Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.1

advertisement
PENGARUH MANAJEMEN LABA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP
BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Lisa Kurnia, M. Yasser Arafat
ABSTRACT
Lisa Kurnia, 2015. The influence of the earning management and firm size againts the cost
of equity capital at the manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange
2010-2012 period.
This research aimed to (1) find out the influence of the earning management againts the cost
of equity capital (COEC) at the manufacturing companies listed on the Indonesian Stock
Exchange 2010-2012 period, (2) find out the influence of companies size againts the cost of
equity capital (COEC) at the manufacturing companies listed on the Indonesian Stock
Exchange 2010-2012 period. The population in the research were manufacturing companies of
consumption goods industry which listed Indonesian stock exchange 2010-2012. Sample
selection technique used was purposive sampling method. The sample of this research
consist of 81 manufacturing company
The method used was multiple linear regression analysis. Based on the t test result show
that earnings management and company size significantly and negatively related to the cost
of equity capital.
Keywords: earnings management, company size, cost of equity capital .
BAB I
merupakan surat bukti pengakuan
Perusahaan membutuhkan dana baik
hutang
dari investor maupun kreditur dalam
obligasi. Penerbitan saham atau obligasi
menjalankan kegiatan operasionalnya.
tersebut
Pasar modal merupakan wadah yang
harus
mempertemukan pihak yang kelebihan/
pengembalian atas pemberian dana yang
memberikan dana dengan perusahaan
diberikan oleh investor dan kreditor.
yang membutuhkan dana. Untuk itu
Biaya yang dikeluarkan tersebut disebut
perusahaan dapat menerbitkan saham
biaya modal.
dari
perusahaan
mengakibatkan
mengeluarkan
penerbit
perusahaan
biaya
sebagai
atau obligasi yang akan diperjualbelikan
Menurut Healy dan Palepu (1993)
di pasar modal untuk memperoleh dana
dalam Utami (2005) ada tiga kondisi yang
dari pihak penyedia dana. Saham adalah
menyebabkan
surat bukti penyertaan modal pada
laporan keuangan tidak sempurna dan
perusahaan,
tidak transparan, yaitu : (1) dibandingkan
sedangkan
obligasi
komunikasi
melalui
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
45
dengan
investor,
memiliki
Cost of equity capital (biaya modal
informasi lebih banyak tentang strategi dan
ekuitas) adalah tingkat pengembalian yang
operasi bisnis yang dikelolanya, (2)
diinginkan oleh penyedia dana, baik
kepentingan manajer tidak selalu selaras
investor
dengan kepentingan investor
dan (3)
kreditur (cost of debt) dan berkaiatan
ketidaksempurnaan dari aturan akuntansi
dengan risiko investasi atas saham
dan audit.
perusahaan. Menurut Utami (2005)
Informasi
manajer
mengenai
(cost
of
equity)
maupun
perusahaan
dalam Ifone (2012) dijelaskan bahwa
sangatlah diperlukan untuk dijadikan
cost of equity capital adalah besarnya
dasar pertimbangan dalam pengambilan
rate yang digunakan investor untuk
keputusan,
mendiskontokan deviden yang diharapkan
dalam
melakukan
hal
ini
investasi
untuk
maupun
diterima di masa yang akan datang.
kredit pada perusahaan. Salah satu
Manajer seringkali melakukan
bentuk informasi yang dibutuhkan
beberapa tindakan agar laporan keuangan
oleh
keputusan,
perusahaan tampak terlihat bagus, hal ini
terutama bagi investor dan kreditur adalah
dikarenakan agar investor dan k r e d i t u r
laporan
tertarik
para
pengambil
keuangan
perusahaan.
melakukan
investasi
Laporan keuangan merupakan bagian
diperusahaannya.
utama dalam pelaporan yang dapat
biasanya dilakukan oleh manajer untuk
dijadikan sebagai sarana penting dalam
mempengaruhi
mengkomunikasikan
keuangan
pihak-pihak
yang
informasi
kepada
Tindakan
angka
adalah
pada
dengan
yang
laporan
melakukan
berkepentingan
manajemen
laba.
terhadap perusahaan baik pihak internal
merupakan
intervensi
maupun pihak eksternal. Selain itu, kasus
dalam
keterlambatan laporan juga sering terjadi,
keuangan eksternal sehingga dapat
hal ini menandakan bahwa terdapat
menaikan
masalah dalam laporan keuangan emiten,
akuntansi sesuai dengan kepentingan
sehingga memerlukan waktu penyelesaian
pelaksanaan manajemen tersebut.
yang cukup lama.
proses
atau
Manajemen
menyusun
laba
Manajemen
pelaporan
menurunkan
laba
Nelson et al. (2000) dalam Utami
(2005) meneliti praktik manajemen laba
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
46
oleh manajemen di Amerika Serikat
pengembalian
dan
penyebab
investor untuk mau menanamkan uangnya
auditor membiarkan manajemen laba
kembali diperusahaan, atau dikenal dengan
tanpa di koreksi. Dengan menggunakan
sebutan biaya modal ekuitas.
mengidentifikasikan
yang
diinginkan
oleh
data 526 kasus manajemen laba yang
Selain manajemen laba, ukuran
diperoleh dengan cara survey pada kantor
perusahaan juga mempengaruhi investor
akuntan publik yang tergolong the big
dalam menentukan tingkat pengembalian
five disimpulkan bahwa : (1) 60% dari
atas investasi yang dilakukan, karena
sampel melakukan usaha manajemen
ukuran perusahaan merupakan ukuran
laba yang berdampak pada meningkatnya
ketersedian
laba tahun berjalan, dan sisanya 40%
membuktikan bahwa
berdampak pada penurunan laba, (2)
ukuran perusahaan akan menurunkan
manajemen laba yang paling banyak
biaya modal ekuitasnya. Perusahaan besar
dilakukan adalah yang berkaitan dengan
biasanya memiliki total aktiva yang
cadangan, kemudian berdasarkan urutan
besar
frekuensi kejadian adalah : pengakuan
investor
pendapatan, penggabungan badan usaha,
modalnya pada perusahaan tersebut. Hal
aktiva tidak berwujud, aktiva tetap,
ini disebabkan karena perusahaan besar,
investasi dan sewa guna usaha.
return yang diharapkan akan diterima
informasi.
sehingga
Murni
(2004)
semakin
besar
dapat
untuk
menarik
menanamkan
Leuz et al (2003) dalam Utami
dimasa yang akan datang lebih besar
(2005) memberikan bukti empirik
dibandingkan perusahaan kecil. Selain
bahwa tingkat manajemen laba emiten
investor kreditur juga lebih percaya untuk
di Indonesia relatif tinggi dan tingkat
meminjamkan
proteksi terhadap investor yang rendah
perusahaan besar karena risiko atas
menimbulkan
kegagalan kredit akan semakin kecil.
investor
mempertimbangkan
manajemen
tingkat
pertanyaan,
laba
imbal
dipersyaratkan.
dalam
hasil
Tingkat
apakah
modalnya
kepada
proksi
Berdasarkan uraian diatas, penulis
menentukan
tertarik untuk melakukan penelitian
saham
imbal
yang
dengan
hasil
Manajemen
saham yang dipersyaratkan adalah tingkat
judul:
Laba
“Pengaruh
dan
Ukuran
Perusahaan Terhadap Biaya Modal
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
47
Ekuitas pada Perusahaan Manufaktur
biaya yang dikeluarkan untuk
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
membiayai sumber pembelanjaan
(BEI)”.
(source of financing).
5.
