negatif (-) dan signifikansi kurang ini berarti kenaikan manajemen laba dari 0.05 (0.015<0.05) sehingga H2 sebesar ditolak. menurunkan 4.2.2.3 Uji Koefisien Determinasi (R 2) sebesar 2.280 satuan dengan asumsi ini variabel lain ukuran hal 4.11 modal - Hipotesis 2 dalam penelitian ini adalah biaya menunjukan Koefisien determinasi mengukur diper oleh satu biaya -2.280 ya ng satuan akan modal ekuitas faktor-faktor yang lain tetap. seberapa besar prosentase dari variabel Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 62 Hasil uji koefisien regresi diperoleh digunakan oleh investor untuk t-hitung - 3.870 dengan signifikansi menilaitunaikan arus kas dimasa yang 0.000. Apabila dibandingkan dengan t- akan datang. Selain itu pengaruh tabel tingkat negatif disebabkan oleh pihak manajer signifikansi 0.05. maka t-hitung mutlak yang melakukan manajemen laba dengan lebih besar dari t-tabel dan signifikansi tujuan menunjukan kinerja keuangan yang t-hitung lebih kecil dari tingkat signifikansi baik sehingga prospek perusahaan terlihat yang diharapkan (0.000 < 0.05). baik Dalam lampiran perhitungan terlihat rendah. bahwa rata-rata perusahaan melakukan menyebabkan tingkat cost of equity manajemen laba, hal ini dibuktikan pada juga rendah. Hal ini menyebabkan saat manajemen laba naik biaya modal kemampuan ekuitas menurun. Statatistik Deskriptif membayar ini mendukung arah pengaruh yang sebagai kewajibannya tiap tahun rendah. negatif antara manajemen laba terhadap Apabila perusahaan tidak bisa membayar biaya modal ekuitas. Dalam hal ini beban bunga pinjamannya saja, terlebih perusahaan yang melakukan praktik hutang pokok, maka semakin bertambah manajemen laba akan menurunkan beban perusahaan ta hun be r ja la n ke biaya modal ekuitas. Sehingga hipotesis ta hun s e te la hn ya da n pengembalian yang atas sebesar 1.99714 menyatakan berpengaruh positif pada manajemen dan laba dan menunjukan Risiko risiko yang yang rendah perusahaan beban inventaris bunga yang untuk pinjaman ditanam oleh signifikan investor juga semakin rendah sehingga terhadap biaya modal ekuitas ditolak. investor akan mengalami kerugian atas Variabel investasi yang dilakukan diperusahaan. manajemen laba memiliki koefisien regresi negatif (-) hal ini disebabkan karena belum dengan apa yang diungkapkan oleh mengantisipasi dengan benar informasi Utami (2005) yang menyatakan bahwa, yang terkait dengan akrual modal manajemen laba menyebabkan banyak kerja informasi yang harus diungkapkan oleh sebagai investor Hasil penelitian ini tidak sejalan proksi manajemen laba padahal cost of equity capital perusahaan, merupakan terhadap tarif diskonto yang sehingga berakibat meningkatnya biaya-biaya Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 63 yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk ukuran menyediakan informasi bagi publik koefisien negatif yang berarti kenaikan (biaya ukuran perusahaan satu satuan akan modal ekuitas), tetapi hasil perusahaan mempunyai arah penelitian ini sesuai dengan penelitian menurunkan yang dilakukan oleh Regina (2012) yang sebesar 0.107 satuan dengan asumsi menyatakan faktor-faktor yang lain tetap. bahwa berpengaruh ekuitas Berdasarkan hasil uji koefisien terhadap biaya modal ekuitas, Sehingga regresi diperoleh t-hitung sebesar - dapat dikatakan bahwa investor belum 3.761 mengantisipasi dengan benar informasi apabila dibandingkan dengan ttabel yaitu yang terkait dengan akrual modal kerja 1.99714 pada tingkat signifikansi 0.05, sebagai proksi manajemen laba padahal berarti t-hitung mutlak lebih besar dari t cost of equity capital merupakan tarif tabel dan signifikansi t-hitung lebih diskonto yang digunakan oleh investor kecil dari tingkat signifikansi yang untuk menilaitunaikan arus kas dimasa diharapkan. Pada statistik deskriptif yang akan datang. Jadi semakin tinggi menunjukkan bahwa rata-rata ukuran rasio terhadap perusahaan penjualan (proksi manajemen laba), maka manufaktur semakin rendah cost of equity capital. konsumsi dalam kurun waktu 2010- 2012 Hasil yaitu 28.2411 dan rata-rata biaya modal penelitian ini dan laba modal signifikan akrual negatif manajemen biaya kerja sejalan dengan dengan signifikansi 0.000. — pada sektor industri modal (2013). menunjukan bahwa semakin besar 4.3.