1.1 Identifikasi Masalah
di
Biaya
modal
ekuitas
dapat
Berdasarkan latar belakang masalah
dilakukan dengan dua cara, yaitu
atas,
laba
maka
penelitian
permasalahan
dapat
diidentifikasikan
ditahan
dan
mengeluarkan
saham baru.
sebagai berikut:
1.
Cost of equity capital
modal
2.
(biaya
ekuitas)
Penelitian dibatasi hanya melihat
adalah tingkat pengembalian yang
pengaruh manajemen laba dan ukuran
diinginkan oleh penyedia dana,
perusahaan terhadap biaya modal ekuitas
baik investor (cost of equity)
perusahaan manufaktur di Bursa Efek
maupun kreditur (cost of debt) dan
Indonesia dengan periode penelitian
berkaitan dengan risiko investasi
tahun 2010 sampai 2012 ekuitas.
atas saham perusahaan.
1.3 Perumusan Masalah
Cost of capital adalah rate yang
digunakan
investor
Berdasarkan pembatasan masalah
penelitian, maka permasalahan dalam
untuk
mendiskontokan
deviden yang diharapkan diterima
3.
1.2 Pembatasan Masalah
penelitian ini adalah:
1.
manajemen
di masa yang akan datang.
berpengaruh
Cost of capital adalah rate of return
modal ekuitas?
minimum
2.
Apakah
laba
terhadap
ukuran
biaya
perusahaan
suatu perusasahaan yang diukur
berpengaruh terhadap biaya modal
berdasarkan proporsi ekuitas dari
ekuitas?
seluruh
investasi
agar
mempertahankan
dapat
3.
har ga
Apakah manajemen laba dan
ukuran
pasar sekuritasnya.
4.
Apakah
perusahaan berpengaruh
terhadap biaya modal ekuitas?
Biaya modal ekuitas (cost of
1.4 Kegunaan Penelitian
capital)
1.
adalah
Kegunaan Teoritis
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
48
Penelitian ini diharapkan dapat
menambah
wawasan
mengantisipasi informasi akrual
dan
yang
didalam
pengetahuan mengenai pengaruh
keuangan
manajemen
laba
sehinggadapat
perusahaan
terhadap
dan
ukuran
biaya
modal
adanya
ekuitas.
2.
tersaji
emiten
dideteksi
praktik
manajemen
laba serta menambah wawasan
Kegunaan Praktis
a. Bagi
laporan
Peneliti
tentang
berguna
pengaruh
untuk
memberi gambaran secara jelas
bagaimana
penelitian
yang
bersifat empiris dilakukan.
Pengertian pasar modal secara umum
b. Bagi Institusi diharapkan dapat
memberikan
BAB II
adalah
suatu
sistem
keuangan
yang
tambahan
terorganisasi, termasuk didalamnya adalah
pengetahuan/ literarure yang
bank-bank komersial dan semua lembaga
nantinya
perantara
dapat
membantu
perkembangan
dibidang
keuangan,
serta
ilmu
keseluruhan surat-surat berharga yang
pengetahuan dibidang akuntansi
beredar. Pasar modal mempunyai dua
khususnya tentang manajemen
fungsi yaitu ekonomi dan keuangan. Di
laba, ukuran perusahaan, dan
dalam
biaya modal ekuitas.
menyediakan
c. Bagi
ma hasiswa
ekonomi,
pasar
modal
fasilitas
untuk
atau
memindahkan dana dari pihak yang
peneliti selanjutnya, penelitian
memiliki dana lebih (lender) ke pihak
ini
yang
diharapkan
memberikan
dapat
informasi
dan
membutuhkan
dana
(borrower).
Dengan menginvestasikan dananya lender
bahan referensi ataupun sebagai
mengharapkan
data pembanding
return dari penyerahan dana tersebut.
untuk
penelitian selanjutnya.
d. Bagi
Investor,
penelitian
adanya
imbalan
Sedangkan bagi borrower, adanya dana
ini
dari luar dapat digunakan untuk
berguna untuk membantu investor
usaha
mendapatkan
menunggu
dan
pengembangan usahanya tanpa
dana
dari
hasil
operasi
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
atau
49
perusahaannya.
Biaya
Model
modal
merupakan
Olshon
digunakan
untuk
suatu
mengestimasi nilai perusahaan dengan
konsep yang penting dalam analisis
mendasarkan pada nilai buku ekuitas
stuktur modal karena biaya modal itu
ditambah dengan nilai tunai dari laba
sendiri timbul akibat adanya penggunaan
abnormal.
sumber-sumber modal jangka panjang
dalam
stuktur
Penggunaan
modal
perusahaan.
sumbersumber
memerlukan
suatu
menghasilkan
modal
kombinasi
biaya
untuk
modal
yang
rendah dari masing-masing sumber
modal, untuk itu pihak manajemen
terlebih dahulu harus memahami dan
mengetahui konsep biaya modal tersebut.
Pengertian Biaya modal menurut
Awat (1999) dalam Kharisma (2006)
adalah biaya modal didefinisikan sebagai
biaya
yang
diperhitungkan
karena
penggunaan modal tertentu, baik biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh
modal
tersebut
terpaksa
maupun biaya yang
diperhitungkan
selama
penggunaan modal tersebut. Biaya modal
adalah tingkat pengembalian yang harus
dihasilkan
oleh
in ve s ta s i
pe r us a ha a n
proyek
a ta s
u nt u k
mempertahankan nilai per saham. Biaya
modal juga dianggap sebagai tingkat
pengembalian
yang
diinginkan
Model Ohlson
oleh
Keterangan:
Pt
: Harga saham per periode
Bt
:Nilai
buku
per
lembar
saham
periode t
Xt+1 : Laba persaham pada periode t+1
r
: Biaya modal ekuitas
Dalam
mengestimasi
biaya
modal ekuitas Botoson (1997) dalam
Utami
(2005)
menggunakan
model
Ohlson. Model ini digunakan dalam
menghitung ekspektasi biaya modal
ekuitas dengan menggunakan estimasi
laba per lembar saham untuk periode empat
tahun ke depan (t=4) dan memakai data
forecast
laba
dipublikasikan
per
oleh
saham
value
yang
line.
Indonesia publikasi data forecast laba
persaham tidak ada, oleh karena itu untuk
estimasi
laba
menggunakan
Alasan
untuk
per
random
saham
walk
menggunakan
model random walk
dengan
model.
estimasi
karena model
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
Di
50
tersebut digunakan sebagai alternatif
dengan model random walk seperti pada
dalam mengukur prakiraan laba.
persamaan
Untuk mengestimasi laba per lembar
(2).
saham, pada periode t+1 digunakan
matematis ke persamaan (3) menjadi:
Setelah
disederhanan
secara
model random walk sebagai berikut :
Penelitian ini menggunakan model
Keterngan :
yang sama dengan penelitian terdahulu
E (Xt+1): Estimasi laba per lembar
baik dalam proksi manajemen laba
saham pada periode t+1
dengan akrual modal kerja terhadap
Xt
penjualan maupun biaya modal ekuitas
: Laba per lembar saham aktual
pada periode t
dengan model ohlson dengan alasan
_
: Drift term yang merupakan rata-
karena untuk mengkaji kembali pengaruh
rata perubahan laba per lembar saham
manajemen laba dan ukuran perusahaan
selama 5 tahun
terhadap biaya modal ekuitas
Untuk tujuan estimasi laba satu tahun
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
ke depan (t+1) digunakan data rata-rata
BEI pada periode 2010-2012.
perubahan laba per lembar saham untuk
Manajemen Laba
lima tahun atau sejak go public jika emiten
belum
genap
perusahaan
lima
publik.
pada
Menurut Ratna Dewi (2003)
tahun
menjadi
dalam Novianty (2009), manajemen
Dengan
demikian
laba adalah cara menyajikan laba yang
estimasi biaya modal ekuitas pada
disesuaikan
persamaan (1) dapa t disederhanakan
diinginkan
menjadi sebagai berikut:
melalui pengelolaan
dengan
manajer
tujuan
yang
yang
dilakukan
akrua l.
Hal
yang sama juga diungkapkan oleh
Copeland (1968) dalam Utami (2005)
Xt+1 = laba per saham periode t+1
mendefinisikan manajemen laba sebagai,
yang
"some ability to increase or decrase
diestimasi
reported net
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
51
income at will" ini artinya manajemen laba
D HL: Perubahan hutang lancar pada akhir
mencakup
periode t
usaha
manajemen
untuk memaksimumkan
meminimumkan
laba
atau
D Kas Perubahan kas dan ekuivalen kas
termasuk
pada akhir periode t
perataan laba sesuai yang diinginkan
Proksi
perusahaan.
digunakan untuk dalam penelitian ini
Untuk mendeteksi ada tidaknya
manajemen
yang
akan
adalah model spesifikasi akrual yaitu
manajemen laba maka pengukuran atas
akrual
akrual adalah hal yang sangat penting
digunakan dalam penelitian Wiwik (2005).
untuk diperhatikan. Total akrual adalah
Menurut Peasnell et al (2000) dalam
selisih antara laba dan arus kas yang
Wiwik (2005) penggunaan modal kerja
berasal dari aktivitas operasi. Total akrual
lebih tepat. Proksi yang digunakan dalam
dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
penelitian ini adalah rasio akrual modal
(1)
kerja
bagian
akrual
yang
memang
modal
kerja
dengan
yang
penjualan.
juga
Alasan
sewajarnya ada dalam proses penyusunan
digunakan penjualan sebagai deflator
laporan
akrual
keuangan,
disebut
normal
modal
kerja
adalah karena
accruals atau non discretionary accruals,
manajemen laba banyak terjadi di a k un
dan (2) bagian akrual yang merupakan
pe njua la n
data akuntansi yang disebut dengan
te la h diungkapkan oleh Nelson et al
abnormal accruals atau discretionary
(1994)
accruals (Utami 2005).
DeAngelo (1986) menjadi rasio antara
Rumus untuk menghitung manajemen laba
perubahan
adalah:
penjualan.
Manajemen
Laba (ML) =
Akrual Modal Kerja
Penjualan
Akrual modal kerja = arus kas dari aktivitas
operasi Rumus Akrual Modal Kerja = D AL
- D HL - D Kas Keterangan:
D AL: Perubahan aktiva lancar pada
periode akhir periode t
s e ba ga im a na
yang
ya ng
memodifikasi
total
model
akrual
dengan
2.1.3 Ukuran Perusahaan
Ukuran
suatu
perusahaan
skala
diklasifikasikan
adalah
dimana
dapat
besar
kecil
perusahaan menurut berbagai cara, antara
lain: total aktiva, nilai penjualan dan
kapitalisasi
pasar.
Menurut
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
52
Murni
(2004) dalam Lutfi dan Isroah (2013),
penelitian ini dapat digambarkan pada
ukuran perusahaan merupakan ketersedian
gambar sebagai berikut:
informasi. Pendapat lain dikemukakan
oleh
Ukuran perusahaan merupakan variabel
yang
dipertimbangkan
dalam
banyak penelitian keuangan. Hal ini
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Manajemen
H1
Laba
Ukuran
Perusahaan
Biaya Modal Ekuitas
(Cost of Equity
Capital)
H2
disebabkan dugaan banyaknya keputusan
atau hasil keungan dipengaruhi oleh
2.3 Perumusan Hipotesis
ukuran perusahaan. Menurut Said
2.3.1 Pengaruh Manajemen Laba
Kelana (2005:274) dalam Lutfi dan
terhadap Biaya Modal Ekuitas
Isroah (2013), secara umum ukuran
Manajemen laba merupakan upaya
perusahaan diproksi dengan total asset.
manajer
Nilai total asset biasanya sangat besar
mempengaruhi
apabila dibandingkan dengan variabel
dalam laporan keuangan dengan tujuan
lainnya,
ukuran
untuk mengetahui kinerja investor dan
dengan
kondisi
maka
perusahaan
variabel
diperhalus
perusahaan
untuk
informasiinformasi
keuangan
(Sri
Sulistyanto,
menggunakan Log Natural (LN) total
2008:6). Proksi yang digunakan dalam
asset agar mengurangi peluang terjadinya
penelitian adalah akrual modal kerja
heteroskedastisitas.
seperti yang dilakukan oleh Wiwik
2.2 Kerangka Teoritik
Utami (2005) yaitu akrual modal kerja
Pada penelitian ini permasalahan yang
terhadap penjualan. Alasan manajemen
akan
pengaruh
laba menyebabkan banyak informasi
manajemen laba dan ukuran perusahaan
yang harus diungkapkan oleh perusahaan
terhadap biaya modal ekuitas. Variabel
sehingga
independen dalam penelitian ini adalah
meningkatnya
manajemen
dikeluarkan
diangkat
laba
adalah
(x1)
dan
ukuran
berakibat
terhadap
biaya
oleh
yang
perusahaan
perusahaan (x2), sedangkan variabel
untuk
dependennya
publik, dimana biaya modal ekuitas
adalah
biaya
modal
ekuitas (y). Kerangka pemikiran dalam
menyediakan
merupakan
tarif
informasi
diskonto
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
53
bagi
yang
digunakan
oleh
investor
untuk
BAB III
menilaitunaikan arus kas dimasa yang
METODOLOGI PENELITIAN
akan datang.
3.1 Tujuan Penelitian
H1
Manajemen Laba berpengaruh
Tujuan penelitian ini adalah untuk
positif dan signifikan terhadap Biaya
pengujian hipotesis dan menjelaskan
Modal Ekuitas.
hubungan
2.3.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan
yang
terhadap Biaya Modal Ekuitas
menggunakan
:
Ukuran
perusahaan
diteliti.
variabel-variabel
Penelitian
ini
pendekatan
dapat
kuantitatif yang merupakan penekanan
didefinisikan sebagai ukuran ketersediaan
pada pengujian teori melalui pengukuran
informasi. Semakin besar perusahaan
variabel penelitian dengan angka dan
maka semakin besar pula biaya yang
melakukan analisis data dengan prosedur
dikeluarkan
statistik.
perusahaan
memberikan
sehingga
juga
antara
informasi
akan
untuk
bagi
publik
berdampak
pada
3.2 Objek dan Ruang Lingkup
Penelitian
meningkatnya biaya modal ekuitas. Studi
Objek penelitian dalam penelitian
yang dilakukan oleh Botoson (1997) dalam
ini adalah manajemen laba, ukuran
Utami (2005) memberikan hasil bahwa
perusahaan dan biaya modal ekuitas
ukuran
perusahaan
pada
pengaruh
yang
mempunyai
manufaktur
yang
terhadap
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
perusahaan
Data yang digunakan dalam penelitian ini
berskala besar aka n lebih m uda h
diambil dari laporan keuangan perusahaan
memperoleh pinjaman dibandingkan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode
dengan perusahaan kecil.
tahun 2010 2012, yang telah diaudit
H2
Ukuran Perusahaan berpengaruh
karena informasi yang diberikan dari
positif dan ssignifikan terhadap
laporan keuangan perusahaan yang
Biaya Modal Ekuitas
telah diaudit dapat diandalkan untuk
biaya
:
modal
signifikan
perusahaan
ekuitas,
-
H3 : Manajemen Laba dan Ukuran
pengambilan keputusan investasi oleh
Perusahaan
investor.