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan perusahaan maka semakin rendah biaya Terhadap yang harus dikeluarkan perusahaan untuk Pengaruh ukuran perusahaan terhadap biaya modal ekuitas adalah negatif dan signifikan. Koefisien -0.1473. barang penelitian yang dilakukan oleh Raka Biaya Modal Ekuitas ekuitas perusahaan menyediakan hal informasi ini bagi investor. Dalam statistik deskriptif tersebut mendukung arah antara pengaruh ukuran yang regresi dari pengelolahan data adalah negatif perusahaan sebesar -0.107 menunjukan bahwa terhadap biaya modal ekuitas. Dimana Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 64 semakin besar perusahaan maka semakin memberikan dampak menurunnya cost of rendah biaya modal ekuitasnya dan capital perusahaan. Selain itu tidak semua sebaliknya. Sehingga hipotesis yang perusahaan besar meningkatkan biaya perusahaan modal ekuitasnya, bahkan sebaliknya signifikan perusahaan kecil akan meningkatkan terhadap biaya modal ekuitas ditolak. pengeluaran biaya yang besar untuk Variabel ukuran perusahaan memiliki menyediakan informasi yang dibutuhkan koefisien negatif (-) hal ini menunjukkan oleh bahwa berakibat menyatakan ukuran berpengaruh positif dan semakin besar ukuran publik (investor), pada sehingga meningkatnya biaya perusahaan (size) maka semakin kecil modal ekuitas. biaya modal ekuitas. Perusahaan kecil lebih berisiko dalam Penelitian dengan tingkat pengembalian penelitian yang dilakukan Diamond dan dengan perusahaan verrecchia (2001) dalam Febrian (2007) dikarenakan menunjukan bahwa pada perusahaan besar perusahaan kecil mengandung risiko dengan total risiko yang ditanggung operasi yang lebih besar dan cenderung oleh lebih sensitif terhadap kecenderungan investor ini sejalan lebih besar, akan dibandingkan besar, hal pengalaman bisnis besar (peningkatan harga saham) sebagai perusahaan kecil lebih mengandalkan hasil dari peningkatan pengungkapan daya pembiayaan serap yang besar dari intutisional dibandingkan dengan perusahaan besar, ini akan memberikan keuntungan yang sehingga lebih besar ketika perusahaan mengurangi yang lebih pada jumlah laba dan arus kas, asimetri informasi dengan menerbitkan yang diartikan sebagai risiko yang lebih suatu besar. sehingga menurunkan cost of capitalnya juga lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil. informasi pada asimetri perusahaan besar melalui menyebabkan Selain hutang variabilitas penelitian yang dilakukan oleh Febrian ba hw a dan yang m e m buktika n uk ur a n pe r us a ha a n mempunyai pengaruh negatif terhadap Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 itu Hasil penelitian ini sejalan dengan (2007) Pengurangan menurun. bisnis mendapatkan keuntungan per saham yang pengungkapan yang ini 65 cost of equity capital. Hal ini menunjukan 4.3.3 Pengaruh Manajemen Laba dan bahwa semakin besar total aktiva yang Ukuran dimiliki perusahaan semakin kecil cost of Terhadap equity capital-nya dan hasil penelitian ini Ekuitas konsisten yang Dalam pengujian hipotesis (H3) dilakukan sebelumnya oleh Murni (2004) dengan uji F, didapatkan nilai F hitung yang sebsesar dengan penelitian membuktikan besar ukuran bahwa semakin perusahaan Perusahaan Biaya 17.749 Modal dengan tingkat akan signifikansi 0.000. hal ini menunjukan menurunkan biaya modal ekuitasnya. bahwa manajemen laba dan ukuran Selain itu penelitian ini juga sejalan perusahaan dengan hasil penelitian yang dilakukan berpengaruh Nurkholis (2014) yang menyatakan bahwa terhadap cost of equity capital . ukuran perusahaan berpengaruh negatif Sehingga terhadap biaya modal ekuitas, hal ini memperhatikan manajemen laba dan disebabkan karena tidak semua perusahaan ukuran perusahaan dalam tindakan biaya besar modal ekuitas. meningkatkan ekuitas. biaya Bahkan modal sebaliknya, Hasil secara simultan secara statistik perusahaan uji koefisien akan determinasi perusahaan kecil akan meningkatkan merupakan uji yang menjadi landasan biaya besar yang dikeluarkan oleh diterimanya perusahaan adjusted R2 yang menjadi tolak ukur informasi untuk bagi menyediakan Pada uji tersebut, hasil sehingga pengaruh variabel independen secara berdampak pada meningkatnya biaya simultan menunjukan hasil 0.333. hal ini modal berarti ekuitas. publik H3. Dengan penjelasan sebanyak variabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dependen kurangnya dalam dipengaruhi oleh mengambil keputusan terhadap hasil independen, sedangkan ke ua nga n ya ng dipe nga r uhi ole h dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ukur a n perusahaan. Baik perusahaan dijelaskan dan tidak diteliti berdasarkan besar maupun kecil dapat memberikan model regresi penelitian ini. Faktor- keuntungan bagi investor. faktor dugaan investor lain dapat 33.3% dijelaskan tersebut variabel-variabel 66.7% dapat lagi berupa Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 dan 66 asimetri informasi, pengungkapan beta sukarela, saham, akrual modal kerja sebagai proksi karakteristik manajemen laba padahal cost of perusahaan, kualitas audit, dll. equity capital merupakan tarif diskonto ya n g d i gu n a ka n ole h KESIMPULAN DAN SARAN in ve s t o r u nt u k menilaitunaikan Kesimpulan arus kas dimasa yang akan datang Penelitian ini bertujuan untuk menguji 2. Berdasarkan hasil pengujian pengaruh manajemen laba dan ukuran hipotesis antara ukuran perusahaan perusahaan terhadap biaya modal ekuitas terhadap pada sektor bahwa terdapat pengaruh antara ukuran industry barang konsumsi yang terdaftar perusahaan terhadap biaya modal du Bursa Efek Indonesia periode tahun ekuitas. 2010 2012. Penelitian dilakukan selama ditunjukan 3 tahun dengan menghasilkan sampel terhadap biaya modal ekuitas. Jadi sebanyak 81 perusahaan. Berdasarkan semakin besar hasil perusahaan akan perusahaan manufaktur - penelitian dan analisis pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hipotesis modal Namun, ekuitas, arah yang berpengaruh negatif ukuran menurunkan biaya modal ekuitasnya. 5.2 Implikasi Penelitian ini menghasilkan beberapa hasil antara biaya pengujian manajemen laba implikasi yang diharapkan menjadi arahan untuk penelitian selanjutnya terhadap biaya modal ekuitas, bahwa berikut terdapat pengaruh antara manajemen penelitian ini : laba terhadap biaya modal ekuitas. 1. Manajemen laba berpengaruh negatif Namun, arah yang ditunjukan beberapa impliaksi dari terhadap biaya modal ekuitas, dapat berpengaruh negatif terhadap biaya diartikan modal ekuitas. Hal ini disebabkan meningkat maka biaya modal ekuitas karena belum menurun. Kondisi ini dikarenakan dengan benar investor kurang mengantisipasi adanya terkait dengan investor mengantisipasi informasi yang jika manajemen praktik manajemen laba Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 67 laba yang dilakukan oleh perusahaan sehingga mengakibatkan dependen yaitu biaya modal ekuitas. Variabel-variabel tersebut dapat berupa pengembalian atas inventaris yang asimetri ditanam oleh investor juga semakin pengungkapan rendah karakteristik perusahaan, kualitas sehingga investor akan mengalami kerugian atas investasi yang dilakukan diperusahaan. terhadap biaya modal beta saham, sukarela, audit, dll. b. Penelitian 2. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif informasi, berikutnya dapat melakukan pengambilan sampel bukan hanya dari perusahaan ekuitas, dapat diartikan jika semakin manufaktur besar ukuran perusahaan maka biaya lainnya seperti LQ45, real estate, modal perbankan maupun telekomunikasi. ekuitas semakin rendah. Kondisi ini dikarenakan tidak semua perusahaan biaya besar modal meningkatkan industri c. Bagi Investor, sebelum melakukan investasi di suatu perusahaan, Bahkan investor harus teliti dalam melihat kecil informasi akrual yang disajikan dalam akan meningkatkan biaya besar yang laporan keuangan perusahaan terkait dikeluarkan oleh perusahaan untuk dengan praktik manajemen laba menyediakan informasi bagi publik guna mengurangi kerugian yang akan sehingga ditanggung investor. sebaliknya, ekuitas. tetapi juga perusahaan berdampak pada meningkatnya biaya modal ekuitas. Bagi Perusahaan Go Publik 5.3 Saran berkewajiban mempublikasikan laporan Berdasarkan implikasi diatas ada beberapa keuangan saran memberikan informasi yang diperlukan yang diperlukan untuk secara mengembangkan penelitian selanjutnya. bagi Beberapa saran yang dimaksud sebagai laporan berikut: dipublikasikan a. M e n a m b a h v a r i a b e l l a i n a g a r berjalan dapat menggambarkan pengaruh variabel independen terhadap variabel pemakai berkala guna laporan keuangan, keuangan yang dalam diharapkan batas-batas tetap standar akuntansi yang berlaku umum dan jangan sampai melakukan tindakan Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 68 manajemen laba yang mengarah pada fraudental financial reporting yang dapat mengurangi tingkat kepercayaan para pemakai laporan keuangan. Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 69 DAFTAR PUSTAKA Asiah, Murni Siti. Pengaruh Luas Pengungkapan Sukarela dan Asimetri Informasi Terhadap Cost of Equity Capital pada Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol 7, No.2, 2004. Ashidiqi, M. Lutfi, Isroah. Pengaruh Manajemen Laba, Risiko Beta dan Ukuran Perusahaan Terhadap Biaya Modal Ekuitas. Jurnal Profita Edisi Mei 2013, hlm. 284-304 Fauziah, Nur, Djumingan dan Rosita. Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Biaya Modal Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Graduasi Vol. 24 Edisi 2010. Handayani, Sri dan Agusto DR. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi - Vol.1.No.1, 2009. Ifone, Regina Reizky. Pengaruh Asimetri Informasi dan Manajemen Laba Terhadap Cost of Equuity Capital pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol 1, No.1, Januari 2012. Imam Ghozali, 2011. Aplikasi Multivarietedengan Program IBM SPSS 19 Novianty, Ira. Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba dan Implikasinya Terhadap Biaya Modal Ekuitas (Studi Pada Kelompok P e r u s a h a a n Manufaktur di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Ekono Insentif Kopwil4, Volume 3 No.1, Juli 2009. Hal. 40-59. Said Kelana Asnawi & Candra Wijaya. 2005. Riset Keuangan: Pengujianpengujian Empiris. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sulistyanto, Sri. 2008. Manajemen Laba: Teori dan Model Impiris. Jakarta:PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Suad Husnan. 2002. Dasar-Dasar Mnajemen Keuangan. Edisi 3.Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Utami, Wiwik. Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Biaya Modal Ekuitas (Studi pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur), Makalah Simposium SNA VIII, hlm 100-108, 2005. www.idx.co.id www.yahoofinance.com www.sahamok.com http://ekonomi.kabo.biz/2011/06/pengertia n-pasarmodal.html. (Diakses tanggal 20 Maret 2014) http://meteoridindonesia.blogspot.com/201 1/09/pen garuh-manajemen-labadan-asimetri.html (Diakses tanggal Analisis 20 Maret 2014) http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/12 /30/hing ga-akhir-tahun-ojk-catat33-kasuspelanggaran-pasar-modal (Diakses tanggal 9 April 2014) http://inilah.com/read/detail.987452/tukarguingvallar-cost-of-capital-bumi-rendah. (Diakses tanggal 28 Mei 2014) Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1,Tahun 2015 70