berpengaruh
positif
dan
signifikan terhadap Biaya Modal Ekuitas
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
54
Jenis data yang digunakan dalam
Populasi dalam penelitian ini adalah
penelitian ini adalah termasuk ke dalam
seluruh
jenis data sekunder. Data sekunder
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
adalah
2010 sampai tahun 2012. Sampel adalah
jenis
data
penelitian
yang
perusahaan
manufaktur
diperoleh peneliti secara tidak langsung
perusahaan
melalui media perantara (diperoleh dan
industri
dicatat oleh pihak lain). Data sekunder
beberapa kriteria. Dari populasi tersebut
umumnya berupa bukti, catatan atau
kemudian dipilih beberapa perusahaan
laporan historis yang telah tersusun
untuk
dijadikan
dalam arsip yang dipublikasikan dan tidak
Untuk
memperoleh
dipublikasikan.
penulis
Data
sekunder
yang
digunakan
manufaktur
barang
pada
yang
konsumsi
sampel
dengan
penelitian.
sampel
menggunakan
purposive
sektor
tersebut
metode
sampling.
Purposive
dalam penelitian ini adalah berupa data
sampling adalah tipe pemilihan sampel
sekunder yang terdapat di Bursa Efek
secara tidak acak yang informasinya
Indonesia.
diperoleh
Data
sekunder
eksternal
dengan
menggunakan
adalah data sekunder yang umumnya
pertimbangan
disusun
selain
disesuaikan dengan tujuan atau masalah
yang
penelitian). Elemen populasi yang dipilih
peneliti
oleh
suatu
dari
entitas
organisasi
bersangkutan.
informasi
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan
kuantitatif
menggunakan
(umumnya
sebagai sampel dibatasi pada elemenelemen
metode
tertentu
teknik-teknik
yang
dapat
berdasarkan
memberikan
pertimbangan
tertentu. Sampel dipilih berdasarkan kriteria
dengan
sebagai berikut:
statistik
1.
Perusahaan manufaktur pada sektor
tertentu untuk mendapatkan kesimpulan
industri
dan membuktikan adanya pengaruh antara
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
variabel
selama periode 2010 2012 dan
independen
dan
variabel
konsumsi
yang
-
dependen pada penelitian ini.
3.4 Populasi dan Sampling
barang
memiliki tahun buku 31 Desember.
2.
Perusahaan manufaktur yang tidak
memiliki data ekstrim dan nilai
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
55
buku
ekuitas
negatif.
Karena
telah di modifikasi oleh Utami (2005).
perusahaan yang mempunyai nilai
Rumus
buku ekuitas negatif berarti
perhitungan biaya modal ekuitas
insovent,
adalah sebagai berikut:
sehingga
dapat
yang
digunakan
dalam
mengakibatkan kondisi sampel
yang tidak homogen.
Keterangan :
3.5 Operasional Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah variabel dependen dan
variabel
independen.
3.5.1
Variabel
r
Bt : nilai buku per lembar saham periode
t
X
Terikat
t+1 : laba
(Dependent Variable)
Variabel
dependen
: biaya modal ekuitas
t+1
terikat
merupakan
atau
variabel
variabel
yang
dipengaruhi oleh variabel independen.
variabel dependen dalam penelitian ini
P
: harga
t
Variable)
Variabel
a. Deskripsi Konseptual
hasil minimum yang dihasilkan oleh
dana
yang
diinvestasikan dalam suatu proyek.
b. Definisi Operasional
ekuitas
adalah
variabel
investor
lain.
Dalam
penelitian
ini
variabel
independen antara lain:
a. Manajemen Laba (ML)
Definisi Konseptual
Manajemen
laba
adalah
dihitung
berdasarkan tingkat diskonto yang
dipakai
atau
menjelaskan atau mempengaruhi variabel
1)
Salah satu cara untuk mengukur biaya
modal
bebas
independen adalah variabel yang dapat
Biaya Modal Ekuitas adalah tingkat
atas
pasar saham pada periode t
3.5.2 Variabel Bebas (Independent
adalah biaya modal ekuitas.
perusahaan
per lembar saham pada periode
untuk
menilaitunaikan future cash flow.
Biaya model ekuitas di proksi dengan
menggunakan model olshon yang
mana
r = (Bt + Xt + 1 - Pt)
Pt
jer
perus
ahaan untuk mempengaruhi informasiinformasi dalam laporan keuangan
dengan tujuan untuk mengelabuhi
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
upaya
56
2)
stakeholder yang ingin mengetahui
ditransformasi menggunakan Log
kinerja dan kondisi perusahaan.
Natur al . Said Ke lana (2005:274).
Definisi Operasional
Pada
penelitian
3.6 Teknik Analisis Data
ini
penulis
Penelitian ini
menganalisa
menggunakan model spesifik akrual
pengaruh
yaitu
ukuran perusahaan terhadap biaya
manajemen
laba
diproksi
manajemen
modal
dengan penjualan yang digunakan
manufaktur. Periode penelitian ini
dalam penelitian Utami (2005).
adalah 2010-2012. Metode analisis
Rumus untuk menghitung manajemn
yang digunakan dalam penelitian ini
laba adalah:
adalah
Model
BME = ± + ±1 MLaba + ±2 UP
+µ
aktivitas operasi
Keterangan :
Data akrual modal kerja dapat
diperoleh dari Laporan Arus Kas dari
aktivitas operasi, sehingga investor dapat
langsung memperoleh data tersebut tanpa
perhitungan
berganda.
adalah sebagai berikut:
Kerja
Penjualan
Akrual modal kerja = arus kas dari
melakukan
perusahaan
regresi berganda dalam penelitian ini
Akrual Modal
(ML) =
regresi
pada
dan
berdasarkan rasio akrual modal kerja
Manajemen Laba
ekuitas
laba
yang
rumit.
Semua pihak sepakat bahwa modal kerja
BME : biaya modal ekuitas
±
: konstanta
MLaba : proksi manajemen laba
UP
: proksi ukuran perusahaan
± 1, ± 2 : koefisien regresi
µ
: error
adalah dana yang diperlukan untuk operasi
sehari-hari, Suad Husnan (2002:178)
b. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah besar
kecilnya perusahaan dilihat dari nilai
equity, nilai penjualan atau nilai total
asset/ aktiva. Dalam penelitian ini
menggunakan proksi total asset yang
3.7 Pengujian Asumsi Klasik
Salah
satu
menggunakan
syarat
untuk
persamaan
regresi
berganda adalah terpenuhinya asumsi
klasik. Untuk mendapatkan nilai pemeriksa
yang tidak bias dan efisien (Best Linear
Unbias Estimator/BLUE)
dari
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
bisa
57
satu
persamaan regresi berganda dengan
variabel
bebas.
Identifikasi
metode kuadrat terkecil (Least Squares )
statistik
untuk
menunjukkan
perlu dilakukan pengujian untuk
tidaknya gejala multikolinearitas dapat
mengetahui
yang
dilakukan dengan melihat nilai VIF
persyaratan
(Variance Inflation Factor). Indikasi
model
regresi
dihasilkanmemenuhi
asumsi klasik. Uji asumsi meliputi:
secara
ada
adanya multikolinearitas yaitu apabila
nilai VIF lebih dari 10. Sebaliknya
apabila nilai VIF kurang dari 10 maka
3.7.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas adalah pengujian
tidak terjadi multikolinearitas.
mngenai kenormalan distribusi data, uji
3.7.3 Uji Heteroskedastisitas
ini bertujuan untuk menguji apakah
dalam
model
regresi,
Dikarenakan uji heterokedastisitas
variabel
bertujuan untuk menguji apakah dalam
pengganggu atau residual memiliki
model regresi terjadi ketidaksamaan
distribusi normal. Menurut Ghozali
varians
(2011) uji normalitas bertujuan untuk
pengamatan
menguji apakah dalam model regresi,
maka
variabel pengganggu atau residual memiliki
heterokedastisitas
distribusi normal. Normalitas dapat
dilakukan
dideteksi
Glejser. Dasar pengambilan keputusan :
dengan
melakukan
uji
nonparametrik K-S terhadap nilai residual
a.
dari
ke
untuk
dengan
residual
satu
pengamatan
lain
menguji
adanya
lainnya
dapat
menggunakan
uji
Apabila koefisien parameter beta
persamaan regresi, dengan hipotesis pada
dari persamaan regresi signifikansi
tingkat signifikansi 0.05 dimana :
secara
a. Ho
:
p>0.05
data
residual
heterokedastisitas
berdistribusi normal.
berdistribusi normal
terjadi
pada
data
b.
Apabila probabilitas nilai test tidak
signifikan
s e c a ra s ta tis tik, ma ka tida k
3.7.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk
menguji apakah pada model regresi
adanya
maka
empiris yang diestimasi.
b. Ho : p<0.05 data residual tidak
ditemukan
statistik,
korelasi
antar
te r ja di
heterokedastisitas pada
data empiris yang diestimasi.
3.7.4 Uji Autokorelasi
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
58
Uji
autokorelasi
bertujuan
menguji
variabel (MLaba dan UP) terhadap
apakah dalam model regresi linear ada
variabel dependen (BME). Dilakukan uji
korelasi antara kesalahan pengganggu
F, uji T
2
pada periode t dengan kesala han
pengga nggu
(sebelumnya).
pa da
periode
Untuk
dan koefisien determinasi (R
t-1
mendeteksi
autokorelasi dapat dilakukan uji statistik
melalui uji Durbin-Watson (DW test).
data dilakukan dengan menggunakan
program aplikasi Statistical Package for
Social Sciences (SPSS).
Dengan pengambilan keputusan :
a.
Bila nilai DW terletak diantara batas
atas atau upper bound (du) dan (4du) maka koefisien autokorelasinya
HASIL
Bila nilai DW lebih rendah dari
batas bawah atau lower bound (dl)
maka koefisien autokorelasi > 0,
berarti ada autokorelasi positif,
c.
Bila nilai DW lebih besar (4dl) maka koefisien autokorelasi <
0, berarti ada autokorelasi negatif,
dan
d.
Bila DW terletak antara d dan dl
atau DW terletak antara (4-du)
dan (4-dl), maka hasilnya tidak
dapat disimpulkan.
3.8 Hipotesis Statistik
Analisis data yang digunakan dalam
penelitan ini adalah analisis regresi
berganda (multiple regression), yaitu alat
analisis untuk mengetahui pengaruh
DAN
PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data
Tujuan dari penelitian ini adalah
= 0, berarti tidak ada autokorelasi,
b.
PENELITIAN
untuk
mengetahui
pengaruh
manajemen laba dan ukuran perusahaan
terhadap biaya modal ekuitas. Data yang
akan digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder dengan menggunakan
metode
purposive
sampling
untuk
pengambilan sampel. Berdasarkan data
yang didapat dari BEI selama periode
2010 sampai 2012, terdapat 27 sampel
yang memenuhi kriteria. Berikut daftar
perusahaan yang menjadi sampel dalam
penelitian dapat dilihat pada:
K
r
i
t
e
r Perusahaan Manufaktur sektor
industri barang konsumsi yang
terdaftar di BEI tahun 2010 2012
Jumlah
Perusahaan
35
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
antara
59
Perusahaan manufaktur yang
memiliki nilai 8 buku ekuitas
negatif
Perusahaan manufaktur yang
tidak lengkap dan tidak
memiliki tahun buku 31
(1)
Berdasarkan hasil uji regresi linear
berganda diatas maka dapat diketahui
model regresi yang terbentuk antara
(7)
Desember
manajemen laba dan ukuran perusahaan
terhadap biaya modal ekuitas.
Jumlah sampel
27
Jumlah sampel tahun 2010 2012 (3 x 27)
81
BME = 2.956 - 2.280 MLaba - 0.107 UP +
µ keterangan:
BME : Biaya Modal Ekuitas
Dikarenakan peneliti mengambil waktu
penelitian selama tiga tahun yaitu tahun
2010, 2011 dan 2012 maka berdasarkan
jumlah sampel tersebut dikalikan dengan
tiga sehingga menghasilkan jumlah sampel
pengamatan
sebanyak
81
sampel
perusahaan.
MLaba: Manajemen Laba
UP
: Ukuran Perusahaan
Penjelasan dari persamaan diatas adalah
sebagai berikut:
a.
Konstanta sebesar 2.956 artinya
bahwa
4.2 Pengujian Hipotesis
4.2.1 Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk
menguji apakah model regresi yang
digunakan dalam penelitian ini layak di
uji atau tidak. Uji asumsi klasik dapat
memastikan apakah data yang diteliti
terdistribusi dengan normal, serta
terbebas dari m u l t i k o l i n e a r i t a s ,
autokorelasi dan
heterokedastisitas. Jika keseluruhan
syarat terpenuhi maka model analisis
ini layak untuk digunakan.
4.2.1.4 Analisis Regresi Linear
Berganda
Analisis berganda yang digunakan
dalam penelitian ini untuk melakukan
pengujian hipotesis adalah regresi
berganda seperti yang dituliskan berikut
ini:
BME = ± + ±1 MLaba + ±2 UP +
µ
jika
semua
variabel
independen (manajemen laba dan
ukuran
perusahaan)
dianggap
konstan, maka rata-rata biaya modal
ekuitas akan naik sebesar 2.956
satuan.
Koefisien
regresi
variabel
manajemen laba menunjukan arah
yang berlawanan dengan variabel
biaya modal ekuitas sebesar -2.280,
hal ini menyatakan bahwa jika
variabel lain bernilai
konstan
dan manajemen laba mengalami
kenaikan 1, maka biaya modal
ekuitas akan mengalami penurunan
sebesar 2.280.
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
60
Koefisien regresi variabel ukuran
signifikansi sebesar 0.000. karena
perusahaan menunjukan arah yang
profitabilitas Fhitung 0.000 lebih kecil dari 0.05
berlawanan dengan variabel biaya modal
dan Fhitung > Ftabel (17.749>3.14),
ekuitas sebesar -0.107, artinya jika variabel
maka
independen lain bernilai konstan dan
disimpulkan bahwa persamaan regresi
ukuran perusahaan mengalami kenaikan
dinyatakan signifikan. Sehingga variabel
1, maka biaya modal ekuitas akan
manajemen laba dan ukuran perusahaan
mengalami penurunan sebesar 0.107 4.2.2
secara
Pengujian Hipotesis
signifikan terhadap variabel biaya modal
4.2.2.1 Hasil Uji Statistik (F-test)
ekuitas atau dengan kata lain pengujian H0
Uji statistik F digunakan untuk
menguji
secara
hubungan
bersama-sama
variabel
bebas
dari
hasil
tersebut
bersama-sama
dapat
berpengaruh
ditolak dan Ha diterima.
4.2.2.2 Uji Simultan (T-test)
dengan
Uji statistik t digunakan untuk menguji
variabel terikat. Pengukuran yang
secara parsial pengaruh variabel-variabel
digunakan adalah perbandingan
Ftabel
dengan
bebas
terhadap
variabel
terikat.
Fhitung, untuk itu dibentuklah hipotesis
Pengukuran yang dipakai adalah dengan
sebagai berikut:
menggunakan perbandingan
Ho :semua variabel bebas secara
simultan tidak
mempengaruhi varaibel terikat.
Ha :semua variabel bebas secara
dengan
thitung. Untuk itu dibutuhkan hipotesis
sebagai berikut:
H 0 : va r ia be l be ba s s e c a r a
pa r s ia l t ida k mempengaruhi variabel
simultan mempengaruhi variabel
terikat
terikat.
Ha : variabel bebas
Jika Ftabel > Fhitung maka Ho diterima dan Ha
ttabel
secara parsial
mempengaruhi variabel terikat.
ditolak atau bila Ftabel< Fhitung maka Ha
Jika ttabel > thitung maka H0 diterima
diterima dan Ho ditolak dengan taraf
dan Ha ditolak atau bila ttabel < thitung maka
signifikansi 5% maka Ftabel sebesar 3,14.
Ha diterima dan H0 ditolak dengan
Berdasarkan hasil uji ANOVA
atas uji F, diperoleh
regresi
sebesar
Fhitung
dari model
17.749
dengan
tingkat signifikansi 5% ttabel sebesar
1.99714
4.2.2.2.1 Pengujian Hipotesis 1
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
61
Hipotesis pertama yang diajukan
terikat yang dapat dijelaskan oleh suatu
(H1) pada penelitian ini menyatakan
model regresi. Artinya dengan mengukur
bahwa
berpengaruh
koefisien determinasi dapat diketahui
positif signifikan terhadap biaya modal
besar kecilnya pengaruh variabel bebas
ekuitas. Berdasarkan hasil uji t yang
terhadap variabel terikat.
disajikan dalam Tabel 4.11, variabel
Berdasarkan tabel diatas, nilai koefisien
manajemen laba memiliki t hitung =
determinasi (Adjusted R Square) adalah
-3.870 dengan tingkat signifikansi
0.333, ini menunjukan bahwa 33,3%
sebesar 0.000. Hal ini menunjukan
variasi
bahwa thitung > ttabel (3.870 > 1.99714)
dijelaskan oleh variasi dari variabel
dengan tanda negative (-) dan signifikan
independen, yaitu manajemen laba dan
kurang dari 0.05 (0.000 > 0.05), sehingga
ukuran perusahaan, sedangkan sisanya
hipotesis H1 ditolak.
(100% 33.3% = 66.7%.) dijelaskan oleh
4.2.2.2.2 Pengujian Hipotesis 2
faktor-faktor
manajemen
laba
ukuran
perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap
biaya
modal
ekuitas.
Berdasarkan hasil uji t yang terdapat
pada
tabel
ekuitas
dapat
selain
variabel
independen di luar model tersebut).
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
4.3.1 Pengaruh Manajemen Laba
Terhadap Biaya Modal Ekuitas
Pengaruh
manajemen
laba
terhadap biaya modal ekuitas adalah
perusahaan memiliki t hitung sebesar -
negatif dan signifikan. Koefisien
3.761 dengan tingkat signifikansi sebesar
regresi
0.000.
bahwa
menunjukan bahwa manajemen laba
thitung>ttabel (3.761>1.99714) dengan
mempunyai arah koefisien negatif. Hal
tanda negatif (-) dan signifikansi kurang
ini berarti kenaikan manajemen laba
dari 0.05 (0.015<0.05) sehingga H2
sebesar
ditolak.
menurunkan
4.2.2.3 Uji Koefisien Determinasi (R 2)
sebesar 2.280 satuan dengan asumsi
ini
variabel
lain
ukuran
hal
4.11
modal
-
Hipotesis 2 dalam penelitian ini
adalah
biaya
menunjukan
Koefisien determinasi mengukur
diper oleh
satu
biaya
-2.280
ya ng
satuan
akan
modal
ekuitas
faktor-faktor yang lain tetap.
seberapa besar prosentase dari variabel
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
62
Hasil uji koefisien regresi diperoleh
digunakan
oleh
investor
untuk
t-hitung - 3.870 dengan signifikansi
menilaitunaikan arus kas dimasa yang
0.000. Apabila dibandingkan dengan t-
akan datang. Selain itu pengaruh
tabel
tingkat
negatif disebabkan oleh pihak manajer
signifikansi 0.05. maka t-hitung mutlak
yang melakukan manajemen laba dengan
lebih besar dari t-tabel dan signifikansi
tujuan menunjukan kinerja keuangan yang
t-hitung lebih kecil dari tingkat signifikansi
baik sehingga prospek perusahaan terlihat
yang diharapkan (0.000 < 0.05).
baik
Dalam lampiran perhitungan terlihat
rendah.
bahwa rata-rata perusahaan melakukan
menyebabkan tingkat cost of equity
manajemen laba, hal ini dibuktikan pada
juga rendah. Hal ini menyebabkan
saat manajemen laba naik biaya modal
kemampuan
ekuitas menurun. Statatistik Deskriptif
membayar
ini mendukung arah pengaruh yang
sebagai kewajibannya tiap tahun rendah.
negatif antara manajemen laba terhadap
Apabila perusahaan tidak bisa membayar
biaya modal ekuitas. Dalam hal ini
beban bunga pinjamannya saja, terlebih
perusahaan
yang
melakukan
praktik
hutang pokok, maka semakin bertambah
manajemen
laba
akan
menurunkan
beban perusahaan ta hun be r ja la n ke
biaya modal ekuitas. Sehingga hipotesis
ta hun s e te la hn ya da n pengembalian
yang
atas
sebesar
1.99714
menyatakan
berpengaruh
positif
pada
manajemen
dan
laba
dan
menunjukan
Risiko
risiko
yang
yang
rendah
perusahaan
beban
inventaris
bunga
yang
untuk
pinjaman
ditanam
oleh
signifikan
investor juga semakin rendah sehingga
terhadap biaya modal ekuitas ditolak.
investor akan mengalami kerugian atas
Variabel
investasi yang dilakukan diperusahaan.
manajemen laba memiliki
koefisien regresi negatif (-) hal ini
disebabkan
karena
belum
dengan apa yang diungkapkan oleh
mengantisipasi dengan benar informasi
Utami (2005) yang menyatakan bahwa,
yang terkait dengan akrual modal
manajemen laba menyebabkan banyak
kerja
informasi yang harus diungkapkan oleh
sebagai
investor
Hasil penelitian ini tidak sejalan
proksi
manajemen
laba padahal cost of equity capital
perusahaan,
merupakan
terhadap
tarif
diskonto
yang
sehingga
berakibat
meningkatnya
biaya-biaya
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
63
yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
ukuran
menyediakan informasi bagi publik
koefisien negatif yang berarti kenaikan
(biaya
ukuran perusahaan satu satuan akan
modal
ekuitas),
tetapi
hasil
perusahaan mempunyai arah
penelitian ini sesuai dengan penelitian
menurunkan
yang dilakukan oleh Regina (2012) yang
sebesar 0.107 satuan dengan asumsi
menyatakan
faktor-faktor yang lain tetap.
bahwa
berpengaruh
ekuitas
Berdasarkan hasil uji koefisien
terhadap biaya modal ekuitas, Sehingga
regresi diperoleh t-hitung sebesar -
dapat dikatakan bahwa investor belum
3.761
mengantisipasi dengan benar informasi
apabila dibandingkan dengan ttabel yaitu
yang terkait dengan akrual modal kerja
1.99714 pada tingkat signifikansi 0.05,
sebagai proksi manajemen laba padahal
berarti t-hitung mutlak lebih besar dari t
cost of equity capital merupakan tarif
tabel dan signifikansi t-hitung lebih
diskonto yang digunakan oleh investor
kecil dari tingkat signifikansi yang
untuk menilaitunaikan arus kas dimasa
diharapkan. Pada statistik deskriptif
yang akan datang. Jadi semakin tinggi
menunjukkan bahwa rata-rata ukuran
rasio
terhadap
perusahaan
penjualan (proksi manajemen laba), maka
manufaktur
semakin rendah cost of equity capital.
konsumsi dalam kurun waktu 2010- 2012
Hasil
yaitu 28.2411 dan rata-rata biaya
modal
penelitian
ini
dan
laba
modal
signifikan
akrual
negatif
manajemen
biaya
kerja
sejalan
dengan
dengan
signifikansi
0.000.
—
pada
sektor
industri
modal
(2013).
menunjukan bahwa semakin besar
4.3.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan
perusahaan maka semakin rendah biaya
Terhadap
yang harus dikeluarkan perusahaan
untuk
Pengaruh
ukuran
perusahaan
terhadap biaya modal ekuitas adalah
negatif
dan
signifikan.
Koefisien
-0.1473.
barang
penelitian yang dilakukan oleh Raka
Biaya Modal Ekuitas
ekuitas
perusahaan
menyediakan
hal
informasi
ini
bagi
investor.
Dalam statistik deskriptif tersebut
mendukung
arah
antara
pengaruh
ukuran
yang
regresi dari pengelolahan data adalah
negatif
perusahaan
sebesar -0.107 menunjukan bahwa
terhadap biaya modal ekuitas. Dimana
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
64
semakin besar perusahaan maka semakin
memberikan dampak menurunnya cost of
rendah biaya modal ekuitasnya dan
capital perusahaan. Selain itu tidak semua
sebaliknya. Sehingga hipotesis
yang
perusahaan besar meningkatkan biaya
perusahaan
modal ekuitasnya, bahkan sebaliknya
signifikan
perusahaan kecil akan meningkatkan
terhadap biaya modal ekuitas ditolak.
pengeluaran biaya yang besar untuk
Variabel ukuran perusahaan memiliki
menyediakan informasi yang dibutuhkan
koefisien negatif (-) hal ini menunjukkan
oleh
bahwa
berakibat
menyatakan
ukuran
berpengaruh
positif
dan
semakin
besar
ukuran
publik
(investor),
pada
sehingga
meningkatnya
biaya
perusahaan (size) maka semakin kecil
modal ekuitas.
biaya modal ekuitas.
Perusahaan kecil lebih berisiko dalam
Penelitian
dengan
tingkat
pengembalian
penelitian yang dilakukan Diamond dan
dengan
perusahaan
verrecchia (2001) dalam Febrian (2007)
dikarenakan
menunjukan bahwa pada perusahaan besar
perusahaan kecil mengandung risiko
dengan total risiko yang ditanggung
operasi yang lebih besar dan cenderung
oleh
lebih sensitif terhadap kecenderungan
investor
ini
sejalan
lebih
besar,
akan
dibandingkan
besar,
hal
pengalaman
bisnis
besar (peningkatan harga saham) sebagai
perusahaan kecil lebih mengandalkan
hasil dari peningkatan pengungkapan daya
pembiayaan
serap yang besar dari intutisional
dibandingkan dengan perusahaan besar,
ini akan memberikan keuntungan yang
sehingga
lebih besar ketika perusahaan mengurangi
yang lebih pada jumlah laba dan arus kas,
asimetri informasi dengan menerbitkan
yang diartikan sebagai risiko yang lebih
suatu
besar.
sehingga
menurunkan cost of capitalnya juga
lebih
besar
dibandingkan
dengan
perusahaan kecil.
informasi
pada
asimetri
perusahaan
besar
melalui
menyebabkan
Selain
hutang
variabilitas
penelitian yang dilakukan oleh Febrian
ba hw a
dan
yang
m e m buktika n
uk ur a n
pe r us a ha a n
mempunyai pengaruh negatif terhadap
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
itu
Hasil penelitian ini sejalan dengan
(2007)
Pengurangan
menurun.
bisnis
mendapatkan keuntungan per saham yang
pengungkapan
yang
ini
65
cost of equity capital. Hal ini menunjukan
4.3.3 Pengaruh Manajemen Laba dan
bahwa semakin besar total aktiva yang
Ukuran
dimiliki perusahaan semakin kecil cost of
Terhadap
equity capital-nya dan hasil penelitian ini
Ekuitas
konsisten
yang
Dalam pengujian hipotesis (H3)
dilakukan sebelumnya oleh Murni (2004)
dengan uji F, didapatkan nilai F hitung
yang
sebsesar
dengan
penelitian
membuktikan
besar
ukuran
bahwa
semakin
perusahaan
Perusahaan
Biaya
17.749
Modal
dengan
tingkat
akan
signifikansi 0.000. hal ini menunjukan
menurunkan biaya modal ekuitasnya.
bahwa manajemen laba dan ukuran
Selain itu penelitian ini juga sejalan
perusahaan
dengan hasil penelitian yang dilakukan
berpengaruh
Nurkholis (2014) yang menyatakan bahwa
terhadap cost of equity capital .
ukuran perusahaan berpengaruh negatif
Sehingga
terhadap biaya modal ekuitas, hal ini
memperhatikan manajemen laba dan
disebabkan karena tidak semua perusahaan
ukuran perusahaan dalam tindakan biaya
besar
modal ekuitas.
meningkatkan
ekuitas.
biaya
Bahkan
modal
sebaliknya,
Hasil
secara
simultan
secara
statistik
perusahaan
uji
koefisien
akan
determinasi
perusahaan kecil akan meningkatkan
merupakan uji yang menjadi landasan
biaya besar yang dikeluarkan oleh
diterimanya
perusahaan
adjusted R2 yang menjadi tolak ukur
informasi
untuk
bagi
menyediakan
Pada uji tersebut, hasil
sehingga
pengaruh variabel independen secara
berdampak pada meningkatnya biaya
simultan menunjukan hasil 0.333. hal ini
modal
berarti
ekuitas.
publik
H3.
Dengan
penjelasan
sebanyak
variabel
diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
dependen
kurangnya
dalam
dipengaruhi
oleh
mengambil keputusan terhadap hasil
independen,
sedangkan
ke ua nga n ya ng dipe nga r uhi ole h
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
ukur a n perusahaan. Baik perusahaan
dijelaskan dan tidak diteliti berdasarkan
besar maupun kecil dapat memberikan
model regresi penelitian ini. Faktor-
keuntungan bagi investor.
faktor
dugaan
investor
lain
dapat
33.3%
dijelaskan
tersebut
variabel-variabel
66.7%
dapat
lagi
berupa
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
dan
66
asimetri
informasi,
pengungkapan
beta
sukarela,
saham,
akrual modal kerja sebagai proksi
karakteristik
manajemen laba padahal cost of
perusahaan, kualitas audit, dll.
equity
capital
merupakan
tarif
diskonto ya n g d i gu n a ka n ole h
KESIMPULAN DAN SARAN
in ve s t o r u nt u k menilaitunaikan
Kesimpulan
arus kas dimasa yang akan datang
Penelitian ini bertujuan untuk menguji
2. Berdasarkan
hasil
pengujian
pengaruh manajemen laba dan ukuran
hipotesis antara ukuran perusahaan
perusahaan terhadap biaya modal ekuitas
terhadap
pada
sektor
bahwa terdapat pengaruh antara ukuran
industry barang konsumsi yang terdaftar
perusahaan terhadap biaya modal
du Bursa Efek Indonesia periode tahun
ekuitas.
2010 2012. Penelitian dilakukan selama
ditunjukan
3 tahun dengan menghasilkan sampel
terhadap biaya modal ekuitas. Jadi
sebanyak 81 perusahaan. Berdasarkan
semakin
besar
hasil
perusahaan
akan
perusahaan
manufaktur
-
penelitian
dan
analisis
pembahasan yang telah dilakukan pada
bab sebelumnya, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan
hipotesis
modal
Namun,
ekuitas,
arah
yang
berpengaruh
negatif
ukuran
menurunkan
biaya modal ekuitasnya.
5.2 Implikasi
Penelitian ini menghasilkan beberapa
hasil
antara
biaya
pengujian
manajemen laba
implikasi
yang
diharapkan
menjadi
arahan untuk penelitian selanjutnya
terhadap biaya modal ekuitas, bahwa
berikut
terdapat pengaruh antara manajemen
penelitian ini :
laba terhadap biaya modal ekuitas.
1. Manajemen laba berpengaruh negatif
Namun,
arah
yang
ditunjukan
beberapa
impliaksi
dari
terhadap biaya modal ekuitas, dapat
berpengaruh negatif terhadap biaya
diartikan
modal ekuitas. Hal ini disebabkan
meningkat maka biaya modal ekuitas
karena
belum
menurun. Kondisi ini dikarenakan
dengan
benar
investor kurang mengantisipasi adanya
terkait
dengan
investor
mengantisipasi
informasi
yang
jika
manajemen
praktik manajemen
laba
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
67
laba
yang
dilakukan
oleh
perusahaan
sehingga
mengakibatkan
dependen yaitu biaya modal ekuitas.
Variabel-variabel tersebut dapat berupa
pengembalian atas inventaris yang
asimetri
ditanam oleh investor juga semakin
pengungkapan
rendah
karakteristik perusahaan, kualitas
sehingga
investor
akan
mengalami kerugian atas investasi
yang dilakukan diperusahaan.
terhadap
biaya
modal
beta
saham,
sukarela,
audit, dll.
b. Penelitian
2. Ukuran perusahaan berpengaruh
negatif
informasi,
berikutnya
dapat
melakukan pengambilan sampel
bukan
hanya
dari
perusahaan
ekuitas, dapat diartikan jika semakin
manufaktur
besar ukuran perusahaan maka biaya
lainnya seperti LQ45, real estate,
modal
perbankan maupun telekomunikasi.
ekuitas
semakin
rendah.
Kondisi ini dikarenakan tidak semua
perusahaan
biaya
besar
modal
meningkatkan
industri
c. Bagi Investor, sebelum melakukan
investasi
di
suatu
perusahaan,
Bahkan
investor harus teliti dalam melihat
kecil
informasi akrual yang disajikan dalam
akan meningkatkan biaya besar yang
laporan keuangan perusahaan terkait
dikeluarkan oleh perusahaan untuk
dengan praktik manajemen laba
menyediakan informasi bagi publik
guna mengurangi kerugian yang akan
sehingga
ditanggung investor.
sebaliknya,
ekuitas.
tetapi juga
perusahaan
berdampak
pada
meningkatnya biaya modal ekuitas.
Bagi
Perusahaan
Go
Publik
5.3 Saran
berkewajiban mempublikasikan laporan
Berdasarkan implikasi diatas ada beberapa
keuangan
saran
memberikan informasi yang diperlukan
yang
diperlukan
untuk
secara
mengembangkan penelitian selanjutnya.
bagi
Beberapa saran yang dimaksud sebagai
laporan
berikut:
dipublikasikan
a. M e n a m b a h v a r i a b e l l a i n a g a r
berjalan
dapat
menggambarkan
pengaruh
variabel independen terhadap variabel
pemakai
berkala
guna
laporan
keuangan,
keuangan
yang
dalam
diharapkan
batas-batas
tetap
standar
akuntansi yang berlaku umum dan
jangan
sampai
melakukan
tindakan
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
68
manajemen laba yang mengarah pada
fraudental financial reporting yang dapat
mengurangi tingkat kepercayaan para
pemakai laporan keuangan.
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
69
DAFTAR PUSTAKA
Asiah, Murni Siti. Pengaruh Luas
Pengungkapan
Sukarela
dan
Asimetri Informasi Terhadap Cost
of
Equity
Capital
pada
Perusahaan Publik di Indonesia.
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.
Vol 7, No.2, 2004.
Ashidiqi, M. Lutfi, Isroah. Pengaruh
Manajemen Laba, Risiko Beta dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Biaya
Modal Ekuitas. Jurnal Profita Edisi
Mei 2013, hlm. 284-304
Fauziah, Nur, Djumingan dan Rosita.
Pengaruh
Manajemen
Laba
Terhadap Biaya Modal Pada
Perusahaan
Perbankan
yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Graduasi Vol. 24 Edisi 2010.
Handayani, Sri dan Agusto DR. Pengaruh
Ukuran Perusahaan Terhadap
Manajemen Laba. Jurnal Bisnis
dan Akuntansi - Vol.1.No.1, 2009.
Ifone, Regina Reizky. Pengaruh Asimetri
Informasi dan Manajemen Laba
Terhadap Cost of Equuity Capital
pada Perusahaan Real Estate yang
Terdaftar
di
Bursa
Efek
Indonesia.
Jurnal
Ilmiah
Mahasiswa Akuntansi. Vol 1, No.1,
Januari 2012.
Imam
Ghozali,
2011.
Aplikasi
Multivarietedengan Program IBM
SPSS 19
Novianty, Ira. Pengaruh Asimetri
Informasi
Terhadap
Praktik
Manajemen Laba dan Implikasinya
Terhadap Biaya Modal Ekuitas
(Studi
Pada
Kelompok
P e r u s a h a a n Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia). Jurnal Ekono
Insentif Kopwil4, Volume 3 No.1,
Juli 2009. Hal. 40-59.
Said Kelana Asnawi & Candra Wijaya.
2005. Riset Keuangan: Pengujianpengujian
Empiris.
Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Sulistyanto, Sri. 2008. Manajemen Laba:
Teori dan Model
Impiris.
Jakarta:PT
Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Suad Husnan. 2002. Dasar-Dasar
Mnajemen
Keuangan.
Edisi
3.Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Utami,
Wiwik.
Pengaruh
Manajemen
Laba
Terhadap
Biaya Modal Ekuitas (Studi pada
Perusahaan
Publik
Sektor
Manufaktur), Makalah Simposium
SNA VIII, hlm 100-108, 2005.
www.idx.co.id
www.yahoofinance.com
www.sahamok.com
http://ekonomi.kabo.biz/2011/06/pengertia
n-pasarmodal.html. (Diakses
tanggal 20 Maret 2014)
http://meteoridindonesia.blogspot.com/201
1/09/pen garuh-manajemen-labadan-asimetri.html (Diakses tanggal
Analisis
20 Maret 2014)
http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/12
/30/hing ga-akhir-tahun-ojk-catat33-kasuspelanggaran-pasar-modal
(Diakses tanggal 9 April 2014)
http://inilah.com/read/detail.987452/tukarguingvallar-cost-of-capital-bumi-rendah.
(Diakses tanggal 28 Mei 2014)
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi
Volume 10, No.1,Tahun 2015
70
Download